rencana strategis 2007 2012 - fk.ub.ac.id · ditambpung dalam bentuk pra raker rencana strategis...
TRANSCRIPT
Rencana Strategis 2007 – 2012
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG 2010
ii
iii
PENGANTAR DEKAN Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Pertama-tama kami panjatkan syukur kehadirat Tuhan seru sekalian alaml yang telah
memberikan kemudahan kepada kita sehingga dapat menyelesaikan tugas dalam menyusun Rencana Strategis Fakultas Kedokteran yang meliputi Program Sarjana (S1), Magister (S2), Doktor (S3) dan Program Pendidikan Spesialis (Sp).
Senat Fakultas merupakan badan normatif tertinggi yang menentukan arah
pengembangan Fakultas. Dengan bahan draft Rencana strategis yang dihasilkan oleh Rapat Kerja Fakultas Kedokteran, lebih memudahkan Senat membahas bahan dalam menyusun Rencana Strategis yang komprehensif yang mencakup aspek pendidikan,
penelitian dan pengabdian masyarakat. Dalam menyusun Draft Rencana Strategis telah dilibatkan stakeholder baik dari kalangan anggota senat, dosen, karyawan maupun
mahasiswa. Dengan demikian hasil draft Rencana Strategis telah menampung aspirasi berdasarkan masukan dari seluruh komponen. Dengan disahkannya Rencana Strategis ini oleh Senat Fakultas Kedokteran mempunyai arti penting sebagai pengarah
pengembangan Fakultas Kedokteran Unibraw kedepan dalam kurun 2007-2012. Untuk dapat menyusun Rencana Strategis ini telah dipertimbangkan kebijakan dari supra
struktural (tap down) yaitu Renstra DIKNAS, Renstra DIKTI dan Renstra Universitas. Sedangkan masukan dari infrastruktural (dosen, mahasiswa, karyawan dan Alumni),
RSU. Dr. Saiful Anwar dan Dinas Kesehatan Kota dan Kabupaten Malang telah ditambpung dalam bentuk Pra Raker Rencana Strategis dengan berhasil menyusun VISI, MISI dan Nilai-nilai Fakultas Kedokteran Unibraw.
Dengan proses yang demikian panjang dan melibatkan semua komponen Fakultas,
diharapkan Renstra ini dapat menjiwai dan memberi arah tunggal menuju tujuan bersama akhir pada akhir Renstra yaitu tahun 2012.
Dengan demikian pada saat Universitas Brawijaya dalam masa transisi menuju Badan Hukum Perguruan Tinggi, Fakultas kedokteran dapat berperan aktif dengan arah yang jelas dalam pengembangannya yang dirancang pada Renstra 2007-2012.
Kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi sampai terwujudnya Renstra ini kami atas
nama Fakultas Kedokteran mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya. Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas jerih payah dan budi baik Saudara dengan pahala yang berlipat ganda.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Malang, 9 Maret 2007 Dekan,
ttd
Dr. Samsul Islam, dr., SpMK., M.Kes NIP. 130 873 487
iv
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... ii
PENGANTAR DEKAN .................................................................................. iii
DAFTAR ISI............................................................................................... iv
RENSTRA DALAM 1 HALAMAN ................................................................... v
BAB I VISI, MISI, NILAI, TUJUAN, DAN SASARAN 1.1 Visi ........................................................................................... 1
1.2 Misi ........................................................................................... 1 1.3 Nilai .......................................................................................... 1 1.4 Tujuan ...................................................................................... 1
1.5 Sasaran ..................................................................................... 2
BAB II EVALUASI DIRI DAN ISU STRATEGIS 2.1 Evaluasi Diri ............................................................................... 5 2.2 Isu Strategis .............................................................................. 23
BAB III GRAND STRATEGY DAN STRATEGI 3.1 Grand Strategy .......................................................................... 25 3.2 Strategi ..................................................................................... 25
BAB IV KEBIJAKAN DAN PROGRAM 4.1 Program Bidang Akademik .......................................................... 31
4.2 Program Bidang Organisasi dan Manajemen.................................. 36
BAB V INDIKATOR KINERJA Tabel-tabel ....................................................................................... 45
v
RENSTRA DALAM 1 HALAMAN
KERANGKA RENSTRA
EVALUASI DIRI
ANALISIS SWOT
ISU STRATEGIS
KEBIJAKAN
VISI / MISI
GRAND STRATEGY
STRATEGI
PROGRAM
KEGIATAN TARGET KEGIATAN
TARGET
SASARAN/OBJECTIVE
TUJUAN/GOAL
Where Are We
NOW
HOW Do We
Get There
Where Do We
Want TO BE
RENTAH
RENSTRA
1
BAB I
VISI, MISI, NILAI, TUJUAN, SASARAN
1.1 Visi
Menjadi Institusi Pendidikan Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Yang Terkemuka Dan
Bertaraf Internasional
1.2 Misi
Merintis Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat di bidang Kedokteran
dan Ilmu Kesehatan terkini serta bermutu
1.3 Nilai
Seluruh civitas academica terlibat dalam penyelenggaraan Fakultas dengan memegang
teguh nilai-nilai :
Responsif
Efektif dan Efisien
Suportif
Inovatif
Komitmen
1.4 Tujuan
Visi/Misi Fakultas dijabarkan ke dalam sejumlah tujuan yang jelas, dapat diamati dan
diukur. Tujuan yang dimaksud adalah :
1.4.1 Tercapainya hasil penyelenggaraan Fakultas di bidang Pendidikan Tinggi berupa
lulusan yang beriman, bertaqwa, berakhlak terpuji, berwawasan Kedaruratan
Medik, dan memiliki profesionalisme untuk mampu bersaing dalam skala nasional
maupun internasional.
1.4.2 Tercapainya hasil penyelenggaraan Fakultas di bidang Penelitian dan Pengabdian
kepada Masyarakat berupa Riset dan Karya Ilmiah di bidang Ilmu-Ilmu Kesehatan
terkini untuk dimanfaatkan bagi pengembangan ilmu, pendidikan serta pelayanan
kepada masyarakat yang menjadi stakeholdersnya.
1.4.3 Tercapainya hasil pengembangan Organisasi dan Manajemen Fakultas berupa
struktur organisasi dan tata kelola yang lebih otonom, sehat, berbasis Teknologi
Informasi, dan menjadi institusi yang memiliki daya saing nasional yang tinggi.
2
1.4.4 Terjalinnya kerjasama pengembangan insitusional, pendidikan, dan penelitian baik
pada tingkat regional, nasional, maupun pada tingkat internasional untuk
mempercepat pencapaian visi/misi.
1.5 Sasaran
Agar supaya Tujuan Perencanaan Strategis dapat diukur dan diamati dengan standar,
parameter, dan indikator kinerja yang jelas, tujuan-tujuan di atas memerlukan
penjabaran ke dalam Sasaran Strategis yang ingin dicapai dalam 5 tahun implementasi
perencanaan atau menjadi dasar bagi tujuan-tujuan yang akan dicapai selanjutnya.
Untuk itu, Sasaran Perencanaan Strategis dibagi dalam 4 kelompok utama : 1) Sasaran
Bidang Akademik, 2) Sasaran Bidang Organisasi dan Manajemen, 3) Sasaran Bidang
Kemahasiswaan dan Alumni, serta 4) Sasaran Bidang Kerjasama, masing-masing sebagai
berikut :
1.5.1 Sasaran Bidang Akademik :
1.5.1.1 Pendidikan :
1.5.1.1.1 Meningkatnya Mutu Pendidikan di semua jurusan dan program studi di
lingkungannya, terakreditasi tertinggi sesuai dengan standar nasional tertinggi
dan standar minimal akreditasi internasional. Peningkatan mutu diukur
berdasarkan tingkat akreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional maupun standar
World Federation of Medical Education (WFME), International Council of
Nursing (ICN) dan Commission American Dietition Education (CADE).
1.5.1.1.2 Tersusun dan terselenggaranya kurikulum yang dinamis dan memenuhi
relevansi pendidikan kedokteran dan kesehatan terkini. Kualitas kurikulum
diukur berdasarkan outcome pendidikan berupa pengakuan kompetensi oleh
Konsil Kedokteran Indonesia sebagai representasi masyarakat.
1.5.1.1.3 Meningkatnya kuantitas dan kualitas dosen pengelola seluruh kurikulum
program studi baik dalam hal mutu akademik maupun dalam mutu
kependidikannya. Peningkatan kuantitas dosen diukur dengan ratio
dosen:mahasiswa yang proporsional. Peningkatan mutu dosen diukur melalui
peningkatan proporsi strata pendidikan akademik dan atau professional, serta
pengakuan atas keterampilan kependidikannya melalui sertifikasi dosen dan
standar-standar internasional pengajar.
1.5.1.1.4 Meningkatnya Mutu Proses Belajar Mengajar seluruh program studi
menyangkut mutu perancangan, pembelajaran, dan evaluasi hasil belajarnya.
3
Mutu Proses Belajar Mengajar diukur melalui kualitas output lulusan seperti
Indeks Prestasi, jumlah lulusan, dan lama studi.
1.5.1.1.5 Meningkatnya kemampuan fakultas untuk pemerataan dan perluasan
akses pendidikan bagi masyarakat.
1.5.1.2 Penelitian
1.5.1.2.1 Menjadi sentra penelitian berstandar internasional, dan laboratorium rujukan
biomedik.
1.5.1.2.2 Meningkatnya jumlah dan mutu penelitian yang ditandai dengan meningkatnya
pemanfaatan hasil-hasil penelitian tepat guna untuk diaplikasikan pada
pendidikan dan pelayanan kepada masyarakat, meningkatnya karya ilmiah dan
publikasi ilmiah pada tingkat nasional maupun internasional, serta
meningkatnya perolehan Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI).
1.5.1.3 Pengabdian kepada Masyarakat
1.5.1.3.1 Meningkatnya jumlah dan mutu pengabdian kepada masyarakat baik dalam
pendidikan maupun pelayanan kepada masyarakat di bidang kedokteran dan
kesehatan.
1.5.1.3.2 Menjadi pelopor pemberdayaan kader kesehatan desa dalam penanganan
kedaruratan medik tingkat dasar.
1.5.2 Sasaran Bidang Organisasi dan Manajemen
1.5.2.1 Organisasi / Kelembagaan
1.5.2.1.2 Tersusunnya Struktur Organisasi yang lebih otonom, efektif, efisien, dan
produktif, yang dapat mewadahi penyelenggaraan fungsi-fungsi fakultas,
jurusan, program studi, dan unit kerja lain dengan optimal, serta mampu
mencapai standar mutu ISO.
1.5.2.1.2 Terselenggaranya fungsi-fungsi manajemen/ tata kelola yang sehat, terbuka,
kondusif, transparan, memiliki pencitraan publik yang kuat, dan akuntabel.
1.5.2.2 Manajemen Finansial
1.5.2.2.2 Berkembangnya kemampuan pengelolaan anggaran berbasis kinerja.
1.5.2.2.2 Berkembangnya Sistim Finansial yang efisien disertai peningkatan kemampuan
pendanaan mandiri.
4
1.5.2.3 Manajemen Sumberdaya Manusia
1.5.2.3.1 Meningkatnya Capacity Building dalam rangka penyehatan organisasi.
1.5.2.3.2 Terselenggaranya pola pengembangan Sumber Daya Manusia yang mengacu
pada Merit-Based Recruitment dan Reward-Punishment yang terukur dengan
jujur dan objektif berdasarkan standar standar kinerja yang baku.
1.5.2.4 Manajemen Infrastruktur
1.5.2.4.1 Terciptanya Sistim Pengembangan Infrastruktur yang terpadu.
1.5.2.4.2 Meningkatnya kemampuan pencitraan publik dan terselenggaranya Sistim
Informasi dan Manajemen berbasis Teknologi Informasi.
1.5.3 Sasaran Bidang Kemahasiswaan dan Alumni
1.5.3.1 Meningkatnya mutu kegiatan kemahasiswaan dan kemampuan penalaran
mahasiswa berfikir alternatif, skeptik-analitis, kritis, dan self appraisal untuk
mendukung pencapaian kompetensi lulusan yang diinginkan.
1.5.3.2 Meningkatnya kuantitas dan mutu pengembangan minat dan bakat mahasiswa
untuk mendukung pengembangan diri.
1.5.3.3 Meningkatnya kesejahteraan spiritual, moral dan material mahasiswa.
1.5.3.4 Meningkatnya pemahaman dan toleransi keberagaman budaya di lingkungan
Mahasiswa.
1.5.3.5 Meningkatnya peran serta alumni dalam pengembangan diri dan almamater.
1.5.4 Sasaran Kerjasama Insitusional
1.5.4.1 Terciptanya Kerjasama yang mampu dengan efektif mengoptimalkan networking
dan resource sharing untuk pengembangan Jejaring Lahan Belajar bagi seluruh
Program Studi dilingkungannya.
1.5.4.2 Berkembangnya Kerjasama dan Afilialisasi Dalam dan Luar Negeri, dalam rangka
peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing, di bidang pengembangan institusi,
pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat termasuk di dalamnya
memperoleh donasi dalam pengembangannya.
1.5.4.3 Berkembangnya Kerjasama Luar Negeri dalam rangka pencitraan publik secara
internasional, pencapaian standar-standar internasional pendidikan,
pengembangan cultural diversity sebagai bagian komunitas internasional (world
citizen) dan pencapaian institusi Pendidikan Kedokteran dan Kesehatan
berstandar internasional khususnya di Asia.
