rencana kerja -...
TRANSCRIPT
RENCANA KERJA RS JIWA MENUR
TAHUN 2017 (Definitif)
2017
RUMAH SAKIT JIWA MENUR
PROVINSI JAWA TIMUR
ii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua sehingga
Rencana Kerja Tahun 2017 Rumah Sakit Jiwa Menur telah dapat
diselesaikan.
Dengan adanya Rencana Kerja ini, diharapkan tujuan, sasaran, dan
kebijakan RS Jiwa Menur yang telah ditetapkan dalam Rencana Stratejik
RS Jiwa Menur Tahun 2014 – 2019 dapat dicapai secara bertahap.
Rencana Kerja Tahun 2017 ini terdiri dari 7 program dan 16 kegiatan,
yang merupakan penjabaran dari Rencana Stratejik RS Jiwa Menur Tahun
2014 – 2019.
Kepada seluruh rekan-rekan yang terkait langsung maupun tidak
langsung dalam penyusunan Rencana Kerja ini, disampaikan terima kasih.
Surabaya,
DIREKTUR RS JIWA MENUR
PROVINSI JAWA TIMUR
dr. ADI WIRACHJANTO, M. Kes. Pembina Utama Muda NIP. 19590220 198612 1 001
iii
DAFTAR ISI
Halaman KATA PENGANTAR ……………………………………………………............. ii
DAFTAR ISI
BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
...................…………………………………………………
PENDAHULUAN ………………………………….........
1.1 Latar Belakang .........................................
1.2 Landasan Hukum .....................................
1.3 Maksud dan Tujuan ..................................
1.4 Sistematika Penulisan ...............................
EVALUASI PELAKSANAAN RENJA RS JIWA
MENUR TAHUN 2016 ..................................
2.1 Evaluasi Pelaksanaan Renja RS Jiwa Menur
Tahun 2016 dan Capaian Renstra .............
2.2 Analisis Kinerja Pelayanan RS Jiwa Menur...
2.3 Isu-Isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan
Fungsi RS Jiwa Menur ..............................
2.4 Review Terhadap Rancangan Awal RKPD ...
2.5 Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan
Masyarakat …………………………………………...
TUJUAN, SASARAN, PROGRAM, DAN
KEGIATAN ......…………………..........................
3.1 Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional ......
3.2 Tujuan dan Sasaran Renja Tahun 2017 .....
3.3 Program dan Kegiatan .............................
PENUTUP…………………………………………………….
LAMPIRAN
iii
1
1
3
5
6
7
7
11
16
21
21
25
25
27
29
32
Rencana Kerja Tahun 2017 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Upaya Peningkatan Pelayanan di RS Jiwa Menur yang cepat,
bermutu, dan terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat dalam
rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat khususnya
dalam bidang kesehatan jiwa merupakan salah satu pelayanan
yang ingin diwujudkan di RS Jiwa Menur sesuai tujuan
pembangunan kesehatan yang diarahkan untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap
orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya dapat terwujud. Pembangunan kesehatan
diselenggarakan dengan berdasarkan pada perikemanusiaan,
pemberdayaan dan kemandirian, adil dan merata, serta
pengutamaan manfaat dengan perhatian khusus pada penduduk
rentan dan keluarga miskin.
Berdasarkan keputusan Gubernur Jawa Timur No.
188/442/KPTS/013/2008 tanggal 30 Desember 2008 tentang
penetapan RS Jiwa Menur Provinsi Jawa Timur sebagai Badan
Layanan Umum Daerah, maka RS Jiwa Menur dituntut untuk
menerapkan Pengelolaan Keuangan BLU. Memasuki tahun 2017
yang merupakan periode tahun ke-8 penerapan PPK-BLUD, secara
umum kondisi RS Jiwa Menur cukup stabil walaupun terdapat
beberapa perubahan kebijakan yang cukup berpengaruh terhadap
pelaksanaan kegiatan di RS. Keterbatasan sumber daya yang
dimiliki RS mendorong segenap jajaran RS untuk dapat bekerja dan
berperilaku efisien serta senantiasa berupaya meningkatkan status
dan kinerja organisasi.
Rencana Kerja Tahun 2017 2
Berdasarkan hasil analisis SWOT, RS Jiwa Menur berada
dalam posisi offensive/agresive yang artinya posisi RS Jiwa Menur
memiliki kekuatan dan peluang yang cukup bagus. Untuk itu
kebijakan yang ditempuh oleh RS Jiwa Menur disusun untuk lebih
berorientasi kepada strategi mengarahkan seluruh kekuatan yang
ada guna memanfaatkan peluang secara maksimal, dengan tetap
berorientasi pada kepuasan pelanggan.
Sesuai dengan tugas dan fungsi RS Jiwa Menur sebagai
rumah sakit khusus Type A dan salah satu pusat rujukan pelayanan
kesehatan jiwa yang paripurna, profesional, efektif, dan efisien
untuk wilayah Jawa Timur, RS Jiwa Menur harus mampu
mengembangkan fungsi manajemennya untuk mencapai tujuan,
visi, misi, dan kebijaksanaan yang telah ditetapkan.
Secara bertahap dan berkesinambungan RS Jiwa Menur
telah berupaya untuk terus menerus dapat meningkatkan
pelayanannya sesuai harapan dan kepuasan masyarakat pengguna
jasa. Program dan kegiatan yang direncanakan oleh RS Jiwa Menur
didasarkan pada RPJMD Provinsi Jawa Timur Tahun 2014-2019.
Karena kesehatan jiwa merupakan bagian yang tidak terpisahkan
(integral) dari kesehatan dan unsur utama dalam menunjang
terwujudnya kualitas hidup manusia yang utuh. Sesuai
perkembangan yang terjadi saat ini RS Jiwa Menur Provinsi Jawa
Timur adalah institusi sarana pelayanan kesehatan jiwa yang tidak
hanya berfungsi sosial, tetapi telah berkembang menjadi unit
pelayanan kesehatan yang harus dapat mengoptimalkan
pendapatannya dengan jalan meningkatkan dan mengembangkan
jenis-jenis pelayanan yang optimal sesuai dengan kebutuhan dan
tuntutan masyarakat. Untuk mencapai tujuan dan melaksanakan
fungsi RS Jiwa Menur, diperlukan perencanaan secara sistematis
Rencana Kerja Tahun 2017 3
dan berkesinambungan yang dijabarkan dalam beberapa dokumen
perencanaan sesuai waktu pelaksanaannya.
Rencana Kerja Rumah Sakit Jiwa Menur Tahun 2017
merupakan tahun ketiga pelaksanaan Rencana Strategis RS Jiwa
Menur Tahun 2014-2019 yang dijabarkan dalam Rencana Kerja
(Renja) Tahun 2017 serta Rencana Kerja dan Anggaran (RKA)
Tahun 2017. Dokumen perencanaan tahunan tersebut digunakan
sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan untuk jangka waktu 1
(satu) tahun.
1.2 Landasan Hukum
Penyusunan Rencana Kerja RS Jiwa Menur didasarkan pada
landasan hukum sebagai berikut:
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara;
2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional;
3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah;
4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan
Daerah;
5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional;
6. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan
Pembangunan Daerah;
Rencana Kerja Tahun 2017 4
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah,
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
10. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal
Rumah Sakit;
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 54 Tahun 2010
tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun
2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian,
dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
12. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 11 Tahun 2008
tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Daerah
Provinsi Jawa Timur;
13. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 1 Tahun 2009
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
Provinsi Jawa Timur Tahun 2005 – 2025;
14. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 5 tahun 2012
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Tahun 2011 –
2031;
15. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 113 Tahun 2008
tentang Uraian Tugas Direktur, Wakil Direktur, Bidang, Bagian,
Seksi, dan Sub Bagian di RS Jiwa Menur Provinsi Jawa Timur;
16. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 3 Tahun 2014
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Provinsi Jawa Timur tahun 2014 – 2019;
17. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 31 Tahun 2016
tentang Rencana Kerja Pembangunan Daerah Provinsi Jawa
Timur Tahun 2017;
Rencana Kerja Tahun 2017 5
18. Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor
188/442/KPTS/013/2008 tentang Penetapan RS Jiwa Menur
Provinsi Jawa Timur Sebagai Badan Layanan Umum Daerah;
19. Surat Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor
188/275/KPTS/032/2014 tentang Pengesahan Rencana
Strategis (Renstra) SKPD;
20. Surat Keputusan Direktur RS Jiwa Menur Nomor
188.4/4741/305/2016 tentang Rencana Strategis RS Jiwa
Menur Tahun 2014-2019 (Revisi Ketiga).
1.3 Maksud dan Tujuan
Maksud penyusunan Rencana Kerja RS Jiwa Menur adalah sebagai
dokumen perencanaan dan penganggaran untuk periode 1 (satu)
tahun anggaran sesuai visi dan misi yang telah ditetapkan untuk
mencapai tujuan dan sasaran. Tujuan penyusunan Rencana Kerja
RS Jiwa Menur yaitu:
1. Memberikan pedoman yang menentukan program prioritas
pengembangan sumber daya guna mengoptimalkan kinerja
sesuai dengan tugas dan fungsi setiap unit kerja di lingkungan
RS Jiwa Menur Provinsi Jawa Timur sebagai penjabaran
Rencana Strategis RS Jiwa Menur tahun 2014-2019;
2. Menetapkan program dan kegiatan RS Jiwa Menur tahun 2017
dalam penyelenggaraan tugas pokok dan fungsinya;
3. Menjadi pedoman bagi RS Jiwa Menur untuk melaksanakan
seluruh program dan kegiatan pada tahun 2017;
4. Sebagai alat pengendalian dan evaluasi baik pada awal
maupun akhir pelaksanaan program dan kegiatan RS Jiwa
Menur pada tahun 2017.
Rencana Kerja Tahun 2017 6
1.4 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan Rencana Kerja (Renja) RS Jiwa Menur Tahun
2017 adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN, memuat:
1.1 Latar Belakang
1.2 Landasan Hukum
1.3 Maksud dan Tujuan
1.4 Sistematika Penulisan
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA RS JIWA MENUR
TAHUN 2016
2.1 Evaluasi Pelaksanaan RENJA RS Jiwa Menur
Tahun 2016 dan Capaian Renstra
2.2 Analisis Kinerja Pelayanan RS Jiwa Menur
2.3 Isu-Isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan
Fungsi RS Jiwa Menur
2.4 Review Terhadap Rancangan Awal RKPD
2.5 Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan
Masyarakat
BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM, DAN KEGIATAN
3.1 Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional
3.2 Tujuan dan Sasaran RENJA
3.3 Program dan Kegiatan
BAB IV PENUTUP
Rencana Kerja Tahun 2017 7
BAB II
EVALUASI PELAKSANAAN RENJA RS JIWA MENUR TAHUN 2016
2.1 Evaluasi Pelaksanaan RENJA RS Jiwa Menur Tahun 2016
dan Capaian Renstra RS Jiwa Menur
Capaian kinerja pelayanan dan anggaran selama tahun 2016 relatif
baik. Hasil kegiatan RS Jiwa Menur Tahun 2014 s.d 2016 disajikan
dalam Tabel 2.1 berikut ini.
Tabel 2.1 Hasil Kegiatan RS Jiwa Menur 2014 s.d. 2016
No. Jenis Layanan Satuan Hasil Kegiatan
2014 2015 2016*
1. Rawat Jalan Total Kunjungan 41.625 41.576 41.600
2. Rawat Inap Total Orang 2.693 2.726 2.988
3. IGD Total Kunjungan 2.109 1.969 2.222
4. Rehabilitasi Kunjungan 11.295 11.121 11.300
5. Farmasi Resep 212.989 268.371 269.000
6. Laboratorium Orang 4.271 4.007 4.100
7. Gizi Porsi 211.981 227.782 287.513
8. Radiologi dan EM Orang 1.042 995 1.461
9. Pendidikan dan Pelatihan Orang 3.900 4.774 4.800
10. BOR % 73,59 78,51 79,00
11. ALOS Hari 24 24 24
12. BTO Kali 10,72 10,93 10,08
13. TOI Hari 8,99 7,18 7,35
14. CRR % 55,93 46,07 47,00
* Prognosis 2016 dengan dasar kinerja Triwulan 1 Tahun 2016
Rencana Kerja Tahun 2017 8
Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) sesuai Renstra RS Jiwa
Menur Tahun 2014-2019 dapat dilihat pada Tabel 2.2
Tabel 2.2 Capaian IKU RS Jiwa Menur Pada Tahun 2015 s.d. 2016
No. IKU Tahun ke-1 (2015) Tahun ke-2 (2016)
Target Capaian
Capaian % Target Capaian
Capaian* %*
1. Bed Occupation Rate (%) 72 78,51 109,04 73 79 108,22
2. Average Length of Stay (Hari) 24 24 100 24 24 100
3. Bed Turn Over (Kali) 10 10,93 109,30 10 10 100
4. Turn Over Interval (Hari) 10 7,18 128,2 10 7,35 126,5
5. Persentase indikator SPM yang mencapai target (%)
83,5 71,95 86,17 84 84 100
6. Cost Recovery Rate (%) 42 46,07 109,69 42 47 111,91
7. Indeks Kepuasan Masyarakat (Konversi) Terhadap Seluruh Layanan RS
85 78,97 92,91 86 86 100
8. Persentase pasien jiwa yang kembali berfungsi sosial di masyarakat (%)
86 94,39 109,75 86,5 95 109,83
9. Persentase elemen akreditasi RS yang memenuhi standar Akreditasi
RS Versi 2012 (%)
80 88,76 110,95 81 89 109,88
10. Persentase pasien pasung terlayani
(%)
100 100 100 100 100 100
11. Persentase karyawan RS yang lulus
pendidikan/pelatihan dan bersertifikat/berijazah (%)
85 68,89 81,05 86 86 100
12. Persentase mahasiswa institusi kesehatan yang lulus praktik (%)
100 99,24 99,24 100 100 100
13. Persentase kecukupan SDM RS sesuai standar
- - - 70 70 100
* Prognosis 2016 dengan dasar kinerja Triwulan 1 Tahun 2016
Secara umum hasil kegiatan pada tahun 2015 mengalami
peningkatan yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan
capaian kegiatan tahun 2014. Capaian Indikator Kinerja Utama RS
Jiwa Menur pada tahun pertama dan kedua (sesuai target dalam
Renstra 2014-2019) secara keseluruhan baik, dan optimis hingga
Rencana Kerja Tahun 2017 9
akhir tahun 2016 akan dapat mencapai target kinerja yang telah
ditentukan, bahkan beberapa indikator melebihi target yang
diharapkan. Selain Indikator Kinerja Utama, terdapat pengukuran
indikator-indikator lain terkait dengan mutu layanan RS yaitu
indikator yang terdapat dalam Standar Pelayanan Minimal (SPM)
dan indikator Mutu Pelayanan dan Keselamatan Pasien (PMKP).
Tabel 2.3 Capaian Indikator Standar Pelayanan Minimal
RS Jiwa Menur Tahun 2015
No. Jenis Pelayanan Jml Indikator Jml Indikator
Tercapai
Capaian
%
1. Gawat Darurat 9 9 100,00
2. Rawat Jalan 7 4 57,14
3. Rawat Inap 14 11 78,57
4. Intensif 2 1 50,00
5. Radiologi dan Elektromedik 8 4 50,00
6. Laboratorium 4 1 25,00
7. Rehabilitasi Medik/Mental 4 2 50,00
8. Farmasi 4 1 25,00
9. Gizi 3 3 100,00
10. Keluarga Miskin 1 1 100,00
11. Rekam Medis 5 2 40,00
12. Pengelolaan Limbah 2 1 50,00
13. Administrasi Manajemen 9 9 100,00
14. Ambulance/Kereta Jenazah 2 2 100,00
15. Pemulasaraan Jenazah 1 1 100,00
16. Pelayanan Laundry 2 2 100,00
17. IPS 2 2 100,00
18. PPI 3 3 100,00
SPM RS 82 59 71,95
Rencana Kerja Tahun 2017 10
Realisasi persentase indikator SPM yang mencapai target tahun
2015 sebesar 71,95% dan hal ini harus ditingkatkan agar mencapai
target yang telah ditetapkan.
Tabel 2.4 menyajikan capaian indikator mutu RS berdasarkan area
klinis, manajemen dan sasaran keselamatan pasien yang terdiri dari
8 indikator mutu area klinis (IAK), 9 indikator mutu area
manajemen (IAM) dan 5 indikator mutu sasaran keselamatan
pasien (SKP).
Tabel 2.4
Capaian Indikator Mutu RS Jiwa Menur Tahun 2015
No. Jenis Pelayanan Jml Indikator Jml Indikator Tercapai
Capaian
%
1. Indikator area klinis (IAK) 8 6 75,00
2. Indikator area manajemen (IAM) 9 6 66,67
3. Indikator sasaran keselamatan
pasien (SKP)
5 2 40,00
Indikator Mutu PMKP 22 14 63,64
Indikator area klinis yang belum memenuhi target adalah angka
kelengkapan asesmen awal rawat inap dan persentase pasien yang
dipulangkan dengan terapi anti psikotik multiple. Indikator area
manajemen yang belum mencapai target ada 3 indikator yaitu
ketepatan waktu pengumpulan laporan internal RS, angka
pencapaian kalibrasi alat kesehatan, dan Indeks Kepuasan
Masyarakat (IKM) Konversi. Terdapat 3 indikator mutu sasaran
keselamatan pasien (SKP) yang tidak memenuhi target yaitu
kepatuhan penggunaan gelang identitas pasien rawat inap,
verifikasi instruksi lisan oleh dokter dan ditandatangani dalam
waktu 24 jam, serta kepatuhan profesional pemberi asuhan (PPA)
terhadap cuci tangan 5 moments sesuai dengan WHO.
Rencana Kerja Tahun 2017 11
2.2 Analisis Kinerja Pelayanan RS Jiwa Menur
Analisis kinerja pelayanan RS Jiwa Menur dinilai berdasarkan
Indikator Kinerja Utama (IKU) yang sudah ditetapkan dalam
Renstra 2015-2019 dan tersaji dalam Tabel 2.5. Berdasarkan tabel
tersebut, hampir seluruh IKU yang ditargetkan telah mampu
tercapai sehingga prognosis tahun 2016 (n-1), proyeksi tahun
2017 (n), dan 2018 (n+1) terdapat beberapa perubahan Indikator
Kinerja Utama sesuai dengan target yang tercantum dalam
Rencana Strategis RS Jiwa Menur Tahun 2014-2019.
Pada Tabel 2.6 disajikan rekapitulasi evaluasi hasil
pelaksanaan Renja dan pencapaian Renstra RS Jiwa Menur s.d.
tahun 2016.
Rencana Kerja Tahun 2017 12
Rencana Kerja Tahun 2017 13
Rencana Kerja Tahun 2017 14
Rencana Kerja Tahun 2017 15
Rencana Kerja Tahun 2017 16
2.3 Isu-Isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi RS
Jiwa Menur
Sesuai dengan isu-isu strategis dalam Renstra RS Jiwa
Menur Tahun 2014-2019 yang juga masih menjadi isu-isu penting
dalam pelaksanaan tugas dan fungsi RS Jiwa Menur saat ini, yaitu:
Tabel 2.7 Identifikasi Isu-Isu Strategi (Lingkungan Eksternal)
No. Isu Strategis
Dinamika Internasional Dinamika Nasional DinamikaRegional/Lokal Lain-lain (1) (2) (3) (4) (5)
1 Kebijakan Pemerintah yang memberi ijin bagi negara asing untuk membuka rumah sakit di Indonesia, sehingga persaingan terbuka semakin lebar (AFTA 2015 Bidang Kesehatan)
Belum adanya konsistensi peraturan yang berkaitan dengan pelayanan, termasuk adanya peraturan yang mempermudah pembentukan unit psikiatri di RSU
Adanya tarif pelayanan
yang ditetapkan dalam
Peraturan Gubernur
dan Surat Keputusan
Direktur tentang Tarif
Pelayanan yang kurang
sesuai dibandingkan
biaya satuan
pelayanan;
Tingginya jumlah
masyarakat miskin
yang membutuhkan
pelayanan
kesehatan
2 Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran dalam penatalaksanaan kesehatan jiwa
Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN)/Badan Pengelola Jaminan Sosial (BPJS) yang mulai berlaku di seluruh wilayah Indonesia sejak 1 Januari 2014
Adanya regionalisasi sistem rujukan pelayanan kesehatan yang berdasarkan geografis atau kewilayahan
Masih adanya stigma masyarakat terhadap RS Jiwa
3 Standar Akreditasi RS Nasional. Beberapa hal yang berkaitan dengan sistem akreditasi nasional Tahun 2012 yaitu: mengandung hal-hal yang optimal dan dapat dicapai, memperlihatkan komitmen organisasi untuk peningkatan mutu pelayanan pada pasien, menjamin keselamatan lingkungan, dan secara terus menerus mengurangi risiko pasien dan karyawan, dan sebagai alat evaluasi tentang mutu dan manajemen yang efektif
Masih kurangnya pemahaman, peran, dan dukungan pemerintah daerah terhadap peningkatan pelayanan publik khususnya di RS dengan status BLUD yang dituntut mandiri secara keuangan, sehingga anggaran subsidi yang diberikan semakin berkurang
Maraknya praktik pengobatan alternatif yang tidak terkontrol
4 Reformasi kelembagaan rumah sakit dalam rangka RS BLUD guna meningkatkan mutu layanan dan kesejahteraan masyarakat dan reformasi birokrasi kesehatan bagi seluruh RS di Indonesia yang berstandar kelas dunia
Rencana Kerja Tahun 2017 17
No. Isu Strategis
Dinamika Internasional Dinamika Nasional DinamikaRegional/Lokal Lain-lain (1) (2) (3) (4) (5)
5 Ketentuan layanan Praktik Dokter yang sesuai dengan UU Praktik Kedokteran No. 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran dan ; perubahan kondisi sosial kemasyarakatan yang lebih sadar hukum dan menyadari haknya sebagai pelanggan rumah sakit dapat merugikan dan melemahkan posisi RS
Isu-isu strategis yang dihadapi RS Jiwa Menur berdasarkan
identifikasi permasalahan, telaahan visi, misi, dan program Gubernur
& Wakil Gubernur, serta Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah Provinsi Jawa Timur adalah:
1. Tingginya jumlah masyarakat miskin yang membutuhkan
pelayanan kesehatan;
2. Tuntutan peningkatan dan pengembangan layanan rumah sakit
khususnya dalam rangka kebijakan peningkatan pelayanan publik
pemerintah Provinsi Jawa Timur,sedangkan mindset karyawan
dengan orientasi terhadap pelanggan belum maksimal, sehingga
ada kemungkinan terjadinya ketidakpuasan pelanggan yang
berkaitan dengan service yang diberikan;
3. Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN)/Badan Pengelola Jaminan
Sosial yang mulai berlaku di seluruh wilayah Indonesia sejak 1
Januari 2014. Ini merupakan tantangan RS terhadap
pemberlakuan sistem asuransi kesehatan sebagai akibat dari
adanya penerapan Sistem Asuransi Kesehatan Sosial (UU No. 24
Tahun 2014, Perpres No. 111 Tahun 2013, PMK No. 001 Tahun
2012 dan PMK No. 71 Tahun 2013).
