regulasi dan supervisi

37
REGULASI DAN SUPERVISI PERBANKAN INDONESIA

Upload: faye

Post on 12-Feb-2016

212 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

REGULASI DAN SUPERVISI. PERBANKAN INDONESIA. DEFINISI & FUNGSI BANK . - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: REGULASI  DAN SUPERVISI

REGULASI DAN SUPERVISIPERBANKAN INDONESIA

Page 2: REGULASI  DAN SUPERVISI

DEFINISI & FUNGSI BANK

“Bank adalah bidang usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan dana tersebut kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak”

BANK

PEMILIK DANA

PEMINJAM

Lembaga keuangan dengan fungsi intermediasi Lembaga Intermediasi Hanya dapat berjalan bila ada kepercayaan Lembaga Kepercayaan

Page 3: REGULASI  DAN SUPERVISI

Kedudukan Perbankan dlm Sistem Perekonomian

SISTEM PEREKONOMIAN• Surplus Income Units• Deficit Spending Units

SISTEM KEUANGAN• Direct Finance or Indirect Finance• Deposit Taker or Fund Provider

SISTEM PERBANKAN• Indirect Finance• Deposit Taker and Fund Provider

Page 4: REGULASI  DAN SUPERVISI

Aliran Dana dalam Sistem Keuangan

Lender-Savers• Households• Firms• Government• Foreigners

Borrower-spenders• Households• Firms• Government• Foreigners

Financial MarketFUNDS FUNDS

Financial IntermediariesFUNDS

FUN

DS

FUN

DS

DIRECT FINANCE

INDIRECT FINANCE

Page 5: REGULASI  DAN SUPERVISI

MANFAAT BANKApabila fungsi intermediasi berjalan baik, maka manfaat dari keberadaan bank adalah sebagai berikut:

• Pemilik dana mendapatkan bunga• Peminjam mendapatkan dana• Bank mendapatkan spread• Perekonomian mendapatkan mekanisme alokasi

sumber-sumber dana secara efektif dan efisien.

Page 6: REGULASI  DAN SUPERVISI

Mengapa bank perlu diawasi (Regulasi & Supervisi)?

Perbankan Lembaga keuangan utama dalam sistem keuangan (terutama di negara berkembang)

Perbankan Sistem dalam

Sistem InterdependenLembaga kepercayaan sangat rentan / fragile

Kegagalan suatu bank dapat menyebabkan krisis perbankan Sistem keuangan Sistem perekonomian Biaya perbaikan yang sangat mahal

Perlunya bank diatur dan

diawasi

Di Indonesia, perbankan menguasai +/- 90% asset industri keuangan

Page 7: REGULASI  DAN SUPERVISI

Pengaturan & Pengawasan Perbankan

Siapa yang mengawasi Bank?1. Pengurus (Pemilik dan

Pengelola)2. Masyarakat (Market Discipline)3. Lembaga Otoritas

Pengawasan Bank oleh Lembaga Otoritas merupakan pelengkap

Pengaturan Bank oleh Lembaga Otoritas

Siapa yang mengatur Bank?Pengaturan Bank akan efektif kalau yang mengatur tunggal

Page 8: REGULASI  DAN SUPERVISI

Pengaturan Bank

Bentuk pengaturan

Prinsip

Maksud

Ruang Lingkup

Ketentuan-ketentuan yang mengatur keberadaan dan seluruh kegiatan operasional bankPrinsip kehati-hatian Banking prudential principles

Untuk kepentingan pengawasan khususnya oleh lembaga otoritas, dan dalam rangka informasi bagi yang berkepentingan (pengawasan oleh masyarakat dan pengelola)

• Pengaturan izin pendirian (loose or tight)• Pengaturan cakupan kegiatan (boleh/tidak)• Pengaturan pemilik & pengurus (fit and proper)• Pengaturan kecukupan modal (kriteria penilaian

aktiva)• Pengaturan risiko

Page 9: REGULASI  DAN SUPERVISI

Pengawasan Bank Pengaturan Bank

(Prudential Banking Principles)

