rencana mitigasi dan adaptasi terkait bencana...
TRANSCRIPT
RENCANA MITIGASI DAN ADAPTASI TERKAIT BENCANA IKLIM
DIREKTORAT PENGENDALIAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN
DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PERUBAHAN IKLIM
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
Oleh:
DIREKTUR PENGENDALIN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN
Disampaikan pada Sesi Khusus Diskusi Pojok Iklim
“Tanggap Darurat Bencana Iklim”
1. PENDAHULUAN
HASIL UPAYA DALKARHUTLA 2015 - 2017
TAHUN 2015 TAHUN 2016 TAHUN 2017
2.611.411
438.360 165.464
LUASAN KARHUTLA TAHUN 2015-2017
• Periode 2015-2017 terjadi penurunan hotspot untuk seluruh Indonesia, tahun 2015:21.929 HS, tahun 2016: 3.915 HS, tahun 2017: 2.567 HS
• Terjadi penurunan luasan karhutla untuk total Indonesia, Tahun 2015: 2,6 juta Ha, tahun 2016: 438.360 Ha, tahun 2017: 165.464 Ha TAHUN 2015 TAHUN 2016 TAHUN 2017
21.929
3.915 2.567
DETEKSI HOTSPOT NOAA TAHUN 2015-2017 UNTUK SELURUH INDONESIA
DATA HOTSPOT SATELIT NOAA, TERRA AQUA NASA DAN LUAS KARHUTLA TAHUN 2017-2018 BERDASAR CITRA LANDSAT DI PROVINSI RAWAN
NOAA Terra Aqua NASA Gambut Mineral NOAA Terra Aqua NASA Gambut Mineral
1 Sumut 13 11 131 637 14 9 200,57 -
2 Riau 33 35 5.663 1.203 69 129 4.074,13 121,26
3 Jambi 19 19 - 109 11 12 115,94 -
4 Sumsel 24 22 - 3.626 24 7 - -
5 Kalbar 45 37 3.988 3.479 124 78 4.840,55 2.558,43
6 Kalteng 25 23 623 1.121 31 11 238,92 411,30
7 Kalsel 3 2 40 8.250 1 1 - -
8 Kaltim 12 8 - 676 20 0 - -
9 Kaltara - 5 - 82 0 0 - -
Keterangan : Data jumlah hotspot dari satelit NOAA 19 (17 Mei 2016- 2018) tahun 2018 s.d. tanggal 30 April 2018 Pukul 20.00 WIB
Data jumlah hotspot dari satelit Terra/Aqua tahun 2018 s.d. tanggal 30 April 2018 Pukul 20.00 WIB
19.183 9.470 3.091
No Provinsi Rawan
Januari - April 2017 Januari - April 2018Hotspot Luas Karhutla (Ha) Hotspot Luas Karhutla (Ha)
Total 174 162 294 247 10.445
TANTANGAN PENGENDALIAN KARHUTLA 2018
1. Program Karhutla merupakan program prioritas nasional, namun jumlah dana terkait dalkarhutla tahun 2018 kecil dibandingkan untuk anggaran lain.
2. Belum semua Pemerintah Daerah mengalokasikan dana/anggaran
yang memadai untuk kegiatan karhutla. 3. Pengoptimalan penggunaan dana APBN, APBD dan sumber lainnya.
1. Petahana mencalonkan untuk menjadi Bupati/Walikota dan Gubernur sehingga fokus terhadap pembangunan wilayahnya berkurang
2. Fokus aparat keamanan (TNI dan Polri) lebih kepada kegiatan politik dari pada kegiatan lainnya termasuk karhutla
TANTANGAN 2018
1. Prediksi kemarau yang lebih panjang dari tahun sebelumnya 2. Bahan bakaran di lapangan terutama di lahan gambut menumpuk
1. Negara tetangga sudah mengapresiasi keberhasilan Indonesia dalam pengendalian karhutla 2016-2017 (beban berat)
2. Indonesia sebagai tuan rumah Asian Games, salah satu lokasinya di
Sumatera Selatan yang rawan kebakaran hutan dan lahan
Masih banyak praktek penyiapan lahan dengan membakar di
masyarakat, proses penyadartahuan masyarakat membutuhkan pendampingan dan waktu yang intensif
2. AKIBAT KARHUTLA DAN BENCANA IKLIM LAINNYA
KERUGIAN EKONOMI
1) Terganggunya perjalanan
tranportasi udara, laut dan
darat
2) Hasil panen pertanian dan
kehutanan gagal
3) Kegiatan industri ekspor/ impor
terganggu
4) Besarnya biaya untuk
penanganan
5) Kegiatan perekonomian lokal
berhenti (pasar dll)
KERUGIAN SOSIAL
1) Terganggunya pernafasan,
mata dan kulit
2) Terjadi korban jiwa
3) Kegiatan belajar mengajar
berhenti
4) Terjadi gangguan kesehatan
jangka panjang dan pendek
5) Interaksi sosial terbatas
6) Terjadi pengungsian penduduk
CITRA NEGATIF INDONESIA DI DUNIA INTERNASIONAL
(DAMPAK ASAP LINTAS
BATAS/ TRANS HAZE POLLUTION)
Lanjutan...... Sejak tahun 2000 - 2018 terjadi 7.896
bencana banjir dan 4.430 kejadian tanah longsor
Dengan korban sebagai berikut : • 5.301 orang meninggal dan hilang • 225.017 luka-luka • 21.796.810 menderita dan mengungsi • 3.305.439 rumah rusak • 13.448 fasilitas kesehatan, peribadatan
dan pendidikan mengalami kerusakan bnpb.go.id
Data terkini dari BNPB menyajikan bahwa sejak tahun 2000-2018 tercatat sebanyak 1.875 kejadian kekeringan di Indonesia.
