rekomendasi

Upload: ira-gadi

Post on 14-Oct-2015

16 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tek

TRANSCRIPT

  • 5/24/2018 rekomendasi

    1/11

    1

    REKOMENDASI PEMUPUKAN UMUM

    KARET, KELAPA SAWIT, KOPI DAN KAKAO

    M. Anang FirmansyahPeneliti di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Tengah

    Jl. G. Obos km 5 Palangka Raya 73111

    Pendahuluan

    Faktor pemupukan telah terbukti meningkatkan produksi tanaman.

    Namun demikian masih banyak masalah tentang pemupukan terutama dosis

    pemupukan, sebab pada kondisi tanah yang berbeda dan pada jenis

    tanaman serta umur yang berbeda maka dosis pemupukan cenderung

    berbeda. Idealnya bahwa aplikasi pemupukan adalah secara spesifik lokasi,

    namun disayangkan kendala keterbatasan biaya menyebabkan dosis

    pemupukan spesifik lokasi tidak dapat segera diperoleh.

    Berdasarkan permintaan banyak penyuluh pertanian dan petani di

    lapangan, yang umumnya mengalami kesulitan tentang dosis pemupukan,

    maka tulisan ringkas ini dapat digunakan sementara untuk memberikan

    penjelasan kepada para petani. Bahan-bahan tulisan ini diambil dari

    berbagai penelitian di Indonesia.

    Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memberikan panduan

    dosis pemupukan pada tanaman perkebunan (karet, kelapa sawit, Kopi)

    secara umum. Harapan dari ditulisnya makalah ini adalah memberikan

    kemudahan bagi penyuluh pertanian dan petani untuk memperkirakan pupuk

    yang akan diaplikasikan.

    Karet (Hevea brasi l iens is)

    Pemupukan dapat meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman

    karet. Kenaikan produksi karet bervariasi dari 10 hingga 33% akibat

    pemberian pupuk. Walaupun pemupukan tersebut penting, tetapi

  • 5/24/2018 rekomendasi

    2/11

    2

    pemupukan tidak dianjurkan untuk tanaman karet yang berumur tua (> 25

    tahun), atau lahan yang bergulma karena tidak efektif. Sebaliknya padatanaman karet yang dipacu pengeluaran getahnya menggunakan hormon

    (Ethrel 10 PA, Raptor 100 PA, Better 10 PA, dll) maka dianjurkan

    memberikan pemupukan ekstra disamping pemupukan yang umum

    dilakukan, karena penggunaan hormon tersebut menyebabkan peningkatan

    penyerapan hara dari tanah oleh perakaran tanaman karet.

    Petani yang ingin melakukan pemupukan karetnya dianjurkan

    menghitung keuntungan dan kerugiannya, sebab akan sia-sia apabila biaya

    pembeliaan pupuk tidak dapat diimbangi dengan penerimaan dari penjualan

    produksi karet meskipun ada peningkatan produksi getah karet. Maka setiap

    petani sebaiknya memiliki catatan kecil tentang biaya dan pendapatan akibat

    pemberian pupuk pada tanamannya. Jika dengan pemupukan ternyata lebih

    menguntungkan, karena produksi meningkat dan harga karet cukup baik,

    maka tidak salah jika pemberian pupuk tetap dilakukan.

    Petani juga harus hati-hati membeli pupuk, hendaknya yang dibeli

    adalah pupuk dari pabrik pemerintah bukan pupuk alternatif. Hal ini

    menghindari pupuk palsu atau pupuk yang tidak efektif.

    Kadar atau kandungan hara juga harus dimengerti, contoh dulu

    dikenal TSP yang memiliki kadar P2O5 46 %, sekarang diganti SP-36 yang

    kadar P2O5hanya 36%, malah ada lagi pupuk Superphos atau SP-18 yang

    juga bentuk dan warnanya mirip namun kadar hara P2O5 hanya sekitar 18%.

    Ini jelas merugikan petani, sebab dipasaran dengan timbangan 1 kg

    harganya juga relatif sama, ambil contoh hanya Rp. 2000,-/kg. Namunefektifnya untuk tanaman berbeda, jika TSP maka memiliki P2O5 sebanyak

    4,6 ons, SP-36 punya P2O5seberat 3,6 ons, dan terendah pupuk Superphos

    hanya 1,8 ons dalam 1 kg-nya (10 ons). Tentu petani dirugikan, harga sama

    namun efektivitas jika diberikan kepada tanaman berbeda.

