rencana strategis (renstra) kecamatan...
TRANSCRIPT
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
KECAMATAN GEDEBAGE KOTA BANDUNG
TAHUN 2014 - 2018
Isu-isu Strategis 39
BAB III
ISU-ISU STRATEGIS
3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS
POKOK DAN FUNGSI KECAMATAN GEDEBAGE
Beberapa permasalahan yang terkait dengan pelaksanaan
tugas pokok dan fungsi Kecamatan Gedebage adalah sebagai
berikut :
1. Persoalan yang terkait dengan struktur organisasi dan tata
kerja di Kecamatan Gedebage eksisting, diantaranya :
1). Kecamatan Gedebage sangat tergantung pada Peraturan
Perundang-undangan, seringkali terjadi perubahan/
pemutakhiran terhadap Peraturan Perundang-undangan
baik yang berlaku secara lokal maupun nasional. Namun
sampai saat ini belum terdapat fungsi khusus sehingga
Kecamatan Gedebage menjadi kurang adaptif. Adanya
kebutuhan dalam hal pengawasan dan pengendalian
maupun advokasi dari aspek regulasi, sehingga
memperlancar kegiatan pelayanan;
2). Dibutuhkan mekanisme teknis perihal hubungan kerja dan
koordinasi dengan SKPD lain perihal pemberian izin/
rekomendasi, khususnya fungsi kendali/ kontrol atas
waktu pelayanan. Mengingat SLA (Service Level Agreement)
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
KECAMATAN GEDEBAGE KOTA BANDUNG
TAHUN 2014 - 2018
Isu-isu Strategis 40
Kecamatan Gedebage salah satunya adalah aspek waktu.
Saat ini waktu proses menjadi lebih lama karena
Kecamatan Gedebage tidak punya kendali atas waktu
ketika proses izin sudah masuk ke SKPD lain.
2. Persoalan yang terkait dengan prosedur operasional pelayanan
di Kecamatan Gedebage eksisting, diantaranya :
1). Cakupan layanan belum lengkap (pemberian pelayanan
perizinan/ rekomendasi baru, perubahan, perpanjangan/
daftar ulang) dan beberapa diantaranya belum memiliki
SOP (pemberian salinan perizinan/ legalisasi). Kemudian,
perlu diperjelas batasan izin yang perlu rekomendasi teknis
dan yang tidak perlu;
2). Prosedur masih perlu distandarisasi, dipersingkat dan
dapat diotomasikan melalui teknologi informasi untuk
mempermudah tata kelola proses pelayanan dan perlu ada
pendelegasian wewenang penandatanganan sesuai kondisi
untuk meningkatkan kecepatan dan volume pelayanan.
3.2. TELAAHAN VISI DAN MISI KEPALA DAERAH DAN WAKIL
KEPALA DAERAH TERPILIH
Dengan terpilihnya Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah baru sesuai hasil Pemilihan Kepala Daerah Kota Bandung
pada Tahun 2013, maka Renstra Kecamatan Gedebage perlu
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
KECAMATAN GEDEBAGE KOTA BANDUNG
TAHUN 2014 - 2018
Isu-isu Strategis 41
menyesuaikan dengan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah,
khususnya yang terkait dengan Pelayanan kepada masyarakat.
3.2.1. VISI DAN MISI
Visi dari Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih
untuk periode 2013-2018 adalah “Terwujudnya Kota Bandung
Yang Unggul, Nyaman dan Sejahtera” yaitu dengan menciptakan
kenyamanan, unggul dari berbagai segi dan mensejahterakan
masyarakat.
