regional development - siti fadjarajani

47
 1 Materi: Pengembangan Wilayah (Regional Development) Disampaikan Oleh: Dr. Siti Fadjarajani, Dra., MT. Pascasarjana UNSIL Tasikmalaya

Upload: siti-fadjarajani

Post on 14-Jul-2015

941 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

5/12/2018 Regional Development - Siti Fadjarajani - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/regional-development-siti-fadjarajani 1/47

 

1

Materi:Pengembangan Wilayah(Regional Development)

Disampaikan Oleh:Dr. Siti Fadjarajani, Dra., MT.Pascasarjana UNSIL Tasikmalaya

5/12/2018 Regional Development - Siti Fadjarajani - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/regional-development-siti-fadjarajani 2/47

 

2

Prinsip Dasar PengembanganWilayah

Wilayah yang memiliki karakterisik sendiri-sendiri membutuhkan pendekatanpengembangan yang berbeda.

Perbedaan karakterisik juga berkaitan denganseberapa jauh suatu wilayah berinteraksidengan wilayah lain mulai dari skala lokal,regional, nasional dan internasional.

Atas dasar kondisi tersebut, makapengembangan wilayah membutuhkanperencanaan wilayah yang komprehensif terutama dalam kerangka hubungan antarwilayah.

5/12/2018 Regional Development - Siti Fadjarajani - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/regional-development-siti-fadjarajani 3/47

 

3

K onsep Wilayah

Wilayah adalah bagian dari permukaan bumi yangmemiliki karakteristik khas yang dapat dibedakandengan wilayah lain di sekitarnya.

Wilayah yaitu bagian dari permukaan bumi yang

teritorialnya ditentukan atas dasar pengertian,batasan dan perwatakan geografis seperti wilayahaliran sungai, hutan, wilayah hutan, wilayahpantai, wilayah negara secara geografis ditentukanoleh suatu batasan geografis tertentu.

Wilayah adalah ruang yang merupakan kesatuangeografis beserta segenap unsur yang terkaitpadanya pada batas dan sistemnya ditentukanberdasarkan asfek administratif dan atau aspekfungsional (UUPR ).

5/12/2018 Regional Development - Siti Fadjarajani - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/regional-development-siti-fadjarajani 4/47

 

4

Tujuan Pengembangan Wilayah

Pengertian yang memberikan pedoman nyatatentang tindakan yang diinginkan dari suatukegiatan wilayah, yang diungkapkan dalam istilahyang numerik.Suatu artikulasi dari nilai-nilai yang dirumuskandalam kaitan dengan issu dan permasalahan yangditemukan terhadap pencapaian hasilkebijaksanaan dan keputusan yang akan ditentukan.Suatu pencapaian yang diinginkan dari kegiatanpengembangan wilayah, yang dinyatakan dalamistilah yang bersifat kualitatif.

Suatu pernyataan yang bersifat kuantitatif berkenaan dengan pencapaian yang diinginkan darihasil kebijaksanaan dan keputusan dalampengembangan wilayah, yang dapat menjadipedoman nyata dan menentukan tindakan yangsesuai dalam kegiatan pengembangan wilayah.

5/12/2018 Regional Development - Siti Fadjarajani - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/regional-development-siti-fadjarajani 5/47

 

5

Pentingnya PengembanganWilayah

K arena wilayah memiliki kekhasan perlu penyesuaianRencana Tata Ruang Wilayah.

Merupakan integrasi dari RencanaTata Ruang Wilayah untuk meng ²guide perencanaan sektoral.

Perlunya otonomi untukmengelola perencanaan wilayah,mengkordinasi perencanaansektoral.

5/12/2018 Regional Development - Siti Fadjarajani - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/regional-development-siti-fadjarajani 6/47

 

6

K riteria Pengembangan Wilayah

(1) Homogenitas : Pendefinisian Wilayah yangdidasarkan pada homogenitas secara geografissuatu aspek yang menjadi kepentinganutama, misalnya dalam kepadatan penduduk,

aktifitas ekonomi yang lainnya ;(2) Nodalitas : Wilayah dipandang sebagaisuatu sistem (fungsional) pusat-pusat lokasiaktifitas penduduk secara hierarki,

(3) Perencanaan : Wilayah dipandang sebagaisuatu unit perencanaan untuk suatu tujuanpengembangan tertentu. Ini bisa merupakansuatu unit administrasi seperti kabupatenatau propinsi.

