referat luka bakaq

Upload: mohamad-faisal

Post on 13-Oct-2015

28 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

jjgjkjk

TRANSCRIPT

DAFTAR ISI

Daftar isi1BAB I : Pendahuluan2BAB II : Tinjauan pustakaII.1 BatasanII.2 Klasifikasi luka bakarII.3 Luas luka bakarII.4 Patofisiologi luka bakarII.5 Jenis parut akibat luka bakarII.6 Menentukan Keparahan Luka BakarII.7 Berat Ringannya Luka BakarII.8 Faktor faktor yang Mempengaruhi Tingkat Keparahan Luka BakarII.9 TerapiII.10 Rehabilitasi Pasca Luka Bakar

BAB IPENDAHULUAN

Luka bakar berat adalah luka yang kompleks. Sejumlah fungsi organ tubuh mungkin ikut terpengaruh. Luka bakar bisa mempengaruhi otot, tulang, saraf, dan pembuluh darah. Sistem pernapasan dapat juga rusak, kemungkinan adanya penyumbatan udara, gagal nafas dan henti nafas. Karena luka bakar mengenai kulit, maka luka tersebut dapat merusak keseimbangan cairan atau elektrolit normal tubuh, temperatur tubuh, pengaturan suhu tubuh, fungsi sendi, dan penampilan fisik. Sebagai tambahan terhadap kerusakan fisik yang disebabkan oleh luka bakar, pasien juga bisa menderita permasalahan psikologis dan emosional yang dimulai sejak peristiwa terjadi dan bisa bertahan / berlangsung untuk jangka waktu yang lama.1Mencegah timbulnya bekas luka adalah merupakan tujuan utama dari penatalaksanaan luka bakar. Edukasi pasien secara konsisten dan berulang adalah suatu bagian yang penting dalam terapi pasien. Penatalaksanaan terhadap edema, penatalaksanaan gangguan nafas, memposisikan, dan melibatkan pasien dalam aktivitas fungsional dan pergerakan harus dimulai sejak dini. Pasien perlu dimotivasi untuk bekerja sesuai dengan kemampuan mereka dan menerima tanggung jawab untuk merawat diri mereka sendiri. Kemampuan fungsional pasien setelah terapi tidak akan maksimal jika pasien tidak secara teratur terlibat dalam pergerakan.2

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

II.1.BatasanLuka bakar adalah luka yang disebabkan oleh kontak dengan suhu tinggi seperti api, air panas, listrik, bahan kimia, dan radiasi. Luka ini dapat menyebabkan kerusakkan jaringan. Cedera lain yang termasuk luka bakar adalah sambaran petir, sengatan listrik, sinar X dan bahan korosif. Kerusakan kulit yang terjadi tergantung pada tinggi suhu dan lama kontak. Suhu minimal untuk dapat menghasilkan luka bakar adalah sekitar 44C dengan kontak sekurang-kurangnya 5-6 jam. Suhu 65C dengan kontak selama 2 detik sudah cukup menghasilkan luka bakar. Kontak kulit dengan uap air panas selama 2 detik mengakibatkan suhu kulit pada kedalaman 1 mm dapat mencapai suhu 47C, air panas yang mempunyai suhu 60C yang kontak dengan kulit dalam waktu 10 detik akan menyebabkan kehilangan sebagian ketebalan kulit dan diatas 70C akan menyebabkan kehilangan seluruh kulit. Temperatur air yang digunakan untuk mandi adalah berkisar 36C-42C. Pelebaran kapiler dibawah kulit mulai terjadi pada saat suhu mencapai 35C selama 120 detik, vesikel terjadi pada suhu 53C-57C selama kontak 30-120 detik.3

II.2.Klasifikasi Luka BakarLuka bakar diklasifikasikan berdasarkan 2 cara: sumber penyebab dan derajat luka bakar.1Berdasarkan sumber penyebab dibedakan atas: Panas. Termasuk api, radiasi, atau pajanan panas dari api, uap dan cairan panas serta benda benda yang panas Bahan kimia. Termasuk berbagai macam asam dan basa Listrik. Termasuk didalamnya arus listrik dan sambaran petir Cahaya. Luka bakar yang disebabkan oleh sumber cahaya yang kuat atau cahaya ultra violet, juga termasuk sinar matahari Radiasi. Seperti radiasi nuklir, cahaya ultra violet juga termasuk salah satu sumber penyebab luka bakar karena radiasi

