rencana strategis (renstra) · 2 pemerintah kabupaten bandung kecamatan cikancung jalan raya...
TRANSCRIPT
1
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) KECAMATAN CIKANCUNG
TAHUN 2016 - 2021 REVIEW
KECAMATAN CIKANCUNG
KABUPATEN BANDUNG
2
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG
KECAMATAN CIKANCUNG Jalan Raya Cinangka – Ciluluk No. 06 Cikancung Bandung 40396 Telp/Fax (022) 7948228
PERWWWWWRPP
PERATURAN CAMAT CIKANCUNG NOMOR : 050/Kep. 09/III/Kec/2017
T E N T A N G RENCANA STRATEGIS KECAMATAN CIKANCUNG
KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2016 -2021
CAMAT CIKANCUNG KABUPATEN BANDUNG
Menimbang : a. bahwa untuk menjabarkan lebih lanjut Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021, maka setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)
perlu menyusun Rencana Strategis (Renstra)
b. bahwa berdasarkan ketentuan pasal 9 ayat 14 Undang-Undang
Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah ditetapkan dengan Peraturan Daerah.
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b, perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Bandung 2005-2025.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pemerintahan Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Jawa Barat (Berita Negara Tahun 1950) sebagaimana telah dirubah dengan Undang-Undang
Nomor 4 Tahun 1968 tentang Pembentukan Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Subang dengan mengubah Undang-
Undang Nomor 14 Tahun 1960 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1968 Nomor 31,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2851);
2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara
Negara Bersih yang Bersih dan Bebas dari Korupsi Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3851);
3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4287);
4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
5. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4389);
3
6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4421);
7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembara Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah menjadi Undang-Undang Nomor
12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
8. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4578);
10. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 6 Tahun 2004,
tentang Transparansi dan Partisifasi dalam Penyelenggaraan Pemerintahan di Kabupaten Bandung (Lembaran Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2004 Nomor 29 Seri D);
11. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 17 Tahun 2007, tentang Urusan Pemerintahan Kabupaten Bandung (Lembaran
Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2007 Nomor 17);
12. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 20 Tahun 2007, tentang Pembentukan Organisasi Dinas Daerah Kebupaten
Bandung (Lembaran Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2007 Nomor 20) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 12 Tahun 2010 tentang Perubahan
Atas Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 21 Tahun 2007, tentang Pembentukan Organisasi Lembaga Teknis Daerah
Kabupaten Bandung (Lembaran Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2010 Nomor 12);
13. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 21 Tahun 2007,
tentang Pembentukan Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Bandung (Lembaran Daerah Kabupaten Bandung
Tahun 2007 Nomor 21);
14. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 22 Tahun 2007, tentang Pembentukan Organisasi Kecamatan dan Kelurahan di
Wilayah Kabupaten Bandung (Lembaran Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2007 Nomor 22);
15. Peraturan Daerah Kabuoaten Bandung Nomor 3 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bandung Tahun 2007 sampai Tahun 2017 (Lembaran Daerah
Kabupaten Bandung Tahun 2008 seri 3);
4
M E M U T U S K A N
Menetapkan : PERATURAN CAMAT CIKANCUNG TENTANG RENCANA STRATEGIS
CAMAT CIKANCUNG KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2016-2021
PERTAMA : Rencana Strategis Kecamatan Cikancung Kabupaten Bandung Tahun
2016-2021 adalah sebagaimana telah dinyatakan dalam lampiran
yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Camat
Cikancung Kabupaten Bandung ini.
KEDUA : Rencana Strategis Kecamatan Cikancung Kabupaten Bandung Tahun
2016 - 2021 sebagaimana dimaksud dalam Diktum PERTAMA memuat
visi, misi, strategis, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan
yang disusun sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Kecamatan
Cikancung Kabupaten Bandung serta berpedoman kepada RPJM
Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2002-2025.
KETIGA : Peraturan Camat Cikancung ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan
dan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan maka akan dilakukan
diperbaiki sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Cikancung
Pada tanggal : 2017
CAMAT CIKANCUNG,
MAKSUM, S.Sos Pembina Tk.I
NIP. 19640722 198403 1 002
5
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan kepada Allah S.W.T yang telah memberi rahmat
karunia-Nya atas terselesaikannya Penyusunan Perubahan Rencana trategis SKPD
Kecamatan Cikancung Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021.
Perubahan Rencana Strategis Kecamatan Cikancung Kabupaten Bandung Tahun
2016-2021 adalah sebagai implementasi dari amanat Undang-Undang Nomor 32 Tahun
2004 tentang Pemerintah Daerah dan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Penyusunan Renstra Kecamatan Cikancung ini
berpedoman kepada Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 7 Tahun 2011 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2005-2025.
Rencana Strategis Kecamatan Cikancung pada hakikatnya adalah komitmen
bersama yang lahir dari nilai dan norma organisasi melalui proses dan pemahaman yang
bersifat incremental (senantiasa meningkat dan terus menerus) dan dilakukan berdasarkan
sudut pandang tentang apa yang diharapkan di masa depan.
Rencana Strategis Kecamatan Cikancung ini, semoga menjadi arah dan pedoman
serta motivasi peningkatan kinerja bagi para karyawan Kecamatan Cikancung Kabupaten
Bandung, didalam melaksanakan tugas Pokok dan fungsinya. Amin.
CAMAT CIKANCUNG,
MAKSUM, S.Sos
Pembina Tk.I NIP. 19640722 198403 1 002
6
D A F T A R I S I
DAFTAR ISI 6
BAB I PENDAHULUAN 7
A. Latar Belakang 7
B. Dasar Hukum Penyusunan 8
C. Hubungan Antar Dokumen 8
D. Sistematis Penulisan 9
E. Maksud dan Tujuan 9
BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 11
A. Aspek Geografi dan Demografi 11
B. Aspek Pelayanan Umum 11
BAB III ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS 13
A. Permasalahan Pembangunan 13
B. Tujuan Dan Sasaran Strategis 16
C. Pencapaian Tujuan 16
BAB IV PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 19
A. VISI 19
B. MISI 19
C. Tujuan dan Sasaran 19
BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN 21
BAB VI PENETAPAN INDIKATOR KINERJA 25
BAB VII P E N U T U P 27
7
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bandung No. 7 Tahun 2001 tentang
Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Bandung, yang dalam
implementasinya telah mengalami perubahan paradigma yaitu berubahnya pola sentralisasi
kekuasaan.
