rencana penanggulangan bencana

22
MANAJEMEN PENANGGULANGAN BENCANA I. Tujuan : 1. Untuk memastikan rencana besar rumah sakit dalam menanggapi dan mengelola manajemen tanggap darurat: wabah (KLB), gempa dan banjir yang memberikan dampak terhadap rumah sakit 2. Untuk menilai tipe, kemungkinan dan konsekuensi bahaya,ancaman, kejadian, wabah (KLB), gempa dan banjir 3. Untuk menilai peran rumah sakit dalam kejadian wabah (KLB), gempa dan banjir 4. Untuk menetapkan strategi komunikasi dalam kejadian wabah (KLB), gempa dan banjir 5. Untuk menetapkan proses pengelolaan sumber daya pada saat kejadian wabah (KLB), gempa dan banjir termasuk sumber daya alternatif 6. Untuk menetapkan proses pengelolaan kegiatan medis selama peristiwa terjadi termasuk tempat perawatan alternatif 7. Untuk mengidentifikasi dan memberi peranan kepada staf dan tanggung jawab pada saat kejadian wabah (KLB), gempa dan banjir II. Sasaran : 1. Pada saat kejadian wabah RSCM mampu menanggapi secara cepat dan efektif 2. Semua orang di lingkungan RSCM mampu menanggapi keadaan gempa sesuai standar 3. Pada saat terjadi banjir semua orang, fasilitas dan peralatan dapat diselamatkan dari bahaya dan kerusakan akibat banjir

Upload: bagus

Post on 30-Jan-2016

96 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

panduan penanggulangan bencana

TRANSCRIPT

Page 1: RENCANA PENANGGULANGAN BENCANA

MANAJEMEN PENANGGULANGAN BENCANA

I.Tujuan :1. Untuk memastikan rencana besar rumah sakit dalam menanggapi dan mengelola

manajemen tanggap darurat: wabah (KLB), gempa dan banjir yang memberikan dampak terhadap rumah sakit

2. Untuk menilai tipe, kemungkinan dan konsekuensi bahaya,ancaman, kejadian, wabah (KLB), gempa dan banjir

3. Untuk menilai peran rumah sakit dalam kejadian wabah (KLB), gempa dan banjir4. Untuk menetapkan strategi komunikasi dalam kejadian wabah (KLB), gempa dan

banjir5. Untuk menetapkan proses pengelolaan sumber daya pada saat kejadian wabah

(KLB), gempa dan banjir termasuk sumber daya alternatif6. Untuk menetapkan proses pengelolaan kegiatan medis selama peristiwa terjadi

termasuk tempat perawatan alternatif7. Untuk mengidentifikasi dan memberi peranan kepada staf dan tanggung jawab

pada saat kejadian wabah (KLB), gempa dan banjir

II. Sasaran :1. Pada saat kejadian wabah RSCM mampu menanggapi secara cepat dan efektif2. Semua orang di lingkungan RSCM mampu menanggapi keadaan gempa sesuai

standar3. Pada saat terjadi banjir semua orang, fasilitas dan peralatan dapat diselamatkan

dari bahaya dan kerusakan akibat banjir

Page 2: RENCANA PENANGGULANGAN BENCANA

III.Tanggung Jawab Individu

1. Organisasi Penanggulangan Bencana

Page 3: RENCANA PENANGGULANGAN BENCANA

A. Direktur Keadaan Darurat Mengangkat dan memberhentikan Kepala Keadaan Darurat Bencana dan

pejabat setingkat struktur organisasi Memebrikan Informasi kepada jajaran Direksi dan Dewan Pengawas RS

terkait dengan kondisi yang sedang terjadi dalam sistem komandoB. Kepala Keadaan Darurat Bencana