4. Standar Akreditasi RS Nasional. Beberapa hal yang berkaitan
dengan sistem akreditasi nasional Tahun 2012 yaitu:
mengandung hal-hal yang optimal dan dapat dicapai,
Rencana Kerja Tahun 2017 18
memperlihatkan komitmen organisasi untuk peningkatan mutu
pelayanan pada pasien, menjamin keselamatan lingkungan, dan
secara terus menerus mengurangi risiko pasien dan karyawan,
dan sebagai alat evaluasi tentang mutu dan manajemen yang
efektif.
5. Reformasi kelembagaan rumah sakit dalam rangka RS BLUD guna
meningkatkan mutu layanan dan kesejahteraan masyarakat dan
reformasi birokrasi kesehatan bagi seluruh RS di Indonesia yang
berstandar kelas dunia;
6. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran
dalam penatalaksanaan kesehatan jiwa;
7. Ketentuan layanan Praktik Dokter yang sesuai dengan UU Praktik
Kedokteran No. 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran dan;
perubahan kondisi sosial kemasyarakatan yang lebih sadar hukum
dan menyadari haknya sebagai pelanggan rumah sakit dapat
merugikan dan melemahkan posisi RS;
8. Kebijakan Pemerintah yang memberi ijin bagi negara asing untuk
membuka rumah sakit di Indonesia, sehingga persaingan terbuka
semakin lebar (MEA 2015 bidang kesehatan);
9. Belum terintegrasi dan optimalnya SIM RS yang dapat
menyediakan seluruh data pelayanan dengan cepat dan akurat
yang berakibat kurang optimalnya pelayanan, pelaporan,
transparansi, akuntabilitas serta responsibilitas.
Rencana Kerja Tahun 2017 19
Sedangkan permasalahan yang dihadapi RS Jiwa Menur dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat yaitu:
1. Permasalahan Internal:
a. Kurangnya pemasaran produk pelayanan RS Jiwa yang
berakibat kurangnya jumlah kunjungan pasien, khususnya
pelayanan non jiwa;
b. Kurangnya jumlah tenaga paramedik perawatan bila
dibandingkan dengan jumlah tempat tidur yang harus dilayani
(rendahnya rasio perawat dibandingkan dengan jumlah
tempat tidur yang tersedia), serta belum dimilikinya beberapa
dokter spesialis non jiwa penuh waktu;
c. Makin berkurangnya anggaran subsidi dari pemerintah dan
tidak sesuai dengan kebutuhan RS;
d. Belum semua jenis layanan penunjang buka 24 jam (masih on
call);
e. Masih kurangnya sebagian motivasi pegawai yang berdampak
pada menurunnya kinerja pegawai;
f. Daya tampung Poliklinik Jiwa yang sudah tidak memadai yang
berakibat menurunnya kepuasan pengunjung;
g. Belum terintegrasi dan optimalnya SIM RS yang dapat
menyediakan seluruh data pelayanan dengan cepat dan akurat
yang berakibat kurang optimalnya pelayanan, pelaporan,
transparansi, akuntanbilitas serta responsibilitas;
h. Kurangnya daya tampung rawat inap, khususnya klas III yang
dipergunakan untuk pelayanan masyarakat miskin;
i. Dalam 2-5 tahun ke depan, jumlah pegawai yang purna tugas
makin bertambah, sedangkan rekruitmen PNS kurang.
Rencana Kerja Tahun 2017 20
2. Permasalahan Eksternal:
a. Adanya tarif pelayanan yang ditetapkan dalam Peraturan
Gubernur dan Surat Keputusan Direktur tentang Tarif
Pelayanan yang kurang sesuai dibandingkan biaya satuan
pelayanan;
b. Masih adanya stigma masyarakat terhadap RS Jiwa;
c. Daya beli sebagian masyarakat yang masih rendah;
d. Masih kurangnya pemahaman, peran, dan dukungan
pemerintah terhadap peningkatan pelayanan publik khususnya
di RS dengan status BLUD yang dituntut mandiri secara
keuangan, sehingga anggaran subsidi yang diberikan semakin
berkurang;
e. Belum adanya konsistensi peraturan yang berkaitan dengan
pelayanan;
f. Maraknya praktik pengobatan alternatif yang tidak terkontrol;
g. Adanya peraturan yang mempermudah pembentukan unit
psikiatri di RSU;
h. Besarnya tantangan terhadap pemberlakuan sistem asuransi
kesehatan sebagai akibat dari adanya penerapan Sistem
Asuransi Kesehatan Sosial (UU No. 24 Tahun 2014, Perpres
No. 111 Tahun 2013, PMK No. 001 Tahun 2012 dan PMK No.
71 Tahun 2013)
i. Tuntutan persaingan global pelayanan kesehatan di masa
mendatang akibat adanya pemberlakuan MEA (Masyarakat
Ekonomi ASEAN) 2015 bidang kesehatan.
Rencana Kerja Tahun 2017 21
2.4 Review Terhadap Rancangan Awal RKPD
Rancangan awal RKPD Provinsi Jawa Timur untuk RS Jiwa
Menur didasarkan pada analisis kebutuhan RS Jiwa Menur pada
tahun 2017 sesuai dengan usulan Musrenbang Provinsi Jawa Timur
Tahun 2017. Adapun rancangan awal analisis kebutuhan RS Jiwa
Menur tersaji dalam Tabel 2.8.
2.5 Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat
Sebagai SKPD dengan tugas pokok dan fungsi memberikan
pelayanan kesehatan perorangan kepada masyarakat, karena itu
peran masyarakat sangat penting dalam mendukung semua
program dan kegiatan yang telah ditetapkan. Adapun program dan
kegiatan pelayanan kesehatan perorangan yang terkait dan
dibutuhkan oleh masyarakat perlu diakomodasi RS dan dijabarkan
ke dalam program dan kegiatan sebagai berikut:
1. Penambahan jenis layanan baru di RS Jiwa Menur yang
disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat ;
2. Tetap memberikan pelayanan kesehatan secara optimal bagi
masyarakat miskin, termasuk peningkatan kerja sama dengan
Liponsos dan Dinas Sosial Kabupaten/Kota termasuk UPT
Dinas Sosial;
3. Lebih melibatkan masyarakat dalam sosialisasi informasi
kegiatan promotif dan preventif kepada masyarakat mengenai
pentingnya kesehatan jiwa pada khususnya, seperti pelatihan
kesehatan jiwa anak dan remaja bagi guru SD, penyuluhan
narkoba bagi siswa SMP/SMA, dialog interaktif di media
televisi/radio, dll;
Rencana Kerja Tahun 2017 22
4. Meningkatkan integrasi pelayanan kesehatan, khususnya
kesehatan jiwa melalui RS Kabupaten/Kota dan Puskesmas
guna memperluas jangkauan pelayanan kesehatan jiwa bagi
masyarakat yang membutuhkan;
5. Melaksanakan family gathering bagi pasien penyalahgunaan
Napza, tumbuh kembang anak, dan rehabilitasi mental guna
menunjang pengobatan dan penyembuhan yang optimal bagi
penderita;
6. Meningkatkan kerjasama dengan pemerintah Kabupaten/Kota
guna menangani masalah pasien dengan gangguan jiwa di
masyarakat, khususnya dalam mewujudkan program Bapak
Gubernur Provinsi Jawa Timur yaitu ”Jawa Timur Bebas
Pasung”, seperti: pembebasan korban pasung, pengobatan
pasien jiwa di Kabupaten/Kota dengan angka prevalensi
kesakitan jiwa tinggi.
Rencana Kerja Tahun 2017 23
Rencana Kerja Tahun 2017 24
Rencana Kerja Tahun 2017 25
BAB III
TUJUAN, SASARAN, PROGRAM, DAN KEGIATAN
3.1 Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional
Sesuai dengan Rancangan Teknokratik (RT) Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019 Bidang
Kesehatan, terdapat 10 (sepuluh) isu strategis bidang kesehatan
yaitu:
1. Peningkatan kesehatan ibu, anak, remaja, dan lanjut usia;
2. Perbaikan status gizi masyarakat;
3. Pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan;
4. Peningkatan akses pelayanan kesehatan dasar dan rujukan
yang berkualitas;
5. Pemenuhan ketersediaan farmasi, alat kesehatan, dan
pengawasan obat serta makanan;
6. Pemenuhan sumber daya manusia kesehatan;
7. Peningkatan promosi kesehatan dan pemberdayaan
masyarakat;
8. Peningkatan manajemen, penelitian dan pengembangan, serta
sistem informasi;
9. Pengembangan dan peningkatan efektifitas pembiayaan
kesehatan;
10. Pengembangan jaminan kesehatan nasional.
Adapun arah kebijakan yang akan diambil dalam 5 (lima) tahun ke
depan adalah:
1. Akselerasi pemenuhan akses pelayanan kesehatan ibu, anak,
remaja, dan lanjut usia yang berkualitas melalui peningkatan
sarana dan prasarana pelayanan persalinan di fasilitas
kesehatan;
Rencana Kerja Tahun 2017 26
2. Mempercepat perbaikan gizi masyarakat dengan cara
meningkatkan kualitas pelayanan gizi dengan fokus utama pada
1000 hari pertama kehidupan remaja, calon pengantin, dan ibu
hamil;
3. Meningkatkan pengendalian penyakit dan penyehatan
lingkungan melalui peningkatan upaya preventif-promotif dalam
pengendalian penyakit menular dan tidak menular;
4. Meningkatkan akses pelayanan kesehatan dasar yang
berkualitas melalui pengembangan fasilitas pelayanan
kesehatan dasar sesuai standar mencakup Puskesmas dan
jaringannya;
5. Meningkatkan akses pelayanan kesehatan rujukan yang
berkualitas melalui pengembangan fasilitas kesehatan rujukan,
terutama RS rujukan nasional, regional, dan kabuparen/kota;
6. Meningkatkan ketersediaan, keterjangkauan, pemerataan, dan
kualitas farmasi serta alat kesehatan melalui peningkatan
ketersediaan dan keterjangkauan obat, terutama obat esensial
generik;
7. Meningkatkan pengawasan obat dan makanan melalui
penguatan sistem pengawasan obat dan makanan berbasis
risiko;
8. Meningkatkan ketersediaan, penyebaran, dan mutu sumber
daya manusia kesehatan melalui pemenuhan kebutuhan tenaga
kesehatan di fasilitas kesehatan dengan prioritas daerah
terpencil, perbatasan dan kepulauan melalui penempatan
tenaga kesehatan yang baru lulus;
9. Meningkatkan promosi kesehatan kesehatan dan pemberdayaan
masyarakat melalui pengembangan regulasi dalam rangka
promosi kesehatan;
Rencana Kerja Tahun 2017 27
10. Menguatkan manajemen, penelitian, pengembangan, dan
sistem informasi melalui peningkatan kemampuan teknis dan
pengolahan program kesehatan;
11. Memantapkan pelaksanaan SJSN bidang kesehatan melalui
peningkatan cakupan kepesertaan jaminan kesehatan nasional;
12. Mengembangkan dan meningkatkan efektifitas pembiayaan
kesehatan melalui penigkatan pembiayaan kesehatan publik
serta pengembangan pembiayaan pelayanan kesehatan
kerjasama pemerintah dan swasta.
RS Jiwa Menur sebagai salah satu institusi penyedia layanan
kesehatan rujukan termasuk dalam isu strategis bidang kesehatan
yang ke-4 (empat) serta mengacu pada arah kebijakan
pembangunan nasional bidang kesehatan yang ke-5 (lima), yang
berarti bahwa dengan segala sumber daya yang dimiliki, RS Jiwa
Menur harus terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanannya
bagi masyarakat melalui pengembangan fasilitas dan jenis layanan
khususnya kesehatan jiwa, mengingat RS Jiwa Menur merupakan
salah satu RS rujukan pelayanan kesehatan jiwa bagi masyarakat
Jawa Timur dan Indonesia Bagian Timur.
3.2 Tujuan dan Sasaran RENJA Tahun 2017
Tujuan dan sasaran Renja RS Jiwa Menur Tahun 2017 sesuai
dengan tujuan dan sasaran RS Jiwa Menur yang termuat dalam
Renstra RS Jiwa Menur Tahun 2014-2019 pada tahun ke-3 (ketiga).
Tujuan:
1. Meningkatkan pelayanan kesehatan jiwa dan non jiwa di RS
yang meliputi promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif,
bagi seluruh lapisan masyarakat dengan didukung sarana dan
prasarana yang memadai;
Rencana Kerja Tahun 2017 28
2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui
pendidikan dan pelatihan kesehatan jiwa yang kompeten dan
profesional.
Sasaran:
Sesuai dengan Rencana Stratejik RS Jiwa Menur Tahun 2014-2019,
sasaran RS pada tahun 2017 yaitu:
1. Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan jiwa dan non jiwa di
RS, yang efisien dan efektif meliputi pelayanan promotif,
preventif, kuratif, dan rehabilitatif, yang didukung sarana dan
prasarana yang memadai, dengan indikator kinerja utama;
a. BOR (Bed Occupancy Rate) menjadi 73%
b. ALOS (Average Length of Stay) menjadi 24 hari
c. BTO (Bed Turn Over) menjadi 10 kali
d. TOI (Turn Over Interval) menjadi 10 hari
e. Persentase indikator SPM yang mencapai target 84,5%
f. CRR (Cost Recovery Rate) menjadi 43%
g. Indeks Kepuasan Masyarakat (konversi) terhadap seluruh
layanan RS menjadi 86
h. Persentase pasien jiwa yang kembali berfungsi sosial di
masyarakat 87%
i. Persentase elemen akreditasi RS yang memenuhi standar
akreditasi RS Versi 2012 81%
j. Persentase pasien pasung yang terlayani 100%
2. Meningkatnya kualitas SDM Kesehatan, dengan indikator
kinerja utama;
a. Persentase karyawan rumah sakit yang lulus
pendidikan/pelatihan dan berijazah/bersertifikat menjadi
86%
b. Persentase mahasiswa institusi kesehatan yang lulus
praktik tepat waktu menjadi 100%
Rencana Kerja Tahun 2017 29
c. Lulus Akreditasi RS Pendidikan 100%
d. Persentase kecukupan SDM RS sesuai standar 72%
3.3 Program dan Kegiatan
Rencana Program RS Jiwa Menur yang telah disinkronisasi dalam
RPJMD dan akan dilakukan pada tahun 2017 adalah :
1. Pelayanan Administrasi Perkantoran;
2. Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur;
3. Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pemerintah Daerah;
4. Penyusunan Pengendalian dan Evaluasi Dokumen
Penyelenggaraan Pemerintah;
5. Upaya Kesehatan Masyarakat;
6. Peningkatan Sarana dan Prasarana Badan Layanan Umum
Daerah (BLUD);
7. Peningkatan Pelayanan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD);
Adapun ke-tujuh program tersebut dapat dijabarkan dalam 16
(enam belas) kegiatan serta Belanja Tidak Langsung sebagai
berikut :
1. Pelaksanaan Administrasi Perkantoran;
2. Penyediaan Peralatan dan Kelengkapan Sarana dan Prasarana;
3. Pemeliharaan Peralatan dan Kelengkapan Sarana dan
Prasarana;
4. Koordinasi dan Konsultasi Kelembagaan Pemerintah Daerah;
5. Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur;
6. Penyusunan Dokumen Perencanaan;
7. Penyusunan Laporan Hasil Pelaksanaan Rencana Program dan
Anggaran;
8. Penyusunan, Pengembangan, Pemeliharaan, dan Pelaksanaan
Sistem Informasi Data;
9. Peningkatan Aksesibilitas Pelayanan Kepada Masyarakat;
10. Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan (DAK);
Rencana Kerja Tahun 2017 30
11. Pembangunan RS;
12. Rehabilitasi Bangunan RS:
13. Pengadaan Perlengkapan Rumah Tangga RS;
14. Pengadaan Alat Kesehatan/Laboratorium RS;
15. Pembangunan Sarana dan Prasarana RS;
16. Penguatan Pelayanan RS/RS Khusus/BP4;
Secara lengkap dapat dilihat pada Tabel 3.1
Rencana Kerja Tahun 2017 31
Rencana Kerja Tahun 2017 32
BAB IV
PENUTUP
Rencana Kerja RS Jiwa Menur Provinsi Jawa Timur tahun 2017 ini
berfungsi sebagai pedoman dan acuan bagi direksi dan staf RS Jiwa Menur
dalam melaksanakan tugas penyelenggaraan pemerintahan, pengelolaan
pembangunan, pelaksanaan pelayanan kepada stakeholders yang ada
melalui pelaksanaan program dan kegiatan yang telah ditetapkan.
Rencana Kerja adalah penjabaran Rencana Stratejik RS Jiwa Menur Tahun
2014 - 2019 (tahun ke-3) yang mengacu pada Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 –
2019.
Pelaksanaan Rencana Kerja ini sangat memerlukan partisipasi,
semangat, dan komitmen dari seluruh jajaran direksi dan staf RS Jiwa
Menur, karena juga berfungsi sebagai alat monitoring dan evaluasi serta
akan menentukan keberhasilan program dan kegiatan yang telah disusun.
Akhir kata semoga Rencana Kerja RS Jiwa Menur Provinsi Jawa
Timur ini dapat diimplementasikan dengan baik sesuai dengan tahapan-
tahapan yang telah ditetapkan secara konsisten dalam rangka mendukung
terwujudnya good governance seperti yang telah tercantum dalam
Rencana Strategis RS Jiwa Menur.
Indikator Mutu PMKP
1. Indikator Mutu pada Area Klinis (IAK)
KodeIndikator
Area Klinis Nama Indikator Target
IAK 1 Assesmen Pasien Angka kelengkapan asesmenawal rawatinap diruang WijayaKusuma dalam waktu 1 x 24jam sejakpasiendinyatakanMRS
100%
IAK 2 Pelayanan Laboratorium Ketidak-tepatan waktupengambilan sampel darahuntuk pemeriksaan kadar gula2 jam post-prandial (2 jam pp)
≤ 8,5%
IAK 3 Pelayanan Instalasi RadiologiDan Elektromedik DanDiagnostic Imaging
Angka pengulanganpemeriksaan foto polos diInstalasi Radiologi danElektromedik
≤ 7 %
IAK 4 Prosedur Bedah TDD -IAK 5 Penggunaan Antibiotik Dan
Obat LainnyaPasien yang dipulangkandengan terapi antipsikotikmultiple
95%
IAK 6 Kesalahan Medis DanKejadian Nyaris Cidera (Knc)
Tidak adanya kesalahanpemberian obat kepada pasien
100%
IAK 7 Penggunaan Anestesi danSedasi
TDD -
IAK 8 Penggunaan Darah danProduk Darah
TDD -
IAK 9 Ketersediaan , Isi DanPenggunaan Catatan Medik
Kelengkapan Pengisian RekamMedis 2 X 24 Jam SetelahPasien KRS
100%
IAK 10 Pencegahan DanPengendalian Infeksi,Surveilans Dan Pelaporan
1. Angka Infeksi Saluran Kemihakibat pemasangan kateterpasien rawat inap
2. Angka Plebitis akibatpemasangan infus pasienrawat inap
≤ 15 ‰
<35 ‰
IAK 11 Penelitian Klinis TDD -
2. Indikator Mutu pada Area Manajerial (IAM)
KodeIndikator
Area Klinis Nama Indikator Target
IAM 1 Pengadaan RutinPeralatan Kesehatan DanObat Untuk MemenuhiKebutuhan Pasien
Evaluasi pengadaan obat sesuaiformularium
80 %
IAM 2 Pelaporan Aktifitas YangDiwajibkan OlehPerundang – Undangan
Ketepatanwaktupengumpulanlaporaninternal rumahsakit.
