[rencana staregi bisnis] [2017-2022] · rsb puskesmas umbulharjo ii kota yogyakarta tahun 2017-2022...
TRANSCRIPT
[RENCANA STAREGI BISNIS] [2017-2022]
PUSKESMAS UMBULHARJO II Page i
[RENCANA STAREGI BISNIS] [2017-2022]
PUSKESMAS UMBULHARJO II Page ii
KATA PENGANTAR
Sesuai amanat Undang–undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara dan
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 yang telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 74 Tahun 2012 tentang Pengelolaaan Badan Layanan Umum (PPK –BLUD), serta
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pola
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah, maka Puskesmas Umbulharjo II Kota
Yogyakarta menyusun Rencana Strategis Bisnis (RSB). Demi memenuhi kebutuhan masyarakat
terutama masyarakat Kota Yogyakarta akan pelayanan rujukan Spesialistik serta sejalan dengan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Yogyakarta, maka dibutuhkan
perencanaan strategis yang baik oleh Puskesmas Umbulharjo II Kota Yogyakarta. Perencanaan
strategis berlandaskan terhadap faktor-faktor eksternal dan internal rumah sakit.
RSB Puskesmas Umbulharjo II Kota Yogyakarta tahun 2017-2022 merupakan rencana
kegiatan pengembangan Puskesmas Umbulharjo II Kota Yogyakarta yang bersifat strategis untuk
lima tahun kedepan. RSB dibuat sebagai salah satu persyaratan administratif menjadi Puskesmas
yang diterapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD). RSB
ini merupakan digunakan sebagai dasar menyusun Rencana Kerja dan Anggaran tahunan (RBA).
Terima kasih atas peran serta berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung
sehingga Rencana Strategis Bisnis tahun 2017 - 2022 ini dapat tersusun, Semoga Rencana
Strategis Bisnis yang tersusun ini dapat menjadi pedoman untuk mencapai kinerja optimal dalam
rangka mewujudkan visi dan misi Puskesmas Umbulharjo II Kota Yogyakarta yang telah
ditetapkan.
Yogyakarta, 30 Desember 2017
Pimpinan BLUD Puskesmas Umbulharjo II
drg. Sri Kussutiastuti
NIP. 19670322 200003 2 002
[RENCANA STAREGI BISNIS] [2017-2022]
PUSKESMAS UMBULHARJO II Page iii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR……..…………………………………………… ii
DAFTAR ISI……..……..……………………………………………… iii
Bab I Pendahuluan ………………………………………………. 01
A. LATAR BELAKANG……………..…………………... 01
B. LANDASAN HUKUM……………………………….. . 03
C. MAKSUD DAN TUJUAN..…………………………… . 04
Bab II GAMBARAN PELAYANAN…………………………….. 05
A. TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR……………… .. 05
B. SUMBER DAYA……………………………………….. 14
C. KINERJA PELAYANAN……………………………….. 17
Bab III PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS…………… 25
A. GAMBARAN UMUM….. …………………………….. 25
B. DERAJAT KESEHATAN MASYARAKAT………….. 27
C. ANALISIS ISU STRATEGIS………………………..….. 36
Bab IV RENCANA KINERJA……………………….…………… 56
D. PETA RENCANA ….………………………………….. 57
E. RENCANA KINERJA………………………..………….. 65
Bab V PENUTUP ………………………………………………….. 69
LAMPIRAN……..……..………………………………………………… 70
[RENCANA STAREGI BISNIS] [2017-2022]
PUSKESMAS UMBULHARJO II Page 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua
komponen Bangsa Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif
secara sosial dan ekonomis. Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat ditentukan oleh
kesinambungan antar program dan kegiatan, serta kesinambungan dengan upaya-upaya yang
telah dilaksanakan oleh periode sebelumnya.
Program Indonesia Sehat dilaksanakan dengan 3 pilar utama yaitu paradigma sehat,
penguatan pelayanan kesehatan dan jaminan kesehatan nasional. Pilar paradigma sehat
dilakukan dengan strategi pengarusutamaan kesehatan dalam pembangunan, penguatan
promotif preventif dan pemberdayaan masyarakat. Penguatan pelayanan kesehatan dilakukan
dengan strategi peningkatan akses pelayanan kesehatan, optimalisasi sistem rujukan dan
peningkatan mutu pelayanan kesehatan, menggunakan pendekatan continuum of care dan
intervensi berbasis resiko kesehatan. Jaminan Kesehatan nasional dilakukan dengan strategi
perluasan sasaran dan benefit serta kendali mutu dan kendali biaya.
Pembangunan Kesehatan di kota Yogyakarta bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap warga masyarakat agar terwujud derajad
kesehatan yang setinggi-tingginya, dengan ditandai oleh penduduknya yang berperilaku
hidup bersih dan sehat dan hidup dalam lingkungan
yang sehat, serta memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang
bermutu secara adil dan merata di seluruh wilayah Kota Yogyakarta. Untuk mencapai tujuan
tersebut diselenggarakan pembangunan kesehatan baik oleh pemerintah kota, masyarakat,
maupun swasta.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional, Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah, dan Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2008 tentang tahapan, tata cara penyusunan,
pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah, Pemerintah Daerah
Kota Yogyakarta perlu menyiapkan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP),
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Kerja Pemerintah
Daerah (RKPD) yang dilaksanakan melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan
(MUSRENBANG) oleh unsur penyelenggaraan pemerintahan di daerah dengan melibatkan
masyarakat.
[RENCANA STAREGI BISNIS] [2017-2022]
PUSKESMAS UMBULHARJO II Page 2
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Pasal 260 dan 261 menyebutkan bahwa proses
penyusunan perencanaan pembangunan daerah dikoordinasikan, disinergikan, dan
diharmonisasikan oleh perangkat daerah yang membidangi perencanaan pembangunan
daerah. Perencanaan pembangunan daerah disusun menggunakan pendekatan teknokratik,
partisipatif dan politis, serta menggunakan pendekatan yang mempertemukan perencanaan
yang bersifat dari atas ke bawah dan dari bawah ke atas. Kajian akademis merupakan salah
satu bentuk pendekatan teknokratis dalam perencanaan pembangunan. Pendekatan
teknokratis menggunakan metode dan kerangka berpikir ilmiah untuk mencapai tujuan dan
sasaran pembangunan daerah.
Sesuai dengan ketentuan pasal 11 Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 bahwa
Bappeda dalam penyusunan rancangan awal RPJMD harus berpedoman pada RPJPD dan
memperhatikan RPJM Nasional, kondisi lingkungan strategis di daerah, serta hasil evaluasi
terhadap pelaksanaan RPJMD periode sebelumnya.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) merupakan penjabaran visi,
misi, dan program Walikota yang memuat kebijakan umum pembangunan daerah, kebijakan
umum keuangan daerah, strategi dan program perangkat daerah, lintas perangkat daerah, dan
program kewilayahan disertai dengan rencana-rencana kerja dalam kerangka regulasi dan
kerangka pendanaan yang bersifat indikatif.
Dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, perencanaan strategis merupakan
langkah awal untuk melakukan pengukuran kinerja instansi pemerintah. Rencana strategis
merupakan proses berkelanjutan dan sistematis yang terintegrasi dengan dokumen
perencanaan lainnya, baik di tingkat pusat maupun daerah. Melalui perencanaan strategis
dapat diperoleh informasi tentang visi, misi, strategi dan kebijakan, tujuan, sasaran dan
aktivitas organisasi serta cara mencapai tujuan dan sasaran tersebut dengan memperhatikan
tugas pokok dan fungsi instansi yang bersangkutan. Rencana Strategis Bisnis Puskesmas
Umbulharjo II Kota Yogyakarta merupakan dokumen perencanaan yang bersifat indikatif
yang memuat program–program pembangunan Kesehatan yang merupakan penjabaran dari
kebijakan untuk mencapai hasil yang terukur sesuai dengan visi dan misi Puskesmas
Umbulharjo II Kota Yogyakarta yang akan dilaksanakan langsung oleh Puskesmas
Umbulharjo II Kota Yogyakarta maupun dengan mendorong peran aktif masyarakat untuk
kurun waktu tahun 2017-2022.
Untuk maksud tersebut perlu dilakukan analisis tentang berbagai aspek yang ada di
lingkungan internal maupun eksternal Puskesmas Umbulharjo II dalam bentuk penyusunan
Rencana Bisnis Strategis Puskesmas Umbulharjo II Kota Yogyakarta Tahun 2017-2022
sebagai Badan Layanan Umum Daerah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kota
Yogyakarta. Melalui program jangka menengah 5 (lima) tahunan yang tertuang dalam
Rencana Bisnis Strategis Puskesmas Umbulharjo II Kota Yogyakarta Tahun 2017-2022
[RENCANA STAREGI BISNIS] [2017-2022]
PUSKESMAS UMBULHARJO II Page 3
diharapkan mampu menjadi pedoman dalam menyusun Rencana Kerja Puskesmas
Umbulharjo II tiap tahun. Rencana Bisnis Strategis Puskesmas Umbulharjo II Kota
Yogyakarta Tahun 2017-2022 merupakan penjabaran Renstra Dinas Kesehatan Kota
Yogyakarta Tahun 2017-2022 yang merupakan penjabaran dokumen perencanaan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Yogyakarta 2017-2022 dari visi,
misi dan program Kepala Daerah, yang dalam proses penyusunannya berpedoman kepada
RPJP Daerah dengan memperhatikan RPJMD.
Melalui program jangka menengah 5 (lima) tahunan yang tertuang dalam Rencana Strategis
Bisnis Puskesmas Umbulharjo II Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta 2017-2022 diharapkan
mampu menjadi pedoman dalam menyusun Rencana Kerja Puskesmas Umbulharjo II Dinas
Kesehatan tiap tahun. Renstra Puskesmas Umbulharjo II Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta
Tahun 2017-2022 merupakan penjabaran dokumen Renstra Dinas Kesehatan Kota
Yogyakarta Tahun 2017-2022 dan dokumen perencanaan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Kota Yogyakarta 2017-2022 dari visi, misi dan program Kepala
Daerah, yang dalam proses penyusunannya berpedoman kepada RPJP Daerah dengan
memperhatikan RPJMD. Renstra tersebut juga bersinergi dengan RPJMN.
Renstra Kementrian Kesehatan Tahun 2015 – 2019, dan Renstra Dinas Kesehatan DIY.
Renstra Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta dilaksanakan sesuai dengan tugas pokok dan
fungsi Dinas Kesehatan dan dijabarkan setiap tahun ke dalam Rencana Kerja Dinas
Kesehatan Kota Yogyakarta sebagai pedoman dalam penyusunan RKA Dinas Kesehatan
Kota Yogyakarta yang mengacu pada Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Anggaran
Sementara (PPAS). Renstra Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta juga merefleksikan rencana
program yang ada di dalam renstra Dinas Kesehatan Propinsi DIY agar tetap sinergis dalam
penyusunan perencanaan kegiatan tiap tahunnya.
B. LANDASAN HUKUM
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 58 Th 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah.
Peraturan Menteri dalam negeri No 61 th 2007 tentang Pedoman teknis pengelolaan
keuangan badan layanan umum daerah.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 74 th 2012 tentang Pengelolan keuangan
badan layanan umum.
Peraturan Menteri Keuangan No 66 / PMK.02/ 2006 tentang Tata cara penyusunan,
pengajuan, penetapan, dan perubahan rencana bisnis dan anggaran serta dokumen
pelaksanaan anggaran badan layanan umum.
[RENCANA STAREGI BISNIS] [2017-2022]
PUSKESMAS UMBULHARJO II Page 4
Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 10 Tahun 2008 Tentang Pembentukan,
Susunan, Kedudukan, dan Tugas Pokok Dinas Daerah
C. MAKSUD DAN TUJUAN
1. MAKSUD
Rencana Strategis Puskesmas Umbulharjo II Kota Yogyakarta disusun dengan maksud
menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antar wilayah,
antar ruang, antar waktu, antar fungsi pemerintah maupun antara Pusat dan Daerah, serta
sebagai pedoman bagi seluruh personil organisasi Puskesmas Umbulharjo II Kota
Yogyakarta dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan untuk lima
tahun mendatang melalui pelaksanaan program dan kegiatan di bidang kesehatan.
2. TUJUAN
Penyusunan Rencana Strategis Puskesmas Umbulharjo II Kota Yogyakarta tahun 2017-
2022 dimaksudkan untuk memberikan gambaran yang jelas tentang tujuan, sasaran,
program, dan kegiatan serta indikator kinerja Puskesmas Umbulharjo II Kota Yogyakarta.
Sedangkan tujuan penyusunan Rencana Strategis Puskesmas Umbulharjo II Kota
Yogyakarta tahun 2017-2022 adalah:
a. Menjamin keselarasan antara tujuan dan sasaran pembangunan Pemerintah Kota
Yogyakarta dengan Puskesmas Umbulharjo II Kota Yogyakarta dan Dinas Kesehatan
Kota Yogyakarta, sehingga akan bermanfaat bagi proses perencanaan, penganggaran,
pelaksanaan dan pertanggungjawaban bagi Puskesmas Umbulharjo II Kota
Yogyakarta.
b. Sebagai pedoman dalam menyusun Rencana Bisnis Anggaran dan Rencana Kerja
Puskesmas Umbulharjo II tiap tahun.
[RENCANA STAREGI BISNIS] [2017-2022]
PUSKESMAS UMBULHARJO II Page 5
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN
A. TUGAS , FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI
UPT Puskesmas adalah unit pelaksana teknis untuk menunjang operasional Dinas Kesehatan
dalam bidang pelayanan kesehatan masyarakat di lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta.
UPT Puskesmas dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Kepala Dinas.
1. FUNGSI
UPT Puskesmas mempunyai fungsi pelayanan kesehatan strata pertama, pemberdayaan
masyarakat di bidang kesehatan dan penggerak pembangunan berwawasan kesehatan.
2. TUGAS
Untuk melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9, UPT Puskesmas
mempunyai rincian tugas :
a. mengumpulkan, mengolah data dan informasi, menginventarisasi permasalahan serta
melaksanakan pemecahan permasalahan yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan
masyarakat;
b. merencanakan, melaksanakan, mengendalikan, mengevaluasi dan melaporkan kegiatan
Puskesmas;
c. menyiapkan bahan kebijakan, bimbingan dan pembinaan serta petunjuk teknis sesuai
bidang tugasnya;
d. melaksanakan upaya kesehatan masyarakat;
e. melaksanakan upaya kesehatan perorangan;
f. melaksanakan pelayanan upaya kesehatan/ kesejahteraan ibu dan anak, Keluarga
Berencana, perbaikan gizi, perawatan kesehatan masyarakat, pencegahan dan
pemberantasan penyakit, pembinaan kesehatan lingkungan, penyuluhan kesehatan
masyarakat, usaha kesehatan sekolah, kesehatan olah raga, pengobatan termasuk
pelayanan darurat karena kecelakaan, kesehatan gigi dan mulut, laboratorium
sederhana, upaya kesehatan kerja, kesehatan usia lanjut, upaya kesehatan jiwa,
kesehatan mata dan kesehatan khusus lainnya serta pembinaan pengobatan tradisional;
g. melaksanakan pembinaan upaya kesehatan, peran serta masyarakat, koordinasi semua
upaya kesehatan, sarana pelayanan kesehatan, pelaksanaan rujukan medik, pembantuan
sarana dan pembinaan teknis kepada Puskemas Pembantu, unit pelayanan kesehatan
swasta serta kader pembangunan kesehatan;
[RENCANA STAREGI BISNIS] [2017-2022]
PUSKESMAS UMBULHARJO II Page 6
h. melaksanakan pengembangan upaya kesehatan dalam hal pengembangan kader
pembangunan di bidang kesehatan dan pengembangan kegiatan swadaya masyarakat di
wilayah kerjanya;
i. melaksanakan pencatatan dan pelaporan dalam rangka sistem informasi kesehatan;
j. melaksanakan ketatausahaan dan urusan rumah tangga UPT;
k. melaksanakan analisis dan pengembangan kinerja UPT;
l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
3. STRUKTUR ORGANISASI
Struktur organisasi Puskesmas Umbulharjo II ditetapkan berdasarkan Peraturan
Walikota Yogyakarta Nomor 46 Tahun 2012 tentang Pembentukan, Susunan,
Kedudukan, Fungsi dan Rincian Tugas Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kota
Yogyakarta.
1. Bagan Struktur Organisasi
(lihat lampiran 1)
Rincian Tugas dan tanggungjawab masing masing jabatan sebagai berikut :
a) Kepala UPT Puskesmas
b) Sub. Bag Tata Usaha dipimpin oleh kepala yang berada dibawah dan
bertanggungjawab kepada kepala UPT.
c) Kelompok Jabatan Fungsional yang dalam melaksanakan tugas dikoordinasikan
oleh tenaga fungsional yang ditunjuk dan berada dibawah dan bertanggung
jawab kepada kepala UPT. Tenaga fungsional yang ada di Puskesmas
Umbulharjo II terdiri dari :
a) Medis :
1. Dokter Umum
2. Dokter Gigi
b) Apoteker
c) Paramedis
1. Perawat Umum
2. Perawat Gigi
3. Bidan
4. Analis
5. Nutrisionis
6. Asisten Apoteker
7. Sanitarian
8. Rekam Medis
d) Psikolog
[RENCANA STAREGI BISNIS] [2017-2022]
PUSKESMAS UMBULHARJO II Page 7
2. Struktur Organisasi Setelah BLUD
a. Pejabat fungsional teknis :
1) Jabatan fungsional dokter umum
2) Jabatan fungsional dokter gigi
3) Jabatan fungsional Apoteker
4) Jabatan fungsional laboratorium
5) Jabatan fungsional sanitarian
6) Jabatan fungsional nutrisionis
7) Jabatan fungsional perawat
8) Jabatan fungsional perawat gigi
9) Jabatan fungsional bidan
10) Jabatan fungsional asisten opeteker
11) Jabatan fungsional penyuluh kesehatan masyarakat
12) Jabatan fungsional Perekam Medik
13) Jabatan fungsional Psikolog
b. Jabatan fungsional umum
1) Pengadministrasian Umum dan pengurus barang
2) Penatalaksana Kepegawaian dan Pengurus barang
3) Bendahara Penerimaan BLUD
4) Bendahara Pengeluaran BLUD
5) Pembuat Dokumen Penerimaan
6) Pembuat Dokumen Pengeluaran
7) Verifikator SPP dan SPM
8) Verikator SPJ
9) Analis perncanan,Evaluasi dan Penyususnan Laporan keuangan
10) Penatalaksana data,Informasi dan Sistem Informasi Kesehatan
11) Petugas pendaftran
12) Pengemudi Mobil Ambulan
13) Petugas kebersihan/Cleaning Servis
14) Petugas jaga malam
15) Surveilans
3. Adapun Uraian tugas sebagai berikut :
No. Jabatan Uraian Tugas
1 Kepala Puskesmas
sebagai Pimpinan
BLUD
a. Memimpin, mengarahkan, membina, mengawasi,
mengendalikan, dan mengevaluasi penyelenggaraan kegiatan
BLUD;
b. Menyusun renstra bisnis BLUD;
c. Menyiapkan RBA;
[RENCANA STAREGI BISNIS] [2017-2022]
PUSKESMAS UMBULHARJO II Page 8
d. Mengusulkan calon pejabat pengelola keuangan dan pejabat
teknis kepada kepala daerah sesuai ketentuan;
e. Menetapkan pejabat lainnya sesuai kebutuhan BLUD selain
pejabat yang telah ditetapkan dengan peraturan perundangan-
undangan; dan
f. Menyampaikan dan mempertanggungjawabkan kinerja
operasional serta keuangan BLUD kepada kepala daerah.