Adapun Misi dari Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
terpilih untuk periode 2013-2018 yaitu :
1. Mewujudkan Bandung nyaman melalui perencanaan tata
ruang, pembangunan infrastruktur serta pengendalian
pemanfaatan ruang yang berkualitas dan berwawasan
lingkungan;
2. Menghadirkan tata kelola pemerintah yang efektif, bersih dan
melayani;
3. Membangun masyarakat yang mandiri, berkualitas dan
berdaya saing;
4. Membangun perekonomian yang kokoh, maju dan berkeadilan.
Terkait dengan Visi, Pelayanan sangat terkait dengan frasa
“Unggul”. Pelayanan di Kota Bandung oleh Kecamatan Gedebage
harus menjadi yang terdepan, minimal dalam skala nasional. Visi
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
KECAMATAN GEDEBAGE KOTA BANDUNG
TAHUN 2014 - 2018
Isu-isu Strategis 42
pelayanan harus diarahkan pada pelayanan prima yang unggul.
Kemudian, terkait dengan misi, pelayanan tercakup ke dalam Misi
ke-2 (dua), yaitu menghadirkan tata kelola pemerintah yang
efektif, bersih dan melayani. Pelayanan Kecamatan Gedebage Kota
Bandung ke depan harus berorientasikan pada pelayanan yang
transparan, bersih dan melayani, yang artinya :
1. Pelayanan yang transparan berarti semua masyarakat dapat
mengetahui waktu, prosedur dan biaya pelayanan secara
transparan, baik dengan datang secara langsung atau melalui
media elektronik;
2. Pelayanan yang bersih berarti membangun sistem pelayanan
yang akuntabel serta bebas dari praktik korupsi, kolusi dan
nepotisme (KKN), serta membangun budaya aparatur yang
jujur dan professional;
3. Pelayanan yang melayani adalah pelayanan yang berorientasi
pada kepuasan masyarakat.
3.2.2. PROGRAM
Program dari Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
terpilih untuk periode 2013-2018 dituangkan kedalam kelompok-
kelompok kerja antara lain :