100%
IAM 3 Manajemen Risiko Angka pencapaian kalibrasi alatkesehatan
100%
IAM 4 Manajemen PenggunaanSumber Daya
Kecepatan waktu respon terhadaplaporan kerusakan alat yang masukke Instalasi Pemeliharaan Sarana
>85%
IAM 5 Harapan Dan KepuasanPasien Dan Keluarga
Indeks Kepuasan Masyarakat(IKM)Konversi
≥85%
IAM 6 Harapan Dan KepuasanStaf
Indeks Kepuasan Pegawai (IKP)Konversi
≥75%
IAM 7 Demografi Pasien DanDiagnosis Klinis
Jenis diagnosa pasien berdasarkan10 penyakit terbanyak
100%
IAM 8 Manajemen Keuangan Cost Recovery Rate ( CRR ) 42%IAM 9 Pencegahan Dan
Pengendalian DariKejadian Yang DapatMenimbulkan MasalahBagi Keselamatan Pasien,Keluarga Pasien Dan Staf
Angka pasien lari ≤ 1,5%
3. Indikator Sasaran Keselamatan Pasien
KodeIndikator
Area Klinis Nama Indikator Target
SKP 1 Ketepatan Identifikasi Pasien(Skp I)
Kepatuhan penggunaan gelangidentitas pasien rawat inap
100%
SKP 2 Peningkatan KomunikasiEfektif (Skp III)
Verifikasi instruksi lisan olehdokter dan ditandatanganidalam waktu 24 jam
100%
SKP 3 Peningkatan Keamanan ObatYang Perlu Diwaspadai (HighAlert) (Skp III)
Penyimpanan obat yang perludiwaspadai (high alert)
100%
SKP 5 Pengurangan Risiko InfeksiTerkait Pelayanan Kesehatan
Kepatuhan Profesional PemberiAsuhan (PPA) terhadap cucitangan 5 moments sesuaidengan WHO
100%
SKP 6 Pengurangan Risiko PasienJatuh (Skp VI)
Penilaian risiko jatuh padapasien
100%
Indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) RS Jiwa MenurIndikator dan Standar dari masing masing layanan adalah sebagi berikut :
NO. JENISPELAYANAN
INDIKATOR STANDAR
1. Gawat Garurat 1. Kemampuan menangani life savinganak dan dewasa.
2. Jam buka Pelayanan Gawat Darurat.
3. Pemberi pelayanan gawat darurat yangbersertifikat yang masih berlakuBLS/PPGD/GELS/ALS
4. Ketersediaan tim penanggulanganbencana
5. Waktu tanggap pelayanan Dokter diGawat Darurat
6. Kepuasan Pelanggan
7. Kematian pasien< 24 Jam
8. Pasien dapat ditenangkan dalam waktu≤ 48 Jam.
9. Tidak adanya pasien yang diharuskanmembayar uang muka.
1. 100 %
2. 24 Jam
3. 100 %
4. Satu tim
5. ≤ lima menit terlayani,setelah pasien datang
6. ≥ 70 %
7. ≤ dua per seribu (pindahke pelayanan rawat inapsetelah 8 jam). (≤2 ‰)
8. 100 %
9. 100%
2. Rawat Jalan 1. Dokter pemberi Pelayanan di PoliklinikSpesialis
2. Ketersediaan Pelayanan Rawat Jalan
1. 100 % Dokter Spesialis
2. a. Klinik Anak.b. Klinik Penyakit Dalamc. Klinik Rehab Medik.d. Klinik Saraf.
3. Ketersediaan Pelayanan Rawat Jalandi RS Jiwa
4. Jam buka pelayanan sesuaiketentuan.
5. Waktu tunggu di rawat jalan.
6. Kepuasan Pelanggan pada RawatJalan.
7. a. Penegakan diagnosis TB melaluipemeriksaan mikroskop TB.
b. Terlaksananya. kegiatanpencatatan dan pelaporan TB diRS.
3. a. Anak Remajab. NAPZAc. Gangguan Psikotikd. Gangguane. Neurotikf. Mental Retardasig. Mental Organikh. UsiaLanjut
4. 08.00 s/d 13.00Setiap hari kerja kecualiJumat : 08.00 - 11.00
5. ≤ 60 menit
6. ≥ 90 %
7. a. ≥ 60 %
b. ≤ 60 %
NO. JENISPELAYANAN
INDIKATOR STANDAR
3. Rawat Inap 1. Pemberi pelayanan di Rawat Inap.
2. Dokter penanggung jawab pasienrawat inap.
3. Ketersediaan Pelayanan di RawatInap
4. Jam Visite Dokter Spesialis.
5. Kejadian Infeksi Nosokomial.
7. Tidak adanya kejadian pasien jatuhyang berakibat kecacatan / kematian.
8. Kematian pasien > 48 jam.
9. Kejadian pulang paksa.
10. Kepuasan pelanggan.
11. Rawat Inap TBa. Penegakan diagnosis TB melalui
pemeriksaan mikroskopis TB.
b. Terlaksananya kegiatan pencatatandan pelaporan TB di Rumah Sakit
12. Ketersediaan pelayanan rawat inap dirumah sakit yang memberikanpelayanan jiwa (Sesuai Permenkes 340tahun 2010 tentang Standar RS khususKelas A).
13. Tidak adanya kejadian kematian pasiengangguan jiwa karena bunuh diri.
14. Kejadian re-admission pasien gangguanjiwa dalam waktu ≤ 1 bulan.
15. Lama hari perawatan pasien gangguanjiwa.
1. a. Dr. Spesialisb. Perawat minimal
pendidikan D3
2. 100 %
3. a. Anak.b. Penyakit Dalamc. Rehab Medik.d. Saraf.
4. 08.00 s/d 14.00 setiaphari kerja
5. ≤ 1,5 %
7. 100 %
8. ≤ 0.24 %
9. ≤ 5 %
10. ≥ 90 %
11.a. ≥ 60 %
b. ≥ 60 %
12. NAPZA,GangguanPsikotik,Gangguan Nerotik,Gangguan MentalOrganik
13. 100 %
14. 100 %
15. ≤ 6 minggu
NO. JENISPELAYANAN
INDIKATOR STANDAR
4. IntensifPsikiatri (UPIP)
1. Rata rata pasien yang kembali keperawatan intensif dengan kasus yangsama < 72 jam.
2. Pemberi pelayanan Unit Intensif Jiwa
1. ≤ 3 %
2.a. Dokter Sp.KedokteranJiwa dan dokterspesialis sesuaidengan kasus yangditangani.
b. 100 % Perawatminimal D3KegawadaruratanPsikiatrik.
c. Psikolog Klinik
5.a Radiologi 1. Waktu tunggu hasil pelayanan Thoraxfoto dan USG
2. Pelaksana ekspertisi.
3. Kejadian kegagalan pelayananRontgen
4. Kepuasan pelanggan.
1. ≤ 3 jam.
2. Dokter Sp.Radiologi90%
3. Kerusakan foto ≤ 7 %
4. ≥ 80 %.
5.b. Elektromedik 1. Waktu tunggu hasil pelayanana. EKGb. EEG / Brainmapping
2. Pelaksana ekspertisi (90%).a. EKGb. EEG/ Brainmapping
3. Kejadian kegagalan pelayananEKG dan EEG/ Brainmapping ≤ 2 %
4. Kepuasan pelanggan.
1. a. ≤ 24 jamb. ≤ 48 jam
2. a. Dokter Sp.Neurologib. Dokter Sp. Jantung
3. Tidak Kooperatif / untukpengulangan
4. ≥ 80 %.
NO. JENISPELAYANAN
INDIKATOR STANDAR
6. Lab. PatologiKlinik
1. Waktu tunggu hasil pelayananlaboratorium.
2. Pelaksana ekspertisi.
3. Tidak adanya kesalahan pemberianhasil pemeriksa laboratorium.
4. Kepuasan pelanggan.
1. ≤ 140 menitKimia darah & darah rutin
2. Dokter Sp.PK 100%
3. 100 %
4. ≥ 80 %
7a. RehabilitasiMedik
1. Kejadian Drop Out pasien terhadappelayanan Rehabilitasi Medik yang direncanakan.
2. Tidak adanya kejadian kesalahantindakan rehabilitasi medik.
3. Kepuasan Pelanggan.
1. ≤ 50 %
2. 100 %
3. ≥ 80 %
7b. RehabilitasiMental
1. Pasien yang melaksanakan terapirehabilitasi lebih dari 1 jam
1. ≥ 75 %
8. Farmasi 1. Waktu tunggu pelayanana. Obat Jadib. Racikan
2. Tidak adanya kejadian kesalahanpernberian obat
3. Kepuasan pelanggan
4. Penulisan resep sesuai formularium
1. a. ≤ 30 menitb. ≤ 60 menit
2. 100 %
3. ≥ 80 %
4. 100 %
9. Gizi 1. Ketepatan waktu pemberian makanankepada pasien
2. Sisa makanan yang tidak termakan olehpasien
3. Tidak adanya kejadian kesalahanpemberian diet.
1. ≥ 90 %
2. ≤ 20 % (ruang biasa)≤ 50 % (ruang intensif)
3. 100 %
10. PelayananGAKIN
Pelayanan terhadap pasien GAKIN yangdatang ke RS pada setiap unit pelayanan(R. Jalan, IGD, Rawat Inap).
100 % terlayani
NO.JENIS
PELAYANANINDIKATOR STANDAR
11. Rekam Medik 1. Kelengkapan pengisian rekam medik24 jam setelah selesai pelayananrawat jalan.
2. Kelengkapan pengisian rekam medik24 jam setelah selesai pelayananrawat inap.
3. Kelengkapan Informed Concentsetelah mendapatkan informasi yangjelas
4. Waktu penyediaan dokumen rekammedik pelayanan rawat jalan
5. Waktu penyediaan dokumen rekammedik pelayanan rawat inap
1. 100 %
2. 100 %
3. 100 %
4. ≤ 10 menit
5. ≤ 15 menit
12. PengelolaanLimbah
1. Baku mutu limbah cair
2. Pengelolaan limbah padat infeksiussesuai dengan aturan
1. a. BOD < 30 mg/lb. COD < 80 mg/lc. TSS < 30 mg/ld. PH 6-9
2. 100 %
13. Administrasi danmanajemen
1. Tindak lanjut penyelesaian hasilpertemuan direksi
2. Kelengkapan laporan akuntabilitaskinerja
3. Ketepatan waktu pengusulan kenaikanpangkat
4. Ketepan Waktu pengurusan gajiberkala
5. Karyawan yang mendapat pelatihanminimal 20 jam setahun
6. Cost recovery
7. Ketepatan waktu penyusunan laporankeuangan
8. Kecepatan waktu pemberian informasitentang tagihan pasien rawat inap
9. Ketepatan waktu pemberian imbalan(insentif) sesuai kesepakatan waktu
1. 100 %
2. 100 %
3. 100 %
4. 100 %
5. ≥ 60 %
6. ≥ 40 %
7. 100 %
8. ≤ 2 jam
9. 100 %
NO. JENISPELAYANAN
INDIKATOR STANDAR
14. Ambulance/KeretaJenazah
1. Waktu pelayanan ambulance/Keretajenazah
2. Kecepatan memberikan pelayananambulance/Kereta jenazah di rumahsakit
1. 24 jam
2. ≤ 30menit
15. PemulasaraanJenazah
1. Waktu tanggap (response time)pelayanan pemulasaraan jenazah.
≤ 2Jam
16. PelayananPemeliharaanSarana RumahSakit
1. Kecepatan waktu menanggapi kerusakanalat alat.
2. Ketepatan waktu pemeliharaan alat.
3. Peralatan laboratorium dan alat ukuryang digunakan dalam pelayananterkalibrasi tepat waktu sesuai denganketentuan kalibrasi.
1. ≥ 80%
2. 100%
3. ≥ 80%
17. PelayananLaundry
1. Tidak adanya kejadian linen yang hilang
2. Ketepatan waktu penyediaan linen untukruang rawat inap.
100 %
100 %
18. Pencegahan danpengendalianinfeksi (PPI)
1. Ada anggota Tim PPI yang terlatih.
2. Tersedia APD di setiap Instalasi/Departemen.
3. Kegiatan pencatatan dan pelaporanInfeksi Nosokomial / HAI (Health CareAssociated Infection) di RS (min 1parameter).
1. Anggota Tim PPI yangterlatih 75 %
2. 60 %
3. 75 %
19. Pelayanan Diklat-Lit
1. Kepuasan Peserta Pelatihan Internal ≥ 85%
20 Pelayanan Napza 1. Tidak adanya kejadian pasien jatuh yangberakibat kecacatan/ kematian.
2. Tidak adanya kejadian pasien lari.
3. Kepatuhan pasien Napza di PrimaryProgram dalam menjalani kegiatanprogram Rehabilitasi Napza.
1. 100%
2. 100%
3. 100%
LAMPIRANURAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL
1. PELAYANAN GAWAT DARURAT.1. Kemampuan menangani life saving anak dan dewasa
Judul Kemampuan menangani life saving anak dan dewasaDimensi Mutu KeselamatanTujuan Tergambarnya kemampuan Rumah Sakit dalam memberikan
Pelayanan Gawat DaruratDefinisi Operasional Life Saving adalah upaya penyelamatan jiwa manusia dengan urutan
Airway, Breath, CirculationFrekuensiPengumpulan Data
Setiap bulan
Periode Analisa Tiga bulan sekaliNumerator Jumlah kumulatif pasien yang mendapat pertolongan life saving di
Gawat DaruratDenominator Jumlah seluruh pasien yang membutuhkan penanganan life saving di
Unit Gawat DaruratSumber Data Rekam Medik di Gawat DaruratStandar 100 %Penanggung jawabPengumpulan data
Kepala Instalasi Gawat Darurat
2. Jam buka pelayanan gawat daruratJudul Jam buka pelayanan Gawat DaruratDimensi Mutu KeterjangkauanTujuan Tersedianya Pelayanan Gawat Darurat 24 Jam di setiap Rumah SakitDefinisi Operasional Jam buka 24 jam adalah Gawat Darurat selalu siap memberikan
pelayanan selama 24 jam penuh.FrekuensiPengumpulan Data
Setiap bulan
Periode Analisa Tiga bulan sekaliNumerator Jumlah kumulatif jam buka Gawat Darurat dalam satu bulanDenominator Jumlah hari dalam satu bulanSumber Data Laporan BulananStandar 24 JamPenanggung jawabPengumpulan data
Kepala Instalasi Gawat Darurat
3. Pemberi pelayanan kegawat daruratan yang bersertifikatBLS/PPGD/GELS/ALS
Judul Pemberi pelayanan kegawat daruratan yang bersertifikatBLS/PPGD/GELS/ALS
Dimensi Mutu Kompetensi teknisTujuan Tersedianya Pelayanan Gawat Darurat oleh tenaga kompeten dalam
bidang kegawat daruratanDefinisi Operasional Tenaga kompeten pada gawat darurat adalah tenaga yang sudah
memiliki sertifikat pelatihan BLS/PPGD/GELS/ALSFrekuensiPengumpulan Data
Setiap bulan
Periode Analisa Tiga bulan sekaliNumerator Jumlah tenaga yang bersertifikat BLS/PPGD/GELS/ALSDenominator Jumlah tenaga yang memberikan pelayanan kegawat daruratan
Sumber Data KepegawaianStandar 100 %Penanggung jawabPengumpulan data
Kepala Pendidikan dan Pelatihan Rumah Sakit
4. Ketersediaan tim penanggulangan bencanaJudul Ketersediaan tim penanggulanagan bencanaDimensi Mutu Keselamatan dan efektifitasTujuan Kesiagaan rumah sakit untuk memberikan pelayanan penanggulangan
bencanaDefinisi Operasional Tim penanggulangan bencana adalah tim yang dibentuk di rumah sakit
dengan tujuan untuk penanggulangan akibat bencana yang mungkinterjadi sewaktu - waktu
FrekuensiPengumpulan Data
Setiap bulan
Periode Analisa Tiga bulan sekaliNumerator Jumlah Tim penanggulangan bencana yang ada di rumah sakitDenominator Tidak adaSumber Data Instalasi gawat daruratStandar satu timPenanggung jawabPengumpulan data
Kepala Instalasi Gawat Darurat / Tim Mutu / Panitia Mutu
5. Waktu tanggap Pelayanan Dokter di Gawat DaruratJudul Waktu tanggap Pelayanan Dokter di Gawat DaruratDimensi Mutu Keselamatan dan efektifitasTujuan Terselenggaranya pelayanan yang cepat, responsif dan mampu
menyelamatkan pasien gawat daruratDefinisi Operasional Kecepatan pelayanan dokter di gawat darurat adalah Kecepatan
pasien dilayani sejak pasien datang sampai mendapat pelayanandokter (menit)
FrekuensiPengumpulan Data
Setiap bulan
Periode Analisa Tiga bulan sekaliNumerator Jumlah kumulatif waktu yang diperlukan sejakkedatanagan semua
pasien yang di sampling secara acak sampai dilayani dokterDenominator Jumlah seluruh pasien yang di sampling (minimal n = 50)Sumber Data SampleStandar ≤ 5 menit terlayani setelah pasien datangPenanggung jawabPengumpulan data
Kepala Instalasi Gawat Darurat / Tim Mutu / Panitia Mutu
6. Kepuasan Pelanggan pada Gawat DaruratJudul Kepuasan Pelanggan pada Gawat DaruratDimensi Mutu KenyamananTujuan Terselenggaranya pelayanan gawat darurat yang mampu memberikan
kepuasan pelanggan.Definisi Operasional Kepuasan adalah pernyataan tentang persepsi pelanggan terhadap
pelayanan yang di berikanFrekuensiPengumpulan Data
Setiap bulan
Periode Analisa Tiga bulan sekaliNumerator Jumlah kumulatif rerata penilaian kepuasan pasien Gawat Darurat
yang di survey
Denominator Jumlah seluruh pasien Gawat Darurat yang di survey (minimal n = 50)Sumber Data SurveyStandar ≥ 70 %Penanggung jawabPengumpulan data
Kepala Instalasi Gawat Darurat / Tim Mutu / Panitia Mutu
7. Kematian Pasien ≤ 24 jam di Gawat DaruratJudul Kematian Pasien ≤ 24 jam di Gawat DaruratDimensi Mutu Efektifitas dan KeselamatanTujuan Terselenggaranya pelayanan yang efektif dan mampu menyelamatkan
pasien gawat daruratDefinisi Operasional Kematian ≤ 24 jam adalah kematian yang terjadi dalam periode 24 jam
sejak pasien datangFrekuensiPengumpulan Data
Setiap bulan
Periode Analisa Tiga bulan sekaliNumerator Jumlah pasien yang meninggal dalam periode ≤ 24 jam sejak pasien
datangDenominator Jumlah seluruh yang ditangani di Gawat DaruratSumber Data Rekam MedikStandar ≤ 2 perseribuPenanggung jawabPengumpulan data
Kepala Instalasi Gawat Darurat
8. Pasien jiwa yang dapat ditenangkan dalam waktu ≤ 48 jamJudul Pasien jiwa yang dapat ditenangkan dalam waktu ≤ 48 jamDimensi Mutu Efektifitas dan KeselamatanTujuan erselenggaranya pelayanan yang efektif dan mampu menenangkan
dan menyelamatkan pasien jiwa dalam pelayanan gawat daruratkesehatan jiwa
Definisi Operasional Pasien dapat ditenangkan adalah pasien dengan gangguan jiwa yangdengan intervensi medis tidaklagi menunjukkan gejala dan tandaagresif yang dapat mencelakakan diri sendiri maupun orang lainsebagai akibat gangguan jiwa yang diderita.
FrekuensiPengumpulan Data
Setiap bulan
Periode Analisa Tiga bulan sekaliNumerator Jumlah pasien gangguan jiwa yang dapat ditenangkanDenominator Jumlah seluruh pasien gangguan jiwa yang menunjukkan gejala dan
tanda agresif yang ditangani di Gawat DaruratSumber Data Rekam MedikStandar 100 %Penanggung jawabPengumpulan data
Kepala Instalasi Gawat Darurat
9. Tidak adanya keharusan untuk membayar uang mukaJudul Tidak adanya keharusan untuk membayar uang mukaDimensi Mutu Akses dan KeselamatanTujuan Terselenggaranya pelayanan yang mudah diakses dan mampu segera
memberikan pertolongan pada pasien gawat daruratDefinisi Operasional Uang muka adalah uang yang diserahkan kepada pihak rumah sakit
sebagai jaminan terhadap pertolongan medis yang akan diberikanFrekuensiPengumpulan Data
Setiap bulan
Periode Analisa Tiga bulan sekaliNumerator Jumlah pasien gawat darurat yang tidak membayar uang mukaDenominator Jumlah seluruh pasien yang datang di Gawat DaruratSumber Data SurveiStandar 100 %Penanggung jawabPengumpulan data
Kepala Instalasi Gawat Darurat
2. PELAYANAN RAWAT JALAN1. Pemberi pelayanan di klinik spesialis
Judul Pemberi pelayanan di klinik spesialisDimensi Mutu Kompetensi tehnisTujuan Tersedianya pelayanan klinik oleh tenaga spesialis yang kompetenDefinisi Operasional Klinik spesialis adalah klinik pelayanan rawat jalan di rumah sakit yang
dilayani oleh dokter spesialis (untuk rumah sakit pendidikan dapatdilayani oleh dokter PPDS sesuai dengan special privilege yangdiberikan)
FrekuensiPengumpulan Data
Setiap bulan
Periode Analisa Tiga bulan sekaliNumerator Jumlah hari buka klinik spesialis yang ditangani oleh dokter spesialis
dalam waktu satu bulanDenominator Jumlah seluruh hari buka klinik spesialis dalam waktu satu bulanSumber Data Register rawat jalan poliklinik spesialisStandar 100 %Penanggung jawabPengumpulan data
Kepala Instalasi rawat jalan
2. Ketersediaan pelayanan rawat jalanJudul Ketersediaan pelayanan rawat jalanDimensi Mutu AksesTujuan Tersedianya jenis pelayanan rawat jalan spesialistik yang minimal
harus ada di rumah sakitDefinisi Operasional Pelayanan rawat jalan adalah pelayanan rawat jalan spesialistik yang
dilaksanakan di rumah sakit. Ketersediaan pelayanan rawat jalanuntuk rumah sakit khusus disesuaikan dengan spesifikasi dari rumahsakit tsb.