2 Kepala
Sub Bag TU sebagai
Pejabat Pengelola
Keuangan
a. Mengkoordinasikan penyusunan RBA
b. Menyiapkan DPA BLUD
c. Melakukan pengelolaan dan pendapatan dan Biaya
d. Menyelenggarakan pengelolaan kas
e. Melakukan pengelolaan utang piutang
f. Menyusun kebijakan pengelolaan barang, asset tetap dan
investasi
g. Menyelenggarakan sistem informasi menejemen keuangan
h. Menyelenggarakan akuntasi dan penyusunan laporan keuangan
i. Ka. Sub Bag TU Juga mempunyai Tugas :
Menyelenggarakan urusan umum
Menyelenggarakan urusan kepegawaian
Menyelenggarakan urusan keuangan
Menyelenggarakan urusan perencanaan dan evaluasi
Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas satuan organisasi
Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rencana kerja
Subbagian Tata Usaha.
3 Pejabat Teknis
fungsional
Kelompok jabatan fungsional yang langsung memberikan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat
a Dokter Umum Tugas :
1. Melakukan pemeriksaan dan pemberian terapi sesuai
pedoman dan instruksi kerja.
2. Melakkukan penanganan kegawatadaruratan medic.
3. Menerima konsultasi atau rujukan dari unit lain dan
melakukan rujukan spesialistik jika diperlukan
b Dokter Gigi
Tugas :
1. Melakukan pemeriksaan, pemberian terapi dengan atau
tanpa tindakan.
2. Melakukan penanganan kegawatdaruratan gigi
3. Melakukan penanganan impacted.
4. Melakukan penanganan prothesa gigi.
5. Menerima konsultasi atau rujukan dari unit pelayanan lain
dan melakukan rujukan jika diperlukan.
c Bidan
Tugas :
1. Melakukan pelayanan kesehatan ibu (hamil dan menyusui),
bayi sehat (imunisasi), balita dan anak pra sekolah(tumbuh
kembang)
2. Melakukan pelayanan kesehatan reproduksi.
3. Melakukan pelayanan keluarga Berencana.
4. Melakukan asuhan kebidanan.
[RENCANA STAREGI BISNIS] [2017-2022]
PUSKESMAS UMBULHARJO II Page 9
5. Melakukan tindakan kebidanan.
6. Melakukan sterilisasi alat alat (untuk tindakan kebidanan).
7. Melakukan pencatatan dan pelaporan hasil pelayanan setiap
hari.
d Perawat Tugas :
1. Membantu dokter dalam penanganan pasien.
2. Membantu dokter dalam penanganan kegawatdaruratan
medic.
3. Melakukan asuhan keperawatan.
4. Melakukan sterilisasi alat alat medis.
5. Melakukan pemeliharaan alat alat diagnostik.
6. Melakukan pencatatan dan pelaporan hasil pelayanan setiap
hari.
e Apoteker Tugas :
1. Menyerahkan obat yang sudah disispkan kepada pasien.
2. Merencanakan dan menginventansir kebutuhan obat
berdasarkan pemakaian dan pola penyakit.
3. Mengusulkan kebutuhan obat kepada Kepala Puskesmas.
4. Mengajukan usulan kebutuhan obat ke Dinas Kesehatan.
5. Mengambil obat dan bahan habis pakai ke Dinas Kesehatan
sesuai jadwal yang telah ditentukan.
6. Mendistribusikan obat pada unit pelayanan yang
memerlukan obat siap pakai dalam pelayanan rutin.
7. Membuat kartu stock obat.
8. Membuat laporan penggunaan obat tiap bulan kepada kepala
Puskesmas untuk selanjutnya dikirim ke Dinas Kesehatan.
f Asisten Apoteker 1. Menerima resep
2. meracik obat
3. Membuat pencatatan dan pelaporan obat setiap hari
4. Menyiapkan dan mengecek ketersediaan obat untuk
Pelayanan kesehatan
5. Memasukan kedalam simpus obat
6. Membuat laporan bulanan baik obat habis pakai maupun
barang medis habis pakai .
g Perawat Gigi
Tugas :
1. Membantu dokter gigi dalam penanganan pasien.
2. Melakukan tindakan setelah diberi kewenangan oleh dokter
gigi.
3. Melakukan scalling dan pencabutan.
4. Membantu dokter gigi dalam penanganan kegawatdaruratan
gigi.
5. Melakukan sterilisasi alat alat gigi dan pemeliharaannya.
6. Melakukan pencatatan dan pelaporan hasil pelayanan setiap
hari.
h Nutrisionis
Tugas :
1. Menerima laporan dan membimbing kader kesehatan
[RENCANA STAREGI BISNIS] [2017-2022]
PUSKESMAS UMBULHARJO II Page 10
berada dibawah tanggung jawabnya.
2. Bertanggung jawab terhadap pelayanan konsultasi
gizi,baikrujukan dari dokter,dokter gigi, KIA maupun
langsung dari pendaftaran.
3. Melakukan pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan
pelayanan setiap hari.
i Sanitarian
Tugas :
1. Menerima laporan dan membimbing kader berada dibawah
tanggung jawabnya.
2. Bertanggung jawab terhadap pelayanan konsultasi sanitasi,
baik rujukan dari Unit Pengobatan Umum maupun langsung
dari pendaftaran.
3. Melakukan kegiatan tindak lanjut konsultasi sesuai
permintaan.
4. Melakukan pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan
pelayanan setiap hari.
j Pranata Laboratorium Tugas :
1. Menerima rujukan dari bagian lain yang berkaitan
penegakan diagnosa berada dibawah tanggung jawabnya.
2. Melakukan pemeriksaan kimia darah, faeces dan urine rutin
mulai pengambilan sampel, pengecatan (bila perlu),
pemeriksaan dan pembacaan hasil.
3. Membuat laporan hasil pemeriksaan kepada
pengirim(dokter, dokter gigi atau petugas kesehatan yang
lain) apabila merupakan pasien rujukan.
4. Mencatat hasil pemeriksaan pada buku register
laboratorium.
5. Melakukan pemeliharaan alat-alat laboratorium.
k Penyuluh Kesehatan
Masyarakat
Tugas :
1. Melakukan pendistribusian blangko check list PHBS pada
Rumah Tangga(dusun) dan kepada Institusi
Pendidikan(Sekolah).
2. Melakukan rekap terhadap hasil penilaian PHBS rumah
tannga dan Institusi.
3. Melaporkan hasil penilaian kepada Koordinator Pelayanan
Kesehatan Masyarakat untuk dilakukan tindak lanjut.
4. Memberikan stiker PHBS berdasarkan hasil penilaian pada
rumah tangga atau institusi pendidikan yang dinilai
l Perekam Medik Tugas :
1. Melakukan pengecekan terhadap fungsi server(monitor,
CPU, mouse, keyboard, UPS).
2. Melakukan backup data pasien setiap bulan.
3. Memastikan anti virus yang ada pada kondisi up to date.
Wewenang :
1. Melakukan kerjasama dengan pihak 3 dalam hal service
kerusakan dan upgrade.
2. Membuat usulan pembelian barang.
m Psikologi 1. Penerima pasien konsultasi psikologi
[RENCANA STAREGI BISNIS] [2017-2022]
PUSKESMAS UMBULHARJO II Page 11
2. Membuat diagnosa dan memberi solusi tentang kasus yang
ditangani
3. Membuat laporan bulanan
4. Menerima rujukan dari BP Umum, KIA
5. Memberi motivasi kelompok remaja dan anak sekolah
4 Jabatan Fungsional
Umum
Adalah kelompok jabatan yang melaksanakan ketugasan
administrasi umum maupun keuangan dan tata graha
a Pelaksana Keuangan 1. Mengkoordinasikan penyusunan RBA;
2. Menyiapkan DPA-BLUD;
3. Melakukan pengelolaan pendapatan dan biaya;
4. Menyelenggarakan pengelolaan kas;
5. Melakukan pengelolaan utang-piutang;
6. Menyusun kebijakan pengelolaan barang, aset tetap dan
investasi;
7. Menyelenggarakan sistim informasi manajemen keuangan; dan
8. Menyelenggarakan akuntansi dan penyusunan laporan
keuangan
b Bendahara Penerima
BLUD
1. Berkewajiban memperhatikan keamanan pengelolaan dan
penyimpanan keuangan
2. Bertanggungjawab atas uang yang dikelolanya
3. Melaksanakan tatausaha penerimaan keuangan di puskesmas
4. membuat Buku Kas Umum (BKU) dan melaporkan kepada
Kuasa Pengguna Anggaran setiap bulan, selambat-lambatnya
tanggal 5 pada bulan berikutnya
5. membuat dan melaporkan register penutupan Kas dan buku
laporan penutupan kas setiap bulan setelah menyusun BKU dan
melaporkan kepada Kuasa Pengguna Anggaran setiap bulan,
selambat-lambatnya tanggal 5 pada bulan berikutnya
c Bendahara Pengeluaran
BLUD
1. menerima dan membayarkan uang untuk keperluan belanja
daerah pada unit kerja
2. menatausahakan dan mempertanggugjawabkan uang untuk
keperluan belanja daerah dalam rangka pelaksanaan APBD
pada Unit Kerja
3. mengajukan surat permintaan pembayaran uang persediaan
(SPP-UP) untuk permintaan uang muka kerja yang bersifat
pengisian kembali (revolving) yang tidak dapat dilakukan
dengan pembayaran langsung
4. mengajukan surat permintaan pembayaran ganti uang (SPP-
GU) untuk permintaan pengganti uang persediaan yang tidak
dapat dilakukan dengan pembayaran langsung
5. mengajukan surat permintaan pembayaran tambahan uang
persediaan (SPP-TU) untuk permintaan tambahan uang
persediaan guna melaksanakan kegiatan yang bersifat
mendesak dan tidak dapat digunakan untuk pembayaran
langsung dan uang persediaan
6. mengajukan surat permintaan pembayaran langsung (SPP-LS)
untuk permintaan pembayaran langsung kepada pihak ketiga
atas dasar perjanjian kontrak kerja atau surat perintah kerja
[RENCANA STAREGI BISNIS] [2017-2022]
PUSKESMAS UMBULHARJO II Page 12
lainnya dan pembayaran gaji denganjumlah, penerima,
peruntukan dan waktu pembayaran tertentu
7. membuat Buku Kas Umum (BKU) dan melaporkan kepada
Kuasa Pengguna Anggaran setiap bulan, selambat-lambatnya
tanggal 5 pada bulan berikutnya
8. menatausahakan buku panjar, buku tunai, buku pajak, buku
SP2D, serta buku bantu lainnya untuk kelancaran pelaksanaan
pertanggungjawaban keuangan untuk keperluan belanja daerah
dalam rangka pelaksanaan APBD pada Unit Kerja
9. membuat laporan administratif, laporan fungsional dan buku
perincian per rekening per objek belanja dan melaporkan
kepada Kuasa Pengguna Anggaran setiap bulan, selambat-
lambatnya tanggal 5 pada bulan berikutnya
10. membuat dan melaporkan register penutupan Kas dan buku
laporan penutupan kas setiap bulan setelah menyusun BKU dan
melaporkan kepada Kuasa Pengguna Anggaran setiap bulan,
selambat-lambatnya tanggal 5 pada bulan berikutnya
d Akuntansi 1. Melaksanakan sistem akuntansi BLUD mulai dari tahapan
pejurnalan sampai dengan penyusunan neraca saldo
2. Menyiapkan laporan keuangan BLUD
e Pembuat Dokumen
Penerimaan dan
Pengeluaran
1. men-entri data penerimaan ke SIPKD
2. membantu bendahara untuk menyusun laporan bulanan dan
tahunan
3. menyiapkan dokumen SPP dan SPM
4. mengadministrasi dokumen keuangan (bend-24)
5. membantu menyiapkan lampiran SPJ penerimaan dan
pengeluaran
f Verifikator SPP dan
Pembuat SPM
1. Meneliti kelengkapan SPP-LS pengadaan barang dan jasa yang
disampaikan oleh bendahara pengeluaran dan
diketahui/disetujui oleh PPTK
2. Meneliti kelengkapan SPP-UP, SSP-GU, SPP-TU, serta
penghasilan lainnya yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan
peraturan undang-undang yang diajukan oleh bendahara
pengeluaran
3. Melakukan verifikasi SPP dan menyiapkan SPM
g Verifikator SPJ 1. Meneliti kelengkapan dokumen laporan pertanggungjawaban
dan keabsahan bukti-bukti pengeluaran yang dilampirkan
2. Menguji kebenaran perhitungan atas pengeluaran per rincian
obyek yang tercantum dalam ringkasan per rincian obyek
3. Menghitung pengenaan PPN/PPh atas beban pengeluaran per
rincian obyek
4. Menguji kesesuaian SPM dan SP2D yang diterbitkan periode
sebelumnya
5. Melakukan verifikasi harian atas penermaan
h Analis Perencanaan,
Evaluasi dan
Penyusunan Laporan
1. Mengkoordinasi pengumpulan data perencanaan kegiatan dan
anggaran di puskesmas
2. Melaksanakan evaluasi pelaksanaan kegiatan dan realisasi
[RENCANA STAREGI BISNIS] [2017-2022]
PUSKESMAS UMBULHARJO II Page 13
Keuangan anggaran
3. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan dan realisasi keuangan
secara bulanan, tribulan dan tahunan.
4. Menyediakan data realisasi keuangan untuk penyusunan
laporan keuangan
5. Menyusun laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
dalam lingkup unit kerja
i Pengadministrasi
Umum dan Pengurus
Barang
1. menerima naskah dinas yang disampaikan melalui pengantat
pos, faximile, e-mail, caraka, atau perorangan
2. menentukan unit pengolah, kode klasifikasi dan indeks naskah
dinas
3. melakukan pencatatan, pengendalian, pengiriman dan
penyimpanan naskah dinas masuk dan naskah dinas keluar
4. melakukan pemeliharaan arsip
5. melaksanakan pengelolaan barang daerah yang ada di
puskesmas (barang medis dan non medis)
6. melaksanakan peng-administrasian pengelolaan barang daerah
yang ada di puskesmas
7. menyusun laporan bulanan, semesteran dan tahunan
j Penatalaksana
Kepegawaian dan
Pengurus Gaji
1. melaksanakan penatalaksanaan kepegawaian di puskesmas
2. melaksanakan administrasi pengurusan gaji
Penatalaksana Data,
Informasi dan Sistem
Informasi Kesehatan
1. Mengkoordinasikan pengumpulan data SP2TP (LB 1 – LB4)
2. Mengkoordinasikan pengumpulan data capaian program (SPM
bidang Kesehatan dan MDGs)
3. Menyusun profil kesehatan wilayah kerja puskesmas
Umbulharjo II
4. Menyusun hasil kinerja puskesmas
5. Mengkordinasikan pengumpulan data untuk penyusunan
rencana kerja puskesmas tahun berikutnya
k Petugas Pendaftaran 1. Mendaftar pasien yang berobat setiap hari
2. Mendistribusikan status pasien ke masing-masing poli sesuai
poli tujuan (umum, lansia, anak, gigi, lab, KIA)
3. Mengadministrasi alur pendaftaran mulai pasien dating sampai
pasien pulang (merekam perjalanan status pasien)
l Pengemudi Mobil
Ambulan
1. Bertanggungjawab terhadap pemeliharaan mobil puskesmas
keliling
2. Mengantar pasien rujukan ke rumah sakit
m Petugas
Kebersihan/Cleaning
Service
1. Melaksanakan tugas untuk membersihkan lantai, ruangan,
jendela, kamar mandi setiap hari
2. Bertanggungjawab atas kebersihan taman dan linen di
puskesmas
n Petugas Jaga Malam 1. Menjaga keamanan lingkungan dalam gedung puskesmas dan
lingkungan puskesmas di malam hari
2. Menjaga kebersihan lingkungan dalam gedung puskesmas dan
[RENCANA STAREGI BISNIS] [2017-2022]
PUSKESMAS UMBULHARJO II Page 14
lingkungan puskesmas di malam hari
o Surveilans 1. Melakukan pengamatan secara terus menerus di wilayah
kelurahan sesuai tanggung jawab wilayahnya
2. Mendata kejadian yang ditemui saat melakukan pengamatan
3. Melaporkan kejadian epidemiologi penyakit ke koordinator
surveilens puskesmas dan atau coordinator surveilens dinas
kesehatan kota yogyakarta
4. Menindaklanjuti laporan masyarakat terkait kejadian yang
bersifat epidemiologi
5. Memotivasi warga untuk melaksanakan tindakan antisipasi
agar kejadian kesakitan tidak terulang dan atau lebih parah
p Penjaga Malam Tugas :
1. Menjaga keamanan didalam dan lingkungan puskesmas.
2. Membantu mengatur kelancaran dan keamanan barang milik
pelanggan(kendaraan).
3. Menghidupkan generator jika listrik mati di luar jam kerja
dan menghubungkannya dengan lemari er untuk vaksin.
4. Menerima telepon yang masuk ke Puskesmas.
Wewenang :
1. Mengatur jadwal/methode kerja harian satpam.
q Pengemudi Tugas :
1. Menjaga serta merawat kendaraan dinas roda empat.
2. Selalu siap melaksanakan tugas/kegiatan puskesmas yang
memerlukan kendaraan roda empat.
3. Membantu di unit pendaftaran apabila diperlukan.
Wewenang :
1. Mengatur jadwal/method kerja harian Pengemudi
B. SUMBER DAYA
1. SUMBER DAYA MANUSIA
Sumber daya manusia yang ada di Puskesmas Umbulharjo II Kota Yogyakarta
menurut jabatan dalam tugas pelayanan kesehatan sebagaimana tertuang dalam tabel 2.4
berikut ini :
Tabel 2.4 : Sumber Daya Manusia di Puskesmas Umbulharjo II tahun 2016
NO NO JABATAN JML TK. PENDIDIKAN KET
1 Kepala Puskesmas 1 S 1 Kedokteran Gigi PNS
2 Kepala Sub.Bag TU 1 S 2 Manajemen
Administrasi Publik PNS
3 Dokter Umum
2 S 1 Kedokteran Umum PNS
1 S 1 Kedokteran Umum Tenaga Kontrak
Puskesmas
4 Dokter Gigi 1 S 1 Kedokteran Gigi PNS
1 S 1 Kedokteran Gigi Tenaga Kontrak
[RENCANA STAREGI BISNIS] [2017-2022]
PUSKESMAS UMBULHARJO II Page 15
Puskesmas
5 Perawat 1 S1 Ners PNS
1 D 4 Keperawatan PNS
1 D 3 Keperawatan PNS
1 D 3 Keperawatan PNS
6 Perawat Gigi 1 D 4 Perawat Gigi PNS
1 D 3 Perawat Gigi PNS
7 Bidan 3 D 3 Kebidanan PNS
8 Sanitarian 1 D 3 Kesehatan
Lingkungan PNS
9 Nutrisionis 1 D 3 Gizi PNS
1 D 3 Gizi Tenaga Kontrak
Puskesmas
10 Laboran 2 D3
Analis Kesehatan PNS
11 Promkes 1 D3 Hiperkes PNS
12 Farmasi 1 Apoteker
Tenaga Kontrak
Puskesmas
1 S1 Farmasi PNS
3 Asisten Apoteker PNS
13 Rekam Medis
1 D 3 Rekam Medis PNS
1 D 3 Rekam Medis Tenaga Kontrak
Puskesmas
14 Psikolog 1 S 2 Psikolog Tenaga Kontrak Dinkes
15 Surveilans Kelurahan 3 SLTA Naban
16 Kasir 1 S1 Ekonomi PNS
17 Petugas Pendaftaran 1 SLTA PNS
1 SD PNS
18 Tenaga Administrasi 1 SLTA Naban
19 Tenaga Akuntansi 1 D3 Akuntansi Tenaga Kontrak Dinkes
20 Pengelola Barang 1 SLTA PNS
21 Tata Usaha
1 SLTA PNS
1 S1 Tenaga Kontrak
Puskesmas
22 Sopir Ambulance 1 SLTA PNS
23 Petugas Keamanan 1 SLTA Tenaga Kontrak
Puskesmas
24 Petugas Kebersihan 2 SLTA Tenaga Kontrak
Puskesmas
Jumlah 44 Orang
Sumber : Data Kepegawaian Puskesmas Umbulharjo II, 2016
[RENCANA STAREGI BISNIS] [2017-2022]
PUSKESMAS UMBULHARJO II Page 16
Jumlah karyawan di Puskesmas Umbulharjo II Kota Yogyakarta ada 44 orang yang
terdiri dari 24 jenis jabatan dalam pelayanan kesehatan baik secara langsung maupun tidak
langsung (tenaga medis, paramedis dan non kesehatan). Berdasarkan jenis ketenagaan dan
jumlahnya, karyawan di Puskesmas Umbulharjo II Kota Yogyakarta, terdiri dari :
a. PNS : 30 Orang
b. Naban : 4 Orang
c. Tenaga Kontrak Perorangan : 10 Orang
2. PROGRAM PELAYANAN DAN INOVASI
A. Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial dan Perkesmas
Di Puskesmas Umbulharjo II ada 5 kegiatan esensial dan 1 kegiatan perkesmas.
