rencana kerja (renja) -...
TRANSCRIPT
RENCANA KERJA (RENJA)
DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA
KABUPATEN BLITAR
TAHUN 2018
DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA KABUPATEN BLITAR
Jalan Nias Nomor 2 Kode Pos 66131 Telp. / Fax. (0342) 801130
email: [email protected]
BLITAR
Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar
Tahun 2018 I - 2
KATA PENGANTAR
Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Kabupaten Blitar Tahun 2018 merupakan dokumen perencanaan kinerja SKPD
yang sesuai dengan sistematika Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata
Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah. Dimana dokumen ini telah mengacu pada RPMJD
Pemerintah Kabupaten Blitar Tahun 2016-2021, dan Renstra Dinas
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar.
Dinamika perubahan lingkungan strategis yang bergerak dengan cepat,
dan sesuai dengan amanah Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun
2014 tentang Desa, dan senada dengan Visi Misi Bupati dan Wakil Bupati Blitar
terpilih periode 2016-2021, maka Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Kabupaten Blitar dalam penyusunan Rencana Kerja (Renja) Tahun 2018 secara
terpadu dan terukur. Dengan demikian seluruh program kegiatan di lingkungan
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar Tahun 2018,
mengacu pada dokumen tersebut.
Akhirnya dengan memohon rahmat dari Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
upaya dari seluruh jajaran Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten
Blitar, kami berharap agar Rencana Kerja (Renja) ini pada akhirnya dapat
direalisasikan dan sekaligus berkontribusi positif terhadap upaya-upaya
pembangunan di Kabupaten Blitar dalam pemberdayaan masyarakat dan desa.
Blitar, 31 Maret 2017
Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar
Tahun 2018 I - 3
1.1 Latar Belakang
Perencanaan menempati peranan yang sangat penting dalam rangka
percepatan pencapaian visi dan misi dalam pembangunan suatu wilayah, yang
keseluruhannya akan menuju pada satu titik yaitu kesejahteraan masyarakat.
Dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (SPPN), pada Pasal 3 ayat (1) disebutkan bahwa
perencanaan pembangunan nasional mencakup penyelenggaraan
perencanaan makro semua fungsi pemerintahan yang meliputi semua bidang
kehidupan secara terpadu dalam wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Berkaitan dengan hal tersebut, cakupan perencanaan
pembangunan nasional perlu memperhatikan tujuannya yang antara lain
menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antar daerah,
antar ruang, antar waktu, antar fungsi pemerintah, maupun antara pusat dan
daerah.
Pasal tersebut menegaskan bahwa perencanaan pembangunan
nasional dibangun secara makro oleh pemerintah pusat untuk kemudian
menjadi dasar bagi pemerintah daerah dalam menyusun perencanaan
dengan skala yang lebih spesifik. Perencanaan yang disusun baik di tingkat
pusat maupun daerah memiliki beberapa jenjang, antara lain Rencana
Pembangunan Jangka Panjang (RPJP), Rencana Pembangunan Jangka
Menengah (RPJM), dan rencana pembangunan tahunan/ Rencana Kerja
Pemerintah (RKP). Oleh karena itu, demi menjaga keserasian dan tercapainya
pemerataan pembangunan di tingkat pusat hingga daerah, setiap kabupaten/
kota diwajibkan menyusun Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
BAB I
PENDAHULUAN
Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar
Tahun 2018 I - 4
(RPJPD), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), dan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) dengan tetap mengacu pada
dokumen perencanaan wilayah di tingkat pusat maupun provinsi.
Dalam pelaksanaan pembangunan maka keterlibatan stakesholders
atau para pemangku kepentingan di daerah sangat dibutuhkan sebagai
bentuk tindak lanjut teknis dari dokumen perencanaan makro di daerah yang
berupa RPJPD, RPJMD, dan RKPD. Oleh karena itu, SKPD sebagai
stakeholders di daerah perlu menjamin terlaksananya pembangunan sesuai
rencana dengan melakukan penyusunan rencana strategis, sesuai dengan
tugas pokoknya.
Penyusunan Rencana Kerja (Renja) SKPD merupakan kegiatan yang
tidak berdiri sendiri, melainkan merupakan rangkaian kegiatan yang simultan
dengan penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) serta
merupakan bagian dari rangkaian kegiatan penyusunan APBD lima tahunan
SKPD, kemudian diterjemahkan lebih spesifik lagi dalam Rencana Kerja
(Renja) tahunan SKPD. Hal ini mengacu pada Undang-Undang Nomor 25
tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN)
pada pasal 7 yang mewajibkan setiap SKPD membuat dan memiliki Rencana
Kerja (Renja) SKPD, yang disusun dengan berpedoman pada Rencana
Strategis (Renstra) SKPD dan mengacu pada RKPD. Berdasarkan hal tersebut,
maka Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar
melakukan penyusunan Rencana Kerja (Renja) Tahun 2018.
Rencana Kerja (Renja) Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten
Blitar mengacu pada Rencana Strategis (Renstra) Badan Pemberdayaan
Masyarakat Kabupaten Blitar, yang disusun sebagai perwujudan bentuk
pelaksanaan teknis visi dan misi yang tertuang di dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Blitar yaitu:
“Menuju Kabupaten Blitar Yang Lebih Sejahtera, Maju, Dan Berdaya Saing”,
sedangkan misi pembangunan di Kabupaten Blitar adalah: (1) Meningkatkan
Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar
Tahun 2018 I - 5
taraf hidup masyarakat; (2) Memantapkan kehidupan masyarakat
berlandaskan nilai-nilai keagamaan (religius), kearifan lokal, dan hukum; (3)
Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM); (4) Meningkatkan tata
kelola pemerintahan yang baik; (5) Meningkatkan keberdayaan masyarakat
dan usaha ekonomi masyarakat yang memiliki daya saing; dan (6)
Meningkatkan pembangunan berbasis desa dan kawasan perdesaan. Dengan
berlandaskan pada visi misi tersebut maka pembangunan di Kabupaten Blitar
dapat lebih memberikan kontribusi terhadap kemajuan, kemakmuran, dan
kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Blitar pada khususnya, dan Bangsa
Indonesia secara keseluruhan.
Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Kabupaten Blitar adalah dokumen perencanaan untuk periode 1 (satu) tahun,
yang memuat kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan baik yang
dilaksanakan langsung oleh pemerintah daerah, maupun yang ditempuh
dengan mendorong partisipasi masyarakat sehingga sifat dari rencana kerja
dimaksud adalah sebagai pedoman dan rujukan dalam menyusun program
dan kegiatan pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten
Blitar Tahun 2018 dengan mengarah pada pencapaian sasaran
pembangunan melalui program/ kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar.
1.2 Landasan Hukum
Landasan hukum Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar Tahun 2018 mengacu pada:
1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perancanaan
Pembangunan Nasional, khususnya pasal 7 ayat (1): Renstra SKPD
memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan
pembangunan yang disusun sesuai dengan tugas dan fungsi Satuan Kerja
Perangkat Daerah serta berpedoman kepada RPJMD dan bersifat indikatif;
Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar
Tahun 2018 I - 6
2. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Antara
Pemerintahan Pusat dan Daerah;
3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional (RPJMN) Tahun 2005-2025, khususnya pada
Bab IV Arah, Tahapan, dan Prioritas Pembangunan Jangka Panjang, yang
terkait dengan reformasi birokrasi disebutkan bahwa pembengunan
aparatur negara dilakukan melalui reformasi birokrasi untuk
meningkatkan profesionalisme aparatur negara dan untuk mewujudkan
tata pemerintahan yang baik, di pusat maupun di daerah, agar mampu
mendukung keberhasilan pembangunan di bidang-bidang lainnya;
4. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa;
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
sebagaimana terakhir diubah dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun
2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun
2014 tentang Pemerintahan Daerah;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara
Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan
Pemerintah Daerah Kabupaten/ Kota;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah;
10. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP);
11. Keputusan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor
239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar
Tahun 2018 I - 7
12. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
09/M.PAN/05/2007 tentang Pedoman Penyusunan Indikator Kinerja
Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah;
13. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
20/M.PAN/11/2008 tentang Pedoman Penyusunan Indikator Kinerja
Utama;
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali
dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang
Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun
2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah;
16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2013 tentang
Pemberdayaan Masyarakat dan Kesejahteraan Keluarga;
17. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur dan Reformasi Birokrasi
Negara Nomor 53 Tahun 2008 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,
Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah;
18. Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 10 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah;
19. Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 24 Tahun 2008 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Blitar
Tahun 2005-2025;
20. Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 4 Tahun 2016 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten
Blitar Tahun 2016-2021;
Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar
Tahun 2018 I - 8
21. Peraturan Bupati Blitar Nomor 52 Tahun 2016 tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Dinas
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar;
22. Peraturan Bupati Kabupaten Blitar Nomor 39 Tahun 2009 tentang
Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah di Pemerintah
Kabupaten Blitar;
23. Keputusan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten
Blitar Nomor 9 Tahun 2017 tentang Reviu Rencana Strategis (Renstra)
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar Tahun 2016
– 2021;
24. Keputusan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten
Blitar Nomor 10 Tahun 2017, tentang Tim Penyusun Dokumen Rencana
Kerja (Renja) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar
Tahun 2018.
1.3 Maksud dan Tujuan
Penyusunan Rencana Kerja (Renja) pada Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar Tahun 2018 dimaksudkan sebagai
berikut:
a. Sebagai Panduan dalam menyusun dokumen perencanaan yang memuat
program dan kegiatan pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Kabupaten Blitar Tahun 2018;
b. Melakukan sinkrionisasi terhadap program-program dalam RKPD dengan
mengutamakan pengaruh isu-isu strategis pada tahun 2018.
Tujuan penyusunan Rencana Kerja (Renja) pada Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar Tahun 2018 adalah:
a. Rencana Kerja (Renja) menjadi acuan Dinas Pemberdayaan Masyarakat
dan Desa Kabupaten Blitar dalam melaksanakan tugas pokok, dan
fungsinya sesuai dengan RKPD;
Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar
Tahun 2018 I - 9
b. Renja merupakan dokumen yang berisikan program-program dan kegiatan
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar yang
mengacu pada Reviu Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar dan RKPD Kabupaten Blitar.