FrekuensiPengumpulan Data
Setiap bulan
Periode Analisa Tiga bulan sekaliNumerator Jenis – jenis pelayanan rawat jalan spesialistik yang ada (kualitatif)Denominator Tidak adaSumber Data Register rawat jalanStandar Minimal kesehatan anak, penyakit dalam, rehab medik dan saraf.Penanggung jawab Kepala Instalasi rawat jalan
Pengumpulan data
3. Ketersediaan pelayanan rawat jalan di rumah sakit jiwaJudul Ketersediaan pelayanan rawat jalan di rumah sakit jiwaDimensi Mutu AksesTujuan Tersedianya jenis pelayanan rawat jalan yang minimal harus ada di
rumah sakit jiwaDefinisi Operasional Pelayanan rawat jalan adalah pelayanan rawat jalan spesialistik yang
dilaksanakan di rumah sakit.FrekuensiPengumpulan Data
Setiap bulan
Periode Analisa Tiga bulan sekaliNumerator Jenis – jenis pelayanan rawat jalan spesialistik yang ada (kualitatif)Denominator Tidak adaSumber Data Register rawat jalanStandar Minimal
a. NAPZAb. Gangguan Psikotikc. Gangguan Neurotikd. Gangguan Organik
Penanggung jawabPengumpulan data
Kepala Instalasi rawat jalan
4. Jam Buka pelayanan sesuai ketentuanJudul Jam buka pelayanan sesuai ketentuanDimensi Mutu AksesTujuan Tersedianya jenis pelayanan rawat jalan spesialistik pada hari kerja di
rumah sakitDefinisi Operasional Jam buka pelayanan adalah jam dimulainya pelayanan rawat jalan
oleh tenaga spesialis jam buka 08.00 s.d. 13.00 setiap hari kerjakecuali jum’at
FrekuensiPengumpulan Data
Setiap bulan
Periode Analisa Tiga bulan sekaliNumerator Jumlah pelayanan rawat jalan spesialistik yang buka sesuai ketentuan
dalam satu bulanDenominator Jumlah seluruh hari pelayanan rawat jalan spesialistik dalam satu
bulanSumber Data Register rawat jalanStandar 100 %Penanggung jawabPengumpulan data
Kepala Instalasi rawat jalan
5. Waktu tunggu di Rawat JalanJudul Waktu tunggu di Rawat JalanDimensi Mutu AksesTujuan Tersedianya pelayanan rawat jalan spesialistik pada hari kerja di
setiap rumah sakit yang mudah dan cepat diakses oleh pasienDefinisi Operasional Waktu tunggu adalah waktu yang diperlukan mulai pasien mendaftar
sampai dilayani oleh dokter spesialisFrekuensiPengumpulan Data
Setiap bulan
Periode Analisa Tiga bulan sekaliNumerator Jumlah kumulatif waktu tunggu pasien rawat jalan yang disurvey
Denominator Jumlah seluruh pasien rawat jalan yang disurveySumber Data Survey Pasien rawat jalanStandar ≤ 60 menitPenanggung jawabPengumpulan data
Kepala Instalasi rawat jalan/komite mutu/tim mutu
6. Kepuasan Pelanggan pada Rawat JalanJudul Kepuasan Pelanggan pada Rawat JalanDimensi Mutu KenyamananTujuan Terselenggaranya pelayanan rawat jalan yang mampu memberikan
kepuasan pelangganDefinisi Operasional Kepuasan adalah pernyataan tentang persepsi pelanggan terhadap
pelayanan yang diberikanFrekuensiPengumpulan Data
Setiap bulan
Periode Analisa Tiga bulan sekaliNumerator Jumlah kumulatif rerata penilaian kepuasan pasien rawat jalan yang
disurveyDenominator Jumlah seluruh pasien rawat jalan yang disurvey (minimal n = 50)Sumber Data SurveyStandar ≥ 90 %Penanggung jawabPengumpulan data
Kepala Instalasi rawat jalan /tim mutu/panitia mutu
7. Pasien rawat jalan tuberkulosis yang ditangani dengan strategi DOTSJudul Pasien rawat jalan tuberkulosis yang ditangani dengan strategi DOTSDimensi Mutu Akses, efisiensiTujuan Terselenggaranya pelayanan rawat jalan bagi pasein tuberkulosis
dengan strategi DOTSDefinisi Operasional Pelayanan rawat jalan tuberkulosis dengan strategi DOTS adalah
pelayanan tuberculosis dengan 5 strategi penanggulangantuberculosis nasional. Penegakan diagnosis dan follow up pengobatanpasien tuberculosis harus melalui pemeriksaan ikroskopis tuberculosis,pengobatan harus menggunakan paduan obat anti tuberculosis yangsesuai dengan standar penanggulanagn tuberculosis nasional, dansemua pasien yang tuberculosis yang diobati dievaluasi secara kohortsesuai dengan penanggulangan nasional
FrekuensiPengumpulan Data
Setiap bulan
Periode Analisa Tiga bulan sekaliNumerator Jumlah semua pasien rawat jalan tuberculosis yang ditangani dengan
strategi DOTSDenominator Jumlah seluruh pasien rawat jalan tuberculosis yang ditangani di
rumah sakit dalam waktu tiga bulanSumber Data Register rawat jalan, register TB 03 UPKStandar 100 %Penanggung jawabPengumpulan data
Kepala Instalasi rawat jalan
3. PELAYANAN RAWAT INAP1. Pemberi pelayanan rawat inap
Judul Pemberi pelayanan rawat inapDimensi Mutu Kompetensi tehnisTujuan Tersedianya pelayanan rawat inap oleh tenaga yang kompetenDefinisi Operasional Pemberi pelayanan rawat inap adalah dokter dan tenaga perawat
yang kompeten (minimal D3)FrekuensiPengumpulan Data
6 bulan
Periode Analisa 6 bulanNumerator Jumlah tenaga dokter dan perawat yang memberi pelayanan diruang
rawat inap yang sesuai dengan ketentuanDenominator Jumlah seluruh tenaga dokter dan perawat yang bertugas di rawat
inapSumber Data KepegawaianStandar 100 %Penanggung jawabPengumpulan data
Kepala Instalasi rawat inap
2. Dokter penanggung jawab pasien rawat inapJudul Dokter penanggung jawab pasien rawat inapDimensi Mutu Kompetensi tehnis, kesinambungan pelayananTujuan Tersedianya pelayanan rawat inap yang terkoordinasi untuk menjamin
kesinambungan pelayananDefinisi Operasional Penanggung jawab rawat inap adalah dokter yang mengkoordinasikan
kegiatan pelayanan rawat inap sesuai kebutuhan pasienFrekuensiPengumpulan Data
1 bulan
Periode Analisa 3 bulanNumerator Jumlah pasien dalam satu bulan yang mempunyai dokter sebagai
penanggung jawabDenominator Jumlah seluruh pasien rawat inap dalam satu bulanSumber Data Rekam medikStandar 100 %Penanggung jawabPengumpulan data
epala Instalasi rawat inap
3. Ketersediaan pelayanan rawat inapJudul Ketersediaan pelayanan rawat inapDimensi Mutu AksesTujuan Tersedianya jenis pelayanan rawat inap yang minimal harus ada di
rumah sakitDefinisi Operasional Pelayanan rawat inap adalah pelayanan rumah sakit yang diberikan
tirah baringdi rumah sakit. Untuk rumah sakit khusus disesuaikandengan spesifikasi rumah sakit tsb.
FrekuensiPengumpulan Data
3 bulan
Periode Analisa 3 bulanNumerator Jenis – jenis pelayanan rawat inap spesialistik yang ada (kualitatif)Denominator Tidak adaSumber Data Register rawat inapStandar Minimal kesehatan anak, penyakit dalam, rehabilitasi medic dan saraf.Penanggung jawabPengumpulan data
Kepala Instalasi rawat inap
4. Jam visite dokter spesialisJudul Jam visite dokter spesialisDimensi Mutu Akses, kesinambungan pelayananTujuan Tergambarnya kepedulian tenaga medis terhadap ketepatan waktu
pemberian pelayanan.Definisi Operasional Visite dokter spesialis adalah kunjungan dokter spesialis setiaphari
kerja sesuai dengan ketentuan waktu kepada setiap pasien yangmenjadi tanggungjawabnya, yang dilakukan antara jam 08.00 sampaidengan 14.00.
FrekuensiPengumpulan Data
Tiap bulan
Periode Analisa Tiap tiga bulanNumerator Jumlah visite dokter spesialis antara jam 08.00 sampai dengan 14.00
yang disurveyDenominator Jumlah pelaksanaan visite dokter spesialis yang disurveySumber Data SurveyStandar 100 %Penanggung jawabPengumpulan data
Kepala Instalasi rawat inap/Komite medik/Panitia mutu
5. Angka kejadian infeksi nosokomialJudul Angka kejadian infeksi nosokomialDimensi Mutu Keselamatan pasienTujuan Mengetahui hasil pengendalian infeksi nosokomial rumah sakitDefinisi Operasional Infeksi nosokomial adalah infeksi yang dialamioleh pasien yang
diperoleh selama dirawat di rumah sakit yang meliputi dekubitus,phlebitis, sepsis, dan infeksi luka operasi
FrekuensiPengumpulan Data
Setiap bulan
Periode Analisa Tiap tiga bulanNumerator Jumlah pasien rawat inap yang terkena infeksi nosokomial dalam
satu bulanDenominator Jumlah pasien rawat inap dalam satu bulanSumber Data Survei, laporan infeksi nosokomialStandar ≤ 1,5 %Penanggung jawabPengumpulan data
Kepala instalasi rawat inap/komite medik/panitia mutu
7. Tidak adanya kejadian pasien jatuh yang berakibat kecacatan/kematianJudul Tidak adanya kejadian pasien jatuh yang berakibat
kecacatan/kematianDimensi Mutu Keselamatan pasienTujuan Tergambarnya pelayanan keperawatan yang aman bagi pasienDefinisi Operasional Kejadian pasien jatuh adalah kejadian pasien jatuh selama dirawat
baik akibat jatuh dari tempat tidur, di kamar mandi, dsb, yangberakibat kecacatan atau kematian
FrekuensiPengumpulan Data
Setiap bulan
Periode Analisa Setiap bulanNumerator Jumlah pasien dirawat dalam bulan tersebut dikurangi jumlah pasien
yang jatuh dan berakibat kecacatan atau kematian
Denominator Jumlah pasien dirawat dalam bulan tersebutSumber Data Rekam medis, laporan keselamatan pasienStandar 100 %Penanggung jawabPengumpulan data
Kepala instalasi rawat inap
8. Kematian Pasien > 48 JamJudul Kematian Pasien > 48 JamDimensi Mutu Keselamatan dan EfektifitasTujuan Tergambarnya pelayanan pasien rawat inap di rumah sakit yang
aman dan efektifDefinisi Operasional Kematian pasien > 48 jam adalah kematian yang terjadi sesudah
periode 48 jam setelah pasien rawat inap masuk rumah sakitFrekuensiPengumpulan Data
1 bulan
Periode Analisa 1 bulanNumerator Jumlah kejadian kematian pasien rawat inap > 48 jam dalam satu
bulanDenominator Jumlah seluruh pasien rawat inap dalam satu bulanSumber Data Rekam MedisStandar ≤ 0,24 % ≤ 2,4/1000 (internasional) (NDR ≤ 25/1000, Indonesia)Penanggung jawabPengumpulan data
Ketua komite mutu/tim mutu
9. Kejadian pulang paksaJudul Kejadian pulang paksaDimensi Mutu Efektifitas, kesinambungan pelayananTujuan Tergambarnya penilain pasien terhadap efektifitas pelayanan rumah
sakitDefinisi Operasional Pulang paksa adalah pulang atas permintaan pasien atau keluarga
pasien sebelum diputuskan boleh pulang oleh dokterFrekuensiPengumpulan Data
1 bulan
Periode Analisa 3 bulanNumerator Jumlah pasien pulang paksa dalam satu bulanDenominator Jumlah seluruh pasien yang dirawat dalam satu bulanSumber Data Rekam MedisStandar ≤ 5 %Penanggung jawabPengumpulan data
Ketua komite mutu/ tim mutu
10. Kepuasan Pelanggan Rawat InapJudul Kepuasan Pelanggan Rawat InapDimensi Mutu KenyamananTujuan Terselenggaranya persepsi pelanggan terhadap mutu pelayanan
rawat inapDefinisi Operasional Kepuasan pelanggan adalah pernyataan puas oleh pelanggan
terhadap pelayanan rawat inapFrekuensiPengumpulan Data
1 bulan
Periode Analisa 3 bulanNumerator Jumlah kumulatif hasil penilaian kepuasan pasien yang disurvey
(dalam prosen)Denominator Jumlah total pasien yang disurvei (n minimal 50)Sumber Data SurveiStandar ≥ 90 %Penanggung jawabPengumpulan data
Ketua komite mutu/tim mutu
11. Pasien rawat inap tuberkulosis yang ditangani dengan strategi DOTSJudul Pasien rawat Inap tuberkulosis yang ditangani dengan strategi
DOTSDimensi Mutu Akses, efisiensiTujuan Terselenggaranya pelayanan rawat Inap bagi pasein tuberkulosis
dengan strategi DOTSDefinisi Operasional Pelayanan rawat inap tuberkulosis dengan strategi DOTS adalah
pelayanan tuberculosis dengan 5 strategi penanggulangantuberculosis nasional. Penegakan diagnosis dan follow uppengobatan pasien tuberculosis harus melalui pemeriksaanmikroskopis tuberculosis, pengobatan harus menggunakan paduanobat anti tuberculosis yang sesuai dengan standar penanggulanagntuberculosis nasional, dan semua pasien yang tuberculosis yangdiobati dievaluasi secara kohort sesuai dengan penanggulangannasional
FrekuensiPengumpulan Data
Tiap tiga bulan
Periode Analisa Tiap tiga bulanNumerator Jumlah semua pasien rawat inap tuberculosis yang ditangani dengan
strategi DOTSDenominator Jumlah seluruh pasien rawat inap tuberculosis yang ditangani di
rumah sakit dalam waktu tiga bulanSumber Data Register rawat inap, register TB 03 UPKStandar 100 %Penanggung jawabPengumpulan data
Kepala Instalasi rawat inap
12. Ketersediaan pelayanan rawat inap jiwaJudul Ketersediaan pelayanan rawat di rumah sakit yang memberikan
pelayanan jiwaDimensi Mutu AksesTujuan Tersedianya jenis pelayanan rawat inap yang minimal harus ada di
rumah sakit jiwaDefinisi Operasional Pelayanan rawat inap adalah pelayanan rumah sakit jiwa yang
diberikan kepada pasien tidak gaduh gelisah tetapi memerlukanpenyembuhan aspek psiko patologis.
FrekuensiPengumpulan Data
3 bulan
Periode Analisa 3 bulanNumerator Jenis – jenis pelayanan rawat inap rumah sakit jiwa
Denominator Tidak adaSumber Data Register rawat inapStandar Minimal
a. NAPZAb. Gangguan Psikotikc. Gangguan Neurotikd. Gangguan Organik
Penanggung jawabPengumpulan data
Kepala Instalasi rawat inap
13. Tidak adanya Kematian Pasien gangguan jiwa karena bunuh diriJudul Tidak adanya Kematian Pasien gangguan jiwa karena bunuh diriDimensi Mutu KeselamatanTujuan Tergambarnya pelayanan pasien rawat inap di rumah sakit jiwa yang
aman dan efektif.Definisi Operasional Kematian pasien jiwa karena bunuh diri adalah kematian yang terjadi
pada pasien gangguan jiwa karena perawatan rawat inap yang tidakbaik
FrekuensiPengumpulan Data
1 bulan
Periode Analisa 1 bulanNumerator Jumlah seluruh pasien yang dirawat dalam satu bulan dikurangi
jumlah kejadian kematian pasien gangguan jiwa bunuh diri dalamsatu bulan
Denominator Jumlah seluru pasien yang dirawat dalam satu bulanSumber Data Rekam medisStandar 100 %Penanggung jawab Komite medik/mutu
14. Kejadian (re-admision) pasien gangguan jiwa tidak kembali dalamJudul Kejadian (re-admision) pasien gangguan jiwa tidak kembali
dalam perawatan dalam waktu ≤ 1 bulanDimensi Mutu
Efektifitas, Kompetensi tehnisTujuan
Tergambarnya pelayanan pasien rawat inap di rumah sakit jiwa yangefektif
Definisi Operasional Lamanya waktu pasien gangguan jiwa yang sudah dipulangkan tidakkembali keperawatan di rumah sakit jiwa
FrekuensiPengumpulan Data
1 bulan
Periode Analisa 6 bulanNumerator
Jumlah seluruh pasien gangguan yang dipulangkan dalam 1 bulandikurangi jumlah kejadian pasien gangguan jiwa yang kembalidirawat dalam waktu ≤ 1 bula
Denominator Jumlah seluru pasien yang gangguan jiwa yang dipulangkan dalam 1bulan
Sumber Data Rekam medisStandar 100 %Penanggung jawab Komite medik/mutu
15. Lama hari perawatanJudul Lama hari perawatan pasien gangguan jiwaDimensi Mutu Efektifitas, Kompetensi teknisTujuan Tergambarnya pelayanan pasien rawat inap di rumah sakit jiwa yang
efektifDefinisi Operasional Lamanya waktu perawatan pasien gangguan jiwa di rumah sakit jiwaFrekuensiPengumpulan Data
1 bulan
Periode Analisa 6 bulanNumerator Jumlah rerata perawtan pasien gangguan jiwa 6 mingguDenominator Tidak adaSumber Data Rekam medisStandar ≤ 6 mingguPenanggung jawab Komite medik/mutu
4. PELAYANAN INTENSIF1. Rata-rata pasien yang kembali ke perawatan intensif dengan kasus yang
sama < 72 jam.Judul Rata-rata pasien yang kembali ke perawatan intensif dengan
kasus yang sama < 72 jam
Dimensi Mutu EfektifitasTujuan Tergambarnya keberhasilan perawatan intensifDefinisi Operasional Pasien kembali keperawatan intensif dari ruang rawat inap dengan
kasus yangFrekuensiPengumpulan Data
1 bulan
Periode Analisa 3 bulanNumerator Jumlah pasien yang kembali ke perawatan intensif dengan kasus
yang sama < 72 jam dalam 1 bulan.Denominator Jumlah seluruh pasien yang dirawat di ruang intensif dalam 1 bulan.Sumber Data Rekam medisStandar < 3%Penanggung jawabPengumpulan data
Komite mudik/mutu
2. Pemberi pelayanan unit intensifJudul Pemberi pelayanan unit intensifDimensi Mutu Kompetensi teknisTujuan Tersedianya pelayanan intensif tenaga yang kompetenDefinisi Operasional Pemberi pelayanan intensif adalah dokter Sp.An dan dokter spesialis
sesuai dengan kasus yang ditangani, perawat D3 dengan sertifikatperawat mahir ICU / setara
FrekuensiPengumpulan Data
1 bulan
Periode Analisa 3 bulanNumerator Jumlah tenaga dokter Sp.An dan spesialis yang sesuai dengan
kasus yang ditangani, perawat D3 dengan sertifikat perawat mahirICU/setara yang melayani pelayanan intensif.
Denominator Jumlah seluruh tenaga dokter dan perawat yang melayani perawatanintensif
Sumber Data KepegawaianStandar 100%Penanggung jawabPengumpulan data
Komite medik/mutu
3. Pemberi pelayanan unit intensifJudul Pemberi pelayanan unit intensif jiwaDimensi Mutu Kompetensi teknisTujuan Tersedianya pelayanan intensif tenaga yang kompetenDefinisi Operasional Pemberi pelayanan intensif adalah dokter Sp.KJ, dokter spesialis
sesuai dengan kasus yang ditangani, perawat D3 dengan sertifikatkegawadaruratan psikiatri dan psikolog klinis.
FrekuensiPengumpulan Data
1 bulan
Periode Analisa 3 bulanNumerator Jumlah tenaga dokter Sp.An dan spesialis yang sesuai dengan
kasus yang ditangani, perawat D3 dengan sertifikat perawat mahirICU/setara yang melayani pelayanan intensif.
Denominator Jumlah seluruh tenaga dokter dan perawat yang melayani perawatanintensif
Sumber Data KepegawaianStandar 100%Penanggung jawabPengumpulan data
Komite medik/mutu
5. A. RADIOLOGI1. Waktu tunggu hasil pelayanan thorax foto dan USG
Judul Waktu tunggu hasil pelayanan thorax foto dan USGDimensi Mutu Efektifitas, kesinambungan pelayanan, efisiensiTujuan Tergambarnya kecepatan pelayanan radiologiDefinisi Operasional Waktu tunggu hasil pelayanan thorax foto dan USG adalah tenggang
waktu mulai pasien di foto dan dilakukan pemeriksaan USG sampaidengan menerima hasil yang sudah diekspertisi
FrekuensiPengumpulan Data
1 bulan
Periode Analisa 3 bulanNumerator Jumlah kumulatif waktu tunggu hasil pelayanan thorax foto dan USG
dalam satu bulan.Denominator Jumlah pasien yang difoto thorax dan di USG dalam bulan tersebut.Sumber Data rekam medisStandar ≤ 3 jamPenanggung jawab Kepala Instalasi Radiologi dan Elektromedik
2. Pelaksana ekspertisi hasil pemeriksaanJudul Pelaksana ekspertisi hasil pemeriksaanDimensi Mutu Kompetensi tehnisTujuan Pembacaan dan verifikasi hasil pemeriksaan rontgen dan USG
dilakukan oleh tenaga ahli untuk memastikan ketepatan diagnosisDefinisi Operasional Pelaksana ekspertisi rontgen adalah dokter spesialis Radiologi yang
mempunyaikewenangan untuk melakukan pembacaan foto rontgen/hasil pemeriksaan radiologi dan USG. Bukti pembacaan dan verifikasiadalah dicantumkannya tanda tangan dokter spesialis radiologi padalembar hasil pemeriksaan yang dikirimkan kepadadokter yangmeminta.
