referat demensia1

Upload: jorghi-rezkivan

Post on 05-Jul-2018

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/15/2019 REFERAT DEMENSIA1

    1/19

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A. Pengertian Demensia

    Demensia dapat diartikan sebagai gangguan kognitif dan memori yang dapat

    mempengaruhi aktifitas sehari-hari. Penderita demensia seringkali menunjukkan

     beberapa gangguan dan perubahan pada tingkah laku harian (behavioral symptom)

    yang mengganggu (disruptive) ataupun tidak menganggu (non-disruptive) (Volicer

    !. "urley A.#. $ahoney %. &''). rayson (*++,) menyebutkan baha

    demensia bukanlah sekedar penyakit biasa melainkan kumpulan gejala yang

    disebabkan beberapa penyakit atau kondisi tertentu sehingga terjadi perubahan

    kepribadian dan tingkah laku.

    Demensia adalah satu penyakit yang melibatkan sel-sel otak yang mati secara

    abnormal."anya satu terminologi yang digunakan untuk menerangkan penyakit

    otak degeneratif yang progresif. Daya ingatan pemikiran tingkah laku dan emosi

    terjejas bila mengalami demensia. Penyakit ini boleh dialami oleh semua orang

    dari berbagai latarbelakang pendidikan mahupun kebudayaan. alaupun tidak 

    terdapat sebarang raatan untuk demensia namun raatan untuk menangani

    gejala-gejala boleh diperolehi.

    /. 0lasifikasi demensia. (1jahrir&''')

    Demensia terbagi atas * dimensi2

    • $enurut umur3 terbagi atas2

    Demensia senilis onset 4 56 tahun

    Demensia presenilis 7 56 tahun

    • $enurut level kortikal2

    Demensia kortikalDemensia subkortikal

  • 8/15/2019 REFERAT DEMENSIA1

    2/19

    • 0lasifikasi lain yang berdasarkan korelasi gejala klinik dengan

     patologi-anatomisnya2

    - Anterior 2 8rontal premotor corte9

    Perubahan behavior kehilangan kontrol anti sosial reaksi lambat.- Posterior2 lobus parietal dan temporal

    - angguan kognitif2 memori dan bahasa akan tetapi behaviour 

    relatif baik.- 1ubkortikal2 apatis forgetful lamban adanya gangguan gerak.

    - 0ortikal2 gangguan fungsi luhur3 afasia agnosia apraksia.

    #. %tiologi DemensiaDisebutkan dalam sebuah literatur baha penyakit yang dapat menyebabkan

    timbulnya gejala demensia ada sejumlah tujuh puluh lima. /eberapa penyakit

    dapat disembuhkan sementara sebagian besar tidak dapat disembuhkan ($ace

     :.!. ; ndonesia*++?)

    &. Delirium

    Delirium adalah keadaan akut dan serius dapat mengancam jia. Dapat

    disebabkan oleh berbagai penyakit gangguan metabolik dan reaksi obat.

    Perbedaan klinis Delirium dengan Demensia2

    o Delirium

    - Aitan akut dengan aktu aitan diketahui dengan tepat

  • 8/15/2019 REFERAT DEMENSIA1

    3/19

    - Perjalanan klinis akut berlangsung sampai berhari-hari sampai

    mingguan

    - /iasanya reversible

    - Disorientasi terjadi pada fase aal penyakit- 8luktuasi dari jam kejam

    - Perubahan fisiologis yang nyata

    - @ingkat kesadaran yang berfluktuasi- angguan siklus tidur-bangun bervariasi dari jam ke jam

    - angguan psikomotor jelas terjadi pada fase aal

    o Demensia

    - Aitan tidak jelas dengan aktu aitan tidak diketahui- Perjalanan klinis perlahan bertahap dan progresif memburuk 

    - /iasanya irreversible

    - Disorientasi terjadi pada fase lanjut

    - 8luktuasi ringan dari hari ke hari- Perubahan fisiologis tidak begitu nyata

    -

  • 8/15/2019 REFERAT DEMENSIA1

    4/19

  • 8/15/2019 REFERAT DEMENSIA1

    5/19

    memunculkan sikap empati yang sangat dibutuhkan oleh para anggota keluarga

    yang harus dengan sabar meraat mereka. Perubahan tingkah laku (/ehavioral

    symptom) yang dapat terjadi pada !ansia penderita demensia di antaranya adalah

    delusi halusinasi depresi kerusakan fungsi tubuh cemas disorientasi spasial

    ketidakmampuan melakukan tindakan yang berarti tidak dapat melakukan

    aktivitas sehari-hari secara mandiri melaan marah agitasi apatis dan kabur 

    dari tempat tinggal (Volicer !. "urley A.#. $ahoney %. &'').

