rencana penjadwalan pembagian air irigasi …

8
158 Jurnal Teknik Pengairan, Volume 5, Nomor 2, Desember 2014, hlm 158–165 158 RENCANA PENJADWALAN PEMBAGIAN AIR IRIGASI DAERAH IRIGASI PAGUYAMAN KANAN KABUPATEN BOALEMO PROVINSI GORONTALO Dedy Febrianto Nadjamuddin 1) , Widandi Soetopo 2) , Moh. Sholichin 2) 1 Mahasiswa Magister Sumber Daya Air, Teknik Pengairan, Universitas Brawijaya, 2, Pengajar, Program Studi Magister Sumber Daya Air, Teknik Pengairan, Universitas Brawijaya Abstrak: Ketersediaan air merupakan masalah utama yang dipertimbangkan dalam penentuan pola tanam pada daerah irigasi. Mengingat pentingnya kegiatan irigasi, maka perlu dilakukan perencanaan pemanfaatan air secara optimal sehingga didapat keuntungan yang maksimum dari persediaan air yang ada sesuai dengan fungsinya. Daerah irigasi Paguyaman direncanakan dengan dua pintu penyadapan. Daerah Irigasi Paguyaman kanan, di rencanakan untuk mengairi lahan sebesar 4.176 ha dimana juga masih mempunyai potensi dalam perluasan areal irigasi. Potensi perluasan areal irigasi seluas 1500 ha. Daerah Irigasi Paguyaman masih dalam tahap pelaksanaan pembangunan fisik. Pendekatan yang digunakan sebagai dasar pengaturan distribusi air adalah pendekatan dari segi keseimbangan antara ketersediaan air dengan kebutuhan air untuk tanaman. Pengalokasian dan distribusi air diperlukan perhitungan secara terpadu yang dibantu dengan menggunakan Program Linier. Kata kunci: Optimasi, Daerah Irigasi, Program Linier, Solver. Abstract: Water availability is a major problem to be considered in determining cropping patterns in irrigated areas. Considering the importance of irrigation activities, there should be plan an optimal utili- zation of water in order to get maximum benefit from the existing water supply according to their function. Irrigation area of paguyaman is planned with two doors intercepts. Irrigation Area Paguyaman on right side, is planned to irrigate 4,176 ha of land where still have potential in the irrigated area expansion. Potential expansion of irrigated area is 1500 ha. Paguyaman Irrigation Area is still in the implementation stage of physical construction. The approach used as the basis arrangement for the water distribution is the approach in terms of a balance between the availability of water to the water requirements for crops. Allocating and distribution of water required in an integrated calculation attended by using a Linear Program. Key words: Optimization, Irrigation Area, Linear Program, Solver. Sumber daya air (air, sumber air serta daya air yang terkandung di dalamnya) merupakan karunia Tuhan, yang mempunyai arti penting bagi kehidupan makh- luk hidup di bumi. Namun persediaan air di bumi ini semakin ber- kurang, hal ini disebabkan oleh meningkatnya peng- gunaan air sebagai faktor pokok bagi kehidupan ma- nusia. Walaupun air merupakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui (renewable resource), tetapi masa depan air cukup terancam. Peningkatan jumlah penduduk serta peningkatan kondisi sosial ekonomi masyarakat mengakibatkan peningkatan kebutuhan air baku dalam jumlah yang sangat besar. Disamping itu pertumbuhan di sektor industri juga memerlukan tambahan penyediaan air baku dengan kualitas yang memadai. Untuk mengatasi masalah tersebut dapat dila- kukan usaha perbaikan jaringan irigasi. Namun cara ini membutuhkan waktu yang lama dan pendanaan yang besar. Alternatif lain yang dapat dilakukan di lapang adalah membuat pola tanam yang sesuai de- ngan kondisi daerah irigasi sehingga ketersediaan air di daerah irigasi mencukupi kebutuhan air irigasi pada daerah tersebut.