Hal ini mengandung arti bahwa tanggungjawab aparat akan lebih besar sebagai dampak
dari pola desentralisasi yang lebih meningkatkan peran aparat daerah untuk mencapai
tujuan. Selanjutnya untuk lebih meningkatkan pelaksanaan otonomi daerah, dikeluarkan SK
Bupati Bandung No. 41 Tahun 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan di
Wilayah Kabupaten Bandung, dalam pasal 3 tercantum bahwa camat mempunyai tugas
pokok melaksanakan kewenangan Bupati untuk menangani sebagian urusan OTDA dan
menyelenggarakan tugas umum pemerintahan meliputi pengkoordinasian :
- Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat
- Upaya Penyelenggaraan Ketentraman, dan Ketertiban Umum
- Penegakan Peraturan Perundang-Undangan
- Pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum
- Penyelenggaraan pemerintah tingkat kecamatan
- Membina penyelenggaraan pemerintahan desa dan atau kelurahan
- Melaksanakan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup tugasya dan atau
yang belum dapat dilaksanakan pemerintahan desa/kelurahan.
Berdasarkan Keputusan Bupati Bandung No. 60 Tahun 2011 tentang Pelimpahan
Sebagian Kewenangan Bupati kepada Camat, kewenangan camat sebagaimana ketentuan
pada Bab II pasal 2 dan 3 kewenangan camat berasal dari kewenangan kabupaten yang
merupakan kewenangan Bupati, kemudian disesuaikan dengan tugas pokok dan fungsi
kecamatan, meliputi 25 bidang dan 356 rincian kewenangan Bupati yang dilimpahkan
kepada Camat yaitu :
1. Bidang Pendidikan
2. Bidang Kesehatan
3. Bidang Lingkungan Hidup
4. Bidang Pekerjaan Umum
5. Bidang Penataan Ruang
6. Bidang Perencanaan Pembangunan
7. Bidang Perumahan
8. Bidang Kepemudaan dan Olah Raga
9. Bidang Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
8
10. Bidang Kependudukan dan Catata Sipil
11. Bidang Ketenagakerjaan
12. Bidang Ketahanan Pangan
13. Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
14. Bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
15. Bidang Perhubungan
16. Bidang Komunikasi dan Informasi
17. Bidang Pertanahan
18. Bidang Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
19. Bidang Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian
20. Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
21. Bidang Sosial
22. Bidang Kebudayaan
23. Bidang Statistik
24. Bidang Kearsipan
25. Bidang Perpustakaan
B. DASAR HUKUM PENYUSUNAN
1. Undang-Undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
2. Undang-Undang No. 25 Tahun 2005 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional
3. Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
4. Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2008 tentang Kecamatan
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah.
C. Peraturan Daerah No 8 Tahun 2005 tentang Tata Cara Penyusunan Perencanaan
Pembangunan Daerah
C. HUBUNGAN ANTAR DOKUMEN
Hubungan Renstra dengan dokumen perencanaan lainnya, yaitu selain memperhatikan
rancangan awal RPJMD Kabupaten Bandung, juga memperhatikan dokumen perencanaan
lainnya seperti RUTR Kabupaten Bandung, maupun Desa-desa se-Kecamatan Cikancung
Strata Kecamatan Cikancung dengan memperhatikan arah kebijakan umum Kabupaten
Bandung untuk 5 (lima) tahun kedepan.
D. SISTEMATIS PENULISAN
Sistematikan Naskah Renstra Kecamatan Cikancung 2016-2021 disusun sebagai berikut :
9
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi Latar Belakang, Dasar Hukum Penyusunan, Hubungan Antar Dokumen,
Maksud dan tujuan Kecamatan Cikancung.
BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
Bab ini berisi Aspek Geografi dan Demografi, Aspek Kesejahteraan Masyarakat, Aspek
Pelayanan Umum dan Aspek Daya Saing Daerah Kecamatan Cikancung.
BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN
Bab ini berisi Kinerja keuangan masa lalu, kebijakan pengelolaan keuangan masa lalu dan Kerangka
Pendanaan Kecamatan Cikancung.
BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS
Bab ini berisi permasalahan pembangunan dan isu strategi Kecamatan Cikancung
BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
Bab ini berisi Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Kecamatan Cikancung
BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN
PENDANAAN
BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA
BAB X P E N U T U P
E. MAKSUD DAN TUJUAN
Berdasarkan hal tersebut di atas, disusun Renstra SKPD ini dengan maksud sebagai
berikut :
i. untuk menyiapkan rancangan dokumen RPJMD Kabupaten Bandung Tahun 2016-
2021 yang merupakan acuan resmi bagi seluruh jajaran pemerintah daerah, DPRD
dan masyarakat dalam menentukan prioritas program lima tahun yang digunakan
sebagai pedoman dalam rencana kerja pemerintah daerah tahunan.
10
ii. Memudahkan seluruh jajaran aparat kecamatan dalam menilai dan memahami arah
kebijakan dan program camat selama 5 (lima) tahun.
Tujuan dari penyusunan Renstra SKPD yaitu :
a. Merupakan bagian dari rencana strategi yang berkedudukan sebagai dokumen
perencanaan di tingkat kecamatan untuk jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan
sekaligus sebagai alat pengukur kinerja.
b. Merupakan arah pembangunan yang ingin dicapai dalam kurun waktu masa tertentu.
c. Memudahkan seluruh jajaran aparat kecamatan dalam mencapai tujuan dengan cara
menyusun program dan kegiatan secara terpadu.
d. Sebagai tolak ukur untuk mengukur dan melakukan evaluasi kinerja tahunan setiap
SKPD.
BAB II
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
11
A. ASPEK GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI
Kecamatan Cikancung sebagai salah satu Kecamatan dari 31 kecamatan yang ada di
wilayah kabupaten Bandung, secara topografis merupakan daerah yang relatif datar yang
memiliki ketinggian antara 689 m – 1.100 m di atas permukaan laut, dengan curah hujan
rata-rata 1.803 mm/tahun dengan suhu udara minimal 220C maksimal 240C. Sebagai salah
satu daerah industri tekstil yang berada di wilayah Bandung Selatan, Kecamatan Cikancung
memiliki jarak orbitrasi dari pusat pemerintahan Kabupaten Bandung 54 km dan dari pusat
pemerintahan Propinsi Jawa Barat 35 km.
Luas Wilayah Kecamatan Cikancung adalah 3.932,871 Ha yang terdiri dari 1.099,555 Ha
merupakan areal sawah dan sisanya 2.833,316 Ha merupakan tanah darat, dari luas
tersebut Wilayah Cikancung terbagi habis dalam 9 Desa.