    1ecara umum tanda dan gejala demensia adalah sbb2$enurunnya daya ingat yang terus terjadi. Pada penderita demensia lupaB

    menjadi bagian keseharian yang tidak bisa lepas.angguan orientasi aktu dan

    tempat misalnya2 lupa hari minggu bulan tahun tempat penderita demensia

     berada Penurunan dan ketidakmampuan menyusun kata menjadi kalimat yang

     benar menggunakan kata yang tidak tepat untuk sebuah kondisi mengulang kata

    atau cerita yang sama berkali-kali %kspresi yang berlebihan misalnya menangis

     berlebihan saat melihat sebuah drama televisi marah besar pada kesalahan kecil

    yang dilakukan orang lain rasa takut dan gugup yang tak beralasan. Penderita

    demensia kadang tidak mengerti mengapa perasaan-perasaan tersebut muncul.

    Adanya perubahan perilaku seperti 2 acuh tak acuh menarik diri dan gelisah

    8. Pemeriksaan demensia. (Asosiasi Al=heimer >ndonesia*++?)Diagnosis klinis tetap merupakan pendekatan yang paling baik karena sampai

    saat ini belum ada pemeriksaan elektrofisiologis neuro imaging dan pemeriksaan

    lain untuk menegakkan demensia secara pasti. /eberapa langkah praktis yang

    dapat dilakukan antara lain 2-

  • 8/15/2019 REFERAT DEMENSIA1

    6/19

    infeksi kronik. Penyakit jantung koroner gangguan katup jantung

    hipertensi hiperlipidemia diabetes dan arteriosklerosis perifer 

    mengarah ke demensia vaskular. Pada saat aancara biasanya pada

     penderita demensia sering menoleh yang disebut head turning sign.

    - A trauma

    kapitis infeksi susunan saraf pusat riayat epilepsi dan operasi otak 

    karena tumor atau hidrosefalus. ejala penyerta demensia seperti

    gangguan motorik sensorik gangguan berjalan nyeri kepala saat

    aitan demesia lebih mengindikasikan kelainan struktural dari pada

    sebab degeneratif.- ni meliputi komponen memori. (memori

     jangka pendek dan memori jangka panjang) orientasi ruang dan aktu

    kesulitan bahasa fungsi eksekutif kemampuan mengenal ajah orang

     bepergian mengurus uang dan membuat keputusan.-

  • 8/15/2019 REFERAT DEMENSIA1

    7/19

    >ntoksikasi aluminium telah lama dikaitkan dengan ensefalopati toksik 

    dan gangguan kognitif alaupun laporan yang ada masih inkonsisten.

    Defisiensi nutrisi alkoholism kronik perlu menjadi pertimbangan

    alau tidak spesifik untuk demensia Al=heimer. Perlu diketahui baha

    anti depresan golongan trisiklik dan anti kolinergik dapat menurunkan

    fungsi kognitif.- ndonesia*++?)- Pemeriksaan laboratorium rutin

    Pemeriksaan laboratorium hanya dilakukan begitu diagnosis klinis

    demensia ditegakkan untuk membantu pencarian etiologi demensia

    khususnya pada demensia reversible alaupun 6+C penyandang

    demensia adalah demensia Al=heimer dengan hasil laboratorium

    normal pemeriksaan laboratorium rutin sebaiknya dilakukan.

    Pemeriksaan laboratorium yang rutin dikerjakan antara lain2

     pemeriksaan darah lengkap urinalisis elektrolit serum kalsium darah

    ureum fungsi hati hormone tiroid kadar asam folat

    - >maging

  • 8/15/2019 REFERAT DEMENSIA1

    8/19

    #omputed @omography (#@) scan dan $ ($agnetic maging) telah menjadi pemeriksaan rutin dalam pemeriksaan

    demensia alaupun hasilnya masih dipertanyakan.- Pemeriksaan %%

    %lectroencephalogram (%%) tidak memberikan gambaran spesifik 

    dan pada sebagian besar %% adalah normal. Pada Al=heimer stadium

    lanjut dapat memberi gambaran perlambatan difus dan kompleks

     periodik.