Upload: others

Post on 11-Nov-2021

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: RENCANA PENJADWALAN PEMBAGIAN AIR IRIGASI …

158 Jurnal Teknik Pengairan, Volume 5, Nomor 2, Desember 2014, hlm 158–165

158

RENCANA PENJADWALAN PEMBAGIAN AIR IRIGASIDAERAH IRIGASI PAGUYAMAN KANAN KABUPATEN BOALEMO

PROVINSI GORONTALO

Dedy Febrianto Nadjamuddin1), Widandi Soetopo2), Moh. Sholichin2)

1Mahasiswa Magister Sumber Daya Air, Teknik Pengairan, Universitas Brawijaya,2,Pengajar, Program Studi Magister Sumber Daya Air, Teknik Pengairan, Universitas Brawijaya

Abstrak: Ketersediaan air merupakan masalah utama yang dipertimbangkan dalam penentuan pola tanampada daerah irigasi. Mengingat pentingnya kegiatan irigasi, maka perlu dilakukan perencanaan pemanfaatanair secara optimal sehingga didapat keuntungan yang maksimum dari persediaan air yang ada sesuai denganfungsinya. Daerah irigasi Paguyaman direncanakan dengan dua pintu penyadapan. Daerah Irigasi Paguyamankanan, di rencanakan untuk mengairi lahan sebesar 4.176 ha dimana juga masih mempunyai potensi dalamperluasan areal irigasi. Potensi perluasan areal irigasi seluas 1500 ha. Daerah Irigasi Paguyaman masih dalamtahap pelaksanaan pembangunan fisik. Pendekatan yang digunakan sebagai dasar pengaturan distribusi airadalah pendekatan dari segi keseimbangan antara ketersediaan air dengan kebutuhan air untuk tanaman.Pengalokasian dan distribusi air diperlukan perhitungan secara terpadu yang dibantu dengan menggunakanProgram Linier.

Kata kunci: Optimasi, Daerah Irigasi, Program Linier, Solver.

Abstract: Water availability is a major problem to be considered in determining cropping patterns inirrigated areas. Considering the importance of irrigation activities, there should be plan an optimal utili-zation of water in order to get maximum benefit from the existing water supply according to their function.Irrigation area of paguyaman is planned with two doors intercepts. Irrigation Area Paguyaman on rightside, is planned to irrigate 4,176 ha of land where still have potential in the irrigated area expansion.Potential expansion of irrigated area is 1500 ha. Paguyaman Irrigation Area is still in the implementationstage of physical construction. The approach used as the basis arrangement for the water distribution is theapproach in terms of a balance between the availability of water to the water requirements for crops.Allocating and distribution of water required in an integrated calculation attended by using a LinearProgram.

Key words: Optimization, Irrigation Area, Linear Program, Solver.

Sumber daya air (air, sumber air serta daya air yangterkandung di dalamnya) merupakan karunia Tuhan,yang mempunyai arti penting bagi kehidupan makh-luk hidup di bumi.

Namun persediaan air di bumi ini semakin ber-kurang, hal ini disebabkan oleh meningkatnya peng-gunaan air sebagai faktor pokok bagi kehidupan ma-nusia. Walaupun air merupakan sumber daya alamyang dapat diperbaharui (renewable resource), tetapimasa depan air cukup terancam. Peningkatan jumlahpenduduk serta peningkatan kondisi sosial ekonomimasyarakat mengakibatkan peningkatan kebutuhan

air baku dalam jumlah yang sangat besar. Disampingitu pertumbuhan di sektor industri juga memerlukantambahan penyediaan air baku dengan kualitas yangmemadai.

Untuk mengatasi masalah tersebut dapat dila-kukan usaha perbaikan jaringan irigasi. Namun caraini membutuhkan waktu yang lama dan pendanaanyang besar. Alternatif lain yang dapat dilakukan dilapang adalah membuat pola tanam yang sesuai de-ngan kondisi daerah irigasi sehingga ketersediaan airdi daerah irigasi mencukupi kebutuhan air irigasi padadaerah tersebut.

