referat dub

53
DYSFUNCTIONAL UTERINE BLEEDING REFERAT Disusun oleh : Kartika 07120080013 Dokter pembimbing : dr. Bonaventura Dofisisire, Sp.OG

Upload: boooo00

Post on 02-Aug-2015

188 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Referat Dub

DYSFUNCTIONAL UTERINE BLEEDING

REFERAT

Disusun oleh : Kartika 07120080013Dokter pembimbing : dr. Bonaventura

Dofisisire, Sp.OG

Page 2: Referat Dub

EPIDEMIOLOGI

- 20% kasus terjadi pada masa remaja, dan lebih dari 50% terjadi pada wanita berumur 40-50 tahun

- Factor resiko terjadinya DUB berupa obesitas, polikistik ovari

sindrom, endometriosis, pemakaian estrogen atau progesterone jangka panjang, stress, jam tidur tidak teratur, overwork, dan pemakaian obat-obatan, alcohol dapat mengganggu keseimbangan hormon yang dapat mengakibatkan DUB

- Insidensi dari DUB yaitu 10% terjadi pada wanita di masa reproduktifnya20

Page 3: Referat Dub

DEFINISI• Dysfunctional uterine bleeding merupakan diagnosa eksklusi. Terdiri dari

perdarahan ovulatori dan anovulatori, didiagnosa setelah kehamilan, medikasi, penyebab iatrogenic, patologi traktus genital, malignancy, dan penyakit sistemik telah dibuang berdasarkan investigasi yang sesuai. 90% dari dysfunctional uterine bleeding disebabkan oleh anovulasi, dan 10 % disebabkan oleh siklus ovulatori.6

- Dysfunctional uterine bleeding (DUB) is irregular uterine bleeding that occurs in the absence of pathology or medical illness. It reflects a disruption in the normal cyclic pattern of ovulatory hormonal stimulation to the endometrial lining. The bleeding is unpredictable in many ways. It might be excessively heavy or light, prolonged, frequent, or random. This condition usually is associated with anovulatory menstrual cycles but also can present in patients with oligo-ovulation. DUB occurs without recognizable pelvic pathology, general medical disease, or pregnancy. It is considered a diagnosis of exclusion. 21

6. Tibbles CD. Selected gynecologic disorders. In: Marx JA, Hockberger RS, Walls RM, Adams JG. Rosen's Emergency Medicine: Concepts and Clinical Practice. Vol 1. 7th ed. Mosby (Elsevier); 2009:Chap 98.

21. Millie A Behera. Medscape. Dysfunctional Uterine Bleeding. 2011. Diambil dari http://emedicine.medscape.com/article/257007-overview#a0104.

Page 4: Referat Dub

FISIOLOGI MENSTRUASI

Page 5: Referat Dub

ANOVULATORI DUB

• Saat ovulasi tidak terjaditidak ada progesterone yang diproduksiendometrium tetap berada pada fase proliferative.

• Pada jaringanpenghancuran stroma, pengurangan densitas arteriol, dan peningkatan kapilari yang berdilatasi dan unstabil

• Proliferasi tanpa peluruhan suplai pembuluh darah endometrium terus bertumbuhJaringan endometrium menjadi tidak stabil, rusak dan keluar melalui uterus

Page 6: Referat Dub

DUB ANOVULATORI

• Endometrium yang mula-mula proliferatif dapat terjadi endometrium yang bersifat hyperplasia kistik

• Jika gambaran itu dijumpai pada sediaan yang didapat dari kerokan, dapat diambil kesimpulan bahwa perdarahan bersifat anovulator.3

http://radiology.uchc.edu/eAtlas/GYN/1970.htm

Page 7: Referat Dub

OVULATORI DUBDUB ovulatori dipikirkan disebabkan terutama karena dilatasi vascular

• Wanita dengan perdarahan ovulatori kehilangan darah pada kecepatan 3x lebih cepat daripada wanita dengan menstruasi normal, namun jumlah arteriole spiral tetap sama atau tidak meningkat

• Pembuluh yang mensuplai endometrium mengalami penurunan tonus vascularpeningkatan kehilangan darah dari terjadinya dilatasi vascular

• Beberapa penyebab dari perubahan tonus vascular ini telah dipikirkan dan prostaglandin dipikirkan menjadi penyebab kuat.1

Williams JW. Williams Gynecology. 22nd ed. McGraw-Hill, Medical Publishing Division; 2008.