5
BAB 2
EVALUASI DIRI & ISU STRATEGIS
2.1 Evaluasi Diri
2.1.1 Pendahuluan
2.1.1.1 Evaluasi diri Institusi adalah analisis yang dilakukan oleh Fakultas Kedokteran
Universitas Brawijaya secara internal untuk mendeskripsikan gambaran
keberadaan / kualitas institusi Fakultas saat ini (existing condition).
2.1.1.2 Dalam konteks perencanaan strategis, evaluasi diri sekaligus merupakan analisis
kesenjangan antara keadaan saat ini dengan gambaran masa depan yang
diinginkan yakni Visi Institusi. Hasil Evaluasi Diri merupakan isu strategis yang
perlu diantisipasi melalui langkah-langkah strategis mencapai Visi Misi Fakultas.
2.1.1.3 Dalam konteks porfolio, Evaluasi Diri merupakan tahap awal penyusunannya
sebagai gambaran refleksi diri yang utuh dan seadanya mengenai keberadaan
institusi.
2.1.1.4 Evaluasi Diri menyangkut program studi yang dikelola fakultas termasuk
kurikulum dan proses belajar mengajarnya disusun tersendiri.
2.1.2 Model Analisis
Evaluasi Diri yang dilakukan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya menggunakan
model analisis SWOT dengan prinsip analisis:
2.1.1.1 Adakah kekuatan (Strengths) sebagai faktor internal yang dimiliki institusi telah
dimanfaatkan untuk menangkap peluang (Opprtunities) dan mengantisipasi
ancaman / tantangan (Threats) sebagai faktor eksternal.
2.1.1.2 Adakah kelemahan (Weaknessess) sebagai faktor internal yang dimiliki dapat
dieliminasi dengan memanfaatkan peluang eksternal dan menghindari ancaman
eksternal.
2.1.3 Identifikasi Kekuatan, Kelemahan, Peluang, dan Tantangan (KKPT)
2.1.3.1 Kekuatan Institusi terletak terutama pada :
2.1.3.1.1 Adanya komitmen bersama yang telah dinyatakan dalam Rencana Strategis
Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya.
6
2.1.3.1.2 Sustainabilitas Penyelenggaraan Proses Belajar Mengajar karena dukungan :
Makin banyaknya dosen berkualifikasi pascasarjana dan Guru besar.
Tingginya prior knowledge mahasiswa yang masuk Fakultas (NBL di atas
85).
Luasnya Jejaring Wahana Belajar.
Kesiapan Prasarana peningkatan kualitas proses belajar mengajar dan
kualitas lulusan.
2.1.3.1.3 Pengalaman membina 2 Program Pendidikan Dokter Negeri (Universitas
Mulawarman, Samarinda) dan Swasta (Universitas Muhammadiyah Malang)
dan telah membina selama 5 tahun.
2.1.3.2 Kelemahan Institusi terutama pada :
2.1.3.2.1 Organisasi dan tata kelola yang belum terkoordinasi, efektif, dan efisien
dengan semakin banyaknya program studi yang dikelola.
2.1.3.2.2 Unit Jaminan Mutu yang masih terbatas pada mutu akademik.
2.1.3.2.3 Kemampuan revenue generating yang masih rendah.
2.1.3.2.4 Sistim Informasi Manajemen yang belum optimal.
2.1.3.3 Peluang yang perlu dimanfaatkan antara lain :
2.1.3.3.1 Jejaring wahana belajar yaitu RSU Dr.Saiful Anwar, Rumah Sakit terbesar
kedua di Jawa Timur dan Puskesmas-Puskesmas Utama serta Politeknik
Kesehatan di Malang.
2.1.3.3.2 Peluang kerjasama dalam dan luar negeri yang besar.
2.1.3.3.3 Otonomi perguruan tinggi negeri.
2.1.3.4 Tantangan yang perlu diantisipasi antara lain :
2.1.3.4.1 Amanat Renstra Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi, dan Universitas Brawijaya, khususnya menyangkut : good
governance, pemerataan dan perluasan akses pendidikan, daya saing nasional,
otonomi dan kesehatan organisasi, serta lulusan yang mampu melewati batas
wilayah nasional.
2.1.3.4.2 Minat masuk Fakultas Kedokteran yang tetap tinggi tidak sesuai dengan daya
tampung program studi yang ada terutama Program Studi S1 Pendidikan
Dokter dan Keperawatan.
7
2.1.4 Parameter
Parameter yang digunakan untuk menganalisis sesuai dengan parameter kualitas institusi.
Evaluasi Diri Fakultas Kedokteran menggunakan parameter: Leadership, Relevansi,
Atmosfir Akademik, Manajemen Internal, Sustainabilitas, Efisiensi dan Produktivitas.
2.1.5 Analisis
Variabel yang dianalisis meliputi : tatakelola, infra struktur, pendanaan, sumberdaya
manusia, dan sistim informasi manajemen.
2.1.5.1 Tata Kelola (Governance)
2.1.5.1.1 Sebelumnya, fakultas telah mempunyai Rencana Strategis yang menjadi
landasan komitmen, kepemimpinan, dan konsistensi penyelenggaraan
Fakultas. Rencana Strategis telah disahkan oleh Senat Fakultas sehingga
menjadi acuan normatif bagi penyelenggaraan fakultas. Rencana Strategis
disosialisasikan antara lain dalam bentuk buku yang didistribusikan ke jurusan
dan laboratorium-2 / bagian-2 yang menjadi ujung tombak penyelenggaraan
fakultas dan penyelenggaraan pendidikan. Program Kerja dievaluasi dan
dikembangkan melalui Rapat Kerja Tahunan.
2.1.5.1.2 Komitmen lain ditunjukkan dengan konsistensi standar keunggulan dalam
membantu pendirian dan pembinaan 2 Program Pendidikan Dokter di
Universitas Mulawarman dan Universitas Muhammadiyah Malang melalui Local
Project Management Unit yang dibentuk untuk itu.
2.1.5.1.3 Dalam konteks Relevansi Pendidikan, rencana strategis dan program
sebagai jabaran operasionalnya telah diupayakan mengacu pada Rencana
Strategis Universitas Brawijaya, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
(Otonomi, Penyehatan Organisasi, dan Daya Saing Nasional), dan Departemen
Pendidikan Nasional (Pemerataan dan Perluasan Akses Pendidikan, Good
Governance, dan Otonomi Pendidikan), yang merupakan tantangan bagi
fakultas sebagai subsistim pendidikan tinggi nasional dan infrastruktur
perguruan tinggi pemerintah.
2.1.5.1.4 Program-Program dalam Rencana Strategis disusun dalam kerangka
memanfaatkan peluang:
Tingginya minat masuk siswa tingkat atas ke Fakultas Kedokteran
Universitas Brawijaya diantisipasi dengan diversifikasi pendidikan sesuai
8
dengan kebutuhan masyarakat untuk pendidikan kedokteran dan
kesehatan, serta mengadakan seleksi penerimaan dalam berbagai bentuk.
Minat mahasiswa asing belajar ke Indonesia dan tawaran kerjasama,
diantisipasi dengan pembukaan Kelas Berbahasa Inggris sebagai tahap awal
pengembangan internasionalisasi pendidikan untuk merealisasi Visi
Fakultas.
2.1.5.1.5 Dalam konteks Pengembangan Atmosfir Akademik, institusi fakultas telah
menyelenggarakan langkah-langkah konkrit dalam meningkatkan kualitas dosen
dari sudut kualitas akademik maupun kualitas kependidikan, kualitas belajar
mahasiswa, perangkat pendukung proses belajar mengajar, Laboratorium
Keterampilan (Skill Llaboratory), Laboratorium Biomedik untuk penelitian dan
inovasi penunjang visi penelitian dan pengabdian masyarakat Pengembangan
atmosfir akademik tersebut dimungkinkan dengan pemanfaatan peluang yang
ada khususnya :
Kerjasama luar negeri (Malaysia, Singapura) dengan diterimanya sejumlah
mahasiswa sejak tahun 2003 yang sampai sekarang mencapai 101 orang
dan pengembangan Malang Trauma Center degan SIF Singapore.
Kerjasama dalam negeri (Rumah Sakit Pendidikan dan Wahana Jejaring
Pendidikan Dokter dengan seluruh sarana / prasarananya, Asosiasi Institusi
Pendidikan Kedokteran Indonesia).
Pembinaan atas Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman dan
Universitas Muhammadiyah Malang yang secara langsung memberi
pengalaman berarti bagi institusi dalam pembinaan internalnya sendiri.
Lain-lain: hibah kompetisi, riset-riset dengan berbagai sumber pendanaan,
Bantuan Masyarakat dan Orangtua Mahasiswa.
2.1.5.1.6 Dalam konteks Manajemen Internal, fakultas telah memperbaiki struktur
organisasi dan sistim penyelenggaraan dengan menyusun Standard Operating
Procedur (SOP) baik SOP Tata Kelola Umum untuk koordinasi lintas bidang,
maupun SOP untuk Tata Kelola Infrastruktur, Finansial, Sumberdaya Manusia,
serta Sistim Komunikasi dan Informasi Manajemen. Pembukaan Program Studi
Keperawatan, Gizi Kesehatan, Program Pendidikan Dokter Spesialis belum
diikuti dengan penataan dan koordinasi internal yang baik. Program studi (PS)
tersebut seakan tak terwadahi dalam struktur jurusan, sedangkan
bagian/laboratorium khususnya lebih mengakomodasi Program Studi S1
Pendidikan Dokter mengingat program studi ini merupakan “core business“
9
institusi. Akibatnya pengelolaan PS-2 tersebut terkesan “menumpang” pada
fungsi Program Studi S1 Pendidikan Dokter dengan segala konsekuensinya
terhadap komponen organisasi lainnya seperti infrastruktur dan sumberdaya
manusianya.
2.1.5.1.7 Dalam konteks Efisiensi dan Produktivitas, kinerja karyawan ditingkatkan
melalui pemanfaatan peluang berupa tawaran pelatihan dan kursus baik in-
house training service maupun mengikut sertakan karyawan dalam pelatihan
terkait bidangnya. Langkah efisiensi terlihat pula dari manajemen terpadu
program studi yang dikelola fakultas di bawah pengelolaan 1 atap, serta telah
dbentuknya Medical Education Unit yang membantu mengkoordinasikan
perencanaan, penyelenggaraan, monitoring dan evaluasi pendidikan khususnya
PS S1 Pendidikan Dokter, sehingga pimpinan fakultas lebih efektif
menggunakan waktunya untuk pengambilan keputusan lainnya.
2.1.5.1.8 Dalam konteks Leadership untuk Good Governance, Fakultas telah
mengembangkan Gugus Jaminan Mutu dan Unit Jaminan Mutu yang akan
memantau dan mengevaluasi kinerja penyelenggaraan institusi.
2.1.5.1.9 Kelemahan
Struktur organisasi dan manajemen internal saat ini hanya optimal
memberikan daya dukung bagi penyelenggaraan Program Studi S1
Pendidikan Dokter yang memungkinkan program studi ini memperoleh
ruang gerak pengembangan yang luas dan terbukti dapat memperoleh
akreditasi A pada tahun 2000.
Sebagai infrastruktur dan subsistim Universitas Brawijaya, otonomi belum
jelas baik ruang lingkup maupun implementasinya, sehingga tata kelola dan
SOP yang ada, serta mekanisme pendanaan belum cukup memiliki landasan
hukum dan rujukan aturan yang sahih.
Unit Jaminan Mutu telah terbentuk di masing-masing Program Studi S1
namun masih terbatas pada aspek penjaminan mutu akademik.
Meskipun langkah-langkah peningkatan kualitas karyawan banyak
dilakukan, akuntabilitas kinerja sebagai institusi pemerintah belum optimal,
terlihat dari lemahnya koordinasi antara data-base kinerja dengan data-
base anggaran pendukungnya sehingga sukar dilacak kegiatan (aktivitas)
apa didukung anggaran apa dan sebaliknya. Akuntabilitas kegiatan tidak
sinkron dengan akuntabiliats finansial.
10
Perencanaan, koordinasi penyelenggaraan institusi belum didukung Sistim
Informasi Manajemen yang komprehensif.
2.1.5.1.10 Untuk antisipasi kelemahan ini, maka beberapa peluang dan tantangan perlu
dimanfaatkan dan diantisipasi dengan baik. Untuk meningkatkan
sustainabilitas tata kelola ini, diperlukan antara lain :
Optimalisasi resource sharing dalam pengelolaan proses belajar mengajar,
dosen, sumber dan lahan belajar baik internal di lingkungan Universitas
Brawijaya maupun peluang dari luar, tersebar di Malang dan sekitarnya
berupa 142 dosen luar biasa dan 3.189.,83 m2 lahan belajar, yang jauh
lebih banyak dan lebih luas dari milik fakultas sendiri.
Pengelolaan transisional menuju otonomi antara lain dengan income
generating dengan pemanfaatan potensi masyarakat dalam dan luar negeri
melalui kerjasama dan networking.
Kontrak tenaga kerja luar yang kompeten misalnya dalam teknologi
informasi.