Secara Administrasi Kecamatan Cikancung memiliki batas – batas sebagai berikut :
- Sebelah Utara : Kecamatan Cicalengka dan Rancaekek
- Sebelah Timur : Kecamatan Cicalengka
- Sebelah Selatan : Kabupaten Garut
- Sebelah Barat : Kecamatan Paseh
Adapun wilayah Kerja Kecamatan Cikancung sebagai Perangkat Daerah meliputi 9 Desa
yang terdiri dari :
1. Desa Mandalasari
2. Desa Cikancung
3. Desa Cihanyir
4. Desa Mekarlaksana
5. Desa Srirahayu
6. Desa Ciluluk
7. Desa Tanjunglaya
8. Desa Cikasungka
9. Desa Hegarmanah
B. ASPEK PELAYANAN UMUM
Stabilitas politik di wilayah Kecamatan Cikancung sampai dengan akhir tahun 2013 cukup
kondusif, hal ini ditandai dengan tidak terjadi konflik baik SARA maupun Politik Keadaan
sosial masyarakat di Wilayah Kecamatan Cikancung dapat dilihat dari agama yang dianut,
sarana pendidikan, sarana kesehatan, sumber – sumber pembangunan dan sikap serta
tingkah laku masyarakat dalam kehidupan sehari – hari. Agama mempunyai kedudukan yang
penting dalam kehidupan sosial masyarakat yang mempunyai peranan dalam membentuk
watak dan kepribadian, pendidikan keagamaan dilakukan oleh tokoh – tokoh agama, melalui
12
pendidikan formal seperti madrasah maupun pendidikan non formal seperti pondok
pesantren.
BAB III
ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS
A. PERMASALAHAN PEMBANGUNAN
1. Sub Kegiatan Pembinaan Kesehatan Masyarakat
13
Permasalahan yang masih dihadapi dalam sub kegiatan pembinaan kesehatan
masyarakat adalah kesadaran masyarakat terhadap wawasan kesehatan masih rendah.
Upaya-upaya yang dilakukan:
1. Sosialisasi dan pembinaan kesehatan masyarakat, baik melalui penyuluhan, KIE
maupun pertemuan lain,
2. Memfasilitasi kegiatan pelayanan kesehatan masyarakat,
3. Melakukan koordinasi dengan SKPD terkait,
4. Memberdayakan forum kecamatan sehat dan satgas desa sehat.
2. Sub Kegiatan Pengembangan Partisipasi Masyarakat Dalam Perumusan
Program dan Kebijakan Layanan Publik
Permasalahan yang dihadapi dalam sub kegiatan pengembangan partisipasi
masyarakat dalam perumusan program dan kebijakan layanan publik, belum
optimalnya proses demokratisasi dalam menampung aspirasi masyaraat. Upaya-
upaya yang dilakukan:
- Memfasilitasi pelaksanaan pra-musrenbang dan musrenbang tingkat kecamatan
maupun desa,
- Penyelenggaraan bintek musrenbang ditingkat kecamatan dan desa,
- Penajaman hasil musrenbang tingkat kecamatan dan desa akan analisa kebutuhan
prioritas.
3. Sub Kegiatan Peningkatan Peranserta dan Kesetaran Gender Dalam
Pembangunan
Permasalahan yang dihadapi dalam sub kegiatan peningkatan peranserta dan
kesetaraan gender dalam pembangunan, rendahnya akses perempuan dalam
kegiatan pembangunan karena faktor budaya setempat. Upaya-upaya yang
dilakukan:
a. Pemberdayaan kelembagaan PKK dalam setiap kegiatan pembangunan dan
kemasyarakatan melalui peranan pokja-pokja dalam PKK,
b. Advokasi dan pembinaan kepada tokoh-tokoh masyarakat dan tokoh agama.
4. Sub Kegiatan Peningkatan Kapasitas Aparatur Dalam Rangka Pelaksanaan
Sistem Swakarsa
Permasalahan yang dihadapi dalam sub kegiatan peningkatan kapasitas
aparatur dalam rangka pelaksanaan sistem swakarsa, masih rendahnya kesadaran
kepatuhan hukum terhadap peraturan daerah dan produk hukum lainnya. Upaya-
upaya yang dilakukan:
a. Fasilitasi kegiatan sosialisasi produk-produk hukum dengan SKPD terkait,
14
b. Bekerjasama dengan kapolsek dan danramil melaksanakan pembinaan kepada
masyarakat,
c. Pembinaan kepada anggota satlinmas.
5. Sub Kegiatan Pembinaan Kelompok Masyarakat Pembangunan Desa
Permasalahan yang dihadapi dalam sub kegiatan pembinaan kelompok
masyarakat pembangunan desa, belum optimalnya peran dan fungsi kelompok
masyarakat. Upaya-upaya yang dilakukan:
a. Melaksanakan pembinaan dan,
b. Fasilitasi kegiatan pelatihan/pembekalan.
6. Sub Kegiatan Intensifikasi dan Eksentifikasi Sumber-sumber Pendapatan
Daerah
Permasalahan yang dihadapi dalam sub kegiatan intensifikasi dan
eksentifikasi sumber-sumber pendapatan daerah, belum optimalnya kinerja birokrasi
yang transparan. Upaya-upaya yang dilakukan:
a. Sosialisasi dan inventarisasi data pengembangan potensi sumber pendapatan
daerah di wilayah kecamatan,
b. Melaksanakan koordinasi dengan SKPD terkait,
c. Fasilitasi dan pembinaan birokrasi pelayanan publik.
7. Sub Kegiatan Pemberdayaan Lembaga dan Organisasi Masyarakat
Pedesaan
Permasalahan yang dihadapi dalam sub kegiatan pemberdayaan lembaga
dan organisasi masyarakat pedesaan, rendahnya kualitas SDM lembaga dan
organisasi masyarakat pedesaan. Upaya-upaya yang dilakukan:
Melaksanakan pembinaan kepada lembaga dan organisasi masyarakat pedesaan
seperti LKMD, RT/RW,
Mengadakan pelatihan dan penyegaran, penguatan kelembagaan.
8. Sub Kegiatan Pelaksanaan Keterampilan Manajemen BUMDES
Permasalahan yang dihadapi dalam sub kegiatan pelaksanaan keterampilan
manajemen BUMDES, rendahnya manajemen dalam pengelolaan BUMDES. Upaya-
upaya yang dilakukan:
Melaksanakan inventarisasi data keberadaan BUMDES dimasing-masing desa,
15
Melaksanakan pembinaan dan penggalian potensi pemanfaatan sumber daya
lokal/produk unggulan desa,
Mengadakan pelatihan penguatan keberdayaan BUMDES.