Memeriksa ketersediaan fasilitas, sarana dan prasarana di RSCM Merupakan juru bicara RSCM Memimpin dan mengkondisikan semua unit untuk tanggap darurat bencana Mengkoordinasikan seluruh unit kerja yang ada di RS Mengaktifkan keadaan tanggap darurat bencana sesuai dengan jenis

bencana Mengambil keputusan strategis terkait dengan dampak bencana Bertanggung jawab terhadap jalannya rencanan penanggulangan bencana Berkoordinasi dengan instansi terkait saat terjadi bencana Menentukan pejabat pengganti bila pejabat yang ditunjuk berhalangan Membuat laporan kepada Dirketur Keadaan Darurat

C. Pusat Informasi Pengendali dan penghubung pesan baik dari internal RS maupun eksternal

RS dan atau tim lapangan Mediator kebutuhan media/pers Membantu dan mendapingi Kepala Keadaaan Darurat dalam fungsinya

sebagai juru bicara Memastikan kesiapan fasilitas dan peralatan yang dimiliki Menyampaikan informasi operasional yang relevan

Page 4: RENCANA PENANGGULANGAN BENCANA
Page 5: RENCANA PENANGGULANGAN BENCANA

IV. POTENSI KEJADIAN BENCANA DI RSCM DAN WILAYAH JAKARTA

Berdasarkan karateristik geologis, biologis, hidrologis, klimatologis, geografis, sosial, budaya, politik, ekonomi dan teknologi di wilayah Jakarta dan RSCM potensi bencana yang dapat terjadi adalah sebagai berikut :

Eksternal

1. Banjir2. Kebakaran3. Kecelakaan transportasi4. Demonstrasi dan Anarkisme5. Kejadian Luar Biasa6. Terisisme7. Gempa Bumi

Internal

1. Kebakaran, area yang mungkin terjadi :a. Dapur RSCMb. Gardu Listrik ( Supply utama dan Cadangan )c. Gedung CMU 1d. Gedung Administrasie. Gedung Radiologif. Gedung Rawat Inap Terpadu (Gd A)g. Gedung Unit Rawat Jalan Terpadu (URJT)h. Gedung Pelayanan Terpadu RS Kencanai. Tempat Penyimpanan Barang Aset

2. Gempa Bumi (seluruh area)3. Ledakan Bom (seluruh area)4. Ledakan Gas (halaman gd A, dapur, penyimpanan gas medis dan kantin umum )5. Gempa bumi, yang mungkin gedung akan runtuh adalah :

a. Gedung Rawat Inap Terpadub. Gedung CMU 1

6. Banjir (lantai dasar di Gd A, Gd Kencana, Gedung Kirana )7. Kejadian Luar Biasa ( Rawat inap Perinatologi,.....)

Berdasarkan dari identifikasi, potensi bahaya yang mungkin terjadi di RSCM, menggunakan metode Hazard Vulnaberity Assesment (HVA) adalah :

1. Kejadian Alam meliputi :a. Kejadian Luar Biasa (epidemi dan wabah)b. Banjirc. Gempa

2. Kegagalan Teknologia. Fire Alarm Sistem

Page 6: RENCANA PENANGGULANGAN BENCANA

b. Fire internalc. Struktur Emergency Fired. Kegagalan Transportasie. Sistem komunikasif. Sistem pengadaan airg. Sistem pengendalian udarah. Paparan bahan-bahan berbahaya

3. Manusiaa. Terorisb. Keributan masal berakibat lukac. Demonstrasid. Ancaman bome. Keributan masal berakibat infeksi

4. Bahan Berbahya

Berdasarkan dari data identifikasi potensi bahaya yang menggunakan metode HVA maka di RSCM bencana yang besar kemungkinan untuk terjadi adalah :

1. Ekternal terdiri dari a. Kejadian Luar Biasa ( wabah dan epidemic)b. Banjirc. Gempa

2. Internal teridiri daria. Kejadian Luar Biasa (wabah)b. Kebakaran

Bila ada informasi bencana maka Direktur Umum dan Operasional bertindak sebagai komando utama dalam penanggulangan melakukan tindakan awal :

1. Persiapan cadangan logistik, arus informasi, lokasi triase dll2. Menginstruksikan semua karyawan yang berada diluar RS melapor ke unit kerja

masing-masing3. Menyatakan RS dalam keadaan “Waspada” atau “ Sand By”

Page 7: RENCANA PENANGGULANGAN BENCANA

Dalam mempermudah penanganan korban bencana internal maupun eksternal yang bersifat massal dan dikaitkan dengan jumlah tenaga dan fasilitas yang ada di RSCM maka kondisi bencana ditetapkan oleh Direktur Umum dan Operasional adalah sebagai berikut :

1. Bencana Eksternal

SIAGA/TINGKAT KRITERIA AKTIVITASI a. Jumlah pasien di IGD ....

b. Kapasitas aula atau lorong .....