Memanfaatkan peluang mengikuti lokakarya Akuntabilitas Kinerja,
Rancangan SP4, dan Kemampuan Penyusunan Proposal Hibah Kompetisi.
2.1.5.2 Infrastruktur
2.1.5.2.1 Dalam konteks Kepemimpinan, Komitmen, Relevansi Pendidikan, dan
pengembangan value system yang menempatkan mahasiswa sebagai pusat
orientasi pengembangan institusi, fakultas secara konsisten menyediakan
infrastruktur sarana / prasarana dengan peruntukan utama bagi
penyelenggaraan pendidikan dan kemahasiswaan. Luasan bangunan untuk
penyelenggaraan proses belajar mengajar mencapai 23.477 m2 dibanding
bangunan untuk keperluan adminstrasi yang 923.48 m2 dengan rincian (data
per 2006):
Ruang Kuliah dan Amphy-theater 10 unit dengan luasan 1.941.16 m2 setara
dengan 1,64 m2/mahasiswa
11 unit Ruang Praktikum 2.090.80 m2 setara dengan 1,50 m2 per
mahasiswa
Gedung Graha Medika berlantai 3 sebagai Pusat Pengembangan Keteram-
pilan Klinik dan Life Skill
Laboratorium Sentral Biomedik sebagai pusat pendidikan dan pengembang-
an penelitian unggulan institusi
11
Gedung berlantai 6 ( 10.416 m2 ) sebagai pusat pendidikan Problem-Based
Learning & Multi-Media Center
28 unit Perpustakaan Internal 165,20 m2 setara dengan 1,75 m2 per
mahasiswa
Laboratorium di 24 bagian ( 4.133,98 m2 )
1 unit Laboratorium Bahasa Inggris (69,60 m2) untuk meningkatkan
kemam-puan berbahasa dan berkarya ilmiah dalam bahasa Inggris
24 Ruang dosen (1.572,12 m2) setara dengan 11,7 m2 per dosen
1 unit Museum Anatomi (51,84 m2) untuk pembelajaran terpadu klinik dan
preklinik, belajar anatomi secara mandiri, serta layanan informasi bagi
masyarakat
1 unit Gedung Pendidikan Profesi (1.937.09 m2)
2.1.5.2.2 Agar supaya proses belajar mengajar tidak terganggu, maka Untuk
pengembangan Gedung Problem-Based Learning dan Multimedia Center,
digunakan lahan berasal dari perombakan bangunan berlantai 2 (dua) untuk
pimpinan dan administrasi fakultas.
2.1.5.2.3 Dalam konteks Atmosfir Akademik, selain analisis butir 1 di atas,
pengembangan infrastruktur bagi keterlaksanaan Kurikulum Berbasis
Kompetensi dengan pendekatan pembelajaran Problem-Based Learning (antara
lain Gedung Skill-Laboratory berlantai 3 (tiga), serta Problem-Based Learning
dan Multimedia Center berlantai 6 (enam) merupakan kekuatan tersendiri
dalam menjawab tantangan keterlaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi
yang di banyak institusi bahkan belum terselenggara atau terselenggara
dengan apa adanya karena memang membutuhkan infrastruktur yang mahal
dan tidak sederhana.
2.1.5.2.4 Dalam konteks Manajemen Internal, telah disusun Standar Operating
Procedure pengadaan, pemanfaatan, perawatan, penghapusan infrastruktur.
2.1.5.2.5 Sustainabilitas dan tingkat kelayakan prasarana / sarana sebagai pendukung
utama dalam Proses Belajar Mengajar dan Pencapaian Visi diharapkan dapat
terjaga dengan menggunakan kekuatan yang dimiliki dalam hal tata kelola,
antara lain dengan:
Konsistensi dalam implementasi rencana pengembangan infrastruktur
Pengadaan prasarana mandiri melalui pengembangan income generating,
Optimalisasi resource sharing pendidikan di mana fakultas menyediakan
tenaga-tenaganya untuk membantu pelayanan kesehatan institusi mitra dan
12
sebaliknya menggunakan seluruh prasarana dan sarana institusi mitra untuk
jejaring lahan belajar. Resource sharing dilakukan pula secara internal
dengan fakultas lain di lingkungan Universitas Brawijaya terutama dengan
Fakultas MIPA,
Mencari dukungan dana, prasarana, sarana antara lain pembangunan
Laboratorium Anatomi dan Graha Medika dengan bantuan Ikatan Orangtua
Mahasiswa, sebagian pembangunan Problem Based Learning-Centre, dan
kerjasama baik dengan pemerintah daerah maupun dengan institusi
kesehatan lainnya,
Monitoring dan evaluasi dari Unit Jaminan Mutu yang akan memberikan
feedback untuk menjaga kelayakan yang dimaksud.
2.1.5.2.6 Kelemahan
Perolehan infrastruktur terutama mendukung infrastruktur program studi S1
Pendidikan Dokter, sekalipun program studi lain ikut terdukung melalui
resource sharing, juga koordinasi pemanfaatan infrastruktur agar tidak
tumpang tindih antar program studi.
Perolehan infrastruktur tak selalu inheren dengan keterlaksanaan proses
belajar mengajar yang didukungnya karena birokrasi dalam pengadaan
infrastruktur dan masih kaburnya aturan-aturan otonomi di luar jangkauan
manajemen.
2.1.5.2.7 Untuk mengantisipasi kelemahan ini, beberapa peluang dan tantangan dapat
dimanfaatkan antara lain :
Resource-sharing di antara Jejaring Wahana Belajar dalam Universitas
maupun dari luar.
Penajaman prioritas pengadaan infrastruktur untuk kepentingan proses
belajar mengajar melalui penggalian anggaran mandiri (income-generating)
sehingga saat ini seluruh ruang perkuliahan dan beberapa laboratorium
telah menggunakan perangkat multimedia dan LCD sebagai sarana
penunjangnya.
Multipurpose utility merupakan strategi mengantisipasi kelemahan dengan
pemanfaatan kebutuhan masyarakat untuk pelayanan kedokteran dan
kesehatan serta kebutuhan lainya antara lain dengan:
(a) Penggunaan Museum Anatomi sebagai lahan belajar preklnik, klinik,
sekaligus media pengenalan pendidikan dokter bagi masyarakat luar
yang berminat.
13
(b) Penggunaan Laboratorium Sentral Biomedik untuk pendidikan,
penelitian, pengembangan ilmu untuk pencapaian Visi sebagai pusat
unggulan.
(c) Penggunaan Skill-Laboratory, selain untuk pelatihan clinical skill juga
untuk pelatihan life skill bagi masyarakat, dan event-event kebutuhan
masyarakat.
(d) Penggunaan beberapa Laboratorium (Farmakologi, Patologi Anatomi,
Patologi Klinik, Mikrobiologi, dan Laboratorium-laboratoium Klinik)
untuk pendidikan, penelitian, dan pemanfaatan oleh masyarakat.
2.1.5.3 Pendanaan/Finansial
2.1.5.3.1 Dari aspek Kepemimpinan dan Komitmen, fakultas melangkah ke transisi
otonomi finansial dengan meningkatkan kemampuan mengembangkan dana
mandiri (revenue generating) dengan memanfaatkan peluang berupa potensi
masyarakat nasional dan stakeholder luar negeri untuk mendukung
kebutuhannya sendiri akan pendidikan kedokteran dan kesehatan.
Dengan strategi ini , struktur penerimaan keuangan dari dana pemerintah
menjadikan dana mandiri semakin mantap menuju otonomi. Struktur
penerimaan dapat dilihat sebagai berikut:
Dana pemerintah pada tahun 2006 mencapai 24,53% dari total
penerimaan, terdiri dari: (a) Dana Rutin (18,75%), untuk kegiatan rutin
terutama belanja pegawai, gaji dosen luar biasa, dan maintenance
operasional institusi, (b) Dana Isian Kegiatan (DIK/DIKS) (5,78%) untuk
kegiatan fakultas non rutin, beasiswa, Hibah Penelitian dan Hibah SP4.
Dana dari masyarakat sebagai Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)
pada tahun 2006 mencapai 75,47% dari total penerimaan, terdiri dari: (a)
Sumbangan Pembangunan Pendidikan (SPP) memberikan kontribusi
31,63% total penerimaan, untuk penyelenggaraan pendidikan, (b) Dana
Bantuan Praktikum (DBP) dari mahasiswa (7,6%) untuk peyelenggaraan
kegiatan praktikum, Sumbangan Pengembangan Fasilitas Pendidikan (SPFP)
dan Sumbangan Pengembangan Infrastruktur Pendidikan diperoleh per
tahun ajaran baru (27,83% ) untuk dukungan sarana / pendidikan, serta
(d) Dana lain (8,91%) yang diperoleh dari kerjasama, sewa sarana, tes
kesehatan, kegiatan Ordik / Ormawa untuk menambah daya dukung sarana
pendidikan.
14
2.1.5.3.2 Dalam konteks Relevansi Pendidikan tampak bahwa alokasi pengeluaran
(expenditure) dari data di atas menunjukkan 75,47% penerimaan digunakan
untuk kepentingan pendidikan. Dalam Undang-Undang Pendidikan Nasional
ditegaskan bahwa masyarakat ikut bertanggung-jawab dalam pembiayaan
pendidikan. Data di atas menunjukkan bahwa fakultas telah memanfaatkan
peluang undang-undang ini dalam mengembangkan kekuatan finansialnya.
2.1.5.3.3 Dalam konteks Atmosfir Akademik, pengeluaran (expenditure) juga
dilakukan untuk mendukung penelitian dan peningkatan kemampuan akademik
dan kependidikan dosen, kegiatan ko dan ekstra kurikuler yang secara tidak
langsung berperan dalam pengembangan atmosfir akademik.
2.1.5.3.4 Dalam konteks Manajemen Internal, telah disusun Standart Operating
Procedure dan Unit Jaminan Mutu dalam kerangka tata laksana finasial yang
baik, non kolutif, dan transparan. Kemampuan mengelola keuangan
ditingkatkan melalui pengikut sertaan staf dalam pelatihan dan kursus-kursus
keuangan, serta pelatihan penyegaran yang diadakan Universitas antara lain
LAKIP, Anggaran Berbasis Kinerja, SP4, Hibah Kompetisi.
2.1.5.3.5 Sejalan dengan transisi menuju otonomi, data di atas menunjukkan bahwa
penerimaan melalui dana pemerintah berangsur-angsur semakin rendah
(24,53%) sementara kemampuan mendanai kegiatan secara lebih mandiri
melalui penggalian dana masyarakat (revenue generating) berangsur-angsur
semakin meninggi (75,47%) yang mengindikasikan meningkatnya
sustainablitas pendanaan.
Sustainabilitas dijaga pula dengan meningkatnyan kemampuan memperoleh
dana hibah kompetisi antara lain Program Hibah SP4, Penelitian Risbinkes, dan
Block Grant Universitas antara lain dari Teaching Grant TPSDP-ADB Loan LP3
Unibraw.
2.1.5.3.6 Efisiensi dan Produktivitas Pendanaan dilakukan dengan menetapkan Skala
Prioritas tertinggi pada: (a) Pengembangan implementasi Kurikulum Berbasis
Kompetensi (KBK) dan pengembangan Problem-Based Learning (PBL) yang
pada tahun 2007 sudah harus terselenggara, serta (b) Pengembangan Standar
Internasional Pendidikan yang sekarang dirintis melalui pembukaan Kelas
Berbahasa Inggris dan penerimaan mahasiswa luar negeri.
15
2.1.5.3.7 Kelemahan
Dari Struktur Penerimaan:
(a) Penerimaan dari pemerintah tidak optimal karena kemampuan
memperoleh hibah kompetisi masih rendah, terlihat dari Program Hibah
Kompetisi yang diperoleh baru pada Hibah SP4, Risbinkes.
(b) Penerimaan dari masyarakat sangat bertumpu pada orangtua, sedikit
sumber kerjasama luar negeri, jasa layanan kedokteran dan kesehatan.
Ini menjadi sustainable karena memanfaatkan peluang besar yang ada
berupa kebutuhan masyarakat yang tinggi untuk pendidikan dokter dan
kesehatan. Diversifikasi sumber penerimaan belum banyak.
Dari Struktur Pengeluaran:
(a) Jumlah dan waktu untuk pengeluaran masih terkendala oleh birokrasi
mengingat penerimaan dari masyarakat dirupakan dalam bentuk PNBP
yang pemanfaatannya memerlukan birokrasi dan waktu yang relatif
lama.
(b) Diversifikasi pengeluaran antar program studi di lingkungan fakultas
belum tertata dengan baik meskipun SOP telah dipunyai.
Dari Model Pengelolaan:
(a) Pertanggungjawaban keuangan menggunakan pertanggung-jawaban
per mata anggaran dan bukan pada kinerja (activity based).
(b) Unit Jaminan Mutu belum mampu melakukan internal audit, sementara
birokrasi keuangan dengan suprastruktur belum mencerminkan
otonomi yang jelas.
Kelemahan-kelemahan ini merupakan kendala institusi pemerintah secara
umum. Pembenahan dapat dilakukan frontal dengan pembenahan otonomi dan
penyehatan organisasi secara menyeluruh yang menjadi tantangan bagi seluruh
institusi di bawah Ditjendikti dengan HELTS (High Education Longterm
Strategy) nya.