9. Sub Kegiatan Pembinaan Kelompok Masyarakat
Permasalahan yang dihadapi dalam sub kegiatan pembinaan kelompok
masyarakat, belum optimalnya peran dan fungsi kelompok masyarakat terhadap
akses penyelenggaraan pembangunan. Upaya-upaya yang dilakukan: Melaksanakan
pembinaan dan fasilitasi kegiatan pelatihan/pembekalan kelompok masyarakat.
10. Sub Kegiatan Peningkatan Kesadaran Masyarakat akan Nilai-nilai Luhur
Budaya bangsa
Permasalahan yang dihadapi dalam sub kegiatan peningkatan kesadaran
masyarakat akan nilai-nilai luhur budaya bangsa. Menurunnya kesadaran kecintaan
terhadap nilai-nilai luhur budaya bangsa dan kehidupan masyarakat. Upaya-upaya
yang dilakukan:
Melaksanakan inventarisasi data potensi keberdayaan lembaga seni dan budaya,
Melaksanakan pembinaan dan fasilitasi pengembangan keberdayaan lembaga seni
dan budaya.
11. Sub Kegiatan Pelatihan Aparat Pemerintahan Desa Dalam Bidang
Manajemen Pemerintahan Desa
Permasalahan yang dihadapi dalam sub kegiatan pelatihan aparat
pemerintahan desa dalam bidang manajemen pemerintahan desa. Belum optimalnya
kinerja dan kualitas pelayanan publik pemerintahan desa. Upaya-upaya yang
dilakukan:
Melaksanakan pembinaan dan penguatan keberdayaan masyarakat aparat
pemerintahan desa,
Melaksanakan pelatihan dan penyegaran bagi aparat pemewrintahan desa.
B. ISU STRATEGIS
Rencana strategis merupakan langkah awal untuk melakukan pengukuran kinerja instansi
pemerintah. RENSTRA memerlukan integrasi antara keahlian sumber daya manusia dan
sumber daya lainagar mampu memenuhi keinginan stake holder dan menjawab tuntutan
perkembangan lingkungan strategis, baik nasional maupun global.
Analisis terhadap lingkungan organisasi, baik internal maupun eksternal merupakan
langkah yang sangat penting dalam memperhitungkan kekuatan (strategis), kelenahan
(weakness), peluang (opportunities) dan tantangan (threats) yang ada. Analisis terhadap
unsur-unsur tersebut sangat penting dan merupakan dasar bagi perwujudan visi dan misi
serta strategis instansi pemerintah.
16
Dengan kata lain bahwa RENSTRA yang disusun oleh suatu instansi pemerintah,
setidaknya mengandung visi, misi, tujuan, sasaran, program dan kegiatan yang realistis
dengan mengantisipasi dan mengarahkan anggota organisasi dalam mengambil
keputusan dengan masa depannya, membangun obsesi dan prosedur untuk
mencapainya dan menentukan keberhasilan dan kegagalannya. Dengan visi, misi dan
strategis yang jelas dan tepat, maka diharapkan instansi pemerintahan akan dapat
menjelaskan dengan potensi peluang dan kendala yang diharapkan.
2. Tujuan dan Sasaran Strategis
Strategis pencapaian tujuan dan sasaran strategis merupakan rencana yang menyeluruh
dan terpadu mengenai upaya-upaya organisasi yang meliputi penetapan program dan
kegiatan dengan mempertimbangkan sumber daya organisasi dan lingkungan yang dihadapi
dan akan dilakukan setiap tahunnya.
a. Terwujudnya pemberdayaan seluruh potensi masyarakat pada tahun 2017.
b. Terciptanya pelayanan prima dalam pelayanan public pada tahun 2017.
3. Strategis Pencapaian Tujuan dan Sasaran Strategis
Strategis pencapaian tujuan dan sasaran strategis merupakan rencana yang
menyeluruh dan terpadu mengenai upaya-upaya organisasi yang meliputi penetapan
program dan kegiatan dengan mempertimbangkan sumber daya organisasi dan lingkungan
yang dihadapi dan akan dilakukan setiap tahunnya.Dalam kurun waktu tahun 2016 program
dan kegiatan yang direncanakan di Wilayah Kecamatan Cikancung adalah sebagai berikut :
NO PROGRAM ANGGARAN ( Rp ) KETERANGAN
1
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 248,132,000.00 Tahun Anggaran 2017
- Penyediaan Jasa Surat Menyurat 6,000,000.00 Tahun Anggaran 2017
- Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik
24,000,000.00 Tahun Anggaran 2017
- Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor 25,000,000.00 Tahun Anggaran 2017
- Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja 4,000,000.00 Tahun Anggaran 2017
- Penyediaan Alat Tulis Kantor 15,000,000.00 Tahun Anggaran 2017
- Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan 10,000,000.00 Tahun Anggaran 2017
- Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/penerangan bangunan kantor
15,000,000.00 Tahun Anggaran 2017
- Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor
46,132,000.00 Tahun Anggaran 2017
- Penyediaan Peralatan Rumah Tangga 12,000,000.00 Tahun Anggaran 2017
- Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang - undangan
6,000,000.00 Tahun Anggaran 2017
- Penyediaan Makanan dan Minuman 30,000,000.00 Tahun Anggaran 2017
- Rapat - Rapat Koordinasi Konsultasi Ke Dalam Daerah
35,000,000.00 Tahun Anggaran 2017
- Penunjang Hari - Hari Bersejarah 20,000,000.00 Tahun Anggaran 2017
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasaran Aparatur
1,370,000,000.00 Tahun Anggaran 2017
- Pembangunan Gedung Kantor 1,150,000,000.00 Tahun Anggaran 2017
- Pengadaan Kendaraan dinas/operasional 40,000,000.00 Tahun Anggaran 2017
- Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor 30,000,000.00 Tahun Anggaran 2017
17
- Pengadaan Tanah Kantor 130,000,000.00 Tahun Anggaran 2017
- Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor 20,000,000.00 Tahun Anggaran 2017
3 Program Peningkatan Disiplin Aparatur 26,000,000.00 Tahun Anggaran 2017
- Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Perlengkapannya
8,000,000.00 Tahun Anggaran 2017
- Pengadaan Pakaian KORPRI 9,000,000.00 Tahun Anggaran 2017
- Pengadaan Pakaian Khusus Hari - Hari Tertentu 9,000,000.00 Tahun Anggaran 2017
4 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
40,000,000.00 Tahun Anggaran 2017
- Sosialisasi Peraturan Perundang - Undangan 20,000,000.00 Tahun Anggaran 2017
- Bimbingan Teknis Implementasi Peraturan Perundang - Undangan
