rencana pembangunan industri pengolahan buah manggis di kabupaten pandeglang

11
Rencana Pembangunan Industri Pengolahan Buah Manggis di Kabupaten Pandeglang, Banten SYAMSU HILAL 22 JAN 2013 PENDAHULUAN Manggis (Garcinia mangostana L.) merupakan pohon buah yang berasal dari daerah Asia Tenggara seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Myanmar. Di Indonesia manggis mempunyai berbagai macam nama lokal seperti manggu (Banten dan Jawa Barat), manggus (Lampung), Manggusto (Sulawesi Utara), manggista (Sumatera Barat). Pohon manggis dapat tumbuh di dataran rendah sampai di ketinggian di bawah 1.000 m dpl. Pertumbuhan terbaik dicapai pada daerah dengan ketinggian di bawah 500-600 m dpl. Dari tahun ke tahun permintaan manggis meningkat seiring dengan kebutuhan konsumen terhadap buah manggis. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor manggis yang lazim disebut exotic fruit untuk periode Januari dan Februari 2010 mencapai 8.225 ton, meningkat 91 persen dibanding volume ekspor Januari - Februari 2009 yang hanya 4.285 ton. Kinerja ekspor manggis pada dua bulan pertama tahun ini mendekati realisasi ekspor sepanjang 2009 lalu yang volumenya 9.987 ton dengan nilai US$ 6.451.923. Manggis yang diekspor umumnya berasal dari daerah penghasil utama di Sentra Produksi manggis, seperti Pandeglang, Lebak, Tasikmalaya, Purwakarta, Bogor, Sukabumi, Lampung, Kampar, Purwerejo, Blitung, Lahat, Tapanuli Selatan, Lima puluh Kota, Padang Pariaman, Trenggalek, Blitar, dan Banyuwangi. Selama ini, yang dinikmati dari buah manggis adalah daging buahnya saja, sementara kulitnya dibuang. Belakangan diketahui ternyata kulit buah manggis memiliki khasiat sebagai obat dari berbagai macam penyakit, seperti obat diare, disentri, dan eksim. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa kulit buah manggis ternyata mengandung senyawa golongan xanthone. Dari percobaan isolasi yang dipandu uji aktivitas diketahui senyawa paling aktifnya adalah alfa-mangostin,gamma-mangostin, dan garsinon-E. Buah manggis sangat bermanfaat untuk kesehatan tubuh karena diketahui mengandung xanthone sebagai antioksidan, antiproliferativ, antiinflamasi dan antimikrobial. Sifat antioksidannya melebihi vitamin E dan vitamin

Upload: ogi-wahyu-nugraha

Post on 26-Nov-2015

94 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Rencana Pembangunan Industri Pengolahan Buah Manggis di Kabupaten Pandeglang, BantenSYAMSU HILAL22 JAN 2013