Page 8: Referat Dub

DUB OVULATOR

• Korpus luteum persisten; dijumpai perdarahan dengan ovarium membesar. – juga menyebabkan pelepasan endometrium tidak teratur

(irregular shedding) – Diagnosis irregular shedding dibuat dengan kerokan yang tepat

pada waktunya, yakni menurut Mc Lennon pada hari ke-4 mulainya perdarahandijumpai endometrium dalam tipe sekresi dan nonsekresi3

• Hipertensi; pada wanita dengan hipertensi dapat terjadi pecahnya pembuluh darah dalam uterus3

Prawirohardjo,Sarwono. 2010. Ilmu Kandungan. PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo : Jakarta.

Page 9: Referat Dub

DUB OVULATOR

• Insufisiensi korpus luteum dapat menyebabkan premenstrual spotting, menoragia, atau polimenorrhea. – Dasarnya ialah kurangnya produksi progesterone disebabkan oleh

gangguan LH releasing factor – Diagnosis dibuat, apabila hasil biopsy endometrial dalam fase luteal

tidak cocok dengan gambaran endometrium yangs seharusnya didapat pada hari siklus yang bersangkutan3

• Kelainan darah, seperti purpura trombositopenik, dan gangguan dalam mekanisme pembekuan darah3

Prawirohardjo,Sarwono. 2010. Ilmu Kandungan. PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo : Jakarta.

Page 10: Referat Dub

GEJALA KLINISTerminologi yang sering digunakan untuk mendeskripsikan dysfunctinal uterine bleeding :3

• menorraghia - perdarahan uterus pada interval yang regular namun mengalami perpanjangan ( > 7 hari) atau perdarahan yang masive (>80 ml per hari)

• metroraghia – perdarahan uterus yang terjadi pada interval iregular dan lebih sering daripada interval yang normal (siklus pendek/polimenorrhea)

• menometroraghia – perdarahan uterus yang terjadi dengan interval iregular lebih sering dari normal dan mengalami perpanjangan atau perdarahan yang masive

• intermenstrual bleeding – perdarahan uterus dengan jumlah bervariasi terjadi diantara periode mens reguler

• midcycle spotting atau flek – flek terjadi tepat sebelum ovulasi, terutama dari estrogen level yang turun

• postmenopause bleeding – perdarahan berulang yang terjadi pada wanita menopause minimal 6 bulan hinggal 1 tahun setelah berhentinya mens

Page 11: Referat Dub

DUB OVULATORI

• Perdarahan ini merupakan kurang lebih 10% dari perdarahan disfungsional dengan gejala– siklus pendek (polimenorrhea) atau panjang

(oligomenorrhea) • Untuk menegakkan diagnosis perdarahan

ovulator, perlu dilakukan kerokan pada masa mendekati haid

- Jika sudah dipastikan bahwa perdarahan berasal dari endometrium tipe sekresi tanpa adanya sebab organic, maka harus dipikirkan sebagai etiologinya3 http://radiology.uchc.edu/

eAtlas/GYN/1970.htm

Page 12: Referat Dub

DIAGNOSIS• Evaluasi DUB meliputi menentukan penyebab dan mengeluarkan kanker endometrial sebagai penyeab.

