referat fam

12
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang  Abnormalities of The Normal Development and Involution (kelainan  perkembangan normal dan involusi pada payudara merupakan istilah luas yang mencakup kondisi jinak yang memiliki gambaran klinis yang tumpang tindih. Payudara merupakan sekumpulan kelenjar kulit yang terletak pada costae dua sampai costae enam, dari tepi lateral sternum sampai linea axilaris media. Kelenjar ini dimiliki oleh pria dan wanita. Namun, pada masa pubertas,  payudara wanita lambat laun akan membesar sehingga membentuk setengah lingkaran, sedangkan pada pria tidak. Pembesaran ini terutama terjadi akibat  penimbunan lemak dan dipengaruhi oleh hormon-hormon ovarium (Sjamsuhidajat, 2010). Fibroadenoma merupakan benjolan pada payudara yang disebabkan oleh pertumbuhan berlebih pada lobulus payudara (Pierece, 2008). Fibroadenoma mammae biasanya terjadi pada wanita usia muda, yaitu pada usia remaja atau sekitar 20 tahun. Berdasarkan laporan dari NSW Breast Cancer Institute, fibroadenoma umumnya terjadi pada wanita dengan usia 21- 25 tahun (Anyikam, 2008). Penyebab fibroadenoma mammae belum diketahui secara jelas, kemungkinan akibat produksi hormon estrogen yang meningkat yang memberikan gejala klinis yaitu merasa ada benjolan di payudara yang sudah cukup lama diketahui, benjolan sering tidak disertai rasa nyeri, benjolan di  payudara terasa mobile terutama pada usia muda (Sjamsuhidajat, 2010). Ketepatan diagnosis sitologi biopsy aspirasi jarum halus (FNAC) lebih akurat dibanding pemeriksaan secara klinis. Biopsy Aspirasi Jarum Halus merupakan cara penting untuk membedakan kemiripan pada variasi fibroadenoma mammae yang nantinya akan terlihat pada kompleks patologi  payudara, maka harus di screening secara signifikan.

Upload: kurneea-ayu

Post on 13-Oct-2015

149 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

definisi

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang Abnormalities of The Normal Development and Involution (kelainan perkembangan normal dan involusi pada payudara merupakan istilah luas yang mencakup kondisi jinak yang memiliki gambaran klinis yang tumpang tindih. Payudara merupakan sekumpulan kelenjar kulit yang terletak pada costae dua sampai costae enam, dari tepi lateral sternum sampai linea axilaris media. Kelenjar ini dimiliki oleh pria dan wanita. Namun, pada masa pubertas, payudara wanita lambat laun akan membesar sehingga membentuk setengah lingkaran, sedangkan pada pria tidak. Pembesaran ini terutama terjadi akibat penimbunan lemak dan dipengaruhi oleh hormon-hormon ovarium (Sjamsuhidajat, 2010). Fibroadenoma merupakan benjolan pada payudara yang disebabkan oleh pertumbuhan berlebih pada lobulus payudara (Pierece, 2008). Fibroadenoma mammae biasanya terjadi pada wanita usia muda, yaitu pada usia remaja atau sekitar 20 tahun. Berdasarkan laporan dari NSW Breast Cancer Institute, fibroadenoma umumnya terjadi pada wanita dengan usia21-25tahun (Anyikam, 2008). Penyebab fibroadenoma mammae belum diketahui secara jelas, kemungkinan akibat produksi hormon estrogen yang meningkat yang memberikan gejala klinis yaitu merasa ada benjolan di payudara yang sudah cukup lama diketahui, benjolan sering tidak disertai rasa nyeri, benjolan di payudara terasa mobile terutama pada usia muda (Sjamsuhidajat, 2010). Ketepatan diagnosis sitologi biopsy aspirasi jarum halus (FNAC) lebih akurat dibanding pemeriksaan secara klinis. Biopsy Aspirasi Jarum Halus merupakan cara penting untuk membedakan kemiripan pada variasi fibroadenoma mammae yang nantinya akan terlihat pada kompleks patologipayudara, maka harus di screening secara signifikan. Operasi eksisi merupakan satu-satunya pengobatan untuk fibroadenoma. Pemilihan tipe insisi dilakukan berdasarkan ukuran dan lokasi dari lesi di payudara. Prognosis dari penyakit ini baik, walaupun penderita mempunyai resiko yang tinggi untuk menderita kanker payudara.

