rencana pembangunan jangka menengah daerah tahun 2011
TRANSCRIPT
LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA
TAHUN 2012 NOMOR 1
PERATURAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 1 TAHUN 2012
TENTANG
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
(RPJMD) KOTA SALATIGA TAHUN 2011-2016
PEMERINTAH KOTA SALATIGA
TAHUN 2012
PEMERINTAH KOTA SALATIGA
PERATURAN DAERAH KOTA SALATIGA
NOMOR 1 TAHUN 2012
TENTANG
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2011–2016
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
WALIKOTA SALATIGA,
Menimbang : a. bahwa dalam rangka menjabarkan visi, misi dan program
Walikota Salatiga serta untuk menjamin keterpaduan dan konsistensi perencanaan pembangunan daerah Kota Salatiga mengacu pada perencanaan pembangunan
nasional dan Provinsi Jawa Tengah dengan memperhatikan kondisi lingkungan strategis daerah dan
hasil evaluasi pelaksanaan perencanaan pembangunan daerah periode sebelumnya, perlu adanya perencanaan pembangunan daerah Kota Salatiga untuk periode 5 (lima)
tahun terhitung sejak tahun 2011 sampai dengan tahun 2016;
b. bahwa untuk maksud tersebut pada huruf a sesuai
ketentuan Pasal 15 Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, perlu menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Salatiga
Tahun 2011–2016; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a dan huruf b, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Salatiga Tahun 2011–2016;
Mengingat : 1. Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 Pasal 18 ayat (6) yang berbunyi “Pemerintah
daerah berhak menetapkan peraturan daerah dan peraturan-peraturan lain untuk melaksanakan otonomi
dan tugas pembantuan’; 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Daerah-daerah Kota Kecil dalam
Lingkungan Propinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat;
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
SALINAN
4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua
atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
5. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5237); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1992 tentang
Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Salatiga dan Kabupaten Daerah Tingkat II Semarang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992
Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3500);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 8, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4807);
8. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
Tahun 2010-2014; 9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010
tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8
Tahun 2008 tentang Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah; 10. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 4
Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2013 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009 Nomor 4, Tambahan Lembaran
Daerah Propinsi Jawa Tengah Nomor 21); 11. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 6
Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009-2029 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010 Nomor 6,
Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 28);
12. Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 4 Tahun 2007
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Salatiga Tahun 2007-2012 (Lembaran Daerah Kota
Salatiga Tahun 2007 Nomor 4); 13. Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 8 Tahun 2008
tentang Urusan Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan
Pemerintahan Daerah Kota Salatiga (Lembaran Daerah Kota Salatiga Tahun 2008 Nomor 8);
14. Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan
Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota
Salatiga (Lembaran Daerah Kota Salatiga Tahun 2008 Nomor 9), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Daerah Kota Salatiga Nomor 7 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat
Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Salatiga (Lembaran Daerah Kota Salatiga
Tahun 2011 Nomor 7); 15. Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 10 Tahun 2008
tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kota
Salatiga (Lembaran Daerah Kota Salatiga Tahun 2008 Nomor 10), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 8 Tahun 2011 tentang
Perubahan atas Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 10 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas
Daerah Kota Salatiga (Lembaran Daerah Kota Salatiga Tahun 2011 Nomor 8);
16. Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 11 Tahun 2008
tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah, Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu, dan Satuan
Polisi Pamong Praja Kota Salatiga (Lembaran Daerah Kota Salatiga Tahun 2008 Nomor 11), sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Daerah
Kota Salatiga Nomor 9 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 11 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga
Teknis Daerah, Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu, dan Satuan Polisi Pamong Praja Kota Salatiga (Lembaran
Daerah Kota Salatiga Tahun 2011 Nomor 9); 17. Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 12 Tahun 2008
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan
Kelurahan Kota Salatiga (Lembaran Daerah Kota Salatiga Tahun 2008 Nomor 12);
18. Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 6 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Salatiga Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Kota
Salatiga Tahun 2010 Nomor 6); 19. Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 4 Tahun 2011
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Salatiga Tahun
2010-2030 (Lembaran Daerah Kota Salatiga Tahun 2011 Nomor 4);
Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA SALATIGA
dan
WALIKOTA SALATIGA
MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN
JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2011–2016.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Kota Salatiga.
2. Pemerintah Daerah adalah Walikota dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan
daerah. 3. Walikota adalah Walikota Salatiga. 4. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
Tahun 2010-2014, yang selanjutnya disingkat RPJMN Tahun 2010-2014, adalah dokumen perencanaan nasional untuk periode 5 (lima) tahun.
5. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2013, yang selanjutnya
disingkat RPJMD Provinsi Jawa Tengah, adalah dokumen perencanaan daerah Provinsi Jawa Tengah untuk periode 5 (lima) tahun.
6. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Tahun 2005-2025, yang selanjutnya disingkat RPJPD
Tahun 2005-2025, adalah dokumen perencanaan daerah untuk periode 20 (dua puluh) tahun.
7. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, yang
selanjutnya disingkat RPJMD, adalah dokumen perencanaan daerah untuk periode 5 (lima) tahun.
8. Rencana Kerja Pembangunan Daerah, yang selanjutnya
disingkat RKPD, dokumen perencanaan daerah untuk periode 1 (satu) tahun.
9. Satuan Kerja Perangkat Daerah, yang selanjutnya disingkat SKPD, adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Daerah.
10. Rencana Strategis SKPD, yang selanjutnya disingkat Renstra SKPD, adalah dokumen perencanaan SKPD
untuk periode 5 (lima) tahun.
BAB II
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
Pasal 2
RPJMD Tahun 2011-2016 merupakan dokumen perencanaan pembangunan Daerah sebagai landasan dan pedoman bagi
Pemerintah Daerah dalam melaksanakan pembangunan 5 (lima) tahun terhitung sejak tahun 2011 sampai dengan tahun 2016 dan pelaksanaannya lebih lanjut dituangkan
dalam RKPD.
Pasal 3
Sistematika RPJMD disusun sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN
BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
SERTA KERANGKA PENDANAAN
BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN
PEMBANGUNAN DAERAH
BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
DAERAH BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM
PEMBANGUNAN DAERAH BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG
DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN
BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN
BAB XI PENUTUP
Pasal 4
RPJMD Tahun 2011-2016 berikut matriknya sebagaimana tercantum dalam Lampiran merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
Pasal 5
(1) RPJMD Tahun 2011-2016 merupakan penjabaran visi, misi, dan program Walikota hasil pemilihan umum Walikota tahun 2011.
(2) RPJMD Tahun 2011-2016 berpedoman pada RPJPD Tahun 2005-2025 dan memperhatikan RPJMN
Tahun 2010-2014 serta RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2013.
Pasal 6 RPJMD Tahun 2011-2016 merupakan dokumen perencanaan pembangunan Daerah sebagai landasan dan pedoman bagi
Pemerintah Daerah dalam penyusunan Rencana Strategis dan sebagai acuan pelaksanaan pembangunan 5 (lima) tahun
terhitung sejak tahun 2011 sampai dengan tahun 2016 dan pelaksanaan lebih lanjut dituangkan dalam RKPD.
Pasal 7 RPJMD Tahun 2011-2016 wajib dilaksanakan oleh Walikota
dalam rangka penyelenggaraan pembangunan di Daerah.
Pasal 8
RPJMD Tahun 2011-2016 menjadi pedoman bagi SKPD dalam menyusun Renstra SKPD dan sebagai acuan bagi seluruh pemangku kepentingan di Daerah dalam pelaksanaan
kegiatan pembangunan selama periode tahun 2011 sampai dengan tahun 2016.
BAB III
PENGENDALIAN DAN EVALUASI
Pasal 9
(1) Walikota melakukan pengendalian dan evaluasi
pelaksanaan RPJMD Tahun 2011-2016. (2) Tata cara pengendalian dan evaluasi pelaksanaan RPJMD
dilaksanakan sesuai ketentuan Peraturan Perundang-undangan.
BAB IV
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 10 RKPD Tahun 2011 dan RKPD Tahun 2012 yang ditetapkan sebelum berlakunya Peraturan Daerah ini berpedoman pada
RPJMD Tahun 2007-2012.
Pasal 11 RPJMD Tahun 2011-2016 dapat diberlakukan sebagai pedoman penyusunan RKPD Tahun 2017 sebelum
tersusunnya RPJMD Tahun 2016-2021 yang memuat visi dan misi Walikota hasil pemilihan umum Walikota tahun 2016.
BAB V KETENTUAN PENUTUP
Pasal 12
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kota Salatiga.
Ditetapkan di Salatiga pada tanggal 29 Mei 2012
WALIKOTA SALATIGA,
cap ttd
YULIYANTO
Diundangkan di Salatiga
pada tanggal 29 Mei 2012
SEKRETARIS DAERAH KOTA SALATIGA,
cap ttd
AGUS RUDIANTO
LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2012 NOMOR 1
Sesuai dengan aslinya :
KEPALA BAGIAN HUKUM SETDA KOTA SALATIGA
cap ttd
ARDIYANTARA, SH. MH. Pembina Tk. I
NIP. 19660908 199303 1 007
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI .............................................................................................. i
DAFTAR GAMBAR DAN GRAFIK ............................................................... iii
DAFTAR TABEL ........................................................................................ iv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1 1.1. Latar Belakang ................................................................... 1
1.2. Landasan Hukum ............................................................... 4 1.3. Hubungan RPJMD dengan Dokumen Perencanaan Lainnya 7 1.4. Sistematika Penulisan ....................................................... 9
1.5. Maksud dan Tujuan ........................................................... 12 BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH ........................................ 14
2.1. Gambaran Umum Wilayah Kota Salatiga ............................ 16 2.1.1. Letak, Luas dan Batas Wilayah ........................................... 16
2.1.2. Topografi ............................................................................ 18 2.1.3. Klimatologi ......................................................................... 19 2.1.4. Kondisi Tata Ruang ............................................................ 19
2.2. Demografi dan Kependudukan ........................................... 25 2.3. Aspek Kesejahteraan Masyarakat ....................................... 26
2.4. Aspek Perekonomian Daerah .............................................. 32 2.5. Aspek Daya Saing Daerah .................................................. 40 2.6. Gambaran Tentang Aspek Potensi Rawan Bencana ............. 41
2.7. Gambaran Tentang Aspek Pelayanan Umum ..................... 43 BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA
KERANGKA PENDANAAN .............................................................. 56 3.1. Kebijakan Pengelolaan Keuangan Daerah ........................... 57
3.1.1. Kebijakan Anggaran Pendapatan ........................................ 57 3.1.2. Kebijakan Anggaran Belanja ............................................... 59 3.1.3. Kebijakan Anggaran Pembiayaan ........................................ 60
3.2. Analisis Kinerja Keuangan Daerah ...................................... 61 3.2.1. Analisis Pendapatan Daerah ............................................... 62
3.2.2. Analisis Belanja Daerah ..................................................... 66 3.2.3. Analisis Pembiayaan Daerah .............................................. 72 3.2.3.1. Arus Kas Bebas (Free Cash Flow) ..................................... 72
3.2.3.2. Analisis Sisa Lebih Perhitungan Anggaran ....................... 73 3.2.3.3. Dana Cadangan ............................................................... 74
3.2.4. Analisis Neraca Daerah ...................................................... 74 3.2.5. Analisis Rasio Kinerja Keuangan Daerah ............................ 79 3.2.6. Rasio Kemandirian Keuangan Daerah ................................ 79
3.2.6.1. Derajat Desentralisasi ...................................................... 80 3.2.6.2. Rasio Ketergantungan Keuangan Daerah ......................... 80 3.2.6.3. Rasio Efektifitas PAD ....................................................... 81
3.2.6.4. Rasio Efektifitas Pajak Daerah ......................................... 82 3.2.6.5. Rasio Efektifitas Retribusi Daerah .................................... 83
3.3. Analisis Kerangka Pendanaan ............................................ 84 3.4. Permasalahan Umum dan Opsi Kebijakan Keuangan Daerah ............................................................................... 85
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
ii
BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS ..................................................... 88
4.1. Permasalahan Pembangunan ............................................. 88 4.2. Isu Strategis ....................................................................... 89
BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH .... 90
5.1. Visi ..................................................................................... 90 5.2. Misi .................................................................................... 92 5.3. Tujuan dan Sasaran ........................................................... 106
BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH ...... 115
6.1. Strategi Pembangunan Daerah ........................................... 115 6.1.1. Analisis Lingkungan Internal .............................................. 125 6.1.2. Analisis Lingkungan Eksternal ........................................... 128
6.2. Arah Kebijakan Pembangunan Daerah ............................... 130 BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH .. 150
BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG
DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN ........................................ 257 BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA ............................................... 339
BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAN ........................ 385
9.1. Pedoman Transisi ............................................................... 385 9.2 Kaidah Pelaksanaan ........................................................... 385
BAB XI PENUTUP ..................................................................................... 388
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
iii
DAFTAR
GAMBAR DAN GRAFIK
Gambar 1.1. Keterkaitan Hubungan Antar Dokumen Perencanaan ......... 8
Gambar 2.1. Peta Kota Salatiga .............................................................. 17
Gambar 2.2. Peta Struktur Ruang Kota Salatiga ..................................... 22
Gambar 2.3. Laju Pertumbuhan Ekonomi Kota Salatiga Tahun 2007-2010
(Atas Dasar Harga Konstan 2000) ....................................... 33
Gambar 2.4. Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto
Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000 dan Atas Dasar Harga
Berlaku di Kota Salatiga Tahun 2007-2010 (%) ................... 33
Gambar 2.5. Kontribusi Produk Domestik Regional Bruto Kota Salatiga
Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku
Tahun 2007-2010 (Persen) ................................................. 35
Gambar 2.6. Kontribusi Produk Domestik Regional Bruto Kota Salatiga
Tahun 2007-2010 Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar
Harga Konstan Tahun 2000 ................................................ 36
Gambar 2.7. PDRB Perkapita Penduduk Kota Salatiga Tahun 2007-2010 37
Gambar 2.8. Grafik Perbandingan Laju Inflasi Nasional, Kota Semarang
Kota Salatiga dan Kota Surakarta 2007-20010 (%) ............. 38
Gambar 2.9. Peta Rawan Bencana Kota Salatiga ..................................... 42
Grafik 3.1. Rasio Kemandirian Keuangan Daerah ................................ 79
Grafik 3.2. Derajat Desentralisasi ........................................................ 80
Grafik 3.3. Rasio Ketergantungan Keuangan Daerah ............................ 81
Grafik 3.4. Rasio Efektifitas PAD .......................................................... 82
Grafik 3.5. Rasio Efektifitas Pajak Daerah ............................................ 83
Grafik 3.6. Rasio Efektifitas Retribusi Daerah ...................................... 84
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Luas Wilayah Kota Salatiga
Menurut Kecamatan dan Kelurahan Tahun 2010 ............... 18
Tabel 2.2. Tabel Perkebunan, Perikanan dan Peternakan ................... 24
Tabel 2.3. Tabel Ketersediaan Energi dan Protein ............................... 25
Tabel 2.4. Jumlah dan Kepadatan Penduduk per Kelurahan
Tahun 2010 ....................................................................... 25
Tabel 2.5. Jumlah Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin ........ 25
Tabel 2.6. Tabel Data UMK dan Data KHL .......................................... 27
Tabel 2.7. Indeks Pembangunan Manusia di Kota Salatiga ................. 31
Tabel 2.8. Indeks Pembangunan Manusia Kota Salatiga
Dibandingakan dengan Kabupaten/Kota di Sekitarnya dan
Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009 ..................................... 32
Tabel 2.9. Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku
Kota Salatiga Tahun 2007-2010 (Juta Rupiah) ................... 34
Tabel 2.10. Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan
Tahun 2000 Kota Salatiga Tahun 2007-2010
(Juta Rupiah) ..................................................................... 35
Tabel 2.11. Laju Inflasi Menurut Kelompok Jenis Barang dan Jasa
Kota Salatiga Tahun 2007-2010 ......................................... 37
Tabel 2.12. Tabel Jumlah Perusahaan Industri Besar dan Sedang ........ 38
Tabel 2.13. Tabel Jumlah Tenaga Kerja dan Investasi ........................... 39
Tabel 2.14. Jumlah Pencari Kerja (Pencari Kartu Kuning) Menurut
Pendidikan Kota Salatiga Tahun 2006-2010 ....................... 41
Tabel 2.15. Aspek dan Fokus Gambaran Umum Kondisi Daerah Menurut
Bidang Urusan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kota
Salatiga .............................................................................. 44
Tabel 3.1. Pertumbuhan Realisasi Pendapatan Daerah
Tahun 2007 s/d 2011 Kota Salatiga ................................... 63
Tabel 3.2. Proporsi Realisasi Belanja Terhadap Anggaran Belanja
Kota Salatiga ...................................................................... 66
Tabel 3.3. Pengeluaran Wajib dan Mengikat seta Prioritas Utama
Kota Salatiga ...................................................................... 69
Tabel 3.4. Realisasi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Apartur
Kota Salatiga, 2009-2011 ................................................... 70
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
v
Tabel 3.5. Realisasi dan Proyeksi Pendapatan dan Belanja Daerah
Kota Salatiga ...................................................................... 71
Tabel 3.6. Analisis Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Kota Salatiga
Tahun 2007-2011 .............................................................. 73
Tabel 3.7. Ringkasan Neraca Pemerintah Kota Salatiga
Per 31 Desember 2008 dan 2009 ........................................ 76
Tabel 3.8. Permasalahan Umum dan Opsi Kebijakan Keuangan
Daerah ............................................................................... 85
Tabel 5.1. Penjelasan Visi ................................................................... 91
Tabel 5.2. Tujuan dan Sasaran Pada Setiap Misi Kota Salatiga ........... 108
Tabel 6.1. Identifikasi SWOT .............................................................. 116
Tabel 6.2. Penentuan Alternatif Srategi dan Indikator Sasaran ........... 117
Tabel 6.3. Strategi dan Arah Kebijakan Kota Salatiga ......................... 131
Tabel 7.1. Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Kota Salatiga
Tahun 2011-2016 .............................................................. 158
Tabel 8.1. Indikasi Rencana Program Prioritas Yang Disertai Kebutuhan
Pendanaan Kota Salatiga .................................................... 262
Tabel 9.1. Indikator Kinerja Daerah Kota Salatiga .............................. 340
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
I - 1
BBAABB II
PPEENNDDAAHHUULLUUAANN
1.1. Latar Belakang
Pembangunan daerah sebagai bagian dari pembangunan
nasional merupakan rangkaian upaya pembangunan yang
berkesinambungan meliputi seluruh aspek kehidupan masyarakat
dalam rangka perwujudan tujuan daerah dan tujuan nasional.
Pembangunan daerah merupakan bagian integral dari pembangunan
nasional, maka pengelolaannya harus dilakukan secara terarah dan
terpadu dengan pembangunan nasional. Berdasarkan Undang-
Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional Pasal 1 menyatakan bahwa Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional adalah satu kesatuan tata cara
perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana-rencana
pembangunan dalam jangka panjang, menengah dan tahunan yang
dilaksanakan oleh unsur penyelenggara negara dan masyarakat di
tingkat pusat dan daerah. Sementara itu, Pasal 5 menyatakan bahwa
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
merupakan penjabaran visi, misi dan program Kepala Daerah yang
penyusunannya berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah (RPJPD) dan memperhatikan Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional (RPJMN), memuat arah kebijakan keuangan
daerah, strategi pembangunan daerah, kebijakan umum dan program
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), lintas SKPD dan program
kewilayahan disertai dengan rencana-rencana kerja dalam kerangka
regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif.
Selanjutnya sistem perencanaan pembangunan daerah harus
mengacu pada prinsip-prinsip perencanaan pembangunan yang
merupakan :
1) satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan nasional;
2) dilakukan pemerintah daerah bersama para pemangku
kepentingan berdasarkan peran dan kewenangan masing-masing;
3) mengintegrasikan rencana tata ruang dengan rencana
pembangunan daerah;
4) dilaksanakan berdasarkan kondisi dan potensi yang dimiliki
masing-masing daerah, sesuai dinamika perkembangan daerah
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
I - 2
dan nasional. RPJMD adalah pedoman pokok pembangunan
untuk kurun waktu lima tahun yang merupakan penjabaran visi
dan misi Walikota terpilih.
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2011-2016 ini sesuai dengan masa
jabatan kepala daerah terpilih terhitung sejak dilantik, dan pada
peralihan periode kepemimpinan maka RPJMD lama yang akan
berakhir menjadi pedoman sementara bagi pemerintahan kepala
daerah terpilih sebelum ada RPJMD baru.
Penyusunan RPJMD Kota Salatiga Tahun 2011-2016
berpedoman pada Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Undang-Undang
Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, Peraturan
Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah, dengan berbagai turunan peraturan
pelaksanaannya, dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54
Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8
Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian
dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2011-2016 disusun dengan
tahapan sebagai berikut :
1) Persiapan penyusunan RPJMD;
2) Penyusunan rancangan awal RPJMD;
3) Penyusunan rancangan RPJMD;
4) Pelaksanaan musrenbang RPJMD;
5) Perumusan rancangan akhir RPJMD;
6) Penetapan Peraturan Daerah tentang RPJMD.
Proses penyusunan RPJMD Kota Salatiga tahun 2011-2016
telah diawali dengan proses teknokratik, yaitu menggunakan metode
dan kerangka berpikir ilmiah untuk mencapai tujuan dan sasaran
pembangunan daerah dan proses politik yaitu program-program
pembangunan daerah yang ditawarkan Walikota terpilih yang
dituangkan didalam visi dan misi. Melalui pengumpulan dan
pengolahan data sekunder dari Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD) dan instansi lain terkait tersusunlah rancangan awal RPJMD
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
I - 3
yang kemudian disampaikan kepada Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah (DPRD) untuk memperoleh kesepakatan. Dari kesepakatan
tersebut disusun Rancangan RPJMD sebagai pedoman untuk
menyusun Renstra SKPD dan bahan pelaksanaan musrenbang
RPJMD. Pelaksanaan perencanaan partisipatif dan pendekatan top-
down dan bottom-up melalui musrenbang RPJMD merupakan upaya
penyerapan aspirasi masyarakat/stakeholder sehingga tercipta
sinkronisasi dan sinergi pencapaian sasaran rencana pembangunan
daerah.
Sebagai dokumen perencanaan pembangunan daerah, RPJMD
disusun mengacu kepada berbagai dokumen perencanaan terkait,
baik yang dihasilkan oleh komponen vertikal maupun horizontal.
Dokumen perencanaan komponen vertikal yang digunakan sebagai
acuan adalah RPJPN dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah (RPJPD) Provinsi/Kota, RPJMN dan RPJMD Provinsi, Rencana
Tata Ruang Wilayah (RTRW) Nasional/Provinsi/Kota, dan dokumen
perencanaan lainnya yang disusun secara sektoral. Maksud
memperhatikan RPJMN adalah untuk menyelaraskan pencapaian visi,
misi, tujuan, sasaran, kebijakan, strategi dan program pembangunan
jangka menengah daerah dengan :
1) arah, kebijakan umum dan prioritas pembangunan nasional;
2) arah, kebijakan, dan prioritas bidang-bidang pembangunan;
3) pembangunan kewilayahan.
Memperhatikan RPJMD provinsi juga merupakan hal yang
penting untuk melakukan penyelarasan pencapaian visi, misi, tujuan,
sasaran, kebijakan, strategi dan program pembangunan jangka
menengah daerah Kota dengan arah, kebijakan, prioritas
pembangunan jangka menengah Provinsi. Sedangkan dokumen
horizontal yang dapat digunakan antara lain RTRW, Rencana Aksi
Daerah Millenium Development Goals (RAD MDGs), dan Strategi
Penanggulangan Kemiskinan Daerah (SPKD). Oleh karena itu, sebagai
bahan masukan dalam merumuskan kerangka kebijakan dan strategi
pembangunan Kota Salatiga, sebagai acuan jangka pendek maupun
jangka menengah dengan ketentuan perundang-undangan,
memandang perlu menyusun dokumen RPJMD, yang menjadi
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
I - 4
landasan hukum bagi perencanaan pembangunan daerah dalam
bidang ekonomi, fisik, sosial dan budaya.
1.2. Landasan Hukum
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2011-2016 adalah dokumen resmi
yang menjadi payung hukum dalam perencanaan pembangunan
daerah. Landasan hukum penyusunan RPJMD Kota Salatiga
Tahun 2011-2016 adalah sebagai berikut :
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 1950 tentang Pembentukan
Daerah-daerah Kota Kecil dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur,
Jawa Tengah dan Jawa Barat;
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan;
4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional;
5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008;
6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah;
7. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025;
8. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
9. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1992 tentang Perubahan
Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Salatiga dan
Kabupaten Daerah Tingkat II Semarang;
11. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah;
12. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman
Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah;
13. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan
Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;
14. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan;
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
I - 5
15. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara
Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional;
16. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Pemerintah,
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah kepada
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan Informasi Laporan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Masyarakat;
17. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan
Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;
18. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi
Perangkat Daerah;
19. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman
Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;
20. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang
Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan;
21. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah;
22. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Nasional;
23. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010-2014;
24. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah
diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 21 Tahun 2011;
25. Peraturan Menteri Dalam negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
26. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang
Pedoman Hibah dan Bantuan Sosial yang Bersumber dari
Anggaran Pendapatan Belanja Daerah;
27. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 131.33-503 Tahun 2011
tentang Pengesahan Pemberhentian dan Pengesahan
Pengangkatan Walikota Salatiga Provinsi Jawa Tengah;
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
I - 6
28. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 3 Tahun 2008
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Provinsi Jawa
Tengah Tahun 2005-2025;
29. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 6 Tahun 2010
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2009-2029;
30. Peraturan Gubernur Nomor 20 Tahun 2011 Tentang
Percepatan Pencapaian Target RAD MDG’s Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2011-2015;
31. Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 3 Tahun 2007 tentang
Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah;
32. Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 4 Tahun 2007 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Salatiga
Tahun 2007-2012;
33. Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Urusan Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan Pemerintahan
Daerah Kota Salatiga;
34. Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 7 Tahun 2011 tentang
Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 9 Tahun
2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan
Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Salatiga;
35. Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 8 Tahun 2011 tentang
Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 10
Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kota
Salatiga;
36. Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 9 Tahun 2011 tentang
Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 11
Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis
Daerah, Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu dan Satuan Polisi
Pamong Praja Kota Salatiga;
37. Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 12 Tahun 2008 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan Kota
Salatiga;
38. Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 4 Tahun 2009 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan;
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
I - 7
39. Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 6 Tahun 2010 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Salatiga
Tahun 2005-2025;
40. Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 2 Tahun 2011 tentang
Pajak Air Tanah;
41. Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 4 Tahun 2011 Tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Salatiga Tahun 2010-2030.
42. Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 5 Tahun 2011 tentang
Penyelenggaraan Pelayanan Publik;
43. Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 11 Tahun 2011 tentang
Pajak Daerah;
44. Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Retribusi Jasa Umum;
45. Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 13 Tahun 2011 tentang
Retribusi Jasa Usaha;
46. Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 14 Tahun 2011 tentang
Retribusi Perizinan Tertentu.
1.3. Hubungan RPJMD dengan Dokumen Perencanaan Lainnya
Sistem perencanaan pembangunan adalah satu kesatuan tata
cara perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana-
rencana pembangunan dalam jangka panjang, jangka menengah dan
tahunan yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara negara dan
masyarakat baik di tingkat pusat maupun daerah. Dalam hal ini
keterkaitan suatu dokumen perencanaan dengan dokumen
perencanaan lainnya sangat menentukan dan diupayakan saling
bersinergi. Sebagaimana amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun
2004, mengenai ruang lingkup Perencanaan Pembangunan Nasional
maka dokumen perencanaan terdiri atas RPJPN Tahun 2005-2025,
RPJMN Tahun 2009-2014, Rencana Strategis Kementerian/Lembaga,
Rencana Kerja Pemerintah (RKP), dan Rencana Kerja
Kementerian/Lembaga. Sejalan dengan payung hukum perencanaan
di tingkat pusat, maka dokumen perencanaan daerah meliputi RPJPD
dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD). Sesuai dengan amanat
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 pasal 5 ayat 2, RPJMD
merupakan rencana strategis daerah, yang terdiri dari strategi
pembangunan daerah, kebijakan umum, arah kebijakan keuangan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
I - 8
daerah, dan program Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), lintas
SPKD dan lintas kewilayahan yang memuat kerangka regulasi dan
kerangka anggaran.
Rencana Strategis (Renstra) SKPD disusun berpedoman pada
RPJMD yang isinya antara lain visi, misi, tujuan, strategi dan
pencapaian tujuan. Renstra SKPD juga memuat program-program dan
kegiatan indikatif. Renstra SKPD dijabarkan dalam Rencana Kerja
(Renja) SKPD. Renstra SKPD berisi Kebijakan SKPD dan program
kegiatan pembangunan. Program Kegiatan pembangunan disusun
sebagai acuan untuk pelaksanaan pembangunan dan mendorong
partisipasi masyarakat. Kaitannya dengan sistem keuangan yang
diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara, maka RPJMD Kota Salatiga Tahun 2011-2016 akan
dijabarkan ke dalam RKPD untuk setiap tahunnya, dan dapat
dijadikan pedoman bagi penyusunan Rancangan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Kota Salatiga. Adapun
keterkaitan hubungan antar dokumen perencanaan dapat dilihat
dalam gambar sebagai berikut :
Gambar 1.1.
Keterkaitan Hubungan Antar Dokumen Perencanaan
RKPD
Renstra SKPD
Renja SKPD
RKA SKPD
RKP
RAPBD
KUA+PPAS
RPJP Nasional RPJPD
RPJM NasionalRPJMD
Sumber : Permendagri No.54 Tahun 2010
Proses penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) Kota Salatiga Tahun 2011-2016 dilakukan melalui
beberapa tahap yaitu :
1) Proses Teknokratik : menggunakan metoda dan kerangka berpikir
ilmiah yang merupakan proses keilmuan dalam memperoleh
pengetahuan secara sistematis terkait perencanaan pembangunan
berdasarkan bukti fisik, data dan informasi yang akurat, serta
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
I - 9
dapat dipertanggungjawabkan untuk mencapai tujuan dan
sasaran pembangunan daerah;
2) Proses Partisipatif : perencanaan yang melibatkan stakeholders
yaitu pemerintah, masyarakat dan swasta, dimana keterlibatan
mereka adalah untuk mendapatkan aspirasi dan menciptakan
konsensus atau kesepakatan pada semua tahapan penting
pengambilan keputusan, seperti perumusan prioritas isu dan
permasalahan, perumusan tujuan, strategi, kebijakan dan
prioritas program;
3) Proses Politik : pemilihan langsung Walikota dan Wakil Walikota
menghasilkan rencana pembangunan hasil proses politik (public
choice theory of planning) khususnya penjabaran visi dan misi
dalam RPJMD. Oleh karena itu, rencana pembangunan adalah
penjabaran dari agenda pembangunan yang ditawarkan Walikota
pada saat kampanye kedalam rencana pembangunan jangka
menengah dan merupakan kontrak politik antara masyarakat dan
Walikota terpilih;
4) Proses Bottom-Up dan Top-Down : pendekatan dari bawah ke atas
dan dari atas ke bawah dalam perencanaan dilaksanakan menurut
jenjang pemerintahan serta rencana hasil proses dari bawah ke
atas dan dari atas ke bawah yang diselaraskan melalui
Musrenbang yang dilaksanakan baik di tingkat nasional, propinsi,
kota, kecamatan dan kelurahan, sehingga tercipta sinkronisasi
dan sinergi pencapaian sasaran rencana pembangunan nasional
dan rencana pembangunan daerah.
1.4. Sistematika Penulisan
Sebagai dokumen publik RPJMD Kota Salatiga Tahun 2011-
2016 memuat visi, misi, dan program kepala daerah, arah kebijakan
keuangan daerah, strategi pembangunan daerah, kebijakan umum,
program SKPD, program lintas SKPD, program kewilayahan, rencana
kerja dalam kerangka regulasi yang bersifat indikatif dan rencana
kerja dalam kerangka pendanaan yang bersifat indikatif. Sesuai
dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010
tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008
tentang Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah maka sistematika
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
I - 10
penyusunan dokumen perencanaan jangka menengah untuk daerah
dalam dokumen RPJMD Kota Salatiga Tahun 2011-2016 adalah
sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Menguraikan secara ringkas latar belakang, landasan hukum,
hubungan RPJMD dengan dokumen perencanaan lainnya, sistematika
penulisan dan maksud serta tujuan penyusunan RPJMD.
BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
Menjelaskan dan menyajikan secara logis dasar-dasar analisis,
gambaran umum kondisi daerah yang meliputi aspek geografi dan
demografi serta indikator kinerja penyelenggaraan pemerintah daerah.
BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA
KERANGKA PENDANAAN
Menyajikan gambaran hasil pengolahan data dan analisis terhadap
pengelolaan keuangan daerah, kinerja pelaksanaan APBD, neraca
daerah, proporsi penggunaan anggaran, analisis pembiayaan, analisis
pengeluaran periodik wajib dan mengikat serta prioritas utama dan
penghitungan kerangka pendanaan. Bab ini juga menguraikan
perkembangan pendapatan dan belanja tidak langsung, proporsi
sumber pendapatan, pencapaian kinerja pendapatan, dan gambaran
realisasi belanja daerah, serta menguraikan perkembangan neraca
daerah.
BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS
Analisis isu-isu strategis merupakan salah satu bagian terpenting
dokumen RPJMD karena menjadi dasar utama visi dan misi
pembangunan jangka menengah. Oleh karena itu, penyajian analisis
ini harus dapat menjelaskan butir-butir penting isu-isu strategis yang
akan menentukan kinerja pembangunan dalam lima tahun
mendatang. Penyajian isu-isu strategis meliputi permasalahan
pembangunan daerah dan isu strategis.
BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN
DAERAH
Menguraikan visi dan misi Kepala Daerah terpilih, menjelaskan
hubungan setiap tujuan dan sasaran yang ditetapkan dengan isu
strategis daerah serta menjelaskan hubungan setiap strategi dengan
arah dan kebijakan dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran
yang ditetapkan.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
I - 11
BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
DAERAH
Menjelaskan berbagai strategi dan kebijakan pembangunan daerah
yang diambil dalam rangka mengimplementasikan visi dan misi
Kepala Daerah. Strategi disusun dalam konteks pengembangan
spasial dan sektoral sebagai landasan bagi perumusan program dan
kegiatan pembangunan.
BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN
DAERAH
Menguraikan hubungan antara kebijakan umum yang berisi arah
kebijakan pembangunan berdasarkan strategi yang dipilih dengan
target capaian indikator kinerja dan menjelaskan tentang hubungan
antara program pembangunan daerah dengan indikator kinerja yang
dipilih.
BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG
DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN
Menguraikan hubungan urusan pemerintah dengan SKPD terkait
beserta program yang menjadi tanggung jawab SKPD dan disajikan
pula pencapaian target indikator kinerja pada akhir periode
perencanaan yang dibandingkan dengan pencapaian indikator kinerja
pada awal periode perencanaan.
BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH
Memberi gambaran tentang ukuran keberhasilan pencapaian visi dan
misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah pada akhir periode
masa jabatan. Hal ini ditunjukan dari akumulasi pencapaian
indikator outcome program pembangunan daerah setiap tahun atau
indikator capaian yang bersifat mandiri setiap tahun sehingga kondisi
kinerja yang diinginkan pada akhir periode RPJMD dapat dicapai.
BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN
Menjelaskan program transisi untuk kurun waktu satu tahun,
disiapkan untuk melayani perencanaan pembangunan pasca masa
kerja Kepala Daerah terpilih. Program disusun untuk menjembatani
kekosongan RPJMD pada masa pemilihan Kepala Daerah. Program
disiapkan untuk dapat dilaksanakan oleh pejabat Kepala Daerah
hingga terpilih dan ditetapkannya Kepala Daerah yang akan menjabat
untuk masa lima tahun berikutnya. Selain itu, bab ini juga membahas
kaidah-kaidah pelaksanaan RPJMD, sebagai pedoman bagi
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
I - 12
tersusunnya dokumen perencanaan di satuan-satuan kerja
pemerintah daerah, seperti Renstra SKPD dan RKPD.
BAB X PENUTUP
1.5. Maksud dan Tujuan
Maksud dari penyusunan dokumen RPJMD Kota Salatiga Tahun
2011-2016 adalah :
1) Memberikan landasan kebijakan strategis dalam kerangka
pencapaian visi, misi dan program Walikota;
2) Memastikan keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan,
penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan pada setiap tahun
anggaran selama lima tahun yang akan datang serta keterkaitan
dan konsistensi dokumen RPJMD dengan dokumen perencanaan
pembangunan lainnya, baik secara vertikal maupun horisontal,
sekaligus juga sebagai pedoman dalam melihat dan memelihara
konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan
pengawasan pembangunan;
3) Merupakan acuan bagi SKPD dalam merencanakan dan
melaksanakan pembangunan dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan masyarakat Kota Salatiga;
4) Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi dan sinergi antar
pelaku pembangunan;
5) Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efektif,
efisien, berkeadilan dan berkelanjutan;
6) Memberikan tolok ukur dan mempermudah untuk mengukur dan
melakukan evaluasi kinerja tahunan setiap SKPD.
Tujuan penyusunan dokumen RPJMD Kota Salatiga Tahun
2011-2016 adalah sebagai berikut :
1) Menjabarkan visi dan misi Walikota Salatiga kedalam bentuk
strategi, kebijakan, program dan kegiatan;
2) Memberikan arah pembangunan dalam jangka lima tahun ke
depan;
3) Menjamin keterkaitan dan konsistensi dokumen RPJMD dengan
dokumen perencanaan pembangunan lainnya, baik secara vertikal
maupun horizontal, sekaligus juga sebagai pedoman dalam
melihat dan memelihara konsistensi antara perencanaan,
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
I - 13
penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan pembangunan;
4) Mengoptimalkan penggunaan sumber daya secara efektif, efisien,
berkeadilan, dan berkelanjutan, sejalan dengan upaya menggeser
ketergantungan pada pemanfaatan sumber daya yang tidak dapat
diperbaharui kepada pemanfaatan sumber daya yang dapat
diperbaharui;
5) Mengidentifikasi isu-isu pembangunan dan kebijakan
perencanaan pembangunan daerah, sehingga betul-betul bisa
berorientasi pada pemberdayaan masyarakat, dalam rangka
mengoptimalkan partisipasi masyarakat;
6) Melakukan analisis kebijakan perencanaan pembangunan daerah,
untuk dapat merumuskan arah kebijakan dan perencanaan
pembangunan daerah yang menjamin tercapai pemanfaatan
sumber daya secara optimal tersebut di atas;
7) Membagi pencapaian sasaran setiap SKPD dalam rangka
mewujudkan visi dan misi Walikota, sehingga tercipta sinkronisasi
dan sinergitas pemahaman antar pelaku pembangunan, baik
secara lintas ruang, maupun lintas kegiatan;
8) Meletakkan landasan kokoh dan kuat untuk mencapai Kota
Salatiga untuk masa depan yang maju dan mandiri serta sejahtera
lahir dan batin;
9) Menjadi tolok ukur untuk mengukur dan melakukan evaluasi
kinerja tahunan setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
II - 14
BBAABB IIII
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
Sejarah Kota Salatiga diawali dengan penetapan tanah perdikan
terhadap sebuah desa yang bernama Hampra pada tanggal 24 Juli 750
Masehi. Pemberitaan tersebut tertulis dalam sebuah prasasti yang
ditemukan di Dukuh Plumpungan, Kelurahan Kauman Kidul, Kecamatan
Sidorejo, yang dikenal dengan Prasasti Plumpungan atau Prasasti Hampran.
Prasasti tersebut berukuran panjang 170 cm, lebar 160 cm dengan garis
lingkar 5 m, terbuat dari batu andesit. Prasasti tersebut berbahasa
Sansekerta dan berhuruf Jawa Kuno terdapat tulisan yang berbunyi: //Srīr
= astu swasti prajābyah śakakālātīta, yang artinya kurang lebih sebagai
berikut : semoga bahagia dan selamatlah rakyat sekalian.
Dalam perkembangannya Kota Salatiga yang mempunyai posisi
geografis sangat strategis, yaitu menjadi salah satu phery-phery (kota
pendukung) pada Kawasan Joglosemar (Jogja-Solo-Semarang)
memfungsikan sebagai Kota Pendidikan dan Olah Raga, Kota Transit
Pariwisata serta Kota Perdagangan dan Jasa yang selanjutnya dikenal
dengan Tri Fungsi Kota Salatiga.
Sehubungan dengan hal tersebut, secara implisit makna yang
terkandung dalam //Srīr = astu swasti prajābyah śakakālātīta pada Prasasti
Plumpungan maupun Trifungsi Kota Salatiga sebagai kota pendidikan dan
olah raga, kota transit pariwisata, maupun kota perdagangan dan jasa,
dapat dirasakan sejalan dan senafas dengan visi dan misi Walikota Salatiga
terpilih yaitu mewujudkan Kota Salatiga SMART Sejahtera, Mandiri, dan
Bermartabat.
Gambaran umum kondisi daerah Kota Salatiga ini disusun dengan
berpedoman pada Lampiran I dan Lampiran III Permendagri No. 54 tahun
2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah No. 8 tahun 2008 tentang
Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah. Namun karena faktor keterbatasan
kapasitas fiskal dan untuk memberi fokus yang lebih tajam kepada isi
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2011-2016 ini, maka data dan informasi yang
disajikan di dalam Bab II ini dibatasi hanya pada data dan informasi yang
menyangkut isu-isu strategis yang akan ditampung pada rancangan APBD
Kota Salatiga selama lima tahun ke depan. Data dan informasi tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
II - 15
bidang pemerintahan yang tidak dianggap prioritas tidak dicantumkan di
dalam Bab II ini.
Selain itu, penyajian data dan informasi pada Bab II ini juga
dilakukan dengan berpedoman pada prinsip-prinsip perencanaan sebagai
berikut :
1) Klasifikasi Data dan Informasi. Mengumpulkan data dan informasi
sebanyak mungkin dan memilahnya menjadi data dan informasi yang
relevan dengan Visi dan Misi Walikota terpilih serta sesuai dengan batas
kewenangan Pemerintah Daerah Kota Salatiga, sebagaimana diatur di
dalam Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Urusan Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan Pemerintahan Daerah
Kota Salatiga dan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi setiap SKPD,
sebagaimana telah diatur di dalam beberapa Peraturan Daerah Kota
Salatiga tentang organisasi dan tata kerja perangkat daerah.
2) Analisis dan Penyajian Data dan Informasi. Melakukan analisis data
sesuai skala prioritas dan mensinergikan kemampuan keuangan daerah
sepanjang periode 2011-2016 dengan data dan informasi yang dianggap
paling prioritas. Menyajikan sebagian data ke dalam narasi dan sebagian
lagi ke dalam matriks dalam rangka memudahkan penerjemahan data
dan informasi.
3) Penguraian Data dan Informasi. Menguraikan data dan informasi pada
Bab II ini dalam bentuk narasi negatif. Maksudnya adalah bahwa data
dan informasi yang tersaji di dalam Bab II ini hanya mencakup aspek-
aspek yang perlu ditangani selama lima tahun ke depan secara terfokus
dan terencana. Data dan informasi yang diuraikan mencakup kondisi
infrastruktur yang ada, kondisi kesejahteraan masyarakat, dan
ketersediaan fasilitas pelayanan publik.
4) Penggunaan Tabel dan Matriks. Untuk memudahkan proses analisis
data dan informasi dan dalam rangka menuangkannya ke dalam bentuk
pernyataan target kinerja dan arah kebijakan umum pembangunan
daerah, maka sebagian data dan informasi yang disajikan di dalam bab
ini dilakukan dengan menggunakan tabel dan matriks sebagai alat
bantunya. Data dan informasi yang disajikan di dalam bab ini terdiri
dari data dan informasi turunan kewenangan setiap SKPD, dengan
menggunakan Lampiran I Permendagri No. 54 tahun 2010 sebagai
rujukan.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
II - 16
2.1. Gambaran Umum Wilayah Kota Salatiga
2.1.1. Letak, Luas, dan Batas Wilayah
Kota Salatiga terletak dalam wilayah Provinsi Jawa Tengah.
Secara juridis formal, Kota Salatiga terbentuk sejak diberlakukannya
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Daerah-Daerah Kota-Kota Kecil dalam lingkungan
Propinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat. Peraturan
Pemerintah Nomor 69 tahun 1992 tentang perubahan Batas Wilayah
Kotamadya Daerah Tingkat II Salatiga dan Kabupaten Daerah Tingkat
II Semarang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992
Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3500).
Secara astronomi terletak antara 110.27’.56,81” - 110.32’.4,64”
Bujur Timur dan terletak di antara 007.17’ dan 007.17’.23” Lintang
Selatan, secara morfologis berada di daerah cekungan, kaki gunung
Merbabu diantara gunung-gunung kecil antara lain Gajahmungkur,
Telomoyo dan Payung Rong, secara administrasi dikelilingi wilayah
kabupaten Semarang antara lain :
1) Sebelah Utara : Kecamatan Pabelan (Desa Pabelan dan Desa
Pejaten) dan Kecamatan Tuntang (Desa Kesongo, Desa
Watuagung);
2) Sebelah Selatan : Kecamatan Getasan (Desa Sumogawe, Desa
Samirono dan Desa Jetak) dan Kecamatan Tengaran (Desa
Patemon dan Desa Karangduren);
3) Sebelah Barat : Kecamatan Tuntang (Desa Candirejo, Desa
Jombor, Desa Sraten dan Desa Gedangan) dan Kecamatan
Getasan (Desa Polobogo);
4) Sebelah Timur : Kecamatan Pabelan (Desa Ujung-Ujung, Desa
Sukoharjo dan Desa Glawan) dan Kecamatan Tengaran (Desa
Bener, Desa Tegal Waton dan Desa Nyamat).
Kota Salatiga dilalui oleh jalan arteri primer (jalan nasional)
yang menjadi perlintasan dua kota besar di Jawa Tengah, yakni
Semarang dan Surakarta. Kota Salatiga juga perlintasan dari Jawa
Timur (jalur tengah) ke Semarang dan Jawa Barat sehingga
transportasi darat melalui Salatiga cukup ramai. Salatiga berjarak 100
km dari Yogyakarta, 57 km dari Semarang, dan 53 km dari Surakarta,
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
II - 17
serta secara administratif Kota Salatiga mempunyai 4 kecamatan dan
22 kelurahan, dengan jumlah RT sebanyak 1.044 dan RW sebanyak
199 pada tahun 2010.
Gambaran Kota Salatiga secara lebih jelas dapat dilihat pada
gambar berikut :
Gambar 2.1.
Peta Kota Salatiga
Sumber: Bappeda Kota Salatiga, 2010
Tabel 2.1. menyajikan data tentang luas wilayah Kota Salatiga
menurut kecamatan dan kelurahan.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
II - 18
Tabel 2.1. Luas Wilayah Kota Salatiga
Menurut Kecamatan dan Kelurahan Tahun 2010
No. WILAYAH LUAS JUMLAH
(ha) % RW RT
1 KECAMATAN SIDOREJO
1 Kelurahan Blotongan 2 Kelurahan Sidorejo Lor
3 Kelurahan Salatiga
4 Kelurahan Bugel
5 Kelurahan Kauman Kidul
6 Kelurahan Pulutan
1.623,72
423,80 271,60
202,00
294,37
195,85
237,10
28,61 59
15 14
12
6
7
5
297
70 87
78
20
23
19
2 KECAMATAN TINGKIR
1 Kelurahan Kutowinangun
2 Kelurahan Gendongan 3 Kelurahan Kalibening
4 Kelurahan Sidorejo Kidul
5 Kelurahan Tingkir Lor
6 Kelurahan Tingkir Tengah
1.054,85
293,75
68,90 99,59
277,50
177,30
137,80
18,58 48
41
5 3
8
8
10
279
151
37 9
28
23
31
3 KECAMATAN ARGOMULYO
1 Kelurahan Noborejo
2 Kelurahan Ledok
3 Kelurahan Tegalrejo
4 Kelurahan Kumpulrejo 5 Kelurahan Randuacir
6 Kelurahan Cebongan
1.852,69
332,20
187,33
188,43
629,03 377,60
138,10
32,63 56
10
13
9
10 8
6
251
35
63
55
42 34
22
4 KECAMAN SIDOMUKTI
1 Kelurahan Kecandran
2 Kelurahan Dukuh
3 Kelurahan mangunsari
4 Kelurahan Kalicacing
1.145,85
399,20
377,15
290,77
78,73
20,18 36
6
9
14
7
217
23
68
87
39
JUMLAH 5,678,11 100,00 199 1,044
Sumber : Salatiga Dalam Angka 2010
2.1.2. Topografi
Kota Salatiga merupakan salah satu kota yang berhawa cukup
sejuk, hal ini karena secara geomorfologi wilayah Kota Salatiga berada
di daerah kaki gunung Merbabu dan gunung-gunung kecil antara lain
Gajahmungkur, Telomoyo dan Payung Rong, dengan ketinggian
wilayah berada di kisaran 450-825 meter di atas permukaan laut. Hal
ini menjadi salah satu faktor yang membuat Salatiga nyaman sebagai
daerah tujuan wisata lokal dan memiliki potensi yang sangat strategis
untuk berperan sebagai kota transit, kota pendidikan dan pusat
pengumpulan serta pengolahan produksi pertanian dari kabupaten di
sekitarnya.
Berdasarkan aspek topografi, wilayah Kota Salatiga dibagi
menjadi 3 (tiga) kategori yaitu :
1) Daerah bergelombang, ± 65% dari luas wilayah yang meliputi
wilayah Kelurahan : Dukuh, Kutowinangun, Salatiga, dan Sidorejo
Lor, Bugel, Kumpulrejo, dan Kauman Kidul;
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
II - 19
2) Daerah miring, ± 25% dari luas wilayah yang meliputi Kelurahan :
Tegalrejo, Mangunsari, Sidorejo Lor, Bugel, Sidorejo Kidul, Tingkir
Lor, Pulutan, Kecandran, Randuacir, Tingkir Tengah, dan
Cebongan;
3) Daerah yang relatif datar, 10% dari luas wilayah yang meliputi
Kelurahan : Kalicacing, Noborejo, Kalibening, dan Blotongan.
Sedangkan struktur tanah yang ada di wilayah Kota Salatiga
dapat diuraikan sebagai berikut :
1) Tanah Latosol Coklat
Bahan induknya terdiri dari tufa vulkanis intermedier, teksture
remah dan konsegtasinya gembur, produktivitas tanah sedang
sampai tinggi. Jenis tanah ini terdapat di sebagian wilayah Kota
Salatiga dan ini sangat baik ditanami padi, palawija, sayur-
sayuran, buah-buahan, cengkih dan lain-lain.
2) Tanah Latosol Coklat Tua
Bahan dasarnya terdiri dari tufa vulkanis intermedier, tekstur
tanahnya remah dan konsegtasinya gembur sekali. Tanah ini
terdapat di bagian ujung utara kota, sekitar Pegunungan Payung
Rong. Tanah ini cocok sekali ditanami kopi, teh, coklat, padi,
pisang, cengkih, dan tanaman campuran.
2.1.3. Klimatologi
Berdasarkan letak geografis wilayah, maka Kota Salatiga
beriklim tropis. Musim penghujan antara bulan Nopember-April
dipengaruhi oleh angin musim Barat sedang musim kemarau antara
bulan Mei-Oktober yang dipengaruhi oleh angin musim Timur.
Sedangkan jumlah curah hujan pada tahun 2009 ± 1.935 mm, dengan
jumlah hari hujan 104 hari dan rata-rata curah hujan 19 mm/hari.
Suhu udara Kota Salatiga terendah pada bulan Juli sekitar 23.89°C
dan tertinggi pada bulan Oktober 31.80°C. Sedangkan suhu udara
tahunan rata-rata 26,25ºC.
2.1.4. Kondisi Tata Ruang
Tujuan penataan ruang Kota Salatiga adalah mewujudkan Kota
Salatiga sebagai pusat pendidikan dan olahraga di kawasan Kendal-
Ungaran-Semarang-Salatiga-Purwodadi (Kedungsapur) yang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
II - 20
berkelanjutan didukung sektor perdagangan dan jasa yang
berwawasan lingkungan sesuai dengan Peraturan Daerah Kota
Salatiga Nomor 4 tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Kota Salatiga Tahun 2010-2030.
Rencana pengembangan sistem pusat pelayanan Kota Salatiga
terdiri dari :
1) Pusat pelayanan kota meliputi : Kelurahan Salatiga, Kelurahan
Kutowinangun, Kelurahan Gendongan dan Kelurahan Kalicacing.
Memiliki fungsi sebagai pusat perdagangan jasa dan perkantoran;
2) Sub pusat pelayanan kota meliputi : Kelurahan Sidorejo Lor di
Kecamatan Sidorejo, Kelurahan Mangunsari di Kecamatan
Sidomukti, Kelurahan Randuacir di Kecamatan Argomulyo dan
Kelurahan Sidorejo Kidul di Kecamatan Tingkir. Sub Pusat
pelayanan kota dapat dirinci sebagai berikut :
a) Kelurahan Sidorejo Lor di Kecamatan Sidorejo dijadikan sebagai
pusat pengembangan pendidikan tinggi dan pariwisata;
b) Kelurahan Mangunsari di Kecamatan Sidomukti dijadikan
sebagai pusat pengembangan pelayanan kesehatan dan
pemukiman;
c) Kelurahan Randuacir di Kecamatan Argomulyo dijadikan
sebagai pengembangan kegiatan industri dan kegiatan berbasis
pertanian meliputi Agrowisata dan Agroindustri;
d) Kelurahan Sidorejo Kidul di Kecamatan Tingkir dijadikan
sebagai pengembangan kegiatan industri dan kegiatan berbasis
pertanian lahan basah.
3) Pusat lingkungan meliputi : Kelurahan Blotongan, Kelurahan
Bugel, Kelurahan Kauman Kidul, Kelurahan Pulutan, Kelurahan
Kalibening, Kelurahan Tingkir Lor, Kelurahan Tingkir Tengah,
Kelurahan Noborejo, Kelurahan Ledok, Kelurahan Tegalrejo,
Kelurahan Kumpulrejo, Kelurahan Cebongan, Kelurahan
Kecandran dan Kelurahan Dukuh. Memiliki fungsi sebagai pusat
pelayanan lokal meliputi pelayanan ekonomi, sosial dan/atau
administrasi.