Lima Kegiatan Esensial tersebut melputi :
a. Kesehatan Ibu Anak (KIA) dan Keluarga Berencana
b. Pelayanan Gizi
c. Pelayanan Kesehatan Promosi Kesehatan
d. Pelayanan Kesehatan Lngkungan
e. Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
B. Upaya Perawatan Kesehatan masyarakat
Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) merupakan salah satu
upaya puskesmas yang mendukung peningkatan derajat kesehatan masyarakat dengan
memadukan ilmu/ praktik keperawatan dengan kesehatan masyarakat lewat dukungan
peran serta aktif masyarakat mengutamakan pelayanan promotif dan preventif secara
berkesinambungan tanpa mengabaikan pelayanan kuratif dan rehabilitatif secara
menyuluh dan terpadu, ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat untuk ikut meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara optimal
sehingga mandiri dalam upaya kesehatannya.
C. Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan
a. Upaya Pelayanan UKGS
UKGS adalah suatu komponen dari UKS dan merupakan tehnis pelayanan
kesehatan gigi dan mulut bagi anak sekolah yang pelaksanaannya disesuaikan
dengan kebutuhan tumbuh kembang anak.
b. Upaya Pelayanan Lansia
Lanjut usia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 (enam puluh) tahun
keatas.
c. Upaya Pelayanan Kesehatan Jiwa
Upaya Kesehatan Jiwa adalah setiap kegiatan untuk mewujudkan derajat
kesehatan jiwa yang optimal bagi setiap individu, keluarga dan masyarakat dengan
pendekatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitative yang diselenggarakan
secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan.
[RENCANA STAREGI BISNIS] [2017-2022]
PUSKESMAS UMBULHARJO II Page 17
D. Upaya Kesehatan Perorangan, Farmasi dan Laboratorium
1. Upaya Kesehatan Perorangan
Upaya kesehatan perorangan di Puskesmas umbulharjo II meliputi : poli umum,
poli gigi dan mulut, poli KIA KB dan imunisasi, poli gizi, laboratorium, Farmasi,
kasir, loket pendaftaran dan konseling psikologi
2. Farmasi
Pelayanan Kefarmasian merupakan kegiatan yang terpadu dengan tujuan untuk
mengidentifikasi, mencegah dan menyelesaikan masalah Obat dan masalah yang
berhubungan dengan kesehatan.
3. Laboratorium
Laboratorium kesehatan adalah sarana kesehatan yang melaksanakan pengukuran,
penetapan dan pengujian terhadap bahan yang berasal dari manusia atau bahan
bukan berasal dari manusia untuk penentuan jenis penyakit, penyebab penyakit,
kondisi kesehatan atau faktor yang dapat berpengaruh pada kesehatan perorangan
dan kesehatan masyarakat.
C. KINERJA PELAYANAN
1. KINERJA PELAYANAN
Upaya kesehatan Perorangan, Farmasi dan Laboratorium
a. Pelayanan Kesehatan Umum
PEMERIKSAAN JUMLAH KUNJUNGAN
TAHUN 2016
POLI UMUM
Usia ( 15 tahun s/d 54 tahun ) 18052
POLI LANSIA
Usia ( 55 tahun s/d 150 tahun ) 12176
POLI ANAK
Usia ( 0 hari s/d 14 tahun ) 6782
b. Pelayanan Kesehatan Gigi
PEMERIKSAAN JUMLAH KUNJUNGAN
TAHUN 2016
Pencabutan gigi tetap 537
Pencabutan gigi susu 483
Penambalan gigi tetap 680
Penambalan gigi susu 26
[RENCANA STAREGI BISNIS] [2017-2022]
PUSKESMAS UMBULHARJO II Page 18
Penambalan gigi sementara 524
Pengobatan gigi dan jaringan mulut 905
Scalling 528
Lain-lain perawatan (bongkar protesa, dsb) 569
c. Pelayanan Kesehatan KIA (Kesehatan Ibu dan Anak)
PEMERIKSAAN JUMLAH KUNJUNGAN
TAHUN 2016
ANC (Antenatal Care) dan PNC (Post Natal Care) 1009
Imunisasi 1475
KB 747
d. Pelayanan Kesehatan Farmasi
KETERANGAN JUMLAH KUNJUNGAN
TAHUN 2016
Farmasi 61057
e. Pelayanan Kesehatan Laboratorium
PEMERIKSAAN JUMLAH KUNJUNGAN
TAHUN 2016
HEMATOLOGI
1. Haemoglobin
2. Angka Leukosit
3. Angka Thrombosit
4. Hitung Jenis Leukosit
5. Haematokrit
6. Laju Endap Darah
7. Golongan Darah
8. Rhesus
4676
PARASITOLOGI
1. Malaria
2. Feses
2
KIMIA DARAH
1. Gula Darah Puasa
2. Gula Darah 2 Jam PP
3. Gula Darah Sewaktu
4. Cholesterol
5. Trigliserida
5068
[RENCANA STAREGI BISNIS] [2017-2022]
PUSKESMAS UMBULHARJO II Page 19
6. Asam Urat
7. LDL
URINOLOGI
1. Protein Urin
2. Reduksi Urin
3. Sedimen Urin
1710
IMUNOLOGI
1. PP Test
2. HIV
3. HBSAG
4. Syphilis
5. Leptospira Test
6. NS 1
951
BAKTERIOLOGI
1. BTA
1140
f. Pelayanan Kesehatan Gawat Darurat/Tindakan
KETERANGAN JUMLAH KUNJUNGAN
TAHUN 2016
Pelayanan Tindakan 576
g. Pelayanan Kesehatan Home Care
KETERANGAN JUMLAH KUNJUNGAN
TAHUN 2016
Pelayanan Home Care 14
h. Pelayanan Psikologi
KETERANGAN JUMLAH KUNJUNGAN
TAHUN 2016
Pelayanan Psikologi 293
[RENCANA STAREGI BISNIS] [2017-2022]
PUSKESMAS UMBULHARJO II Page 20
REKAPITULASI PERHITUNGAN CAKUPAN KOMPONEN KEGIATAN
KINERJA PUSKESMAS
Puskesmas : UMBULHARJO II
Kota : KOTA YOGYAKARTA
Tahun : 2016
No. Kegiatan / Variabel Pencapaian %
1 Promosi Kesehatan 85,22
2 Kesehatan Lingkungan 97,19
3 Kesehatan Ibu dan Anak termasuk Keluarga Berencana 89,69
4 Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat 81,85 5 Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular 93,26 6 Upaya Pengobatan 102,53
7 Upaya Kesehatan Pengembang 97,92
CAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL
PUSKESMAS UMBULHARJO II KOTA YOGYAKARTA
TAHUN 2016
N
O INDIKATOR SPM
SASA
RAN
TARGE
T (%)
CAPAIAN TAHUN 2016
SASARA
N BARU
KIA
DESEMBER
A %
1 Pelayanan Kesehatan dasar :
a. Cakupan kunjungan ibu hamil K4 222 96 180 174 96,67
b. Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani 44 100 36 42 116,67
c. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga
kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan 212 100 181 181 100
d. Cakupan pelayanan nifas 212 96 181 180 99,45
e. Cakupan neonatus dengan komplikasi yang
ditangani 31 100 27 25 92,59
f. Cakupan kunjungan bayi 202 90 183 167 91,26
g. Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child
Immunization (UCI) 3 100 3 3 100
h. Cakupan pelayanan anak balita 889 85 835 726 86,95
i. Cakupan pemberian makanan pendamping ASI
pada anak usia 6 - 24 bulan keluarga miskin 54 100 - -
j. Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan
(BB/TB) 1 100 - -
k. Cakupan Penjaringan kesehatan siswa SD dan
setingkat 559 100 470 84,08
l. Cakupan peserta KB aktif 2911 78 2911 223
3 76,71
m. Cakupan penemuan dan penanganan penderita
penyakit
m.1. AFP Rate per 100.000 Penduduk < 15 th 100
[RENCANA STAREGI BISNIS] [2017-2022]
PUSKESMAS UMBULHARJO II Page 21
m.2. Penemuan Penderita Pnemonia balita 72 100 53 73,61
m.3. Penemuan pasien TB baru BTA + 16 94 14 87,5
m.4. Penemuan DBD yang ditangani 30 100 98 326,67
m.5. Penemuan Penderita Diare 532 100 500 93,98496
n. Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat
miskin 6743 100
703
6 104,3452
2 Pelayanan Kesehatan Rujukan :
a. Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien
masyarakat miskin 14172 100
Bukan indikator untuk
puskesmas
b. Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang
harus diberikan sarana kesehatan (RS) di
kabupaten/Kota
100 Bukan indikator untuk
puskesmas
3 Penyelidikan Epidemiologi dan
Penanggulangan Kejadian Luar Biasa/KLB
a. Cakupan Desa/kelurahan mengalami KLB yang
dilakukan penyelidikan epidemiologi < 24 jam 3 100
3 100
4 Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan
Masyarakat
a. Cakupan Desa Siaga Aktif 3 80 3 100
[RENCANA STAREGI BISNIS] [2017-2022]
PUSKESMAS UMBULHARJO II Page 22
2. KINERJA KEUANGAN
PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA
PUSKESMAS UMBULHARJO 2
LAPORAN OPERASIONAL
Yang Berakhir: 31-12-2016
Anggaran Realisasi % Anggaran Realisasi %
Tahun 2016 Tahun 2015
PENDAPATAN
Pendapatan Jasa Layanan 935.257.200 1.020.218.300 109,08 778.680.000 866.018.350 111,22
Pendapatan Hasil
Kerjasama 16.919.700 14.006.000 82,78 14.502.600 10.146.500 69,96
Pendapatan Usaha
Lainnya 15.858.100 18.169.720 114,58 13.593.197 13.200.567 97,11
Sub Jumlah 968.035.000 1.052.394.020 108,71 806.775.797 889.365.417 110,24
BELANJA
Belanja Operasi
Belanja Pegawai 664.671.927 566.492.058 85,23 566.057.949 533.661.463 94,28
Belanja Barang dan Jasa 400.584.250 322.590.504 80,53 330.719.900 243.048.309 73,49
Sub Jumlah
1.065.256.17
7 889.082.562 83,46 896.777.849 776.709.772 86,61
Belanja Modal
Belanja Modal Peralatan
dan Mesin 176.570.000 107.788.050 61,05 66.532.300 64.831.050 97,44
Belanja Modal Gedung
dan Bangunan
Sub Jumlah 176.570.000 107.788.050 61,05 66.532.300 64.831.050 97,44
Surplus/Defisit (273.791.177) 55.523.408
(156.534.352) 47.824.595
[RENCANA STAREGI BISNIS] [2017-2022]
PUSKESMAS UMBULHARJO II Page 23
PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA
PUSKESMAS UMBULHARJO 2
NERACA
PER : 31-12-2016
31-Des-2016 31-Des-2015 Selisih
ASET
ASET LANCAR
KAS DAN SETARA KAS 1110103 Kas BLUD di BPD DIY 329.313.955 273.790.547 55.523.408 1110201 Kas BLUD Di Bendahara Penerimaan 0 0 0 1110301 Kas BLUD Di Bendahara Pengeluaran 0 0 0
PIUTANG USAHA 0 1130106 Piutang Perusahaan Kerjasama 22.391.000 17.376.500 5.014.500
PERSEDIAAN 0 1150101 Persediaan Obat-Obatan 41.420.903 29.420.455 12.000.448 1150206 BHP Farmasi 917.600 2.570.000 (1.652.400) 1150207 BHP Laboratorium 15.364.267 17.505.811 (2.141.544) 1150209 BHP Gigi 9.928.500 18.346.700 (8.418.200) 1150212 BHP Umum 11.135.629 8.578.690 2.556.939 1150304 Persediaan Vaksin 6.059.884 6.336.773 (276.889) 1150501 Bahan Alat Tulis Kantor 5.966.064 3.647.850 2.318.214 1150506 Bahan Komputer 3.935.000 1.362.000 2.573.000 1150611 Bahan Cetak 4.883.250 7.548.000 (2.664.750) 1150703 Persediaan Bahan Percontohan 4.697.400 2.386.450 2.310.950 1150805 Persediaan Alat Listrik Lainnya 4.596.500 3.261.500 1.335.000 1150903 Persediaan Bahan Kebersihan Lainnya 2.434.950 2.437.625 (2.675)
UANG MUKA 0 1160101 Uang Muka Kegiatan 0 0 0
ASET TETAP 0
PERALATAN DAN MESIN 0 1320102 Alat Besar 1.450.000 3.800.000 (2.350.000) 1320103 Alat Angkutan 1.560.000 1.560.000 0 1320414 Pemadam Kebakaran 3.500.000 0 3.500.000 1320501 Almari 5.247.400 0 5.247.400 1320502 Brankas 5.854.966 0 5.854.966 1320503 Filling Cabinet/Rak/Lemari Besi 1.756.100 0 1.756.100 1320506 Kipas Angin/ Exhause Fan 10.867.011 5.757.011 5.110.000 1320508 Alat Kantor /Rumah tangga 368.229.928 436.807.875 (68.577.947) 1320602 PC 56.229.583 21.579.583 34.650.000 1320603 Notebook/Laptop 9.946.897 9.946.897 0 1320604 Printer 13.108.034 9.108.034 4.000.000 1320608 Ups/Stabilizer 4.230.000 2.630.000 1.600.000 1320611 Perangkat Lunak Komputer 14.943.500 14.943.500 0 1320701 Meja Kerja 1.700.000 0 1.700.000 1320703 Kursi Kerja 4.699.158 2.528.222 2.170.936 1320704 Kursi Rapat 6.285.600 0 6.285.600 1320903 Gordyn 16.999.600 16.999.600 0 1321001 Kamera 7.017.948 1.299.900 5.718.048 1321003 Proyektor 14.020.000 0 14.020.000 1321004 Televisi 6.000.000 0 6.000.000
[RENCANA STAREGI BISNIS] [2017-2022]
PUSKESMAS UMBULHARJO II Page 24
1321005 Alat studio dan komunikasi 27.136.350 27.136.350 0 1321301 Alat Kedokteran Umum 427.050.678 518.080.130 (91.029.452) 1321302 Alat Kedokteran Gigi 6.085.000 0 6.085.000 1321401 Alat-Alat Laboratorium 75.486.819 80.554.093 (5.067.274)
GEDUNG DAN BANGUNAN 0 1330101 Gedung Dan Bangunan Rumah Sakit 1.285.200.000 1.285.200.000 0
ASET TETAP LAINNYA 0 1350101 Buku Perundang-Undangan 408.000 408.000 0
Total
ASET
2.838.057.474 2.832.908.096
5.149.378
0
KEWAJIBAN 0
KEWAJIBAN JANGKA PENDEK 0
UTANG PAJAK 0 2130101 Utang Pajak 0 0 0
BIAYA YANG MASIH HARUS
DIBAYAR
0 2140101 Biaya Yg Msh Harus Dibayar - Listrik 1.964.890 2.155.825 (190.935) 2140102 Biaya Yg Msh Harus Dibayar - Telepon 137.707 212.980 (75.273) 2140105 Biaya Yg Msh Harus Dibayar - Lainnya 45.726.530 39.392.050 6.334.480
Total KEWAJIBAN 47.829.127 41.760.855 6.068.272
0
EKUITAS 0
EKUITAS 0
EKUITAS TIDAK TERIKAT 0 3110101 Ekuitas Awal 2.232.064.817 2.403.179.490 (171.114.673) 3110102 Surplus Dan Defisit Tahun Lalu 255.064.324 62.000.035 193.064.289 3110103 Surplus Dan Defisit Tahun Berjalan 170.195.779 193.064.289 (22.868.510) 3110104 Ekuitas Donasi 57.374.808 57.374.808 0
EKUITAS TERIKAT PERMANEN 0 3130101 Ekuitas Terikat Permanen 75.528.619 75.528.619 0
Total EKUITAS 2.790.228.347 2.791.147.241 (918.894)
Total KEWAJIBAN DAN EKUITAS 2.838.057.474 2.832.908.096 5.149.378
[RENCANA STAREGI BISNIS] [2017-2022]
PUSKESMAS UMBULHARJO II Page 25
BAB III
PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS
A. GAMBARAN UMUM
1. Wilayah Kerja UPT Puskesmas Umbulharjo II Kota Yogyakarta
a. Geografis
UPT Puskesmas Umbulharjo IIKota Yogyakarta merupakan salah satu dari dua
puskesmas yang terdapat di Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta.Terletak di jalan
Hibrida No. 194 Miliran, Kelurahan Muja Muju, Kecamatan Umbulharjo.Wilayah kerja
Puskesmas Umbulharjo IIKota Yogyakarta meliputitiga kelurahan yaitu Kelurahan Semaki,
Kelurahan Muja Muju dan Kelurahan Tahunan.
1) Jarak Wilayah sebagai berikut :
Jarak Puskesmas UH II dengan Kantor Kecamatan sekitar 1 Km.
Jarak Puskesmas UH II dengan Kantor Kelurahan Semaki sekitar 800 M.
Jarak Puskesmas UH II dengan Kantor Kelurahan MujaMuju sekitar 600M.
Jarak Puskesmas UH II dengan Kantor Kelurahan Tahunan sekitar 1,2 Km.
2) Batas Wilayah sebagai berikut :
Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Mergangsan dan Pakualaman.
Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Gondokusuman.
Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Banguntapan Bantul dan Kota Gede.
Sebelah selatan berbatasan dengan wilayah Umbulharjo I dan Kecamatan Banguntapan
Bantul.