Tahun 2017-2018, tercatat 19 kejadian bencana kekeringan di Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, DI. Yogyakarta, Jawa Timur, dan Nusa Tenggara Barat dengan jumlah korban yang menderita dan mengungsi sebanyak 862.553 jiwa.
bnpb.go.id
3. LANGKAH MITIGASI DAN ADAPTASI
AKSI PENURUNAN EMISI GRK
ADAPTASI
Tindakan menyesuaikan diri untuk mengantisipasi
pengaruh buruk iklim nyata dengan cara membangun
strategi dan memanfaatkan peluang-peluang yang
menguntungkan
MITIGASI
Upaya stabilisasi konsentrasi GRK dalam atmosfer untuk mengurangi resiko bencana baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran
dan peningkatan kemampuan menghadapi
bencana
pengendalian
kekeringan,
banjir, dan
longsor
kegiatan-kegiatan
lain yang terkait
dengan upaya
peningkatan
penyesuaian diri
terhadap perubahan
iklim
peningkatan
ketahanan
pangan
pengendalian
penyakit
terkait iklim
penanganan atau antisipasi kenaikan
muka laut, rob, intrusi air laut,
abrasi, ablasi, dan gelombang tinggi
Sumur Resapan
Sampah Organik
Proses Pengomposa
n
10 cm
80-100 cm
Biopori
Pemanenan Air Hujan Penampungan Air Hujan
(PAH)
Peresapan Air
Rorak
AIR
SISA
MANDI
AIR
SISA
CUCI
PIRING
KOLAM MENGHASILKAN
IKAN
Penghematan Penggunaan Air
Perlindungan Mata Air
Penanaman dan Pembuatan Aturan Lokal
Rancang Bangun yang Adaptif terhadap Banjir
Terasering
penggunaan energi
baru terbarukan serta
konservasi dan
penghematan energi
ENERGI BARU
pengelolaan sampah,
limbah padat dan cair
KELOLA SAMPAH
penanganan lahan
pertanian rendah
emisi GRK
RENDAH EMISI
pencegahan dan
penanggulangan kebakaran
hutan dan lahan
DALKARHUTLA
kegiatan-kegiatan lain yang
terkait dengan upaya
penurunan emisi GRK
KEGIATAN LAIN
peningkatan dan/atau
mempertahankan
tutupan vegetasi
VEGETASI
5. AKSI MITIGASI PI MELALUI PENGENDALIAN
KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN
EARLY DETECTION MELALUI OPERASIONAL PATROLI TERPADU
PENCEGAHAN KARHUTLA
Tim Patdu : 6 orang,
terdiri dari unsur MA,
TNI, POLRI, masyarakat
setempat/MPA/LSM,
dinas terkait.