Berdasarkan penyebabnya, luka bakar secara kasar dapat dibagi dalam enam kategori 4A. Luka Bakar ApiTerjadi bila kulit mengalami kontak langsung dengan api1. Keparahan tergantung lamanya waktu kulit terpajan dengan api.2. Bentuk lain dari jenis ini adalah luka bakar cahaya Disebabkan oleh ledakan yang berasal dari gas, atau berupa partikel-partikel halus suatu benda panas. Menyebabkan luka bakar derajat dua dan tiga pada seluruh daerah kulit yang terkena, termasuk rambut.B. Luka Bakar KontakTerjadi bila kulit mengalami kontak langsung dengan objek yang panas, misalnya besi panas, setrika, dll. Jenis luka bakar ini dapat memberikan gambaran mengenai benda panas yang menyebabkan luka bakar tersebut.C. Luka Bakar RadiasiTerjadi apabila kulit terpajan dengan gelombang panas1. Tidak selalu diperlukan kontak langsung dengan benda yang menghasilkan gelombang panas untuk menimbulkan luka bakar2. Dapat menimbulkan lepuh dan eritema3. Bila pajanan terjadi dalam jangka waktu yang lama dapat menimbulkan karbonisasiD. Luka bakar terjadi bila kulit berhubungan langsung dengan cairan panas (biasanya air)1. Air pada 1580F (700C) akan menghasilkan suatu luka bakar derajat tiga pada kulit orang dewasa, kira-kira dalam satu detik dari kontak; pada 1310F (550C), hampir 25 detik untuk menghasilkan luka bakar yang sama2. Pemanas air hampir seluruh rumah di Amerika berasal dari pengaturan pabrik kira-kira 1300-1400F, meskipun begitu,unit terbaru sekarang disesuaikan menjadi sekitar 1200F3. Luka terbakar dapat dibagi menjadi 3 tipe :a) Luka imersi, yang mana bisa saja karena ketidak sengajaan atau kecerobohan dirumah. Luka bakar imersi akibat kecerobohan dirumah sering terjadi karena anak kecil ditempatkan didalam kolam atau bak mandi yang dipenuhi air panas, dengan tujuan untuk mendisiplinkan atau menghukum si anak. Bentuk khas luka bakar dapat terlihat, sebagai anak yang terrefleksi tenggelam di dalam air. Disekeliling area dari kulit yang melingkari tiap-tiap daerah lutut tidak terkena karena anak tersebut dipaksa berjongkok di dalam air. Anak biasanya dipegang diantara tangannya dan ke bawah pada air panas. Hasil luka bakar menunjukkan bentuk khas dengan tidak terdapat luka di bawah lututnya, fosa poplitea dan daerah inguinalb) Luka bakar karena percikan atau tumpahan biasanya tidak disengaja, disebabkan karena memercikkan, menumpahkan cairan panas ke tubuh. Luka akibat tumpahan dapat terjadi bila seorang anak kecil menuangkan pot berisi air panas dari kompor dan cairan tumpah ke seluruh tubuh. Di beberapa bagian kasus, bentuk dari luka bakar harus berhubungan dengan cerita, dengan yang paling berat luka bakarnya dari kulit kepala atau kepala.c) Luka bakar hangat biasanya karena ketidaksengajaan. Uap yang sangat panas dapat menyebabkan luka berat pada mukosa saluran nafas. Pada beberapa kasus, edema laring masif dapat terjadi, penyebab asfiksia dan kematianE. Luka bakar karena gelombang mikroGelombang mikro adalah gelombang elektromagnetik yang mana frekwensi berkisar antara 30 300.000 MHz dan panjang antara 1mm sampai 30cm. Radiasi microwave adalah non-ionisasi, oleh karena itu efek biologi primernya adalah panas, yang mana memproduksi melalui agitasi molekuler dari molekul polar seperti air. Pada sistem biologi, oleh karena itu, jaringan dengan komposisis air yang lebih tinggi (seperti otot) akan menjadi lebih panas daripada jaringan dengan komposisis air yang lebih rendah (seperti lemak). Standar operasi untuk microwave di dapur adalah pada 2,450 MHz.1. Tergantung pada panjang gelombang radiasi, dan ketebalan, orientasi, dan karakter dari target, apabila ada salah satu atau kombinasi dari tiga hal ini :a. Gelombang mikro terrefleksib. Gelombang mikro diabsorpsic. Gelombang mikro melewati dikeseluruhan terget2. Surell et al, pada 1987 melaporkan pada suatu studi yang mana piglet anestesi terekspos pada radiasi gelombang mikro dari sebuah 750 watt microwave rumah tangga, pada energi penuh dalam waktu berkisar 90 120 detik. Studi ini menunjukkan bahwa :a. Pada semua kasus, luka bakar memproduksi demarkasi yang sempurna, luka bakar penuhb. Luka bakar yang mana lebih ekstensif dipermukaan tubuh mendekati alat pengeluaran (biasanya bertempat diatas dari oven)c. Secara mikroskopik kasar menunjukkan penemuan yang konsisten dari perubahan relatif lemak subkutaneus, selain luka bakar pada kulit diatas atau di bawah otot (perubahan relatif lapisan jaringan). Arus nuklir tidak adad. Mikroskopik elektron tidak memperlihatkan kerusakan seluler atau organel yang berarti3. Hampir luka bakar karena microwave adalah karena ketidaksengajaan, berkaitan dengan memasukkan tangan kedalam microwave dengan tidak benar benar mematikan terlebih dahulu, atau karena ingesti dari cairan panas yang dipanaskan ke dalam microwave. Pada suatu pelaporan, seorang pria yang menggunakan tambalan nitro transdermal mengalami luka bakar derajat dua didekat tambalan itu,ketika dia duduk disebelah oven microwave yang bocor. Diperkirakan, plastik alumunium yang ada pada tambalan tersebut merupakan faktor yang menyebabkan kebakaran tersebut.4. Bentuk tidak biasa dari penyiksaan anak pernah dilaporkan pada tahun 1987 oleh Alexander et al yang mana berhubungan dengan dua kasus terpisah yang mana seorang bayi perempuan umur 5 minggu, dan seorang anak laki-laki umur 14 bulan yang terbakar karena diletakkan di oven microwave yang sedang dinyalakan.F. Luka bakar kimia adalah diproduksi oleh agen kimia seperti asam kuat dan alkali, sama seperti agen lain seperti fosfor dan fenol. Luka bakar menghasilkan perbaikan yang lebih lambat daripada luka bakar akibat agen panas.1. Ekstensi luka tergantung dari :a. Agen kimianyab. Kekuatan atau konsentrasi dari agen kimianyac. Durasi kontak dengan agen tersebut2. Agen alkalin :a. Cenderung lebih menjadi luka berat dibanding agen asamb. Yang dapat menyebabkan luka bakar umumnya memiliki pH >11,5c. Sering menghasilkan luka yang cukup tebald.Menghasilkan luka yang menimbulkan nyeri, dan merusak kulit dan licin3. Agen asam biasanya menghasilkan hanya sebagian dari ketebalan luka, yang mana diikuti dengan eritema dan erosi yang superfisial saja.Klasifikasi derajat luka bakar berbeda-beda untuk masing-masing negara oleh karena ini sangat bergantung terhadap manajemen pengobatan yang digunakan oleh negara tersebut.

