referatdr mellier disease

34
BAB 1 PENDAHULUAN Penyakit Meniere adalah kelainan telinga bagian dalam yang menyebabkan timbulnya episode vertigo (pusing berputar), tinnitus (telinga berdenging), perasaan penuh dalam telinga, dan gangguan pendengaran yang bersifat fluktuatif. Adapun struktur anatomi telinga yang terkena dampaknya adalah seluruh labirin yang meliputi kanalis semisirkularis dan kokhlea. Pendapat ini dibuktikan oleh Hallpike dan Cairn tahun 1938, dengan ditemukannya hidrops endolimfa setelah memeriksa tulang temporal pasien dengan dugaan penyakit Meniere.(1) Penyakit Meniere adalah salah satu penyebab tersering vertigo pada telinga dalam. Sebagian besar kasus bersifat unilateral dan sekitar 10-20% kasus bersifat bilateral. Serangan khas dari Meniere didahului oleh perasaan penuh pada satu telinga. Gangguan pendengaran yang bersifat fluktuatif dan dapat 1

Upload: prasada07

Post on 12-Jan-2016

218 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Menjelaskan tentang mellier Disease

TRANSCRIPT

Page 1: Referatdr mellier disease

BAB 1

PENDAHULUAN

Penyakit Meniere adalah kelainan telinga bagian dalam yang

menyebabkan timbulnya episode vertigo (pusing berputar), tinnitus (telinga

berdenging), perasaan penuh dalam telinga, dan gangguan pendengaran yang

bersifat fluktuatif. Adapun struktur anatomi telinga yang terkena dampaknya

adalah seluruh labirin yang meliputi kanalis semisirkularis dan kokhlea. Pendapat

ini dibuktikan oleh Hallpike dan Cairn tahun 1938, dengan ditemukannya hidrops

endolimfa setelah memeriksa tulang temporal pasien dengan dugaan penyakit

Meniere.(1)

Penyakit Meniere adalah salah satu penyebab tersering vertigo pada

telinga dalam. Sebagian besar kasus bersifat unilateral dan sekitar 10-20% kasus

bersifat bilateral. Serangan khas dari Meniere didahului oleh perasaan penuh pada

satu telinga. Gangguan pendengaran yang bersifat fluktuatif dan dapat disertai

dengan tinnitus. Sebuah episode penyakit Meniere umumnya melibatkan vertigo,

ketidakseimbangan, mual, dan muntah. Serangan rata-rata berlangsung selama dua

sampai empat jam. Setelah serangan yang parah, kebanyakan pasien mengeluhkan

kelelahan dan harus tidur selama beberapa jam. Ada beberapa variabilitas dalam

durasi gejala. Beberapa pasien mengalami serangan singkat sedangkan penderita

lainnya dapat mengalami ketidakseimbangan konstan.(1)

Beberapa penyakit memiliki gejala yang mirip dengan penyakit Meniere.

Dokter biasanya menegakkan diagnosis berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan

1

Page 2: Referatdr mellier disease

fisik telinga. Beberapa pemeriksaan dilakukan seperti pemeriksaan audiometri,

CT scan kepala atau MRI dilakukan untuk menyingkirkan suatu tumor saraf

kranial ke delapan (nervus vestibulokokhlearis) serta penyakit lain dengan gejala

serupa. Karena tidak adanya uji yang defintif untuk penyakit Meniere, maka

biasanya penderita tersebut biasanya didiagnosis ketika semua penyebab lain

disingkirkan.(1,2)

Beberapa penyakit memiliki gejala yang mirip dengan penyakit Meniere.

Dokter biasanya menegakkan diagnosis berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan

fisik telinga. Beberapa pemeriksaan dilakukan seperti pemeriksaan audiometri,

CT scan kepala atau MRI dilakukan untuk menyingkirkan suatu tumor saraf

kranial ke delapan (nervus vestibulokokhlearis) serta penyakit lain dengan gejala

serupa. Karena tidak adanya uji yang defintif untuk penyakit Meniere, maka

biasanya penderita tersebut biasanya didiagnosis ketika semua penyebab lain

disingkirkan.(1,2)