Page 2: RENCANA PENJADWALAN PEMBAGIAN AIR IRIGASI …

Sholichin, dkk., Rencana Penjadwalan Pembagian Air Irigasi Daerah Irigasi Paguyaman Kanan Kabupaten Boalemo 159

Sesuai dengan batasan masalah, dalam studi inipermasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut: (1)Berapa besar kebutuhan air irigasi untuk daerah Pa-guyaman kanan berdasarkan pola tanam terpilih? (2)Berapakah debit yang dialirkan di intake sehinggadidapat keuntungan maksimum dari debit yang ada?(3) Berapa luas lahan optimal yang dapat dimanfa-atkan untuk pertanian? (4) Berapa keuntungan daridebit yang dialirkan pada daerah Irigasi Paguyamankanan pada tiap bangunan bagi?

Tujuan dari studi ini adalah untuk mengefisienkanpenjatahan air di daerah irigasi Paguyaman kananyang paling optimal yang memperoleh air pada musimhujan dan musim kemarau dalam suatu periode musimtanam sesuai dengan pola tanam yang tertera padaRTTG, sehingga diperoleh keuntungan maksimum.Dalam hal ini yang dimaksud adalah air yang tersediadapat mengairi luas lahan yang ada.

TINJAUAN PUSTAKAEvapotranspirasi

Evapotranspirasi adalah gabungan dari dua ba-gian, yaitu evaporasi dan transpirasi. Evaporasi adalahperistiwa berubahnya air menjadi uap, sedangkantarnspirasi adalah peristiwa penguapan air melaluipermukaan tubuh tanaman. Evaporasi bisa diukur de-ngan cara langsung maka bisa digunakan alat Lysim-eter sedangkan cara tidak langsung dengan meng-gunakan data klimatologi.

Evaporasi PotensialEvaporasi Potensial (Eto) adalah air yang me-

nguap melalui permukaan tanah dimana besarnyaadalah jumlah air yang akan digunakan tanaman un-tuk perkembangannya.

Besar kebutuhan air tanaman, berhubungan de-ngan besar evaporasi potensial yang besarnya dipe-ngaruhi iklim. Nilai evaporasi relatif tidak terlalu jauhberbeda di antara bulan yang satu dengan yang lain,dan besarnya sekitar 3 - 8 mm/hari.

Dalam studi ini perhitungan besarnya evaporasidipakai rumus empiris Pennman Modifikasi sebagaiberikut:ET0* = W. (0,75 Rs - Rn1) + (1 - w). F(u) (ea – ed)

Analisa Curah HujanCurah hujan merupakan jumlah air yang jatuh di

permukaan bumi selama satu periode tertentu yangbisa diukur dalam satuan mm. Apabila tidak terjadipenghilangan oleh evaporasi, pengaliran dan pere-sapan.

Curah Hujan AndalanCurah hujan andalan ini digunakan untuk mem-

peroleh curah hujan yang diharapkan selalu datangdengan peluang kejadian tertentu dan digunakan se-bagai data masukan.

R80 adalah urutan ke 5n

+ 1

Curah Hujan EfektifCurah hujan efektif mempunyai arti sejumlah cu-

rah hujan yang jatuh pada suatu daerah atau petaksawah semasa pertumbuhan tanaman dan dapat di-gunakan secara langsung untuk memenuhi kebutuhanair tanaman. Untuk keperluan perencanaan persa-wahan, curah hujan efektif yang digunakan adalahcurah hujan efektif untuk tanaman padi dan untuktanaman palawija.

Kebutuhan Air untuk TanamanKebutuhan air tanaman adalah sejumlah air yang

dibutuhkan untuk mengganti air yang hilang akibatpenguapan. Air dapat menguap melalui permukaanbumi (evaporasi) maupun melalui daun-daun tanam-an (transpirasi). Bila kedua proses penguapan ter-sebut terjadi bersama-sama, disebut proses evapo-transpirasi. Dengan demikian besar kebutuhan airtanaman adalah sebesar jumlah air yang hilang akibatproses evapotranspirasi.