Pengawasan Bank Memantau/memeriksa apakah pemilik/pengelola

telah melaksanakan ketentuan

TIDAK LANGSUNG LANGSUNG

Melalui laporan yang disampaikan oleh bank

kepada lembaga otoritas

Oleh Lembaga Otoritas

Mendatangi dan memeriksa bank

• Umum• Khusus

• Periodik• Ad hoc

Page 10: REGULASI  DAN SUPERVISI

Sistem & Kebijakan Perbankan di Indonesia

SISTEM PERBANKAN INDONESIA:Dasar Hukum: UU No 7 Tahun 1992, sebagaimana telah diubah dengan UU No.10 tahun 1998 Tentang Perbankan

Jenis Bank di Indonesia:1. Bank Umum2. Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

Sistem konvensionalSistem Syariah Dual Banking

Bank umum Dapat memberikan jasa lalu lintas pembayaran Pencipta uangBPR Tidak dapat memberikan jasa lalu lintas pembayaran

Jenis Bank berdasarkan pemilik:1. Bank Milik Pemerintah2. Bank Milik Pemda3. Bank Asing4. Bank Swasta Nasional5. Bank Campuan

Jenis Bank berdasarkan lingkup operasi1. Bank Devisa2. Bank Non Devisa

Page 11: REGULASI  DAN SUPERVISI

Peranan BI dlm Kebijakan Perbankan

Perbankan Indonesia telah ada sebelum kemerdekaan Belum ada yang mengatur dan mengawasi

UU No. 11 tahun 1953 ttg Bank Indonesia BI Berperan sebagai penentu kebijakan perbankan Indonesia, atas nama Dewan MoneterUU No. 14 tahun 1967 ttg perbankan Pengaturan dan pengawasan bank oleh BI atas nama Departemen Keuangan Seluruh ketentuan perbankan dituangkan dalam bentuk Keputusan Menteri Keuangan.UU No. 7 tahun 1992 ttg perbankan tidak banyak perubahan terkait peranan BI dalam mengatur mengawasi bank

UU No. 10 tahun 1998 amandemen UU No.7 Tahun 1992 ttg perbankan perubahan mendasar: perizinan bank oleh BI, kepemilikan asing atas bank tidak dibatasi, pengembangan bank berdasarkan syariah, rahasia bank hanya meliputi nasabah penyimpan dan simpanannya, pembentukan LPS, pendirian badan khusus sementara d/r penyehatan perbankan

UU No. 23 tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan UU No.4 tahun 2003 ttg Bank Indonesia Pengawasan bank akan dialihkan ke LPJK

Page 12: REGULASI  DAN SUPERVISI

Ruang Lingkup Kebijakan Perbankan di Indonesia

Perizinan Pengaturan dan Ketentuan Perbankan Pengawasan Pemberian sanksi

PERIZINAN• Pendirian usaha Izin prinsip dan izin usaha• Pembukaan, penutupan, pemindahan, dan peningkatan status KC• Kepemilikan dan kepengurusan bank• Pelaksanaan kegiatan tertentu

Page 13: REGULASI  DAN SUPERVISI

Pemberian sanksiNote : Menjaga efektivitas peraturan dan ketentuan perbankan Perlu ada sanksi

SANKSI

ADMINISTRASI

Pelanggaran Ketentuan

Pidana Kejahatan

PIDANA

• Denda uang• Teguran tertulis• Penurunan Tk Kesehatan• Larangan ikut kliring• Pembekuan kegiatan usaha tt• Pemberhentian Pengurus• Pencantuman dalam DOT

Lalai dalam memberikan keterangan yg wajib dipenuhi sbgmn dimaksud dlm UU

Melanggar - Perizinan bank- Rahasia bank- Perpajakan

Ps. 30 ayat 1,2 kooperatif thdp pengawasan BIPs. 34 ayat 1,2 Kewajiban menyampaikan Laporan keuangan ke BI

Page 14: REGULASI  DAN SUPERVISI

Kebijakan dalam hal bank-bank mengalami kesulitan

Kebijakan Perbankan

Keadaan normal Prudential Banking Regulations mencegah terjadinya bank dalam kesulitan

Keadaan bank dlm kesulitan

Membahayakan kelangsungan usaha

bank ybs

Membahayakan bank lainnya (sistem

perbankan)

Membahayakan sistem keuangan dan sistem perekonomian

• Menambah modal• Pergantian pengurus• Penghapusbukuan kredit macet• Merger, konsolidasi, akuisisi• Pengalihan pengelolaan• Menjual harta/kewajiban

LIKUIDASIBI meminta pemerintah

membentuk (atas persetujuan DPR) badan

khusus yg bersifat sementara untuk penyehatan

perbankan

Page 15: REGULASI  DAN SUPERVISI

Tingkat Kesehatan BankPengaturan &

Pengawasan BankAgar bank dapat bekerja dengan baik

dan sistem perbankan stabil

Indikator?