3) Luas Wilayah Kerja Puskesmas Umbulharjo II Kota Yogyakarta
[RENCANA STAREGI BISNIS] [2017-2022]
PUSKESMAS UMBULHARJO II Page 26
Wilayah kerja Puskesmas Umbulharjo II Kota Yogyakarta meliputi 3 (tiga) kelurahan
dengan luas wilayah untuk masing-masing kelurahan sebagaimana tertuang pada tabel
berikut:
Tabel 2.1. Luas Wilayah Kerja Puskesmas Umbulharjo II Kota Yogyakarta
Kelurahan Luas Wilayah Jumlah RT Jumlah RW
Semaki 65.9 ha 34 10
Muja Muju 153.4397 ha 55 12
Tahunan 77.6425 ha 20 12
Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Yogyakarta, 2016
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa total luas wilayah kerja Puskesmas
Umbulharjo II Kota Yogyakarta yaitu : 296,98 ha terdiri atas 33 RW 138 RT.
b. Demografi
Jumlah penduduk di wilayah kerja UPT Puskesmas Umbulharjo IIKota Yogyakarta
hampir setiap tahun mengalami kecenderungan kenaikan jumlah. Berdasarkan data dari Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Pemerintah Kota Yogyakarta tahun 2016 tercatat 24.934
jiwa yang terdiri dari Laki-laki 12.220 jiwa, Perempuan 12.714 jiwa. Adapun distribusi
jumlah penduduk berdasarkan kelurahan sebagaimana tercantum pada tabel berikut :
Tabel. 2.2 Distribusi Jumlah Penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Umbulharjo II Kota
Yogyakarta menurut Kelurahan, Tahun 2016
Kelurahan Laki-laki Perempuan Jumlah
Semaki 2488 2648 5136
Muja Muju 5266 5479 10745
Tahunan 4466 4587 9053
Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Yogyakarta, 2016
Tabel. 2.3 Distribusi Jumlah Kepala Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Umbulharjo II Kota
Yogyakarta menurut Kelurahan, Tahun 2016
Kelurahan Laki-laki Perempuan Jumlah
Semaki 1223 394 1617
Muja Muju 2586 722 3308
Tahunan 2230 627 2857
[RENCANA STAREGI BISNIS] [2017-2022]
PUSKESMAS UMBULHARJO II Page 27
Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Yogyakarta, 2016
Berdasarkan tabel 2.2 dan tabel 2.3 maka, distribusi terbesar berasa di Kelurahan Muja
Muju. Hal ini sebanding dengan luas wilayah kelurahan Muja Muju yang menduduki urutan
pertama dilihat dari luas wilayah jika dibandingkan dengan 2 (dua) kelurahan yang lain.
c. Pendidikan dan Sosial Ekonomi.
Gambar 2.1 memperlihatkan proporsi distribusi penduduk berdasarkan lulusan
pendidikan. Masyarakat dengan lulusan pendidikan SLTA/sederajat menduduki proporsi
paling banyak dengan presentase 28%, diikuti prosentase jumlah penduduk tidak/belum
sekolah 14%, lulusan SLTP/sederajat 12%, penduduk yang belum tamat SD/sederajat 11%,
tamat SD/sederajat10%, D3/akademi sebanyak 5%, kemudian lulusan S-2 2%
Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Yogyakarta, 2016
Gambar 2.1Distribusi penduduk di wilayah kerja PuskesmasUmbulharjo II
berdasarkan pendidikan, tahun 2016.
Distribusi penduduk berdasarkan pendidikan paling banyak berada pada tingkat
pendidikan menengah (SLTA 28 % dan SLTP 12 %) sebesar 38 %.Penduduk yang
mempunyai tingkat pendidikan tinggi ada 24 % menjadi urutan ke dua pada distribusi
penduduk berdasarkan pendidikan.
B. DERAJAT KESEHATAN MASYARAKAT
1. MORTALITAS
Mortalitas (angka kematian) digunakan sebagai ukuran derajat kesehatan untuk melihat
status kesehatan penduduk dan keberhasilan pelayanan kesehatan dan upaya pengobatan yang
dilakukan.
a. Angka Kematian Bayi (AKB) per 1.000 kelahiran hidup.
TIDAK/BLM SEKOLAH
14%
BELUM TAMAT SD/SEDERAJAT
11%
TAMAT SD/SEDERAJAT
10%
SLTP/SEDERAJAT12%
SLTA/SEDERAJAT28%
DIPLOMA I/II1%
AKADEMI/DIPLOMA III/SARJANA
MUDA5%
DIPLOMA IV/STRATA I
17%
STRATA-II2%
STRATA-III0%
[RENCANA STAREGI BISNIS] [2017-2022]
PUSKESMAS UMBULHARJO II Page 28
Berdasarkan register PWS-KIA Puskesmas Umbulharjo II Kota Yogyakarta tahun
2016 diketahui jumlah kelahiran hidup di wilayah kerja Puskesmas Umbulharjo II Kota
Yogyakarta adalah 202 kelahiran hidup dengan distribusi Semaki 44 kelahiran hidup,
Muja Muju 78 kelahiran hidup dan Tahunan 80 kelahiran hidup.
Berikut tabel jumlah kematian bayi dan jumlah kelahiran hidup di wilayah kerja
Puskesmas Umbulharjo II Kota Yogyakarta pada tahun 2016.
Tabel 4.1 Distribusi jumlah kelahiran dan kematian bayi di wilayah kerja Puskesmas
Umbulharjo II Kota Yogyakarta tahun 2016
KELURAHAN LAHIR
HIDUP
LAHIR
MATI
BAYI
MATI
SEMAKI 44 0 0
MUJA MUJU 78 0 1
TAHUNAN 80 0 1
Sumber : Register PWS KIA Puskesmas Umbulharjo II, 2016
Pada tahun 2016 ada 2 kasus bayi lahir mati di wilayah kerja Puskesmas
Umbulharjo II Kota Yogyakarta. 1 kasus bayi lahir mati di Kelurahan Muja Mujudan 1
kasus bayi lahir mati di kelurahan Tahunan disebabkan karenaasfiksia neonatorum.
b. Angka Kematian Balita (AKABA)
AKABA adalah jumlah anak yang meninggal sebelum mencapai usia 5 tahun yang
dinyatakan sebagai angka per 1000 kelahiran hidup. AKABA merepresentasikan peluang
terjadinya kematian pada fase antara kelahiran dan sebelum umur 5 tahun.
Kematian balita yang ada dikelurahan Tahunan disebabkan karena diagnosa
Kematian Asfiksia/Gangguan nafas, Aspirasi Susu. Upaya yang sudah dilakukan
puskesmas adalah puskesmas telah memberikan penyuluhan mengenai kematian bayi baru
lahir baik di dalam gedung maupun di wilayah dan memberikan materi kelas ibu.
c. Angka Kematian Ibu (AKI) ) per 100.000 kelahiran hidup
Pengertian Angka Kematian Ibu (Maternal Mortality Rate) adalah Jumlah
kematian ibu akibat dari proses kehamilan, persalinan dan paska persalinan per 100.000
kelahiran hidup pada masa tertentu.Angka pengukuran risiko kematian wanita yang
berkaitan dengan peristiwa kehamilan.
[RENCANA STAREGI BISNIS] [2017-2022]
PUSKESMAS UMBULHARJO II Page 29
Sumber : Register PWS KIA Puskesmas Umbulharjo II, 2016
Gambar 4.1 Jumlah Kematian Ibu pada tahun 2016 di Puskesmas Umbulharjo II Kota
Yogyakarta
Pada tahun 2016 ada 2 jumlah kematian ibu yang dilaporkan di wilayah kerja Puskesmas
Umbulharjo II Kota Yogyakarta. 1 kasus kematian ibu terjadi di kelurahan Muja-Muju
dengan penyebab perdarahan nifas langsung setelah melahirkan, 1 kasus kematian ibu terjadi
di kelurahan Tahunan dengan penyebab penyakit jantung. Ibu post kuretase 1 minggu.
2. MORBIDITAS
Morbiditas adalah angka kesakitan, baik insiden maupun prevalen dari suatu
penyakit. Morbiditas menggambarkan kejadian penyakit dalam suatu populasi pada kurun
waktu tertentu.
a. Pola 10 besar Penyakit Terbanyak pada Puskesmas Umbulharjo II Kota Yogyakarta
Menurut diagnosa pasien menunjukkan bahwa kasus terbanyak merupakan
penyakit hipertensi primer. Rincian mengenai 10 besar penyakit terbanyak dapat dilihat
pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.2 Pola 10 besar Penyakit Terbanyak di Puskesmas Umbulharjo II Kota Yogyakarta
tahun 2016
NO. KODE ICD NAMA L P KASUS
BARU
1 J00 Nasopharingitis Akut
(common cold) 1166 1532 2700
2 K29 Gastritis 265 762 1028
3 J02 Pharingitis 400 599 1002
4 R50 Demam krn sebab lain dan
tidak diketahui 244 723 617
5 L30 Dermatitis lainnya 196 664 467
6 M79 Gangguan jaringan lunak 225 619 695
SMK MM THN
0
1 1
KEMATIAN IBU THN 2016
[RENCANA STAREGI BISNIS] [2017-2022]
PUSKESMAS UMBULHARJO II Page 30
lainnya, NOS
7 R05 Batuk 220 281 501
8 K04.1 Necrosis of pulp 173 325 499
9 A09
Other gastroenteritis and
colitis of infectious and
unspecified origin
224 271 495
10 R51 Sakit kepala 132 356 488
Sumber : Sistem Informasi Puskesmas Umbulharjo II, 2016
b. Penyakit Potensial KLB
1) Pengendalian Penyakit
Kejadian penyakit dan terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB) sangat berkaitan
erat dengan beberapa hal sebagai berikut: 1) Adanya perubahan lingkungan yang
berakibat meluasnya tempat perindukan nyamuk penular demam berdarah; 2) mobilitas
penduduk yang cukup tinggi; 3) perubahan iklim yang menyebabkan musim hujan
lebih panjang dari musim kemarau, serta, 4) menurunnya perhatian dan kepedulian
masyarakat terhadap upaya penanggulangan malaria secara terpadu.
Kegiatan pencegahan dan pengendalian penyakit demam berdarah (DBD) di
Puskesmas Umbulharjo II Kota Yogyakarta antara lain penyuluhan DBD, survey jentik
per RT oleh kader jumantik, evaluasi community deal DBD, Pantauan Wilayah
Terpadu (Panter) dan gebyar jumantik tingkat kelurahan.
2) Pengendalian ISPA Pneumonia dan Diare
Sumber : Laporan Bulanan ISPA Puskesmas Umbulharjo II, 2016
Gambar 4.2. Kunjungan ISPA pneumonia pada penderita bayi dan balita di Puskesmas
Umbulharjo II Kota Yogyakarta
21 15
3
13
20 13
59
19 15 6
18
2013 2014 2015 2016
Muja Muju Semaki Tahunan
[RENCANA STAREGI BISNIS] [2017-2022]
PUSKESMAS UMBULHARJO II Page 31
Pada tahun 2016 data kunjungan ISPA Pneumonia pada penderita bayi dan balita
di Puskesmas Umbulharjo II Kota Yogyakarta mengalami kenaikan.
Sumber : Laporan Bulanan Diare Puskesmas Umbulharjo II, 2016
Gambar 4.3Data Jumlah Kasus Diare Ditangani di Puskesmas Umbulharjo II Kota
Yogyakarta
Dari tabel diatas dapat kita ketahui bahwa jumlah kasus diare di Wilayah kerja
Puskesmas Umbulharjo II Kota Yogyakarta tahun 2012 mengalami penurunan
dibandingkan tahun 2011 namun kembali terjadi kenaikan sejumlah 53 kasus di tahun
2013, 50 kasus pada tahun 2014 dan kenaikan sejumlah 91 kasus pada tahun 2015 dan
mengalami penurunan sejumlah 264 kasus pada tahun 2016. Penyakit diare sangat erat
hubungannya dengan lingkungan serta perilaku, dikaitkan dengan kebiasaan cuci
tangan sebelum makan dan sesudah buang air.
3) Status Gizi
Sasaran Pemantauan Status Gizi pada tahun 2016 ada 955 anak. Berdasarkan
indikator BB/U terdapat gizi anak dengan status gizi baik 888 anak, anak dengan status
gizi lebih 39 anak, anak dengan status gizi buruk 2 anak, dan anak dengan status gizi
kurang 26 anak.
Diagram proporsi Pemantauan Status Gizi (PSG) berdasarkan indikator BB/U pada
balita di wilayah kerja Puskesmas Umbulharjo II berdasarkan indikator antropometri
bisa dilihat pada gambar berikut :
528
447500
550
641
377
0
100
200
300
400
500
600
700
2011 2012 2013 2014 2015
2016
[RENCANA STAREGI BISNIS] [2017-2022]
PUSKESMAS UMBULHARJO II Page 32
Sumber : Register Gizi Puskesmas Umbulharjo II, 2016
Gambar 4.4. Hasil Cakupan Pemantauan Status Gizi Balita
Berdasarkan Indikator (BB/U)
Berdasarkan indikator BB/TB terdapat gizi anak dengan status gizi normal 815
anak, anak dengan status gizi gemuk 46 anak, anak dengan status gizi kurus 61 anak, dan
anak dengan status gizi sangat kurus 9 anak.
Diagram proporsi Pemantauan Status Gizi (PSG) berdasarkan indikator BB/TB
pada balita di wilayah kerja Puskesmas Umbulharjo II Kota Yogyakarta berdasarkan
indikator antropometri bisa dilihat pada gambar berikut :
Sumber : Register Gizi Puskesmas Umbulharjo II, 2016
Gambar 4.5 Hasil Cakupan Pemantauan Status Gizi Balita
Berdasarkan Indikator (BB/TB)
Berdasarkan indikator TB/U terdapat gizi anak dengan statusgizi normal 812 anak,
anak dengan status gizi tinggi 76 anak, anak dengan status gizi sangat pendek 6 anak, dan
anak dengan status gizi pendek 37 anak.
9 (1%)61 (7%)
815 (87%)
46 (5%)
HASIL PSG BERDASARKAN INDIKATOR BB/UBULAN AGUSTUS TAHUN 2016
Sangat Kurang Kurang Baik Lebih
6 (1%)37 (4%)
812 (87%)
76 (8%)
HASIL PSG BERDASARKAN INDIKATOR BB/TBBULAN AGUSTUS TAHUN 2016
Sangat Kurus Kurus Normal Gemuk
[RENCANA STAREGI BISNIS] [2017-2022]
PUSKESMAS UMBULHARJO II Page 33
Diagram proporsi Pemantauan Status Gizi (PSG) berdasarkan indikator TB/U pada
balita di wilayah kerja Puskesmas Umbulharjo IIKota Yogyakarta berdasarkan indikator
antropometri TB/U bisa dilihat pada gambar berikut :
Sumber : Register Gizi Puskesmas Umbulharjo II, 2016
Gambar 4.6. Hasil Cakupan Pemantauan Status Gizi Balita Berdasarkan Indikator (TB/U)
Indikator TB/U memberikan indikasi masalah gizi yang sifatnya kronis sebagai
akibat dari keadaan yang berlangsung lama, misalnya kemiskinan, perilaku hidup sehat
dan pola asuh/ pemberian makan yang kurang baik dari sejak anak dilahirkan yang
mengakibatkan anak menjadi pendek.
3. Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
a. Pengendalian Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)
Upaya pemberantasan demam berdarah terdiri dari 3 hal yaitu: 1) peningkatan
kegiatan surveilans penyakit dan surveilans vektor ; 2) diagnosis dini dan pengobatan
dini; dan 3) peningkatan upaya pemberantasan vektor penular penyakit DBD. Upaya
pemberantasan vektor ini yaitu dengan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan
pemeriksaan jentik berkala. Keberhasilan kegiatan PSN dapat diukur dengan Angka
Bebas Jentik (ABJ)
Angka Bebas Jentik (ABJ) sebagai tolak ukur upaya pemberantasan vektor
menunjukkan tingkat partisipasi masyarakat dalam mencegah DBD. Angka bebas jentik
2013 - 2016 di wilayah kerja Puskesmas Umbulharjo II Kota Yogyakarta diperlihatkan
pada tabel 4.3 berikut :
Tabel 4.3 Angka Bebas Jentik di Wilayah Kerja Puskesmas Umbulharjo IItahun 2013 – 2016
TAHUN ABJ (%)
2013 92,36
2014 91,91
2015 89,20
16 (2%) 82 (9%)
814 (87%)
19 (2%)
HASIL PSG BERDASARKAN INDIKATOR TB/UBULAN AGUSTUS TAHUN 2016
Sangat Pendek Pendek Normal Tinggi
[RENCANA STAREGI BISNIS] [2017-2022]
PUSKESMAS UMBULHARJO II Page 34
2016 93,96
Sumber : Register Kesehatan Lingkungan Puskesmas Umbulharjo II, 2016
Gambar 4.7 Jumlah Penderita DBD dan CFR di Wilayah Puskesmas Umbulharjo II Tahun 2012 – 2016
Gambar 4.8 Jumlah Penderita DBD Menurut Kelurahan dan Wilayah Kerja Puskesmas Umbulharjo II Tahun 2012 – 2016
4. Upaya Pengobatan
2012 2013 2014 2015 2016
SEMAKI 9 7 6 10 19
MUJA-MUJU 5 34 14 42 34
TAHUNAN 14 9 14 22 35
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
Pen
der
ita
JUMLAH PENDERITA DBD PER KELURAHAN DI WILAYAH PUSKESMAS UH 2 TAHUN 2012-2016
28
48
25
58
88
0 0
1 1
0
0
0
0
1
1
1
1
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
GRAFIK : JUMLAH PENDERITA DBD & CFR DI WILAYAH PUSKESMAS UH II TH.2012 - 2016
Penderita Meninggal
JML CFJML CFJML CFJML CF
[RENCANA STAREGI BISNIS] [2017-2022]
PUSKESMAS UMBULHARJO II Page 35
Kegiatan yang dilaksanakan adalah pelayanan kesehatan dasar termasuk pelayanan
kegawatdaruratan dan rujukan. Kegiatan pokok yang tercakup dalam upaya pelayanan
pengobatan adalah :
a. Jam Pelayanan Pendaftaran
Senin – Kamis : 07.30 – 12.00
Jum’at : 07.30 – 10.00
Sabtu : 07.30 – 11.00
b. Jenis Pelayanan
Klinik Umum : Senin s/d Sabtu
Klinik Gigi : Senin s/d Sabtu
Klinik KIA
Ibu Hamil : Senin &Selasa
Imunisasi Bayi : Rabu ( khusus BCG Rabu minggu ke 2 & 4)
Imunisasi TT : Senin s.d Rabu
KB : Kamis
c. Pelayanan Penunjang meliputi:
Farmasi : Senin s/d Sabtu
Laboratorium : Senin s/d Sabtu
Konsultasi Kes. Lingkungan : Senin s/d Sabtu
Konsultasi Gizi : Senin s/d Sabtu
Konsultasi Psikologi : Senin s/d Sabtu
d. Pelayanan Luar Gedung
Pelayanan luar gedung Puskesmas Umbulharjo II dilakukan dengan jalan
puskesmas keliling yang biasanya dipadukan dengan kunjungan ke posyandu dengan
sasaran usia lanjut maupun bayi/balita.Posyandu dilaksanakan sesuai dengan jadwal
yang telah ditentukan di masing-masing Posyandu pada setiap RW di wilayah kerja
Puskesmas Umbulharjo II. Kegiatan yang memberdayakan peran kader wilayah ini juga
melayani pemeriksaan kesehatan dan pengobatan.
Disamping kegiatan posyandu yang melibatkan seluruh pegawai, Puskesmas
Umbulharjo II aktif melaksanakan kegiatan P3K pada berbagai kegiatan.
e. Pelayanan kegawatdaruratan
Selama ini pelayanan kegawatdaruratan ditangani sebatas kemampuan dan
kompetensi Puskesmas.
Hasil kegiatan pelayanan pengobatan yang dilaksanakan di Puskesmas
Umbulharjo II Kota Yogyakarta tahun 2016 dapat dilihat pada gambar 4.21 berikut :
[RENCANA STAREGI BISNIS] [2017-2022]
PUSKESMAS UMBULHARJO II Page 36
Sumber : Sistem Informasi Puskesmas Umbulharjo II, 2016
Gambar 4.9 Jumlah Kunjungan Pasien Berdasarkan Klinik Tahun 2016
Jika dihitung rata - rata kunjungan pasien per bulan berdasarkan klinik tujuan adalah
sebagai berikut:
Klinik Umum : 2146 pasien per bulan
Klinik Gigi : 317 pasien per bulan
Klinik KIA : 271 pasien per bulan
Laboratorium : 324 pasien per bulan
C. ANALISIS ISU STRATEGIS
1. Kondisi Lingkungan yang Mempengaruhi Pencapaian Kinerja
Kondisi lingkungan meliputi kondisi Internal dan eksternal, dan untuk mengetahui seberapa
besar faktor-faktor yang mempengaruhi Pencapaian kinerja organisasi diperlukan analisis SWOT.