2.1.5.4 Sumberdaya Manusia
2.1.5.4.1 Dosen
Komitmen Fakultas ditunjukkan dengan upaya konkrit pengembangan
kuantitas dan kualitas dosen baik dari aspek kemampuan akademik maupun
kemampuan kependidikan melalui: (a) Sistim rekrutmen, (b) Pembinaan
kemampuan akademik, karir, dan kesejahteraan, dan (c) Pembinaan
16
aparatur. Arah pembinaan ditujukan kepada peningkatan akuntabilitas
kinerja baik kepada mahasiswa selaku stakeholder utama dalam proses
belajar mengajar, maupun kepada pemerintah dan institusinya dalam
kapasitas sebagai aparatur. Untuk memelihara akuntabilitas kinerja dosen,
monitoring dan evaluasi kinerja dosen dan karyawan dilakukan sesuai
dengan mekanisme penjaminan mutu. Khusus bagi dosen, secara normatif
oleh Majelis Guru Besar sebagai bagian dari Senat Fakultas.
Dari aspek Relevansi Pendidikan, formasi rekruitmen dosen baru
disesuaikan dengan diversifikasi pendidikan yang merupakan tantangan
berupa minat masuk yang tinggi di berbagai bidang pendidikan tinggi
kedokteran dan kesehatan khususnya pendidikan dokter, sarjana
keperawatan, dan sarjana gizi kesehatan. Mengantisipasi kuantitas dan
kualitas dosen pengelola Program Studi S1 Pendidikan Dokter terutama
yang akan pensiun (45 % pada akhir Renstra 2007-2012) dengan: (a)
Memanfaatkan formasi penerimaan PNS, tenaga-tenaga pakar eksternal
melalui kontrak kerja dan menerima pindahan sesuai dengan keahlian dan
kepakarannya, (b) Mengoptimalkan kinerja dosen dalam seluruh Program
Studi terkait dengan keahliannya.
Relevansi Pendidikan juga ditunjukkan dengan mengembangkan
kemampuan dosen, mahasiswa dalam mengelola program unggulan yang
relevan dengan kebutuhan masyrakat di bidang Biomedik dan Kedaruratan
Medik.
Dari aspek Atmosfir Akademik, dengan jumlah 180 dosen tetap (162
orang untuk Program Studi Pendidikan Dokter, 18 orang untuk Program
Pendidikan S1 Ilmu Keperawatan), pengembangan dosen telah mencapai
ratio Gurubesar 13 orang, S3 (termasuk Guru besar) 28 orang (2 orang
sedang mengambil program Sp1), S2 54 orang (4 orang sedang mengambil
program S3, 6 orang sedang mengambil program Sp1), S1 sebanyak 15
orang (1 orang sedang mengambil program S3 di Jerman, 2 orang untuk
program S2 di Australia, 4 orang untuk S2 dalam negeri, dan 1 orang untuk
Sp1), Sp1 sebanyak 71 orang (4 orang sedang mengambil S3), dan Sp2
sebanyak 7 orang, serta telah mengikuti pendidikan formal dan non formal
kependidikan seperti PEKERTI dan Applied Approach sebanyak 90 % tenaga
tetap, peningkatan kualitas dan kuantitas penelitian dengan 10 proposal
tahun 2005 dan 5 proposal tahun 2006 dengan sumber dana DPP/SPP, 13
17
penelitian dari bantuan dana dari RS Dr. Saiful Anwar, 269 penelitian
bersama dosen-mahasiswa telah diselesaikan sepanjang 2002-2005, 96
publikasi nasional, dan 7 publikasi internasional, 1 perolehan HAKI/Paten
(milik Prof. M. Ali dengan judul “Bahan dan Metode untuk Mendapatkan
Fitoestrogen”, Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia RI,
Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual tahun 2003). Dengan
peningkatan kualitas seperti itu diharapkan membawa atmosfir akademik
yang lebih kondusif dalam proses belajar mengajar.
Dari aspek Manajemen Internal, pengembangan sumberdaya dosen
dilakukan dengan penataan sistim rekruitmen, pola pembinaan akademik,
karir, kesejahteraan material dan spiritual, serta pembinaan aparatur
negara dan KORPRI.
Dari aspek sustainabilitas, jumlah, kualitas, ratio dosen di atas, seluruh
program studi dapat terselenggara dengan baik khususnya Program Studi
S1 Pendidikan Dokter. Sustainabilitas dan akuntabilitas dosen yang dimiliki
dimanfaatkan pula untuk mengembangkan kemampuan membina
perguruan tinggi lain seperti Program Studi Pendidikan Dokter Universitas
Mulawarman, Uiversitas Muhammadiyah Malang, Akademi Gizi,
Keperawatan, Politeknik Kesehatan di daerah Malang dan sekitar.
Banyaknya program studi yang dikelola memang tidak serta merta diikuti
efisiensi dan produktivitas kinerja dosen. Konsentrasi pada proses
belajar mengajar bagi seluruh program studi dalam banyak hal secara tidak
langsung mengurangi produktivitas meneliti dan pengabdian kepada
masyarakat dosen yang seharusnya tetap terjaga mengingat kedua aspek
ini merupakan unsur eksplisit dalam pencapaian Visi Fakultas. Ke dalam
kelemahan ini diantisipasi dengan peningkatan koordinasi penjadwalan
proses belajar mengajar antar program studi untuk mengeliminasi tumpang
tindih pekerjaan dosen. Keluar, kelemahan ini diantisipasi dengan
pembentukan Satuan Tugas Pengabdian kepada Masyarakat yang
memelihara intensitas pengabdian kepada masyarakat bersinergi dengan
masyarakat yang dilayani.
Kelemahan di bidang ini antara lain :
(a) Rekrutmen dosen baru dalam 4 tahun terakhir, masing-masing 9 orang
pada tahun 2003, 23 orang pada tahun 2004, 22 orang pada tahun
2005, dan 7 orang pada tahun 2006. Keadaan ini menunjukkan
18
fluktuasi besar yang menyulitkan perencanaan penerimaan (Human
Resource Plan) tahun-tahun berikutnya.
(b) Selain daripada itu, peningkatan rekrutmen dosen baru di atas, tidak
berimbang dengan jumlah dosen senior yang akan memasuki masa
pensiun (11 orang pada 2008, 7 orang pada 2009, dan 20 orang pada
2010).
(c) Koordinasi tugas dosen antar program studi dalam konteks efisiensi,
efektivitas dan produktivitas belum optimal.
(d) Peningkatan karir, khususnya bagi dosen pre/paraklinik yang dilakukan
melalui „double degree program“ yaitu program spesialisasi sekaligus
S2 yang bertujuan peningkatan kualitas dosen mengelola Program
Studi Pendidikan Dokter di pre/paraklinik dengan “insentif” menjadi
spesialis terkendala oleh faktor eksternal terutama dari organisasi
profesi yang ingin memanfaatkan spesialis untuk pengembangan
profesi dan pelayanan profesi di klinik.
Analisis menunjukkan antisipasi kelemahan ini belum tampak baik dari
rumusan kebijakan, program penanggulangan, maupun konsistensi
implementasinya secara konkrit.
2.1.5.4.2 Mahasiswa
Dari aspek Kepemimpinan, Komitmen, dan Relevansi Pendidikan,
kekuatan fakultas yang dimiliki baik menyangkut sumberdaya manusia
maupun infrastruktur penyelenggaraan proses belajar mengajar cukup
memadai untuk antisipasi kebijakan nasional dalam hal memperluas akses
pendidikan memenuhi kebutuhan masyarakat, dengan rekrutmen
mahasiswa yang lebih banyak melalui diversifikasi pendidikan ke dalam
beberapa Program Studi Kedokteran dan Kesehatan.
Untuk melakukan diversifikasi pendidikan dalam meningkatkan penerimaan
mahasiswa baru dilakukan dengan berbagai cara :
(a) Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB)
(b) Penjaringan Siswa Berbakat (PSB)
(c) Seleksi Program Minat dan Kemampuan (SPMK)
(d) Seleksi Program Kemitraan Sekolah (SPKS)
(e) Seleksi Program Internasional (SPI)
(f) Seleksi Penerimaan Kemitraan Daerah (SPKD)
19
(g) Seleksi Alih Program Khusus PSIK dan Gizi) (SAP)
(h) Seleksi Program Kemitraan Institusi (SPKIns)
Peminat yang masuk, diterima, dan terdaftar sebagai mahasiswa baru
Fakultas Kedokteran dari tahun 2000 s/d 2006 adalah sebagai berikut:
Tabel di atas menunjukkan besarnya minat masuk yang sangat tidak sesuai
dengan daya tampung. Penerimaan melalui jalur – jalur di atas membuat
jumlah mahasiswa baru yang diterima pada tahun 2006 menjadi 222 orang
untuk Program Studi Pendidikan Dokter, 118 orang program studi Ilmu
Keperawatan, dan 115 orang untuk Program Studi Gizi Kesehatan yang
membawa konsekuensi daya tampung 225 orang untuk Program Studi
Pendidikan Dokter, 140 orang untuk Program Studi Ilmu Keperawatan, 132
orang untuk Program Studi Gizi Kesehatan.
Dengan alasan itu, untuk mensukseskan program perluasan kesempatan
belajar dan pemerataan, dilakukan diversifikasi pendidikan menjadi 3
program studi, masing-masing Program Studi Pendidikan Dokter, Program
Studi Ilmu Keperawatan (tahun 2001), dan Program Studi Gizi Kesehatan
(tahun 2004).
Dari aspek atmosfir akademik, penguatan kesiapan mahasiswa dalam
proses belajar mengajar dilakukan melalui berbagai kegiatan kokurikuler
dan ekstrakurikuler antara lain : kepenasehatan akademik, bimbingan
konseling, semester pendek untuk remedial, program kakak-adik, pelatihan
life-skill dan Learning How to Learn, pembelajaran metodologi, pelatihan
memecahkan masalah, seluruhnya dengan memanfaatkan kekuatan yang
ada menyangkut prasarana/sarana belajar dan dosen-dosen tutor dan
mentor.
Dari aspek manajemen internal, perbedaan kemampuan intelektual,
kemampuan ekonomi, kemampuan bakat dan minat anggota masyarakat
yang ingin masuk Fakultas sangat beragam yang diantisipasi dengan pola
rekruitmen multi-entries format seperti :
No Mahasiswa 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006
1 Peminat 8545 8414 6173 7593 5915 7203 8262
2 Diterima 200 340 345 349 471 410 538
3 Terdaftar 197 297 335 323 409 385 455
20
(a) Penerimaan dari aspek Kemampuan Akademik melalui Seleksi
Penerimaan Mahasiswa Baru mengikuti pola nasional.
(b) Penerimaan dari aspek Bakat dan Minat melalui Penjaringan Siswa
Berprestasi mengikuti pola Universitas.
(c) Penerimaan dari aspek Pemerataan dan Perluasan Akses Pendidikan
melalui Seleksi Program Kemitraan Sekolah.
(d) Penerimaan dari aspek Kemampuan Ekonomi melalui Seleksi Program
Minat dan Kemampuan sekaligus subsidi silang bagi mahasiswa yang
berkemampuan akademik namun kemampuan ekonomi kurang.
(e) Penerimaan dari aspek Kerjasama dan Internasionalisasi melalui Seleksi
Program Internasional. Untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas
pengelolaan proses belajar mengajar di kelas berbahasa Inggris, antara
lain dibentuk Tim Koordinasi Pengelolaan KBI (Kelas Berbahasa
Inggris), selain sebagai langkah untuk meningkatkan efisiensi akibat
terlampauinya daya tampung juga untuk meningkatkan akuntabilitas
terhadap stakehoder terutama orangtua dan komunitas luar negeri
yang mengirimkan mahasiswa asing tersebut, serta sebagai tahap awal
dalam upaya menuju kelas internasional.
Kelemahan SDM dalam pengelolaan administrasi pendidikan dieliminasi
dengan kursus/pelatihan manajemen pendidikan baik internal maupun
eksternal seperti penyusunan data base akademik, enrollment, SPP,
penyusunan KRS dan KHS, penjadwalan kegiatan proses belajar mengajar,
dan pengadministrasian hasil belajar.
Dari aspek sustainabilitas, mahasiswa dapat belajar dengan tenang
karena sarana/prasarana cukup mendukung, di samping pemanfaatan
unsur eksternal ikatan orang tua mahasiswa serta resource sharing dalam
memfasilitasi tambahan prasarana/sarana pendidikan yang diperlukan.
Dari aspek efisiensi dan produktivitas, konsentrasi program kerja pada
pelaksanaan proses belajar mengajar telah memperpendek lama studi
khususnya prodi S1 Pendidikan dokter menjadi 4,2 tahun dan pendidikan
profesi dokter menjadi 2,2 tahun.
Langkah-2 efisiensi dilakukan juga dengan :
(a) Pembelajaran keterampilan klinik terpadu melalui Sistim Kepaniteraan
Umum (Panum) yang kelak bersama-sama dengan pembelajaran Life-
Skill dan Problem-Based Learning.
21
(b) Integrasi beberapa matakuliah, selain mengurangi jumlah matakuliah
juga memberi peluang besar bagi pembelajaran terintegrasi dalam
konteks pencapaian kompetensi. Integrasi itu antara lain meliputi
matakuliah: Anatomi dengan Histologi, Biokimia dengan Kimia, Biologi,
dan Biologi Molekuler, Basic Emergency Medicine, Metodologi Riset
dengan Filsafat Ilmu.
