rencana pelaksanaan pembelajaran (rpp) · (rpp) nama : eva oktavia nim : a210160244 kelas : k...

25
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama : Eva Oktavia NIM : A210160244 Kelas : K PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2019

Upload: others

Post on 09-Dec-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) · (RPP) Nama : Eva Oktavia NIM : A210160244 Kelas : K PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama : Eva Oktavia

NIM : A210160244

Kelas : K

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2019

Page 2: RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) · (RPP) Nama : Eva Oktavia NIM : A210160244 Kelas : K PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama Sekolah : SMK Negeri 3 Sukoharjo

Kelas/ Semester : XI/ Gasal

Tahun Ajaran : 2019/2020

Mata Pelajaran : Pengantar Ekonomi dan Bisnis

Materi Pokok : Konsep dan Kebijakan Perdagangan Internasional

Alokasi Waktu : 1 x 20 menit

A. Kompetensi Inti

KI-3 : Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang

pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan meta

kognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Akuntansi dan

Keuangan Lembaga pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan

kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni,

budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri

sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga

masyarakat nasional, regional, dan internasional.

KI-4 : Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi,

dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan

masalah sesuai dengan bidang Akuntansi dan Keuangan Lembaga.

Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan

kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.

Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji

secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif,

komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan

pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu

melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

Page 3: RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) · (RPP) Nama : Eva Oktavia NIM : A210160244 Kelas : K PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

3.10 Mendeskripsikan

konsep dan

kebijakan

perdagangan

inteernasional.

3.10.1 Menjelaskan definisi perdagangan

internasional

3.10.2 Menjelaskan manfaat perdagangan

internasional

3.10.3 Menyebutkan faktor pendorong dan

penghambat perrdagangan internasional

4.10 Mengevaluasi

dampak kebijakan

perdagangan

internasional

4.10.1 Menjelaskan Teori Perdagangan

Internasional

4.10.2 Menjelaskan kebijakan perdagangan

internasional

4.10.3 Menyebutkan tujuan kebijakan perdagangan

internasional

C. Tujuan Pembelajaran

1. Setelah menggali informasi, peserta didik dapat menjelaskan konsep dan

kebijakan perdagangan internasional.

2. Setelah menggali informasi, peserta didik dapat menjelaskan teori konsep

dan kebijakan perdagangan internasional.

3. Setelah menggali informasi, peserta didik dapat menyebutkan tujuan

konsep dan kebijakan perdagangan internasional.

4. Setelah menggali informasi, peserta didik dapat menjelaskan pengertian

perdagangan internasional.

5. Setelah menggali informasi, peserta didik dapat menyebutkan manfaat

perdagangan internasional

D. Materi Pembelajaran

1. Konsep dan Kebijakan Perdagangan Internasional

E. Pendekatan, Metode, dan Model Pembelajaran

1. Pendekatan : Scientific.

2. Metode : Diskusi, Tanya Jawab.

3. Model Pembelajaran : Discovery Learning

Page 4: RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) · (RPP) Nama : Eva Oktavia NIM : A210160244 Kelas : K PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

F. Alat Pembelajaran

1. Alat : LCD, Proyektor dan Laptop.

G. Sumber Pembelajaran

1. Artikel dari internet.

2. Buku paket ekonomi Kemendikbud.

H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan 1

Kegiatan Deskripsi Alokasi

Waktu

Pendahuluan 1. Mengawali pembelajaran dengan berdoa dan

memberi salam.

2. Memantau kehadiran dengan mengabsen

peserta didik.

3. Memotivasi peserta didik untuk lebih fokus

dan semangat dalam mengikuti pembelajaran.

4. Menginformasikan tujuan pembelajaran yang

akan dicapai.

5. Menyampaikan cakupan materi secara garis

besar.

6. Guru memberikan mengajukan beberapa

pertanyaan tentang materi pertemuan

sebelumnya untuk dikaitkan dengan materi

yang akan dipelajari, lalu siswa menjawab.

4 menit

Kegiatan Inti

1. Stimulation:

a. Guru menampilkan video mengenai materi

Hukum permintaan dan penawaran.

12 menit

(PPK = Religius)

(PPK = Disiplin)

(Literasi: Berbicara)

Page 5: RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) · (RPP) Nama : Eva Oktavia NIM : A210160244 Kelas : K PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Kemudian siswa diminta mengamati.

(Literasi: Mengamati)

2. Problem statement:

a. Siswa melakukan identifikasi masalah serta

merumuskan hipotesis.

3. Data collection:

a. Guru meminta siswa untuk membaca

materi yang ada di buku/internet.

(Literasi: Membaca)

4. Data Processing:

a. Guru membantu siswa untuk

mengidentifikasi salah satu masalah

konsep dan kebijakan perdagangan

internasional.

