removal method beras berkacang hijau.doc

14
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI PERHITUNGAN KEPADATAN POPULASI DENGAN METODE REMOVAL METHOD PADA BERAS BERKUTU MATA KULIAH PRAKRTIKUM EKOLOGI Dosen Pengampu: Ibu Sri Ngabekti dan Bapak Bambang Priyono Disusun oleh: 1. Yulia Hafsah W. (4401412057) 2. Susi Widiyanti (4401412059) 3. Koriatul Hidayah (4401412064) 4.Ibnu Rizaki (4401412081) 5. Irma Aprilia (4401412084)

Upload: herryfebrian

Post on 16-Dec-2015

81 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI

PERHITUNGAN KEPADATAN POPULASI DENGAN METODE REMOVAL METHOD PADA BERAS BERKUTUMATA KULIAH PRAKRTIKUM EKOLOGI

Dosen Pengampu: Ibu Sri Ngabekti dan Bapak Bambang Priyono Disusun oleh:1. Yulia Hafsah W.(4401412057)2. Susi Widiyanti

(4401412059)3. Koriatul Hidayah(4401412064)4. Ibnu Rizaki

(4401412081)5. Irma Aprilia

(4401412084)JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

10 November 2014BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Populasi adalah kumpulan individu dari suatu jenis organisme. Dalam penyebarannya individu-individu tersebut dapat berada dalam kelompok-kelompok, dan kelompok tersebut terpisah dari organisme satu dengan lainnya. Pemisahan ini dapat disebabkan oleh kondisi geografis atau kondisi cuaca dan lain-lain. Populasi dapat tersebar secara merata atau tidak merata, hal ini tergantung dari kepadatan, pertumbuhan populasi pada suatu daerah. Pertumbuhan suatu populasi dapat dilihat dari dinamikanya dalam suatu komunitas. Pertumbuhan populasi adalah kemampuan populasi untuk meningkat jumlah individunya yang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti angka kelahiran. Setiap individu adalah bagian atau anggota dari suatu populasi, suatu spesies. Sehingga, individu tersebut harus mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya kemudian mengatasi setiap perubahan dan tuntutan yang ada dalam lingkungan jenis dan populasi. Perhitungan populasi baik hewan maupun tumbuhan dapat dihitung secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu dalam perhitungan populasi kutu daalam beras, perlu dilakukan praktikum metode pemindahan populasi pada kutu beras. Agar dapat mengetahui jumlah populasi kutu dalam beras berkutu tersebut.B. TUJUAN1. Untuk menduga atau mengetahui populasi dari suatu areal beras berkutu (kutu diganti dengan kacang hijau) menggunakan Metode Pemidahan atau Removal Method2. Melatih keterampilan mahasiswa dalam menerapkan teknik-teknik Removal Method dan analisis perhitungan kepadatan populasiC. WAKTU DAN TEMPAT

Kegiatan praktikum dilakukan di luar jam kuliah karena pada hari senin tanggal 10 November 2014, Ibu Ngabekti berhalangan hadir. Sehingga kegiatan praktikum perhitungan kepadatan populasi dengan metode removal method ini dilaksanakan pada hari kamis, pada hari senin 13 November 2014 pukul 09.00 WIB di teras depan PKM FMIPA Unnes.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Suatu populasi adalah suatu kelompok individu terlokalisir digolongkan sebagai spesies yang sama. Sampai saat ini, kita akan mendefinisikan spesies sebagai suatu kelompok populasi yang tiap individunya mempunyai potensi untuk saling mengawini dan menghasilkan keturunan yang subur di alam bebas. Masing-masing spesies memiliki suatu wilayah geografis tempat individu tersebar secara tidak merata, tetapi pada umumnya terpusat pada beberapa terlokalisir. Suatu populasi mungkin terisolasi dari populasi lain yang berspesies sama dan jarang sekali dapat mempertukarkan materi genetiknya. Namun demikian, populasi tidak selalu terisolasi, juga tidak harus memiliki perbatasn yang jelas (Campbell dkk, 2008).Populasi adalah kumpulan kelompok makhluk yang sama jenis yang mendiami suatu ruangan khusus, yang memiliki berbagai karakteristik yang walaupun paling baik digambarkan secara statistik, unik sebagai milik kelompok dan bukan karakteristik individu dalam kelompok itu. Salah satu hal yang berkaitan erat dengan populasi adalah jumlah atau yang biasa disebut kepadatan populasi, yang menyatakan cacah individu di dalam satuan luas atau volume tertentu. Untuk mengetahui jumlah atau kepadatan populasi dapat dilakukan dengan banyak metode tergantung dengan keadaan sekitarnya. Salah satu metode yang paling akurat untuk mengetahui kepadatan populasi di suatu wilayah adalah dengan melakukan sensus. Tetapi kendala dari diadakannya sensus adalah lokasi penelitian. Misalnya jika penghitungan sensus dengan lokasinya berada di hutan terbuka dengan hewan liar seperti ular yang akan dihitung kerapatan populasinya. Pergerakan hewan yang akan dihitung juga mempengaruhi keakuratan sensus (Soegianto, 1994).