TUGAS HARIAN : 1. Monitoring kawasan (sumber air,
kedalaman gambut, tinggi muka
air, penumpukan bahan bakaran,
cuaca, aktivitas masyarakat yang
berisiko terjadinya karhutla)
2. Sosialisasi (anjangsana,
penyuluhan dll)
3. Pencarian informasi dan
pemetaan masalah
4. Melakukan groundcheck hotspot
apabila terdeteksi muncul hotspot
di wilker
5. Pemadaman dini apabila terjadi
kebakaran, meminta bantuan
posko daops apabila
membutuhkan dukungan
Pelaporan HARIAN :
1. Versi WA
2. Versi laporan tertulis
Posko bertingkat :
1. Posko desa 2. Posko daops 3. Posko Balai 4. Posko Pusat
TINDAK LANJUT LAPORAN
LAPORAN SECARA HARIAN DARI LAPANGAN SEHINGGA KONDISI HARIAN DI LAPANGAN
SELALU TERPANTAU
* Patroli terpadu pencegahan karhutla di 8 provinsi rawan (sumut, riau, jambi, sumsel, kalbar, kalteng, kalsel, kaltim) sebanyak 300 posko desa
SKENARIO PELAKSANAAN PATROLI TERPADU 2018
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
JUMLAH 300
Dana dari PKHL
Dana dari Balai PPI dan KHL
NO PROVINSIMaret April Mei Juni Juli Agustus September OktoberJUMLAH
POSKO
1 - 30 Maret
19 Mar - 2 Apr 2 - 31 Mei
2 - 31 Mei
2 - 31 Mei
SKENARIO PELAKSANAAN PATROLI TERPADU 2018
Sumatera Utara
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
23 Jul - 21 Agst
1-30 Agst
1-30 Agst
1-30 Agst
1-30 Agst
10 Sept - 9 Okt
11 Sept - 9 Okt
12 Sept - 9 Okt
12 Sept - 9 Okt
13 Sept - 9 Okt
16 Apr - 15 Mei
22 Jun - 21 Jul
22 Jun - 21 Jul
23 Jul - 21 Agst
23 Jul - 21 Agst
23 Jul - 21 Agst
Jangkauan:195 Desa
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
1
2
3
4
5
6
7
8
20
15
Jangkau: 195 Desa
Jangkauan: 189 Desa
15
65
30
50
60
45
Jangkauan :45 Desa
Jangkauan: 150 Desa
Jangkauan:195 Desa
Jangkauan: 135 Desa
Jangkauan: 189 Desa
Jangkauan: 150 Desa Jangkauan: 150 Desa
Jangkauan: 189 Desa
Jangkauan: 135 Desa
Jangkauan: 60 Desa
Jangkauan: 45 Desa
Jangkauan :45 Desa
Jangkauan:195 Desa
Jangkauan:90 Desa
Jangkauan: 150 Desa
Jangkauan: 135 Desa
Jangkauan: 60 Desa
Jangkauan: 45 Desa
Jangkauan: 189 Desa
Jangkauan:195 Desa
Jangkauan:90 Desa
10 Sept - 9 Okt
11 Sept - 9 Okt
12 Sept - 9 Okt
65 Desa
45 Desa
195 Desa
120 Desa
135 Desa
60 Desa
KEUNGGULAN PATROLI TERPADU PENCEGAHAN KARHUTLA
Pelaksana patroli lintas instansi/lembaga
Representasi kehadiran pemerintah dalam dalkarhutla di tingkat tapak
Beroperasi di tingkat tapak
Laporan harian Up to date
Melibatkan masyarakat desa setempat
Kondisi wilayah rawan termonitor setiap hari
Monitoring harian dan berjenjang dari desa-pusat
Tindak lanjut kejadian dapat
lebih cepat tertangani
Proses transfer pengetahuan, proses perubahan sikap dan
perilaku dapat berjalan
Optimalisasi peran masyarakat dalam dalkarhutla
Penerapan pembekalan fasilitator: 1. Menjalin pertemanan 2. Pencarian fakta 3. Pemetaan potensi 4. Menggerakkan masyarakat
TAHUN PROVINSI POSKO DESA
2018 Kalimantan
Barat
60 189
Riau 65 275
Sulawesi Tenggara
8 41
Kalimantan
Tengah
45 65
Patroli Terpadu Pencegahan Karhutla Yang Sudah
Dilaksanakan
Data s.d. Maret 2018
Total 4 178 570
Lanjutan.. Aksi Pencegahan Berbasis Desa
Perencanaan
Aksi Lapangan Pencegahan
Pembuatan peta desa untuk memetakan kondisi desa, wilayah rawan kebakaran, sumber air, akses dan kepemilikan lahan
Pembentukan Satgas desa, pembentukan dan pelatihan Kelompok Masyarakat Peduli Api (MPA) dilengkapi dengan sarpras sederhana dan perencanaan kegiatan