ET = k x Eto

PerkolasiPerkolasi adalah pergerakan air sampai ke ba-

wah dari zone tidak jenuh (antara permukaan tanahsampai ke bawah permukaan air) ke dalam daerahjenuh (daerah yang berada di bawah permukaan airtanah).

Kebutuhan Air untuk Pengolahan LahanCara pengolahan tanah untuk tanaman adalah

merupakan hal yang perlu diperhatikan. Pengolahantanah memerlukan air dari hujan dan irigasi. Peng-olahan tanah untuk tanaman padi di sawah membu-tuhkan lebih banyak dari pada pengolahan tanah un-tuk tanaman palawija

Pergantian Lapisan AirPergantian lapisan air erat hubungannya dengan

kesuburan tanah. Beberapa saat setelah penanaman,air yang digenangkan di permukaan sawah akan kotordan mengandung zat-zat yang tidak lagi diperlukantanaman, bahkan akan merusak. Air genangan ini

Page 3: RENCANA PENJADWALAN PEMBAGIAN AIR IRIGASI …

160 Jurnal Teknik Pengairan, Volume 5, Nomor 2, Desember 2014, hlm 158–165

perlu dibuang agar tidak merusak tanaman di lahan.Saat pembuangan lapisan genangan, sampah - sam-pah yang ada di permukaan air akan tertinggal, de-mikian pula lumpur yang terbawa dari saluran saatpengairan. Air genangan yang dibuang perlu digantidengan air baru yang bersih.

Kebutuhan Air IrigasiTanaman membutuhkan air agar dapat tumbuh

dan berproduksi dengan baik. Air tersebut dapat ber-asal dari air hujan maupun irigasi. Air irigasi adalahsejumlah air yang umumnya diambil dari sungai atauwaduk dan dialirkan melalui sistem jaringan irigasi,guna menjaga keseimbangan jumlah air di lahan per-tanian.

Pola TanamPola tanam merupakan cara yang terpenting da-

lam perencanaan tata tanam. Maksud pola tata tanamadalah untuk pengaturan waktu, tempat, jenis danluas tanaman pada daerah irigasi, tujuan tata tanamadalah untuk memanfaatkan persediaan air irigasiseefisien mungkin, sehingga tanaman dapat tumbuhbaik.

Neraca AirKondisi kesetimbangan untuk mengetahui ke-

butuhan air irigasi untuk tanaman dan debit andalanyang tersedia di intake maka dibuat neraca air untuksatu daerah irigasi. Neraca air menunjukkan defisitdan surplus air yang dapat dipantau atau dievaluasipada perencanaan selanjutnya.

Optimasi dengan Program LinierOptimasi adalah suatu rancangan dalam peme-

cahan model-model perencanaan dengan mendasar-kan pada fungsi matematika yang membatasi.

Penyelesaian masalah optimasi dengan programlinier dimulai dengan menentukan variabel-variabelkeputusan yang hendak dicari nilai optimumnya, yangkemudian dibentuk fungsi tujuannya. Kemudian di-identifikasikan kendala-kendala yang dihadapi dandinyatakan secarta fungsional, berupa persamaanatau pertidaksamaan. Sesudah pemodelan selesai ba-rulah dilakukan perhitungan atau iterasi untuk men-capai kondisi optimum.

METODOLOGI PENELITIANData-data yang diperlukan dapat digolongkan

menjadi data primer dan data sekunder. Data primermerupakan data yang diperoleh dari hasil pengukuran

atau pengamatan langsung, sedangkan data sekunderadalah data yang diperoleh dari mengutip berbagaisumber yang dapat dipertanggung jawabkan kebe-narannya.