1. Pokja Kemacetan Bandung;
2. Pokja PKL;
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
KECAMATAN GEDEBAGE KOTA BANDUNG
TAHUN 2014 - 2018
Isu-isu Strategis 43
3. Pokja Sampah Bandung;
4. Pokja Bandung Hijau;
5. Pokja Bandung Aman (Masalah Sosial);
6. Pokja Banjir Bandung;
7. Pokja Kota Kreatif Bandung;
8. Pokja Bandung Kota Budaya;
9. Pokja Bandung Smart City;
10. Pokja Kolaborasi Bandung;
11. Pokja Kampung Juara;
12. Pokja Revitalisasi Bandung;
13. Pokja Reformasi Pendidikan;
14. Pokja Pariwisata Bandung;
15. Pokja Reformasi Pasar Bandung;
16. Pokja Taman Tematik;
17. Pokja Bandung Kota Musik/ Film;
18. Pokja Bandung Kota Desain;
19. Pokja Indeks Kebahagiaan (Index Of Happiness) Bandung;
20. Pokja Public Relation Bandung;
21. Pokja Reformasi Dekranasda Bandung;
22. Pokja Reformasi PKK Bandung;
23. Pokja Kesehatan;
24. Pokja Bandung To WTP.
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
KECAMATAN GEDEBAGE KOTA BANDUNG
TAHUN 2014 - 2018
Isu-isu Strategis 44
Pelayanan Kecamatan Gedebage Kota Bandung terkait
dengan pelaksanaan program pada pokja pelayanan publik dan
dapat menjadi pendukung dalam hal penyelenggaraan program
prioritas yang lain, khususnya dalam hal :
1. Aspek kemudahan pelayanan (Pokja Sampah Bandung, Pokja
Bandung Hijau, Pokja Bandung Aman, Pokja Kota Kreatif
Bandung, Pokja Bandung Kota Budaya, Pokja Bandung Smart
City, Pokja Kampung Juara, Pokja Indeks Kebahagiaan (Index
Of Happiness) Bandung dan Pokja Reformasi PKK Bandung);
2. Aspek pengendalian (Pokja Kemacetan Bandung, Pokja Banjir
Bandung, Pokja Revitalisasi Bandung, Pokja Kesehatan dan
Pokja Bandung To WTP)
3.3. TELAAHAN RENSTRA KEMENTRIAN/ LEMBAGA DAN
RENTRA SKPD PROVINSI
3.3.1. TELAAHAN RENSTRA KEMENTRIAN/ LEMBAGA
Berdasarkan hasil telaahan pada Renstra Kementerian
Dalam Negeri 2010-2014, khususnya pada Matrix program dan
kegiatan dapat dilihat beberapa program/ kegiatan yang terkait
dengan penyelenggaraan pelayanan Kecamatan di Kota Bandung,
diantaranya sebagai berikut :
1. Program Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN)
selambat-lambatnya 5 (lima) tahun setelah terbitnya Peraturan
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
KECAMATAN GEDEBAGE KOTA BANDUNG
TAHUN 2014 - 2018
Isu-isu Strategis 45
Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 2010 tentang Pedoman
Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan harus sudah
dilaksanakan oleh Kecamatan sebagai penyelenggara PATEN;
3.3.2. TELAAHAN RENSTRA SKPD PROVINSI
Provinsi Jawa Barat memiliki visi “Jawa Barat Maju dan
Sejahtera Untuk Semua” dengan Misi sebagai berikut :
1. Membangun Masyarakat yang Berkualitas dan Berdaya saing;
2. Membangun Perekonomian yang Kokoh dan Berkeadilan;
3. Meningkatkan Kinerja Pemerintahan, Profesionalisme
Aparatur, dan Perluasan Partisipasi Publik;
4. Mewujudkan Jawa Barat yang Nyaman dan
Pembangunan Infrastruktur Strategis yang Berkelanjutan;
5. Meningkatkan Kehidupan Sosial, Seni dan Budaya, Peran
Pemuda dan Olah Raga serta Pengembangan Pariwisata dalam
Bingkai Kearifan Lokal.
Dari Misi ke-3 (tiga) dapat dilihat keterkaitan antara
Kecamatan Gedebage Kota Bandung dan Provinsi Jawa Barat
dimana perlu didorong Sinergitas Pelayanan. Isu sinergitas ini baik
di tataran strategis khususnya yang terkait dengan isu
kelembagaan dan regulasi sampai pada teknis, khususnya dalam
proses izin/ rekomendasi yang membutuhkan koordinasi antara
kedua pihak. Isu pemanfaatan teknologi dalam pelayanan juga
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
KECAMATAN GEDEBAGE KOTA BANDUNG
TAHUN 2014 - 2018
Isu-isu Strategis 46
muncul berulang kali baik di tataran Kementerian/ Lembaga
maupun SKPD Provinsi.
Hal ini untuk mendukung dalam menciptakan sosok
Provinsi Jawa Barat di Tahun 2018 yaitu Pemerintahan Jawa
Barat yang bermutu dan akuntabel, handal dan terpercaya
dalam pelayanan yang ditopang oleh aparatur profesional, sistem
yang modern berbasis IPTEK menuju tatakelola pemerintahan
yang baik (Good Governance) dan pemerintahan yang bersih (Clean
Government) serta menerapkan model manajemen pemerintahan
hibrida yang mengkombinasikan manajemen berbasis Kabupaten/
Kota dengan manajemen lintas Kabupaten/ Kota;
3.4. TELAAHAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH DAN
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS
3.4.1. TELAAHAN RTRW KOTA 2011-2031
Isu Strategis Menurut RTRW 2011-2031
Berdasarkan RTRW, terdapat penetapan kawasan strategis
kota yang dinilai berdasarkan sudut kepentingannya, antara lain
kawasan yang memiliki nilai strategis dari :
1. Sudut Kepentingan Ekonomi
Berdasarkan pengelompokan kegiatan perekonomian
yang menjadi keunggulan Kota Bandung, dibentuklah Pusat
Pelayanan Kawasan (PPK) yang terdapat di : Alun-alun,
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
KECAMATAN GEDEBAGE KOTA BANDUNG
TAHUN 2014 - 2018
Isu-isu Strategis 47
Gedebage dan sentra industri kecil : sentra sepatu & olahan
kulit Cibaduyut, sentra boneka Sukamulya, sentra rajutan
Binong Jati, sentra tekstil Cigondewah, sentra kaos Surapati,
sentra jeans Cihampelas serta sentra tahu dan tempe Cibuntu.