2

Page 3: Referatdr mellier disease

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi

Kelainan telinga dalam berupa hidrops endolimfe idiopatik yang ditandai

dengan trias : vertigo, tinitus , dan tuli sensorineural. kelainan telinga bagian

dalam yang menyebabkan timbulnya episode vertigo (pusing berputar), tinnitus

(telinga berdenging), perasaan penuh dalam telinga, dan gangguan pendengaran

yang bersifat fluktuatif. Adapun struktur anatomi telinga yang terkena dampaknya

adalah seluruh labirin yang meliputi kanalis semisirkularis dan kokhlea. Pendapat

ini dibuktikan oleh Hallpike dan Cairn tahun 1938, dengan ditemukannya hidrops

endolimfa setelah memeriksa tulang temporal pasien dengan dugaan penyakit

Meniere.(1,2,3)

B. Epidemiologi

Penyakit Meniere adalah salah satu penyebab tersering vertigo pada

telinga dalam. Sebagian besar kasus timbul pada laki-laki atau perempuan dewasa.

Paling banyak ditemukan pada usia 20-50 tahun. Kemungkinan ada komponen

genetik yang berperan dalam penyakit Meniere karena ada riwayat keluarga yang

positif sekitar 21% pada pasien dengan penyakit Meniere. Pasien dengan resiko

besar terkena penyakit Meniere adalah orang-orang yang memiliki riwayat alergi,

merokok, stres, kelelahan, alkoholisme, dan pasien yang rutin mengonsumsi

aspirin. Setiap tahunnya ditemukan 10-150 kasus dari 100.000 jiwa tanpa

3

Page 4: Referatdr mellier disease

memandang jenis kelamin. Biasanya penyakit meniere juga ada yang mengatakan

terjadi usia 50 tahun keatas.(3)

C.Etiologi

Penyebab pasti Meniere belum diketahui. Namun terdapat berbagai teori

termasuk pengaruh neurokimia dan hormonal abnormal pada aliran darah yang

menuju labirin dan terjadi gangguan elektrolit dalam cairan labirin, reaksi alergi

dan autoimun. (4)

Penyakit Meniere masa kini dianggap sebagai keadaan dimana terjadi

ketidakseimbangan cairan telinga yang abnormal dan diduga disebabkan oleh

terjadinya malabsorbsi dalam sakus endolimfatikus. Selain itu para ahli juga

mengatakan terjadinya suatu robekan endolimfa dan perilimfa bercampur. Hal ini

menurut para ahli dapat menimbulkan gejala dari penyakit Meniere. Para peneliti

juga sedang melakukan penyelidikan dan penelitian terhadap kemungkinan lain

penyebab penyakit Meniere dan masing-masing memiliki keyakinan tersendiri

terhadap penyebab dari penyakit ini, termasuk faktor lingkungan seperti suara

bising, infeksi virus HSV, penekanan pembuluh darah terhadap saraf

(microvascular compression syndrome). Selain itu gejala dari penyakit Meniere

dapat ditimbulkan oleh trauma kepala, infeksi saluran pernapasan atas, aspirin,

merokok, alkohol, atau konsumsi garam berlebihan. Namun pada dasarnya belum

ada yang tahu secara pasti apa penyebab penyakit Meniere.(4)

4

Page 5: Referatdr mellier disease

D.Patogenesis

Penyakit meniere disebabkan oleh hidrios endolimfe pada koklea dan

vestibulum yang bersifat persisten/intermiten, yang diperkirakan akibat :

1. Kenaikan tekanan hidrostatik pada ujung arteri

2. Penurunan tekanan osmotik intra kapiler

3. Kenaikan tekanan osmotik ekstrakapiler

4. Sumbatan jalan keluar sakus endolimfatikus

5. Gangguan reabsorbsi cairan endolimfe pada duktus dan sakus

endolimfatikus

6. Sakus dan endolimfatikus yang berperan dalam imunitas telinga tengah

rentan terhadap cedera imunologik, seperti reaksi autoimun atau alergi.