B. Tujuan Mengetahui dan menambah wawasan tentang fibroadenoma mammae dan dapat menegakkan diagnosis serta penatalaksanaannya.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Fibroadenoma mammae (FAM) adalah tumor neoplasma jinak payudara yang terdiri dari campuran elemen kelenjar (grandular) dan elemen stroma (mesenkhimal) yang terbanyak adalah komponen jaringan fibrous (Sjamsuhidajat, 2010).

B. Epidemiologi Fibroadenoma mammae biasanya terjadi pada wanita usia muda, yaitu pada usia remaja atau sekitar 20 tahun. Berdasarkan laporan dari NSW Breast Cancer Institute, fibroadenoma umumnya terjadi pada wanita dengan usia21-25tahun, kurang dari 5% terjadi pada usia di atas 50 tahun, sedangkan prevalensinya lebih dari 9% populasi wanita terkena fibroadenoma (Anyikam, 2008). Berdasarkan penelitian di Yaman mulai Januari 2006 - Desember 2009 ditemukan sebanyak 635 kasus yang didiagnosis sebagai penyakit tumor payudara. Terdapat kelainan sebanyak 493 (77.6%) yang merupakan penyakit tumor payudara jinak dan 142 (22.4%) penyakit tumor payudara ganas pada rentang usia40-49tahun dan kejadian yang paling sering terjadi adalah fibroadenoma 40,5% dengan rentang usia20-29tahun (Bafaker, 2010). Penelitian di Nigeria Timur(2000-2004)dari 1.050 spesimen payudara yang diteliti, 722 kasus (68,8%) merupakan tumor jinak. Fibroadenoma adalah lesi yang paling banyak dan umum terjadi dengan 318 kasus (44%) yang terjadi pada usia rata- rata16-32tahun (Anyikam, 2008).

C. Etiologi Penyebab fibroadenoma mammae belum diketahui secara jelas, kemungkinan akibat perubahan hormonal. Biasanya ukurannya akan meningkat pada saat menstruasi atau pada saat hamil karena produksi hormon estrogen meningkat.Estrogen meningkatkan substansi dasar stroma yang mempunyai kecenderungan reorganisasi fibrosa. (Sjamsuhidajat, 2010).

D. Anatomi Payudara merupakan sekumpulan kelenjar kulit yang terletak pada costae dua sampai costae enam, dari tepi lateral sternum sampai linea axilaris media. Kelenjar ini dimiliki oleh pria dan wanita. Namun, pada masa pubertas, payudara wanita lambat laun akan membesar sehingga membentuk setengah lingkaran, sedangkan pada pria tidak. Pembesaran ini terutama terjadi akibat penimbunan lemak dan dipengaruhi oleh hormon-hormon ovarium.