Secara Geografis lokasi Daerah Irigasi Pagu-yaman kanan terletak antara 1220 1’ 00" - 1220 45'00" BT dan 000 30' 00" - 000 55' 00" LU. Secaraadministratif daerah ini terletak di Kabupaten Boa-lemo Provinsi Gorontalo

Curah hujan tahunan = ± 1.546 mm (min = 783mm dan max = 2.745 mm) yang tercatat di stasiunhujan Wonggahu. Luas catchment area (CA) sampairencana bendung = 1.300 km², dengan panjang sungaidari hulu ke bendung = 62,5 km. Rencana luas Dae-rah Irigasi Paguyaman Kanan = 4.176 ha

Metode Pengumpulan DataDalam studi ini diperlukan data-data yang men-

dukung yaitu data primer dan data sekunder, antaralain: Data Curah Hujan, Data Debit, Data Klimatologi,Data Irigasi, Data Jenis Tanah, Data Ekonomi

Langkah-langkah Pengolahan DataUntuk memperlancar langkah-langkah perhi-

tungan dalam studi ini maka diperlukan tahapan-ta-hapan sebagai berikut; Pengolahan data Curah Hujan,Pengolahan Data Debit Intake, Pengolahan data Kli-matologi, Perhitungan besarnya kebutuhan air tanam-an, Perhitungan besarnya kebutuhan air di sawah,Perhitungan besarnya kebutuhan air di intake, Per-hitungan neraca air.

HASIL DAN PEMBAHASANPengolahan Data Curah HujanUji Konsistensi Data

Uji konsistensi data dilakukan terhadap datacurah hujan tahunan dengan tujuan untuk mengetahuiadanya penyimpangan data hujan. Metode yangdigunakan adalah metode RAPS (Rescaled AdjustedPartial Sums).

Dari hasil perhitungan diperoleh bahwa data hu-jan pada ketiga stasiun yang digunakan cukup kon-sisten dapat digunakan sepenuhnya. Dengan nilai Q/n0.5 = 0,580 yang nilainya lebih kecil dari probabilitasdari tabel yaitu 1.060. dan R/n0.5 = 0,921 yang lebihkecil dari probabilitas 99% dari tabel 1 yaitu 1,424.

Curah Hujan EfektifCurah hujan efektif untuk tanaman padi diten-

tukan berdasarkan 70% dari hujan andalan 80% de-ngan peluang kegagalan sebesar 20%. Curah hujan

Page 4: RENCANA PENJADWALAN PEMBAGIAN AIR IRIGASI …

Sholichin, dkk., Rencana Penjadwalan Pembagian Air Irigasi Daerah Irigasi Paguyaman Kanan Kabupaten Boalemo 161

efektif diperoleh dari 70% × R80 per periode peng-amatan, sehingga persamaannya adalah sebagaiberikut:

Curah hujan efektif untuk tanaman palawija di-tentukan berdasarkan evapo-transpirasi potensialyang terjadi, curah hujan rata-rata dan ketersediaanair tanah yang siap dipakai (D) (pendekatan keda-laman perakaran). Pada daerah irigasi Paguyamansebagian besar jenis palawija yang ditanam adalahjagung.Adapun persamaannya adalah sebagai berikut:

Nilai faktor kedalaman air tanah yang bisa di-manfaatkan oleh tanaman jagung dan tebu adalahsebagai berikut:- Djagung = 80 mm

- Dtebu = 90 mm

Debit yang TersediaAir yang tersedia diartikan sebagai air yang bisa

dimanfaatkan untuk keperluan bercocok tanam diareal irigasi Paguyaman.

Debit yang tersedia di areal irigasi Paguyamandiartikan sebagai debit yang diharapkan tersedia dibeberapa jaringan irigasi yang bisa disadap oleh pintupengambilan. Untuk perhitungannya digunakan ana-lisa debit andalan metode basic mounth dengan

Tabel 1. Uji Konsistensi Data.

Sumber: Hasil Perhitungan

Gambar 1. Curah Hujan Bulanan Stasiun Bongo I.

Gambar 2. Curah Hujan Bulanan Stasiun Wonggahu.

Gambar 3. Curah Hujan Bulanan Stasiun Sidodadi.