2. Sudut Kepentingan Sosial Budaya
Sebagai kota yang berkembang pesat, Bandung
memerlukan sebuah pusat budaya yang difungsikan sebagai
pusat pendidikan dan budaya serta balai pertemuan nasional
dan internasional. Selain itu juga diperuntukkan bagi
pemenuhan kebutuhan sarana pusat budaya yang
representative lengkap dengan ruang terbuka hijau. Di
Bandung, kawasan tersebut akan dibangun di Kawasan
Puseur Budaya Pajajaran.
3. Sudut Kepentingan Fungsi Daya Dukung Lingkungan Hidup
Kawasan Babakan Siliwangi, sungai Cikapundung dan
Punclut merupakan kawasan yang memiliki peran sebagai
Ruang Terbuka Hijau, sumber air baku dan kawasan resapan
air kota. Karena itulah pembangunan di daerah ini perlu
dibatasi dan dikendalikan.
Dengan demikian kawasan Strategis Nasional yang berada
di wilayah Kota Bandung adalah Kawasan Perkotaan Cekungan
Bandung. Kawasan strategis provinsi yang berada di wilayah Kota
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
KECAMATAN GEDEBAGE KOTA BANDUNG
TAHUN 2014 - 2018
Isu-isu Strategis 48
Bandung adalah Kawasan Bandung Utara dan Kawasan sekitar
Pusat Pemerintahan Gedung Sate.
Disamping hal tersebut di atas, terdapat pula detail-detail
peruntukan ruang pada RTRW Kota Bandung 2011-2031 yang
perlu menjadi perhatian Kecamatan Gedebage dalam memberikan
dukungan terhadap pelayanan yang selaras dengan dokumen
perencanaan kota. Diperlukan bantuan dan peran serta
Kecamatan Gedebage dalam merekomendasikan izin yang
dikeluarkan SKPD terkait agar tidak bertentangan dengan rencana
pada RT/RW ini.
Selain itu terdapat pula kebijakan perihal pengembangan
Rencana Pola Ruang, yang penjelasannya akan digabungkan
dengan telaahan kajian Rencana Induk Ruang Terbuka Hijau pada
bab selanjutnya.
3.4.2. TELAAHAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS
Isu Strategis Menurut Rencana Induk RTH Kota Bandung
2012-2032
Dalam Rencana Lingkungan Hidup Strategis terdapat
penjelasan mengenai isu-isu strategis mengenai kebutuhan
pembangunan di Kota Bandung di bidang Lingkungan Hidup
khususnya dalam Rencana Pola Ruang, dengan penjelasan
berikut :
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
KECAMATAN GEDEBAGE KOTA BANDUNG
TAHUN 2014 - 2018
Isu-isu Strategis 49
1. Rencana Kawasan Lindung
1). Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap
kawasan bawahannya
Merupakan kawasan resapan air di wilayah
Bandung Utara (dengan ketinggian di atas 750 mdpl).
Kawasan resapan air adalah daerah yang mempunyai
kemampuan tinggi untuk meresapkan air hujan sehingga
berguna sebagai sumber air. Perlindungan terhadap
kawasan resapan air dilakukan untuk memberikan ruang
yang cukup bagi peresapan air hujan pada tanah dan
pengendalian banjir.
2). Kawasan perlindungan setempat
Meliputi daerah seperti : jalur sempadan sungai,
jalur sempadan rel kereta api, kawasan di bawah saluran
udara tegangan tinggi, sempadan jalan dan jalan bebas
hambatan, kawasan sekitar danau buatan dan kawasan
sekitar mata air.