Payudara terdiri dari jaringan kelenjar, fibrosa, dan lemak. Jaringan ikat memisahkan payudara dari otot-otot dinding dada, musculus pektoralis, dan seratus anterior. Pusat payudara dewasa terdapat putting (papilla mammaria), tonjolan yang berpigmen dikelilingi oleh areola. Putting mempunyai perforasi pada ujungnya dengan beberapa lubang kecil, yaitu aperture duktus laktiferosa. Tuberkel-tuberkel Montgomery adalah kelenjar sebasea pada permukaan areola. Setiap payudara terdiri atas 12-20 lobulus kelenjar, masing-masing mempunyai saluran bernama duktus laktiferus yang akan bermuara ke papilla mammae (nipple areola complex, NAC). Diantara kelenjar dan fasia pectoralis, juga diantara kulit dan kelenjar tersebut terdapat jaringan lemak. Diantara lobules, terdapat jaringan ikat yang disebut ligamentum Cooper yang member kerangka untuk payudara. Vaskularisasi kelenjar mammae terutama berasal dari cabang arteri aksilaris, ramus perforate intercostalis 1-4 dari arteri mammaria interna dan ramus perforate arteri intercostalis 3-7. Vena dapat dibagi menjadi 2 kelompok, yakni superficial dan profunda. Vena superficial terletak di subkutis, mudah tampak, bermuara ke vena mammaria interna dan vena superficial leher. Vena profunda berjalan seiring dengan arteri yang senama, dan secara terpisah bermuara ke vena aksilaris, vena mammaria interna dan vena azigos atau vena hemiazigoz. Payudara sisi superior dipersarafi oleh nervus supraclavicula yang berasal dari cabang ke-3 dan ke-4 pleksus cervicalis. Payudara sisi medial dipersarafi oleh cabang cutaneus anterior dari nervus intercostalis 2-7. Papilla mammae terutama dipersarafi oleh cabang cutaneus lateral dari nervus intercostalis 4, sedangkan cabang cutaneus lateral dari nervus intercostalis lain mempersarafi areoladan mammae sisi lateral. Terdapat enam kelompok kelenjar limfatik yang dikenali oleh ahli bedah yaitu kelompok limfatik vena aksillaris, mammaria externa, scapular, sentral, subclavicular dan interpectoral (Rotters group). Sekitar 75% aliran limfatik payudara mengalir ke kelompok limfatik axilla, sebagian lagi ke kelenjar parasternal (mammaria interna), terutama ke bagian sentral dan medial dan ke kelenjar interpectoralis (Sjamsuhidajat, 2010).

E. Fisiologi Payudara mengalami tiga macam perubahan yang dipengaruhi hormon. Perubahan pertama dimulai dari masa hidup anak melalui masa pubertas, masa fertilitas, sampai ke klimakterium, dan menopause. Sejak pubertas, pengaruh estrogen dan progesterone yang diproduksi oleh ovarium dan juga hormon hipofise, telah menyebabkan duktus berkembang dan timbul asinus. Perubahan kedua adalah perubahan sesuai dengan daur haid. Sekitar hari ke-8 haid, payudara jadi lebih besar dan beberapa hari sebelum haid berikutnya terjadi pembesaran maksimal. Kadang-kadang timbul benjolan yang nyeri dan tidak rata. Selama beberapa hari menjelang haid, payudara menjadi tegang dan nyeri sehingga pemeriksaan fisik, terutama palpasi, tidak mungkin dilakukan. Pada waktu itu, pemeriksaan foto mamografi tidak berguna karena kontras kelenjar terlalu besar. Begitu haid mulai, semuanya berkurang. Perubahan ketiga terjadi pada masa hamil dan menyusui. Pada kehamilan, payudara menjadi besar karena epitel duktus lobus dan duktus alveolus berproliferasi dan tumbuh duktus baru. Sekresi hormon prolaktin dari hipofisis anterior memicu laktasi. Air susu diproduksi oleh sel-sel alveolus, mengisi asinus, kemudian dikeluarkan melalui duktus ke putting susu (Sjamsuhidajat, 2010).

F. Patofisiologi Fibroadenoma adalah tumor jinak yang menggambarkan suatu proses hiperplasia dan proliferasi pada satu duktus terminal, perkembangannya dihubungkan dengan suatu proses aberasi perkembangan normal. Penyebab proliferasi duktus tidak diketahui, diperkirakan sel stroma neoplastik mengeluarkan faktor pertumbuhan yang mempengaruhi sel epitel. Peningkatan mutlak aktivitas estrogen, diperkirakan berperan dalam pembentukannya. Pada masa remaja, fibroadenoma dapat dijumpai dalam ukuran yang besar. Fibroadenoma jarang ditemukan pada wanita yang telah mengalami menopause dan dapat terbentuk gambaran kalsifikasi kasar. Sebaliknya, fibroadenoma dapat berkembang dengan cepat selama proses kehamilan, pada terapi pergantian hormon, dan pada orang-orang yang mengalami penurunan kekebalan imunitas, bahkan pada beberapa kasus, dapat menyebabkan keganasan (Robbin, 2007).

G. Manifestasi Klinik Manifestasi klinis dari fibroadenoma mammae antara lain:1. Usia muda, dekade II-III2. Benjolan pada payudara yang lambat membesar3. Bentuk bulat/lonjong4. Single atau multiple pada satu atau kedua payudara5. Permukaan halus6. Konsistensi kenyal padat7. Batas tegas8. Mobilitas baik9. Sering tidak disertai nyeri(Sjamsuhidajat, 2010).