Kelemahan
(a) Semakin besarnya jumlah mahasiswa dan variasi program studi yang
dikelola tidak seta merta diikuti peningkatan jumlah dan kualitas
prasarana / sarana pendukungnya, bahkan dalam beberapa hal
jumlahnya justru menurun karena rusak atau tidak dapat digunakan
secara optimal. Kelemahan ini dieliminasi dengan langkah-langkah
efisiensi, resource sharing antar departemen/bagian/laboratorium
dalam fakultas, intra universitas, maupun ekstra universitas.
(b) Semakin besarnya jumlah mahasiswa belum didukung kemampuan
karyawan dan sistim pengelolaan administrasi proses belajar mengajar
yang benar-benar memadai. Kelemahan ini diperbaiki dengan pelatihan
karyawan dan penyusunan kembali Standar Operating Procedure dan
Sistim Penjaminan Mutu Pendidikan, serta Pengembangan Sistim
Komunikasi dan Informasi dengan pemanfaatan optimal teknologi
informasi.
(c) Jika terhadap mahasiswa yang memperoleh prestasi akademik kurang
telah dilakukan bimbingan konseling, kepenasehatan akademik dan
program-program remedial, maka terhadap mahasiswa yang
berprestasi justru belum tampak kegiatan nyata untuk mengakselerasi
kualitas dan lama studinya. Kedepan, diperlukan pengembangan
program pembelajaran metakognitif untuk mengatasinya. Mahasiswa
berprestasi ini umumnya dimanfaatkan dalam Sistim Kakak-Adik, dan
menjadi asisten mahasiswa sebagai kader pengembangan staf
dikemudian hari.
2.1.5.4.3 Karyawan
Dari aspek Kepemimpinan, fakultas menyadari masih rendahnya
kapasitas dan kualitas karyawan dalam manajemen institusi pedidikan
dokter. Pola pembinaan dilakukan antara lain dengan: in service training
22
seperti pelayanan SIAKAD, adminsitrasi pendidikan, serta memanfaatkan
peluang pelatihan / kursus eksternal yang relevan.
Pelayanan administratsi pendidikan dan tenaga laboratorium madya, yang
mendukung proses belajar mengajar ditingkatkan untuk memenuhi aspek
Relevansi Pendidikan dan Atmosfir Akademik.
Dari aspek Manajemen Internal, Efisiensi, dan Produktivitas Kinerja,
selain pola pembinaan di atas, dilakukan pula pembinaan aparatur dan
kesejahteraan antara lain dengan Koperasi Internal dan kegiatan dakwah.
Kelemahan
(a) Berbagai upaya peningkatan kemampuan pengelolaan administrasi
Fakultas dan administrasi pendidikan yang dilakukan belum cukup
mampu mengimbangi intensitas pengembangan institusi dan
pengembangan pendidikan yang harus didukungnya.
(b) Reward and Punishment belum berjalan sebagaimana mestinya karena
tata kelola dan penjaminan mutu belum menjangkau bidang ini. Sistim
Promosi (promotion) dan Penempatan (tenure) tidak berkembang
karena penjenjangan bidang karir sangat terbatas.
Antisipasi terhadap kelemahan ini belum optimal melainkan melalui cara-
cara konvensional seperti diuraikan di atas.
2.1.5.5 Sistim Informasi Manajemen
Sistim Komunikasi dan Informasi Manajemen dengan pemanfaatan kemajuan
teknologi informasi merupakan tolok ukur penting manajemen institusi modern
untuk mengeliminasi kendala internal khususnya dalam penyediaan,
pemanfaatan, dan pertukaran data untuk berbagai kepentingan organisasi.
2.1.5.5.1 Analisis bidang ini menunjukkan beberapa hal :
Komitmen institusi untuk mengembangkan pola komunikasi kebijakan,
program, dan kegiatan antar civitas academica, antar unit organisasi
diwujudkan melalui pengembangan Sistim Komunikasi dan Informasi
Manajemen Internal memanfaatkan sistim informasi on-line connectivity
terpisah dari intranet Universitas.
Memiliki server internal berbasis web memungkinkan akses internet yang
dapat digunakan untuk down-load jurnal – jurnal internasional. Dalam
konteks relevansi pendidikan dan atmosfir akademik faktor ini
23
membantu peningkatan dan pengayaan serta updating ilmu pengetahuan
dan teknologi bagi dosen dan mahasiswa.
Dari blue print pembangunan Problem-Based Learning Centre yang akan
selesai pada 2007 direncanakan pengembangan Sistem Informasi
Manajemen (SIM) dan pemanfaatan teknologi informasi untuk mendukung
pembelajaran Kurikulum Berbasis Kompetensi.
Sistem penghimpunan, penyimpanan dan pengambilan data bidang-bidang
kegiatan telah diintegrasikan melalui sistem komputerisasi terpadu, antara
lain bidang administrasi akademik melalui sistem SIAKAD, bidang keuangan
melalui program Internal Control, bidang kepegawaian, dan bidang
inventarisasi baik inventarisasi properti fakultas, karya ilmiah, jurnal
maupun materi perkuliahan menggunakan sarana LAN (Local Area
Network).
Sistim yang dikembangkan terintegrasi lintas bidang ini jika berkembang
baik secara langsung akan memudahkan koordinasi dan manajemen
internal sehingga diharapkan mampu meningkatkan efektivitas
manajemen, efisiensi dan produktivitas kinerja institusi.
Efektivitas Sistem Informasi Manajemen tampak dari telah
dimanfaatkannya oleh unit-unit terkait di Fakultas dengan cukup efektif dan
efisien terlihat dari occupancy rate mencapai > 80%.
Sebagai Sistim yang masih relatif baru dikembangkan, banyak kelemahan
yang tampak, antara lain :
(a) Kemampuan Sistim masih terbatas pada informasi akademik (SIAKAD)
sehingga belum memberi manfaat optimal.
(b) Pengelolaan SIM juga terkendala dalam hal : maintenance database,
mekanisme kerja, kuantitas serta kualitas pengelola, maintenance
peralatan, dan belum adanya SOP. Kekurangan ini berdampak pada
akses yang tidak merata dan terbatas.
Kelemahan ini diantisipasi dengan memberi skala prioritas tinggi bagi
pengembangannya pada Rencana Strategis 2007-2012.
2.2 Isu Strategis
2.2.1 Dari analisis SWOT di atas dapat disimpulkan beberapa hal yang memberikan
gambaran umum keadaan fakultas sampai saat memasuki tahun 2007.
24
2.2.2 Memperhatikan bahwa pengembangan fakultas tidak dapat terlepas dari
kedudukannya sebagai Unit di bawah Departmen Pendidikan Nasional, Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi, dan Universitas Brawijaya, maka pengembangan
fakultas harus dilandasi isu strategis yang berdasar dan berangkat dari hasil
Evaluasi Diri sebagai kemampuan dasar pengembangan insitusi.
2.2.3 Isu Strategis merupakan Hal-Hal Strategis yang memerlukan antisipasi dalam
bentuk Grand Strategy, Strategi, Kebijakan, dan Program yang konkrit, spesifik,
fisibel, serta berkelanjutan.
2.2.4 Isu Strategis yang dimaksud adalah :
2.2.4.1 Perlu Kebijakan, Strategi, dan Program Fakultas yang tepat untuk aktif berperan
serta sebagai komponen Diknas, dalam implementasi 3 Pilar Pengembangan
Diknas (Pemerataan dan Perluasan Akses, Peningkatan Mutu, Relevansi, Daya
Saing, dan Penguatan Tata Kelola, Akuntabilitas, dan Pencitraan Publik).
2.2.4.2 Perlu Kebijakan, Strategi, dan Program Fakultas yang tepat untuk aktif berperan
serta sebagai Komponen Dikti, dalam implementasi Higher Education Long Term
Strategy (HELTS) yaitu dalam hal Otonomi, Kesehatan Organisasi, dan Daya
Saing Nasional.
2.2.4.3 Perlu Kebijakan, Strategi, dan Program Fakultas yang tepat untuk aktif berperan
serta sebagai bagian dari Universitas, dalam implementasi Visi, Misi, dan Tujuan
Universitas.
2.2.4.4 Perlu rekonstruksi, reorganisasi, refungsionalisasi, dan revitalisasi Struktur
Organisasi dan Manajemen Fakultas untuk mempersiapkan diri menjadi bagian
suatu Badan Hukum Pendidikan.
2.2.4.5 Perlu Penyusunan Standar Operasional dan Prosedur yang jelas untuk memberi
pedoman pada prosedur tata kelola, sinkronisasi program dengan infrastruktur
dan anggaran yang menunjangnya disesuaikan dengan kapasitas berkembang
institusi fakultas.
25
BAB III
GRAND STRATEGY & STRATEGI
3.1 Grand Strategy
Untuk menjawab Isu-Isu Strategis sebagai hasil Evaluasi Diri serta untuk mencapai
Tujuan-Tujuan yang dijabarkan dari Visi/Misi Fakultas, disusun Grand Strategy yang
mendasari setiap strategi dalam melaksanakan kebijakan fakultas melalui Program
dan Kegiatannya, sebagai berikut :
3.1.1 Memperluas daya tampung dan melakukan diversifikasi pendidikan untuk
mengembangkan upaya pemerataan dan perluasan akses pendidikan bidang
kedokteran dan kesehatan.
3.1.2 Meningkatkan mutu, relevansi, serta daya saing institusi dan lulusannya.
3.1.3 Mengembangkan seluruh sumberdaya dan sumberdana untuk mendukung rintisan
Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian Masyarakat bidang kedokteran dan
kesehatan terkini, bermutu, dan bertaraf internasional.
3.1.4 Melakukan reorganisasi, restrukturisasi, dan revitalisasi Organisasi dan Manajemen
Fakultas dalam upaya mencapai Otonomi dengan standar mutu institusi, mutu
sumberdaya manusia pengelola, dan mutu pengelolaan pendidikan kedokteran
dan kesehatan yang terkemuka dan bertaraf internsional.
3.1.5 Meningkatkan Tata Kelola Fakultas menuju Good Governance dan Kapasitas
Pengelolaan (Capacity Building) yang baik.
3.1.6 Memanfaatkan potensi eksternal melalui kerjasama berskala regional, nasional
maupun internasional untuk mendukung pengembangan institusi, pendidikan,
serta penelitian bidang kedokteran dan kesehatan.
3.2 Strategi
Untuk menyelenggarakan Fakultas melalui Program-Program Pengembangannya,
Grand Strategy dijabarkan kedalam sejumlah strategi yang masing-masing
memberi arah kepada implementasi setiap Kebijakan dalam pelaksanaan setiap
Program Unit Kerja di lingkungan Fakultas.
26
3.2.1 Strategi Bidang Akademik
3.2.1.1 Pengembangan Pendidikan
3.2.1.1.1 Untuk mengembangkan Relevansi Pendidikan perlu :
Disusun Program – Program Studi Pendidikan Kedokteran dan Kesehatan
yang dibutuhkan masyarakat dan negara. Kebutuhan ditetapkan melalui
Need Assessment yang komprehensi agar Program Studi yang dibuka
benar – benar sustainable dan akuntabel.
Dilakukan evaluasi, meta-evaluasi, dan pengembangan Kurikulum
Pendidikan seluruh Program Studi secara terus menerus oleh unit khusus
yang independen melibatkan unsur-unsur stakeholder.
Diperlukan upaya berkesinambungan untuk memelihara akuntabilitas
seluruh program studi untuk meningkatkan dan mempertahankan
akreditasi nasional masing-masing.
Standarisasi internasional pendidikan untuk mewujudkan Visi/Misi Fakultas
dengan mengingat pendidikan adalah core business Fakultas.
3.2.1.1.2 Untuk mengembangkan Mutu dan Daya Saing perlu :
Dirumuskan standar penjaminan mutu akademik secara terprogram
sebagai parameter dan indikator yang harus dicapai.
Dilakukan monitoring dan evaluasi secara ajeg oleh unit khusus yang
independen.
Dilakukan usaha intensif dan berkelanjutan untuk meningkatkan dan
mempertahankan akreditasi Fakultas setinggi mungkin.
Mendorong Program Studi di lingkungan Fakultas untuk mampu mencapai
200 besar Asia
3.2.1.1.3 Untuk meningkatkan efektivitas Proses Belajar Mengajar, perlu :
Menumbuhkan atmosfir akademik yang kondusif bagi proses belajar
mengajar.
Meningkatkan motivasi, ketrampilan belajar, dan pembekalan
kecakapan hidup (life skill) untuk meningkatkan daya saing lulusan
memasuki pasar kerja.
Meningkatkan motivasi, kemampuan akademik, dan keterampilan
kependidikan dosen dalam pembelajaran dan pembekalan kompetensi
kepada lulusan.
27
3.2.1.1.4 Untuk mengembangkan Pemerataan dan Perluasan Kesempatan
Belajar, perlu :
Meningkatkan daya tampung program studi sesuai dengan
berkembangnya kapasitas untuk memperluas akses bagi lulusan SMU yang
memasuki Fakultas.
Melakukan Diversifikasi Pendidikan untuk menyediakan alternatif
pilihan bagi masyarakat untuk mengikuti pendidikan di Fakultas.