Tingkat Kesehatan Bank

Definisi: Bank yang sehat adalah bank yang dapat menjaga dan memelihara kepercayaan masyarakat, dapat menjalankan fungsi intermediasi, dapat membantu kelancaran sistem pembayaran, serta dapat dipergunakan oleh pemerintah dalam melaksanakan kebijakannya, terutama kebijakan moneter.

Indikator keberhasilan pengaturan dan

pengawasan bank

Page 16: REGULASI  DAN SUPERVISI

PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN

Penilaian tingkat kesehatan bank di Indonesia sampai saat ini didasarkan pada faktor CAMELS, dgn skor maksimum untuk setiap komponen = 50

Faktor Penilaian Bobot Penilaian Bank Umum BPR

C Permodalan 25% 30%

A Kualitas Aktiva Produktif 25% 30%

M Kualitas Management 20% 20%

E Rentabilitas 10% 10%

L Likuiditas 10% 10%

S Sensitivitas terhadap Risiko Pasar 10%

Hasil penilaian: Skor > 45 Peringkat Komposit 1 Sangat Baik35 < Skor < 45 Peringkat Komposit 2 Baik 25 < Skor < 35 Peringkat Komposit 3 Cukup Baik 15 < Skor < 25 Peringkat Komposit 4 Kurang Baik 10 < Skor < 15 Peringkat Komposit 5 Tidak Baik

Page 17: REGULASI  DAN SUPERVISI

FAKTOR LAIN YANG MENENTUKAN TINGKAT KESEHATAN BANK

• Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK)• Posisi Devisa Netto (PDN)• Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah (KYC – Know Your

Customer)

Pelaksanaan ketentuan yang sanksinya dikaitkan dengan penilaian tingkat kesehatan Bank Umum meliputi pelanggaran terhadap ketentuan :

Page 18: REGULASI  DAN SUPERVISI

Faktor-faktor yg menggugurkan tingkat kesehatan

BANK SEHAT BANK CUKUP SEHAT

BANK KURANG SEHAT

+• Perselisihan intern• Campur tangan pihak di luar bank• Window dressing• Praktek bank dalam bank• Keluar dari kliring• Praktek-praktek yang membahayakan

kelangsungan usaha bank

BANK DITETAPKAN TIDAK SEHAT

Page 19: REGULASI  DAN SUPERVISI

Industri jasa keuangan, bank, dan regulasi

Bank adalah institusi yang memiliki lisensi perbankan, menerima deposit, membuat loan, menerima serta menerbitkan check.

Risiko adalah kemungkinan hasil buruk atau negatif, dan kemungkinan hasil tersebut bisa diprediksi.

Risk event adalah terjadinya suatu keadaan yang mengakibatkan adanya potensi kerugian (bad outcome)

Risk loss adalah kerugian yang terjadi sebagai akibat dari risk event. Kerugian tersebut bisa berupa kerugian finansial atau kerugian non-finansial

Bank di-regulasi pada institusinya, bukan hanya produk dan jasanya, karena kegagalan bank bisa menyebabkan systemic risk (dampak ke ekonomi dalam jangka panjang).

Bank tidak bebas menentukan capital structure-nya : ada minimum capital requirement dan minimum liquidity.

Basel II berhubungan dengan bank (internasional), kecuali di EU.

1-19

Page 20: REGULASI  DAN SUPERVISI

Mengapa diperlukan regulasi perbankan

Systemic risk : kegagalan bank menyebabkan dampak lebih dari sekedar ke stakeholder langsung (karyawan, pemegang saham, pelanggan), namun juga ke seluruh ekonomi.

Solvency bank menjadi concern bagi : karyawan, pemegang saham, nasabah, dan juga pengelola ekonomi negara

Dahulu kebutuhan modal dinyatakan sebagai persentase dari kredit› Kebutuhan modal untuk bank dengan risiko rendah (memiliki

banyak surat hutang pemerintah) dengan yang berisiko tinggi sama besarnya.