H. Diagnosis1. Anamnesisa. Usia mudab. Merasa ada benjolan di payudara yang sudah cukup lama diketahuic. Benjolan sering tidak disertai rasa nyeri, benjolan di payudara terasa mobile2. Pemeriksaan Fisika. Biasanya benjolan tidak terlalu besarb. Dapat tunggal atau multiplec. Pada palpasi: terasa tumor kenyal padat, berbatas tegas, permukaan halus meskipun kadang-kadang berdungkul, sangat mobile, tidak nyeri tekan, dan tidak teraba pembesaran kelenjar getah bening axilla ipsilateral.3. Pemeriksaan USG Pada USG payudara akan terlihat massa yang homogeny, berbatas tegas dengan halo sign dengan internal echo yang normo atau hiper yang merupakan gambaran pseudokapsul yang disebabkan penekanan dari jaringan disekitarnya, untuk membedakan tumor solid dan kusta (Yuwono, 2008).

Gambar : USG fibroadenomamammae4. Pemeriksaan Mammografia) Biasanya dilakukan pada wanita berusia 35 tahun, dan adanya kecurigaan keganasanb) Pada fibroadenoma memiliki densitas yang sama seperti jaringan sekitarnyac) Dapat tampak konstipasi yang merupakan tanda keganasan

Mammography sangat berguna untuk mendiagnosis wanita dengan usia tua sekitar 60 atau 70 tahun, sedangkan pada wanita usia muda tidak digunakan mammography, sebagai gantinya digunakan USG, hal ini karena fibroadenoma pada wanita muda tebal, sehingga tidak terlihat dengan baik bila menggunakan mammography. Mammography merupakan suatu teknik pemeriksaan soft tissue. Adanya proses keganasan akan memberikan tanda-tanda primer dan sekunder. Tanda primer yaitu jaringan berfibrosis reaktif, comet sign, adanya perbedaan yang nyata ukuran VE dan rontgenologik dan adanya mikrokalsifikasi. Tanda-tanda sekunder berupa retraksi, penebalan kulit, bertambahnya vaskularisasi, perubahan posisi palpila dan areola adanya bridge of tumor, keadaan daerah dan jaringan fibroglanduler tidak teratur, infiltrasi dalam jaringan lunak di belakang mammae dan adanya metastis ke kelenjar. Mammografi ini dapat mendeteksi tumor-tumor yang secara palpasi tidak teraba, jadi sangat baik untuk diagnosis dini dan screening. Hanya saja untuk skrining masal cara ini adalah cara yang mahal dan dianjurkan digunakan secara selektif saja misalnya pada wanita dengan adanya faktor resiko. Ketetapan 83-95%, tergantung dari teknis dan ahli radiologinya.5. Pemeriksaan FNAC Pada FNAC kita akan mengambil sel dari fibroadenoma dengan menggunakan penghisap berupa sebuah jarum yang dimasukkan pada suntikan. Dari alat tersebut kita dapat memperoleh sel yang terdapat pada fibroadenoma, lalu hasil pengambilan tersebut dikirim ke laboratorium patologi anatomi (PA) untuk diperiksa di bawah mikroskop apakah terdapat sel-sel ganas atau tidak.Dibawah mikroskop tumor tersebut tampak seperti berikut :a. Tampak jaringan tumor yang berasal dari mesenkim (jaringan ikat fibrosa) dan berasal dari epitel (epitel kelenjar) yang berbentuk lobus-lobusb. Lobuli terdiri atas jaringan ikat kolagen dan saluran kelenjar yang berbentuk bulat (perikanalikuler) atau bercabang (intrakanalikuler)c. Saluran tersebut dibatasi sel-sel yang berbentuk kuboid atau kolumnar pendek uniform