Algoritma dapat digunakan untuk memulai anamnesa. Faktor yang penting untuk ditanyakan seperti 4 – umur pasien– mens terakhir,– mens terakhir yang normal– jumlah dan durasi perdarahan– perdarahan postcoital– pengobatan (hormon, NSAIDs, atau warfarin)– riwayat kelainan endokrin– gejala kehamilan– gejala koagulopati– riwayat KB– riwayat trauma

• Pemeriksaan fisik umum fokus pada gejala endokrinopati seperti4 – polikistik ovary disease (obesitas dan hiperandrogenism)– hiperprolaktinemia– hipotiroidism Pemriksaan pelvis tidak diperlukan untuk pasien oligomenorrhea yang tidak aktif secara seksual dan dalam 18 bulan

setelah haid pertama. Pemeriksaan gineklogik termasuk inspeksi vagina dan cervix untuk melihat adanya lesi (polip, leimyoma, robekan,

malignancy, atau abortus inkomplet) atau infeksi Ukuran, bentuk, posisi, dan konsistensi uterus harus diperiksa Diperhatikan bila terdapat tanda kehilangan darah

Page 13: Referat Dub

• Adanya kenaikan temperatur basal 0.3 – 0.6 derajat merupakan indikasi terjadinya ovulasi4

• Juga dapat digunakan dengan mengukur serum progesterone pada fase luteal, bila lebih dari 3mg/dl mengindikasikan terjadinya ovulasi4

Gambar diambil dari http://ethicalfamilyplanning.com/chart-fertility-basal-body-temperature

Page 14: Referat Dub

DIAGNOSTIC TEST

• Endometrial biopsy• Uterine ultrasound• Dilatation & Curetage• Histeroskopi • Saline Infusion Sonography

Page 15: Referat Dub

ENDOMETRIAL BIOPSY

Merupakan yang paling sering dilakukan untuk diagnosa pada DUB. Memberikan sampel yang adekuat untuk diagnosis problem di endometrial pada 90-100% kasus namun gagal untuk mendeteksi polip dan leimyoma.

Sebaiknya sample diambil pada akhir siklus agar dapat diketahui telah terjadi ovulasi atau tidak.4

Indikasi dilakukan biopsy endometrial pada pasien dengan dysfunctional uterine bleeding :7 • wanita diatas 35 tahun atau lebih• pasien obesitas• wanita yang mengalami periode lama terpapar stimulasi estrogen• wanita dengan anovulasi kronik• Wanita dengan amenorrhea selama 1 tahun/lebih lalu mengalami perdarahan uterus• Wanita dengan ketebalan endometrial lebih dari 12 mm2

Biopsy endometrium juga diindikasikan pada wanita dibawah 35 tahun bila terdapat factor resiko kanker endometrial seperti obesitas, anovulasi kronik, riwayat kanker payudara, riwayat pengobatan dengan tamoxifen, dan adanya riwayat keluarga dengan kanker payudara atau kanker kolon.10

Page 16: Referat Dub

UTERINE ULTRASOUND• Memberikan informasi mengenai stage ovulatori

dari endometrium yang memiliki 93% korelasi dengan diagnosis histologis ketebalan endometrium – kurang dari 4 mm endometrial sampling tidak perlu

dilakukan pada pasien tersebut.4 – Normal 5 – 12 mmmungkin membutuhkan biopsy,

terutama bila mereka memiliki faktor resiko untuk kanker endometrial, factor resikonya adalah umur 45 tahun ke atas, berat 90 kg atau lebih, memiliki sejarah infertilitas, riwayat keluarga dengan kanker kolon, dan nuliparitas.2

– lebih dari 12 mmbiopsy harus dilakukan

Page 17: Referat Dub

DILATATION & CURRETAGE• Memberikan sample yang lebih banyak dari kavitas uterus dan memiliki keuntungan

diagnostik dan terapeutik

• Memiliki sensitivitas yang lebih besar daripada biopsy endometrial, terutama dengan lesi in situ yang lebih kecil

• Sering digunakan saat endometrial biopsy tidak cukup atau terjadi stenosis pada cervical

os atau penanganan DUB gagal

• D&C fraksional biasanya tidak digunakan pada remaja karena mereka jarang memilki kanker endometrial dan prosedurnya yang dapat merusak cervix atau uterus