5/12/2018 Regional Development - Siti Fadjarajani - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/regional-development-siti-fadjarajani 7/47

7

Pengembangan Wilayah - Integrasi wilayahmakro

Pengembangan Sektoral - Integrasi sektoralmikro

Pengembangan Wilayah mengguidepengembangan sektoral.

Pengembangan sektoral sebagai inputpengembangan wilayah.

Hubungan Pengembangan Wilayahdengan Pengembangan Sektoral

 

5/12/2018 Regional Development - Siti Fadjarajani - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/regional-development-siti-fadjarajani 8/47

8

Hubungan Pengembangan Wilayahdengan Pengembangan K ota

Perbedaan PengembanganWilayah

PengembanganK ota

RuangLingkupSu

 pra Urban Intra Urban

Fokus Ekonomi Fisik

Bahan K ajian BidangEkonomi

Bidang Fisik

 

5/12/2018 Regional Development - Siti Fadjarajani - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/regional-development-siti-fadjarajani 9/47

9

Berdasarkan UU No. 26 tahun 2007 tentang

Penataan Ruang, bahwa pengembangan wilayah

mencakup :Perencanaan ruang

Pemanfaatan ruang

Pengendalian pemanfaatan ruang

Produk dari proses penataan ruang wilayahadalah Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW).

Hubungan Pengembangan Wilayahdengan Penataan Ruang

 

5/12/2018 Regional Development - Siti Fadjarajani - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/regional-development-siti-fadjarajani 10/47

10

Wilayah adalah suatu daerah/area yanghomogen yang mempunyai karasteristik fisikdan budaya culture yang berbeda dengandaerah sekitarnya.

Nation terdiri dari beberapa wilayah.

Wilayah bersifat terbuka dalamperkembangannya.

Nation bersifat tertutup dalamperkembangannya.

Hubungan Wilayah dengan Negara

 

5/12/2018 Regional Development - Siti Fadjarajani - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/regional-development-siti-fadjarajani 11/47

11

Dilatarbelakangi oleh pemikiranbahwa perkembangan wilayah

ditentukan oleh:pergerakan modal (capital) dari wilayahsurplus (+) ke wilayah minus (-).

Pergerakan tenaga kerja (labour ) dari

wilayah minus (-) ke wilayah surplus (+).

Pengembangan Wilayah menurut TeoriNeo K lasik

 

5/12/2018 Regional Development - Siti Fadjarajani - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/regional-development-siti-fadjarajani 12/47

12

Dilatarbelakangi oleh pemikiran bahwadalam pengembangan wilayah diperlukansuatu kegiatan ekonomi utama (based ) disamping kegiatan ekonomi penunjang(non-based )

Ekonomi utama adalah kegiatan ekonomiyang memiliki nilai eksport/nilai jual

tertinggi.Ekonomi penunjang adalah kegiatan ekonomiyang sifatnya melayani (services).

Pengembangan Wilayah menurut TeoriE conomic Based 

 

5/12/2018 Regional Development - Siti Fadjarajani - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/regional-development-siti-fadjarajani 13/47

13

Dilatarbelakangi oleh pemikiran bahwadalam pengembangan wilayah terjadi tahap-tahap perkembangan ekonomi wilayah,mulai dari yang sederhana sampai denganyang kompleks.

Tahapan pengembangan wilayah:

1. Subsistence Farming

2. Agrobisnis3. Perdagangan

4. Industrialisasi

5. Jasa/Services

Pengembangan Wilayah menurut TeoriDevelopment Stages

 

5/12/2018 Regional Development - Siti Fadjarajani - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/regional-development-siti-fadjarajani 14/47

14

Dilatarbelakangi oleh pemikiran bahwadalam pengembangan wilayah terjadiketidakseimbangan pertumbuhan(unbalanced growth) wilayah.

Menurut teori unbalanced growth bahwawilayah dalam proses pertumbuhannya justru selalu dalam keadaan tidak seimbang

dan memang ketidakseimbangan inisesungguhnya merupakan dinamikapertumbuhan wilayah.