Adapun rencana pola ruang untuk kawasan peruntukan
industri meliputi :
1) Industri kecil
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
II - 21
a) Kelurahan Kutowinangun
b) Kelurahan Gendongan
c) Kelurahan Tingkir Lor
d) Kelurahan Tingkir Tengah
2) Industri menengah
a) Kelurahan Sidorejo Kidul
b) Kelurahan Noborejo
3) Industri besar non polutan
a) Kelurahan Kutowinangun
b) Kelurahan Ledok
c) Kelurahan Mangunsari
d) Kelurahan Cebongan
e) Kelurahan Randuacir
f) Kelurahan Noborejo
Sedangkan rencana pengembangan kawasan peruntukan
industri meliputi :
1) Peningkatan kualitas sarana prasarana kawasan peruntukan
industri menengah dan industri besar non polutan di Kelurahan
Noborejo dan Kelurahan Randuacir dengan luas kurang lebih 157
(seratus lima puluh tujuh) hektar;
2) Industri kecil diarahkan berbentuk klaster;
3) Mengarahkan pembangunan IPAL komunal bagi industri kecil
yang menimbulkan polusi.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
II - 22
Gambar 2.2. Peta Struktur Ruang Kota Salatiga
Berdasarkan karakteristik sumber daya alam, Kota Salatiga
terdiri dari :
1) Hutan Rakyat : Salatiga memiliki hutan rakyat yang diberdayakan
untuk menanam beberapa jenis pohon seperti sengon, suren, jati,
mahoni dan lain sebagainya. Hutan rakyat ini selain sebagai area
produksi kayu juga dimanfaatkan sebagai Ruang Terbuka Hijau
Kota Salatiga;
2) Tanaman Pangan dan Perkebunan : Pada tahun 2010 jumlah area
yang dimanfaatkan untuk produksi pertanian adalah 1.939 hektar
yang dimanfaatkan untuk produksi padi sawah seluas 1.428
Sumber : Bappeda Kota Salatiga, 2011
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
II - 23
hektar dan 511 hektar untuk produksi jagung. Dari lahan
tersebut, hingga okober 2010 telah menghasilkan 7.753 ton padi
sawah dan 1.892 ton jagung. Namun angka hasil produksi ini
belum memenuhi jumlah konsumsi masyarakat Salatiga, yaitu
16.155,40 ton beras dan 2.360,36 ton jagung. Pada tahun 2010
dan 2011 Kota Salatiga mendapat penghargaan Peningkatan
Produksi Beras Nasional dari Presiden Republik Indonesia.
Perkebunan yang ada di Kota Salatiga adalah perkebunan besar
dan perkebunan rakyat. Perkebunan besar di Salatiga yaitu
perkebunan karet, yang dikelola oleh PT. Perkebunan XVIII.
Perkebunan rakyat tersebar di kelurahan-kelurahan baik dalam
tanah pertanian maupun pekarangan penduduk, seperti kelapa,
cengkeh, kopi yang jumlahnya relatif kecil-kecil dan lokasinya
tersebar (sporadis). Populasi kebun kopi di Salatiga seluas 27,55
hektar banyak terdapat di daerah Ngawen, Bendosari dan
Kumpulrejo. Untuk perkebunan kelapa rakyat seluas 188,59
hektar banyak terdapat di daerah Bugel dan Kauman Kidul;
3) Perikanan dan Peternakan
Perikanan : Kapasitas produksi perikanan Kota Salatiga cenderung
mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, yakni 2008 sebesar
205.905 ton, tahun 2009 sebesar 232.645 ton, dan tahun 2010
sebesar 327.444 ton. Upaya memajukan sektor perikanan terus
dilakukan, antara lain melalui pengembangan :
a) Peningkatan prasarana pembibitan ikan di Kelurahan
Kauman Kidul dan Kelurahan Tingkir Tengah;
b) Peningkatan prasarana klaster minapolitan di Kelurahan
Pulutan;
c) Peningkatan prasarana pasar ikan di Kelurahan Pulutan.
Salah satu pembenihan ikan yang cukup besar adalah
pembenihan lele dengan jumlah produksi sampai tahun 2010
mencapai 5.207.820 ekor.
Peternakan : Pada tahun 2010, peternakan di Salatiga terdiri dari
ternak sapi potong dengan jumlah ternak 1.786 ekor, sapi perah
8.668 ekor dengan hasil produksi susu sebanyak kurang lebih
7.226.757 liter per tahun, kambing 5.076 ekor, domba 1.121 ekor,
ayam buras 95.826 ekor, ayam petelur 177.000 ekor, ayam
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
II - 24
pedaging 25.000, dan itik 6.226 ekor. Jumlah ini cenderung
mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
Tabel 2.2. Tabel Perkebunan, Perikanan dan Peternakan
No. Jenis Data Tahun
2006 2007 2008 2009 2010
1. Produksi Beras (ton) 4.207 3.480 2.746 2.754 4.651
2. Produksi Jagung (ton) 2.594 2.708 2.333 2.424 1.892
3. Produksi Singkong dan
Umbi-umbian (ton) 7.505 7.447 8.674 8.604 6.523
4. Produksi perikanan darat
(kolam) (ton) 54.205
115.383
205.905
232.645
327.444
5. Populasi Sapi Potong
(ekor) 1.625 1.643 1.712 1.766 1.786
6. Populasi Sapi Perah
(ekor) 7.961 8.100 8.379 8.523 8.669
7. Populasi Kambing (ekor) 5.315 5.162 5.276 5.006 5.076
8. Populasi Domba (ekor) 1.697 1.626 3.453 1.108 1.121
9. Kacang Panjang 83 44 65 60 119
10. Cabe Merah 22 47 11,70 97 66
11. Cabe Rawit 3.460 4.211 3.950 2.073 4.085
12. Buah Alpukat 2.224 2.585 3.109 5.952 9.319
13. Buah Rambutan 4.437 5.144 6.319 6.425 3.084
14. Buah Salak 13.718 14.583 10.950 15.221 8.683
15. Buah Pisang 6.326 6.585 7.124 7.444 6.896
16. Buah Duku 2.908 7.006 823 1.620 3.403
Sumber : Salatiga Dalam Angka
Penggunaan lahan tahun 2010 untuk daerah terbangun seluas
2.629,09 hektar atau 46,25% dari total luas lahan (perumahan
41,11%, jasa 3,36%, perdagangan 0,61% dan perindustrian 1,06%)
daerah non urban 2.984,05 hektar atau 52,55% dari total luas lahan
(sawah 15,29%, tegalan 21,64%, kebun campur 12,43% dan
perkebunan 3,20%) dan 67,97 hektar untuk lainnya. Pada tahun
2009, menurut jenis pengairannya, lahan sawah sebesar 869,51
hektar atau 15,13% terdiri dari lahan sawah berpengairan teknis
7,15%, sedangkan lainnya berpengairan setengah teknis, sederhana
dan tadah hujan. Lahan kering yang dipakai untuk tegal/kebun
sebesar 33,79% dari total bukan lahan sawah. Berdasarkan Perda
Nomor 4 Tahun 2011 bahwa lahan pertanian berkelanjutan seluas
478 hektar terdiri dari sawah lestari seluas 274 hektar dan lahan
kering berkelanjutan 204 hektar.
Seluruh kecamatan dan kelurahan yang ada di Kota Salatiga
mampu memenuhi konsumsi pangan, sehingga dapat dikatakan
bahwa di Kota Salatiga tidak terdapat wilayah yang rawan pangan.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
II - 25
Tabel 2.3. Tabel Ketersediaan Energi dan Protein
Tahun Skor PPH
Ketersediaan
Energi (Kkal/kap/hr)
Ketersediaa
n Protein (gr/kap/hr)
Konsumsi
Energi (Kkal/kap/hr)
Konsumsi
Protein (gr/kap/hr)
2009 81,7 2.036,6 52,7 1.633,0 49,4
2010 85,6 1.981,1 51,3 1.550,5 45,2
2011 85,9 2.000,0 52 1.596,4 48,2
2.2. Demografi dan Kependudukan
Pada tahun 2010, jumlah penduduk Kota Salatiga sebesar
170,332 jiwa. Jumlah penduduk perempuan lebih besar dibandingkan
jumlah penduduk laki-laki, ditunjukkan oleh rasio jenis kelamin (rasio
jumlah penduduk laki-laki terhadap jumlah penduduk perempuan),
sebesar 96,12. Tabel 2.4. menyajikan jumlah dan kepadatan
penduduk per kelurahan pada tahun 2010.
Tabel 2.4. Jumlah dan Kepadatan Penduduk per Kelurahan Tahun 2010
Kelurahan Luas Kel.
(km2)
Jumlah
Penduduk
Kepadatan
per km2
Kec. Argomulyo 18,536 40.101 2,163
1. Cebongan 1,381 4.240 3,070
2. Kumpulrejo 6,290 6.563 1,043
3. Ledok 1,873 9.459 5,050
4. Noborejo 3,332 5.060 1,519 5. Randuacir 3,776 4.891 1,295
6. Tegalrejo 1,884 9.888 5,248
Kec. Sidomukti 11,460 38.756 3,382
1. Dukuh 3,772 11.430 3,030 2. Kalicacing 0,787 6.641 8,438
3. Kecandran 3,993 5.060 1,267
4. Mangunsari 2,908 15.625 5,373
Kec. Sidorejo 16,247 51.604 3,176 1. Blotongan 4,238 11.046 2,606
2. Bugel 2,944 2.736 929
3. Kauman Kidul 1,958 3.437 1,755
4. Pulutan 2,371 3.724 1,571
5. Salatiga 2,020 16.380 8,109
6. Sidorjo Lor 2,716 14.281 5,258
Kec. Tingkir 10,547 39.871 3,780
1. Gendongan 0,689 4.948 7,181
2. Kalibening 0,995 1.757 1,766
3. Kutowinangun 2,937 19.137 6,516 4. Sidorejo Kidul 2,775 5.111 1,842
5. Tingkir Lor 1,773 4.197 2,367
6. Tingkir Tengah 1,378 4.721 3,426
Jumlah 170,332 56.790 2,999
Sumber : Sensus Penduduk 2010, BPS Salatiga
Tabel 2.5. Jumlah Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin
Umur Laki-laki Perempuan Jumlah
0 – 4 7.082 6.652 13.734
5 – 9 6.748 6.395 13.143
10 – 14 6.613 6.363 12.976
15 – 19 7.585 7.947 15.532
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
II - 26
Umur Laki-laki Perempuan Jumlah
20 – 24 7.708 8.328 16.036
25 – 29 7.635 7.925 15.560
30 – 34 7.238 7.129 14.367
35 – 39 6.256 6.412 12.668
40 – 44 6.095 6.548 12.643
45 – 49 5.134 5.819 10.953
50 – 54 4.878 5.056 9.934
55 – 59 3.867 3.687 7.554
60 – 64 2.053 2.351 4.404
65 – 69 1.594 1.975 3.569
70 – 74 1.261 1.761 3.022
75+ 1.732 2.505 4.237
J u m l a h 83.479 86.853 170.332
Sumber : Sensus Penduduk 2010, BPS Salatiga
Penduduk Kota Salatiga belum menyebar secara merata di
seluruh wilayah. Umumnya, penduduk banyak di daerah perkotaan.
Secara rata-rata, kepadatan Kelurahan Kalicacing merupakan
kelurahan yang paling padat penduduknya dengan kepadatan
penduduk tercatat sebesar 8,438 jiwa per km2, sedangkan Kelurahan
Bugel merupakan kelurahan yang paling jarang penduduknya
tersebar dengan kepadatan penduduk 929 jiwa per km2.
2.3. Aspek Kesejahteraan Masyarakat
Menjelaskan kondisi umum kesejahteraan masyarakat sebagai
bagian dari indikator kinerja pembangunan secara keseluruhan,
khususnya indikator yang paling dapat menjelaskan kondisi dan
perkembangan kesejahteraan masyarakat di Kota Salatiga.
Berdasarkan data BPS yang digunakan sebagai acuan secara
nasional, jumlah Rumah Tangga Sasaran (RTS) di Kota Salatiga pada
tahun 2010 sebanyak 7.653 RTS. Sedangkan jumlah penduduk
miskin di Kota Salatiga berdasarkan hasil Survey Sosial Ekonomi
Nasional (Sussenas) yang dilakukan BPS sebanyak 14.200 jiwa,
sedangkan prosentase penduduk miskin Kota Salatiga pada tahun
2010 sebesar 8,28%.
Pembangunan ekonomi Kota Salatiga saat ini diarahkan pada
upaya meningkatkan pendapatan per kapita masyarakat, yang diiringi
oleh perubahan institusional dan modernisasi serta pertumbuhan
ekonomi dengan memperhatikan aspek pemerataan pendapatan,
kesempatan kerja, laju pertumbuhan penduduk, dan perubahan
sektor ekonomi daerah. Perkembangan ekonomi daerah Kota Salatiga
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
II - 27
merupakan dampak kebijakan fiskal pemerintah daerah, terutama
dalam proses pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja daerah
khususnya dalam pelayanan publik. Hal ini dapat dilihat dari
indikator berupa pertumbuhan PDRB (Produk Domestik Regional
Bruto). Pertumbuhan ekonomi Salatiga tahun 2010 yang ditunjukkan
oleh laju pertumbuhan PDRB atas dasar harga konstan 2000 sebesar
5,01%. Pertumbuhan ini menggambarkan semakin bergairahnya
sektor riil di Kota Salatiga, dengan sektor penyumbang terbesar
adalah sektor jasa sebesar 25,48%, perdagangan, hotel dan restoran
(18,49%), industri pengolahan sebesar 16,68%, dan angkutan dan
komunikasi sebesar 11,37%.
Selama tahun kalender 2009 (Januari-Desember), inflasi Kota
Salatiga sebesar 3,28%. Kondisi ini jauh lebih rendah bila
dibandingkan dengan laju inflasi periode yang sama untuk tahun
2007 dan 2008 dimana angkanya tercatat sebesar 7,22 persen dan
10,20 persen. Perkembangan laju inflasi tahun 2010 sebesar 3,37
persen dibandingkan tahun 2008 dan 2009. Perkembangan laju inflasi
menurut kelompok pengeluaran yang paling dominan adalah
kelompok sandang (8,69 persen) sedangkan laju inflasi untuk
kelompok kesehatan mengalami kelambatan (1,58 persen). Upah
minimum kabupaten/kota (UMK) ditetapkan berdasarkan perbedaan
tingkat upah di berbagai kabupaten/kota di setiap provinsi tergantung
pada jumlah penduduk, tingkat inflasi, infrastruktur daerah masing-
masing, dan sebagainya. UMK diperbaharui setiap satu tahun sekali
dan untuk tahun 2010 dan 2011 UMK di Kota Salatiga masing
Rp 803.185 dan Rp 843.469.
Tabel 2.6. Tabel Data UMK dan Data KHL
Tahun UMK
(Rp)
KHL
(Rp)
(UMK/KHL x 100)
%
2006 500.000 631.961,23 79,12
2007 582.000 692.011,13 84,10
2008 662.500 711.134,79 93,16
2009 750.000 780.766,67 96,06
2010 803.185 803.185,00 100
2011 901.396 843.469,00 106,86
Sumber : BAPPEDA Kota Salatiga
Dalam bidang pendidikan dan kebudayaan, penduduk yang
bersekolah, pada tahun ajaran 2009/2010 secara umum mengalami
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
II - 28
peningkatan, berdasarkan Angka Partisipasi Murni (APM). Rasio
murid dan guru pada SD/MI sebesar 14, SMP/MTs sebesar 13 dan
SMA/MA sebesar 12. Hal ini dapat dilihat dari APM SD/MI/Paket A
86,48 dan APM SMP/MTs/Paket B 78,86. Penyediaan sarana fisik dan
fasilitas penunjang serta peningkatan kualitas tenaga guru diperlukan
dalam peningkatan kualitas pendidikan di Kota Salatiga untuk
mendukung visi menjadikan Kota Salatiga sebagai Kota Pendidikan di
wilayah Provinsi Jawa Tengah.
Untuk sektor kesehatan, peningkatan status kesehatan dan gizi
dalam suatu masyarakat sangat penting dalam upaya peningkatan
kualitas manusia. Tercapainya kualitas kesehatan dan gizi yang baik
tidak hanya penting untuk generasi sekarang tetapi juga bagi generasi
berikutnya. Tersedianya fasilitas kesehatan yang memadai meliputi
Puskesmas 6 buah dengan puskemas pembantu sebanyak 22, balai
pengobatan pemerintah 2 buah, balai pengobatan swasta 10 buah,
RSUD 1 buah, RS Swasta 3 buah, RS Khusus 2 buah (RS. Dr. Ario
Wiryawan dan RS. Dr. Asmir) sangat diperlukan dalam upaya
peningkatan status kesehatan. Hal ini akan terwujud bila adanya
dukungan pemerintah dan swasta. Fasilitas kesehatan lainnya adalah
apotik dan toko obat merupakan sarana penyedia obat yang mudah
dijangkau oleh masyarakat. Pada tahun 2010 di Kota Salatiga
terdapat 26 apotik. Angka kematian bayi di Kota Salatiga tahun 2006
sebesar 11,58/ 1000 KH, tahun 2007 sebesar 9,80/1000 KH, tahun
2008 sebesar 5,8/1000 KH, tahun 2009 sebesar 6,89/1000 KH dan
pada tahun 2010 sebesar 9,6/1000 KH. Meningkatnya AKB dalam
beberapa waktu terakhir memberikan gambaran adanya penurunan
dalam kualitas hidup dan pelayanan kesehatan masyarakat. Angka
Kematian Ibu (AKI) melahirkan dari tahun 2006 sebesar
74,73/100.000 KH, tahun 2007 tidak ada kematian ibu baik ibu
hamil, bersalin maupun nifas sedang tahun 2008 AKI naik sebesar
64,7/100.000 KH, tahun 2009 turun menjadi 55,14/100.000 KH dan
pada tahun 2010 meningkat menjadi 99,4/100.000 KH.
Kasus penyakit menular yang masih banyak ditemukan antara
lain HIV/AIDS, Demam Berdarah Dengue (DBD), TB-Paru. Kasus
HIV/AIDS tahun 2008 sebanyak 14 kasus, tahun 2009 menjadi 19
kasus dan pada tahun 2010 menjadi 10 kasus, walaupun menurun
namun angka tersebut masih diatas standart nasional.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
II - 29
Sedangkan kasus DBD Tahun 2008 sebanyak 72 kasus, Tahun
2009 sebanyak 109 kasus dan Tahun 2010 meningkat menjadi 155
kasus. Sedangkan penemuan kasus TB Paru 2010 masih rendah yaitu
48 kasus dari yang ditargetkan sebanyak 231 kasus.
Prevalensi gizi kurang pada balita Tahun 2010 sebesar 4,47%
dan gizi buruk sebesar 0,03% (3 kasus). Capaian balita dari keluarga
kurang mampu yang mendapatkan Makanan Pendamping Air Susu
Ibu (MP-ASI) masih rendah yaitu Tahun 2008 sebanyak 21,47%
Tahun 2009 sebesar 4,13% dan Tahun 2010 sebesar 29,11% yang
seharusnya 100% balita dari keluarga kurang mampu mendapatkan
MP-ASI.
Kehidupan agamis di Kota Salatiga sangat didambakan
masyarakat. Hal ini terlihat dari tempat-tempat peribadatan, seperti
mesjid, gereja, dan pesantren-pesantren. Banyaknya tempat
peribadatan di Kota Salatiga pada tahun 2010 mencapai 569 buah,
terdiri dari 85,67 persen masjid (193 buah) dan mushola (293 buah),
13,07 persen (74 buah) gereja Kristen dan Katholik, dan sisanya
berupa pura 1 buah, vihara 6 buah, dan kelenteng1 buah.
Bidang olahraga sebagai salah satu Tri Fungsi Kota Salatiga,
memiliki beberapa fasilitas olahraga seperti 2 buah gedung olahraga,
23 buah klub olahraga, 1 buah kolam renang (kolam renang olah
raga) dan 45 buah lapangan olahraga dan jumlah sarana olahraga
yang ada semakin meningkat dari tahun ke tahun. Perolehan medali
baik emas, perak maupun perunggu dari tahun ke tahun cenderung
stabil, antara lain dari cabang olahraga atletik, sepak takraw,
panahan, tae kwondo, pencak silat, catur dan tenis lapangan. Pada
tahun 2005 atlit Salatiga berhasil memperoleh medali emas pada
cabang olahraga lari dan 1 medali perak untuk cabang olahraga
karate pada Sea Games 2005 serta 2 medali emas pada cabang
olahraga lempar cakram pada Sea Games 2008. Pada tahun 2010
salatiga mendapatkan 1 medali perak pada cabang olahraga catur
SD/MI sederajat tingkat Provinsi, 3 emas dan 2 perak pada cabang
olahraga atletik, 1 perak pada cabang olahraga taekwondo, 1
perunggu pada cabang olahraga Tenis Lapangan SMP/MTs sederajat
pada tingkat provinsi serta 2 emas pada cabang olahraga atletik, 1
emas pada cabang olahraga sepak takraw, 4 perak dan 2 perunggu
pada cabang olahraga panahan SMA/SMK sederajat Tingkat Provinsi.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
II - 30
Sedangkan kehidupan berkesenian di Kota Salatiga sampai saat ini
berjalan cukup baik. Pada tahun 2010, kelompok kesenian yang ada
meliputi keroncong, pedalangan, nasidaria, ketoprak, wayang,
karawitan, dangdut, wayang orang, seni tari, kuda lumping, dan
campursari dan grup keseniannya berjumlah 72 buah.
Terkait dengan aspek kesejahteraan masyarakat, penyandang
permasalahan sosial menjadi aspek yang terkait dengan kesejahteraan
masyarakat. Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial di
kelompokkan dalam 27 jenis. Berdasarkan hasil pendataan yang
dilakukan oleh sebanyak 22 kantor kelurahan dari 4 kecamatan di
Kota Salatiga, terdapat sebanyak 22 jenis PMKS yang menjadi
permasalahan sosial di Kota Salatiga. PMKS yang jumlahnya paling
banyak dijumpai di Kota Salatiga ada 6 jenis, yaitu Anak cacat,
Wanita Rawan Sosial Ekonomi (WRSE), Lanjut Usia Terlantar,
Penyandang Cacat, Keluarga Fakir Miskin dan Keluarga berumah
tidak layak huni.
1) Anak cacat adalah anak yang berusia 5-18 tahun yang mempunyai
kelainan fisik dan atau mental, yang dapat menggangu atau
merupakan rintangan dan hambatan baginya untuk melakukan
aktivitas secara layak, yang terdiri dari: penyandang cacat fisik,
penyandang cacat mental, penyandang cacat fisik dan mental.
Anak cacat di Kota Salatiga terdapat di 16 kelurahan dari 22
kelurahan yang ada di Kota Salatiga sebanyak 152 anak;
2) Wanita Rawan Sosial Ekonomi adalah seseorang wanita dewasa
yang berusia 15-59 tahun, belum menikah atau janda yang tidak
mempunyai penghasilan cukup untuk dapat
memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari. Wanita Rawan Sosial
Ekonomi terdapat di 16 kelurahan dari 22 kelurahan yang ada di
Kota Salatiga. Secara keseluruhan jumlah WRSE di Kota Salatiga
berjumlah 525 wanita;
3) Lanjut usia terlantar seseorang yang berusia 60 tahun atau lebih,
karena faktor-faktor tertentu tidak dapat memenuhi kebutuhan
dasarnya baik secara jasmani, rohani, maupun sosialnya. Lanjut
usia terlantar di Kota Salatiga sejumlah 694 orang terdapat di 17
kelurahan dari 22 kelurahan yang ada di Kota Salatiga;
4) Penyandang cacat adalah seseorang yang mengalami kelainan fisik
atau mental sebagai akibat bawaan sejak lahir maupun
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
II - 31
lingkungan (kecelakaan) sehingga menjadi hambatan untuk
melakukan kegiatan sehari-hari secara layak. Penyandang cacat
terdiri dari penyandang cacat fisik, penyandang cacat mental,
penyandang fisik dan mental (UU No. 4 Tahun 1997) terdekatnya,
dan terancam baik secara fisik maupun non fisik. Di Kota Salatiga
penyandang cacat sebanyak 454 orang, yang tersebar di 18
kelurahan.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan salah satu
gambaran tentang capaian tingkat kesejahteraan masyarakat. Hal
tersebut disebabkan karena besarnya nilai IPM dapat menjadi
gambaran tentang capaian tingkat kesejahteraan masyarakat
ditinjau dari tingkat pendidikan, kesehatan dan daya beli masyarakat.
Unsur-unsur pembentuk IPM Kota Salatiga dari tahun 2007-2009
cenderung mengalami peningkatan. IPM Kota Salatiga dari tahun
2007-2009 memiliki nilai lebih tinggi daripada IPM Jawa Tengah
tahun 2007-2009. Tahun 2007 IPM Kota Salatiga mencapai 75,37
lebih tinggi dari IPM Jawa Tengah yang hanya 70,92. Sedangkan
tahun 2008 IPM Kota Salatiga mencapai 75,80 dan IPM Jawa Tengah
hanya mencapai 71,60. Sementara itu tahun 2009 IPM Kota Salatiga
mencapai 76,11 dan IPM Jawa Tengah mencapai 72,11.
Tabel 2.7.
Indeks Pembangunan Manusia di Kota Salatiga No. Kategori 2007 2008 2009
1 UHH (th) 70,66 70,80 70,92
2 Lama Sekolah (th) 9,50 9,50 9,75
3 Angka melek huruf (%) 96,49 96,50 96,50
4 Daya beli (ribu Rp) 639,50 644,00 644,65
IPM Salatiga 75,37 75,80 76,11
IPM Jawa Tengah 70,92 71,60 72,10
Sumber : Jawa Tengah Dalam Angka Series, 2010
Nilai tersebut jika dibandingkan dengan daerah sekitarnya,
seperti Kabupaten Semarang dan Kabupaten Boyolali maka IPM Kota
Salatiga merupakan yang tertinggi yaitu sebesar 76,11. Namun
demikian jika dibandingkan dengan IPM Kota Semarang (76,90) dan
IPM Kota Surakarta (77,49) maka IPM Kota Salatiga masih lebih
rendah. Nilai IPM Kota Salatiga sebesar 76,11 pada tahun 2009
termasuk dalam kategori tinggi. Perbandingan IPM Kota Salatiga dan
kabupaten sekitarnya dapat dilihat pada tabel berikut :
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
II - 32
Tabel 2.8. Indeks Pembangunan Manusia Kota Salatiga Dibandingkan dengan
Kabupaten/Kota di Sekitarnya dan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009
No Kabupaten/
Kota
Angka
Harapan
Hidup
(tahun)
Angka
Melek
Huruf
(%)
Rata-rata
lama
sekolah
(tahun)
Pengeluaran
riil perkapita
disesuaikan
(Ribu Rp)
Nilai
IPM
1 Kota Salatiga 70,92 96,50 9,75 644,65 76,11
2 Kota
Semarang
72,07 96,44 9,98 644,63 76,90
3 Kota
Surakarta
72,07 96,67 10,32 648,23 77,49
4 Kab.
Semarang
72,40 93,62 7,40 633,14 73,66
5 Kab. Boyolali 70,30 85,97 7,29 629,49 70,44
6 Jawa Tengah 71,25 89,46 7,07 636,39 72,10
Sumber : Jawa Tengah Dalam Angka Tahun 2010
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa dalam
pembangunan pendidikan bidang pendidikan yang diukur dari angka
melek huruf dan rata-rata lama sekolah relatif lebih baik
dibandingkan dengan Kabupaten Semarang dan Boyolali, namun jika
dibandingkan dengan kota disekitarnya (Kota Semarang dan Kota
Surakarta masih lebih rendah). Capaian yang perlu terus didorong
adalah rata-rata lama sekolah penduduk yang baru mencapai 9,75
tahun (tingkat SMP) agar mampu memberikan sumbangsih terhadap
peningkatan kualitas hidup masyarakat. Pembangunan dalam bidang
kesehatan yang dilihat dari angka harapan hidup pada tahun 2009
cukup tinggi, yaitu sebesar 70,92 tahun. Namun demikian, jika
dibandingkan dengan Kota Surakarta, Kota Semarang dan Kabupaten
Semarang masih lebih rendah. Jika dilihat dari pengeluaran riil per
kapita yang disesuaikan, dapat dilihat bahwa pengeluaran riil per
kapita penduduk Kota Salatiga baru mencapai Rp 644.650,00 masih
lebih rendah dibandingkan Kota Semarang dan Kota Surakarta.
2.4. Aspek Perekonomian Daerah
Pada tahun 2007 pertumbuhan ekonomi Kota Salatiga
merupakan yang tertinggi dari tahun 2007-2010 yaitu sebesar 5,39%.
Namun pada tahun 2008 dan 2009 pertumbuhan ekonomi Kota
Salatiga mengalami perlambatan dimana tahun 2008 pertumbuhan
ekonomi Kota Salatiga hanya sebesar 4,98% dan pada tahun 2009
pertumbuhan ekonomi sebesar 4,48%. Tahun 2010 pertumbuhan
ekonomi Kota Salatiga mengalami percepatan yaitu 5,01%.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
II - 33
Perkembangan laju pertumbuhan ekonomi Kota Salatiga dari tahun
2007 sampai dengan 2010 dapat dilihat sebagai berikut :
Gambar 2.3. Laju Pertumbuhan Ekonomi Kota Salatiga Tahun 2007-2010
(Atas Dasar Harga Konstan 2000)
Sumber : PDRB Kota Salatiga Tahun 2010
Pertumbuhan PDRB atas dasar harga konstan tahun 2000 Kota
Salatiga dalam kurun waktu empat tahun berapa pada kisaran 4,48%
- 5,39%. Pertumbuhan PDRB atas dasar harga berlaku menunjukkan
kecenderungan meningkat pada kisaran 7,76% - 12,48%.
Perkembangan laju pertumbuhan PDRB atas dasar harga berlaku dan
PDRB atas dasar harga konstan tahun 2000 di Kota Salatiga
selengkapnya dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar 2.4. Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto
Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000 dan Atas Dasar Harga Berlaku di Kota Salatiga Tahun 2007-2010 (%)
Sumber : PDRB Kota Salatiga Tahun 2010
Produk Domestik Regional Bruto atas dasar harga berlaku di
Kota Salatiga dalam kurun waktu empat tahun menunjukkan
peningkatan, dari sebesar Rp 1.370.166,64 juta pada tahun 2007,
sebesar Rp 1.541.171,20 juta pada tahun 2008, sebesar Rp
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
II - 34
1.660.786,91 juta pada tahun 2009 dan Rp 1.849.275,63 juta pada
tahun 2010. Sektor jasa-jasa merupakan sektor yang memberikan
kontribusi terbesar dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2010.
Perkembangan PDRB Kota Salatiga atas dasar harga berlaku
selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.9.
Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Kota Salatiga Tahun 2007-2010 (Juta Rupiah)
No Lapangan Usaha 2007 2008 2009 2010
1. Pertanian 76.343,79 85.074,71 89.024,35 97.207,71
2. Pertambangan
dan Penggalian 863,62 948,29 988,53 1.061,28
3. Industri
Pengolahan 251.617,36 273.701,34 284.382,66 308.543,65
4. Listrik, Gas & Air
Minum 83.037,30 96.485,05 100.437,81 114.639,14
5. Konstruksi 74.677,07 86.218,07 98.218,07 111.683,76
6. Perdagangan,
Hotel & Restoran 242.100,15 279.806,09 306.226,25 342.005,38
7. Angkutan &
Komunikasi 157.078,58 177.287,37 195.069,19 210.339,85
8.
Lembaga
Keuangan,
Persewaan, dan Jasa Persewaan
137.250,66 158.613,36 174.433,45 192.672,37
9. Jasa-jasa 347.198,11 383.036,92 412.006,60 471.122,48
Jumlah 1.370.166,64 1.541.171,20 1.660.786,91 1.849.275,63 Sumber : PDRB Kota Salatiga Tahun 2010
Berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto atas dasar harga
berlaku di Kota Salatiga, dalam kurun waktu empat tahun (2007-
2010) perekonomian Kota Salatiga didominasi oleh sektor jasa-jasa
(kisaran 24,81% - 25,48%) Pada tahun 2007 sektor industri
pengolahan memberikan kontribusi terbesar kedua, namun pada
tahun 2008 sampai tahun 2010 sektor perdagangan, hotel dan
restoran yang memberikan kontribusi terbesar kedua. Secara rinci
perkembangan kontribusi tiga besar sektor PDRB atas dasar harga
berlaku adalah sebagai berikut :
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
II - 35
Gambar 2.5. Kontribusi Produk Domestik Regional Bruto Kota Salatiga
Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2007-2010 (Persen)
Sumber : PDRB Kota Salatiga Tahun 2010
Sama seperti PDRB atas dasar harga berlaku, PDRB Kota
Salatiga Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) tahun 2000 juga
menunjukkan peningkatan dalam kurun waktu tahun 2006-2009.
Pada tahun 2006 PDRB Kota Salatiga hanya sebesar Rp 752.149,22
juta, selanjutnya meningkat menjadi Rp 792.680,44 juta pada tahun
2007, sebesar Rp 832.154,86 juta pada tahun 2008 dan
Rp 869.452,99 juta pada tahun 2009. Sektor industri pengolahan
merupakan sektor yang memberikan kontribusi terbesar dari tahun
2006 sampai dengan tahun 2009. Perkembangan PDRB atas dasar
harga konstan tahun 2000 Kota Salatiga secara rinci dapat dilihat
pada tabel berikut :
Tabel 2.10. Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan
Tahun 2000 Kota Salatiga Tahun 2007-2010 (Juta Rupiah)
No Lapangan
Usaha 2007 2008 2009 2010
1. Pertanian 47.952,75 51.150,86 51.498,01 52.168,10
2. Pertambangan
dan Penggalian 524,05 525,83 526,59 526,92
3. Industri
Pengolahan 168.536,20 171.322,03 175.969,61 180.162,84
4. Listrik, Gas & Air Minum
39.898,17 43.952,08 44.461,63 49.084,80
5. Konstruksi 44.114,92 47.746,46 52.400,67 57.687,89
6. Perdagangan,
Hotel &
Restoran
150.996,88 159.005,89 168.304,09 179.167,66
7. Angkutan &
Komunikasi 118.950,30 127.110,14 133.785,22 139.783,67
8. Lembaga
Keuangan, Persewaan,
dan Jasa
74.450,47 80.439,11 85.945,59 90.590,18
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
II - 36
No Lapangan
Usaha 2007 2008 2009 2010
Persewaan
9. Jasa-jasa 147.256,70 150.902,46 156.561,58 163.847,99
Jumlah 792.680,44 832.154,86 869.452,99 913.020,05
Sumber : PDRB Kota Salatiga Tahun 2010
Dalam kurun waktu empat tahun (2007-2010) perekonomian
Kota Salatiga didominasi oleh sektor industri pengolahan (kisaran
21,26%-19,73%). Kontribusi terbesar kedua terhadap PDRB tahun
2007 sampai tahun 2010 diduduki oleh sektor perdagangan, hotel dan
restoran. Perkembangan kontribusi PDRB atas dasar harga konstan
selengkapnya dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar 2.6. Kontribusi Produk Domestik Regional Bruto Kota Salatiga
Tahun 2007-2010 Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000
Sumber : PDRB Kota Salatiga Tahun 2010
Sejak tahun 2007-2010 PDRB Perkapita ADHB Kota Salatiga
selalu mengalami peningkatan yaitu sebesar 11,32% pada tahun
2008, 6,66% pada tahun 2009 dan 10,32% pada tahun 2010. PDRB
Perkapita ADH 2000 Kota Salatiga juga selalu mengalami peningkatan
dari tahun 2007-2010, yaitu tahun 2008 sebesar 3,90%, tahun 2009
sebesar 3,41% dan tahun 2010 sebesar 4,04%. Peningkatan PDRB
Perkapita ADHB dan PDRB ADH 2000 selengkapnya dapat dilihat
pada gambar berikut :
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
II - 37
Gambar 2.7. PDRB Perkapita Penduduk Kota Salatiga
Tahun 2007-2010
Sumber : PDRB Kota Salatiga Tahun 2010
Perkembangan laju inflasi barang dan jasa di Kota Salatiga pada
tahun 2009 cukup rendah, yaitu mencapai 6,65%. Kelompok jenis
barang dan jasa yang berkontribusi paling tinggi terhadap laju inflasi
umum adalah bahan makanan (15,73%). Inflasi pada kelompok
sandang tergolong tinggi, mencapai 8,69%. Sedangkan kelompo
kesehatan memiliki nilai inflasi terkecil yaitu 1,58%. Secara rinci nilai
inflasi per kelompok barang dan jasa dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.11. Laju Inflasi menurut Kelompok Jenis Barang dan Jasa
Kota Salatiga Tahun 2007-2010
No Kelompok Jenis Barang dan Jasa Inflasi (%)
2007 2008 2009 2010
1. Bahan makanan 1,54 9,04 7,52 15,73
2. Makanan jadi, minuman, rokok 2,79 7,69 8,43 4,14
3. Perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 4,41 14,02 0,73 3,50
4. Sandang 4,45 6,29 10,68 8,69
5. Kesehatan 2,46 5,32 2,42 1,58
6. Pendidikan, rekreasi, dan olah raga 5,31 7,54 1,94 2,33
7. Transpor, komunikasi, dan jasa keuangan 0,32 9,81 -5,08 3,61
Laju inflasi 7,22 10,20 3,28 6,65
Sumber: BPS Kota Salatiga (2010)
Laju inflasi di Kota Salatiga dalam kurun waktu 2007-2010
menunjukkan kecenderungan menurun. Nilai inflasi tertinggi terjadi
pada tahun 2008, yaitu mencapai 10,20%, dan terendah terjadi pada
tahun 2009 sebesar 3,28%. Jika dibandingkan dengan laju inflasi
nasional dan laju inflasi Kota Semarang, laju inflasi Kota Salatiga
lebih tinggi, kecuali tahun 2008 dan 2010. Jika dibandingkan dengan
Kota Surakarta, laju inflasi di Kota Salatiga juga lebih tinggi, hanya
tahun 2010 laju inflasi Kota Surakarta sama dengan Kota Slatiga
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
II - 38
yaitu sebesar 6,65%. Kondisi ini menunjukkan bahwa dibandingkan
kota-kota besar di Jawa Tengah dan Nasional, tingkat perubahan
harga barang dan jasa di Kota Salatiga sangat tinggi. Perbandingan
laju inflasi antara Kota Salatiga dengan Kota Semarang, Kota
Surakarta dan Nasional secara rinci dapat dilihat pada gambar
berikut :
Gambar 2.8.
Grafik Perbandingan Laju Inflasi Nasional, Kota Semarang, Kota Salatiga Dan Kota Surakarta 2007-2010 (%)
0
5
10
15
Nasional 6.59 11.06 4.28 6.96
Semarang 6.75 10.34 3.19 7.11
Salatiga 7.22 10.2 3.28 6.65
Surakarta 3.28 6.96 2.63 6.65
2007 2008 2009 2010
Sumber: BPS Kota Salatiga (2010)
Jumlah perusahaan industri besar, sedang Kota Salatiga Tahun
2010 berjumlah 37 dengan nilai investasi Rp. 1.523.123.000.000,-
dengan menyerap tenaga kerja sejumlah 9.021 tenagakerja, yang
tersebar di 4 kecamatan.
Secara rinci banyaknya perusahaan industri besar/sedang
sebagai berikut :
Tabel 2.12.
Tabel Jumlah Perusahaan Industri Besar dan Sedang
Kelurahan Jumlah
Usaha Tenaga Kerja
Investasi
(Juta)
Kec. Sidorejo 6 947 7.092
1. Blotongan 3 562 2.830
2. Sidorejo Lor 1 345 3.372
3. Salatiga 0 0 -
4. Bugel 0 0 -
5. Kauman Kidul 2 40 890
6. Pulutan 0 0 -
Kec. Tingkir 8 538 15.942
1. Kutowinangun 3 386 8.410
2. Gendongan 1 37 2.100
3. Sidorejo Kidul 2 60 1.157
4. Kalibening 0 0 -
5. Tingkir Lor 0 0 -
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
II - 39
Kelurahan Jumlah Usaha
Tenaga Kerja Investasi
(Juta)
6. Tingkir tengah 2 55 4.275
Kec. Argomulyo 12 5.113 395.805
1. Noborejo 6 721 51.315
2. Ledok 5 4.240 342.940
3. Tegalrejo 0 0 -
4. Kumpulrejo 0 0 -
5. Randuacir 0 0 -
6. Cebongan 1 152 1.550
Kec. Sidomukti 11 2.423 1.104.284
1. Kecandran 3 241 2.589
2. Dukuh 2 270 510
3. Mangunsari 4 1.884 1.100.735
4. Kalicacing 2 28 450
2010 37 9021 1.523.123
2009 34 8,940 1,121,049
2008 34 5,988 941,328
2007 23 5,024 748,381
Sumber : Salatiga Dalam Angka 2010
Selanjutnya berdasarkan jumlah perusahaan industri kecil,
menengah dan sedang di Kota Salatiga Tahun 2010 sejumlah 1.904,
dengan nilai investasi sebesar Rp 1.005.543.000.000,- dengan
menyerap tenaga kerja sebanyak 14.045. Secara rinci dapat dilihat
dalam berikut :
Tabel 2.13.
Tabel Jumlah Tenaga Kerja dan Investasi
Kelurahan Jumlah
Usaha Prosentase
Tenaga
Kerja
Investasi (Juta
Rupiah)
Kec. Sidorejo 566 29,73 1.542 4.432,00
1. Blotongan 141 7,41 501 1.483,00
2. Sidorejo Lor 117 6,14 304 1.097,00
3. Salatiga 110 5,78 274 686,00 4. Bugel 95 4,99 229 475,00
5. Kauman Kidul 50 2,63 130 426,00
6. Pulutan 53 2,78 104 265,00
Kec. Tingkir 589 30,93 2.695 9.311,00
1. Kutowinangun 189 9,93 506 1.183,00
2. Gendongan 57 2,99 378 1.035,00
3. Sidorejo Kidul 89 4,67 210 465,00
4. Kalibening 54 2,84 98 870,00 5. Tingkir Lor 136 7,14 1.103 682,00
6. Tingkir tengah 64 3,36 391 5.076,00
Kec. Argomulyo 285 14,97 6.562 851.794,00
1. Noborejo 54 2,84 892 179.995,00
2. Ledok 30 1,58 5.010 668.306,00
3. Tegalrejo 47 2,47 118 165,00
4. Kumpulrejo 65 3,41 152 438,00
5. Randuacir 36 1,89 48 160,00
6. Cebongan 53 2,78 342 2.730,00
Kec. Sidomukti 464 24,37 3.246 140.006,00
1. Kecandran 112 5,88 348 1.650,00 2. Dukuh 101 5,30 485 871,00
3. Mangunsari 113 5,93 2.002 135.775,00
4. Kalicacing 138 7,25 411 1.710,00
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
II - 40
Kelurahan Jumlah Usaha
Prosentase Tenaga Kerja
Investasi (Juta Rupiah)
2010 1.904 100,00 14.045 1.005.543,00
2009 1.893 100,00 12.857 970.613,00
2008 1.870 100,00 12.360 960.889,00 2007 1.871 100,00 12.850 1.226.092,34
Sumber : Salatiga Dalam Angka 2010
2.5. Aspek Daya Saing Daerah
Kota Salatiga memiliki kekuatan alami dalam pembentukan
daya saing daerah, yakni : berada pada posisi perlintasan transportasi
barang di wilayah Jawa Tengah yang sesuai dengan fungsi Kota
Salatiga sebagai kota perdagangan dan jasa yang di dukung oleh
produksi pertanian dan industri daerah sekitar. Sedangkan sektor
jasa industri pendidikan yang berkembang pesat sebagai akibat
banyaknya jumlah sekolah dan perguruan tinggi seperti
berkembangnya jasa kost, warung makan, fotocopi dan warnet. Jasa
perbankan berkembang seiring dengan adanya bank sejumlah 5 Bank
Pemerintah, 16 Bank Swasta/Nasional dan 2 Bank Pemerintah
Daerah. Iklim sejuk mendukung sebagai kota transit wisata yang
menjadi tempat peristirahatan, pendidikan, dan wisata kuliner. Hal ini
didukung oleh tersedianya 14 hotel dan fasilitas penginapan lainnya.
Ketersediaan infrastruktur pendukung dan besaran jumlah
penduduk menjadi faktor penting untuk menarik investor dari luar
daerah berinvestasi di Kota Salatiga. Semua wilayah Kota Salatiga
sudah terjangkau ruas jalan yang cukup baik, jaringan listrik sudah
mengaliri seluruh wilayah Kota Salatiga, dan berdasarkan data dari
BPS tahun 2011 dalam Statistik Daerah Kota Salatiga 2011, rumah
tangga yang telah memiliki akses air minum bersih, air minum
kemasan, air minum isi ulang dan air ledeng sebanyak lebih dari 75
persen. Selain itu, seluruh wilayah Kota Salatiga sudah dilayani oleh
jaringan angkutan umum kota sejumlah 17 jalur. Pemerintah Kota
Salatiga juga telah menerapkan konsep kawasan peruntukan industri
menengah dan besar nonpolutan di Kelurahan Noborejo dan
Kelurahan Randuacir dengan luas ± 157 hektar. Adapun sektor
industri yang berkembang di Kota Salatiga antara lain tekstil,
penggilingan dan pengolahan daging, percetakan, tahu/tempe,
kosmestik, konveksi, batu pahat dan makanan ringan.
Dari aspek sumber daya manusia, jumlah penduduk yang
cukup besar dan didukung dengan ketersediaan angkatan kerja di
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
II - 41
wilayah sekitar Kota Salatiga, terutama Kabupaten Semarang dan
Boyolali, dapat menjadi keunggulan sendiri dalam hal ketersediaan
tenaga kerja. Berdasarkan tingkat pendidikan, dari jumlah penduduk
Kota Salatiga pada tahun 2010 sebanyak 174.621 jiwa, yang
berpendidikan SMA berjumlah 16.097 orang, diploma sebanyak 5.557
orang, S1 sebanyak 13.648 orang, S2 sebanyak 677 orang, dan S3
sebanyak 75 orang. Sementara jumlah pencari kerja menurut jenjang
pendidikan dapat dilihat pada Tabel 2.14. berikut :
Tabel 2.14.
Jumlah Pencari Kerja (Pencari Kartu Kuning) Menurut Pendidikan Kota Salatiga
Tahun 2006-2010
No Pencari Kerja Menurut
Pendidikan
Tahun
2006 2007 2008 2009 2010
1 SD 93 99 56 23 28
2 SMP 408 495 495 208 228
3 SMA 2.187 1.916 1.916 1.239 1.311
4 Diploma 1 2 - - 3 -
5 Diploma 2 44 76 76 14 208
6 Diploma 3 478 291 291 121 -
7 S1 877 637 637 318 213
8 S2 - - - - -
9 S3 - - - - -
Sumber : Salatiga Dalam Angka Tahun 2010
2.6. Gambaran tentang Aspek Potensi Rawan Bencana
Di wilayah Kota Salatiga, rawan bencana yang dimaksud adalah
rawan longsor, rawan erosi permukaan tanah dan rawan genangan.
Beberapa lokasi rumah atau perumahan dan permukiman di Kota
Salatiga masih berada di daerah yang merupakan daerah rawan
longsor. Pada kawasan-kawasan seperti ini perlu dilindungi agar
dapat menghindarkan masyarakat dari ancaman yang ada tersebut.
Banyak kawasan-kawasan rawan longsor yang ditempati
penduduk sebagai tempat hunian. Hal ini dipengaruhi oleh kurangnya
pengetahuan masyarakat tentang kawasan lindung yang terlarang
untuk permukiman. Selain itu, akibat dari kurang tegasnya
pengendalian pembangunan dan aparat pemerintah Kota Salatiga.
Seperti permukiman yang ada di Kelurahan Blotongan dan Bugel yang
memiliki kelerengan > 40 %, dan untuk Kelurahan Sidorejo Lor tidak
memiliki kelerengan yang tinggi, namun kelurahan ini memiliki
kawasan rawan bencana berupa banjir. Kondisi ini dikarenakan
kelurahan yang memiliki kelerengan tinggi dan semakin sedikit
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
II - 42
kawasan lindungan resapan air akibat dari kawasan ini dibangun
untuk permukiman baru.
Kebijakan yang akan dilakukan antara lain: pengawasan dan
pengendalian pembangunan perumahan baru di kawasan rawan
longsor, kepadatan bangunan diarahkan dengan kepadatan rendah,
harus ada pembatasan kepadatan dan pertumbuhan fisik – aktivitas
kawasan, kepadatan diarahkan < 30 unit/Ha dengan luas lantai
bangunan < 100 m2, kawasan rawan bencana banjir sedapat mungkin
tidak dipergunakan untuk permukiman, demikian pula kegiatan lain
yang dapat merusak atau mempengaruhi kelancaran sistem drainase,
pada daerah rawan banjir ini perlu adanya pemantapan kawasan
lindung diantaranya dengan langkah reboisasi jenis tanaman khusus
(tanaman tahunan).
Beberapa lokasi permukiman yang berada di daerah rawan
longsor antara lain terdapat di Kelurahan Blotongan, Kelurahan
Sidorejo Kidul, Kelurahan Kutowinangun, Kelurahan Bugel,
Kelurahan Randuacir, dan Kelurahan Kumpulrejo. Walaupun jumlah
tidak terlalu banyak dan belum pernah terjadi longsor namun lokasi
tersebut membutuhkan pengendalian untuk pencegahan
keberlanjutan pembangunan yang dilakukan oleh masyarakat atau
pengembang.
Gambar 2.9.
