referat prostho

15
LAPORAN KASUS PENATALAKSANAAN FLABBY RIDGE: SERI KASUS ABSTRAK Ridge fibrous atau flabby merupakan daerah dangkal jaringan lunak yang dapat bergerak mempengaruhi alveolar ridge maksila atau mandibula. Ini biasanya terjadi ketika gigi asli antagonis dengan sebuah ridge edentulous. Hal ini juga bisa muncul sebagai akibat dari ekstraksi gigi yang tidak direncanakan dan tidak terkendali. Jaringan yang mudah bergerak, hiperplastik, atau flabby umumnya terlihat di daerah anterior rahang atas pada sindrom kombinasi atau di alveolar ridge mandibula ketika resorpsi tulang yang luas terjadi. Prevalensi kondisi ini juga dilaporkan bervariasi diantara peneliti, tetapi telah diamati hingga 24% dari maksila edentulous, dan 5% dari mandibula edentulous, dan di kedua rahang paling sering di daerah anterior. Flabby ridge biasanya terdiri dari hiperplasia mukosa dan jaringan ikat longgar maupun jaringan ikat kolagen. Kekuatan pengunyahan dapat menggerakkan jaringan penyangga gigi tiruan yang dapat bergerak ini mengakibatkan hilangnya peripheral seal. Tekanan yang terjadi selama pencetakan dapat mengakibatkan distorsi dari jaringan yang bergerak. Kecuali dilakukan dengan tehnik mencetak khusus, flabby ridge mempengaruhi dukungan, retensi dan stabilitas gigi tiruan penuh. Banyak teknik mencetak

Upload: anissa-widi

Post on 12-Jul-2016

289 views

Category:

Documents


16 download

DESCRIPTION

flabby

TRANSCRIPT

Page 1: referat prostho

LAPORAN KASUS

PENATALAKSANAAN FLABBY RIDGE: SERI KASUS

ABSTRAK

Ridge fibrous atau flabby merupakan daerah dangkal jaringan lunak yang dapat bergerak

mempengaruhi alveolar ridge maksila atau mandibula. Ini biasanya terjadi ketika gigi asli

antagonis dengan sebuah ridge edentulous. Hal ini juga bisa muncul sebagai akibat dari ekstraksi

gigi yang tidak direncanakan dan tidak terkendali. Jaringan yang mudah bergerak, hiperplastik,

atau flabby umumnya terlihat di daerah anterior rahang atas pada sindrom kombinasi atau di

alveolar ridge mandibula ketika resorpsi tulang yang luas terjadi. Prevalensi kondisi ini juga

dilaporkan bervariasi diantara peneliti, tetapi telah diamati hingga 24% dari maksila edentulous,

dan 5% dari mandibula edentulous, dan di kedua rahang paling sering di daerah anterior.

Flabby ridge biasanya terdiri dari hiperplasia mukosa dan jaringan ikat longgar maupun jaringan

ikat kolagen. Kekuatan pengunyahan dapat menggerakkan jaringan penyangga gigi tiruan yang

dapat bergerak ini mengakibatkan hilangnya peripheral seal. Tekanan yang terjadi selama

pencetakan dapat mengakibatkan distorsi dari jaringan yang bergerak. Kecuali dilakukan dengan

tehnik mencetak khusus, flabby ridge mempengaruhi dukungan, retensi dan stabilitas gigi tiruan

penuh. Banyak teknik mencetak telah diusulkan untuk membantu mengatasi kesulitan ini. Pada

artikel ini kami menggambarkan tehnik mencetak yang berbeda untuk membuat cetakan daerah

penyangga gigi tiruan yang terdapat flabby ridge, yang menggunakan tehnik sederhana dan

bahan cetak yang umum digunakan secara luas.

LAPORAN KASUS I:

Seorang pasien pria berusia 45 tahun melapor ke departemen Prostodonsia, Guru Nanak Dev

Dental College, Sunam dengan keluhan utama untuk mengganti gigi yang hilang di rahang atas

dan bawah. Pasien telah memakai gigi tiruan selama 3 tahun terakhir dan menjelaskan gigi tiruan

yang dipakainya "longgar". Pada pemeriksaan pasien benar-benar edentulous lengkung rahang

Page 2: referat prostho

atas maupun bawahnya. Daerah anterior regio kaninus-kaninus di rahang atas dan region

kaninus-kaninus mandibula adalah flabby (gambar 1).