5. Verification:

a. Guru membagi siswa menjadi 3 kelompok.

Setiap kelompok mengecek kebenaran

hasil pengolahan data, mencari sumber

yang relevan baik dari buku maupun

internet, mengasosiasikanya menjadi suatu

kesimpulan.

6. Generalization

a. Guru meminta perwakilan kelompok untuk

mengemukakan hasil diskusinya.

Penutup 1. Umpan balik antarsiswa, antara siswa dengan

guru tentang konsep dan kebijakan

perdagangan internasional.

4 menit

(Literasi= Berbicara)

Page 6: RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) · (RPP) Nama : Eva Oktavia NIM : A210160244 Kelas : K PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

2. Guru bersama dengan peserta didik

menyimpulkan hasil pembahasan tentang

konsep dan kebijakan perdagangan

internasional.

3. Guru memberikan evaluasi tentang materi

konsep dan kebijakan perdagangan

internasional.berupa pertanyaan uraian.

4. Guru memberikan tugas (PR) dari buku teks.

5. Guru mengakhiri pembelajaran dengan

membaca doa dan mengucapkan salam.

(PPK = Religius)

I. Teknik Penilaian

No. Aspek yang

dinilai

Teknik Bentuk Instrumen

1 Sikap Observasi/Pengamatan Rubrik Observasi Sikap

2 Pengetahuan Tes Tertulis Soal

3 Ketrampilan Kinerja, hasil Kerja Penilaian Kinerja produk

dan proyek

J. Remediasi dan Pengayaan

No. Aspek Teknik

1 Remediasi Tes Tertulis (Uraian).

2 Pengayaan Tes Tertulis (Pilihan Ganda pada buku

halaman 55-58).

Page 7: RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) · (RPP) Nama : Eva Oktavia NIM : A210160244 Kelas : K PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Kepala SMK Negeri 3 Sukoharjo

Muhammad Adjie, M.Pd,MM

NIP. 19791016 200712 1 008

Sukoharjo, 28 Mei 2019

Guru Mapel

Eva Oktavia , S.Pd

NIP. 19891016 201412 1 009

Page 8: RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) · (RPP) Nama : Eva Oktavia NIM : A210160244 Kelas : K PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lampiran 1. Sumber Bahan Ajar

KONSEP DAN KEBIJAKAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL

A. Definisi Perdagangan Internasional

Perdagangan internasional adalah pertukaran barang dan jasa antara dua atau lebih

negara di pasar dunia. Perdagangan Internasional merupakan perdagangan yang

dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar

kesepakatan bersama. Pendudukan yang dimaksud dapat berupa antar perorangan

(individu dengan individu), antara individu dengan pemerintah suatu negara atau

pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain.

Dewasa ini, hampir tidak ada negara yang mampu memenuhi semua

kebutuhannya sendiri tanpa mengimpor barang/jasa dari negara lain. Contohnya

Jepang, sebagai negara yang ekonominya kuat dan maju, masih mengimpor gas

alam cair (liquid natural gas) dari Indonesia. Sedang Indonesia mengimpor

barang-barang modal dari Amerika untuk keperluan pembangunan industri.

Fluktuasi ekspor dan impor dalam perdagangan internasional tergantung pada

faktor-faktor pendorongnya berikut ini.

B. Faktor Pendorong Perdagangan Internasional

Faktor-faktor yang mendorong terjadinya perdagangan antarnegara, diantaranya .

1. Keanekaragaman Kondisi Produksi

Keanekaragaman kondisi produksi merujuk kepada potensi faktor-faktor produksi

yang dimiliki suatu negara. Contohnya Indonesia, memiliki potensi besar dalam

memproduksi barang-barang hasil pertanian. Dengan kata lain, melalui

perdagangan, suatu negara dapat memperoleh barang yang tidak dapat

dihasilkannya di dalam negeri.

2. Penghematan Biaya Produksi/Spesialisasi

Perdagangan internasional memungkinkan suatu negara memproduksi barang

dalam jumlah besar, sehingga menghasilkan increasing returns to scale atau biaya

produksi rata-rata yang semakin menurun ketika jumlah barang yang diproduksi

semakin besar. Jadi, apabila suatu negara berspesialisasi memproduksi barang

tertentu dan mengekspornya, biaya produksi rata-ratanya akan turun.

3. Perbedaan Selera

Sekalipun kondisi produksi di semua negara adalah sama, namun setiap negara

mungkin akan melakukan perdagangan jika selera mereka berbeda. Contohnya,

Norwegia mengekspor daging dan Swedia mengekspor ikan. Kedua negara akan

memperoleh keunggulan dari perdagangan ini dan jumlah orang yang berbahagia

meningkat.