PENDAHULUANManggis (Garcinia mangostanaL.) merupakan pohon buah yang berasal dari daerah Asia Tenggara seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Myanmar. Di Indonesia manggis mempunyai berbagai macam nama lokal seperti manggu (Banten dan Jawa Barat), manggus (Lampung), Manggusto (Sulawesi Utara), manggista (Sumatera Barat). Pohon manggis dapat tumbuh di dataran rendah sampai di ketinggian di bawah 1.000 m dpl. Pertumbuhan terbaik dicapai pada daerah dengan ketinggian di bawah 500-600 m dpl.Dari tahun ke tahun permintaan manggis meningkat seiring dengan kebutuhan konsumen terhadap buah manggis.Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor manggis yang lazim disebutexotic fruituntuk periode Januari dan Februari 2010 mencapai 8.225 ton, meningkat 91 persen dibanding volume ekspor Januari - Februari 2009 yang hanya 4.285 ton. Kinerja ekspor manggis pada dua bulan pertama tahun inimendekati realisasi ekspor sepanjang 2009 lalu yang volumenya 9.987 ton dengan nilai US$ 6.451.923.Manggis yang diekspor umumnya berasal dari daerah penghasil utama di Sentra Produksi manggis, seperti Pandeglang, Lebak, Tasikmalaya, Purwakarta, Bogor, Sukabumi, Lampung, Kampar, Purwerejo, Blitung, Lahat, Tapanuli Selatan, Lima puluh Kota, Padang Pariaman, Trenggalek, Blitar, dan Banyuwangi.Selama ini, yang dinikmati dari buah manggis adalah daging buahnya saja, sementara kulitnya dibuang. Belakangan diketahui ternyata kulit buah manggis memiliki khasiat sebagai obat dari berbagai macam penyakit, seperti obat diare, disentri, dan eksim. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa kulit buah manggis ternyata mengandung senyawa golonganxanthone. Dari percobaan isolasi yang dipandu uji aktivitas diketahui senyawa paling aktifnya adalahalfa-mangostin,gamma-mangostin, dangarsinon-E.Buah manggis sangat bermanfaat untuk kesehatan tubuh karena diketahui mengandungxanthonesebagai antioksidan, antiproliferativ, antiinflamasi dan antimikrobial. Sifat antioksidannya melebihi vitamin E dan vitamin C.Xanthonemerupakan subtansi kimia alami yang tergolong senyawapolyhenolic. Peneliti dari Universitas Taichung di Taiwan telah mengisolasixanthonedan deviratnya dari kulit buah manggis (pericarp) di antaranya diketahui adalah3-isomangoestein, alpha mangostin, Gamma-mangostin, Garcinone A, Garcinone B, C, Ddangarcinone E, maclurin, mangostenol.Penelitian lebih lanjut menunjukkan bahwa ekstrak kulit buah manggis dan senyawa aktifnya memiliki aktivitas farmakologi, yaitu anti-alergi, anti-inflamasi, anti-oksidan, anti-kanker, anti-mikroorganisme, anti-aterosklerosis, dan bahkan anti-HIV.Bahkan hasil penelitian di Singapura menunjukan bahwa sifat antioksidan pada buah manggis jauh lebih efektif bila dibandingkan dengan antioksidan pada rambutan dan durian.Xanthonetidak ditemui pada buah-buahan lainnya kecuali pada buah manggis, karena itu manggis di dunia diberikan julukanQueen of Fruitatau si Ratu Buah.Dari berbagai penelitian kandunganxanthonedan derivatnya efektif melawan kanker payudara secarain-vitro, dan obat penyakit jantung. KasiatgarcinoneE (deviratxanthone) ini jauh lebih efektif untuk menghambat kanker bila dibandingkan dengan obat kanker sepertiflaraucil,cisplatin,vincristin,metohotrexete, danmitoxiantrone.Sampai saat ini, telah banyak pemanfaatan tanaman obat tradisional oleh masyarakat Indonesia untuk menanggulangi beberapa penyakit. Manfaat penggunaan obat tradisional tersebut secara luas telah dirasakan oleh masyarakat. Hal ini juga tercermin dengan semakin meningkatnya penggunaan obat tradisional, atau meningkatnya produksi obat dari industri-industri obat tradisional.Salah satu daerah penghasil manggis yang cukup besar adalahKabupaten Pandeglang, Provinsi Banten. Daerah penghasil manggis di Kabupaten Pandeglang tersebar di 18 kecamatan dari 28 kecamatan yang ada. Karena kualitasnya yang bagus, buah manggis dari Kabupaten Pandeglang, saat ini telah diekspor ke berbagai negara, seperti Arab Saudi, Malaysia, Hongkong, dan China. Buah manggis yang tidak memenuhi kualitas ekspor dipasarkan di dalam negeri.Ekspor buah manggis dari Kabupaten Pandeglang masih dalam bentuk buah asli, belum dalam bentuk hasil olahan. Padahal buah manggis dapat diolah menjadi sirup,xanthones,puree, dan jus manggis. Keempat jenis hasil olahan buah manggis ini telah berhasil dilakukan oleh para peneliti diBalai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Barat pada tahun 2007. Oleh karena itu, untuk meningkatkan nilai tambah, daya saing, dan meningkatkan kesejahteraan petani, penting untuk dilakukan; Pembangunan Industri Pengolahan Buah Manggis di Kabupaten Pandeglang.