Peta Rawan Bencana Kota Salatiga
Sumber : Bappeda Kota Salatiga, 2011
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
II - 43
2.7. Gambaran tentang Aspek Pelayanan Umum
Selanjutnya, untuk memudahkan pemahaman tentang
penjelasan mengenai perkembangan aspek pelayanan umum, maka
data dan informasi yang terkait dengan hal ini disajikan dalam bentuk
matriks, sebagaimana dituangkan dalam Tabel 2.15. berikut ini :
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
II - 44
Tabel 2.15. Aspek dan Fokus Gambaran Umum Kondisi Daerah
Menurut Bidang Urusan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kota Salatiga
BIDANG URUSAN/INDIKATOR
KONDISI
TAHUN AWAL
RPJMD
KETERANGAN
ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi
Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah,
Perangkat daerah, Kepegawaian dan Persandian
Pertumbuhan PDRB ADHB 2000 10,80 % Sumber: Buku IHK PDRB 2010
PDRB per kapita ADHB 1.849.275,63 Sumber: Buku IHK PDRB 2010
Persentase penduduk di atas garis kemiskinan 91,72 % Sussenas BPS 2010
Pelayanan Umum
Pendidikan
Angka melek huruf 100% Angka melek huruf usia 15 tahun keatas
Angka rata-rata lama sekolah SD; SMP; SMA 6,29; 3,02; 3,01 Sumber: 8 Kelompok Data 2011
Angka partisipasi kasar SD 101,92 Jumlah seluruh siswa SD x 100/Jumlah penduduk usia
7-12
Angka partisipasi kasar SMP 108,63 Jumlah seluruh siswa SMP x 100/Jumlah penduduk usia
13-15
Angka partisipasi kasar SMA 106,33 Jumlah seluruh siswa SMA x 100/Jumlah penduduk usia
16-18
Angka Partisipasi Murni
Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/Paket A 86,48 Jumlah siswa SD/MI/Paket A usia 7-12 x 100/Jumlah
penduduk usia 7-12
Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs/Paket B 78,86 Jumlah siswa SMP/MTs/Paket B usia 13-15 x
100/Jumlah penduduk usia 13-15
Kesehatan
Angka kelangsungan hidup bayi 99,04 1- Angka Kematian Bayi (DKK)
Angka usia harapan hidup 72 tahun Angka perkiraan lama hidup rata-rata penduduk dengan
asumsi tidak ada perubahan pola mortalitas (BPS)
Persentase balita gizi buruk 0,03 % DKK
Perbandingan jumlah tempat tidur dengan jumlah pasien (BOR kelas III) 83,46% RSUD
Perbandingan jumlah tempat tidur dengan jumlah pasien (BOR RS) 65,19% RSUD
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
II - 45
Pertanahan
Jumlah lahan bersertifikat Hak Milik 44.442 Sumber: 8 Kelompok Data 2011
Jumlah lahan bersertifikat Hak Guna Bangunan 3.745 Sumber: 8 Kelompok Data 2011
Jumlah lahan bersertifikat Hak Guna Usaha 4 Sumber: 8 Kelompok Data 2011
Jumlah lahan bersertifikat Hak Pakai 531 Sumber: 8 Kelompok Data 2011
Jumlah lahan bersertifikat Wakaf 118 Sumber: 8 Kelompok Data 2011
Ketenagakerjaan
Rasio penduduk yang bekerja 69,13 Penduduk yang bekerja dibagi angkatan kerja
FOKUS SENI BUDAYA DAN OLAH RAGA
Kebudayaan
Jumlah grup kesenian 72 Grup kesenian terdaftar di Dishubkombudpar
Pemuda dan Olahraga
a. Jumlah klub olahraga 23 Sumber: Disdikpora
b. Jumlah gedung olahraga 2 Sumber: Disdikpora
ASPEK PELAYANAN UMUM
Fokus Layanan Urusan Wajib
Pendidikan
Pendidikan dasar:
Rasio ketersediaan sekolah/penduduk usia sekolah 0,38 %
Rasio siswa/guru SD 14 Sumber:Profil Pendidikan Kota Salatiga 2010-2011
Rasio siswa/guru SMP 13 Sumber:Profil Pendidikan Kota Salatiga 2010-2011
Rasio murid per kelas rata-rata SD 27 Sumber:Profil Pendidikan Kota Salatiga 2010
Rasio murid per kelas rata-rata SMP 31 Sumber:Profil Pendidikan Kota Salatiga 2010
Pendidikan menengah: Sumber:Profil Pendidikan Kota Salatiga 2010
Rasio murid terhadap guru SMA 12 Sumber:Profil Pendidikan Kota Salatiga 2010
Rasio murid terhadap guru SMK 12 Sumber:Profil Pendidikan Kota Salatiga 2010
Rasio murid terhadap guru MA 14 Sumber:Profil Pendidikan Kota Salatiga 2010
Rasio murid per kelas rata- rata SMA 32 Sumber:Profil Pendidikan Kota Salatiga 2010
Rasio murid per kelas rata- rata SMK 29 Sumber:Profil Pendidikan Kota Salatiga 2010
Rasio murid per kelas rata- rata MA 56 Sumber:Profil Pendidikan Kota Salatiga 2010
Penduduk yang berusia >15 Tahun melek huruf (tidak buta aksara) 540 Sumber:Profil Pendidikan Kota Salatiga 2010
Fasilitas Pendidikan:
Sekolah pendidikan SD/MI kondisi bangunan baik 81,39 / 75,00 Sumber:Profil Pendidikan Kota Salatiga 2010
Sekolah pendidikan SMP/MTs dan SMA/SMK/MA
kondisi bangunan baik
SMP/MTS :
97,28/82,86
SMA/SMK/MA :
96,58 / 99,17 /
Sumber:Profil Pendidikan Kota Salatiga 2010
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
II - 46
89,29
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD):
Jumlah Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) 239 Sumber:Profil Pendidikan Kota Salatiga 2010
Jumlah Siswa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) 16.585 Sumber:Profil Pendidikan Kota Salatiga 2010
Jumlah Kelompok Bermain 82 Sumber:Dinas Dikpora Kota Salatiga
Jumlah RA 29 Sumber:Dinas Dikpora Kota Salatiga
Jumlah TBM 20 Sumber:Dinas Dikpora Kota Salatiga
Jumlah TK 76 Sumber:Dinas Dikpora Kota Salatiga
Jumlah Perguruan Tinggi 4 Sumber:Dinas Dikpora Kota Salatiga
Angka Putus Sekolah:
Angka Putus Sekolah (APS) SD/MI 0,02 Sumber:Profil Pendidikan Kota Salatiga 2010
Angka Putus Sekolah (APS) SMP/MTs 0,27 Sumber:Profil Pendidikan Kota Salatiga 2010
Angka Putus Sekolah (APS) SMA/SMK/MA 1,32 Sumber:Profil Pendidikan Kota Salatiga 2010
Angka Kelulusan:
Angka Kelulusan (AL) SD/MI 99,72 / 95,45 Sumber:Profil Pendidikan Kota Salatiga 2010
Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs 99,18 / 86,29 Sumber:Profil Pendidikan Kota Salatiga 2010
Angka Kelulusan (AL) SMA/SMK/MA 93,57 / 98,95 /
93,93
Sumber:Profil Pendidikan Kota Salatiga 2010
Angka Melanjutkan (AM) dari SD/MI ke SMP/MTs 122,46 Sumber:Profil Pendidikan Kota Salatiga 2010
Angka Melanjutkan (AM) dari SMP/MTs ke SMA/SMK/MA 154,5 Sumber:Profil Pendidikan Kota Salatiga 2010
Guru yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV
SD:459 MI:138
SMP:523
MTS:82
SMA:312
SMK:645 MA:90
Sumber:Profil Pendidikan Kota Salatiga 2010
Kesehatan
Rasio posyandu per satuan balita 15,77 Sumber: Dinas Kesehatan
Rasio puskesmas, poliklinik, pustu per satuan penduduk 0,45 Sumber: Dinas Kesehatan
Rasio Rumah Sakit per satuan penduduk 0,03 Sumber: Dinas Kesehatan
Rasio dokter per satuan penduduk 0,91 Sumber: Dinas Kesehatan
Rasio tenaga medis per satuan penduduk 1,59 Sumber: Dinas Kesehatan
Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani 100% Sumber: Dinas Kesehatan
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan
95,1% Sumber: Dinas Kesehatan
Cakupan Desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI) Campak 100% Sumber: Dinas Kesehatan
Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat perawatan 3 Kasus
(100%)
Sumber: Dinas Kesehatan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
II - 47
Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC BTA 104/100.000 Sumber: Dinas Kesehatan
Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD 55/100.000 Sumber: Dinas Kesehatan
Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin 52% Sumber: Dinas Kesehatan
Cakupan kunjungan bayi 95% Sumber: Dinas Kesehatan
Cakupan puskesmas 150% Jumlah Puskesmas x 100/ Jumlah Kecamatan
Cakupan pembantu puskesmas 550% Jumlah Puskesmas pembantu x 100/ Jumlah Kecamatan
Pekerjaan Umum
Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik 0,525 Panjang jalan kondisi baik/Panjang jalan seluruhnya
Rasio Jaringan Irigasi 33,13 Panjang saluran irigasi/ luas lahan budidaya pertanian
Rasio tempat ibadah per satuan penduduk 3,28 Jumlah tempat ibadah x 1000/ Jumlah penduduk
Persentase rumah tinggal bersanitasi 87% Jumlah rumah tinggal bersanitasi x 100/ Jumlah rumah
tiggal
Rasio tempat pemakaman umum per satuan penduduk 1.002 Jumlah daya tampung TPU x 1000/ Jumlah penduduk
Rasio tempat pembuangan sampah (TPS) per satuan penduduk 1,68 Sumber: Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang
Rumah layak huni (lantai bukan tanah) 90,7% Sumber: Statistik Daerah Kota Salatiga 2011
Panjang jalan dilalui Roda 4 501.755,9 m Sumber: Dishubkombudpar
Jalan Penghubung dari ibukota kecamatan ke kawasan pemukiman penduduk (mimal dilalui roda 4)
31.450,7 m Sumber: Dinas Bina Marga dan Pengelolaan SDA
Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik ( > 40 KM/Jam ) 336.675,4 m Sumber: Dinas Bina Marga dan Pengelolaan SDA
Panjang jalan yang memiliki trotoar dan drainase/saluran pembuangan air
(minimal 1,5 m)
336.675,4 m Sumber: Dinas Bina Marga dan Pengelolaan SDA
Sempadan jalan yang dipakai pedagang kaki lima atau bangunan rumah
liar
168.337,7 m Sumber: Dinas Bina Marga dan Pengelolaan SDA
Perumahan
Rumah tangga pengguna air bersih 75% Sumber: BPS Tahun 2011
Rumah tangga pengguna listrik 93,95% Jumlah rumah tangga pengguna listrik x 100% / Jumlah
seluruh rumah tangga
Rumah tangga ber-Sanitasi 83% Jumlah rumah tangga bersanitasi x 100% / Jumlah
seluruh rumah tangga
Penataan Ruang
Rasio Ruang Terbuka Hijau per Satuan Luas Wilayah ber HPL/HGB 15% Luas ruang terbuka hijau x 100% / Luas wilayah ber
HPL/HGB
Rasio bangunan ber- IMB per satuan bangunan 43% Jumlah bangunan ber IMB x 100% / Jumlah seluruh
bangunan
Perencanaan Pembangunan
Tersedianya dokumen perencanaan RPJPD yg telah ditetapkan dgn PERDA Ada Sumber: Bappeda
Tersedianya Dokumen Perencanaan : RPJMD yg telah ditetapkan dgn Ada Sumber: Bappeda
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
II - 48
PERDA/PERKADA
Tersedianya Dokumen Perencanaan : RKPD yg telah ditetapkan dgn
PERKADA
Ada Sumber: Bappeda
Penjabaran Program RPJMD kedalam RKPD Ada Sumber: Bappeda
Perhubungan
Jumlah arus penumpang angkutan umum 15.534.000 orang
penumpang
Jumlah penumpang angkutan umum yang keluar masuk selama 1 tahun
Rasio ijin trayek 104/386 Jumlah ijin trayek yang dikeluarkan per jumlah penduduk
Jumlah uji kir angkutan umum 1247 Sumber: Dishubkombudpar
Jumlah Terminal 2 Sumber: Dishubkombudpar
Kepemilikan KIR angkutan umum Angkot 422 aktif
397 kendaraan
Agkudes 549
kendaraan
Wajib uji 3968 kendaraan
Sumber: Dishubkombudpar
Lama pengujian kelayakan angkutan umum (KIR) 1 – 2 jam Sumber: Dishubkombudpar
Jumlah rambu-rambu terpasang 950 Sumber: Dishubkombudpar
Lingkungan Hidup
Rasio jumlah sampah tertangani 91,3 Jumlah sampah terangkut/jumlah produksi sampah x
100
Penduduk berlangganan PDAM 23.478 Sumber: Salatiga Dalam Angka 2010
Tempat pembuangan sampah (TPS) per TPA 30/1 Jumlah TPS /jumlah TPA
Pertanahan
Persentase luas lahan bersertifikat 75% Jumlah luas lahan bersertifikat/Jumlah luas lahan x 100
Penyelesaian izin lokasi 100% (Jumlah ijin lokasi yang dikeluarkan/jumlah permohonan
ijin lokasi) x 100%
Kependudukan dan Catatan Sipil
Prosentase penduduk berKTP per satuan penduduk 96% Sumber:Disdukcapil
Prosentase pasangan berakte nikah 0,53 Sumber: Disdukcapil
Kepemilikan akta Kelahiran per 1000 penduduk 54% Sumber: Disdukcapil
Ketersediaan database kependudukan skala provinsi Ada Sumber: Disdukcapil
Penerapan KTP Nasional berbasis NIK Sudah Sumber: Disdukcapil
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah 49,80% Pekerja perempuan di lembaga pemerintah / jumlah
pekerja perempuan x 100
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
II - 49
Rasio KDRT (yang terlaporkan) 0,02 Jumlah KDRT/jumlah rumah tangga x 100
Partisipasi angkatan kerja perempuan 1.901 Sumber: Dinsosnakertrans
Penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan
kekerasan
100% Jumlah pengaduan yang terselesaikan/jumlah pengaduan
x 100
Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
Rata-rata jumlah anak per keluarga 1,6 Jumlah anak/jumlah keluarga
Rasio akseptor KB 78,39 Jumlah akseptor KB/jumlah pasangan usia subur x 100
Cakupan peserta KB aktif 78,39 Jumlah peserta KB yg aktif/jumlah pasangan usia subur x 100
Sosial
Sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo dan panti rehabilitasi 12 Jumlah panti asuhan, panti jompo dan rehabilitasi
Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang memperoleh
bantuan sosial
40% Jumlah PMKS yg diberi bantuan / jumlah PMKS yg
seharusnya mendapat bantuan x 100
Penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) 20% Jumlah PMKS yang tertangani / jumlah PMKS yang ada x
100
Jumlah Rumah Tangga Sasaran (RTS) 7.653 BPS Tahun 2011
Prosentase Rumah Tangga Sasaran (RTS) 14,09% BPS Tahun 2011
Jumlah penduduk Miskin 14.200 jiwa BPS Tahun 2011
Prosentase Penduduk Miskin 8,28% BPS Tahun 2011
Ketenagakerjaan
Tingkat partisipasi angkatan kerja 67,64 % (Jumlah penduduk angkatan kerja/ Jumlah penduduk
usia kerja) x 100%
Tingkat pengangguran terbuka 10,5% Sumber: BPS Tahun 2011
Koperasi Usaha kecil dan Menengah
Jumlah koperasi 176 Sumber: Salatiga Dalam Angka 2010
Jumlah UKM non BPR/LKM UKM 575 Sumber: Salatiga Dalam Angka 2010
Jumlah BPR/LKM 10 Sumber: Salatiga Dalam Angka 2010
Usaha Mikro dan Kecil
93,95% Jumlah usaha mikro dan kecil x 100 / Jumlah seluruh
UKM
Penanaman Modal
Jumlah investor berskala nasional (PMDN/PMA) 6 Sumber: Salatiga Dalam Angka 2010
Jumlah nilai investasi industri kecil 53 Sumber: Salatiga Dalam Angka 2010
Kebudayaan
Penyelenggaraan festival seni dan budaya 4 kali dalam
setahun
Kirab Budaya, Suran Ki Hajar Sampurno, Saparan
Tegalrejo, UKSW Carnival.
Sarana penyelenggaraan seni dan budaya 77 Sumber data: Dishubkombudpar
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
II - 50
Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya yang dilestarikan 16 Sumber data: Dishubkombudpar
Penghayat kepercayaan terhadap Tuhan YME 7 Kelompok Sumber data: Dishubkombudpar
Kepemudaan dan Olahraga
Jumlah organisasi pemuda 41 Sumber: Disdikpora
Jumlah organisasi olahraga 23 Sumber: Disdikpora
Gelanggang / balai remaja (selain milik swasta) 1 Sumber: Disdikpora
Lapangan olahraga 45 Lapangan: sepakbola, bola volley, tenis, basket.
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
Kegiatan pembinaan terhadap LSM, dan Ormas Ada Sumber: Bakesbangpol
Kegiatan pembinaan politik daerah Ada Sumber: Bakesbangpol
Jumlah Ormas 103 Sumber: Bakesbangpol
Otonomi Daerah, Pemerinatahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah,
Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian
Rasio jumlah Polisi Pamong Praja per 10.000 penduduk 2,92 Jumlah polisi pamong praja x 10000/ Jumlah penduduk
Jumlah Linmas per Jumlah 10.000 Penduduk 1,231 Jumlah linmas x 10000/ Jumlah penduduk
Rasio Pos Siskamling per jumlah desa/kelurahan 579 Jumlah pos siskamling/ jumlah kelurahan
Pertumbuhan ekonomi 5,01 % Sumber: IHK PDRB
Sistem informasi Pelayanan Perijinan dan administrasi pemerintah Ada Sumber: BPPT dan PM
Penegakan PERDA Ada Sumber: Satpol PP dan Linmas
Cakupan patroli petugas Satpol PP 3 kali/hari Sumber: Satpol PP dan Linmas
Petugas Perlindungan Masyarakat (Linmas) 0,7 % Jumlah petugas linmas x 100% / Jumlah penduduk
Cakupan pelayanan bencana kebakaran 0,002 % Jumlah mobil pemadam kebakaran x 100% / Jumlah
Penduduk
Tingkat waktu tanggap (response time rate) daerah layanan Wilayah
Manajemen Kebakaran (WMK)
66,6% Jumlah ketepatan waktu pemadam kebakaran x 100 /
jumlah kejadian kebakaran
Cakupan sarana prasarana perkantoran pemerintahan kelurahan yang
baik
100% Jumlah kantor pemerintah kel. yang baik x 100% /
Jumlah seluruh pemerintah kel.
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Ada Sumber: BPPT dan PM
Standar Pelayanan Publik (SPP) Ada Sumber: BPPT dan PM
Standart Operasional Prosedur (SOP) Ada Sumber: BPPT dan PM
Sistim Informasi Manajemen Pemda 26 Sumber: Salatiga Dalam Angka 2010
Indeks Kepuasan Layanan Masyarakat Ada Sumber: BPPT dan PM
Ketahanan Pangan
Regulasi Ketahanan Pangan 1 (sawah lestari) Sumber:
Dinas Pertanian dan Perikanan
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Jumlah LSM 20 Terdaftar di Bakesbangpol & Linmas
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
II - 51
PKK aktif 90% Jumlah PKK aktif /Jumlah seluruh PKK x 100%
Posyandu aktif 76% Jumlah Posyandu Aktif / Jumlah seluruh posyandu x
100%
Statistik
Buku ”Salatiga Dalam Angka” Ada Sumber: Bappeda
Buku ”PDRB Kota” Ada Sumber: Bappeda
Buku “Profil Daerah” Ada Sumber: Bappeda
Kearsipan
Pengelolaan arsip secara baku Ada Sumber: Kantor Persipda
Peningkatan SDM pengelola kearsipan Ada Sumber: Kantor Persipda
Komunikasi dan Informatika
Jumlah jaringan komunikasi 5 Sumber: Salatiga Dalam Angka 2010
Rasio wartel/warnet terhadap penduduk 0,34 Jumlah wartel/warnet/jumlah penduduk x 1000
Jumlah surat kabar nasional/lokal 10 Sumber: Bagian Humas Setda
Jumlah penyiaran radio/TV lokal 13 Sumber: Bagian Humas Setda
Web site milik pemerintah daerah Ada Sumber: Bagian Humas Setda
Perpustakaan
Jumlah perpustakaan 223 Terdiri dari Perpustakaan Umum, PTN/PTS, SMA SMP, SD, dan TBM
Jumlah pengunjung perpustakaan per tahun 11.326 Pengunjung Perpustakaan Umum
Koleksi buku yang tersedia di perpustakaan daerah 22.062 Perpustakaan Umum
Fokus Layanan Urusan Pilihan
Pertanian
Produktivitas padi atau bahan pangan utama lokal lainnya per hektar 5,43 ton/ha Sumber: Dinas Pertanian dan Perikanan
Kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB 5,71% Sumber: PDRB Kota Salatiga Tahun 2010
Jumlah kelompok petani 168 Sumber: Dinas Pertanian dan Perikanan
Kehutanan
Rehabilitasi hutan dan lahan kritis 80 ha Sumber : Kantor Lingkungan Hidup
Energi dan Sumber Daya Mineral
Pertambangan tanpa ijin Tidak ada
Kontribusi sektor pertambangan terhadap PDRB 0,06% Sumber: PDRB Kota Salatiga Tahun 2010
Pariwisata
Kunjungan wisata 500 Sumber: Dishubkombudpar
Pengunjung wisata domestik 48.962 Sumber: Dishubkombudpar
Pengunjung wisata manca negara 517 Sumber: Dishubkombudpar
Destinasi Wisata 8 Sumber: Dishubkombudpar
Tempat Hiburan 53 Sumber: Dishubkombudpar
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
II - 52
Lama tinggal wisatawan mancanegara dan nusantara 1-2 hari Sumber: Salatiga Dalam Angka
Perikanan
Produksi perikanan
1. Kolam 327.444 Jumlah produksi ikan kolam satuan ton/ tahun
2. Lele 5.207.820 Jumlah produksi ikan lele satuan ton/ tahun
Konsumsi ikan 2.030 Jumlah konsumsi ikan satuan ton per tahun
Cakupan bina kelompok pembudidaya ikan 38 Kelompok/
439 orang
Sumber: Dinas Pertanian dan Perikanan
Perdagangan
Kontribusi sektor Perdagangan terhadap PDRB 19,62 Sumber: PDRB Tahun 2011
Jumlah Pasar Tradisional 14
Jumlah Pasar Modern 20
Perindustrian
Kontribusi sektor Industri terhadap PDRB 19,73 Sumber: PDRB Tahun 2011
Kontribusi industri rumah tangga terhadap PDRB sektor Industri 2,71 Sumber: PDRB Tahun 2011
Pertumbuhan Industri. 0,58 Sumber: PDRB Tahun 2011
Nilai Ekspor 5.245.261.113,8 Jt USD
Nilai Impor 8.892.542.612,7
Jt USD
Jenis Industri dan negara tujuan ekspor:
- Tekstil
- Furniture
Bubai,
Yokohama,
Hochimi, Jeddah,
Haipong, Jepang,
Jerman, Italia,
Turki, Korea,
Vietnam, Sudan,
Arab, Alexandria
USA, Australia,
Belanda,
Perancis, Jepang,
Jerman, Zimmoah, La
Spezla,
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
II - 53
- Makanan/Nutrisi
- Elektronik
Singapura,
Fuloso
Vietnam, China,
Korea Selatan,
Malaysia, New
Zealand,
Philipina, Singapura,
Taiwan, Rusia
Canada, USA,
Finland,
Switzerland, Israel, Itali,
Australia,
Singapore,
Jerman,
Perancis, Yunani, China, Korea.
Ketransmigrasian
Transmigran swakarsa 36 kk Pengiriman KK transmigran
ASPEK DAYA SAING DAERAH
Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah
Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Adminitrasi Keuangan Daerah,
Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian
Pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita 324,1/9 jenis
konsumsi RT
Sumber: Dinsosnakertrans
Fokus Fasilitas Wilayah/Infrastruktur
Perhubungan
Rasio panjang jalan per jumlah kendaraan 87,2 Sumber: Dishubkombudpar
Jumlah orang/ barang yang terangkut angkutan umum 15.936.395 Sumber: Dishubkombudpar
Jumlah orang/barang melalui terminal per tahun 15.534.000 Sumber: Dishubkombudpar
Penataan Ruang
Ketaatan terhadap RTRW 70% Sumber: Ciptakarya dan Tata Ruang
Luas wilayah industri (ha) 57,6 Sumber: Bappeda
Luas wilayah kebanjiran Tidak ada
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
II - 54
Luas wilayah kekeringan Tidak ada
Luas wilayah perkotaan (ha) 5.678.110 Sumber: Salatiga Dalam Angka 2010
Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah,
Pernagkat Daerah, Kepegawaian, Persandian
Jenis dan jumlah bank dan cabang 23 Sumber: Salatiga Dalam Angka 2010
Jenis, kelas, dan jumlah penginapan/ hotel 14 Sumber: Salatiga Dalam Angka 2010
Lingkungan Hidup
Persentase Rumah Tangga (RT) yang menggunakan air bersih 75% Sumber : BPS Tahun 2011
Air Bawah Tanah
- PDAM
- Sosial
- Niaga kecil
- Niaga besar
- Industri besar
1 titik
17 titik
22 titik
7 titik
23 titik
Biogas 17 titik
Komunikasi dan Informatika
Ketersediaan daya listrik 348.222.205
kwh Sumber: Salatiga Dalam Angka 2010
Persentase rumah tangga yang menggunakan listrik 89,5 % Jumlah rumah tangga menggunakan listrik / Jumlah
rumah tangga seluruhnya x 100%
Fokus Iklim Berinvestasi
Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah,
Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian
Angka kriminalitas 0,14% Sumber:
Salatiga Dalam Angka 2010
Jumlah demo 15 Sumber:
Salatiga Dalam Angka 2010
Lama proses perijinan
paling cepat 5
hari (ijin gedung pertemuan);
paling lama 30
hari IMB
Sumber: BPPT dan PM
Jumlah jenis pajak daerah 9 Sumber: DPPKAD
Jumlah jenis retribusi daerah 20 Sumber: DPPKAD
Jumlah Perda yang mendukung iklim usaha 17 Sumber: BPPT dan PM
Persentase kelurahan berstatus swasembada terhadap total kelurahan 100% Sumber: Bagian Tata Pemerintahan
Fokus Sumber Daya Manusia
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
II - 55
Ketenagakerjaan
Rasio ketergantungan 15% Sumber : BPS Tahun 2011
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
III - 56
BAB III
GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
SERTA KERANGKA PENDANAAN
Gambaran Umum Pengelolaan Keuangan Daerah dan Kerangka
Pendanaan ini disusun dengan maksud mendapatkan informasi terkini dan
terukur tentang kemajuan pengelolaan keuangan, berikut kendala yang
dihadapi, sehingga dapat digunakan sebagai dasar untuk merumuskan
kerangka kebijakan strategis selama periode lima tahun ke depan. Fokus
pembahasan bab ini diberikan pada empat aspek utama pengelolaan
keuangan, yakni pendapatan, belanja, pembiayaan, dan asset, dengan
terlebih dahulu menjelaskan kebijakan Pemerintah Kota Salatiga dalam
pengelolaan keuangan daerah.
Ditinjau dari aspek administrasi atau manajemen yang dimaksud
dengan pengelolaan keuangan adalah proses pengurusan, penyelenggaraan,
penyediaan dan penggunaan uang dalam setiap usaha kerjasama
sekelompok orang untuk tercapainya suatu tujuan. Proses ini tersusun dari
pelaksanaan fungsi-fungsi penganggaran pembukuan dan pemeriksaan
atau secara operasional apabila dirangkaikan dengan daerah maka
pengelolaan keuangan daerah adalah yang pelaksanaannya meliputi
penyusunan, penetapan, pelaksanaan pengawasan dan perhitungan
anggaran pendapatan dan belanja daerah. Berdasarkan Peraturan
Pemerintah No 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah,
Keuangan Daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka
penyelenggaraan pemerintahan daerah yang dapat dinilai dengan uang
termasuk didalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan
hak dan kewajiban daerah tersebut. Sedangkan Pengelolaan Keuangan
Daerah adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan,
pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, pertanggungjawaban, dan
pengawasan keuangan daerah. Tujuan utama dari pengelolaan keuangan
daerah adalah :
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
III - 57
1) Pertanggungjawaban Pemerintah Daerah dalam pengelolaan
keuangannya pada lembaga yang sah;
2) Mampu memenuhi kewajiban keuangan daerah harus ditata sedemikian
rupa sehingga mampu melunasi semua ikatan keuangan jangka pendek
dan jangka panjang;
3) Hasil guna dan daya guna kegiatan daerah tata cara mengurus
keuangan daerah harus sedemikian rupa sehingga memungkinkan
untuk mencapai tujuan pemerintah daerah dengan biaya yang
serendah-rendahnya dan dalam waktu secepat-cepatnya;
4) Pengendalian petugas keuangan pemerintahan daerah, dewan
perwakilan rakyat daerah dan petugas pengawas harus melakukan
pengendalian agar semua tujuan tersebut di atas tercapai, mereka harus
mengusahakan agar selalu mendapat informasi yang diperlukan untuk
memantau pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran, untuk
membandingkan penerimaan dan pengeluaran dengan rencana dan
sasaran.
Secara umum kebijakan keuangan daerah dapat dirumuskan sebagai
berikut yaitu mengutamakan pembiayaan pembangunan yang bersifat
investasi dan strategis serta pembiayaan pembangunan dalam rangka
penyediaan sarana dan prasarana untuk menunjang program-program
mendasar serta didasarkan pada kebutuhan riil dalam rangka menunjang
kelancaran penyelenggaraan tugas pemerintahan dan pelayanan kepada
masyarakat. Guna memenuhi kebijakan umum pengelolaan keuangan
daerah Kota Salatiga maka kebijakan tersebut dijabarkan dalam kebijakan
anggaran pendapatan, kebijakan anggaran belanja dan kebijakan anggaran
pembiayaan seperti uraian berikut ini.
3.1. Kebijakan Pengelolaan Keuangan Daerah
3.1.1.Kebijakan Anggaran Pendapatan
Berdasarkan Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang
Pajak Daerah dan Retribusi Daerah sebagai pengganti Undang-
undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi
Daerah sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 34
Tahun 2000 tentang Perubahan Undang-undang Nomor 18 Tahun
1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Secara tersirat,
undang-undang pajak daerah dan retribusi daerah yang baru ini
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
III - 58
menambah penerimaan sebagai bagian dari PAD, namun mengurangi
penerimaan dari dana bagi hasil pajak. Perubahan penerimaan ini
memiliki implikasi terhadap penganggaran untuk belanja
program/kegiatan yang akan didanai dari penerimaan ini.
Beberapa regulasi pendapatan daerah telah diterbitkan untuk
pelaksanaan UU tersebut, yang pada akhirnya berimplikasi pada
perubahan peraturan perundang-undangan yang berlaku di daerah,
beberapa peraturan dimaksud di antaranya adalah :
1. Peraturan Pemerintah Nomor 91 Tahun 2010 tentang Jenis Pajak
Daerah yang Dipungut Berdasarkan Penetapan Kepala Daerah
atau Dibayar Sendiri Oleh Wajib Pajak;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 2010 tentang Tata Cara
Pemberian dan Pemanfaatan Insentif Pemungutan Pajak Daerah
dan Retribusi Daerah;
3. Peraturan Bersama Menteri Keuangan dan Menteri Dalam Negeri
Nomor 186/PMK.07/2010 - Nomor 53 Tahun 2010 tentang
Tahapan Persiapan Pengalihan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan
Bangunan Sebagai Pajak Daerah;
4. Peraturan Bersama Menteri Keuangandan Menteri Dalam Negeri
Nomor 213/Pmk.07/2010 - Nomor 58 Tahun 2010 tentang
Tahapan Persiapan Pengalihan Pajak Bumi dan Bangunan
Perdesaan dan Perkotaan Sebagai Pajak Daerah;
5. Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 188.34/17/SJ Perihal
Penataan Peraturan Daerah Tentang Pajak Daerah dan Retribusi
Daerah.
Pendapatan adalah hak Pemerintah Daerah yang diakui sebagai
penambahan nilai kekayaan bersih. Pendapatan Daerah meliputi
semua penerimaan uang melalui rekening kas umum daerah yang
menambah ekuitas dana, merupakan hak daerah dalam satu tahun
anggaran dan tidak perlu dibayar kembali oleh daerah. Kebijakan
anggaran pendapatan merupakan rencana tahunan sebagai upaya
pencapaian visi, misi, tujuan dan sasaran yang diinginkan di bidang
pendapatan daerah dalam rangka memperkuat pelaksanaan otonomi
daerah, sehingga kebijakan anggaran pendapatan diarahkan untuk
memberdayakan potensi pendapatan daerah melalui:
1) Pelaksanaan pemungutan pendapatan daerah yang dilakukan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
III - 59
melalui penajaman potensi riil sumber-sumber pendapatan
daerah;
2) Peningkatan manajemen pengelolaan Badan Usaha Milik Daerah
(BUMD) agar lebih efisien dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat, mempunyai daya saing yang tinggi sehingga mampu
memberikan kontribusi kepada Pendapatan Asli Daerah Sendiri
(PADS) tanpa mengabaikan fungsi sosial;
3) Pengembangan BUMD yang telah ada dan merintis usaha-usaha
baru melalui kegiatan-kegiatan yang bersifat investasi sehingga
dapat menghasilkan sumber-sumber penerimaan daerah baru;
4) Peningkatan efisiensi dan efektifitas unit pelayanan teknis daerah
dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat;
5) Peningkatan pengendalian dan pengawasan pengelolaan dan
pendayagunaan aset daerah yang berdaya guna dan berhasil guna
untuk meningkatkan pendapatan daerah;
6) Peningkatan profesionalisme sumber daya manusia dalam
pengelolaan pendapatan daerah;
7) Peningkatan koordinasi dengan SKPD penghasil untuk
optimalisasi pendapatan;
8) Pengembangan fasilitas sarana dan prasarana sumber pendapatan
daerah;
9) Pengembangan instrumen regulasi untuk menunjang optimalisasi
pendapatan potensi riil;
10) Pengembangan keuangan daerah untuk meningkatkan
kemampuan daerah.
3.1.2.Kebijakan Anggaran Belanja
Belanja daerah adalah semua pengeluaran Kas Daerah dalam
periode tahun anggaran tertentu yang menjadi beban daerah. Belanja
daerah merupakan perkiraan beban pengeluaran daerah yang
dialokasikan secara adil dan merata agar relatif dapat dinikmati oleh
seluruh kelompok masyarakat tanpa diskriminasi, khususnya dalam
memberikan pelayanan umum.
Belanja daerah diarahkan pada upaya peningkatan proporsi
belanja untuk memihak kepentingan publik, disamping untuk tetap
menjaga eksistensi penyelenggaraan pemerintahan di daerah,
sehingga kebijakan anggaran belanja disusun dengan lebih
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
III - 60
mengutamakan pembiayaan pembangunan yang bersifat investasi dan
strategis serta pembiayaan pembangunan dalam rangka penyediaan
sarana prasarana untuk menunjang program-program mendasar yang
didasarkan pada kebutuhan riil dalam rangka menunjang kelancaran
penyelenggaraan tugas pemerintahan dan pelayanan kepada
masyarakat, sesuai dengan tugas pokok dan fungsi dari satuan kerja
yang ada di Pemerintah Kota Salatiga, dengan berpegang pada
prinsip-prinsip penganggaran yaitu partisipasi masyarakat,
transparansi dan akuntabilitas anggaran, disiplin anggaran, keadilan
anggaran, efisiensi dan efektifitas anggaran serta taat azas.
3.1.3.Kebijakan Anggaran Pembiayaan
Pembiayaan merupakan transaksi keuangan untuk menutup
defisit atau untuk memanfaatkan surplus. Defisit atau surplus terjadi
apabila ada selisih antara Anggaran Pendapatan Daerah dan Belanja
Daerah. Dalam menyusun APBD setiap tahunnyadiupayakan agar
belanja daerah tidak melampaui pendapatan dalam tahun anggaran
bersangkutan, apabila terjadi surplus maka penggunaan surplus
anggaran perlu mempertimbangkan prinsip pertanggungjawaban
antar generasi sehingga penggunaannya diutamakan untuk
membentuk dana cadangan, namun apabila terjadi defisit maka
jumlah kumulatif defisit APBD tidak diperkenankan melebihi 3 % dari
PDRB tahun bersangkutan. Adapun upaya-upaya Pemerintah Kota
Salatiga dalam pengelolaan pembiayaan daerah :
1) Dalam pengelolaan penerimaan pembiayaan, Pemerintah Kota
Salatiga berusaha untuk dapat mengoptimalkan alternatif
penerimaan yang paling cepat dan memungkinkan dalam
mengantisipasi munculnya defisit anggaran yang mungkin terjadi;
2) Mempertimbangkan untuk mencari alternatif sumber-sumber
pembiayaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku;
3) Alternatif penerimaan pembiayaan yang bisa dikembangkan
dengan pinjaman daerah, penjualan aset daerah, pembayaran
angsuran utang pokok;
4) Pengeluaran pembiayaan diprioritaskan untuk investasi permanen
bidang infrastruktur (saham Pembangunan Jalan Tol Semarang-
Solo) dan investasi non permanen (pinjaman lunak kepada
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
III - 61
Kelompok Masyarakat), penyertaan modal ke Bank Jateng, BPR,
BKK maupun ke PDAU.
3.2. Analisis Kinerja Keuangan Daerah
Analisis atas Kinerja Keuangan daerah menjadi sangat penting
karena penyelenggaraan fungsi pemerintahan daerah akan terlaksana
secara optimal apabila tersedia pendanaan yang cukup. Pemerintah
daerah harus dapat memperkirakan seakurat mungkin potensi
penerimaan daerah sehingga pelaksanaan atas rencana pembangunan
sesuai dengan kewenangan daerah dapat terlaksana dengan baik
(money follow function).
Analisis Kinerja Keuangan Daerah adalah rasio yang
menunjukan tingkat kinerja keuangan Pemerintah Daerah. Analisis
ini terdiri dari Analisis Pendapatan Daerah, Belanja Daerah dan
Pembiayaan serta analisis rasio yang terdiri dari Rasio Kemandirian
Keuangan Daerah, Rasio Derajat Desentralisasi, Rasio Ketergantungan
Keuangan Daerah, Rasio Efektifitas PAD, Rasio Efektifitas Pajak
Daerah dan Rasio Efektifitas Retribusi Daerah. Dengan mengetahui
rasio ini maka dapat diketahui kinerja Pemerintah Daerah dalam
penyelenggaraan keuangan daerah.
Maksud dari analisis keuangan daerah Kota Salatiga ini adalah
untuk memberikan gambaran tentang kapasitas atau kemampuan
keuangan Kota Salatiga dalam mendanai penyelenggaraan
pembangunan daerah selama lima tahun ke depan. Analisis
pengelolaan keuangan daerah dilakukan terhadap realisasi dan
prediksi atas komponen APBD dan laporan keuangan daerah. Dengan
demikian, analisis dilakukan terhadap realisasi kinerja keuangan Kota
Salatiga 5 (lima) tahun sebelumnya yaitu Tahun anggaran 2007
sampai dengan 2011.
Analisis pendanaan Kota Salatiga dilakukan terhadap
komponen-komponen laporan keuangan pemerintah daerah. Analisis
dilakukan terhadap jenis pendapatan, belanja dan pembiayaan sesuai
dengan susunan/struktur APBD Kota Salatiga, yang meliputi
pendapatan, belanja, dan pembiayaan. Analisis juga dilakukan
terhadap unsur-unsur neraca daerah, yakni aset, hutang daerah, dan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
III - 62
ekuitas dana, serta terhadap penerimaan daerah yaitu pendapatan
dari penerimaan pembiayaan daerah.
Pada prinsipnya, analisis ini dimaksudkan untuk memberikan
gambaran secara umum tentang kapasitas keuangan daerah Kota
Salatiga. Kapasitas keuangan daerah memperlihatkan sejauh mana
daerah mampu mengoptimalkan penerimaan dari pendapatan daerah
dan sumber penerimaan lainnya, sehingga dapat dipahami perilaku
atau karakteristik penerimaan selama ini. Dalam konsep
penganggaran yang membolehkan terjadinya defisit pada batas-batas
tertentu, kebijakan pendanaan menjadi sangat penting untuk
menjamin keberlanjutan pembangunan daerah dan pelayanan publik
yang adil, akuntabel, dan partisipatif.
3.2.1.Analisis Pendapatan Daerah
Analisis pendapatan daerah dimaksudkan untuk memperoleh
gambaran kapasitas pendapatan daerah dengan proyeksi 5 (lima)
tahun ke depan, sebagai bentuk kemampuan pendanaan
pembangunan daerah. Analisis dilakukan berdasarkan pada data dan
informasi yang berkaitan dengan pertumbuhan pendapatan daerah,
diantaranya angka rata-rata pertumbuhan pendapatan daerah masa
lalu, asumsi indikator makro ekonomi (PDRB/laju pertumbuhan
ekonomi, inflasi dan lain-lain), kebijakan intensifikasi dan
ekstensifikasi pendapatan daerah, dan kebijakan di bidang keuangan
negara dan karakteristik dari masing-masing jenis penerimaan.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
III - 63
Tabel 3.1. Pertumbuhan Realisasi Pendapatan Daerah
Tahun 2007 s/d 2011 Kota Salatiga
URAIAN 2007
(Rp)
2008
(Rp)
2009
(Rp)
2010
(Rp)
2011
(Rp)
PERTUMBUHAN
REALISASI
PENDAPATAN
(%) PENDAPATAN 302.688.638.675 395.406.377.611 387.739.106.003 411.504.439.506 478.173.510.921 51,02
Pendapatan Asli Daerah 36.192.748.028 45.149.901.979 53.055.833.309 51.549.747.508 60.611.340.067 57,00
Pajak Daerah 7.065.860.976 7.995.573.127 9.201.402.994 9.206.459.923 15.900.467.916 101,00
Retribusi Daerah 19.427.777.942 22.321.901.734 6.843.378.023 7.283.075.519 7.558.789.810 (44,23)
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan 684.131.589 1.451.640.514 1.637.844.177 2.469.461.328 2.964.213.854 195,82
Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 9.014.977.521 13.380.786.604 35.373.208.115 32.590.750.738 34.187.868.487 209,82
Dana Perimbangan 253.276.996.203 277.098.276.684 293.570.138.587 285.798.621.729 308.552.525.942 20,66
Dana Bagi Hasil Pajak 17.747.472.575 20.685.561.684 24.834.796.587 26.547.312.729 20.582.494.864 23,19
Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam 719.013.628 - - - 1.776.381.078
Dana Alokasi Umum 212.614.000.000 225.384.715.000 236.691.342.000 238.069.009.000 262.653.050.000 21,93
Dana Alokasi Khusus 22.196.510.000 31.028.000.000 32.044.000.000 21.182.300.000 23.540.600.000 20,30
Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah 13.218.894.444 73.158.198.948 41.113.134.107 74.156.070.269 109.009.644.912 7,74
Hibah - - - 24.655.685.094 -
Dana Darurat - - - - -
Pendapatan Lainnya - 4.480.275.000 4.685.093.750 - 18.762.505.000 4,57
Dana bagi hasil pajak dari provinsi dan Pemerintah Daerah 10.493.436.444 12.190.578.848 25.089.209.107 13.279.856.775 24.142.436.952 156,71
Dana penyesuaian dan otonomi khusus - 51.597.432.600 - 23.319.876.400 45.090.453.960 93,36
Bantuan keuangan dari provinsi 2.725.458.000 4.685.093.750 11.543.650.000 12.900.652.000 21.014.249.000 292,94
JUMLAH PENDAPATAN 302.688.638.675 395.406.377.611 387.739.106.003 411.504.439.506 478.173.510.921 51,02
Sumber : DPPKAD Kota Salatiga
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
III - 64
Pendapatan Kota Salatiga mengalami pertumbuhan cukup
signifikan selama kurun waktu 2007-2011. Pendapatan asli daerah
(PAD) dan penerimaan dana perimbangan bertumbuh cukup besar,
sehingga sangat mendukung pelaksanaan pembangunan daerah dan
pelayanan publik kepada masyarakat. Pendapatan daerah pada tahun
2007 berjumlah Rp 302.688.638.675,- meningkat menjadi
Rp.411.504.439.506,- pada tahun 2010, dan realisasi tahun 2011
adalah Rp 484.057.638.700,- atau naik sebesar 59,92% dari tahun
2007 sampai dengan tahun 2011 atau rata-rata pertumbuhan
pendapatan selama kurun waktu tersebut adalah 11,98%.
PAD naik dari Rp. 36.192.748.028,- pada tahun 2007 menjadi
Rp.66.503.746.959,- pada tahun 2011. Kenaikan sebesar 83,75% atau
rata-rata sebesar 16.75%, ini menunjukkan adanya peningkatan yang
sangat besar, terutama dari pajak daerah dan lain-lain PAD yang sah.
Pajak daerah sendiri rata-rata tumbuh sebesar 25,01% dan retribusi
bertumbuh negatif sebesar 12,22%. Hal ini menunjukkan bahwa
potensi sumber penerimaan dari pajak daerah yang cukup besar,
salah satunya diakibatkan oleh penyerahan Bea Perolehan Hak atas
Tanah dan Bangunan (BPHTB) dan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
kepada daerah berdasarkan Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009
tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.
Penerimaan dari Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang
Dipisahkan mengalami peningkatan secara rata-rata yang sangat
signifikan, yakni sebesar 66,66%, dari Rp 684.131.589,- pada tahun
2007 menjadi Rp 2.469.461.328,- pada tahun 2010 dan
Rp.2.964.213.854,- pada tahun 2011. Hal yang sama juga terjadi
untuk Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah yang secara rata-
rata tumbuh sebesar 68,92%.
Berdasarkan data historis bahwa capaian realisasi atasa
nggaran dari PAD pada lima tahun terakhir hampir seluruhnya di atas
100% dengan rata-rata peningkatan per tahun 12,68% dan
menyokong 12,78% dari total pendapatan. Untuk penerimaan dari
dana transfer pada lima tahun terakhir peningkatan rata-rata per
tahun12,79% dan menyokong 85,55% dari total pendapatan.
Komponen Dana Perimbangan yang paling besar bersumber dari
Dana Alokasi Umum (DAU), yakni mencapai sebesar 80% dari total
pendapatan daerah Kota Salatiga. Jumlah DAU yang diperoleh Kota
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
III - 65
Salatiga mengalami kenaikan cukup besar dalam kurun waktu 2007-
2012, yakni sebesar Rp. 212.614.000.000,- pada tahun 2007 menjadi
Rp.325.710.016.000,- pada tahun 2012, atau meningkat sebesar
34,72%. Dana Alokasi Khusus (DAK) juga mengalami peningkatan,
namun tidak terlalu besar. Alokasi DAK tidak dapat diprediksi secara
matematis dikarenakan kucuran dana dari pusat tersebut tergantung
dari kebijakan pemerintah.
Berdasarkan uraian di atas, kemampuan keuangan daerah
relatif cukup baik dalam hal pertumbuhan dan potensi yang ada.
Namun, melihat kecenderungan terjadinya defisit mulai tahun 2009,
kemampuan pemerintah Kota Salatiga dalam mendanai semua
program prioritas perlu mendapat perhatian yang serius. Mengingat
sebagian besar penerimaan daerah berasal dari DAU, yang
menunjukkan ketergantungan yang sangat besar kepada Pemerintah
diatasnya, maka upaya untuk meningkatkan kemandirian daerah
melalui peningkatan PAD mutlak dibutuhkan. Pada masa lima tahun
ke depan diharapkan dapat dilakukan perencanaan dan pengendalian
yang baik untuk meningkatkan kapasitas fiskal Kota Salatiga
sehingga pemanfaatan semua pendapatan dapat dilakukan secara
efektif dan efisien untuk peningkatan kualitas pelayanan publik
kepada masyarakat.
Intensifikasi dan ekstensifikasi pajak dan retribusi daerah
merupakan strategi untuk meningkatkan penerimaan daerah. Selain
upaya menambah jenis pajak dan retribusi (ekstensifikasi) hal lain
yang dapat dilakukan adalah intensifikasi dengan cara
mengefisienkan administrasi dan cara kerja pemungutan dan
penyetoran pajak dan retribusi, serta melakukan perencanaan yang
baik untuk pemanfaatan dana yang berasal dari pajak dan retribusi.
Upaya untuk peningkatan jumlah pendapatan daerah ini pada
masa yang akan datang merupakan tantangan bagi Pemerintah Kota
Salatiga. Beberapa permasalahan yang dihadapi dalam rangka
peningkatan pendapatan daerah meliputi :
1) Keterbatasan potensi sumber daya alam yang ada di Kota Salatiga;
2) Minimnya PAD sehingga ketergantungan kepada anggaran dari
Pemerintah Pusat sangat besar;
3) Kurangnya kesadaran Wajib Pajak dalam memenuhi kewajiban
pembayaran pajak dan retribusi;
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
III - 66
4) Keterbatasan SDM pemeriksa pajak untuk memperoleh informasi
keuangan Wajib Pajak yang riil;
5) Masih adanya mutasi obyek Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang
tidak dilaporkan untuk perubahan pajaknya;
6) Adanya tanah kosong yang tidak jelas kepemilikannya dan
banyaknya obyek pajak yang masih dalam sengketa menjadi
kendala dalam pemungutan PBB.
3.2.2.Analisis Belanja Daerah
Realisasi belanja daerah dalam kurun waktu tiga tahun terakhir
berdasarkan kelompok belanja, yakni belanja langsung dan tidak
langsung, dapat dilihat pada Tabel 3.2. dan beberapa hal yang bisa
disimpulkan dari tabel tersebut adalah :
1) Alokasi belanja tidak langsung cenderung lebih besar dari belanja
langsung, sehingga belanja untuk pelayanan public relative kecil.
2) Belanja hibah dan bantuan social perlu mendapat perhatian
karena walaupun masuk ke belanja tidak langsung tetapi
sasarannya langsung kemasyarakat.
3) Bantuan sosial relative menurun, menunjukkan bahwa ada
peningkatan dalam hal pemberdayaan masyarakat.
4) Belanja hibah mengalami peningkatan, namundi masa-masa
mendatang akuntabilitas pelaksanaan kegiatan-kegiatan dalam
belanja hibah dan belanja bantuan sosial ini perlu ditingkatkan.
Tabel 3.2. Proporsi Realisasi Belanja
Terhadap Anggaran Belanja Kota Salatiga
Uraian 2009 2010 2011(*)
Belanja Daerah 432.656.545.412 418.615.915.631 458.618.399.163
BelanjaTidakLangsung 204.203.363.965 241.302.105.462 274.103.673.264
BelanjaPegawai 184.174.594.519 23.048.017.232 254.461.959.090
BelanjaBarangdanJasa - 69.518.635.702 83.537.355.548
BelanjaBunga - - -
BelanjaSubsidi - - -
BelanjaHibah 7.890.030.000 8.954.166.355 10.292.912.725
BelanjaBantuanSosial 11.182.034.047 8.181.675.964 6.825.816.368
BelanjaBantuanKeuangan 823.235.399 1.118.245.911 1.390.092.781
BelanjaTidakTerduga 133.470.000 - 1.132.892.300
BelanjaLangsung 228.453.181.447 177.313.810.169 184.514.725.899
BelanjaPegawai 17.381.655.023 18.157.350.791 23.567.899.442
BelanjaBarangdanJasa 60.576.118.998 69.513.635.702 83.537.355.548
Belanja Modal 150.495.407.426 89.642.823.676 77.409.470.909 (*) Belum diaudit BPK
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
III - 67
Pada lima tahun ke depan, proporsi alokasi ini akan dicermati
dengan lebih baik sejalan dengan dinamika perekonomian dan kondisi
sosial di Kota Salatiga. Kebijakan pengalokasian anggaran setiap
tahun akan disepakati oleh Walikota dengan Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah (DPRD) Kota Salatiga dalam Kebijakan Umum APBD
(KUA), Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS), dan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), sesuai dengan substansi
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) yang dihasilkan melalui
proses Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah (Musrenbang)
dan pendekatan perencanaan lainnya (seperti top-down dan
teknokratik).
Tabel 3.3. menyajikan informasi tentang pengeluaran wajib dan
mengikat serta prioritas utama Kota Salatiga selama tahun 2009-
2011. Penyajian informasi ini dimaksudkan untuk menunjukkan
bagaimana porsi anggaran untuk belanja yang sifatnya wajib,
mengikat, serta menjadi prioritas dalam anggaran Kota Salatiga.
Secara umum alokasi untuk pengeluaran wajib, mengikat atau
prioritas utama di Kota Salatiga mengalami pertumbuhan cukup
besar. Untuk belanja tidak langsung, pertumbuhan rata-rata
mencapai 18%, sementara untuk belanja langsung tumbuh sebesar
12,74%. Besarnya pertumbuhan belanja tidak langsung ini menjadi
tantangan tersendiri bagi Pemerintah Kota Salatiga mengingat
perbandingan dengan alokasi anggaran untuk belanja langsung cukup
jauh.
Tabel 3.4. menyajikan data tentang realisasi belanja untuk
pemenuhan kebutuhan aparatur daerah. Belanja untuk aparatur ini
menggambarkan alokasi untuk belanja gaji dan tunjangan, insentif,
alokasi untuk meningkatkan kualitas SDM aparatur, dan penyediaan
perlengkapan dan fasilitas fisik perkantoran. Secara konsisten terjadi
peningkatan untuk belanja tidak langsung. Belanja tidak langsung ini
meskipun sasarannya adalah aparatur, namun demikian merupakan
manifestasi dari kebijakan Pemerintah Kota Salatiga dalam upaya
meningkatkan kualitas SDM aparatur dan peningkatan sarana dan
prasarana fasilitas aparatur untuk pelayanan publik.
Sedangkan Tabel 3.5. menyajikan data mengenai realisasi dan
proyeksi pendapatan dan belanja daerah Kota Salatiga. Data-data
tersebut menggambarkan kemampuan daerah dalam memperoleh
pendapatan dan kebutuhan belanja yang diperlukan, terlihat bahwa
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
III - 68
Kota Salatiga masih mengalami kondisi deficit sehingga diperlukan
kebijakan-kebijakan yang mendorong pada kemandirian daerah.
Khusus untuk pembiayaan daerah tidak dapat diproyeksikan
mengingat keterkaitannya yang erat dengan kebijakan yang merespon
kondisi daerah pada tahun berkenaan.
Rencan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
III - 69
Tabel 3.3. Pengeluaran Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama Kota Salatiga
Sumber: DPPKAD Kota Salatiga, diolah.
No URAIAN 2009 (Rp)
2010 (Rp)
PERTUMBUHAN 2009-2010
(%)
A Belanja Tidak Langsung 204.203.363.965,00 241.302.105.462,00 18
1 Belanja Gaji dan Tunjangan 160.490.342.189,00 176.381.713.761,00 10
2 Tambahan Penghasilan PNS 21.783.204.450,00 44.935.154.820,00 106
3 Belanja Penerimaan Anggota dan Pimpinan DPRD serta Operasional KDH/WKDH 1.030.000.000,00 1.030.000.000,00 0
4 Biaya Pemungutan Pajak Daerah 871.047.880,00 701.148.651,00 -20
5 Belanja Hibah 7.890.030.000,00 8.954.166.355,00 13
6 Belanja Bantuan Sosial 11.182.034.047,00 8.181.675.964,00 -27
7 Belanja Bantuan Keuangan 823.235.399,00 1.118.245.911,00 36
8 Belanja Tak Terduga 133.470.000,00 0,00
B Belanja Langsung 228.453.181.447,00 177.313.810.169,00 -22
1 Belanja Honorarium PNS 7.138.323.223,00 7.408.032.691,00 4
2 Belanja Honorarium Non PNS 9.926.136.300,00 10.243.877.600,00 3
3 Belanja Uang Lembur 267.195.500,00 279.235.500,00 5
4 Belanja Kursus, Pelatihan, Sosialisasi Bintek PNS 50.000.000,00 226.205.000,00 352
5 Belanja Barang dan Jasa 60.576.118.998,00 69.513.635.702,00 15
6 Belanja Modal 150.495.407.426,00 89.642.823.676,00 -40
C Pengeluaran Pembiayaan 10.500.000.000,00 4.127.249.333,00 -61
1 Pembentukan Dana Cadangan 0,00 0,00
2 Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah 10.500.000.000,00 3.127.249.333,00 -70
3 Pembayaran Pokok Utang 0,00 0,00
4 Pemberian Pinjaman Daerah Dana Bergulir 0,00 1.000.000.000,00
Rencan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
III - 70
Tabel 3.4. Realisasi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur Kota Salatiga, 2009-2011
NO URAIAN 2009 (Rp) 2010 (Rp)
A Belanja Tidak Langsung 184.174.594.519 223.048.017.232
1 Belanja Gaji & Tunjangan 160.408.862.189 176.270.833.761
2 Belanja Tambahan Penghasilan 21.783.204.450 44.935.154.820
3 Belanja Penerimaan Anggota dan Pimpinan DPRD (TKI) 630.000.000 630.000.000
4 Penunjang Operasional Pimpinan DPRD 81.480.000 110.880.000
6 Operasional KDH/WKDH 400.000.000 400.000.000
7 Pemungutan Pajak Daerah 871.047.880 701.148.651
B Belanja Langsung 83.174.356.864 61.233.408.628
1 Belanja Honorarium PNS 17.381.655.023 18.157.350.791
2 Belanja Beasiswa Pendidikan PNS (Bantuan Tugas Belajar dan Ikatan Dinas) 222.424.000 159.480.000
3 Belanja Kursus , Pelatihan, Sosialisasi, Bimbingan Teknis :
Pendidikan dan Pelatihan Formal 910.036.600 1.724.295.900
Bimbingan Teknis 137.925.900 99.205.000
Pendidikan Penjenjangan Struktural 512.850.000 259.578.650
Peningkatan Ketrampilan dan Profesionalisme 50.185.650 8.022.700
Diklat Prajabatan bagi CPNS 422.116.900 581.626.800
Peningkatan dan Ketrampilan Fungsional bagi PNSD 8.600.000 9.156.900
Diklat Tehnis Tugas dan Fungsi bagi PNSD 53.363.000 151.876.375
4 Belanja Premi Asuransi Kesehatan (DPRD) - 305.000.000
5 Belanja Pakaian Dinas dan Atributnya 1.313.508.650 -
6 Belanja pakaian Khusus Hari-hari Tertentu 198.891.700 208.990.000
7 Belanja Perjalanan Dinas 1.032.078.960 1.269.431.010
8 Belanja Pemulangan Pegawai 841.228.400 962.309.700
9 Belanja Modal (Kantor, Mobil Dinas, Mebeleur, Peralatan dan Perlengkapan kantor) 60.089.492.081 37.337.084.802
Total 267.348.951.383 284.281.425.860
Sumber: DPPKAD Kota Salatiga, diolah.
Rencan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
III - 71
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
III - 72
3.2.3.Analisis Pembiayaan Daerah
3.2.3.1. Arus Kas Bebas (Free Cash Flow)
Arus Kas bebas menunjukan jumlah uang yang masih tersisa
setelah pemerintah daerah menjalankan operasional pokoknya dan
melakukan belanja modal dalam rangka menjaga kesinambungan
pelayanan dan peningkatan kapasitas penyelenggaraan pemerintah.
Analisis arus kas bebas dimaksudkan untuk mengukur ketersediaan
kas pemerintah daerah yang bebas penggunaannya sesuai dengan
kebijakan (diskresi) daerah untuk pemenuhan kewenangan pilihannya
setelah dilakukan pengeluaran kas dalam rangka pelaksanaan
kewenangan wajibnya. Pemerintah Daerah yang kinerja keuangannya
baik akan memiliki arus kas bebas yang positip berarti bahwa
pemerintah daerah memiliki kelebihan kas (surplus) yang dapat
digunakan untuk menambah dana cadangan, melunasi utang daerah
atau melakukan investasi daerah dalam bentuk penyertaan modal.
Semakin besar nilai arus kas bebas maka semakin baik kinerja
keuangan pemerintah daerah. Rasio ini dihitung dengan mengurangi
jumlah arus kas bersih aktifitas operasi dengan arus keluar kas
aktifitas investasi aset non keuangan.
Rasio „Free Cash Flow” Pemerintah Kota Salatiga selama 5 (lima)
tahun sejak tahun 2007 sampai dengan 2011 menunjukan tingkat
yang fluktiatitif. Pada tahun 2007 sebesar Rp 48.914.890.861,- dan
pada tahun 2008 turun menjadi sebesar Rp 22.192.832.294,- serta
pada tahun 2009 menjadi sebesar Rp (57.423.805.358,-). Tahun 2010
sebesar Rp (7.830.795.582,-). Sedangkan tahun 2011 sebesar
Rp.24.960.868.311. Berdasarkan data diatas, arus kas bebas
menurun secara signifikan selama tahun 2007 sampai dengan tahun
2010. Penurunan arus kas bebas memberikan sinyal negatip yang
direfleksikan dari adanya penurunan arus kas operasi selama 4
(empat) tahun berturut-turut yang dibarengi dengan kenaikan belanja
modal. Jika dilihat dari kinerja arus kas bebas, maka tahun 2007
merupakan kinerja yang paling baik dibanding tahun sebelumnya.