Kepadatan populasi satu jenis atau kelompok hewan dapat dinyatakan dalam bentuk jumlah atau biomassa per unit, atau persatuan luas atau persatuan volume atau persatuan penangkapan. Kepadatan populasi sangat penting diukur untuk menghitung produktifitas, tetapi untuk membandingkan suatu komunitas dengan komunitas lainnya parameter ini tidak begitu tepat. Untuk itu biasa digunakan kepadatan relatif. Kepadatan relatif dapat dihitung dengan membandingkan kepadatan suatu jenis dengan kepadatan semua jenis yang terdapat dalam unit tersebut. Kepadatan relatif biasanya dinyatakan dalam bentuk persentase (Suin, 1989).Pemilihan teknik pengarnbilan sampel merupakan upaya penelitian untuk mendapat sampel yang representatif (mewakili), yang dapat menggambarkan populasinya. Teknik pengambilan sampel tersebut dibagi atas 2 kelompok besar, (Nasution, 2003) yaitu:

1. Probability Sampling (Random Sample)

2. Non Probability Sampling (Non Random Sample)Populasi juga dapat ditafsirkan sebagai kumpulan kelompok makhluk yang sama jenis (atau kelompok lain yang individunya mampu bertukar informasi genetik) yang mendiami suatu ruangan khusus, yang memiliki berbagai karakteristik yang walaupun paling baik digambarkan secara statistik, unik sebagai milik kelompok dan bukan karakteristik individu dalam kelompok itu.(Soetjipta.1992)

Dalam penyebarannya individu-individu itu dapat berada dalam kelompok-kelompok, dan kelompok-kelompok itu terpisah antara satu dengan yang lain. Pemisahan kelompok-kelompok itu dapat dibatasi oleh kondisi geografis atau kondisi cuaca yang menyebabkan individu antar kelompok tidak dapat saling berhubungan untuk melakukan tukar menukar informasi genetik. Populasi-populasi yang hidup secara terpisah ini di sebut deme. Sebagai contoh, populasi banteng di Pulau Jawa terpisah menjadi dua subpopulasi, yang satu terdapat di kawasan Taman Nasional Baluran yang terletak di ujung timur, yang lain terdapat di kawasan Taman Nasional Ujung Kulon yang berada di ujung barat Pulau Jawa.Jika isolasi geografis atau cuaca itu menyebabkan hewan sama sekali tidak dapat melakukan pertukaran informasi genetik, maka antara kelompok yang satu dengan yang lain bisa terdapat variasi-variasi genetik sebagai akibat seleksi alam yang terjadi di tempat masing-masing. Namun, jika ada kejadian yang memungkinkan dua populasi yang terpisah dapat bersatu, pertukaran informasi genetik dapat berlangsung.

Ada dua ciri dasar populasi, yaitu :ciri biologis, yang merupakan ciri-ciri yang dipunyai oleh individu-individu pembangun populasi itu, serta ciri-ciri statistik, yang merupakan ciri uniknya sebagai himpunan atau kelompok individu-individu yang berinteraksi satu dengan lainnya (Suin,nurdin Muhammad.1989).

1 .Ciri- ciri biologi Seperti halnya suatu individu, suatu populasi pun mempunyai ciri- ciri biologi, antara lain :

a. Mempunyai struktur dan organisasi tertentu, yang si fatnya ada yang konstan dan ada pula yang berfluktuasi dengan berjalannya waktu (umur)

b. Ontogenetik, mempunyai sejarah kehidupan (lahir, tumbuh, berdiferensiasi, menjadi tua = senessens, dan mati)

c.Dapat dikenai dampak lingkungan dan memberikan respons terhadap perubahan lingkungan

d.Mempunyai hereditas

e. Terintegrasi oleh faktor- faktor hereditaa oleh faktor- fektor herediter (genetik) dan ekologi (termasuk dalam hal ini adalah kemampuan beradaptasi, ketegaran reproduktif dan persistensi. Persistensi dalam hal ini adalah adanya kemungkinan untuk meninggalkan keturunanuntuk waktu yang lama.

