referat operasi ektropion-merryhalis
DESCRIPTION
hulalalalalalalaTRANSCRIPT
Penatalaksanaan ektropion berdasarkan etiologi:
1. Ektropion Involusional
- The tarsal lateral (LTS) strip adalah prosedur sederhana yang dapat digunakan
untuk memperbaiki kelemahan atau malposisi tendon canthal lateralis.
Sebagian besar kelemahan dan ectropion non-cicatricial disebabkan oleh
kelemahan atau pemanjangan tendon canthal lateral atau medial. Prosedur
pemendekan kelopak mata biasanya disertai dengan pemotongan bagian mid
tarsal kelopak mata, hal ini bisa mengakibatkan kecacatan, merusak jalur atau
aliran air mata yang mengakibatkan bergesernya punctum lakrimalis tanpa
mengatasi penyebab cacat. Teknik Strip lateral diharapkan mampu
memperbaiki kecacatan dari segi anatomi, mempertahankan anatomi dasar,
dan menjaga keutuhan dari jalur dan aliran air mata.
- Ektropion involusional merupakan bentuk ektropion yang paling sering
berakibat terjadi robekan, terpaparnya konjungtiva, hiperemis, dan fotofobia.
Ektropion yang tidak tertangani bisa menyebabkan terjadinya ulkus kornea,
walaupun kasusnya jarang. Faktor utama yang menyebabkan terjadinya
ektropion involusional adalah proses degenerasi yang progresif pada jaringan
fibrotik dan elastik pada kelopak seiring bertambahnya usia. Hal ini
mengakibatkan terjadinya ketidakseimbangan antara kekuatan kelopak
sehingga terjadi kelemahan, pada kedua bagian yaitu horizontal (dasar tarsal
dan orbicularis) dan vertikal (penarik kelopak mata bawah dan septum
orbital), sehingga eversi terjadi lebih awal, kemudian bagian medial dari
kelopak akan keluar, akhirnya kelopak mata dalam akan berbalik dan
berakibat ektropion.
- Penanganan medis dengan pelumas hanya meringankan gejala dalam waktu
sementara. Tindakan pembedahan tetap tindakan andalan untuk pengobatan
permanent. Prosedur operasi yang berbeda telah diperkenalkan yang dapat
memperlihatkan faktor-faktor patofisiologis yang dapat memberikan hasil
operasi yang lebih dapat diterima dengan baik. Begitu banyak teknik operasi
meningkatkan pertanyaan apakah ada pembedahan yang dapat menyembuhkan
100%. Hal ini secara umum dapat diterima, untuk hasil terbaik, pembedahan
harus dipusatkan pada kelemahan horizontal dan vertikal.
- Pemantauan sangat sulit dilakukan pada kelompok usia lanjut karena mungkin
mereka sulit untuk menceritakan keluhan saat pemantauan, mereka bisa
bergerak, atau mereka mungkin meninggal. Seringkali pemantaun klinis
terlalu singkat untuk menentukan hasil jangka panjang. Untuk memperbaiki
ektropion involusional, diperlukan tindakan pembedahan minimal, dan
morbiditas, agar menghasilkan efektifitas yang berkelanjutan.
- Pasien yang menderita keratitis akibat ektropion paralitik mengalami masalah
estetika dan fungsional pada matanya. Mereka mengalami disfungsi pada
retraksi kelopak mata atas dan bawahnya serta adanya kelemahan kelopak
mata secara horizontal yang mengakibatkan timbulnya ektropion pada kelopak
mata bawah, lagoptalmus, serta memiliki resiko tinggi terhadap timbulnya
eksposure keratopaty. Hal ini penting ketika terdapat anastesia kornea, serta
berkurangkah celah palpebra vertikal yang diperlukan untuk mengurangi
lagoftalmus.
- Tujuan dari rehabilitasi pembedahan kelopak mata adalah untuk mengurangi
celah palpebra dan bukan untuk membuat palpebra telalu pendek dan untuk
memperbaiki proses penutupan kelopak , melicinkan permukaan ocular, dan
untuk memperbaiki nilai estetika dari pasien.
- Teknik ini juga bermanfaat untuk kasus ektropion cicatrical ringan hingga
sedang, sebagai tindakan pembedahan tunggal atau pada kasus yang berat
diperlukan tindakan tambahan untuk mengurangi tarikan, yang menjadi
sangat penting adalah mengembalikan kelopak ke posisi normal pada letak
anatomis serta memperbaiki fungsinya.