Dalam analisis SWOT, organisasi menilai kekuatan terhadap kelemahannya, dan peluang terhadap
ancaman dari pesaing. Ada 4 kuadran posisi organisasi hasil analisis SWOT Analisis SWOT
didasarkan pada peninjauan dan penilaian atas keadaan-keadaan yang dianggap sebagai kekuatan
(strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunity), dan ancaman (threat). Setelah diketahui
gambaran mengenai posisi / keadaan organisasi saat ini, maka akan dapat ditentukan beberapa
alternatif langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kinerja organisasi pada masa
yang akan datang dengan cara memaksimumkan kekuatan dan memanfaatkan peluang yang ada serta
meminimumkan kelemahan dan mengatasi ancaman yang dihadapi.
UMUM GIGI KIA LABORAT
Series1 2146 317 271 324
[RENCANA STAREGI BISNIS] [2017-2022]
PUSKESMAS UMBULHARJO II Page 37
Dalam bentuk diagram, gambaran perusahaan pada saat ini berdasarkan analisis SWOT dapat
ditunjukkan sebagai berikut:
Anatomi Kuadran
a) Kuadran I
Dalam hal perusahaan pada posisi ini maka pengembangan dan pertumbuhan secara agresif sangat
terbuka karena organisasin memiliki kekuatan dan peluang yang cukup untuk itu. Pengembangan
yang dapat dilakukan antara lain dengan hal-hal sebagai berikut:
1) Penetrasi pasar, yakni meningkatkan volume usaha dengan upaya pemasaran yang lebih agresif
pada pasar yang telah ada (meningkatkan penguasaan pasar/pangsa pasar).
2) Pengembangan pasar, yakni meningkatkan volume usaha dengan upaya meluaskan pasar
(membuka pasar baru / segmentasi pasar).
3) Pengembangan produk, yakni meningkatkan volume usaha dengan mengembangkan produk-
produk baru baik penyempurnaan produk untuk pasar yang telah ada maupun penciptaan produk
baru.
b) Kuadran II
Organisasi yang ada pada kuadran ini akan tetap masih dapat berkembang / tumbuh apabila secara jeli
mampu memilih peluang dalam bersaing dengan menekan kelemahan yang ada. Beberapa pilihan
untuk berkembang antara lain dengan memperbaiki mutu layanan, pemberlakuan tarif yang kompetitif
(pricing policy), dan sebagainya.
c) Kuadran III
Organisasi yang berada pada kuadran ini kemungkinan untuk tumbuh / berkembang sangat kecil
bahkan organisasi terancam pailit, karena dihadapkan pada ancaman dengan berbagai kelemahan yang
dimiilikinya.
d) Kuadran IV
Organisasi yang berada di kuadran ini agar dapat tumbuh / berkembang harus melakukan upaya-upaya
diversifikasi usaha dengan cara pengayaan usaha atau menonjolkan produk unggulan tertentu, karena
beberapa kekuatan yang dimiliki akan berhadapan dengan beberapa ancaman yang menghadang, dan
Aggressive
Maintenance
Selective
Maintenance
Peluang
Stable
Growth
Conglomerat
Diversification
Turn Arround
Giurella
Kelemahan
n
I
GROWTH
II
STABIL
Rapid
Growth
III
DEFENSIF
IV
DIVERSIFIKASI Ancaman
Nice Concentric
diversification
Kekuatan
Y
X
[RENCANA STAREGI BISNIS] [2017-2022]
PUSKESMAS UMBULHARJO II Page 38
semakin ekstensif terutama dengan diberlakukannya globalisasi ekonomi di segala bidang tidak
terkecuali bisnis kesehatan.
Analisis SWOT
1. Analisis Internal (SW)
a. Sumberdaya Manusia
No Obyek Yang dianalisa
Kekuatan
( S )
Kelemahan
( W )
1 2 3 -1 -2 -3
1 Jumlah pegawai belum sesuai analisa jabatan V
2 76% berstatus PNS V
3 IGD, Poli Umum, Gigi dilayani dokter /
dokter gigi V
4 90% Bidan D3 V
5 50% Paramedis D3 V
6 Tenaga Fungsional lain lengkap V
7 Staf Administrasi kurang lengkap V
8 Kasir belum ada V
9 Tenaga rumah tangga cukup V
10 Tenaga keamanan (satpam) belum ada V
11 Tenaga teknis pemeliharaan cukup V
12 Sikap terhadap perubahan V
13 Kedisiplinan V
14 Komitmen pegawai terhadap Puskesmas V
JUMLAH 1 8 12 -2 -4 -3
TOTAL 21 -7
NILAI 14
b. Jenis Pelayanan dan mutu pelayanan
No Obyek Yang dianalisa
Kekuatan
( S )
Kelemahan
( W )
1 2 3 -1 -2 -3
1 Pelayanan Dasar sesuai standart V
2 Pelayanan pengembangan ada V
3 Pelayanan inovasi (Konsul Psikologi) ada V
4 Administrasi Pelayanan jamkes bervariasi V
5 Waktu tunggu lama V
6 Pelayanan UKM berjalan cukup baik V
JUMLAH 1 2 6 -2 -3
TOTAL 9 -5
NILAI 4
[RENCANA STAREGI BISNIS] [2017-2022]
PUSKESMAS UMBULHARJO II Page 39
c. Sarana Prasarana
No Obyek Yang dianalisa
Kekuatan
( S )
Kelemahan
( W )
1 2 3 -1 -2 -3
1 Lahan strategis V
2 Lahan luas V
3 Mudah dijangkau V
4 Penataan ruang (termasuk ruang pelayanan)
belum optimal V
6 Alat medis dalam jenis dan jumlah lengkap V
7 Perawatan alat cukup V
8 Sarana fisik cukup V
9 Sarana transportasi cukup V
10 Inventaris kantor kurang V
11 Simpus belum optimal V
12 Soft ware dan perangkat hukum lengkap V
JUMLAH 1 4 12 -4 -6
TOTAL 17 -10
NILAI 7
d Dana
No Obyek Yang dianalisa
Kekuatan
( S )
Kelemahan
( W )
1 2 3 -1 -2 -3
1 In come memenuhi target pendapatan V
2 Adanya dana Hibah, BOK V
JUMLAH 6
TOTAL 6 0
NILAI 6
Rangkuman Analisis SW (faktor internal)
No Obyek Yang dianalisa Penilaian
Kekuatan Kelemahan Nilai
1 Sumber Daya Manusia 21 -7 14
2 Jenis pelayanan dan mutu pelayanan 9 -5 4
3 Sarana prasarana 17 -10 7
4 Dana 6 0 6
JUMLAH 53 -22 31
2. Analisis Eksternal (OT)
a. Sosial budaya masyarakat / Sumber Daya Manusia
[RENCANA STAREGI BISNIS] [2017-2022]
PUSKESMAS UMBULHARJO II Page 40
No Obyek Yang dianalisa
Peluang
( O )
Ancaman
( T )
1 2 3 -1 -2 -3
1 Jumlah penduduk relatif banyak V
2 Jumlah Pasangan Usia Subur banyak V
3 Jumlah Balita banyak V
4 Jumlah Gakin jiwa V
5 Budaya gotong royong V
6 Budaya PHBS kurang V
7 Budaya paternalistik V
8 Adat merti Code / Dewa Brata V
9 Kecamatan sehat V
10 Kelurahan Siaga V
11 Hubungan Lintas sektoral cukup baik V
12 Dukungan Kader dan TOMA cukup
baik V
13 Dukungan LSM cukup baik
(Padmaya, Tagana, dll) V
JUMLAH 0 2 30 0 -4
TOTAL 32 -4
NILAI 28
b. Sarana dan Prasarana
No Obyek Yang dianalisa Peluang (O ) Ancaman (T)
1 2 3 -1 -2 -3
1 Bangunan inti merupakan situs
budaya V
2 Pemanfaatan Sarpras untuk pihak lain V
3 Bantuan sarana dan prasarana dari
pihak lain yang tidak mengikat V
JUMLAH 2 -2
TOTAL 2 -2
NILAI 0
c. Ekonomi
No Obyek Yang dianalisa
Peluang
( O )
Ancaman
( T )
1 2 3 -1 -2 -3
1 Tingkat pendapatan masyarakat V
2 Fluktuasi harga bahan pokok, Obat
dan Alkes V
3 Kenaikan harga BBM dan Gas V
JUMLAH 3 -2
TOTAL 3 -2
NILAI 1
[RENCANA STAREGI BISNIS] [2017-2022]
PUSKESMAS UMBULHARJO II Page 41
d. System peraturan dan kebijakan
e. Pesaing
No Obyek Yang dianalisa
Peluang
( O )
Ancaman
( T )
1 2 3 -1 -2 -3
1 UU no 8 thn 1999 ttg Perlindungan Konsumen. V
2 UU no 1 thn 2004 ttg Perbendaharaan Negara V
3 UU no 29 thn 2004 ttg Praktek Kedokteran V
4 PP no 74 thn 20 ttg Pengelolaan keuangan
BLU V
5 Permendagri no 61 thn 2007 ttg Pedoman
teknis pengelolaan keuangan BLUD V
6
Permendagri no 59 thn 2007 ttg Perubahan
Permendagri nomor 13 thn 2006 ttg
pengelolaan keuangan daerah
V
7 Keputusan Menkes No
128/Menkes/SK/II/2004 V
8 SE Mendagri no 900/2759/SK thn 2008 V
9 Perda no 59 thn 2015 ttg Tarif BLUD UPT
Puskesmas V
10 Standarisasi harga V
11 Kebijakan sirkulasi anggaran (APBD, BOK,
Jamkes) V
12
Perbedaan peraturan pertanggungjawaban yang
berbeda antara pusat dan daerah (BOK,
Jamkesmas)
V
JUMLAH 2 21 -2 -6
TOTAL 23 -8
NILAI 15
No Obyek Yang dianalisa
Peluang
( O )
Ancaman
( T )
1 2 3 -1 -2 -3
1 Terdapat 2 Institusi layanan kesehatan
pesaing (RS) V
2 Terdapat Balai Pengobatan Swasta dan RB V
3 Terdapat Apotik Swasta dan Toko Obat V
4 Terdapat .... pengobatan tradisional V
5 Promosi oleh pesaing V
6 Kerjasama operasional dngan pesaing V
7 Lokasi RS dan antar Puskesmas relatif dekat V
JUMLAH 2 -5 -2
TOTAL 2 -7
NILAI -5
[RENCANA STAREGI BISNIS] [2017-2022]
PUSKESMAS UMBULHARJO II Page 42
Rangkuman Analisis OT (faktor eksternal)
Posisi Puskesmas dalam SWOT Analisis SW dan OT
Terlihat dari hasil analisis SWOT, Posisi Puskesmas Umbulharjo II di Kuadran I, atau pada kuadran
Agressive tumbuh
Analisis eksternal dan internal dengan cara pembobotan dan sudut pandang yang berbeda terhadap
posisi Puskesmas Umbulharjo IIsebagai berikut :
No Obyek Yang dianalisa Penilaian
Peluang Ancaman Nilai
1 Sosial budaya / SDM 32 -4 28
2 Sarana dan Prasarana 2 -2 0
3 Ekonomi 3 -2 1
4 System peraturan dan kebijakan 23 -8 15
5 Pesaing 2 -7 -5
JUMLAH 62 -23 39
Kekuatan
45 (39,45)
Ancaman Peluang 39
Kelemahan
[RENCANA STAREGI BISNIS] [2017-2022]
PUSKESMAS UMBULHARJO II Page 43
a. Faktor internal SWOT
Hasil Identifikasi Faktor Internal
No. Bidang identifikasi Kekuatan (Strenght) Kelemahan (Weakness)
1. Pelayanan 1. Tersedianya pelayanan
kegawatdaruratan,
homecare, dan UKM.
2. Pelayanan Laboratorium
dengan fotometer
3. Sarana Penunjang Pelaya
nan cukup tersedia.
1. Pelayanan laboratoriumyang
belum 24 jam.
2. Organisasi dan SDM 1. Puskesmas sebagai unit
pelaksana teknis daerah.
2. Sebagian besar kualifikasi
SDM sesuai kompetensi
3. Jumlah tenaga medis dan
paramedis cukup
1. Resistensi perubahan bagi
sebagian SDM
2. Reward dan punishment belum
optimal
3. Keuangan 1. Adanya subsidi dari
Pemerintah
2. Adanya kewenangan
menarik retribusi
pelayanan
1. Sistem pembayaran retribusi
belum optimal
2. Sistem pengelolaan dan
sirkulasi keuangan belum
optimal.
3. Belum ada tenaga akuntan
4. Sarana / prasarana 1. Sarana/prasarana
penunjang memadai.
2. Jumlah dan macam alat
cukup.
1. Lahan parkir kurang memadai
2. Tata ruang bangunan kurang
representatif
b. Faktor Eksternal SWOT
Identifikasi faktor eksternal dilakukan secara profesional adjugement terhadap empat
bidang yang dianggap berpengaruh bagi Puskesmas untuk mengetahui peluang dan ancaman yang
dihadapi saat ini. Dari hasil pengamatan dan profesional adjugement yang dilakukan diperoleh
hasil sebagai berikut:
Hasil Identifikasi Faktor Eksternal
No. Bidang identifikasi Opportunity (Peluang) Ancaman (Threat)
1. Pelayanan 1. Jenis kebutuhan pelayanan
kesehatan berkembang
2. Adanya peluang rujukan
masuk pelayanan
psikologi
3. Adanya peluang rujukan
masuk Pelayanan
Laboratorium
4. Peluang diversifikasi
produk pelayanan
1. Tuntutan Pelayanan prima dari
masyarakat
2. Adanya pesaing pelayanan
sejenis yang lebih menjanjikan
3. Semakin banyaknya institusi
pelayanan kesehatan swasta
2. Organisasi dan SDM 1. Peluang kerja sama
dengan pihak III
2. Perubahan status sebagai
pelaksana PPK-BLU
3. Adanya kepercayaan
institusi lain bekerja sama
untuk program diklat
1. Rekrutment pegawai oleh
pemerintah
2. Adanya keinginan pegawai
mencari kesejahteraan pada
institusi lain
3. Keuangan 1. Peluang perubahan pola
pengelolaan keuangan
lebih mandiri dan fleksibel
2. Peluang pengembangan
UBS (Unit Bisnis
Strategis)
3. Masih adanya subsidi
1. Subsidi pemerintah semakin
berkurang
2. Pola tarif kurang
menguntungkan
3. Terdapat piutang dengan
tempo yang tidak menentu
[RENCANA STAREGI BISNIS] [2017-2022]
PUSKESMAS UMBULHARJO II Page 44
pemerintah untuk
pembiayaan masyarakat
miskin
4. Sarana / prasarana 1. Pengembangan fasilitas
2. Kerja sama pemanfaatan
sarana/prasarana dengan
pihak III
3. Bantuan peralatan dari
pemerintah dan pihak III
1. Status lahan dapat diambil alih
oleh pemerintah
2. Kerusakan Sarana / prasarana
3. Sarana/prasarana tertinggal
perkembangan IPTEK
c. Pembobotan
Pembobotan dalam prosentase (%) dilakukan terhadap faktor dan subfaktor baik internal
maupun eksternal untuk setiap bidang didasarkan pada besarnya pengaruh bidang tersebut
terhadap kinerja Puskesmas. Adapun bobot masing-masing faktor / bidang adalah sebagai
berikut:
1. Pelayanan = 35% (0,35)
2. Organisasi dan SDM = 25% (0,25)
3. Keuangan = 20% (0,2)
4. Sarana/prasarana = 20% (0,2)
Adapun pembobotan subfaktor (indikator) akan ditentukan kemudian setelah dilakukan
adjugement lebih lanjut dalam tahap evaluasi dan dapat dilihat dalam tabel penghitungan.
Sedangkan skor rating terhadap masing-masing indikator (subfaktor) dengan skala 1—5 sebagai
berikut:
Skor 5 = sangat kuat
Skor 4 = kuat
Skor 3 = cukup
Skor 2 = lemah
Skor 1 = sangat lemah
Untuk strength (kekuatan) dan opportunity (peluang) bernilai positif, sedangkan untuk weakness
(kelemahan) dan threat (ancaman) bernilai negatif.