Pengembangan Wilayah menurut TeoriUnbalanced Growth

 

5/12/2018 Regional Development - Siti Fadjarajani - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/regional-development-siti-fadjarajani 15/47

15

Menurut Gunnar Myrdal:Dalam pertumbuhan suatu wilayah terdapat duaproses yang bekerja, yaitu ´spread effectsµ dan´backwash effectsµ.Backwash effects adalah proses yang menguras

wilayah-wilayah yang terbelakang oleh wilayah yangtelah maju, atau semua perubahan yang bersifatmerugikan dari ekspansi ekonomi disuatu tempatkarena sebab-sebab diluar wilayah itu.Spread effects merupakan gaya yang mendorongperkembangan wilayah yang terbelakang oleh wilayahmaju, sebagai akibat adanya hubungan antara wilayahyang maju dengan wilayah yang terbelakang.Myrdal selalu pesimis dalam memandang tumbuhkembangnya wilayah, karena dia berpendapat bahwaspread effects lebih kecil pengaruhnya daripadabackwash effects di setiap perkembangan wilayah.

Pengembangan Wilayah menurut TeoriUnbalanced Growth

 

5/12/2018 Regional Development - Siti Fadjarajani - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/regional-development-siti-fadjarajani 16/47

16

Menurut Albert Hirschman:Terdapat dua gaya yang dapat mempengaruhi tumbuhkembangnya suatu wilayah, yaitu  ́polarizationeffectsµ dan ´trickling down effectsµ.Polarization effects tersebut diperkuat dengan

adanya pemusatan investasi pada pusatpertumbuhan, sedangkan trickling down effectsdapat tumbuh dengan cara meningkatkan daya tarikwilayang sekitarnya.Pandangan Hirschman mengandung rasa optimisdalam kaitannya dengan terjadinya perkembangan.

Trickling down effects lebih besar pengaruhnyadaripada polarization effects.Menerapkan perekonomian yang tidak seimbangsejalan dengan strategi yang telah dirancangsebelumnya, merupakan jalur terbaik bagi terjadinyapertumbuhan ekonomi.

Pengembangan Wilayah menurut TeoriUnbalanced Growth

 

5/12/2018 Regional Development - Siti Fadjarajani - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/regional-development-siti-fadjarajani 17/47

17

K etimpangan Wilayah dalamPerspektif Polarization Reversal

K etimpangan wilayah dalam Perspektif Polarization Reversal memberikan arah untukmenunjukkan dan menjawab pertanyaantentang penyebab gejala ketimpangan antarasatu wilayah dengan wilayah yang lain.Begitu pula ruang, dimana analisa keruanganyaitu mempelajari keruangan yaitumempelajari perbedaan lokasi mengenai sifat-sifat penting.Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa dalam

analisa keruangan yang harus diperhatikanadalah penyebaran penggunaan ruang yangtelah ada dan penyediaan ruang yang akandigunakan untuk berbagai kegunaan yangdirencanakan.

 

5/12/2018 Regional Development - Siti Fadjarajani - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/regional-development-siti-fadjarajani 18/47

18

K etimpangan Wilayah dalamPerspektif Polarization Reversal

Cara mengukur ketimpangan wilayah olehWilliamson (index W), dengan nilai 0 ² 1 yaitudengan menggunakan rumus

(Y1² Y). (Pi. P)W = V ------------------------

Y

Y = Yield : pendapatan per kapita nasional

Yi = Yield : pendapatan perkapita daerahP = Population : penduduk nasionalPi = Population : penduduk daerah

 

5/12/2018 Regional Development - Siti Fadjarajani - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/regional-development-siti-fadjarajani 19/47

19

K etimpangan Wilayah dalamPerspektif Polarization Reversal

Untuk melihat atau mengukur ketimpangan Nasional ataumengukur ketimpangan nasional data base propinsi. SertaIndeks W dapat digambarkan dalam bentuk kurva, yaitu K urvaK uznet :

Bahwa perkembangan suatu wilayah mulai tumbuh denganpendapatan per kapita yang rendah dan indeks ketimpangansemakin tinggi sampai mencapai titik keseimbangan antarapendapatan per kapita dan indeks ketimpangan yang disebuttitik Polarization Reversal.