Perancangan program desa dengan memanfaatkan dana desa untuk operasional pengendalian kebakaran hutan dan lahan tingkat desa
Masyarakat yang secara sukarela peduli terhadap
pengendalian kebakaran hutan dan lahan yang telah
dilatih atau diberi pembekalan serta dapat
diberdayakan untuk membantu kegiatan
pengendalian kebakaran hutan dan lahan
Pembentukan Masyarakat Peduli Api (MPA)
TUJUAN
•Memberi pembekalan pengetahuan dan keterampilan bidang dalkarhutla dan/atau upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim di tingkat lokal
•Meningkatkan kemandirian masyarakat dalam upaya dalkarhutla dan/atau upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim di tingkat lokal
Pembentukan dan Pembinaan MPA Tahun 2018 No. PELAKSANA LOKASI TARGET REALISASI
PEMBENTUKAN MPA
1 Direktorat PKHL Kalimantan Barat 16 Desa 4 Desa
2 Direktorat PKHL Riau 8 Desa 4 Desa
3 Direktorat PKHL Kalimantan Timur 4 Desa 2 Desa
4 Direktorat PKHL Kalimantan Tengah 14 Desa 6 Desa
5 Direktorat PKHL Jambi 10 Desa 4 Desa
6 Direktorat PKHL Sumatera Selatan 10 Desa 4 Desa
7 Direktorat PKHL Sumatera Utara 8 Desa Desa
8 Direktorat PKHL Kalimantan Selatan 6 Desa Desa
9 Direktorat PKHL Sulawesi Selatan 4 Desa Desa
10 Direktorat PKHL Sulawesi Utara 2 Desa Desa
11 Direktorat PKHL Sulawesi Tenggara 2 Desa Desa
12 Direktorat PKHL NTT 4 Desa Desa
13 Direktorat PKHL Jawa Timur 6 Desa Desa
14 Direktorat PKHL Papua 6 Desa Desa
JUMLAH 100 Desa 24 Desa
PEMBINAAN MPA
1 Balai PPI dan KHL Sumatera Sumatera 80 Desa Desa
2 Balai PPI dan KHL Kalimantan Kalimantan 80 Desa Desa
3 Balai PPI dan KHL Sulawesi 20 Desa 10 Desa
Sulawesi Selatan 5 Desa
Sulawesi Utara 5 Desa
4 Balai PPI dan KHL Wilayah Jawa Bali
Nusa Tenggara 10 Desa 10 Desa
Prov. Bali 3 Desa
Prov. Jawa Timur 2 Desa
Prov. NTT 5 Desa
5 Balai PPI dan KHL Maluku Papua 10 Desa 4 Desa
Maluku 2 Desa
Papua Barat 2 Desa
JUMLAH 200 24 Desa
Data s.d. Maret 2018
Pyrolisis
Stove
Biodigester
Manures
Charco
al
Bricket
Fodder
Biomass Power Plant
P L T B Wood
Vinegar
Program Pemberdayaan Masyarakat Metode PLTB
Proses Pembuatan cuka kayu Pemanfaatan cuka kayu
Lokasi: Daops Manggala Agni Ketapang, Kalimantan Barat
Pilot Project Pembuatan Cuka Kayu oleh Daops Manggala Agni (Program PLTB)
4. UPAYA – UPAYA KHUSUS DALKARHUTLA
UPAYA YANG TELAH DILAKSANAKAN
Pembentukan dan pembinaan
MPA
Upaya 7
Pemadaman darat dan udara
Upaya 6
Patroli Rutin dan Patroli
Terpadu Pengendalian Karhutla
Upaya 2
Penyampaian Informasi Peringatan Dini dan
Deteksi Dini (Data Hotspot) melalui web
sipongi.menlhk.go.id
Upaya 1
Penguatan sarana dan prasaran
Pengendalian Karhutla
Upaya 10
Sosialisai dan Penyuluhan
bahaya karhutla
Upaya 4
Kampanye Pencegahan
Karhutla
Upaya 3
Pelatihan dan pembentukan brigade
dalkarhutla di tingkat tapak (KPHP, KPHL,
KPHK) dan pemegang konsesi
Upaya 9
Community Involvement
Upaya 8
Pemanfaatan Bahan Bakaran
Upaya 5
Fire Danger Rating System (Sistem Peringkat Bahaya
Kebakaran)
Fire Danger Rating
System:
dikembangkan oleh
Badan Meteorologi,
Iklim dan Geofisika
(BMKG) dan LAPAN.
Didistribusikan oleh
website bmkg.go.id
dan lapan.go.id setiap
hari
Peta Rawan Kebakaran:
Peta Rawan Kebakaran:
dikembangkan menjadi
data dasar untuk upaya
mitigasi dan
pencegahan. Hamparan
peta dasar dengan
sejarah hotspot dan
hutan serta kebakaran
lahan, lahan gambut,
aksesibilitas, tutupan
lahan, topografi.