PermasalahanPetani manggis di Kabupaten Pandeglang selama ini telah menikmati keuntungan yang cukup dari hasil penjualan buah manggis kepada eskportir di Jakarta. Namun sebagian buah manggis yang tidak memenuhi kualitas ekspor dapat ditingkatkan nilai ekonominnya melalui proses pengolahan menjadi produk turunan. Namun demikian, tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani manggis dengan cara meningkatkan pendapatan akan mengalami hambatan disebabkan antara lain:1.Pemerintah Daerah Kabupaten Pandeglang belum memiliki industri pengolahan buah manggis menjadi produk turunan.2.Belum semua petani manggis di Kabupaten Pandeglang bergabung dalam kelompok tani.3.Mutu buah manggis pra dan pasca panen sebagian masih mengandung getah/gummosis, bercak pada kulit buah, ukuran buah belum standar, dan kelopak buah sudah tidak lagi berwarna hijau. Hal ini menjadi penyebab ditolaknyabuah manggis oleh negara tujuan.

TujuanTujuan pembangunan industri pengolahan buah manggis merupakan langkah untuk meningkatkan nilai tambah, daya saing, dan eskpor produk turunan dari buah manggis, bukan untuk menghentikan ekspor buah manggis segar ke negara tujuan yang selama ini telah berlangsung. Berdasarkan permasalahan di atas, maka tujuan dari kajian ini adalah:1.Membangun industri pengolahan buah manggis di Kabupaten Pandeglang.2.Memperkuat kelembagaan petani manggis di Kabupaten Pandegalang.3.Meningkatkan teknik budidaya dan pasca panen petani manggis di Kabupaten Pandeglang, sehingga memenuhi kualitas ekspor.

PEMBAHASANKabupaten Pandeglang memiliki luas wilayah 2.747 kilometer persegi (km) atau sebesar 29,98 persen dari luas wilayah Provinsi Banten. Di sebelah Utara berbatasan denganKabupaten Serang; di sebelah Selatan denganSamudra Indonesia; di sebelahBaratdenganSelat Sunda; dan di sebelahTimurdenganKabupaten Lebak. Pada tahun 2010,Kabupaten Pandeglangmemiliki35 Kecamatan, terdiri dari13 Kelurahan dan 322 Desa.Dalam struktur perekonomian Kabupaten Pandeglang, sektor pertanian merupakan sektor ekonomi yang paling dominan. Hal tersebut sebanding dengan besarnya luas lahan yang digunakan untuk pertanian. Dari 278.339 hektar luas wilayah Kabupaten Pandeglang, sebanyak 243.380 hektar (87.44 persen) di antaranya digunakan untuk usaha pertanian seperti persawahan, ladang, kebun, kolam/tebat/empang, tambak, perkebunan besar, lahan untuk tanaman hutan rakyat, dan hutan negara. Sedangkan sisanya digunakan untuk pekarangan/lahan untuk bangunan dan halaman sekitarnya, padang rumput, lahan yang sementara tidak diusahakan, dan lain sebagainya.Sebagai wilayah pertanian, Kabupaten Pandeglang sangat baik untuk wilayah pengembangan tanaman hortikultura, khususnyamanggis.Bahkanbuah manggis dari Kabupaten Pandeglang telah diekspor ke berbagai negara di antaranya Arab Saudi, Malaysia, Hongkong, dan China. Data jumlah tanaman dan produksi buah manggis menurut kecamatan di Kabupaten Pandeglang disajikan pada tabel di bawah ini.Tabel Jumlah Tanaman yang Menghasilkan dan Produksi Buah Manggis Menurut Kecamatan di Kabupaten Pandeglang Tahun 2010.No.KecamatanJumlah PohonProduksi (Kwintal)