I. Diagnosis Banding Diagnosis banding dari fibroadenoma, antara lain:1. Tumor Phyllodes Tumor ini jauh lebih jarang ditemukan dan diperkirakan berasal dari stroma intralobulus. Tumor ini berdiameter kecil, sekitar 3-4 cm, tetapi sebagian besar terus tumbuh dan membesar sehingga menyebabkan payudara membesar. Tumor ini terdapat pada semua usia, namun kebanyakan ditemukan pada usia 45 tahun. Gambaran radiologis (mammografi) dari tumor ini berupa massa berbentuk bulat dan berbatas tegas. Gambaran USG tumor ini, pada umumnya hipoechoic dengan batas yang masih tegas, echo-internal dapat homogeny atau sedikit.2. Carsinoma MammaeTumor ganas payudara adalah keganasan dari parenkim, stroma, areola dan papilla mammae. Etiologi drai keganasan payudara sampai saat ini masih belum jelas benar, diperkirakan hormone estrogen dan progesterone endogen berperan penting; namun seberapa besar peranannya masih dalam penelitian yang terus-menerus sedang dikembangkan. Kecurigaan adanya Ca, bila :a. Tumor pada usia 35 tahunb. Menarkhe lebih dini 52 tahund. Melahirkan anak pertama lebih lambat >30 tahune. Tumor yang tidak jelas jinak atau ganasf. Kista berisi cairan/ darahg. Erosi/ eczema papilla yang tidak sembuh dalam 1 bulanh. Nyeri mammae yang tidak berhubungan dengan siklus menstruasii. Pada pemeriksaan mammografi terdapat:1) Perubahan densitas, berupa tumor (stellata/ speculated), perubahan arsitektur2) Mikrokalsifikasi, clustered (bergerombol) atau scattered (tersebar)(Yuwono, 2008) J. Penatalaksanaan Operasi eksisi merupakan satu-satunya pengobatan untuk fibroadenoma. Operasi dilakukan sejak dini, hal ini bertujuan untuk memelihara fungsi payudara dan untuk menghindari bekas luka. Pemilihan tipe insisi dilakukan berdasarkan ukuran dan lokasi dari lesi di payudara. Terdapat 3 tipe insisi yang biasa digunakan, yaitu1. Radiasi Incision, yaitu dengan menggunakan sinar2. Circumareolar Incision3. Curve/Semicircular Incision Tipe insisi yang paling sering digunakan adalah tipe radial. Tipe circumareolar, hanya meninggalkan sedikit bekas luka dan deformitas, tetapi hanya memberikan pembukaan yang terbatas. Tipe ini digunakan hanya untuk fibroadenoma yang tunggal dan kecil dan lokasinya sekitar 2 cm di sekitar batas areola. Semicircular incision biasanya digunakan untuk mengangkat tumor yang besar dan berada di daerah lateral payudara.

K. Prognosis Prognosis dari penyakit ini baik, walaupun penderita mempunyai resiko yang tinggi untuk menderita kanker payudara. Bagian yang tidak diangkat harus diperiksa secara teratur.

BAB IIIKESIMPULAN

1. Fibroadenoma mammae (FAM) adalah tumor neoplasma jinak payudara yang terdiri dari campuran elemen kelenjar (grandular) dan elemen stroma (mesenkhimal) yang terbanyak adalah komponen jaringan fibrous2. Fibroadenoma mammae biasanya terjadi pada wanita usia muda, yaitu pada usia remaja atau sekitar 20 tahun.3. Penyebab fibroadenoma mammae belum diketahui secara jelas, kemungkinan akibat perubahan hormonal.4. Payudara merupakan sekumpulan kelenjar kulit yang terletak pada costae dua sampai costae enam, dari tepi lateral sternum sampai linea axilaris media.5. Payudara mengalami tiga macam perubahan yang dipengaruhi hormon. Perubahan pertama dimulai dari masa hidup anak melalui masa pubertas, masa fertilitas, sampai ke klimakterium, dan menopause.6. Diagnosis dapat ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.7. Mammography sangat berguna untuk mendiagnosis wanita dengan usia tua sekitar 60 atau 70 tahun, sedangkan pada wanita usia muda digunakan USG8. Operasi eksisi merupakan satu-satunya pengobatan untuk fibroadenoma.9. Prognosis dari penyakit ini baik, walaupun penderita mempunyai resiko yang tinggi untuk menderita kanker payudara.12