Page 9: RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) · (RPP) Nama : Eva Oktavia NIM : A210160244 Kelas : K PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Menurut Amir, M.S. seorang pengamat ekonomi, bila dibandingkan dengan

pelaksanaan perdagangan Internasional sangatlah rumit dan kompleks. Kerumitan

tersebut antara lain disebabkan karena adanya batas-batas politik dan kenegaraan

yang dapat menghambat perdagangan internasional, misalnya dengan adanya

perbedaan budaya, bahasa, mata uang, taksiran dan timbangan, dan hukum

perdagangan.

C. Manfaat Perdagangan Internasional

1. Efisiensi

Melalui perdagangan internasional, setiap negara tidak perlu memproduksi semua

kebutuhannya, tetapi cukup hanya memproduksi apa yang bisa diproduksinya

dengan cara yang paling efisien dibandingkan dengan negara-negara lain. Dengan

demikian, akan tercipta efisiensi dalam pengalokasian sumber daya ekonomi

dunia.

2. Perluasan konsumsi dan produksi

Perdagangan internasional juga memungkinkan konsumsi yang lebih luas bagi

penduduk suatu negara.

3. Peningkatan produktifitas

Negara-negara yang berspesialisasi dalam memproduksi barang tertentu akan

berusaha meningkatkan produktivitasnya. Dengan demikian mereka akan tetap

unggul dari negara lain dalam memproduksi barang tersebut.

4. Sumber penerimaan Negara

Dalam perdagangan internasional juga bisa menjadi sumber pemasukan kas

negara dari pajak-pajak ekspor dan impor.

D. Kebijakan-Kebijakan Perdagangan Internasional

Kebijakan perdagangan internasional setiap negara berbeda dengan negara lain.

Ada negara yang memilih menjalankan kebijakan perdagangan bebas (free trade),

ada yang memilih menjalankan kebijakan perdagangan proteksionis, dan ada pula

yang memilih gabungan keduanya.

1. Perdagangan Bebas

Perdagangan bebas adalah keadaan ketika pertukaran barang/jasa antarnegara

berlangsung dengan sedikit ataupun tanpa rintangan. Menurut aliran fisiokratis

dan aliran liberal (klasik), liberalisasi perdagangan dapat memacu kinerja ekspor

dan pertumbuhan ekonomi karena beberapa alasan berikut.

Page 10: RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) · (RPP) Nama : Eva Oktavia NIM : A210160244 Kelas : K PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

a. Perdagangan Bebas cenderung memacu persaingan, sehingga

menyempurnakan skala ekonomis dan alokasi sumber daya.

b. Perdagangan bebas mendorong peningkatan efisiensi, perbaikan mutu

produk, dan perbaikan kemajuan teknologi sehingga memacu produktivitas faktor

produksi.

c. Perdagangan bebas merangsang pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan

serta memupuk tingkat laba, tabungan, dan investasi.

d. Perdagangan bebas akan lebih mudah menarik modal asing dan tenaga ahli,

laba, tabungan, dan investasi.

e. Perdagangan bebas memungkinkan konsumen menghadapi ruang lingkup

pilihan yang lebih luas atas barang-barang yang tersedia.

2. Perdagangan Proteksionis

Salah satu tujuan kebijakan perdagangan proteksionis adalah untuk meningkatkan

daya saing produk diluar negeri. Menurut pengatur kebijakan proteksionis, nilai

tukar (terms of trade) barang manufaktur, yaitu ekspor utama negara-negara maju,

sering dinilai lebih tinggi dari nilai tukar barang primer, yaitu ekspor utama

negara-negara berkembang. Itulah yang menjadi alasan utama timbulnya

kebijakan perdagangan proteksionis.

Dalam kenyataannya, terdapat beberapa alat kebijakan perdagangan proteksionis

yang digunakan oleh hampir semua negara. Beberapa diantaranya adalah tarif atau

bea masuk, kuota, subsidi, dan larangan impor.

a. Tarif atau Bea Masuk

Tarif atau bea masuk adalah pajak yang dikenakan terhadap barang yang

diperdagangkan baik barang impor maupun ekspor.

b. Kuota

Kuota adalah batas maksimum jumlah barang tertentu yang bisa diimpor dalam

periode tertentu, biasanya satu tahun.

c. Subsidi Subsidi terhadap biaya produksi barang domestik akan menurunkan harga,

sehingga produksi domestik dapat bersaing dengan barang impor dan akan

mendorong konsumen membelinya.

d. Larangan Impor

Karena alasan-alasan tertentu, baik yang bersifat ekonomi maupun politik, suatu

negara tidak menghendaki impor barang tertentu.