1.Cigeulis19076

2.Angsana849102

3.Sindangresmi75060

4.Picung8.835707

5.Bojong10.550844

6Cisata7360

7.Pagelaran1.808532

8.Sukaresmi680814

9.Labuan1.153105

10.Carita3.693296

11.Cikedal30050

12.Menes5.500440

13.Mandalawangi5.285490

14.Cimanuk214

15.Banjar1.500550

16.Kaduhejo234

17.Mekarjaya11214

18.Majasari2020

Jumlah41.3425.168

Sumber: Pandeglang dalam Angka 2011, diolah.Dari tabel di atas terlihat bahwa kecamatan penghasil buah manggis terbesar di Kabupaten Pandeglang ditempati Kecamatan Bojong, Picung, Menes, dan Mandalawangi. Kecamatan Menes dan Mandalawangi terletak di pinggir jalan raya Labuan, yang merupakan jalan negara. Sedangkan Kecamatan Bojong dan Picung terletak di jalan provinsi agak ke selatan menuju Kecamatan Malingping Kabupaten Lebak. Namun demikian, keempat kecamatan tersebut dihubungkan oleh jalan provinsi dan jalan negara yang dapat dikatakan baik. Lalu lintas ke dan dari empat kecamatan tersebut tergolong lancar. Oleh karena itu, rencana lokasi pembangunan industri pengolahan buah manggis adalah di kecamatan Bojong, karena Kecamatan Bojong adalah kecamatan penghasil manggis terbesar dan letaknya berdekatan dengan Kecamatan Picung sebagai kecamatan penghasil manggis terbesar kedua di Kabupaten Pandeglang. Disamping itu, lahan di Kecamatan Bojong tersebut masih cukup luas dengan dukungan sarana dan prasarana transportasi yang cukup memadai.Selama ini, petani manggis di Kabupaten Pandeglang telah menikmati hasil yang mengungungkan dari tanaman manggis yang dibudidayakannya. Namun, dengan ditemukannya teknologi pengolahan buah dan kulit manggis menjadi produk yang memiliki nilai ekonomi tinggi, maka untuk semakin meningkatkan kesejahteraan petani manggis di Kabupaten Pandeglang, perlu dibangun industri pengolahan buah manggis.Adapun empat jenis hasil olahan dari buah manggis adalah:1.Sirup Manggis. Sirup manggis yang dihasilkan tidak menggunakan pewarna buatan. Warna berasal dari ekstrak kulit buah manggis. Sirup dapat dijadikan sebagai minuman sehat dan bergizi karena mengandungxanthoneyang tinggi mencapai 104,05 mg/100 ml.2.XanthonesManggis.Xanthoneterbuat dari ekstrak kulit buah manggis yang bermanfaat sebagai obat karena mengandungxanthoneyang sangat tinggi, yaitu mencapai 123,97 mg/100ml. Selain kandunganxanthone,di dalamxanthonesjuga mengandung vitamin dan mineral lainnya seperti Vitamin B1 (mg) 20,66; Vitamin B2 (mg)1.79; Vitamin B6 (mg) 0,948; Vitamin C (mg) 17,92.3.PureeManggis.Pureeadalah bahan setengah jadi dalam bentuk bubur buah, terbuat dari daging buah manggis.Pureekemudian dapat diolah kembali menjadi produk olahan yang diinginkan. Banyak negara di luar negeri mengirimkanpureemanggis yang berasal dari Indonesia, karena manggis dari Indonesia mempunyai rasa yang khas.Pureejuga mengandungxanthone, vitamin C, Calsium, dan mineral.4.Jus Manggis. Jus manggis merupakan minuman segar dan bergizi juga mengandungxanthonesebesar 3,55mg/100ml jus.

KESIMPULAN

1.Eskpor buah manggis dari Kabupaten Pandeglang ke negara tujuan harus dilanjutkan, karena aktivitas ini telah meningkatkan pendapatan petani manggis di Kabupaten Pandeglang. Untuk meningkatkan volume ekspor, diperlukan pelatihanteknik budidaya dan pasca panen petani manggis, sehingga buah manggis yang dihasilkan memenuhi kualitas ekspor.2.Buah manggis yang tidak memenuhi kualitas ekspor dapat ditingkatkan nilai ekonominya dengan cara mengolah buah manggis dan kulit buah manggis menjadi produk turunan, seperti sirup, xanthones, puree, dan jus manggis. Dengan cara ini, petani manggis di Kabupaten Pandeglang akan semakin meningkat pendapatannya.3.Pemerintah Daerah Kabupaten Pandeglang sebaiknya membangun industri pengolahan buah manggis di Kecamatan Bojong, karena Kecamatan Bojong adalah kecamatan penghasil manggis terbesar dan letaknya berdekatan dengan Kecamatan Picung sebagai kecamatan penghasil manggis terbesar kedua di Kabupaten Pandeglang.