Gejala klinis penyakit Meniere disebabkan oleh adanya hidrops

endolimfa (peningkatan endolimfa yang menyebabkan labirin

membranosa berdilatasi) pada kokhlea dan vestibulum. Hidrops yang

terjadi dan hilang timbul diduga disebabkan oleh meningkatnya tekanan

hidrostatik pada ujung arteri, menurunnya tekanan osmotik dalam kapiler,

meningkatnya tekananosmotik ruang ekstrakapiler, jalan keluar sakus

endolimfatikus tersumbat (akibat jaringan parut atau karena defek dari

sejak lahir).(4)

Hidrops endolimfa ini lama kelamaan menyebabkan penekanan

yang bila mencapai dilatasi maksimal akan terjadi ruptur labirin membran

dan endolimfa akan bercampur dengan perilimfa. Pencampuran ini

menyebabkan potensial aksi di telinga dalam sehingga menimbulkan

5

Page 6: Referatdr mellier disease

gejala vertigo, tinnitus, dan gangguan pendengaran serta rasa penuh di

telinga. Ketika tekanan sudah sama, maka membran akan sembuh dengan

sendirinya dan cairan perilimfe dan endolimfe tidak bercampur kembali

namun penyembuhan ini tidak sempurna.(4)

Penyakit Meniere dapat menimbulkan : (4,5)

Kematian sel rambut pada organ korti di telinga tengah

Serangan berulang penyakit Meniere menyebabkan kematian sel rambut

organ korti. Dalam setahun dapat menimbulkan tuli sensorineural

unilateral. Sel rambut vestibuler masih dapat berfungsi, namun dengan tes

kalori menunjukkan kemunduran fungsi. (4,5)

Perubahan mekanisme telinga

Dimana disebabkan periode pembesaran kemudian penyusutan utrikulus

dan sakulus kronik. Pada pemeriksaan histopatologi tulang temporal

ditemukan perubahan morfologi pada membran Reissner. Terdapat

penonjolan ke dalam skala vestibuli terutama di apeks kokhlea

(helikoterma). Sakulus juga mengalami pelebaran yang sama yang dapat

menekan utrikulus. Pada awalnya pelebaran skala media dimulai dari

apeks kokhlea kemudian dapat meluas mengenai bagian tengah dan basal

kokhlea. Hal ini dapat menjelaskan tejadinya tuli saraf nada rendah pada

penyakit ini.(4,5)

6

Page 7: Referatdr mellier disease

E. Manifestasi Klinis

Trias meniere

1.Vertigo yang rekuren, episode berputar/rotasi berulang. Proses ini berlangsung

bisa selama beberapa menit – jam (20 menit hingga 24 jam). Nistagmus juga

sering muncul bersamaan vertigo. Mual muntah selama serangan vertigo

2.Tinitus yang ditandai dengan tanda bervariasi biasanya frekuensi rendah lalu

meningkat sebelum atau serangan vertigo. Biasanya bersifat unilateral pada

telinga yang sakit, keluhan ini biasanya bersifat subjektif pada penderita

3.Tuli sensorineural terutama pada nada rendah, unilateral dan berfluktuasi, bisa

secar progresif.

Serangan pertama (vertigo disertai mual dan muntah) sangat berat selama

beberapa hari-minggu namun berangsur-angsur membaik tanpa pengobatan,

bahkan gejala dapat hilang. Serangan berikutnya lebih ringan, disertai gangguan

pendengaran, tinitus, serta rasa penuh dalam telinga. Di luar serangan,

pendengaran normal namun tinitus terkadang tetap ada.(3)

Penyakit Meniere dimulai dengan satu gejala lalu secara progresif gejala

lain bertambah. Gejala-gejala klinis dari penyakit Meniere yang khas sering

disebut trias Meniere yaitu vertigo, tinnitus, dan tuli saraf sensorineural fluktuatif

terutama nada rendah. Serangan pertama dirasakan sangat berat, yaitu vertigo

disertai rasa mual dan muntah. Setiap kali berusaha untuk berdiri, pasien akan

merasa berputar, mual dan muntah lagi. Hal ini berlangsung beberapa hari sampai

beberapa minggu, kemudian keadaan akan berangsur membaik. Penyakit ini bisa

seembuh tanpa obat dan gejala penyakit ini bisa hilang sama sekali. Pada serangan

7

Page 8: Referatdr mellier disease

kedua dan selanjutnya dirasakan lebih ringan tidak seperti serangan pertama kali.