20,000,000.00 Tahun Anggaran 2017
5 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
19,000,000.00 Tahun Anggaran 2017
- Penyusunan Laporan Catatan Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD
5,000,000.00 Tahun Anggaran 2017
- Penyusunan Laporan Keuangan Semesteran 5,000,000.00 Tahun Anggaran 2017
- Penyusunan Pelaporan Prognosis Realisasi Anggaran
4,000,000.00 Tahun Anggaran 2017
- Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun 5,000,000.00 Tahun Anggaran 2017
6 Program Penataan Administrasi Kependudukan 20,000,000.00 Tahun Anggaran 2017
- Peningkatan Pelayanan Publik Dalam Bidang Kependudukan
20,000,000.00 Tahun Anggaran 2017
7 Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Sampah
100,000,000.00 Tahun Anggaran 2017
- Penyediaan Prasarana dan Sarana Pengelolaan Persampahan
100,000,000.00 Tahun Anggaran 2017
8 Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan
20,000,000.00 Tahun Anggaran 2017
- Pemberdayaan Lembaga dan Organisasi Masyarakat Perdesaan
20,000,000.00 Tahun Anggaran 2017
10 Program Pemeliharaan Kantramtibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal
100,000,000.00 Tahun Anggaran 2017
- Peningkatan Kerjasama Dengan Aparat Keamanan Dalam Teknik Pencegahan Kejahatan
60,000,000.00 Tahun Anggaran 2017
- Peningkatan Kapasitas Aparatur Dalam Rangka Pelaksanaan Siskamswakarsa
40,000,000.00 Tahun Anggaran 2017
11 Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan 20,000,000.00 Tahun Anggaran 2017
- Pembinaan Organisasi Kepemudaan 20,000,000.00 Tahun Anggaran 2017
13 Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan 80,000,000.00 Tahun Anggaran 2017
- Peningkatan Toleransi dan Kerukunan Dalam Kehidupan Beragama
40,000,000.00 Tahun Anggaran 2017
- Peningkatan Kesadaran Masyarakat Akan Nilai -Nilai Luhur Budaya Bangsa
40,000,000.00 Tahun Anggaran 2017
14 Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah
20,000,000.00 Tahun Anggaran 2017
- Intensifikasi dan Eksitensifikasi Sumber - Sumber Pendapatan Daerah
20,000,000.00 Tahun Anggaran 2017
15 Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa
25,000,000.00 Tahun Anggaran 2017
18
- Pelatihan Aparatur Pemerintah Desa Dalam Bidang Manajemen Pemerintahan Desa
25,000,000.00 Tahun Anggaran 2017
16 Program Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Jender Dalam Pembangunan
50,000,000.00 Tahun Anggaran 2017
- Pembinaan Organisasi Perempuan 50,000,000.00 Tahun Anggaran 2017
18 Program Pembinaan dan Pemsyarakatan Olahraga 100,000,000.00 Tahun Anggaran 2017
- Pembinaan Cabang Olah Raga Prestasi di Tingkat Daerah
50,000,000.00 Tahun Anggaran 2017
- Pembinaan Olahraga Yang Berkembang di Masyarakat
50,000,000.00 Tahun Anggaran 2017
19 Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH
161,792,196.00 Tahun Anggaran 2017
- Pengendalian Manajemen Pelaksanaan Kebijakan KDH
161,792,196.00 Tahun Anggaran 2017
20 Program Perencanaan Pembangunan Daerah 40,000,000.00 Tahun Anggaran 2017
- Pengembangan Partisipasi Masyarakat Dalam Perumusan Program dan Kebijakan Layanan Publik
40,000,000.00 Tahun Anggaran 2017
21 Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban Bencana Alam 100,000,000.00 Tahun Anggaran 2017
- Pengadaan Sarana dan Prasarana Evakuasi Penduduk dari Ancaman / Korban Bencana Alam
100,000,000.00 Tahun Anggaran 2017
23 Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak
20,000,000.00 Tahun Anggaran 2017
- Penyuluhan Kesehatan Ibu Hamil dari Keluarga Kurang Mampu
20,000,000.00 Tahun Anggaran 2017
Berdasarkan Peraturan Bupati Bandung No. 7 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas,
Fungsi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan di Kabupaten Bandung dan Keputusan
Bupati Bandung No. 8 Tahun 2004 tentang Pelimpahan Sebagian Kewenangan Bupati
Kepada Camat Dilingkungan Pemerintah Kabupaten Bandung, maka sebagai
implementasinya dari kegiatan-kegiatan sub-sub kegiatan yang akan nampak pada uraian
selanjutnya di dalam akuntabilitas kinerja.
BBAABB IIVV
VVIISSII,, MMIISSII,, TTUUJJUUAANN,, SSAASSAARRAANN SSTTRRAATTEEGGIISS DDAANN IINNDDIIKKAATTOORR
Renstra Kecamatan Cikancung meliputi visi, misi kemudian penetapan tujuan dan
strategi pencapaian melalui kebijakan dan program-program yang telah ditetapkan pada
19
setiap tahunnya selama 5 (lima) tahun kedepan. Seluruh kegiatan tahunan tentunya harus
mempunyai komitmen dalam upaya mewujudkan visi dan misi kecamatan.
A. Visi
Dalam melaksanakan penyelenggarakan kegiatan pemerintahan, pembangunan dan
kemasyarakatan di kecamatan, Kecamatan Cikancung memiliki visi yaitu:
“Terwujudnya Masyarakat Cikancung Yang Mandiri dan Berdaya Saing. Melalui
Pelayanan Prima, Berlandaskan Religius, Kultural dan Berwawasan
Lingkungan”
B. Misi
Mewujudkan visi tersebut dirumuskan ke dalam misi, jadi misi yang akan menjadi
arahan dalam implementasi Kecamatan Cikancung adalah:
1. Meningkatkan kompetensi dan profesionalisme aparatur dalam memfasilitasi
pemberdayaan masyarakat,
2. Meningkatkan pelayanan prima dalam pelayanan publik,
3. Memberdayakan dan meningkatkan kualitas SDM berdasarkan iman dan taqwa.
4. Menitikberatkan kepada Pembangunan Pedesaan Yang Berwawasan Lingkungan.
5. Melestarikan Lingkungan Pedesaan Supaya Tetap Hijau dan Produktif.
C. Tujuan, Sasaran Strategis Dan Indikator
Rencana Strategis Kecamatan Cikancung yang menanangani urusan penunjang
pemerintahan (perencanaan) Tahun 2016 – 2021 berpedoman pada Peraturan Daerah
Nomor 7 tahun 2016 tentang Rencana PembangunanJangka Menengah Daerah (RPJMD)
Tahun 2016-2021 dan memperhatikan Rencana Strategi KECAMATAN CIKANCUNG
Kabupaten Bandung Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 – 2018, makaKecamatan
Cikancung memiliki tujuan dan sasaran Jangka Menengah.