    - Pemeriksaan cairan otak Pungsi lumbal diindikasikan bila klinis dijumpai aitan demensia

    akut penyandang dengan imunosupresan dijumpai rangsangan

    meningen dan panas demensia presentasi atipikal hidrosefalus

    normotensif tes sifilis () penyengatan meningeal pada #@ scan.- Pemeriksaan genetika

    Apolipoprotein % (APE%) adalah suatu protein pengangkut lipid

     polimorfik yang memiliki ? allel yaitu epsilon * epsilon ? dan epsilon

    ,. setiap allel mengkode bentuk APE% yang berbeda. $eningkatnya

    frekuensi epsilon , diantara penyandang demensia Al=heimer tipe

    aitan lambat atau tipe sporadik menyebabkan pemakaian genotif 

    APE% epsilon , sebagai penanda semakin meningkat.

    H. Gejala Klinis

    Ada dua tipe demensia yang paling banyak ditemukan yaitu tipe Al=heimer 

    dan Vaskuler.

    1. DEMENSIA ALZHEIMER 

    a. Pedoman diagnosis demensia Al=heimer berdasarkan PPDF->>> 2

    - @erdapat gejala demensia

    - Enset bertahap (insidious onset) dengan deteriorasi lambat

  • 8/15/2019 REFERAT DEMENSIA1

    9/19

    - @idak ada bukti klinisG temuan dari pemeriksaan khusus yang

    menyatakan kondisi mental ini akibat disebabkan oleh penyakit otak 

    atau sistemik lainnya- @idak adanya serangan apoleptik mendadak atau gejala neurologik 

    kerusakan otak fokal seperti hemiparesis hilangnya daya sensorik

    serta defek lapangan pandang

     b. Definisi penyakit Al=heimer Penyakit degenerative pada otak yang progresif dengan etiologi tidak 

    diketahui ditandai atrofi difus di seluruh korteks serebri dengan lesi

    senile plaHue dan neurofibrillary tanglesc. %tiologi dan patogenesis penyakit Al=heimer 

    Penyebab pasti belum diketahui. :amun ada penyebab yang

    dihipotesiskan yaitu2

    - Polusi udaraG industri >ntoksikasi logamAluminium silicon mercury =inc neurotoksik potensial terhadap 11P

    neurofibrillary tangles (:8@) yg berisi protein fosforilasi abnormal

     protein abnormalitas filament heliks ganda yg sekelilingnya masing*

    terluka system transport internal kolaps ganggu hubungan .intraseluler 

    kematian sel gangguan fungsi luhur dan perkembangan al=heimer I 44

    dementia

    Asam amino glutamat depolarisasi melalui reseptor :-methyl D-

    aspartat #a masuk ke intraseluler kerusakan metabolisme seluler 

    energi 7 kerusakan dan kematian neuron>nfeksi virus (e92 penyakit #reut=feldt-Facob ; 0uru) terdapat

    antibody reaktif dan :8@ plak amiloid 11P gangguan fungsi luhur 

    @rauma banyak neurofibrillary tangles (:8@)Presdiposisi herediterG genetic (autosomal dominant early onset

    kromosom *&H dan late onset kromosom &' sporadic pada kromosom

  • 8/15/2019 REFERAT DEMENSIA1

    10/19

     :eurotransmiter (J $AE A pada hipotalamus J $AE / pada lobus

    temporal K 2 asetilkolin noradrenalin dan serotonin)

    asetilkolin3 77 aktivitas kolinasetil transferase 77 asetilkolinesterase

    77 transport kolin deficit presinaptik dan postsinaptik kolinergik 

    gangguan pada korteks serebri pada daerah frontal (berkurangnya

    fungsi kognitif) temporalis (halusinasi auditorik gangguan bahasa)

    hippocampus (gangguan daya ingat)

    noradrenalin3 kerusakan dan kematian neuron dorsal lokus seruleus

    tempat utama noradrenalian pada korteks serebri 77 metabolisme

    norepinefrin deficit noradrenalin pada presinaps neokorteks gangguan

    daya ingat baru

    serotonin3 formasi :8@ 77 neuron kortikal serotononergik 77 kadar 

    serotonin gangguan fungsi kognisi daya ingat

    J $AE A pada hipotalamus J $AE / pada lobus temporal gangguan

     pada proses oksidasi neurotransmitter mono amine gangguan aktivitas

    neuro transmitter manifestasi berupa demensia

    d. 8aktor resiko penyakit Al=heimer - Ebat-obatan (antiaritmia antihipertensi antikonvulsan obat-obat

     jantung)- %mosiGdepresi

    - %ndokrin (Penyakit tiroid hipoglikemi hiperklasemi gagal ginjal

     penyakit #ushing)

