rekomendasi demam berdarah dengue

5
Rekomendasi Demam Berdarah Dengue Rekomendasi yang dapat dilakukan sehubungan dengan penanggulangan kasus DBD, antara lain : 1. Meningkatkan kegiatan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) melalui 3M-Plus secara berkesinambungan di wilayah kerjanya dengan melakukan gerakan massal dan masif untuk mencegah peningkatan kasus DBD dan terjadinya kejadian luar biasa. 2. Melaksanakan Penyelidikan Epidemiologi (PE) pada setiap adanya laporan kasus Demam Berdarah Dengue, serta melakukan Abatisasi dilokasi kasus. 3. Melakukan penyuluhan kepada masyarakat tentang DBD dan 3M-Plus 4. Berkoordinasi dengan Puskesmas Pembantu / Polindes / Poskesdes yang berada di Desa Tangkobu Kecamatan Paguyaman. 5. Masyarakat dihimbau untuk memperhatikan keadaan rumah seperti mengurangi kepadatan rumah, membersihkan tanaman hias, memelihara ikan, memperhatikan pencahayaan rumah sehingga tidak lembab, menyingkirkan barang-barang yang mampu menampung air.

Upload: resa

Post on 27-Sep-2015

19 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

Rekomendasi DBD

TRANSCRIPT

Rekomendasi Demam Berdarah Dengue

Rekomendasi yang dapat dilakukan sehubungan dengan penanggulangan kasus DBD, antara lain :

1. Meningkatkan kegiatan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) melalui 3M-Plus secara berkesinambungan di wilayah kerjanya dengan melakukan gerakan massal dan masif untuk mencegah peningkatan kasus DBD dan terjadinya kejadian luar biasa.

2. Melaksanakan Penyelidikan Epidemiologi (PE) pada setiap adanya laporan kasus Demam Berdarah Dengue, serta melakukan Abatisasi dilokasi kasus.

3. Melakukan penyuluhan kepada masyarakat tentang DBD dan 3M-Plus

4. Berkoordinasi dengan Puskesmas Pembantu / Polindes / Poskesdes yang berada di Desa Tangkobu Kecamatan Paguyaman.

5. Masyarakat dihimbau untuk memperhatikan keadaan rumah seperti mengurangi kepadatan rumah, membersihkan tanaman hias, memelihara ikan, memperhatikan pencahayaan rumah sehingga tidak lembab, menyingkirkan barang-barang yang mampu menampung air.

6. Masyarakat dihimbau selain memperhatikan keadaan rumah juga harus memperhatikan keadaan lingkungan sekitar, jangan sampai ada air tergenang agar tidak menjadi tempat perindukan nyamuk Aedes Aegypty.

7. Peningkatan koordinasi antar instansi dan antar unit dalam berbagai tingkatan dalam penanganan penyakit menular.

8. Percepatan penyusunan kebijakan operasional dalam koordinasi perencanaan, pelaksanaan (monitoring), serta pelaporan (evaluasi).

9. Mengurangi secara bertahap dominasi peran pengelola program oleh pusat melalui pendelegasian kewenangan ke daerah serta peningkatan profesionalisme pengelolaan program di daerah.

10. Memperkuat kapasitas dan kapabilitas Puskesmas sebagai unit terdepan dalam operasionalisasi surveilans dan penanggulangan penyakit menular, melalui :

a. Peningkatan dukungan dana yang memadai dari APBN maupun APBD.

b. Penyempurnaan SOP sesuai local spesific.

c. Peningkatan kualitas sistem pelaporan melalui ketepatan data, analisis, validasi dan pengembangan respond system, dan sistem kesiapan dini (early warning system).

d. Optimalisasi penggunaan sarana dan prasarana dengan melibatkan peran aktif masyarakat.

11. Meningkatkan peran dan tanggung jawab Pemerintah Daerah melalui intensifikasi kegiatan sosialisasi, advokasi, promosi dan koordinasi.

12. Meningkatkan kemampuan tenaga pengendalian penyakit untuk melakukan pencegahan dan penanggulangan faktor resiko.

13. Melakukan bimbingan, pemantauan, dan evaluasi kegiatan pencegahan penanggulangan faktor resiko.

14. Membangun dan mengembangkan kemitraan dan jejaring kerja informasi dan konsultasi teknis pencegahan dan penanggulangan faktor resiko, surveilans epidemiologi dan penanggulangan KLB/wabah.

15. Membangun dan mengembangkan kemitraan, jejaring kerja informasi dan konsultasi teknis peningkatan komunikasi informasi dan edukasi (KIE) pencegahan dan pemberantasan penyakit.

16. Diperlukan dukungan dalam bentuk peraturan perundangan dalam meningkatkan komitmen para pihak di daerah dalam rangka pencegahan dan penanggulangan DBD.

17. Diperlukan model manajemen pemberantasan penyakit dan penyehatan lingkungan secara terintegrasi yang berbasis wilayah kabupaten/kota dalam perspektif komprehensif. Serta didukung jaringan dan kerjasama erat baik antara wilayah dan administrasi pemerintah maupun di antara para pelaku pemberantasan penyakit menular dan penyehatan lingkungan itu sendiri dalam satu wilayah.

http://dinkeskotamobagu.blogspot.com/2011/03/analisis-kasus-dbd-di-kota-kotamobagu.html. Diakses pada tanggal 4 Mei pukul 21.00 WIB.

Ratnasari, Dewi. 2013. Persebaran DBD di Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia.

Atmawikarta, Hadiat, Ratman, Tresna, Sularsono, Ali, Wikanestri, Aprilianti. 2006. Laporan Kajian Kebijakan Penanggulangan (Wabah) Penyakit menular (Studi Kasus DBD). Jakarta : Badan Perencanaan Pembangunan Nasional.