Klasifikasi lama yang diperkenalkan oleh Dupuytren adalah pembagian derajat luka bakar dalam 6 derajat 31. Luka bakar derajat 1. Luka akibat terkena panas dari api, benda panas dan cairan panas yang suhunya tidak mencapai titik didih, atau akibat cairan kimia. Biasanya bentuk luka berupa kemerahan dan proses penyembuhan terjadi tanpa meninggalkan parut. Waktu penyembuhan antara beberapa jam sampai beberapa hari.2. Luka bakar derajat 2. Luka diakibatkan terkena benda panas atau cairan panas yang suhunya mencapai titik didih atau lebih tinggi. Lapisan kulit superfisial hanya sedikit yang rusak dan penyembuhannya tanpa meninggalkan jaringan parut. Pada awalnya terdapat vesikel yang kemudian akan terasa sakit dan warnanya menjadi hitam.3. Luka bakar derajat 3. Luka bakar ini adalah akibat cairan yang suhunya diatas titik didih. Pada keadaan ini lapisan superfisial kulit seluruhnya rusak sehingga pada penyembuhan akan meninggalkan jaringan parut. Ujung persyarafan juga terbakar dan halini mengakibatkan rasa nyeri yang hebat. Pada proses penyembuhan dapat terjadi jaringan parut yang mengandung semua elemen kulit, sehingga tidak mengalami kontraktur.4.Luka bakar derajat 4. Seluruh jaringan kulit mengalami kerusakan. Ujung saraf juga ikut rusak, sehingga pada luka bakar ini rasa nyeri tidak ada. Jaringan parut yang terbentuk akan mengalami kontraksi dan deformitas. Luka terkelupas pada hari ke 5 atau ke 6 dan penyembuhan akan berjalan lambat.5. Luka bakar derajat 5. Pada keadaan ini kerusakan juga meliputi fasia otot dan hampir selalu mengalami deformitas.6. Luka bakar derajat 6. Keadaan ini biasanya fatal, jika tidak meninggal maka biasanya mengakibatkan kerusakan anggota badan.