• D&C terbagi menjadi D&C diagnostik dan fraksional. D&C diagnostik berguna untuk mengevaluasi histology dari endometrium, sedangkan D&C fraksional juga berguna untuk mengevaluasi endocervix dan untuk melakukan biopsy ektocervix dan zona transformasi.11

• D&C juga dibutuhkan untuk staging occult cancer4

Page 18: Referat Dub

INDIKASI DIAGNOSTIK D & C

• menorraghia suspek malignancy atau pre malignancy• post menopausal bleeding• abnormal cytology (cone biopsy untuk karsinoma cervix)• terdapat sisa materi di kavitas endometrium• untuk mengevaluasi temuan di dalam uterus setelah imaging seperti polip, atau fibroid• mengevaluasi dan menyingkirkan sisa cairan dalam kavitas endometrium (hematometra,

pyometra) dan untuk mengurangi cervical stenosis• bila endometrial biopsy dalam lingkungan office gagal dilakukan karena cervical stenosis atau

sample yang diambil kurang untuk diagnostik atau ssat USG terdapat bayangan karena adanya pelvic mass, leimyoma, atau usus

• untuk mengambil sample endometrial bersamaan dengan histeroskopi, laparoskopi• Infertilitas

• Janice L Bacon. Medscape. Diagnostic Dilatation & Curretage. Diambil dari http://emedicine.medscape.com/article/1848239-overview. Diakses tanggal 21 September 2012.

• Jaroslav F Hulka. The Global Library of Woman’s Medicine. Dilatation & Curretage. Diambil dari http://www.glowm.com/?p=glowm.cml/section_view&articleid=37#r5. Diakses tanggal 21 September 2012.

Page 19: Referat Dub

INDIKASI THERAPEUTIK D & C

• mengambil sisa konsepsi (abortus inkomplit, missed abortion, abortus septic) atau polip• prosedur suction untuk manajemen perdarahan uterus atau menometroraghia• dysmenorrhea• penanganan dan evaluasi untuk gestational tropoblastic disease• perdarahan yang tidak merespon terhadap terapi hormon• bersamaan dengan ablasi endometrial untuk mengevaluasi histology dari endometrium• postpartum bleeding dan adanya sisa • hematometra• pencarian IUD yang hilang• untuk memasukan zat radioaktif sebagai terapi pada malignancy uterus dan cervix

Pada wanita dibawah usia 35-40 tahun yang mengalami perdarahan uterus, penanganan yang pertama dilakukan harus terapi hormon selama beberapa siklus dan bukan D&C.13

• Janice L Bacon. Medscape. Diagnostic Dilatation & Curretage. Diambil dari http://emedicine.medscape.com/article/1848239-overview. Diakses tanggal 21 September 2012.

• Jaroslav F Hulka. The Global Library of Woman’s Medicine. Dilatation & Curretage. Diambil dari http://www.glowm.com/?p=glowm.cml/section_view&articleid=37#r5. Diakses tanggal 21 September 2012.

Page 20: Referat Dub

KONTRAINDIKASI D & C

• cervical os tidak terlihat• kehamilan• obstruksi vagina

Janice L Bacon. Medscape. Diagnostic Dilatation & Curretage. Diambil dari http://emedicine.medscape.com/article/1848239-overview. Diakses tanggal 21 September 2012.