Aktifasi seluruh struktur komandoMobilsasi seluruh SDMBerkonsultasi dengan Direktur Utama untuk koordinasi dengan Lembaga Penanggulangan Bencana

II a. Jumlah pasien di IGD....b. Kapasitas aula atau lorong...c. Rawat Inap .....

Mobilisasi SDM internal RSMobilisasi SDM IGDMenyatakan status waspadaAktifasi struktur pimpinan operasionalAktifasi struktur pimpinan logistikMobilisasi dokter internMobilsasi perawat ekternMobilisasi keamanan ektrnBerkoordinasi dengan RS lainOperasional Manajemen RS dipimpin Komando Penanggulangan BencanaPemberlakuan SPO Penanggulangan bencana

III a. Jumlah pasien IGD....b. Kapasitas Intern gedung IGD

Mobilisasi SDM intern RSMobilisasi SDM IGDMenyatakan WaspadaKaryawan Ekstern stand by

IV a. Jumlah pasien IGD... Komando lapangan dipimpin oleh Koordinator Medis dan berkoordinasi dengan departemen/unit/bagian/bidang di lingkungan RS

Page 8: RENCANA PENANGGULANGAN BENCANA

2. Bencana Internal

SIAGA/TINGKAT KRITERIA AKTIVITASI Listrik mati di RS 100 %

Ruang perawatan 50 %Ruang penunjang.......Melakukan Evakuasi HorizontalMelakukan Evakuasi VertikalMobilasasi eksternJumlah Korban SDM Medis.....Jumlah Korban nin medis ......

Aktivitas seluruh struktur komando

II Listrik mati di RS 50 %Ruang perawatan 35 %Ruang penunjang.......Melakukan Evakuasi HorizontalMelakukan Evakuasi VertikalMobilasasi eksternJumlah Korban SDM Medis.....Jumlah Korban nin medis ......

Mobilisasi SDM Intern IGDOncall SDM IGDMenyatakan waspadaAktivasi Koordinator OperasionalAktivasi Koordinator logistikMobilisasi dokter internMobilisasi perawat eksternMobilisasi keamanan ekstern

III Listrik mati di RS 30 %Ruang perawatan 25 %Ruang penunjang.......Tidak melakukan Evakuasi HorizontalTidak melakukan Evakuasi VertikalTidaj mobilasasi eksternJumlah Korban SDM Medis.....Jumlah Korban nin medis ......

Mobilisasi SDM intern IGDOncall SDM IGDSDM ekstern Stand by

IV Listrik mati ..........

Komando lapangan dipimpin oleh Koordinator Medis dan berkoordinasi dengan departemen/unit/bagian/bidang di lingkungan RS

Proses pemberlakuaan bencana dimulai dengan adanya informasi kemungkinan terjadinya bencana, kemudian RS dinyatakan “waspada” setelah itu baru dilakukan :

1. Penilaian awalDilakukan atas intruksi kepada Tim penilai cepat oleh Direktur Keadaan Darurat untuk mengidentifikasi dan mengetahui bencana apa yang terjadi, informasi yang dibutuhkan :a. Lokasi kejadianb. Waktu terjadinya bencanac. Tipe bencana yang terjadd. Perkiraan jumlah korbane. Risiko potensial tambahanf. Populasi yang terpapar oleh bencana

Page 9: RENCANA PENANGGULANGAN BENCANA

2. Pelaporan bencanaPelaporan yang dilakukan oleh tim harus cepat..... kepada Direktur Keadaan Darurat dan tidak boleh melakukan aktivitas lain yang dapat menimbulkan keterlambatan pelaporan