Diperlukan regulasi yang menghubungkan kebutuhan modal dengan risiko yang diambil bank.› Semakin besar risiko yang diambil bank semakin besar modal

yang diperlukan

1-20

Page 21: REGULASI  DAN SUPERVISI

Regulasi Bank Basel Committee on Banking Supervision berusaha melakukan

standarisasi perhitungan risk-based capital bagi bank› Basel Capital Accord yang pertama pada 1988 hanya mengcover

credit risk. Hanya boleh menggunakan standardized approach. Hubungan modal dan risiko masih lemah

› Market Risk Amendment (1996) ditujukan untuk memperbaiki sensitivitas risiko dari Basel I. Bank boleh menggunakan model internal untuk menghitung market risk,

selain standardized approach.› New Accord (Basel II) diadopsi pada 2004 dan akan

diimplementasikan pada 2006/7 Menghubungkan capital bank langsung dengan risiko yang dimilikinya Market risk tidak berubah dari Amendment 1996 dan revisi berikutnya Provisi untuk risiko lainnya ketika menghitung risk-based capital bank;

namun ini tidak di-cover oleh pendekatan model (Pillar 2) Risiko yang dicover : credit risk, market risk, operational risk, ‘other’ risk

1-21

Page 22: REGULASI  DAN SUPERVISI

Regulasi bank di Indonesia Undang-undang perbankan (1992 dan

1998) : dua jenis bank› Bank komersial (commercial bank) :

memberikan jasa keuangan lengkap termasuk jasa foreign exchange, memiliki akses ke sistem pembayaran dan memberi jasa perbankan yang umum.

› Bank Perkreditan Rakyat, atau BPR, jauh lebih kecil dari bank komersial dan biasanya beroperasi secara lokal. Menerima deposit tapi tidak memiliki akses pada sistem pembayaran.

1-22

Page 23: REGULASI  DAN SUPERVISI

Regulasi Indonesian Banking Architecture (API) : menentukan

arah, ringkasan, dan struktur kerja untuk industri perbankan dalam lima sampai sepuluh tahun ke depan.

Perubahan tersebut akan diimplementasikan secara bertahap meliputi obyektif berikut :› menguatkan struktur sistem perbankan nasional› meningkatkan kualitas regulasi perbankan› meningkatkan fungsi pengawasan› meningkatkan kualitas manajemen dan operasi bank› mengembangkan infrastruktur perbankan› mengembangkan proteksi pelanggan.

1-23

Page 24: REGULASI  DAN SUPERVISI

Bank Sirkulasi(De Javasche Bank NV)

Hak Oktrooi

Pusat Bank Indonesia Cikal bakal Bank Negara Indonesia

Sept 45

De Javasche Bank = BS

1949

Bank Indonesia = BS

1953 - Menjaga stabilitas moneter- Mengedarkan uang- Mengembangkan sistem perbankan- Menjalankan fungsi bank komersial- Tanggungjawab Kebijakan moneter ada pd pemerintah

Bank Indonesia = BS - Fungsi Bank Komersil dihapuskan- Agen Pembagunan - Kasir Pemerintah- Banker’s bank - Dewan Moneter

1968

Bank Indonesia = BS

(Independen)

1999

- Kebijakan moneter dilaksanakan oleh Bank Indonesia- Menolak campurtangan pihak luar- Menjadi badan hukum

Page 25: REGULASI  DAN SUPERVISI

Tujuan Bank Indonesia : “Memelihara kestabilan nilai rupiah dengan

menggunakan berbagai instrumen kebijakan yang ditetapkan”

Tugas Bank Indonesia• Menetapkan dan Melaksanakan Kebijakan Moneter• Mengatur dan Menjaga Kelancaran Sistem

Pembayaran• Mengatur dan Mengawasi Bank

Instrumen Kebijakan Moneter • Operasi Pasar Terbuka• Fasilitas Diskonto• Penetapan Giro Wajib Minimum• Himbauan