Tujuan dan sasaran Kecamatan Cikancung akan memberikan arahan bagi
pelaksanaan setiap urusan pemerintahan daerah, baik urusan wajib maupun urusan
pilihan, dalam mendukung pelaksanaan visi dan misi Bupati terpilih. Tujuan pada
pelaksanaan misi ke-8 yaitu “Meningkatkan reformasi birokrasi” Untuk menjamin
tercapainya pembangunan “Sumber Daya Manusia yang Berkualitas”, “Ekonomi yang
Berdaya Saing”, serta“Lingkungan yang Lestari”, maka perlu ditunjang oleh kapasitas
aparatur.Dalam hal ini Kecamatan Cikancung akan berperan sebagai agen yang menjaga
keseimbangan pembangunan. Aparatur yang berkualitas akan menjadi katalisator bagi
pembangunan Kabupaten Bandung.
Birokrasi dan aparatur dengan tugas utama pelayanan publik menjadi kunci bagi
efektivitas dan efisiensi pembangunan. Berdasarkan hal tersebut maka reformasi
20
birokrasi diharapkan mampu menciptakan optimalisasi bagi penyediaan pelayanan
publik. Upaya- upaya yang dapat dilakukan dalam meningkatkan pelayanan publik
melalui reformasi birokrasi antara lain melalui meningkatkan kualitas kinerja aparatur,
mempersiangkat waktu pelayanan administrasi dan mengembangkan sistem pelayanan
berbasis teknologi.
Untuk dapat mewujudkan Misi tersebut maka harus ditunjang dengan Tujuan,
Sasaran, Strategi dan Kebijakan Kecamatan Cikancung Kabupaten Bandung.Untuk lebih
memudahkan dalam penetapan tujuan, sasaran untuk setiap tahunnya selama lima
tahun kedepan maka kami sajikan tabel sebagai berikut:
Tabel. 4.1 Tujuan, Sasaran Strategis Dan Indikator
KECAMATAN CIKANCUNG
Tujuan Sasaran Indikator kondisi
awal
target rencana tahun ke
1 2 3 4 5
1 Meningkatkan Kecamatan Cikancung Yang Maju dan Mandiri
1 Meningkatnya Kualitas Pelayanan Publik
1 Indek Kepuasan Masyarakat ( IKM )
78 78 78 78 78
2
Persentase Keluhan/Pengaduan Pelayanan Adminstratif Yang Ditindak Lanjuti
100 100 100 100 100
2 Terwujudnya Kecamatan Cikancung Yang Maju dan Mandiri
1 Tingkat Perkembangan Desa
9 desa 9 desa 9 desa 9 desa 9 desa
2
Jumlah Pelaksanaan Pelimpahan Urusan Pemerintahan dari Bupati Kepada Camat ( KDH )
25 Urusan
25 Urusan
25 Urusan
25 Urusan
25 Urusan
BAB V
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
1. STRATEGI
1.1 Analisis Lingkungan
21
Sebelum menginjak pada penetapan cara yang akan ditempuh guna tercapaianya sasaran
untuk mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan, maka terlebih dahulu akan dilakukan
análisis lingkungan guna menilai faktor-faktor yang akan mempengaruhi keberhasilan
pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, adapun faktor-faktor yang dimaksud
adalah sebagai berikut :
a. Lingkungan Eksternal
1) Peluang
Keberadaan UU No. 17/2003 tentang Keuangan Negara dan UU No.
25/2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.
Pelibatan Masyarakat dalam proses perumusan kebijakan publik.
Kerjasama pembangunan antar daerah dengan Kabupaten Bandung.
Kerjasama dengan pengusaha swasta dalam pembangunan
infrastruktur dan lingkungan kabupaten.
Penciptaan kebijakan yang kondusif.
Pembuatan kebijakan dalam rangka penataan dan pengembangan
Pertanian dan Sektor Informal lainnya.
Transfaransi terhadap produk yang dihasilkan oleh Pemerintah
Kabupaten.
Adanya sumber-sumber pendanaan lainnya (diluar ABD dan APN) yang
akan dimanfaatkan dalam mendorong pembangunan.
2) Ancaman
Sangsi Pidana kepada Kepala Daerah dan Perangkat Daerah lainnya
yang melakukan penyimpangan terhadap APBD.
Munculnya potensi ketidakpuasan yang mengarah kepada tindakan
anarkis (sebagai potensi konflik yang tinggi)
Wujud kerjasama antar daerah secara lebih kongkrit dan nyata
membutuhkan waktu yang relative lama.
Tidak adanya investor masuk.
Banyaknya kebijakan yang terkoreksi.
Inkonsistrensi antara perencanaan dan pelaksanaan penganggaran.
Faktor netralitas PNS dalam berpolitik praktis.
c. Lingkungan Internal
1) Kekuatan
Memiliki kewenangan yang sangat strategis dalam bidang
perencanaan dan pengendalian pembangunan
SDM secara kuantitatif sangat memadai.
Tersedianya sarana prasarana kantor dalam mendukung tugas pokok
dan fungsi dalam Pelayanan Masyarakat.
Adanya ketersediaan dana yang senantiasa mendukung tugas pokok
dan fungsi Kecamatan Cikancung
22
Dimilikinya pengalaman dalam menghasilkan berbagai produk
perencanaan pembangunan monitoring dan evaluasi data statistik
pembangunan.
Dimilikinya pengalaman dalam menjalankan tugas-tugas diluar tupoksi
utama organisasi.
2) Kelemahan
Masih kentalnya budaya PNS yang selalu menunggu perintah, kurang
inovatif dan kurang kreatif.
Belum meratanya tingkat kopetensi SDM dalam mengemban mandat
kewenangan organisasi yang sangat strategis.
Sudah tidak memadainya beberapa sarana pendukung kantor dalam
menunjang kelancaran fungsi organisasi.
Manajemen keuangan organisasi relatif masih kurang terkelola secara
optimal.
Beberapat bentuk produk yang dihasilkan relativ kurang begitu
berfungsi (kualitas produk yang dihasilkan relatif kurang optimal)
Penyampaian rencana tahunan seringkali mengalami keterlambatan.