Titik Polarization Reversal

 

5/12/2018 Regional Development - Siti Fadjarajani - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/regional-development-siti-fadjarajani 20/47

20

K etimpangan Wilayah dalamPerspektif Core ² Periphery 

Pengembangan wilayah perlu mengusulkanstrategi desentralisasi terpusat ( concentrated decentralization) untuk mengembangkankelambanan ekonomi di wilayah periphery (pinggiran).Penyebab:

Pengaruh dominasi atau melemahnya periphery (pinggiran) akibat pengirimansumberdaya ke wilayah core ( inti )Pengaruh informasi atau peningkatan interaksi

dan inovasi di wilayah core (inti)Pengaruh modernisasi atau perubahan sosialdan inovasi di wilayah core (inti)Pengaruh produksi yang meningkatkan skaladan aglomerasi ekonomi di wilayah core (inti)

 

5/12/2018 Regional Development - Siti Fadjarajani - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/regional-development-siti-fadjarajani 21/47

21

K etimpangan Wilayah dalam Perspektif NIDL

(N ew International Division of Labour )

Dalam perspektif Pembagian Tata K erjaDunia Baru (NIDL), pengembangan wilayahperlu memperhatikan perkembangan wilayahberdasarkan pembagian tenaga kerja.

Penyebab:Tenaga kerja semakin terspesialisasiPembagian tenaga kerja dunia dapatdibagi dalam Utara-Selatan bukan lagiBarat-Timur

 

5/12/2018 Regional Development - Siti Fadjarajani - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/regional-development-siti-fadjarajani 22/47

22

K onsep Pengembangan Wilayah DariAtas (Development Form Above)

Paradigma Top Down

 

5/12/2018 Regional Development - Siti Fadjarajani - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/regional-development-siti-fadjarajani 23/47

23

K onsep Pengembangan Wilayah DariAtas (Development Form Above)

Perkembangan wilayah dapat dijalarkan daripusat-pusat yang besar ke pusat-pusat yanglebih kecil, melalui pusat-pusat yangterbentuk secara hierarkis.

Mekanisme penjalaran tersebut adalahketerkaitan (linkages) ekonomi baik yangbersifat kebelakang (backward ) maupunkemuka ( forward ).K onsep teori pendukungnya yaitu : growth pole (konsep ekonomi) yang dipelopori

Perroux, growth centers (konsep geografis) yang dipelopori oleh Boudeville, dan central place theory (konsep pelayanan) yangdipelopori Christaller.

 

5/12/2018 Regional Development - Siti Fadjarajani - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/regional-development-siti-fadjarajani 24/47

24

K onsep Pengembangan Wilayah DariAtas: Teori Growth Poles

Berawal dari pemikiran seorang ahli ekonomiPerancis, yaitu Perroux.

Bahwa dalam pengembangan wilayah tidak mungkinmembangun semua sektor dalam waktu yang sama.

Perlu dipilih beberapa sektor yang dapat memacupertumbuhan ekonomi wilayahnya (pemilihan sektor) 

Syarat pemilihan sektor (leading sector ):

Memiliki keterkaitan (linkages)

K aitan ke belakang (backward linkages) 

K aitan ke dapan ( forward lingkages) 

Mampu mendorong perkembangan wilayah

Ada kaitan dengan demand

Hightech

Expor ² Base

 

5/12/2018 Regional Development - Siti Fadjarajani - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/regional-development-siti-fadjarajani 25/47

25

K onsep Pengembangan Wilayah DariAtas: Teori Growth Centers

Dikemukakan oleh Boudeville

Merupakan teori pengembangan wilayah hasilpengembangan dari teori Growth Poles, denganmemandang Poles ² Centers ² sebagai ́ Ruangµ.

Sebagai pusat pelayanan dalam teori pengembanganwilayah

Mempunyai dimensi ruang ² dimensi geografis

Pusat pelayanan secara berjenjang 3:

Tersier (T) 

Sekunder (S) 

Primer (P) 

S

P

S

 

5/12/2018 Regional Development - Siti Fadjarajani - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/regional-development-siti-fadjarajani 26/47

26

K onsep Pengembangan Wilayah DariAtas: Central Places Theory 

Dikemukakan oleh Christaller

Pusat pelayanan berjenjang

Idealnya bahwa pusat ² pusat pelayanan itu melayani6 pusat lain, sehingga berbentuk heksagonal ² dariheksagonal terkecil ke heksagonal terbesar

Berjenjang dari pelayanan terkecil ke pelayananterbesar.

 

5/12/2018 Regional Development - Siti Fadjarajani - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/regional-development-siti-fadjarajani 27/47

27

K onsep Pengembangan Wilayah DariBawah (Development Form Below )

Paradigma Bottom Up

 

5/12/2018 Regional Development - Siti Fadjarajani - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/regional-development-siti-fadjarajani 28/47

28

K onsep Pengembangan Wilayah DariBawah (Development Form Below )

Merupakan kritik terhadap konsep Development from Above yang dalam pelaksanaanpembangunannya tidak terbukti kebenarannya,yang disebabkan karena terjadinya kebocorandalam linkages resour ces.