  • 5/24/2018 rekomendasi

    3/11

    3

    Dosis Pemupukan

    Dosis anjuran pemupukan sebaiknya secara spesifik lokasi, namun

    jika anjuran pemupukan spesifik lokasi belum ada, maka dapat digunakan

    anjuran pemupukan secara nasional. Umumnya dosis pemupukan anjuran

    umum diberikan dalam 2 (dua) tahap dalam setahun, yaitu masing-masing

    setengah dosis dalam satu tahun.

    Tabel 1. Dosis Anjuran Pemupukan Umum selama 20 tahun Umur TanamanKaret)1

    Dosis (gram/pohon/tahun)Tahun ke

    Urea TSP)2 KCl Kieserit)3

    012345

    -275250250300300

    250150175200200200

    -150200200250250

    -5075100100100

    678910

    350350350350350

    200200200200200

    300300300300300

    7575757575

    1112131415

    350350350350350

    200200200200200

    300300300300300

    7575757575

    16171819

    20

    300300300300

    300

    150150150150

    150

    250250250250

    250

    75757575

    751) sumber:Taryo Adiwidanda dkk. 1992, 2) jika tidak ada TSP maka gunakan SP36 denganmengalikan dosis tersebut dengan angka 1,28, jika hanya ada Superphos (SP-18) maka kalidengan angka 3,07; 3) jika kieserit tidak ada bisa diganti dengan dolomit dengan caramengalikan dosis tersebut dengan angka 1,5

    Cara dan Waktu Pemupukan

    Pemberian atau penebaran pupuk sebaiknya berada diatas

    penyebaran perakaran tanaman karet, karena penyerapan unsur hara pupuk

  • 5/24/2018 rekomendasi

    4/11

    4

    oleh akar tanaman karet sangat efektif. Penyebaran pupuk mengikuti umur

    tanaman karet (Tabel 2).

    Tabel 2. Letak Tebar Pupuk Menurut Umur Tanaman Karet

    Umur(tahun)

    Cara Pemberian Pupuk

    0 2

    3 4

    > 5

    Ditebar merata secara melingkar disekeliling pohondengan radius 25 100 cm.

    Ditebar secara merata secara larikan mengikuti barisan

    tanaman dengan jarak 100 150 cm

    Ditebar secara merata secara larikan mengikuti barisantanaman dengan jarak 150 200 cm

    Waktu pemupukan yang sangat efektif adalah saat tanaman karet

    mulai pembentukan daun baru setelah terjadinya gugur daun alamiah,

    walaupun waktunya bervariasi menuurut lokasi dan klon.

    sumber:Taryo Adiwidanda dkk. 1992. Pedoman penyusunan rekomendasi pemupukan karet.Dok. Puslit Karet. No. 9281.

    Kelapa Sawit

    Kegunaan Unsur hara

    Jenis dan kegunaan unsur hara penting diketahui oleh petani, sebab

    pengetahuan itu akan meningkatkan ketepatan baik jumlah, saat pemupukan,

    dan efektivitas pupuk terhadap produksi tanaman. Beberapa unsur hara

    yang penting bagi kelapa sawit, antara lain:

    Nitrogen (N), unsur hara ini diperlukan dalam jumlah banyak dan berguna

    bagi pertumbuhan tanaman, kekurangan N mengakibatkan pertumbuhan

  • 5/24/2018 rekomendasi

    5/11

    5

    tanaman menurun. Gejala kekurangan N adalah pertumbuhan terhambat

    dan daun tua berwarna hijau pucat kekuningan. Sumber pupuk yang

    mengandung N adalah Urea atau ZA.

    Phospor (P), merupakan unsur hara yang diperlukan dalam jumlah

    banyak, berguna bagi perakaran dan batang yang kuat, serta

    meningkatkan mutu buah. Kekurangan P menyebabkan tanaman tumbuh

    kerdil dan daun berwarna keunguan. Sumber unsur hara P antara lain

    pupuk SP-18, rock phosphat, SP-36.

    Kalium (K) unsur ini juga diperlukan dalam jumah banyak, penting untuk

    penyusunan minyak dan mempengaruhi jumlah dan ukuran tandan.

    Kekurangan unsur K akan terjadi pada daun tua karena K diangkut ke

    daun muda. Gejalanya akan timbul bercak transparan, lalu megering.

    Sumber unsur hara K adalah pupuk KCl.

    Magnesium (Mg) diperlukan dalam jumlah cukup banyak, berfungsi dalam

    proses fotosintesis. Kekurangan unsur Mg ditandai dengan gejala ujung

    daun tua nampak kekuningan jika terkena sinar matahari, sedangkan

    daun yang terlindung tidak terjadi hal tersebut. Sumber hara Mg adalah

    kapur dolomit.