1.4 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA (RENJA) SKPD TAHUN
LALU
2.1 Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun Lalu dan Capaian
Renstra SKPD
2.2 Analisis Pelayanan SKPD
2.3 Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPD
2.4 Reviu terhadap Rancangan Awal SKPD
2.5 Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat
BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM, DAN KEGIATAN
3.1 Telaahan terhadap Kebijakan Nasional
3.2 Tujuan dan Sasaran Rencana Kerja SKPD
3.3 Program dan Kegiatan
BAB IV PENUTUP
Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Blitar
Tahun 2018 II-10
2.1 Evaluasi Pelaksanaan Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar Tahun Lalu (2016) dan Capaian
Renstra tahun Berjalan (2018)
Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Kabupaten Blitar pada dasarnya menyajikan pengukuran terhadap hasil
kinerja kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa pada tahun 2016 dan perkiraan target 2018.
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar tahun
2016, dalam pelaksanaan program dan kegiatannya mengacu pada RPJMD
Tahun 2016-2021, Alokasi anggaran Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan
Desa Kabupaten Blitar pada Tahun 2016 sesuai dengan rencana kerja
sebagaimana yang telah dituangkan di dalam DPA SKPD Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar yang ditetapkan tanggal 4 Januari
2016 adalah sebesar Rp. 9.373.849.200,00 dan realisasi anggaran (per 31
Desember 2016) sebagaimana terinci di dalam tabel berikut:
No. BELANJA ANGGARAN REALISASI % SISA %
1. Belanja Tidak
Langsung (Belanja
Gaji dan Tunjangan
Pegawai)
2.044.566.100 1.929.364.491 94.37 115.201.609 5.63
2. Belanja Langsung
7.329.283.100 6.804.551.538 92.84 524.731.562 7.16
TOTAL 9.373.849.200 8.733.916.029 93.17 639.933.171 6.83
BAB II
EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA (RENJA)
DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA KAB. BLITAR
TAHUN LALU
Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Blitar
Tahun 2018 II-11
Anggaran Belanja Langsung pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat
dan Desa dipergunakan untuk pelaksanaan 3 (tiga) program rutin dan 4
(empat) program pembangunan/ teknis, antara lain:
a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran;
b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur;
c. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja dan Keuangan;
d. Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan;
d. Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Perdesaan;
e. Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Membangun Desa;
dan
f. Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa.
Selengkapnya realisasi anggaran belanja langsung per program Dinas PMD
Kab. Blitar TA. 2016 sebagaimana tabel berikut:
Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Blitar
Tahun 2018 II-12
TABEL 2.1.1
Realisasi Belanja Langsung (Per Program)
Dinas PMD Kab. Blitar TA. 2016
No. PROGRAM ANGGARAN (Rp.) REALISASI
ANGGARAN (Rp.)
%
REALISASI
1. Program Pelayanan Administrasi
Perkantoran
1.354.206.550 1.313.640.213 97.00
2. Program Peningkatan Sarana dan
Prasarana Aparatur
875.046.000 848.592.000 96.98
3. Program Peningkatan
Pengembangan Sistem Pelaporan
Capaian Kinerja dan Keuangan
25.000.000 24.525.000 98.10
3. Program Peningkatan
Keberdayaan Masyarakat
Perdesaan
927.078.000 897.554.000 96.82
4. Program Pengembangan
Lembaga Ekonomi Perdesaan
872.308.550 774.136.000 88.75
5. Program Peningkatan Partisipasi
Masyarakat dalam Membangun
Desa
2.371.551.000
2.114.066.125 89.14
6. Program Peningkatan Kapasitas
Aparatur Pemerintah Desa
904.093.000 832.038.200 92.03
TOTAL 7.329.283.100 6.804.551.538 92.84
CAPAIAN KINERJA TAHUN 2016
Dalam proses pengukuran kinerja, yang perlu diperhatikan adalah
membandingkan antara target pencapaian indikator sasaran yang telah
ditetapkan dalam penetapan kinerja Dinas Pemberdayaan Masyarakat
dan Desa Kabupaten Blitar dengan realisasinya. Berdasarkan hasil
pengukurannya, Tingkat Capaian Kinerja Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar dapat diilustrasikan sebagai
berikut:
Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Blitar
Tahun 2018 II-13
TABEL 2.1.2
Realisasi Belanja Langsung dan Belanja Tidak Langsung
Bapemas Kab. Blitar TA. 2016
Sasaran Strategis 1
Terwujudnya Kinerja Lembaga Ekonomi Perdesaan yang Optimal
Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
Persentase Lembaga Ekonomi Perdesaan
yang Berkembang
70 % 69.09 % 98.70 %
Sasaran Strategis 2
Meningkatnya Partisipasi Kelembagaan Masyarakat Dalam Pembangunan Desa
Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
Persentase Partisipasi Kelembagaan
Masyarakat Dalam Pembangunan Desa
75 % 68.95 % 91.94 %
Sasaran Strategis 3
Terwujudnya Peningkatan Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna (TTG) dan Pelestarian Sumber
Daya Alam (SDA) Masyarakat Perdesaan
Indikator Kinerja Target Realisasi %
Persentase Desa yang Memanfaatkan
TTG dan Melestarika SDA
75 % 74.19 % 98.92 %
Sasaran Strategis 4
Meningkatnya Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan
Desa
Indikator Kinerja Target Realisasi %
Prosentase Aparatur Desa yang Mengikuti
Bimtek
85 % 84.55 % 99.47 %
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja di atas, maka rerata pencapaian
kinerja Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar adalah
sebesar 97.26 %.
Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Blitar
Tahun 2018 II-14
Tujuan 1 : MEWUJUDKAN KEBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT
DESA
Sasaran Strategis 1 : Terwujudnya Kinerja Lembaga Ekonomi Perdesaan
yang Optimal.
IKU : Persentase Lembaga Ekonomi Perdesaan yang
Berkembang
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja Indikator Kinerja Utama (IKU 1),
maka pada tahun 2016 berhasil terealisasi sebesar 69.09% dari target 70 %
(yang ditetapkan). Angka tersebut (69.09%) didapatkan dari rumusan
operasional sebagai berikut:
Dari hasil tersebut dapat didiskripsikan bahwa dari 220 BUMDesa yang
ada di Kab. Blitar, terdapat 152 BUMDesa dalam kategori berkembang. Hal
tersebut merupakan hasil yang telah dilakukan oleh Dinas PMD Kab. Blitar
dalam melaksanakan pembinaan terhadap BUMDesa tahun 2016 melalui
Kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Kapasitas Pengelola dan
Kelembagaan BUMDesa, dan Evaluasi Kinerja Kelembagaan melalui Lomba
BUMDesa Tk. Kab. Blitar.
Di tahun 2016 mengalami perubahan kriteria/ indikator evaluasi
kinerja BUMDesa di Kab. Blitar. Perkembangan BUMDesa dapat dilihat dalam
diagram di bawah ini.
152 BUMDesa X 100% = 69.09% 220 BUMDesa
Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Blitar
Tahun 2018 II-15
DIAGRAM 2.1
Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2011 – 2016
Indikator Sasaran 1
(Prosentase peningkatan BUMDesa yang berkembang)
Pada tahun 2016 realisasi kinerja sebesar 69.09 % dari target yang
ditetapkan 70 %, dengan capaian kerja sebesar 98.70 %. Pencapaian tersebut
tercapai melalui Kegiatan Bimbingan Teknis Pengembangan Kelembagaan
BUMDesa, Bimbingan Teknis Peningkatan Kapasitas SDM Pengelola
BUMDesa, Pemetaan Kinerja Kelembagaan (Keuangan), dan lomba BUMDesa
telah dilaksanakan oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Kabupaten Blitar. Namun pada akhirnya pencapaian kerja kurang optimal. Hal
tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain: (1) banyak terjadi
pergantian pengurus BUMDesa yang kurang dipersiapkan, sehingga pengurus
baru belum sepenuhnya dapat bekerja maksimal; (2) banyak BUMDesa yang
usaha sektor riil belum berkembang dan sektor simpan pinjam kinerjanya
tidak maksimal karena non performing loan (NPL) relatif tinggi. NPL atau
kredit macet semakin besar dikarenakan akumulasi setiap tahun yang terus
bertambah. Sehingga di masa mendatang perlu adanya intesifikasi
pendampingan kelembagaan BUMDesa, terutama dalam membina kinerja
Target Kinerja
Realisasi Kinerja
20212016 2017
70%
2018 2019
60%
80%
100%
120%
2020
20%
0%
40%
69.09%
Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Blitar
Tahun 2018 II-16
SDM pengelola dan unit usaha BUMDesa, meliputi sektor simpan pinjam,
usaha sektor riil (termasuk optimalisasi pasar desa), dan sektor jasa.
Capaian kinerja sasaran 1 didukung oleh Program Pengembangan
Lembaga Ekonomi Perdesaan dimana pada tahun 2016 dilaksanakan melalui
kegiatan-kegiatan antara lain: Bimtek BUMDESa dan Pasar Desa, Bimtek
Pengembangan Usaha Ekonomi Masyarakat Desa, Pemberdayaan kampong
Usaha Rakyat, Lomba BUMDesa dan Pasar Desa, dan Pembangunan dan
Rehabilitasi Sarana dan Prasarana Pasar Desa.
Pengembangan BUMDesa dimaksudkan untuk mewadahi lembaga
ekonomi desa yang bersumber dari program pemerintah, atau sumber lain
yang dikelola oleh masyarakat menjadi unit usaha milik desa, dan juga
sebagai sarana pintu masuk/ entry point bagi program-program pemerintah/
non pemerintah yang masuk ke desa. Penguatan BUMDesa dilakukan untuk
menggerakkan perekonomian desa secara mandiri, merata, dan
berkelanjutan.
Di dalam beberapa kelembagaan BUMDesa di Kabupaten Blitar
terdapat Unit Pengelolaan Pasar Desa. Pada saat ini jumlah pasar desa yang
ada di Kabupaten Blitar sebanyak 60 pasar desa. Sesuai dengan amanat
Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2007
tentang Pasar Desa, maka Pengelolaan Pasar Desa diserahkan kepada
Pemerintah Desa, dengan tujuan (secara makro) untuk mendorong
pertumbuhan ekonomi yang ada di desa, menyerap lapangan kerja,
mengembangkan usaha ekonomi masyarakat, mendorong pengentasan
kemiskinan, dan (secara mikro) untuk menambah Pendapatan Asli Desa
(PADes).