d. Penentuan Posisi
1. Nilai Kekuatan (strength)
No. Uraian
Bobot Rating
(C)
Nilai
(D)=
AXBXC Faktor (A) Subfaktor (B)
1. Pelayanan 0,35
1. Tersedianya pelayanan kegawat
daruratan dan homecare dan
UKM
0,35 0,25 5 0,437
2. Pelayanan Laboratorium dengan
fotometer. 0,35 0,15 4 0,210
3. Sarana Penunjang Pelayanan
cukup tersedia. 0,35 0,15 4 0,210
Jumlah 1.1 s/d 1.5 0,857
[RENCANA STAREGI BISNIS] [2017-2022]
PUSKESMAS UMBULHARJO II Page 45
2 Organisasi dan SDM 0,25
1. Puskesmas sebagai unit
pelaksana teknis daerah. 0,25 0,3 5 0,375
2. Sebagian besar kualifikasi SDM
sesuai kompetensi. 0,25 0,2 4 0,200
3. Jumlah tenaga medis dan
paramedis cukup 0,25 0,3 4 0,300
Jumlah 2.1 s/d 2.3 0,875
3 Keuangan 0,2
1. Adanya subsidi dari Pemerintah 0,2 0,6 5 0,600
2. Adanya kewenangan menarik
retribusi pelayanan 0,2 0,4 5 0,400
Jumlah 3.1. s/d 3.2 1,000
4 Sarana/prasarana 0,2
1. Sarana/prasarana penunjang
memadai. 0,2 0,3 4 0,240
2. Jumlah dan macam alat cukup 0,2 0,3 4 0,240
Jumlah 4.1 s/d 4.3 0,480
2. Nilai Kelemahan (weakness)
No. Uraian
Bobot Rating
(C)
Nilai
(D)=
AXBXC Faktor
(A)
Subfaktor
(B)
1. Pelayanan 0,35
1. Pelayanan laboratoriumyang belum
24 jam. 0,35 0,30 2 0,210
Jumlah 1.1 0,210
2. Organisasi dan SDM 0,25
1. Resistensi perubahan bagi sebagian
SDM 0,25 0,2 3 0,150
2.Reward dan punishment belum optimal 0,25 0,2 3 0,150
Jumlah 2.1 s/d 2.2 0,300
3 Keuangan 0,20
Sistem pembayaran retribusi belum
optimal. 0,20 0,3 3 0,180
Sistem pengelolaan dan sirkulasi
keuangan belum optimal. 0,20 0,3 3 0,180
Jumlah 3.1 s/d 3.4 0,360
4. Sarana/prasarana 0,20
1. Tata ruang bangunan kurang
representatif 0,20 0,3 3 0,180
Jumlah 4.1 s/d 4.2 0,180
3. Nilai Peluang (opportunity)
No. Uraian
Bobot Rating
(C)
Nilai
(D)=
AXBXC Faktor
(A)
Subfaktor
(B)
1. Pelayanan 0,35
1. Jenis kebutuhan pelayanan kesehatan
berkembang 0,35 0,25 4 0,350
[RENCANA STAREGI BISNIS] [2017-2022]
PUSKESMAS UMBULHARJO II Page 46
2. Adanya peluang rujukan masuk
pelayanan psikologi 0,35 0,25 4 0,350
3. Adanya peluang rujukan masuk
Pelayanan Laboratorium 0,35 0,15 4 0,210
4. Peluang diversifikasi produk
pelayanan 0,35 0,2 4 0,280
Jumlah 1.1 s/d 1.5 1,190
2. Organisasi dan SDM 0,25
1. Peluang kerja sama dengan pihak III 0,25 0,3 4 0,300
2. Perubahan status sebagai pelaksana
PPK-BLU 0,25 0,4 5 0,500
3. Adanya kepercayaan institusi lain
bekerja sama untuk program diklat 0,25 0,3 4 0,300
Jumlah 2.1 s/d 2.3 1,100
3. Keuangan 0,2
1. Peluang perubahan pola pengelolaan
keuangan lebih mandiri dan fleksibel 0,2 0,4 4 0,320
2. Peluang pengembangan UBS (Unit
Bisnis Strategis) 0,2 0,4 5 0,400
3. Masih adanya subsidi pemerintah
untuk pembiayaan masyarakat miskin 0,2 0,2 4 0,160
Jumlah 3.1. s/d 3.3 0,880
4. Sarana/prasarana 0,2
1. Pengembangan fasilitas 0,2 0,4 5 0,400
2. Kerja sama pemanfaatan
sarana/prasarana dengan pihak III 0,2 0,3 4 0,240
3. Bantuan peralatan dari pemerintah
dan pihak III 0,2 0,3 4 0,240
Jumlah 4.1 s/d 4.3 0,880
4. Nilai Ancaman (threat)
No. Uraian
Bobot Rating
(C)
Nilai
(D)=
AXBXC Faktor
(A)
Subfaktor
(B)
1. Pelayanan 0,35
1. Tuntutan Pelayanan prima dari
masyarakat 0,35 0,30 2 0,210
2. Adanya pesaing pelayanan sejenis
yang lebih menjanjikan 0,35 0,40 3 0,420
3. Semakin banyaknya institusi
pelayanan kesehatan swasta 0,35 0,30 2 0,210
Jumlah 1.1 s/d 1.3 0,840
2. Organisasi dan SDM 0,25
1. Rekruetment pegawai oleh
pemerintah 0,25 0,6 2 0,300
2. Adanya keinginan pegawai mencari
kesejahteraan pada institusi lain 0,25 0,4 3 0,300
Jumlah 2.1 s/d 2.2 0,600
3. Keuangan 0,2
1. Subsidi pemerintah semakin
berkurang 0,2 0,4 4 0,320
2. Pola tarif kurang menguntungkan 0,2 0,4 3 0,240
[RENCANA STAREGI BISNIS] [2017-2022]
PUSKESMAS UMBULHARJO II Page 47
3. Terdapat piutang dengan tempo yang
tidak menentu. 0,2 0,2 1 0,040
Jumlah 3.1 s/d 3.3 0,600
4. Sarana/prasarana 0,2
1. Status lahan dapat diambil alih oleh
pemerintah 0,2 0,3 1 0,060
2. Kerusakan Sarana / prasarana 0,2 0,4 3 0,240
3. Sarana/prasarana tertinggal
perkembangan IPTEK 0,2 0,3 3 0,180
Jumlah 4.1 s/d 4.3 0,480
Rekapitulasi Hasil Perhitungan SWOT
No. Faktor Kekuatan
(S)
Kelemaha
n (W)
Peluang
(O)
Ancaman
(T)
1. Pelayanan 0,857 0,210 1,190 0,840
2. Organisasi dan SDM 0,875 0,300 1,100 0,600
3. Keuangan 1,000 0,360 0,880 0,600
4. Sarana/prasarana 0,480 0,180 0,880 0,480
Jumlah 3,212 1,050 4,050 2,530
Selisih (S-W) dan (O-T) 2,162 1,520
Dari tabel Rekapitulasi Perhitungan SWOT diperoleh nilai selisih (S-W) sebesar (2,162) dan
selisih (O-T) sebesar (1,520). Selisih antara S dengan W sebagai nilai ordinat sumbu X dan
selisih antara O dengan T sebagai nilai ordinat sumbu Y dalam grafik kartesius untuk
menggambarkan posisi Puskesmas. Dengan demikian diperoleh titik koordinat [X , Y ] yaitu
[(2,162), (1,520)] sehingga posisi Puskesmas berada pada kuadran I (Growth). Dalam posisi
demikian berarti menghadapi kesempatan untuk berkembang dan bertahan hidup atau sebagai
market leader. Dengan diagram kartesius dapat digambarkan sebagai berikut:
peluang
II I
STABIL GROWTH
1,520
X Kekuatan
Kelemahan 2,162
III IV
DEFENSIF DIVERSIFIKASI
Y Ancaman
[RENCANA STAREGI BISNIS] [2017-2022]
PUSKESMAS UMBULHARJO II Page 48
Dari hasil analisis, Puskesmas pada posisi pertumbuhan (agresif), namun lebih dekat kearah
sumbu datar, sehingga ada peringatan khusus untuk tetap menjaga pertumbuhan sehingga bisa
ke arah kuadran II
Penjelasan Analisis SWOT pada faktor Eksternal dan Internal
Kinerja yang telah dapat dicapai sampai dengan saat ini sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor
baik yang bersumber pada internal maupun dari eksternal. Strategi organisasi dalam mencapai target
mengedepankan aspek Pelayanan, Pengerahan SDM, Organisatoris, Keuangan dan Promosi.
Kebijakan manajemen yang diambil dalam pencapaian kinerja adalah mengembangkan partisipasi
aktif dari semua komponen Puskesmas dalam pelayanan, dan pembagian tugas sesuai dengan profesi,
kompetensi, dan ketrampilan yang dimiliki. Artinya dalam penempatan tenaga semacam paramedic,
dilihat dari kompetensi dan kemampuan, yang kemudian ditempatkan pada ruang dan unit pelayanan
yang sesuai. Selain itu kebijakan lain yang diambil adalah dengan mengadakan rotasi ketenagaan.
Guna memelihara dan meningkatkan kompetensi personil dalam menjaga mutu layanan ditempuh
dengan cara pendidikan dan pelatihan serta meningkatkan kesejahteraan karyawan.
Masyarakat sebagai pengguna sekaligus sebagai pemilik Puskesmas, diikutkan dalam
pemecahan masalah pelayanan yang ada, dan dibahas bersama dalam forum temu pelanggan, selain
itu kritik mengenai pelayanan yang ada dipakai sebagai dasar untuk peningkatan pelayanan.
Strategi yang diambil dalam mencapai kinerja pelayanan memakai pelayanan prima, yaitu
strategi yang mengedepankan pelayanan yang bermutu, diikuti dengan semangat etos kerja yang
tinggi, ramah, sehingga warga bangga akan Puskesmas. Dalam mencapai kinerja juga ditempuh
inovasi layanan dan cara pelayanan, dimana semua pelayanan tersebut terjangkau oleh semua lapisan
masyarakat.
Dalam mencapai kinerja, juga mengedepankan aspek kerjasama semua lini, lintas program dan
lintas sektor, dengan menyediakan sarana prasarana yang aman, apik dan asri sehingga nyaman
ditempati. Juga ditempuh upaya rujukan pasien maupun specimen, sehingga tercipta pelayanan pasien
yang paripurna dan akhirnya informasi semua kegiatan Puskesmas Umbulharjo II dapat diakses oleh
pihak-pihak yang berkepentingan.
Pendekatan strategi pelayanan prima tersebut mencakup kondisi internal dan eksternal yang antara
lain sebagai berikut :
1. Kondisi Internal
a. Pelayanan
Puskesmas yang merupakan pusat pelayanan masyarakat, dalam menyelenggarakan
upaya kesehatan mengacu kepada KEMENKES RI No 128/MENKES/SK/II/2004 tentang
kebijakan dasar Pusat Kesehatan Masyarakat. Puskesmas yang sebagai pusat penyelenggaraan
kesehatan strata pertama,menyelenggarakan:
1. Pelayanan kesehatan perorangan
Pelayanan kesehatan perorangan yaitu pelayanan yanng bersifat individu. Pelayanan
tersebut antara lain poli umum, poli gigi, poli lansia, poli KIA dan KB, laboratorium,
radiologi, layanan konsultasi psikologi, sanitasi serta gizi. Selain itu Puskesmas
Umbulharjo II juga mempunyai layanan rawat inap khusus persalinan. Semua pelayanan
[RENCANA STAREGI BISNIS] [2017-2022]
PUSKESMAS UMBULHARJO II Page 49
yang dimiliki Puskesmas Umbulharjo IItersebut diharapkan dapat berjalan optimal,
sehingga dapat menunjang visi dan misi yang telah ditetapkan oleh puskesmas.
2. Pelayanan kesehatan masyarakat.
Pelayanan kesehatan masyarakat adalah pelayanan kesehatan yang bersifat publik
yang bertujuan memelihara dan meningkatkan kesehatan, serta mencegah penyakit di
masyarakat.
Pelayanan kesehatan masyarakat ini meliputi; promosi kesehatan, pemberantasan
penyakit, penyehatan lingkungan, perbaikan gizi, peningkatan kesehatan keluarga, usaha
kesehatan sekolah.
b. Organisasi
Puskesmas Umbulharjo II merupakan lembaga teknis daerah, secara kelembagaan
sebagai UPT, berada langsung dibawah Dinas Kesehatan. Secara umum tidak banyak
berperan dalam menentukan kebijakan kesehatan di Kota Yogyakarta, karena kewenangan
ada pada Dinas Kesehatan.
Secara organisatoris, dari sudut pandang eselonisasi, lebih banyak sebagai pelaksana
teknis, sehingga masih mempunyai kelemahan dalam bargaining dengan pemerintah dalam
hal pencarian dana-dana, dan sumber daya lainnya. Dengan keterbatasan tersebut puskesmas
dalam melakukan pelayanan kesehatan mengalami berbagai hambatan. Sebagai contoh dalam
hal penambahan tenaga, Puskesmas Umbulharjo II yang notabene terdapat kekurangan
tenaga, akan susah untuk perekrutan tenaga baru, dikarenakan penambahan tenaga baru harus
melalui jalur pengajuan ke dinas kesehatan, dan untuk realisasi harus menunggu waktu yang
cukup lama,untuk adanya penambahan tenaga pegawai negeri sipil. Pelayanan puskesmas
harus tetap berjalan, sedangkan untuk tenaga yang diperlukan,belum dapat terpenuhi secara
cepat.
c. Sumber Daya Manusia
Faktor sumberdaya manusia di Puskesmas sangat dominan. Dokter berperan utama
dalam pelayanan, sehingga dalam mencapai kinerja yang telah ditentukan, mengedepankan
kecepatan pelayanan dan kelangsungan. Dengan demikian strategi yang diambil yaitu dengan
menyediakan dokter umum untuk setiap hari pelayanannya. Tenaga non medis juga sangat
diperlukan untuk mendukung kelancaran pelayanan puskesmas Umbulharjo II. Tenaga non
medis yang diperlukan yaitu, tenaga teknis untuk peralatan serta perlengkapan pendukung
pelayanan puskesmas Umbulharjo II.
d. Sarana Prasarana
Dalam mencapai target kinerja, Puskesmas dilengkapi dengan sarana-prasarana yang
mencukupi, terutama untuk pelayanan rawat jalan.
Kehandalan dan keamanan sarana-prasarana yang ada sangat mendukung dalam kinerja
Puskesmas.Untuk pengembangan layanan baru, telah diupayakan menyediakan sarana
prasarana pendukung layanan, sehingga pada saat operasional sudah tidak terkendala sarana.
[RENCANA STAREGI BISNIS] [2017-2022]
PUSKESMAS UMBULHARJO II Page 50
Kendala lain dalam bidang sarana prasarana khususnya untuk alat-alat medis dengan
teknologi tinggi yang berpotensi menghambat kinerja adalah biaya pemeliharaan, yang
umumnya mahal, dan kadang tidak tersedia suku cadangnya.
e. Standard Prosedur Operasional
Dalam melakukan pelayanan yang optimal, Puskesmas Umbulharjo IItelah mempunyai
Prosedur standar kerja, Petunjuk pelaksanaan, Petunjuk Teknis. Adanya standard prosedur
tersebut memudahkan setiap unit puskesmas dalam menjalankan pelayanan, sesuai dengan
standard profesi dan kode etik profesi, sehingga pelayanan berjalan sesuai visi misi
puskesmas Umbulharjo II.
f. Keuangan
Bahwa operasional Puskesmas memerlukan dana yang besar untuk memenuhi
kebutuhan pembiayaan pembelian obat, bahan medis habis pakai, jasa pelayanan, bahan
makan pasien, operasional kendaraan, pemeliharaan, gaji karyawan dan lain sebagainya.
Untuk itu selain dibiayai dari dana pendapatan puskesmas sendiri, puskesmas masih
mendapatkan subsidi dari pemerintah.
Sirkulasi keuangan di puskesmas Umbulharjo II, dalam pengelolaannya mengalami berbagai
kendala. Kendala tersebut antara lain, untuk pencairan dana operasional puskesmas, tidak bisa
tepat waktu sesuai kebutuhan yang harus mengikuti aturan sirkulasi anggaran dari pemerintah
daerah untuk pencairannya.
2. Kondisi Eksternal
Pencapaian kinerja sangat dipengaruhi oleh peraturan perundang-undangan; kebijakan
pemerintah; keadaan persaingan; keadaan perekonomian daerah dan nasional; perkembangan
sosial budaya; dan perkembangan teknologi. Yaitu :
a. Undang-undang dan peraturan
1. Permendagri
Dalam aturan Menteri Dalam Negeri khususnya dalam penatausahaan keuangan,
semua pengeluaran belanja berdasarkan program dan kegiatan. Dalam format aturan
tersebut, bisa dimungkinkan penambahan program dan kegiatan berdasarkan
kewenangan dan kemampuan daerah. Namun dalam kenyataannya, pemerintah daerah
sangat restriksi dengan program dan kegiatan yang sudah ada di Permendagri. Dengan
demikian banyak program dan kegiatan upaya kesehatan perorangan yang tidak bisa
masuk dalam penganggaran. Hal ini menyulitkan manajemen dalam penganggaran
belanja.
2. Permenkeu
Dasar hukum pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum di daerah yang
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam pengelolaan dan pertanggungjawaban
daerah diatur dalam BAB XV Pasal 324, Pasal 325, Pasal 326, Pasal 327, Pasal 328
dan Pasal 329.
Pasal 68 dan Pasal 69 UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
telah membuka koridor baru kepada departemen/lembaga/provinsi/kabupaten/kota
[RENCANA STAREGI BISNIS] [2017-2022]
PUSKESMAS UMBULHARJO II Page 51
yang bertugas memberikan pelayanan publik seperti layanan kesehatan, pendidikan,
pengelolaan kawasan, lisensi untuk menerapkan pola pengelolaan keuangan yang
fleksibel melalui pembentukan Badan Layanan Umum yang diatur lebih lanjut dalam
PP 23 tahun 2005.
b. Peraturan Pemerintah dan Peraturan Daerah
Peraturan pemerintah tentang perumahsakitan negeri sampai saat ini belum begitu
jelas, yang ada baru rancangan. Sedangkan pemerintah daerah sesuai dengan Peraturan
pemerintah nomor 48 tahun 2007, Puskesmas masih dalam koridor lembaga teknis daerah.
Walaupun ada peraturan Menteri Dalam Negeri dan Peraturan Menteri Keuangan
tentang Badan Layanan Umum, namun aturan tersebut baru secara tegas untuk instansi
vertical.
c. Kondisi Ekonomi Daerah
Secara umum, ekonomi daerah Kota Yogyakarta tergolong daerah yang memiliki
kemampuan ekonomi menengah, sehingga dalam pengembangan pelayanan inovatif
mungkin akan terbentur dalam hal pentarifan.
d. Sosial Budaya Masyarakat
Warga Masyarakat Kota Yogyakarta, memiliki type atau berkarakteristik tradisionil,
sehingga budaya dan tradisi masyarakat masih cukup kental bahkan sangat dilestarikan.
Namun demikian ada beberapa perilaku tradisi yang masih kurang mendukung dalam
pembangunan kesehatan, dan efisiensi pengeluaran masyarakat.
e. Perkembangan Teknologi Kesehatan
Perkembangan teknologi kesehatan sangat pesat dan semakin canggih. Untuk institusi
pelayanan kesehatan yang mampu, mereka berlomba-lomba mengadakan alat-alat
kesehatan karena didukung pendanaan yang memudahkan inovasi dan diversifikasi
pelayanan kesehatan. Sementara Puskesmas umumnya masih terbatas dalam memperoleh
alat-alat kesehatan .
f. Perkembangan Teknologi Informasi
Teknologi informasi, mau tidak mau harus dikuasi oleh Puskesmas. Untuk perangkat
kerasnya, bagi kebanyakan Puskesmas daerah tidak ada kendala, namun dalam
pemeliharaan, software, petugas informasi dan pemeliharaannya membutuhkan dana yang
besar. Sementera kebanyakan SDM Puskesmas masih terbatas.
g. Tingkat Inflasi, dan Nilai Kurs
Tingkat inflasi mempengaruhi operasional puskesmas dalam mengadakan bahan
habis pakai untuk operasional pelayanan, walaupun secara tidak secara langsung berdampak
pada kinerja puskesmas, namun ada kekawatiran adanya pengurangan pendanaan dari
berbagai sumber pendapatan puskesmas, yang kemudian akan mengubah prediksi kinerja.
Nilai kurs rupiah terhadap mata usang asing utama juga memacu fluktuasi harga-harga
pasar terutama barang-barang untuk kesehatan dari luar negeri apalagi dengan seringnya
[RENCANA STAREGI BISNIS] [2017-2022]
PUSKESMAS UMBULHARJO II Page 52
kebijakan pemerintah dalam menaikkan harga BBM, yang membuat harga-harga domestik
melambung.
Dengan melihat posisi bisnis puskesmas, maka dapat disimpulkan bahwa pada
posisi tersebut menguntungkan, puskesmas mempunyai peluang dan sekaligus kekuatan
sehingga puskesmas dapat memanfaatkan peluang yang ada, serta mampu mengerahkan
semua sumberdaya yang masih menganggur dan belum optimal menjadi maksimal.
Puskesmas dapat memilih strategi yang mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif
dengan mengakomodir isue-isue yang relevan yang sesuai dengan Visi dan Misi Strategi
yang diterapkan antara lain :
1. Meningkatkan profesionalisme kualitas hasil pelayanan.
2. Meningkatkan pemahaman konsep paradigma sehat :
3. Meningkatkan dukungan sumber daya masyarakat.
4. Meningkatkan kerjasama yang baik, dengan lintas program, lintas sektoral serta pihak
terkait untuk meningkatkan kualitas pelayanan.
5. Meningkatkan sarana dan prasarana sesuai standar kesehatan
Isu-isu yang berada di Puskesmas Umbulharjo IIyaitu:
Perilaku hidup bersih dan sehat di wilayah kerja Puskesmas Umbulharjo IIyang masih
rendah.
Masih terdapat kematian ibu bersalin, bayi serta balita gizi buruk.
Wilayah kerja yang merupakan endemis penyakit menular seperti DBD, TBC, diare, Ispa
dan HIV.
Penduduk yang sangat padat, dan sebagian tinggal di daerah aliran sungai.
Banyaknya perguruan tinggi dan RS / fasilitas kesehatan lain, di wilayah kerja
Puskesmas Umbulharjo II.
Masih ada SDM yang belum memenuhi standar kebutuhan.
Adanya upaya kesehatan masyarakat yang berbasis pada masyarakat di wilayah kerja
Puskesmas Umbulharjo II.