Page 26: REGULASI  DAN SUPERVISI

Kewenangan Menjaga Kelancaran sistem Pembayaran Kewenangan Menetapkan Penggunaan

Alat Pembayaran Kewenangan Mengatur dan

Menyelenggarakan Sistem Pembayaran

Wewenang Mengatur dan Mengawasi Bank• Memberikan dan Mencabut Izin atas

Kelembagaan dan Kegiatan Usaha tertentu Bank• Menetapkan Peraturan di Bidang Perbankan• Melakukan Pengawasan Bank Baik Langsung

maupun Tidak Langsung• Mengenakan Sanksi terhadap Bank Sesuai

dengan Ketentuan Perundangan

Page 27: REGULASI  DAN SUPERVISI

Hubungan BI dengan Pemerintah Bank Indonesia Sebagai Pemegang Kas

Pemerintah Bank Indonesia untuk dan atas Nama Pemerintah

dapat Menerima Pinjaman Luar Negeri Menatausahakan serta Menyelesaikan Tagihan

dan Kewajiban Keuangan Pemerintah terhadap Luar Negeri

Konsultasi dalam hal Penerbitan SUN

Page 28: REGULASI  DAN SUPERVISI

Hubungan BI dengan Lembaga Internasional

Hubungan Atas Nama BI sendiri› Bank for International Settlement (BIS)› Asean Central Bank Forum (ACBF)

Hubungan Atas Nama Pemerintah› Asia Development Bank (ADB)› International Monetary Fund (IMF)

Independensi Bank Indonesia• Independensi Kelembagaan• Independensi Sasaran Akhir• Independensi Instrumen• Independensi Personal• Independensi Keuangan

Page 29: REGULASI  DAN SUPERVISI

Amandemen Undang-Undang Bank indonesia

Penetapan Sasaran Inflasi oleh Pemerintah Penundaan Pengalihan Tugas Pengawasan Bank Pengaturan Fasilitas Pembiayaan Darurat Bagi

Perbankan Peneyempurnaan Mekanisme Pencalonan Dewan

Gubernur Penguatan Akuntabilitas dan Transparansi Pembentukan Badan Supervisi Persetujuan Anggaran Operasional oleh DPR

Page 30: REGULASI  DAN SUPERVISI

Akuntabilitas dan Transparansi BI Transparansi

Penyampaian laporan bulanan dan tahunan BI kepada publik Akuntabilitas

Penyampaian laporan tri wulanan dan tahunan kepada DPR

Page 31: REGULASI  DAN SUPERVISI

Pengawasan supervisor Supervisor mengawasi bank untuk memastikan kepatuhan

bank pada ketentuan kecukupan modal, serta meyakinkan bahwa bank mengembangkan dan menggunakan teknik manajemen risiko yang terbaik.

Pillar 2 membahas tiga area yang diluar lingkup Pillar 1 :› risiko konsentrasi kredit› risiko suku bunga pada banking book› faktor ekstern yang mempengaruhi operasional bank (mis. siklus

bisnis). Pilar 2 juga menilai kepatuhan pada standar minimal bila bank

menggunakan advanced methods dalam Pillar 1. Direksi dan senior manajemen bank bertanggung jawab

memastikan bank mempunyai modal yang cukup, termasuk untuk risiko yang tidak dicover dalam Pillar 1. › Proses evaluasi tidak hanya pada kebutuhan modal sekarang

namun juga memperkirakan kebutuhan modal yg akan datang.

Page 32: REGULASI  DAN SUPERVISI

Supervisory review dan action

Supervisor akan mengevaluasi kualitas proses perhitungan kebutuhan modal intern.› Kelemahan dalam proses akan meningkatkan rasio modal

sehingga mengurangi tingkat aktivitas yang dapat didukung oleh modal bank.

Perlu dicatat bahwa peningkatan modal tidak menggantikan kewajiban bank untuk memperbaiki kelemahan sistim pengendalian kontrol yang tidak memadai atau gagal.

Supervisor juga dapat menggunakan cara lain untuk memperbaiki kelemahan tersebut, yaitu:› menetapkan target untuk memperbaiki struktur manajemen risiko› mensyaratkan prosedur internal yang lebih ketat› memperbaiki kualitas staff melalui pelatihan atau penerimaan

baru Dalam hal yg ekstrim, supervisor dapat membatasi tingkat

risiko atau aktivitas bisnis bank hingga masalah diatasi.

Page 33: REGULASI  DAN SUPERVISI

4 Prinsip Utama Basel Committee menetapkan 25 prinsip utama pengawasan

pada “Core Principles for Effective Banking Supervision”, yang dikeluarkan pada September 1997.