    Tembaga (Cu), diperlukan dalam jumlah sedikit, merupakan pembentuk

    klorofil dan mempercepat reaksi fisiologi tanaman. Umumnya terjadi

    kekurangan Cu pada tanah gambut, ciri kekurangan berat Cu adalah daun

    kuning pucat lalu mengering dan mati. Sumber unsur Cu adalah CuSO4.

  • 5/24/2018 rekomendasi

    6/11

    6

    Boron (B), diperlukan dalam jumlah sedikit, berfungsi menyusun gula dan

    karbohidrat, protein dan perkembangan ujung dan anak daun.

    Kekurangan B ditandai munculnya daun pancing, daun kecil dan daun

    sirip ikan. Sumber unsur B adalah borak.

    Zink (Zn), diperlukan sedikit, berperanan dalam enzimatis dan menunjang

    pembentukan hormon pertumbuhan. Gejala kekurangan Zn adalah

    matinya jaringan tanaman. Gambut banyak mengalami kekurangan Zn.

    Pengenalan kegunaan unsur hara yang penting bagi pertumbuhan dan

    produksi kelapa sawit, maka petani perlu melengkapi dengan pengetahuan

    tentang pemupukannya.

    Dosis pemupukan

    Kelapa sawit berdasarkan masa produktifnya terbagi: Tanaman Belum

    Menghasilkan (TBM) dan Tanaman Menghasilkan (TM). Sehubungan jenis

    tanah Podsolik paling dominan, maka disajikan dosis rekomendasi di tanah

    tersebut (Tabel 3 - 4) (Winarna et al., 2000 dalamDarmosarkoro et al.,2003).

    Petani juga diharapkan dapat menghitung konversi dari kadar hara ke

    jenis pupuk. Jenis pupuk boleh berbeda namun harus diketahui tingkat kadar

    haranya, jika direkomedasi digunakan ZA (kadar N = 21%), namun

    dilapangan hanya ada Urea (kadar N = 46%), maka diperlukan penyetaraan

    dengan cara membagi kadar hara kedua jenis pupuk tersebut (Tabel 3-7).

  • 5/24/2018 rekomendasi

    7/11

    7

    Tabel 3. Dosis Pemupukan Tanaman Kelapa Sawit Belum Menghasilkan (TBM) di Tanah Podsolik

    Jenis dan dosis pupuk (kg/pohon)Umur tanaman(bulan) ZA* RP** MOP*** Kieseriet# HGF-Borate

    01358

    121320242832

    -0,100,250,250,250,500,500,500,500,750,75

    0,50--

    0,50-

    0,75-

    1,00-

    1,00-

    --

    0,150,150,350,350,500,500,750,751,00

    --

    0,100,100,250,250,500,500,500,750,75

    ----

    0,02-

    0,03-

    0,05--

    Jumlah 4,35 3,75 4,50 3,70 0,10Keterangan:

    * Jika hanya tersedia Urea, maka ZA (21%N) diubah ke Urea (46% N), maka konversinya:21/45 = 0,47. Jika petani punya Urea, maka dosis ZA dikalikan 0,47. Contoh: umur 1 bulan

    perlu Urea 0,1 x 0,47 = 0,047 kg/pohon Urea atau 1/2 ons/pohon Urea. Jadi kebutuhan Urealebih sedikit dibandingkan ZA, karena kadar N pupuk Urea lebih tinggi dari kadar N pupukZA.** Jika petani memiliki pupuk SP-36, maka dapat digunakan sesuai RP (Rock Phospat)dengan catatan kandungan P2O5sama-sama 36%. Namun jika yang tersedia pupuk SP-18,maka dosis RP harus dikalikan (36/18) = 2. Jadi jika kebutuhan RP lobang tanam 0,5 maka

    dikalikan 2 atau 0,5 x 2 = 1 kg. Jadi untuk SP-18 diperlukan dosis 1 kg/pohon.

    *** MOP dapat digunakan setara dengan pupuk KCl yang memiliki kadar K2O 60%.# jika petani memiliki dolomit (MgO 18%) dan tidak ada Kieserit (MgO 25%), maka aplikasidolimit sebesar kiserit harus dikalikan 25/18 = 1,4. Contoh umur sawit 8 bulan memerlukan

    dolomit sebesar 0,25 x 1,4 = 0,35 kg/pohon.