Deteksi Hotspot
Deteksi Hotspot: dikembangkan oleh
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, BMKG, LAPAN.
Dalam hal diseminasi peringatan dan deteksi Dini (SPBK dan Hotspot)
KemenLHK adalah walidata Karhutla
Penyampaian Informasi Peringatan Dini dan
Deteksi Dini (Data Hotspot) melalui web
sipongi.menlhk.go.id
Upaya 1
TAHUN PATDU JANGKAUAN DESA PATDU
2016 450 POSKO DESA 731 desa
2017 300 POSKO DESA 1.203 desa
Patroli Terpadu yang sudah dilaksanakan
*Data s/d tanggal 8-8-2017 Pukul 20.00 WIB
Patroli Rutin dan Patroli
Terpadu Pengendalian Karhutla
Upaya 2
2018 300 Posko Desa (Re: 178 posko desa s/d April)
1.182 desa (Re: 570 desa s/d bln April)
• Talkshow di Radio di Radio Sindo Trijaya FMdan jaringan serta media partnernya di 20 kota di Indonesia setiap Senin s.d. Jumat pukul 19.00-20.00 WIB s/d bulan Oktober 2017, Radio RRI setiap Minggu
• Talkshow di Televisi Metro TV, Kompas TV, Net, dsb
• Konferensi Pers
• Layanan Publik SMS Centre, Call Centre, iklan layanan masayarakat di koran, TV dan radio
• SMS Blast
• Pameran di Pusat dan Daerah PNPI, dsb
• Distribusi Himbauan Polisi “Tidak boleh membakar“
• Pembuatan bahan-bahan kampanye
Kampanye Pencegahan
Karhutla
Upaya 3
RADIO KOMUNITAS
1. Upaya penyadartahuan melalui sosialisasi dan upaya lain untuk peningkatan pengetahuan masyarakat terhadap upaya pengendalian kebakaran hutan dan lahan.
2. Pembuatan papan peringatan dan informasi peringkat bahaya kebakaran
3. Pembuatan sekat bakar dan perbaikan tata air melalui normalisasi sungai, pembangunan sekat kanal, embung, sumur bor dll
4. Pembuatan radio komunitas sebagai sarana pemberian informas, peringatan dini dan kampanye pencegahan
5. Upaya deteksi dini melalui patroli dan siskamling dengan melakukan analisa sederhana melihat kondisi vegetasi dan tinggi muka air
6. Patroli pencegahan kebakaran hutan dan lahan bersama para pihak termasuk masyarakat, TNI, POLRI
Sosialisai dan Penyuluhan
bahaya karhutla
Upaya 4
Pemanfaatan Bahan Bakaran
Upaya 5
Manggala Agni di daerah telah melaksanakan pelatihan pembuatan cuka kayu dan briket arang bagi masyarakat. Pelatihan ini dilaksanakan dengan tujuan bahan bakaran yang tersedia dapat dikurangi dan diubah menjadi benda yang bermanfaat. Sehingga cuka kayu dan briket arang menjadi alternatif pendapatan bagi masyarakat.
Sebagai upaya mengurangi bahan bakaran di lapangan Manggala Agni melakukan pelatihan kepada masyarakat, antara lain: 1. Pembuatan cuka kayu 2. Pembuatan briket arang 3. Pembuatan kompos
Pemadaman Udara ( Jumlah Air Yang
Ditumpahkan)
WATER BOMBING Jumlah Garam Yang Disemai Pada Proses
Pembuatan Hujan Buatan
TMC
Jumlah Pesawat Udara Yang Digunakan Untuk
Pemadaman
PESAWAT
Tahun 2015: 32 unit pesawat Tahun 2016: 16 unit pesawat Tahun 2017: 19 unit pesawat
Tahun 2015: 150.610,15 liter air Tahun 2016: 100.122,90 liter air Tahun 2017: 37.654.200 liter air
Tahun 2015: 261,30 ton garam Tahun 2016: 128, 46 ton garam Tahun 2017: 76,4 ton garam
*Pesawat dari KemenLHK dan BNPB
2. Pemadaman Udara Kesepakatan dengan LHK dan BNPB : 1. Penempatan heli LHK di daerah yang belum menetapkan siaga darurat namun berpotensi karhutla tinggi 2. Helikoter BNPB di daerah yang siaga darurat 3. Bantuan Helikopter untuk pemadaman di Aceh dari BNPB, walaupun belum siaga darurat.