Prestasi yanag dicapai oleh BUMDesa maupun Pasar Desa (sebagai unit
usaha BUMDesa) di Kabupaten Blitar antara lain:
Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Blitar
Tahun 2018 II-17
1. Juara I : Lomba BUMDesa Tingkat Provinsi Jawa Timur Tahun 2015
(diraih oleh: BUMDesa Kedungbanteng Kecamatan Bakung);
2. Juara IV: Lomba Pengelolaan Pasar Desa Tingkat Provinsi Jawa Timur
Tahun 2015 (diraih oleh: Pasa Desa Slorok Kecamatan Garum);
3. Juara II: Lomba Pengelolaan Pasar Desa Tingkat Provinsi Jawa Timur
Tahun 2014 (diraih oleh: Pasa Desa Selopuro Kecamatan Selopuro);
4. Juara IV: Lomba Pengelolaan Pasar Desa Tingkat Provinsi Jawa Timur
Tahun 2013 (diraih oleh: Pasa Desa Wonodadi Kecamatan
Wonodadi);
Tujuan 2 : MEWUJUDKAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM
PEMBANGUNAN DESA/ KEL. SECARA PARTISIPATIF
Sasaran Strategis 2 : Meningkatnya Partisipasi Kelembagaan Masyarakat
Dalam Pembangunan Desa
IKU : Persentase Partisipasi Kelembagaan Masyarakat
Dalam Pembangunan Desa
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja Indikator Kinerja Utama (IKU 2),
maka pada tahun 2016 berhasil terealisasi sebesar 68.95% dari target 75%
yang telah ditetapkan. Angka tersebut didapatkan dari rumusan operasional
sebagai berikut:
Dari hasil tersebut dapat didiskripsikan bahwa Partisipasi Kelembagaan
Masyarakat Dalam Pembangunan Desa dapat diukur dari 248 LPMD/K di
Kab. Blitar, terdapat 171 LPMD/K aktif. Hal tersebut didukung oleh kegiatan
yang dilaksanakan oleh Dinas PMD Kab. Blitar secara bertahap dari tahun ke
tahun. Pada tahun 2016, kegiatan yang dilaksanakan antara lain Kegiatan
Bimtek Peningkatan Kapasitas LPMD/K dan Lomba LPMD/K.
171 LPMD/K X 100% = 68.95% 248 LPMD/K
Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Blitar
Tahun 2018 II-18
Faktor yang mempengaruhi realisasi dan capaian tersebut adalah
munculnya kesadaran para pengurus LMPD/K terkait dengan permasalahan-
permasalahan yang ada di desa/ kelurahan, terkait dengan penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan. Dengan lahirnya Undang-Undang Nomor 6
tahun 2014 tentang Desa, para pengurus LPMD khususnya semakin
menyadari peran kelembagaan LPMD di dalam proses perencanaan di dalam
penyusunan RPJMDes, RKPDes, maupun R APBDes hingga APBDes. Prestasi
yang dicapai adalah Juara III Evaluasi Kinerja LPMD/K Tingkat Provinsi Jawa
Timur Tahun 2016, yang diperoleh LPMD Desa Pasirharjo Kecamatan Talun
Kab. Blitar.
Capaian indikator kinerja sasaran yang sama sebagaimana gambar
diagram target dan realisasi kinerja di bawah ini.
Target Kinerja
Realisasi Kinerja
20212019
120%
100%
80%
60%
40%
20%
20200%
2016 2017 2018
75%
68.95%
Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Blitar
Tahun 2018 II-19
Tujuan 3 : MEWUJUDKAN KUALITAS LAYANAN TEKNOLOGI YANG
MEMADAHI
Sasaran Strategis 3 : Terwujudnya Peningkatan Pemanfaatan TTG dan
Pelestarian SDA Masyarakat Perdesaan
IKU : Persentase Desa yang Memanfaatkan TTG dan
Melestarikan SDA
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja Indikator Kinerja Utama (IKU 3),
maka pada tahun 2016 berhasil terealisasi sebesar 74.19 % dari target 75%
yang telah ditetapkan. Angka tersebut didapatkan dari rumusan operasional
sebagai berikut:
Dari hasil tersebut dapat didiskripsikan bahwa desa yang
Memanfaatkan TTG dan Melestarikan SDA tercermin dari 248 peserta
Bimbingan Teknis Pelestarian Sumber Mata Air dan Pemberdayaan
Masyarakat Pesisir Pantai, terdapat 184 peserta menghadiri kegiatan
tersebut. Sehingga capaian yang dihasilkan sebesar 98.92%.
Faktor yang mempengaruhi realisasi dan capaian tersebut adalah
kesadaran para peserta bimtek akan permasalahan-permasalahan yang ada
di desa/ kelurahan, terkait dengan kondisi SDA di lingkungannya. Dimana
pada daerah-daerah tertentu pada musim kemarau sering terjadi kekeringan/
kekurangan sumber air. Peserta bimtek juga menyadari bahwa di daerah
pesisir pantai, banyak keanekaragaman potensi SDA juga belum tereksplorasi
dengan optimal. Maka perlu adanya peningkatan kapasitas masyarakat untuk
membuka wawasan akan keadaan lingkungan dan pelestarian SDA berbasis
pemanfaatan TTG.
184 Peserta X 100% = 74.19 % 248 Peserta
Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Blitar
Tahun 2018 II-20
Capaian indikator kinerja sasaran sebagaimana gambar diagram target
dan realisasi kinerja di bawah ini.
Tujuan 4 : MENINGKATKAN KUALITAS PENYELENGGARAAN
PEMERINTAH DESA
Sasaran Strategis 4 : Meningkatnya Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa
Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
IKU : Persentase Kualitas Aparatur Pemerintahan Desa
Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja Indikator Kinerja Utama (IKU 4),
maka pada tahun 2016 berhasil terealisasi sebesar 84.55 % dari target
84.55% yang telah ditetapkan. Angka tersebut didapatkan dari rumusan
operasional sebagai berikut:
Target Kinerja
Realisasi Kinerja
2021
75%
74.19%
2020
120%
100%
80%
60%
40%
20%
0%2016 2017 2018 2019
186 Aparatur X 100% = 84.55 % 220 Aparatur
Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Blitar
Tahun 2018 II-21
Dari hasil tersebut dapat didiskripsikan bahwa dari 220 aparatur
peserta Bimbingan Teknis, terdapat 186 aparatur menghadiri kegiatan
tersebut. Sehingga capaian yang dihasilkan sebesar 99.47 %.
Faktor yang mempengaruhi realisasi dan capaian tersebut adalah
pertama, kesadaran para peserta bimtek akan tuntutan tugas dan tanggung
jawab dalam mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan desa yang
akuntabel. Kedua, aparatur pemerintahan desa ingin mengetahui
perkembangan peraturan dan implementasinya terkait dengan pengelolaan
keuangan dan kegiatan pembangunan, mengingat desa di wilayah Kabupaten
Blitar mendapat otonomi yang lebih luas dalam mengembangkan wilayahnya
melalui Dana Desa dan Alokasi Dana Desa. Dengan bimtek tersebut
pengetahuan/ kapasitas aparatur pemerintah desa dapat dioptimalkan dalam
rangka mendukung pembangunan dan pelayanan masyarakat.
Capaian indikator kinerja sasaran sebagaimana gambar diagram target
dan realisasi kinerja di bawah ini.
Target Kinerja
Realisasi Kinerja
2021
85%
84.55%
2020
120%
100%
80%
60%
40%
20%
0%2016 2017 2018 2019
Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Blitar
Tahun 2018 II-22
2.2 Analisis Kinerja Pelayanan SKPD
1. Tugas Pokok dan Fungsi
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar
dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 10
Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah dan
Peraturan Bupati Blitar Nomor 52 Tahun 2016 tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar.
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar
merupakan unsur pelaksana urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan daerah di bidang pemberdayaan masyarakat dan desa serta
tugas pembantuan.
2. Susunan Organisasi
Susunan Organisasi Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Kabupaten Blitar meliputi: Kepala Dinas, Sekretariat Dinas, Bidang
Pemerintahan Desa, Bidang Pembangunan Desa, dan Bidang
Kelembagaan Masyarakat, serta Kelompok Jabatan Fungsional.
Dalam mewujudkan optimalisasi pelaksanaan tugas dan fungsi
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar secara
terukur dan berkelanjutan, maka tugas pokok dan fungsi tersebut
dijabarkan sebagai berikut:
a. Kepala Dinas.
b. Sekretariat, membawahi :
1. Sub Bagian Penyusunan Program dan Keuangan;
2. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Blitar
Tahun 2018 II-23
c. Bidang Pemerintahan Desa, membawahi:
1. Seksi Administrasi Pemerintahan Desa;
2. Seksi Pengembangan Desa;
3. Seksi Kerja Sama Desa.
d. Bidang Pembangunan Desa, membawahi :
1. Seksi Bantuan Pembangunan Desa;
2. Seksi Pemberdayaan Lembaga Ekonomi Desa dan Usaha
Ekonomi Masyarakat;
3. Seksi Teknologi Tepat Guna (TTG) dan Pengembangan Kawasan
Perdesaan.
e. Bidang Kelembagaan Masyarakat, membawahi :
1. Seksi Pemberdayaan Lembaga Kemasyarakatan;
2. Seksi Pendampingan Masyarakat;
3. Seksi Pelestarian Adat, dan Pengembangan Nilai Sosial Budaya
Masyarakat.
f. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD).
g. Kelompok Jabatan Fungsional.
Kepala Dinas
(1) Kepala Dinas sebagaimana mempunyai tugas pokok membantu
Bupati memimpin dan melaksanakan sebagian urusan
pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah di bidang
pemberdayaan masyarakat dan desa yang meliputi
pemerintahan desa, pembangunan desa, serta kelembagaan
masyarakat.
Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Blitar
Tahun 2018 II-24
(2) Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa dalam
melaksanakan tugas menyelenggarakan fungsi :
a. memvalidasi dan menetapkan kebijakan teknis di bidang
pemberdayaan masyarakat dan desa;
b. menetapkan norma, standar, prosedur dan kriteria di
bidang pemberdayaan masyarakat dan desa;
c. memimpin penyelenggaraan administrasi pemberdayaan
masyarakat dan desa;
d. mengkoordinasikan pelaksanaan kebijakan di bidang
pemberdayaan masyarakat dan desa;
e. mengkoordinasi pelaksanaan bimbingan teknis dan
supervisi di bidang pemberdayaan masyarakat dan desa;
f. memimpin pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang
pemberdayaan masyarakat dan desa;
g. memvalidasi penyusunan laporan kinerja secara periodik
kepada Bupati;
h. mengkoordinasi pembinaan UPTD; dan
i. mengkoordinasikan pelaksanaan tugas lain yang diberikan
oleh Bupati sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Sekretariat
(1) Sekretaris mempunyai tugas mengkoordinasi pelaksanaan tugas,
pembinaan, pengendalian, dan pemberian dukungan
administrasi kepada seluruh unit organisasi di lingkungan Dinas
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana yang dimaksud pada
ayat (1), Sekretaris mempunyai fungsi:
Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Blitar
Tahun 2018 II-25
a. memverifikasi rancangan kebijakan Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa;
b. mengkoordinasi dalam penyusunan, pelaksanaan, dan
pelaporan program kerja dan pengelolaan anggaran
keuangan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa;
c. mengkoordinasikan pembinaan dan pemberian dukungan
administrasi yang meliputi ketatausahaan, kepegawaian,
keuangan, kerumahtanggaan, kerja sama, hubungan
masyarakat, arsip, dan dokumentasi Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa;
d. mengkaji dan memverifikasi penyusunan dan pelaksanaan
Standard Operating Prosedure (SOP) Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa;
e. mengkoordinasi pembinaan dan penataan organisasi dan
tata laksana Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa;
f. mengkoordinasikan penyelenggaraan pengelolaan barang
milik/kekayaan daerah;
g. mengkaji pelaksanaan pemantauan dan evaluasi kebijakan
teknis Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa; dan
h. mengkoordinasikan pelaksanaan tugas lain yang diberikan
oleh Kepala Dinas.
Sub Bagian Penyusunan Program dan Keuangan
(1) Kepala Sub Bagian Penyusunan Program dan Keuangan mempunyai
tugas melaksanakan sebagian tugas pokok Sekretaris terkait dengan
urusan penyusunan program dan keuangan.
(2) Untuk melaksanakan tugas Kepala Sub bagian Penyusunan Program
dan Keuangan mempunyai fungsi:
a. menyusun perencanaan program dan kegiatan dinas;
Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Blitar
Tahun 2018 II-26
b. menghimpun data dan penyiapan bahan koordinasi terkait
dengan penyusunan program kegiatan dan keuangan;
c. menyusun pelaporan pelaksanaan program dan kegiatan;
d. mengelola administrasi keuangan dinas;
e. menyusun laporan pertanggungjawaban keuangan;
f. melaksanakan monitoring dan evaluasi; dan
g. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris.
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
(1) Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas
melaksanakan sebagian tugas pokok Sekretaris terkait urusan
umum dan kepegawaian.
(2) Untuk melaksanakan tugas Kepala Sub Bagian Umum dan
Kepegawaian mempunyai fungsi:
a. melaksanakan urusan adminstrasi surat-menyurat;
b. menyelenggarakan urusan rumah tangga kantor;
c. melaksanakan tugas di bidang hubungan kemasyarakatan;
d. melaksanakan administrasi kepegawaian;
e. mengelola barang/kekayaan milik daerah;
f. merancang bahan pembinaan dan penataan kelembagaan dan
ketatalaksanaan; dan
g. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris.
Bidang Pemerintahan Desa
(1) Kepala Bidang Pemerintahan Desa mempunyai tugas
mengkoordinasikan sebagian tugas Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa di Bidang Pemerintahan Desa yang meliputi
Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Blitar
Tahun 2018 II-27
Administrasi Pemerintahan Desa, Pengembangan Desa, dan Kerja
Sama Desa.
(2) Untuk melaksanakan tugas Kepala Bidang Pemerintahan Desa
menyelenggarakan fungsi :
a. memverifikasi rencana kegiatan bidang pemberdayaan
pemerintahan desa berdasarkan program bidang;
b. mengkaji dan melakukan perumusan bahan koordinasi
pelaksanaan program/kegiatan bidang pemerintahan desa;
c. mengkaji dan melakukan perumusan pedoman pelaksanaan
pembinaan dan peningkatan administrasi pemerintahan desa,
pengembangan desa, dan kerja sama desa;
d. memimpin pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi dan pembinaan
administrasi pemerintahan desa, pengembangan desa, dan kerja
sama desa;
e. mengkoordinasi pelaksanaan monitoring dan evaluasi serta
pelaporan penyelenggaraan administrasi pemerintahan desa,
pengembangan desa, dan kerja sama desa;
f. mengkoordinasikan pelaporan program dan kegiatan di bidang
pemerintahan desa;
g. mengkoordinasikan pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh
Kepala Dinas.
Seksi Administrasi Pemerintahan Desa
(1) Kepala Seksi Administrasi Pemerintahan Desa mempunyai tugas
melaksanakan sebagian tugas pokok Kepala Bidang Pemerintahan
Desa terkait dengan administrasi pemerintahan desa.
(2) Untuk melaksanakan tugas Kepala Seksi Administrasi Pemerintahan
Desa menyelenggarakan fungsi :
a. merancang rencana kerja dan menentukan kegiatan seksi
administrasi pemerintahan desa;
Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Blitar
Tahun 2018 II-28
b. menghimpun dan mengkaji peraturan perundang-undangan
terkait dengan administrasi pemerintahan desa;
c. menyiapkan dan menganalisa bahan penyusunan kebijakan
teknis (pedoman umum, petunjuk pelaksanaan dan petunjuk
teknis) terkait dengan administrasi pemerintahan desa;
d. menyusun dan melaksanakan pembinaan dan peningkatan
kapasitas aparatur pemerintahan desa;
e. menyusun dan melaksanakan fasilitasi dan pembinaan Badan
Permusyawaratan Desa (BPD);
f. memfasilitasi penyusunan peraturan perundang-undangan
tingkat desa;
g. menyusun rencana dan menentukan penyelenggaraan
musyawarah desa;
h. memfasilitasi pembinaan administrasi pemerintahan desa,
pengelolaan keuangan dan aset desa;
i. menyusun rencana dan menentukan pemantauan, evaluasi
kegiatan administrasi pemerintahan desa;
j. mengkaji ulang laporan kegiatan di bidang administrasi
pemerintahan desa; dan
k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang
Pemerintahan Desa.
Seksi Pengembangan Desa
(1) Kepala Seksi Pengembangan Desa mempunyai tugas melaksanakan
sebagian tugas pokok Kepala Bidang Pemerintahan Desa terkait
dengan administrasi, keuangan, kekayaan, dan aset desa.
(2) Untuk melaksanakan tugas Kepala Seksi Pengembangan Desa
menyelenggarakan fungsi:
a. menyusun rencana dan menentukan kegiatan seksi
pengembangan desa;
Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Blitar
Tahun 2018 II-29
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, kebijakan teknis,
pedoman dan petunjuk teknis, serta bahan-bahan lainnya terkait
dengan pengembangan desa;
c. menghimpun pengolahan data dan mengkaji ulang dalam rangka
klasifikasi perkembangan desa;
d. merencanakan dan menentukan pengelolaan database desa
(profil desa dan kelurahan) dan mengembangkan Sistem
Informasi Desa (SID) berbasis jaringan;
e. merencanakan dan menentukan pemantauan dan evaluasi
pelaksanaan pengembangan desa;
f. menganalisis tingkat perkembangan desa dan kelurahan;
g. menyusun dan membuat laporan kegiatan di bidang
pengembangan desa;
h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang
Pemberdayaan Pemerintahan Desa.
Seksi Kerja Sama Desa
(1) Kepala Seksi Kerja Sama Desa mempunyai tugas melaksanakan
sebagian tugas pokok Kepala Bidang Pemerintahan Desa terkait
dengan pengembangan kerja sama desa.
(2) Untuk melaksanakan tugas Kepala Seksi Kerja Sama Desa
menyelenggarakan fungsi:
a. menyusun rencana kerja dan menentukan kegiatan seksi kerja
sama desa;
b. menghimpun dan mengkaji peraturan perundang-undangan,
kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis, serta bahan-
bahan lainnya terkait dengan kerja sama desa;
c. merancang dan memfasilitasi pembentukan kerja sama antar
desa dan kerja sama desa dengan pihak ketiga;
Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Blitar
Tahun 2018 II-30
d. menyusun rencana dan menentukan peningkatan kapasitas
Badan Kerja Sama Antar Desa (BKAD);
e. merencanakan dan menentukan pemantauan dan evaluasi
pelaksanaan kerja sama antar desa dan kerja sama desa dengan
pihak ketiga;
f. memfasilitasi pembinaan kerja sama antar desa dan kerja sama
desa dengan pihak ketiga;
g. menyusun laporan kegiatan di bidang kerja sama; dan
h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang
Pemerintahan Desa.
Bidang Pembangunan Desa
(1) Kepala Bidang Pembangunan Desa mempunyai tugas
mengkoordinasikan sebagian tugas Kepala Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa dalam bidang pembangunan desa.
(2) Untuk melaksanakan tugas Kepala Bidang Pembangunan Desa
mempunyai fungsi :
a. memverifikasi bahan rencana program kegiatan bidang
pembangunan desa;
b. memverifikasi bahan perumusan pedoman pelaksanaan dan
teknis pembangunan desa;
c. memverifikasi bahan perumusan bahan koordinasi rencana
program pengembangan bidang pembangunan desa;
d. mengkoordinasi fasilitasi penyelenggaraan bantuan keuangan
pemerintah untuk desa;
e. mengkoordinasi pembinaan dan fasilitasi pemberdayaan
lembaga ekonomi desa dan usaha ekonomi masyarakat;
f. mengkoordinasikan pengembangan Teknologi Tepat Guna (TTG)
dan pengembangan kawasan perdesaan;
Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Blitar
Tahun 2018 II-31
g. mengevaluasi pelaksanaan pemantauan dan evaluasi
pemberdayaan pembangunan desa;
h. memverifikasi laporan program dan kegiatan di bidang
Pembangunan Desa; dan
i. mengkoordinasikan pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh
Kepala Dinas.