MANGGIS (Garcinia mangostana L.) pada umumnya dikenal sebagai tanaman budidaya, walaupun kadang ada laporan mengenai spesies liarnya yang berada di Malaysia. Jenis ini mirip sekali denganGarcinia hombroniana Pierre(Kepulauan Nikobar) dan denganG. malaccensis T. Anderson, yang berasal dari Malaysia. Manggis diduga merupakan hasil silangan alotetraploid dari kedua jenis tersebut.Asal-usul manggis diduga berasal dari Asia Tenggara, mungkin dari Indonesia (Pulau Kalimantan). Tanaman manggis menyebar ke timur sampai ke Papua Nugini dan Kepulauan Mindanau (Filipina), dan ke utara melalui Semenanjung Malaysia menyebar terus ke Thailand bagian selatan, Myanmar, Vietnam, dan Kamboja. Tanaman manggis telah dikenal oleh para peneliti dari Barat sejak awal tahun 1631. Tanaman ini dijumpai tumbuh liar pada kisaran jenis tanah dan lokasi yang cukup luas.Penanaman pada skala yang lebih luas terjadi secara bersamaan dengan meluasnya permukiman pada awal penyebaran penduduk Asia Tenggara. Para pelancong, penjelajah, atau kolektor tanaman Eropa terdahulu seperti Mjobery (Swedia), Fairchild (Inggris), Laurent Garcin (Perancis), dan Popenoe (Amerika) telah mendiskripsikan tanaman manggis. Hanya dalam dua abad terakhir tanaman manggis tersebar ke negara-negara tropik lainnya, seperti Srilangka, India bagian selatan, Amerika Tengah, Brazil, dan Queesland (Australia). Penamaan ilmiahGarcinia mangostanakepada manggis diberikan sesuai dengan nama penjelajah dari Perancis yang bernama Laurent Garcin (16831751) dan telah dibudidayakan untuk waktu yang lama di berbagai tempat di daerah tropik basah.Pada awalnya dikenal dengan namaMangostana Garcinia Gaertner, termasuk ke dalam famili Guttiferae yang memiliki 35 genera dan lebih dari 800 spesies yang berasal dari daerah tropik. Di antaranya sembilan genera dengan spesies yang merupakan pohon buah-buahan. Lima genera dengan sekitar 50 spesies dari famili ini berasal di kawasan Asia Tenggara. Garcinia dianggap satu tipe genus dalam famili ini yang juga termasuk Mammea. Mammea merupakan genus dengan yang mempunyai nilai ekonomi penting yang dikenal denganmammy appleataumammy,M. Americana. Menurut Cox (1976), genus Garcinia merupakan genus yang terbesar (lebih dari 400 spesies), 40 spesies dapat dimakan dan banyak dijumpai di Pulau Kalimantan.Di Asia Tenggara, manggis dikenal dengan banyak nama, seperti manggis di Indonesia dan Malaysia, kadang dikenal namasetor, mesetor,atausementahdi Malaysia,manggustanataumanggisdi Filipina,mongkhuldi Kamboja,mangkhuddi Laos,dodolataumangkhutdi Thailand, dancay mang cutdi Vietnam,mangustaidi Tamil. Di Prancis disebutmangostanaier, mangouste, ataumangostier,di Spanyol disebutmangostan, di Jermanmangostane, di Belandamangoestanataumanggis, sedangkan di Portugis dikenal denganmangostaataumangusta.Manggis merupakan salah satu tanaman buah tropika yang pertumbuhannya paling lambat, tetapi umurnya juga paling panjang. Tanaman yang berasal dari biji umumnya membutuhkan 10 15 tahun untuk mulai berbuah. Tingginya mencapai 10 25 meter dengan ukuran kanopi sedang serta tajuk yang rindang berbentuk piramida. Diameter batang 25 35 cm dan kulit batang kayu biasanya berwarna cokelat gelap atau hampir hitam, kasar dan cenderung mengkelupas. Getah manggis berwarna kuning (getah kuning) atau resin ada pada semua jaringan utama tanaman.Sistem perakaran pada manggis mudah patah, lambat tumbuh, dan mudah terganggu karena tidak dijumpai akar rambut pada akar utama