2. Ciri- ciri statistik Ciri- ciri statistik merupakan ciri- ciri kelompok yang tidak dapat di terapkan pada individu, melainkan merupakan hasil perjumpaan dari ciri- ciri individu itu sendiri, antara lain:

a. Kerapatan (kepadatan) atau ukuran besar populasi berikut parameter- parameter utama yang mempengaruhi seperti natalitas, mortalitas, migrasi, imigrasi, emigrasi.

b. Sebaran (agihan, struktur) umur

c. Komposisi genetik (gene pool = ganangan gen)

d. Dispersi(sebaran individu intra populasi). (Hadisubroto.T.1989)

Metode removal (pengambilan)Metode ini umum digunakan untuk menaksir besar populasi mamalia kecil. Asumsi- asumsi dasar yang digunakan dalm metode pengambilan adalah sebagai berikut:

Populasi tetap stasioner selama periode penangkapan.

Peluang setiap individu populasi untuk tertangkap pada setiap perioda panangkapan adalah sama.

Probabilitas penangkapan individu dari waktu selama perioda penangkapan adalah sama. (Naughton.Mc,1973)BAB III

METODE PENELITIANA. ALAT & BAHAN

1. Alat : Alat tulis, baskom, sendok, piring2. Bahan : Beras 1 kg, kacang hijau pengganti kutuB. CARA KERJA

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

Y1Y2

137

B. Analisis Data dan Pembahasan

= 28,16

= 11,3

Selang kepercayaan = (N)(t)(SE)

= (28,16)(1,96)(11,3)= 28,16 + 22,14 atau

=28,16 22,14

Metode pemindahan atau penghilangan (removal method) meliputi pencuplikan (penangkapan) yang dilakukan beberapa kali dengan cara yang sama. Pada setiap kali, individu hasil penangkapan diambil dari populasi. Dasarnya, jumlah individu yang tertangkap dan daiambil akan mempenggaruhi penangkapan-penangkapan berikutnya. Laju berkurangnya hasil penangkapan itu akan proporsional terhadap jumlah total individu dalam populasi. Apabila pencuplikan dilakukan secara berkali-kali, maka metode yang paling baik adalah analisis regresi.

Metode lainnya yang digunakan dalam percobaan ini adalah melalui metode Zippin dimana melaui metode ini dilakukan penangkapan pada serangga yang tidak dilepaskan kembali (y1), kemudian dalam jangka waktu tertentu dilakukan kembali penangkapan kedua dan juga tidak dilepaskan kembali (y2). Pada penangkapan pertama (y1) diperoleh 17serangga sedangkan serangga yang tertangkap dan tidak dilepaskan lagi pada penangkapan kedua (y2) sebanyak 7 dan hasil yang diperoleh pada pendugaan populasi (N) sebesar 28,16 sedangkan kesalahan baku (SE) 11,3 dan selang kepercayaan, yaitu 28,16 + 22,14 atau 28,16 22,14. Hal-hal yang mungkin menyebabkan terjadinya perbedaan atau kesalahan pada percobaan adalah cara penangkapan serangga, luas area, kondisi lingkungan dan suhu sekitar lingkungan.

BAB VSIMPULAN

Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Populasi dari suatu areal beras berkutu (kutu diganti dengan kacang hijau) menggunakan Metode Pemidahan atau Removal Method adalah 28,162. Teknik Removal Method dilakukan dengan cara pencampuran secara homogen kemudian dilakukan pengambilan sampel untuk dipindahkan dan melakukan pengembalian terhadap berasnya. Analisis dilakukan menggunakan rumus NDAFTAR PUSTAKACampbell, N. A., J. B. Reece, and L. A. Urry. 2008. BIOLOGI Edisi kedelapan jilid 3. Jakarta : Erlangga.

Hadisubroto,Tisno.1989. Ekologi Dasar. Jakarta : DeptDikBud Nasution, Rozaini. 2003. Teknik Sampling. Medan: Penerbit USU Digital LibraryNaughhton.1973. Ekologi Umum edisi Ke 2. Yogyakarta :UGM PressSoegianto, A. 1994. Ekologi Kuantitatif. Surabaya : Penerbit Usaha NasionalSoetjipta.1992. Dasar-dasar Ekologi Hewan. Jakarta : DeptDikBud DIKTI

Suin, N. M., 1989. Ekologi Hewan Tanah. Jakarta: Bumi Aksara

LAMPIRAN

Mengembalikan beras lagi ke dalam baskom

Memindahkan kacang hijau yang terambil ke dalam gelas

Memindahkan sampel ke piring

Mengambil sampel sebanyak satu sendok

Mengaduk beras dan kacang hijau hingga homogen

Menuang kacang hijau ke baskom

Menuang beras ke baskom