Seksi Bantuan Pembangunan Desa
(1) Kepala Seksi Bantuan Pembangunan Desa mempunyai tugas
melaksanakan sebagian tugas pokok Kepala Bidang
Penyelenggaraan Bantuan Pembangunan Desa.
(2) Untuk melaksanakan tugas Kepala Seksi Bantuan Pembangunan
Desa menyelenggarakan fungsi:
a. menyusun rencana dan menentukan kegiatan seksi bantuan
pembangunan desa;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, kebijakan teknis,
pedoman dan petunjuk teknis, serta bahan-bahan lainnya terkait
dengan bantuan pembangunan desa;
c. membuat konsep dan menentukan pedoman teknis pelaksanaan
bantuan pembangunan desa;
d. memfasilitasi pengelolaan dan pertanggungjawaban bantuan
keuangan desa (Dana Desa (DD), Alokasi Dana Desa (ADD), dan
Bantuan Keuangan lainnya);
e. menyusun rencana dan menentukan pelaksanaan pemantauan
dan evaluasi pelaksanaan bantuan keuangan desa (Dana Desa
(DD), Alokasi Dana Desa (ADD), dan Bantuan Keuangan lainnya),
f. merancang dan mengembangkan kapasitas Tim Pengelola
Kegiatan (TPK) Desa;
Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Blitar
Tahun 2018 II-32
g. menyusun rencana dan menentukan pelaksanaan inventarisasi
hasil-hasil pembangunan desa;
h. menganalisis laporan kegiatan di bidang bantuan pembangunan
desa; dan
i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang.
Seksi Pemberdayaan Lembaga Ekonomi Desa dan Usaha Ekonomi
Masyarakat
(1) Kepala Seksi Pemberdayaan Lembaga Ekonomi Desa dan Usaha
Ekonomi Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan sebagian
tugas pokok Kepala Bidang Pembangunan Desa terkait dengan
pengembangan lembaga ekonomi desa dan usaha ekonomi
masyarakat.
(2) Untuk melaksanakan tugas Kepala Seksi Pemberdayaan Lembaga
Ekonomi Desa dan Usaha Ekonomi Masyarakat menyelenggarakan
fungsi:
a. menyusun rencana dan menentukan kegiatan seksi
Pemberdayaan Lembaga Ekonomi Desa dan Usaha Ekonomi
Masyarakat;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, kebijakan teknis,
pedoman dan petunjuk teknis, serta bahan-bahan lainnya terkeit
dengan pemberdayaan lembaga ekonomi desa dan usaha
ekonomi masyarakat;
c. melaksanakan identifikasi dan inventarisasi terkait potensi
ekonomi desa dan jenis-jenis usaha ekonomi masyarakat desa;
d. memfasilitasi dan mengembangkan BUMDesa, BUMDesa
Bersama, dan Pasar Desa;
Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Blitar
Tahun 2018 II-33
e. menyelenggarakan pembinaan dan pendampingan dalam
pengembangan usaha lembaga ekonomi desa, dan
kewirausahaan masyarakat desa;
f. memfasilitasi penyelenggaraan program-program pengentasan
kemiskinan;
g. memfasilitasi dan pembinaan kelompok usaha ekonomi
masyarakat sesuai dengan bidang usaha di desa;
h. menyusun rencana dan menentukan pelaksanaan pemantauan
dan evaluasi kegiatan seksi pemberdayaan lembaga ekonomi
desa dan usaha ekonomi masyarakat;
i. menyusun laporan kegiatan di bidang pemberdayaan lembaga
ekonomi desa dan usaha ekonomi masyarakat; dan
j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang
Pengembangan Lembaga Ekonomi Desa.
Seksi Teknologi Tepat Guna (TTG) dan Pengembangan Kawasan
Perdesaan
(1) Kepala Seksi Teknologi Tepat Guna (TTG) dan Pengembangan
Kawasan Perdesaan mempunyai tugas melaksanakan sebagian
tugas pokok Kepala Bidang Pembangunan Desa dan Kawasan
Perdesaan terkait dengan Teknologi Tepat Guna (TTG) dan
Pengembangan Kawasan Perdesaan.
(2) Untuk melaksanakan tugas Kepala Seksi Teknologi Tepat Guna (TTG)
dan Pengembangan Kawasan Perdesaan menyelenggarakan fungsi:
a. menyusun rencana dan menentukan kegiatan Seksi Teknologi
Tepat Guna (TTG) dan Kawasan Perdesaan;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, kebijakan teknis,
pedoman dan petunjuk teknis, serta bahan-bahan lainnya, terkait
Teknologi Tepat Guna (TTG) dan Kawasan Perdesaan;
Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Blitar
Tahun 2018 II-34
c. melaksanakan inventarisasi dan analisa data sebagai bahan
pengembangan Teknologi Tepat Guna (TTG) dan Kawasan
Perdesaan;
d. memfasilitasi pembentukan dan pembinaan posyantek (pos
pelayanan teknologi), wartek (warung teknologi);
e. memfasilitasi pengembangan Teknologi Tepat Guna (TTG) dan
kawasan perdesaan;
f. memfasilitasi pembentukan kawasan perdesaan;
g. menyusun rencana dan menentukan fasilitasi pengembangan
kawasan perdesaan;
h. menyusun rencana dan menentukan pelaksanaan pemantauan
dan evaluasi pengembangan Teknologi Tepat Guna (TTG) dan
kawasan perdesaan;
i. menyusun laporan kegiatan di bidang Teknologi Tepat Guna (TTG)
dan kawasan perdesaan; dan
j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang
Pemberdayaan Pembangunan Desa dan Kawasan Perdesaan.
Bidang Kelembagaan Masyarakat
(1) Kepala Bidang Kelembagaan Masyarakat mempunyai tugas
mengkoordinasikan sebagian tugas Kepala Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa dalam bidang Kelembagaan Masyarakat.
(2) Untuk melaksanakan tugas Kepala Bidang Kelembagaan
Masyarakat mempunyai fungsi :
a. mengkoordinasikan dan memverifikasi rencana program
kegiatan bidang Kelembagaan Masyarakat;
b. memverifikasi perumusan pedoman pelaksanaan dan teknis
pembinaan Kelembagaan Masyarakat;
Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Blitar
Tahun 2018 II-35
c. memverifikasi perumusan bahan koordinasi rencana program
pengembangan bidang Kelembagaan Masyarakat;
d. mengkoordinasi fasilitasi dan pembinaan lembaga
kemasyarakatan yang ada di desa/kelurahan;
e. mengkoordinasi fasilitasi dan pembinaan pendampingan
masyarakat;
f. mengkoordinasi fasilitasi dan pembinaan pelestarian adat dan
pengembangan nilai sosial budaya masyarakat;
g. mengkoordinasikan pelaksanaan pemantauan dan evaluasi
Kelembagaan Masyarakat;
h. mengkoordinasi laporan program dan kegiatan di bidang
kelembagaan masyarakat; dan
i. mengkoordinasi pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh
Kepala Dinas.
Seksi Pemberdayaan Lembaga Kemasyarakatan
(1) Kepala Seksi Pemberdayaan Lembaga Kemasyarakatan mempunyai
tugas melaksanakan sebagian tugas pokok Kepala Bidang
Pemberdayaan Pembangunan Desa dan Kawasan Perdesaan terkait
dengan Lembaga Kemasyarakatan Desa.
(2) Untuk melaksanakan tugas Kepala Seksi Pemberdayaan Lembaga
Kemasyarakatan menyelenggarakan fungsi:
a. menyusun dan menentukan rencana kegiatan seksi lembaga
kemasyarakatan desa;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, kebijakan teknis,
pedoman dan petunjuk teknis, serta bahan-bahan lainnya terkait
dengan lembaga kemasyarakatan desa;
c. menyusun dan menentukan pedoman teknis pengembangan
lembaga kemasyarakatan;
Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Blitar
Tahun 2018 II-36
d. memfasilitasi dan menentukan pembinaan kapasitas lembaga
kemasyarakatan (LPMD/K), PKK, Posyandu, dan RT/RW;
e. merencanakan dan menentukan pelaksanaan pemantauan dan
evaluasi perkembangan lembaga kemasyarakatan
desa/kelurahan;
f. menyusun dan menentukan laporan kegiatan di bidang lembaga
kemasyarakatan desa; dan
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang
Kelembagaan Masyarakat.
Seksi Pendampingan Masyarakat
(1) Kepala Seksi Pendampingan Masyarakat mempunyai tugas
melaksanakan sebagian tugas pokok Kepala Bidang Kelembagaan
Masyarakat terkait dengan pendampingan masyarakat.
(2) Untuk melaksanakan tugas Kepala Seksi Pendampingan Masyarakat
menyelenggarakan fungsi:
a. menyusun dan menentukan rencana kegiatan seksi
Pendampingan Masyarakat;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, kebijakan teknis,
pedoman dan petunjuk teknis, serta bahan-bahan lainnya terkait
dengan pendampingan masyarakat;
c. menyusun dan membuat kensep pedoman pembinaan
Pendampingan Masyarakat;
d. menyusun rencana dengan pendamping professional;
e. memfasilitasi tumbuhnya kader lokal pembangunan desa
(paralegal, KPMD/K, dan kader lainnya);
f. menyusun rencana peningkatan kapasitas dan pembinaan kader
lokal pembangunan desa (paralegal, KPMD/K, dan kader
lainnya);
Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Blitar
Tahun 2018 II-37
g. menyusun rencana dan menentukan pemantauan dan evaluasi
kinerja pendamping profesional dan kader lokal pembangunan
desa;
h. membuat laporan kegiatan di bidang pendampingan masyarakat;
dan
i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang
Kelembagaan Masyarakat.
Seksi Pelestarian Adat dan Pengembangan Nilai Sosial Budaya
Masyarakat
(1) Kepala Seksi Pelestarian Adat dan Pengembangan Nilai Sosial
Budaya Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan sebagian
tugas pokok Kepala Bidang Kelembagaan Masyarakat terkait dengan
Pelestarian Adat dan Pengembangan Nilai Sosial Budaya
Masyarakat.