3.2.1.2 Pengembangan Penelitian
Pengembangan penelitian dilakukan dengan :
3.2.1.2.1 Mengembangkan Payung Penelitian berbasis Biomedik
3.2.1.2.2 Link and Match dengan dunia industri dan agro-kompleks khususnya tanaman
obat.
3.2.1.2.3 Mengembangkan riset unggulan bidang biomedik sebagai bagian
mengembangkan diri menjadi sentra penelitian dan laboratorium rujukan
biomedik.
3.2.1.3 Pengembangan Pengabdian kepada Masyarakat
Pengabdian kepada Masyarakat dilaksanakan melalui 2 tema :
3.2.1.3.1 Pendidikan kepada Masyarakat, yang dimaksudkan memberikan pembelajaran
ilmu dan keterampilan kepada masyarakat agar dengan ilmu dan keterampilan
itu, masyarakat dapat memberdayakan diri dalam berbagai aspek kedokteran
dan kesehatan, khususnya dalam aspek pencegahan dan promotif serta
kedokteran keluarga.
3.2.1.3.2 Pelayanan kepada Masyarakat, yang dimaksudkan memberikan pelayanan
langsung pada masyarakat, khususnya dalam aspek kuratif, dan bantuan
penanganan kedokteran dan kesehatan daerah bencana.
3.2.2 Strategi Bidang Organisasi & Manajemen
3.2.2.1 Pengembangan Organisasi
3.2.2.1.1 Untuk meningkatkan status otonomi, diperlukan penyiapan infrastruktur
pendukung otonomi.
3.2.2.1.2 Untuk meningkatkan otonomi pengelolaan diperlukan pemangkasan birokrasi,
dan perumusan standar operasi pengukuran akuntabilitas kinerja unit-unit
kerja di lingkungan fakultas.
28
3.2.2.1.3 Diperlukan kebijakan dan langkah-langkah penyehatan organisasi melalui
program-program dalam rangka capacity building dan Meritokrasi dalam tata
kelola organisasi
3.2.2.2 Pengembangan Manajemen
3.2.2.2.1 Manajemen Sumberdaya Manusia
Untuk meningkatkan manajemen sumberdaya manusia, dibutuhkan :
Pola rekrutmen berbasis kemampuan / keahlian yang diperlukan (merit-
based recruitment )
Pola promosi dan pembinaan karir bebasis kinerja (performance-based
career development)
Pola penilaian kinerja yang jelas (akuntabilitas kinerja)
3.2.2.2.2 Manajemen Finansial
Untuk meningkatkan manajemen finansial, diperlukan :
Reformasi kebijakan menyangkut sistim keuangan yang transparan dan
akuntabel.
Sistim terintegrasi penganggaran, pendapatan, dan belanja.
Struktur pendanaan yang jelas menyangkut peningkatan kemampuan
memperoleh Dana Hibah Kompetisi dan Block Grant, kejelasan struktur
anggaran, dan pengembangan kemampuan pendanaan mandiri (revenue &
income generating).
3.2.2.2.3 Manajemen Infrastruktur
Seiring dengan bertambahnya jumlah mahasiswa di seluruh program studi
sebagai konsekuensi logis penyelenggaraan Grand Strategy, pemerataan
dan perluasan akses pendidikan bidang kedokteran dan kesehatan perlu
dilakukan perluasan serta penambahan lahan infrastruktur jejaring dan
lahan pendidikan.
Penggunaan anggaran untuk pengadaan infrastruktur, baik sarana maupun
prasarana disesuaikan dengan program dan kegiatan yang ditunjangnya
secara langsung.
3.2.2.2.4 Manajemen Teknologi Informasi
Akselerasi pengembangan pendidikan dan penelitian dalam rangka
pencapaian taraf internasional didukung oleh pemanfaatan teknologi
informasi oleh mahasiswa dan dosen
29
Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi dioptimalkan dengan
pemanfaatan teknologi informasi khususnya untuk memperbaiki
administrasi akademik melalui pengembangan SIAKAD.
Peningkatan efisiensi dan efektivitas manajemen fakultas dibutuhkan
pengembangan sistim informasi manajemen yang baik.
3.2.3 Strategi Bidang Kemahasiswaan dan Alumni
3.2.3.1 Pengembangan Kemahasiswaan
3.2.3.1.1 Meningkatkan Kemampuan penalaran dan kemampuan belajar mahasiswa
dengan mengembangkan kegiatan kokurikuler untuk meningkatkan bimbingan
cara belajar (Learning How to Learn), berbagai pelatihan keterampilan
intelektual berbasis soft skill, dan kepenasehatan akademik.
3.2.3.1.2 Pengembangan minat dan kesejahteraan mahasiswa ditingkatkan melalui
penataan kegiatan ekstrakurikuler dan pengalokasian dan atau pencarian dana
untuk pemberian beasiswa serta pemenuhan kebutuhan sosial eknomis
lainnya.
3.2.3.1.3 Mengatasi permasalahan non akademik yang dapat mengganggu studi
mahasiswa diperlukan peningkatan peran bimbingan dan konseling.
3.2.3.2 Pengembangan Alumni
3.2.3.2.1 Bantuan pelatihan berbagai jenis keterampilan hidup (life skills),
kewirausahaan (Entrepreneurship), dan pengembangan Job Placement Centre
diperlukan untuk meningkatkan kesiapan alumni memasuki pasar kerja.
3.2.3.2.2 Pengembangan Fakultas akan lebih kontekstual dan relevan dengan
mengembangkan komunikasi intensip dan kolegialitas untuk meningkatkan
dan memanfaatkan peran alumni dalam memberikan umpan balik kepada
almamaternya.
3.2.4 Strategi Bidang Kerjasama Insitusional
Suatu institusi dapat berkembang maksimal tidak hanya dengan mengandalkan
kemampuan internal yang dimiliki melainkan juga dengan pemanfaatan kekuatan-
kekuatan eksternal melalui kerjasama dan networking baik regional, nasional,
maupun internasional. Untuk itu diperlukan strategi :
30
3.2.4.1 Kolaborasi
3.2.4.1.1 Meningkatkan kerjasama dengan Komunitas sebagai Partner dalam
mengembangkan Jejaring Wahana Pendidikan.
3.2.4.1.2 Meningkatkan kerjasama dengan lembaga profesi untuk pengembangan soft-
skill mahasiswa, dosen, dan tenaga administrasi.
3.2.4.1.3 Meningkatkan Kerjasama networking untuk pengembangan Pendidikan dan
Penelitian.
3.2.4.1.4 Meningkatkan Resource Sharing eksternal maupun internal.
3.2.4.2 Internasionalisasi
3.2.4.2.1 Mengembangkan Cultural Diversity untuk mengadaptasikan dosen/mahasiswa
dari luar negeri atau dosen/mahasiswa lulusan Fakultas ke luar negeri.
3.2.4.2.2 Mengembangkan Pendidikan Kedokteran dan Kesehatan berstandar
internasional melalui kerjasama regional/internasional.
31
BAB IV
KEBIJAKAN & PROGRAM
4.1 Program Bidang Akademik
4.1.1 Program Pengembangan Mutu Pendidikan
4.1.1.1. Sasaran 1
Meningkatkan mutu pendidikan di semua jurusan dan program studi di
lingkungannya, terakreditasi tertinggi sesuai dengan standar nasional dan
memenuhi standar minimal akreditasi internasional World Federation of Medical
Education (WFME); International Council for Nursing (ICN), Commission
American Dietation Education (CADE).
Kebijakan
Meningkatkan Mutu Pendidikan melalui internasionalisasi kurikulum yaitu
mengembangkan kurikulum sesuai standar internasional, bagi seluruh Program
Studi di lingkungan Fakultas. Untuk Program Studi pendidikan dokter, standar
pendidikan mengacu pada standar The World Federation of Medical Education
(WFME), Untuk Program Studi ilmu Keperawatan mengacu pada standar
International Council for Nursing (ICN) dan untuk Program Studi Gizi mengacu
pada standar Commission American Dietation Education (CADE).
Program :
4.1.1.1.1 Internasionalisasi Kurikulum masing-masing Program Studi sesuai
dengan standar Program Studi dalam dan luar negeri sejenis yang
sudah berstandar internasional
4.1.1.1.2 Mengembangkan Sistim Pembelajaran berstandar internasional
4.1.1.1.3 Mengembangkan infrastruktur untuk memenuhi standar minimal
infrastruktur Program Studi berkualitas internasional.
4.1.1.2. Sasaran 2
Menyusun dan menyelenggarakan kurikulum yang dinamis dan memenuhi
relevansi pendidikan kedokteran dan kesehatan, serta adaptif terhadap
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran dan kesehatan
terkini.
32
Kebijakan
Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) perlu dikembangkan secara berkelanjutan
sesuai dengan relevansi pendidikan, perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi kedokteran dan kesehatan terkini.
Program
4.1.1.2.1 Menyusun, melaksanakan dan mengembangkan KBK yang bertaraf
nasional dan internaional bagi seluruh program studi.
4.1.1.2.2 Mengembangkan Relevansi Pendidikan dalam kurikulum seluruh
Program Studi.
4.1.1.3. Sasaran 3
Meningkatkan kuantitas dan kualitas dosen pengelola seluruh kurikulum
program studi baik dalam hal akademik dan kependidikan.
Kebijakan
Rekruitmen dosen dilakukan dengan mengoptimalkan jumlah calon dosen dan
dosen yang ada mengikuti pendidikan strata yang lebih tinggi dan program
peningkatan kualitas kependidikan.
Seluruh dosen yang ada diharapkan melakukan pengembangan diri dan belajar
sepanjang hayat dengan mengikuti program pendidikan berkelnajutan serta
program peningkatan profesionalitas.
Program
4.1.1.3.1 Mengembangkan pola rekruitmen sesuai dengan rasio dosen
mahasiswa yang memadai dan pembinaan karir dosen dan tenaga
staf laboratorium.
4.1.1.3.2 Mengembangkan kemampuan akademik dosen.
4.1.1.3.3 Mengembangkan kemampuan profesional dalam proses belajar
mengajar (Sertifikasi Dosen)
4.1.1.4. Sasaran 4
Meningkatkan mutu Proses Belajar Mengajar seluruh program studi menyangkut
mutu perancangan, pembelajaran, dan evaluasi hasil belajar.
33
Kebijakan
Peningkatan mutu proses belajar mengajar dilaksanakan dengan lebih
mengetengahkan pendekatan belajar Student Centered Learning (SCL)
Program
4.1.1.4.1 Memanfaatkan Teknologi Informasi dalam pembelajaran berbasis
SCL.
4.1.1.4.2 Mengembangkan Model Proses Belajar Mengajar yang mengacu
pada SCL (termasuk pendekatan PBL).
4.1.1.5. Sasaran 5
Meningkatkan upaya pemerataan dan perluasan akses pendidikan bagi seluruh
masyarakat.
Kebijakan
Diperluakan otonomi kelembagaan baik struktural maupun fungsinya untuk
mendukung program-program pemerataan dan perluasan akses pendidikan.
Program
4.1.1.5.1 Mengembangkan Rumah Sakit Pendidikan untuk peningkatan daya
tampung semua program studi bidang kedokteran dan kesehatan.
4.1.1.5.2 Mengembangkan media publikasi informasi tulis maupun elektronika
tentang fakultas yang acceessible untuk seluruh stakeholders.
4.1.1.5.3 Meningkatkan daya tampung Program Studi yang sudah ada.
4.1.1.5.4 Menerima mahasiswa putra daerah.
4.1.1.5.5 Diversifikasi Pendidikan dengan Pembukaan Program Studi baru baik
Program Studi S1 maupun Program Pendidikan Dokter Spesialis.
4.1.2 Program Pengembangan Mutu Penelitian
4.1.2.1 Sasaran 6
Menjadi sentra penelitian berstandar internasional, dan laboratorium rujukan
biomedik bidang kajian tertentu.
34
Kebijakan
Menentukan penelitian unggulan untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat, serta mengembangkan laboratorium sentral biomedik berstandar
internasional.
Program
4.1.2.1.1 Mengembangkan Laboratorium Sentral Biomedik berstandar
internasional.
4.1.2.1.2 Membentuk Tim Quality Control untuk standarisasi metoda dengan
standar internasional penelitian.
4.1.2.1.3 Mengembangkan kualitas dan kuantitas analysis expert.
4.1.2.1.4 Mengembangkan organisasi dan manajemen Laboratorium Sentral
Biomedik.
4.1.2.2 Sasaran 7
Meningkatkan jumlah dan mutu penelitian yang ditandai dengan meningkatnya
pemanfaatan hasil-hasil penelitian tepat guna untuk diaplikasikan pada
pendidikan dan pelayanan kepada masyarakat.
Kebijakan
Mengidentifikasi penelitian-penelitian tepat guna untuk diaplikasikan pada
pendidikan dan pelayanan kepada masyarakat.
Program
Mengembangkan dan memfasilitasi beberapa pohon penelitian dalam bidang
masing-masing, relevan dengan issue problem kesehatan terkini.
4.1.2.3 Sasaran 8
Meningkatkan karya ilmiah dan publikasi ilmiah pada tingkat nasional maupun
internasional, serta meningkatkan Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI).
Kebijakan
Perlu meningkatkan kapasitas meneliti dan menghasilkan karya ilmiah kalangan
dosen dan mahasiswa dan meningkatkan upaya memperoleh hak paten atas
hasil penelitian.