maupun akar lateral. Bukti ini memberikan indikasi yang kuat bahwa awal mulanya akar memiliki sifat yang sama dengan akar dari benih yang ditumbuhkan di dalam kultur air, tetapi kurang dapat berfungsi jika ditumbuhkan dalam medium pot yang padat.Letak daun berhadapan, merupakan daun sederhana dengan tangkai daun pendek yang berhubungan dengan tunas, panjang tangkai daun 1,5 2 cm dengan helaian daun berbentuk bulat telur, bulat panjang atau elip dengan panjang 15 25 cm x lebar 7 13 cm mengkilap, tebal dan kaku, ujung daun meruncing (acuminate) dan licin (glabrous).Daun-daun dapat bertahan sampai beberapa tahun dengan daun-daun baru pada hampir semua cabang yang dihasilkan dari trubus-trubus baru yang terjadi satu atau dua kali setahun. Daun-daun baru berwarna agak merah muda yang dapat berubah menjadi hijau cerah, tetapi perubahan warna ini hanya terjadi dalam periode yang singkat dan segera menjadi hijau gelap setelah daun-daun menjadi dewasa.Bunganya bersifat uniseksualdioecious(berumah dua), akan tetapi hanya bunga betina yang dapat dijumpai, sedangkan bunga jantan tidak berkembang sempurna (rudimenter}, yaitu tumbuh kecil kemudian mengering dan tidak dapat berfungsi. Bunga betina terdapat pada pucuk ranting muda dengan diameter 5 6 cm, pedikelnya pendek, tebal dan panjang 1,8 2 cm terletak pada dasar bunga.Bunga memiliki empat sepal dan empat petal dengan tangkai bunga pendek dan tebal berwarna merah kekuning-kuningan. Bunganya tidak tahan lama membuka pada sore hari dan petalnya segera jatuh setelah itu.Buah manggis dihasilkan secara partenogenesis (tanpa penyerbukan). Buah partenokarpi biasanya berbentuk bundar, berdaging lunak saat hampir masak, pipih pada bagian dasarnya dimana bagian bawahnya terdapat petal yang tebal dan rongga-rongga stigma, sisa rongga stigma ini tetap tinggal pada ujung buahnya. Buah berbentuk bulat atau agak pipih dan relatif kecil dengan diameter 3,5-8 cm. Berat buah bervariasi 75 150 g tergantung pada umur pohon dan daerah geografisnya. Kulit buah mengandung getah kuning yang terasa pahit.Jika buah muda dilukai maka getah kuning akan menetes keluar. Kulit buah tebalnya 0,81 cm berwarna keungu-unguan biasanya mengandung cairan kekuning-kuningan yang rasanya pahit dan kulit buahnya mengandung tanin dan senyawa berbentuk kristal yang disebut mangostin. Pada buah yang matang struktur kulit yang keras merupakan pelindung yang sangat baik bagi daging buah yang lembut dan dapat dimakan serta memudahkan pengepakan dan pengangkutan.Buah manggis mengandung 23 biji yang berkembang sempurna. Segmen-segmen umumnya berukuran tidak sama dan biasanya 1 2 segmen besar yang mengandung biji. Daging buah yang mudah dipisahkan dari kulit buah terdiri dari sari buah, agak asam, rasanya enak dan sedikit beraroma. Biji-biji besar berbentuk pipih berwarna ungu gelap atau cokelat tertutup oleh serat lunak yang menyebar sampai kedalam daging buah.Biji manggis merupakan biji apomik yang terbentuk dari sel-sel nuselus pada buah partenokarpi. Biji berwarna coklat dengan panjang 2 2,5 cm, lebar 1,5 2,0 cm dan tebalnya antara 0,7 1,2 cm. Biji diselimuti oleh aril yang berwarna putih, empuk dan mengandung sari buah dengan aril yang transfaran. Penampakan embrio tidak jelas mengenai lokasi plumula dan radikel, dari pemeriksaan menunjukkan kemungkinan adanya perluasan titik tumbuh di sepanjang biji. Berat biji bervariasi antara 0,1 2,2 gram dengan rata-rata 1,0 1,6 gram.*** PR-Kamis, 15 Februari 2007