K onsep Development from Below bertitik tolak padahal hal sebagai berikut:

Berorientasi pada pemenuhan kebutuhan dasar (basic needs) manusia

Menekankan pada penggunaan tenaga kerja secaraintensif 

Berdasarkan sumber daya regionalMemfokuskan pada pengembangan wilayah pedesaan

Menggunakan teknologi yang tepat daripada sekedarteknologi yang terbaru.

 

5/12/2018 Regional Development - Siti Fadjarajani - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/regional-development-siti-fadjarajani 29/47

29

K onsep Pengembangan Wilayah DariBawah: Selective S patial Closure

Dikemukakan Stohr & Todling (1979) Tujuannya untuk mengakomodasi teori ²teori ketergantungan (core ² periphery ) dalam pembangunan wilayah & pedesaan

Dalam konsep Selective spatial closure,bahwa dengan adanya peningkatankeluasan komunitas lokal & regional,mereka dapat :

Merencanakan pengembangan sumber daya yangdimiliki berdasarkan kebutuhan.

Mengontrol setiap hubungan dengan luar yangdapat mengakibatkan efek negatif.Melakukan pemilihan terhadap linkages yangefektif saja.

 

5/12/2018 Regional Development - Siti Fadjarajani - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/regional-development-siti-fadjarajani 30/47

30

K onsep Pengembangan Wilayah DariBawah: Selective S patial Closure

Selective spatial closure dirancang untuk :Menghilangkan backwash effect dari pusatpertumbuhan (growth centre) ekonomi terhadapwilayah periphery.Namun tetap mempertahankan trickling down effectyang positif.

Pelaksanaan konsep selective spatialclosure membutuhkan suatu kondisisebagai berikut :

Perluasan kebijakan pembangunan spasial dalambidang ekonomi, sosial, politik.

Memberikan perhatian yang lebih besar pada kegiatan² kegiatan yang memerlukan sumber daya manusiadan lingkungan dalam skala yang lebih kecil.Terjadi Pergeseran kekuasaan pengambilankeputusan.

 

5/12/2018 Regional Development - Siti Fadjarajani - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/regional-development-siti-fadjarajani 31/47

31

K onsep Pengembangan Wilayah DariBawah: Agropolitan

Dikemukan Friedman & Douglass (1978).Strategi aggropolitan dikembangkansetelah melihat adanya kegagagalan daristrategi industrialisasi untuk meningkatkan

standar hidup penduduk, terutama baginegara ² negara di Asia.K onsep perencanaan daerah yanghomogen.Berorientasi pada pengembanganpedesaan.Bertujuan untuk mengikutsertakansebagaian besar penduduk pedesaan dalampembangunan, baik sebagai konsumenmaupun produsen.

 

5/12/2018 Regional Development - Siti Fadjarajani - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/regional-development-siti-fadjarajani 32/47

32

K onsep Pengembangan Wilayah DariBawah: Agropolitan

Strategi Agropolitan dirancang untukkonteks sebagai berikut :

Terdapat tingkat urbanisasi yang rendah

(< 20 %).Pada kepadatan penduduk pedesaaanyang tinggi (> 200 jiwa / kk).

Pola penyebaran desa ² kota yang

berkelompok.K ondisi fisik wilayah dan kemiskinanyang nampak ekstrim.

 

5/12/2018 Regional Development - Siti Fadjarajani - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/regional-development-siti-fadjarajani 33/47

33

K onsep Pengembangan Wilayah DariBawah: Agropolitan

Alternatif strategis yang dapat diterapkandi negara ² negara Asia, yaitu strategiaksekrasi pembangunan pedesaaan,sebagai berikut :

Sektor pertanian harus menjadi leading sektorbagi perekonomian wilayah.Mempertahankan pemenuhan kebutuhan pangandomestik dengan kekuatan sendiri.Memberikan prioritas yang tinggi padapeningkatan produksi barang ² barang konsumendalam negeri.

Mengurangi ketimpangan pendapatan dankondisi kehidupan kelas sosial desa ² kota.K ebijakan industrilisasi diterapkan dengan tetapmelindungi perusahaan kecil.