35
Program
4.1.2.3.1 Memfasilitasi pengembangan kuantitas, kualitas penelitian, dan
penulisan karya ilmiah.
4.1.2.3.2 Memfasilitasi publikasi hasil penelitian dan karya ilmiah pada tingkat
nasional dan internasional.
4.1.2.3.3 Mengembangkan kemampuan memperoleh Hak Atas Kekayaan
Intelektual.
4.1.3 Program Pengembangan Pengabdian kepada Masyarakat
4.1.3.1 Sasaran 9
Meningkatnya jumlah dan mutu pengabdian kepada masyarakat baik dalam
pendidikan maupun pelayanan kepada masyarakat dibidang kedokteran dan
kesehatan.
Kebijakan
Diperlukan pengembangan Corporate Social Responsibility (CSR), kepekaan
sosial dan peran aktif Fakultas dalam menyelesaikan permasalahan kesehatan
dan kedokteran di masyarakat.
Program
4.1.3.1.1 Pengembangan Komponen Pendukung Pengabdian Kepada
Masyarakat.
4.1.3.1.2 Pemetaan potensi insitusi untuk pelaksanaan pendidikan dan
pelayanan kesehatan masyarakat.
4.1.3.1.3 Pendidikan untuk peningkatan kemampuan masyarakat dalam
pelayanan kesehatan mandiri (health sustainable development).
4.1.3.1.4 Pengembangan Jejaring Pendidikan dan Pelayanan Kesehatan
Masyarakat dengan insitusi terkait.
4.1.3.2 Sasaran 10
Menjadi Pelopor pemberdayaan kader kesehatan desa dalam penanganan
kedaruratan medik tingkat dasar.
36
Kebijakan
Diperlukan peran aktif Fakultas dalam menyelesaikan permasalahan kesehatan
dan kedokteran di masyarakat khususnya masyarakat pedesaan.
Program
4.1.3.2.1 Need Assessment Kesehatan Desa
4.1.3.2.2 Peningkatan keterampilan pelayanan kesehatan Desa
4.1.3.2.3 Peningkatan pengetahuan dan keterampilan masyarakat desa
tentang dasar-dasar penanganan Bencana Alam (Basic Disaster
management).
4.2 Program Bidang Organisasi dan Manajemen
4.2.1 Program Pengembangan Organisasi & Kelembagaan
4.2.1.1 Sasaran 11
Tersusunnya Struktur Organisasi yang lebih otonom, efektif, efisien, dan
produktif, yang dapat mewadahi penyelenggaraan fungsi-fungsi Fakultas,
Jurusan, Program Studi, dan unit kerja lain dengan optimal, serta mampu
mencapai standar mutu ISO.
Kebijakan
Diperlukan organisasi yang lebih otonomis, berfungsi optimal, mampu mencapai
standar mutu ISO
Program
4.2.1.1.1 Restrukturisasi organisasi dan penataan struktur standar seluruh
komponennya sesuai dengan keputusan Senat Fakultas dan dalam
kerangka otonomi dan penyehatan organisasi.
4.2.1.1.2 Departementasi Laboratorium dan tata kelolanya dalam struktur
Jurusan.
4.2.1.1.3 Mengembangkan Penjaminan Mutu Institusi (Gugus Jaminan Mutu)
dan Penjaminan Mutu Jurusan (Unit Jaminan Mutu)
4.2.1.1.4 Meningkatkan kapasitas berkembang (Institutional Capacity Building).
37
4.2.1.2 Sasaran 12
Terselenggaranya Fungsi-Fungsi Manajemen/ tata kelola yang sehat, terbuka,
kondusif, transparan, memiliki pencitraan publik yang kuat, dan akuntabel.
Kebijakan
Diperlukan Standard Operating Procedure dalam implementasi Rencana
Strategis yang menjamin pengelolaan fakultas dan satuan-satuan kerja yang
bersih, sehat, dan akuntabel.
Program
4.2.1.2.1 Refungsionalisasi seluruh komponen organisasi menuju implementasi
fungsi-fungsi otonomis dan manajemen organisasi yang sehat serta
akuntabel.
4.2.1.2.2 Mengembangkan Standard Operating Procedure yang efektif dan
efisien dan berkelanjutan antar satuan kerja organisasi.
4.2.2 Program Pengembangan Manajemen Finansial
4.2.2.1 Sasaran 13
Berkembangnya kemampuan pengelolaan anggaran berbasis kinerja.
Kebijakan
Diperlukan open management dan Sistim Terpadu Penyusunan Perencanaan
Program dan Penganggaran (SP4) yang transparan dan akuntabel.
Program
4.2.2.1.1 Mengembangkan kemampuan pengelolaan anggaran berbasis kinerja
(termasuk unit cost setiap kegiatan, kemampuan perencanaan
anggaran).
4.2.2.1.2 Mengembangkan sistim terpadu koordinasi pengelolaan program dan
pengelolaan anggaran.
4.2.2.2 Sasaran 14
Berkembangnya sistim finansial yang efisien disertai peningkatan kemampuan
pendanaan mandiri.
38
Kebijakan
Diperlukan Standart Operating Procedure yang menjamin efisiensi sistim
finansial serta pengembangan capacity building pendanaan mandiri (self
generating revenue).
Program
4.2.2.2.1 Mengembangkan sistim dan kebijakan finansial, serta internal audit
yang efisien dan transparan.
4.2.2.2.2 Meningkatkan kemampuan pendanaan mandiri (self generating
revenue) melalui pelayanan penelitian, pemberian jasa sertifikasi dll.
4.2.2.2.3 Mengembangkan sistim pengelolaan dana SPP dan sumbangan
pendidikan lainnya untuk pengelolaan seluruh program (termasuk
Program Pendidikan Dokter Spesialis) yang non birokratis.
4.2.2.2.4 Memenuhi pendanaan untuk kegiatan pengembangan staf
(Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan / PKB - CPD)
4.2.2.2.5 Memenuhi pendanaan untuk pendidikan tingkat lanjut (konsultan,
Sp1, Sp2, S2, S3 dsb.)
4.2.3 Program Pengembangan Manajemen Sumberdaya Manusia (SDM)
4.2.3.1 Sasaran 15
Peningkatan capacity building sumberdaya manusia dalam rangka penyehatan
organisasi.
Kebijakan
Diperlukan pengembangan kapasitas sumberdaya manusia melalui pendidikan,
pelatihan dan suasana kondusif untuk mencapai kualitas pengelola dan
pengelolaan organisasi yang optimal.
Program
4.2.3.1.1 Meningkatkan kapasitas berkembang dosen menyangkut kemampuan
dan keterampilan profesional tenaga kependidikan.
4.2.3.1.2 Meningkatkan kapasitas berkembang staf dan karyawan dalam
manajemen pendidikan tinggi.
4.2.3.1.3 Mengembangkan Standar Operating Procedure yang baku dalam
manajemen sumberdaya manusia.
39
4.2.3.1.4 Meningkatkan motivasi, spirit, komitmen, dan inovasi dalam bekerja
dan berkarya.
4.2.3.1 Sasaran 16
Terselenggaranya pola pengembangan sumberdaya manusia yang mengacu
pada merit-based recruitment dan reward-punishment yang terukur dengan
jujur dan objektif berdasarkan standar kinerja yang baku.
Kebijakan
Diperlukan pengembangan kapasitas sumberdaya manusia berbasis prestasi
dalam melakukan rekrutmen, promosi dan demosi untuk mencapai kualitas
pengelolaan organisasi yang optimal.
Program
4.2.3.1.1 Menyusun pola rekrutmen, promosi, dan demosi berbasis pada
prestasi (merit), sistim insentif, dan reward-punishment yang terukur,
jujur dan objektif.
4.2.3.1.2 Meningkatkan kesejahteraan dan keselamatan kerja staf dan
karyawan terutama yang bekerja di lingkungan beresiko tinggi.
4.2.3.1.3 Menyusun Standart Operating Procedure yang baku menyangkut
evaluasi dan pengawasan kinerja staf dan karyawan.
4.2.4 Program Pengembangan Manajemen Infrastruktur & Teknologi
Informasi
4.2.4.1 Sasaran 17
Terciptanya sistim pengembangan infrastruktur berbasis teknologi informasi
yang terpadu.
Kebijakan
Diperlukan pengembangan infrastruktur berbasis Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK) atas dasar program.
Program
4.2.4.1.1 Mengembangkan Standar Operating Procedure pengadaan, peman-
faatan terpadu, perawatan, dan pengembangan infrastruktur,
40
khusus-nya infrastruktur pendidikan, penelitian, dan kegiatan
akademik lainnya.
4.2.4.1.2 Mengembangkan Sistim Administrasi Akademik (SIAKAD) berbasis
teknologi informasi untuk seluruh jenjang program studi.
4.2.4.1.3 Mengembangkan Sistim Administrasi Keuangan dan Kepegawaian
berbasis teknologi informasi (Automatic Office System).
4.2.4.1.4 Menata dan mengembangkan perpustakaan berbasis teknologi
informasi (digital library) yang mudah diakses oleh dosen dan
mahasiswa
4.2.4.2 Sasaran 18
Peningkatan kemampuan pencitraan publik dan terselenggaranya Sistim
Informasi dan Manajemen berbasis Teknologi Informasi.
Kebijakan
Diperlukan pengembangan Sistim Informasi berbasis Teknologi Informasi dan
Komunikasi yang memungkinkan informasi institusi mudah terjangkau
masyarakat luas dalam maupun luar negeri.
Program
4.2.4.2.1 Mengembangkan Sistim Informasi dan Manajemen (SIM) untuk
penampilan profil, bulletin, dan kegiatan institusi dalam rangka
pencitraan publik terjangkau secara nasional dan internasional.
4.2.4.2.2 Mengembangkan Sistim Informasi dan Manajemen Kemahasiswaan
dan Alumni.
4.2.4.2.3 Mengembangkan Sistim Informasi dan Manajemen On Line dalam
departemen, interdepartemen dan fakultas.
4.2.4.2.4 Mengembangkan sumberdaya pengelola sistim informasi berbasis
Web.
4.2.5 Program Pengembangan Kemahasiswaan dan Alumni
4.2.5.1 Sasaran 19
Meningkatnya mutu kegiatan kemahasiswaan dan kemampuan penalaran
mahasiswa berfikir alternatif, skeptik-analitis, kritis, dan self appraisal untuk
mendukung pencapaian kompetensi lulusan yang diinginkan.
41
Kebijakan
Diperlukan pengembangan kemampuan enterpreneurship, soft skill dan life skill
berdasarkan etika dan moral.
Program
4.2.5.1.1 Mengembangkan kegiatan meningkatkan keterampilan belajar dan
penalaran mahasiswa.
4.2.5.1.2 Mengembangkan keterampilan entrepreneurship, life skill dan soft
skill untuk mempersiapkan lulusan memasuki pasar kerja.
4.2.5.1.3 Mengembangkan lingkungan akademik yang kondusif untuk
pencapaian kompetensi lulusan.
4.2.5.1.4 Meningkatkan peran dan fungsi penasehat akademik, bimbingan dan
konseliing dalam pencapaian prestasi akademik.
4.2.5.2 Sasaran 20
Meningkatnya kuantitas dan mutu pengembangan minat dan bakat mahasiswa
untuk mendukung pengembangan diri.
Kebijakan
Diperlukan fasilitasi yang memadai bagi mahasiswa untuk mampu
mengembangkan diri seoptimal mungkin sesuai bakat dan minatnya masing-
masing.
Program
4.2.5.2.1 Mengembangkan Kelompok-Kelompok Minat dan Bakat.
4.2.5.2.2 Mengembangkan pencapaian prestasi minat dan bakat pada tingkat
Universitas, Regional, Nasional.
4.2.5.2.3 Mengembangkan fasilitas yang mampu menumbuhkan jiwa
entrepreneurship serta prestasi minat dan bakat.
4.2.5.2.4 Membina dan mengembangkan peran dan fungsi kelembagaan
kemahasiswaan untuk peningkatan kuantitas dan kualitas kegiatan
kemahasiswaan.
4.2.5.3 Sasaran 21
Meningkatnya kesejahteraan spiritual, moral dan material mahasiswa.
42
Kebijakan
Diperlukan fasilitasi bagi mahasiswa untuk mengembangkan kemampuan
entrepreneurship, soft skill dan life skill berdasarkan etika.
Program
4.2.5.3.1 Memperluas pemberi dan penerima beasiswa bagi mahasiswa yang
kurang mampu dan atau mahasiswa berprestasi
4.2.5.3.2 Mengembangkan sistem reward bagi mahasiswa berprestasi
4.2.5.3.3 Meningkatkan motivasi dan peran serta mahasiswa dalam kegiatan
kemahasiswaan.
4.2.5.3.4 Mengembangkan sistem perlindungan kesehatan mahasiswa
4.2.5.4 Sasaran 22
Meningkatnya pemahaman dan toleransi Keberagaman Budaya di lingkungan
Mahasiswa.
Kebijakan
Perlu disusun pola rekrutmen dan pembinaan mahasiswa dengan
memperhatikan aspek keberagaman budaya (multikultural).
Program
4.2.5.4.1 Peningkatan pembinaan keagamaan untuk membentuk pribadi insan
akademisi yang menjunjung etika dan moral.