Klasifikasi luka bakar menurut Wilson31. Luka bakar derajat satu (derajat satu dan dua, Dupuytren) Terjadi eritema dan blister tanpa kehilangan epidermis. Disini kapiler mengalami dilatasi dan terjadi transudasi cairan kedalam jaringan ikat, yang menyebabkan edema. Secara umum blister diliputi oleh kulit yang berwarna keputihan diatasnya, epidermis yang avaskuler dan dibatasi oleh zona yang berwarna hiperemi. Bila besar blister kurang dari 1 cm maka blister ini akan diresorbsi, sebaliknya bila blister ini pecah maka akan meninggalkan daerah dengan dasar yang berwarna kemerahan. Luka bakar derajat satu ini akan sembuh tanpa meninggalkan jaringan parut. Walaupun luka bakar yang terjadi adalah derajat satu akan tetapi bila meliputi lebih dari sepertiga permukaan tubuh terutama yang terletak pada daerah kepala, leher, badan, atau dinding depan dari abdomen maka akan menyebabkan kefatalan.2. Luka bakar derajat dua (derajat tiga dan empat, Dupuytren) Terjadi destruksi dari seluruh ketebalan kulit. Epidermis dapat mengalami koagulasi, pengerutan, berupa daerah yang dibatasi oleh zona yang berwarna kemerahan, dan blister kulit. Dalam beberapa hari, biasanya dalam beberapa minggu jaringan yang nekrosis akan mengelupas dan meninggalkan ulkus yang lambat menyembuh. Luka bakar derajat dua sering memerlukan koreksi bedah plastik untuk mengatasi jaringan parut yang terbetuk selama penyembuhan.3. Luka bakar derajat tiga (derajat lima dan enam, Dupuytren) Yang karakteristik dari luka bakar ini adalah destruksi yang luas tidak hanya pada kulit dan subkutis tetapi juga pada otot dan tulang. Destruksi pada ujung-ujung saraf juga dapat terjadi yang mengakibatkan kehilangan rasa nyeri yang relatif. Devitalisasi jaringan pada area luka bakar menyebabkan mudah terkenanya infeksi dan penyembuhan yang berjalan lambat. Bila paparannya berkepanjangan, maka kulit dan jaringan ikat dibawah kulit akan terbakar dan menjadi arang. Sedangkan paparan yang luas dari tubuh setelah kematian oleh karena panas dan asap menyebabkan seluruh tubuhh menjadi arang dengan otot-otot dan organ-organ dalam yang terpanggang, dan akhirnya menghanguskan bagian-bagian tubuh terutama ekstremitas, genitalia dan telinga.