Tindakan-tindakan ini meliputi :

1. Tarif

Page 11: RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) · (RPP) Nama : Eva Oktavia NIM : A210160244 Kelas : K PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Tarif adalah sejenis pajak yang dikenakan atas barang-barang yang diimpor. Tarif

spesifik (Specific Tariffs) dikenakan sebagai beban tetap atas unit barang yang

diimpor. Misalnya $6 untuk setiap barel minyak). Tarifold Valorem (od Valorem

Tariffs) adalah pajak yang dikenakan berdasarkan persentase tertentu dari nilai

barang-barang yang diimpor (Misalnya, tariff 25 persen atas mobil yang diimpor).

Dalam kedua kasus dampak tarif akan meningkatkan biaya pengiriman barang ke

suatu negara.

2. Subsidi Ekspor

Subsidi ekspor adalah pembayaran sejumlah tertentu kepada perusahaan atau

perseorangan yang menjual barang ke luar negeri, seperti tariff, subsidi ekspor

dapat berbentuk spesifik (nilai tertentu per unit barang) atau Od Valorem

(presentase dari nilai yang diekspor). Jika pemerintah memberikan subsidi ekspor,

pengirim akan mengekspor, pengirim akan mengekspor barang sampai batas

dimana selisih harga domestic dan harga luar negeri sama dengan nilai subsidi.

Dampak dari subsidi ekspor adalah meningkatkan harga dinegara pengekspor

sedangkan di negara pengimpor harganya turun.

3. Pembatasan Impor

Pembatasan impor (Import Quota) merupakan pembatasan langsung atas jumlah

barang yang boleh diimpor. Pembatasan ini biasanya diberlakukan dengan

memberikan lisensi kepada beberapa kelompok individu atau perusahaan.

Misalnya, Amerika Serikat membatasi impor keju. Hanya perusahaan-perusahaan

dagang tertentu yang diizinkan mengimpor keju, masing-masing yang diberikan

jatah untuk mengimpor sejumlah tertentu setiap tahun, tak boleh melebihi jumlah

maksimal yang telah ditetapkan. Besarnya kuota untuk setiap perusahaan

didasarkan pada jumlah keju yang diimpor tahun-tahun sebelumnya.

4. Pengekangan Ekspor Sukarela

Bentuk lain dari pembatasan impor adalah pengekangan sukarela (Voluntary

Export Restraint), yang juga dikenal dengan kesepakatan pengendalian

sukarela(Voluntary Restraint Agreement = ERA).

VER adalah suatu pembatasan (Kuota0 atas perdagangan yang dikenakan oleh

pihak negara pengekspor dan bukan pengimpor. Contoh yang paling dikenal

adalah pembatasan atas ekspor mobil ke Amerika Serikat yang dilaksanakan oleh

Jepang sejak 1981.

VER pada umumnya dilaksanakan atas permintaan negara pengimpor dan

disepakati oleh negara pengekspor untuk mencegah pembatasan-pembatasan

perdagangan lainnya. VER mempunyai keuntungan-keuntungan politis dan legal

yang membuatnya menjadi perangkat kebijakan perdagangan yang lebih disukai

dalam beberapa tahun belakangan. Namun dari sudut pandang ekonomi,

pengendalian ekspor sukarela persis sama dengan kuota impor dimana lisensi

diberikan kepada pemerintah asing dan karena itu sangat mahal bagi negara

pengimpor.

Page 12: RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) · (RPP) Nama : Eva Oktavia NIM : A210160244 Kelas : K PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

VER selalu lebih mahal bagi negara pengimpor dibandingan dengan tariff yang

membatasi impor dengan jumlah yang sama. Bedanya apa yang menjadi

pendapatan pemerintah dalam tariff menjadi (rent) yang diperoleh pihak asing

dalam VER, sehingga VER nyata-nyata mengakibatkan kerugian.

5. Persyaratan Kandungan Lokal.

Persyaratan kandungan local (local content requirement) merupakan pengaturan

yang mensyaratkan bahwa bagian-bagian tertentu dari unit-unit fisik, seperti kuota

impor minyak AS ditahun 1960-an. Dalam kasus lain, persyaratan ditetapkan

dalam nilai, yang mensyaratkan pangsa minimum tertentu dalam harga barang

berawal dari nilali tambah domestic. Ketentuan kandungan local telah digunakan

secara luas oleh negara berkembang yang beriktiar mengalihkan basis

manufakturanya dari perakitan kepada pengolahan bahan-bahan antara

(intermediate goods). Di amerika serikat rancangan undang-undang kandungan

local untuk kendaraan bermotor diajukan tahun 1982 tetapi hingga kini berlum

diberlakukan.