Dalam kaitannya dengan pembangunan, diperlukan
penambahan jalur hijau di sejumlah jaringan jalan (Jl. Ir.
H. Djuanda, Jl. L.L.R.E Martadinata dan jalur hijau
Pasupati), sempadan Sungai Cikapundung serta
intensifikasi dan ekstensifikasi RTH di kawasan Bandung
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
KECAMATAN GEDEBAGE KOTA BANDUNG
TAHUN 2014 - 2018
Isu-isu Strategis 50
Utara dan rencana kolam retensi di kawasan Pusat
Gedebage.
3). Ruang Terbuka Hijau (RTH)
Diperlukan ruang terbuka hijau dengan luas
sedikitnya 30% dari luas wilayah Kota Bandung dengan
rincian : 20% RTH publik dan 10% RTH privat. Untuk itu,
pembangunan RTH perlu menjadi suatu syarat dalam
mendapatkan izin pembangunan terkait.
4). Kawasan pelestarian alam dan cagar budaya
Kawasan Taman Hutan Raya Juanda dan kawasan
cagar budaya merupakan kawasan pelestarian bangunan
fisik dan pelestarian lingkungan alami yang memiliki nilai
historis dan budaya Kota Bandung. Terdapat sejumlah titik
yang peruntukan pembangunannya spesifik untuk
keperluan pelestarian ini.
5). Kawasan rawan bencana
Untuk mengendalikan kawasan rawan bencana
yang terdapat di sejumlah titik, dibuatlah rencana
penanganan kawasan bencana kebakaran, garakan tanah
dan longsor, serta genangan dan banjir yang meliputi
kegiatan relokasi, pengendalian pembangunan, maupun
rehabilitasi dan penataan saluran drainase jalan.
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
KECAMATAN GEDEBAGE KOTA BANDUNG
TAHUN 2014 - 2018
Isu-isu Strategis 51
Untuk mendukung rencana-rencana ini,
dibutuhkan dukungan administratif perizinan agar rencana
pembangunan dapat berjalan baik tanpa terganggu isu
non-teknis.
6). Kawasan lindung lainnya
Kawasan yang dimaksud adalah kawasan
perlindungan plasma nutfah eks-situ Kebun Binatang
Bandung. Kawasan ini tidak diperuntukkan bagi
pembangunan apapun, sehingga tidak ada perizinan
pembangunan yang mungkin ada di daerah ini.
Sebagaimana yang dijelaskan di atas, diperlukan
pengendalian pembangunan untuk kepentingan perlindungan
lingkungan hidup. Oleh karena itu dalam upaya melaksanakan
Tugas Pokok dan Fungsi Kecamatan Gedebage Kota Bandung,
diperlukan pengawasan dan pengendalian terhadap
rekomendasi perizinan pembangunan di daerah-daerah
sebagaimana yang telah disebutkan di atas.
2. Rencana Kawasan Budidaya
1). Rencana pengembangan kawasan perumahan
Dengan kecenderungan pembangunan yang
intensitasnya meningkat di wilayah dalam Kota Bandung,
muncul upaya revitalisasi kawasan pemukiman di wilayah
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
KECAMATAN GEDEBAGE KOTA BANDUNG
TAHUN 2014 - 2018
Isu-isu Strategis 52
pusat-pusat perkembangan kota, yaitu melalui program
pengembangan pemukiman vertikal.
Selain itu, pada kawasan pemukiman sangat padat
dan kumuh akan dilakukan urban renewal dan revitalisasi
sehingga tercapai kualitas lingkungan yang baik pada
daerah seperti Kelurahan Tamansari, Braga, Cigondewah,
Cicadas, Kecamatan Andir dan Kiaracondong.
2). Rencana pengembangan kawasan perdagangan dan jasa
Terdapat rencana pengembangan kawasan
perdagangan dan jasa ke wilayah berikut :
a). Pengembangan kegiatan jasa profesional, perdagangan,
pariwisata, dan keuangan ke wilayah Bandung Timur; dan
b). Pembatasan konsentrasi perkantoran di wilayah
Bandung Barat.