Kandungan antioksidannya lebih besar daripada jeruk dan wortel.Keeksotikan tampilan dan rasa buah manggis menjadikannya menyandang gelarQueen of Fruitalas Ratu Buah. Indonesia disebut-sebut sebagai tanah leluhur manggis, tapi sebagian orang baru sebatas mengagumi rasanya. Padahal buah bernama ilmiahGarcinia mangostanaini mengandung kekuatan super penangkal gangguan degeneratif, semacam kanker, jantung koroner,stroke, dan radang saluran kemih.Yang menarik, kemampuan terbesar penangkal keluhan kesehatan kelas berat itu malah terkandung di kulit buah. Yaitu bagian yang selama ini hanya mengisi tempat sampah pecinta manggis. Kemampuan kulit manggis menangkal radikal bebas tercatat 67 kali lebih besar dari wortel dan 8,7 kali lebih hebat ketimbang jeruk.XanthoneDr. Susiani Purbaningsih, ahli Fisiologi Tumbuhan, Universitas Indonesia, mengatakan, kulit manggis mempunyai kandungan antioksidan super. Nilainya mencapai 17.00020.000oracper 100ounce(sekitar 2.835 gram kulit), lebih besar dari wortel dan jeruk yang hanya berkadar 300oracdan 2.400orac.Oxygen radical absorbance capasityalias Orac adalah kemampuan antioksidan menetralkan radikan bebas, Kulit manggis mampu meninimalkan serangan penyakit degeneratif, paparnya.Adalahxanthone, senyawa yang mendominasi kandungan kulit buah manggis. Menurut doktor jebolan Montpellier, Perancis ini, ada 200 jenisxanthonedi alam, tetapi sekitar 40 jenis di antaranya menumpuk di kulit buah manggis.Bukan hanya itu, ekstrak kulit manggis pun dapat menghambat sel kanker dan menyebabkan apoptosis sel kanker payudara. Ia juga mampu menghambat produksi spesies oksigen reaktif, Berdasarkan penelitian itu, kulit manggis berpotensi sebagai kemopreventif kanker, ujar pengajar departemen Biologi, FMIPA UI ini.Lebih jauh, Susiani mengatakan, kulit manggis juga berisi senyawa tanin, resin, dancrystallizable mangosteen. Semua zat tersebut bereaksi positif bagi tubuh. Keuntungannya adalah membuang asam urat sehingga cocok bagi penderita rematik/gout. Konsumsixanthoneselama 30 hari berturut-turut juga diyakini membuat wajah tampak lebih muda.Di tempat terpisah, Prof. Dr. R. Sidik, Guru Besar FMIPA Unpad, Bandung, menambahkan, kulit manggis bersifat antibakteri. Alhasil, berkhasiat mengatasi disentri, diare, dan sariwan mulut. Selain itu, menurutnya, beberapa literatur menyebutnya sebagai antibotik, antijamur, dan antimikroba. Kemampuan tersebut membuatnya sebagai lawan setimpal bagi gangguan radang saluran kemih, amandel, pendarahan usus, obat cacing alami, wasir, dan tumor. Kandungannya sangat baik. Ini memungkinkan dilakukan penelitian lebih mendalam lagi, ucapnya.RamuanLalu bagaimana cara mendapatkan khasiat dari buah manggis? Hartini Koentjoro, herbalis di bilangan Depok membeberkan, untuk mendapatkan sifat antimikroba, antibakteri, dan antijamur, disarankan dengan merebus dua buah kulit manggis dalam empat gelas air hingga tersisa setengahnya. Minum dua kali sehari, bisa dicampur madu. Ramuan ini baik mengatasi desentri dan diare, jelas Ketua Asosiasi Pengobat Tradisional Ramuan Indonesia tersebut.Bila ingin mengatasi asam urat, kulit manggis dijemur. Lalu seduh dua sampai tiga potong kulit manggis kering dengan satu gelas air panas. Setelah dingin diminum. Untuk sariawan cukup dengan cara berkumur saja, maksimal 6 kali dalam sehari, jelas Hartini.Sebagai sumber antioksidan, kita bisa mendapatkannya dengan rutin meminum air seduhan itu segelas per hari. Kalau tidak mau repot, konsumsi saja minuman jus kulit buah manggis yang kini banyak beredar di pasaran. Namun kalau mau yang alami, tidak ada salahnya mencoba ramuan Hartini.