FrekuensiPengumpulan Data
1 bulan
Periode Analisa 3 bulanNumerator Jumlah foto rontgen dan hasil USG yang dibaca dan diverifikasi oleh
dokter spesialis radiologi dalam 1 bulan.Denominator Jumlah seluruh pemeriksaan foto rontgen dan USG dalam 1 bulan.Sumber Data Register di Instalasi RadiologiStandar 100 %Penanggung jawab Kepala Instalasi Radiologi dan Elektromedik
3. Kejadian kegagalan pelayanan rontgenJudul Kejadian kegagalan pelayanan rontgenDimensi Mutu Efektifitas dan efisiensiTujuan Tergambarnya efektifitas dan efisiensi pelayanan rontgenDefinisi Operasional Kegagalan pelayanan rontgen adalah kerusakan foto yang tidak dapat
dibacaFrekuensiPengumpulan Data
1 bulan
Periode Analisa 3 bulanNumerator Jumlah foto rusak yang tidak dapat dibaca dalam 1 bulanDenominator Jumlah seluruh pemeriksaan foto dalam 1 bulanSumber Data Register radiologyStandar ≤ 7 %
Penanggung jawab Kepala Instalasi Radiologi dan Elektromedik
4. Kepuasan pelangganJudul Kepuasan pelangganDimensi Mutu KenyamananTujuan Tergambarnya persepsi pelanggan terhadap pelayanan radiologiDefinisi Operasional Kepuasan pelanggan adalah pernyataan puas oleh pelanggan
terhadap pelayanan radiologyFrekuensiPengumpulan Data
1 bulan
Periode Analisa 3 bulanNumerator Jumlah pasien yang disurvei yang menyatakan puasDenominator Jumlah total pasien yang disurvei (n minial 50)Sumber Data SurveiStandar ≥ 80 %Penanggung jawab Ketua komite mutu/tim mutu
5. B. ELEKTROMEDIK1. Waktu tunggu hasil pelayanan Brainmapping, EKG, Echocardiografi,
TreadmillJudul Waktu tunggu hasil pelayanan Brainmapping, EKG, Echocardiografi,
dan TreadmillDimensi Mutu Efektifitas, kesinambungan pelayanan, efisiensiTujuan Tergambarnya kecepatan pelayanan elektromedikDefinisi Operasional Waktu tunggu hasil pelayanan Brainmapping, EKG, Echocardiografi,
dan Treadmill adalah tenggang waktu mulai pasien dilakukanpemeriksaan sampai dengan menerima hasil yang sudah diekspertisi
FrekuensiPengumpulan Data
1 bulan
Periode Analisa 3 bulanNumerator Jumlah kumulatif waktu tunggu hasil pelayanan Brainmapping, EKG,
Echocardiografi, dan Treadmill dalam satu bulan.Denominator Jumlah pasien yang dilakukan pemeriksaan Brainmapping, EKG,
Echocardiografi, dan Treadmill dalam bulan tersebut.Sumber Data rekam medisStandar Brainmapping 2 hari kerja,
EKG, Echocardiografi, dan Treadmill ≤ 3 jamPenanggung jawab Kepala Instalasi Radiologi dan Elektromedik
2. Pelaksana ekspertisi hasil pemeriksaanJudul Pelaksana ekspertisi hasil pemeriksaanDimensi Mutu Kompetensi tehnisTujuan Pembacaan dan verifikasi hasil pemeriksaan Brainmapping, EKG,
Echocardiografi, dan Treadmill dilakukan oleh tenaga ahli untuk
memastikan ketepatan diagnosisDefinisi Operasional Pelaksana ekspertisi Brainmapping, EKG, Echocardiografi, dan
Treadmill adalah dokter Dokter Spesialis Neurologi dan SpesialisDokter Spesialis Jantung yang mempunyai kewenangan untukmelakukan pembacaan hasil pemeriksaan Brainmapping, EKG,Echocardiografi, dan Treadmill. Bukti pembacaan dan verifikasi adalahdicantumkannya tanda tangan Dokter Spesialis Neurologi danspesialis Dokter Spesialis Jantung pada lembar hasil pemeriksaanyang dikirimkan kepada dokter yang meminta.
FrekuensiPengumpulan Data
1 bulan
Periode Analisa 3 bulanNumerator Jumlah pemeriksaan Brainmapping, EKG, Echocardiografi, dan
Treadmill yang telah dibaca dan diverifikasi oleh Dokter SpesialisNeurologi dan Spesialis Dokter Spesialis Jantung dalam 1 bulan.
Denominator Jumlah seluruh pemeriksaan Brainmapping, EKG, Echocardiografi,dan Treadmill dalam 1 bulan.
Sumber Data Register di Instalasi Radiologi dan ElektromedikStandar 100 %Penanggung jawab Kepala Instalasi Radiologi dan Elektromedik
3. Kejadian kegagalan pelayanan Brainmapping, EKG, Echocardiografi,Treadmill
Judul Kejadian kegagalan Brainmapping, EKG, Echocardiografi, TreadmillDimensi Mutu Efektifitas dan efisiensiTujuan Tergambarnya efektifitas dan efisiensi pelayanan Brainmapping, EKG,
Echocardiografi, TreadmillDefinisi Operasional Kegagalan pelayanan Brainmapping, EKG, Echocardiografi, Treadmill
adalah tidak kooperatifnya pasien yang menimbulkan hasilpemeriksaan tidak dapat dibaca
FrekuensiPengumpulan Data
1 bulan
Periode Analisa 3 bulanNumerator Jumlah hasil pemeriksaan yang tidak dapat dibaca dalam 1 bulanDenominator Jumlah seluruh pemeriksaan Brainmapping, EKG, Echocardiografi,
Treadmill dalam 1 bulanSumber Data Register Instalasi Radiologi dan ElektromedikStandar ≤ 6 %Penanggung jawab Kepala Instalasi Radiologi dan Elektromedik
4. Kepuasan pelangganJudul Kepuasan pelanggan
Dimensi Mutu KenyamananTujuan Tergambarnya persepsi pelanggan terhadap pelayanan elektromedikDefinisi Operasional Kepuasan pelanggan adalah pernyataan puas oleh pelanggan
terhadap pelayanan elektromedikFrekuensiPengumpulan Data
1 bulan
Periode Analisa 3 bulanNumerator Jumlah pasien yang disurvei yang menyatakan puasDenominator Jumlah total pasien yang disurvei (n minial 50)Sumber Data SurveiStandar > 80 %Penanggung jawab Ketua komite mutu/tim mutu
6. LABORATORIUM PATOLOGI KLINIK1. Waktu tunggu hasil pelayanan laboratorium
Judul Waktu tunggu hasil pelayanan laboratoriumDimensi Mutu Efektifitas, kesinambungan pelayanan, efisiensiTujuan Tergambarnya kecepatan pelayanan laboratoriumDefinisi Operasional Pemeriksaan laboratorium yang dimaksud adalah pelayanan
pemeriksaan laboratorium rutin dan kimia darah. Waktu tunggu hasilpelayanan laboratorium untuk pemeriksaan laboratorium adalahtenggang waktu mulai pasien diambil sample sampai denganmenerima hasil yang sudah diekspertisi.
FrekuensiPengumpulan Data
1 bulan
Periode Analisa 3 bulanNumerator Jumlah kumulatif waktu tunggu hasil pelayanan laboratorium pasien
yang disurvey dalam satu bulanDenominator Jumlah pasien yang diperiksa di laboratorium yang disurvey dalam
bulan tersebut.Sumber Data SurveyStandar < 140 menit (manual)Penanggung jawabPengumpulan data
Kepala Instalasi Laboratorium
2. Pelaksana ekspertisi hasil pemeriksaan laboratoriumJudul Pelaksana ekspertisi hasil pemeriksaan laboratoriumDimensi Mutu Kompetensi teknisTujuan Pembacaan dan verifikasi hasil pemeriksaan laboratorium dilakukan
oleh tenaga ahli untuk memastikan ketepatan diagnosisDefinisi Operasional Pelaksana ekspertisi laboratorium adalah dokter spesialis patologi
klinik yang mempunyai kewenangan untuk melakukan pembacaanhasil pemeriksaan laboratorium. Bukti dilakukan ekspertisi adalahadanya tandatangan pada lembar hasil pemeriksaan yang dikirimkanpada dokter yang meminta.
FrekuensiPengumpulan Data
1 bulan
Periode Analisa 3 bulanNumerator Jumlah hasil lab. yang diverifikasi hasilnya oleh dokter spesialis
patologi klinik dalam satu bulan.
Denominator Jumlah seluruh pemeriksaan laboratorium dalam satu bulanSumber Data Register di instalasi laboratoriumStandar 100%Penanggung jawabPengumpulan data
Kepala instalasi laboratorium
3. Tidak adanya kesalahan penyerahan hasil pemeriksaan laboratoriumJudul Tidak adanya kesalahan penyerahan hasil pemeriksaan
laboratoriumDimensi Mutu KeselamatanTujuan Tergambarnya ketelitian pelayanan laboratoriumDefinisi Operasional Kesalahan penyerahan hasil laboratorium adalah penyerahan hasil
laboratorium pada salah orang.FrekuensiPengumpulan Data
1 bulan
Periode Analisa 3 bulanNumerator Jumlah seluruh pasien yang diperiksa laboratorium dalam satu bulan
dikurangi jumlah penyerahan hasil laboratorium salah orang dalamsatu bulan
Denominator Jumlah pasien yang diperiksa di laboratorium dalam bulan tersebutSumber Data Rekam medisStandar 100%Penanggung jawabPengumpulan data
Kepala Instalasi Laboratorium
4. Kepuasan pelangganJudul Kepuasan pelangganDimensi Mutu KenyamananTujuan Tergambarnya persepsi pelanggan terhadap pelayanan laboratoriumDefinisi Operasional Kepuasan pelanggan adalah pernyataan puas oleh pelanggan
terhadap pelayanan laboratorium.FrekuensiPengumpulan Data
1 bulan
Periode Analisa 3 bulanNumerator Jumlah kumulatif hasil penilaian kepuasan dari pasien yang disurvei
(dalam prosen)Denominator Jumlah total pasien yang disurvei (n minial 50)Sumber Data SurveiStandar > 80 %Penanggung jawabPengumpulan data
Kepala Instalasi Laboratorium
7. A. REHABILITASI MEDIK1. Kejadian drop out pasien terhadap pelayanan rehabilitasi yang
direncanakan.Judul Kejadian drop out pasien terhadap pelayanan rehabilitasi yang
direncanakan.Dimensi Mutu Kesinambungan pelayanan dan efektifitasTujuan Tergambarnya kesinambungan pelayanan rehabilitasi sesuai yang
direncanakanDefinisi Operasional Drop out pasien terhadap pelayanan rehabilitasi yang direncanakan
adalah pasien tidak bersedia meneruskan program rehabilitasi yangdirencanakan.
FrekuensiPengumpulan Data
3 bulan
Periode Analisa 6 bulanNumerator Jumlah seluruh pasien yang drop out dalam 3 bulanDenominator Jumlah seluruh pasien yang di program rehabilitasi medik dalam 3
bulanSumber Data Rekam medisStandar < 50%Penanggung jawabPengumpulan data
Kepala Instalasi Rehabilitasi Medik
2. Tidak adanya kejadian kesalahan tindakan rehabilitasi medikJudul
Tidak adanya kejadian kesalahan tindakan rehabilitasi medikDimensi Mutu
Keselamatan dan kenyamananTujuan
Tergambarnya kejadian kesalahan klinis dalam rehabilitasi medikDefinisi Operasional
Kesalahan tindakan rehabilitasi medik adalah memberikan atau tidakmemberikan tindakan rehabilitasi medik yang diperlukan yang tidaksesuai dengan rencana asuhan dan/atau tidak sesuai denganpedoman/standar pelayanan rehabilitasi medik.
FrekuensiPengumpulan Data
1 bulan
Periode Analisa 3 bulanNumerator Jumlah seluruh pasien yang deprogram rehabilitasi medik dalam 1
bulan dikurangi jumlah pasien yang mengalami kesalahan tindakanrehabilitasi medik dalam 1 bulan.
Denominator Jumlah seluruh pasien yang deprogram rehabilitasi medik dalam 1bulan
Sumber Data Rekam medisStandar 100 %Penanggung jawabPengumpulan data
Kepala Instalasi Rehabilitasi Medik dan Mental
3. Kepuasan PelangganJudul Kepuasan pelangganDimensi Mutu KenyamananTujuan Tergambarnya persepsi pelanggan terhadap pelayanan rehabilitasi
medikDefinisi Operasional Kepuasan pelanggan adalah pernyataan puas oleh pelanggan
terhadap pelayanan rehabilitas medik.FrekuensiPengumpulan Data
1 bulan
Periode Analisa 3 bulanNumerator Jumlah kumulatif hasil penilaian kepuasan dari pasien yang disurvei
(dalam prosen)Denominator Jumlah total pasien yang disurvei (n minial 50)Sumber Data SurveiStandar >80 %Penanggung jawabPengumpulan data
Kepala Instalasi Rehabilitasi Medik dan Mental
7. B. REHABILITASI MENTAL1. Kedatangan pasien yang patuh terhadap pelayanan Rehabilitasi Mental
yang direncanakan.Judul Kedatangan pasien yang patuh terhadap pelayanan Rehabilitasi
Mental yang direncanakan.Dimensi MutuTujuanDefinisi OperasionalFrekuensiPengumpulan Data
3 bulan
Periode Analisa 6 bulanNumerator Jumlah pasien yang datang ke Instalasi RehabilitasiDenominator Jumlah pasien yang direncanakan terapi rehabilitasi mentalSumber Data Rekam medisStandar < 90%Penanggung jawabPengumpulan data
Kepala Instalasi Rehabilitasi Medik dan Mental
2. Tidak Ada kejadian kesalahan tindakan Rehabilitasi Mental.Judul Tidak Ada kejadian kesalahan tindakan Rehabilitasi MentalDimensi MutuTujuanDefinisi OperasionalFrekuensiPengumpulan Data
1 bulan
Periode Analisa 3 bulanNumerator Jumlah seluruh pasien yang diprogram rehabilitasi mental dalam
satu tahun dikurangi jumlah pasien yang mengalami kesalahantindakan rehabilitasi mental dalam satu tahun
Denominator Jumlah seluruh pasien yang diprogram rehabilitasi mental dalamsatu tahun
Sumber Data Rekam medisStandar 100 %Penanggung jawabPengumpulan data
Kepala Instalasi Rehabilitasi Medik dan Mental
8. FARMASI1. a. Waktu tunggu pelayanan obat jadi.
Judul Waktu tunggu pelayanan obat jadiDimensi Mutu Efektifitas, kesinambungan pelayanan, efisiensiTujuan Tergambarnya kecepatan pelayanan farmasiDefinisi Operasional Waktu tunggu pelayanan obat jadi adalah tenggang waktu mulai
pasien menyerahkan resep sampai dengan menerima obat jadiFrekuensiPengumpulan Data
1 bulan
Periode Analisa Tiga bulanNumerator Jumlah kumulatif waktu tunggu pelayanan obat jadi pasien yang
disurvey dalam satu bulan
Denominator Jumlah pasien yang disurvey dalam bulan tersebut.Sumber Data SurveyStandar <30 %Penanggung jawab Kepala Instalasi Farmasi
b. Waktu tunggu pelayanan obat racikanJudul Waktu tunggu pelayanan obat racikanDimensi Mutu Efektifitas, kesinambungan pelayanan, efisiensiTujuan Tergambarnya kecepatan pelayanan farmasiDefinisi Operasional Waktu tunggu pelayanan obat racikan adalah tenggang waktu mulai
pasien menyerahkan resep sampai dengan menerima obat racikanFrekuensiPengumpulan Data
1 bulan
Periode Analisa Tiga bulanNumerator Jumlah kumulatif waktu tunggu pelayanan obat racikan pasien yang
disurvey dalam satu bulanDenominator Jumlah pasien yang disurvey dalam bulan tersebut.Sumber Data SurveyStandar <60 %Penanggung jawab Kepala Instalasi Farmasi
2. Tidak adanya kejadian kesalahan pemberian obatJudul Tidak adanya kejadian kesalahan pemberian obatDimensi Mutu Keselamatan dan kenyamananTujuan Tergambarnya kejadian kesalahan dalam pemberian obatDefinisi Operasional Kesalahan pemberian obat meliputi :
1. Salah dalam memberikan jenis obat2. Salah dalam memberikan dosis3. Salah orang4. Salah jumlah
FrekuensiPengumpulan Data
1 bulan
Periode Analisa 3 bulanNumerator Jumlah seluruh pasien instalasi farmasi yang disurvey dikurangi
jumlah pasien yang mengalami kesalahan pemberian obatDenominator Jumlah seluruh pasien instalasi farmasi yang disurvey dikurangi
jumlah pasien yang mengalami kesalahan pemberian obatSumber Data SurveyStandar 100%Penanggung jawab Kepala Instalasi Farmasi
3. Kepuasan PelangganJudul Kepuasan pelangganDimensi Mutu KenyamananTujuan Tergambarnya persepsi pelanggan terhadap pelayanan farmasiDefinisi Operasional Kepuasan pelanggan adalah pernyataan puas oleh pelanggan
terhadap pelayanan farmasi.FrekuensiPengumpulan Data
1 bulan
Periode Analisa 3 bulanNumerator Jumlah kumulatif hasil penilaian kepuasan dari pasien yang disurvei
(dalam prosen)Denominator Jumlah total pasien yang disurvei (n minimal 50)Sumber Data SurveyStandar >80%Penanggung jawab Kepala Instalasi Farmasi
4. Penulisan resep sesuai formulariumJudul Penulisan resep sesuai formulariumDimensi Mutu EfisiensiTujuan Tergambarnya efisiensi pelayanan obat kepada pasienDefinisi Operasional Formularium obat adalah daftar obat yang digunakan di rumah sakit.FrekuensiPengumpulan Data
1 bulan
Periode Analisa 3 bulanNumerator Jumlah resep yang diambil sebagai sample yang sesuai formularium
dalam satu bulan.Denominator Jumlah seluruh resep yang diambil sebagai sampel dalam satu bulan
(n minimal 50)Sumber Data SurveyStandar 100%Penanggung jawab Kepala Instalasi Farmasi
9. Gizi1. Ketepatan waktu pemberian makanan kepada pasien
Judul Ketepatan waktu pemberian makanan kepada pasienDimensi Mutu Efektifitas, akses, kenyamananTujuan Tergambarnya efektifitas pelayanan instalasi giziDefinisi Operasional Ketepatan waktu pemberian makanan kepada pasien adalah
ketepatan penyediaan makanan, pada pasien sesuai dengan jadwalyang telah ditentukan.
FrekuensiPengumpulan Data
1 bulan
Periode Analisa 3 bulanNumerator Jumlah pasien rawat inap yang disurvei yang mendapat makanan
tepat waktu dalam satu bulan.Denominator Jumlah seluruh pasien rawat inap yang disurveiSumber Data SurveyStandar >90%Penanggung jawab Kepala Instalasi Gizi/Kepala Instalasi Rawat Inap
2. Sisa makanan yang tidak termakan oleh pasienJudul Sisa makanan yang tidak termakan oleh pasien
Dimensi Mutu Efektifitas dan efisienTujuan Tergambarnya efektifitas dan efisiensi pelayanan instalasi giziDefinisi Operasional Sisa makanan adalah porsi makanan yang tersisa yang tidak dimakan
oleh pasien (sesuai dengan pedoman asuhan gizi rumah sakit)FrekuensiPengumpulan Data
1 bulan
Periode Analisa 3 bulanNumerator Jumlah kumulatif porsi sisa makanan dari pasien yang disurveyDenominator Jumlah pasien yang disurvey dalam satu bulanSumber Data SurveyStandar <20%Penanggung jawab Kepala Instalasi Gizi/Kepala Instalasi Rawat Inap
3. Tidak adanya kesalahan dalam pemberian dietJudul Tidak adanya kesalahan dalam pemberian dietDimensi Mutu Keamanan, efisienTujuan Tergambarnya kesalahan dan efisiensi pelayanan instalasi giziDefinisi Operasional Kesalahan dalam memberikan diet adalah kesalahan dalam
memberikan jenis diet.FrekuensiPengumpulan Data
1 bulan
Periode Analisa 3 bulanNumerator Jumlah pemberian makanan yang disurvey dikurangi jumlah
pemberian makanan yang salah diet.Denominator Jumlah pasien yang disurvey dalam satu bulanSumber Data SurveyStandar 100%Penanggung jawab Kepala Instalasi Gizi/Kepala Instalasi Rawat Inap
10. PELAYANAN GAKIN1. Pelayanan terhadap pasien GAKIN yang datang ke RS pada setiap unit
pelayananJudul Pelayanan terhadap pasien GAKIN yang datang ke RS pada setiap
unit pelayananDimensi Mutu AksesTujuan Tergambarnya kepedulian rumah sakit terhadap masyarakat miskinDefinisi Operasional Pasien Keluarga Miskin (GAKIN) adalah pasien pemegang kartu
askeskinFrekuensiPengumpulan Data
1 bulan
Periode Analisa 3 bulanNumerator Jumlah pasien GAKIN yang dilayani rumah sakit dalam satu bulanDenominator Jumlah seluruh pasien GAKIN yang datang ke rumah sakit dalam satu
bulan.Sumber Data Register pasien
Standar 100%Penanggung jawab Direktur Rumah Sakit
11. REKAM MEDIK1. Kelengkapan pengisian rekam medik 24 jam setelah selesai pelayanan.
Judul Kelengkapan pengisian rekam medik 24 jam setelah selesaipelayanan
Dimensi Mutu Kesinambungan pelayanan dan keselamatanTujuan Tergambarnya tanggung jawab dokter dalam kelengkapan informasi
rekam medik.Definisi Operasional Rekam medik yang lengkap adalah, rekam medik yang telah diisi
lengkap oleh dokter dalam waktu < 24 jam setelah selesai pelayananrawat jalan atau setelah pasien rawat inap diputuskan untuk pulang,yang meliputi identitas pasien, anamnesis, rencana asuhan,pelaksanaan asuhan, tindak lanjut dan resume
FrekuensiPengumpulan Data
1 bulan
Periode Analisa 3 bulanNumerator Jumlah rekam medik yang disurvey dalam 1 bulan yang diisi lengkapDenominator Jumlah rekam medik yang disurvey dalam 1 bulan.Sumber Data SurveyStandar 100%Penanggung jawab Kepala instalasi rekam medik/wadir pelayanan medik.