Page 21: Referat Dub

HISTEROSKOPI• Lebih sensitive dibandingkan D&C fraksional,

terutama untuk mendiagnosa polip dan submukosal leimyoma

• Bila dikombinasikan dengan biopsy endometrial, akurasi nya mencapai 100% dalam mendiagnosa displasia endometrial dan kanker. Kadang juga dibutuhkan untuk staging occult cancer

Page 22: Referat Dub

SALINE INFUSION SONOGRAPHY

Pada test ini, dilakukan transvaginal USG setelah cairan saline sterile dimasukkan ke dalam uterus

- Prosedur ini memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai bagian dalam uterus dan dapat lebih mendeteksi lesi kecil

Page 23: Referat Dub

ALGORITME DIAGNOSIS Uterine Bleeding

E J Mayeaux MD. Dysfunctional Uterine Bleeding. Diambil dari http://www.sh.lsuhsc.edu/fammed/outpatientmanual/dub.htm.

Page 24: Referat Dub

MANAJEMEN DUB

• TERAPI– NSAIDs– Asam Tranexamic– Etamsylate – Progestin oral– COC (combination oral contraception) – Androgen (danazol &gestrinone)– GnRH agonis– Levonesgestrel-containing intrauterine system– Tablet besiTerapi berdasarkan ketebalan endometrium

• OPERASI– DILATATION & CURRETAGE– PROSEDUR PENGHANCURAN ENDOMETRIUM– HISTEREKTOMI

Williams JW. Williams Gynecology. 22nd ed. McGraw-Hill, Medical Publishing Division; 2008

Page 25: Referat Dub

DOSIS TERAPI

NSAID

Mefenamic Acid 500 mg tid for 5 days, beginning

with menses

Bonnar, 1996

Naproxen 550 mg on first day of menses,

then 275 mg daily

Hall, 1987

Ibuprofen 600 mg daily throughout menses Makarainen, 1986a

Flurbiprofen 100 mg bid for 5 days, beginning

with menses

Andersch, 1988

Meclofenamate 100 mg tid for 3 days, beginning

with menses

Vargyas, 1987

Other Classes

COCs One orally daily Agarwal, 2001

Tranexamic acid 1 g qid for 5 days, beginning

with menses

Bonnar, 1996

Norethindrone 5 mg tid days 5 through 26 of

cycle (ovulatory DUB). 5 mg tid

days 15 through 26 of cycle

(anovulatory DUB)

Irvone, 1998

Higham, 1993

Danazol 100 mg or 200 mg daily

throughout cycle

Chimbira, 1980b

GnRH agonists 3.75 mg IM each month

(maximum 6 months of use)

Shamonki, 2000

LNG-IUS Intrauterine placement Reid, 2005

Page 26: Referat Dub

ASAM TRANEXAMIC • Antifibrinolitikmemblok binding dari lysine pada plasminogen

menyebabkan berkurangnya kadar plasmin dan menghilangkan aktvitas fibrinolitik dalam pembuluh endometrium untuk mencegah perdarahan

• Pada wanita dengan DUB, terdapat peningkatan aktivitas fibrinolitik dalam endometrium

• Asam Tranexamic hanya diberikan pada saat menstruasi dan memiliki efek samping yang minor sepeti fungsi gastrointestinal.1 dan menyebabkan peningkatan aktivitas trombotik sistemik. 1

• 1 g qid for 5 days, beginning with menses

Keri, Wellington. Tranexamic Acid : A Review of It’s Use in The Management of Menorraghia. 2012.

Page 27: Referat Dub

ETAMSYLATE

• Agen hemostatik ini merupakan garam diethylammonium dari dihydroxy-2,5

• Bekerja pada awal hemostasis dengan meningkatkan agregasi dan adesi platelet. Efektivitas nya bervariasi pada penelitian dari tidak ada hingga 50% mengurangi

• Dosis yang dianjurkan 500 mg, 4 kali sehari4

E J Mayeaux MD. Dysfunctional Uterine Bleeding. Diambil dari http://www.sh.lsuhsc.edu/fammed/outpatientmanual/dub.htm.