 

5/12/2018 Regional Development - Siti Fadjarajani - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/regional-development-siti-fadjarajani 34/47

34

K onsep Pengembangan Wilayah DariBawah: Agropolitan

K onsep Agropolitan dapat berhasil jikadipenuhi syarat ² syarat sebagai berikut :

Diperlukan suatu otonomi dan sumber daya yangcukup, agar masyarakat pedesaan dapatmengambil keputusan, merencanakan dan

melaksanakan pembangunannya sendiri.Mencegah mengalirnya sumber ² sumberkekayaan ke kota besar, serta keharusanmenanam kembali keuntungan yang diperolehuntuk mendorong pembangunan berkelanjutandi pedesaaan.

Pembagian kembali modal produksi pedesaanterutama lahan pertanian, serta penantuanbatas maksimal dan minimal luas lahan milik ²untuk memungkinkan pemakaian sumber alamsecara produktif dan mengontrol pemerataan.

 

5/12/2018 Regional Development - Siti Fadjarajani - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/regional-development-siti-fadjarajani 35/47

35

K onsep Local E conomic Development

Merupakan kritik terhadap Pembangunanwilayah dengan pendekatan pembangunandari atas (development from Above) danpembangunan dari bawah (development from below) yang ternyata belum mampu

menghapus terjadinya disparitas wilayah.Pembangunan dari atas (development formabove) dalam kenyataan lebihmenguntungkan wilayah yang lebih besaryang potensi sumberdaya (resour ces) lebihkaya cendrung mengisap sumber daya(resour ces) wilayah hinterlandnya. K ondisiini tentu membawa konsekuensi sulitnyamengurangi disparitas wilayah.

 

5/12/2018 Regional Development - Siti Fadjarajani - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/regional-development-siti-fadjarajani 36/47

36

K onsep Local E conomic Development

Pembangunan dari bawah (development frombelow) yang secara konsep sangat kuat karenawilayah kecil mengelola sumberdayanya(resour ces) secara mandiri dan disintegrasi denganwilayah lainnya sehingga memungkinkanpembangunan lokal bisa membangun dirinya

sendiri.Tetapi pergerakan pembangunan dengan sistempasar terbuka dan sekarang bahkan mengarahkepada globalisasi dimana hubungan antar wilayahbahkan antar negara sudah tidak ada batasmenyebabkan konsep yang ditawarkan sangat

utopian.Atas dasar keadaan tersebut maka sebagaialternatif telah dikembangkan konseppengembangan wilayah yang berkembang padaakhir-akhir ini yaitu pembangunan ekonomi lokal(local economic development).

 

5/12/2018 Regional Development - Siti Fadjarajani - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/regional-development-siti-fadjarajani 37/47

37

K onsep Local E conomic Development

K onsep ini sesuangguhnya telahdikembangkan pada konteks pembangunanEropa Barat, kini semakin dirasakanrelevansinya untuk negara yang sedangbekembang seperti Indonesia.

Pembangunan ekonomi lokal (localeconomic development) pada dasarnyaberanggapan bahwa pengembanganwilayah sangat ditentukan tumbuhkembangnya wiraswasta lokal yangditopang oleh kelembagaan-kelembagaandi wilayah tersebut meliputi; industri,universitas, asosiasi kegiatan usaha,pemerintah daerah, pengusaha lokal danlainnya (Edward Blakely).

 

5/12/2018 Regional Development - Siti Fadjarajani - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/regional-development-siti-fadjarajani 38/47

38

K onsep Local E conomic Development

Menurut K onsep LED, bahwa pembangunan disuatu wilayah perlu memperhatikan mobilitasdari sumber daya yang terintegrasi di suatuwilayah, dengan tetap menerima pengaruhhubungan dengan wilayah sekitarnya yang

lebih maju.Dalam konsep LED, suatu pembangunanwilayah perlu mengikutsertakan unsur lokal,sebagai berikut:

Pemerintah Lokal

K ewiraswastaan

K ewirausahaan

Perguruan Tinggi

LSM

Masyarakat Lokal

 

5/12/2018 Regional Development - Siti Fadjarajani - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/regional-development-siti-fadjarajani 39/47