2. Kelengkapan informed concent setelah mendapatkan informasi yangjelas.
Judul Kelengkapan informed concent setelah mendapatkan informasi yangjelas
Dimensi Mutu KeselamatanTujuan Tergambarnya tanggung jawab dokter untuk memberikan kepada
pasien dan mendapat persetujuan dari pasien akan tindakan medikyang dilakukan.
Definisi Operasional Informed concent adalah persetujuan yang diberikan pasien/keluargapasien atas dasar penjelasan mengenai tindakan medik yang akandilakukan terhadap pasien tersebut.
FrekuensiPengumpulan Data
1 bulan
Periode Analisa 3 bulanNumerator Jumlah pasien yang mendapat tindakan medik yang disurvey yang
mendapat informasi lengkap sebelum memberikan persetujuantindakan medik dalam 1 bulan.
Denominator Jumlah pasien yang mendapat tindakan medik yang disurvey dalam 1bulan
Sumber Data SurveyStandar 100%Penanggung jawab Kepala instalasi rekam medik
3. Waktu penyediaan dokumen rekam medik pelayanan rawat jalan.
Judul Waktu penyediaan dokumen rekam medik pelayanan rawat jalanDimensi Mutu Efektifitas, kenyamanan, efisiensiTujuan Tergambarnya kecepatan pelayanan pendaftaran rawat jalanDefinisi Operasional Dokumen rekam medis rawat jalan adalah dokumen rekam medis
pasien baru atau pasien lama yang digunakan pada pelayanan rawatjalan. Waktu penyediaan dokumen rekam medik mulai dari pasienmendaftar sampai rekam medis disediakan/ditemukan oleh petugas.
FrekuensiPengumpulan Data
Setiap bulan
Periode Analisa Setiap tiga bulanNumerator Jumlah kumulatif waktu penyediaan rekam medis sampel rawat jalan
yang diamatiDenominator Total sampel penyediaan rekam medis yang diamati (N tidak kurang
dari 100).Sumber Data Hasil survei pengamatan diruang pendaftaran rawat jalan untuk pasien
baru/diruang rekam medis untuk pasien lama.Standar Rerata < 10 menitPenanggung jawab Kepala instalasi rekam medis
4. Waktu penyediaan dokumen rekam medik pelayanan rawat inap.Judul Waktu penyediaan dokumen rekam medik pelayanan rawat inapDimensi Mutu Efektifitas, kenyamanan, efisiensiTujuan Tergambarnya kecepatan pelayanan rekam medik rawat inapDefinisi Operasional Dokumen rekam medis rawat inap adalah dokumen rekam medis
pasien baruatau pasien lama yang digunakan pada pelayanan rawatinap. Waktu penyediaandokumen rekam medik pelayanan rawat inapadalah waktu mulai pasien diputuskan untuk rawat inap oleh doktersampai rekam medik rawat inap tersedia di bangsal pasien.
FrekuensiPengumpulan Data
Setiap bulan
Periode Analisa Setiap tiga bulanNumerator Jumlah kumulatif waktu penyediaan rekam medis sampel rawat inap
yang diamatiDenominator Total sampel penyediaan rekam medis rawat inap yang diamatiSumber Data Hasil survei pengamatan diruang pendaftaran rawat jalanStandar Rerata < 15 menitPenanggung jawab Kepala instalasi rekam medis
12. Pengolahan Limbah1. Baku mutu limbah cair.
Judul Baku mutu limbah cairDimensi Mutu KeselamatanTujuan Tergambarnya kepedulian rumah sakit terhadap keamanan limbah cair
rumah sakitDefinisi Operasional Baku mutu adalah standar minimal pada limbah cair yang dianggap
aman bagi kesehatan, yang merupakan ambang batas yang ditolerirdan diukur dengan indikator :BOD (Biological Oxygen Demand) : 30 mg/literCOD (Chemical Oxygen Demand) : 80 mg/literTSS (Total Suspended Solid) 30 mg/literPH : 6-9
FrekuensiPengumpulan Data
3 bulan
Periode Analisa 3 bulanNumerator Hasil laboratorium pemeriksaan limbah cair rumah sakit yang sesuai
dengan baku mutu.Denominator Jumlah seluruh pemeriksaan limbah cair.Sumber Data Hasil pemeriksaanStandar 100%Penanggung jawab Kepala IPRS
2. Pengolahan limbah padat berbahaya sesuai dengan aturan.Judul Pengolahan limbah padat berbahaya sesuai dengan aturanDimensi Mutu KeselamatanTujuan Tergambarnya mutu penanganan limbah padat infeksius di rumah
sakitDefinisi Operasional Limbah padat berbahaya adalah sampah pada akibat proses
pelayanan yanmengandung bahan-bahan yang tercemar jasad renikyang dapat menularka penyakit dan/atau dapat mencederai, antaralain :1. Sisa jarum suntik2. Sisa ampul3. Kasa bekas4. Sisa jaringan
Pengolahan limbah padat berbahaya harus dikelola sesuai denganaturan dapedoman yang berlaku
FrekuensiPengumpulan Data
1 bulan
Periode Analisa 3 bulanNumerator Jumlah limbah padat yang dikelola sesuai dengan standar prosedur
operasional yang diamatiDenominator Jumlah total proses pengolahan limbah padat yang diamatiSumber Data Hasil pengamatanStandar 100%Penanggung jawab Kepala IPRS / Kepala K3 RS
13. Administrasi dan Manajemen1. Tindak lanjut penyelesaian hasil pertemuan tingkat direksi.
Judul Tindak lanjut penyelesaian hasil pertemuan tingkat direksiDimensi Mutu EfektivitasTujuan Tergambarnya kepedulian direksi terhadap upaya perbaikan
pelayanan di rumah sakitDefinisi Operasional Tindak lanjut penyelesaian hasil pertemuan tingkat direksi adalah
pelaksanaan tindak lanjut yang harus dilakukan oleh pesertapertemuan terhadap kesepakatan atau keputusan yang telah diambildalam pertemuan tersebut sesuai dengan permasalahan pada bidangmasing-masing.
FrekuensiPengumpulan Data
1 bulan
Periode Analisa 3 bulanNumerator Hasil keputusan pertemuan direksi yang ditindaklanjuti dalam satu
bulanDenominator Total hasil keputusan yang harus ditindaklanjuti dalam satu bulanSumber Data Notulen rapatStandar 100%Penanggung jawab Direktur rumah sakit
2. Kelengkapan laporan akuntabilitas kinerja.Judul Kelengkapan laporan akuntabilitas kinerjaDimensi Mutu Efektivitas, efisiensiTujuan Tergambarnya kepedulian administrasi rumah sakit dalam
menunjukkan akuntabilitas kinerja pelayanan.Definisi Operasional Akuntabilitas kinerja adalah perwujudan kewajiban rumah sakit untuk
mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan misiorganisasidalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkanmelaluipertanggungjawaban secara periodik. Laporan akuntabilitaskinerja yang lengkapadalah laporan kinerja yang memuat pencapaianindikator-indikator yang adapada SPM (Standar Pelayanan Minimal),indikator-indikator kinerja pada rencanastrategik bisnis rumah sakitdan indikator-indikator kinerja yang lain yangdipersyaratkan olehpemerintah daerah.Laporan akuntabilitas kinerja minimal 3 bulan sekali.
FrekuensiPengumpulan Data
1 tahun
Periode Analisa 3 tahunNumerator Laporan akuntabilitas kinerja yang lengkap dan dilakukan minimal 3
bulan dalam satu tahunDenominator Jumlah laporan akuntabilitas yang seharusnya disusun dalam satu
tahunSumber Data Bagian Tata UsahaStandar 100%Penanggung jawab Direktur
3. Ketepatan waktu pengusulan kenaikan pangkat.Judul Ketepatan waktu pengusulan kenaikan pangkatDimensi Mutu Efektivitas, efisiensi, kenyamananTujuan Tergambarnya kepedulian rumah sakit terhadap tingkat kesejahteraan
pegawai.Definisi Operasional Usulan kenaikan pangkat pegawai dilakukan dua periode dalam satu
tahun yaitu bulan April dan OktoberFrekuensiPengumpulan Data
1 tahun
Periode Analisa 1 tahunNumerator Jumlah pegawai yang diusulkan tepat waktu sesuai periode kenaikan
pangkat dalam satu tahun.Denominator Jumlah seluruh pegawai yang seharusnya diusulkan kenaikan pangkat
dalam satu tahun.Sumber Data Sub bagian kepegawaianStandar 100%Penanggung jawab Kepala Bagian Tata Usaha
4. Ketepatan waktu pengurusan kenaikan gaji berkala.Judul Ketepatan waktu pengurusan kenaikan gaji berkalaDimensi Mutu Efektivitas, kenyamananTujuan Tergambarnya kepedulian rumah sakit terhadap kesejahteraan
pegawaiDefinisi Operasional Usulan kenaikan berkala adalah kenaikan gaji secara periodik sesuai
peraturan kepegawaian yang berlaku (UU No. 8/1974, UU No.43/1999)
FrekuensiPengumpulan Data
1 tahun
Periode Analisa 1 tahunNumerator Jumlah pegawai yang diusulkan tepat waktu sesuai periode kenaikan
pangkat dalam satu tahun.Denominator Jumlah seluruh pegawai yang seharusnya diusulkan kenaikan pangkat
dalam satu tahun.Sumber Data Sub bagian kepegawaianStandar 100%Penanggung jawab Kepala Bagian Tata Usaha
5. Karyawan yang mendapat pelatihan minimal 20 jam pertahun.Judul Karyawan yang mendapat pelatihan minimal 20 jam pertahunDimensi Mutu Kompetensi teknisTujuan Tergambarnya kepedulian rumah sakit terhadap kualitas sumber daya
manusiaDefinisi Operasional Pelatihan adalah semua kegiatan peningkatan kompetensi karyawan
yang dilakukan baik dirumah sakit ataupun di luar rumah sakit yangbukan merupakan pendidikan formal. Minimal per karyawan 20 jamper tahun.
FrekuensiPengumpulan Data
1 tahun
Periode Analisa 1 tahunNumerator Jumlah karyawan yang mendapat pelatihan minimal 20 jam per tahunDenominator Jumlah seluruh karyawan di rumah sakitSumber Data Sub bagian kepegawaianStandar >60%Penanggung jawab Kepala Bagian Tata Usaha
6. Cost Recovery.Judul Cost recoveryDimensi Mutu Efisiensi, efektivitasTujuan Tergambarnya tingkat kesehatan keuangan di rumah sakitDefinisi Operasional Cost recovery adalah jumlah pendapatan fungsional dalam periode
waktu tertentu dibagi dengan jumlah pembelanjaan operasional dalamperiode waktu tertentu.
FrekuensiPengumpulan Data
1 bulan
Periode Analisa 3 bulanNumerator Jumlah pendapatan fungsional dalam satu bulanDenominator Jumlah pembelanjaan operasional dalam satu bulanSumber Data Sub bagian kepegawaianStandar >40%Penanggung jawab Kepala Bagian Tata Usaha/Keuangan
7. Ketepatan waktu penyusunan laporan keuangan.Judul Ketepatan waktu penyusunan laporan keuanganDimensi Mutu EfektivitasTujuan Tergambarnya disiplin pengelolaan keuangan rumah sakitDefinisi Operasional Laporan keuangan meliputi realisasi anggaran dan arus kas Laporan
keuangan harus diselesaikan sebelum tanggal 10 setiap bulanberikutnya.
FrekuensiPengumpulan Data
Tiga bulan
Periode Analisa Tiga bulanNumerator Jumlah laporan keuangan yang diselesaikan sebelum tanggal setiap
bulan berikutnya dalam tiga bulanDenominator Jumlah laporan keuangan yang harus diselesaikan dalam tiga bulanSumber Data Sub bagian kepegawaianStandar 100%Penanggung jawab Kepala Bagian Tata Usaha/Keuangan
8. Kecepatan waktu pemberian informasi tentang tagihan pasien rawatinap.
Judul Kecepatan waktu pemberian informasi tentang tagihan pasien rawatinap
Dimensi Mutu Efektivitas, kenyamananTujuan Tergambarnya kecepatan pelayanan informasi pembayaran pasien
rawat inapDefinisi Operasional Informasi tagihan pasien rawat inap meliputi semua tagihan pelayanan
yang telah diberikan. Kecepatan waktu pemberian informasi tagihanpasien rawat inap adalah waktu mulai pasien dinyatakan boleh pulangoleh dokter sampai dengan informasi tagihan diterima oleh pasien.
FrekuensiPengumpulan Data
Setiap bulan
Periode Analisa Setiap tiga bulanNumerator Jumlah kumulatif waktu pemberian informasi tagihan pasien rawat inap
yang diamati dalam satu bulanDenominator Jumlah total pasien rawat inap yang diamati dalam satu bulanSumber Data Hasil pengamatanStandar < 2 jamPenanggung jawab Bagian Keuangan
9. Ketepatan waktu pemberian imbalan (insentif) sesuai kesepakatan waktu.Judul Ketepatan waktu pemberian imbalan (insentif) sesuai kesepakatan
waktuDimensi Mutu Efektivitas,Tujuan Tergambarnya kinerja manajemen dalam memperhatikan
kesejahteraan karyawan.Definisi Operasional Insentif adalah imbalan yang diberikan kepada karyawan sesuai
dengan kinerja yang dicapai dalam satu bulan.FrekuensiPengumpulan Data
Tiap 6 bulan
Periode Analisa Tiap 6 bulanNumerator Jumlah bulan dengan kelambatan pemberian insentifDenominator 6Sumber Data Catatan di bagian keuanganStandar 100%Penanggung jawab Bagian Keuangan
14. AMBULANCE/KERETA JENAZAH1. Waktu pelayanan ambulance/kereta jenazah.
Judul Waktu pelayanan ambulance/kereta jenazahDimensi Mutu AksesTujuan Tersedianya pelayanan ambulance/kereta jenazah yang dapat diakses
setiap waktu oleh pasien/keluarga pasien yang membutuhkan.Definisi Operasional Waktu pelayanan ambulance/kereta jenazah adalah ketersediaan
waktu penyediaan ambulance/kereta jenazah untuk memenuhikebutuhan pasien/keluarga pasien
FrekuensiPengumpulan Data
Setiap bulan
Periode Analisa Tiga bulan sekaliNumerator Total waktu buka (dalam jam) pelayanan ambulance dalam satu bulanDenominator Jumlah hari dalam bulan tersebutSumber Data Instalasi gawat daruratStandar 24 jamPenanggung jawab Penanggungjawab ambulance/kereta jenazah
2. Kecepatan memberikan pelayanan ambulance/kereta jenazah di rumahsakit.
Judul Kecepatan memberikan pelayanan ambulance/kereta jenazah dirumah sakit
Dimensi Mutu Kenyamanan, keselamatanTujuan Tergambarnya ketanggapan rumah sakit dalam menyediakan
kebutuhan pasien akan ambulance/kereta jenazahDefinisi Operasional Kecepatan memberikan pelayanan ambulance/kereta jenazah adalah
waktu yang dibutuhkan mulai permintaan ambulance/kereta jenazahdiajukan oleh pasien/keluarga pasien di rumah sakit sampaitersedianya ambulance/kereta jenazah. Maksimal 30 menit
FrekuensiPengumpulan Data
1 bulan
Periode Analisa 3 bulan iNumerator Jumlah penyediaan ambulance/kereta jenazah yang tepat waktu
dalam 1 bulanDenominator Jumlah seluruh permintaan ambulance/kereta jenazah dalam satu
bulanSumber Data Catatan penggunaan ambulance/kereta jenazahStandar 100%Penanggung jawabPengumpulan data
Penanggungjawab ambulance/kereta jenazah
15. PEMULASARAAN JENAZAH1. Waktu tanggap pelayanan pemulasaraan jenazah.
Judul Waktu tanggap pelayanan pemulasaraan jenazahDimensi Mutu KenyamananTujuan Tergambarnya kepedulian rumah sakit terhadap kebutuhan pasien
akan pemulasaraan jenazah.Definisi Operasional Waktu tanggap pelayanan pemulasaraan jenazah adalah waktu yang
dibutuhkan mulai pasien dinyatakan meninggal sampai denganjenazah mulai ditangani oleh petugas.
FrekuensiPengumpulan Data
1 bulan
Periode Analisa 3 bulanNumerator Total kumulatif waktu pelayanan pemulasaraan jenazah pasien yang
diamati dalam satu bulanDenominator Total pasien yang diamati dalam satu bulanSumber Data Hasil pengamatanStandar < 2 jam
Penanggung jawab Kepala instalasi pemulasaraan jenazah
16. PELAYANAN PEMELIHARAAN SARANA RUMAH SAKIT1. Kecepatan waktu menanggapi kerusakan alat.
Judul Kecepatan waktu menanggapi kerusakan alatDimensi Mutu Efektivitas, efisiensi, kesinambungan pelayananTujuan Tergambarnya kecepatan dan ketanggapan dalam pemeliharaan alatDefinisi Operasional Kecepatan waktu menanggapi alat yang rusak adalah waktu yang
dibutuhkan mulai laporan alat rusak diterima sampai dengan petugasmelakukan pemeriksaan terhadap alat yang rusak untuk tindak lanjutperbaikan, maksimal dalam waktu 15 menit harus sudah ditanggapi.
FrekuensiPengumpulan Data
1 bulan
Periode Analisa 3 bulanNumerator Jumlah laporan kerusakan alat yang ditanggapi kurang atau sama
dengan 15 menit dalam satu bulan.Denominator Jumlah seluruh laporan kerusakan alat dalam satu bulanSumber Data Catatan laporan kerusakan alatStandar > 80 %Penanggung jawab Kepala IPRS
2. Ketepatan waktu pemeliharaan alat.Judul Ketepatan waktu pemeliharaan alatDimensi Mutu Efektivitas, efisiensi, kesinambungan pelayananTujuan Tergambarnya kecepatan dan ketanggapan dalam pemeliharaan alatDefinisi Operasional Waktu pemeliharaan alat adalah waktu yang menunjukkan periode
pemeliharaan/service untuk tiap-tiap alat sesuai ketentuan yangberlaku.
FrekuensiPengumpulan Data
1 bulan
Periode Analisa 3 bulanNumerator Jumlah alat yang dilakukan pemeliharaan (service) tepat waktu dalam
satu bulanDenominator Jumlah seluruh alat yang seharusnya dilakukan pemeliharaan dalam
satu bulanSumber Data Register pemeliharaan alatStandar 100%Penanggung jawab Kepala IPRS
3. Peralatan Laboratorium (dan alat ukur yang lain) yang terkalibrasi tepatwaktu sesuai dengan ketentuan kalibrasi.
Judul Peralatan Laboratorium (dan alat ukur yang lain) yang terkalibrasitepat waktu sesuai dengan ketentuan kalibrasi.