A. Pencapaian kinerja
1. Kinerja non Keuangan :
a. Kinerja Pelayanan :
Dalam pelaksanaan kegiatan, Puskesmas Umbulharjo II mengacu pada Standar
Pelayanan Minimal ( SPM ) bidang kesehatan yang telah ditetapkan. Pada tahun
2008 dan 2009, SPM yang diacu berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan No 1457
/ MENKES / SK / X / 2003 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di
Kabupaten / Kota. Namun sejak tahun 2010, SPM yang dipakai bedasarkan Peraturan
Menteri Kesehatan RI Nomor 741 / MENKES / PER / VII / 2008 tentang Standar
[RENCANA STAREGI BISNIS] [2017-2022]
PUSKESMAS UMBULHARJO II Page 53
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten / Kota. SPM terbaru merupakan
dasar dari target bidang kesehatan untuk tahun 2017 – 2022.
Berikut ini adalah pencapaian pelayanan yang dilakukan Puskesmas Umbulharjo II
pada tahun 2015-2016:
1) Upaya pelayanan wajib ( 6 unsur ) :
a) KIA KB dan Ranap khusus persalinan
b) Perbaikan Gizi masyarakat.
c) Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular.
d) Promosi Kesehatan.
e) Kesehatan lingkungan.
f) Pengobatan.
- BP. BPU
- BP. BPG
- KIA/KB
- Laboratorium
- Obat
- Konsultasi
Hasil capaian kinerja non keuangan, 3 tahun sebelumnya: SPM (terlampir)
2) Upaya pelayanan Pengembangan :
a) Kesehatan usia lanjut.
b) Kesehatan Gilut.
c) Perawatan kesehatan masyarakat.
d) Kesehatan jiwa.
e) Pembinaan Battra.
f) Kesehatan mata
b. Kinerja pendukung pelayanan :
1) Manajemen Operasional Puskesmas.
2) Manajemen Alat dan Obat.
3) Manajemen Keuangan.
4) Manajemen Ketenagaan.
5) Pendukung lainnya.
Tabel Kinerja Pendukung Pelayanan.
NO JENIS VARIABEL HASIL KETERANGAN
1) MANAJEMEN OPERASIONAL
PUSKESMAS
1 Membuat data pencapaian/cakupan kegiatan
pokok tahun lalu Ada
2
Menyusun RUK melalui analisa dan perumusan
masalah berdasarkan prioritas (termasuk Belanja
Pegawai, Belanja barang dan Jasa dan belanja
Modal)
Ada
3 Menyusun RPK secara terperinci dan lengkap Ada
4 Melaksanakan Mini Lokakarya bulanan Ada
5 Melaksanakan Mini Lokakarya tribulanan(lintas
sektor) Ada
6 Membuat dan mengirimkan laporan bulanan ke
kabupaten/kota tepat waktu Ada
7 Membuat data 10 penyakit terbanyak setiap
bulan Ada
[RENCANA STAREGI BISNIS] [2017-2022]
PUSKESMAS UMBULHARJO II Page 54
2) MANAJEMEN ALAT DAN OBAT
1 Membuat kartu inventaris dan menempatkan di
masing-masing ruangan Ada
2 Melaksanakan up dating daftar inventaris alat
3 Mencatat penerimaan dan pengeluaran obat di
setiap unit pelayanan Ada
4 Membuat kartu stok untuk setiap jenis
obat/bahan di gudang obat secara Rutin Ada
5 Menerapkan FIFO Ada
3) MANEJEMEN KEUANGAN
1 Membuat catatan bulanan uang masuk-keluar
dalam buku kas Ada
2 Kepala Puskesmas melakukan pemeriksaan
keuangan secara berkala Ada
4) MANAJEMEN KETENAGAAN
1 Membuat daftar/catatan kepegawaian petugas Ada
2 Membuat uraian tugas dan tanggung jawab
setiap petugas Ada
3
Membuat rencana kerja bulanan bagi setiap
petugas sesuai dengan tugas, wewenang dan
tanggung jawab
Ada
4 Membuat penilaian DP3 tepat waktu Ada
5) PENDUKUNG LAINNYA
1 Perda dan Perwal Ada
2 SOP dan SPP Ada
3 Instalasi Listrik dan Petir Ada Instalasi petir belum ada
4 Instalasi air bersih dan air minum Ada Perlu disempurnakan
5 Jaringan SAH dan SAL Ada Perlu disempurnakan
6 Pengelolaan Limbah padat dan cair (medis dan
non medis) Ada
7 Alat Komunikasi (Telp, Fax, Internet, LAN) Ada Perlu disempurnakan
8 Alat Transportasi (Mobil, Motor) Ada
9 Komputer Ada
2. Kinerja Keuangan :
a. Pendapatan :
Tabel Pendapatan Operasional Puskesmas
TABEL PENDAPATAN PUSKESMAS UMBULHARJO II
TAHUN RENCANA REALISASI % KET
2012 383.825.500 381.896.475 99,50
2013 383.925.000 432.455.500 112,64
2014 496.991.750 594.158.535 119,55
2015 806.775.797 889.365.417 110,24
2016 968.035.000 1.052.394.020 108,71
[RENCANA STAREGI BISNIS] [2017-2022]
PUSKESMAS UMBULHARJO II Page 55
b. Belanja :
Tabel Belanja Operasional Puskesmas
TABEL TOTAL PENGELUARAN PUSKESMAS UMBULHARJO II
TAHUN RENCANA REALISASI % KET
2012 539.602.215 428.740.810 79,45
2013 809.369.440 598.309.667 73,92
2014 889.260.750 652.725.520 73,40
2015 963.310.149 841.540.822 87,36
2016 1.241.826.177 996.870.612 80,27
[RENCANA STAREGI BISNIS] [2017-2022]
PUSKESMAS UMBULHARJO II Page 56
BAB IV
RENCANA KINERJA
Rencana kerja BLUD Puskesmas Umbulharjo II dibuat, berdasarkan rencana strategis Puskesmas
Umbulharjo II Tahun 2017-2022 yang merupakan penjabaran dokumen perencanaan RPJMD dan Renstra
Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta 2017-2022 dari visi, misi dan strategi dan program Kepala Daerah
2017-2022, yang dalam proses penyusunannya berpedoman kepada RPJP Daerah dengan memperhatikan
RPJMD, serta Sistem Kesehatan Nasional. Renstra Puskesmas Umbulharjo II Kota Yogyakarta dijabarkan
setiap tahun ke dalam Rencana Kerja Puskesmas Umbulharjo II Kota Yogyakarta sebagai pedoman dalam
penyusunan Rencana Strategi Bisnis (RSB). RSB tersebut digunakan untuk menyusun Rencana Bisnis dan
Anggaran (RBA) Puskesmas dan mengacu pada Kebijakan Umum Anggaran.
Dasar penyusunan rencana strategis bisnis ini mengacu pada Undang-Undang Nomor 25 Tahun
2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun
2005 tentang Badan Layanan Umum dan Peraturan Mentri Dalam Negeri Nomor 61 tahun 2007 tentang
Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah, serta Keputusan Lembaga
Administrasi Negara Nomor 239 tahun 2003 tentang pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah.
Berdasarkan ketiga peraturan tersebut, komponen perencanaan strategis yang merupakan
perencanaan jangka menengah terdiri atas pernyataan Visi, Misi dan Strategi yang dijabarkan kedalam
Tujuan, Sasaran Tahunan, Kebijakan dan Program, serta dilengkapi dengan tolok ukur kinerja hasil yang
diharapkan akan dicapai oleh Puskesmas.
Penyusunan Rencana Strategis Bisnis puskesmas tahun 2017-2022 menggunakan metode Balanced
Scorecard. Pemakaian metode ini dinilai paling tepat, karena dalam metode ini puskesmas sebagai
lembaga non profit, dapat melakukan bisnis secara etis. Dimana puskesmas tidak hanya mencari
keuntungan saja, tetapi juga berupaya untuk memenuhi kepuasan pengguna, melakukan pengembangan
SDM, dan mempunyai proses kegiatan yang bermutu (Prof. Laksono, 2011).
Dengan berbasis pada konsep Balance scorecard, indikator yang digunakan untuk menilai
keberhasilan puskesmas tersusun atas empat perspektif:
1. Perspektif Pemberdayaan dan pengembangan SDM
Perspektif ini menggambarkan bahwa semua SDM merupakan komponen penting dalam
puskesmas yang harus diberdayakan. Mutu proses pelayanan kesehatan hanya bisa ditingkatkan
jika semua SDM mempunyai komitmen dan profesional dalam bidangnya.
2. Perspektif Pelayanan
Perspektif ini menggambarkan rumitnya pelayanan dipuskesmas, yaitu bahwa dipuskesmas
membutuhkan manajamen pelayanan yang baik, serta integrasi berbagai layanan.
3. Perspektif kepuasan pengguna atau pelanggan
Perspektif ini menggambarkan bahwa kepuasan pengguna akan meningkatkan kemampuan
keuangan puskesmas secara berkesinambungan, karena bentuk kepuasan pengguna adalah
[RENCANA STAREGI BISNIS] [2017-2022]
PUSKESMAS UMBULHARJO II Page 57
kesetiaan terhadap puskesmas dan rekomendasi kepada orang lain untuk memakai jasa layanan
puskesmas.
4. Perspektif keuangan
Perspektif ini menggambarkan bahwa keuangan merupakan hal yang penting untuk mendukung
puskesmas dalam melaksanakan semua misi puskesmas. Aspek keuangan yang semakin mantap
akan dapat digunakan untuk meningkatkan mutu pelayanan dan meningkatkan kualitas SDM.
Keempat perspektif tersebut merupakan dasar logika yang akan menjabarkan Visi, Misi dan
Strategi kedalam tujuan, sasaran, kebijakan dan program yang lebih terukur sehingga akan memudahkan
dalam menetapkan kinerja yang akan dicapai dalam kurun waktu jangka menengah atau lima tahun
kedepan. Keterukuran kinerja tersebut sangat dipengaruhi oleh sistem pengukuran kinerja yang terdiri atas
tiga komponen yaitu :
1. Kerangka Pengukuran Kinerja
Kerangka pengukuran kinerja terdiri atas penetapan indikator kinerja, pengumpulan data kinerja dan
cara pengukuran kinerja
2. Evaluasi Kinerja
Tahapan ini bertujuan agar diketahuinya pencapaian realisasi, kemajuan dan kendala yang dijumpai
dalam rangka pencapaian misi agar dapat dinilai dan dipelajari guna perbaikan pelaksanaan program
kegiatan dimasa yang akan datang
3. Analisis Akuntabilitas Kinerja
Analisis tersebut meliputi uraian keterkaitan pencapaian kinerja kegiatan dengan program dan
kebijakan dalam rangka mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi sebagaimana yang telah ditetapkan
dalam rencana strategis bisnis.
A. PETA RENCANA STRATEGIS BISNIS
Secara umum peta recana strategis bisnis merupakan gambaran logika rencana strategis yang
menjadi pedoman dalam menetukan strategi. Peta rencana strategis yang disusun didasarkan pada empat
perspektif yang telah diuraikan diatas untuk menjelaskan tujuan strategis apa yang akan dicapai oleh
Puskesmas dalam kurun waktu 5 (lima) tahun kedepan.
Indikator kinerja yang disusun dalam Rencana Strategis Bisnis ini mendasarkan pada pola
sebagaimana yang telah ditetapkan dalam SK LAN 239 tahun 2003
Jenis indikator Mengukur kinerja
Input
Keberhasilan pelaksanaan kegiatan
Output
Immediate outcomes/outcomes Keberhasilan pelaksanaan program
Intermediate outcomes/benefit Keberhasilan pencapaian sasaran
Ultimate outcomes/impact Keberhasilan pencapaian tujuan
[RENCANA STAREGI BISNIS] [2017-2022]
PUSKESMAS UMBULHARJO II Page 58
Visi Puskesmas Umbulharjo II
“MENJADI PUSKESMAS YANG MAMPU MEMBERIKAN PELAYANAN PRIMA
DAN BERORIENTASI PADA KESELAMATAN PELANGGAN”
Misi Puskesmas Umbulharjo II
1. MEMBERIKAN PELAYANAN YANG BERMUTU BAGI MASYARAKAT
2. MENJAMIN KESELAMATAN DAN MENINGKATKAN PROFESIONALISME
PETUGAS
3. MENGEMBANGKAN KERJA SAMA DENGAN UNSUR-UNSUR TERKAIT DI
BIDANG KESEHATAN
Motto Puskesmas Umbulharjo II Kota Yogyakarta
“MENJADI PUSKESMAS TUJUAN DAN RUJUKAN MASYARAKAT”
Kebijakan Mutu
Puskesmas Umbulharjo II memiliki komitmen untuk dapat memberikan
pelayanan kesehatan yang berkualitas sesuai standar yang ditetapkan, serta bertekat
senantiasa meningkatkan kepatuhan petugas sesuai standar prosedur yang disusun
berdasar referensi.
Untuk tercapainya visi pembangunan kesehatan melalui Puskesmas yakni
terwujudnya Kecamatan Sehat Menuju Indonesia Sehat, Puskesmas bertanggungjawab
menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat.
Budaya BLUD
Kesembuhan dan kepuasan adalah tujuan kami dengan cara bekerja :
Kesembuhan dan kepuasan adalah tujuan kami dengan cara bekerja :
P Profesional memiliki kemampuan, ketrampilan, kompetensi dalam
memberikan pelayanan kesehatan sesuai prosedur yang
ditetapkan berdasarkan standar profesi dan masing-masing
jabatan
R Responsif cepat tanggap dalam masalah kesehatan dan melayani pasien
dengan rasa empati
A Aman adanya perlindungan bagi petugas dan pasien terhadap
bahaya infeksi akibat pelayanan yang diberikan
K Kepastian adanya hak dan kewajiban pelanggan (pasien), sasaran
program dan Puskesmas
[RENCANA STAREGI BISNIS] [2017-2022]
PUSKESMAS UMBULHARJO II Page 59
A Adil memberikan pelayanan tanpa membedakan status pelanggan/
sasaran program
T Transparan ada kemudahan mengakses proses penyelenggaraan
pelayanan baik UKM maupun UKP
A Akuntabel memberikan pelayanan kesehatan sesuai pedoman, prosedur,
standar pelayanan dan tarif yang ditetapkan, dapat diukur
dan dipertanggungjawabkan
STRATEGI:
1. Meningkatkan profesionalisme kualitas hasil pelayanan.
2. Meningkatkan pemahaman konsep paradigma sehat.
3. Meningkatkan dukungan sumber daya masyarakat.
4. Meningkatkan kerjasama yang baik, dengan lintas program, lintas sektoral serta pihak terkait
untuk meningkatkan kualitas pelayanan.
5. Meningkatkan sarana dan prasarana sesuai standar kesehatan.
ARAH DAN KEBIJAKAN OPERASIONAL BLUD PUSKESMASUMBULHARJO II
1. Meningkatkan profesionalisme kualitas hasil pelayanan.
a. Tujuan strategi :
Meningkatkan profesionalisme dalam bidang pelayanan kesehatan serta meningkatkan
sumber daya kesehatan.
b. Sasaran targetnya :
Peningkatan jumlah kunjungan pasien sebesar 10% / tahun .
1) Meningkatnya jumlah masyarakat yang menjadikan Puskesmas Umbulharjo II
sebagai Puskesmas pilihan utama masyarakat kecamatan Umbulharjo.
a) Kebijakan umum puskesmas adalah:
Menerapkan pelayanan prima dalam melakukan pelayanan kesehatan sesuai
SOP dan SPP.
Melakukan kegiatan promosi layanan kepada masyarakat.
b) Implementasi dari kebijakan tersebut adalah :
Melakukan pelayanan kesehatan sesuai SOP dan SPP.
Mengupayakan kecukupan obat dan alat kesehatan.
Melakukan kegiatan promosi melalui berbagai media antara lain, pertemuan dengan
masyarakat, brosur, pengumuman dll.
Menyediakan fasilitas keluhan pelanggan,misalnya kotak saran.
[RENCANA STAREGI BISNIS] [2017-2022]
PUSKESMAS UMBULHARJO II Page 60
Meningkatnya jumlah masyarakat yang menjadikan Puskesmas Umbulharjo II sebagai
Puskesmas pilihan utama masyarakat kecamatan Umbulharjo
INDIKATOR IMPLEMENTASI 2017 2018 2019 2020 2021 2022
Obat dan perbekalan kesehatan
lengkap tersedia
100% 100% 100% 100% 100% 100%
Meningkatnya kuantitas dan kualitas sumber daya petugas.
a) Kebijakan umum Puskesmasadalah rasionalisasi sumber daya petugas dan up date ilmu
untuk petugas sesuai perkembangan zaman.
b) Implementasi dari kebijakan tersebut adalah dengan mengalokasikan anggaran untuk
penambahan sumber daya petugas dan memberikan kesempatan kepada petugas untuk
mengikuti up date ilmu.
Meningkatnya kuantitas dan kualitas sumber daya petugas
INDIKATOR IMPLEMENTASI 2017 2018 2019 2020 2021 2022
Ketersediaan petugas sesuai kompetensi 90% 100% 100% 100% 100% 100%
2) Meningkatnya kualitas pelayanan medis, penunjang medis dan administratif.
a) Kebijakan umum Puskesmasadalah responsif terhadap keluhan pelanggan.
b) Implementasi dari kebijakan tersebut adalah :
Menyediakan fasilitas keluhan pelanggan,misalnya kotak saran.
Survey kepuasan pelanggan.
Meningkatnya kualitas pelayanan medis, penunjang medis dan
administratif
INDIKATOR HASIL 2017 2018 2019 2020 2021 2022
Jumlah keluhan pelanggan 8% 7% 6% 4% 2% 1%
2. Meningkatkan pemahaman konsep paradigma sehat.
Tujuan strategi ini diharapkan memantapkan komitmen nasional tentang paradigma sehat, serta
mendorong kesadaran PHBS bidang promotif dan prefentif dalam penanganan kesehatan secara
komperhensif.
Puskesmas selalu berupaya agar masyarakat memiliki kesadaran, kemauan dan kemampuan
melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat, berperan aktif dalam mencapai derajad
kesehatan masyarakat. Pemberdayaan masyarakat ini diselenggarakan dengan memperhatikan
kondisi dan situasi, khususnya sosial budaya masyarakat setempat. Target kinerja dalam
[RENCANA STAREGI BISNIS] [2017-2022]
PUSKESMAS UMBULHARJO II Page 61
meningkatkan pemahaman konsep paradigma sehat yaitu pada tahun 2017 - 2022indikator PHBS
sebesar 95%. (indikator berhenti merokok belum bisa 100%).
Sasarannya sebagai berikut:
a. Meningkatnya derajad kesehatan masyarakat.
Untuk meningkatkan derajad kesehatan masyarakat dilakukan dengan cara memantapkan
komitmen nasional tentang paradigma sehat. Masyarakat diharapkan mempunyai pola pikir
mencegah lebih baik dari pada mengobati.
Kebijakan umum Puskesmas adalah
1) Meningkatkan pengetahuan kesadaran PHBS di masyarakat.
2) Prioritas program yang mempunyai daya ungkit untuk meningkatkan derajad kesehatan.
Implementasi dari kebijakan tersebut adalah dengan melaksanakan:
1) Melakukan penyuluhan PHBS di masyarakat.
2) Meningkatkan pembinaan program posyandu balita dan lansia.
3) Merencanakan dan menganggarkan program-program prioritas seperti KIA, gizi dan P2.
4) Meningkatkan surveilance terutama kasus-kasus potensial KLB.
Program tersebut diharapkan dapat menekan AKI dan AKB, gizi buruk, penyakit menular
sehingga derajad kesehatan masyarakat yang optimal dapat terwujud.
Pengukuran Kinerja :
Meningkatnya pemahaman konsep paradigma sehat di masyarakat
TARGET KINERJA
INDIKATOR HASIL 2017 2018 2019 2020 2021 2022
AKI 0,1% 0,1% 0,1% 0,1% 0,1% 0,1%
AKB 1.5% 1.5% 1.5% 1.25% 1.25% 1.25%
Gizi Buruk 1% 0.9% 0.7% 0.6% 0.5% 0.4%
Penanganan penyakit menular 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Dengan program tersebut diharapkan pola pikir dimasyarakat dapat terbentuk bahwa mencegah
lebih baik dari pada mengobati.
b. Meningkatnya penanganan masalah kesehatan masyarakat dengan paradigma sehat.