Pemadaman darat dan udara
Upaya 6 1. Pemadaman darat - Pemadaman darat dilaksanakan sesegera mungkin setelah mendapatkan informasi terjadinya karhutla. - Pemadaman darat dilaksanakan oleh Manggala Agni sendiri ataupun bersama dengan para pihak
terkait
240
1.266
803
150
405
760
377 250
663
375
30 120
20 150
30
270 325
120 90 180
470
90
1.050 909
820
0
200
400
600
800
1.000
1.200
1.400
Ria
u
Jam
bi
Sum
ater
a Se
lata
n
Kal
iman
tan
Tim
ur
Kal
iman
tan
Te
nga
h
Kal
iman
tan
Bar
at
Kal
iman
tan
Sel
atan
Ace
h
Sum
ut
Lam
pu
ng
Sum
bar
Ben
gku
lu
Kal
iman
tan
Uta
ra
Sula
wes
i Uta
ra
Go
ron
talo
Sula
wes
i Te
nga
h
Sula
wes
i Sel
atan
Sula
wes
i Te
ngg
ara
Bal
i
NTB
NTT
Mal
uku
Jaw
a B
arat
Jaw
a Te
nga
h d
an D
IY
Jaw
a Ti
mu
r
Provinsi Rawan Kebakaran hutandan lahan
Provinsi Lainnya
MPA mendapatkan bekal pelatihan dasar
pengendalian kebakaran hutan dan lahan serta sarana
prasarana sederhana (handtools dan sepeda motor
untuk operasional)
Bekal MPA Masyarakat Peduli Api dibentuk di desa rawan
kebakaran hutan dan lahan di 26 provinsi dengan
jumlah anggota 9.963 orang/664 regu.
Jumlah MPA 01 02
Pembentukan dan pembinaan
MPA
Upaya 7
Community Involvement
Penguatan MPA (4,001 Desa)
melalui Collaborative Action
KLHK, Pemda, Swasta etc
Program desa Bebas Api oleh
swasta pada 218 Desa
Peningkatan Livelihood
Masyarakat di 87 Desa (BRG)
Pelatihan di 56 Desa (BNPB)
Community Involvement
Upaya 8
Pelatihan dan pembentukan brigade
dalkarhutla di tingkat tapak (KPHP, KPHL,
KPHK) dan pemegang konsesi
Upaya 9
KABUPATEN PROVINSI
1. KPHP Model Kampar Kiri Kampar Riau
2. KPHP Model Minas Tahura Siak, Kampar, Kota
Pekanbaru
Riau
3. KPHP Model Rawas Musi Rawas Sumatera Selatan
4. KPHP Model Rambat
Menduyung
Belitung Barat Bangka Belitung
5. KPHP Model Sungai
Sembulan
Bangka Tengah Bangka Belitung
6. KPHP Model Limau Sarolangun Jambi
7. KPHP Model Sintang Sintang Kalimantan Barat
8. KPHP Kendawangan Ketapang Kalimantan Barat
9. KPHP Model Seruyan Seruyan Kalimantan Tengah
10. KPHP Model Kota Waringin
Barat
Kota Waringin Barat Kalimantan Tengah
11. KPHP Model Lamandau Lamandau Kalimantan Tengah
12. KPHP Model Gunung Mas Gunung Mas Kalimantan Tengah
13. KPHP Model Murung Raya
(Unit II)
Murung Raya Kalimantan Tengah
14. KPHP Model Sungai Beram
Hitam
Tanjung Jabung Barat Kalimantan Tengah
15. KPHL Model Karimun Karimun Kepulauan Riau
16. KPHL Model Sungai Beram
Hitam
Tanjung Jabung Barat Jambi
17. KPHL Model Kapuas Kapuas Kalimantan Tengah
18. KPHL Model Lakitan Musi Rawas Sumatera Selatan
NO INSTANSI / LEMBAGA LOKASI
KABUPATEN PROVINSI
1. KPHP Model Tebing Tinggi Kepulauan Meranti Riau
2. KPHP Model Tasik Besar
Serkap
Pelalawan dan Siak Riau
3. KPHP Model OKI OKI Sumatera Selatan
4. KPHP Model Lalan Musi Banyu Asin Sumatera Selatan
5. KPHP Model Kapuas Tanah Laut Kalimantan Tengah
6. KPHP Model Pulang Pisau Pulau Pisau Kalimantan Tengah
7. KPHP Model Kapuas Hulu Kapuas Hulu Kalimantan Barat
8. KPHP Model Merangin Merangin Jambi
9. KPHP Model Kerinci Unit I Kerinci Jambi
10. KPHL Model Banyuasin (Unit
I)