Dimensi Mutu Keselamatan dan efektivitasTujuan Tergambarnya akurasi pelayanan laboratoriumDefinisi Operasional Kalibrasi adalah pengujian kembali terhadap kelayakan peralatan
laboratorium oleh Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan (BPFK)FrekuensiPengumpulan Data
1 tahun
Periode Analisa 1 tahunNumerator Jumlah seluruh alat laboratorium yang dikalibrasi tepat waktu dalam
satu tahunDenominator Jumlah alat laboratorium yang perlu dikalibrasi dalam 1 tahunSumber Data Buku register
Standar 100%Penanggung jawab Kepala Instalasi Laboratorium
17. PELAYANAN LAUNDRY1. Tidak adanya kejadian linen yang hilang.
Judul Tidak adanya kejadian linen yang hilangDimensi Mutu Efisiensi dan efektifitasTujuan Tergambarnya pengendalian dan mutu pelayanan laundryDefinisi Operasional Tidak adaFrekuensiPengumpulan Data
1 bulan
Periode Analisa 3 bulanNumerator Jumlah linen yang dihitung dalam 4 hari sampling dalam satu tahunDenominator Jumlah linen yang seharusnya ada pada hari sampling tersebutSumber Data SurveyStandar 100%Penanggung jawab Kepala Instalasi Laundry
2. Ketepatan waktu penyediaan linen untuk ruang rawat inap.Judul Ketepatan waktu penyediaan linen untuk ruang rawat inapDimensi Mutu Efisiensi dan efektifitasTujuan Tergambarnya pengendalian dan mutu pelayanan laundryDefinisi Operasional Ketepatan waktu penyediaan linen adalah ketepatan penyediaan linen
sesuai dengan ketentuan waktu yang ditetapkanFrekuensiPengumpulan Data
1 bulan
Periode Analisa 3 bulanNumerator Jumlah hari dalam satu bulan dengan penyediaan linen tepat waktuDenominator Jumlah hari dalam satu bulanSumber Data SurveyStandar 100%Penanggung jawab Kepala Instalasi Laundry
18. PENCEGAHAN PENGENDALIAN INFEKSI1. Tim PPI.
Judul Tersedianya anggota Tim PPI yang terlatihDimensi Mutu Kompetensi teknisTujuan Tersedianya anggota Tim PPI yang kompeten untuk melaksanakan
tugas-tugas Tim PPIDefinisi Operasional Adalah anggota Tim PPI yang telah mengikuti pendidikan dan
pelatihan dasar dan lanjut PPIFrekuensiPengumpulan Data
Tiap 3 bulan
Periode Analisa Tiap 1 bulanNumerator Jumlah anggota tim PPI yang sudah terlatihDenominator Jumlah anggota Tim PPISumber Data KepegawaianStandar 75%Penanggung jawab Ketua Komite PPI
2. Koordinasi APDJudul Tersedianya APD (Alat Pelindung Diri)Dimensi Mutu Mutu pelayanan, keamanan pasien, petugas dan pengunjungTujuan Tersedianya APD di setiap instalasi RSDefinisi Operasional Alat terstandar yang berguna untuk melindungi tubuh, tenaga
kesehatan, pasien atau pengunjung dari penularan penyakit di RSseperti masker, sarung tangan karet, penutup kepala, sepatu bootsdan gaun
FrekuensiPengumpulan Data
Setiap hari
Periode Analisa 1 bulanNumerator Jumlah instalasi yang menyediakan APDDenominator Jumlah instalasi di rumah sakitSumber Data SurveyStandar 75%Penanggung jawab Tim PPI
3. Kegiatan pencatatan dan pelaporan infeksi nosokomial di rumah sakit.Judul Terlaksananya kegiatan pencatatan dan pelaporan infeksi
nosokomial di rumah sakitDimensi Mutu Keamanan pasien, petugas dan pengunjungTujuan Tersedianya data pencatatan dan pelaporan infeksi di RSDefinisi Operasional Kegiatan pengamatan faktor resiko infeksi nosokomial, pengumpulan
data (cek list) pada instalasi yang tersedia di RS, minimal 1parameter (ILO, ILI, VAP, ISK)
FrekuensiPengumpulan Data
Setiap hari
Periode Analisa 1 bulanNumerator Jumlah instalasi yang melakukan pencatatan dan pelaporanDenominator Jumlah instalasi yang tersediaSumber Data SurveyStandar 75%Penanggung jawabPengumpulan data
Tim PPI RS
Keterangan :ILO : Infeksi Luka OperasiILI : Infeksi Luka Infus
VAP : Ventilator Associated PneumonieISK : Infeksi Saluran Kemih
Tabel 2.5Pencapaian Kinerja Pelayanan RS Jiwa Menur
Provinsi Jawa Timur
NO Indikator SPM/StandarNasional
Standartlain-lain
(IKU)
Target Renstra SKPD RealisasiCapaian Proyeksi
Catatan AnalisisTahun2015(n-2)
Tahun2016(n-1)
Tahun2017
(n)
Tahun2018(n+1)
Tahun2015(n-2)
Tahun2016(n-1)
Tahun2017
(n)
Tahun2018(n+1)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)
1. Bed Occupancy Rate/BOR (%) 65 72 72 73 73 74 78,51 79 73 74 Proyeksi sesuai target2. Average Lenght Of Stay /ALOS (Hari) ≤ 42 24 24 24 24 24 24 24 24 24 Proyeksi sesuai target3. Bed Turn Over /BTO (Kali) 9 10 10 10 10 10 10,93 10 10 10 Proyeksi sesuai target4. Turn Over Interval/TOI (Hari) 14 10 10 10 10 10 7,18 7,35 10 10 Proyeksi sesuai target5. Persentase Indikator SPM yang mencapai target - 80 83,5 84 84,5 84,7 71,95 84 84,5 84,7 Proyeksi sesuai target6. Cost Recovery Rate/CRR (%) ≥ 40 42 42 42 43 43 46,07 47 43 43 Proyeksi sesuai target
7. Indeks Kepuasan Masyarakat (Konversi) terhadapSeluruh Layanan RS 80 85 85 86 86 86 78,97 86 86 86 Proyeksi sesuai target
8. Persentase Pasien Jiwa yang Kembali Berfungsi Sosial diMasyarakat (%) - 85 86 86,5 87 87,5 94,39 95 87 87,5 Proyeksi sesuai target
9. Persentase elemen akreditasi RS yang memenuhistandar Akreditasi RS Versi 2012 (%) 80 80 80 81 81 82 88,76 89 81 82 Proyeksi sesuai target
10. Persentase Pasien Pasung Terlayani (%) 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 Proyeksi sesuai target
11. Persentase karyawan RS yang lulus pendidikan/pelatihandan berijazah/bersertifikat (%) 60 80 85 86 86 86 68,89 86 86 86 Proyeksi sesuai target
12. Persentase mahasiswa praktik institusi kesehatan yanglulus (%) 90 100 100 100 100 100 99,24 100 100 100 Proyeksi sesuai target
13. Lulus Akreditasi RS Pendidikan (%) 100 100 - 100 100 100 - 100 100 100 Proyeksi sesuai target14. Persentase kecukupan SDM RS sesuai stándar (%) 100 75 - 70 72 74 - 70 72 74 Proyeksi sesuai target
Instansi : Rumah Sakit Jiwa Menur
Rencana Tingkat Ket.
Capaian (Target)
6 7 8 9
1. Meningkatkan 1. Bed Occupancy 73 % 1. Peningkatan 1. Penguatan Masukan:mutu pelayanan Rate (BOR) Pelayanan Pelayanan RS/ Dana rupiah 32,794,534,000
kesehatan jiwa 2. Average Length 24 hari BLUD RSK/BP4 - BP rupiah 3,213,624,800
dan non jiwa di of Stay (ALOS) - BBJ rupiah 29,570,178,200
RS, yang efisien 3. Bed Turn Over 10 kali - BM rupiah 10,731,000
dan efektif (BTO)
meliputi 4. Turn Over 10 hari Keluaran:pelayanan Interval (TOI) Jumlah kunjungan kj. 40,200
promotif, 5. Persentase 84.5 % rawat jalan
preventif, indikator SPM Jumlah pasien rawat org. 3,030
kuratif, dan yang mencapai inap
rehanilitatif yang target Jumlah kunjungan kj. 2,241
didukung sarana 6. Cost Recovery 43 % gawat darurat
dan prasarana Rate (CRR)
yang memadai 7. Indeks Kepuasan 86 Hasil:Masyarakat Bed Occupancy Rate % 73
(Konversi) Persentase indikator % 84,5
Terhadap seluruh SPM yang mencapai
Layanan RS target
8. Persentase 87 % Persentase elemen % 81
pasien jiwa yang akreditasi RS yang
kembali berfungsi memenuhi standar
sosial di akreditasi RS
masyarakat Versi 2012
5
Uraian
2 3 4
Rencana TingkatUraian
Capaian (Target)
ProgramIndikator Kinerja Satuan
Sasaran
Indikator
TAHUN 2017
PERUBAHAN RENCANA KINERJA TAHUNAN
1
Kegiatan
Rencana Tingkat Ket.
Capaian (Target)
6 7 8 95
Uraian
2 3 4
Rencana TingkatUraian
Capaian (Target)
ProgramIndikator Kinerja Satuan
Sasaran
Indikator
1
Kegiatan
9. Persentase 81 % ALOS hari 24
elemen akreditasi BTO kali 10
RS yang TOI hari 10
memenuhi Persentase pasien % 86,5
standar akreditasi jiwa yang kembali
RS Versi 2012 berfungsi sosial di
10. Persentase 100 % masyarakat
pasien pasung CRR % 42
terlayani IKM (konversi) - 86
terhadap seluruh
layanan RS
2. Peningkatan 1. Peningkatan Masukan:Sarana dan Pelayanan Dana rupiah 1,007,582,000
Prasarana Kesehatan - BM rupiah 1,007,582,000
BLUD (DAK)
Keluaran:Jumlah alat medis unit 26
tersedia
Hasil:Persentase indikator % 84,5
SPM yang mencapai
target
IKM (konversi) - 86
terhadap seluruh
layanan RS
2. Pembangunan Masukan:RS Dana rupiah 53,900,000
- BP rupiah 2,130,000
- BBJ rupiah 1,370,000
- BM rupiah 50,400,000
Rencana Tingkat Ket.
Capaian (Target)
6 7 8 95
Uraian
2 3 4
Rencana TingkatUraian
Capaian (Target)
ProgramIndikator Kinerja Satuan
Sasaran
Indikator
1
Kegiatan
Keluaran:Jumlah gedung RS gedung 1
terbangun
Hasil:Persentase indikator % 84,5
SPM yang mencapai
target
IKM (konversi) - 86
terhadap seluruh
layanan RS
3. Rehabilitasi Masukan:Bangunan RS Dana rupiah 1,110,344,000
- BP rupiah 65,240,000
- BBJ rupiah 1,045,104,000
Keluaran:Jumlah gedung yang gedung 2
direhabilitasi
Hasil:Persentase indikator % 84,5
SPM yang mencapai
target
IKM (konversi) - 86
terhadap seluruh
layanan RS
Rencana Tingkat Ket.
Capaian (Target)
6 7 8 95
Uraian
2 3 4
Rencana TingkatUraian
Capaian (Target)
ProgramIndikator Kinerja Satuan
Sasaran
Indikator
1
Kegiatan
4. Pengadaan Masukan:Perlengkapan Dana rupiah 921,453,500
Rumah - BBJ rupiah 91,350,000
Tangga RS - BM rupiah 830,103,500
Keluaran:Jumlah unit 339
perlengkapan rumah
tangga RS tersedia
Hasil:Persentase indikator % 84,5
SPM yang mencapai
target
IKM (konversi) - 86
terhadap seluruh
layanan RS
5. Pengadaan Masukan:Alat Dana rupiah 328,120,500
Kesehatan - BM rupiah 328,120,500
RS
Keluaran:Jumlah alat unit 105
kedokteran tersedia
Hasil:Persentase indikator % 84,5
SPM yang mencapai
target
IKM (konversi) - 86
terhadap seluruh
layanan RS
Rencana Tingkat Ket.
Capaian (Target)
6 7 8 95
Uraian
2 3 4
Rencana TingkatUraian
Capaian (Target)
ProgramIndikator Kinerja Satuan
Sasaran
Indikator
1
Kegiatan
6. Pembangunan Masukan:Sarana dan Dana rupiah 1,500,000,000
Prasarana RS - BP rupiah 53,970,000
- BBJ rupiah 183,655,000
- BM rupiah 1,262,375,000
Keluaran:Jumlah gedung yang gedung 2
direhabilitasi/
dibangun
Jumlah alat kantor unit 15
tersedia
Hasil:Persentase indikator % 84,5
SPM yang mencapai
target
IKM (konversi) - 86
terhadap seluruh
layanan RS
3. Upaya 1. Peningkatan Masukan:Kesehatan Aksesibilitas Dana rupiah 224,850,000
Masyarakat Pelayanan - BBJ rupiah 224,850,000
Kepada
Masyarakat Keluaran:Jumlah kebutuhan macam 2
pasien pasung
terpenuhi
Jumlah pasien orang 80
pasung yang
dilayani
Hasil:Persentase pasien % 100
pasung terlayani
Rencana Tingkat Ket.
Capaian (Target)
6 7 8 95
Uraian
2 3 4
Rencana TingkatUraian
Capaian (Target)
ProgramIndikator Kinerja Satuan
Sasaran
Indikator
1
Kegiatan
4. Penyusunan 1. Penyusunan Masukan:Pengendalian Dokumen Dana rupiah 245,140,000
dan Evaluasi Perencanaan - BP rupiah 63,340,000
Dokumen - BBJ rupiah 181,800,000
Penyeleng-
garaan Keluaran:Pemerintah Jumlah dokumen dok. 14
perencanaan RS
yang tersusun
Hasil:Persentase dokumen % 100
perencanaan RS
yang tersusun tepat
waktu
2. Penyusunan Masukan:Laporan Hasil Dana rupiah 210,390,000
Evaluasi - BP rupiah 93,150,000
Pelaksanaan - BBJ rupiah 117,240,000
Program/
Kegiatan yang Keluaran:tersusun Jumlah dokumen dok. 12
pelaporan RS
yang tersusun
Jumlah dokumen dok. 14
evaluasi yang
tersusun
Jumlah dokumen dok. 4
pelaporan keuangan
/anggaran
Hasil:Persentase dokumen % 100
pelaporan RS
yang tersusun tepat
waktu
Rencana Tingkat Ket.
Capaian (Target)
6 7 8 95
Uraian
2 3 4
Rencana TingkatUraian
Capaian (Target)
ProgramIndikator Kinerja Satuan
Sasaran
Indikator
1
Kegiatan
3. Penyusunan Masukan:Pengembangan Dana rupiah 348,293,300
Pemeliharaan - BP rupiah 21,120,000
dan - BBJ rupiah 137,350,000
Pelaksanaan - BM rupiah 189,823,300
Informasi
Data Keluaran:Jumlah SOP PDE buah 10
yang tersusun
Hasil:Persentase ketepatan % 100
waktu pelaporan
data layanan RS
5. Peningkatan 1. Penyediaan Masukan:Sarana dan Peralatan dan Dana rupiah 2,804,735,000
Prasarana Kelengkapan - BBJ rupiah 2,250,575,000
Aparatur Sarana dan - BM rupiah 554,160,000
Prasarana
Keluaran:Jumlah peralatan unit 79
dan perlengkapan
sarana yang tersedia
Hasil:Persentase % 100
pemenuhan
peralatan dan
kelengkapan sarana
SKPD
Rencana Tingkat Ket.
Capaian (Target)
6 7 8 95
Uraian
2 3 4
Rencana TingkatUraian
Capaian (Target)
ProgramIndikator Kinerja Satuan
Sasaran
Indikator
1
Kegiatan
2. Pemeliharaan Masukan:Peralatan dan Dana rupiah 1,939,500,000
Kelengkapan - BP rupiah 66,040,000
Sarana dan - BBJ rupiah 1,873,460,000
Prasarana
Keluaran:Jumlah peralatan unit 220
dan perlengkapan
sarana/prasarana
terpelihara
Jumlah bangunan/ gedung 1
gedung yang
diperbaiki
Hasil:Persentase % 100
peralatan dan
perlengkapan sarana
prasarana tersedia
2. Meningkatnya 1. Persentase 86 % 1. Peningkatan 1. Koordinasi dan Masukan:kualitas SDM karyawan RS Kapasitas Konsultasi Dana rupiah 1,099,120,000
kesehatan yang lulus Kelembagaan Kelembagaan - BP rupiah 9,000,000
pendidikan/ Pemerintah Pemerintah - BBJ rupiah 1,090,120,000
pelatihan dan Daerah Daerah
berijazah/ Keluaran:bersertifikat Jumlah koordinasi kali 24
2. Persentase 100 % dan konsultasi
mahasiswa
institusi Hasil:kesehatan yang Persentase % 100
lulus praktik kesesuaian
tepat waktu kelembagaan
3. Lulus akreditasi 100 % pemerintah daerah
RS Pendidikan dengan aturan yang
Rencana Tingkat Ket.
Capaian (Target)
6 7 8 95
Uraian
2 3 4
Rencana TingkatUraian
Capaian (Target)
ProgramIndikator Kinerja Satuan
Sasaran
Indikator
1
Kegiatan
4. Persentase 72 % berlaku
kecukupan SDM
RS sesuai
standar
2. Peningkatan Masukan:Kapasitas Dana rupiah 2,567,475,000
Sumber Daya - BP rupiah 89,320,000
Aparatur - BBJ rupiah 2,478,155,000
Keluaran:Jumlah pegawai orang 387
yang mengikuti
pendidikan/
pelatihan formal
Jumlah pegawai orang 450
yang mengikuti
pembinaan
peningkatan
kapasitas SDM
Hasil:Lulus akreditasi RS % 100
Pendidikan
kecukupan SDM RS % 72
sesuai standar
Rencana Tingkat Ket.
Capaian (Target)
6 7 8 95
Uraian
2 3 4
Rencana TingkatUraian
Capaian (Target)
ProgramIndikator Kinerja Satuan
Sasaran
Indikator
1
Kegiatan
2. Pelayanan 1. Pelaksanaan Masukan:Administrasi Administrasi Dana rupiah 1,983,152,700
Perkantoran Perkantoran - BP rupiah 1,132,692,000
- BBJ rupiah 850,460,700
Keluaran:Kebutuhan jenis 15
administrasi kantor
terpenuhi
Hasil:Persentase pegawai % 70
yang puas terhadap
pelayanan
perkantoran
NIP. 19590220 198612 1 001
Surabaya, Januari 2017
DIREKTUR RS JIWA MENUR
PROVINSI JAWA TIMUR
dr. ADI WIRACHJANTO, M. Kes.
SKPD : Rumah Sakit Jiwa Menur
Lokasi
Target
Capaian
Kinerja
Kebutuhan
Dana/Pagu IndikatifSumber Dana
Target
Capaian
Kinerja
Kebutuhan Dana/Pagu
Indikatif
1.02.01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Indeks Kepuasan masyarakat/aparatur terhadap pelayanan
administrasi perkantoran dan kenyamanan kantor
Kota Surabaya 86% 1,983,152,700 APBD 86% 3,100,000,000
1.02.01.019 Pelaksanaan Administrasi Perkantoran Persentase pegawai yang puas terhadap pelayanan perkantoran; Persentase
pegawai yang mendapatkan pelayanan administrasi perkantoran
Kota Surabaya 70% ; 100% 1,983,152,700 APBD Sesuai pagu indikatif 74% ; 100% 3,100,000,000
1.02.02 Program peningkatan Sarana dan Prasarana
Aparatur
Persentase sarana dan prasarana aparatur yang layak fungsi Kota Surabaya 100% 4,744,235,000 APBD 100% 4,050,000,000
1.02.02.012 Penyediaan Peralatan dan Kelengkapan Sarana Jumlah peralatan dan perlengkapan sarana yang tersedia; persentase
pemenuhan peralatan dan kelengkapan sarana SKPD
Kota Surabaya 79 unit; 100% 2,804,735,000 APBD Sesuai pagu indikatif 105 unit; 100% 3,100,000,000
1.02.02.031 Pemeliharaan Peralatan dan Kelengkapan Sarana Jumlah peralatan dan perlengkapan sarana yang terpelihara Kota Surabaya 220 unit 1,939,500,000 APBD Sesuai pagu indikatif 230 unit 950,000,000
1.02.07 Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan
Pemerintah Daerah
Persentase kelembagaan yang tepat fungsi Kota Surabaya 100% 3,666,595,000 APBD 100% 5,071,115,227
1.02.07.001 Koordinasi dan Konsultasi Kelembagaan Pemerintah
Daerah
Jumlah koordinasi dan konsultasi yang dilakukan Kota Surabaya 24 kali 1,099,120,000 APBD Sesuai pagu indikatif 25 kali 1,100,000,000
1.02.07.002 Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Jumlah pegawai yang mengikuti pendidikan/pelatihan formal; jumlah pegawai
yang mengikuti pembinaan peningkatan kapasitas SDM; persentase pegawai
yang mengikuti pendidikan formal/non formal sesuai dengan jabatannya; Lulus
Akreditasi RS Pendidikan; Persentase kecukupan SDM RS sesuai standar
Kota Surabaya 387 orang; 450
orang; 100%
2,567,475,000 APBD Sesuai pagu indikatif 391 orang; 455
orang; 100%
3,971,115,227
1.02.08 Program Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi
Dokumen Penyelenggaraan Pemerintahan
Persentase dokumen penyelenggaraan pemerintahan yang disusun
tepat waktu Kota Surabaya100% 803,823,300 APBD 100% 670,000,000
1.02.08.001 Penyusunan Dokumen Perencanaan Jumlah dokumen perencanaan SKPD yang tersusun Kota Surabaya 14 dokumen 245,140,000 APBD Sesuai pagu indikatif 14 dokumen 260,000,000
1.02.08.002 Penyusunan laporan Hasil Pelaksanaan Rencana Program
dan Anggaran
Jumlah dokumen pelaporan yang tersusun, jumlah dokumen evaluasi (hasil
evaluasi pelaksanaan program/kegiatan) yang tersusun; jumlah dokumen
pelaporan keuangan/anggaran
Kota Surabaya 12 dokumen; 14
dokumen; 4
dokumen
210,390,000 APBD Sesuai pagu indikatif 13 dokumen; 15
dokumen; 4
dokumen
60,000,000
1.02.08.003 Penyusunan, Pengembangan, Pemeliharaan dan
Pelaksanaan Sistem Informasi Data
Jumlah SOP PDE yang tersusun; Persebtase ketepatan waktu pelaporan data
layanan
Kota Surabaya 10 buah; 100% 348,293,300 APBD Sesuai pagu indikatif 12 kali; 10 buah 350,000,000
1.02.16 Program Upaya Kesehatan Masyarakat Persentase pasien pasung terlayani Kota Surabaya 100% 224,850,000 APBD 100% 200,000,000
1.02.16.057 Peningkatan Aksesibilitas Pelayanan Kepada Masyarakat Jumlah korban pasung yang dilayani Kota Surabaya 80 orang 224,850,000 APBD Sesuai pagu indikatif 60 orang 200,000,000
1.02.47 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Pelayanan Badan Layanan Umum (BLUD)
Indeks kepuasan masyarakat Kota Surabaya 86 4,921,400,000 APBD 86 15,730,000,000
1.02.47.006 Peningkatan Pelayanan Kesehatan Rujukan (DAK) DAK terpenuhi Kota Surabaya 26 unit 1,007,582,000 1 paket 5,000,000,000
1.02.47.008 Pembangunan RS Jumlah gedung RS terbangun Kota Surabaya 1 gedung 53,900,000 -
1.02.47.009 Rehabilitasi Bangunan RS Jumlah gedung RS terehabilitasi Kota Surabaya 2 gedung 1,110,344,000 3 gedung 2,800,000,000
1.02.47.010 Pengadaan Perlengkapan Rumah Tangga RS Jumlah perlengkapan rumah tangga RS tersedia Kota Surabaya 339 unit 921,453,500 APBD Sesuai pagu indikatif 1 paket 400,000,000
1.02.47.011 Pengadaan Alat Kesehatan Jumlah alat kedokteran tersedia Kota Surabaya 105 unit 328,120,500 1 paket 530,000,000
1.02.47.005 Pengadaan Kendaraan Dinas Jumlah kendaraan dinas tersedia Kota Surabaya - - -
1.02.47.014 Pembangunan Sarana dan Prasarana RS Jumlah gedung direhabilitasi/dibangun; Jumlah alat rumah tangga tersedia Kota Surabaya 2 gedung; 15
unit
1,500,000,000 APBD Sesuai pagu indikatif 1 paket; 1 paket 7,000,000,000
1.02.48 Program Peningkatan Badan Layanan Umum Daerah
(BLUD)
Bed Occupancy Rate (BOR) Kota Surabaya 73% 32,794,534,000 APBD 73% 33,275,000,000
1.02.48.001 Peningkatan Pelayanan RS Jumlah kunjungan rawat jalan; jumlah pasien rawat inap; jumlah kunjungan
gawat darurat di RS
Kota Surabaya 40.992 kj; 3.030
org; 2.241 kj
32,794,534,000 APBD Sesuai pagu indikatif 66.868 kj; 5.323
org; 3.273 kj
33,275,000,000
49,138,590,000 61,896,115,227
gedung direhab 23.900.000.000 trmsk blj art 1.100.000.000
TOTAL
Rencana Tahun 2017Prakiraan Maju Rencana Tahun
2018
Tabel 3.1Usulan RKPD Tahun 2017 Provinsi Jawa Timur
Catatan PentingIndikator Kinerja Program/KegiatanKode Program dan Kegiatan
SKPD : Rumah Sakit Jiwa Menur
Lokasi
Target
Capaian
Kinerja
Kebutuhan
Dana/Pagu IndikatifSumber Dana
Target
Capaian
Kinerja
Kebutuhan Dana/Pagu
Indikatif
Rencana Tahun 2017Prakiraan Maju Rencana Tahun
2018
Catatan PentingIndikator Kinerja Program/KegiatanKode Program dan Kegiatan
#REF!