Gambar 1: Flabby ridge pada maksila dan mandibula

Sebuah rencana perawatan disusun untuk membuat gigi tiruan lengkap dengan modifikasi dalam

teknik pencetakan untuk mencapai pergerakan minimal gigi tiruan selama fungsi dan retensi dan

stabilitas maksimum.

Prosedur:

Cetakan awal dibuat dalam sendok cetak dengan bahan cetak hidrokoloid irreversible untuk

memastikan distorsi minimal jaringan flabby dan cetakan di cor dengan dental stone. Daerah

yang flabby diidentifikasi pada model. Pada model rahang atas, spacer dibuat pada sepanjang

tengah rughae palatine menggunakan modeling wax dengan tambahan relief pada daerah flabby.

Model mandibula diberi lapisan wax untuk memberikan relief tambahan di daerah flabby

kemudian diberi satu lapisan wax yang menutupi ridge kecuali daerah bukal shelf (gambar 2).

Page 3: referat prostho

Gambar 2: Sendok cetak khusus rahang atas dengan relief pada area yang flabby

Sendok cetak khusus rahang atas dengan area "dukungan" meliputi jaringan flabby dengan

pegangan ditempatkan di tengah daerah palatal. Sendok cetak khusus mandibula itu dibuat

dengan pegangan di daerah premolar.

Border molding dilakukan untuk kedua lengkung rahang atas dan rahang bawah. Wax spacer

kemudian dihilangkan dan beberapa lubang di bur di daerah jaringan flabby (gambar 3).

Gambar 3: Border molding maksila dan mandibula dengan lubang pada area flabby

Page 4: referat prostho

Perekat sendok cetak diterapkan. Sebuah cetakan final dengan polivinil silikon dibuat (gambar4).

Gambar 4: Cetakan akhir maksila dan mandibular

Selanjutnya, prosedur terapi konvensional dilakukan untuk membuat gigi tiruan lengkap (gambar

5)

Gambar 5: Gigi tiruan final pada maksila dan mandibula

Page 5: referat prostho

LAPORAN KASUS II

Pemeriksaan klinis menunjukkan ridge rahang atas dan bawah edentulous dengan ridge flabby

pada daerah anterior rahang atas (gambar 6). Teknik sendok cetak berjendela digunakan untuk

pasien ini.

Gambar 6: Flabby ridge pada maksila

Prosedur:

Cetakan awal dibuat di sendok cetak dengan bahan cetakan hidrokoloid irreversible. Spacer

dengan ketebalan 1 mm diletakkan pada model dan sendok cetak khusus dibuat dengan cara

konvensional. Border molding dilakukan dengan greenstick compound yang dilunakkan. Jendela

dibuat pada sendok cetak perorangan di daerah ridge yang flabby (gambar 7, 8).

Gambar 7: Border molding pada maksila Gambar 8: Jendela dibuat di area flabby ridge

Page 6: referat prostho

Cetakan fisiologis dibuat dengan pasta zinc oxide eugenol dan aplikasi adhesive pada sendok

cetak, bahan cetak PVS light-body diaplikasikan menutupi jendela yang sesuai dengan daerah

ridge yang flabby. Setelah bahan setting, cetakan dikeluarkan dari mulut pasien (gambar 9, 10,

11 dan 12).

Gambar 9: Cetakan akhir maksila kecuali pada area flabby ridge

Gambar 10: Aplikasi bahan adhesive pada sendok cetak maksila

Page 7: referat prostho

Gambar 11: Light body diinjeksikan pada area flabby ridge

Gambar 12: Cetakan akhir maksila menggunakan tehnik jendela

Selanjutnya, prosedur terapi konvensional diikuti untuk membuat gigi tiruan lengkap (gambar

13).

Gambar 13: Gigi tiruan final pada maksila dan mandibula

Page 8: referat prostho

LAPORAN KASUS III

Pemeriksaan klinis menunjukkan ridge rahang atas dan bawah edentulous dengan flabby ridge

pada daerah anterior rahang atas (gambar 14)

.

Gambar 14: Flabby ridge pada maksila

Digunakan teknik sendok cetak terpisah palatal (palatal split tray). Cetakan awal dibuat di

sendok cetak dengan bahan cetakan hidrokoloid irreversible. Menggunakan teknik Devlin,

sendok cetak palatal itu dibuat dengan wax spacer 2 mm, yang digunakan untuk membuat ruang

pada bagian palatal untuk daerah yang mudah bergerak dan meluas ke puncak ridge (gambar 15).