    - @rauma (@rauma kranioserebal hematon subdural akut dan kronis)

    - >nfeksi (meningitisensealitis abses otak)- Defisiensi nutrisi (asam folatvit. /&*)

    e. $anifestasi klinis penyakit Al=heimer 

    ejala yang dialami penderita Al=heimer muncul secara bertahap3 1tadium > (lama penyakit &-? tahun)

    • $emory 2 ne learning defective remote recall mildly impaired

  • 8/15/2019 REFERAT DEMENSIA1

    11/19

    • Visuospatial skills 2 topographic disorientation poor comple9

    contructions

    •  !anguage 2 poor ordlist generation anomia

    • Personality 2 indifferenceoccasional irritability• Psychiatry feature 2 1edih dan terkadang terdapat aham

    • P%@G1P%#@ 2 bilateral posterior hypometabolismGhyperfusi

    1tadium >> (lama penyakit ?-&+ tahun)

    • $emori 2 recent and remote recall more severely

    impaired

    • Visuospatial skills 2 spatial disorientation poor contructions

    • !anguage 2 fluent aphasia

    • #alculation 2 acalculation

    • Personality 2 indifference irritability• Psychiatry feature 2 delution in some

    • $otor system 2 restlessness pacing

    • %% 2 slo background rhythm

    • #@G$ 2 normal or ventricular and sulcal enlargement

    • P%@G1P%#@ 2 bilateral parietal and frontal

    hypometabolismGhyperfusion 1tadium >>> (lama penyakit -&* tahun)

    • >ntelectual function 2 severely deteriorated

    • $otor system 2 limb rigidity and fle9ion posture• 1phincter control 2 tidak mampu mengontrol sfingter urinary dan

    fecal

    • %% 2 diffusely slo

    • #@G$ 2 ventricular and sulcal enlargement

    • P%@G1P%#@ 2bilateral parietal and frontal

    hypometabolismGhyperfusion

    $anifestasi lain yang terjadi pada penderita al=eimer data berupa 2- @erdapat :eurofibrillary tangles (sitoplasma neuronal yang terbuat

    dari filamen-filamen abnormal yang berisi protein neurofilamen

    ubiHuine epitoHue) pada neokorteks hipokampus amigdala

    substansia alba lokus seruleus dorsal raphe dari inti batang otak 

  • 8/15/2019 REFERAT DEMENSIA1

    12/19

    - 0ematian neuron pada neokorteks terutama pada lobus temporal dan

    frontalis

    f. Pembaian Demensia Al!"eime# be#$asa#%an PPDGJ&III

    Demensia pada penyakit Al=heimer dengan onset dini2- Dementia yang onsetnya sebelum usia 56 tahun

    - Perkembangan gejala cepat dan progresif (deteriorasi)

    - Adanya riayat keluarga yang berpenyakit Al=heimer 

    merupakan faktor yang menyokong diagnosis tetapi tidak 

    harus dipenuhi

    Demensia pada penyakit Al=heimer dengan onset lambat

    - Dementia yang onsetnya sesudah usia 56 tahun- Perjalanan penyakit yang lamban

    - angguan daya ingat sebagai gambaran utamanya Demensia pada penyakit Al=heimer dengan tipe tak khasG tipe

    campuran

    - Lang tidak cocok dengan pedoman untuk onset dini atau onset

    lambat tipe campuran adalah demensia Al=heimer vascular 

    . Peme#i%saan 'en(njan $emensia Al!"eime#

    - !aboratorium2Darah lengkap urin lengkap gula darah tes fungsi hati tes fungsi

    ginjal tes fungsi tiroid pemeriksaan serologi seperti @P"AG

    VD

  • 8/15/2019 REFERAT DEMENSIA1

    13/19

    $engukur regional #/8 dapat membedakan dementia al=heimer 

    dan atrofi cerebrilobar.

    ". Dian)sis ban$in $emensia

     :E Diagnosa /anding Deskripsi

    & Demensia $$1% 7 & D1 ?