(2) Untuk melaksanakan tugas Kepala Seksi Pelestarian Adat dan
Pengembangan Nilai Sosial Budaya Masyarakat menyelenggarakan
fungsi:
a. menyusun dan menentukan rencana kegiatan seksi Pelestarian
Adat dan Pengembangan Nilai Sosial Budaya Masyarakat;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, kebijakan teknis,
pedoman dan petunjuk teknis, serta bahan-bahan lainnya terkait
dengan pelestarian adat dan nilai sosial budaya masyarakat;
c. menyusun pedoman teknis Pelestarian Adat dan Pengembangan
Nilai Sosial Budaya Masyarakat;
d. menyusun rencana dan menentukan identifikasi dan
inventarisasi adat istiadat masyarakat desa;
e. merancang dan menentukan pelestarian nilai-nilai adat dan
sosial budaya masyarakat melalui penyelenggaraan Bulan Bhakti
Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Blitar
Tahun 2018 II-38
Gotong Royong Masyarakat, Lomba Gotong Royong Masyarakat
dan kegiatan lainnya;
f. memfasilitasi tumbuh dan berkembangnya adat dan nilai sosial
budaya masyarakat yang mendukung pembangunan desa;
g. merancang dan menentukan pelaksanaan pemantauan dan
evaluasi perkembangan pelestarian nilai-nilai adat dan sosial
budaya masyarakat;
h. membuat laporan pelaksanaan kegiatan di bidang pelestarian
adat dan nilai sosial budaya masyarakat; dan
i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang
Kelembagaan Masyarakat.
Selengkapnya bagan struktur organisasi Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar, sebagaimana disajikan dalam
Bagan 2.2
Tata laksana organisasi Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan
Desa Kabupaten Blitar, dalam pelaksanaan program/ kegiatan sesuai
dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing dengan mengacu pada
standar pelayanan publik dan standar operasional baku (Standard
Operational Procedure/ SOP) masing-masing bidang pelayanan. Standar
Pelayanan Publik sebagai salah satu bentuk konkrit upaya-upaya
peningkatan pelayanan publik yang disusun dalam rangka meningkatkan
kepercayaan masyarakat kepada pemerintah. Peningkatan pelayanan
publik harus ditingkatkan melalui berbagai pembenahan yang menyeluruh
baik dari aspek kelembagaan, kepegawaian, tata laksana dan
akuntabilitas. Diharapkan, hal ini dapat menghasilkan pelayanan yang
prima yaitu pelayanan yang efektif, efisien, transparan, dan akuntabel.
Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Blitar
Tahun 2018
II-39
Bagan 2.2
SEKSI
KERJA SAMA DESA
SEKSI
TEKNOLOGI TEPAT GUNA
(TTG) DAN PENGEMBANGAN
KAWASAN PERDESAAN
SEKSI PELESTARIAN ADAT, DAN
PENGEMBANGAN NILAI SOSIAL
BUDAYA MASYARAKAT
SEKSI
ADMINISTRASI
PEMERINTAHAN DESA
SEKSI
BANTUAN PEMBANGUNAN
DESA
SEKSI
PEMBERDAYAAN LEMBAGA
KEMASYARAKATAN
SEKSI
PENGEMBANGAN DESA
SEKSI
PEMBERDAYAAN LEMBAGA
EKONOMI DESA DAN USAHA
EKONOMI MASYARAKAT
SEKSI
PENDAMPINGAN MASYARAKAT
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
BIDANG
PEMERINTAHAN DESA
BIDANG
PEMBANGUNAN DESA
BIDANG
KELEMBAGAAN MASYARAKAT
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI
DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA
SEKRETARIAT
SUB BAGIAN
PENYUSUNAN
PROGRAM DAN
KEUANGAN
SUB BAGIAN
UMUM DAN
KEPEGAWAIAN
BUPATI BLITAR,
RIJANTO
KEPALA DINAS
UPTD
Rencana Kerja (Renja) Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar
Tahun 2018 III-40
2.3 Isu-Isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPD
Dalam penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi, Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar tetap mempertimbangkan isu-isu
penting sebagai bentuk sikap responsif terhadap perkembangan kebijakan
Pemerintah Pusat (Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Desa dan
Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi) maupun Pemerintah
Provinsi Jawa Timur (Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi
Jawa Timur). Secara garis besar kelancaran penyelenggaraan tugas pokok dan
fungsi ditentukan oleh kesiapan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)
Aparatur Pemerintah Daerah dan Ketersediaan Sarana dan Prasarana yang
memadahi.
Pelaksanaan Koordinasi, Integrasi, Sinkronisasi, dan Sinergi menjadi
Keys of Development Goals bagi Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Kabupaten Blitar dalam perumusan perencanaan kerja dan evaluasi
pelaksanaan program dan kegiatan. Secara konkret, Keys of Development
Goals di lingkup Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar
dilaksanakan melalui rapat koordinasi dengan kecamatan dan desa/
kelurahan secara berkala, dalam rangka membangun sinergitas program dan
kegiatan pemberdayaan masyarakat.
Beberapa kendala yang dihadapi dalam penyelenggaraan tugas dan
fungsi, antara lain:
1. Teknologi Informasi yang menuntut kesiapan SDM Aparatur yang handal
dan profesional dalam berbagai pelaksanaan tugas pokok dan fungsi,
perlu mendapatkan perhatian dalam rangka pengembangan program dan
kegiatan pemberdayaan masyarakat;
2. Pelaksanaan koordinasi yang membutuhkan komitmen tinggi dari seluruh
pemangku kepentingan dalam rangka pelaksanaan program dan kegiatan
pemberdayaan masyarakat;
Rencana Kerja (Renja) Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar
Tahun 2018 III-41
Sebagaimana telah diketahui bersama bahwa dinamika perkembangan
lingkungan merupakan sebuah deskripsi mengenai apa yang sedang terjadi di
dalam lingkungan organisasi yang dapat memberikan pengaruh terhadap
rencana strategis. Secara garis besar, lingkungan strategis Dinas
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar, terdiri dari lingkungan
internal dan lingkungan eksternal, yang dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Lingkungan Internal
Lingkungan internal terdiri atas dua faktor strategis yang secara
keseluruhan dapat dikelola oleh manajemen Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar, terdiri atas faktor kekuatan dan
faktor kelemahan organisasi.
a. Faktor Kekuatan Organisasi
(1) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar
sebagai perangkat daerah yang membantu Bupati Blitar dalam
penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat
spesifik yaitu di bidang pemberdayaan masyarakat, sesuai dengan
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah, memungkinkan untuk melaksanakan peningkatan kinerja
pelayanannya di bidang pemberdayaan masyarakat khususnya
dalam perumusan kebijakan teknis, dukungan atas
penyelenggaraan pemerintahan, pembinaan dan pelaksanaan
tugas sesuai dengan lingkup pemberdayaan masyarakat;
(2) Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 10 Tahun 2016
tentang Susunan Perangkat Daerah;
(3) Sumber Daya Manusia (SDM) Aparatur pada Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar, siap untuk mendukung
pengelolaan program pemberdayaan masyarakat dalam
mempercepat tercapainya kemandirian dan keswadayaan
masyarakat.
Rencana Kerja (Renja) Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar
Tahun 2018 III-42
(4) Koordinasi antara Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Kabupaten Blitar dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan
Desa Provinsi Jawa Timur, Dirjen Pemerintahan Desa Kemendagri,
dan Dirjen PPMD Kemendes dan Transmigrasi.
b. Faktor Kelemahan Organisasi
(1) Struktur Organisasi Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Kabupaten Blitar belum mengakomodasi secara optimal fungsi-
fungsi yang dibutuhkan bagi penyelenggaraan pemerintahan yang
ada di masing-masing daerah.
(2) Masih lemahnya aspek pengawasan dan pengendalian
pelaksanaan program guna mewujudkan outcome, dan belum
optimalnya evaluasi pelaksanaan kegiatan guna mengetahui
dampak kegiatannya untuk memenuhi tuntutan kualitas
perencanaan dan pengembangan bagi Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar.
(3) Belum adanya sistem informasi dan database yang terintegrasi di
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar.
(4) Keterbatasan sarana dan prasarana, sumber dana serta
rendahnya kemampuan masyarakat dalam pemanfaatan sumber
daya lokal dan dalam memelihara hasil-hasil pembangunan.
2. Lingkungan Eksternal
Lingkungan eksternal terdiri dari 2 (dua) faktor strategis yang karena
berada pada lingkungan organisasi maka tidak dapat dikelola secara
langsung oleh manajemen Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Kabupaten Blitar, namun dapat mempengaruhi upaya peningkatan kinerja
organisasi. Dua faktor strategis dari lingkungan eksternal organisasi
adalah faktor peluang organisasi dan ancaman atau tantangan organisasi.
Rencana Kerja (Renja) Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar
Tahun 2018 III-43
a. Faktor Peluang Organisasi
1) Kebijakan program pembangunan yang diprioritaskan pada
percepatan penanggulangan kemiskinan dengan strategi
pembangunan berkelanjutan yang berpusat pada rakyat (people
centered development) yang inklusif, dan mengedepankan
partisipasi rakyat (participatory based development) serta
pertumbuhan ekonomi yang berpihak kepada masyarakat miskin
(pro poor growth);
2) Perubahan paradigma pembangunan yang menitikberatkan pada
penciptaan suasana atau iklim yang memungkinkan
berkembangnya potensi masyarakat, menguatnya potensi atau daya
saing yang dimiliki rakyat, dan pemberdayaan yang melindungi dan
berpihak kepada masyarakat;
3) Akses pasar yang terbuka untuk hasil usaha masyarakat yang
berkualitas dan berdaya saing;
4) Keterbukaan Informasi dan Teknologi Informasi yang terus
berkembang.
b. Faktor Tantangan Organisasi
(1) Perubahan paradigma dari pemerintah (Government) menjadi tata
pemerintahan (Governance), yakni dari hak eksklusif negara untuk
mengatur hal-hal publik menjadi persoalan-persoalan publik
menjadi urusan bersama antara pemerintah, civil society dan dunia
usaha/ swasta;
(2) Pergeseran paradigma dan kebijakan pembangunan, yakni dari
pembangunan ke pemberdayaan. Tepatnya pembangunan (desa)
terpadu pada tahun 1970-an, bergeser menjadi pembangunan
masyarakat (desa) pada tahun 1980-an dan awal 1990-an,
kemudian bergeser lagi menjadi pemberdayaan masyarakat (desa)
mulai akhir tahun 1990-an hingga sekarang, sehingga diperlukan
Rencana Kerja (Renja) Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar
Tahun 2018 III-44
peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia/ SDM (Aparatur
pemerintah daerah, pemerintah desa, dan masyarakat desa),
beserta lembaga kemasyarakatan di desa. Sehingga perkembangan
pembangunan masyarakat desa pada awalnya bersifat sentralistik
berubah menjadi pemberdayaan masyarakat bersifat partisipatif;
(3) Persoalan kemiskinan yang mencerminkan ketidakberdayaan
masyarakat mendorong pentingnya dilaksanakan langkah-langkah
konkrit dan mendasar guna mencegah peningkatan jumlah
penduduk miskin dari waktu ke waktu;
(4) Era globalisasi atau pasar bebas, membutuhkan peningkatan
kemampuan masyarakat dalam pengelolaan kelembagaan ekonomi
masyarakat yang dapat meningkatkan usaha, posisi tawar, dan daya
saingnya;
(5) Sumber Daya Alam (SDA) yang melimpah, belum secara optimal
dikelola serta dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat;
(6) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 tentang
Desa.