6. Subsidi Kredit Ekspor

Subsidi kredit ekspor ini semacam subsidi ekspor, hanya saja wujudnya dalam

pinjaman yang di subsidi kepada pembeli. Amerika Serikat seperti juga

kebanyakan negara, memilki suatu lembaga pemerintah, export-import bank (bank

Ekspor-impor) yang diarahkan untuk paling tidak memberikan pinjaman-

pinjaman yang disubsidi untuk membantu ekspor.

7. Pengendalian Pemerintah (National Procurement)

Pembelian-pembelian oleh pemerintah atau perusahaan-perusahaan yang diatur

secara ketat dapat diarahkan pada barang-barang yang diproduksi di dalam negeri

meskipun barang-barang tersebut lebih mahal daripada yang diimpor. Contoh

yang klasik adalah industry telekomunikasi Eropa. Negara-negara mensyaratkan

eropa pada dasarnya bebas berdagang satu sama lain. Namun pembeli-pembeli

utama dari peralatan telekonumikasi adalah perusahaan-perusahaan telepon dan di

Eropa perusahaan-perusahaan ini hingga kini dimiliki pemerintah, pemasok

domestic meskipun jika para pemasok tersebut mengenakan harga yang lebih

tinggi dibandingkan dengan pemasok-pemasok lain. Akibatnya adalah hanya

sedikit perdagangan peralatan komunikasi di Eropa.

8. Hambatan-Hambatan Birokrasi (Red Tape Barriers)

Terkadang pemerintah ingin membatasi impor tanpa melakukannya secara formal.

Untungnya atau sayangnya, begitu mudah untuk membelitkan standar kesehatan,

keamanan, dan prosedur pabean sedemikian rupa sehingga merupakan perintang

dalam perdagangan. Contoh klasiknya adalah Surat Keputusan Pemerintah

Perancis 1982 yang mengharuskan seluruh alat perekam kaset video melalui

jawatan pabean yang kecil di Poltiers yang secara efektif membatasi realiasi

sampai jumlah yang relative amat sedikit.

Page 13: RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) · (RPP) Nama : Eva Oktavia NIM : A210160244 Kelas : K PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

E. GLOBALISASI EKONOMI

Globalisasi ekonomi adalah kehidupan ekonomi global yang bersifat terbuka dan

tidak mengenal batas-batas territorial, atau kewilayahan antara daerah yang satu

dengan daerah yanglain. Disini dunia dianggap sebagai suatu kesatuan yang

semua daerah dapat terjangkau dengan cepat dan mudah. Sisi perdagangan dan

investaris menuju kea rah liberalisasi kapitalisme sehingga semua orang bebas

untuk berusaha dimana saja dan kapan saja didunia ini.

Globalisasi perekonomian merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan

perdagangan, dimana negara-negara diseluruh dunia menjadi suatu kekuatan pasar

yang semakin terintegrasi dengan tanpa rintangan batas territorial negara.

Globalisasi perekonomian mengharuskan penghapusan seluruh batasan dan

hambatan terhadap arus modal barang dan jasa.

DAMPAK GLOBALISASI TERHADAP PERDAGANGAN

INTERNASIONAL

Dampak Positif :

1. Produksi global dapat ditingkatkan

2. Meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam suatu negara.

3. Meluaskan pasar untuk produk dalam negeri.

4. Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih baik.

5. Menyediakan dana tambahan untuk pembangunan ekonomi.

Dampak Negatif :

1. Karena perkembangan sistem perdagangan luar negeri yang menjadi lebih

bebas, sehingga dapat menghambat pertumbuhan sektor industri.

2. Dapat memperburuk neraca pembayaran.

3. Sektor keuangan semakin tidak stabil.

4. Memperburuk proses pertumbuhan ekonomi jangka panjang.

Page 14: RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) · (RPP) Nama : Eva Oktavia NIM : A210160244 Kelas : K PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

3 Kebijakan Perdagangan Internasional :

1. Politik Proteksi

Politik Proteksi merupakan kebijakan pemerintah untuk melindungi industri

dalam negeri yang sedang tumbuh (infant industry) dari persaingan-persaingan

barang-barang impor.

Tujuan Kebijakan proteksi adalah

1. mengoptimalkan produksi dalam negeri

2. memelihara tradisi nasional

3. memperluas lapangan kerja

4. menjaga stabilitas nasional, yang dikhawatirkan dapat terganggu jika

bergantung pada negara lain.

5. menghindari risiko yang mungkin terjadi jika hanya menggantungkan diri

pada satu komoditi andalan

Politik Proteksi dalam kebijakan perdagangan internasional dapat dilakukan

melalui kebijakan sebagai berikut:

a. Tarif dan Bea Masuk

Tarif adalah sebuah pembebanan atas barang-barang yang melintasi daerah

pabean (costum area). Sementara itu, barang-barang yang masuk ke wilayah

negara dikenakan bea masuk.