Page 5: RENCANA PENJADWALAN PEMBAGIAN AIR IRIGASI …

162 Jurnal Teknik Pengairan, Volume 5, Nomor 2, Desember 2014, hlm 158–165

Sumber: Hasil Perhitungan

EvapotranspirasiPerhitungan evapotranspirasi potensial menggu-

nakan metode Penman Modifikasi. Data klimatologidiambil dari Stasiun Klimatologi Meteorologi BongoI, Stasiun Sidodadi, dan Stasiun Bulia.

Perhitungan evapotranspirasi dapat dilihat padaTabel 3.

Tabel 3. Perhitungan Evapotranspirasi.

besan terjadi akibat meresapnya air melalui tanggulsawah.

Jenis tanah pada lokasi studi adalah sandy loamsehingga besar perkolasi yang terjadi adalah 3.00 mm/hari.

Kebutuhan Air untuk Pengolahan LahanPengolahan lahan dilakukan bersamaan dengan

persemaian/pembibitan selama 20-30 hari sebelummasa tanam padi. Pekerjaan ini dilakukan dalam 2tahap yaitu membajak dan menggaru. Luas lahanpersemaian memerlukan 5% luas total lahan yangakan ditanami padi. Perhitungan Kebutuhan AirUntuk Penyiapan Lahan dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Kebutuhan Air Untuk Penyiapan Lahan.

keandalan 80%. Artinya akan dihadapi kemungkinanresiko debit yang lebih kecil dari debit andalan sebesar20%.

Tabel 2. Rekapitulasi Perhitungan Debit Metode Weibull.

Sumber: Hasil Perhitungan

PerkolasiPerkolasi terjadi pada saat lahan ditanami padi.

Lahan digenangi air terus-menerus sehingga kondisitanah menjadi jenuh. Pada kondisi tanah jenuh per-gerakan air dalam lapisan tanah menuju arah vertikaldan horizontal. Pergerakan air arah vertikal disebutperkolasi dan arah horizontal disebut rembesan. Rem-

Sumber: Hasil Perhitungan

Penggantian Lapisan AirPenggenangan air irigasi dapat dilakukan secara

terus menerus dengan ketinggian yang sama sepan-jang pertumbuhan tanaman. Keadaan ini dapat dila-kukan apabila jumlah air yang tersedia dalam kondisicukup. Tinggi genangan yang paling baik adalah ku-rang dari atau sama dengan 5 cm, karena akan di-peroleh produksi yang tinggi dan penggunaan air lebihefisien.

Penggantian lapisan air dilakukan satu kali, yaitupada saat tanaman berumur 20-30 hari setelah pe-mindahan tanaman. Tinggi lapisan air yang direnca-nakan adalah 50 mm selama 30 hari.

Kebutuhan Air irigasiAir irigasi adalah sejumlah air yang umumnya

diambil dari sungai atau waduk dan dialirkan melaluisistem jaringan irigasi guna menjaga keseimbanganjumlah air di lahan pertanian. Kebutuhan air untukirigasi pada studi ini menggunakan metode PU.

Page 6: RENCANA PENJADWALAN PEMBAGIAN AIR IRIGASI …

Sholichin, dkk., Rencana Penjadwalan Pembagian Air Irigasi Daerah Irigasi Paguyaman Kanan Kabupaten Boalemo 163

Neraca AirDalam perhitungan neraca air, kebutuhan peng-

ambilan yang dihasilkannya untuk pola tanam yangdipakai akan dibandingkan dengan debit andalan un-tuk tiap setengah bulan dan luas daerah yang diairi.Apabila debit melimpah, maka sistem pemberianairnya akan menerus.

Analisa neraca air pada studi ini akan memban-dingkan kebutuhan dengan berbagai alternatif awaltanam dengan ketersediaan air dengan keandalan80% yang kemudian akan dipilih kebutuhan air ta-naman yang lebih tepat atau mempunyai selisih se-dikit terhadap ketersedian air.