Gambar 15: Wax spacer di bagian palatal pada area flabby

Page 9: referat prostho

Sebuah batang yang diletakkan di tengah sendok cetak palatal dan proklinasi anterior untuk

memungkinkan sendok cetak khusus kedua untuk ditempatkan miring ke atas dan ke arah

belakang untuk menutup sendok cetak palatal (gambar 16, 17).

Gambar 16: Sendok cetak palatal dengan batang untuk pedoman

Gambar 17: Sendok cetak kedua ditempatkan pada sendok cetak palatal

Sendok cetak khusus kedua secara akurat meliputi sendok cetak palatal. Border molding

dilakukan pada sendok cetak khusus kedua dengan sendok cetak palatal di mulut (gambar 18).

Page 10: referat prostho

Gambar 18: Border molding pada sendok cetak khusus kedua

Jaringan yang flabby dicetak dengan bahan cetak elastomer viskositas rendah dalam sendok

cetak palatal dalam posisi yang tetap (gambar 19).

Gambar 19: Jaringan flabby dicetak dengan bahan cetak elastomeric viskositas rendah

Cetakan kedua dibuat benar-benar meliputi sendok cetak palatal dengan bahan cetak elastomer

viskositas sedang (gambar 20). Selanjutnya, prosedur konvensional diikuti untuk membuat gigi

tiruan lengkap.

Page 11: referat prostho

Gambar 20: Cetakan sendok cetak khusus kedua yang dibuat benar-benar menutupi sendok

cetak palatal dengan bahan cetak elastomer viskositas sedang.

Gambar 21: Bahan cetak gigi tiruan final pada maksila dan mandibula.

DISKUSI:

Gigi tiruan yang dibuat diatas ridge yang flabby tanpa adanya perlakuan khusus akan

menyebabkan ketidaknyamanan bagi pasien dan kegagalan fungsi gigi tiruan. Bedah eksisi

jaringan flabby merupakan salah satu pilihan perawatan. Tetapi, sebagian besar kasus akan

mengurangi kedalaman sulkus dan membuat harus dilakukannya tindakan vestibuloplasti.

Augmentasi ridge merupakan pilihan perawatan yang invasif, karena memiliki resiko penolakan

bahan graft dan keharusan pembedahan tambahan untuk menambah graft. Intervensi bedah

dalam bentuk pengambilan jaringan fibrosa atau penempatan gigi tiruan yang didukung implant

menyebabkan kerugian pada kondisi medis pasien tua, ridge yang dangkal, waktu perawatan,

harga, dan lain – lain. Solusi prostodontik konvensional mungkin dapat menghindari masalah

yang berkaitan dengan pembedahan.

Penatalaksanaan prostodontik dalam kondisi tertentu adalah pilihan yang layak dan non invasif.

Dalam kasus ini teknik mencetak digunakan untuk membentuk ridge. Tehnik cetak muko

kompresif konvensional menghasilkan gigi tiruan yang tidak stabil. Untuk kasus ini, tehnik

mencetak selective pressure atau dengan sedikit pergeseran sebaiknya dipilih.

Page 12: referat prostho

Tehnik yang digambarkan pada laporan kasus tidak meliputi tahap ekstra klinikal dalam

pembuatan gigi tiruan lengkap, sehingga waktu yang digunakan lebih sedikit. Tehnik mencetak

dapat diselesaikan relative cepat dan menggunakan bahan dimana dokter gigi umum

menggunakannya. Polivinilsiloksan stabil secara dimensional dan tidak harus segera di cor. PVS

juga tidak terlalu rapuh dibandingkan dengan plaster of paris dan tidak membutuhkan

penanganan yang hati – hati.

KESIMPULAN:

Cetakan akurat adalah hal wajib untuk pelayanan prostetik yang baik. Namun, membuat cetakan

yang baik bukanlah pekerjaan mekanik, tetapi melibatkan pengetahuan tentang anatomi mulut,

fisiologi, dan ilmu material gigi. Kemampuan dokter gigi dalam tiga aspek sangat diuji ketika

berhadapan dengan situasi yang dikompromikan. Tidak diragukan lagi adanya jaringan gigi

tiruan yang flabby membuat adanya kesulitan dalam pembuatan gigi tiruan lengkap; dengan

modifikasi teknik mencetak ridge ini dapat ditangani secara efektif oleh prostodontik

konvensional tanpa kunjungan klinis tambahan seperti pasien dengan ridge edentulous normal.