Page 28: Referat Dub

PROGESTERONE ORAL

• Progestin memperlambat pertumbuhan endometrium dan

pengeluaran yang terorganisasi dari endometrium• Norethindrone/norethistherone atau

medroxyprogesterone acetate 10 mg dimakan sekali sehari selama 10 hari, diikuti dengan pengurangan perdarahan 3-5 hari setelah terapi komplet

• Untuk terapi jangka panjang, dosis yang sama diberikan selama 16-25 hari mengikuti siklus awal menstruasi.1

• Menorraghia ovulatori tidak merespon terhadap progestin oral.1

Page 29: Referat Dub

COC• Mengurangi dysmenorrhea dan memberi fungsi

kontrasepsi • Metode atrofi endometrium

• Bila terdapat perdarahan aktif4 pil tiap 6 jam hingga perdarahan stop selama minimal 24 jam.

• Pendarahan akan menghilang dalam 48 jam • Setelah perdarahan stop3 pil per hari selama 3 hari

kedepan , lalu diikuti dengan 2 pil per hari untuk 3 hari. Lalu selanjutnya diberikan regimen sehari sekali selama 21 hari. Hingga menstruasi berkurang. Setelah itu COC dapat di stop atau dilanjutkan untuk mengontrol siklusWilliams JW. Williams Gynecology. 22nd ed. McGraw-Hill, Medical Publishing Division; 2008.

Page 30: Referat Dub

ANDROGEN – DANAZOL

• Danazol adalah derivatif isoxazole dari steroid sintetik 17 alfa-ethinyl testosterone. Danazol menyebabkan lingkungan yang hypoestrogenic hyperandrogenic, atrofi endometrial,amenorrhea1

• Untuk perdarahan menstruasi berat, direkomendasikan dosis 100-200 mg diberikan per oral setiap hari

• Efek samping androgenic : penambahan berat badan, muka berminyak, dan jerawat

Page 31: Referat Dub

ANDROGEN - GESTRINONE

• Gestrinone adalah derivat sintetik dari nucleus steroid 19-nortestosterone

• Mekanisme aksi, efek samping, dan indikasinya untuk terapi menorraghia sama dengan danazol

• Dosis rekomendasi nya untuk terapi menorraghia adalah 2.5 mg setiap hari nya tiap 3-4 hari

Page 32: Referat Dub

GnRH AGONIS

Brand Name Geberic Name Dosage

Decapeptyl Triptorelin 3.75 mg depot IM monthly

Lupron Leuprolide Acetate 3.75 mg depot IM monthly

Zoladex Goserelin 3.6 mg depot SC monthly

Synarel Nararelin 200 mg taken twice daily as one spray

into one nostril in the morning and one

spray into the other nostril in the

evening

Efek hypoestrogenik yang dihasilkan oleh obat ini memicu atrofi endometrial dan amenorrhea pada kebanyakan wanita. Efek sampingnya dapat dramatis termasuk gejala menopause, efek samping jangka panjang berupa hilangnya masa tulang. Obat jenis ini dapat berguna untuk penggunaan jangka pendek untuk memicu amenorrhea dan memberi wanita waktu untuk mengumpulkan kembali sel darah merah setelah operasi

Williams JW. Williams Gynecology. 22nd ed. McGraw-Hill, Medical Publishing Division; 2008

Page 33: Referat Dub

LEVONOSGESTREL CONT. INTRAUTERINE SYSTEM

Page 34: Referat Dub

TABLET BESI

• Pasien dengan perdarahan massive hingga terjadi penurunan hematokrit dapat diberikan tablet sulfas ferrous 325 mg tid.5

Page 35: Referat Dub

Manajemen dysfunctional uterine bleeding berdasarkan ketebalan endometrium

Ozgul Muneyyirci Delale. Pubmed.gov. Management of Dysfunctional Uterine Bleeding based on Endometrial Thickness. 2010.

Hasil dari penelitian adalah nilai rata-rata ketebalan endometrial pada grup COC, conjugated estrogen plus progesterone, dan megestrol adalah 4, 8, dan 14 mm. COC mengurangi perdarahn dari 46 ke 8 hari. Conjugated estrogen plus progesterone mengurangi lamanya hari perdarahan dari rata-rata 41 hari ke 9 hari. Megestrol mengurangi perdarahan dari 54 hari ke 3 hari.