2.4 Reviu Terhadap Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)
Berdasarkan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten
Blitar Tahun 2018, maka program dan kegiatan yang akan dilaksanakan
adalah program dan kegiatan yang mendukung pencapaian kinerja utama
Pemerintah Kabupaten Blitar, dalam proses pembangunan yang terpadu,
berkelanjutan, berkeadilan antar wilayah di Kabupaten Blitar.
Sesuai dengan Visi dan Misi Bupati Blitar, yaitu Menuju Kabupaten Blitar
Lebih Sejahtera, Maju, dan Berdaya Saing, dan misi pembangunan daerah, (1)
Meningkatkan taraf hidup masyarakat; (2) Memantapkan kehidupan
masyarakat berlandaskan nilai-nilai keagamaan (religius), kearifan lokal, dan
hukum; (3) Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM); (4)
Rencana Kerja (Renja) Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar
Tahun 2018 III-45
Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik; (5) Meningkatkan
keberdayaan masyarakat dan usaha ekonomi masyarakat yang memiliki daya
saing; dan (6) Meningkatkan pembangunan berbasis desa dan kawasan
perdesaan, maka Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten
Blitar dalam rangka mendukung visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Blitar
perlu mengambil langkah konkrit.
Meningkatkan pembangunan berbasis desa dan kawasan perdesaan
merupakan sebuah misi yang sesuai dengan amanat Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa. Bahwa desa dan atau
desa adat memiliki otonomi yang disebut sebagai otonomi desa, untuk
mengembangkan “dirinya” menjadi desa yang lebih berdaya, maju, dan
mandiri. Konsep otonomi desa tersebut dijabarkan dalam kewenangan-
kewenangan desa, antara lain penyelenggaraan pemerintahan desa, tata
kelola pembangunan lokal skala desa dan kawasan perdesaan, pengelolaan
keuangan dan aset desa, pembentukan peraturan desa, pengembangan
perekonomian desa berbasis kelembagaan ekonomi (Badan Usaha Milik
Desa/ BUMDesa), pengembangan kerja sama desa, pengembangan
partisipasi masyarakat melalui kelembagaan masyarakat (LPMD), penggalian
dan pelestarian nilai-nilai adat dan budaya skala desa, dan pelestarian
Sumber Daya Alam (SDA) berbasis pemanfaatan Teknologi Tepat Guna (TTG).
Dengan harapan kesejahteraan masyarakat desa semakin meningkat secara
berkesinambungan.
Sesuai dengan semangat Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014
tentang Desa, dan mengacu pada Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)
Kabupaten Blitar Tahun 2016, maka Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan
Desa Kabupaten Blitar melaksanakan langkah-langkah konkrit, antara lain:
Pertama, meningkatkan kapasitas pemerintahan desa;
Kedua, mengembangkan pembangunan desa melalui perekonomian
masyarakat desa dan pemanfaatan TTG;
Rencana Kerja (Renja) Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar
Tahun 2018 III-46
Ketiga, menguatkan partisipasi masyarakat dalam membangun desa melalui
kelembagaan masyarakat;
Selanjutnya, langkah-langkah tersebut dijabarkan ke dalam alokasi anggaran
program dan kegiatan.
Restrukturisasi alokasi anggaran pada beberapa kegiatan di Dinas
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar, selengkapnya dalam
Tabel 2.4 terlampir.
2.5 Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat
Berdasarkan isu-isu strategis terkait dengan pemberdayaan
masyarakat, telah dilakukan upaya-upaya konkrit menjawab isu strategis
dimaksud, dengan memperhatikan usulan program/ kegiatan yang
dibutuhkan oleh masyarakat. Usulan program pemberdayaan masyarakat di
Kabupaten Blitar dari masyarakat (komunitas masyarakat) diusulkan melalui
mekanisme perencanaan dalam Musrenbang mulai dari tingkat desa/
kelurahan, kecamatan, sampai dengan Kabupaten Blitar. Berdasarkan hasil
proses musrenbang tersebut, maka pada tahun anggaran 2018 di Dinas
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar tidak terdapat usulan
program dan kegiatan pemberdayaan masyarakat dan desa yang disampaikan
dari usulan masyarakat (dalam mekanisme musrenbang).
Rencana Kerja (Renja) Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar
Tahun 2018 III-47
3.1 Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional
Pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Pemberdayaan Masyarakat
dan Desa Kabupaten Blitar berpedoman sebagaimana Kebijakan Nasional
yang tertuang di Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
(RPJMN), maupun yang dirumuskan dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Timur maupun Kabupaten Blitar.
Salah satu agenda pembangunan global dalam Millienium Development Goals
(MDG’s) dan Sustainable Development Goals (SDG’s) adalah menghapuskan
kemiskinan. Salah satu isu pembangunan regional adalah diterapkannya MEA
(Masyarakat Ekonomi ASEAN)/ AEC (ASEAN Economic Community) yang akan
memicu daya saing nasional, daerah, maupun desa.
Prioritas pembangunan nasional adalah terdapat 9 (Sembilan) agenda
prioritas/ Nawacita yang diimplementasikan dalam strategi pembangunan
nasional dengan membangun Indonesia dari pinggiran dan memperkuat
daerah-daerah beserta desa. Hal tersebut dilaksanakan sesuai dengan
semangat dan amanah dari Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2016 tentang
Desa.
Di tingkat daerah, Pemerintah Provinsi Jawa Timur berupaya
melaksanakan strategi pokok pembangunan berkelanjutan yang berpusat
pada rakyat (people centered development), yang inklusif dan
mengedepankan partisipasi rakyat (participatory based development),
pertumbuhan ekonomi yang berpihak kepada masyarakat miskin (pro poor
growth), Kesetaraan Antar Generasi (intergenerational equity) dan
Pengarusutamaan Gender (PUG).
BAB III
TUJUAN, SASARAN, PROGRAM, DAN KEGIATAN
Rencana Kerja (Renja) Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar
Tahun 2018 III-48
Maka Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa merespons isu-isu
dan kebijakan nasional tersebut dengan meningkatkan kualitas dan kapasitas
pembangunan desa dan pengembangan kawasan perdesaan, berbasis
potensi yang dimiliki oleh desa.
3.2 Tujuan dan Sasaran Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemberdayaan Masyarakat
dan Desa Kabupaten Blitar
Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Kabupaten Blitar tahun 2018 mengacu pada Reviu Rencana Strategis
(Renstra) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar Tahun
2016-2021. Dimana dokumen tersebut merupakan penjabaran dari Visi Misi
yang terdapat di dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Kabupaten Blitar Tahun 2016-2021. Amanat yang dipahami dan
semangat yang dibangun adalah untuk terus mempercepat pembangunan
desa dan pengembangan kawasan perdesaan, untuk kesejahteraan
masyarakat.
Sasaran strategis yang ingin dicapai dalam pembangunan daerah
jangka menengah dalam kurun waktu 2016-2021 adalah:
1. Meningkatnya kapasitas aparatur pemerintahan desa (Pemdes) dalam
rangka penyelenggaraan pemerintahan desa;
2. Terwujudnya pembangunan desa, kawasan perdesaan, dan Teknologi Tepat
Guna (TTG);
3. Meningkatnya partisipasi kelembagaan masyarakat dalam pembangunan
desa/ kel.
Berdasarkan sasaran strategis tersebut, maka strategi yang
dilaksanakan adalah:
1. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik melalui Optimalisasi Pelayanan
Administrasi Perkantoran, Penyediaan Sarana dan Prasarana Aparatur,
Rencana Kerja (Renja) Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar
Tahun 2018 III-49
Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur, serta Peningkatan Capaian
Kinerja dan Keuangan.
2. Peningkatan Pembangunan Desa dan Kawasan Perdesaan melalui
optimalisasi kinerja Lembaga Ekonomi Perdesaan dan pemanfaata
Teknologi Tepat Guna (TTG);
3. Penguatan Kapasitas Kelembagaan dan SDM Aparatur Pemerintahan Desa.
4. Peningkatan Keswadayaan dan Partisipasi Masyarakat dalam Proses
Pembangunan serta Pelestarian Nilai-nilai Adat dan Sosial Budaya serta
Kearifan Lokal Desa.
Untuk mengimplementasikan strategi dirumuskan kebijakan-kebijakan
strategis yang menjadi pedoman bagi perumusan dan operasionalisasi program
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar. Maka kebijakan
tersebut dirumuskan sebagai berikut:
Perspektif Kelembagaan:
1. Meningkatkan sistem pengelolaan administrasi perkantoran yang didukung
oleh ketersediaan sarana prasarana yang memadahi;
2. Meningkatkan kemampuan, pengetahuan, dan ketrampilan aparatur
pemerintah daerah pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Kabupaten Blitar di dalam pengelolaan keuangan dan pemberdayaan
masyarakat dan desa;
Perspektif Proses Bisnis:
1. Mempermudah akses Usaha Ekonomi Masyarakat (UEM), Lembaga
Ekonomi Desa (BUMDesa, Pasar Desa, UPKu) dan pemenuhan kebutuhan
dasar Rumah Tangga Miskin (RTM) ;
2. Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam pemanfaatan Teknologi
Tepat Guna (TTG) yang berwawasan lingkungan, ketahanan pangan, dan
energi mandiri perdesaan.