Klasifikasi Luka Bakar Berdasarkan Dalamnya Luka4Luka bakar biasanya digolongkan berdasarkan dalamnya luka yang terbentuk (kerusakan jaringan)A.Luka bakar derajat SatuAdalah luka bakar yang terbatas pada epidermis superfisial1. Dapat terlihat dalam bentuk eritema dan edema, biasanya tidak terdapat lepuh (blister), kulit bisa saja, mengalami pengelupasan2. Biasanya sangat nyeri3. Tidak terbentuk jaringan parut dalam proses penyembuhan4. Misalnya luka bakar akibat terpajan sinar matahariB.Luka bakar derajat duaYang meliputi seluruh epidermis dan sebagian dermis juga mengenai sebagian apendiks kulit. Luka bakar derajat dua dapat terletak dangkal (superfisial) maupun dalam (profunda)1. Biasanya terdapat lepuh2. Sensasi sensori utuh, biasanya menyembuh tanpa membentuk jaringan parut, namun pada luka bakar yang dalam dapat menimbulkan jaringan parutC.Luka Bakar Derajat TigaMeliputi nekrosis (kematian jaringan) yang mengenai seluruh lapisan kulit, termasuk seluruh apendiks kulit.1. Daerah yang terbakar terlihat berwarna putih2. Kehilangan semua sensasi (mati rasa)3. Hampir selalu terbentuk jaringan parut yang parahD.Luka Bakar Derajat EmpatDikenal sebagai karbonisasi, dimana seluruh jaringan terbakar dan menjadi arang. Terjadi kerusakan total pada kulit dan jaringan subkutan, dan tulang juga mengalami karbonisasi baik sebagian maupun keseluruhan.

Tabel 1. Deskripsi Tradisional dan Klasifikasi Umum dari Luka Bakar.5NomenklaturNomenklatur TradisionalKedalamanPenemuan Klinis

Ketebalan DangkalDerajat 1EpidermisErythema, nyeri

Ketebalan sebagian dangkalDerajat 2Dermis dangkal (papillar) Lepuh, cairan jernih, nyeri

Ketebalan Sebagian dalamDerajat 2Dermis dalam (reticular)Kulit tampak pucat, nyeri berkurang. Sulit dibedakan dengan derajat 3

Seluruh KetebalanDerajat 3 atau 4Dermis dan jaringan dibawahnya, mungkin fascia, tulang, ototKeras, eschar seperti kulit, cairan berwarna ungu, sensibilitas (-)

Klasifikasi Derajat Luka Bakar yang lainnya31. Luka bakar derajat 1 (luka bakar superfisial). Luka bakar hanya terbatas pada lapisan epidermis. Luka bakar derajat ini ditandai dengan kemerahan yang biasanya akan sembuh tanpa jaringan parut dalam waktu 5 7 hari.Gambar 1. Luka Bakar Derajat I

2. Luka bakar derajat 2 (luka bakar dermis)Luka bakar derajat dua mencapai kedalaman dermis tetapi masih ada elemen epitel yang tersisa, seperti sel epitel basal, kelenjar sebasea, kelenjar keringat, dan folikel rambut. Dengan adanya sisa epitel yang sehat ini, luka dapat sembuh sendiri dalam 10 21 hari. Oleh karena kerusakan kapiler dan ujung saraf di dermis, luka derajat ini tampak lebih pucat dan lebih nyeri dibandingkan luka bakar superfisial, karena adanya iritasi ujung saraf sensorik. Juga timbul bula berisi cairan eksudat yang keluar dari pembuluh karena permeabilitas dindingnya meninggi. Luka bakar derajat 2 dibedakan menjadi : a. Derajat dua dangkal dimana kerusakan mengenai bagian superfisial dari dermis dan penyembuhan terjadi secara spontan dalam 10- 14 hari. b. Derajat dua dalam dimana kerusakan mengenai hampir seluruh bagian dermis. Bila kerusakan lebih dalam mengenai dermis, subyektif dirasakan nyeri. Penyembuhan terjadi lebih lama tergantung bagian dari dermis yang memiliki kemampuan reproduksi sel-sel kulit (epitel, stratum germinativum, kelenjar keringat, kelenjar sebasea dan lain sebagainya) yang tersisa. Biasanya penyembuhan terjadi dalam waktu lebih dari satu bulan.