Pada penyakit Meniere, vertigonya periodik dan makin mereda pada serangan-

serangan selanjutnya.(5)

Pada setiap serangan biasanya disertai dengan gangguan pendengaran dan

dalam keadaan tidak ada serangan pendengararn dirasakan baik kembali. Gejala

lain yang menyertai serangan adalah tinnitus yang kadang menetap walaupun

diluar serangan. Gejala lain yang menjadi tanda khusus adalah perasaan penuh

pada telinga.(5)

Vertigo periodik biasanya dirasakan dalam dua puluh menit sampai dua

jam atau lebih dalam periode serangan seminggu atau sebulan yang diselingi

periode remisi. Vertigo menyebabkan nistagmus, mual, dan muntah. Pada setiap

serangan biasanya disertai gangguan pendengaran dan keseimbangan sehingga

tidak dapat beraktivitas dan dalam keadaan tidak ada serangan pendengaran akan

pulih kembali. Dari keluhan vertigonya kita sudah dapat membedakan dengan

penyakit lainnya yang juga memiliki gejala vertigo seperti tumor N.VIII, sklerosis

multipel, neuritis vestibularis atau vertigo posisi paroksismal jinak (VPPJ). (5)

Pada tumor N.VIII serangan vertigo periodik, mula-mula lemah dan

semakin lama makin kuat. Pada sklerosis multipel vertigo periodik dengan

intensitas sama pada tiap serangan. Pada neuritis vestibuler serangan vertigo tidak

periodik dan makin lama menghilang. Pada VPPJ, keluhan vertigo datang akibat

perubahan posisi kepala yang dirasakan sangat berat dan terkadang disertai rasa

mual dan muntah namun tidak berlangsung lama. (5)

8

Page 9: Referatdr mellier disease

Tinnitus kadang menetap (periode detik hingga menit), meskipun di luar

serangan. Tinnitus sering memburuk sebelum terjadi serangan vertigo. Tinnitus

sering didekripsikan pasien sebagai suara motor, mesin, gemuruh, berdenging,

berdengung, dan denging dalam telinga. (5)

Gangguan pendengaran mungkin terasa hanya berkurang sedikit pada awal

serangan, namun seiring dengan berjalannya waktu dapat terjadi kehilangan

pendengaran yang tetap. Penyakit Meniere mungkin melibatkan semua kerusakan

saraf di semua frekuensi suara pendengaran namun paling mungkin melibatkan

semua kerusakan saraf di semua frekuensi suara pendegaran namun paling umum

terjadi pada frekuensi yang rendah. Suara yang keras mungkin menjadi tidak

nyaman dan sangat mengganggu pada telinga yang terpengaruh.(5)

Rasa penuh pada telinga dirasakan seperti saat kita mengalami perubahan tekanan

udara perbedaannya rasa penuh ini tidak hilang dengan perasat valsava dan

toynbee.(5)

F.Diagnosis

Kondisi penyakit lain dapat menghasilkan gejala yang serupa seperti

penyakit Meniere, dengan demikian kemungkinan penyakit lain harus

disingkirkan dalam rangka menegakkan diagnosis yang akurat. Evaluasi awal

didasarkan pada anamnesi yang sangat hati-hati. Diagnosis penyakti ini dapat

dipermudah dengan kriteria diagnosis : (1,4,5)

Vertigo yang hilang timbul disertai dengan tinnitus dan rasa penuh

pada telinga

9

Page 10: Referatdr mellier disease

Fluktuasi gangguan pendengaran berupa tuli sensorineural

Menyingkirkan kemungkinan penyebab sentral, misalnya tumor

N.VIII

Pada tumor N.VIII serangan vertigo periodik, mula-mula lemah dan

semakin lama makin kuat. Pada sklerosis multipel vertigo periodik dengan

intensitas sama pada tiap serangan. Pada neuritis vestibuler serangan vertigo tidak

periodik dan makin lama menghilang. Pada VPPJ, keluhan vertigo datang akibat

perubahan posisi kepala yang dirasakan sangat berat dan terkadang disertai rasa

mual dan muntah namun tidak berlangsung lama.

Pemeriksaan fisik

Diperlukan untuk memperkuat diagnosis. Bila dari hasil pemeriksaan fisik telinga

kemungkinan kelainan telinga luar dan tengah dapat disingkirkan dan dipastikan

kelainan berasal dari telinga dalam misalnya dari anamnesis didapatkan kelainan

tuli saraf fluktuatif dan ternyata dikuatkan dengan hasil pemeriksaan maka kita

sudah dapat mendiagnosis penyakit Meniere, sebab tidak ada tuli saraf yang

membaik kecuali pada penyakit Meniere.

Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan penunjang yang dapat mendiagnosis penyakit Meniere adalah: (1,11)

Pemeriksaan audiometri

Elektronistagmografi (ENG) dan tes keseimbangan, untuk

mengetahui secara objektif kuantitas dari gangguan keseimbangan

pada pasien. Pada sebagian besar pasien dengan penyakit Meniere

10

Page 11: Referatdr mellier disease

mengalami penurunan respons nistagmus terhadap stimulasi

dengan air panas dan air dingin yag digunakan pada tes ini.

Elektrokokleografi (ECOG), mengukur akumulasi cairan di telinga

dalam dengan cara merekam potensial aksi neuron auditoris

melalui elektroda yang ditempatkan dekat dengan kokhlea. Pada

pasien dengan penyakit Meniere, tes ini juga menunjukkan

peningkatan tekanan yang disebabkan oleh cairan yang berlebihan

pada telinga dalam yang ditunjukkan dengan adanya pelebaran

bentuk gelombang bentuk gelombang dengan puncak yang

multipel.

Brain Evoked Response Audiometry (BERA), biasanya normal

pada pasien dengan penyakit Meniere, walaupun terkadang

terdapat penurunan pendengaran ringan pada pasien dengan

kelainan pada sistem saraf pusat.

Magnetic Resonance Imaging (MRI) dengan kontras yang disebut

gadolinium spesifik memvisualisasikan n.VII. Jika ada bagian

serabut saraf yang tidak terisi kontras menunjukkan adanya

neuroma akustik. Selain itu pemeriksaan MRI juga dapat

memvisualisasikan kokhlea dan kanalis semisirkularis.

G.Penatalaksanaan

Pasien yang datang dengan keluhan khas penyakit Meniere awalnya hanya

diberikan pengobatan yagng bersifat simptomatik, seperti sedatif dan bila perlu

11

Page 12: Referatdr mellier disease

bila perlu diberikan antiemetik. Pengobatan paling baik adalah sesuai dengan

penyebabnya. Dokter umum akan merujuk pasien yang dicurigai menderita

penyakit meniere ke dokter spesialis THT untuk pemeriksaan, penegakan

diagnosis, dan penanganan lebih lanjut. Penatalaksanaan pada Penyakit Meniere

adalah sebagai berikut :(3,5,6)

A. Diet dan gaya hidup

Diet rendah garam memiliki efek yang kecil terhadap konsentrasi sodium pada

plasma, karena tubuh telah memiliki sistem regulasi dalam ginjal untuk

mempertahankan level sodium dalam plasma. Untuk mempertahankan

keseimbangan konsentrasi sodium, ginjal menyesuaikan kapasitas untuk

kemampuan transport ion berdasarkan intake sodium. Penyesuaian ini diperankan

oleh hormon aldosteron yang berfungsi mengontrol jumlah transport ion di ginjal

sehingga akan memengaruhi regulasi sodium di endolimfe sehingga mengurangu

serangan penyakit Meniere.

Banyak pasien dapat mengontrol gejala hanya dengan mematuhi diet rendah

garam (2000 mg/hari). Jumlah sodium merupakan salah satu faktor yang

mengatur keseimbangan cairan dalam tubuh. Retensi natrium dan cairan dalam

tubuh dapat merusak keseimbangan antara endolimfe dan perilimfe di dalam

telinga.

Garam natrium yang ditambahkam ke dalam makanan biasanya berupa ikatan

natrium klorida atau garam dapur, monosodium glutamat (vetsin), natrium

bikarbonat (soda kue), natrium benzoat (daging kornet).

12

Page 13: Referatdr mellier disease

Pemakaian alkohol, rokok, coklat harus dihentikan. Kafein dan nikotin juga

merupakan stimulan vasoaktif dan menyebabkan terjadinya vasokonstriksi dan

penurunan aliran darah arteri kecil yang memberi nutrisi saraf dari telinga tengah.

Dengan menghindari kedua zat tersebut dapat mengurangi gejala.

Olahraga yang rutin dapat menstimulasi sirkulasi aliran darah sehingga perlu

untuk dianjurkan ke pasien. Pasien juga harus menghindari penggunaan obat-

obatan yang bersifat ototoksik seperti aspirin karena dapat memperberat tinnitus.