    Tabel 4. Dosis Pemupukan Tanaman Kelapa Sawit Belum Menghasilkan (TBM) di Tanah Aluvial (Hidromorfik)

    Jenis dan dosis pupuk (kg/pohon)Umur tanaman(bulan) ZA* RP** MOP*** Kieseriet# HGF-Borate

    01

    358

    121320242832

    -0,10

    0,250,250,250,250,500,500,500,750,75

    0,25-

    -0,50

    -0,50

    -0,50

    -0,75

    -

    --

    0,150,150,250,250,500,500,500,750,75

    --

    0,100,100,250,250,500,500,500,750,75

    --

    --

    0,02-

    0,03-

    0,05--

    Jumlah 4,10 2,50 3,80 3,70 0,10

  • 5/24/2018 rekomendasi

    8/11

    8

    Tabel 5. Dosis Pemupukan Tanaman Kelapa Sawit Belum Menghasilkan (TBM) di Tanah Entisol

    Jenis dan dosis pupuk (kg/pohon)Umur tanaman(bulan) ZA* RP** MOP*** Kieseriet# HGF-Borate

    01358

    12141720242832

    -0,150,250,500,500,500,500,500,500,500,500,75

    0,25---

    0,75--

    1,50--

    2,00-

    --

    0,150,150,350,350,350,350,500,500,751,00

    --

    0,150,250,350,350,350,350,500,500,500,75

    ----

    0,02--

    0,03-

    0,05--

    Jumlah 5,15 4,50 4,45 3,70 0,10

    Tabel 6. Dosis Pemupukan Tanaman Kelapa Sawit Menghasilkan (TM) di Tanah Mineral (bukan tanah gambut)

    Jenis dan dosis pupuk (Kg/pohon)Umur tanaman(tahun) Urea SP-36* MOP Kieseriet Jumlah

    3 89 13

    14 2021 - 25

    2,002,752,501,75

    1,502,252,001,25

    1,502,252,001,25

    1,001,501,501,00

    6,008,757,755,25

    Keterangan:* Jika tersedia SP-18, maka dosis SP-36 harus dikali dengan 2 yang berasal dari (36/18).

    Tabel 7. Dosis Pemupukan Tanaman Kelapa Sawit Menghasilkan (TM) di Tanah Gambut

    Jenis dan dosis pupuk (Kg/pohon)Umur tanaman(tahun) Urea SP-36* MOP Kieseriet Jumlah

    3 89 13

    14 2021 - 25

    2,002,501,501,50

    1,752,752,251,50

    1,502,252,001,25

    1,502,002,001,5

    6,759,508,005,75

    Keterangan:* Jika tersedia SP-18, maka dosis SP-36 harus dikali dengan 2 yang berasal dari (36/18).

  • 5/24/2018 rekomendasi

    9/11

    9

    Jenis tanah yang dimaksud pada tabel 3-7 akan dijelaskan berikut ini:

    1. Tanah Podzolik, adalah tanah yang sudah mengalami pencucian, lapisanatas berwarna abu-abu muda sampai kekuningan, lapisan bawah

    berwarna merah atau kuning. Terdapat penumpukan liat sehingga

    terksturnya berat, struktur gumpal, permeabilitas rendah, stabilitas agregat

    rendah, bahan organik rendah, kejenuhan basa rendah, pH rendah 4,2

    4,8.

    2. Tanah Aluvial, tanah yang berkembang dari bahan muda atau baru,

    mempunyai susunan berlapis atau kadar C organik tak teratur. Tanah ini

    umumnya mengalami endapan berulang-ulang dari limpasan sungai.

    Tanah ini juga tidak memiliki horison diagnostik selain A okrik, H histik

    atau sulfurik dengan kadar fraksi pasir kurang dari 60% pada kedalaman

    antara 25 100 cm dari permukaan tanah mineral.

    3. Entisol, merupakan yang memiliki perkembangan horison lemah bahkan

    tidak ada perkembangan horison. Tanah regosol atau pasir termasuk

    jenis entisol. Bahan tanah ini lepas yang bukan bahan aluvium.

    4. Tanah mineral, merupakan seluruh jenis tanah yang bukan gambut

    (histosol). Bahan induk tanah ini berasal dari batuan/mineral bukan dari

    jaringan tanaman.

    5. Tanah gambut, adalah jenis tanah yang berasal dari jaringan tanaman.

    Kandungan bahan organik lebih dari 30% dan tebalnya lebih dari 40cm.