Pelaksanaan fungsi pokok organisasi seringkali kurang fokus.
1.2 Penetapan Strategi
Berdasarkan hasil análisis terhadap faktor-faktor lingkungan strategi yang dihadapi,
maka strategi yang ditetapkan guna mewujudkan tujuan melalui pencapaian
beberapan sasaran yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut :
a. Strategi integrasi kebelakang dan pengembangan produk.
Penetapan strategi integrasi kebelakang dimaksudkan untuk
mengandalikan sumber-sumber informasi yang akan dijadikan vahan
masukan untuk penyusunan produk perencanaan, dan pengendalian
tersebut harus dikelola secara konstruktif dan melembaga tanpa harus
mengurangi atau bahkan menghilangkan kualitas partisipasi aktif warga
turut memikirkan kemajuan Kabupaten Bandung.
Selain itu kaitan dengan pengembangan produk adalah dimaksud untuk
memperbaiki produk perencanaan yang ada atau mengembangkan produk
perencanaan yang baru, baik yang akan maupun tanpa dilengkapi dengan
kekuatan hukum yang diharapkan dapat dijadikan pedoman/rujukan (road
map) bagi Pemerintah Kabupaten Bandung sendiri. Pemerintah Provinsi,
Pemerintah Pusat dan Organisasi lainnya (termasuk masyarakat dan Dunia
Usaha) sesuai dengan fungsi dan potensi yang dimiliki untuk dapat terlihat
dalam pembangunan di Kabupaten Bandung.
b. Strategi Integrasi Kedepan
Penetapan strategi integrasi kedepan dimaksud untuk mengendalikan
konsistensi pelaksanaan rencana yang telah disiapkan sebelumnya, disamping
23
juga untuk mengantisipasi munculnya berbagai ekses negative sebagai bentuk
konsekuensi dari penerapan suatu rencana yang telah ditetapkan dan
dijalankan.
c. Strategi Penguatan Ke Dalam
Penetapan strategi penguatan kedalam dimaksudkan untuk
meningkatkan kompetensi SDM baik dalam teknis perencanaan, penganggaran
maupun dalam pengendalian program pembangunan menjaga kualitas dan
kuantitas sarana prasarana kantor dalam mendukung perencanaan dan
pengendalian serta memperbaiki manajemen keuangan organisasi dalam
mendukung eksistensi organisasi.
2. KEBIJAKAN
Berdasarkan hasil formulasi strategi yang telah dikembangkan dan ditetapkan, maka
kebijakan yang diletakkan adalah sebagai berikut :
1. Kebijakan Eksternal
a. Perencanaan
Menyiapan rencana pembangunan daerah yang partisipatif dan responsif dengan
tetap memperhatikan keserasian dan/atau keselarasan antara kepentingan local
dan kepentingan yang lebih luas.
b. Pengendalian
Menyelenggarakan monitoring dan evaluasi dalam menjaga konsistensi
pelaksanaan rencana guna mendukung pencapaian sasaran yang telah ditetapkan
atau direncanakan dengan tetap mengedepankan pola koordinasi yang intensif.
2. Kebijakan Internal
a. Kompetensi
Meningkatkan kompetensi SDM baik dalam teknis perencanaan, penganggaran
maupun dalam pengendalian program pembangunan melalui kerjasama dengan
pihak-pihak dan/atau lembaga yang memiliki kompetensi dalam mendukung
tupoksi Kecamatan Cikancung.
b. Pengelolaan Keuangan
Memeperbaiki manajemen keuangan organisasi dengan mendasarkan pada prinsip
kehati-hatian, kedisiplinan dan kepatuhan terhadap ketentuan aturan yang
berlaku.
c. Sarana Prasarana Kantor
Menjaga kecukupan sarana prasarana kantor baik dari segi kualitas maupun
kuantitas.
b. Meningkatkan KISS (Koordinasi, Integrasi, Sinkronisasi, Sinergi)
Meningkatkan koordinasi internal dengan seksi-seksi yang ada di kecamatan dan
external dengan SKPD se-Kabupaten Bandung.
24
BAB VI
PENETAPAN INDIKATOR KINERJA
Penetapan Indikator Kinerja menurut tugas pokok yaitu melaksanakan Kewenangan
Pemerintahan yang dilimpahkan oleh Bupati untuk menangani sebagaimana urusan otonomi
daerah dan menyelenggarakan tugas umum pemerintahan, yang berfungsi sebagai berikut :
25
1. Mengkoordinasikan kegiatan pemberdyaan masyarakat;
2. Mengkoordinasikan upaya penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum;
3. Mengkoordinasikan penerapan dan penegakan peraturanperundang-undangan;
4. Mengkoordinasikan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum;
5. Mengkoordinasikan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan di tingkat kecamatan;
6. Membina penyelenggaraan pemerintahan desa dan/atau keluarahan; dan
7. Melaksanakan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup tugasnya dan/atau
yang belum dapat dilaksanakan Pemerintahan Desa atau Kelurahan;
INDIKATOR KINERJA
NO U R A I A N ALASAN DASAR
HUKUM
1. Sasaran I - Terlaksananya Kebutuhan Alat
dan Bahan Pembersih
- Terlaksananya Kebutuhan Alat Tulis Kantor
- Tersedianya Komponen Instalasi Listrik dan Penerangan
- Terselenggaranya Penyediaan Makanan dan Minuman Rapat
- Terselenggaranya Pembayaran Sukwan
- Tersedianya Suku Cadang dan
Bahan Bakar Minyak. - Terselenggaranya Pengedaan
Pakaian Hari-hari Tertentu.
Sebagai penunjang Peningkatan Kualitas
Pelayanan Guna Meningkatkan Kompetensi dan
Profesionalisme Aparatur Dalam Memfasilitasi Pemberdayaan Masyarakat
sehingga Kewibawaan Aparatur Kecamatan
Meningkat
Dokumen Pelaksanaan
Anggaran (DPA)
2. Sasaran II
- Tersedianya Barang Cetakan dan Penggandaan.
- Terselenggaranya Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor.
- Terselenggaranya Penyediaan Meubelair.