Selama serangan akut dianjurkan untuk berbaring di tempat yang keras, berusaha

untuk tidak bergerak, pandangan mata difiksasi pada satu objek tidak bergerak,

jangan mencoba minum walaupun ada perasaan mau muntah, setelah vertigo

hilang pasien diminta untuk bangun secara perlahan karena biasanya setelah

serangan akan terjadi kelelahan dan sebaiknya pasien mencari tempat yang

nyaman untuk tidur selama beberapa jam untuk memulihkan keseimbangan.

B. Farmakologi

Pengobatan simtomatik dapat diberikan seperti supressan vestibular antagonis

reseptor H1.

Dimenhidrat 50-100 mg peroral/intravena/intramuskular setiap 4-6

jam, dosis jangan melebihi 400mg.hari

Difenhidramin 25-50 mg peroral setiap 4-6 jam perhari , dosis jangan

melebihi 300mg/hari

Prometazin 25mg peroral atau 12,5mg-25mg Iv/Im setiap 4-6 jam

Pemberian obat-obatan benzodiazepin juga dapat diberikan seperti

lorazepam 2x0,5mg, klonazam 2x 0,5 mg, diazepam 2x2mg

13

Page 14: Referatdr mellier disease

Anti-emetik dapat diberikan. Kemudian berikan obat-obatan

diuretik untuk mengurangi gejala vestibuler seperti

Hidroklorotiazid 12,5mg – 50mg peroral perhari/triam teren 100-300mg

peroral atau dibagi jadi 2x sehari.

Untuk penyakit ini diberikan obat-obatan vasodilator perifer, antihistamin,

antikolinergik, steroid, dan diuretik untuk mengurangi tekanan pada endolimfe.

Obat-obat antiiskemia dapat pula diberikan sebagai obat alternatif dan neurotonik

untuk menguatkan sarafnya selain itu jika terdapat infeksi virus dapat diberikan

antivirus seperti asiklovir.

Transquilizer seperti diazepam (valium) dapat digunakan pada kasus akut

untuk membantu mengontrol vertigo, namun karena sifat adiktifnya tidak

digunakan tidak digunakan sebagai pengobatan jangka panjang. Antiemetik

seperti prometazin tidak hanya mengurangi mual dan muntah tapi juga

mengurangi gejala vertigo. Diuretik seperti tiazide dapat membantu mengurangi

gejala penyakit Meniere dengan menurunkan tekanan dalam sistem endolimfe.

Pasien harus diingatkan untuk banyak makanan yang mengandung kalium seperti

pisang, tomat, dan jeruk ketika menggunakan diuretik yang menyebabkan

kehilangan kalium.

C.Latihan

Rehabilitasi penting dilakukan sebab dengan melakukan latihan sistem vestibuler

ini sangat menolong. Kadang-kadang gejala vertigo dapat diatasi dengan latihan

yang teratur danbaik. Orang-orang yang karena profesinya menderita vertigo

14

Page 15: Referatdr mellier disease

dapat diatasi dengan latihan yang intensif sehingga gejala yang timbul tidak lagi

mengganggu pekerjaan sehari-hari.(1,9,12)

Ada beberapa latihan, yaitu : canalit reposition treatment (CRT) / epley manouver

dan brand-darroff exercise. Dari beberapa latihan ini kadang memerlukan

seseorang untuk membantunya tapi ada juga yang dapat dikerjakan sendiri.

Dari beberapa latihan, umumnya yang dilakukan pertama adalah CRT jika masih

terasa ada sisa baru dilakukan brand-darroff exercise.

Gambar 10. canalit reposition treatment (CRT) / epley manouver

15

Page 16: Referatdr mellier disease

Gambar 11. brand-darroff exercise

D.Penatalaksanaan bedah

Operasi yang direkomendasikan bila serangan veertigo tidak terkontrol antara lain

:

Dekompresi sakus endolimfatikus

Operasi ini mendekompresikan cairan berlebih di telinga dalam dan

menyebabkan kembali normalnya tekanan terhadap ujung saraf

vestibulokokhlearis. Insisi dilakukan di belakang telinga yang terinfeksi dan air

cell mastoid diangkat agar dapat melihat telinga dalam. Insisi kecil dilakukan pada

sakus endolimfatikus untuk mengalirkan cairan ke rongga mastoid.