Untuk meningkatkan penanganan masalah kesehatan masyarakat dengan paradigma
sehat diperlukan koordinasi semua pihak terkait,karena pola pikir paradigma sehat permasalahan
kesehatan diselesaikan secara terpadu.
Kebijakan umum Puskesmas adalah
[RENCANA STAREGI BISNIS] [2017-2022]
PUSKESMAS UMBULHARJO II Page 62
1) Memantapkan kesadaran kepada masyarakat tentang paradigma sehat.
2) Koordinasi dengan semua pihak terkait.
Implementasi dari kebijakan tersebut adalah dengan:
1) Mengadakan penyuluhan-penyuluhan terutama tentang PHBS.
2) Menjalin kerja sama yang baik dengan tokoh formal dan informal.
3) Membina kader kesehatan diwilayah sebagai kepanjangtangan puskesmas.
4) Melakukan screning kesehatan, imunisasi.
Dengan program tersebut diharapkan pola pikir dimasyarakat dapat terbentuk bahwa
mencegah lebih baik dari pada mengobati.
Pengukuran Kinerja :
Meningkatkan pemahaman konsep paradigma sehat dimasyarakat
TARGET KINERJA
INDIKATOR 2017 2018 2019 2020 2021 2022
Jumlah KK yang berperilaku sehat 45% 50% 55% 60% 65% 70%
3. Meningkatkan dukungan sumber daya masyarakat.
Tujuan strategi ini diharapkan meningkatkan partisipasi masyarakat, serta adanya comunity
deal. Puskesmas berkomitmen untuk dapat melaksanakan amanah sebagai suatu institusi pelayanan
kesehatan yang mengedepankan pentingnya pemanfaatan sumberdaya yang terbatas secara efisien
dan efektif. Target kinerja pad atahun 2017 - 2022yaitu indikator jumlah kader aktif sebesar 80%.
Sasarannya sebagai berikut:
a. Meningkatnya peran serta masyarakat untuk mencapai derajad kesehatan.
Puskesmas selalu berusaha meningkatkan peran serta masyarakat, untuk mencapai
paradigma sehat mutlak diperlukan kerja sama antara Puskesmas dengan masyarakat. Dengan
peran serta masyarakat maka upaya promotif dan preventif dapat berjalan optimal.
Kebijakan umum Puskesmas adalah:
1) Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang paradigma sehat.
2) Membina hubungan yang baik dengan kader sehat.
Implementasi dari kebijakan tersebut adalah:
1) Penyuluhan dan pembinaan di wilayah.
2) Mengadakan koordinasi secara rutin dengan kader sehat seluruh kecamatan.
Dengan program tersebut diharapkan kinerja pelayanan Puskesmas dapat memenuhi target yang
telah ditetapkan
[RENCANA STAREGI BISNIS] [2017-2022]
PUSKESMAS UMBULHARJO II Page 63
Pengukuran Kinerja:
Meningkatnya dukungan sumber daya masyarakat
TARGET KINERJA
INDIKATOR HASIL 2017 2018 2019 2020 2021 2022
Dukungan program puskesmas oleh masyarakat 100% 100% 100% 100% 100% 100%
b. Terselenggaranya community deal.
Puskesmas selalu berusaha untuk terus meningkatkan dukungan sumber daya
masyarakat, salah satunya dengn comunity deal. Communty deal diperlukan untuk mendukung
penuh suatu program dimasyarakat, karena program tersebut dijalankan berdasarkan kesepakatan
dari masyarakat.
Kebijakan umum Puskesmas adalah mengadakan community deal untuk program yang
memerlukan dukungan penuh masyarakat.
Implementasi dari kebijakan tersebut adalah melaksanakan community deal.
Dengan program tersebut diharapkan program dapat berjalan optimal, karena didukung penuh
oleh masyarakat, berdasarkan kesepakatan bersama.
Pengukuran Kinerja:
Terselenggaranya community deal
TARGET KINERJA
INDIKATOR HASIL 2017 2018 2019 2020 2021 2022
Frekuensi community deal 1x pertahun, tiap
kelurahan
100% 100% 100% 100% 100% 100%
4. Meningkatkan kerjasama yang baik, dengan lintas program, lintas sektoral serta pihak terkait untuk
meningkatkan kualitas pelayanan.
Tujuan strategi ini diharapkan meningkatkan pelayanan kesehatan secara terpadu.
Permasalahan kesehatan yang sangat komplek sehingga dalam penyelesaian masalah tersebut,
diperlukan kerjasama yang baik dengan lintas program,lintas sektor dan pihak terkait untuk
meningkatkan kualitas pelayanan. Puskesmas harus terus menjaga kondisi tersebut dengan
melakukan koordinasi dan konsultasi secara rutin dan berkesinambungan. Target kinerja tahun 2014
- 2019, yaitu dengan indikator, lembaga terkait yang mendukung program puskesmas sebesar 100%.
Sasarannya sebagai berikut:
a. Meningkatnya pelayanan kesehatan secara terpadu.
Puskesmas berkomitmen untuk selalu meningkatkan pelayanan kesehatan secara terpadu
dengan selalu menjalin kerjasama dengan lembaga terkait.
[RENCANA STAREGI BISNIS] [2017-2022]
PUSKESMAS UMBULHARJO II Page 64
Kebijakan umum Puskesmasadalah meningkatkan komunikasi dan koordinasi dengan lembaga
terkait.
Implementasi dari kebijakan tersebut adalah dengan melaksanakan:
1) Mengadakan rapat koordinasi dengan lembaga terkait (kecamatan, kelurahan, dll).
2) Melalui dinas kesehatan membuat MOU dengan RSUD Kota Yogyakarta, RS Sardjito dan
Rumah Sakit Swasta lainnya.
3) Membuat MOU dengan Sekolah/Perguruan Tinggi dalam bidang Kesehatan.
4) Membuat MOU dengan fakultas psikologi UGM untuk tenaga psikologi klinis.
Dengan program tersebut diharapkan kompetensi sumber daya manusia Puskesmas dapat
ditingkatkan sehingga mampu menunjang pada peningkatan kualitas layanan.
Pengukuran Kinerja:
Meningkatnya kompetensi sumber daya manusia
TARGET KINERJA
INDIKATOR HASIL 2017 2018 2019 2020 2021 2022
Adanya MOU dengan lembaga terkait 100% 100% 100% 100% 100% 100%
5. Meningkatkan sarana dan prasarana sesuai standar kesehatan.
Tujuan strategi ini diharapkan meningkatkan pelayanan kesehatan dengan aman, nyaman dan
lancar. Puskesmas selalu berupaya agar dapat meningkatkan sarana dan prasarana sesuai standar
kesehatan sehingga puskesmas dapat melakukan pelayanan yang optimal, serta dapat bersaing
dengan penyedia layanan kesehatan lainnya. Pengukuran target kinerja untuk tahun 2013 - 2019 yaitu
dengan indikator kepuasan pegawai, sebesar 70%.
Sasarannya sebagai berikut:
a. Meningkatnya pelayanan kesehatan secara aman, nyaman dan lancar sesuai dengan standar
kesehatan.
Puskesmas selalu berusaha meningkatkan pelayanan kesehatan secara aman, nyaman
dan lancar sesuai dengan standar kesehatan sehingga pasien yang berobat di puskesmas merasa
puas dan petugas puskesmas dalam melayani pasien dapat optimal.
Kebijakan umum Puskesmas adalah mengupayakan pengadaan dan pemeliharaan sarana
prasarana sesuai standar.
Implementasi dari kebijakan tersebut adalah:
1) Mengusulkan kepada dinas kesehatan untuk pengadaan sarana prasarana baru serta
pemeliharaanya.
2) Mengalokasikan anggaran khusus dari income puskesmas untuk pengadaan sarana
prasarana kesehatan beserta pemeliharaannya, yang belum dicover oleh dinas kesehatan.
3) Dengan program tersebut diharapkan kinerja pelayanan Puskesmas dapat berjalan optimal.
[RENCANA STAREGI BISNIS] [2017-2022]
PUSKESMAS UMBULHARJO II Page 65
Pengukuran Kinerja:
Meningkatkan sarana dan prasarana sesuai standar kesehatan
TARGET KINERJA
INDIKATOR HASIL 2017 2018 2019 2020 2021 2022
Realisasi dari usulan sarana prasarana (dinas
kesehatan)
75% 80% 90% 100% 100% 100%
Realisasi dari usulan sarana prasarana (income
puskesmas)
100% 100% 100% 100% 100% 100%
B. RENCANA KINERJA PELAYANAN
Program peningkatan pelayanan BLUD Puskesmas Umbulharjo II
1. Kegiatan Pelayanan Kesehatan Dasar (terlampir)
2. Kegiatan pendukung pelayanan kesehatan dasar
NO Jenis Target peningkatan
2017 2018 2019 2020 2021 2022
1 Sarana Prasarana
1. Penataan Gedung
x x x
2. Rehab Gedung dan
bangunan x
3. Mebeler
x x x x x x
4. Komputer
x x x x x x
5. Printer
x x x
6. LCD
x x
7. Laptop
x x x x x x
8. Listrik
x x x
9. Air
x
10. Saluran Air Hujan
x x
11. Saluran Air Limbah
x x
12. Instalasi Limbah medis
x
13. Telepon dan faximily
x x
14. Mobil Ambulance
x x
15. Medical Software dan
Internet x
NO Jenis
Target peningkatan
2017 2018 2019 2020 2021 2022
2 Alat Kesehatan
[RENCANA STAREGI BISNIS] [2017-2022]
PUSKESMAS UMBULHARJO II Page 66
a. Pesawat X- Ray dan
fluroskopy unit x
b. Dental unit
x
c. Spektrofotometer
x x
d. EKG
3 Obat(sesuai LPLPO) x x x x x x
4 Alat Tulis Kantor x x x x x x
A. Rencana Kinerja Keuangan
Dengan pelaksanaan Badan Layanan Umum, proyeksi keuangan Puskesmas dalam lima
tahun kedepan diharapkan dapat menggambarkan suatu peningkatan yang cukup signifikan .
1. Proyeksi pendapatan
Pendapatan yang dikelola oleh Puskesmas sebagai sebuah Badan Layanan Umum terdiri dari:
a. Pendapatan BLUD
Pendapatan adalah semua penerimaan dalam bentuk kas dan tagihan BLUD yang
menambah ekuitas dana lancar dalam periode anggaran bersangkutan yang tidak perlu
dibayar kembali (Permendagri 61 tahun 2007) :
1. Pendapatan Jasa Layanan
Pendapatan BLUD yang bersumber dari jasa layanan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 60 huruf a, berupa imbalan yang diperoleh dari jasa layanan yang diberikan kepada
masyarakat.
Pendapatan yang berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan pelayanan medis (rawat
jalan)
Pendapatan yang berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan pelayanan penunjang
medis (laboratorium)
Pendapatan yang berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan konsultasi medis
(psikologi, gizi, sanitasi, KIA/KB/Imunisasi,PHBS).
2. Hibah
Pendapatan BLUD hibah dapat berupa hibah terikat dan hibah tidak terikat.
3. Hasil Kerjasama
Hasil kerjasama dengan pihak lain dapat berupa perolehan dari kerjasama operasional,
sewa menyewa dan usaha lainnya.
4. Lain-lain yang sah
Lain-lain pendapatan BLUD yang sah antara lain:
a. hasil penjualan kekayaan yang tidak dipisahkan;
b. hasil pemanfaatan kekayaan;
c. jasa giro;
d. pendapatan bunga;
[RENCANA STAREGI BISNIS] [2017-2022]
PUSKESMAS UMBULHARJO II Page 67
e. keuntungan selisih nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing;
f. komisi, potongan ataupun bentuk lain sebagai akibat dari penjualan dan/atau
pengadaan barang dan/atau jasa oleh BLUD;
g. hasil investasi.
b. APBD
Puskesmas sebagai alat dari Pemerintah Kota Yogya untuk pelayanan publik dalam
bidang kesehatan,bukan sebagai alat untuk mendapatkan pendapatan asli daerah, sehingga
puskesmas yang berbentuk BLUD tetap mendapatkan subsidi dari Pemerintah Kota, apabila
income dari puskesmas belum bisa mencukupi kebutuhan layanan.
Bantuan APBD berupa; gaji pegawai, obat, alat kesehatan dan sarana prasarana tertentu.
c. APBN
Pendapatan BLUD yang bersumber dari APBN dapat berupa pendapatan yang berasal dari
pemerintah dalam rangka pelaksanaan dekonsentrasi dan/atau tugas pembantuan dan lain-
lain.
2. Proyeksi Biaya
Biaya BLUD merupakan biaya operasional dan biaya non operasional. Biaya
operasional mencakup seluruh biaya yang menjadi beban BLUD dalam rangka menjalankan
tugas dan fungsi. Biaya non operasional mencakup seluruh biaya yang menjadi beban BLUD
dalam rangka menunjang pelaksanaan tugas dan fungsi. (Permendagri 61 Tahun 2007).
Biaya operasional terdiri dari:
Biaya pelayanan mencakup seluruh biaya operasional yang berhubungan langsung dengan
kegiatan pelayanan.
Biaya pelayanan terdiri dari;
a. biaya pegawai;
b. biaya bahan;
c. biaya jasa pelayanan;
d. biaya pemeliharaan;
e. biaya barang dan jasa; dan
f. biaya pelayanan lain-lain.
Biaya umum dan administrasi mencakup seluruh biaya operasional yang tidak berhubungan
langsung dengan kegiatan pelayanan.
Biaya umum dan administrasi terdiri dari:
a. biaya pegawai;
b. biaya administrasi kantor;
c. biaya pemeliharaan;
d. biaya barang dan jasa;
[RENCANA STAREGI BISNIS] [2017-2022]
PUSKESMAS UMBULHARJO II Page 68
e. biaya promosi; dan
f. biaya umum dan administrasi lain-lain.
Biaya non operasional terdiri dari:
a. biaya bunga;
b. biaya administrasi bank;
c. biaya kerugian penjualan aset tetap;
d. biaya kerugian penurunan nilai; dan
e. biaya non operasional lain-lain.
4. Proyeksi Surplus / defisit
Berdasarkan penentuan proyeksi pendapatan dan biaya di atas kami memproyeksikan
besaran surplus/defisit yang dapat dihasilkan dari pelaksanaan kegiatan. (terlampir)
5. Proyeksi Neraca
Sebagai gambaran tingkat kesehatan organisasi, maka Puskesmas memproyeksikan
(terlampir)
6. Proyeksi Arus Kas (terlampir)
Sebagai gambaran tingkat kesehatan organisasi, maka Puskesmas memproyeksikan Arus
Kas.(terlampir).
[RENCANA STAREGI BISNIS] [2017-2022]
PUSKESMAS UMBULHARJO II Page 69
BAB V
PENUTUP
Dokumen Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Umbulharjo II (RSB) Kota Yogyakarta
tahun 2017-2022 disusun mengacu Rencana Strategi (Renstra) Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta
tahun 2017-2022 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Yogyakarta tahun
2017-2022 dan Rencana Strategi Kementrian Kesehatan selaku kementrian teknis. Rencana
Strategi Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta 2017-2022 disusun untuk menjadi acuan dalam
perencanaan, pelaksanaan dan penilaian kinerja Puskesmas Umbulharjo II Kota Yogyakarta yang
didalamnya memuat visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program serta kegiatan
indikatif kurun waktu 2017-2022. Kegiatan indikatif tersebut nantinya akan dijabarkan lebih
lanjut ke dalam suatu rencana kerja tahunan. Renstra ini merupakan langkah awal dalam rangka
pengukuran kinerja dan pelaporan akuntabilitas kinerja satuan.
Rencana Strategis Bisnis Puskesmas menjadi komitmen kinerja yang akan dilaksanakan
oleh seluruh jajaran yang ada di Puskesmas dan dijabarkan dalam bentuk Rencana Bisnis
Anggaran dan Penetapan Kinerja sebagai alat komitmen kepada Kepala Daerah.
Rencana Bisnis Anggaran dan Penetapan Kinerja yang merupakan turunan dari Rencana
Strategis Bisnis dengan target tahunan yang harus dilaksanakan dan dicapai oleh jajaran
Puskesmas dalam pelaksanaannya harus tetap memperhatikan tujuan kepuasan pelanggan karena
dengan status BLUD kita punya komitmen untuk mencapai kepuasan pelanggan demi untuk
mempertahankan customer loyality.
Hasil implementasi perencanaan tersebut akan dilakukan evaluasi kinerja internal dan
akan dilaporkan selain kepada Kepala Daerah juga kepada publik dalam bentuk Laporan
Akuntabilitas Kinerja Pusdiklatwas BPKP sehingga seluruh pihak dapat mengakses
akuntabilitas Puskesmas dengan mudah.
[RENCANA STAREGI BISNIS] [2017-2022]
PUSKESMAS UMBULHARJO II Page 70
LAMPIRAN
[RENCANA STRATEGI BISNIS] [2017-2022]
Tujuan
Sasara
n
Ko de
Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Tujuan, Sasaran,
Program (outcome) dan Kegiatan (output)
Data
capai
an pada
Tahu
n Awal
peren
can aan
Target Kinerja Program dan Pendanaan
Kondisi Kinerja
pada akhir
periode
Renstra Perangk
at
Daerah
Lokasi
Tahun 2017
Tahun 2018
Tahun 2019
Tahun 2020
Tahun 2021
Tahun 2022
Targe
t
Rp.
Target
Rp.
Target
Rp.
Target
Rp
Target
Rp.
Target
Rp
1.1 7
Upaya
Kesehatan Perorangan
Puskesmas
Umbulharjo II
Operasional
Pelayanan Kesehatan
Perorangan
Puskesmas UH-II
12 bulan
1,431,813,955
12 bulan
1,459,185,000
12 bulan
1,502,960,550
12 bulan
1,548,049,367
12 bulan
1,594,490,847
12 bulan
1,642,325,573
12 bulan
Umbulharjo (Semaki,
Tahunan,
Muja muju)
1.3
5
Upaya
Kesehatan Masyarakat
Puskesmas
Umbulharjo II
laporan
penyelenggaraan manajemen
Puskesmas UH-II
1
doku
me n
880,448,015 1
dokum
e n
754,117,300 1
dokum
e n
776,740,819 1
dokum
e n
800,043,044 1
dokume
n
824,044,335 1
dokume
n
848,765,665 1
dokume
n
Umbulharj
o (Semaki, Tahunan,
Muja
muju)
laporan
penyelenggaraan
upaya pelayanan kesehatan
1
doku
me n
1
dokum
e n
1
dokum
e n
0 1
dokum
e n
0 1
dokume
n
0 1
dokume
n
0 1
dokume
n
laporan penyelenggaraan
upaya pelayanan gizi
dan kesehatan keluarga
1 doku
me n
1 dokum
e n
1 dokum
e n
0
1 dokum
e n
0
1 dokume
n
0
1 dokume
n
0
1 dokume
n
laporan
penyelenggaraan upaya pemberdayaan
masyarakat dan
promosi kesehatan
1
doku
me n
1
dokum
e n
1
dokum
e n
0
1
dokum
e n
0
1
dokume
n
0
1
dokume
n
0
1
dokume
n
laporan
pengendalian
penyakit dan penyehatan
lingkungan
1 doku
me n
1 dokum
e n
1 dokum
e n
0
1 dokum
e n
0
1 dokume
n
0
1 dokume
n
0
1 dokume
n
[RENCANA STRATEGI BISNIS] [2017-2022]