Sedangkan tahun 2009 merupakan tahun yang paling jelek
kinerjanya. Hal ini karena pada tahun tersebut terjadi minus arus kas
bebas Rp 57.423.805.358,- yang menandakan bahwa pemerintah
tidak mempunyai surplus arus kas bebas sehingga harus dibiayai dari
sisa lebih perhitungan anggaran tahun sebelumnya (SilPA).
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
III - 73
3.2.3.2. Analisis Sisa Lebih Perhitungan Anggaran
Analisis ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara riil
sisa lebih pembiayaan anggaran yang dapat digunakan dalam
penghitungan kapasitas pendanaan pembangunan daerah. Komponen
terbesar dari sisa lebih pembiayaan anggaran untuk tahun 2010
bersumber dari penghematan belanja atau pelampauan pendapatan.
Hal ini menunjukkan adanya perencanaan anggaran yang kurang
tepatdan atau SKPD telah berupaya menekan pengeluaran yang tidak
efisien atau tidak berhubungan langsung dengan upaya pencapaian
target kinerja (output dan outcome). Adapun Realisasi Sisa Lebih
Pembiayaan Anggaran Kota Salatiga Tahun 2007 s/d 2011 dapat
dilihat pada Tabel 3.6. berikut :
Tabel 3.6. Realisasi Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran
Kota Salatiga Tahun 2007-2011
Sumber : DPPKAD Kota Salatiga, diolah
PEMBIAYAAN 2007 2008 2009 2010 2011
PENERIMAAN DAERAH
75.202.710.897 113.355.743.562 130.354.572.756 63.759.644.347 54.359.597.754
Penggunaan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran
74.926.324.197 112.742.565.630 130.283.054.756 63.393.483.347 52.520.918.889
(SILPA) -
Pencairan Dana
Cadangan - - - - -
Hasil Penjualan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan
- 5.617.600 - - -
Penerimaan Pinjaman Daerah
- - - - -
Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman
276.386.700 116.830.092 71.518.000 366.161.000 -
Daerah 1.660.160.300
Penerimaan Piutang Daerah
- 490.730.240 - - 178.518.565
PENGELUARAN
DAERAH 11.375.036.128 5.400.000.000 10.500.000.000 4.127.249.333 2.827.000.000
Pembentukan Dana Cadangan
10.000.000.000 2.000.000.000 - - -
Penyertaan Modal ( investasi ) Pemerintah Daerah
406.000.000 2.000.000.000 10.500.000.000 3.127.249.333
2.200.000.000
Pembayaran Pokok Hutang
419.036.128 - - - -
Pemberian
Pinjaman Daerah 550.000.000 1.400.000.000 - 1.000.000.000 627.000.000
PEMBIAYAAN NETTO
63.827.674.769 107.955.743.562 119.854.572.756 59.632.395.014 51.532.597.754
Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA)
112.742.565.630 130.283.054.756 63.393.301.347 52.520.918.889 71.087.709.512
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
III - 74
3.2.3.3. Dana Cadangan
Pembentukan Dana Cadangan dilaksanakan mulai tahun
anggaran 2003 yang bertujuan untuk membiayai pelaksanaan
program dan kegiatan pembangunan yang penyediaan dananya tidak
dapat sekaligus atau sepenuhnya dibebankan dalam satu tahun
anggaran dan sampai dengan tahun anggaran 2011 dana yang
terhimpun sebesar Rp 60.000.000.000,-. Untuk optimalisasi
pembangunan daerah, Pemerintah Kota Salatiga telah menerbitkan
Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 1 Tahun 2010 tentang
Pembentukan Dana Cadangan yang mengamanatkan pengalokasian
dana cadangan untuk pembangunan yang bersifat strategis dan
kegiatannya memerlukan biaya yang cukup besar. Selanjutnya
penggunaan Dana Cadangan tersebut akan dipergunakan untuk
mendukung visi dan misi Pemerintah Kota Salatiga tahun 2011-2016,
yang pelaksanaannya didasarkan pada Peraturan Daerah Kota
Salatiga Nomor 10 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan
Daerah Kota Salatiga Nomor 1 Tahun 2010 tentang Pembentukan
Dana Cadangan yang peruntukkannyadiarahkan pada kegiatan
strategis yang menyentuh pada kebutuhan masyarakat kecil.
3.2.4. Analisis Neraca Daerah
Neraca pemerintah daerah Kota Salatiga merupakan laporan
keuangan yang menyajikan informasi tentang posisi keuangan daerah
pada akhir tahun tertentu, yakni per 31 Desember. Tabel 3.7.
menyajikan ringkasan rekening-rekening Neraca Kota Salatiga 31
Desember 2008 dan 2009. Berdasarkan ringkasan ini dapat dipahami
beberapa hal, yakni :
1) Aset lancar mengalami penurunan sebesar 46,97%. Penurunan
aset lancar ini terutama disebabkan oleh adanya
pencairan/divestasi rekening deposito sebesar
Rp.102.000.000.000,- pada tahun 2009. Jumlah uang daerah
pada rekening Kas di Kas Daerah mengalami kenaikan sebesar
123,48% dengan konsekuensi berkurangnya kas yang ada di
bendahara penerimaan dan bendahara pengeluaran. Hal ini
menunjukkan lebih tertibnya penyetoran sisa kas di bendahara ke
Kas Daerah;
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
III - 75
2) Jumlah investasi jangka panjang mengalami kenaikan cukup
signifikan, yakni sebesar 32,23%. Investasi jangka panjang ini
memiliki dua tujuan, yakni meningkatkan pendapatan daerah
berupa pendapatan asli daerah (PAD) dan peningkatan kualitas
pelayanan masyarakat, terutama melalui Badan Usaha Milik
Daerah (BUMD);
3) Secara total nilai aset tetap daerah mengalami peningkatan
sebesar 11,83%. Jumlah aset tetap Pemerintah Kota Salatiga
adalah Rp 1.156.921.797.543 dengan komponen terbesar berupa
Tanah, Jalan, Irigasi, dan Jaringan, dan Gedung dan Bangunan.
Jumlah aset tetap yang besar ini memiliki implikasi terhadap
biaya pemeliharaan yang juga relatif besar, terutama untuk Jalan,
Irigasi, dan Jaringan, dan Gedung dan Bangunan. Di sisi lain, aset
tetap yang besar ini bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan
pendapatan asli daerah, misalnya melalui kerja sama dengan
pihak ketiga;
4) Kewajiban yang dimiliki Pemerintah Kota Salatiga hanya bersifat
jangka pendek, yakni Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) dan
Kewajiban jangka Pendek Lainnya. Pemerintah Kota Salatiga tidak
memiliki kewajiban jangka panjang, sehingga tidak memiliki beban
bunga dan angsuran atas pokok pinjaman yang harus dibayar
setiap tahun.
Secara umum tidak ada permasalahan yang krusial dalam
neraca daerah. Permasalahan yang muncul hanya tentang pencatatan
dan pengolahan asset daerah, antara lain :
1) Belum tersedia peraturan daerah tentang pengelolaan barang milik
daerah;
2) Belum tersedia peraturan Walikota tentang pedoman teknis
pengelolaan barang milik daerah;
3) Belum tersedia peraturan Walikota tentang Kebijakan Akuntansi
Pemerintah yang mengatur kenijakan aset daerah dengan cukup
memadai;
4) Belum tersedianya database barang/aset daerah;
5) Rendahnya kualitas aparatur yang mengelola/menyimpan aset
daerah.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
III - 76
Tabel 3.7. Ringkasan Neraca Pemerintah Kota Salatiga
Per 31 Desember 2008 dan 2009
URAIAN
Jumlah Kenaikan/Penurununan
Tahun 2008 Tahun 2009 Jumlah %
Aset Lancar 137.344.565.866,34 72.840.085.887,08 (64.504.479.979,26) (46,97)
1 Kas di Kas Daerah 28.032.849.174,00 62.648.379.855,00 34.615.530.681,00 123,48
2 Kas di Bendahara Pengeluaran 318.285.937,00 39.760.147,00 (278.525.790,00) (87,51)
3 Kas di Bendahara Pengeluaran BLU RSUD
724.349.149,00 724.349.149,00
4 Kas di Bendahara Penerimaan 70.222.879,00 11.616.252,00 (58.606.627,00) (83,46)
5 Kas di Bendahara Penerimaan BLU RSUD - 25.442.348,00 5.442.348,00
6 Investasi Jangka Pendek – Deposito 102.000.000.000,00 - (102.000.000.000,00) (100,00)
7 Belanja Dibayar Dimuka 402.836.078,34 631.432.810,11 28.596.731,77 56,75
8 Piutang Pajak 926.088.825,00 838.810.150,00 (87.278.675,00) (9,42)
9 Piutang Retribusi 328.585.241,00 2.609.880.531,97 2.281.295.290,97 694,28
10 Bagian Lancar Tagihan kepada Satuan Kerja 65.000.000,00
(65.000.000,00) (100,00)
11 Piutang Lainnya 128.872.250,00 117.638.250,00 (11.234.000,00) (8,72)
12 Persediaan 5.071.825.482,00 5.192.776.394,00 120.950.912,00 2,38
Investasi Jangka Panjang 30.448.173.151,82 40.261.575.817,00 9.813.402.665,18 32,23
1 Jumlah Investasi Non Permanen 6.550.826.484,82 5.864.229.150,00 (686.597.334,82) (10,48)
2 Jumlah Investasi Permanen 23.897.346.667,00 34.397.346.667,00 10.500.000.000,00 43,94
Aset Tetap 1.034.508.161.981,00 1.156.921.797.543,00 122.413.635.562,00 11,83
1 Tanah 376.499.266.388,00 375.939.901.040,00 (559.365.348,00) (0,15)
2 Peralatan dan Mesin 119.995.331.496,00 150.242.328.200,00 30.246.996.704,00 25,21
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
III - 77
3 Gedung dan Bangunan 250.666.589.780,00 294.892.070.120,00 44.225.480.340,00 17,64
4 Jalan, Irigasi dan Jaringan 221.630.118.619,00 316.768.431.070,00 95.138.312.451,00 42,93
5 Aset Tetap Lainnya 15.296.297.158,00 17.458.209.463,00 2.161.912.305,00 14,13
6 Konstruksi dalam Pengerjaan 50.420.558.540,00 1.620.857.650,00 52.041.416.190,00 103,21
Dana Cadangan 50.645.865.750,00 55.618.894.680,00 4.973.028.930,00 9,82
Aset Lainya 22.006.132.377,98 22.538.363.722,98 532.231.345,00 2,42
1 Aset Tak Berwujud 1.438.023.414,00 1.338.323.414,00 (99.700.000,00) (6,93)
2 Kemitraan dengan Pihak ke Tiga 19.230.322.811,98 19.330.322.811,98 100.000.000,00 0,52
3 Aset Lain-lain 1.337.786.152,00 1.869.717.497,00 531.931.345,00 39,76
JUMLAH ASET 1.274.952.899.127,14 1.348.180.717.650,06 73.227.818.522,92 5,74
Kewajiban Jangka Pendek 2.369.529.925,00 3.058.191.306,00 688.661.381,00 29,06
1 Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) 111.976.330,00 18.369.802,00 (93.606.528,00) (83,59)
2 Kewajiban jangka Pendek Lainnya 2.257.553.595,00 3.039.821.504,00 782.267.909,00 34,65
Ekuitas Dana 1.272.583.369.202,14 1.345.122.526.344,06 72.539.157.141,92 5,70
Ekuitas Dana Lancar 134.975.035.941,34 69.781.894.581,08 (65.193.141.360,26) (48,30)
1 Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) 130.283.054.756,00 62.669.134.198,00 (67.613.920.558,00) (51,90)
2 Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) di BLU RSUD - 724.349.149,00 724.349.149,00
3 Pendapatan yang ditangguhkan 25.509.404,00 12.252.254,00 (13.257.150,00) (51,97)
4 Pendapatan yang ditangguhkan di BLU RSUD - 25.442.348,00 25.442.348,00
5 Penerimaan pembiayaan yang ditangguhkan 817.500,00 - (817.500,00) (100,00)
6 Cadangan Belanja Dibayar Dimuka 402.836.078,34 631.432.810,11 228.596.731,77 56,75
7 Cadangan Piutang 1.383.546.316,00 3.566.328.931,97 2.182.782.615,97 157,77
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
III - 78
8 Cadangan Persediaan 5.071.825.482,00 5.192.776.394,00 120.950.912,00 2,38
9 Cadadangan Bagian Lancar Tagihan Kepada Dinas/Satuan Kerja 65.000.000,00
(65.000.000,00) (100,00)
10 Dana yang harus disediakan untuk pembayaran utang jangka pendek (2.257.553.595,00) (3.039.821.504,00) (782.267.909,00) 34,65
Ekuitas Dana yang Diinvestasikan 1.086.962.467.510,80 1.219.721.737.082,98 132.759.269.572,18 12,21
1 Diinvestasikan Dalam Investasi Jangka Panjang 30.448.173.151,82 40.261.575.817,00 9.813.402.665,18 32,23
2 Diinvestasikan Dalam Aset Tetap 1.034.508.161.981,00 1.156.921.797.543,00 122.413.635.562,00 11,83
3 Diinvestasikan Dalam Aset Lainnya 22.006.132.377,98 22.538.363.722,98 532.231.345,00 2,42
Ekuitas Dana yang Dicadangkan 50.645.865.750,00 55.618.894.680,00 4.973.028.930,00 9,82
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA 1.274.952.899.127,14 1.348.180.717.650,06 73.227.818.522,92 5,74
Sumber : DPPKAD Kota Salatiga, diolah
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
III - 79
3.2.5. Analisis Rasio Kinerja Keuangan Daerah
Rasio Keuangan Daerah adalah rasio yang menunjukan
tingkat kinerja keuangan Pemerintah Daerah. Analisis ini terdiri
dari Rasio Kemandirian Keuangan Daerah, Derajat Desentralisasi,
Rasio Ketergantungan Keuangan Daerah, Rasio Efektifitas PAD,
Rasio Efektifitas Pajak Daerah, Rasio Efektifitas Retribusi Daerah.
Dengan mengetahui rasio ini maka dapat diketahui kinerja
Pemerintah Daerah dalam penyelenggaraan keuangan daerah.
3.2.6. Rasio Kemandirian Keuangan Daerah
Rasio kemandirian keuangan daerah adalah rasio yang
menunjukan kemandirian keuangan pemerintah daerah dalam
penyelenggaraan pemerintahan. Rasio ini dihitung dengan cara
membandingkan jumlah PAD dengan Transfer Pemerintah Pusat
dan Propinsi serta pinjaman daerah. Semakin tinggi angka rasio ini
menunjukan semakin tinggi kemandirian keuangan pemerintah
daerah.
Rasio kemandirian keuangan Pemerintah Kota Salatiga
selama 5 (lima) tahun terakhir sejak tahun 2007 sampai dengan
tahun 2011 menunjukan tingkat yang fluktuatif. Pada tahun 2007
rasio ini 13,58 %, pada tahun 2008 turun kembali menjadi 13,24 %
dan pada tahun 2009 meningkat menjadi sebesar 16,65 % dan
tahun 2010 turun menjadi 15.37 %. Sedangkan pada tahun 2011
sebesar 15.93 %.
Secara keseluruhan rata-rata rasio kemandirian keuangan
daerah sebesar 14.96 %. Hal ini menunjukan bahwa Pemerintah
Kota Salatiga baru dapat menyelenggaraan pemerintahan secara
mandiri sebesar 14.96 %.
Grafik 3.1. Rasio Kemandirian Keuangan Daerah
0
5
10
15
20
2007 2008 2009 2010 2011
Rasio
Tahun
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
III - 80
3.2.6.1. Derajat Desentralisasi
Rasio ini menunjukkan derajat kontribusi PAD terhadap total
pendapatan daerah. Derajat desentralisasi dihitung berdasarkan
perbandingan antara jumlah PAD dengan total Pendapatan daerah.
Semakin tinggi kontribusi PAD maka semakin tinggi kemampuan
pemerintah daerah dalam penyelenggaraan desentralisasi.
Derajat desentralisasi pemerintah Kota Salatiga selama 5
(lima) tahun sejak tahun 2007 sampai dengan 2011 menunjukan
tingkat yang fluktuatif. Pada tahun 2007 derajat desentralisasi
sebesar 11,96 %, pada tahun 2008 turun kembali menjadi 11,56 %
dan pada tahun 2009 meningkat kembali menjadi sebesar 14,10 %
serta tahun 2010 sebesar 12.53%. Sedangkan pada tahun 2011
sebesar 13.74 %. Derajat desentralisasi tahun 2011 menunjukaan
bahwa Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Salatiga hanya dapat
“mengcover” total pendapatan daerah sebesar 13.74 % sehingga
belum dapat secara maksimal menyelenggarakan desentralisasi.
Secara keseluruhan rata-rata rasio Derajat Desentralisasi
Pemerintah Daerah sebesar 12,78 %. Hal ini menunjukan bahwa
selama 5 (lima) tahun terakhir Pemerintah Kota Salatiga baru dapat
menyelenggarakan asas Desentralisasi sebesar 12,78 %.
Grafik 3.2.
Derajat Desentralisasi
3.2.6.2. Rasio Ketergantungan Keuangan Daerah
Rasio ketergantungan keuangan daerah dihitung dengan cara
membandingkan jumlah pendapatan transfer yang diterima dengan
total pendapatan daerah. Semakin tinggi rasio ini maka semakin
0
2
4
6
8
10
12
14
16
2007 2008 2009 2010 2011
Rasio
Tahun
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
III - 81
besar tingkat ketergantungan pemerintah daerah terhadap
pemerintah pusat.
Rasio ketergantungan keuangan daerah pemerintah Kota
Salatiga selama 5 (lima) tahun sejak tahun 2007 sampai dengan
2011 menunjukan tingkat yang fluktuatif. Pada tahun 2007 Rasio
ini 88,04 %, pada tahun 2008 turun kembali menjadi 87,25 % dan
pada tahun 2009 turun menjadi sebesar 84,71 % dan pada tahun
2010 sebesar 81.48 %. Sedangkan tahun 2011 sebesar 86.26%
Secara keseluruhan rata-rata rasio ini selama 5 (lima) tahun
terakhir berada pada tingkat 85,55 % yang berarti bahwa dalam
penyelenggaraan pemerintahan Pemerintah Kota Salatiga sangat
tergantung pada Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat dengan
tingkat ketergantungan sebesar 85,55 %.
Grafik 3.3. Rasio Ketergantungan Keuangan Daerah
3.2.6.3. Rasio Efektifitas PAD
Rasio efektifitas PAD dihitung dengan cara membandingkan
realisasi penerimaan PAD dengan target (anggaran) PAD. Rasio
efektifitas PAD menunjukan kemampuan pemerintah daerah dalam
memobilisasi penerimaan PAD sesuai dengan yang ditargetkan.
Kemampuan memperoleh PAD dikategorikan efektif apabila rasio ini
mencapai minimal 1% atau 100%.
Rasio efektifitas PAD Pemerintah Kota Salatiga selama 5 (lima)
tahun sejak tahun 2007 sampai dengan 2011 menunjukan
peningkatan. Namun pada tahun 2010 rasio ini tidak tercapai
100%. Pada tahun 2007 rasio ini 112,69 %, pada tahun 2008
meningkat menjadi 123,37 % dan pada tahun 2009 turun menjadi
sebesar 105,84 % dan tahun 2010 turun kembali menjadi 98.60 %.
78
80
82
84
86
88
90
2007 2008 2009 2010 2011
Rasio
Tahun
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
III - 82
Sedangkan tahun 2011 sebesar 107.70%. Secara keseluruhan
selama 5 (lima) tahun terakhir rasio efektifitas PAD masih berkisar
109.64 %. Artinya bahwa selama 5 (lima) tahun tersebut
Pemerintah Kota Salatiga dapat secara efektif menggunakan dan
memobilisasi semua sumber daya yang dimiliki sehingga efektifitas
pencapaian PAD tercapai bahkan melebihi dari target yang
ditetapkan.
Grafik 3.4.
Rasio Efektifitas PAD
3.2.6.4. Rasio Efektifitas Pajak Daerah
Rasio efektifitas Pajak Daerah dihitung dengan cara
membandingkan realisasi penerimaan Pajak Daerah dengan target
(anggaran) Pajak Daerah. Rasio efektifitas Pajak Daerah
menunjukan kemampuan pemerintah daerah dalam memobilisasi
penerimaan Pajak Daerah sesuai dengan yang ditargetkan.
Kemampuan memperoleh Penerimaan Pajak Daerah dikategorikan
efektif apabila rasio ini mencapai minimal 1% atau 100 %.
Rasio efektifitas Pajak Daerah Pemerintah Kota Salatiga
selama 5 (lima) tahun sejak tahun 2007 sampai dengan 2011
menunjukan peningkatan kecuali pada tahun 2007. Pada tahun
2007 rasio ini 106,96 %, pada tahun 2008 meningkat menjadi
114,64 % dan pada tahun 2009 turun sedikit sebesar 114,12 %.
Tahun 2010 turun sedikit menjadi 113.58 %. Tahun 2011 sebesar
118.52%. Secara keseluruhan selama 5 (lima) tahun terakhir sejak
tahun 2007 sampai dengan 2011 Rasio efektifitas Pajak Daerah
sebesar 113.56 %, ini menunjukan bahwa Pemerintah Kota Salatiga
dapat memobilisasi semua sumber daya yang dimiliki sehingga
efektifitas pencapaian Pajak Daerah tercapai bahkan melebihi dari
target yang ditetapkan.
0
20
40
60
80
100
120
140
2007 2008 2009 2010 2011
Rasio
Tahun
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
III - 83
Grafik 3.5. Rasio Efektifitas Pajak Daerah
3.2.6.5. Rasio Efektifitas Retribusi Daerah
Rasio efektifitas Retribusi Daerah dihitung dengan cara
membandingkan realisasi penerimaan retribusi Daerah dengan
target (anggaran) Retribusi Daerah. Rasio efektifitas Retribusi
Daerah menunjukan kemampuan pemerintah daerah dalam
memobilisasi semua seumber daya guna mencapai penerimaan
Retribusi Daerah sesuai dengan yang ditargetkan. Kemampuan
memperoleh Penerimaan Retribusi Daerah dikategorikan efektif
apabila rasio ini mencapai minimal 1% atau 100 %.
Rasio efektifitas Retribusi Daerah Pemerintah Kota Salatiga
selama 5 (lima) tahun sejak tahun 2007 sampai dengan 2011
menunjukan peningkatan kecuali pada tahun 2007. Pada tahun
2007 rasio ini 105,15 %, pada tahun 2008 meningkat menjadi
113,29 % dan pada tahun 2009 meningkat menjadi sebesar
117,87%. Tahun 2010 turun menjadi 113.63 %. Sedangkan tahun
2011 sebesar 116.02%. Secara keseluruhan sejak tahun 2007
sampai dengan 2011 rasio efektifitas sebesar 113.19 %. Ini
menunjukan bahwa Pemerintah Kota Salatiga dapat memobilisasi
semua sumber daya yang dimiliki sehingga efektifitas pencapaian
Retribusi Daerah tercapai bahkan melebihi dari target yang
ditetapkan.
100
102
104
106
108
110
112
114
116
118
120
2007 2008 2009 2010 2011
Rasio
Tahun
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
III - 84
Grafik 3.6. Rasio Efektifitas Retribusi Daerah
3.3. Analisis Kerangka Pendanaan
Analisis kerangka pendanaan bertujuan untuk menghitung
kapasitas riil keuangan daerah yang akan dialokasikan untuk
pendanaan program pembangunan jangka menengah daerah
selama 5 (lima) tahun ke depan. Pengidentifikasi seluruh
penerimaan daerah dan ke pos-pos mana sumber penerimaan
tersebut akan dialokasikan senantiasa dilakukan secara cermat
secara tahunan melalui penyusunan Kebijakan Umum APBD (KUA)
dan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS).
Kapasitas riil keuangan daerah adalah total penerimaan
daerah setelah dikurangkan dengan berbagai pos atau belanja dan
pengeluaran pembiayaan yang wajib dan mengikat serta prioritas
utama. Sebelum dialokasikan ke berbagai pos belanja dan
pengeluaran, besaran masing-masing sumber penerimaan memiliki
kebijakan pengalokasian yang harus diperhatikan, antara lain :
1) Penerimaan pajak dan retribusi daerah diupayakan alokasi
belanjanya pada program atau kegiatan yang berhubungan
langsung dengan peningkatan layanan dimana retribusi pajak
tersebut dipungut;
2) Penerimaan dari pendapatan hasil pengelolaan aset daerah yang
dipisahkan dialokasikan kembali untuk upaya-upaya
peningkatan kapasitas dimana dana penyertaan dialokasikan
sehingga menghasilkan tingkat pengembalian investasi terbaik
bagi kas daerah;
95
100
105
110
115
120
2007 2008 2009 2010 2011
Rasio
Tahun
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
III - 85
3) Penerimaan dana alokasi umum diprioritaskan bagi belanja
umum pegawai dan operasional rutin pemerintahan daerah;
4) Penerimaan dari dana alokasi khusus dialokasikan sesuai
dengan tujuan dimana dana tersebut dialokasikan;
5) Penerimaan dana bagi hasil agar dialokasikan secara memadai
untuk perbaikan layanan atau perbaikan lingkungan sesuai
jenis dana bagi hasil didapat.
Kebijakan untuk kerangka pendanaan ini diatur lebih jauh
dalam Peraturan Daerah tentang Pokok-pokok Pengelolaan
Keuangan Daerah dan mekanisme dan pedoman teknis
pelaksanaannya akan diatur dalam beberapa Peraturan Walikota.
3.4. Permasalahan Umum dan Opsi Kebijakan Keuangan Daerah
Berdasarkan uraian di atas, beberapa permasalahan yang
dihadapi oleh pemerintah Kota Salatiga dirangkum dalam Tabel 3.8.
berikut ini.
Tabel 3.8. Permasalahan Umum dan Opsi Kebijakan Keuangan Daerah
No MMaassaallaahh UUmmuumm
KKeeuuaannggaann DDaaeerraahh
Permasalahan
Kondisi Masa Kini Kondisi yang Diharapkan
(Target Kinerja)
1. Pendapatan Daerah
1.1. Pendapatan Asli
Daerah.
1.2. Dana
Perimbangan.
1.3. Lain-Lain Pendapatan
Yang Sah.
Peraturan Daerah tentang pokok-pokok pengelolaan
keuangan daerah belum
mengakomodasi beberapa
peraturan perundang-
undangan yang baru,
khususnya untuk mengakomodasi
komponen PAD sesuai
dengan UU No.28/2009
tentang Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah dan PP No. 91/2010 Tentang
Jenis Pajak Daerah yang
Dipungut Berdasarkan
Penetapan Kepala Daerah
atau Dibayar Sendiri Oleh
Wajib Pajak dan PP No. 69/2010 tentang Tata
Cara Pemberian dan
Pemanfaatan Insentif
Pemungutan Pajak
Daerah dan Retribusi Daerah.
Peraturan Daerah tentang Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah belum
disesuaikan dengan UU
No. 28/2009, sehingga
Peraturan daerah tentang pokok-pokok pengelolaan
keuangan daerah
mengakomodasi semua
peraturan perundang-
undangan di atasnya (UU
dan PP).
Tersedianya peraturan Walikota tentang sistem
dan prosedur pengelolaan
keuangan daerah yang
telah disesuaikan dengan
peraturan perundang-
undangan yang baru (UU, PP, Permendagri).
Tersedianya sistem dan mekanisme pemungutan
pajak dan retribusi yang
lebih efisien dan efektif.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
III - 86
No MMaassaallaahh UUmmuumm
KKeeuuaannggaann DDaaeerraahh
Permasalahan
Kondisi Masa Kini Kondisi yang Diharapkan
(Target Kinerja)
perlu segera disesuaikan.
Petunjuk Pelaksanaan terhadap peraturan-
peraturan daerah hasil
revisi juga belum dibuat,
sehingga perlu segera
dibuat agar pelaksanaannya lebih
lancar.
Peraturan Walikota tentang sistem dan
prosedur pengelolaan
keuangan daerah belum disesuaikan dengan
peraturan perundang-
undangan yang baru.
Kurangnya kesadaran wajib pajak dalam
memenuhi kewajiban
pembayaran pajak dan retribusi.
2. Belanja Daerah
2.1. Belanja Tidak Langsung
2.2. Belanja
Langsung
Belum tersedianya Peraturan Daerah dan
Peraturan walikota tentang Penganggaran
Daerah yang
komprehensif dan relevan
dengan kebutuhan
daerah.
Belum tersedianya database keuangan daerah yang menyimpan
data dan statistik
keuangan daerah secara
lengkap, setidaknya
untuk kurun waktu 15 tahun terakhir.
Dibutuhkan penyusunan kembali dokumen analisis
standar belanja yang
komprehensif.
Belum tersedianya peraturan daerah dan
peraturan walikota tentang perencanaan
pembangunan daerah
dan pedoman
pelaksanaannya berupa
peraturan walikota.
Tersedianya peraturan daerah dan peraturan
walikota yang sesuai dengan peraturan
perundang-undangan
terbaru dan relevan
dengan kebutuhan
daerah tentang
penganggaran daerah
Tersedianya database keuangan daerah yang
menyimpan data dan
statistik keuangan daerah
secara lengkap.
Tersedianya Peraturan Walikota tentang : 1. Penganggaran daerah.
2. Analisis standar
belanja (ASB) yang
komprehensif
3. Pedoman pengadaan
barang/jasa yang dananya bersumber
dari APBD Kota
Salatiga.
3.
Pembiayaan Daerah
Kebijakan tentang pembiayaan daerah
belum diatur secara
lengkap dalam Peraturan daerah tentang pokok-
pokok pengelolaan
keuangan daerah.
Belum tersedia peraturan walikota tentang
pedoman teknis
penganggaran tahun jamak.
Tersedia perangkat peraturan perundang-
undangan yang berlaku
di Kota Salatiga, yakni peraturan daerah dan
peraturan kepala daerah,
yang secara jelas dan
tegas mengatur tentang
pembiayaan daerah.
Tersedianya Perda
No.1/2010 tentang Pembentukan Dana
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
III - 87
No MMaassaallaahh UUmmuumm
KKeeuuaannggaann DDaaeerraahh
Permasalahan
Kondisi Masa Kini Kondisi yang Diharapkan
(Target Kinerja)
Belum tersedia peraturan walikota tentang
pedoman teknis
pembiayaan daerah.
Belum dilakukan revisi terhadap Perda
No.1/2010 tentang
Pembentukan Dana Cadangan.
Cadangan yang telah
direvisi.
Terlaksananya proyek pembangunan strategis
dan monumental yang
didanai dari dana
cadangan.
4. Aset Daerah Belum tersedia peraturan daerah tentang
pengelolaan barang milik daerah.
Belum tersedia Peraturan Walikota tentang
pedoman teknis
pengelolaan barang milik
daerah.
Belum tersedia Peraturan
Walikota tentang Kebijakan Akuntansi
Pemerintah yang
mengatur kenijakan aset
daerah dengan cukup
memadai.
Belum tersedianya database barang/aset
daerah.
Rendahnya kualitas aparatur yang
mengelola/menyimpan
aset daerah.
Tersedia perangkat peraturan perundang-
undangan yang berlaku di Kota Salatiga, yakni
peraturan daerah dan
peraturan kepala daerah,
yang secara jelas dan
tegas mengatur tentang pengelolaan barang milik
daerah.
Tersedia Peraturan Walikota tentang
Kebijakan Akuntansi
Pemerintah yang
mengatur kenijakan aset daerah dengan cukup
memadai.
Tersedianya database barang/aset daerah.
Tersedianya aparatur daerah penyimpan
barang/aset daerah yang
berkualitas dan berkapasitas baik.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
IV - 88
BAB IV
ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS
4.1. Permasalahan Pembangunan
Permasalahan pembangunan daerah merupakan ”gap
expectation” antara kinerja pembangunan yang dicapai saat ini dengan
yang direncanakan serta antara apa yang ingin dicapai di masa
datang dengan kondisi riil saat perencanaan dibuat. Potensi
permasalahan pembangunan Kota Salatiga pada umumnya timbul
dari kekuatan yang belum didayagunakan secara optimal, kelemahan
yang tidak diatasi, peluang yang tidak dimanfaatkan, dan ancaman
yang tidak diantisipasi.
Perumusan permasalahan pembangunan akan mengidentifikasi
berbagai faktor yang mempengaruhi keberhasilan/kegagalan kinerja
pembangunan daerah di masa lalu, dilakukan dengan menganalisis
lingkungan internal maupun eksternal dan dengan
mempertimbangkan masukan dari SKPD. Permasalahan
pembangunan yang teridentifikasi menjadi input bagi perumusan
tujuan dan sasaran yang bersifat prioritas sesuai platform Walikota.
Permasalahan pembangunan Kota Salatiga diuraikan menurut urusan
pemerintahan daerah yang dianggap memiliki pengaruh kuat terhadap
munculnya permasalahan pada urusan lainnya. Hal ini dimaksudkan
agar permasalahan yang ada dapat dipetakan dalam berbagai
permasalahan yang terkait dengan urusan yang menjadi kewenangan
dan tanggung jawab pemerintah daerah Kota Salatiga, sehingga dapat
ditentukan isu-isu strategis pembangunan jangka menengah daerah
Kota Salatiga untuk periode tahun 2011-2016.
Adapun permasalahan-permasalahan pembangunan di Kota
Salatiga diantaranya :
1) Belum terpenuhinya kualitas SDM pendidik dan tenaga
kependidikan;
2) Belum terpenuhinya kualitas SDM dan pelayanan kesehatan yang
terjangkau;
3) Belum tuntasnya penanganan penanggulangan kemiskinan;
4) Belum terpenuhinya infrastruktur jalan;
5) Belum tertatanya system perparkiran;
6) Tingginya angka kematian ibu dan balita;
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
IV - 89
7) Meningkatnya jumlah penderita HIV/AIDS dan penyakit menular
lainnya;
8) Kurangnya ruang terbuka hijau public;
9) Terbatasnya akses permodalan dan pemasaran pelaku usaha
mikro, kecil dan menengah (UMKM);
10) Belum semua rumah tangga mendapatkan akses pelayanan
sanitasi dasar;
11) Belum terwujudnya Kota Salatiga sebagai Kota Pendidikan dan
Olahraga, Perdagangan dan Jasa serta transit Pariwisata;
12) Belum optimalnya penyelenggaraan good governance;
13) Belum optimalnya kemampuan dan profesionalisme aparatur
pemerintah daerah;
14) Belum maksimalnya penanganan penyandang masalah
kesejahteraan sosial (PMKS);
15) Masih kurangnya kompetensi pencari kerja dibandingkan dengan
tuntutan pasar kerja yang ada;
16) Belum tertatanya pasartradisional dan PKL.
4.2. Isu Strategis
Berdasarkan pada perkembangan situasi, kondisi dan
permasalahan pembangunan di atas, dan sesuai dengan visi dan
misi dalam RPJMD Tahun 2011-2016 yang diselaraskan dengan
Prioritas Pembangunan Kota Salatiga, maka dirumuskan beberapa
isu strategis yang perlu mendapat perhatian khusus yaitu :
1) Belum terpenuhinya kualifikasi pendidik dan tenaga kependidikan
sesuai standar;
2) Belum optimalnya akses, pemerataan, mutu, relevansi dan daya
saing pendidikan;
3) Menurunnya kesehatan ibu dan anak serta status gizi buruk
masyarakat;
4) Meningkatnya penderita HIV/AIDS dan penyakit menular lainnya;
5) Rencana Pembangunan Jalan Tol Semarang – Solo;
6) Semakin maraknya pembangunan toko modern.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
V - 108
Tabel 5.2. Tujuan dan Sasaran Pada Setiap Misi Kota Salatiga
MISI 1 : Menyediakan Pemenuhan Kebutuhan Layanan Dasar
TUJUAN SASARAN
1. Mengembangkan pemerataan akses dan mutu pendidikan
pada jenjang pendidikan PAUD, SD-MI, SMP-MTS, SMU/SMK/MA
a. Meningkatnya ketersediaan sarana dan prasarana pada
semua jenjang pendidikan dalam rangka meningkatkan pelayanan pendidikan kepada masyaraka
b. Meningkatnya keterjangkauan pelayanan pendidikan pada
semua jenjang pendidikan bagi segenap lapisan masyaraka c. Meningkatnya kelayakan dan sertifikasi tenaga pendidik dan
kependidikan d. Meningkatnya kualitas, relevansi dan daya saing pendidikan
pada semua jenjang pendidikan termasuk kualitas pendidik
dan tenaga kependidikan e. Meningkatnya kesesuaian kurikulum dan kebutuhan dunia
kerja f. Meningkatnya pembinaandan pemasyarakatan olahraga
2. Meningkatkan cakupan, jenis, dan kualitas layanan
kesehatan masyarakat dan keluarga berencana
a. Meningkatnya kualitas dan kapasitas pelayanan kesehatan
masyarakat baik pelayanan kesehatan dasar maupun rujukan b. Tersedianya fasilitas pelayanan kesehatan dengan biaya yang
terjangkau c. Terlaksanya Pembinaan di bidang kesehatan, keluarga
berencana
d. Tersedianya pelayanan kesehatan dan keluarga berencana bagi warga miskin/kurang mampu
e. Peningkatan kualitas SDM tenaga kesehatan dan keluaga berencana
f. Pengendalian penyebaran HIV AIDS dan penyakit menular
lainnya g. Peningkatan kesehatan ibu dan anak melalui penurunan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
V - 109
TUJUAN SASARAN
angka kematian ibu, bayi dan balita h. Peningkatan status gizi masyarakat
i. Menurunnya angka kesakitan j. Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin
tersedianya upaya kesehatan yang paripurna, merata,
bermutu dan berkeadilan k. Meningkatnya sarana dan jangkauan KIE bidang kesehatan
kepada masyarakat
3. Meningkatkan kualitas dan kecepatan pelayanan akte catatan sipil (Akte Kelahiran, KTP) dan dokumen
administrasi kependudukan lainnya (Surat Keterangan Domisili, Surat Keterangan Pindah, Kartu Keluarga)
Peningkatan mutu pelayanan dokumen catatan sipil dan dokumen administrasi kependudukan lainnya.
4. Menciptakan kemandirian dalam bidang ketahanan pangan a. Meningkatnya penyediaan sumber pangan alternatif b. Tercapainya analisis pola pangan harapan masyarakat
5. Meningkatkan layanan dan fasilitas serta akses masyarakat terhadap kesediaan sanitasi dan air bersih
a. Tersedianya sanitasi dan air bersih b. Terciptanya peningkatan kualitas pelayanan fasilitas air
bersih dan sanitasi
MISI 2 : Mengelola Tata Ruang Kota yang Berkelanjutan dan Berwawasan Lingkungan
TUJUAN SASARAN
1. Meningkatkan pembangunan infrastruktur yang memiliki daya dukung dan daya ungkit terhadap pembangunan
ekonomi dan sosial dengan mengutamakan kepentingan masyarakat luas
Terwujudnya peningkatan kualitas dan kuantitas infrastruktur yang memiliki daya dukung dan daya gerak ekonomi sosial,
transportasi, komunikasi dan informatika, tata kota perumahan dan pemukiman
2. Meningkatnya konservasi dan pemanfaatan lingkungan
hidup untuk mendukung pertumbuhan ekonomi
a. Meningkatnya kualitas dan kuantitas jaringan irigasi dan
konservasi sumber daya air dan pemanfaatan lingkungan hidup
b. Menurunnya pencemaran lingkungan
3. Meningkatkan kualitas dan kuantitas pengelolaan limbah
padat dan cair serta pelayanan penanganan sampah
Meningkatnya kuantitas dan kualitas pengelolaan limbah padat,
limbah cair dan sampah
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
V - 110
MISI 3 : Mengembangkan PenangananPenyandangMasalah Kesejahteraan Sosial
TUJUAN SASARAN
1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas rehabilitasi dan
penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosia
a. Menurunnya jumlah penyandang masalah kesejahteraan
sosial b. Terciptanya peningkatan pembinaan dan pemberdayaan
terhadap para penyandang masalah kesejahteraan sosial
c. Terwujudnya jaminan dan perlindungan sosial bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial
d. Terlaksananya pelayanan rehabilitasi dan sarana prasarana
kesejahteraan sosial e. Menurunnya prosentase rumah tangga miskin
2. Meningkatkan upaya penanganan mitigasi bencana dan penanganan keluarga korban paska bencana
a. Meningkatnya kesadaran masyarakat dalam meminimalkan potensi terjadinya bencana
b. Meningkatnya keahlian dan keterampilan anggota masyarakat dalam menanggulangi bencana untuk meminimalkan dampak bencana
MISI 4 : Meningkatkan Perekonomian Daerah Berbasis Ekonomi Kerakyatan dan PartisipasiMasyarakat dalam Proses
Pembangunan
TUJUAN SASARAN
1. Meningkatkanjumlah UKM, koperasi, dan sentra-sentra perekonomian rakyat yang produktif
a. Meningkatnya jumlah UKM yang produktif b. Meningkatnya jumlah koperasi yang produktif
c. Meningkatnya jumlah sentra perekonomian rakyat yang produktif
d. Meningkatnya produksi dan produktifitas hasil perikanandanpertanian dalam arti luas
e. Meningkatnya keberdayaan kelompok masyarakat kurang
mampu f. Meningkatnya produksi dan produktivitas UKM,
Koperasidansentraperekonomian
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
V - 111
TUJUAN SASARAN
2. Meningkatkan daya dukung pemangku kepentingan bagi pengembangan UKM dan koperasi
a. Meningkatnya daya dukung pemangku kepentingan terhadap pembangunan UKM dan Koperasi
b. Meningkatnya kerjasama antara pelaku usaha kecil dan mikro dengan para pemangku kepentingan
c. Meningkat pembinaan dan pendampingan terhadap para
pelaku UKM dan koperasi d. Meningkatnya akses permodalan usaha bagi koperasi, dan
UKM
e. Meningkatnya kelembagan kewirausahaan dan koperasi
3. Meningkatkan potensi dan daya saing daerah melalui
peningkatan investasi
a. Meningkatnya daya saing daerah
b. Meningkatnya pelayanan dan perijinan investasi c. Meningkatnya promosi peluang investasi
d. Terjaminnya keamanan berusaha
4. Meningkatkan kualitas, penyerapan dan perlindungan tenaga kerja
a. Meningkatkan ketersediaan lapangan kerja bagi masyarakat b. Meningkatnya kualitas tenaga kerja
c. Meningkatnya penyerapan tenaga kerja d. Terwujudnya perlindungan ketenagakerjaan
e. Terwujudnya fasilitasi ketransmigrasian
5. Meningkatkan sumber-sumber penerimaan daerah untuk
mendukung kemandirian keuangan daerah
a. Meningkatnya sumber-sumber penerimaan daerah
b. Meningkatnya kemandirian keuangan daerah
6. Meningkatkan pengelolaan pasar tradisional yang representatif
a. Terwujudnya pengelolaan pasar tradisional yang representatif b. Terwujudnya jaminan dan perlindungan keberadaan pasar
tradisional
7. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam perencanaan,
pelaksanaan, dan pengawasan pembangunan daerah
Peningkatan partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan
daerah melalui berbagai forum
MISI 5 : Melestarikan Nilai-Nilai Kearifan Lokal dalam Rangka Memperkuat Identitas dan Jati Diri Daerah
TUJUAN SASARAN
1. Mengembangkan budaya lokal di masyarakat Terwujudnya pelestarian dan pengembangan budaya lokal dalam kegiatan masyarakat
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
V - 112
2. Melestarikan nilai-nilai kepahlawanan
a. Meningkatnya pemahaman tentang nilai-nilai nasionalisme dan kepahlawanan
b. Terwujudnya aktualisasi kesetiakawanan sosial
3. Melestarikan benda cagar budaya Terjaganya benda cagar budaya
4. Mengembangkan produk ciri khas kota Terwujudnya produk ciri khas Kota Salatiga
MISI 6 : Mengembangkan Hubungan yang Sinergis antara Pemangku Kepentingan Pembangunan
TUJUAN SASARAN
1. Meningkatkan koordinasi antara lembaga eksekutif dan
legislative
Terwujudnya peningkatan koordinasi antara eksekutif dan
legislatif
2. Meningkatkan koordinasi antara pemerintah daerah dengan instansi vertikal
Meningkatnya koordinasi pemerintah kota Salatiga dengan instansi vertikal
3. Meningkatkan kerukunan antara pemeluk agama,
penganut kepercayaan, suku dan etnis
a. Meningkatnya kualitas hubungan antar umat beragama, suku
dan etnis b. Meningkatnya kualitas kehidupan beragama secara harmonis
dalam rangka saling menghormati dengan semangat kekeluargaan
4. Meningkatkan stabilitas hubungan antar partai politik dan organisasi masyarakat
Terciptanya stabilitas hubungan antar partai politik dan organisasi masyarakat
MISI 7 : Meningkatkan Tata Kelola Pemerintahan dengan Prinsip-Prinsip Good Governance
TUJUAN SASARAN
1. Meningkatkan kualitas SDM Aparatur Pemerintah Terwujudnya aparatur yang kompeten dan profesional
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
V - 113
2. Meningkatkan kinerja Aparatur Pemerintah dalam memberikan pelayanan publik
a. Terwujudnya transparansi dalam penyelenggaraan pemerintah daerah
b. Meningkatnya kinerja pelayanan publik yang responsif, efektif dan efisien
c. Meningkatnya profesionalisme aparatur pemerintah
d. Terwujudnya keterbukaan informasi publik e. Tersedianya sarana dan prasarana informasi dan komunikasi
f. Meningkatnya kualitas dan kuantitas dalam penyebar luasan informasi publik
g. Meningkatnya peran dan fungsi kearsipan
h. Meningkatnya pengguna perpustakaan
3. Meningkatkan kapasitas dan keberpihakan kelembagaan
pemerintahan kepada masyarakat
a. Meningkatnya keberpihakan pemerintah kepada masyarakat
b. Menguatnya kapasitas kelembagaan masyarakat
4. Menyelenggarakan pemerintahan yang akuntabel a. Terwujudnya akuntabilitas dalam penyelenggaraan
pemerintah daerah b. Terwujudnya Perencanaan Pembangunan Daerah yang
visioner, ramah lingkungan dan sustainable
c. Meningkatnya kualitas dokumen perencanaan pembangunan daerah
MISI 8 : Mengembangkan Pemahaman Politik melalui Budaya Politik Demokratis yang Santun dan Mengedepankan Supremasi
Hukum
TUJUAN SASARAN
1. Meningkatkan nilai-nilai demokratis di masyarakat a. Terwujudnya nilai-nilai demokratisasi dalam masyarakat b. Meningkatnya partisipasi dan keterwakilan masyarakat dalam
politik
2. Meningkatkan ketentraman dan ketertiban di masyarakat Meningkatnya ketentraman dan ketertiban dalam masyarakat
3. Meningkatkan penegakkan produk hukum Meningkatnya ketaatan terhadap produk hokum
4. Meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat
terhadap produk hukum
Meningkatnya pemahaman masyarakat terhadap produk hukum
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
V - 114
MISI 9 : Mengembangkan Pengarusutamaan Gender dalam Berbagai Bidang Kehidupan dan Perlindungan Anak, Remaja, serta Perempuan dalam Segala Bentuk Diskriminasi dan Eksploitasi
TUJUAN SASARAN
1. Meningkatkan jaminan dan kepastian hukum terhadap perlindungan hak anak dan perempuan
a. Meningkatnya jaminan dan kepastian hukum terhadap perlindungan hak anak
b. Meningkatnya jaminan dan kepastian hukum terhadap
perlindungan hak perempuan c. Meningkatnya pemahaman terhadap Hak Asasi Manusia
(HAM) oleh aparat
Terjaminnya hak sipil dan hak politik warga negara
2. Menurunkan prosentase Kekerasan Dalam Rumah Tangga Turunnya prosentase kekerasan dalam rumah tangga
3. Mewujudkan Kota Layak Anak Terwujudnya kota layak anak
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
V - 90
BBAABB VV
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
PEMBANGUNAN DAERAH
Sesuai dengan Undang-Undang No. 32 tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah No. 6 tahun 2005,
pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota terpilih wajib menjabarkan
Visi dan Misinya ke dalam RPJM Daerah dan menyesuaikannya dengan
kebijakan pemerintah pusat dan provinsi. Visi dan misi merupakan keadaan
masa depan yang diharapkan dan berbagai upaya yang dilakukan melalui
program-program pembangunan yang ditawarkan oleh Walikota terpilih.
Oleh karena itu Visi dan Misi Walikota Salatiga merupakan orientasi
pembangunan Kota Salatiga 5 tahun mendatang. Berdasarkan pada kondisi
saat ini, isu-isu strategis 5 tahun mendatang, penggalian aspirasi dan
persepsi masyarakat yang telah dilakukan serta merujuk tri fungsi Kota
Salatiga yaitu, sebagai Kota Pendidikan & Olahraga, Kota Perdagangan dan
Jasa, Kota Transit Pariwisata dengan Semboyan “Salatiga Hati Beriman“
serta pesan mulia dalam Prasasti Plumpungan yang berbunyi “//Srīr = astu
swasti prajābyah śakakālātīta” mempunyai makna “Semoga Bahagia
Selamatlah Rakyat Sekalian” maka dirumuskan Visi dan Misi Kota Salatiga
pada periode tahun 2011-2016 sebagai berikut:
5.1. Visi
Adapun Visi Kota Salatiga adalah :
“Salatiga yang Sejahtera, Mandiri dan Bermartabat“
Visi diatas menempatkan masyarakat Kota Salatiga sebagai
subyek dan sekaligus obyek pembangunan. Dalam hal ini Pemerintah
Daerah berperan sebagai fasilitator dan dinamisator pembangunan.
Visi yang ditetapkan merupakan keinginan masyarakat Kota Salatiga,
yang difokuskan pada isu dan permasalahan utama daerah, sehingga
pemerintahan dan pembangunan daerah dapat terlaksana secara
efektif, efesien dan berkelanjutan serta dapat menjamin eksistensi
daerah di masa depan. Penjelasan terhadap visi tersebut diatas dapat
dijelaskan sebagai berikut :
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
V - 91
Sejahtera mempunyai arti meningkatkan pemenuhan kebutuhan
layanan dasar, fasilitas umum, pelayanan publik dan pembangunan
berwawasan lingkungan;
Mandiri mengandung arti mewujudkan Kota Salatiga sebagai pusat
kegiatan masyarakat yang berkemampuan serta berperan aktif dalam
pembangunan, yang dilandasi oleh jiwa dan semangat kewirausahaan
untuk meningkatkan potensi dan daya saing daerah. Sehingga dapat
diharapkan akan tercipta kehidupan masyarakat yang mandiri atau
berdikari di bidang ekonomi, yang didasarkan pada tujuan akhirnya
yaitu untuk mensejahterakan rakyat. Kemandirian inilah yang
mendasari segala kebijakan Pemerintah Daerah yang akan selalu
berorientasi pada kesejahteraan rakyat tanpa membedakan suku,
agama, golongan maupun konstituen/basis politik;
Bermartabat bermakna untuk mewujudkan Kota Salatiga sebagai
pusat penyelenggaraan pemerintahan yang tunduk pada prinsip
prinsip tata pemerintahan yang bersih, profesional, berwibawa,
demokratis, menjunjung tinggi supremasi hukum dan penghormatan
yang tinggi terhadap hak asasi manusia.
Penjabaran Visi tersebut diatas dapat dilihat dalam tabel
berikut:
Tabel 5.1.
Penjelasan Visi
VISI
PENJELASAN VISI
POKOK-POKOK VISI
“Salatiga yang
Sejahtera, Mandiri dan
Bermartabat”.
Sejahtera mempunyai arti
meningkatkan pemenuhan kebutuhan
layanan dasar, fasilitas umum, pelayanan publik dan pembangunan
berwawasan lingkungan.
1. Tersedianya fasilitas dan layanan
kesehatan yang memadai utamanya
bagi warga kurang mampu.
2. Tersedianya
pelayanan pendidikan yang berkualitas dan
pemerataan akses pendidikan.
3. Tersedianya fasilitas publik seperti sarana-prasarana
jalan, jembatan dan lingkungan yang
nyaman untuk setiap
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
V - 92
aktivitas masyarakat.
Mandiri mengandung arti mewujudkan Kota
Salatiga sebagai pusat kegiatan masyarakat yang berkemampuan
serta berperan aktif dalam pembangunan,
yang dilandasi oleh jiwa dan semangat kewirausahaan untuk
meningkatkan potensi dan daya saing daerah.
Di dalam keseluruhan makna dimaksud, mandiri juga
mengandung arti melestarikan nilai-nilai kearifan lokal dan
mengutamakan keselarasan
pembangunan, toleransi, dan hubungan antar pemangku kepentingan.
1. Meningkatnya pemberdayaan perekonomian daerah
yang berbasis kerakyatan.
2. Meningkatnya peran
serta seluruh anggota masyarakat dalam
kegiatan pembangunan.
3. Meningkatnya
kreativitas dan kemampuan inovasi
dalam menghadapi persaingan global berbasis nilai-nilai
kearifan lokal.
Bermartabat bermakna untuk
mewujudkan Kota Salatiga sebagai pusat penyelenggaraan
pemerintahan yang tunduk pada prinsip
prinsip tata pemerintahan yang bersih, profesional,
berwibawa, demokratis, menjunjung tinggi supremasi hukum dan
penghormatan yang tinggi terhadap hak asasi
manusia.
1. Penyelenggaraan pemerintahan yang
bersih dan berwibawa.
2. Pelayanan publik
yang profesional. 3. Menjunjung tinggi
supermasi hukum.
5.2. Misi
Misi adalah pernyataan tentang tujuan operasional pemerintah,
yang diwujudkan dalam bentuk produk dan pelayanan, sehingga
dapat dinikmati oleh masyarakat luas. Berdasarkan penjabaran Visi
yang disajikan di atas, pernyataan Misi mencerminkan segala sesuatu
yang akan dilaksanakan untuk pencapaian Visi tersebut. Dalam
rangka mewujudkan Visi, maka perlu disusun rumusan Misi yang
merupakan uraian umum mengenai upaya-upaya yang akan
dilaksanakan untuk mewujudkan kondisi masa depan. Misi Kota
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
V - 93
Salatiga untuk periode tahun 2011-2016 dirumuskan sebagai berikut:
Misi 1 : Menyediakan Pemenuhan Kebutuhan Layanan Dasar
Misi Pertama Kota Salatiga tahun 2011-2016 adalah
menyediakan pemenuhan kebutuhan layanan dasar. Hal tersebut
disebabkan karena terpenuhinya kebutuhan layanan dasar
merupakan tolok ukur utama bagi penentuan tingkat kesejahteraan
masyarakat, dan dapat dijadikan pijakan bagi implementasi misi
selanjutnya. Dalam misi pertama ini ada 5 (lima) tujuan yang ingin
dicapai, yakni :
1) Meningkatkan cakupan, jenis, dan kualitas layanan kesehatan
masyarakat dan keluarga berencana;
2) Mengembangkan pemerataan akses dan mutu pendidikan pada
jenjang pendidikan;
3) Meningkatkan kualitas dan kecepatan pelayanan administrasi
kependudukan;
4) Menciptakan kemandirian dalam bidang ketahanan pangan;
5) Meningkatkan layanan dan fasilitas serta akses masyarakat
terhadap kesediaan sanitasi dan air bersih.