Secara keseluruhan sekitar 60% pasien serangan vertigo menjadi terkontrol, 20%

mengalami serangan yang lebih buruk. Fungsi pendengaran tetap stabil namun

jarang yang membaik dan tinnitus tetap ada, 2% mengalami tuli total dan vertigo

tetap ada.

Labirinektomi

16

Page 17: Referatdr mellier disease

Operasi ini mengangkat kanalis semisirkularis dan saraf

vestibulokokhlearis. Dilakukan dengan insisi di telinga belakang dan air cell

mastoid diangkat, bila telinga dalam sudah terlihat, keseluruhan labirin tulang

diangkat. Setelah satu atau dua hari paskaoperasi, tidak jarang terjadi vertigo

berat. Hal ini dapat diatasi dengan pemberian obat-obatan. Setelah seminggu,

pasien mengalami periode ketidakseimbangan tingkat sedang tanpa vertigo,

sesudahnya telinga yang normal mengambil alih seluruh fungsi keseimbangan.

Operasi ini menghilangkan fungsi pendengaran telinga.

Neurektomi vestibuler

Bila pasien masih dapat mendengar, neurektomi vestibuler merupakan

pilihan untuk menyembuhkan vertigo dan pendengaran yang tersisa. Dilakukan

insisi di belakang telinga dan air cell mastoid diangkat, dilakukan pembukaan

pada fossa durameter dan n.VIII dan dilakukan pemotongan terhadap saraf

keseimbangan. Pemilihan operasi ini mirip labirinektomi. Namun karena operasi

ini melibatkan daerah intrakranial, sehingga harus dilakukan pengawasan ketat

paskaoperasi. Operasi ini diindikasikan pada pasien di bawah 60 tahun yang sehat.

Sekitar 5% mengalami tuli total pada telinga yang terinfeksi, paralisis wajah

sementara dapat terjadi selama beberapa hari hingga bulan, sekitar 85% vertigo

dapat terkontrol.

Labirinektomi dengan zat kimia

Merupakan operasi dimana menggunakan antibiotik (streptomisin atau gentamisin

dosis kecil) yang dimasukkan ke telinga dalam. Operasi ini bertujuan mengurangi

proses penghancuran saraf keseimbangan dan mempertahankan pendengaran yang

17

Page 18: Referatdr mellier disease

masih ada. Pada kasus penyakit Meniere, diberikan streptomisin intramuskular

dapat menyembuhkan serangan vertigo dan pendengaran dapat dipertahankan.

Endolimfe shunt

Operasi ini masih kontroversi karena banyak peneliti yang menganggap operasi

ini merupakan plasebo

Ada dua tipe dari operasi ini yaitu:

1. Endolimfe subaraknoid shunt : dengan mempertahankan tuba diantara

endolimfe dan kranium

2. Endolimfe mastoid shunt : dengan menempatkan tuba antara sakus

endolimfatikus dan rongga mastoid. (6,7)

18

Page 19: Referatdr mellier disease

Gambar 12. Skema pentalaksanaan penyakit Meniere

H.Prognosis

Penyakit Meniere belum dapat disembuhkan dan bersifat progresif, tapi

tidak fatal dan banyak pilihan terapi untuk mengobati gejalanya. Penyakit ini

berbeda untuk tiap pasien. Beberapa pasien mengalami remisi spontan dalam

jangka waktu hari hingga tahun. Pasien lain mengalami perburukan gejala secara

cepat. Namun ada juga pasien yang perkembangan penyakitnya lambat.(4,7)

Belum ada terapi yang efektif untuk penyakit ini namun berbagai tindakan

dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya serangan dan progresivitas penyakit.

Sebaiknya pasien dengan verigo berat disarankan untuk tidak mengendarai mobil,

naik tangga dan berenang.(4,7)

19

Page 20: Referatdr mellier disease

BAB 3

PENUTUP

Penyakit meniere merupakan suatu penyakit yang diakibatkan adanya

kelainan pada telinga dalam berupa hirops (pembengkakan) endolimfa pada

kokhlea dan vestibulum. Gejala dari penyakit meniere disebut trias meniere yang

terdiri dari vertigo (sakit kepala berputar), tinnitus, dan gangguan pendengaran

berupa tuli sensori neural. Gangguan pendengaran ini bersifat fluktuatif dimana

gangguan pendengaran terjadi saat serangan dan dapat normal diluar serangan.