Kekurangan debit pada setiap alternatif tanamawal, kebutuhan air pada awal tanam periode Okto-ber I mempunyai hasil kekurangan debit yang palingkecil jika dibandingkan dengan yang lainnya. Sehinggaperiode Oktober I merupakan alternatif yang tepatdan pada nantinya akan dipergunakan pada analisaselanjutnya.

Akan tetapi awal tanam tersebut masih belumtercukupi pada periode November I sebesar 2.728m3/dtk, periode Desember I sebesar 0.757 m3/dtkdan periode Januari I sebesar 2.068 m3/dtk, sehinggaperlu dilakukan optimasi irigasi yang kemudian dila-kukan pola pemberian air yang tepat, sehingga seluruhlahan pada periode tersebut dapat terpenuhi semua.

Sumber: Hasil Analisis

Analisis Model MatematikaFungsi Sasaran

Dalam studi ini sasaran yang akan dicapai adalahuntuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya dalam kaitanya dengan usaha pertanian un-tuk setiap periode musim tanam. Fungsi sasaran inimerupakan persamaan yang berisi variabel bebasyang akan dioptimumkan dan bentuk fungsinya adalahmemaksimumkan keuntungan.

Persamaan untuk fungsi sasaran adalah sebagaiberikut :

Fungsi sasaran untuk periode I

Fungsi sasaran untuk periode II

Fungsi sasaran untuk periode III

Fungsi KendalaDalam suatu analisa optimasi, sumber daya yang

akan dianalisa harus dalam keadaan terbatas. Ke-terbatasan sumber daya tersebut dinamakan sebagai

Gambar 4. Neraca Air Irigasi Paguyaman.

Optimasi IrigasiOptimasi irigasi pada studi ini digunakan untuk

memberikan gambaran pada pola pemberian air se-cara terus menerus di daerah irigasi Paguyaman. De-ngan mempertimbangkan lahan pertanian yang tidakdapat diperluas kembali dan konstruksi bangunantelah ter install di lapangan, maka hal yang dapatdilaksanakan adalah dengan merubah luasan tanam-an yang diharapkan mendapatkan hasil keuntunganpertahunnya maksimum.

Analisis Manfaat IrigasiManfaat bersih dari hasil produksi pertanian ada-

lah harga jual produksi pertanian dikurangi total biayayang diperlukan untuk memproduksinya

Tabel 5. Biaya Produksi Padi, Polowijo, Tebu.

Page 7: RENCANA PENJADWALAN PEMBAGIAN AIR IRIGASI …

164 Jurnal Teknik Pengairan, Volume 5, Nomor 2, Desember 2014, hlm 158–165

syarat ikatan atau kendala. Fungsi kendala ini meru-pakan persamaan yang membatasi kegunaan utamadan bentuk fungsi kendala ini adalah besar debit danluas lahan.

Fungsi kendala untuk periode I

Fungsi kendala untuk periode II

Fungsi kendala untuk periode III

Pada saluran Paguyaman eksisting, menyebab-kan terbatasnya debit yang melewati tiap-tiap saluran.Karena saluran yang sudah ter-install di lapangandiharapkan tidak sampai dirubah. Karena denganmerubah saluran sangat besar pengaruhnya terhadapnilai investasi yang harus diperhitungkan.

Analisa Hasil OptimasiProses analisa optimasi dalam studi ini menggu-

nakan program linier dengan bantuan fasilitas solverdalam Microsoft Exel. Dengan memasukkan nilai-nilai parameter fungsi sasaran dan fungsi kendalaakan diperoleh hasil atau keluaran dari komponen-komponen variabel serta harga dari fungsi sasaran.Berdasarkan hasil optimasi dengan menggunakan fa-silitas solver didapat pola tata tanam tanam optimumdan keuntungan maksimum untuk tiap musim tanam

Tabel 6. Rekapitulasi Luas Hasil Optimasi Tiap-TiapJenis Tanaman.