Banyuasin Sumatera Selatan
NO INSTANSI / LEMBAGA LOKASI
B. Pembentukan Brigdalkarhutla Pada Unit KPH TA 2016
A. Penguatan KPHP yang difasilitasi pembentukan Brigdalkarhutla TA 2015
B. Pembentukan Brigdalkarhutla Pada Unit KPH TA 2016
C. Rencana Pembentukan Brigade Dalkarhutla/Pelatihan Dasar Dalkarhutla Tahun 2017
NO. PROVINSI NAMA KPHP/KPHLPELAKSANAAN KEGIATAN (HASIL
KONFIRMASI LANGSUNG)
KPHP Kerinci
KPHP Merangin
KPHP Limau
KPHP Tebo Barat
KPHP Tebo Timur
KPHP Sarolangun
KPHP Bulungan
KPHP Nunukan
KPHP Malinaw
KPHL Tarakan
10 KPHJUMLAH
Dilaksanakan tanggal 13-15 Juni
2017 di Hotel Grand Citra, Tarakan
dengan peserta 60 orang. Instruktur
(dari Daops Passer, 4 orang)
2 KALTARA
1 JAMBI Dilaksanakan tanggal 6-8 Juni 2017
di Hotel Mega Indah, Jambi dengan
peserta 90 orang. Instruktur
(Ramses, Rinaldi, Patricio Da Costa,
Nufit, Koswara,
NO PRASARANA (2017) JUMLAH
1. Mobil Operasional Lapangan 21 unit
2. Kendaraan pengangkut peralatan 45 unit
3. Mobil tanki 7 unit
4. Mobil Slip On Unit 12 unit
5. Monilog 16 unit
6. Sepeda motor 765 unit
7. Pompa punggung (Jet Shooter) 1.337 unit
8. Pompa pemadam 110 unit
9. Selang dan kelengkapannya 867 unit
10. Sambu ponti nozzle 14 unit
11. GPS 60 unit
12. Masker 195 paket
13. Pakaian pemadam 246 unit
14. Bahan aditif pemadam kebakaran 21.191 paket
Pengadaaan sarpras digunakan untuk : 1. Revitalisasi sarpras Manggala Agni 2. Pemenuhan kebutuhan sarpras dalkar KPH 3. Penguatan satgas desa
Penguatan sarana dan prasaran
Pengendalian Karhutla
Upaya 10
PENEGAKAN HUKUM BIDANG KARHUTLA
NO KEGIATAN 2015 2016 2017 TOTAL
1. Pengawasan
Jumlah Izin 170 74 18 262
Jumlah Perusahaan 53 29 6 88
Taat 0 0 1
Tidak Taat 53 29 5
2. Penerapan Sanksi Administrasi
Paksaan Pemerintah 8 17 4 29
Pembekuan Izin 16 0 0 16
Pencabutan Izin 3 0 0 3
3. Kebakaran Hutan dan Lahan - 1 1 2
• (sumber data: Ditjen Gakkum )
PENYELESAIAN SENGKETA LINGKUNGAN HIDUP
Penyelesaian Gugatan Perdata Lingkungan Hidup Melalui Pengadilan TIPOLOGI
KARHUTLA KERUSAKAN
Total
Perusahaan
13 Jenis Perkara : 70 % kasus dimenangkan
KLHk
30 % kasus lainnya masih
proses persidangan dan
upaya hukum di tingkat
peradilan.
Status Perkara :
8 dimenangkan oleh
KLHK (61 %)
2 masih proses
persidangan (15 %)
3 masih proses upaya
Hukum ditingkat banding
atau 23 %
10 PERUSAHAAN 3 PERUSAHAAN
70 % kasus dimenangkan oleh KLHK dan 50
% sudah berkekuatan hukum tetap , yaitu :
• PT Kalista Alam (PT KA),
- PT Bumi Mekar Hijau (PT BMH),
- PT Waimusi Agroindah (PT WA),
- PT BMH, dan
- PT WA, selanjutnya
30 % lainnya sedang proses persidangan
dan upaya hukum di pengadilan.
66,67 % kasus dimenangkan
KLHK, yaitu PT Selat Nasik
Indokwarsa (PT SNI), PT
Merbau Pelalawan Lestari (PT
MPL), sedangkan 33,33 %
lainnya masih proses
persidangan dipengadilan.
Total Inkracht
Van Gewijisde
(Rp)
16.930.641.886.560.,-
(16,9 T)
Berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap, yaitu : PT KA, PT.SNI, PTMPL, PTBMH,
dan PT WA.
Berdasarkan kesepakatan, telah disetor ke Kas Negara Tahun 2017 sebesar Rp. 5.377.385.333 dari kesepakatan an.