    Sumber:Darmosarkoro, W., E.S. Sutarta dan Winarna. 2003. Teknologi pemupukan tanamankelapa sawit. Dalam Lahan dan Pemupukan Kelapa Sawit. Pusat Penelitian KelapaSawit. Medan. Hal:113-134.

    Kopi

    Tanaman kopi perlu dipupuk dengan tujuan: 1) mengatasi keadaan

    ekstrim misalnya kekeringan dan buah terlalu lebat, 2) meningkatkan

    produksi dan mutu hasil, dan 3) mempertahankan stabilitas produksi yang

    tinggi.

  • 5/24/2018 rekomendasi

    10/11

    10

    Pupuk diberikan dua (2) kali dalam satu tahun, pada awal dan akhir

    musim hujan. Pada daerah yang memiliki curah hujan tinggi, sebaiknya lebihdari dua kali untuk mempercepat pencucian pupuk.

    Cara pemberian pupuk mengikuti jarak dan tata tanamannya, yaitu: 1)

    jika jarak antara tanam lebih dari 1 m, pupuk diletakkan secara alur melingkar

    30-40 cm dari batang pokok, kedalaman penempatan 2 5 cm.. 2) jika

    ditanam sistem pagar yang rapat (< 1m), pupuk diletakkan dalam alur lurus

    diantara dua barisan kopi pada jarak 30 40 cm dari batang pokok.

    Dosis pupuk yang dibrikan mengalami peningkatan sesuai dengan

    meningkatnya umur tanaman (Tabel 8).

    Tabel 8. Dosis Pemupukan Umum Tanaman Kopi

    Awal musim hujan (gr/ph) Akhir musim hujan (gr/ph)Umurtanaman(tahun) Urea SP36 KCl Kieserit Urea SP36 KCl Kieserit

    12

    34

    5-10>10

    2050

    75100150200

    2540

    505080

    100

    1540

    5070100125

    1015

    25355070

    2050

    75100150200

    2540

    505080

    100

    1540

    5070

    100125

    1015

    25355070

    Sumber:Pusat Penelitian Tanaman Kopi dan Kakao Indonesia. 2006. Pedoman teknisbudidaya tanaman kopi. Jember. 96 hal.

    Kakao

    Dosis tentatif pemupukan tanaman kakao yang memiliki naungan baik,

    curah hujan cukup, sifat fisika dan kimia tanahnya baik terbagi menjadi

    beberapa tahun (Tabel 9)

  • 5/24/2018 rekomendasi

    11/11

    11

    Tabel 9. Dosis Pemupukan Umum Tanaman Kakao

    Umur(th)

    Satuan Urea TSP KCl Kieserit

    Bibit0-11-22-33-4>4

    gr/bibitgr/ph/thgr/ph/thgr/ph/thgr/ph/thgr/ph/th

    5254590

    180220

    5254590

    180180

    4203570

    135170

    420406075

    120

    Tanah yang kekurangan belerang (S), maka urea dapat diganti

    dengan ZA dengan dosis 2,2 kali dari Urea, atau KCl dapan diganti dengan

    ZK dengan dosis 1,2 kali dari KCl.

    Pada tanah kondisi masam dengan kandungan Ca tersedia rendah,

    pupuk kieserit dapat diganti dolomit dengan dosis 1,5 kali dari kieserit.

    Jika TSP tidak tersedia dapat diganti dengan SP-36 sebesar 1,3 kali

    dari dosis TSP, dan jika hanya ada SP-18 maka dosisnya 2,6 kali dari dosis

    TSP atau 2 kali dari dosis SP-36.

    Jika tanah mengalami kekurangan unsur hara maka dosis umum

    diperbesar seperti berikut ini:

    Jika tanaman kekurangan N, maka dosis Urea 265 gr/ph/th.

    Jika tanaman kekurangan P, maka dosis SP-36 340 gr/ph/th.

    Jika tanaman kekurangan K, maka dosis KCl 205 gr/ph/th.

    Jika tanaman kekurangan Mg, mala dosis kieserit 145 gr/ph/th.

    Jika tanaman kekurangan Zn, beri ZnSO40,2% lewat daun 5X/2mg.

    Jika tanaman kekurangan Cu, beri CuSO4 0,2% lewat daun 5X/2mg.

    Jika tanaman kekurangan Fe, beri FeSO40,2% lewat daun 5X/2mg.

    Sumber:Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia. 2006. Pedoman teknis budidaya tanamankakao (Theobroma cacaoL). PPKKI. Jl. P.B. Sudirman No. 90 Jember. 103 hal.

    --------***--------