Sumber: Hasil Analisis

Dengan pola pembagian air irigasi yang diperhi-tungkan maka akan didapatkan luasan yang optimumpula. Dimana luasan tersebut terpetakkan menjaliluasan irigasi yang berbeda-beda pada setiap petaksawah. Sehingga, luasan tersebut jika dikalikan de-ngan harga keuntungan setiap hasil panen tanamanakan mendapatkan keuntungan yang maksimal.

Dengan hasil optimasi tersebut, menyebabkanpola tata tanam yang berubah dari rekomendasi daripemerintah kabupaten Gorontalo dengan kondisi hasilsimulasi optimasi. Hasil optimasi pada jenis tanamanpalawija lebih mempunyai luas yang lebih besar jikadibandingkan dengan tanaman padi dan tebu padatiap musim tanamnya. Pola tanam hasil optimasi bisadilihat pada Gambar 5.

Gambar 5. Pola Tata Tanam Hasil Optimasi.

Dari hasil optimasi tersebut bisa dibuat grafiksensitivitas antara luas tanam dengan keuntungan.Dimana untuk grafik sensitivitas dapat dilihat padaGambar 6.

Jika dilihat dari grafik sensitivitas diatas bisa di-ketahui bahwa dengan semakin besar luas tanam ma-ka keuntungan yang didapatkan juga semakin besar.Untuk tanaman padi keuntungan optimal yang didapatadalah sebesar Rp. 1,474.78 miliar, sedangkan ke-untungan optimal untuk tanaman tebu adalah sebesarRp. 6,054.85 miliar dan keuntungan optimal untuktanaman polowijo adalah sebesar Rp. 9,498.0 miliar.

KESIMPULANDari hasil analisa dan perhitungan bisa ditarik

kesimpulan.Besarnya kebutuhan air irigasi sesuai dengan

pola tanam terpilih adalah untuk musim tanam I, padisebesar 7,151,945 m3/ha, palawija 204,399 m3/ha,tebu 1,198,313 m3/ha, untuk musim tanam II padisebesar 5,740,411 m3/ha, palawija 136,308 m3/ha,tebu 1,206,802 m3/ha, untuk musim tanam III padi

Page 8: RENCANA PENJADWALAN PEMBAGIAN AIR IRIGASI …

Sholichin, dkk., Rencana Penjadwalan Pembagian Air Irigasi Daerah Irigasi Paguyaman Kanan Kabupaten Boalemo 165

sebesar 6,697,705 m3/ha, palawija 187,495 m3/ha dantebu 1,413,895 m3/ha.

Debit yang dialirkan di intake agar didapatkankeuntungan maksimum adalah sebesar 6.682 m3/dtk.

Gambar 6. Grafik Sensitivitas.

Luas lahan optimal yang dapat digunakan sebagailahan pertanian adalah untuk musim tanam I padi450.8 ha, palawija 3206.9 ha, tebu 2018.3 ha, untukmusim tanam II padi 600.2 ha, palawija 3057.5 ha,tebu 2018.3 ha, untuk musim tanam III padi 423.7ha, palawija 3234.0 ha, tebu 2018.3 ha.

Keuntungan yang didapatkan untuk tiap musimtanam adalah untuk musim tanam I sebesar Rp.27,376,014,609.05, untuk musim tanam II sebesar Rp.28,192,455,460.46, dan untuk musim tanam III se-besar Rp. 27,228,221,330.50

DAFTAR PUSTAKADPU. 1986. Standar Perencanaan Irigasi (Kriteria Pe-

rencanaan. 01). Bandung : CV. Galang Persada.DPU. 1998. Pedoman Pengalokasian Air. Direktorat Jen-

deral Pengairan : Departemen Pekerjaan Umum.Sosrodarsono, S dan Takeda, K. 1976. Hidrologi untuk

Pengairan. Jakarta : PT. Pradnya Paramita.Sriwidjajanto, S. 2002. Analisis Efisiensi Penggunaan Air

Irigasi Berdasarkan Rencana