Tujuan pertama yakni meningkatkan cakupan, jenis, dan
kualitas layanan kesehatan masyarakat dan keluarga berencana,
dilakukan melalui peningkatan pelayanan kesehatan meliputi sarana
prasarana pelayanan kesehatan dasar (puskesmas dan pembantu
puskesmas) dan pelayanan kesehatan rujukan (rumah sakit) serta
peningkatan kelas puskesmas menjadi rumah sakit tipe C. Cara
tersebut telah tertuang dalam Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun
2011 tentang RTRW Kota Salatiga Tahun 2010–2030. Dengan cara ini
diharapkan beberapa Tujuan Millenium Development Goals (MDGs)
seperti Tujuan 1-Menanggulangi Kemiskinan dan Kelaparan; Tujuan
4-Menurunkan Angka Kematian Anak; Tujuan 5-Meningkatkan
Kesehatan Ibu; Tujuan 6-Memerangi HIV/AIDs, Malaria Dan Penyakit
Menular Lainnya dapat tercapai.
Selain kesehatan, pengembangan pemerataan akses dan mutu
pendidikan juga perlu ditingkatkan dalam rangka mencapai Tujuan 2-
Mencapai Pendidikan Dasar Untuk Semua serta pencapaian salah
satu tujuan penataan ruang mewujudkan Kota Salatiga sebagai pusat
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
V - 94
pendidikan dan olahraga. Tujuan ini dicapai dengan cara
mengembangkan kegiatan pendidikan menengah kejuruan serta
meningkatkan prasarana dan sarana pusat pendidikan dasar dan
pusat pendidikan menengah di kawasan strategis yang telah di
tetapkan dalam Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2011. Pencapaian
kemandirian dalam bidang ketahanan pangan, dalam Peraturan
Daerah Nomor 4 Tahun 2011 telah menetapkan kawasan lahan
pertanian pangan berkelanjutan (LP2B) yang terdiri dari sawah
beririgasi teknis seluas kurang lebih 274 ha dan pertanian lahan
kering seluas kurang lebih 205 ha. Penetapan tersebut didukung
dengan peningkatan irigasi teknis dan peningkatan status sawah
beririgasi sederhana dan setengah teknis secara bertahap menjadi
sawah beririgasi teknis.
Untuk meningkatkan layanan dan fasilitas serta akses
masyarakat terhadap kesediaan sanitasi dan air bersih serta
meningkatkan layanan kebersihan lingkungan. Dengan cara
meningkatan jaringan perpipaan yang dikelola oleh kelompok dan
PDAM, serta peningkatan kesehatan lingkungan dan rumah sehat.
Misi Pertama RPJMD ini melaksanakan Misi Pertama dan Misi
Keenam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Salatiga
Tahun 2005-2025 yaitu Misi Pertama : Mewujudkan Peningkatan
Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), Misi Keenam : Mewujudkan
Fasilitas dan Utilitas Kota yang Berkualitas dan Memadai.
Misi 2 : Mengelola Tata Ruang Kota yang Berkelanjutan dan
Berwawasan Lingkungan
Pengelolaan tata ruang kota yang berkelanjutan dan
berwawasan lingkungan merupakan prasarana bagi pelaksanaan
pembangunan secara keseluruhan yang berkelanjutan. Munculnya
isu kerusakan lingkungan, ketidaksesuaian penggunaan lahan
dengan prinsi-prinsip penataan ruang, maupun tumpang tindih
penataan ruang menjadikan pengelolaan tata ruang kota yang
berkelanjutan dan berwawasan lingkungan dijadikan sebagai Misi
Kedua Pembangunan Pemerintahan Daerah untuk periode tahun
2011-2016.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
V - 95
Dalam misi kedua ini ada 3 (tiga) tujuan yang ingin dicapai,
yakni :
1) Meningkatkan pembangunan infrastruktur yang memiliki daya
dukung dan daya ungkit terhadap pembangunan ekonomi dan
sosial dengan mengutamakan kepentingan masyarakat luas;
2) Meningkatnya konservasi dan pemanfaatan lingkungan hidup
untuk mendukung pertumbuhan ekonomi;
3) Meningkatkan kualitas dan kuantitas pengelolaan limbah padat
dan cair serta pelayanan penanganan sampah.
Dalam misi ini orientasi yang dikedepankan adalah pemenuhan
infrastruktur perkotaan yang memiliki daya dukung dan daya ungkit
terhadap pembangunan ekonomi dan sosial, meningkatkan kualitas
dan kuantitas jaringan irigasi dan konservasi sumber daya air serta
pemanfaatan lingkungan hidup untuk mendukung pertumbuhan
ekonomi juga pengelolaan dan penanganan limbah dan sampah.
Selain itu, Misi Kedua ini juga sejalan dengan salah satu Tujuan dari
MDGs, yaitu Tujuan 7-Memastikan Kelestarian Lingkungan Hidup.
Orientasi tersebut tertuang dalam Peraturan Daerah Nomor 4
Tahun 2011, dalam pemanfaatan lingkungan hidup dilakukan
kebijakan penanaman kembali hutan rakyat dan pembatasan alih
fungsi hutan rakyat. Selanjutnya dalam mempertahankan
ketersediaan air dilakukan penghijauan di kawasan sempadan sungai,
kawasan sekitar mata air dan kawasan sekitar embung. Untuk
pengelolaan sampah, dilakukan pengembangan Tempat Pembuangan
Sampah (TPS) menjadi Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST)
serta peningkatan kinerja Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Ngronggo.
Misi Kedua RPJMD ini melaksanakan Misi Kelima dan Keenam
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Salatiga Tahun
2005-2025 yaitu Misi Kelima : Mewujudkan Pembangunan Kota yang
Berwawasan Lingkungan, Misi Keenam : Mewujudkan Fasilitas dan
Utilitas Kota yang Berkualitas dan Memadai.
Misi 3 : Mengembangkan penanganan atas penyandang masalah
kesejahteraan sosial
Misi Ketiga yang memfokuskan pada pengembangan
penanganan atas penyandang masalah sosial merupakan jawaban
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
V - 96
terhadap isu-isu terkait masalah penyandang masalah kesejahteraan
sosial, termasuk didalamnya adalah kemiskinan, selain isu–isu
tersebut juga perlu adanya mitigasi bencana. Permasalahan sosial
yang semakin kompleks dewasa ini ditandai dengan munculnya
kantong-kantong kemiskinan, kesenjangan pemerataan pendapatan,
meningkatnya angka kejahatan, tingginya angka pengangguran,
perilaku kekerasan, pelanggaran hukum, penyalahgunaan narkotika
dan lain-lain.
Dalam Misi Kedua ini ada 2 (dua) tujuan yang ingin dicapai,
yakni :
1) Meningkatkan kualitas dan kuantitas rehabilitasi dan penanganan
penyandang masalah kesejahteraan sosial;
2) Meningkatkan upaya penanganan mitigasi bencana dan
penanganan keluarga korban paska bencana.
Masalah sosial yang tidak segera ditangani secara dini dapat
menimbulkan masalah sosial yang besar seperti terbentuknya
generasi muda yang tidak berkualitas, menajamnya kesenjangan
sosial baik vertikal maupun horizontal, disintegrasi sosial dan
sebagainya. Penangananan masalah sosial yang tidak tuntas bisa
mengakibatkan meningkatnya jumlah penyandang masalah
kesejahteraan sosial.
Dalam misi ini difokuskan pada upaya peningkatan kualitas
dan kuantitas rehabilitasi penyandang masalah kesejahteraan sosial
termasuk menurunkan angka kemiskinan dan upaya mitigasi
bencana. Untuk mendukung komitmen terhadap misi ini maka upaya
penanganan masalah kemiskinan dilakukan dengan mengalokasikan
2,5% anggaran dari belanja setiap tahunnya sehingga akan terjadi
penurunan angka kemiskinan. Selain itu untuk mitigasi bencana,
dalam Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2011, telah ditetapkan
lokasi-lokasi rawan bencana sebagai peringatan dini bagi masyarakat
serta jalur evakuasi bencana berupa escape way dan melting point.
Misi Ketiga merupakan perwujudan nyata dari komitmen
Pemerintah Daerah dalam upaya penangananan masalah
kesejahteraan sosial, sekaligus juga mengimpelmentasikan upaya
pencapaian target MDGs, terutama Tujuan 1-Menanggulangi
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
V - 97
Kemiskinan dan Kelaparan; Tujuan 2-Mencapai Pendidikan Dasar
Untuk Semua.
Misi Ketiga RPJMD ini melaksanakan Misi Pertama dan Kedua
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Salatiga Tahun
2005-2025 yaitu Misi Pertama : Mewujudkan Peningkatan Kualitas
SDM; Misi Kedua : Mewujudkan Peningkatan Perekonomian Daerah
pada Potensi Lokal yang Berorientasi pada Ekonomi Kerakyatan.
Misi 4 : Meningkatkan perekonomian daerah berbasis ekonomi
kerakyatan dan partisipasi masyarakat dalam proses
pembangunan
Perekonomian Daerah berbasis ekonomi kerakyatan merupakan
salah satu pilar pembangunan ekonomi yang memperhatikan potensi
ekonomi lokal, selain itu salah satu unsur yang menunjang dalam
pelaksanaan pembangunan daerah adalah diperlukannya partisipasi
publik dalam pelaksanaan pembangunan daerah.
Dalam Misi Keempat ini ada 7 (tujuh) tujuan yang ingin dicapai,
yakni :
1) Meningkatkan jumlah UKM, koperasi, dan sentra-sentra
perekonomian rakyat yang produktif;
2) Meningkatkan daya dukung pemangku kepentingan bagi
pengembangan UKM dan koperasi;
3) Meningkatkan sumber-sumber penerimaan daerah untuk
mendukung kemandirian keuangan daerah;
4) Meningkatkan kualitas, penyerapan dan perlindungan tenaga
kerja;
5) Meningkatkan pengelolaan pasar tradisional yang representatif;
6) Meningkatkan peran serta masyarakat dalam perencanaan,
pelaksanaan dan pengawasan pembangunan daerah;
7) Meningkatkan potensi dan daya saing daerah melalui peningkatan
investasi.
Terkait dengan hal tersebut, maka Pemerintah Daerah melalui
Misi Keempat ini memfokuskan pada upaya pemberdayaan ekonomi
lokal, baik melalui UKM dan Koperasi maupun pemberdayaan rumah
tangga kurang mampu/kelompok kurang mampu, produksi dan
produktifitas hasil pertanian dan perikanan dalam arti luas,
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
V - 98
meningkatkan potensi dan daya saing daerah melalui peningkatan
investasi, meningkatkan kualitas dan penyerapan tenaga kerja,
meningkatkan sumber-sumber penerimaan daerah untuk mendukung
kemandirian keuangan daerah, meningkatkan pengelolaan pasar
tradisional yang representative, serta peningkatan partisipasi publik
dalam pembangunan baik melalui forum Musrenbang maupun dalam
forum dan kelembagaan lain. Sesuai Peraturan Daerah Nomor 4
Tahun 2011, peningkatan pengelolaan pasar tradisional dilakukan
dengan pengembangan kegiatan pasar tradisional modern,
pengembangan kegiatan pasar tradisional argo dan peningkatan
kualitas pasar tradisional dalam upaya peningkatan kenyamanan
pengunjung pasar.
Misi Keempat RPJMD ini juga merupakan upaya pencapaian
target MDGs, yaitu Tujuan 1-Menanggulangi Kemiskinan dan
Kelaparan, yang diprioritaskan pada perluasan kredit untuk usaha
kecil dan menengah (UKM).
Misi Keempat RPJMD ini melaksanakan Misi Kedua dan Misi
Ketiga Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Salatiga
Tahun 2005-2025. Misi Kedua : Mewujudkan Peningkatan
Perekonomian Daerah pada Potensi Lokal yang Berorientasi Pada
Ekonomi Kerakyatan; Misi Ketiga : Mewujudkan Tata Kelola
Pemerintahan yang Baik.
Misi 5 : Melestarikan nilai-nilai kearifan lokal dalam rangka
memperkuat identitas dan jati diri daerah
Nilai-nilai kearifan lokal (local wisdom) merupakan salah satu
unsur yang harus diperhatikan dalam setiap perumusan kebijakan
dan implementasinya. Pemahaman terhadap nilai-nilai kearifan lokal
akan membawa dampak positif bagi keberhasilan pembangunan.
Pembangunan yang diselaraskan dengan budaya serta nilai kearifan
lokal masyarakat akan menjadi sebuah konsep pembangunan yang
berwawasan lingkungan dan kemanusiaan. Fokus dalam misi ini
dengan mengembangkan dan melestarikan budaya lokal dan cagar
budaya serta produk ciri khas kota.
Dalam Misi Kelima ini ada 4 (empat) tujuan yang ingin dicapai,
yakni :
1) Mengembangkan budaya lokal di masyarakat;
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
V - 99
2) Melestarikan nilai-nilai kepahlawanan;
3) Melestarikan benda cagar budaya;
4) Mengembangkan produk ciri khas kota.
Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2011,
Pemerintah Daerah mempunyai komitmen akan melestarikan
kawasan lindung cagar budaya. Upaya pelestarian tersebut mengarah
pada pengembangan kegiatan pariwisata.
Misi 6 : Mengembangkan Hubungan yang Sinergis Antara
Pemangku Kepentingan Pembangunan
Dalam prinsip tata kelola pemerintahan yang baik, keterpaduan
antara tiga pilar yaitu pemerintah-masyarakat-swasta, merupakan
kunci keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan. Terkait dengan hal tersebut, maka dalam proses
pembangunan, mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, dan
monitoring serta evaluasi, keterlibatan masyarakat dan swasta
sebagai pemangku kepentingan dalam pembangunan sangat
diperlukan. Kesepahaman dan hubungan yang harmonis antara
pemerintah dan para pemangku kepentingan tersebut akan tercipta
apabila semua pihak saling memahami peran dan fungsi masing-
masing dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan
pembangunan.
Konsep tata kelola pemerintahan yang baik (good governance)
telah menjadi trend global yang akan menggeser konsep tradisional
menuju konsep penyelenggaraan pemerintahan yang melibatkan
sektor swasta dalam pengelolaan sektor publik atau dengan kata lain
dari konsep unilateral menjadi konsep multilateral yang melibatkan
berbagai stakeholder.
Karakteristik masyarakat Kota Salatiga bercirikan masyarakat
yang pluralis dimana kehidupan masyarakatnya sangat diwarnai oleh
kemajemukan suku, budaya, dan agama. Selama ini heterogenitas
masyarakat tersebut dapat dijadikan potensi utnuk upaya
pembangunan dalam rangka menuju kesejahteraan masyarakat. Oleh
karenanya upaya untuk mengembangkan sikap toleran dan saling
menghormati senantiasa dikembangkan sehingga tercipta harmonisasi
di masyarakat. Adapun fokus dari misi ini adalah upaya
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
V - 100
meningkatkan koordinasi antara lembaga eksekutif dan legislatif,
koordinasi dengan instansi vertikal serta meningkatkan kerukunan
antar umat beragama dan menjaga stabilitas hubungan partai politik
dan organisasi masyarakat.
Melalui Misi Keenam inilah, Pemerintah Daerah akan lebih
mengembangkan hubungan yang sinergis antara pemangku
kepentingan menuju terciptanya pembangunan yang berbasis pada
upaya peningkatan kesejahteraan, kemandirian dan martabat
masyarakat maupun Kota Salatiga.
Dalam Misi Keenam ini ada 4 (empat) tujuan yang ingin dicapai,
yakni :
1) Meningkatkan koordinasi antara lembaga eksekutif dan legislatif;
2) Meningkatkan koordinasi antara pemerintah daerah dengan
instansi vertikal;
3) Meningkatkan kerukunan antara pemeluk agama, penganut
kepercayaan, suku dan etnis;
4) Meningkatkan stabilitas hubungan antar partai politik dan
organisasi masyarakat.
Misi Keenam RPJMD ini melaksanakan Misi Ketiga dan Misi
Keempat Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota
Salatiga Tahun 2005-2025. Misi Ketiga : Mewujudkan Tata Kelola
Pemerintahan yang Baik; Misi Keempat : Mewujudkan Demokrasi
Berdasarkan Hukum.
Misi 7 : Meningkatkan tata kelola pemerintahan dengan prinsip-
prinsip good governance
Konsep good governance, yang menitikberatkan pada bagaimana
membangun hubungan kemitraan antara pemerintah, masyarakat
dan swasta sebagai stakeholder yang berperan penting dalam proses
pembangunan daerah dan pengelolan sektor publik. Melalui konsep
good governance ini pembangunan daerah dan pengelolaan sektor
publik dilakukan dengan berbasis pada partisipasi, transparansi dan
akuntabilitas.
Untuk meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik
diperlukan SDM/Aparatur Pemerintah Daerah sebagai
motor/penggerak roda pembangunan yang professional dengan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
V - 101
peningkatan kapasitas Sumber Daya Aparatur yang memadai agar
mendukung tata kelola pemerintahaan berjalan dengan baik.
Upaya yang dilakukan antara lain dengan penataan birokrasi
dalam rangka meningkatkan kualitas dan kinerja SDM aparatur
dalam memberikan pelayanan publik sehingga dapat
menyelenggarakan pemerintahan yang akuntabel, dan meningkatkan
kapasitas dan keberpihakan kelembagaan pemerintahan kepada
masyarakat.
Dalam Misi Ketujuh ini ada 4 (empat) tujuan yang ingin dicapai,
yakni :
1) Meningkatkan kualitas SDM Aparatur Pemerintah;
2) Meningkatkan kinerja Aparatur Pemerintah dalam memberikan
pelayanan publik;
3) Meningkatkan kapasitas dan keberpihakan kelembagaan
pemerintahan kepada masyarakat;
4) Menyelenggarakan pemerintahan yang akuntabel.
Misi Ketujuh RPJMD ini melaksanakan Misi Ketiga dan Misi
Keempat Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota
Salatiga Tahun 2005-2025. Misi Ketiga : Mewujudkan Tata Kelola
Pemerintahan yang Baik; Misi Keempat : Mewujudkan Demokrasi
Berdasarkan Hukum.
Misi 8 : Mengembangkan pemahaman politik melalui budaya
politik demokratis yang santun dan mengedepankan
supremasi hukum
Peningkatan kualitas masyarakat menuju masyarakat
demokratis membutuhkan adanya pendidikan politik terhadap
masyarakat secara tepat. Proses pendidikan politik atau disebut pula
pembangunan politik tidak cukup hanya mengandalkan proses
pendidikan politik yang dilaksanakan pemerintah, atau
mengandalkan agenda politik dari kalangan elit, namun juga
melibatkan berbagai pihak dan unsur yang ada dalam masyarakat.
Pemerintahan yang demokratis memiliki karakteristik setiap
kebijakan diputuskan dengan melibatkan keikutsertaan anggota
masyarakat dalam pemerintahan (partisipation); tanggap terhadap
aspirasi yang berkembang di bawah (responsiveness); bertumpu pada
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
V - 102
aspek penegakan hukum (law enforcement) dan aturan hukum (rule of
law); terbuka terhadap keanekaragaman anggotanya (inclusiveness);
bertumpu pada konsensus, dapat dipertanggungjawabkan kepada
anggotanya (accountability); dan efesien, efektif, stabil, bersih (check
and balance ) dan adanya proses yang transparan.
Dengan demikian, pemerintahan demokratis yang bergantung
pada beberapa besar keterlibatan politik warganya. Selain itu, ada
pula proses keterlibatan masyarakat dalam mengawasi kinerja
pemerintahan (kontrol sosial).
Pembangunan politik memang bukan hanya jerih payah elite
politik semata, tetapi hasil dari patisipasi masyarakat sipil sebagai
agen perubah. Namun demikian, dalam proses pembangunan politik
melalui budaya politik yang demokratis tetap harus mengedapankan
etika politik dan supremasi hukum.
Dalam misi ini upaya-upaya yang dilakukan adalah dengan
mengembangkan nilai-nilai demokratis, meningkatkan penegakan
hukum dan pemahaman serta kesadaran terhadap produk hukum,
sehingga juga akan meningkatkan ketentraman dan ketertiban
masyarakat.
Dalam Misi Kedelapan ini ada 4 (empat) tujuan yang ingin
dicapai, yakni :
1) Meningkatkan nilai-nilai demokratis di masyarakat;
2) Meningkatkan ketentraman dan ketertiban di masyarakat;
3) Meningkatkan penegakkan produk hukum;
4) Meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat terhadap
produk hukum.
Misi Kedelapan RPJMD ini melaksanakan Misi Keempat
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Salatiga Tahun
2005-2025 yaitu Mewujudkan Demokrasi Berdasarkan Hukum.
Misi 9 : Mengembangkan pengarusutamaan Gender dalam berbagai
bidang kehidupan dan perlindungan anak, remaja, serta
perempuan dalam segala bentuk diskriminasi dan
eksploitasi
Pengarusutamaan gender ditujukan agar semua program
pembangunan dapat dilaksanakan dengan mempertimbangkan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
V - 103
kesempatan dan akses perempuan terhadap program pembangunan,
dengan adanya kendali dan manfaat untuk perempuan. Hal ini
menjadi lebih penting karena dilaksanakannya otonomi daerah, maka
tantangan dan peluangnya juga makin besar. Pembangunan daerah
pada umumnya belum menempatkan pemberdayaan perempuan,
kesetaraan dan keadilan gender, serta kesejahteraan dan
perlindungan anak sebagai prioritas.
Dalam Misi Kesembilan ini ada 3 (tiga) tujuan yang ingin
dicapai, yakni :
1) Meningkatkan jaminan dan kepastian hukum terhadap
perlindungan hak anak dan perempuan;
2) Menurunkan prosentase kekerasan dalam rumah tangga;
3) Mewujudkan Kota Layak Anak.
Hal ini juga merupakan komitmen dalam upaya pencapaian
Tujuan 3 MDGs, yaitu Mendorong Kesetaraan Gender dan
Pemberdayaan Perempuan.
Misi Kesembilan RPJMD ini melaksanakan Misi Keempat
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Salatiga Tahun
2005-2025 yaitu Mewujudkan Demokrasi Berdasarkan Hukum.
=== * * * ===
Berdasarkan isu strategis, isu prioritas, Visi dan Misi tersebut
terdapat 3 (tiga) fokus program pembangunan lima tahun ke depan
yang terdiri dari :
1) Bidang Pendidikan, terutama yang berkaitan dengan peningkatan
kualitas di setiap jenjang pendidikan, pengembangan sarana dan
prasarana pendidikan, tersedianya pelayanan pendidikan yang
berkualitas dan pemerataan akses pendidikan, serta tersedianya
beasiswa bagi siswa kurang mampu. Bidang pendidikan menjadi
fokus program pembangunan dengan alasan bahwa pendidikan
merupakan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat dan upaya
meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Melalui SDM yang
berkualitas dapat dijadikan modal bagi Kota Salatiga untuk
melaksanakan pembangunan menuju kesejahteraan masyarakat.
2) Bidang Kesehatan, terutama yang berkaitan dengan peningkatan
kualitas layanan kesehatan, penyediaan sarana dan prasarana
kesehatan, jaminan kesehatan bagi warga kurang mampu melalui
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
V - 104
jamkesda bagi warga yang tidak terlayani oleh jamkesmas, biaya
pengobatan gratis di puskesmas, dan peningkatan kesehatan ibu
dan balita. Bidang kesehatan juga merupakan fokus program
pembangunan karena merupakan pelayanan dasar bagi
masyarakat. Terlebih biaya kesehatan di Indonesia semakin tidak
terjangkau oleh warga miskin sehingga dengan memberikan
prioritas perhatian di bidang kesehatan maka masyarakat miskin
Kota Salatiga dapat mendapatkan layanan kesehatan yang
memadai.
3) Bidang Usaha Kecil Menengah (UKM) yaitu melalui pemberian
akses permodalan bagi UKM sehingga akan tercapai target
diberdayakannya 1000 UKM di Kota Salatiga. Pemberdayaan UKM
merupakan salah satu solusi untuk menangani masalah
penggangguran dan sebagai upaya menggerakkan perekonomian
daerah. Disamping itu, bidang UKM memberikan kontribusi yang
cukup signifikan pada PDRB Kota Salatiga yang tersebar dalam
sektor industri pengolahan, sektor perdagangan, hotel dan
restoran serta sektor jasa sehingga dengan mengembangkan UKM
maka akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Namun demikian fokus terhadap ketiga bidang tersebut sudah
barang tentu tidak akan menafikan atau mengabaikan isu dan
permasalahan bidang-bidang lain yang krusial, seperti penataan
ruang, kualitas lingkungan dan kelestarian lingkungan hidup,
pelayanan air bersih dan sanitasi, olahraga, perluasan kesempatan
kerja dan berusaha, pengarusutamaan gender, jaminan serta
perlindungan hak-hak perempuan dan anak, serta peningkatan
kualitas pelayanan publik, yang kesemuanya itu merupakan
implementasi dari prinsip tata kelola pemerintahan yang baik dan
terintegrasikan dalam pembangunan lima tahun kedepan yang
berjargon “MENUJU SMART“ sesuai visi dan misi.
Upaya kemandirian masyarakat diwujudkan melalui Program
Pemberdayaan Masyarakat menuju Sejahtera, Mandiri dan
Bermartabat (P2M SMART) sebagai upaya meningkatkan swadaya
masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan. Adapun maksud dan
tujuan P2M SMART adalah :
1) Meningkatkan peran masyarakat dalam proses perencanaan,
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
V - 105
pelaksanaan dan evaluasi pembangunan;
2) Memberdayakan lembaga masyarakat di tingkat Kelurahan;
3) Meningkatkan swadaya masyarakat dalam pelaksanaan
pembangunan;
4) Memberikan dana stimulan kepada masyarakat dalam
pelaksanaan pembangunan.
Pemberian dana P2M SMART kepada Kelurahan didasarkan
pada indikator tertentu sehingga akan tercapai asas keadilan.
Orientasi P2M SMART pada prinsipnya adalah mekanisme untuk
meningkatkan kualitas sarana, prasarana dan penataan lingkungan
yang harus didukung partisipasi masyarakat.
Sejalan dengan nilai-nilai good governance dan clean
government, nilai-nilai yang dijadikan acuan dalam pelaksanaan Visi
dan Misi Pembangunan Kota Salatiga secara berkelanjutan adalah
mencakup beberapa prinsip sebagai berikut :
1) Efektivitas dan Efisiensi, dimana proses penyelenggaraan
pemerintahan dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan
ketentuan yang telah ditetapkan dengan memanfaatkan sumber
daya yang tepat guna dan berdaya guna;
2) Fasilitasi Kepentingan Publik, untuk berpartisipasi dalam
pembangunan, dimana setiap warga masyarakat dan pemangku
kepentingan pembangunan mempunyai suara dalam pembuatan
keputusan, baik langsung maupun melalui intermediasi institusi
yang mewakili kepentingannya;
3) Transparansi, dimana ada kebebasan yang bertanggung jawab
dalam menerima dan mengirim informasi secara langsung,
terutama informasi yang menjadi kepentingan publik;
4) Akuntabilitas, dimana para pembuat keputusan, baik di lembaga
pemerintahan maupun di masyarakat, bertanggung jawab kepada
publik dan lembaganya secara legitimate;
5) Supermasi Hukum, dimana hukum diterapkan secara adil dan
dilaksanakan tanpa perbedaan, berkenaan dengan pemenuhan
hak-hak dasar dan hak asasi manusia;
6) Sikap yang Responsif, dimana semua warga masyarakat
bertanggung jawab terhadap proses pembangunan, mulai dari
perencanaan hingga ke evaluasi;
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
V - 106
7) Visi Strategis, dimana para pemimpin dan warga masyarakat
mempunyai pandangan yang luas dan jauh ke depan dalam
pengembangan dan pemanfaatan sumberdaya yang ada sesuai
dengan kebutuhan pembangunan daerah;
8) Pemberdayaan Masyarakat, pembangunan fokus pada kegiatan
untuk menghasilkan pemberdayaan masyarakat.
Melalui penerapan nilai-nilai tersebut melaui pengembangan
seluruh sumber daya yang ada di Kota Salatiga dalam pelaksanaan
visi dan misi di atas akan menjadi langkah yang strategis. Hal ini
hanya mungkin dicapai bila nilai-nilai dimaksud terserap sebagai pola
budaya lokal (local culture), sehingga dapat menjadi kekuatan moral
bagi masyarakat dan seluruh pemangku kepentingan pembangunan
di Kota Salatiga. Kekuatan ini selanjutnya menjadi modal dasar bagi
pemerintah daerah dalam menghadapi dinamika perkembangan
masyarakat secara arif dan berkelanjutan.
5.3. Tujuan dan Sasaran
Tujuan dan sasaran adalah tahap perumusan sasaran strategis
yang menunjukkan tingkat prioritas tertinggi dalam perencanaan
pembangunan jangka menengah daerah yang selanjutnya akan
menjadi dasar penyusunan arsitektur kinerja pembangunan daerah
secara keseluruhan. Perumusan tujuan dan sasaran merupakan salah
satu tahap perencanaan kebijakan (policy planning) yang memiliki
nilai krusial dalam penyusunan RPJMD. Rumusan tujuan merupakan
penjabaran Visi dan Misi Kota Salatiga. Karena itu, Visi dan Misi
harus dijabarkan secara teknokratis dan partisipatif kedalam tujuan
dan sasaran, sehingga program dan kebijakan Walikota Salatiga dapat
dioperasionalkan ke dalam sistem penyelenggaraan pemerintahan.
Dalam hal ini, tujuan dan sasaran merupakan dampak (impact)
keberhasilan pembangunan daerah yang diperoleh dari pencapaian
berbagai program prioritas terkait. Maksud dari tujuan adalah
pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang perlu dilakukan untuk
mencapai Visi, melaksanakan Misi dengan menjawab permasalahan
dan isu strategis daerah dan permasalahan pembangunan daerah.
Sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan, yang
diformulasikan secara terukur, spesifik, mudah dicapai, rasional,
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
V - 107
untuk dapat dilaksanakan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun ke
depan. Rumusan tujuan dan sasaran merupakan dasar dalam
menyusun pilihan-pilihan strategi pembangunan dan sarana untuk
mengevaluasi pilihan tersebut.
Rumusan tujuan dan sasaran pembangunan Kota Salatiga
disajikan dalam Tabel 5.2. sebagai berikut :
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
VI - 115
BAB VI
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
PEMBANGUNAN DAERAH
Strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan
komprehensif tentang upaya Pemerintah Daerah mencapai tujuan dan
sasaran RPJMD dengan efektif dan efisien. Dengan pendekatan yang
komprehensif, strategi juga dapat digunakan sebagai sarana untuk
melakukan transformasi, reformasi, dan perbaikan kinerja birokrasi.
Perencanaan strategik tidak saja mengagendakan aktivitas pembangunan,
tetapi juga segala program yang mendukung dan menciptakan layanan
masyarakat tersebut dapat dilakukan dengan baik, termasuk di dalamnya
upaya memperbaiki kinerja dan kapasitas birokrasi, sistem manajemen, dan
pemanfaatan teknologi informasi.
6.1. Strategi Pembangunan Daerah
Strategi merupakan langkah-langkah yang berisikan program-
program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi. Strategi harus
dijadikan salah satu rujukan penting dalam perencanaan
pembangunan daerah (strategy focussed-management). Strategi
berupa pernyataan yang menjelaskan langkah-langkah pencapaian
tujuan dan sasaran yang selanjutnya diperjelas dengan serangkaian
arah kebijakan dan harus menunjukkan keinginan yang kuat
Pemerintah Daerah dalam menciptakan nilai tambah (value added)
bagi stakeholder pembangunan daerah. Disini penting untuk
mendapatkan parameter utama yang menunjukkan bagaimana
strategi tersebut menciptakan nilai strategic objective. Melalui
parameter tersebut, dapat dikenali indikasi keberhasilan atau
kegagalan suatu strategi sekaligus untuk menciptakan budaya
“berpikir strategik” dalam menjamin bahwa transformasi menuju
pengelolaan keuangan pemerintah daerah yang lebih baik,
transparan, akuntabel dan berkomitmen terhadap kinerja. Strategi
juga harus direncanakan, dikendalikan dan dievaluasi (learning
process). RPJMD merupakan salah satu bentuk perencanaan strategi
yang dimaksudkan untuk menerjemahkan visi dan misi ke dalam
rencana kerja yang actionable. Segala sesuatu yang secara langsung
dimaksudkan untuk mewujudkan tujuan dan sasaran RPJMD maka
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
VI - 116
dianggap strategis. Pemilihan strategi dapat dilakukan dengan
menggunakan Analisis Strength Weakness Opportunity and Threatment
(SWOT), dengan membagi kondisi riil di Kota Salatiga dalam empat
kuadran. Berikut tabel indikasi SWOT Kota Salatiga :
Tabel 6.1.
Identifikasi SWOT Internal Eksternal
(+) Kekuatan 1. Letak yang strategis untuk
pengembangan perdagangan dan
jasa.
2. Iklim yang sejuk dan lingkungan
yang nyaman. 3. Telah ditetapkannya Peraturan
Daerah Kota Salatiga Nomor 4
Tahun 2011 Tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Kota Salatiga
Tahun 2010-2030.
4. Terdapatnya institusi strategis (Balai Vektor, Korem 073, Yonif
411).
5. Tersedianya lembaga pendidikan
baik dari jenjang pendidikan dasar
sampai dengan perguruan tinggi yang berskala internasional.
6. Keragaman suku bangsa maupun
etnis.
7. Fasilitas perdagangan dan jasa
berskala regional.
8. Kemampuan masyarakat untuk memproduksi produk khas kota.
9. Tingginya keterlibatan perempuan
dalam berbagai program
pembangunan.
10. Tingginya respon pemangku
kepentingan terhadap kebijakan program pemerintah.
11. Hubungan eksekutif dan legislatif
yang harmonis. 12. Banyaknya stakeholder yang
mendukung program pemerintah.
13. Tingginya pemahaman politik dan demokrasi masyarakat.
14. Banyaknya fasilitas perhotelan
yang representatif.
15. Tersedianya fasilitas kesehatan
yang memadai.
(+) Peluang 1. Banyaknya transaksi perdagangan.
2. Terbukanya peluang berinvestasi.
3. Meningkatnya pendatang untuk
melanjutkan sekolah.
4. Rencana pembangunan jalan tol Semarang-Solo mempengaruhi
pengembangan kawasan
permukiman.
5. Meningkatnya kegiatan seminar,
pelatihan, workshop dari luar
daerah yang dilaksanakan di Kota Salatiga.
(-) Kelemahan
1. Belum terpenuhinya kualitas SDM
pendidikan dan tenaga
kependidikan.
2. Belum terpenuhinya kualitas SDM
dan pelayanan kesehatan yang terjangkau.
3. Belum terpenuhinya infrastruktur
jalan.
4. Belum tertatanya sistem parkir.
5. Meningkatnya angka kematian ibu
dan balita.
6. Meningkatnya jumlah penderita
HIV /AIDS dan penyakit menular
lainnya.
7. Kurangnya ruang terbuka hijau
(-) Ancaman 1. Ketergantungan sumber air baku
dari wilayah Kabupaten
Semarang.
2. Pencemaran lingkungan hidup.
3. Tingginya alih fungsi lahan. 4. Meningkatnya penyebaran
penyakit menular dan HIV.
5. Meningkatnya kriminalitas dan
penyakit masyarakat.
6. Berkembangnya toko modern.
7. Semakin pesatnya perkembangan teknologi informasi.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
VI - 117
publik.
8. Terbatasnya akses permodalan
dan pemasaran pelaku usaha mikro, kecil dan menengah
(UMKM).
9. Belum semua rumah tangga
mendapatkan akses pelayanan
sanitasi dasar.
10. Belum terwujudnyaKota Salatiga
sebagai Kota Pendidikan dan
Olahraga, Perdagangan dan Jasa
serta transit Pariwisata.
11. Belum optimalnya penyelenggaraan pemerintahan yang baik (good governance).
12. Belum optimalnya kemampuan
dan profesionalisme aparatur
pemerintah daerah.
13. Belum maksimalnyapenanganan
penyandang masalah
kesejahteraan sosial (PMKS).
14. Belum tertatanyapasar tradisional.
15. Terbatasnya kesempatan kerja dan kompetensi pencari kerja.
16. Belum optimalnya pengelolaan
manajemen transportasi.
17. Keterbatasan luas wilayah.
18. Keterbatasan kemampuan
keuangan daerah.
19. Belum tersedianya sarana
prasarana perkotaan yang layak
untuk anak.
20. Masih rendahnya kualitas dan
kuantitas Ruang Terbuka Hijau
publik.
Pemetaan SWOT di atas sangat penting untuk memahami
kondisi riil di Kota Salatiga. Atas dasar informasi yang telah terbagi
dalam 4 (empat) kuadran di atas dirumuskan alternatif strategi
sebagai berikut :
Tabel 6.2.
Penentuan Alternatif Strategi dan Indikator Sasaran Faktor Eksternal
Peluang
1. Banyaknya transaksi
perdagangan
2. Terbukanya peluang
berinvestasi 3. Meningkatnya pendatang
untuk studi
4. Rencana pembangunan
jalan tol Semarang-Solo
mempengaruhi pengembangan kawasan
permukiman
5. Meningkatnya kegiatan
seminar, pelatihan,
workshop dari luar daerah
yang dilaksanakan di Kota Salatiga.
Ancaman
1. Ketergantungan sumber
air baku dari wilayah
Kabupaten Semarang.
2. Pencemaran lingkungan hidup.
3. Tingginya alih fungsi
lahan.
4. Meningkatnya
penyebaran penyakit menular dan HIV.
5. Meningkatnya
kriminalitas dan penyakit
masyarakat.
6. Berkembangnya toko
modern 7. Semakin pesatnya
perkembangan teknologi
informasi
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
VI - 118
Faktor Internal
Kekuatan
1. Letak yang strategis
untuk pengembangan perdagangan dan jasa.
2. Iklim yang sejuk dan
lingkungan yang
nyaman.
3. Telah ditetapkannya
Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 4 Tahun
2011 Tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Kota
Salatiga Tahun 2010-
2030. 4. Terdapatnya institusi
strategis (Balai Vektor,
Korem 073, Yonif 411).
5. Tersedianya lembaga
pendidikan baik dari
jenjang pendidikan dasar sampai dengan
perguruan tinggi yang
berskala internasional.
6. Keragaman suku bangsa
maupun etnis. 7. Fasilitas perdagangan
dan jasa berskala
regional.
8. Kemampuan masyarakat
untuk memproduksi
produk khas kota. 9. Tingginya keterlibatan
perempuan dalam
berbagai program
pembangunan.
10. Tingginya respon pemangku kepentingan
terhadap kebijakan
program pemerintah.
11. Hubungan eksekutif dan
legislatif yang harmonis.
12. Banyaknya stakeholder yang mendukung
program pemerintah.
13. Tingginya pemahaman
politik dan demokrasi
masyarakat. 14. Banyaknya fasilitas
perhotelan yang
representatif.
15. Tersedianya fasilitas
kesehatan yang
memadai.
Alternatif Strategi
1. Meningkatkan
pembangunan infrastruktur dasar
masyarakat.
2. Meningkatkan produksi
pertanian melalui
pengembangan pola
tanam yang menyesuaikan kondisi
alam dan lahan.
3. Memperkuat sistem
pemasaran dan
manajemen usaha pertanian serta untuk
mendukung
pengembangan
agroindustri.
4. Meningkatkan SDM
petani dan kelembagaan pendukung pertanian
melalui kerjasama
dengan lembaga
perguruan tinggi.
5. Meningkatkan penyediaan sarana dan
prasarana produksi
pertanian.
6. Meningkatkan produksi
perikanan budidaya air
tawar melalui pemanfaatan potensi
lahan non produktif
untuk pengembangan
budidaya perikanan.
7. Meningkatkan pengolahan produk
perikanan melalui
pengembangan usaha
pengolahan produk
perikanan tradisional
menjadi usaha pengolahan produk
perikanan modern.
8. Meningkatkan
pendapatan
pembudidaya ikan dengan meningkatkan
keterampilan usaha.
9. Optimalisasi peran
pemerintah daerah pada
UKM dan Koperasi.
10. Meningkatkan jumlah koperasi dan UKM yang
berbadan hukum
melalui pengembangan
kebijakan yang berpihak
pada tumbuh
kembangnya Koperasi dan UKM.
11. Meningkatkan akses
permodalan bagi
Koperasi dan UKM yang
sesuai dengan kebutuhan.
12. Meningkatkan
wirausahawan baru
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
VI - 119
melalui pengembangan
lembaga diklat untuk
melakukan pendidikan, pelatihan, penyuluhan,
motivasi dan kreatifitas
bisnis, keahlian teknis
dan keterampilan dasar
(live skill).
13. Meningkatkan kapasitas SDM Koperasi dan UKM
melalui pengembangan
keahlian dan
keterampilan teknis
(alih teknologi dan inovasi produk) dan
penerapan manajemen
modern.
14. Meningkatkan kualitas
kelembagaan koperasi
melalui penataan kelembagaan koperasi,
baik dalam arti legal
formal maupun
peningkatan
akuntabilitas pengelolaan
kelembagaan Koperasi.
15. Meningkatkan
infrastruktur sumber
daya air.
16. Meningkatkan pelayanan sanitasi dan
air bersih.
17. Optimalisasi akses
masyarakat terhadap
sanitasi dan air bersih. 18. Optimalisasi
pengelolaan
persampahan.
19. Meningkatkan kuantitas
RTH.
20. Meningkatkan pengawasan dan
pengendalian
pencemaran/perusakan
LH serta koordinasi
pengelolaan LH dengan seluruh stakeholder.
21. Peningkatan fasilitasi
sarana prasarana
pariwisata.
22. Penyederhanaan
perijinan dan peningkatan pelayanan
publik.
23. Revitalisasi cagar
budaya.
24. Revitalisasi potensi
budaya lokal. 25. Optimalisasi fungsi
lembaga religi dalam
mengembangkan
kerukunan hidup antar
umat beragama. 26. Stabilisasi antar partai
politik dan ormas.
27. Advokasi tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
VI - 120
Instrument
Internasional maupun
Nasional, Hak-hak Anak dan perempuan.
28. Penguatan kelembagaan
pengarusutamaan
gender dan anak .
29. Advokasi dan
Diseminasi Instrumen HAM pada aparatur.
30. Advokasi dan
Diseminasi Kota Layak
Anak.
31. Meningkatkan koordinasi antar
pemangku kepentingan.
32. Meningkatkan
peranserta masyarakat
dalam pembangunan.
33. Optimalisasi koordinasi kegiatan legislatif dan
eksekutif.
34. Optimalisasi kinerja
aparatur pemerintah.
35. Optimalisasi peran lembaga dalam
memihak kepentingan
masyarakat.
36. Optimalisasi sistem
keamanan lingkungan.
37. Peningkatan pemahaman dan
kesadaran masyarakat
terhadap produk
hukum.
38. Optimalisasi kualitas SDM Aparatur
Pemerintah.
39. Optimalisasi
akuntabilitas
Pemerintah Daerah.
40. Meningkatnya pemahaman warga
Negara terhadap hak
politik.
41. Melakukan evaluasi
prosedur dan perijinan investasi untuk
meningkatkan
pelayanan perijinan.
42. Meningkatkan upaya
kegiatan promosi bagi
peningkatan penanaman modal.
43. Meningkatkan jumlah
MoU kerjasama antar
daerah dalam rangka
promosi investasi, baik
dengan pemerintah dan kalangan dunia usaha.
44. Peningkatan dan
perluasan lapangan
pekerjaan di berbagai
sektor.
45. Peningkatan
ketrampilan, kompetensi
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
VI - 121
Kelemahan
1. Belum terpenuhinya
kualitas SDM pendidikan
dan tenaga kependidikan.
2. Belum terpenuhinya
kualitas SDM dan pelayanan kesehatan
yang terjangkau.
3. Belum terpenuhinya
infrastruktur jalan.
4. Belum tertatanya sistem parkir.
5. Meningkatnya angka
kematian ibu dan balita.
6. Meningkatnya jumlah penderita HIV /AIDS dan
penyakit menular
lainnya.
7. Kurangnya ruang
terbuka hijau publik.
8. Terbatasnya akses
permodalan dan
pemasaran pelaku usaha
mikro, kecil dan
menengah (UMKM).
9. Belum semua rumah
tangga mendapatkan
akses pelayanan sanitasi
dasar.
10. Belum terwujudnya Kota Salatiga sebagai Kota
Pendidikan dan
Olahraga, Perdagangan
dan Jasa serta transit
Pariwisata.
11. Belum optimalnya penyelenggaraan
pemerintahan yang baik (good governance).
12. Belum optimalnya kemampuan dan
profesionalisme aparatur
pemerintah daerah.
13. Belum maksimalnya
penanganan penyandang masalah kesejahteraan
sosial (PMKS).
14. Belum tertatanya pasar
tradisional.
15. Terbatasnya kesempatan kerja dan kompetensi
pencari kerja.
16. Belum optimalnya
pengelolaan manajemen
transportasi.
17. Keterbatasan luas
wilayah.
18. Keterbatasan
dan produktivitas
tenaga kerja sesuai
dengan kebutuhan pasar kerja.
46. Penegakan hukum dan
perlindungan tenaga
kerja.
Alternatif Strategi 1. Strategi Peningkatkan
Kualitas Aparatur
Pendidikan;
Meningkatkan kualitas
aparatur pendidikan untuk mewujudkan tata
kelola penyelenggaraan
pemerintahan yang
baik (good governance)
di bidang pendidikan.
2. Strategi Memantapkan Komitmen;
Memantapkan
komitmen dan
sinergitas peningkatan
mutu pendidikan melalui koordinasi,
integrasi, dan
sinkronisasi
pembangunan
pendidikan antara
Pemerintah Kota dan pemangku kepentingan
pendidikan Kota
Salatiga.
3. Strategi Kemitraan dan
Kerjasama; Membangun kemitraan dan
kerjasama dengan
stakeholder guna
menjamin relevansi dan
daya saing pendidikan.
4. Strategi Pemberdayaan Partisipasi Masyarakat;
Meningkatkan
partisipasi masyarakat
dalam penyelenggaraan
pendidikan. 5. Strategi Pemberdayaan
Satuan Pendidikan;
Sekolah sebagai pelaku
utama proses
pembelajaran diberi
kewenangan dan otoritas lebih luas dalam
menentukan cara-cara
pencapaian target dan
output yang ingin
dicapai berkaitan
dengan manajemen yang akan
dikembangkan,
penggalian potensi
sumber daya, jalinan
hubungan dengan instansi vertikal serta
kerjasama dengan
pihak-pihak terkait yang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
VI - 122
kemampuan keuangan
daerah.
19. Belum tersedianya sarana prasarana
perkotaan yang layak
untuk anak.
20. Masih rendahnya
kualitas dan kuantitas Ruang Terbuka Hijau
publik.
berda dalam koridor dan
kerangka regulasi yang
berlaku. Hal ini merupakan
implementasi dari Misi
Pertama, yaitu
mewujudkan sistem
pendidikan yang
demokratis dan bermutu.
6. Strategi Kemandirian
dan Kualitas Hasil
Pendidikan;
Peningkatan kualitas hasil pendidikan
merupakan tuntutan
mendesak dalam
mempersiapkan output
seiring dengan
marakkan persaingan keunggulan sumber
daya manusia baik pada
tataran lokal, regional
maupun global. Kondisi
ini berkaitan dengan kualitas lulusan
pendidikan yang tidak
dapat ditawar lagi.
Persoalan pembangunan
mentalitas kemandirian
sangat penting untuk dapat diwujudkan
karena akan sangat
berpengaruh terhadap
keberhasilan individu
yang bersangkutan di masyarakat.
7. Peningkatan akses
penduduk terhadap
lapangan pekerjaan dan
kesempatan berusaha
bagi penduduk. 8. Jaminan dan
perlindungan sosial pagi
penyandang masalah
kesejahteraan social.
9. Pembinaan dan Pelatihan Bagi para
penyandang masalah
kesejahteraan social.
10. Sosialisasi dan
pendampingan terhadap
perempuan korban kekerasan dalam rumah
tangga.
11. Meningkatkan
kemampuan dan
pendapatan masyarakat
miskin. 12. Mengembangkan dan
menjamin keberlanjutan
usaha mikro dan kecil.
13. Mensinergikan
kebijakan dan program penanggulangan
kemiskinan.
14. Meningkatnya
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
VI - 123
pelayanan kesehatan
masyarakat dengan
mengoptimalkan peran masyarakat dan
pelaksana pelayanan
kesehatan dasar dan
rujukan ditingkat
pukesmas maupun
Rumah Sakit. 15. Mendorong pemerataan,
jangkauan dan mutu
pelayanan kesehatan
secara menyeluruh
(promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif)
terpadu,
berkesinambungan
sesuai standar
pelayanan minimal.
16. Mengembangkan model pelayanan strategis dan
unggulan untuk upaya
kesehatan masyarakat
dan upaya kesehatan
perorangan. 17. Mendorong dan
mendukung
ketersediaan,
pemerataan, mutu dan
pelayanan keluarga
berencana. 18. Peningkatan pembinaan
kesehatan dan keluarga
berencana kepada
masyarakat termasuk
keluarga miskin dan rentan.
19. Meningkatkan perilaku
sehat dan
pemberdayaan
masyarakat melalui
pendekatan keluarga dan kemitraan menuju
kemandirian
masyarakat.
20. Mendorong peningkatan
kondisi kesehatan lingkungan melalui
pengendalian kualitas
lingkungan.
21. Pengembangan sistem
jaminan kesehatan
terutama bagi penduduk miskin dan rentan.
22. Pengembangan dan
pemantapan manajemen
SDM kesehatan.
23. Peningkatan kompetensi
dan profesionalisme SDM kesehatan melalui
kemitraan dengan
organisasi profesi dan
lembaga terkait untuk
memenuhi kebutuhan DN dan peluang pasar
LN.
24. Peningkatan Upaya
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
VI - 124
Pencegahan HIV.
25. Meningkatkan dan
memperluas cakupan perawatan, dukungan
dan pengobatan.
26. Penguatan Kemitraan,
Sistem Kesehatan dan
Sistem Masyarakat.
27. Penurunan angka kematian ibu, bayi dan
balita.
28. Meningkatkan
surveillance penyakit
dan kualitas kesehatan lingkungan.
29. Pemberdayaan
masyarakat, LSM,
swasta dan sector
terkait dalam upaya
penanggulangan masalah gizi dan
pencapaian keluarga
sadar gizi.
30. Optimalisasi
pembangunan infrastruktur potensial
berdaya dukung
transportasi.
31. Optimalisasi konservasi
sumber daya alam.
32. Optimalisasi lembaga kesejahteraan
masyarakat.
33. Optimalisasi akses
penduduk miskin
terhadap sumber produksi dan
pemukiman sehat dan
layak.
34. Memasyarakatkan
bahaya bencana.
35. Merubah pola pikir masyarakat kurang
mampu.
36. Peningkatan kualitas
pelayanan kesehatan
dengan biaya yang terjangkau dan mudah
diakses oleh semua
lapisan masyarakat.
37. Mengembangkan
kemitraan dan
meningkatkan mutu perbaikan gizi
masyarakat dan
institusi.
38. Meningkatkan
pemahaman terhadap
KIE. 39. Meningkatkan
pelayanan administrasi
kependudukan dan
catatan sipil melalui
pengembangan database kependudukan dan
catatan sipil dengan
mengoptimalkan peran
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
VI - 125
pelaksana pelayanan di
tingkat kelurahan dan
kecamatan. 40. Meningkatkan
kepemilikan dokumen
kependudukan dan
catatan sipil melalui
pemanfaatan peran
aparat pemerintah dalam peningkatan
kesadaran masyarakat
akan pentingnya
dokumen
kependudukan dan catatan sipil.
41. Mendorong penyediaan
sumber pangan
alternative.
42. Mendorong pola pangan
harapan masyarakat. 43. Pembangunan sarana
prasarana pasar
tradisional.
6.1.1. Analisis Lingkungan Internal
Strategi pembangunan daerah sangat diperlukan untuk
menghasilkan langkah-langkah konkret dalam implementasi
pembangunan. Strategi yang baik harus menunjukkan konsistensi
dan komitmen yang tinggi untuk mewujudkan visi dan misi seperti
yang tertuang pada Bab V. Berdasarkan analisis yang dilakukan, pada
lingkungan internal, terdapat faktor kekuatan dan faktor kelemahan.
Karena bersifat internal, semua faktor kekuatan dan faktor kelemahan
ini berada dalam jangkauan kapasitas pemerintah daerah untuk
mengubah atau mempengaruhinya.
1) Unsur Kekuatan, yang antara lain terdiri dari :
a) Letak yang strategis untuk pengembangan perdagangan dan
jasa, karena merupakan lokasi yang berfungsi sebagai mata
rantai yang menghubungan Provinsi Jawa Tengah dan Provinsi
DIY berpotensi sebagai pusat pengembangan perdagangan;
b) Iklim yang sejuk dan lingkungan yang nyaman karena berada
di kaki gunung Merbabu;
c) Ditetapkannya Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 4 Tahun
2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Salatiga
Tahun 2010-2030 menjadi pedoman untuk arah pembangunan
Kota Salatiga dengan memanfaatkan ruang wilayah yang
berwawasan lingkungan;
d) Keberadaan institusi strategis (Korem 073 dan Yonif 411)
mendukung terwujudnya stabilitas keamanan dalam
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
VI - 126
kehidupan berpolitik dan pengembangan ekonomi;
e) Adanya lembaga pendidikan yang berskala internasional
merupakan daya tarik untuk menuntut ilmu dan bertukar
budaya di Kota Salatiga;
f) Keragaman suku bangsa dan etnis yang ada di Kota Salatiga
merupakan potensi yang unik sebagaisebagai salah satu lokasi
pengembangan ekonomi, penelitian dan pengembangan ilmu
pengetahuan serta daerah tujuan wisata nasional;
g) Fasilitas pemerintah dalam memasarkan produk unggulan
Kota Salatiga melalui promosi produk unggulan, kemudahan
dalam akses permodalan, pelatihan pengembangan teknologi
dan penyediaan sarana prasarana UKM perdagangan dan jasa;
h) Kemampuan masyarakat untuk memproduksi produk khas
kota baik berupa makanan olahan, industri tekstil maupun
hasil-hasil pertanian merupakan nilai lebih untuk menjadi
tujuan wisata;
i) Perhatian pemerintah terhadap pengarustamaan gender dan
perlindungan anak melalui Program Perlindungan Perempuan
dan Kesetaraan Gender serta program Kota Layak Anak dan
Forum Anak;
j) Harnomis dan kondusifnya suasana hubungan kerja
kemitraan antara Pemerintah Daerah dengan DPRD dalam
proses dan kebijakan penyelenggaraan pemerintahan daerah
mendukung terwujudnya Kota Salatiga sebagai daerah yang
lebih sejahtera;
k) Tingginya respon pemangku kepentingan terhadap kebijakan
program pemerintah;
l) Banyaknya stakeholder yang mendukung program pemerintah
Tingginya pemahaman politik dan demokrasi masyarakatyang
ditunjukkan dengan partisipasi yang baik dalam pemilukada;
m) Banyaknya fasilitas perhotelan yang representatif untuk
penyelenggaraan kegiatan seminar, pertemuan-pertemuan
maupun rapat-rapat tingkat nasional;
n) Tersedianya fasilitas kesehatan yang memadai, berupa rumah
sakit dan puskesmas yang jumlahnya sudah mencukupi untuk
melayani masyarakat.