- Pendekatan dari metode yang dilakukan untuk mengakses lingkaran bawah
orbita dan dasar dari orbita adalah pendekatan transkonjungtiva, subsiliaris,
subtarsal, dan subpalpebral, hal ini dilakukan untuk mengontrol trauma yang
dapat terjadi pada mata dan blepharoplastypada kelopak mata bawah. Semua
metode ini memilki kelebihan dan kekurangannya masing- masing dan
pemilihan metode yang digunakan tergantung pada penilaian operator ketika
melakukan tindakan. Apapun penyebabnya malposisi dari kelopak mata
bawah akan berakibat komplikasi jangka panjang. Malposisi akan
mengakibatkan terjadinya retraksi pada kelopak sehingga sklera inferior akan
terpapar atau terjadinya frank ektropion. Hasilnya secara kosmetik tidak dapat
diterima dan dapat berakibat terjadinya robekan, iritasi, dan gejala-gejala lain
yang mengarah kepada keratitis. Faktor-faktor yang berkontribusi dalam
timbulnya malposisi tersebut terdiri dari kelemahan horizontal kelopak mata
bawah, terbentuknya jaringan parut pada kulit dan bagian tengah lamella
(septu, orbita). Untuk memperbaiki malposisi tersebut, dapat dilakukan
disinsersi pada kelopak mata bawah serta menggunakan bagian lateral dari
tarsus palpebra untuk memperkuat dan mengganti canthus lateral. Prosedur ini
memberikan support secara horizontal dan vertikal pada kelopak mata bawah.
Teknik lateral tarsal strip ini relatif sederhana dan dapat memperbaiki
malposisi post taruma.
- Metode pembedahan dilakukan dengan Lokal anastesi meliputi tetes mata
tetracain pada konjungtiva dan memasukkannya ke dalam subkutaneus pada
kelopak mata bawah dengan perbandingan 1:1 lidocaine 2 % dengan
1:200.000 epinephrine dan bupivacain 0.5 %. Lateral canthus juga dimasukkan
ke dalam periostium kelopak mata bawah.
- Canthotomy lateral dan inferior cantholylis awalnya dilakukan. Tarsal Strip
dibentuk dari kelopak mata lateral bawah dengan mengupas jaringan
muscokutaneus junction, lalu membersihkan epitel konjungtiva posterior,
membuat sayatan pada lamella, dan membuat garis insisi di atas untuk
membuat “tendon” dari dasar tarsus. Panjang dari tendon buatan ini tergantung
dari taksiran tekanan yang diinginkan untuk memperkuat kelopak mata bawah.
Tarsal strip dijahit pada lingkaran orbita lateral internal dengan double-armed
5-0 polyglactin dengan membuat simpul kecil pada tendon dan hingga 2
jahitan hingga akhir pada bagian orbita internal dari lingkaran periostium
lateral orbita. Tujuannya adalah agar mengkoreksi secara sederhana ketinggian
dari kelopak mata dengan menjahit lebih superior dari sudut canthal lateral
selama pemeliharaan tekanan. Setelah jahitan disimpul, susunan canthal lateral
dapat dicapai dengan dilakukan penjahitan dengan 6-0 polyglactin. Poly
glactin 6-0 digunakan untuk menutup otot cantahal orbicularis lateral diikuti
dengan penutupan kulit dengan penjahitan menggunakan polyglactin 7-0.
- Antibiotik topikal diberikan pada fornix konjungtiva inferior dan pada tempat
jahitan, dan pada bantalan kedua mata yang digunakan sebagai pembalut tetap
selama 24 jam. Pasien juga diinstruksikan untuk memakai tetes mata
tobramycine 4 kali sehari selama 3 minggu. Pasien diminta untuk tidak
menarik kelopak matanya ketika meneteskan obat, karena hal tersebut dapat
meningkatkan resiko dari dehisence. Penilaian post operasi pada pasien adalah
1 minggu setelah keluar dari rumah sakit. Kemudian pasien diperiksa kembali
pada minggu ke 4, 8, 12, dan 24 minggu setelah operasi.
- Semua pasien dipantau minimal 6 bulan untuk memastikan kegagalan jangka
panjang. Keberhasilan operasi ditentukan oleh resolusi dari malposisi kelopak
mata.
Dafpus:
Mohamed A. Marzouk, Ayman A. Shouman, Ehab S.Elzakzouk dan M.Tarek A.Elnaggar.
Lateral Tarsal Strip technique for correction of lower eyelid ectropion. Journal of American
Sains 2011; 7 (5) :394-405.