    * $#> ($inimal #ognitive >mpairment) $$1% *?-&M D1 *

    ? :ormative aging $$1% 4 *, D1 &

    , Demensia vascular Enset muncul ? bulan

     pasca stroke bukti

    #VD secara klinik dan

    neuroimaging

    0eterangan 2$$1% 2 $ini $ental 1tatus %9amination digunakan untuk 

    mengetahui kemampuan kognitif 

    D1 2 lobal Deterioration 1cale menilai demensia degenerative

     primer D1 & 2 tidak ada penurunan kognitif D1 * 2 Penurunan kognitif sangat ringan

    D1 ? 2 Penurunan kognitif ringan

    D1 , 2 Penurunan kognitif sedangD1 6 2 Penurunan kognitif berat

    i. Dian)sis ban$in $emensia Al!"eime#

    - demensia al=heimer (f++) 2 1DA- delirium (f+6) 2 terdapat gangguan kesadaran (berkabut-koma)

    gangguan psikomotor 

    - sindroma amnestik organic (f+,) 2 7 daya ingat 1@$ amnesia

    kesadaran baik 

    - demensia primer pada penyakit lain LD0 2 gangguan perilaku daya

    ingat atrofi lobus frontalis

  • 8/15/2019 REFERAT DEMENSIA1

    14/19

    - demensia sekunder penyakit lain LD0 2 terdapat gejala somatic dan

    gangguan serebral lainnya

    - retardasi mental 2 7 >N gangguan berbahasa sangat jarang oleh

    gangguan organic autistic thinking

    - demensia Al=heimer vascular 

     j. Dian)sis %e#ja $emensia Al!"eime#

    0emungkinan diagnosis multia9ial2

    A9is > 2 Demensia Al=heimer onset dini dan Demensia

    Al=heimer onset lambat

    A9is >> 2 85+.? angguan kepribadian emosional tak stabil

    A9is >>> 2 tidak ada diagnosisA9is >V 2 $asalah dengan keluarga bisa juga dengan

     pekerjaannya

    A9is V 2 (A8 1cale) tergantung pada derajat demensianyaAal M+-5&

    /eberapa gejala ringan dan menetap disabilitas ringan dalam fungsi

    secara umum masih baik 

    Akhir ?+-*&

    Disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai tidak mampu

     berfungsi hampir di semua bidang

    %. Pena*ala%sanaan Demensia Al!"eime#

    Penatalaksanaan dimulai dari pengobatan dari penyakit yang

    mendasari timbulnya dementia

    (defisiensi vitamin /&* asam folat hipotiroid tumor)

    • $edikamentosa

    - #holinesterase inhibitor (

  • 8/15/2019 REFERAT DEMENSIA1

    15/19

    %92 thiamin hydrochloride (dosis ?grG hari selama

    tiga bulan peroral)

    - 0lonidin (catapres) dosis2 maksimal &.* mg peroral

    selama empat minggu

    - :1A>D menghambat >!-& yang merusak otak serta

     proses inflamasi lainnyaAntidepresant

    (amitryptiline *6-&++ mgGG hari)$engurangi gangguan psikotik (depresi).

    Penggunaan antidepressant harus dipantau secara

    ketat.- "aloperidol (&-6 mgG hari selama empat minggu)

    •  :on- medikamentosa

    - Pembedahan jika terdapat tumor (intra cranial)- @erapi reminiscence (berdiskusi dengan orang atau

    keluarga dengan melihat foto)- Erientasi realitas (mengenal tempat keberadaan

    mngingat kejadian yangbaru terjadi)

    l. Psi%)s)sial

    Dapat digunakan dalam tahap mildG moderate demensia meliputi

    konseling psikoterapi terapi orientasi cognitive rehabilitation

    training behavioural reinforcement

    m. Pen+ea"an

    - Perbanyak makan buah dan sayuran.

    - 1elalu melatih fungsi fisik dan otak 

    - "indari trauma di kepala

    n. P#)n)sis $an %)m'li%asi $emensia Al!"eime#

  • 8/15/2019 REFERAT DEMENSIA1

    16/19

    Prognosis dementia tergantung dari penyakit yang mendasarinya.

    "arapan hidup dari aitan gejala hingga kematian berkisar dari ?

    hingga *+ tahun dengan rata-rata tahun.0omplikasi

    /erupa adanya infeksi di beberapa bagian tubuh (infeksi sekunder)

     penurunan kemampuan dalam berinteraksi sosial.