4.2.5.4.2 Pembinaan wawasan kebangsaan dan pemberian appresiasi terhadap
keragaman budaya.
4.2.5.4.3 Peningkatan kepekaan dan kepedulian sosial mahasiswa terhadap
problema kemasyarakatan.
4.2.5.4.4 Membangun komunikasi intensip dengan mahasiswa tentang
pengaruh budaya terhadap pengembangan ilmu
4.2.5.5 Sasaran 23
Meningkatnya peran serta alumni dalam pengembangan diri, dan almamater.
43
Kebijakan
Perlu disusun program-program pembinaan alumni untuk pengembangan diri,
dan pendayagunaan alumni untuk pengembangan almamater.
Program
4.2.5.5.1 Mengembangkan komunikasi yang intensif dengan alumni, dan
stakeholder.
4.2.5.5.2 Meningkatkan peran alumni dalam pengembangan kurikulum dan
kelembagaan.
4.2.5.5.3 Meningkatkan kegiatan ilmiah bagi alumni baik di komisariat maupun
di daerah.
4.2.5.5.4 Mengembangkan Internalisasi semangat kolegialitas alumni
4.2.6 Program Pengembangan Kerjasama Institusional
4.2.6.1 Sasaran 24
Terciptanya Kerjasama yang mampu dengan efektif mengoptimalkan networking
dan resource sharing untuk pengembangan Jejaring Lahan Belajar bagi seluruh
Program Studi di lingkungannya.
Kebijakan
Pelu dibangun networking untuk meningkatkan kerjasama institusi baik dengan
institusi nasional maupun internasional.
Program
4.2.6.1.1 Meningkatkan kerjasama dalam dan luar negeri untuk
pengembangan Jejaring Lahan Pendidikan di dalam dan luar negeri.
4.2.6.1.2 Mengembangkan Kelas Internasional.
4.2.6.2 Sasaran 25
Berkembangnya Kerjasama dan Afilialisasi dalam dan Luar Negeri, dalam rangka
peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing, di bidang pengembangan institusi,
pendidikan dan penelitian termasuk didalamnya memperoleh donasi dalam
pengembangan penelitian.
44
Kebijakan
Perlu pengembangan kemampuan melakukan kerjasama, afiliasi, maupun
resource sharing dalam pendidikan dan penelitian melalui sebuah network yang
baik, bersifat operasional, dan berdimensi nasional maupun internasional.
Program
4.2.6.2.1 Resource Sharing dan Networking untuk optimalisasi pendidikan
bertaraf internasional.
4.2.6.2.2 Mengembangkan Kerjasama Penelitian.
4.2.6.2.3 Mengembangkan Kerjasama Internasional untuk internasionalisasi
Kurikulum.
4.2.6.2.4 Mengembangkan Kerjasama untuk pengembangan e-Learning.
4.2.6.3 Sasaran 26
Berkembangnya Kerjasama Luar Negeri dalam rangka pencitraan publik secara
internasional, pencapaian standar-standar internasional pendidikan,
pengembangan cultural diversity sebagai bagian komunitas internasional (world
citizen) dan pencapaian sasaran 200 besar institusi Pendidikan Kedokteran dan
Kesehatan Asia.
Kebijakan
Diperlukan peningkatan kemampuan mencitrakan diri, pemahaman wawasan
internasional, kemampuan berkolaborasi, dan langkah-langkah sistimatis menuju
sasaran 200 besar Asia dibidang pendidikan dokter dan kesehatan.
Program
4.2.6.3.1 Mengembangkan kerjasama dengan luar negeri bagi program Studi
yang ditawarkan
4.2.6.3.2 Mengembangkan web-site Fakultas untuk pencitraan publik
internasional.
4.2.6.3.3 Benchmarking standar-standar pendidikan bertaraf internasional
4.2.6.3.4 Mengembangkan twinning program dengan institusi pendidikan luar
negeri
45
BAB V
INDIKATOR KINERJA
A. BIDANG AKADEMIK
No
OBYEK
STANDAR
PARAMETER
INDIKATOR
1 PENDIDIKAN
Mutu Pendidikan
Akreditasi Program Studi
Akreditasi A oleh BAN-PT untuk Program Studi
S1,S2,S3 Kedokteran,S1
Program Studi Ilmu Keperawatan, S1 Program Studi Gizi
Akreditasi A Kolegium Pendidikan Dokter Spesialis
Standar
Internasional Program Studi
Undergraduate Minimal Requirement World Federation of
Medical Education untuk Program Studi
Pendidikan Dokter
Kurikulum
Kurikulum Nasional
Terlaksananya Kurikulum Berbasis
Kompetensi Konsil Kedokteran Indonesia untuk Program
Pendidikan Dokter Terlaksananya
Kurikulum Berbasis Kompetensi untuk PS yang lain.
Kurikulum
Internasional
Mencapai Standar
Accreditation Council
of Medical Education (ACME)
46
No
OBYEK
STANDAR
PARAMETER
INDIKATOR
Dosen
Ratio Dosen :
Mahasiswa
1 : 25
Kualifikasi Jenjang Pendidikan
S1 : S2 : S3 = 10 : 50 : 40
Kualifikasi Kompetensi
Tiap dosen memiliki
Sertifikat Dosen dari Institusi Sertifikasi yang diakui secara
nasional
Mutu Proses
Belajar Mengajar
Pedoman Akademik • Tersedia dan selalu
ter” up dated “
Standar Proses Pembelajaran
• Ada “Scored Observation Sheet “
• Ada “Student
Worksheet“ • Fasilitator : ≥ 4 /
Modul • Ratio Tutor :
Mahasiswa ≥ 1 : 12
• 1 ruang diskusi / 12 mahasiswa
Perangkat Teknologi Informasi / ruang diskusi
Ketersediaan Modul • 2 Modul / Blok /
Semester
Standar Pelatihan Keterampilan
• 1 Unit Lengkap
Laboratorium Skill • 1 Skills Trainer/ 12
mahasiswa
Infrastruktur
Minimal
• Hot spot untuk akses informasi/ departemen
• Perpustakaan Mini / Departemen
Akses Digital Library
47
No
OBYEK
STANDAR
PARAMETER
INDIKATOR
Lulusan
Lama Studi 90% tepat waktu
Indeks Prestasi Kumulatif
≥ 3,0
Kelulusan Mata Kuliah Disiplin Ilmu
Lulus ≥80 %
Kelulusan Matakuliah
Kompetensi
Lulus 100 %
Sertifikat Kompetensi
100 %
Kemampuan Pemerataan
dan Perluasan Akses
Pendidikan
Daya Tampung
Prodi Pendidikan Dokter : 220
Prodi Ilmu Keperawatan :
Prodi Gizi
Pemerataan
Memberikan peluang kepada mahasiswa
yang berasal dari daerah tertinggal
Diversifikasi
Pendidikan
Prodi Kedokteran Gigi
: 2008/2009 Prodi Farmasi :
2009/2010
Prodi Kedokteran Hewan : 2009/2010
Kendali Mutu Akademik
Audit Internal Mutu Akademik (AIMA)
Berfungsinya GJM, UJM, MEU
Audit Eksternal Mutu Akademik
Berfungsinya BAN-PT
Audit Eksternal Kompetensi Lulusan
Berfungsinya Kolegium
Dokter Indonesia
Kelulusan UKDI 100 %
48
No
OBYEK
STANDAR
PARAMETER
INDIKATOR
2 PENELITIAN
Kualitas
Institusional Penelitian
Sentra Penelitian
Internasional
Terbentuknya 6 pohon
unggulan : metabolic degenratif, infeksi ( malaria,
salmonella/TB, teknologi kedokteran,
herbal medicine, tumbuh kembang, auto-immune )
Tersedianya prasarana & sistim
standar internasional
Jumlah
Penelitian
Penelitian Calon Peneliti
50/ tahun
Penelitian Pengembangan
Ilmu
10 / tahun untuk S3,
10 /tahun untuk S2
Penelitian Terapan 5 / tahun
Kualitas Penelitian
Hibah Kompetisi Penelitian
3 / tahun
Aplikasi Penelitian
Tepat Guna
2 / tahun untuk S3
dan 2/tahun untuk S2
Karya Ilmiah &
Publikasi Ilmiah
Publikasi Nasional 7 / tahun
Publikasi Internasional
4/ tahun
Hak Atas Kekayaan
Intelektual
Perolehan Hak
Paten 1/ tahun
3 PENGABDIAN
MASYARAKAT
Jumlah Kegiatan
Pendidikan Kesehatan
Masyarakat
4 Kegiatan/ tahun
Pelayanan
Kesehatan Masyarakat
2/ tahun
Kualitas
Institusional Pengabdian
Masyarakat
Pusat Pengabdian Masyarakat
Berfungsinya Pusat Pemberdayaan
Masyarakat Pedesaan dalam Penanganan
Dasar Bencana Alam
49
B. BIDANG ORGANISASI & MANAJEMEN
No
OBYEK
STANDAR
PARAMETER
INDIKATOR
4 ORGANISASI
MANAJEMEN
Kelembagaan Rencana Strategis Ada dan di evaluasi setiap tahun
Otonomi
Otonomi Pengelolaan Ada Peraturan/ Perundangan yang mendasari
Otonomi Keuangan
Ada Peraturan/
Perundangan yang mendasari
Tata Kelola ( Good Governance )
Standard Operating Procedure
Berfungsinya SOP Tata
Kelola
B erfungsinya SOP Infrastruktur
Berfungsinya SOP Finansial
Berfungsinya SOP Sumber
Daya Manusia
Berfungsinya SOP
Teknologi Informasi
Kualitas Pengelolaan
Standar Mutu Pengelolaan
Tercapainya Standar Mutu ISO
Kendali Mutu
Manajerial
Berfungsinya Gugus
Penjaminan Mutu
Akuntabilitas
Efektivitas
Nilai Baik Laporan
Akuntabilitas Kinerja Institusi Pemerintah (
LAKIP )
Efisiensi
Produktivitas
50
C. BIDANG KEMAHASISWAAN & ALUMNI
No
OBYEK
STANDAR
PARAMETER
INDIKATOR
5 KEMAHASISW
AAN
Kelembagaan Manajemen
Oranisasi
Berfungsinya Tata Kelola Organisasi
Kemahasiswaan
Penalaran
Pendidikan &
Pelatihan
Diklat Penalaran dan Soft Skill 2kali /
tahun
Prestasi
Penalaran
Prestasi Tingkat Regional : 2 / tahun
Prestasi Tingkat Nasional : 2 / tahun
Prestasi Tingkat
Internasional:1 / tahun
Karya Tulis / Ilmiah: 40 / tahun
Minat & Bakat
Kelompok Minat Berfungsinya
Kelompok Minat
Prestasi Olahraga
Tingkat Regional : 2 cabang Olah Raga
Tingkat Nasional : 1 cabang Olah Raga
Tingkat Internasional :
1 cabang Olah Raga
Prestasi Seni
Tingkat Regional : 2 cabang Seni
Tingkat Nasional : 1 cabang Seni
Tingkat Internasional :
1 cabang:Seni
Kesejahteraan Bimbingan Konseling
Ada dan berfungsinya Kelembagaan
Bimbingan & Konseling Mahasiswa
Konselor tetap di
setiap program studi SOP Bimbingan
Konseling
51
No
OBYEK
STANDAR PARAMETER
INDIKATOR
Kepenasehatan Akademik
Ada dan berfungsinya
Kepenasehatan Akademik
Beasiswa
Jalur
Diknas/Dikti/Universitas : ……
Swasta / Lembaga
Donasi / Usaha/Industri
Asing SOP penjaringan
Beasiswa
Pembinaan Moral Keagamaan
Berfungsinya Unit Pembinaan Keagamaan
6 Alumni
Pengembangan
Alumni
Job Placement
Center
Berfungsinya Job
Placement Center
Pengembangan Keilmuan &
Profesionalisme
Continuing Education 1 x/ 2 tahun
Kesejawatan Reuni Alumni 1 x
dalam 5 tahun
Peran Alumni untuk almamater
Studi Pengembangan/
Umpan Balik
Tracer Study 2 x dalam masa Renstra
52
D. BIDANG KERJASAMA INSTITUSIONAL
No
OBYEK
STANDAR
PARAMETER
INDIKATOR
7
Benchmarking Networking Resource
Sharing
Kerjasama Pendidikan
Pengembangan Kurikulum dan
Proses Belajar
Mengajar
Pengembangan
RS Pendidikan
Memorandum of Understanding/
Kerjasama Operasional Dalam Negeri 100% / 5
tahun Memorandum of
Understanding/
Kerjasama Operasional Luar Negeri 2 / 5 tahun
Kerjasama
Penelitian
Pendanaan
Penelitian
Meorandum of
Understanding/Kerjasama Operasional donor Dalam
Negeri dan Luar Negeri 100% / 5 tahun
Sumber Dana Luarnegeri
2 / 5 tahun
Penelitian
Bersama
2 / tahun untuk kerjasama antar fakultas
1 / tahun untuk kerjasama dengan
industry 1 / tahun untuk
kerjasama institusi
pendidikan dalam negeri 1 / tahun untu kerjasama
dengan insitusi penelitian
dalam negeri 1 / tahun untuk institusi
luar negeri
Student Exchange
1 x / tahun
Kerjasama Kemahasiswaan
Cultural
Diversity Exchange
1 x / 2 tahun