3). Rencana pengembangan kawasan perkantoran
Perkantoran yang dimaksud adalah perkantoran
pemerintahan, yang terdiri dari kegiatan pemerintahan
berskala nasional, regional, dan kota. Rencana
pengembangan kawasan perkantoran Kota Bandung
dilaksanakan dengan mempertahankan perkantoran
pemerintah berskala nasional, provinsi dan kota pada
lokasi yang sudah berkembang serta mengembangkan
perkantoran pemerintahan baru di PPK Gedebage.
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
KECAMATAN GEDEBAGE KOTA BANDUNG
TAHUN 2014 - 2018
Isu-isu Strategis 53
4). Rencana pengembangan kawasan industri dan
perdagangan
Sektor perindustrian yang akan dikembangkan di
Kota Bandung berupa sektor industri ringan, pergudangan
dan rumah tangga yang ramah lingkungan, sehingga
industri polutif harus keluar dari wilayah Kota Bandung.
Untuk itu akan dilakukan relokasi ataupun
pengalihfungsian industri yang tidak ramah lingkungan
serta pembatasan kawasan pergudangan di wilayah
Bandung Barat untuk diarahkan ke wilayah Bandung
Timur.
5). Kawasan pengembangan wisata buatan
Rencana pengembangan kawasan wisata buatan
meliputi pengembangan dan pelestarian objek wisata
bersejarah, objek wisata pendidikan dan budaya, serta
pengendalian dan pembatasan kegiatan hiburan di lokasi
sekitar kegiatan peribadatan, pendidikan, dan perumahan.
6). Rencana pengembangan kawasan ruang terbuka non-hijau
(RTNH).
Rencana pengembangan terdiri dari RTNH publik :
a). Lapangan terbuka non hijau yang dapat diakses
masyarakat secara bebas; dan b). RTNH privat : plaza milik
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
KECAMATAN GEDEBAGE KOTA BANDUNG
TAHUN 2014 - 2018
Isu-isu Strategis 54
pribadi yang dapat diakses oleh masyarakat sesuai
ketentuan yang ditetapkan.
7). Rencana pengembangan ruang kegiatan sektor informal
Meliputi pembatasan ruang publik untuk kegiatan
sektor informal (PKL) pada lokasi yang diperbolehkan, serta
ketentuan batas gangguan yang diizinkan sesuai dengan
peraturan perundangan yang berlaku.
8). Rencana pengembangan ruang evakuasi bencana
Terdapat rencana pengembangan ruang evakuasi
bencana seperti banjir dan longsor di sejumlah titik, serta
pengembangan taman-taman skala lingkungan di kawasan
perumahan, maupun di ruang terbuka publik yang cukup
besar seperti di alun-alun, lapangan dan sebagainya.
9). Rencana pengembangan kawasan peruntukan lainnya
Rencana pengembangan kawasan peruntukan
lainnya di Kota Bandung terdiri dari kawasan pertanahan
dan keamanan, pertanian, serta pelayanan umum,
pendidikan, kesehatan dan peribadatan.
Untuk mendukung realisasi perencanaan sebagaimana
yang telah disebutkan di atas, diperlukan perhatian dan
dukungan tersendiri dalam sisi rekomendasi perizinan yang
akan membantu rencana pembangunan tersebut.
Pengendalian rekomendasi perizinan untuk keperluan jasa-
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
KECAMATAN GEDEBAGE KOTA BANDUNG
TAHUN 2014 - 2018
Isu-isu Strategis 55
jasa di atas diperlukan agar rencana pengembangan kawasan
menjadi lebih terarah.