Gambar 2. Luka Bakar Derajat II

Gambar 3. Evaluasi luka bakar derajat 2 1 jam Gambar 5 Evaluasi luka bakar derajat 2 dua hari, lepuh tampak

Gambar 4 Evaluasi luka bakar derajat 2 1 hari 3. Luka bakar derajat 3. Luka bakar derajat tiga meliputi seluruh kedalaman kulit, mungkin subkutis, atau organ yang lebih dalam. Oleh karena tidak ada lagi elemen epitel yang hidup maka untuk mendapatkan kesembuhan harus dilakukan cangkok kulit. Koagulasi protein yang terjadi memberikan gambaran luka bakar berwarna keputihan, tidak ada bula dan tidak nyeri.Gambar 6. Luka Bakar Derajat III

II.3.Luas Luka Bakar3Penentuan luas luka bakar pada kulit adalah penting pada kasus-kasus dimana kematian terjadi lambat oleh karena luas dan derajat luka bakar sangat penting pengaruhnya terhadap prognosis dan manajemen pengobatannya. Untuk perhitungan luas luka bakar secara tradisional dihitung dengan menggunakan `Rule of Nines` dari Wallace. Dikatakan bahwa luka bakar yang terjadi dapat diindikasikan sebagai presentasi dari total permukaan yang terlibat oleh karena luka termal. Bila permukaan tubuh dihitung sebagai 100%, maka kepala adalah 9%, tiap tiap ekstremitas bagian atas adalah 9%, dada bagian depan adalah 18%, bagian belakang adalah 18%, tiap-tiap ekstremitas bagian bawah adalah 18% dan leher 1%. Lihat gambarRumus tersebut tidak dapat digunakan pada anak dan bayi karena relatif luas permukaan kepala anak jauh lebih besar dan luas relatif permukaan kaki lebih kecil. Oleh karena itu, digunakan `Rule of ten` untuk bayi dan `Rule of 10-15-20` dari Lund and Browder untuk anak. Dasar presentasi yang digunakan dalam rumus tersebut adalah luas telapak tangan dianggap seluas 1%.Derajat dan luas luka bakar tergantung pada banyak faktor seperti jarak korban dengan api, lamanya pajanan, bahkan pakaian yang digunakan korban pada waktu terjadinya kebakaran. Komposisi pakaian dapat menentukan derajat keparahan dan luasnya luka bakar. Kain katun murni akan mentransmisi lebih banyak energi panas ke kulit dibandingkan dengan bahan katun polyester. Bahan katun terbakar lebih cepat dan dapat menghasilkan luka bakar yang besar dan dalam. Bila bahan yang dipakai kandungan poliesternya lebih banyak akan menyebabkan luka bakar yang relatif ringan atau kurang berat. Bahan rajutan akan menghasilkan daerah luka bakar yang relatif lebih kecil bila dibandingkan dengan bahan pintalan. Sehingga dapat dikatakan bahwa bila bahan yang dipakai bertambah berat maka daerah yang terbakar akan berkurang. Selain itu derajat luka bakar akan berkurang bila pakaian yang dipakai korban ketat dan mengelilingi tubuh.

Gambar 4. Perhitungan Luas Luka Bakar0 1 th5 th161618189914

18

99

1818

1414

15 thDewasa18181899918181818189910

1

Tabel 2. Rule of Nines untuk Penatalaksanaan Luka Bakar Pada Permukaan Tubuh

Struktur AnatomiArea Permukaan

Kepala9%

Badan Depan18%

Punggung18%

Tiap Kaki18%

Tiap Lengan9%

Genitalia/perineum1%

II.4.Patofisiologi Luka Bakar6Akibat pertama luka bakar adalah syok karena kaget dan kesakitan. Pembuluh kapiler yang terpajan suhu tinggi, rusak dan permeabilitasnya meningkat. Sel darah yang ada didalamnya ikut rusak sehingga dapat terjadi anemia. Meningkatnya permeabilitas menyebabkan edema dan menimbulkan bula yang mengandung banyak elektrolit. Hal itu menyebabkan berkurangnya volume cairan intra vaskuler. Kerusakan kulit akibat luka bakar menyebabkan kehilangan cairan akibat penguapan yang berlebihan, masuknya cairan ke bula yang terbentuk pada luka bakar derajat dua, dan pengeluaran cairan dari keropeng luka bakar derajat tiga.Bila luas luka bakar