3. Pemberlakuan Darurat BencanaSetelah mendapat informasi Direktur Keadaan Darurat memberlakukan Keadaan Darurat Bencana, dan informasi ini disampaikan kepada bagian Pusat Informasi untuk disebarkan kepada seluruh unit kerja di RS. Informasi disampaikan dengan cepat melalui saluran komunikasi.....yang sudah ditetapkan

4. Pemeberlakuan Sistem Penanggulangan BencanaPemeberlakuan Sistem penanggulangan bencana oleh Direktur Utama RSCM setelah mendapatkan laporan dari Direktur Keadaan Darurat.Direktur Keadaan Darurat sebagai komando pusat :a. Menginformasikan kepada seluruh unit kerja yang adab. Mengaktifkan organisasi Tanggap Darurat Bencana RS

Apabila bencana terjadi diluar jam kerja dan atau direktur tidak bisa dihubungi maka yang berwenang adalah ..........

Proses persiapan di RSCM meliputi :

1. Mobilisasi Tim siaga bencanaDilakukan mobilisasi jika radius bencana ..... atau jarak tempuh ......., apabila lebih maka mobilisasi akan dilaksanakan berdasarkan permintaan

2. Persiapan Fasilitas Penerimaan korbana. Pasien yang bisa dipulangkan segera dipulangkanb. Koordinator Teknik menyiapkan

Pos komando berada di .......RS Lapangan di.......

c. Medical support1. Triage

Dilakukan di depan IGD dengan pembagian sebagai berikut :Korban label merah segera masuk ruang IgdKorban label kuning segera menuju puliklinik URJT dan RS Kencana melaui pintu....Korban label hijau diletakan di depan poli klinik IRJTKorban label hitam segera dibawa ke jamar jenazah

2. Bantuan Hiduo Dasar (BHD)Dilakukan di IGD oleh dokter jaga IGD dibantu oleh perawat IGD

3. Bantuan Hidup LanjutanDilakukan di IGD/ Ruang perawatan oleh dokter jaga IGD/ ruangan bila diperlukan

4. Prosedur SpesialistikDilakukan di rawat inap dan kamar operasi oleh dokter spesialis sesuai dengan kasus penyakit/ cideranya

Page 10: RENCANA PENANGGULANGAN BENCANA

d. Management Support1. Pengaturan staf/ pegawai yang libur

Semua pegawai yang libur atau diluar shif kerjanya harus melaporkan posisi masing-masing ke pusat komando RSCM dan segera datang bila diperlukan/ dipanggil.

2. Persiapan LogistikBagian logistik segera menyiapkan peralatan yang diperlukan sesuai daftar yang sudah ditetapkan (terlampir)

3. Keamanan dan ParkiranBagian keamanan dan parkiran segera mengamankan jalur keluar masuk RSCM sehingga hanya ada 1 jalur masuk/ keluar dan dijaga ketat agar tidak terjadi kekacauan di dalam RSCM

4. Area dekontaminasiArea dekontaminasi segera disiapkan untuk menerima korban dengan kecurigaan keracunan bahan biologis atau bahan kimia.

5. Perkiraan kapasitas RSCMKapasitas yang dapat ditampung dalam penanggulangan becana diluar pasien yang dirawat sebanyak .....korban yang harus dirawat, dengan ketentuan bahwa bila kapasitas tempat tidur rawat inap telah penuh maka segera didirikan Rumah Sakit Lapangan di lokasi....

6. Data dan Penempatan KorbanPenempatan korban sesuai dengan perencanaan dan dilakukan pendataan oleh rekam medis dengan form khusus bencana.

7. Penanganan Korban MeninggalKorban yang meninggal segera dikirim ke ruang jenazah dan dikakukan prosedur pemulasaran jenazah dan pendataan ulang bila diperlukan.

8. Jalur Komunikasi (Internal dan Eksternal RS)Semua jalur komunikasi ke/ dari luar RS dilakukan dan diatur melalui....... kecuali jalur langsung yang bisa dilakukan dari ruang pos komando bila diperlukan, sedangkan jalur internal RS bisa dilakukan langsung dari unit kerja masing-masing.