2) Unsur Kelemahan, yang antara lain terdiri dari :
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
VI - 127
a) Belum terpenuhinya kualitas SDM pendidikan dan tenaga
kependidikan sesuai dengan yang dibutuhkan karena
pendidikan memegang peranan yang penting dalam
meningkatkan sumber daya manusia;
b) Belum terpenuhinya kualitas SDM di bidang kesehatan yang
meliputi pengembangan tenaga kesehatan belum memenuhi
kebutuhan untuk mendukung pembangunan kesehatan,
perencanaan kebutuhan tenaga kesehatan masih belum
memadai dan belum didukung dengan sistem informasi tenaga
kesehatan yang kuat, pengadaan pendidikan tenaga kesehatan
masih belum sesuai dengan jumlah dan jenis yang diperlukan,
pembinaan dan pengawasan mutu tenaga kesehatan belum
sesuai dengan yang diharapkan;
c) Belum optimalnya pelayanan kesehatan bagi masyarakat;
d) Belum terpenuhinya infrastruktur jalan;
e) Meningkatnya angka kematian ibu dan balita;
f) Meningkatnya jumlah penderita HIV/AIDS dan penyakit
menular lainnya;
g) Rendahnya investasi PMA dan PMDN dan belum optimalnya
perkembangan UMKM pemerintah perlu membuat peraturan
ramah investasi dan kemudahan akses pemodalan;
h) Belum terwujudnyaikon Kota Salatiga sebagai Kota Pendidikan
dan Olahraga, Perdagangan dan Jasa serta transit Pariwisata
yang merupakan tri fungsi Kota Salatiga;
i) Belum optimalnya penyelenggaraan pemerintahan yang solid
dan bertanggungjawab, serta efisien dan efektif dengan
menjaga, mensinergikan interaksi yang konstruktif antara
daerah, sektor swasta, dan masyarakat yang menjunjung tinggi
keinginan (kehendak rakyat) dan nilai-nilai yang dapat
meningkatkan kemampuan rakyat dalam pencapaian tujuan,
kemandirian, pembangunan berkelanjutan, dan berkeadilan
sosial;
j) Belum optimalnya penanganan penyandang masalah
kesejahteraan sosial (PMKS) yang semakin kompleks dewasa
ini ditandai munculnyakantong-kantong kemiskinan, konflik-
konflik sosial, kesenjangan pemerataan pendapatan,
meningkatnya angka kejahatan, tingginya angka
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
VI - 128
pengangguran, perilakukekerasan, pelanggaran hukum,
penyalahgunaan narkotika dan lain-lain dengan skalayang
lebih kompleks dan saling terkait;
k) Dengan adanya beberapa pasar yang belum optimal dan
mangkrak sehingga harus dilakukan penataan dan
penyelesaian pembangunan pasar tradisional yang tertunda;
l) Masih banyaknya penggangguran menyebabkan timbulnya
masalah kesejahteraan sosial sehingga perlu dilakukan
program peningkatan kesempatan kerja, rehabilitasi,
pendidikan dan pelatihan ketrampilan usaha bagi eks
penyandang penyakit social;
m) Penanganan kemacetan dan kesemrawutan lalu lintas dengan
meningkatkan pengelolaan manajemen transportasi dan
penambahan terminal;
n) Keterbatasan luas wilayahyang hanya meliputi empat
kecamatan seluas 5.678,11 ha;
o) Banyaknya program dan kegiatan pembangunan yang tidak
seimbang dengan kemampuan anggaran sehingga diperlukan
skala prioritas dan pentahapan dalam pelaksanaannya;
p) Belum tersedianya sarana prasarana perkotaan yang layak
untuk anakseperti fasilitas pendukung anak untuk bermain-
main yang positif sehingga tercipta suasana lingkungan yang
bisa dinikmati anak-anak, layak secara fisik dan psikis;
q) Masih rendahnya kualitas dan kuantitas Ruang Terbuka Hijau
publikyang belum sesuai dengan ketentuan peraturan Undang-
undang nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang.
6.1.2. Analisis Lingkungan Eksternal
Sama dengan analisis atas lingkungan internal, maka pada
analisis lingkungan eksternal juga terdapat dua faktor utama, yakni
faktor peluang dan faktor ancaman. Karena bersifat eksternal,
sebagian besar dari faktor peluang dan ancaman berada di luar
jangkauan pemerintah daerah untuk mempengaruhinya. Atau paling
tidak, kemampuan Pemerintah Daerah untuk mempengaruhi faktor
peluang dan ancaman adalah lebih terbatas, kalau dihadapi secara
terfokus dan bertahap.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
VI - 129
1) Faktor Peluang, antara lain terdiri dari :
a) Terbukanya peluang pemasaran merupakan keuntungan
tersendiri bagi Kota Salatiga dengan letaknya yang strategis
pada lintas perdagangan. Oleh karenanya produk-produk lokal
lebih mudah untuk dipasarkan;
b) Terbukanya peluang berinvestasi didukung oleh upaya
Pemerintah Kota Salatiga dengan menyederhanakan proses
pelayanan perijinan yang terpadu satu atap dan, penyediaan
kawasan industry;
c) Banyaknya perguruan tinggi yang bermutu merupakan magnet
yang mendatangkan pelajar untuk menempuh studi di Kota
Salatiga. Meningkatnya pendatang untuk studi di Kota Salatiga
membawa dampak pada berkembangnya perekonomian
daerah. Hal tersebut sangat menguntungkan bagi Kota Salatiga
karena membawa dampak berkembangnya sektor formal dan
informal;
d) Rencana pembangunan jalan tol Semarang-Solo
mempengaruhi pengembangan kawasan permukiman,
perindustrian dan pusat-pusat pelayanan;
e) Meningkatnya kegiatan seminar, pelatihan, workshop dari luar
daerah yang dilaksanakan di Kota Salatiga yang didukung
dengan sarana dan prasarana perhotelan.
2) Faktor Ancaman, antara lain terdiri dari :
a) Kebutuhan pemenuhan air bersih di Kota Salatiga saat ini
sebagian besar tergantung mata air senjoyo, dimana sumber
mata air tersebut berada di luar wilayah Kota Salatiga. Hal
tersebut akan menimbulkan persoalan apabila dengan
euphoria otonomi daerah Pemerintah Kota Salatiga tidak di
perbolehkan lagi mengambil air dari wilayah Kabupaten
Semarang. Selanjutnya kondisi tersebut diatas semakin
diperparah dengan semakin berkurangnya daerah tangkapan
air yang mengakibatkan debit mata air di wilayah Kota Salatiga
menurun;
b) Konsekuensi dari proses pembangunan adalah pencemaran
lingkungan hidup.Perkembangan dunia industri dan pola
hidup masyarakat modern cenderung tidak ramah lingkungan
sehingga menyebabkan penurunan kualitas lingkungan;
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
VI - 130
c) Kebutuhan perumahan dan lokasi industri membawa
konsekuensi terjadinya alih fungsi lahan pertanian ke non
pertanian danbergesernya kawasan hijau kota;
d) Perkembangan jenis penyakit menular menuntut masyarakat
dan Pemerintah Kota Salatiga untuk mengantisipasi terjadinya
endemik. Berdasarkan data yang ada kasus penyakit menular
dan HIV cenderung mengalami kenaikan sehingga harus
diupayakan penanganan preventif;
e) Gejala global memperlihatkan bahwa dinamika masyarakat
dan sempitnya lapangan kerja menyebabkan tidak
terpenuhinya kebutuhan hidup. Hal tersebut selanjutnya
cenderung mengakibatkan meningkatnya kriminalitas dan
penyakit masyarakat;
f) Pola hidup modern dan tidak nyamannya belanja di pasar
tradisional menyebabkan masyarakat berpindah ke pasar retail
yang semakin menjamur. Perkembangan selanjutnya
menyebabkan pasar tradisional ditinggalkan masyarakat;
g) Globalisasi yang tidak dapat dibendung dan mudahnya akses
teknologi komunikasi menyebabkan masuknya budaya asing
menggeser budaya lokal.
6.2. Arah Kebijakan Pembangunan Daerah
Arah kebijakan adalah pedoman untuk mengarahkan strategi
yang dipilih agar lebih terarah dalam mencapai tujuan dan sasaran
dari waktu ke waktu selama lima tahun. Arah kebijakan
merasionalkan pilihan strategi agar memiliki fokus dan sesuai dengan
pengaturan pelaksanaannya. Adapun arah kebijakan pembangunan
daerah dapat dicermati dalam tabel berikut :
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
VI - 131
Tabel 6.3. Strategi dan Arah Kebijakan Kota Salatiga
MISI 1 : Menyediakan Pemenuhan Kebutuhan Layanan Dasar
TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
1) Mengembangkan pemerataan
akses dan mutu pendidikan pada jenjang pendidikan PAUD,SD-MI,SMP-MTS,
SMU/SMK/MA
1) Meningkatnya ketersediaan
sarana dan prasarana pada semua jenjang pendidikan dalam rangka meningkatkan
pelayanan pendidikan kepada masyarakat
2) Meningkatnya
keterjangkauan pelayanan pendidikan pada semua
jenjang pendidikan bagi segenap lapisan masyarakat
3) Meningkatnya kelayakan
dan sertifikasi tenaga pendidik dan kependidikan
4) Meningkatnya kualitas dan relevansi pendidikan pada semua jenjang pendidikan
termasuk kualitas pendidik dan tenaga kependidikan
5) Meningkatnya kesesuaian
kurikulum dan kebutuhan dunia kerja
6) Meningkatnya pembinaan dan pemasyarakatan olahraga dan kepemudaan
1) Meningkatkan kualitas
aparatur pendidikan untuk mewujudkan tata kelola penyelenggaraan
pemerintahan yang baik (good governance)di bidang pendidikan
2) Memantapkan komitmen dan sinergitas peningkatan
mutu pendidikan melalui koordinasi, integrasi dan sinkronisasi pembangunan
pendidikan antara Pemerintah Kota dan
pemangku kepentingan pendidikan Kota Salatiga
3) Kemitraan dan Kerjasama
Membangun kemitraan dan kerjasama dengan stakeholder guna menjamin
relevansi dan daya saing pendidikan
4) Pemberdayaan Partisipasi Masyarakat Meningkatkan partisipasi masyarakat
dalam penyelenggaraan
1) Meningkatkan pemerataan
dan mutu serta pemerataan akses penyelenggaraan PAUD
2) Meningkatkan pemerataan,
mutu, relevansi dan daya saing serta perluasan akses penyelenggaraan pendidikan
dasar 3) Meningkatkan pemerataan,
mutu, relevansi dan daya saing serta perluasan akses penyelenggaraan pendidikan
menengah 4) Meningkatkan pemerataan,
mutu, relevansi dan daya saing serta perluasan akses penyelenggaraan pendidikan
non formal dan informal 5) Meningkatkan pemerataan,
mutu, relevansi dan daya
saing serta perluasan akses penyelenggaraan pendidikan
khusus 6) Meningkatkan mutu
pendidik dan tenaga
kependidikan pada
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
VI - 132
TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
pendidikan 5) Pemberdayaan Satuan
Pendidikan Sekolah sebagai
pelaku utama proses pembelajaran diberi
kewenangan dan otoritas lebih luas dalam menentukan cara-cara
pencapaian target dan output yang ingin dicapai berkaitan dengan
manajemen yang akan dikembangkan, penggalian
potensi sumber daya, jalinan hubungan dengan instansi vertikal serta
kerjasama dengan pihak-pihak terkait yang berda
dalam koridor dan kerangka regulasi yang berlaku. Hal ini merupakan implementasi
dari Misi Pertama, yaitu mewujudkan sistem pendidikan yang demokratis
dan bermutu 6) Kemandirian dan Kualitas
Hasil Pendidikan Peningkatan kualitas hasil pendidikan merupakan
tuntutan mendesak dalam
pendidikan formal dan non formal
7) Meningkatkan tata kelola,
akuntabilitas dan pencitraan publik dalam
penyelenggaraan pendidikan 8) Meningkatkan prestasi
keolahragaan
9) Meningkatkan wawasan kebangsaan, kearifan lokal dan kesetaraan gender dalam
penyelenggaraan pendidikan 10) Meningkatkan pelayanan
administrasi perkantoran 11) Meningkatkan sarana dan
prasarana aparatur
12) Meningkatkan disiplin aparatur
13) Meningkatkan kapasitas sumber daya manusia aparatur
14) Meningkatkan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
dan Keuangan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
VI - 133
TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
mempersiapkan output seiring dengan marakkan persaingan keunggulan
sumber daya manusia baik pada tataran lokal, regional
maupun global. Kondisi ini berkaitan dengan kualitas lulusan pendidikan yang
tidak dapat ditawar lagi. Persoalan pembangunan mentalitas kemandirian
sangat penting untuk dapat diwujudkan karena akan
sangat berpengaruh terhadap keberhasilan individu yang bersangkutan
di masyarakat
2) Meningkatkan cakupan,
jenis dan kualitas layanan kesehatan masyarakat dan kelurga
berencana
1) Meningkatnya kualitas dan
kapasitas pelayanan kesehatan masyarakat baik pelayanan kesehatan dasar
maupun rujukan
1) Meningkatkan pelayanan
kesehatan masyarakat dengan mengoptimalkan peran pelaksana pelayanan
kesehatan dasar dan rujukan di tingkat
puskesmas, puskesmas pembantu maupun RSUD
Peningkatan mutu pelayanan
farmasi komunitas dan klinis
2) Mendorong pemerataan, jangkauan dan mutu pelayanan kesehatan secara
menyeluruh (promotif, preventif, kuratif dan
Meningkatkan pelayanan prima kepada mayarakat
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
VI - 134
TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
rehabilitatif) terpadu, berkesinambungan sesuai standar pelayanan minimal
2) Tersedianya fasilitas pelayanan kesehatan
dengan biaya yang terjangkau
Mengembangkan model pelayanan strategis dan
unggulan untuk upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan
Memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat
miskin dan rentan
3) Terlaksananya Pembinaan di bidang kesehatan dan
keluarga berencana
1) Peningkatan pembinaan kesehatan dan keluarga
berencana kepada masyarakat termasuk
keluarga miskin dan rentan 2) Meningkatkan perilaku
sehat dan pemberdayaan
masyarakat melalui pendekatan keluarga dan kemitraan menuju
kemandirian masyarakat 3) Mendorong peningkatan
kondisi kesehatan lingkungan melalui pengendalian kualitas
lingkungan
Mengembangkan model pemberdayaan keluarga dan
masyarakat serta meningkatkan kemitraan dalam upaya
mndorong kemandirian perilaku hidup bersih dan sehat
4) Tersedianya pelayanan
kesehatan dan keluarga berencana bagi warga miskin/kurang mampu
1) Pengembangan sistem
jaminan kesehatan terutama bagi penduduk miskin dan rentan
Memberikan subsidi
pembiayaan kesehatan bagi masyarakat msikin dan rentan
2) Mendorong dan mendukung ketersediaan,pemerataan,m
Meningkatkan pembinaan keluarga berencana dan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
VI - 135
TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
utu dan pelayanan keluarga berencana
pelayanan keluarga berencana serta pemasangan alat kontrasepsi, termasuk bagi
keluarga miskin
5) Peningkatan kualitas SDM
tenaga kesehatan dan keluarga berencana
1) Pengembangan dan
pemantapan manajemen SDM kesehatan
2) Peningkatan kompetensi dan
profesionalisme SDM kesehatan melalui
kemitraan dengan organisasi profesi dan lembaga terkait untuk memenuhi kebutuhan
DN dan peluang pasar LN
Pengembangan mutu SDM
Kesehatan melalui peningkatan kualitas institusi pendidikan kesehatan dan pelatihan SDM
6) Pengendalian penyebaran
HIV AIDS dan penyakit menular lain
1) Peningkatan Upaya
Pencegahan HIV AIDS dan Penyakit Menular Lainnya
Peningkatan dan Perluasan
upaya pencegahan untuk pengguna narkoba suntik, penularan melalui hubungan
seksual tidak aman dan melalui ibu ke bayi
2) Meningkatkan dan memperluas cakupan
perawatan, dukungan dan pengobatan
3) Penguatan Kemitraan,
Sistem Kesehatan dan Sistem Masyarakat
4) Meningkatkan koordinasi
antar pemangku kepentingan
Peningkatan upaya perawatan dan dukungan pengobatan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
VI - 136
TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
7) Peningkatan kesehatan ibu dan anak melalui penurunan angka kematian
ibu, bayi dan balita
1) Penurunan angka kematian ibu, bayi dan balita
2) Mengembangkan kemitraan
dan meningkatkan mutu perbaikan gizi masyarakat
dan institusi
Mendorong peningkatan cakupan pelayanan kesehatan ibu, bayi, balita, kesehatan
sekolah, kesehatan kerja dan asusila
8) Menurunnya angka kesakitan
Meningkatkan Surveilance penyakit dan kualitas
kesehatan lingkungan
Memutus mata rantai penularan penyakit menular dan menekan
angka kematian akibat penyakit menular,KLB/wabah dan
bencana
9) Peningkatan status gizi
masyarakat
Pemberdayaan masyarakat,
LSM, swasta dan sektor terkait dalam upaya penanggulangan masalah gizi dan pencapaian
keluarga sadar gizi
Pemenuhan makanan tambahan
dan suplemen gizi bagi ibu hamil,ibu nifas,bayi,balita,anak sekolah dasar dari keluarga
kurang mampu atau bermasalah gizi
10) Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya upaya
kesehatan yang paripurna, merata, bermutu dan
berkeadilan
Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan dengan biaya yang terjangkau dan
mudah diakses oleh semua lapisan masyarakat
Meberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan menitikberatkan pada pelayanan
prima
11) Meningkatnya sarana dan jangkauan KIE bidang
kesehatan kepada masyarakat
Meningkatkan pemahaman terhadap KIE
Mendorong pemahaman tentang KIE dan kesehatan rproduksi
remaja melalui peningkatan dukungan dan partisipasi
masyarakat
3) Meningkatkan kualitas dan
kecepatan pelayanan akte
Peningkatan mutu pelayanan
dokumen catatan sipil dan
1) Meningkatkan pelayanan
administrasi kependudukan
Peningkatan kerjasama,
koordinasi dan sinkronisasi
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
VI - 137
TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
catatan sipil(Akte Kelahiran, KTP) dan dokumen administrasi kependudukan
lainnya (Surat Keterangan Domisili, Surat Keterangan
Pindah, Kartu Keluarga)
dokumen administrasi kependudukan lainnya
dan catatan sipil melalui pengembangan database kependudukan dan catatan
sipil dengan mengoptimalkan peran
pelaksana pelayanan di tingkat kelurahan dan kecamatan
2) Meningkatkan kepemilikan dokumen kependudukan dan catatan sipil melalui
pemanfaatan peran aparat pemerintah desa dalam
peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya dokumen kependudukan
dan catatan sipil
dalam pelaksanaan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil
4) Menciptakan kemandirian
dalam bidang ketahanan pangan
1) Meningkatkan penyediaan
sumber pangan alternative
Mendorong penyediaan sumber
pangan alternatif
Peningkatan sumber pangan
alternatif
2) Tercapainya analisis pola pangan harapan masyarakat
Mendorong Pola Pangan Harapan masyarakat
Meningkatkan Pola Pangan Harapan masyarakat
5) Meningkatkan layanan dan fasilitas serta akses masyarakat terhadap
kesediaan sanitasi dan air bersih
Tersedianya sanitasi dan air bersih
Optimalisasi akses masyarakat terhadap sanitasi dan air bersih
Pengembangan jaringan air limbah rumah tangga
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
VI - 138
MISI 2 : Mengelola Tata Ruang Kota yang Berkelanjutan dan Berwawasan Lingkungan
TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
1) Meningkatkan pembangunan infrastruktur yang memiliki
daya dukung dan daya ungkit terhadap
pembangunan ekonomi dan sosial dengan mengutamakan kepentingan
masyarakat luas
Terwujudnya peningkatan kualitas dan kuantitas
infrastruktur yang memiliki daya dukung dan daya gerak
ekonomi sosial, transportasi, komunikasi dan informatika, tata kota, perumahan dan
pemukiman
1) Optimalisasi pembangunan infrastruktur potensial
berdaya dukung transportasi
Peningkatan peningkatan sarana dan prasarana
transportasi
2) Meningkatkan pembangunan
infrastruktur dasar masyarakat
1) Peningkatan kualitas dan
kuantitas infrastruktur dasar masyarakat
2) Pembangunan sarana
prasarana/infrasturktur yang fundamental, memiliki asas
manfaat yang luas dengan perancanaan yang matang
2) Meningkatkan konservasi
dan pemanfaatan lingkungan hidup untuk mendukung
pertumbuhan ekonomi
1) Menurunnya pencemaran
lingkungan
Meningkatkan pengawasan dan
pengendalian pencemaran/ perusakan LH serta koordinasi
pengelolaan LH dengan seluruh Stakeholders
1) Meningkatkan upaya
konservasi dan rehabilitasi SDA serta pengendalian
kerusakan LH 2) Meningkatkanpemberdayaan
/partisipasi masyarakat
dalam pelestarian LH
2) Meningkatnya kualitas dan
kuantitas jaringan irigasi dan konservasi sumber daya air dan pemanfaatan
lingkungan hidup
Optimalisasi Konservasi sumber
daya alam
Revitalisasi
3) Meningkatkan kualitas dan Meningkatnya kuantitas dan Optimalisasi pengelolaan Peningkatan kinerja TPA
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
VI - 139
TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
kuantitas pengelolaan limbah padat dan cair serta pelayanan penanganan
sampah
kualitas pengelolaan limbah padat, limbah cair dan sampah
sampah Ngronggo, peningkatan TPS dan pengembangan TPST
MISI 3 : Mengembangkan Penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial
TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
1) Meningkatkan kualitas dan kuantitas rehabilitasi dan
penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial
1) Menurunnya jumlah penyandang masalah
kesejahteraan sosial 2) Terciptanya peningkatan
pembinaan terhadap para
penyandang masalah kesejahteraan sosial
3) Terwujudnya jaminan dan perlindungan Sosial bagi penyandang masalah
kesejahteraan sosial 4) Terlaksananya pelayanan
rehabilitasi dan sarana
prasarana kesejahteraan sosial
1) Peningkatan akses penduduk terhadap
lapangan pekerjaan dan kesempatan berusaha bagi penduduk
2) Jaminan dan perlindungan sosial pagi penyandang
masalah kesejahteraan sosial 3) Pembinaan dan Pelatihan
Bagi para penyandang
masalah kesejahteraan sosial
1) Memperbaiki program perlindungan sosial dan
meningkatkan akses pelayanan dasar
2) Peningkatan kesejahteraan
sosial melalui penanganan, perlindungan jaminan sosial
dan rehabilitasi bagi PMKS
5) Menurunnya Prosentase Rumah tangga Miskin
1) Mengurangi beban pengeluaran masyarakat
miskin 2) Meningkatkan kemampuan
dan pendapatan masyarakat
miskin 3) Mengembangkan dan
1) Memperbaiki program perlindungan social
2) Meningkatkan akses pelayanan dasar
3) Pemberdayaan kelompok
masyarakat miskin 4) Menciptakan pembangunan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
VI - 140
TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
menjamin keberlanjutan usaha mikro dan kecil
4) Mensinergikan kebijakan
dan program penanggulangan kemiskinan
yang inklusif
2) Meningkatkan upaya penanganan mitigasi bencana dan penanganan
keluarga korban paska bencana
1) Meningkatnya kesadaran masyarakat dalam meminimalkan potensi
terjadinya bencana 2) Meningkatnya keahlian dan
keterampilan anggota masyarakat dalam menanggulangi bencana
untuk meminimalkan dampak bencana
Memasyarakatkan bahaya bencana
Peningkatan fasilitas penanganan bencana
MISI 4 : Meningkatkan Perekonomian Daerah Berbasis Ekonomi Kerakyatan dan Partisipasi Masyarakat dalam Proses Pembangunan
TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
1) Meningkatkanjumlah UMKM, koperasi, dan sentra-sentra perekonomian rakyat yang
produktif
1) Meningkatnya jumlah UKM yang produktif
Meningkatkan jml UKM, IKM dan pengusaha melalui pendidikan, pelatihan,
pendampingan, motivasi, bantuan dan keterampilan
dasar dengan didukung database yang kuat
Pengembangan produk UKM menjadi produk yang berkualitas, inovatif dan kreatif
untuk meningkatkan pemasaran produk
2) Meningkatnya jumlah
koperasi yang produktif
1) Meningkatkan kualitas
kelembagaan koperasi melalui penataan
Peningkatan kualitas dan
kuantitas koperasi
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
VI - 141
TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
kelembagaan koperasi, baik dalam arti legal formal maupun peningkatan
akuntabilitas pengelolaan kelembagaan Koperasi
2) Meningkatkan kapasitas SDM Koperasi melalui pengembangan keahlian dan
keterampilan teknis (alih teknologi dan inovasi
produk) dan penerapan manajemen modern
Peningkatan pelatihn SDM koperasi dan pra koperasi
3) Meningkatnya jumlah sentra perekonomian rakyat yang produktif
Meningkatkan jumlah sentral perekonomian rakyat melalui pelatihan dan pendampingan
Peningkatan jumlah demplot buah-buahan dan kegiatan bimbingan kampung buah
unggulan
4) Meningkatnya produksi dan
produktifitas hasil perikanan dan pertanian dalam arti luas
Meningkatnya produksi dan
produktifitas hasil perikanan dan pertanian dalam arti luas
Peningkatan dan
pengembangan komoditas buah unggulan, unit pembenihan rakyat, unit pengolah ikan
(UPI), konfeksi, one produk one village (OPOV)
5) Meningkatnya keberdayaan kelompok masyarakat kurang mampu
1) Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan
Pemberdayaan masyarakat baik langsung ataupun melalui kelembagaan masyarakat
2) Merubah pola pikir masyarakat kurang mampu
Pembinaan terhadap pedagang asongan dan PKL
6) Meningkatnya produksi dan produktivitas UKM, Koperasi
dan Sentra Perekonomian
Menguatkan peran masyarakat dalam dan ketrampilan Teknis
(alih teknologi dan inovasi
Pengembangan produk UKM menjadi produk yang
berkualitas, inovatif dan kreatif
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
VI - 142
TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
produk) dan penerapan manajerial modern
untuk meningkatkan pemasaran produk
2) Meningkatkan daya dukung pemangku kepentingan bagi pengembangan UKM dan
koperasi
1) Meningkatnya daya dukung dan kerjasama antara pelaku usaha kecil dan mikro dengan
para pemangku kepentingan
Meningkatkan jumlah koperasi dan UKM yang berbadan hukum melalui pengembangan
kebijakan yang berpihak pada tumbuh kembangnya Koperasi dan UKM
Peningkatan iklim usaha yang kondusif bagi Koperasi dan UKM untuk mewujudkan
pemberdayaan Koperasi dan UKM yang lebih koordinatif dan partisipatif
2) Meningkatkan pembinaan dan pendampingan terhadap
para pelaku UKM dan koperasi
1) Meningkatkan wirausahawan baru melalui pengembangan
lembaga diklat untuk melakukan pendidikan,
pelatihan, penyuluhan, motivasi dan kreatifitas bisnis, keahlian teknis dan
keterampilan dasar
Peningkatan kapasitas dan produktivitas Koperasi dan
UKM untuk meningkatkan daya saing SDM Koperasi dan UKM
2) Meningkatkan kapasitas
SDM Koperasi dan UKM melalui pengembangan keahlian dan keterampilan
teknis (alih teknologi dan inovasi produk) dan
penerapan manajemen modern
Pengembangan produk
Koperasi dan UKM menjadi produk yang berkualitas, inovatif dan kreatif untuk
meningkatkan pemasaran produk
3) Meningkatkan kualitas
kelembagaan koperasi melalui penataan
kelembagaan koperasi, baik dalam arti legal formal maupun peningkatan
1) Penguatan kelembagaan
Koperasi untuk mengembangkan koperasi
sesuai nilai, jati diri, prinsip dan asas Koperasi dan meningkatkan peran koperasi
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
VI - 143
TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
akuntabilitas pengelolaan kelembagaan Koperasi
dalam peningkatan kesejahteraan anggota
2) Peningkatan dan
pengembangan sarana dan prasarana usaha bagi
UKM/PKL
3) Meningkatnya akses permodalan usaha bagi
koperasi, dan UKM
Meningkatkan akses permodalan bagi Koperasi dan
UKM yang sesuai dengan kebutuhan
1) Peningkatan akses Koperasi dan UKM terhadap sumber
pembiayaan, teknologi, dan pemasaran
2) Operasionalisasi Bantuan Langsung Usaha Dana Bergulir (BLUDB)
4) Operasionalisasi Bantuan Langsung Usaha Dana
Bergulir (BLUDB)
Meningkatkan jumlah KSP / USP, koperasi dan UKM
Pembinaan terhadap KSP/USP, Koperasi dan UKM
3) Meningkatkan potensi dan
daya saing daerah melalui peningkatan investasi
1) Meningkatnya daya saing
daerah
Meningkatkan fasilitasi saranan
prasarana pariwisata
Peningkatan fasilitasi
pengelolaan sumber daya pariwisata
2) Meningkatnya pelayanan dan perijinan investasi
Melakukan evaluasi prosedur dan persyaratan perijinan investasi untuk meningkatkan
pelayanan perijinan
Penyederhanaan perijinan dan peningkatan pelayanan publik
3) Meningkatnya promosi
peluang investasi
Meningkatkan upaya kegiatan
promosi bagi peningkatan penanaman modal
Peningkatan kegiatan promosi
penanaman modal
4) Terjaminnya keamanan berusaha
Meningkatkan jumlah MOU kerjasama antar daerah dalam rangka promosi investasi, baik
dengan pemerintah dan
Peningkatan kerjasama antar daerah, baik dengan pemerintah daerah dan dunia
usaha dalam rangka promosi
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
VI - 144
TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
kalangan dunia usaha investasi
4) Meningkatkan kualitas dan
penyerapan tenaga kerja
1) Meningkatkan ketersediaan
lapangan kerja bagi masyarakat
Meningkatkan dan perluasan
lapangan pekerjaan di berbagai sektor
Pembangunan infrastruktur
pendidikan untuk penyediaan fasilitas pendidikan dan biaya pendidikan yang terjangkau
2) Meningkatnya kualitas tenaga kerja
Meningkatkan ketrampilan, kompetensi dan produktivitas
tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan pasar kerja
1) Penyediaan lembaga-lembaga pelatihan yang kurikulum
pelatihannya berorientasi pada dunia kerja
2) Menumbuhkan
profesionalisme tenaga kerja sebagai upaya meningkatkan
kompetisi tenaga kerja, memberikan pelatihan dan keterampilan tenaga kerja
untuk mewujudkan tenaga kerja yang berkualitas, maju, produktif dan profesional
3) Meningkatnya penyerapan tenaga kerja
Meningkatkan akses informasi tenaga kerja bagi pencari kerja
Peningkatan akses informasi pasar kerja
4) Terwujudnya perlindungan
ketenagakerjaan
1) Melaksanakan penegakan
Hukum dan Perlindungan Tenaga Kerja
Mendorong terwujudnya
perlindungan bagi tenaga kerja yang komprehensif
2) Meningkatkan kerjasama antara lembaga pendidikan tenaga kerja dengan
perusahaan di wilayah Salatiga
Mendorong terwujudnya kerjasama antara lembaga-lembaga pendidikan tenaga
kerja baik formal maupun informal dengan perusahaan-
perusahaan di lingkungan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
VI - 145
TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
wilayah Salatiga maupun di luar wilayah Salatiga yang membutuhkan tenaga kerja
sesuai dengan kualifikasi (kebijakan link and match)
5) Terwujudnya fasilitasi ketransmigrasian
1) Melaksanakan Peyuluhan, bimbingan dan pelatihan
kewirausahaan bagi calon transmigran
Penyuluhan dan bimbingan serta pelatihan kewirausahaan
bagi calon transmigran
2) Melaksanakan koordinasi dan kerjasama dengan pihak terkait dalam penempatan
transmigran
Mendorong terwujudnya koordinasi dan kerjasama serta penempatan bagi pelaku
transmigrasi
5) Meningkatkan sumber-
sumber penerimaan daerah untuk mendukung kemandirian keuangan
daerah
1) Meningkatnya sumber-
sumber penerimaan daerah
Meningkatkan kualitas dan
kuantitas sumber-sumber penerimaan daerah
Melaksanakan pembangunan
dan peningkatan kualitasa dan kuantitas sarana prasarana sumber-sumber penerimaan
daerah
2) Meningkatnya kemandirian
keuangan daerah
Meningkatkan intensifikasi dan
ekstensifikasi PAD dan PBB
Meningkatkan penerimaan PAD
dan pengelolaan PPB secara mandiri
6) Meningkatkan pengelolaan pasar tradisional yang representatif
1) Terwujudnya pengelolaan pasar tradisional yang representatif
Meningkatkan sarana prasaran pasar tradisional
Meningkatkan sarana prasarana pasar tradisional
2) Terwujudnya jaminan dan perlindungan keberadaan
pasar tradisional
Melaksanakan pembangunan pasar tradisional
Melaksanakan pembangunan pasar tradisional
7) Meningkatkan peran serta
masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan,
Peningkatan partisipasi
masyarakat dalam proses pembangunan daerah melalui
Meningkatkan peran masyakat
dalam pembangunan
Peningkatan peran masyarakat
secara efektif dan efisien dalam pembangunan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
VI - 146
TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
dan pengawasan pembangunan daerah
berbagai forum
MISI 5 : Melestarikan Nilai-Nilai Kearifan Lokal dalam Rangka Memperkuat Identitas dan Jati Diri Daerah
TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
1) Mengembangkan budaya lokal di masyarakat
Terwujudnya pelestarian dan pengembangan budaya lokal
dalam kegiatan masyarakat
Menginventarisasi dan melestarikan seni budaya lokal
Membina padepokan seni dan mengembangkan budaya lokal
2) Melestarikan nilai-nilai
kepahlawanan
Meningkatnya pemahaman
tentang nilai-nilai nasionalisme, kepahlawanan dan terwujudnya
aktualisasi kesetiakawanan sosial
1) Menyelenggarakan
Sarasehan nilai kepahlawanan dan
peringatan hari pahlawan
Melaksanakan sarasehan nilai
kepahlawanan dan ziarah wisata
2) Meningkatkan sarana dan
prasarana TMP
Menciptakan kenyamanan
untuk masyarakat dan peziarah di TMP
3) Melestarikan benda cagar budaya
Terjaganya benda cagar budaya Melakukan inventarisasi cagar budaya
Pelestarian dan pemeliharaan cagar budaya
4) Mengembangkan produk ciri khas kota
Terwujudnya produk ciri khas Kota Salatiga
Mengindentifikasi produk unggulan untuk menjadi ciri khas Kota Salatiga
Menciptakan produk unggulan Kota Salatiga
MISI 6 : Mengembangkan Hubungan yang Sinergis antara Pemangku Kepentingan Pembangunan
TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
1) Meningkatkan koordinasi antara lembaga eksekutif dan legislatif
Terwujudnya peningkatan koordinasi antara eksekutif dan legislatif
Optimalisasi koordinasi kegiatan legislatif dan eksekutif
Peningkatan komunikasi dan pelayanan
2) Meningkatkan koordinasi antar pemerintah daerah
Meningkatnya koordinasi pemerintah Kota Salatiga
Meningkatkan koordinasi untuk optimalisasi kelancaran proses
Peningkatan peran pemerintah dalam proses koordinasi
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
VI - 147
dengan instansi vertikal dengan instansi vertikal pembangunan dengan instansi vertikal
3) Meningkatkan kerukunan
antara pemeluk agama, penganut kepercayaan, suku dan etnis
1) Meningkatnya kualitas
kehidupan beragama secara harmonis, saling menghormati dengan
semangat kekeluargaaan 2) Meningkatnya kualitas
hubungan antar umat beragama, suku dan etnis
Optimalisasi fungsi lembaga
religi dalam mengembangkan kerukunan hidup antar umat beragama
Peningkatan peran lembaga
religi bagi kerukunan masyarakat
4) Meningkatkan stabilitas hubungan antar partai politik dan organisasi masyarakat
Terciptanya stabilitas hubungan antar politik dan organisasi masyarakat
Stabilisasi antar partai politik dan ormas
Fasilitasi dan pembinaan kepada ormas
MISI 7 : Meningkatkan Tata Kelola Pemerintahan dengan Prinsip-Prinsip Good Governance
TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
1) Meningkatkan kualitas SDM
Aparatur Pemerintah
Terwujudnya aparatur yang
kompeten profesional
Optimalisasi kualitas SDM
Aparatur Pemerintah
Fasilitasi SDM Aparatur
Pemerintah berkualitas
2) Meningkatkan kinerja
Aparatur Pemerintah dalam memberikan pelayanan publik
1) Meningkatkan Pengguna
Perpustakaan 2) Meningkatnya
profesionalisme aparatur
pemerintah 3) Terwujudnya transparansi
dalam penyelenggaraan pemerintah daerah
4) Meningkatnya kinerja
pelayanan publik yang responsif, efektif dan efisien
Optimalisasi kinerja aparatur
pemerintah
1) Peningkatan kinerja
aparatur pemerintah dalam pelayanan publik
2) Fasilitasi SDM Aparatur
Pemerinrahuntuk meningkatkan kualitas
3) Meningkatnya kapasitas dan keberpihakan kelembagaan
1) Menguatnya kapasitas kelembagaan masyarakat
Optimalisasi Peran Lembaga dalam memihak kepentingan
Peningkatan Keberpihakkan Lebaga Pemerintah pada
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
VI - 148
pemerintahan kepada masyarakat
2) Meningkatnya keberpihakan pemerintah kepada
masyarakat
masyarakat Masyarakat
4) Menyelenggarakan pemerintahan yang
akuntabel
1) Terwujudnya perencanaan pembangunan daerah yang
visioner, ramah lingkungan dan sustainable
2) Meningkatnya kualitas dokumen perencanaan pembangunan daerah
3) Terwujudnya akuntabilitas dalam penyelenggaraan
Pemerintah Daerah
Optimalisasi akuntabilitas pemeritahan
Melaksanakan perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan
yang transparan
MISI 8 : Mengembangkan Pemahaman Politik Melalui Budaya Politik Demokratis yang Santun dan Mengedepankan Supremasi
Hukum
TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
1) Meningkatkan nilai-nilai demokratis di masyarakat
2) Meningkatkan ketentraman dan ketertiban di masyarakat
3) Meningkatkan pemahaman
dan kesadaran masyarakat terhadap produk hukum
4) Meningkatkan penegakan produk hukum
1) Meningkatnya partisipasi dan keterwakilan
masyarakat dalam politik 2) Meningkatnya ketentraman
dan ketertiban masyarakat
3) Meningkatnya pemahamam masyarakat terhadap
produk hukum 4) Meningkatnya ketaatan
terhadap produk hukum
1) Pembinaan masyarakat dalam pendidikan politik
2) Optimalisasi sistem keamanan lingkungan
3) Pemahaman dan kesadaran
masyarakat terhadap produk hukum
4) Pelaksanaan sosialisasi produk hukum dan melengkapi peraturan
perundangan
1) Peningkatan pemahaman masyarakat dalam
pendidikan politik 2) Peningkatan fungsi
pengamanan dan penertiban
lingkungan 3) Memasyarakatkan lembaga
penegak hukum 4) Sosialisasi dan peningkatan
kelengkapan produk hukum
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
VI - 149
MISI 9 : Mengembangkan Pengarusutamaan Gender dalam Berbagai Bidang Kehidupan dan Perlindungan Anak, Remaja, serta Perempuan dalam Segala Bentuk Diskriminasi dan Eksploitasi
TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
1) Meningkatkan jaminan dan kepastian hukum terhadap perlindungan hak anak dan perempuan
1) Meningkatnya jaminan dan kepastian hukum terhadap perlindungan hak anak
1) Advokasi tentang Instrument Internasional maupun nasional Hak-hak Anak
2) Penguatan kelembagaan
pengarusutamaan gender dan anak
Penyusunan regulasi yang mengatur perlindungan anak dan perempuan
2) Meningkatnya jaminan dan kepastian hukum terhadap perlindungan hak perempuan
1) Advokasi tentang Instrument Internasional maupun nasional Hak-hak Perempuan
2) Penguatan kelembagaan pengarusutamaan gender dan anak
Penyusunan regulasi yang mengatur perlindungan anak dan perempuan
3) Meningkatnya Pemahaman Aparat terhadap Instrument-instrumen HAM
Advokasi dan Diseminasi Instrumen HAM pada aparatur
Penyusunan RAD HAM
4) Terjaminnya Hak Sipil dan Hak Politik Warga Negara
Meningkatnya pemahaman warga negara terhadap hak politik
Peran serta dalam proses demokrasi
2) Menurunkan prosentase Kekerasan Dalam Rumah Tangga
Turunnya prosentase kekerasan dalam rumah tangga
Sosialisasi dan Pendampingan terhadap Perempuan Korban Kekerasan dalamrumah tangga
1) Pelaksanaan perlindungan perempuan
2) Fasilitasi upaya perlindungan perempuan terhadap tindak kekerasan
3) Mewujudkan Kota Layak Anak Terwujudnya Kota Layak Anak 1) Advokasi dan Diseminasi Kota Layak Anak
2) Koordinasi dengan pemangku kepentingan
1) Pembentukan Gugus Tugas Kota Layak Anak, dan Forum Anak
2) Pelibatan/Peran serta Anak dalam Proses Pengambilan Kebijakan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011 - 2016
VII - 150
BBAABB VVIIII
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
Kebijakan umum dan program pembangunan daerah bertujuan untuk
menggambarkan keterkaitan antara bidang urusan pemerintahan daerah
dengan rumusan indikator kinerja sasaran yang menjadi acuan penyusunan
program pembangunan jangka menengah daerah berdasarkan strategi dan
arah kebijakan yang ditetapkan. Melalui kebijakan umum diperoleh strategi
melalui program-program yang saling terkait dan rasional dalam
mendukung pencapaian indikator dan target sasaran yang ditetapkan.
Keberhasilan capaian satu program mendukung atau memicu keberhasilan
program lainnya.
Kebijakan Umum merupakan kebijakan pemerintah daerah secara
umum. Pernyusunan Kebijakan Umum diperlukan untuk menyelaraskan
perencanaan daerah dengan potensi sumber daya yang ada, sehingga akan
terwujud pembangunan yang efisien, efektif dan berhasil guna. Kebijakan
umum disusun sebagai bagian dari strategi untuk mencapai tujuan dan
sasaran dalam mewujudkan Visi dan Misi daerah guna meningkatan
kesejahteraan masyarakat, layanan publik dan daya saing sebagaimana
amanat otonomi daerah, serta meningkatkan semangat persatuan dan
kesatuan bangsa dalam mewujudkan harmonisasi kehidupan serta
mewujudkan supremasi hukum dalam menciptakan pemerintahan yang
bersih dan akuntabel.
Melalui rumusan kebijakan umum, diperoleh sarana untuk
menghasilkan atau diperolehnya berbagai program yang paling efektif
mencapai sasaran. Agar kebijakan umum dapat dijadikan pedoman dalam
menentukan program prioritas yang tepat dibutuhkan kebijakan umum
agar dapat merangkai program-program prioritas yang inherent. Setelah
kebijakan umum dibuat, langkah selanjutnya adalah merumuskan program
pembangunan daerah. Tahap ini sangat penting dalam perumusan RPJMD
karena hasil dari perumusan program pembangunan daerah menghasilkan
rencana pembangunan yang konkrit dalam bentuk program prioritas.
Urgensi lain adalah karena perumusan program pembangunan daerah
adalah inti dari perencanaan strategis itu sendiri yang mendefinisikan
tujuan strategis dalam 5 (lima) tahun.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011 - 2016
VII - 151
Adapun Program-program Pembangunan Daerah yang akan
dilaksanakan pada tahun 2011-2016 adalah sebagai berikut :
1) Urusan Pendidikan :
a) Program Pendidikan Anak Usia Dini;
b) Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun;
c) Program Manajemen Pelayanan Pendidikan;
d) Program Pendidikan Menengah;
e) Program Pendidikan Non Formal;
f) Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga
Kependidikan;
g) Program Pengembangan Kebijakan dan Manajemen Olah
Raga.
2) Urusan Kepemuda dan Olah Raga :
a) Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan;
b) Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olah Raga.
3) Urusan Kesehatan :
a) Program Obat dan Perbekalan Kesehatan;
b) Program Upaya Kesehatan Masyarakat;
c) Program Pengawasan Obat dan Makanan;
d) Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat;
e) Program Perbaikan Gizi Masyarakat;
f) Program Pengembangan Lingkungan Sehat;
g) Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit
Menular;
h) Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan;
i) Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin;
j) Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana
Prasarana Puskesmas;
k) Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan;
l) Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita;
m) Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia;
n) Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan
Anak;
o) Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana
Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-
Paru/Rumah Sakit Mata;
p) Program Peningkatan Mutu Layanan Kepada Masyarakat.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011 - 2016
VII - 152
4) Urusan Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah :
a) Program Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah yang
Kondusif;
b) Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha bagi
UMKM;
c) Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi.
5) Urusan Perdagangan :
a) Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor;
b) Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan
Perdagangan;
c) Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri;
d) Program Pembinaan Pedagang Kaki Lima dan Asongan;
e) Program Pembangunan Pasar Tradisional/Penataan Tempat
Usaha Bagi Pedagang.
6) Urusan Industri :
a) Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah;
b) Program Penataan Struktur Industri;
c) Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri.
7) Urusan Perpustakaan :
a) Program Pengembangan Koleksi Perpustakaan;
b) Program Pengembangan Sarana Prasarana Perpustakaan;
c) Program Koleksi Perpustakaan.
8) Urusan Kearsipan :
a) Program Perbaikan Sistem Administrasi Kearsipan;
b) Program Penyelamatan dan Pelestarian Dokumen Arsip
Daerah;
c) Program Pemeliharaan Rutin/Berkala Sarana Prasarana
Kearsipan;
d) Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi.
9) Urusan Pekerjaan Umum :
a) Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan;
b) Program Pembangunan Jalan dan Jembatan;
c) Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi,
Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya;
d) Program Pembangunan Saluran Drainase/Gorong-gorong;
e) Program Pembangunan Turap/Talud/Bronjong;
f) Program Penyediaan dan Pengelolaan Air Baku.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011 - 2016
VII - 153
10) Urusan Penataan Ruang :
a) Program Perencanaan Tata Ruang;
b) Program Pemanfaatan Ruang;
c) Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang.
11) Urusan Lingkungan Hidup :
a) Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan;
b) Program Pembinaan dan Pengembangan Ketenagalistrikan;
c) Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH);
d) Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan
Lingkungan Hidup;
e) Program Kerjasama Pembangunan;
f) Program Peningkatan Pengendalian Polusi;
g) Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan
Lingkungan Hidup;
h) Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam;
i) Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumber
Daya Alat;
j) Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi SDA dan
Lingkungan.
12) Urusan Perumahan Rakyat :
a) Program Pengembangan Perumahan;
b) Program Pemberdayaan Komunitas Perumahan;
c) Program Lingkungan Sehat Perumahan.
13) Urusan Perencanaan Pembangunan :
a) Program Pengembangan Data/Informasi;
b) Program Perencanaan Pengembangan Kota Menengah dan
Besar;
c) Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Perencanaan
Pembangunan;
d) Program Perencanaan Pembangunan Daerah;
e) Program Perencanaan Pengembangan Ekonomi Masyarakat;
f) Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi;
g) Program Perencanaan Sosial Budaya.
14) Urusan Perhubungan :
a) Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas
Perhubungan;
b) Program Peningkatan Pelayanan Angkutan;
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011 - 2016
VII - 154
c) Program Pengendalian Lalu Lintas;
d) Program Pembangunan Sarana dan Prasarana
Perhubungan.
15) Urusan Kebudayaan :
a) Program Pengembangan Nilai Budaya;
b) Program Pengelolaan Kekayaan Budaya;
c) Program Pengelolaan Keragaman Budaya;
d) Program Pengembangan Kerjasama Pengelolaan Kekayaan
Budaya.
16) Urusan Pariwisata :
a) Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata;
b) Program Pengembangan Destinasi Pariwisata;
c) Program Pengembangan Kemitraan.
17) Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil :
Program Penataan Administrasi Kependudukan.
18) Urusan Ketenagakerjaan :
a) Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga
Kerja;
b) Program Pendataan Lowongan Kerja dan Penempatan
Tenaga Kerja;
c) Program Monitoring dan Evaluasi ;
d) Program Peningkatan Kesempatan Kerja;
e) Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga
Ketenagakerjaan.
19) Urusan Ketransmigrasian :
a) Program Pengembangan Wilayah Transmigrasi;
b) Program Transmigrasi Regional.
20) Urusan Sosial :
a) Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial;
b) Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial;
c) Pembinaan Panti Asuhan dan Panti Jompo;
d) Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Panti Asuhan/Jompo;
e) Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial;
f) Program Pembinaan Eks Penyandang Penyakit Sosial (Eks
Narapidana, PSK, Narkoba dan Penyakit Sosial Lainnya);
g) Program Pembinaan Anak Terlantar;
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011 - 2016
VII - 155
h) Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat
Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan
Sosial (PMKS);
i) Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial.
21) Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa :
a) Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Pedesaan;
b) Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa;
c) Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Membangun
Desa.
22) Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak :
a) Program Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak
dan Perempuan;
b) Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan
Perempuan;
c) Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender
dan Anak.
23) Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera :
a) Program Keluarga Berencana;
b) Program Pelayanan Kontrasepsi;
c) Program Kesehatan Reproduksi Remaja;
d) Program Pembinaan Peran Serta Masyarakat dalam
Pelayanan KB/KR Mandiri.
24) Urusan Ketahan Pangan :
Program Peningkatan Ketahanan Pangan
Pertanian/Perkebunan
25) Urusan Penanaman Modal :
a) Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi;
b) Program Penyiapan Potensi Sumber Daya, Sarana dan
Prasarana Daerah;
c) Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi.
26) Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri :
a) Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan
Lingkungan;
b) Program Kemitraan Pengembangan Wawasan Kebangsaan;
c) Program Peningkatan Pemberantasan Penyakit Masyarakat
(PEKAT);
d) Program Pendidikan Politik Masyarakat;
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011 - 2016
VII - 156
e) Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban
Bencana Alam;
f) Program Pemberdayaan Masyarakat Menjaga Ketertiban dan
Keamanan.
27) Urusan Pertanahan :
a) Program Penataan Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan
Pemanfaatan Tanah;
b) Program Pengembangan Sistem Informasi Pertanahan.
28) Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi
Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan
Persandian :
a) Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan
Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH;
b) Program Penataan Daerah Otonomi Baru;
c) Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan
Keuangan Daerah;
d) Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi;
e) Program Peningkatan Kerjasama Antar Pemerintah Daerah;
f) Program Penataan Peraturan Perundang-undangan;
g) Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat
Daerah;
h) Program Peningkatan dan Pengembangan Sistem Pelaporan
Capaian Kinerja dan Keuangan;
i) Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan
Keuangan Daerah;
j) Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan
Aparatur Pengawasan;
k) Program Fasilitas Pindah/Purna Tugas PNS;
l) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan
Capaian Kinerja dan Keuangan;
m) Program peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur;
n) Program Pendidikan Kedinasan;
o) Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur.
29) Urusan Komunikasi dan Informatika :
a) Program Fasilitasi Peningkatan SDM Bidang Komunikasi
dan Informasi;
b) Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi;
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011 - 2016
VII - 157
c) Program Kerjasama Informasi dengan Media Massa;
d) Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media
Massa.
30) Urusan Pertanian :
a) Program Peningkatan Kesejahteraan Lembaga Petani;
b) Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/
Perkebunan;
c) Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/
Perkebunan;
d) Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan;
e) Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/Perkebunan
Lapangan;
f) Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian;
g) Program Pencegahan dan Penaggulangan Penyakit Ternak;
h) Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan;
i) Program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan;
j) Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan.
31) Urusan Kelautan dan Perikanan :
a) Program Pengembangan Budidaya Perikanan;
b) Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi
Perikanan.
Tabel 7.1. berikut tentang Kebijakan Umum dan Program
Pembangunan Kota Salatiga :
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
Misi 1: Menyediakan Pemenuhan Kebutuhan Layanan Dasar
Kondisi
Awal
Kondisi
Akhir
1 Mengembangkan
pemerataan akses dan
mutu pendidikan pada
jenjang pendidikan PAUD,
SD-MI, SMP-MTS,
SMU/SMK/MA
Meningkatnya ketersediaan
sarana dan prasarana pada
semua jenjang pendidikan
dalam rangka
meningkatkan pelayanan
pendidikan kepada
masyarakat;
a. Meningkatkan kualitas
aparatur pendidikan
untuk mewujudkan tata
kelola penyelenggaraan
pemerintahan yang baik
(good governance) di bidang
pendidikan
a. Meningkatkan
pemerataan dan mutu
serta pemerataan akses
penyelenggaraan PAUD.
jml tenaga pendidik yang
layak
320 60
Program Pendidikan Anak
Usia Dini
Pendidikan DISDIKPORA
b. Memantapkan komitmen
dan sinergitas peningkatan
mutu pendidikan melalui
koordinasi, integrasi, dan
sinkronisasi pembangunan
pendidikan antara
Pemerintah Kota dan
pemangku kepentingan
pendidikan Kota Salatiga
b. Meningkatkan
pemerataan, mutu,
relevansi dan daya saing
serta perluasan akses
penyelenggaraan
pendidikan dasar.
jml tenaga pendidik yang
terlatih
100 100
c. Membangun kemitraan
dan kerjasama dengan
stakeholder guna menjamin
relevansi dan daya saing
pendidikan.
c. Meningkatkan
pemerataan, mutu,
relevansi dan daya saing
serta perluasan akses
penyelenggaraan
pendidikan menengah.
jml kegiatan peningkatan
kualitas siswa dan tenaga
kependidikan PAUD 1 1
d. Meningkatkan
partisipasi masyarakat
dalam penyelenggaraan
pendidikan
d. Meningkatkan
pemerataan, mutu,
relevansi dan daya saing
serta perluasan akses
penyelenggaraan
pendidikan non formal
dan informal.
jml jenis acuan kurikulum
bahan ajar dan model
pembelajaran PAUD yg
tersusun sesuai standar50 20
e. Strategi Pemberdayaan
Satuan Pendidikan
e. Meningkatkan
pemerataan, mutu,
relevansi dan daya saing
serta perluasan akses
penyelenggaraan
pendidikan khusus.