    ,. Demensia -as%(le# -aD/

    $erupakan suatu kelompok kondisi heterogen yang meliputi semua

    sindroma demensia akibat iskemik perdarahan anoksik atau hipoksik 

    otak dengan penurunan kognisi mulai dari yang ringan sampai paling berat

    dan meliputi semua domain tidak harus dengan gangguan memori yang

    menonjol., 1ecara garis besar VaD terdiri dari tiga subtipe yaitu2

    - VaD paska stroke yang mencakup demensia infark strategis demensia

    multi-infark dan stroke perdarahan. /iasanya mempunyai korelasi

    aktu yang jelas antara stroke dengan terjadinya demensia- VaD subkortikal yang meliputi infark lakuner dan penyakit

    /insanger dengan kejadian @>A atau stroke yang sering tidak 

    terdeteksi namun memiliki faktor resiko vaskuler.

    - Demensia tipe campuran yaitu demensia dengan patologi vaskuler 

    dalam kombinasi dengan demensia Al=heimer (AD).

    Pada pasien ini memiliki ? kali riayat terkena stroke dan diraat di

  • 8/15/2019 REFERAT DEMENSIA1

    17/19

    *. $ultiple >nfark Dementia ($>D)?. Perdarahan intraserebral

    - VaD subkortikal

    &. !esi iskemik substansia alba

    *. >nfark lakuner subkortikal?. >nfark non-lakuner subkortikal

    - VaD tipe campuran Al=heimer Disease dan #erebrovascular Disease.

    Demensia vascular terjadi karena cedera otak yang disebabkan oleh

    iskemik otak dan stroke. 1uatu iskemik atau tromboembolic infark yang

    terjadi pada area yang tepat di sebagian besar hemisfer (misalnya

    angular gyri mediodorsal thalamus anterior thalamus) dapat

    menyebabkan sindrom seperti demensia. !ebih umum penurunan

    kognitif yang progresif dan demensia didapat dari beberapa infark 

    sementara yang tersebar di otak. Daerah 8rontal subcortical diperdarahi

    oleh arterioles kecil yang mudah mengalami degererasi pada pasien

    dengan hipertensi yang tidak terkontrol atau diabetes melitus atau

    keduanya.

    ambaran utama demensia adalah munculnya defisit kognitif 

    multipleks termasuk gangguan memori setidak-tidaknya satu diantara

    gangguan kognitif berikut ini 2 afasia apraksia agnosia atau gangguan

    dalam hal fungsi kognitif. Defisit kognitif harus sedemikian rupa

    sehingga mengganggu fungsi sosial atau okupasional (pergi ke sekolah

     bekerja berbelanja berpakaian mandi mengurus uang dan kegiatan

    kehidupan sehari-sehari lainnya) serta harus menggambarkan

    menurunnya fungsi luhur sebelumnya.@erapi pada penderita demensia vaskuler umunya berupa terafi non

    farmakologi berupa terapi psikologi-behavior ork terafi. untuk itu

  • 8/15/2019 REFERAT DEMENSIA1

    18/19

    diperlukan peran aktif keluarga untuk memotivasi pasien terutama untuk 

     bisa melindungi dirinya sendiri dari bahaya dan melatih melakukan

    kegiatan yang ringan yang bisa dilakukan pasien.

    DA0TAR PUSTAKA

    &. Aliah A 0usara 88 !imoa

  • 8/15/2019 REFERAT DEMENSIA1

    19/19

     baseline freHuency risks and clinical features in hospitali=ed cohort.

     :eurology.&''*3 ,*(5)2 &&6-'?5.

    ,. $ansjoer A 1oprohaita ardhani > 1etoulan . Stroke dalam Kapita

    Selekta Kedokteran. Fakarta2 $edia Aesculapius 80 O> *+++3 &M-*5

    6. $aramis 8. Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa. %disi ke-. 1urabaya2 Airlangga

    Oniversity Press. *++6.&'?

    5. $aslim >>.*++&. Fakarta3 P@ :uh Faya. *+- *5

    M. :ugroho ahjudi.  Keperawatan Gerontik .%disi*./uku 0edokteran

    %#.Fakarta3&'''

    . 1tanley$ickey. uku "!ar Keperawatan Gerontik .%disi*. %#. Fakarta3*++*'. 1mith David 1.  #ield Guide to edside Diagnosis *nd %dition. *++M

    !ippincott illiams ; ilkins.

    &+.