Page 36: Referat Dub

• COC– Ethinyl estradiol 0.035 mg + norgestimate 0.25 mg– One pill daily for 28 days

• Conjugated estrogen & progesteron– Conjugates estrogen 2.5 mg PO twice daily for 1

week then 2.5 mg PO once a day for 1 week – Last 2 weeks : 1.25 mg estrogen&

medroxyprogesterone 10 mg once daily• Megestrol– 40 mg daily

Ozgul Muneyyirci Delale. Pubmed.gov. Management of Dysfunctional Uterine Bleeding based on Endometrial Thickness. 2010.

Page 37: Referat Dub

DILATATION & CURRETAGE

• Curet jarang digunakan untuk terapi jangka panjang karena efeknya hanya sementara

• Pada beberapa wanita, D&C dilakukan untuk menghentikan perdarahan massif yang disebabkan pemberian estrogen dosis tinggi1

• Pada wanita dibawah usia 35-40 tahun yang mengalami perdarahan uterus, penanganan yang pertama dilakukan harus terapi hormon selama beberapa siklus dan bukan D&C.13

Page 38: Referat Dub

PROSEDUR PENGHANCURAN ENDOMETRIUM

• Prosedur destruktif harus menghilangkan fungsionalis dan juga basalis endometrium sedalam 3mm miometrium

• Persistensi dan regenerasi dari endometrium tetap mungkinwanita premenopause harus dikonseling sebelum operasi mengenai perlunya kontrasepsi post operasi yang adekuat. 1

• American Collge of Obstetricians merekomendasikan sampling endometrial sebelum dilakukan operasi. Wanita dengan hyperplasia dan kanker endometrium tidak boleh menjalani ablasi1

Page 39: Referat Dub

TEKNIK GENERASI PERTAMA• laser neodymiumttrium-aluminium-garnet (Nd-YAG) • ROLLERBALL• transcervical resection of endometrium (TCRE)

Ketiga teknik membutuhkan kemampuan untuk operasi histeroskopi yang sulit dan membutuhkan medium distensi cairan atau fluid distention medium. Komplikasi dari kelebihan absorbsi sistemik dari media ini dapat menjadi fatal yaitu dapat terjadinya imbalans elektrolit, emboli, serta akibat dari histeroskopi itu sendiri dapat menyebabkan perforasi uterus, laserasi, infeksi, dan peritonitis.14

Page 40: Referat Dub

ablasi endometrium dengan histeroskopi menggunakan rollerball

Midlife. Endometrial Ablation Alternative to Hysterectomy. Diambil dari http://www.midlife-passages.com/pr01.htm.

Page 41: Referat Dub

TEHNIK GENERASI KEDUA

Teknik Ablasi endometrium Generasi kedua

Hot liquid balloons

- thermaChoice I, II, dan III

- Cavaterm dan Cavaterm plus

- Thermablate

Hydrothermablation

Cryoablation (Her option)

Microwave endometrial ablation

Impendance Controlled ablation (Novasure)

Teknik prosedur generasi kedua dibentuk untuk mengurangi perlunya media distensi dan kemampuan histeroskopi yang sulit. Namun tetap diperlukan evaluasi histeroskopi untuk kavitas endometrial sebelum ablasi.

Page 42: Referat Dub

KONTRAINDIKASI TEHNIK GENERASI KEDUA

Kontraindikasi absolut untuk Ablasi Endometrial

Malignansi traktus genital

Wanita yang masih mau fertile

Hamil

Keinginan untuk amenorrhea

Infeksi pelvis akut

Operasi uterus sebelumnya – sectiocesarea klasik, transmural myomectomy

Page 43: Referat Dub

HOT LIQUID BALLOON ABLATION

Balon steril dimasukan ke dalam uterus lalu cairan steril dipanaskan hingga 188 F dan dipompa ke dalam balon. Cairan yang panas akan merusak lapisan endometrium tanpa mengganggu bagia uterus dan organ pelvik lainnya. Prosedur ini memakan waktu selama 8 menit

Edward M Lichen. Endometrial Ablation The Resectoscope as The Alternative to Hysterectomy. Diambil dari http://www.usdoctor.com/hystbar2.htm.