9. Rujukan Ke RS lainPelaksanaan rujukan korban bencana ke rumah sakit lain dilakukan apabila surge capacity RSCM sudah tidak mampu lagi untuk menampung korban bencana yang harus dirawat atau kondisi klinis korban tidak memungkinkan diatngani.

10.Pemberian Informasi kepada Pers dan kelurarga korbanJalur komunikasi dengan media pers dan keluarga korban diatur/ dikendalikan oleh pusat informasi yang dikelola oleh Kepala Bagian HUMAS RSCM.

Page 11: RENCANA PENANGGULANGAN BENCANA

5. Pengakhiran BencanaPengakhiran bencana dilakukan oleh Direktur Umum dan Operasional selaku pimpinan komando dengan memepertimbangkan :

a. Tidak ada pengiriman korban lagi dari luar dan/atau seluruh korban sudah mendapat perawatan di RSCM atau semua pasien yang terancam bahaya sudah di evkuasi dan diamankan serta dirawat dengan baik (khusus bencana internal)

b. Pasien yang ada telah bisa ditangani dengan baik, baik didalam RS ataupun dirujuk ke RS lain

c. Ruangan cadangan sudah tidak diperlukan lagi (jumlah korban yang dirawat berkurang mencapai jumlah kapasitas normal RS)

d. Fasilitas RS sudah dapat diperginakan kembalie. Khusus bencana internal maka kerusakan yang terjadi di RS sudah dapat diatasi

dengan baik atau bahaya sudah dapat diamankan atau dihilangkan.f. Sumber daya manusia RS sudah mampu mengambil alaih semua kegiatan.g. RS sudah mampu kembali kegiatan normal dimana tenaga tambahan/on call

dipulangkan kembali, sarana/prasarana yang dipakai dikembalikan ke bagian logistik/ atau tempat penyimpanan semula

h. Penghentian sistem penanggulangan bencana dihentikan dan diumumkan melalui......

Setelah keadaan darurat dihentikan maka seluruh struktur dalam organisasi keadaan darurat bencana melakukan evaluasi untuk melaporkan semua kegiatan kepada Direktur Keadaan Darurat Bencana agar memperoleh umpan balik segera tentang informasi yang berhubungan dengan korban bencana, kegiatan penanggulangan yang dilakukan, jenis dan jumlah bantuan, data data klain dan sebagainya guna perbaikan dengan mereview fasilitas, SDM, pendataan dan manajemen biaya. Hasil evaluasi dilaporkan kepada Direktur Utama dan Depkes serta pihak terkait lainnya. ( Form laporan terlampir)

6. Sosialisasi dan Pelatihan

A. SosialisasiSosialisasi dilakukan dalam rangka mengenalkan, memberikan pemahaman kepada pasien, keluarga pasien, pengunjung dan semua pegawai RS. Dengan proses sosialisasi yang optimal diharapkan semua orang yang berada di lingkungan RS paham dan mengerti tugas masing-masing seta mengetahui hal-hal yang terkait dengan penanggulangan bencana di RSCM.

Rencana sosialisasi dilakukan dengan cara :1. Pendistribusian dokumen Disaster Plan RSCM ke seluruh Departemen/

Instalasi/ Bagian/ Bidang/ Unit yang berada di RSCM2. Sosialisasi lewat forum-forum pertemuan yang ada di RS