% ruang belajar PAUD
sesuai standar
60 85
SKPD
Tabel 7.1 Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Kota Salatiga Tahun 2011-2016
ARAH KEBIJAKAN INDIKATOR SASARAN
CAPAIAN INDIKATOR
No TUJUAN SASARAN STRATEGI PROGRAM INDIKATIF URUSAN
VII - 158
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
Kondisi
Awal
Kondisi
Akhir
SKPDARAH KEBIJAKAN INDIKATOR SASARAN
CAPAIAN INDIKATOR
No TUJUAN SASARAN STRATEGI PROGRAM INDIKATIF URUSAN
f. Strategi Kemandirian dan
Kualitas Hasil Pendidikan
f. Meningkatkan mutu
pendidik dan tenaga
kependidikan pada
pendidikan formal dan non
formal
% PAUD yg memiliki alat
peraga sesuai standar
30 65
g. Meningkatkan tata
kelola, akuntabilitas dan
pencitraan publik dalam
penyelenggaraan
pendidikan.
% ruang belajar beserta
isinya (SD/SMP) sesuai
standar 40% 90%
Program Wajib Belajar
Pendidikan Dasar Sembilan
Tahun
h. Meningkatkan prestasi
keolahragaan.
jml ruang kepala sekolah
dan guru yg terbangun
i. Meningkatkan wawasan
kebangsaan, kearifan lokal
dan kesetaraan gender
dalam penyelenggaraan
pendidikan.
% SD/MI, SMP/MTs yg
memperoleh nilai hasil
kelulusan minimal 7,0
j. Meningkatkan pelayanan
administrasi perkantoran
% penyusunan kurikulum
yg tepat waktu
k. Meningkatkan sarana
dan prasarana aparatur
Jml ruang kepala sekolah
dan guru yg terbangun
sesuai standar 25 142
l. Meningkatkan disiplin
aparatur
Jml sekolah SMP/MTs yg
memiliki lab IPA,Bahasa,
Komputer12 25
m. Meningkatkan kapasitas
sumber daya manusia
aparatur
jml buku yang sesuai :
siswa SD/MI adalah 1:1
untuk 4 mapel 5.000 29.600
n. Meningkatkan
Pengembangan Sistem
Pelaporan Capaian Kinerja
dan Keuangan
jml buku : siswa SMP/MTs
adalah 1:1 untuk semua
mapel 4000 24.300
jml jenis buku pegangan
dan referensi SD/MI,
SMP/MTs.40 217
jmlh kegiatan Fasilitisasi
RSBI SMA SMK yg
dilaksanakan2 2
Program Pendidikan
Menengah
Jml Sanggar Kegiatan
Belajar (SKB) yg terbangun 1 1
Program pendidikan non
formal
VII - 159
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
Kondisi
Awal
Kondisi
Akhir
SKPDARAH KEBIJAKAN INDIKATOR SASARAN
CAPAIAN INDIKATOR
No TUJUAN SASARAN STRATEGI PROGRAM INDIKATIF URUSAN
Jumlah Koleksi
Perpustakaan yg terdata&
teropname 22.062 49.562
Program Pengembangan
Koleksi Perpustakaan
Perpustakaan PERSIPDA
Jumlah Koleksi BP
Perpustakaan Umum 22.062 27.062
Jumlah Judul Koleksi
Serial Perpustakaan 7 69
Jumlah Perpustakaan
Kelurahan terbantu 20 20
jml paket sarpras perpus
digital yg tersedia 1
jml alat repro dokumen yg
tersedia 2
jml gedung perpus yg
terbangun 1
jml paket audio visual yg
tersedia 15
jml paket sarpras
perpustakaan yg tersedia 1 5
jml ekslempar koleksi buku
yg dipelihara 11.000
jml ekslempar koleksi buku
yg diperbaiki 3.500
jml ekslempar koleksi buku
yg direproduksi 1.050
jml ekslempar koleksi buku
yg difumigasi 30.000
Meningkatnya
keterjangkauan pelayanan
pendidikan pada semua
jenjang pendidikan bagi
segenap lapisan
masyarakat;
% Angka Partisipasi
Sekolah SD/MI dan
SMP/MTs (disesuaikan dgn
MDGs) 96 100
Program Wajib Belajar
Pendidikan Dasar Sembilan
Tahun
jml siswa miskin yang
menerima beasisiwa300 3.050
jml SMP Terbuka yg terbina1 1
jml siswa miskin yang
menerima beasisiwa300 3.050
Program Pendidikan
Menengah
Jml penduduk usia 15 th
keatas yg bisa membaca &
menulis 540 6.590
Program pendidikan non
formal
VII - 160
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
Kondisi
Awal
Kondisi
Akhir
SKPDARAH KEBIJAKAN INDIKATOR SASARAN
CAPAIAN INDIKATOR
No TUJUAN SASARAN STRATEGI PROGRAM INDIKATIF URUSAN
Meningkatnya kelayakan
dan sertifikasi tenaga
pendidik dan kependidikan
Jml pendidik PAUD yg
layak
320 620
Program Pendidikan Anak
Usia Dini
Jml Tenaga pendidik PAUD
yang terlatih 100 600
% guru PNS Dan GTY yang
memenuhi kualifikasi S1 50 50
Program Pendidik dan
Tenaga Kependidikan
% guru bukan
PNS(GTT/GTY/ GTTY) yang
memperoleh tunjangan
fungsional
324 100
Program Pendidik dan
Tenaga Kependidikan
% tenaga kependidikan /
TU sesuai standar 0 100
% guru PNSD belum
bersertifikat pendidik yang
memperoleh Tunjangan
Tambahan Penghasilan
Guru (blm bersertifikasi)
759 100
Meningkatnya kualitas dan
relevansi pendidikan pada
semua jenjang pendidikan
termasuk kualitas pendidik
dan tenaga kependidikan.
Jml jenis acuan kurikulum
bahan ajar dan model
pembelajaran PAUD yg
tersusun sesuai standar 50 170
Program Pendidikan Anak
Usia Dini
Jml kegiatan peningkatan
kualitas siswa dan tenaga
kependidikan PAUD 1 7
% SD/MI, SMP/MTs yg
memperoleh nilai hasil
kelulusan minimal 7,099 100
Program Wajib Belajar
Pendidikan Dasar Sembilan
Tahun
% SD/MI, SMP/MTs yang
mengembangkan dan
mereview KTSP100 100
% SD/MI dan SMP/MTs yg
telah menerapkan MBS 100 100
% SD dan SMP
melaksanakan pembinaan
kesiswaan100 100
VII - 161
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
Kondisi
Awal
Kondisi
Akhir
SKPDARAH KEBIJAKAN INDIKATOR SASARAN
CAPAIAN INDIKATOR
No TUJUAN SASARAN STRATEGI PROGRAM INDIKATIF URUSAN
% data pendidikan terkirim
dari satuan pendidikan di
semua jenjang yg tepat
waktu, valid dan akurat 100 100
Program manajemen
pelayanan pendidikan
% Sekolah Negeri yg
menerapkan sistem PPDB
Online13 100
jmlh peserta sosialisasi
administrasi, managemen,
penyelenggaraan
pendidikan pada tiap
satuan pendidikan
120 720
% pelaksanaan monev
kegiatan dibidang
pendidikan 100
% laporan evaluasi hasil
kinerja dari satuan
pendidik yang lengkap 100
% penyusunan juknis
setiap bantuan keuangan
yg tepat waktu0 100
% penyusunan instrumen
tindak lanjut Peraturan
dibidang Pendidikan 10 100
% guru wiyata bakti / GTT
yang sejahtera100 100
Program Pendidik dan
Tenaga Kependidikan
% PTT/PTTY yang sejahtera584 100
jml kegiatan Try Out Ujian
Nasional Siswa SD, SMP,
SMA SMK dan Ujian
Nasional SD, SMP, SMA MA
SMA LB SMK yg
dilaksanakan
3 3
Program Pendidikan
Menengah , Program
Pendidikan Dasar
% Kegiatan penelitian
ilmiah siswa yg didukung 100 100
VII - 162
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
Kondisi
Awal
Kondisi
Akhir
SKPDARAH KEBIJAKAN INDIKATOR SASARAN
CAPAIAN INDIKATOR
No TUJUAN SASARAN STRATEGI PROGRAM INDIKATIF URUSAN
jmlh kegiatan lomba
mapel,debat bhas inggris,
OPSI SMA SMK, OSTN
SMK, OSN SMA, LKS SMK,
FLS2N dan OOSN yg
dilaksanakan
10 10
% sekolah yg berbasis
keunggulan lokal100 100
% kegiatan pembinaan
siswa berprestasi yg
dilaksanakan100 100
% penyusunan kurikulum
SMA/SMK yg tepat waktu 100 100
% kegiatan pelatihan
kompetensi tenaga pendidik
SMA/SMK yang
dilaksanakan
100 100
Jml tutor keaksaraan yg
diberdayakan 50 550
Program pendidikan non
formal
Jumlah guru yang TOT
prov dan kota untuk
pembangunan
Nasionalisme
420 2.520
% kegiatan LCC Dampak
Bahaya Nikotin yg
dilaksanakan100 100
Jumlah Survey minat baca
koleksi perpustakaan - 4
Program Pengembangan
Koleksi Perpustakaan
Perpustakaan Persipda
Jumlah lomba
menulis/sinopsis & lomba
dongeng 1 6
Jumlah kegiatan pelayanan
kunjungan pemakai & story
telling - 18
Jumlah titik layanan
perpus keliling 14 96
lama waktu buka (jam) - 384
jml pengguna fasilitas
internet/hari yg dilayani 75
jml pemustaka yg terlayani
sirkulasi/thn 125
jml website yg dibuat 1
VII - 163
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
Kondisi
Awal
Kondisi
Akhir
SKPDARAH KEBIJAKAN INDIKATOR SASARAN
CAPAIAN INDIKATOR
No TUJUAN SASARAN STRATEGI PROGRAM INDIKATIF URUSAN
jml kegiatan promosi yg
terlaksana 1 7
jml kegiatan pameran yg
terlaksana 4
jml buku indek yg tersusun 130 1.180
jml leaflet yg tercetak 2.500
jml perpustakaan yg
terdata 119 219
jml perpustakaan yg dibina 36 191
Jml Petugas &
Perpustakaan yg mengikuti
lomba - 240
Jml Petugas Perpust.
Sekolah yg. Mengikuti
Bintek - 120
Jml Petugas Perpust.
Masyarakat yg. Mengikuti
Bintek - 160
Jumlah kegiatan
Pembinaan organisasi
profesi perpustakaan (IPI) - 4
Meningkatnya kesesuaian
kurikulum dan kebutuhan
dunia kerja
% kegiatan Bursa Kerja
Khusus yg dilaksanakan 100 100
Program Pendidikan
Menengah
% kegiatan Praktek Kerja
Industri (Prakerin) yg
dilaksanakan100 100
% kegiatan pembangunan
Tempat Uji Kompetensi yg
terbangun 100 100
% kegiatan pengembangan
Career Centre yg
dilaksanakan100 100
% kegiatan Fasilitasi
Business Centre yg
dilaksanakan 100 100
% kegiatan Teaching
Factory yg dilaksanakan100 100
% kegiatan EXPO Produk
SMK yg dilaksanakan100 100
VII - 164
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
Kondisi
Awal
Kondisi
Akhir
SKPDARAH KEBIJAKAN INDIKATOR SASARAN
CAPAIAN INDIKATOR
No TUJUAN SASARAN STRATEGI PROGRAM INDIKATIF URUSAN
% kegiatan Job Fair yg
dilaksanakan100 100
% kegiatan Kantin
kejujuran yg terselenggara 100 100
Jml Lembaga PKBM yg
dibina 5 30
Program pendidikan non
formal
Jml Lembaga Kursus yg
dibina 20 180
Jml pengelola kursus yg
dibina- 160
Jml Lembaga non formal/
Pengelola LPK, PAUD, TBM
& sejenis yang dibina 200 235
Jml lembaga non forma
lembaga/ pengelola LPK,
kel Vokasi, KBU dan sejenis
Kab/Kota yg berprestasi tk
Prov, HAI
35 210
Meningkatnya pembinaan
dan pemasyarakatan
olahraga dan kepemudaan
% Organisasi/pemuda yg
berprestasi
64 70
Program Peningkatan Peran
Serta Kepemudaan
Kepemudaan dan
Olahraga
% Organisasi/personil
olahraga yg berprestasi 10 60
Program Pembinaan dan
Pemasyarakatan Olahraga
2 Meningkatkan cakupan,
jenis dan kualitas layanan
kesehatan masyarakat dan
kelurga berencana
Meningkatnya kualitas dan
kapasitas pelayanan
kesehatan masyarakat baik
pelayanan kesehatan dasar
maupun rujukan rujukan
Meningkatkan pelayanan
kesehatan masyarakat
dengan mengoptimalkan
peran pelaksana pelayanan
kesehatan dasar dan
rujukan di tingkat
puskesmas, puskesmas
pembantu, maupun RSUD
Peningkatan mutu
pelayanan farmasi
komunitas dan klinis.
Persentase UPT yg
melaksanakan pelayanan
kesehatan sesuai dengan
standar pengobatan
- 60
Obat dan perbekalan
kesehatan
1) Kesehatan2)
Keluarga
Berancana
Dinas Kesehatan
Persentase ketersediaan
obat dan perbekalan
kesehatan sesuai
kebutuhan 100 % (250
item, 40 item bahan lab, 1
paket pola penyakit)
100 100
VII - 165
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
Kondisi
Awal
Kondisi
Akhir
SKPDARAH KEBIJAKAN INDIKATOR SASARAN
CAPAIAN INDIKATOR
No TUJUAN SASARAN STRATEGI PROGRAM INDIKATIF URUSAN
Persentase alat kesehatan
yang telah dikalibrasi
setahun sekali sebesar 100
% (8 item)- 100
persentase pasien yg
terpenuhi kebutuhan gizi di
Puskesmas Cebongan 100 100
Program Upaya Kesehatan
Masyarakat
persentase sarana
kesehatan yg melayani
gawat darurat 100 100
Jumlah puskesmas yang
telah di akreditasi - 1
Program Promosi
Kesehatan Dan
Pemberdayaan Masyarakat
%Jumlah Posyandu strata
mandiri 15,60 40
%Jumlah Posyandu strata
madya 30,10 40
%Jumlah Poskestren strata
mandiri - 90
%Jumlah UKK madya 45,50 50
%Jumlah Kelsi strata
Mandiri - 25
% Jumlah SBH Mandiri
masyarakat yg ditangani 100,00 100
% Jumlah alat kesehatan
ukur yang telah dikalibrasi - 100
%Jumlah obat dan
perbekalan kesehatan yang
tersedia 80,00 95
%Jumlah Posyandu Balita
strata mandiri 15,60 40
%Jumlah Posyandu Lansia
strata mandiri - 49
%Jumlah Poskestren strata
mandiri - 90
%Jumlah UKK madya 45,50 50
% Jumlah Kelsi strata
Mandiri - 25
% Jumlah SBH Mandiri
DKK yg sesuai dgn target 100,00 100
VII - 166
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
Kondisi
Awal
Kondisi
Akhir
SKPDARAH KEBIJAKAN INDIKATOR SASARAN
CAPAIAN INDIKATOR
No TUJUAN SASARAN STRATEGI PROGRAM INDIKATIF URUSAN
Jumlah paket infrastruktur
rumah sakit yg terbangun
1 11
Program Pengadaan sarana
dan Prasarana Rumah
Sakit/Rumah Sakit
Jiwa/Rumah Sakit Paru-
Paru/Rumah Sakit Mata
BLUD RSUD
Jumlah paket Alat
Kesehatan yg tersedia
1 4
Program Pengadaan sarana
dan Prasarana Rumah
Sakit/Rumah Sakit
Jiwa/Rumah Sakit Paru-
Paru/Rumah Sakit Mata
BLUD RSUD
Jumlah paket kendaraan
dinas/operasional yg
tersedia - 3
Program Pengadaan sarana
dan Prasarana Rumah
Sakit/Rumah Sakit
Jiwa/Rumah Sakit Paru-
Paru/Rumah Sakit Mata
BLUD RSUD
Jumlah paket
perlengkapan Rumah
Tangga gedung Kelas III yg
tersedia
- 1
Program Peningkatan
Sarana dan Prasarana
Aparatur
BLUD RSUD
Jumlah paket daya listrik
555 KVA yg tersambung - 1
Program Pengadaan
Perlengkapan Gedung
kantor
BLUD RSUD
Lama waktu persediaan
obat dan perbekalan
kesehatan bagi masyarakat
miskin dlm keadaan cukup
(bln)
12 12
Pengadaan Obat dan
Perbekalan Kesehatan
BLUD RSUD
(Peningkatan Pelayanan
Rumah Sakit)
% Jumlah Standar
Pelayanan Minimal (SPM)
yang terpenuhi
- 100
Program Peningkatan Mutu
Layanan Kepada
Masyarakat
BLUD RSUD
(Pendukung Peningkatan
Pelayanan Rumah Sakit)
% Jumlah kegiatan-
kegiatan pendukung
peningkatan pelayanan
rumah sakit yang
dilaksanakan
- 100
Program Peningkatan Mutu
Layanan Kepada
Masyarakat
BLUD RSUD
VII - 167
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
Kondisi
Awal
Kondisi
Akhir
SKPDARAH KEBIJAKAN INDIKATOR SASARAN
CAPAIAN INDIKATOR
No TUJUAN SASARAN STRATEGI PROGRAM INDIKATIF URUSAN
Mendorong
pemerataan,jangkauan dan
mutu pelayanan kesehatan
secara menyeluruh
(promotif,preventif,kuratif,
dan rehabilitatif)
terpadu,berkesinambungan
sesuai standar pelayanan
minimal
Meningkatkan pemerataan
dengan mendekatkan
pelayanan pada
masyarakat
% Jumlah indikator SPM
yang mencapai target
70 90
Program Promosi
Kesehatan Dan
Pemberdayaan Masyarakat
Dinas Kesehatan
% Jumlah UKS Gred IV
untuk SD dan SMP 0,9% dan
0 50 dan 55
% Cakupan rawat jalan31,75 <15
Program Upaya Kesehatan
Masyarakat
Jml kegiatan penyusunan
pedoman pengobatan bagi
6 Puskesmas dan BP4 1
Program Pengawasan Obat
Dan Makanan
Jml kegiatan pemantauan
Obat dan Alkes di 7 UPT 1
pemb. Pusk, mangunsari,
RS Cebongan serta
fasilitasnya 0% 100%
Program pengadaan,
peningkatan dan perbaikan
sarana dan pra sarana
puskesmas
jumlah pasien Salatiga
yang berkunjung di
Puskesmas 262.702 300
Program Kemitraan
Peningkatan Pelayanan
Kesehatan
Tersedianya fasilitas
pelayanan kesehatan
dengan biaya terjangkau
Mengembangkan model
pelayanan strategis dan
unggulan untuk upaya
kesehatan masyarakat dan
upaya kesehatan
perorangan
Memberikan pelayanan
kesehatan bagi masyarakat
miskin dan rentan
% Jml kasus Pnemonia
Balita yang ditangani
100,00 100
Program Pelayanan
Kesehatan Penddk Miskin
Jml kasus AFP anak usia <
15 tahun dengan hasil
laboratorium virus polio
negatip
1,00 2
% Jml penduduk yang
menjadi peserta JPK 61 100
Program Kemitraan
Peningkatan Pelayanan
Kesehatan
VII - 168
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
Kondisi
Awal
Kondisi
Akhir
SKPDARAH KEBIJAKAN INDIKATOR SASARAN
CAPAIAN INDIKATOR
No TUJUAN SASARAN STRATEGI PROGRAM INDIKATIF URUSAN
Terlaksananya pembinaan
di bidang kesehatan dan
keluarga berencana
Peningkatan pembinaan
kesehatan dan keluarga
berencana kepada
masyarakat termasuk
keluarga miskin dan rentan
Mengembangkan model
pemberdayaan keluarga
dan masyarakat serta
meningkatkan kemitraan
dalam upaya mndorong
kemandirian perilaku hidup
bersih dan sehat
% Rumah sehat
62,40 82,00
Program Upaya Kesehatan
Masyarakat
% kelurahan Sanitasi Total
Berbasis Masyarakat
(STBM) 9 40
% Tempat umum yg
memenuhi syarat
kesehatan 82,25 89,00
% Tempat Pengelolaan
Makanan yg memenuhi
syarat kesehatan 82,25 89,00
% institusi yg dibina 82,25 89,00
% tempat pengelolaan
pestisida yg memenuhi
syarat kesehatan 68,00 82,00
% rumah tangga sehat
85,00 91
Program Promosi
Kesehatan Dan
Pemberdayaan Masyarakat
% institusi kesehatan sehat 65 85
% Tempat Tempat Umum
sehat 41,00 44
% Tempat Kerja yang sehat 53 68
jml pelaksanaan KIE yg
terlaksana (kali) - 295
Program Keluarga
Berencana
Keluarga
Berencana dan
Keluarga
Sejahtera
Bapermas PKB &
KP
jml kelompok Bina
Keluarga Balita yg
terfasilitasi 19 29
Program pembinaan peran
serta masyarakat dalam
pelayanan KB/KR yang
mandiri
jml kelompok Bina
Keluarga Remaja yg
terfasilitasi 7 29
VII - 169
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
Kondisi
Awal
Kondisi
Akhir
SKPDARAH KEBIJAKAN INDIKATOR SASARAN
CAPAIAN INDIKATOR
No TUJUAN SASARAN STRATEGI PROGRAM INDIKATIF URUSAN
jml kelompok Bina
Keluarga Lansia yg
terfasilitasi 6 15
jml kelompok UPPKS yg
terfasilitasi 55 65
jml peserta pembinaan KB
berasal dari institusi
masyarakat 37 41
jml KK yg terdata untuk
database keluarga 41.482 42.126
jumlah organisasi
kelompok PIK Remaja yg
menerima KIE ttg
kesehatan remaja
- 300
Tersedianya pelayanan
kesehatan dan keluarga
berencana bagi warga
miskin/kurang mampu
Pengembangan sistem
jaminan kesehatan
terutama bagi penduduk
miskin dan rentan
memberikan subsidi
pembiayaan kesehatan bagi
masyarakat msikin dan
rentan
% Jumlah masyarakat
miskin Kota Salatiga yg
mendapatkan jaminan
pelayanan kesehatan yg
ditargetkan
70 100
Program Promosi
Kesehatan Dan
Pemberdayaan Masyarakat
lama waktu persediaan
obat dan perbekalan
kesehatan bagi masyarakat
miskin dlm keadaan cukup
(bln)
12 12
Program
Pengadaan,Peningkatan
Sarana Dan Prasarana
Rumah Sakit/RSJ/RS Paru-
Paru/RS Mata
% Jml masyarakat miskin
Kota Salatiga yg
mendapatkan pelayanan
kesehatan di Fasilitas
kesehatan Tk. Rujukan
100 100
Program Kemitraan
Peningkatan Pelayanan
Kesehatan
Jumlah ibu hamil yang
meninggal karena hamil,
bersalin, dan nifas per
100.000 kelahiran hidup
210,89 60
Program peningkatan
keselamatan ibu
melahirkan dan anak
% Jml ibu hamil yg
mendapatkan pelayanan
kesehatan selama
kehamilan minimal 4x pada
tenkes berkompeten
96 98
VII - 170
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
Kondisi
Awal
Kondisi
Akhir
SKPDARAH KEBIJAKAN INDIKATOR SASARAN
CAPAIAN INDIKATOR
No TUJUAN SASARAN STRATEGI PROGRAM INDIKATIF URUSAN
Mendorong dan
mendukung
ketersediaan,pemerataan,m
utu dan pelayanan
keluarga berencana
meningkatkan pembinaan
keluarga berencana dan
pelayanan keluarga
berencana serta
pemasangan alat
kontrasepsi, termasuk bagi
keluarga miskin
jml akseptor dari keluarga
miskin
- 940
Program Keluarga
Berencana
Keluarga
Berencana dan
Keluarga
Sejahtera
Bapermas PKB &
KP
jml set implant yang
tersedia bagi keluarga
miskin - 2.445
jumlah PUS miskin yang
dipasang alat kontrasepsi - 2.150
Program Pelayanan
Kontrasepsi
Peningkatan kualitas SDM
tenaga kesehatan dan
keluarga berencana
Pengembangan dan
pemantapan manajemen
SDM kesehatan
Pengembangan mutu SDM
Kesehatan melalui
peningkatan kualitas
institusi pendidikan
kesehatan dan pelatihan
SDM
persentase Tenaga
Kesehatan yg terlatih dan
terbina 40 60
Program Upaya Kesehatan
Masyarakat
Peningkatan kompetensi
dan profesionalisme SDM
Kesehatan melalui
kemitraan dengan
organisasi profesi dan
lembaga terkait untuk
memenuhi kebutuhan DN
dan peluang pasar LN
% Jml tenaga kesehatan,
sarana pelayanan
kesehatan dan sarana
penunjang pelayanan
kesehatan yang memiliki
ijin praktek
50 90
Program Standarisasi
Pelayanan Kesehatan
Jumlah kasus yg telah
didiagnosa oleh dokter ahli 508 12.038
Program Kemitraan
Peningkatan Pelayanan
Kesehatan
Pengendalian penyebaran
HIV AIDS dan penyakit
menular lain
Peningkatan Upaya
Pencegahan HIV AIDS dan
Penyakit Menular Lainnya
Peningkatan dan Perluasan
upaa pencegahan untuk
pengguna narkoba suntik,
penularan melalui
hubungan seksual tidak
aman dan melalui ibu ke
bayi
Persentase Penduduk Usia
15-49 thn yg terinfeksi HIV
(penderita baru)
6 kasus
baru (total
kasus 124)
0,01
kasus
/100.000
penduduk
Program Upaya Kesehatan
Masyarakat
Meningkatkan dan
memperluas cakupan
perwatan,dukungan dan
pengobatan
Peningkatan upaya
perawatan dan dukungan
pengobatan
% Jml penderita balita
diare yg ditangani 100,00 100
Program Pencegahan dan
Penanggulangan Penyakit
Menular
VII - 171
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
Kondisi
Awal
Kondisi
Akhir
SKPDARAH KEBIJAKAN INDIKATOR SASARAN
CAPAIAN INDIKATOR
No TUJUAN SASARAN STRATEGI PROGRAM INDIKATIF URUSAN
< % Jml penderita malaria
yg diobati sesuai standar - -
Program Pencegahan dan
Penanggulangan Penyakit
Menular
% Jml pendrt filaria yg
ditangani sesuai standar - 100
% Jml suspek/penderita
flu burung yg ditangani
sesuai standar - 100
Penguatan
kemitraan,sistem
kesehatan dan sistem
masyarakat
% Jml bayi kurang dari 1
tahun yang mendapatkan
imunisasi campak 95,56 97,5
% Jml anak usia 9-59
bulan yang mendapatkan
imunisasi campak
tambahan
- 95
Meningkatkan koordinasi
antar pemangku
kepentingan
% Jml KLB yang direspon
kurang dari 24 jam 100,00 100
Peningkatan kesehatan ibu
dan anak melalui
penurunan angka kematian
ibu,bayi dan balita
penurunan angka kematian
ibu, bayi dan balita
Mendorong peningkatan
cakupan pelayanan
kesehatan
ibu,bayi,balita,kesehatan
sekolah,kesehatan kerja
dan asusila
menurunnya AKABA
(Angka Kematian Balita)
per 1000 kelahiran hidup 7,73 7,3
Program peningkatan
pelayanan kesehatan anak
balita
jml dokumen yg tersusun
(Survei Kepuasan
Pelanggan&Survei Buku
KIA)
2 2
Jumlah ibu hamil yang
meninggal karena hamil,
bersalin, dan nifas per
100.000 kelahiran hidup
210,89 60
Program peningkatan
keselamatan ibu
melahirkan dan anak
% Jml ibu hamil yg
mendapatkan pelayanan
kesehatan selama
kehamilan minimal 4x pada
tenkes berkompeten
96 98
VII - 172
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
Kondisi
Awal
Kondisi
Akhir
SKPDARAH KEBIJAKAN INDIKATOR SASARAN
CAPAIAN INDIKATOR
No TUJUAN SASARAN STRATEGI PROGRAM INDIKATIF URUSAN
Menurunnya angka
kesakitan
Meningkatkan Surveilance
penyakit dan kualitas
kesehatan lingkungan
Memutus mata rantai
penularan penyakit
menular dan menekan
angka kematian akibat
penyakit
menular,KLB/wabah dan
bencana
Persentase penjaringan
siswa SD kls 1 yg
terperiksa
100 100
Program Upaya Kesehatan
Masyarakat
% calon jemaah haji yg
diperiksa dan divaksinasi 100 100
< IR (penurunan IR) DBD
per 100.000 penduduk 0,74 35
Program Pencegahan dan
Penanggulangan Penyakit
Menular
> % kenaikan angka CDR
TB Paru 45,16 70
kenaikan Angka NCDR
kusta - 1,0
jml Pedagang/Produsen
Pangan yang dibina 180 400
Program Pengawasan Obat
Dan Makanan
Jml paket sampel pangan
utk uji pemeriksaan bahan
berbahaya 300 450
Peningkatan status gizi
masyarakat
Pemberdayaan
masyarakat,LSM,swasta
dan sektor terkait dalam
upaya penanggulangan
masalah gizi dan
pencapaian keluarga sadar
gizi
Pemenuhan makanan
tambahan dan suplemen
gizi bagi ibu hamil,ibu
nifas,bayi,balita,anak
sekolah dasar dari keluarga
kurang mampu atau
bermasalah gizi
% Jumlah Keluarga yang
berperilaku sadar gizi
60,60 80
Program Perbaikan Gizi
Masyarakat
% Jumlah anak balita yang
menderita gizi buruk 0,03 0,02
% Jumlah anak balita yang
menderita /gizi kurang
dibagi jumlah balita
dikalikan 100
4,19 3,69
% Jumlah ibu hamil yang
kadar Hb <11 2,53 2
% Jumlah ibu hamil yang
LILA< 23,5 Cm 4 3
VII - 173
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
Kondisi
Awal
Kondisi
Akhir
SKPDARAH KEBIJAKAN INDIKATOR SASARAN
CAPAIAN INDIKATOR
No TUJUAN SASARAN STRATEGI PROGRAM INDIKATIF URUSAN
Melindungi kesehatan
masyarakat dengan
menjamin tersedianya
upaya kesehatan yang
paripurna,merata,bermutu
dan berkeadilan
Peningkatan kualitas
pelayanan kesehatan
dengan biaya yang
terjangkau dan mudah
diakses oleh semua lapisan
masyarakat
Meberikan pelayanan
kesehatan kepada
masyarakat dengan
menitikberatkan pada
pelayanan prima
% kualitas pelayanan
SIMPUS di Puskesmas yg
memenuhi standar 100,00 100
Program Standarisasi
Pelayanan Kesehatan
% realisasi target
pelayanan di Puskesmas 50,00 100
% kegiatan monev yg
terlaksana 50,00 100
% Jml usia lanjut yang
dibina oleh petugas
kesehatan70,9 80
Program peningkatan
pelayanan kesehatan lansia
% pelayanan gangguan
jiwa 0,8 15
Program Upaya Kesehatan
Masyarakat
% CPNS yg memenuhi
syarat kesehatan 100 100
% Jumlah target karyawan
perusahaan yang diperiksa
fungsi parunya 100 100
Program Pengembangan
Lingkungan Sehat
Meningkatnya sarana dan
jangkauan KIE bidang
kesehatan kepada
masyarakat
Meningkatkan pemahaman
terhadap KIE
Mendorong pemahaman
tentang KIE dan kesehatan
rproduksi remaja melalui
peningkatan dukungan dan
partisipasi masyarakat
Jml regulasi ttg
pembangunan berwawasan
kesehatan
- 3,0
Program Upaya Kesehatan
Masyarakat
%KK yg menggunakan air
minum syarat kesehatan 47,5 67,5
% jml Peserta Kegiatan
promosi informasi
kesehatan yg ditargetkan 100 100
Program Promosi
Kesehatan Dan
Pemberdayaan Masyarakat
jml peserta penyuluhan
keamanan pangan bagi
pengusaha IRT dan
pedagang sekolah
95 450
Program Pengawasan Obat
Dan Makanan
jml peserta Sosialisasi
tentang distribusi sediaan
farmasi 235 300
VII - 174
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
Kondisi
Awal
Kondisi
Akhir
SKPDARAH KEBIJAKAN INDIKATOR SASARAN
CAPAIAN INDIKATOR
No TUJUAN SASARAN STRATEGI PROGRAM INDIKATIF URUSAN
Jml peserta sosialisasi Efek
Samping Obat dan
Pelayanan Kefarmasian 125 450
3 Meningkatkan kualitas dan
kecepatan pelayanan akte
catatan sipil(Akte
Kelahiran, KTP) dan
dokumen administrasi
kependudukan lainnya
(Surat Keterangan Domisili,
Surat Keterangan Pindah,
Kartu Keluarga).
Peningkatan mutu
pelayanan dokumen
catatan sipil dan dokumen
administrasi
kependudukan lainnya
Meningkatkan pelayanan
administrasi
kependudukan dan catatan
sipil melalui pengembangan
database kependudukan
dan catatan sipil dengan
mengoptimalkan peran
pelaksana pelayanan di
tingkat kelurahan dan
kecamatan
Peningkatan kerjasama,
koordinasi dan sinkronisasi
dalam pelaksanaan
administrasi
kependudukan dan
pencatatan sipil.
jml Penduduk Ber-e KTP
131259
(blm e-
KTP)
670.545
Program Penataan
Administrasi
Kependudukan
Kependudukan
dan Catatan Sipil
Disdukcapil
Meningkatkan kepemilikan
dokumen kependudukan
dan catatan sipil melalui
pemanfaatan peran aparat
pemerintah desa dalam
peningkatan kesadaran
masyarakat akan
pentingnya dokumen
kependudukan dan catatan
sipil
jml Bayi Ber-Akte Kelahiran
5.000 30.000
jml Pasangan Ber-Akte
nikah400 2.800
4 Menciptakan kemandirian
dalam bidang ketahanan
pangan
Meningkatnya penyediaan
sumber pangan alternatif
Mendorong penyediaan
sumber pangan alternatif
Peningkatan sumber
pangan alternatif
Penyelenggaraan Rapat
teknis Perencanaan
Ketahanan Pangan 1 6
Program Peningkatan
Ketahanan Pangan
Ketahanan
Pangan
Bapermas
Penyelenggaraan Lomba
Cipta Menu1 6
Pengiriman Peserta Lomba
Cipta Menu ke Tk. Propinsi 1 6
Pengiriman Peserta Pekan
Pangan lokal Tk. Jawa
Tengah
1 6
Penyuluhan Peningkatan
mutu dan Keamanan
Pangan2 16
VII - 175
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
Kondisi
Awal
Kondisi
Akhir
SKPDARAH KEBIJAKAN INDIKATOR SASARAN
CAPAIAN INDIKATOR
No TUJUAN SASARAN STRATEGI PROGRAM INDIKATIF URUSAN
Penyuluhan Peningkatan
Pengetahuan tentang
Sumber Pangan Alternatif 1 13
penyuluhan optimalisasi
lahan pekarangan3 24
Tercapainya Analisis Pola
Pangan Harapan
Masyarakat
Mendorong Pola Pangan
Harapan masyarakat
Meningkatkan Pola Pangan
Harapan masyarakat
pelaksanaan survey pola
pangan harapan di Kota
Salatiga- 5
% ketersediaan energi dan
protein perkapita- 91
% penguatan Cadangan
Pangan- 61
% Skor Pola Pangan
Harapan (PPH)- 91
% kegiatan Pengawasan
dan Pembinaan Keamanan
Pangan yg terlaksana - 81
jml kegiatan Monitoring
kelompok wanita
tani/kelompok usaha tani
pengolah pangan lokal yg
terlaksana
2 14
jml kegiatan monitoring
warung sekolah yg
terlaksana3 19
Jml buku database potensi
produk pangan kota
Salatiga yg tersusun15 45
pra koordinasi Dewan
Ketahanan Pangan1 -
Rakor Dewan Ketahanan
Pangan1 -
Evaluasi Koordinasi Dewan
Ketahanan Pangan 1 -
jml jenis buku saku 1 5
Dinas Pertanian
jml produksi ubinan
potensi pertanian3 15
VII - 176
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
Kondisi
Awal
Kondisi
Akhir
SKPDARAH KEBIJAKAN INDIKATOR SASARAN
CAPAIAN INDIKATOR
No TUJUAN SASARAN STRATEGI PROGRAM INDIKATIF URUSAN
5 Meningkatkan layanan dan
fasilitas serta akses
masyarakat terhadap
kesediaan sanitasi dan air
bersih
Tersedianya sanitasi dan
air bersih
Optimalisasi akses
masyarakat terhadap
sanitasi dan air bersih
revitalisasi %Prasarana
pengambilan&saluran yg
terbangun di 6 kelurahan - 140
Program Penyediaan dan
pengelolaan air baku
Pekerjaan Umum Dinas Cipkataru
% sarpras rumah
sederhana sehat terbangun - 135
Program pengembangan
perumahan
Perumahan
% pelayanan air bersih dan
sanitasi dasar bagi 56%
masyarakat berpenghasilan
rendah di Kec. Argomulyo- 92
Program Lingkungan Sehat
Perumahan
VII - 177
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
Misi 2: Mengelola Tata Ruang Kota yang Berkelanjutan dan Berwawasan Lingkungan.
Kondisi
Awal
Kondisi
Akhir
1 Meningkatkan
pembangunan infrastruktur
yang memiliki daya dukung
dan daya ungkit terhadap
pembangunan ekonomi dan
sosial dengan
mengutamakan kepentingan
masyarakat luas.
Terwujudnya peningkatan
kualitas dan kuantitas
infrastruktur yang memiliki
daya dukung dan daya
gerak ekonomi sosial,
transportasi, komunikasi
dan informatika,tata
kota,perumahan dan
pemukiman.
Optimalisasi pembangunan
infrastruktur potensial
berdaya dukung
transportasi
Peningkatan peningkatan
sarana dan prasarana
transportasi
V/C Ratio
0,44 -
Program Peningkatan Pelayanan AngkutanPerhubungan Dishubkombudpa
r
Kecepatan rata-rata
kendaraan 41 -
Waktu tunggu penumpang6 -
Pemilihan Pelajar Pelopor
Keselamatan LLAJ 100 pelajar -
Pengendalian Disiplin
Pengoperasian Angkutan
Umum di Jalan
inataru 26
hr, OLJ 28
kl, Patroli
120 kl
-
Penyuluhan Bagi Juru Mudi
/ Sopir 200 orang -
Pemilihan Awak Kendaraan
Umum Teladan (AKUT) 20 Orang -
Jml dokumen perencanaan
terminal yg tersusun 1 4
Program Pembangunan
Prasarana dan Fasilitas
Perhubungan
Rehabilitasi / Pemeliharaan
Sarana Alat Pengujian
Kendaraan Bermotor - -
Program Rehabilitasi/
Pemeliharaan Prasarana
dan Fasilitas LLAJ
- Penggantian / Modifikasi
Program Break Tester - -
URUSAN SKPDINDIKATOR SASARAN PROGRAM INDIKATIFNo. TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
CAPAIAN INDIKATOR
VII - 178
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
Kondisi
Awal
Kondisi
Akhir
URUSAN SKPDINDIKATOR SASARAN PROGRAM INDIKATIFNo. TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
CAPAIAN INDIKATOR
Pengadaan Rambu Lalu
Lintas424 m
guardrail,
174 bh
rambu,
1195 m2
marka
-
Program Pengendalian Lalu
Lintas
Perawatan Rambu Lalu
lintas dan APILL525
rambu, 16
APILL
-
Pengukuran Kinerja Ruas
Jalan, Simpang dan
Pelayanan Angkutan Umum
12
simpang, 6
ruas
-
jml terminal terbangun
- 2
Program Pembangunan
Sarana dan Prasarana
Perhubungan
Meningkatkan
pembangunan infrastruktur
dasar masyarakat
peningkatan kualitas dan
kuantitas infrastruktur
dasar masyarakat
Jumlah unit gedung Kantor
yg terbangun 15 34
Program Peningkatan
Sarana dan Prasarana
Aparatur
Umum Dinas Cipkataru
Jumlah keg.
Perencanaan&pengawasan
pemb gedung yg
dilaksanakan
4 14
jml bak penampungan air yg
terbangunPembuatan bak
penampungan air - -
Jumlah Ruas Jalan yang
perlu dilakukan
pemeliharaan m2 75.300 337.700
Program
Rehabilitasi/Pemeliharaan
Jalan dan Jembatan
Pekerjaan Umum Dinas Bina Marga
dan PSDA
Jumlah jembatan yang
dilakukan pemeliharaan 30 215
% terlaksananya
pengecatan kanstin di ruas
jalan 100 100
Dinas Cipkataru
Jumlah Ruas Jalan yang
perlu dilakukan
pemeliharaan m2 75.300 337.700
Jumlah Ruas Jalan yang
terbangun (m) 10575 m 618175 m Program pembangunan
jalan dan jembatan
Jumlah kegiatan
pembangunan Jembatan
yang direncanakan 3 buah 16 buah
VII - 179
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
Kondisi
Awal
Kondisi
Akhir
URUSAN SKPDINDIKATOR SASARAN PROGRAM INDIKATIFNo. TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
CAPAIAN INDIKATOR
Panjang jaringan irigasi
teknis yang
diperbaiki/dibangun (m) 11245 m' 14695 m'
Program pengembangan dan
pengelolaan jaringan
irigasi,rawa dan jaringan
pengairan lainnya
Panjang saluran
drainase/gorong-gorong
yang dibangun 12725 m' 20425 m'
Program Pembangunan
Saluran Drainase/Gorong-
gorong
Pekerjaan Umum Dinas Bina Marga
dan PSDA
Luas talud/dinding
saluran/sungai yang
diperbaiki/dibangun 6781 m' 14731m'
Program Pembangunan
Turap/Talud/Bronjong
Pekerjaan Umum Dinas Bina Marga
dan PSDA
Pembangunan
saranaprasarana/infrasturk
tur yang fundamental,
memiliki asas manfaat yang
luas dengan perancanaan
yang matang
jml paket infrastruktur
rumah sakit yg terbangun
1 11
Program
Pengadaan,Peningkatan
Sarana Dan Prasarana
Rumah Sakit/RSJ/RS Paru-
Paru/RS Mata
Kesehatan BLUD RSUD
jml Sanggar Kegiatan
Belajar (SKB) yg terbangun - -
Program Pendidikan Non
Formal
Pendidikan Disdikpora
jml unit gedung Setda yg
terbangun - 1
Program Peningkatan
sarana dan Prasarana
Aparatur
Umum Setda
Meningkatkan pengelolaan
tata ruang yang
berkesinambunan
Optimalisasi pemanfaatan
dan pengendalian tata
ruang
jml dokumen RTBL kawasan
strategis pendidikan tinggi
dan menengah - 1
Program Perencanaan Tata
Ruang
Penataan Ruang Dinas Cipkataru
jml dokumen RTBL kawasan
strategis pendidikan dasar
dan menengah - 1
% penataan Jalan Jendral
Sudirman (m) - 3.901
jml dokumen studi
penataan reklame - 2
jml dokumen master plan
reservoir (lumbung air) - 1
jml dokumen DED
Pembangunan Kantor DTK - 1
VII - 180
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
Kondisi
Awal
Kondisi
Akhir
URUSAN SKPDINDIKATOR SASARAN PROGRAM INDIKATIFNo. TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
CAPAIAN INDIKATOR
jml kelurahan yg
tersosialisasi perda RDTRW
kota Salatiga di 4
kecamatan
- 4
jml dokumen DED
Pembangunan Kantor DTK - 1
jml kelurahan yg
tersosialisasi perda RTRW
kota Salatiga di 22
Kelurahan
22 22
jml dokumen tata ruang
kota 1 Bappeda
jml konsultasi publik yg
terlaksana 1
Perda RDTR dan zonasi yg
tersusun 1
Perda RTR Kawasan
Strategis yg tersusun 1
Perda Insentif dan
Disintensif yg tersusun 1
Perda RTRW (hasil evaluasi)
yg tersusun 1
jml dokumen evaluasi Perda
RTRW yg tersusun 1
jml panggung reklame yg
terbangun - 6 Program Pemanfaatan
Ruang
Dinas Cipkataru
jml Sistem Informasi
Geografis Tata Ruang ter-
update- 3
jml Papan
Informasi,Pengendalian dan
Papan Anjuran tata ruang
yg terpasang
21 73
Program Pengendalian
Pemanfaatan Ruang
Dinas Cipkataru
jml dokumen pengendalian
pemanfaatan ruang lintas
kabupaten/kota. - 5
jml peserta sosialisasi
kebijakan pengendalian
pemanfaatan ruang (org) - 100
VII - 181
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
Kondisi
Awal
Kondisi
Akhir
URUSAN SKPDINDIKATOR SASARAN PROGRAM INDIKATIFNo. TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
CAPAIAN INDIKATOR
% lahan yg teridentifikasi
menurut : RT/RW, status
tanah, Faktor harga tanah,
faktor fisik tanah, faktor
prasarana kawasan 4
Kecamatan
- 35
Program pengembangan
perumahan
Perumahan
% pengembangan
perumahan dgn kategori
sesuai standar - 35
% Kasiba dan Lisiba yg
ditetapkan - 30
% pembangunan sarpras
dasar permukiman yg
melibatkan masyarakat - 40
Program pemberdayaan
komunitas perumahan
Jml dokumen terkini (up
date) pendukung
pembangunan perumahan
(data rumah tidak layak
huni,kawasan kumuh,
kawasan permukiman, jml
rumah sekota, infrastruktur
perumahan dan rawan
bencana) di 4 Kecamatan
- 9
% pengembangan kawasan
kumuh yg terintegrasi
(pengawasan &
pengendalian alih fungsi) di
Kecamatan Argomulyo
- 96
jml Sistem Informasi
Infrastruktur Data Spasial
Daerah Rawan Bencana yg
telah disusun- 1
Program Pengembangan
Data/Informasi
Perencanaan
Pembangunan
Bappeda
2 Meningkatkan konservasi
dan pemanfaatan
lingkungan hidup untuk
mendukung pertumbuhan
ekonomi.
Menurunnya pencemaran
lingkungan
Meningkatkan pengawasan
dan pengendalian
pencemaran/perusakan LH
serta koordinasi
pengelolaan LH dengan
seluruh Stakeholders
Meningkatkan upaya
konservasi dan rehabilitasi
SDA serta pengendalian
kerusakan LH.
jml dokumen peta kota
hijau (Green Map) yg
tersusun
- 5
Program Pengelolaan Ruang
Terbuka Hijau (RTH)
Lingkungan
Hidup
Bappeda
VII - 182
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
Kondisi
Awal
Kondisi
Akhir
URUSAN SKPDINDIKATOR SASARAN PROGRAM INDIKATIFNo. TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
CAPAIAN INDIKATOR
jml dokumen masterplan
RTH Perkotaan yg tersusun - 1
jml dokumen rencana teknis
dan supervisi peningkatan
kualitas RTH perkotaan yg
tersusun- 5
jml Perda RTH yg tersusun- 1
luasan Jl. Fatmawati yg
dilengkapai taman dan pot
(m2) - 2.500
Dinas Cipkataru
jml Tugu Batas Kota - 5
jml pot dan taman yg
berada di Pertigaan dan
Perempatan JLS - 50
luasan ruas Jl. Jend.
Sudirman - Jl. Senjoyo -
Tugu Atlet ABC yg
dilengkapi taman dan pot
(m2)
- 1.800
jml titik lampu utk jalan
lingkungan yg terbangun 1.139
jml titik lampu yg
dimeterisasi LPJU 3.736
Jml Sarana Mainan Anak - 100
luasan tanah terbeli utk
Tanah Tugu Batas Kota
Kembangsari (m2) - 400
jml Tugu Batas Kota
Kembangsari - 1
luasan ruas Jl. Sudiarto-Jl.