Dalam kaitannya untuk kepentingan pembangunan
Kota Bandung, Kecamatan Gedebage perlu berkoordinasi dan
berkonsultasi lebih lanjut dengan SKPD terkait lainnya seperti
Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH), Badan
Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT), Dinas Tata Ruang dan
Cipta Karya (Distarcip), Dinas Bina Marga dan Pengairan
(DBMP), Dinas Perhubungan (Dishub), Dinas Pelayanan Pajak
(Disyanjak) Kota Bandung untuk dapat selektif dalam
mengeluarkan izin-izin yang terkait dengan pembangunan agar
tidak bertentangan dengan isu-isu atau peruntukan
pembangunan sebagaimana yang telah dituangkan dalam RTH
Kota Bandung 2011-2031.
3.5. PENENTUAN ISU-ISU STRATEGIS
Dinamika perubahan lingkungan strategis berpengaruh
terhadap program dan kegiatan yang dilakukan oleh Kecamatan
Gedebage. Perubahan lingkungan strategis baik yang dipengaruhi
oleh faktor internal dan eksternal akan berdampak pada
pelaksanaan peran Kecamatan Gedebage Tahun 2014-2018.
Penentuan isu-isu strategis akan menggunakan metode analisis
SWOT.
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
KECAMATAN GEDEBAGE KOTA BANDUNG
TAHUN 2014 - 2018
Isu-isu Strategis 56
SWOT (Strengthts, Weanesses, Opportunity, Threats)
analisis adalah proses assesment yang subyektif pada suatu
organisasi secara terstruktur untuk mengidentifikasikan faktor-
faktor strategis yang berupa faktor internal (kelemahan dan
kekuatan) serta faktor eksternal (peluang dan ancaman).
Analisa ini diperlukan untuk menetapkan sasaran dan
merumuskan strategi organisasi yang realistik dalam mewujudkan
visi dan misi guna menjalankan tugas pokok dan fungsinya.
SWOT juga diperlukan untuk mengetahui posisi terhadap
lingkungan dalam rangka menetapkan strategi dan prioritas
program dalam rentang waktu 5 (lima) tahun ke depan.
Analisa SWOT juga diperlukan untuk membuat aktivitas
lebih fokus pada area dimana kita mempunyai kekuatan dan
terdapat peluang yang besar. SWOT dapat menginspirasikan
untuk berpikir inovatif dan proaktif dari pada perilaku yang reaktif
bila terjadi permasalahan.
Berikut ini beberapa kondisi internal yang berpengaruh
terhadap pelaksanaan peran Kecamatan Gedebage Kota Bandung :
3.5.1. KEUNGGULAN LINGKUNGAN INTERNAL
1. Kecamatan Gedebage merupakan SKPD yang berwenang dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan
kewenangannya atau dengan kata lain tidak ada persaingan;
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
KECAMATAN GEDEBAGE KOTA BANDUNG
TAHUN 2014 - 2018
Isu-isu Strategis 57
2. Aparatur Kecamatan Gedebage memiliki pemahaman terkait
karakteristik dan perilaku customer/ masyarakat;
3. Kepemimpinan dan kebijakan yang sudah mendorong inisiatif
pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam
pemberian pelayanan;
4. Berdasarkan survey yang pernah dilakukan, kepuasan
masyarakat terhadap pelayanan di Kecamatan Gedebage sudah
cukup baik;
5. Kecamatan Gedebage menjadi koordinator untuk administrasi
pelayanan sesuai pelimpahan kewenangan;
6. Kecamatan Gedebage sudah memiliki inisiatif untuk
memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam
fitur pelayanan.