Penyakit Meniere adalah salah satu penyebab tersering vertigo pada

telinga dalam. Sebagian besar kasus timbul pada laki-laki atau perempuan dewasa.

Paling banyak ditemukan pada usia 20-50 tahun. Pasien dengan resiko besar

terkena penyakit Meniere adalah orang-orang yang memiliki riwayat alergi,

merokok, stres, kelelahan, alkoholisme, dan pasien yang rutin mengonsumsi

aspirin.

Pada dasaarnya, etiologi pasti dari penyakit meniere ini belum diketahui.

Penyakit Meniere masa kini dianggap sebagai keadaan dimana terjadi

ketidakseimbangan cairan telinga yang abnormal dan diduga disebabkan oleh

terjadinya malabsorbsi dalam sakus endolimfatikus.

Untuk menegakkan diagnosis penyakit meniere dengan akurat, kondisi

penyakit lain dapat menghasilkan gejala yang serupa seperti penyakit Meniere

harus disingkirkan. Evaluasi awal didasarkan pada anamnesi yang sangat hati-hati.

Pemeriksaan fisik dilakukan untuk menyingkirkan penyebab yang berasal dari

telinga luar atau telinga dalam. Pemeriksaan penunjang seperti audiometri,

20

Page 21: Referatdr mellier disease

elektronistagmografi, elektrokokhleografi, BERA, dan MRI terkadang diperlukan

untuk menegakkan diagnosis penyakit meniere.

Pasien yang datang dengan keluhan khas penyakit Meniere awalnya hanya

diberikan pengobatan yagng bersifat simptomatik, seperti sedatif dan bila perlu

bila perlu diberikan antiemetik. Pengobatan terbaik adalah dengan cara menangani

penyebab dari penyakit tersebut.

21

Page 22: Referatdr mellier disease

DAFTAR PUSTAKA

1. Hain, TC, Yacovino D. Meniere Disease. 2003. Available at :

http://www.dizziness-and-balance/disorders/menieres/menieres_englis

h.html. Accessed on April 28th, 2012.

2. National Institute and Other Communication Disorder. Menieres’s

Disease. Available at :

http://nidcd.nih.gov/healthinfo/balance/menieresdisease.htm. Accessed

on April 28th, 2012.

3. Ellis H. The Special Senses : The Ear. In : Clinical Anatomy, Applied

Anatomi for Students and Junior Doctor. 6th Ed. Massachussetts.

Blackwell Publishing. 20-6. 384-387.

4. Hadjar E, Bashiruddin J. Penyakit Meniere. Dalam:Soepardi EA,

Iskandar N, Bashirudin J, Restuti RD, Penyunting. Buku ajar ilmu

kesehatan telinga, hidung, tenggorok, kepala, dan leher. Edisi ke-7.

Jakarta: Balai penerbit FKUI:2014

5. Liston LS, Duvail AJ. Embriologi, Anatomi, dan Fisiologi Telinga.

Dalam : BOEIS Buku Ajar THT Edisi ke 6. Editor : Efendi H, Santosa

K. Jakarta : EGC. 1997. 27-38.

6. Sherwood L. Telinga : Pendengaran dan Keseimbangan. Dalam :

Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem Edisi 2. Jakarta : EGC. 2006.

176-189.

7. Anderson JH, Levine SC. Sistem Vestibularis. BOEIS Buku Ajar THT

Edisi ke 6. Editor : Efendi H, Santosa K. Jakarta : EGC. 1997. 39-45.

8. Hadjar E, Bashiruddin J. Penyakit Meniere. Dalam : Buku Ajar Ilmu

Kesehatan Telinga, Hidunng, Tenggorok, Kepala dan Leher. Edisi ke-

6. Editor : Soepardi EA, Iskandar N. Jakarta : Fakultas Kedokteran

Universitas Indonesia. 2007. 102-103.

9. Levine SC. Penyakit Telinga Dalam. Dalam : BOEIS Buku Ajar THT

Edisi ke 6. Editor : Efendi H, Santosa K. Jakarta : EGC. 1997. 136-

137.

22

Page 23: Referatdr mellier disease

23