Dengan penerapan bea masuk yang besar atas barang-barang dari luar negeri,

memiliki tujuan untuk memproteksi industri dalam negeri sehingga diperoleh

pendapatan negara. Bentuk umum kebijakan tarif adalah penetapan pajak impor

dengan prosentase tertentu dari harga barang yang diimpor. Akibat dan pengenaan

tarif dan bea masuk barang impor adalah : Harga barang impor naik, Sehingga

produksi dalam negeri menjadi lebih bisa bersaing (karena lebih murah),

Kemudian karena produksi dalam negeri mampu menyaingi barang impor maka

diharap impor barang menjadi turun.

Secara grafik Akibar dari kebijakan pengenaan tarif dan bea masuk akan tampak

seperti gambar dibawah ini.

Page 15: RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) · (RPP) Nama : Eva Oktavia NIM : A210160244 Kelas : K PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Kebijakan Tarif dan Bea Masuk

Ada tiga macam penentuan Tarif dan bea masuk, yaitu :

Bea ekspor (export duties) merupakan pajak / bea yang dikenakan kepada barang

yang diangkut menuju negara lain (diluar costum area)

Bea impor (import duties) merupakan pajak / bea yang dikenakan kepada barang-

barang yang masuk dalam suatu negara (tom area)

Bea transito (transit duties) merupakan pajak / bea yang dikenakan kepada barang-

barang yang melalui batas wilayah suatu negara dengan tujuan akhir barang

tersebut ke negara lain.

b. Subsidi

Subsidi merupakan kebijakan pemerintah untuk membantu mengurangi sebagian

biaya produksi per unit barang produksi dalam negeri. Sehingga produsen dalam

negeri bisa memasarkan barangnya lebih murah dan dapat bersaing dengan barang

impor. Subsidi yang diberikan dapat berupa tenaga ahli, mesin-mesin, peralatan,

fasilitas kredit, keringanan pajak, dll.

Page 16: RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) · (RPP) Nama : Eva Oktavia NIM : A210160244 Kelas : K PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Kebijakan Subsidi

Kebijakan subsidi biasanya juga diberikan untuk menurunkan biaya produksi

barang yang menjadi komoditas ekspor, sehingga diharapkan harga jual produk

dapat lebih murah dan dapat bersaing di pasar internasional. Tujuan dari subsidi

ekspor adalah untuk mendorong jumlah ekspor, karena eksportir dapat

memasarkan produknya dengan harga yang lebih rendah. Harga jual dapat

diturunkan sebesar subsidi tadi. Namun tindakan ini dianggap sebagai persaingan

yang tidak jujur dan dapat menjurus kea rah perang subsidi. Hal ini karena semua

negara ingin mendorong ekspornya dengan cara memberikan subsidi.

c. Dumping

Dumping merupakan kebijakan pemerintah untuk mengadakan diskriminasi

harga, yakni produsen menjual barang di luar negeri dengan harga yang lebih

murah dari dalam negeri atau bahkan di bawah biaya produksi. Kebijakan

dumping dapat meningkatkan volume perdagangan dan menguntungkan negara

pengimpor, terutama menguntungkan konsumen mereka. Namun, negara

pengimpor kadang mempunyai industri yang sejenis sehingga persaingan dari luar

negeri ini dapat mendorong pemerintah negara pengimpor memberlakukan

kebijakan anti dumping (dengan tarif impor yang lebih tinggi), atau sering disebut

counterveiling duties hal tersebut dilakukan untuk melindungi industri yang

sejenis di negara pengimpor.

Page 17: RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) · (RPP) Nama : Eva Oktavia NIM : A210160244 Kelas : K PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Kebijakan dumping sendiri biasanya hanya berlaku sementara, harga produk akan

dinaikkan sesuai dengan harga pasar setelah berhasil merebut dan menguasai

pasar internasional. Biasanya kebijakan dumping dilakukan dengan tujuan untuk

mematikan persaingan di luar negeri. Setelah persaingan di luar negeri mati maka

harga di luar negeri akan dinaikkan untuk menutup kerugian sewaktu melakukan

kebijakan dumping. Namun, pelaksanaan politik dumping dalam praktik

perdagangan internasional dianggap sebagai tindakan yang tidak terpuji (unfair

trade) karena dapat merugikan negara lain.

Syarat yang harus dipenuhi dalam kebijakan dumping yaitu:

Terdapat hambatan yang cukup kuat sehingga konsumen dalam negeri tidak dapat

membeli barang dari luar negeri.