Page 44: Referat Dub

IMPENDANCE CONTROLLED ABLATION (NOVASURE)

Midlife. Endometrial Ablation Alternative to Hysterectomy. Diambil dari http://www.midlife-passages.com/pr01.htm

Page 45: Referat Dub

HYDROTHERMAL ABLATION

Health Care for Woman. Hydro-Thermal Ablation. Diambil dari http://www.hcfw.com/default.aspx?id=767

Page 46: Referat Dub

CRYOABLATION

Cryoablation merupakan teknik ablasi dengan cara memasukan jarum berlubang dimana didalam jarum terdapat cairan yang dapat memancarkan suhu dingin setelah berada di dalam uterus. Suhu dingin akan merusak lapisan endometrium

Her Option. Cryoablation. Diambil dari http://www.heroption.com/

Page 47: Referat Dub

MICROWAVE ABLATION

Ablasi dengan microwave dengan memasukan instrumen microwave ke dalam uterus melalui vagina, instrumen lalu akan memancarkan gelombang micro yang akan merusak lapisan endometrium

Web MD. Endometrial Ablation (Microwave). Diambil dari http://www.webmd.boots.com/a-to-z-guides/endometrial-ablation-microwave

Page 48: Referat Dub

• Setelah reseksi atau ablasi, 70-80% wanita mengalami penurunan pendarahan yang signifikan dan 15-35% mengalami amenorrhea

• Peningkatan terjadinya kegagalan karena regenerasi endometrium terjadi berhubungan dengan lamanya waktu setelah prosedur dilakukan

• Martyn dan kawan-kawan melaporkan bahwa kegagalan meningkat dari 13% pada 2 tahun setelah operasi dan 27% setelah 5 tahun operasi. 20% wanita akhirnya menjalani histerektomi1

Page 49: Referat Dub

HISTEREKTOMI

• Pengangkatan uterus merupakan terapi yang paling efektif untuk perdarahan dan kepuasan pasien mencapai 85%

• Kerugian dari histerektomi termasuk lebih seringnya terjadi komplikasi intraoperasi atau postoperasi dibandingkan dengan metode lainnya. Dana yang dikeluarkan juga lebih besar, waktu untuk operasi, rawat inap, dan pemulihan juga lebih besar.1

Page 50: Referat Dub

KOMPLIKASI• Konsekuensi jangka panjang dari anovulasi kronik

adalah hyperplasia endometrial dan karsinoma. – Wanita yang mengalami anovulasi kronik memiliki 3

kali kemungkinan lebih untuk resiko terjadinya kanker endometrial. Hyperplasia endometrial terjadi pada 5% dan kanker endometrial terjadi pada 0.5% wanita premenopause yang menjalani sampling saat mengalami pendarahan disfungsional uterus

• Infertillitas akibat gangguan keseimbangan hormon kronik yang memblok terjadinya ovulasi.10

• Anemia defisiensi besi terjadi pada 30% wanita yang menderita DUB5

Page 51: Referat Dub

PROGNOSIS

• Kontrasepsi hormonal dapat mengurangi kehilangan darah hingga 40-70% saat digunakan jangka panjang

• Setelah 48 bulan prosedur ablasi, 29% individu memerlukan prosedur lainnya

• Walaupun terapi medical sering digunakan pada awalnya, namun lebih dari setengah wanita dengan dysfunctional uterine bleeding menjalani histerektomi dalam 5 tahun.8 Histerektomi efektif dalam menangani masalah DUB pada 94.4% wanita8

Page 52: Referat Dub

REFERENSI

Page 53: Referat Dub