Perspektif Masyarakat:
1. Meningkatkan fungsi kapasitas pemerintahan desa terkait dengan
kapasitas Sumber Daya Aparatur Pemerintah Desa maupun Sumber Daya
Rencana Kerja (Renja) Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar
Tahun 2018 III-50
Manusia (SDM) pada Badan Permusyawaratan Desa (BPD) serta kapasitas
kelembagaan pemerintahan desa (Pemerintah Desa dan BPD);
2. Meningkatkan pembinaan sistem manajemen partisipatif, pengembangan
keswadayaan masyarakat dan kelembagaan masyarakat desa dalam
pembangunan desa serta pelestarian nilai-nilai adat dan sosial budaya
masyarakat serta kearifan lokal desa.
Perspektif Keuangan:
1. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengelolaan anggaran keuangan di
lingkup SKPD, sesuai dengan peraturan yang berlaku, sehingga pada
akhirnya dapat dipertanggungjawabkan (akuntabel);
2. Meningkatkan kualitas pelaporan keuangan dan penyelenggaraan program
dan kegiatan secara tepat waktu (sesuai dengan jadwal pelaksanaan).
3.3 Program dan Kegiatan
Dalam rangka mewujudkan visi dan misi Pemerintah Kabupaten Blitar
serta mengacu pada Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2018,
dengan berpedoman pada Rencana Strategis (Renstra) dan Rencana Kerja
(Renja) SKPD, maka rencana program dan kegiatan Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar Tahun Anggaran 2018, adalah
sebagai berikut:
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
a. Keg. Penyediaan dan Peningkatan Administrasi Perkantoran
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
a. Keg. Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
a. Keg. Bimbingan Teknis Implementasi Peraturan Perundang-
Undangan;
Rencana Kerja (Renja) Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar
Tahun 2018 III-51
b. Keg. Pendidikan dan Pelatihan Formal;
c. Keg. Capacity Building
4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
dan Keuangan
a. Keg. Penyusunan Dokumen Perencanaan dan Pelaporan Capaian
Kinerja;
b. Keg. Penyusunan Dokumen Pengganggaran dan Pelaporan Keuangan
5. Program Pengembangan Kawasan Perdesaan dan TTG
Program ini mendukung kebijakan pembangunan desa dan kawasan
perdesaan dengan meningkatkan kemampuan masyarakat dalam
pemenuhan kebutuhan sarana prasarana dasar dan peningkatan akses
masyarakat terhadap pemanfaatan Teknologi Tepat Guna (TTG). Adapun
tujuannya adalah untuk meningkatkan kapasitas pembangunan desa dan
kawasan perdesaan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru di
perdesaan. Selain itu program tersebut juga meningkatkan kemampuan
masyarakat dalam pendayagunaan dan Pelestarian Sumber Daya Alam
(SDA) yang berwawasan lingkungan, dalam rangka pemenuhan
kebutuhan sarana prasarana dasar masyarakat dan pengembangan
Teknologi Tepat Guna (TTG). Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan
meliputi :
a. Kegiatan Fasilitasi Pembentukan dan Pengembangan Kawasan
Perdesaan;
b. Kegiatan Fasilitasi Penyelenggaraan Kerja Sama Antar Desa dan Desa
dengan Pihak Swasta;
c. Kegiatan fasilitasi Kelembagaan BKAD dan UPK;
d. Kegiatan Pendampingan Posyantek (Pos Pelayanan Teknologi);
e.
Rencana Kerja (Renja) Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar
Tahun 2018 III-52
f. Kegiatan Fasilitasi Pengembangan TTG (Teknologi Tepat Guna) untuk
Keberdayaan Masyarakat Desa;
g. Kegiatan Unit percontohan TTG (Teknologi Tepat Guna)
6. Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Perdesaan
Program ini mendukung kebijakan mempermudah akses Usaha Ekonomi
Masyarakat (UEM), menguatkan fungsi lembaga perekonomian
masyarakat dan pemenuhan kebutuhan dasar Rumah Tangga Miskin.
Adapun tujuannya adalah untuk meningkatkan usaha ekonomi
masyarakat, pengembangan lembaga ekonomi Desa dan pemberdayaan
masyarakat miskin. Kegiatan yang dilaksanakan meliputi :
a. Kegiatan Fasilitasi Pengembangan BUMDesa;
b. Kegiatan Pembinaan Forum BUMDesa;
c. Kegiatan Lomba BUMDesa dan Pasar Desa;
d. Kegiatan Pembinaan Pasar Desa;
e. Kegiatan Pengembangan Usaha Masyarakat Desa;
f. Kegiatan Fasilitasi Program Pengentasan Kemiskinan;
g. Kegiatan Fasilitasi Lumbung Pangan Desa (Bunga Desa);
h. Kegiatan Fasilitasi Pembentukan dan Pengembangan BUMDesa
Bersama.
7. Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa
Program ini mendukung kebijakan meningkatkan fungsi kapasitas
penyelenggaraan pemerintahan desa terkait dengan kapasitas Sumber
Daya Aparatur Pemerintah Desa maupun Sumber Daya Manusia (SDM)
pada Badan Permusyawaratan Desa (BPD) serta kapasitas kelembagaan
pemerintahan desa (Pemerintah Desa dan BPD). Adapun tujuannya
adalah untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan desa, yang
diimplementasikan di dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
a. Kegiatan Fasilitasi Perencanaan dan Pelaporan Pemerintah Desa;
Rencana Kerja (Renja) Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar
Tahun 2018 III-53
b. Kegiatan Fasilitasi pengelolaan dan pelaporan Keuangan Desa;
c. Kegiatan Fasilitasi Pengelolaan Kegiatan di Desa;
d. Kegiatan Fasilitasi Simda Keuangan Desa;
e. Kegiatan Pemeliharaan Profil Desa, Data dan Informasi Desa;
f. Kegiatan Pengembangan Sistem Informasi Desa (Web Desa);
g. Kegiatan Fasilitasi Implementasi Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Desa;
h. Kegiatan Fasilitasi Penyusunan Produk Hukum di Desa;
i. Kegiatan Fasilitasi Pelaksanaan Evaluasi Perkembangan Desa dan
Kelurahan;
j. Kegiatan Peningkatan Kapasitas Badan Perwakilan Desa (BPD) dan
Forum Musyawarah Kelurahan (FMK);
k. Kegiatan Fasilitasi Pengelolaan Aset Desa.
8. Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Membangun Desa
Program ini mendukung kebijakan meningkatkan pembinaan sistem
manajemen partisipatif, pengembangan keswadayaan masyarakat dan
kelembagaan masyarakat desa dalam pembangunan desa serta
pelestarian nilai-nilai adat dan sosial budaya masyarakat serta kearifan
lokal desa. Dengan tujuan meningkatkan pemberdayaan masyarakat
dalam pembangunan desa secara partisipatif. Adapun program ini
diimplementasikan dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
a. Kegiatan Fasilitasi Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PPK);
b. Kegiatan Fasilitasi Pengembangan Lembaga Kemasyarakatan Desa
dan Kelurahan (LPMD/K);
c. Kegiatan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) dan
Lomba Gotong Royong Masyarakat;
d. Kegiatan Fasilitasi Pembinaan Kader Pemberdayaan Masyarakat
Desa/ Kelurahan (KPMD/K);
Rencana Kerja (Renja) Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar
Tahun 2018 III-54
e. Fasilitasi Paralegal Desa;
f. Kegiatan Pelestarian Adat Istiadat dan Pengembangan Nilai Sosial
Budaya Masyarakat.
Dalam upaya optimalisasi pembangunan desa dan pengembangan
kawasan perdesaan, sebagai salah satu upaya penanggulangan
kemiskinan di Kabupaten Blitar, maka program dan kegiatan diarahkan
bukan hanya untuk mengurangi jumlah dan prosentase penduduk miskin
saja, tetapi juga harus dapat mengurangi tingkat kedalaman dan
keparahan kemiskinan. Untuk Badan Pemberdayaan Masyarakat
Kabupaten Blitar dalam pelaksanaan program dan kegiatannya diarahkan
pada pengembangan potensi desa guna mendukung proses
pembangunan. Dengan mengedepankan prinsip-prinsip pemberdayaan
masyarakat melalui program/ kegiatan yang ada di Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar. Selengkapnya rumusan rencana
program dan kegiatan SKPD Tahun Anggaran 2018 sebagaimana matriks
terlampir.
Rencana Kerja (Renja) Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar
Tahun 2018 III-55
Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Kabupaten Blitar menjadi sangat penting artinya dalam menjawab berbagai
persoalan-persoalan terkait dengan perencanaan pembangunan daerah di
tingkat SKPD, sebagai wujud nyata dan tanggung jawab pemerintah dalam
pembangunan daerah. Hal tersebut menjadi tanggung jawab pemerintah dalam
mengadopsi berbagai kebutuhan masyarakat yang mengedepankan
perencanaan pembangunan berbasis partisipatif masyarakat. Dalam arti
memprioritaskan Community Base Development (CBD), dengan keterlibatan
lebih banyak para pemangku kepentingan (stakesholders), dalam rangka
menciptakan Good Governance sesuai dengan paradigma pembangunan saat
ini. Dimana pada gilirannya akan mampu menciptakan sebuah kebijaksanaan
yang efektif, yang memiliki dampak kepada masyarakat (trickle down effect).
Dengan demikian keberpihakan kebijakan pemerintah daerah, yang tertuang
dalam program dan kegiatan, dapat dirasakan oleh masyarakat perdesaan.
Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Kabupaten Blitar, selain menjadi acuan pelaksanaan Program dan Kegiatan
Tahun Anggaran 2018, berfungsi pula sebagai saran dalam peningkatan kinerja
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar beserta seluruh
jajarannya.
Rencana Kerja memberikan feedback/ umpan balik yang sangat
diperlukan dalam pengambilan keputusan dan penyusunan rencana di masa
mendatang oleh para pimpinan/ manajemen dan seluruh staf SKPD pada Dinas
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar, sehingga akan
memperoleh peningkatan kerja ke arah yang lebih baik di masa mendatang.
BAB IV
PENUTUP
Rencana Kerja (Renja) Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar
Tahun 2018 III-56
“AYO GOTONG ROYONG
MBANGUN DESO !!!”