Kekuatan monopoli di dalam negeri lebih besar dibanding luar negeri, sehingga

kurva permintaan di dalam negeri lebih inelastis dibanding kurva permintaan di

luar negeri.

Kebijakan Dumping

Page 18: RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) · (RPP) Nama : Eva Oktavia NIM : A210160244 Kelas : K PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Keterangan:

Seperti diketahui bahwa laba maksimum diperoleh ketika kurva MC sama dengan

kurva MR. MC sama dengan MR di pasar dalam negeri yang dicapai pada

kuantitas produksi OQ1, dan pasar luar negeri dicapai pada kuantitas produksi

OQ2. Oleh karena kurva permintaan di kedua pasar mempunyai kecuraman yang

berbeda, di mana harga pasar dalam negeri adalah OP2 sementara harga di pasar

luar negeri setinggi OP1, sehingga permintaan di pasar dalam negeri relatif lebih

inelastis dibandingkan dengan pasar di luar negeri, karena kurvanya lebih curam.

d. Kuota atau Pembatasan Impor

Kuota adalah kebijakan pemerintah untuk membatasi barang-barang yang masuk

dari luar negeri. Akibat dari kebijakan kuota dan pembatasan impor biasanya akan

terjadi : Jumlah barang di pasar turun, Harga barang naik, Produksi dalam negeri

meningkat, dan Impor barang turun. Secara grafik kebijakan kuota / pembatasan

impor akan tampak seperti gambar dibawah ini.

Kebijakan Kuota atau Pembatasan Impor

Tujuan diberlakukannya kebijakan kuota impor atau pembatasan impor di

antaranya adalah:

Untuk mengadakan pengawasan produksi serta pengendalian harga guna

mencapai stabilitas harga di dalam negeri.

Page 19: RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) · (RPP) Nama : Eva Oktavia NIM : A210160244 Kelas : K PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Untuk menjamin tersedianya barang-barang di dalam negeri dalam proporsi yang

cukup.

Melindungi produksi dalam negeri dari serbuan produk luar negeri.

e. Pelarangan Impor

Kebijakan ini dimaksudkan untuk melarang masuknya produk-produk asing ke

dalam pasar domestik. Kebijakan ini biasanya dilakukan karena alasan politik dan

ekonomi. untuk alasan ekonomi pelarangan impor biasanya bertujuan untuk

melindungi produksi dalam negeri dan meningkatkan produksi dalam negeri.

Dampak pelaksanaan kebijakan larangan impor:

1. Menghindari/mengurai defisit neraca pembayaran

2. Melindungi perusahan dalam negri dari kebangkrutan

Secara grafik kebijakan pelarangan impor akan tampak seperti gambar dibawah

ini.

Kebijakan Pelarangan Impor

Page 20: RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) · (RPP) Nama : Eva Oktavia NIM : A210160244 Kelas : K PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

2. Politik Autarki

Politik autarki merupakan kebijakan perdagangan internasional dengan tujuan

untuk menghindarkan diri dari pengaruh-pengaruh negara lain, baik pengaruh

ekonomi, militer mapun politik. sehingga kebijakan ini berlawanan dengan prinsip

perdagangan internasional yang mendorong adanya perdagangan

bebas. Contohnya adalah seorang importir harus membeli uang dollar terlebih

dahulu sebelum melaksanakan pembayaran, kemudian membayarkannya kepada

eksportir di Amerika.

3. Politik Dagang Bebas

Politik dagang bebas adalah kebijakan pemerintah untuk mengadakan

perdagangan bebas antar negara. Alasan diberlakukannya kebijkan perdagangan

bebas ini adalah bahwa perdagangan bebas dapat mendorong setiap Negara

melakukan spesialisasi dalam memproduksi barang, sehingga barang suatu negara

memiliki keunggulan komparatif dibandingkan Negara lain.

Page 21: RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) · (RPP) Nama : Eva Oktavia NIM : A210160244 Kelas : K PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lampiran 2. Penilaian Pengetahuan

KISI-KISI DAN SOAL

Pertemuan 1

No. Soal Kunci Jawaban Skor

1 Jelaskan

pengertian

perdagangan

internasional

Perdagangan internasional adalah pertukaran

barang dan jasa antara dua atau lebih negara di

pasar dunia. Perdagangan Internasional

merupakan perdagangan yang dilakukan oleh

penduduk suatu negara dengan penduduk negara

lain atas dasar kesepakatan bersama.

Pendudukan yang dimaksud dapat berupa antar

perorangan (individu dengan individu), antara

individu dengan pemerintah suatu negara atau

pemerintah suatu negara dengan pemerintah

negara lain.