0.80 673
1.00 841.25
715.06
SKPD : Rumah Sakit Jiwa Menur
Lokasi Indikator Kinerja Target
CapaianPagu Indikatif Program dan Kegiatan Lokasi Indikator Kinerja
Target
CapaianKebutuhan Dana
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Kota Surabaya Indeks Kepuasan
masyarakat/aparatur terhadap
pelayanan administrasi
perkantoran dan kenyamanan
kantor
86% 3,000,000,000 Program Pelayanan Administrasi
Perkantoran
Kota Surabaya Indeks Kepuasan
masyarakat/aparatur terhadap
pelayanan administrasi
perkantoran dan kenyamanan
kantor
86% 2,112,841,000
1 Pelaksanaan Administrasi Perkantoran Kota Surabaya Persentase pegawai yang puas
terhadap pelayanan perkantoran;
Persentase pegawai yang
mendapatkan pelayanan administrasi
perkantoran
73% ;
100%
3,000,000,000 Pelaksanaan Administrasi Perkantoran Kota Surabaya Persentase pegawai yang puas
terhadap pelayanan perkantoran;
Persentase pegawai yang
mendapatkan pelayanan administrasi
perkantoran
73% ; 100% 2,112,841,000
Kota Surabaya Persentase sarana dan prasarana
aparatur yang layak fungsi
100% 3,960,000,000 Program peningkatan Sarana dan
Prasarana Aparatur
Kota Surabaya Persentase sarana dan prasarana
aparatur yang layak fungsi
100% 1,574,086,000
1 Penyediaan Peralatan dan Kelengkapan
Sarana
Kota Surabaya Jumlah peralatan dan perlengkapan
sarana yang tersedia; persentase
pemenuhan peralatan dan
kelengkapan sarana SKPD
100 unit;
100%
3,000,000,000 Penyediaan Peralatan dan Kelengkapan
Sarana
Kota Surabaya Jumlah peralatan dan perlengkapan
sarana yang tersedia; persentase
pemenuhan peralatan dan
kelengkapan sarana SKPD
100 unit;
100%
1,154,576,000
2 Pemeliharaan Peralatan dan Kelengkapan
Sarana dan Sarana
Kota Surabaya Jumlah peralatan dan perlengkapan
sarana yang terpelihara
220 unit 960,000,000 Pemeliharaan Peralatan dan Kelengkapan
Sarana
Kota Surabaya Jumlah peralatan dan perlengkapan
sarana yang terpelihara
220 unit 419,510,000
Kota Surabaya Persentase kelembagaan yang
tepat fungsi
100% 2,909,335,172 Program Peningkatan Kapasitas
Kelembagaan Pemerintah Daerah
Kota Surabaya Persentase kelembagaan yang
tepat fungsi
100% 1,200,000,000
1 Koordinasi dan Konsultasi Kelembagaan
Pemerintah Daerah
Kota Surabaya Jumlah koordinasi dan konsultasi yang
dilakukan
24 kali 1,100,000,000 Koordinasi dan Konsultasi Kelembagaan
Pemerintah Daerah
Kota Surabaya Jumlah koordinasi dan konsultasi yang
dilakukan
24 kali 750,000,000
2 Peningkatan Kapasitas Sumber Daya
Aparatur
Kota Surabaya Jumlah pegawai yang mengikuti
pendidikan/pelatihan formal; jumlah
pegawai yang mengikuti pembinaan
peningkatan kapasitas SDM;
persentase pegawai yang mengikuti
pendidikan formal/non formal sesuai
dengan jabatannya; Lulus Akreditasi
RS Pendidikan; Persentase
kecukupan SDM RS sesuai standar
387 orang;
450 orang;
100%;
100%;
72%
1,809,335,172 Peningkatan Kapasitas Sumber Daya
Aparatur
Kota Surabaya Jumlah pegawai yang mengikuti
pendidikan/pelatihan formal; jumlah
pegawai yang mengikuti pembinaan
peningkatan kapasitas SDM;
persentase pegawai yang mengikuti
pendidikan formal/non formal sesuai
dengan jabatannya; Lulus Akreditasi
RS Pendidikan; Persentase kecukupan
SDM RS sesuai standar
387 orang;
450 orang;
100%;
100%; 72%
450,000,000
Kota Surabaya
Persentase dokumen
penyelenggaraan pemerintahan
yang disusun tepat waktu
100% 665,000,000 Program Penyusunan, Pengendalian dan
Evaluasi Dokumen Penyelenggaraan
PemerintahanKota Surabaya
Persentase dokumen
penyelenggaraan pemerintahan
yang disusun tepat waktu
100% 381,557,000
1 Penyusunan Dokumen Perencanaan Kota Surabaya Jumlah dokumen perencanaan SKPD
yang tersusun
14
dokumen
260,000,000 Penyusunan Dokumen Perencanaan Kota Surabaya Jumlah dokumen perencanaan SKPD
yang tersusun
14 dokumen 250,000,000
2 Penyusunan laporan Hasil Pelaksanaan
Rencana Program dan Anggaran
Kota Surabaya Jumlah dokumen pelaporan yang
tersusun, jumlah dokumen evaluasi
(hasil evaluasi pelaksanaan
program/kegiatan) yang tersusun;
jumlah dokumen pelaporan
keuangan/anggaran
13
dokumen;
15
dokumen;
4 dokumen
55,000,000 Penyusunan laporan Hasil Pelaksanaan
Rencana Program dan Anggaran
Kota Surabaya Jumlah dokumen pelaporan yang
tersusun, jumlah dokumen evaluasi
(hasil evaluasi pelaksanaan
program/kegiatan) yang tersusun;
jumlah dokumen pelaporan
keuangan/anggaran
13
dokumen;
15
dokumen; 4
dokumen
50,000,000
3 Penyusunan, Pengembangan,
Pemeliharaan dan Pelaksanaan Sistem
Informasi Data
Kota Surabaya Jumlah update database SKPD;
jumlah SOP PDE yang tersusun
12 kali; 10
buah
350,000,000 Penyusunan, Pengembangan,
Pemeliharaan dan Pelaksanaan Sistem
Informasi Data
Kota Surabaya Jumlah update database SKPD; jumlah
SOP PDE yang tersusun
12 kali; 10
buah
81,557,000
Kota Surabaya Persentase pasien pasung
terlayani
85% 500,000,000 Program Upaya Kesehatan Masyarakat Kota Surabaya Persentase pasien pasung terlayani 85% 50,000,000
Program dan Kegiatan
Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan
Pemerintah Daerah
Program Upaya Kesehatan Masyarakat
Program Penyusunan, Pengendalian dan
Evaluasi Dokumen Penyelenggaraan
Pemerintahan
Catatan Penting
Tabel 2.8
Usulan Rancangan Awal RKPD Tahun 2017 Provinsi Jawa Timur
Hasil Analisis Kebutuhan
Program peningkatan Sarana dan Prasarana
Aparatur
Usulan Rancangan Awal RKPD
SKPD : Rumah Sakit Jiwa Menur
Lokasi Indikator Kinerja Target
CapaianPagu Indikatif Program dan Kegiatan Lokasi Indikator Kinerja
Target
CapaianKebutuhan DanaProgram dan Kegiatan
Catatan Penting
Hasil Analisis KebutuhanUsulan Rancangan Awal RKPD
1 Peningkatan Akasesibilitas Pelayanan
Kepada Masyarakat
Kota Surabaya Jumlah korban pasung yang dilayani 757 orang 500,000,000 Peningkatan Aksesibilitas Pelayanan Kepada
Masyarakat
Kota Surabaya Jumlah korban pasung yang dilayani 757 orang 50,000,000
Kota Surabaya Indeks kepuasan masyarakat 86 19,780,000,000 Program Peningkatan Sarana dan
Prasarana Pelayanan Badan Layanan
Umum (BLUD)
Kota Surabaya Indeks kepuasan masyarakat 86 3,000,000,000
1 Peningkatan Pelayanan Kesehatan Rujukan
(DAK)
Kota Surabaya DAK terpenuhi 1 paket 2,200,000,000 Peningkatan Pelayanan Kesehatan Rujukan
(DAK)
Kota Surabaya DAK terpenuhi 1 paket -
2 Pembangunan RS Kota Surabaya Jumlah gedung RS terbangun 1 paket 600,000,000 Pembangunan RS Kota Surabaya Jumlah gedung RS terbangun 1 paket -
3 Rehabilitasi Bangunan RS Kota Surabaya Jumlah gedung RS terehabilitasi 4 gedung 4,470,000,000 Rehabilitasi Bangunan RS Kota Surabaya Jumlah gedung RS terehabilitasi 4 gedung -
4 Pengadaan Perlengkapan Rumah Tangga
RS
Kota Surabaya Jumlah perlengkapan rumah tangga
RS tersedia
1 paket 800,000,000 Pengadaan Perlengkapan Rumah Tangga
RS
Kota Surabaya Jumlah perlengkapan rumah tangga
RS tersedia
1 paket 1,000,000,000
5 Pengadaan Alat Kesehatan Kota Surabaya Jumlah alat kedokteran tersedia 1 paket 1,000,000,000 Pengadaan Alat Kesehatan Kota Surabaya Jumlah alat kedokteran tersedia 1 paket -
6 Pengadaan Kendaraan Dinas Kota Surabaya Jumlah kendaraan dinas tersedia 2 unit 1,200,000,000 Pengadaan Kendaraan Dinas Kota Surabaya Jumlah kendaraan dinas tersedia 2 unit -
7 Pembangunan Sarana dan Prasarana RS Kota Surabaya Jumlah alat medis tersedia; Jumlah
alat kantor tersedia
1 paket; 1
paket
9,510,000,000 Pembangunan Sarana dan Prasarana RS Kota Surabaya Jumlah alat medis tersedia; Jumlah alat
kantor tersedia
1 paket; 1
paket
2,000,000,000
Kota Surabaya Bed Occupancy Rate (BOR) 73% 30,250,000,000 Program Peningkatan Badan Layanan
Umum Daerah (BLUD)
Kota Surabaya Bed Occupancy Rate (BOR) 73% 30,250,000,000
1 Peningkatan Pelayanan RS Kota Surabaya Jumlah kunjungan rawat jalan; jumlah
pasien rawat inap; jumlah kunjungan
gawat darurat di RS
40.992 kj;
3.107 org;
2.244 kj
30,250,000,000 Peningkatan Pelayanan RS Kota Surabaya Jumlah kunjungan rawat jalan; jumlah
pasien rawat inap; jumlah kunjungan
gawat darurat di RS
40.992 kj;
3.107 org;
2.244 kj
30,250,000,000
61,064,335,172 38,568,484,000
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Pelayanan Badan Layanan Umum (BLUD)
Program Peningkatan Badan Layanan Umum
Daerah (BLUD)
TOTAL TOTAL
SKPD : Rumah Sakit Jiwa Menur
Lokasi Indikator Kinerja Target
CapaianPagu Indikatif Program dan Kegiatan Lokasi Indikator Kinerja
Target
CapaianKebutuhan DanaProgram dan Kegiatan
Catatan Penting
Hasil Analisis KebutuhanUsulan Rancangan Awal RKPD
119,128,670,344
SKPD : RUMAH SAKIT JIWA MENUR
Target Renja
SKPD Tahun
(n-2) (2015)
Realisasi Renja
SKPD Tahun
(n-2) (2015)
Tingkat Realisasi
(%)
Realisasi Capaian
Program dan
Kegiatan Tahun
Berjalan (Tahun n-1)
(2016)
Tingkat Capaian
Realisasi Target
Renstra (%)
1 3 4 5 6 7 8=(7/6) 9 10=(5+7+9) 11=(10/4)
1.02.01 Indeks Kepuasan Masyarakat/Apartur terhadap
pelayanan administrasi perkantoran dan
kenyamanan kantor
- 72,04 85 85 100.00 86 86 100.00
1.02.01.019 Pelaksanaan Administrasi Perkantoran Persentase pegawai yang puas terhadap pelayanan
perkantoran; Persentase pegawai yang
mendapatkan pelayanan administrasi perkantoran
- 72,04; 100 71; 100 71; 100 100; 100 72; 100 72; 100 100; 100
1.02.02 Presentase sarana dan prasarana aparatur
yang layak fungsi
100 100 100 100 100.00 100 100 100.00
1.02.02.012 Penyediaan Peralatan dan Kelengkapan Sarana dan Prasarana Jumlah peralatan dan perlengkapan sarana yang
tersedia; Persentase pemenuhan peralatan dan
kelengkapan sarana SKPD
- - 95; 100 95; 100 100,00; 100,00 100; 100 100; 100 100,00; 100,00
1.02.02.031 Pemeliharaan Peralatan dan Kelengkapan Sarana dan
Prasarana
Jumlah peralatan dan perlengkapan sarana yang
terpelihara
100 100 100 100 100.00 100 100 100.00
1.02.07 Persentase kelembagaan yang tepat fungsi 100 100 100 100 100.00 100 100 100.00
1.02.07.001 Koordinasi dan Konsultasi Kelembagaan Pemerintah Daerah Jumlah koordinasi dan konsultasi yang dilakukan 20 20 22 22 100.00 23 23 100.00
1.02.07.002 Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Jumlah pegawai yang mengikuti
pendidikan/pelatihan formal; Jumlah pegawai yang
mengikuti pembinaan peningkatan kapasitas SDM;
Persentase pegawai yang mengikuti pendidikan
formal/non formal sesuai jabatannya; Lulus
Akreditasi RS Pendidikan; Persentase kecukupan
SDM RS sesuai standar
366; 430; 100 366; 430; 100 374 374 100.00 383; 445; 100; -;
70
383; 445; 100; 100;
70
100.00
1.02.08 Persentase dokumen penyelenggaraan
pemerintah yang disusun tepat waktu
100 100 100 100 100.00 100 100 100.00
1.02.08.001 Penyusunan Dokumen Perencanaan Jumlah dokumen perencanaan SKPD yang
tersusun
8 8 8 8 100.00 14 14 100.00
1.02.08.002 Penyusunan Laporan Hasil Pelaksanaan Rencana Program dan
Anggaran
Jumlah dokumen pelaporan yang tersusun; Jumlah
dokumen evaluasi yang tersusun; Jumlah dokumen
pelaporan keuangan/anggaran yang tersusun
10; 12; 4 10; 12; 4 12; 14; 4 12; 14; 4 100,00; 100,00;
100,00
12; 14; 4 12; 14; 4 100,00; 100,00;
100,00
1.02.08.003 Penyusunan Pengembangan Pemeliharaan dan Pelaksanaan
Sistem Informasi Data
Jumlah update database SKPD; Jumlah SOP PDE
yang tersusun
12; 10 12; 10 12; 10 12; 10 100,00; 100,00 12; 10 12; 10 100,00; 100,00
1.02.16 Persentase pasien pasung terlayani - - 80 80 100,00 85 85 100,00
1.02.16.057 Peningkatan Aksesibilitas Pelayanan Kepada Masyarakat Jumlah pasien pasung yang dilayani - - 676 676 100,00 715 715 100,00
Peningkatan Sarana dan Prasarana
Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pemerintah Daerah
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Dokumen
Penyelenggaraan Pemerintahan
Upaya Kesehatan Masyarakat
2
Realisasi Target
Kinerja Hasil Program
dan Keluaran
Kegiatan s.d. Tahun
(n-3) (2014)
Target dan Realisasi Kinerja Program dan Kegiatan
Tahun (n-2)(2015)Target Program
dan Kegiatan
(Renja Tahun n-1)
(2016)
Pelayanan Administrasi Perkantoran
Indikator Kinerja Program (outcome) dan Kegiatan
(output)
Tabel 2.6
Rekapitulasi Evaluasi Hasil Pelaksanaan Renja RS Jiwa Menur dan
Pencapaian Renstra RS Jiwa Menur s.d. Tahun 2016
Provinsi Jawa Timur
Target Kinerja
Capaian Program
(Renstra )
Tahun 2014
Perkiraan Realisasi Capaian Target
Renstra s.d. Tahun Berjalan (2016)
KodeUrusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah Dan
Program/Kegiatan
Target Renja
SKPD Tahun
(n-2) (2015)
Realisasi Renja
SKPD Tahun
(n-2) (2015)
Tingkat Realisasi
(%)
Realisasi Capaian
Program dan
Kegiatan Tahun
Berjalan (Tahun n-1)
(2016)
Tingkat Capaian
Realisasi Target
Renstra (%)
Realisasi Target
Kinerja Hasil Program
dan Keluaran
Kegiatan s.d. Tahun
(n-3) (2014)
Target dan Realisasi Kinerja Program dan Kegiatan
Tahun (n-2)(2015)Target Program
dan Kegiatan
(Renja Tahun n-1)
(2016)
Indikator Kinerja Program (outcome) dan Kegiatan
(output)
Target Kinerja
Capaian Program
(Renstra )
Tahun 2014
Perkiraan Realisasi Capaian Target
Renstra s.d. Tahun Berjalan (2016)
KodeUrusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah Dan
Program/Kegiatan
1.02.47 Indeks Kepuasan Masyarakat 85 78,07 85 85 100.00 86 86 100.00
1.02.47.006 Peningkatan Pelayanan Kesehatan (DAK) Jumlah gedung yang dibangun/alat kesehatan baru 1 1 44 44 100.00 132 132 100.00
1.02.47.007 Pendampingan Pelayanan Kesehatan Rujukan (DAK) Pendamping DAK terpenuhi 1 1 5 5 100.00 - - 100.00
1.02.47.008 Pembangunan RS/RSK/Balai/Akper/Latkesmas Jumlah gedung RS terbangun 0 0 1 1 100.00 - - 100.00
1.02.47.014 Pembangunan Sarana dan Prasarana
RS/RSK/Balai/Akper/Latkesmas
Jumlah alat medis tersedia; Jumlah alat kantor
tersedia
- - - - - 137; 27 137; 27 -
1.02.48 Bed Occupancy Rate (BOR) 72.00 73,59 73 73 100,00 73 73 100,00
1.02.48.001 Peningkatan Pelayanan RS/RS Khusus/BP4 Jumlah kunjungan rawat jalan; Jumlah pasien rawat
inap; Jumlah kunjungan gawat darurat
27.255; 1.820;
2.025
41.625; 2.679; 2.109 39.400; 2.873;
2.200
39.400; 2.873;
2.200
100,00; 100,00;
100,00
40.188; 2.988;
2.222
40.188; 2.988; 2.222 100,00; 100,00;
100,00
Peningkatan Sarana dan Prasarana Pelayanan BLUD
Peningkatan Pelayanan BLUD