Page 12: RENCANA PENANGGULANGAN BENCANA

3. Pemasangan plakat-plakat, petunjuk-petunjuk dan rambu-rambu yang berkaitan dengan informasi penanggulangan bencana.

B. PelatihanAgar SDM RSCM siap dalam penanggulangan bencana di RS baik internal maupun eksternal maka diperlukan pelatihan-pelatihan. RSCM juga akan menyelenggarakan pelatihan terkait dengan sistem penangnanan bencana misalnya penganan kebakaran bekerjasama dengan pihak luar (konsultan atau Dinas kebakaran). Penggunaan jalur evakuasi akan dilakukan pelatihan agar pada saatnya nanti semua pegawai mengenali dan paham terhadap jalur evakuasi yang telah dibuat. Secara keseluruhan Sistem Penanggulangan Bencana RSCM akan disimulasikan sebagai media untuk evaluasi dan menguji kesiapsiagaan serta keterpaduan system yang ada. RS membuat program pelatihan bagi seluruh pegawai dalam usaha peningkatan kapasitas di bidang kegawatan dan manajemen bencana yang diintegrasikan pelaksanaannya oleh K3 RSCM meliputi :1. Pelatihan pengenalan manajemen bencana bagi seluruh pegawai RS2. Pleatihan yang dilakukan secara berkala sesuai dengan jadwal bagian/instalasi

diklat RSCM3. Workshop untuk mereview danmerevisi (bila diperlukan) rencana

penanggulangan bencana RSCM minimal 1tahun sekali4. Simulasi dan driil bencana dilakukan secara teratur 1 tahun sekali

Page 13: RENCANA PENANGGULANGAN BENCANA

PROGRAM KERJA PENANGGULANGAN BENCANA RSCM

TUJUAN SASARAN KEGIATAN PELAKSANAAN STRATEGIPegawai RSCM Tanggap terhadap keadaan darurat

RSCMDokter =..... OrgPerawat =.......OrgNon medis = .....Org

Program Pelatihan Gawat Darurat

....kali siklus dalam 1 tahuna.bulan ke...b.bulan ke...

PresentasiSimulasiDiskusi

Pegawai RSCM siaga terhadap risiko bencana

Tim ERP Korporat=... Orng, Kepala Departemen=.... Org

Siaga Wabah dan gempa 1 tahun sekali PresentasiSimulasi

Adanya kekompakan dan keakrapan antar anggota Tim ERP Korporat

Tim ERP Korporat

Rapat Evaluasia. Review

Keilmuan siaga bencana

b. Evaluasi Kegiatanc. Perencanaan

Kegiatand. Lain-lain

4 kali setahun Presentasi

Tim ERP siaga bencana banjir eksternal

Korban banjir di.....

1. Pelatihan driver2. On call system

BHD dan Transportasi Ambulance Darurat

3. Evaluasi system on call

Januari s/d Februari 2012Oktober s/d Desember 2012

Praktek

Masyarakat siaga bencanan

1.... org Polisi/Satpol PP/Hansip2.. ..org perujuk aktif

Program Pelatihan Gawat darurat

Tribulan pertama Presentasi, simulasi, diskusi & praktek

Membina kerja sama anatar ERP RS lain

Area ERP RS St Carolus

Rembug bersama dengan ERP Lain

Desember 2012 Diskusi

Masyarakat tanggap darurat

Tingkat Kecamatan30 orang

Pelatihan Gawat Darurat sehari-hari

Januari Kel....Maret Kel....Mei kel....Juli kel .....Sept kel....Novem kel....

Presntasi, diskusi, simulasi

Tim ERP Korporat siaga bencana

Lokasi bencana Saat bencana Pengiriman ERP melalui kajian Direktur Keadaan Darurat

Page 14: RENCANA PENANGGULANGAN BENCANA
Page 15: RENCANA PENANGGULANGAN BENCANA

L A M P I R A N

KEPUTUSAN DIREKSI RSUP NASIONAL Dr. CIPTO MANGUNKUSUMONOMOR : /TU.K/34/ /2011

TENTANGKESIAPSIAGAAN TANGGAP DARURAT DAN BENCANA

DI RSUP NASIONAL Dr. CIPTO MANGUNKUSUMO _______________________________________________________________

KEBIJAKAN DIREKTUR UTAMA RSCMKESIAPSIAGAAN TANGGAP DARURAT DAN BENCANA

1. Keadaan darurat dan bencana disebabkan kegagalan teknologi, manusia atau alam dapat terjadi setiap saat dan dimana saja, untuk itu RSCM perlu mempersiapkan suatu cara penanggulangannya guna mengurangi dampak kerugian yang mungkin terjadi

2. Pada kondisi darurat dan bencana, waktu dan tindakan untuk mengurangi dampak seperti kejar mengejar. Untuk itu, diperlukan proses pelaksanaan penyelamatan secara teknis dalam waktu singkat. Perencanaan dan persiapan kesiapsiagaan tanggap darurat dan bencana merupakan kunci keberhasilan dalam penanganan keadaaan darurat secara efektif.