PT Selat Nasik Indokwarsa (PT SNI) sebesar Rp. 32.264.312.000,- atau 0,19 %
Potensi PNBP
(Rp)
47.711.347.897.160,-
(47,7 T)
Berdasarkan Gugatan yang didaftar di PN s.d. tahun 2017 sebesar Rp. 47.711.347.897.160,-
Berdasarkan Putusan Pengadilan yang sudah berkekuatan hukum tetap s.d. tahun 2017 sebesar
Rp.16.930.641.886.560,- atau 35,49 %
Berdasarkan putusan pengadilan yang masih upaya hukum s.d. tahun 2017 sebesar Rp. 1.568.856.233.528 atau 8,59 %
Dukungan Anggaran Kepada Pemerintah Daerah Propinsi Utk Dalkarhutla Sesuai dengan Permen Keuangan No. 320 Tahun 2017, tentang Dana Bagi Hasil –Dana Reboisasi: dengan Ketentuan
penggunaan kegiatan Dalkarhutla 50% utk propinsi yang rawan karhutla;
• Peraturan Presiden No:
• Permen Keuangan No. 320 Tahun 2017, tentang Dana Bagi Hasil –Dana Reboisasi: dengan Ketentuan penggunaan kegiatan Dalkarhutla 50% utk propinsi yang rawan karhutla;
• Aceh
• Sumut
• Riau
• Jambi
• Sumatera Selatan
• Kepulauan Riau
• Sumbar
• Babel
• Kalteng
• Kaltim
• Kaltara
• Kalbar
• Kalsel
• Papua Barat
• Papua
• Maluku
• Maluku Utara
• Gorontalo
• Sulawesi Tenggara
• Sulawesi Barat
• Sulawesi Selatan
• Sulawesi Utara
• NTB
PELUANG PENDANAAN PENGENDALIAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN
1. DBH DR
2. APB DESA
1. Undang-undang Nomor 15 tahun
2017 tentang APBN tahun 2018,
pasal 11: (5), (6), (7)
2. Peraturan Menteri Keuangan
nomor 230/PMK.07/2017 tentang
Penggunaan, pemantauan dan
evaluasi DBH SDA Kehutanan DR
a) mendukung program pengendalian
perubahan iklim, perhutanan sosial
serta diprioritaskan untuk
penanggulangan dan pencegahan
kebakaran hutan.
b) untuk daerah rawan terhadap
kebakaran hutan dan lahan,
penggunaan dbh-sda kehutanan dr
paling sedikit 50% diprioritaskan untuk
mendanai pencegahan dan
penanggulangan kebakaran hutan
dan lahan. Peraturan MenLHK Nomor 32/2016 ttg
Pengendalian Kebakaran Hutan dan
Lahan
Kegiatan-kegiatan pengendalian
kebakaran hutan dan lahan
Bupati/Walikota memfasilitasi Penyusunan
Peraturan Bupati tentang Daftar
Inventarisasi Kewenangan Desa dengan
memasukkan urusan Pencegahan
Kebakaran Hutan dan Lahan sebagai
Kewenangan Lokal Berskala Desa sehingga Desa dapat mengatasi
Kebakaran Hutan dan Lahan.
1. Undang-undang 23/2014 tentang
pemerintah Daerah : Bidang
ketentraman, ketertiban serta
perlindungan masyarakat
2. Surat Edaran Menteri Dalam
Negeri Nomor 410/3138/Sj ttg
Kewenangan Desa Dalam
Penanganan Kebakaran Hutan
Dan Lahan
Bantuan keuangan dari APBD dan atau
APBDes dengan alokasi sesuai
kemampuan desa
PELUANG PENDANAAN ..lanjutan…
3. DANA DESA
1. Undang undang No 6 tahun
2014 tentang desa
2. Permendesa 19/2017 tentang
Prioritas Penggunaan Dana
Desa tahun 2018
Bidang Pembangunan desa Pasal 5
(d) dan (e): pengadaan,
pembangunan, pengembangan
dan pemeliharaan sarpras
lingkungan: kesiapsiagaan,
penanganan bencana,
pemeliharaan LH; sarpras lainnya
yang sesuai dengan kewenangan
desa yg ditetapkan dalam
MUSYAWARAH DESA Bidang pemberdayaan masyarakat
desa Pasal 7 : dukungan
kesiapsiagaan menghadapi
bencana alam dan
penanganannya
4. DUKUNGAN DARI PARA PIHAK
Perusahaan bidang
kehutanan/perkebu
nan
Kerjasama
nasional/internasion
al
Sesuai dengan
peraturan kerjasama
yang berlaku
TERIMA KASIH