- Terselenggaranya Pelaporan
Realisasi Anggaran
Untuk mewujudkan pelayanan
yang Mudah, Murah, Cepat dan Akurat (Pelayanan Prima)
Dokumen
Pelaksanaan Anggaran (DPA)
3. Terselenggaranya Kegiatan Musrenbang Kecamatan dan
Desa-desa setiap tahun
Sebagai pedoman Penyusunan Rencana Pembangunan agar
lebih Terarah, Tepat Sasaran, Tepat Waktu yang bersinergi baik antar sektor maupun
wilayah dan mendorong pelaksanaan Pembangunan yang lebih partisipatif dan
berkeadilan
- UU No. 25 Tahun 2004
- PP No. 8 Tahun 2008
NO U R A I A N ALASAN DASAR HUKUM
4. Terselenggaranya Koordinasi baik
dengan tingkat kabupaten, dengan unsur MUSPIKA dengan
Kepala UPT/UPTD maupun desa.
Pelaksanaan Pelimpahan
sebagian kewenangan Bupati kepada Camat.
Keputusan
Bupati Bandung No. 8 Tahun
2008
26
5. Terselenggaranya fasiltas baik dengan tingkat kabupaten,
dengan unsur MUSPIKA, dengan Kepala UPT/UPTD maupun
dengan desa
Pelaksanaan Pelimpahan sebagian kewenangan Bupati
kepada Camat.
Keputusan Bupati Bandung
No. 8 Tahun 2008
6. Terselenggaranya Sosialisasi
Bidang Kesehatan
Untuk Peningkatan IPM Pelaksanaan
Pengendalian KDH
7. Terselenggaranya Sosialisasi Bidang Pendidikan
Untuk Peningkatan IPM Pelaksanaan Pengendalian KDH
8. Terselenggaranya Sosialisasi Bidang Ekonomi
Untuk Peningkatan IPM Pelaksanaan Pengendalian
KDH
9. Terselenggaranya Sosialisasi/
Bintek Lingkungan Hidup
Mengendalikan Pembangunan
agar tidak merusak lingkungan dan menjaga agar lingkungan pedesaan di Kecamatan
Cikancung lestari, tetap hijau dan produktif
Pelaksanaan
Pengendalian KDH
10. Terlaksananya pemeliharaan ringan jalan kabupaten di
Kecamatan Cikancung di bawah 1 KM
Menjaga agar jalan tetap layak digunakan.
Dokumen Pelaksanaan
Anggaran (DPA)
11. Terlaksananya pemeliharaan ringan dan normalisasi Drainase/
TPT di Wilayah Kecamatan Cikancung
Drainase/TPT di Kecamatan Cikancung terpelihara
Dokumen Pelaksanaan
Anggaran (DPA)
12. Terlaksananya Perawatan Tiang dan Lampu PJU Max 10 titik.
Lampu PJU Tetap nyala Dokumen Pelaksanaan
Anggaran (DPA)
13. Terlaksananya Pembangunan
Tugu Batas Kecamatan
Agar jelas batas Kecamatan
Cikancung dengan kecamatan lain
Dokumen
Pelaksanaan Anggaran (DPA)
14. Terealisasinya Target Retribusi Penggantian Biaya Cetak KTP dan KK setiap tahun
Pelaksanaan Pelimpahan sebagian kewenangan Bupati kepada Camat
Keputusan Bupati No. 8 Tahun 2004
15. Terealisasinya Target Retribusi Sewa Alat Berat (Stoom Walls) setiap tahun
Pelaksanaan Pelimpahan sebagian kewenangan Bupati kepada Camat
Keputusan Bupati No. 8 Tahun 2004
16. Terealisasinya Target Retribusi Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) Rumah Tinggal 250 m² kebawah
untuk jenis Usaha 150 m² kebawah setiap tahun.
Pelaksanaan Pelimpahan sebagian kewenangan Bupati kepada Camat
Keputusan Bupati No. 8 Tahun 2004
17. Terealisasinya Retribusi Ijin
Gangguan (HO) 200 m² kebawah setiap tahun.
Pelaksanaan Pelimpahan
sebagian kewenangan Bupati kepada Camat
Keputusan
Bupati No. 8 Tahun 2004
BAB VII P E N U T U P
Renstra Kecamatan Cikancung Tahun 2016-2021 merupakan acuan bagi seluruh Unit Kerja yang ada di lingkungan Kecamatan Cikancung dalam menjalankan tugas dan fungsi organisasin sehingga diharapkan dapat tercapai secara sinergi dalam pelaksanaanya.
Terutama dalam mendukung sasaran pembangunan daerah yang telah ditetapkan dalam
27
Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 7 Tahun 2011 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2005-2025. Untuk itu terkait dengan hal tersebut perlu ditetapkan kaidah-kaidah pelaksanaannya sebagai berikut :
1. Dalam Renstra Kecamatan Cikancung 2016-2021 telah ditetapkan rumusan pernyataan visi, misi, tujuan dan sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegiatan Kecamatan Cikancung dalam mendukung pencapaian sasaran pembangunan daerah yang telah
ditetapkan dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2005-2025.
2. Renstra Kecamatan Cikancung Tahun 2016-2021 diarahkan dan dikendalikan langsung oleh Camat Cikancung, dan dalam pelaksanaan sehari-hari dibantu oleh Sekretaris Camat, Kepala Seksi (Seksi Pemerintahan, Seksi Pemberdayaan Masyarakat, Seksi
Ketentraman dan Ketertiban Umum, Seksi Sosial dan Budaya, Seksi Pemeliharaan Prasarana Umum) dan Kasubag (Kepala Sub Bagian Program, Kepala Sub Bagian
Keuangan, Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian) yang ada dilingkungan Kecamatan Cikancung.
3. Renstra Kecamatan Cikancung Tahun 2016-2021 harus dijadikan pedoman dalam
penyiapan Rencana Kerja Kecamatan Cikancung (Renja Kecamatan Cikancung) untuk setiap tahunnya dengan tetap mengacu pada Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bandung.
4. Dalam mendukung penyiapan Rancangan APBD Kabupaten Bandung, keberadaan Renja Kecamatan Cikancung harus dijadikan pedoman penyiapan Rencana Kerja dan Anggaran
Kecamatan Cikancung (RKA-Kecamatan Cikancung).
5. Apabila ada kebijaksanaan Panganggaran untuk Kecamatan Cikancung dan di luar dari Renstra ini maka akan dilakukan perbaikan.
6. Hasil pelaksanaan tahunan Renstra-SKPD Kecamatan Cikancung Tahun 2016-2021 yang tercermin dari Renja-SKPD Kecamatan Cikancung, harus dipertanggungjawabkan secara
sistematis dan melembaga dengan menggunakan format pelaporan sebagaimana ketentuan peraturan yang berlaku.
CAMAT CIKANCUNG,
MAKSUM, S.Sos Pembina Tk.I
NIP. 19640722 198403 1 002