3. Pelaksanaan penanggulangan keadaan darurat dan bencana adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan segera setelah terjadi kejadian darurat dan bencana. Yang termasuk kegiatan tanggap darurat dan bencana adalah tindakan penyelamatan penghuni bangunan dan aset perusahaan, evakuasi penghuni bangunan dan penyelamatan korban dan pemberian pertolongan pada pasien yang membutuhkan pertolongan dengan segera, pemenuhan kebutuhan pasien selama proses menunggu sampai dinyatakan kondisi normal serta pemulihan kegiatan menjadi normal.

4. Pemeran utama dalam dalam pelaksanaan keadaan darurat dan bencana adalah organisasi tanggap darurat dan bencana dengan dipimpin oleh Direktur Keadaan Darurat dibantu oleh Koordinator Keadaan Darurat dan Bencana, Koordinator Pelayanan dan Tindakan Medis, Koordinator Area Pengungsian, Koordinator Titik Berkumpul, Koordinator Gedung, Koordinator Tehnik, Koordinator Logistik, Koordinator Dokumen dan Koordinator Keamanan.

Page 16: RENCANA PENANGGULANGAN BENCANA

5. Direktur Keadaan Darurat dan Bencana dijabat oleh Direktur Umum dan Operasional jika terjadi keadaan darurat pada jam kerja, dan Kontrole ? untuk di luar jam kerja,

6. Direktur Umum dan Operasional mempunyai kewenangan untuk menetapkan nama-nama personil Organisasi Tanggap Darurat dan Bencana, dan akan diperbaharuhi secara berkala jika ada penggantian nama. Pencantuman nama Personil Tanggap Darurat dan Bencana..

7. Organisasi Tanggap Darurat dan Bencana hanya berfungsi dalam keadaan darurat dan bencana serta untuk menjaga kesiagaan terhadap kemungkinan terjadi keadaan darurat dan bencana maka perlu dilaksanakan pelatihan simulasi tanggap darurat dan bencana secara berkala berdasarkan skenario yang telah ditetapkan dan laporan evaluasi pelaksanaannya.

8. Koordinator Tehnik berkewajiban untuk memastikan bahwa semua sarana darurat siap pakai dan handal ketika dibutuhkan dalam keadaan darurat dan bencana termasuk rambu-rambu darurat, denah evakuasi dan peta area aman darurat gempa, kebakaran, keamanan, bencana epidemik, banjir dan ancaman bom.

9. Buku kesiapsiagaan tanggap darurat disosialisasikan ke seluruh unit kerja agar semua karyawan mengerti dan memahami tindakan yang harus dilakukan jika terjadi keadaan darurat dan bencana.

10. Pimpinan unit kerja bertanggung jawab untuk memastikan semua karyawan yang berada dalam pengawasannya telah mengerti dan memahami tindakan yang harus dilakukan jika terjadi keadaan darurat bencana.

11.Semua Karyawan RSCM berkewajiban untuk mematuhi Buku Kesiapsiagaan Tanggap Darurat Bencana.

12.Setiap pertemuan yang diikuti minimal 15 orang harus dibacakan prosedur tanggap darurat dan bencana sebelum acara dimulai oleh panitia penyelenggara acara.

13. Semua perawat disarankan mempunyai keterampilan memadamkan api dan tindakan darurat medis bila terjadi bencana epidemik dengan pelatihan dan praktek yang dilaksanakan secara berkala.

Page 17: RENCANA PENANGGULANGAN BENCANA

Ditetapkan di : JakartaPadatanggal : ---------------------------------------------------DirekturUtama,

Prof.Dr.dr. AkmalTaher, Sp.U (K) NIP 195507271980101001