3

2

1

2 Sebutkan

manfaat

perdagangan

internasional

1. Efisiensi

Melalui perdagangan internasional, setiap

negara tidak perlu memproduksi semua

kebutuhannya, tetapi cukup hanya memproduksi

apa yang bisa diproduksinya dengan cara yang

paling efisien dibandingkan dengan negara-

negara lain. Dengan demikian, akan tercipta

efisiensi dalam pengalokasian sumber daya

ekonomi dunia.

2. Perluasan konsumsi dan produksi

Perdagangan internasional juga memungkinkan

konsumsi yang lebih luas bagi penduduk suatu

negara.

3. Peningkatan produktifitas

Negara-negara yang berspesialisasi dalam

memproduksi barang tertentu akan berusaha

meningkatkan produktivitasnya. Dengan

demikian mereka akan tetap unggul dari negara

lain dalam memproduksi barang tersebut.

4. Sumber penerimaan Negara

Dalam perdagangan internasional juga bisa

menjadi sumber pemasukan kas negara dari

3

2

1

Page 22: RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) · (RPP) Nama : Eva Oktavia NIM : A210160244 Kelas : K PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

pajak-pajak ekspor dan impor.

3 Sebutkan dampak

globalisasi

terhadap

perdagangan

internasional

Dampak Positif :

1. Produksi global dapat ditingkatkan

2. Meningkatkan kemakmuran masyarakat

dalam suatu negara.

3. Meluaskan pasar untuk produk dalam

negeri.

4. Dapat memperoleh lebih banyak modal dan

teknologi yang lebih baik.

5. Menyediakan dana tambahan untuk

pembangunan ekonomi.

Dampak Negatif :

1. Karena perkembangan sistem perdagangan

luar negeri yang menjadi lebih bebas,

sehingga dapat menghambat pertumbuhan

sektor industri.

2. Dapat memperburuk neraca pembayaran.

3. Sektor keuangan semakin tidak stabil.

4. Memperburuk proses pertumbuhan ekonomi

jangka panjang.

3

2

1

Pedoman Penskoran :

Skala Skor : 0, 1, 2, 3

Rubrik : 0 jika tidak dijawab

1 jika dijawab kurang benar

2 jika dijawab benar dan sedang

3 jika dijawab benar dan baik

Skor Mak : 9

Skor Min : 0

Page 23: RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) · (RPP) Nama : Eva Oktavia NIM : A210160244 Kelas : K PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Skor Perolehan : ....

Pedoman Penilaian :

Skala Nilai : 100

Skor Perolehan : (lihat skor perolehan)

Skor Mak : 9

Konversi Skor ke Nilai : 100

x

maksimumskor

perolehanskor

Page 24: RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) · (RPP) Nama : Eva Oktavia NIM : A210160244 Kelas : K PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lampiran 3. Penilaian Sikap

LEMBAR PENGAMATAN OBSERVASI

Mata Pelajaran : Pengantar Ekonomi dan Bisnis

Kelas/Program : XI/ AK

Kompetensi : Sikap

Materi : Konsep dan Kebijakan Perdagangan Internasional

No. Nama

Sikap

Spiritual Sikap Sosial

Skor

Total NA Predikat

Mensyukuri Jujur Kerjasama Percaya

Diri

1-4 1-4 1-4 1-4

Keterangan pengisian skor

4. Sangat baik

3. Baik

2. Cukup

1. Kurang

Nilai Akhir = Jumlah Skor x 100

16

Pedoman Pengisian Predikat

Predikat Nilai

Sangat Baik (SB) 80 ≤ A ≤ 100

Baik (B) 70 ≤ B ≤ 79

Cukup (C) 60 ≤ C ≤ 69

Kurang (K) D ˂ 60

Page 25: RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) · (RPP) Nama : Eva Oktavia NIM : A210160244 Kelas : K PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lampiran 4. Penilaian Keterampilan

INSTRUMEN TUGAS MANDIRI TERSTRUKTUR

A. Jenis Tugas : Individu

B. Tanggal Pemberian tugas :

C. Waktu Pelaksanan :

D. Batas Waktu Pengumpulan :

E. Deskripsi tugas :

1. Bentuk tugas :

Pertemuan

2. Tempat :

3. Waktu :

4. Target :

5. Bentuk laporan : Uraian

6. Rubrik Penilaian

NO INDIKATOR Nilai

Kualitatif

Nilai

Kuantitatif Keterangan

1 Penggunaan media yang benar

2 Kecermatan dalam menulis

3 Ketepatan kalimat

4 Kelengkapan dalam jawaban

5 Kerapian tulisan

Nilai rata-rata

KETERANGAN

NILAI KUALITATIF NILAI KUANTITATIF

Memuaskan 4 >80

Baik 3 68 - 79

Cukup 2 56 - 67

Kurang 1 < 55