referat penggantungan

5
PENGGANTUNGAN Pendahuluan Penggantungan ( hanging) merupakan keadaan dimana terjadi konstriksi dari leher oleh alat penjerat yang ditimbulkan oleh berat badan korban seluruh atau sebagian. Penggantungan menyebabkan asfiksia akibat penggantungan tubuh oleh ikatan yang melilit leher, gaya konstriksi yang timbul akibat berat tubuh. Kematian dapat timbul hanya dengan sedikit gaya, tidak harus dengan gaya yang ditimbulkan oleh keseluruhan berat badan. Pada penggantungan sebagian dari tubuh yang hanya sebagiannya tertahan, seperti tumit atau kaki menyentuh tanah, atau dalam posisi duduk, lutu tertekuk menyentuh tanah, atau dengan posisi lainnya. Berat kepala (5 hingga 6 kg) berperan sebagai gaya konstriksi. Ketika seluruh bagian tubuh tergantung oleh lilitan dengan seluruh berat tubuh menyebabkan gaya konstriksi disebut sebagai Penggantungan Komplit, dan ketika hanya sebagian tubuh menyentuh tanah disebut sebagai Penggantungan Parsial. Anatomi

Upload: donie

Post on 01-Dec-2015

20 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: referat PENGGANTUNGAN

PENGGANTUNGANPendahuluanPenggantungan ( hanging) merupakan keadaan dimana terjadi konstriksi dari leher oleh alat penjerat yang ditimbulkan oleh berat badan korban seluruh atau sebagian. Penggantungan menyebabkan asfiksia akibat penggantungan tubuh oleh ikatan yang melilit leher, gaya konstriksi yang timbul akibat berat tubuh. Kematian dapat timbul hanya dengan sedikit gaya, tidak harus dengan gaya yang ditimbulkan oleh keseluruhan berat badan. Pada penggantungan sebagian dari tubuh yang hanya sebagiannya tertahan, seperti tumit atau kaki menyentuh tanah, atau dalam posisi duduk, lutu tertekuk menyentuh tanah, atau dengan posisi lainnya. Berat kepala (5 hingga 6 kg) berperan sebagai gaya konstriksi. Ketika seluruh bagian tubuh tergantung oleh lilitan dengan seluruh berat tubuh menyebabkan gaya konstriksi disebut sebagai Penggantungan Komplit, dan ketika hanya sebagian tubuh menyentuh tanah disebut sebagai Penggantungan Parsial. Anatomi

Page 2: referat PENGGANTUNGAN

Sb. Anatomy et a glance 2002 hal. 140

Patomekanisme Mekanisme atau penyebab kematian pada korban penggantungan antara lain akibat:1. Kerusakan pada batang otak dan medulla spinalis2. AsfiksiaGaya konstriksi akibat lilitan, menyebabkan penyempitan pada laring dan trakea, dan gaya ke atas dari lidah menekan dinding posterior faring, epiglottis sepanjang jalan masuk udara ke laring ter-blok. Dengan tekanan seberat 15 kg trakea dapat tertutup. Asfiksia disebabkan beberapa keadaan, yang dibagi menjadi:- Trauma mekanik- Intoksikasi bahan kimia- Supresi pada sistem saraf pusatPada penggantungan, terjadi asfiksia akibat penekanan pada salura pernapasan.Terdapat empat fase pada asfiksia:

1. Fase dispneu2. Fase konvulsi3. Fase apneu4. Fase terminal

3. Iskemia otak4. Vagal refleks

Jenis-jenis penggantungan1. Gantung diriPosisi korban pada gantung diri– Kedua kaki tidak menyentuh tanah (complete hanging)– Duduk berlutut– Berbaring

Page 3: referat PENGGANTUNGAN

Jenis gantung diri– Typical hanging– Atypical hanging– Kasus dengan titik gantung terletak di depan atau di dagu

2. Accidental hangingTerjadi karena kecelakaan sewaktu bekerja atau sewaktu melampiaskan nafsu seksual.

3. Homicidial hanging– Jarang dijumpai– Korban umumnya anak-anak, atau yang kondisinya lebih lemah dari pelaku.– Korban dapat dilumpuhkan terlebih dahulu (bius, tidur, dan lain-lain)

Pemeriksaan luar1. Tanda penjeratan pada leher.– Makin kecil tali jejas makin dalam– Arah jeratan berjalan miring– Pinggir berbatas tegfas dan tidak ada tanda – tanda abrasi2. Makin dalam jejas makin lama korban tergantung3. Ukuran leher memanjang4. Terdapat tanda – tanda asfiksia5. Air liur mengalir dari sudut bibir yang berlawanan dengan tempat simpul6. Lebam jelas terlihat pada tungkai7. Tangan biasanya tergenggam8. Urin dan feces biasanya keluar

Pemeriksaan dalam1. Jaringan di bawah jeratan putih dan mengkilap akibat kekurangan darah2. Platisma dan otot sekitar jeratan memar atau ruptur3. Lapisan tengah atau dalam pembuluh mengalami laserasi atau ruptur4. Fraktur tulang hyoid jarang terjadi5. Fraktur kartilago tiroid jarang terjadi6. Kadang Fraktur 2 tulang cervical atas (C1 dan C2)

DAFTAR PUSTAKA