rencana pemecahan masalah phbs
DESCRIPTION
Kesehatan MasyarakatTRANSCRIPT
RENCANA PEMECAHAN MASALAH PHBS DAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT
BAB IPENDAHULUAN
Promosi Kesehatan pada prinsipnya merupakan upaya pemberdayaan masyarakat untuk tahu, mau dan mampu berperilaku hidup bersih dan sehat. Banyak permasalahan kesehatan di Indonesia dapat dicegah melalui kegiatan promosi kesehatan. Namun, proses perubahan perilaku di masyarakat tidaklah mudah, maka perlu dikembangkan strategi serta langkah-langkah yang dapat mendukung upaya pemberdayaan masyarakat agar mampu berperilaku hidup bersih dan sehat (Lamawati dkk., 2011). Langkah pertama yang harus dilakukan dalam membuat perencanaan kesehatan secara umum adalah identifikasi masalah. Identifikasi masalah didapatkan dari pengumpulan data-data, seperti variabel demografi, kondisi lingkungan, sumber tenaga dan sumber daya yang tersedia serta status kesehatan gigi untuk kemudia dianalisis agar dapat dianalisis masalah-masalah yang ada. Untuk mengumpulkan data status kesehatan gigi diperlkan data-data, bisa data primer, sekunder maupun tersier. Penyakit utama penyakit gigi dan mulut adalah karies dan penyakit jaringan periodontal, oleh sebab itu seringkali digunakan DMF-T dan CPITN sebagai salah satu data primer untuk penentuan masalah (Sriyono, 2007).Seiring dengan cepatnya perkembangan dalam era globalisasi, serta adanya transisi demografi dan epidemiologi penyakit, maka masalah penyakit akibat perilaku dan perubahan gaya hidup yang berkaitan dengan perilaku dan sosial budaya cenderung akan semakin kompleks. Perbaikannya tidak hanya dilakukan pada aspek pelayanan kesehatan, perbaikan pada lingkungan, tetapi perlu memperhatikan faktor perilaku yang secara teoritis memiliki andil terhadap derajat kesehatan (Dinkes, 2010). Oleh sebab itu, perlu dilakukan pemilihan prioritas masalah untuk dipecahkan berdasarkan status kesehatan gigi dan mulut dan berdasarkan penilaian kesehatan dalam tatanan keluarga.Sesuai dengan tuntutan reformasi pembangunan, sektor kesehatan mengalami perubahan yang sangat mendasar yaitu mengajak dan memotivasi masyarakat umumnya dan penyelenggara kesehatan pada khususnya. Untuk mengubah pola pikir dari sudut pandang sakit menjadi sudut pandang sehat, yang dikenal Paradigma Sehat, wujud dari Paradigma Sehat tersebut dalam bentuk Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) (Wahyuni, 2011).Seiring dengan cepatnya perkembangan dalam era globalisasi, serta adanya transisi demografi dan epidemiologi penyakit, maka masalah penyakit akibat perilaku dan perubahan gaya hidup yang berkaitan dengan perilaku dan sosial budaya cenderung akan semakin kompleks. Perbaikannya tidak hanya dilakukan pada aspek pelayanan kesehatan, perbaikan pada lingkungan, tetapi perlu memperhatikan faktor perilaku yang secara teoritis memiliki andil terhadap derajat kesehatan (Dinkes Sleman, 2010).
Dinkes, 2010, Pedoman PHBS, http://www.dinkes-sulsel.go.id, diunduh tanggal 10 Agustus 2012Lamawati RM. 2011. Analisis Managemen Promosi Kesehatan dalam Penerapan Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Tatanan Rumah Tangga di Kota Padang Tahun 2011. Tesis. Padang: Universitas AndalasSriyono, W. N., 2007, Pengantar Ilmu Kedokteran Gigi Pencegahan, Medika Fakultas Kedokteran UGM, Yogyakarta.Wahyuni, EI. 2011. Gambaran Karakteristik Keluarga Tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada Tatanan Rumah Tangga Di Desa Karangasem Wilayah Kerja Puskesmas Tanon II Sragen. Surakarta: GASTER, Vol. 8, No. 2 (741 - 749).Dinas Kesehatan Sleman. 2010.Profil Kesehatan Kabupaten Sleman 2010. Sleman, D. I. Yogyakarta, 45-47.