39

K asus 1: Fenomena Mega Urban dan

Tantangan Pengelolaannya

Perkembangan wilayah pada beberapa negara di Asia,yang oleh McGee (1971) diperkenalkan sebagai konsepkotadesasi.K onsep kotadesasi inilah yang kemudian mendasarikonsep Extended Metropolitan Regions (EMR) ataukemudian populer sebagai Mega Urban Regions (MUR),yang mempunyai ciri:

berkepadatan penduduk tinggi;sebagian besar penduduk bergantung pada sektorpertanian dengan pemilikan lahan sempit;mengalami transformasi kegiatan dari pertanian keberbagai kegiatan non pertanian;intensitas mobilitas penduduk yang tinggi;interaksi yang tinggi antara aktivitas perdesaan danperkotaan;percampuran guna lahan yang intensif antarapermukiman dan aktivitas ekonomi seperti pertanian,industri rumah tangga, dan kawasan industri.

 

5/12/2018 Regional Development - Siti Fadjarajani - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/regional-development-siti-fadjarajani 40/47

40

K asus 1: Fenomena Mega Urban dan

Tantangan Pengelolaannya

Urbanisasi merupakan suatu proses mobilitas penduduk dariwilayah perdesaan ke wilayah perkotaan yang dikatakansebagai suatu ´proses migrasi desa-kota atau r ural ² urbanmigrationµ.Urbanisasi digerakkan melalui rangkaian proses antar hubungandari perubahan ekonomi, kependudukan, politik, budaya,

teknologi, dan sosial, serta dimodifikasi melalui faktor lokal,seperti topografi dan sumber daya alam lingkungan.Hal dinamis yang paling menggerakkan dan membentukurbanisasi adalah perubahan ekonomi. Namun demikianurbanisasi tidak hanya dipengaruhi oleh pengaruh langsungyang dinamis, tetapi juga dari pengaruh ´feed backµ yangsangat memungkinkan, yaitu dari respon berupa kebijaksanaandalam perencanaan yang dapat menjadi ´inputµ bagiperubahan ekonomi yang secara langsung berpengaruh besarpada fenomena urbanisasi di wilayahnya. Sementara itu hampirsetiap aspek dari perubahan di perkotaannya salingmempengaruhi secara luas.

 

5/12/2018 Regional Development - Siti Fadjarajani - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/regional-development-siti-fadjarajani 41/47

41

K asus 2: Tantangan K onversi Lahan

dalam Pengembangan Wilayah

Dalam konteks pengembangan wilayah, sumberdaya lahanmerupakan faktor utama, terutama di negara-negaraberkembang dimana pertanian menjadi sektor ekonomiterpenting. Di Indonesia, masalah yang berkaitan denganpenggunaan lahan sebagai salah satu tantangan dalampengelolaan sumberdaya alam, merupakan akibat dari

bertambahnya tekanan penduduk yang terus berkembang sertaperubahan dalam sifat dan intensitas kegiatan ekonomi.Dalam konteks ekonomi lahan, konversi lahan pertanian diPulau Jawa tidak dapat dilepaskan dengan kecenderunganterjadinya persaingan dalam penggunaan lahan. Persainganyang sangat tinggi terjadi di Pulau Jawa (Anwar, 1993), antaralain disebabkan karena kepadatan penduduknya yang sangattinggi, hasil produksi per hektar yang jauh lebih tinggi dari

hasil produksi wilayah lain karena tingkat kesuburan tanahnyayang tinggi, serta permintaan lahan bagi perkembanganwilayah urban dan perluasan kawasan perkotaan sertapembangunan infrastruktur yang lebih besar dibanding wilayahlainnya. Dengan demikian konversi lahan pertanian kepenggunaan non pertanian menjadi fenomena yang tidak dapatdicegah, untuk mengakomodasikan kawasan terbangun.

 

5/12/2018 Regional Development - Siti Fadjarajani - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/regional-development-siti-fadjarajani 42/47

42

K asus 2: Tantangan K onversi Lahan

Pengembangan WIlayah

K onversi lahan yang terjadi terutama di kota-kota besardi Indonesia sebagian besar tidak terkontrol dankecenderungan prosesnya berdasarkan bisnis lahandimana lahan dipandang sebagai investasi semata.Di wilayah pinggiran kota yang sedang tumbuh, terjadipersaingan dalam penggunaan lahan karena banyakalternatif keperluan penggunaan, antara lainperumahan, pertokoan, atau inftrastruktur.Sementara itu secara ekonomis, persediaan lahanbersifat tetap (konstan), sedangkan permintaannya terustumbuh dengan cepat terutama di sekitar wilayah

perkotaan. Pertumbuhan kebutuhan lahan tersebutdidorong oleh pertambahan penduduk, pendapatan, dantingkat migrasi penduduk yang berasal dari wilayah lain.