Tentara Pelajar yg
dilengkapi taman dan pot
(m2)
- 1.500
luasan Jl. Muwardi yg
dilengkapi taman dan pot
(m2) - 1.000
% RTH (Ruang Terbuka
Hijau) sepanjang Jalan
Fatmawati 113
VII - 183
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
Kondisi
Awal
Kondisi
Akhir
URUSAN SKPDINDIKATOR SASARAN PROGRAM INDIKATIFNo. TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
CAPAIAN INDIKATOR
% taman rekreasi yg
terbangun (5 buah tugu :
Tingkir, Barukan,
Pattimura, Hassanudin,
Imam Bonjol)
113
Jml Areal Pemakaman
Umum Blondocelong dan
Ngemplak yg terpelihara - 23
luasan makam yg
terpelihara se kota (m2) - 500
Paket Pemb Pagar TPU
ngemplak yg terealisir 5
luas Turap/talud brojong
makam Ngemplak
terbangun (m2) 250
luas gapura makam
terbangun (m2) - 300
luas pagar TPU
Blondocelong terbangun
(m2) - 300
luas TPU salib putih
terbangun (m2) - 20.000
jml Dokumen pengkajian
dampak lingkungan JLS- 1
Program Pengendalian
Pencemaran dan Perusakan
Lingkungan Hidup
Bappeda
% jml usaha dan atau
kegiatan yang mentaati
persyaratan administratif
dan teknis pencegahan
pencemaran air
10 80
Program Peningkatan
Pengendalian Polusi
KLH
% jumlah usaha dan atau
kegiatan sumber tidak
bergerak yang memenuhi
persyaratan administratif
dan teknis pengendalian
pencemaran udara
10 80
% luas lahan yg ditetapkan
dan diinformasikan status
kerusakan lahan dan atau
untuk produksi biomassa 10 80
VII - 184
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
Kondisi
Awal
Kondisi
Akhir
URUSAN SKPDINDIKATOR SASARAN PROGRAM INDIKATIFNo. TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
CAPAIAN INDIKATOR
% jml pengaduan
masyarakat akibat adanya
dugaan pencemaran dan
atau perusakan lingkungan
hidup yang ditindaklajuti
10 80
Jumlah Dokumen Kualitas
Lingkungan yang tersusun 2 18
% jumlah ruas sungai
program kali bersih untuk
sungai prioritas di Kota
Salatiga
7 60
Tersusunnya Laporan
monitoring dan evaluasi
lingkungan hidup 1 6
Jml paket Pengadaan alat
laboratorium 1 5
Jml unit Pembangunan unit
teknologi biogas 9 55
Jml paket Pembangunan
dan penyempurnaan gedung
Lab 1 4
Jml paket Pengadaan
Peralatan Pengomposan 1 4
Jml paket Pengadaan Solar
Cell Percontohan - 5
Jml paket Penataan Sumber
Mata Air 1 5
Jml paket Penataan
Bantaran Sungai 1 4
Jml surat keputusan
Penetapan Kelas Air Sungai - 4
Jml kegiatan Car Free Day - 4
% Tersedianya reagent
laboratorium 30 450
% Terpeliharanya alat
laboratorium 20 270
% Terlaksananya uji di
laboratorium bersertifikasi
utk kasus pencemaran yang
spesifik 100 600
VII - 185
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
Kondisi
Awal
Kondisi
Akhir
URUSAN SKPDINDIKATOR SASARAN PROGRAM INDIKATIFNo. TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
CAPAIAN INDIKATOR
Jml unit terbangunnya
tempat pengumpulan
sementara limbah B 3 bagi
UKM
- 1
Meningkatkan
pemberdayaan/partisipasi
masyarakat dalam
pelestarian LH
Jml paket Pengadaan
Tanaman Penghijauan 1 6
Program Perlindungan dan
Konservasi Sumber Daya
Alam
Lingkungan
Hidup
KLH
Jml paket Pengadaan
peralatan pertanian 1 6
Jml paket pengadaan
Pupuk, Pestisida 1 6
Jml peserta sosialisasi
perlindungan dan
konservasi SDA 300 1.800
Jml unit pembangunan
gully plug 25 150
Jml unit Pembangunan
Sumur Resapan 50 370
Jml unit Pembangunan
Resapan Selokan 25 175
Jml peserta sosialisasi
dampak perubahan iklim - 600
Jml peserta sosialisasi
pengendalian lingkungan
hidup - 400
Jml kali Lomba Adiwiyata
1 6
Program Rehabilitasi dan
Pemulihan Cadangan
Sumber Daya Alam
Kegiatan PAKLIM (Program
Advice Kebijakan Perubahan
Iklim) 2 22
Jml kali Lomba PKA
(Penghijauan dan
Konservasi Alam) 1 6
Jml paket pengadaan
tanaman penghijauan 1 6
Jml unit Pengadaan Alat
Biopetri (Pembuat Lubang
Biopori) 70 620
Jml paket sarana
pengawasan Air Bawah
Tanah 1 6
VII - 186
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
Kondisi
Awal
Kondisi
Akhir
URUSAN SKPDINDIKATOR SASARAN PROGRAM INDIKATIFNo. TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
CAPAIAN INDIKATOR
Meningkatnya kualitas dan
kuantitas jaringan irigasi
dan konservasi sumber daya
air
Optimalisasi Konservasi
sumber daya alam
Revitalisasi Jml paket Terbangunnya
sarana prasarana ekowisata 1 6
Program Perlindungan dan
Konservasi Sumber Daya
Alam
KLH
paket Tanaman 1 6
Jml Monitoring
Pemanfaataan Air Bawah
Tanah dan Sumber Daya
Mineral
- 4
Jml unit pembangunan
Dam Penahan 5 20
Program Rehabilitasi dan
Pemulihan Cadangan
Sumber Daya Alam
Jml unit pembangunan
gully plug 20 145
Jml paket pembangunan
embung konservasi 2 4
Jml unit Pembangunan
Sumur Resapan 50 150
Jml paket Penataan sarana
dan prasarana RTH 1 6
Program Pengelolaan Ruang
Terbuka Hijau (RTH)
Jml paket pengadaan
tanaman penghijauan 1 6
Jml paket Tersedianya
database dan informasi
lingkungan - 1
Program Peningkatan
Kualitas dan Akses
Informasi SDA dan
Lingkungan
% penghematan energi dan
air yg terpenuhi - 20
Program Perlindungan Dan
Konversi Sumber Daya Alam
Setda
3 Meningkatkan kualitas dan
kuantitas pengelolaan
limbah padat dan cair serta
pelayanan penanganan
sampah
Meningkatnya kuantitas
dan kualitas pengelolaan
limbah padat, limbah cair
dan sampah
Optimalisasi pengelolaan
sampah
Revitalisasi Jml Tong Sampah yg
tersedia
- 5.000
Program Pengembangan
Kinerja Pengelolaan
Persampahan
Lingkungan
Hidup
Dinas Cipkataru
Jml unit Mesin Pencacah
Sampah yg tersedia 6
Jml unit kendaraan Dump
truk yg tersedia - 1
Jml gerobak sampah yg
tersedia - 200
Jml kendaraan Roda 3 yg
terbeli - 5
VII - 187
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
Kondisi
Awal
Kondisi
Akhir
URUSAN SKPDINDIKATOR SASARAN PROGRAM INDIKATIFNo. TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
CAPAIAN INDIKATOR
Jml areal TPS Hasanudin yg
terbangun - 1
Jml Truck Armroll tersedia - 4
Jml areal Transfer depo di
kec. Tingkir yg terbangun - 1
Jml areal TPS di kec. Tingkir
yg terbangun - 2
Jml areal TPS cebongan
(isep-isep) terbangun - 1
Jml unit Dump Truck yg
terbeli - 2
Jml titik Talud TPA
terbangun - 5
Jml titik jalan dan Drainase
TPA yg terbangun - 5
Jml titik lokasi pagar
keliling TPA yg terbangun 1
Jml jembatan timbang
terbangun - 1
Jml unit taman masuk TPA
yg terbangun - 1
Jml unit rambu-rambu /
papan nama di TPA yg
terpasang - 1
Jml whelloader untuk TPA
yg terbeli - 1
Jml unit kendaraan pick up
yg terbeli - 1
Jml areal Pengembangan
TPST di Kel. Tingkir Lor - 1
Jml areal Pengembangan
TPST di Kel. Mangunsari - 1
Jml areal Pengembangan
TPST di Kel. Kutowinangun - 1
Luasan sampah di TPA yg
ditutupi scr sanitary landfill
(Ha) - 5
Jml unit ventilasi gas di TPA - 1
VII - 188
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
Kondisi
Awal
Kondisi
Akhir
URUSAN SKPDINDIKATOR SASARAN PROGRAM INDIKATIFNo. TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
CAPAIAN INDIKATOR
Jml dump truk di TPA yg
terbeli - 1
Jml unit peralatan
composting di TPA - 1
Jml unit incinerator di TPA - 1
Jml unit alat utk program
3R di TPA - 3
Jml lembar pamphlet dan
Stiker - 2.500
Jml lokasi Resik-resik
Kutho - 20
Jml Lomba Kebersihan yg
dilaksanakan (7 kategori) - 5
Jml peserta Bintek
Pengelolaan Sampah - 100
Jml lokasi Program Tempat
Pembuangan Sampah
(TPST) - 5
Jml titik lokasi sarana dan
Prasarana TPST yg direhab - 5
Jml areal yg terehabilitasi di
TPS Tamansari - 1
Jml areal yg terehabilitasi
diTPS Blauran - 1
Jml areal yg terehabilitasi di
TPS ABC - 1
Jml areal yg terehabilitasi
diTPS Patimura - 1
Jml areal yg terehabilitasi di
TPS Pemotongan - 1
Jml areal yg terehabilitasi di
TPS A. Yani - 1
Jml areal yg terehabilitasi di
TPS Bojo - 1
Jml areal yg terehabilitasi di
Transfer Depo Kalimangkak - 1
VII - 189
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
Kondisi
Awal
Kondisi
Akhir
URUSAN SKPDINDIKATOR SASARAN PROGRAM INDIKATIFNo. TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
CAPAIAN INDIKATOR
Jml areal yg terehabilitasi di
Transfer Depo Tegalrejo - 1
Jml TPS yg terpelihara - 14
Jml unit IPLT yg terawat di
TPA - 1
Jml unit sumur artetis yg
terawat di TPA - 1
Jml unit peralatan
komposting yg terawat - 1
Jml dokumen master plan
persampahan - 1
VII - 190
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
Kondisi
Awal
Kondisi
Akhir
1 Meningkatkan kualitas dan
kuantitas rehabilitasi dan
penanganan penyandang
masalah
kesejahteraansosial
Menurunnya jumlah
penyandang masalah
kesejahteraan sosial
Peningkatan akses
penduduk terhadap
lapangan pekerjaan dan
kesempatan berusaha bagi
penduduk
Memperbaiki program
perlindungan sosial dan
Meningkatkan akses
pelayanan dasar
jml keg pelatihan dan
pemberian sarpras
masyarakat di link. Industri
Hasil Tembakau (IHT) yg
terlaksana
- 120
Program Pemberdayaan
fakir miskin,komunitas adat
terpencil (KAT) DAN
Penyandang Masalah Kesos
(PMKS lainnya)
Sosial Dinsosnakertrans
jml keg pemberdayaan
Lansia & pembinaan Masy.
di lingk. Industri Hasil
Tembakau (IHT) yg
terlaksana
- 100
jml WRSE yg terlatih 45 278
jml lansia produktif yg
terlatih- 160
jml peserta pelatihan bagi
eks penyandang penyakit
sosial 10 50
Program pembinaan eks
penyandang penyakit sosial
(eks narapidana, PSK,
narkoba dan penyakit sosial
lainnya)
jml Anak Terlantar yang
terlatih menjahit20 140
Program Pembinaan Anak
Terlantar
Terlaksananya pelayanan
rehabilitasi dan sarana
prasarana kesejahteraan
sosial
Pembinaan dan Pelatihan
Bagi para penyandang
masalah kesejahteraan
sosial
jml penerima alat penca
dan sembako serta
pengiriman peserta hipenca 3 18
Program Pelayanan dan
Rehabilitasi Kesejahteraan
sosial
jml unsur kesos yg
terfasilitasi operasional
untuk Kegiatan Potensi
Sumber Kesos (PSKS) dan
Pokja
7 42
Pemberdayaan
Kelembagaan Kesejahteraan
sosial
jml karang taruna & PSM
yg diberdayakan 2 10
Terciptanya peningkatan
pembinaan terhadap para
penyadang masalah
kesejateraan sosial
Pembinaan dan pelatihan
bagi para penyandang
masalah kesejahteraan
sosial
jml lembaga konsultasi
kesejahteraan keluarga
(LK3) yg terfasilitasi 1 kegiatan135
lembaga
jml kegiatan Komda Lansia
yang terfasilitasi
- 21
Program Pemberdayaan
fakir miskin,komunitas adat
terpencil (KAT) DAN
Penyandang Masalah Kesos
(PMKS lainnya)
SKPDNo. TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN INDIKATOR SASARAN URUSAN
CAPAIAN INDIKATOR
Misi 3: Mengembangkan Penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial
PROGRAM INDIKATIF
VII - 191
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
Kondisi
Awal
Kondisi
Akhir
SKPDNo. TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN INDIKATOR SASARAN URUSAN
CAPAIAN INDIKATOR
PROGRAM INDIKATIF
Terwujudnya jaminan dan
perlindungan Sosial bagi
penyandang masalah
kesejahteraan sosial
jml PGOT yg dikirim ke
Balai Rehabsos
- 131
Program Pelayanan dan
Rehabilitasi Kesejahteraan
sosial
Dinsosnakertrans
jml kelurahan yg terdata
PMKS,PSKS dan Pokja - 92
jml KK PMKS (Penyandang
Masalah Kesejahteraan
Sosial) yg mendapat
santunan
800 7.300
Program Pelayanan dan
Rehabilitasi Kesejahteraan
Sosial
Sosial Setda
rata-rata jml kajian
bantuan sosial yg
terfasilitasi100 71
jumlah rekomendasi
kebijakan bidang kesra12 18
Menurunnya Prosentase
Rumah tangga Miskin
Terdapat 4 Strategi dalam
percepatan penanggulangan
kemiskinan (Perpres No. 15
tahun 2010 dan
Permendagri 42 Tahun
2010), yaitu : 1)
Mengurangi beban
pengeluaran masyarakat
miskin; 2) Meningkatkan
kemampuan dan
pendapatan masyarakat
miskin; 3) Mengembangkan
dan menjamin
keberlanjutan usaha mikro
dan kecil; 4)Mensinergikan
kebijakan dan program
penanggulangan
kemiskinan
Terdapat 4 Prinsip arah
kebijakan (berdasarkan
TNP2K), yaitu: 1)
Memperbaiki program
perlindungan sosial; 2)
Meningkatkan akses
pelayanan dasar; 3)
Pemberdayaan kelompok
masyarakat miskin; 4)
Menciptakan
pembangunan yang
inklusif
% Kuota Beras utk
masyarakat miskin (Raskin)
yang terdistribusi kepada
RTS-PM
100 100
Program Pemberdayaan
Fakir Miskin, Komunitas
Adat Terpencil (KAT), dan
PMKS Lainnya
sosial Setda
% Jumlah masyarakat
miskin Kota Salatiga yg
mendapatkan jaminan
pelayanan kesehatan yg
ditargetkan
70 100
Program Promosi Kesehatan
Dan Pemberdayaan
Masyarakat
Kesehatan Dinas Kesehatan
VII - 192
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
Kondisi
Awal
Kondisi
Akhir
SKPDNo. TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN INDIKATOR SASARAN URUSAN
CAPAIAN INDIKATOR
PROGRAM INDIKATIF
lama waktu persediaan obat
dan perbekalan kesehatan
bagi masyarakat miskin
dlm keadaan cukup (bln) 12 12
Program
Pengadaan,Peningkatan
Sarana Dan Prasarana
Rumah Sakit/RSJ/RS Paru-
Paru/RS Mata
BLUD RSUD
% Jml masyarakat miskin
Kota Salatiga yg
mendapatkan pelayanan
kesehatan di Fasilitas
kesehatan Tk. Rujukan
100 100
Program Kemitraan
Peningkatan Pelayanan
Kesehatan
Kesehatan Dinas Kesehatan
Jumlah ibu hamil yang
meninggal karena hamil,
bersalin, dan nifas per
100.000 kelahiran hidup
210,89 70
Program peningkatan
keselamatan ibu
melahirkan dan anak
% Jml ibu hamil yg
mendapatkan pelayanan
kesehatan selama
kehamilan minimal 4x pada
tenkes berkompeten
96,00 98
jml akseptor dari keluarga
miskin - 780
Program Keluarga
Berencana
Keluarga
Berencana dan
Keluarga
Sejahtera
Bapermas PKB &
KP
jml set implant yang
tersedia bagi keluarga
miskin - 1.945
jumlah PUS miskin yang
dipasang alat kontrasepsi - 1.750
Program Pelayanan
Kontrasepsi
jml siswa miskin yang
menerima beasisiwa 300 3.050
Program Wajib Belajar
Pendidikan Dasar Sembilan
Tahun
Pendidikan Disdikpora
jml siswa miskin yang
menerima beasisiwa300 3.050
Program Pendidikan
Menengah
jml laporan Monev program
kemiskinan dan MDG's
seKota Salatiga 1,00 11
Program Perencanaan
Sosial Budaya
Perencanaan
Pembangunan
Bappeda
rata-rata jml kajian
bantuan sosial yg
terfasilitasi100 71
Program Pelayanan dan
Rehabilitasi Kesejahteraan
Sosial
Sosial Setda
jumlah rekomendasi
kebijakan bidang kesra12 18
VII - 193
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
Kondisi
Awal
Kondisi
Akhir
SKPDNo. TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN INDIKATOR SASARAN URUSAN
CAPAIAN INDIKATOR
PROGRAM INDIKATIF
2 Meningkatkan upaya
penanganan mitigasi
bencana dan penanganan
keluarga korban paska
bencana
Meningkatnya kesadaran
masyarakat dalam
meminimalkan potensi
terjadinya bencana
Memasyarakatkan bahaya
bencana
Peningkatan sosialisasi,
pembinaan dan fasilitas
penanganan bencana
jml tagana (taruna siaga
bencana) terlatih
- 130
Program Pelayanan dan
Rehabilitasi Kesejahteraan
sosial
Sosial Dinsosnakertrans
jml paket sarpras bagi
korban bencana yg harus
tersedia- 40
jml Sistem Informasi
Infrastruktur Data Spasial
Daerah Rawan Bencana yg
telah disusun- 1
Program Pengembangan
Data/Informasi
Perencanaan
Pembangunan
Bappeda
jml unit sarana dan
prasarana DAMKAR yg
tersedia 4 4
Program Peningk.
Kesiagaan dan Pencegahan
Bahaya Kebakaran
Pekerjaan umum Kesbangpol
jml paket alat penunjang
operasional DAMKAR ( baju
tahan api/panas, selang) 1 2
% kegiatan patroli bencana
yg terlaksana - 100
Program pencegahan dini
dan penanggulangan
korban bencana alam
jml tim SAR yg terlatih 50 300
VII - 194
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
Misi 4: Meningkatkan Perekonomian Daerah Berbasis Ekonomi Kerakyatan dan Partisipasi Masyarakat dalam Proses Pembangunan
Kondisi
Awal
Kondisi
Akhir1 Meningkatkan jumlah
UKM, koperasi, dan sentra-
sentra perekonomian
rakyat yang produktif
Meningkatnya jumlah UKM
yang produktif
Meningkatkan jml UKM,
IKM dan pengusaha
melalui pendidikan,
pelatihan, pendampingan,
motivasi, bantuan dan
keterampilan dasar dengan
didukung database yang
kuat
Pengembangan produk
UKM menjadi produk yang
berkualitas, inovatif dan
kreatif untuk
meningkatkan pemasaran
produk
jml masyarakat IKM yang
mendapat bantuan
peralatan
22 132
Program Pengembangan
Industri Kecil dan
Menengah
Koperasi dan
UKM
Disperindagkop
& UMKM
jml fasilitasi sarana
pengamanan lingkungan
IKM20 120
Program Peningkatan
Kemampuan Teknologi
Industri
jml UPT kemasan industri
makanan yang modern. 1 16
jml Koperasi dan UMKM
yang tergolong akuntable. 90 540
Program penciptaan iklim
Usaha Kecil Menengah
yang kondusif
jml produk yg meningkat
kualitasnya dan mampu
bersaing di pasaran30 150
Program Pengembangan
Sistem Pendukung Usaha
bagi UMKM
% kegiatan-kegiatan
FEDEEP yg dilaksanakan 100 100
Program Perencanaan
Pengembangan Ekonomi
Masyarakat
Perencanaan
Pembangunan
Bappeda
jml petani yg dikirim
pelatihan - 360
Program Peningkatan
kesejahteraan lembaga
petani
Pertanian Dinas Pertanian
jml paket bantuan sapras
1 6
Program Peningkatan
Penerapan teknologi
pertanian/perkebunan
jml paket pelatihan sapras
pertanian 2 12
jml paket SLPTT
- 12
Program Peningkatan
Produksi
Pertanian/Perkebunan
jml paket SLPHT 1 30
jml paket demplot/uji terap - 6
jml paket bantuan bibit
unggul 1 6
jml paket bantuan pupuk 1 6
SASARANNo. SKPDTUJUAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN PROGRAM INDIKATIF URUSANINDIKATOR SASARAN
CAPAIAN INDIKATOR
VII - 196
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
Kondisi
Awal
Kondisi
Akhir
SASARANNo. SKPDTUJUAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN PROGRAM INDIKATIF URUSANINDIKATOR SASARAN
CAPAIAN INDIKATOR
jml paket bantuan obat-
obatan 1 6
panjang perbaikan irigasi
tersier (km) - 5
jml peternak yg
tersosialisasi 70 420
Program Pencegahan dan
penaggulangan penyakit
ternak
jml dosis pengobatan masal
ternak besar yg diberikan 800 5.600
jml dosis pengobatan masal
ternak kecil yg diberikan 350 2.100
jml ternak yg tervaksin 350 2.100
jml ternak unggul
(perbaikan genetik) yg
tersedia (ekor) 40 180
Program Peningkatan
Produksi Hasil Peternakan
jml paket bantuan kandang
yg tersedia 9 12
jml paket bantuan pakan
yg tersedia 2 12
jml paket bantuan obat-
obatan yg tersedia 2 12
luas HMT yg diperbaiki (Ha) 30 40
Jml kandang yg diperbaiki - 120
Jml unit sumur yg
terbangun 3 22
Jml unit alat pakan yg
tersedia 1 6
jml unit Biogas yg tersedia 2 22
jml unit APPO yg tersedia 1 6
jml paket ALSINAK
1 -
Program peningkatan
penerapan teknologi
peternakan
jml kelompok penerima
pelatihan pengolahan
pangan dari bahan asal
hewan
- -
jml kandang yang
terpelihara - -
VII - 197
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
Kondisi
Awal
Kondisi
Akhir
SASARANNo. SKPDTUJUAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN PROGRAM INDIKATIF URUSANINDIKATOR SASARAN
CAPAIAN INDIKATOR
jml unit bantuan sarpras
yg tersedia di kawasan
budidaya perikanan
Pulutan
75 200
Program Pengembangan
Budidaya Perikanan
Kelautan dan
Perikanan
Dinas Pertanian
jml bibit unggul yg tersedia
(ekor) 9.000 3.700
jml bantuan pakan yg
tersedia (ton) 7.5 25
jml paket obat-obatan yg
tersedia - 10
jml kolam ikan yg
terbangun bagi masyarakat - 25
jml bibit yg tersedia (ekor)
bagi masyarakat - 1.250
jml paket bantuan pakan
yg tersedia bagi
masyarakat - 25
jml paket bantuan induk
hias yg tersedia - 50
jml paket pakan yg tersedia - 50
jml kegiatan pembinaan
petani ikan hias yg
terlaksana - 5
jml keg pembinaan petani
thd wabah penyakit ikan yg
terlaksana - 5
jml paket bantuan obat-
obatan yg tersedia - 50
jml sosialisasi obat ikan yg
terlaksana - 5
jml pelatihan teknologi
perikanan yg terlaksana - 5
jml paket kaji terap
teknologi yg terlaksana - 5
jml pelatihan Pokdakan dan
Poklahsar 1 10
jml bantuan peralatan yg
tersedia 10 25
VII - 198
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
Kondisi
Awal
Kondisi
Akhir
SASARANNo. SKPDTUJUAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN PROGRAM INDIKATIF URUSANINDIKATOR SASARAN
CAPAIAN INDIKATOR
Meningkatnya jumlah
koperasi yang produktif
Meningkatkan kualitas
kelembagaan koperasi
melalui penataan
kelembagaan koperasi, baik
dalam arti legal formal
maupun peningkatan
akuntabilitas pengelolaan
kelembagaan Koperasi
Peningkatan kualitas dan
kuantitas koperasi
jumlah koperasi yang
cukup berkualitas dan
berkualitas yg dibina (
Akuntabel )
6 81
Program Peningkatan
Kualitas Kelembagaan
Koperasi
Disperindag dan
UMKM
jml koperasi yang cukup
sehat dan sehat.50 250
jml Koperasi dan UMKM
yang tergolong akuntable. 90 540
Program penciptaan iklim
Usaha Kecil Menengah
yang kondusif
Meningkatkan kapasitas
SDM Koperasi melalui
pengembangan keahlian
dan keterampilan teknis
(alih teknologi dan inovasi
produk) dan penerapan
manajemen modern
Peningkatan pelatihn SDM
koperasi dan pra koperasi
jumlah yang dibina dalam
pengelolaan Pra Koperasi
dan Koperasi
50 250
jumlah yang dibina tentang
pelatihan AMT ( Penguatan
pengelolaan usaha ) 30 180
Meningkatnya jumlah
sentra perekonomian
rakyat yang produktif
Meningkatkan jml sentral
perekonomian rakyat
melalui pelatihan dan
pendampingan
Peningkatan jumlah
demplot buah-buahan dan
kegiatan bimbingan
kampung buah unggulan
jml kegiatan forum
perencanaan 1 6
Program Peningkatan
kesejahteraan lembaga
petani
Pertanian Dinas Pertanian
jml demplot buah-buahan 1 6
jml kegiatan bimbingan
kampung buah unggulan - 9
Meningkatnya produksi
dan produktivitas hasil
perikanan dan pertanian
dalam arti luas
Meningkatnya produksi
dan produktifitas hasil
perikanan dan pertanian
dalam arti luas
Peningkatan dan
pengembangan komoditas
buah unggulan, unit
pembenihan rakyat, unit
pengolah ikan (UPI),
konfeksi, one produk one
village (OPOV)
komoditas buah unggulan
yang dikembangkan
1 5
Program Peningkatan
Produksi
Pertanian/Perkebunan
VII - 199
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
Kondisi
Awal
Kondisi
Akhir
SASARANNo. SKPDTUJUAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN PROGRAM INDIKATIF URUSANINDIKATOR SASARAN
CAPAIAN INDIKATOR
jml Unit Pembenihan
Rakyat (UPR) yg
bersertifikat - 19
Program Pengembangan
Budidaya Perikanan
Kelautan dan
Perikanan
Dinas Pertanian
jml UPI (Unit Pengolah
Ikan) yg terbina50 250
Program Optimalisasi
Pengelolaan dan Pemasaran
Produksi Perikanan
jml produk konveksi OPOV
( One Produk One Vilage )
yg terfasilitasi 50 250
Koperasi dan
UMKM
Disperindagkop
& UMKM
Meningkatnya keberdayaan
kelompok masyarakat
kurang mampu
Meningkatkan peran serta
masyarakat dalam
pembangunan
Pemberdayaan masyarakat
baik langsung ataupun
melalui kelembagaan
masyarakat
Jml PKL dan asongan yg
dibina
1183 1.295
Program Pembinaan
pedagang kaki lima dan
asongan
Perdagangan
Merubah pola pikir
masyarakat kurang mampu
Pembinaan terhadap
pedagang asongan dan PKL
Jml Pedagang dan PKL/
asongan yang telah
mengikuti peraturan128 856
Meningkatnya produksi
dan produktivitas UKM,
Koperasi dan Sentra
Perekonomian
Menguatkan peran
masyarakat dalam dan
ketrampilan Teknis (alih
teknologi dan inovasi
produk) dan penerapan
manajerial modern
Pengembangan produk
UKM menjadi produk yang
berkualitas, inovatif dan
kreatif untuk
meningkatkan pemasaran
produk
jml Promosi produk
unggulan dan produk UKM
Kota Salatiga yg terfasilitasi40 117
Program Pengembangan
Kewirausahaan dan
Keunggulan Kompetitif
Usaha Kecil Menengah
Bidang Koperasi
dan UMKM
jml pengusaha yg
dipromosikan produknya
yang berorientasi ekport25 150
Program Peningkatan
efisiensi perdagangan
dalam negeri.
jml kegiatan penyusunan
data produk unggulan kota
salatiga10 14
Program Peningkatan dan
Pengembangan Ekspor
jml festival pertanian yg
diikuti 1 17
Program Peningkatan
pemasaran hasil produksi
pertanian
Pertanian Dinas Pertanian
jml paket ALSINAK
1 2
Program Peningkatan
Pemasaran Hasil Produksi
Peternakan
jml kelompok penerima
pelatihan pengolahan
pangan dari bahan asal
hewan
4 -
jml paket sarpras RPH - 5
VII - 200
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
Kondisi
Awal
Kondisi
Akhir
SASARANNo. SKPDTUJUAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN PROGRAM INDIKATIF URUSANINDIKATOR SASARAN
CAPAIAN INDIKATOR
jml pedagang ikan yg
terfasilitasi melalui
bantuan peralatan 50 50
Program Optimalisasi
Pengelolaan dan Pemasaran
Produksi Perikanan
Kelautan dan
Perikanan
Dinas Pertanian
2 Meningkatnya daya dukung
pemangku kepentingan
bagi pengembangan UMKM
dan koperasi
Meningkatnya daya dukung
dan kerjasama antara
pelaku usaha kecil dan
mikro dengan para
pemangku kepentingan
Meningkatkan jumlah
koperasi dan UKM yang
berbadan hukum melalui
pengembangan kebijakan
yang berpihak pada
tumbuh kembangnya
Koperasi dan UKM
Peningkatan iklim usaha
yang kondusif bagi
Koperasi dan UKM untuk
mewujudkan
pemberdayaan Koperasi
dan UKM yang lebih
koordinatif dan partisipatif
jml IKM yang dibina
( Kegiatan DEKRANASDA )
20 140
Program Penataan Struktur
Industri.
Koperasi dan
UKM
Disperindagkop
dan UMKM
jumlah UMKM yang dibina
tentang Klinik Konsultasi
Bisnis30 210
Program penciptaan iklim
Usaha Kecil Menengah
yang kondusif
jml pengusaha dan
konsumen yang dibina60 360
Program Perlindungan
konsumen dan
pengamanan perdagangan
Koperasi dan
UMKM
Disperindagkop&
UMKM
jml konsumen yang dibina
( pertemuan koordinasi
pengawasan ) dengan
lembaga perlindungan
konsumen
100 600
jml pemilik timbangan yang
tera ulang900 900
Jumlah Toko yang diawasi
tentang peredaran barng
yang dijual 200 400
jml masyarakat konsumen
yang dibina 30 180
Program Peningkatan
efisiensi perdagangan
dalam negeri.
jml pelaku usaha dan
konsumen BAH yg ASUH
yg terbina 100 500
Program Peningkatan
Produksi Hasil Peternakan
Peternakan Dinas Pertanian
jml sampel daging yg
terperiksa 780 3.900
jml sampel susu yg
terperiksa 240 1.200
jml siswa SD yg mengikuti
kampanye gemar ikan 1.800 4.000
Program Pengembangan
Budidaya Perikanan
Kelautan dan
Perikanan
Dinas Pertanian
VII - 201
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
Kondisi
Awal
Kondisi
Akhir
SASARANNo. SKPDTUJUAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN PROGRAM INDIKATIF URUSANINDIKATOR SASARAN
CAPAIAN INDIKATOR
jml kelurahan sasaran
lomba masak ikan PKK 22 110
jml perwakilan lomba
masak ikan tk. Propinsi 2 25
jml keg promosi ikan segar
dan olahan 1 5
jml pedagang ikan yg
terbina 50 250
Program Optimalisasi
Pengelolaan dan Pemasaran
Produksi Perikanan
Meningkatkan pembinaan
dan pendampingan
terhadap para pelaku UKM
dan koperasi
Meningkatkan
wirausahawan baru melalui
pengembangan lembaga
diklat untuk melakukan
pendidikan, pelatihan,
penyuluhan, motivasi dan
kreatifitas bisnis, keahlian
teknis dan keterampilan
dasar
Peningkatan kapasitas dan
produktivitas Koperasi dan
UKM untuk meningkatkan
daya saing SDM Koperasi
dan UKM
jml UMKM yg mendapat
bintek
90 540
Program Pengembangan
Kewirausahaan dan
Keunggulan Kompetitif
Usaha Kecil Menengah
Koperasi dan
UMKM
Disperindagkop
& UMKM
Meningkatkan kapasitas
SDM Koperasi dan UKM
melalui pengembangan
keahlian dan keterampilan
teknis (alih teknologi dan
inovasi produk) dan
penerapan manajemen
modern
Pengembangan produk
Koperasi dan UKM menjadi
produk yang berkualitas,
inovatif dan kreatif untuk
meningkatkan pemasaran
produk
jml UKM yg terlatih
30 180
Meningkatkan kualitas
kelembagaan koperasi
melalui penataan
kelembagaan koperasi, baik
dalam arti legal formal
maupun peningkatan
akuntabilitas pengelolaan
kelembagaan Koperasi
Penguatan kelembagaan
Koperasi untuk
mengembangkan koperasi
sesuai nilai, jati diri,
prinsip dan asas Koperasi
dan meningkatkan peran
koperasi dalam
peningkatan kesejahteraan
anggota
jml UMKM yg terlatih
dalam pembukuan
30 150
Program Pengembangan
Sistem Pendukung Usaha
bagi UMKM
jml kegiatan pendataan
pemilik timbangan yang
terdata ( Up Dating /
Pemutakiran Data )
1 5
Program Perlindungan
konsumen dan
pengamanan perdagangan
Koperasi dan
UMKM
Disperindagkop
& UMKM
VII - 202
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
Kondisi
Awal
Kondisi
Akhir
SASARANNo. SKPDTUJUAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN PROGRAM INDIKATIF URUSANINDIKATOR SASARAN
CAPAIAN INDIKATOR
Peningkatan dan
pengembangan sarana dan
prasarana usaha bagi
UKM/PKL
pendataan pelaku usaha
pemilik dan atau non
pemilik SIUP/TDP ( Up
Dating )
100 600
Program Peningkatan
efisiensi perdagangan
dalam negeri.
industri yang terdata
( Up Dating/Pemutakiran
Data IKM )2 2
Program Pengembangan
Industri Kecil dan
Menengah
jml kegiatan pembaruan
data UKM yang akurat/Up
To Date1 5
Program Pengembangan
Sistem Pendukung Usaha
bagi UMKM
jml kelompok tani yg
didampingi 17 32
Program Peningkatan
kesejahteraan lembaga
petani
Pertanian Dinas Pertanian
jml
pelatihan/pendampingan
penyuluh yg terlaksana 1 6
Program Pemberdayaan
Penyuluh
Pertanian/Perkebunan
Lapangan
jml kaji terap yg terlaksana - 6
Meningkatnya akses
permodalan usaha bagi
koperasi, dan UKM
Meningkatkan akses
permodalan bagi Koperasi
dan UKM yang sesuai
dengan kebutuhan
Peningkatan akses Koperasi
dan UKM terhadap sumber
pembiayaan, teknologi, dan
pemasaran
jml Koperasi,UMKM dan
Kelompok Usaha penerima
dana bergulir BLU 79 207
Program penciptaan iklim
Usaha Kecil Menengah
yang kondusif
Koperasi dan
UKM
Disperindagkop
& UMKM
Operasionalisasi Bantuan
Langsung Usaha Dana
Bergulir (BLUDB) - -
Meningkatnya kelembagan
kewirausahaan, koperasi,
dan UKM
Meningkatkan jumlah
KSP/USP, koperasi dan
UKM
Pembinaan terhadap
KSP/USP, Koperasi dan
UKM
jumlah KSP/USP,Koperasi
yang dibina tentang Badan
Hukum 70 428
Program penciptaan iklim
Usaha Kecil Menengah
yang kondusif
Koperasi dan
UKM
Disperindag
3 Meningkatkan potensi dan
daya saing daerah melalui
peningkatan investasi
Meningkatnya Daya Saing
Daerah
Meningkatkan fasilitasi
saranan prasarana
pariwisata
Peningkatan fasilitasi
pengelolaan sumber daya
pariwisata
Jml Kunjungan wisatawan
manacanegara (org)530 4.455
Program Pengembangan
Destinasi Pariwisata
Pariwisata Dishubkombudpa
r
Jml Kunjungan wisatawan
nusantara (org) 49000 385.600
Program Pengembangan
Destinasi Pariwisata
jml infrastruktur objek
wisata baru yg terbangun 4
Program Pengembangan
Destinasi Pariwisata
VII - 203
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
Kondisi
Awal
Kondisi
Akhir
SASARANNo. SKPDTUJUAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN PROGRAM INDIKATIF URUSANINDIKATOR SASARAN
CAPAIAN INDIKATOR
Meningkatnya pelayanan
dan perijinan investasi
Melakukan evaluasi
prosedur dan persyaratan
perijinan investasi untuk
meningkatkan pelayanan
perijinan
Penyederhanaan perijinan
dan peningkatan pelayanan
publik.
Rata-rata waktu
penyelesaian izin (hari
kerja)
Program peningkatan
pelayanan perijinan
terpadu
Penanaman
Modal
BPPT&PM
1. Izin Lokasi 12 12
2. IMB 30 15
3. Izin reklame 10 10
4. Izin gangguan 15 12
5. SIUP 10 7
6. TDP 10 7
7. IUI 7 7
8. IPI 7 7
9. TDI 7 7
10. Izin Pendirian
Sanggar/Kursus 10 10
11. Izin Pendirian Lembaga
Pendidikan Non Formal 15 12
12. SIPT 10 8
13. SIPO 10 8
14. Surat Izin Usaha
Apotek 15 13
15. Izin Pengeboran Air
Tanah 15 15
16. Izin Pemakaian Air
Tanah 15 15
17. Izin Pengusahaan Air
Tanah 15 15
18. Izin Pembuangan
Limbah 10 8
19. Izin Usaha Jasa
Kontruksi 10 10
20. Izin Penggunaan
Bangunan 15 15
21. Izin Penggunaan
Lapangan Pancasila 15 10
22. Advis Planning 10 10
23. Izin Pemakaman 9 9
24. Penetapan Lokasi 12 12
25. Persetujuan Prinsip 15 15
26. Izin Penyelenggaraan
Jasa Titipan Kantor Agen 7 7
VII - 204
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
Kondisi
Awal
Kondisi
Akhir
SASARANNo. SKPDTUJUAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN PROGRAM INDIKATIF URUSANINDIKATOR SASARAN
CAPAIAN INDIKATOR
27. Rekomendasi Pendirian
Menara Telekomunikasi 7 7
28. Izin Pendirian
Pemancar Radio7 7
29. Izin Usaha Warnet dan
Wartel7 7
30. Rekomendasi Penyiaran
Frekwensi7 7
31. Izin TV Kabel
Berlangganan 7 7
32. Rekomendasi
Penangkal Petir7 7
33. Izin Pendirian Hotel 11 8
34. Izin Restoran/ Rumah
Makan 7 7
35. Izin Salon Kencantikan 7 7
36. Izin Biro Perjalanan
Wisata7 7
37. Izin Kolam
Pemancingan 7 7
38. Izin Gelanggang
Permainan dan
ketangkasan elektronik7 7
39. Izin panti pijat 7 7
40. Izin Karaoke 7 7
41. Izin Studio Musik 7 7
42. Izin Gedung Pertemuan5 5
43. Izin Pemondokan/
Rumah Kos7 7
44. Izin Jasa Boga/
Katering7 7
45. Izin Usaha
Penyelenggaraan Hiburan
dan Rekreasi 7 7
46. Izin Usaha
Penyelenggaraan
Pertemuan, Perjalanan
Intesif dan Pameran
7 7
47. Surat Izin Tempat
Penjualan Minuman
Beralkohol15 15
48. SIUP-MB 15 15
VII - 205
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
Kondisi
Awal
Kondisi
Akhir
SASARANNo. SKPDTUJUAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN PROGRAM INDIKATIF URUSANINDIKATOR SASARAN
CAPAIAN INDIKATOR
49. Izin Usaha Toko
Modern15 15
50. Tanda Daftar Gudang 7 5
51. Surat Izin Pendirian
Pasar Swasta10 8
52. Izin Mendirikan
Lembaga Pelatihan Kerja
Swasta10 8
53. Izin Pemasangan
Instalasi Penangkal Petir10 10
Investor yang memperoleh
informasi penanaman
modal - 600
Kegiatan updating Data
base perizinan1 1
jml permohonan perizinan
penanaman modal secara
on line yg terdaftar - 155
jml Database perizinan yg
terbarukan1 6
jml sistem Pembayaran
secara on line yg
terbarukan0 5
jml kegiatan pendukung
penerapan ISO yg
terlaksana0 1
jml kegiatan Peningkatan
kinerja PTSP/pelayanan
perizinan yg terlaksana 40 390
Jumlah
masyarakat/pelaku usaha
yg terfasilitasi100 750
Meningkatnya promosi
peluang investasi
Meningkatkan upaya
kegiatan promosi bagi
peningkatan penanaman
modal
Peningkatan kegiatan
promosi penanaman modal
jml seminar yg
dilaksanakan 1 4
Program Peningkatan
Promosi dan Kerjasama
Investasi
Penanaman
Modal
BPPT dan PM
jml pameran investasi yg
dilaksanakan 2 18
jml sosialisasi yg
dilaksanakan 1 3
VII - 206
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
Kondisi
Awal
Kondisi
Akhir
SASARANNo. SKPDTUJUAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN PROGRAM INDIKATIF URUSANINDIKATOR SASARAN
CAPAIAN INDIKATOR
Meningkatkan informasi
peluang pasar domestik
maupun luar negeri
Penyediaan informasi
penunjang usaha
pemasaran produk
jml DVD Visualisasi
peluang investasi yg
tersedia 100,00 100
Program Penyiapan Potensi
Sumber Daya, Sarana dan
Prasarana Daerah
Penanaman
Modal
BPPT dan PM
jml website investasi yg
terbarukan 1 1
jml leaflet yg dicetak
450 2.700
Program Peningkatan Iklim
Investasi dan Realisasi
Investasi
jml booklet yg dicetak 450 2.700
jml peta kawasan yg
dicetak 4 24
jml buku profil potensi
investasi unggulan daerah 150 800
Program Peningkatan
Promosi dan Kerjasama
Investasi
jml buku profil perusahaan
PMA/PMDN 150 800
jml database yg terbarukan
1 1
Program Peningkatan Iklim
Investasi dan Realisasi
Investasi
Terjaminnya keamanan
berusaha
Meningkatkan jumlah
MOU kerjasama antar
daerah dalam rangka
promosi investasi, baik
dengan pemerintah dan
kalangan dunia usaha.
Peningkatan kerjasama
antar daerah, baik dengan
pemerintah daerah dan
dunia usaha dalam rangka
promosi investasi
jml rakor investasi yg
dilaksanakan
1 6
Program Peningkatan
Promosi dan Kerjasama
Investasi
Penanaman
Modal
BPPT dan PM
jml business gathering yg
dilaksanakan - 5
jml workshop yg
dilaksanakan 1 6
jml kerjasama antar daerah
yg terselenggara
9 121
Program Peningkatan
Kerjasama Antar
pemerintah Daerah
Otonomi Daerah,
Pemerintahan
Umum,
Adm.Keu.Daerah,
Perangkat
Daerah,
Kepegawaian Dan
Persandian
Setda
4 Meningkatkan kualitas dan
penyerapan tenaga kerja
Meningkatkan ketersediaan
lapangan kerja bagi
masyarakat
Meningkatkan dan
perluasan lapangan
pekerjaan di berbagai
sektor
Pembangunan
infrastruktur pendidikan
untuk penyediaan fasilitas
pendidikan dan biaya
pendidikan yang terjangkau
% tempat pelatihan yang
terbangun
- 90
Program Peningkatan
kualitas dan produktivitas
Tenaga Kerja.
Ketenagakerjaan Dinsosnakertrans
VII - 207
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
Kondisi
Awal
Kondisi
Akhir
SASARANNo. SKPDTUJUAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN PROGRAM INDIKATIF URUSANINDIKATOR SASARAN
CAPAIAN INDIKATOR
Terpenuhinya data
lowongan dan penempatan
tenaga kerja . - 65
Program Pendataan
lowongan kerja dan
penempatan tenaga kerja.
Terpenuhinya Pendataan
pencari kerja dan
penyusunan data base .- 30
Tersusunnya data
penempatan Tenaga Kerja . - 25
Program Monitoring dan
Evaluasi .
Tersusunnya data
wirausaha baru . - 35
Meningkatnya kualitas
tenaga kerja
Meningkatkan ketrampilan,
kompetensi dan
produktivitas tenaga kerja
sesuai dengan kebutuhan
pasar kerja
Penyediaan lembaga-
lembaga pelatihan yang
kurikulum pelatihannya
berorientasi pada dunia
kerja
% persyaratan kinerja
lembaga penyalur tenaga
kerja yg terlaksana 10% 30%
Program Perlindungan dan
Pengembangan Lembaga
Ketenagakerjaan.
Ketenagakerjaan Dinsosnakertrans
% kegiatan pembinaan dan
penyuluhan Lembaga
Pelatihan Kerja Swasta
(LPKS) yg terlaksana- 30%
Program Peningkatan
kualitas dan produktifitas
tenaga kerja.
Tersusunnya data LPKS
dan pelaporannya.- 50
Program Peningkatan
kualitas dan produktifitas
tenaga kerja.
Tersusunnya data PPTKIS
dan BKK dan
pelaporannya.- 30
Menumbuhkan
profesionalisme tenaga
kerja sebagai upaya
meningkatkan kompetisi
tenaga kerja, memberikan
pelatihan dan keterampilan
tenaga kerja untuk
mewujudkan tenaga kerja
yang berkualitas, maju,
produktif dan profesional
Terlaksananya pendidikan
dan pelatihan bagi pencari
kerja.
40% 65%
Program Peningkatan
kualitas dan produktifitas
tenaga kerja.
VII - 208
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
Kondisi
Awal
Kondisi
Akhir
SASARANNo. SKPDTUJUAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN PROGRAM INDIKATIF URUSANINDIKATOR SASARAN
CAPAIAN INDIKATOR
Terlaksananya pelatihan
dan pemberian bantuan
sarana usaha kepada Wira
usaha baru Ex Pelatihan.0% 35%
Terlaksananya pelatihan
dan pemberian bantuan
sarana usaha kepada
masyarakat dilingkungan
Perusahaan Rokok.
10% 10%
Terlaksananya Pelatihan
Operator forklift serta
tersosialisasinya
keselamatan kerja.
20% 75%
Program Perlindungan dan
Pengembangan Lembaga
Ketenagakerjaan.
Meningkatnya penyerapan
tenaga kerja
Meningkatkan akses
informasi tenaga kerja bagi
pencari kerja
Peningkatan akses
informasi pasar kerja
Terpenuhinya kebutuhan
informasi pasar kerja bagi
pencaker . 0 50
Program Peningkatan
kesempatan kerja .
Ketenagakerjaan Dinsosnakertrans
Tersosialisasinya BKO ke
BKK Perusahaan dan
Lembaga untuk para
pencaker .
0 30
Terwujudnya perlindungan
ketenagakerjaan
Melaksanakan penegakan
Hukum dan Perlindungan
Tenaga Kerja
Mendorong terwujudnya
perlindungan bagi tenaga
kerja yang komprehensif
% kegiatan sosialisasi
Ketenagakerjaan kepada
WNA yg terlaksana - 30%Program Perlindungan dan
Pengembangan Lembaga
Ketenagakerjaan.
Ketenagakerjaan Dinsosnakertrans
% kegiatan sosialisasi
penyakit akibat kerja,
Penanggulangan Kebakaran
dan Pemakaian APD (Alat
Pelindung Diri)
10% 35%
% kegiatan Penyuluhan
dan sosialisasi keselamatan
operator boiler/ ketel uap
yang terlaksana 11% 25%
% kegiatan penyusunan
berkas wajib lapor
ketenakerjaan ( WLK ) dan
pemenuhan bantuan
tranport pengawas
0% 30%
VII - 209
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
Kondisi
Awal
Kondisi
Akhir
SASARANNo. SKPDTUJUAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN PROGRAM INDIKATIF URUSANINDIKATOR SASARAN
CAPAIAN INDIKATOR
% kegiatan sosialisasi UU
No.3 sektor formal dan
informal yg terlaksana 0 10%
% kegiatan Rapat
Koordinasi Fungsional
program Jamsostek10% 10%
Terlaksananya Pelatihan
Operator forklift serta
tersosialisasinya
keselamatan kerja.
20% 70%
% kegiatan penghapusan
kondisi pekerjaan terburuk
untuk anak yang
terlaksana
0% 35%
% kegiatan penyuluhan
dan pelaksanaan pojok
laktasi di perusahaan0% 30%
Terlaksananya Pelatihan
Anggota P2K3 .0% 70%
Meningkatkan kerjasama
antara lembaga pendidikan
tenaga kerja dengan
perusahaan di wilayah
Salatiga
Mendorong terwujudnya
kerjasama antara lembaga-
lembaga pendidikan tenaga
kerja baik formal maupun
informal dengan
perusahaan-perusahaan di
lingkungan wilayah
Salatiga maupun di luar
wilayah Salatiga yang
membutuhkan tenaga kerja
sesuai dengan kualifikasi
(kebijakan link and match)
jml perusahaan yg
melaksanakan hubungan
Industrial sesuai ketentuan
55 persh 55 persh
Program Perlindungan dan
Pengembangan Lembaga
Ketenagakerjaan.
Ketenagakerjaan Dinsosnakertrans
jml perusahaan (kecil dan
menengah) yg menyediakan
sarana hubungan
industrial
80 80
jml perusahaan yg
menyelenggarakan Forum
komunikasi hubungan
industrial dan syarat kerja
Kota Salatiga
0 20
VII - 210
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
Kondisi
Awal
Kondisi
Akhir
SASARANNo. SKPDTUJUAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN PROGRAM INDIKATIF URUSANINDIKATOR SASARAN
CAPAIAN INDIKATOR
Terwujudnya fasilitasi
ketransmigrasian
Melaksanakan Peyuluhan,
bimbingan dan pelatihan
kewirausahaan bagi calon
transmigran
Penyuluhan dan bimbingan
serta pelatihan
kewirausahaan bagi calon
transmigran
% keg penyuluhan
transmigrasi
umum,bimbingan mental
calon trans, serta pelatihan
kewirausahaan yg
terlaksana
10% 30%
Program transmigrasi
regional.
Transmigrasi Dinsosnakertrans
Melaksanakan koordinasi
dan kerjasama dengan
pihak terkait dalam
penempatan transmigran
Mendorong terwujudnya
koordinasi dan kerjasama
serta penempatan bagi
pelaku transmigrasi.
Terlaksananya kerjasama
dan penempatan bagi
pelaku transmigrasi. 100% 100%
Program Pengembangan
wilayah transmigrasi .
Transmigrasi Dinsosnakertrans
5 Meningkatkan sumber-
sumber penerimaan daerah
untuk mendukung
kemandirian keuangan
Daerah
Meningkatnya sumber-
sumber penerimaan daerah
Meningkatkan kualitas dan
kuantitas sumber-sumber
penerimaan daerah
Melaksanakan
pembangunan dan
peningkatan kualitasa dan
kuantitas sarana prasarana
sumber-sumber
penerimaan daerah
jml terminal terbangun
- 2
Program Pembangunan
Sarana dan Prasarana
Perhubungan
Perhubungan Dishubkombudpa
r
jml infrastruktur objek
wisata baru yg terbangun 5
Program Pengembangan
Destinasi Pariwisata
jml Penduduk Ber-e KTP 131259
(blm e-
KTP)
670.545
Program Penataan
Administrasi
Kependudukan
Kependudukan
dan Catatan Sipil
Disdukcapil
jml Bayi Ber-Akte Kelahiran5.000 30.000
jml Pasangan Ber-Akte
nikah400 2.800
jml Database perizinan yg
terbarukan 1 6
Program Peningkatan Iklim
Investasi dan Realisasi
Investasi
Penanaman
Modal
BPPT & PM
jml sistem Pembayaran
secara on line yg
terbarukan0 6
jml paket sarpras RPH yg
terpelihara 0 5
Program Peningkatan
Pemasaran Hasil Produksi
Peternakan
Pertanian Dinas Pertanian
VII - 211
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
Kondisi
Awal
Kondisi
Akhir
SASARANNo. SKPDTUJUAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN PROGRAM INDIKATIF URUSANINDIKATOR SASARAN
CAPAIAN INDIKATOR
Meningkatnya kemandirian
keuangan daerah
Meningkatkan intensifikasi
dan ekstensifikasi PAD dan
PBB
Meningkatkan penerimaan
PAD dan pengelolaan PPB
secara mandiri
jml dokumen potensi pajak
daerah yg terbarukan
6 6
Program peningkatan dan
pengembangan pengelolaan
keuangan daerah
Otonomi Daerah,
Pemerintahan
Umum, Adm.
Keu.
Daerah,Perangka
t
Daerah,Kepegawa
ian dan
Persandian
DPPKAD
% peningkatan penerimaan
PAD dan PBB 100 125
jml target penerimaan
BPHTP yg terpenuhi4 milyar
4,49
milyar
Jmh tenaga administrasi
keuangan yg terpenuhi75 85
6 Meningkatkan pengelolaan
pasar tradisional yang
representatif
Terwujudnya pengelolaan
pasar tradisional yang
representatif
Meningkatkan sarana
prasaran pasar tradisional
Meningkatkan sarana
prasarana pasar tradisional
Peningkatan kualitas pasar
ANDONG Kota Salatiga.
0 1
Program Pembangunan
pasar tradisional/Penataan
tempat usaha bagi
pedagang
Koperasi dan
UKM
Disperindagkop&
UMKM
Peningkatan kualitas pasar
Jetis, Salatiga1 1
Peningkatan kualitas pasar
REJOSARI Kota Salatiga. 1 1
Peningkatan kualitas pasar
KRENCENG Kota Salatiga. 1 1
Terwujudnya jaminan dan
perlindungan keberadaan
pasar tradisional
Melaksanakan
pembangunan pasar
tradisional
Melaksanakan
pembangunan pasar
tradisional
Peningkatan pasar
tradisional ( pagi ) Jalan
Lingkar Selatan di
Pulutan/Candran.
1 1
7 Meningkatkan peran serta
masyarakat dalam
perencanaan, pelaksanaan,
dan pengawasan
pembangunan daerah
Peningkatan partisipasi
masyarakat dalam proses
pembangunan daerah
melalui berbagai forum
Meningkatkan peran
masyakat dalam
pembangunan
Peningkatan peran
masyarakat secara efektif
dan efisien dalam
pembangunan
% kegiatan-kegiatan
FEDEEP yg dilaksanakan
100 100
Program Perencanaan
Pengembangan Ekonomi
Masyarakat
Perencanaan
Pembangunan
Bappeda
jml konsultasi publik yg
terlaksana- 1
Program Perencanaan Tata
Ruang
Penataan Ruang
VII - 212
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
Kondisi
Awal
Kondisi
Akhir
SASARANNo. SKPDTUJUAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN PROGRAM INDIKATIF URUSANINDIKATOR SASARAN
CAPAIAN INDIKATOR
frekuensi kegiatan
Musrenbang yg terlaksana - 1
Program Peningkatan
Partisipasi Masyarakat
dalam Membangun Desa
Pemberdayaan
Masyarakat Desa
Kecamatan
Sidomukti
Jml keg Musrenbang Kel. &
Kec. Yg terlaksana 1 1
Program Peningkatan
Partisipasi Masyarakat
dalam Membangun Desa
Kecamatan
Sidorejo
frekuensi kegiatan
Musrenbang yg terlaksana 1 1
Program Peningkatan
Partisipasi Masyarakat
dalam Membangun Desa
Kecamatan
Tingkir
frekuensi kegiatan
Musrenbang yg terlaksana - 4
Program Peningkatan
Partisipasi Masyarakat
dalam Membangun Desa
Kecamatan
Argomulyo
VII - 213
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
Misi 5: Melestarikan Nilai-Nilai Kearifan Lokal dalam Rangka Memperkuat Identitas dan Jati Diri Daerah.
Kondisi
Awal
Kondisi
Akhir
1 Mengembangkan budaya
lokal di masyarakat
Terwujudnya pelestarian
dan pengembangan budaya
lokal dalam kegiatan
masyarakat
Menginventarisasi dan
melestarikan seni budaya
lokal
Membina padepokan seni
dan mengembangkan
budaya lokal
jml padepokan
seni&budaya yg dibina77 77
Program Pengelolaan
Kekayaan Budaya
Kebudayaan Dishubkombudpa
r
a. Terlaksananya promosi
potensi dan produk
kepariwisataan sebanyak
22 kali
4 27
Program Pengembangan
Pemasaran Pariwisata
b. Terlaksananya parade
seni budaya sebanyak 5
kali1 6
c. Terlaksananya pemilihan
mas dan mbak duta wisata
Kota Salatiga sebanyak 5
kali
- 6
d. Terlaksananya
partisipasi mas dan mbak
duta wisata Kota Salatiga
dalam pemilihan mas dan
mbak duta wisata Provinsi
Jawa Tengah sebanyak 5
kali
- 6
d. Terlaksananya lomba
Kelompok Sadar Wisata
(Pokdarwis) Kota Salatiga
sebanyak 5 kali
- 6
e. Terlaksananya
partisipasi Pokdarwis Kota
Salatiga dalam lomba
Pokdarwis Tingkat Provinsi
Jawa Tengah sebanyak 5
kali
- 6
f. Tersusun dan
tercetaknya booklet
sebanyak 3.000 buah- 3.000
g. Tersusun dan
tercetaknya leftlet
sebanyak 3.000 buah- 3.000
INDIKATOR SASARAN PROGRAM INDIKATIF URUSAN SKPDNo. TUJUAN STRATEGI
CAPAIAN INDIKATOR
ARAH KEBIJAKAN
VII - 214
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
Kondisi
Awal
Kondisi
Akhir
INDIKATOR SASARAN PROGRAM INDIKATIF URUSAN SKPDNo. TUJUAN STRATEGI
CAPAIAN INDIKATOR
ARAH KEBIJAKAN
h. Tersusun dan
tercetaknya calender of
event sebanyak 5.000 buah - 5.000
% kegiatan pengembangan
seni & budaya lokal yg
terlaksana 25 35
Program Pengelolaaan
Keragaman Budaya
jml kelompok sasaran keg.
pelestarian & pengemb.
Adat istiadat, nilai sosial
dan budaya
- 23
Program Peningkatan
keberdayaan masyarakat
perdesaan
Pemberdayaan
Masyarakat Desa
Bapermas PKB &
KP
2 Melestarikan nilai-nilai
kepahlawanan
Meningkatnya pemahaman
tentang nilai-nilai
nasionalisme,
kepahlawanan dan
terwujudnya aktualisasi
kesetiakawanan sosial
Menyelenggarakan
Sarasehan nilai
kepahlawanan dan
peringatan hari pahlawan
Melaksanakan sarasehan
nilai kepahlawanan dan
ziarah wisata
jml peserta sarasehan nilai
kepahlawanan dan Upacara
Hari Pahlawan50 50
Program Pemberdayaan
Kelembagaan
Kesejahteraan Sosial
Sosial Dinsosnakertrans
% Kegiatan Ziarah Wisata
yg terlaksana bagi anak
panti- 100
Jml sekolah yang
melaksanakan UKS,
berwawasan kebangsaan
dlm rangka pembangunan
Nasionalisme
163 978
Program pendidikan non
formal
Pendidikan Disdikpora
jml Siswa yang berprestasi
tingkat TK/PAUD, SD/MI,
SMP/MTs, SMA/SMK dlm
rangka pembangunan
nasionalisme
187 437
% kegiatan GPBN, LCC
UUD 1945 dan LCC
Nasionalisme yg
dilaksanakan
- 100
% kegiatan Kantin
kejujuran yg terselenggara 100% 100%
Program Pendidikan
Menengah
jml frekuensi sosialisasi
Wawasan Kebangsaan yg
terlaksana 3 18
Program pengembangan
wawasan kebangsaan
Kesatuan Bangsa
Dan Politik
Dalam Negeri
Bakesbangpol
VII - 215
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
Kondisi
Awal
Kondisi
Akhir
INDIKATOR SASARAN PROGRAM INDIKATIF URUSAN SKPDNo. TUJUAN STRATEGI
CAPAIAN INDIKATOR
ARAH KEBIJAKAN
jml kelurahan yg mengikuti
lomba tertib administrasi
kelurahan dan bulan
bhakti gotong royong
masyarakat
22 22
Program Peningkatan
keberdayaan masyarakat
perdesaan
Pemberdayaan
Masyarakat Desa
Bapermas PKB &
KP
Meningkatkan sarana dan
prasarana TMP
Menciptakan kenyamanan
untuk masyarakat dan
peziarah di TMP
% sarpras TMP baru
100 80
Dinsosnakertrans
3 Melestarikan benda cagar
budaya
Terjaganya benda cagar
budaya
Melakukan inventarisasi
cagar budaya
Pelestarian dan
pemeliharaan cagar budaya
jml cagar budaya yg
dilindungi 16 16
Progam Pengelolaan
kekayaan budaya
Kebudayaan Dishubkombudpa
r
4 Mengembangkan produk
ciri khas kota
Terwujudnya produk ciri
khas Kota Salatiga
Mengindentifikasi produk
unggulan untuk menjadi
ciri khas Kota Salatiga
Menciptakan produk
unggulan Kota Salatiga
jml kegiatan penyusunan
data produk unggulan kota
salatiga 10 14
Program Peningkatan dan
Pengembangan Ekspor
Perdagangan Disperindagkop
dan UMKM
jml produk konveksi OVOP
( One Produk One Vilage )
yg terfasilitasi 50 250
Program Pengembangan
Kewirausahaan dan
Keunggulan Kompetitif
Usaha Kecil Menengah
Koperasi Dan
Usaha Kecil
Menengah
jml UPT kemasan industri
makanan yang modern. 1 16
Program Peningkatan
Kemampuan Teknologi
Industri
Industri
% kegiatan-kegiatan
FEDEEP yg dilaksanakan 100 100
Program Perencanaan
Pengembangan Ekonomi
Masyarakat
Perencanaan
Pembangunan
Bappeda
VII - 216