Pilar 2 mengidentifikasikan empat prinsip utama dari sistim pengawasan bank untuk melengkapi 25 prinsip utama tersebut

Prinsip 1 : bank harus mempunyai proses untuk menilai kecukupan modal sesuai dengan profil risiko bank, dan mempunyai strategi untuk mempertahankan tingkat kecukupan modalnya.› Manajemen bank bertanggung jawab memastikan bank memiliki

modal cukup untuk mendukung kegiatan saat ini dan mendatang sesuai dengan profil risiko dan sistem kontrol bank

› Lima fitur proses penilaian modal yang baik : pengawasan board dan manajemen senior, penilaian modal yang baik, penilaian risiko yang menyeluruh, pemantauan dan pelaporan, evaluasi pengendalian internal.

Page 34: REGULASI  DAN SUPERVISI

Prinsip 2 Prinsip 2 : supervisor harus mengevaluasi perhitungan dan

strategi kecukupan modal, dan menilai kemampuan bank untuk memonitor dan mematuhi ketentuan kecukupan modal› Supervisor harus melakukan tindak lanjut apabila menilai proses

tersebut di bank tidak berjalan dengan baik.› Proses pengawasan rutin supervisor harus: menguji perhitungan

eksposur risiko bank dan konversinya ke kebutuhan modal, fokus pada kualitas proses dan kualitas pengawasan intern terhadap proses tersebut, menguji kerangka penilaian modal untuk mengdapatkan kekurangannya, tidak memberikan rekomendasi atas struktur kerangka kerja.

› Evaluasi dimungkinkan melalui kombinasi metode pengumpulan data sbb : kunjungan lapangan, off-site reviews, pertemuan dengan manajemen bank, mengevaluasi hasil kerja pemantauan periodik oleh external auditor.

Page 35: REGULASI  DAN SUPERVISI

Prinsip 3 & 4 Prinsip 3 : supervisor mengharapkan bank beroperasi

diatas kebutuhan modal minimum dan berwenang meminta bank mempertahankan modalnya diatas minimum. › Pillar 1 dirancang untuk menentukan kebutuhan modal minimum

standar bank yang: mempunyai sistim pengendalian kuat mempunyai portofolio dengan risiko yang terdiversifikasi risiko kegiatan usahanya yang sudah dicover pada pillar 1

Prinsip 4 : supervisor harus segera mengintervensi untuk mencegah turunnya modal bank dibawah minimum, sesuai dengan risikonya. Ia harus meminta tindakan korektif secepatnya bila modal tidak dipertahankan atau ditambah.› Supervisor dapat meningkatkan syarat modal minimum bank

sebagai pemecahan jangka pendek sambil mengatasi permasalahan yg ada.

Page 36: REGULASI  DAN SUPERVISI

Disclosure Disclosure adalah penyediaan informasi yang cukup material

kepada publik untuk dapat mengevaluasi usaha perusahaan› Perusahaan publik memiliki syarat disclosure lebih ketat daripada

non publik› Perusahaan yang sahamnya diperdagangkan di bursa harus

memenuhi syarat keterbukaan yang ditetapkan oleh bursa. › Otoritas bursa juga bertanggung jawab agar emiten melaksanakan

ketentuan keterbukaan yang diwajibkan oleh lembaga lain yang mengatur hal tersebut.

US Sarbanes–Oxley Act 2002’ secara hukum menetapkan tanggung jawab perusahaan atas keterbukaan › CEO dan CFO dari perusahaan yang telah IPO, harus menyatakan

secara terbuka (public disclosure) mengenai kebenaran laporan keuangannya.

› Section 404 of the Act, juga mensyaratkan keterbukaan dokumentasi, verifikasi auditor extern terhadap kualitas pengendalian intern perusahaan dalam hal pelaporan keuangannya.

› Ketentuan tersebut diimplementasikan melalui SEC, lembaga pengatur bursa saham di USA.

Page 37: REGULASI  DAN SUPERVISI

Disclosure : manajemen dan issue lain

Aktivitas mana yang dipilih oleh manajemen untuk dilaporkan memberikan masukan kepada stakeholders mengenai bagaimana perusahaan dikelola› Bank-bank besar dunia menetapkan standar yang tinggi untuk

memberikan gambaran bagaimana perusahaan dikelola. Di beberapa negara, misal UK, ketentuan mengenai

transparansi perusahaan relatif lebih ringan. › Persyaratan hukum berfokus pada ketentuan pelaksanaan

codes of practice, (The Combined Code, dan principles of disclosure).

› Combine Code kurang, bila dilihat dari keseragaman dibandingkan aturan disclosure yang detail, namun ia lebih fleksibel dan mudah kalau diperlukan perubahan.