 

5/12/2018 Regional Development - Siti Fadjarajani - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/regional-development-siti-fadjarajani 43/47

43

K asus 3: K otabaru di Indonesia

Masalah dan Prospek Pengembangan

Permasalahan perkotaan yang dialami saat ini sudahsemakin kompleks diakibatkan oleh pesatnya lajupertumbuhan penduduk yang kemudian menimbulkanpermasalahan disegala aspek. Untuk itu perludirumuskan kebijaksanaan pengembangan kota yangdapat memberi pemecahan terhadap permasalahan yang

dihadapi.K otabaru (new town) adalah kota yang direncanakan,dibangun, dan dikembangkan pada suatu atau beberapakota lainnya yang direncanakan dan dibangun telahtumbuh dan berkembang.Beberapa faktor yang mendorong tercetusnya gagsan

tersebut adalah antara lain karena adanya dampaknegatif dari perkembangan daerah perindustrian berupapesatnya laju urbanisasi yang tidak diimbangi olehpenyediaan fasilitas perumahan dan fasilitas lainnya.Semua ini berakhir dengan terjadinya penurunan(degradasi) kualitas lingkungan permukiman di daerahsekitarnya.

 

5/12/2018 Regional Development - Siti Fadjarajani - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/regional-development-siti-fadjarajani 44/47

44

K asus 3: K otabaru di Indonesia

Masalah dan Prospek Pengembangan

Fungsi dan Tujuan K otabaru:K otabaru yang direncanakan dan dikembangkansehubungan dengan pertumbuhan dan perkembangansuatu kota besar.

K otabaru yang dirancang dan direncanakan untukdikembangkan sendiri walaupun fungsinyamempunyai kaitan dengan kota-kota yang telahtumbuh dan berkembang.

Persyaratan K otabaru:

Sesuai dengan RUTR Perkotaan.Berwawasan Lingkungan.K eterkaitan dengan Unsur-unsur Urban Management.

 

5/12/2018 Regional Development - Siti Fadjarajani - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/regional-development-siti-fadjarajani 45/47

45

K asus 4: Penataan Ruang dalam

Pembangunan Berwawasan Lingkungan

Pembangunan berkelanjutan atau sustainabledevelopment secara umum mengandung pengertianpembangunan yang berkesinambungan, merupakansatrategi pengelolaan sumberdaya yang pencapiannyadilakukan melalui pembangunan berwawasan lingkungan.Undang-Undang nomor 23 Tahun 1997 tentangPengelolaan Lingkungan Hidup, sebagai berikut:

Pembangunan berkelanjutan yang berwawasanlingkungan hidup adalah upaya sadar dan terencana,yang memadukan lingkungan hidup, termasuk sumberdaya, ke dalam proses pembangunan untuk menjaminkemampuan, kesejahteraan, dan mutu hidup generasi

masa kini dan generasi masa depan.Pembangunan berkelanjutan adalah suatu prosespembangunan yang mengoptimalhan manfaat darisumberdaya alam dan sumberdaya manusia, denganmenyerasikan sumberdaya alam dan sumberdayamanusia dalam pembangunan.

 

5/12/2018 Regional Development - Siti Fadjarajani - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/regional-development-siti-fadjarajani 46/47

46

K asus 4: Penataan Ruang dalam

Pembangunan Berwawasan Lingkungan

Untuk membuat pembangunan yangberkelanjutan yang menyeluruh danterpadu, dilakukan dengan program-programyang dapat menjamin empat keberlanjutan,yaitu:

keberlanjutan kehidupan ekologis;keberlanjutan kehidupan ekonomis;keberlanjutan kehidupan sosial budaya, dankeberlanjutan kehidupan politik dan pertahanankemanan.

Dengan demikian, pembangunanberkelanjutan mengandung arti perbaikanmutu kehidupan manusia dengan tetapberusaha tidak melampaui kemampuanekosistem untuk mendukungnya.

 

5/12/2018 Regional Development - Siti Fadjarajani - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/regional-development-siti-fadjarajani 47/47

47

Sekian dan Terima K asih

Wassalamu·alaikum Wr.Wb.