3.5.2. PERMASALAHAN LINGKUNGAN INTERNAL
1. Belum seluruh produk pelayanan mampu bersaing baik dari
sisi kecepatan waktu, kemudahan prosedur dan biaya;
2. Mekanisme koordinasi lintas sektor antara Kecamatan
Gedebage dengan SKPD teknis lain belum cukup terkoordinasi,
terintegrasi, sederhana dan tersinkronisasi baik dalam hal
pelayanan perizinan/ rekomendasi maupun pemenuhan aspek
pendukung;
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
KECAMATAN GEDEBAGE KOTA BANDUNG
TAHUN 2014 - 2018
Isu-isu Strategis 58
3. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi di internal
Kecamatan Gedebage untuk pelayanan dan aspek
pendukungnya belum optimal;
4. Masih ada prosedur pelayanan yang perlu diatur lebih teknis
baik dalam hal izin/ rekomendasi maupun proses
(pencabutan, penangguhan, dan sebagainya);
5. Belum adanya analisis beban kerja sesuai dengan kebutuhan;
6. Kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana pendukung
pelayanan perlu ditingkatkan agar lebih memadai.
3.5.3. POTENSI LINGKUNGAN EKSTERNAL
1. Iklim kondusifitas masyarakat Kota Bandung yang sangat
mendukung pelayanan prima;
2. Adanya unit kerja lain yang mendukung fungsi Kecamatan
Gedebage dalam memberikan pelayanan;
3. Tersedianya standar-standar yang dapat dijadikan acuan
dalam hal peningkatan pelayanan yang berlaku secara
nasional/ internasional;
4. Banyaknya lembaga penyedia barang dan jasa untuk berbagai
kebutuhan pendukung pelayanan Kecamatan Gedebage.
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
KECAMATAN GEDEBAGE KOTA BANDUNG
TAHUN 2014 - 2018
Isu-isu Strategis 59
3.5.4. TANTANGAN LINGKUNGAN EKSTERNAL
1. Produk pelayanan di daerah lain semakin kompetitif baik dari
sisi kecepatan waktu, kemudahan prosedur dan biaya;
2. Persepsi publik terhadap kinerja birokrasi pemerintahan yang
belum membaik;
3. Kesadaran masyarakat untuk mengurus pelayanan yang masih
rendah;
4. Waktu pengurusan beberapa jenis pelayanan masih tergantung
pada SKPD teknis;
5. Pengawasan dan pengendalian tidak dibawah kewenangan
Kecamatan Gedebage;
6. Munculnya regulasi dan kebijakan baru yang terkait dengan
pelayanan;
7. Terdapat kerangka kebijakan dan peraturan yang tumpang
tindih.
3.6. PENETAPAN POSISI DAN STRATEGI DASAR
Berdasarkan gambaran tentang potensi dan permasalahan
lingkungan internal dan eksternal yang diperkirakan akan
berpengaruh terhadap penyelenggaraan pelayanan kedepan, maka
perlu dikembangkan upaya strategis sebagai tindak lanjutnya
antara lain sebagai berikut :
1. Pengkajian dan penyempurnaan produk hukum daerah yang
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
KECAMATAN GEDEBAGE KOTA BANDUNG
TAHUN 2014 - 2018
Isu-isu Strategis 60
berkaitan dengan penyelenggaraan pelayanan;
2. Peningkatan kapasitas sumber daya manusia aparatur guna
menunjang keberhasilan pelaksanaan keseluruhan proses
penyelenggaraan pelayanan;
3. Peningkatan/ penataan kembali sistem aplikasi dan data base
penyelenggaraan;
4. Perbaikan sistem pengendalian internal di lingkungan
Kecamatan Gedebage Kota Bandung. Hal ini dimaksudkan
untuk menciptakan lingkungan pengendalian yang sehat,
terselenggaranya penilaian resiko, aktifitas pengendalian,
sistem informasi dan komunikasi serta kegiatan pemantauan
pengendalian;
5. Peningkatan intensitas koordinasi dan konsultasi dengan
Dinas/ Instansi teknis terkait baik secara horizontal maupun
vertikal. Hal ini bermanfaat dalam memecahkan berbagai
permasalahan dan hambatan yang dihadapi;
6. Peningkatan fungsi-fungsi staf sebagai dukungan pelaksanaan
tugas pokok dan fungsi organisasi (meliputi pengelolaan
sumber daya aparatur, keuangan, prasarana, sarana dan
pengelolaan aset).