rencana strategis sekretariat kabinet ri...
TRANSCRIPT
RENCANA STRATEGIS
SEKRETARIAT KABINET RI
2015—2019
SEKRETARIAT KABINET
REPUBLIK INDONESIA
1
Matriks Kerangka Regulasi
No. Arah Kerangka Regulasi dan/atau Kebutuhan
Regulasi Urgensi Pembentukan Berdasarkan Evaluasi
Regulasi Eksisting, Kajian dan Penelitian Unit
Penanggungjawab Unit Terkait/
Institusi Target Penyelesaian
1 Meningkatkan koordinasi dan kerja sama dengan stakeholders terkait dalam penyiapan dan penyelesaian RPrepres, RKeppres, dan RInpres
Efektifitas penyiapan dan penyelesaian RPrepres, RKeppres, dan RInpres
Deputi Bidang Politik, Hukum dan Keamanan
Deputi Bidang Perekonomian
Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat
2 Menerbitkan SP/SOP yang berkaitan dengan bisnis proses pemberian dukungan teknis dan adminstratif
Untuk memperkuat dan meningkatkan efektifitas dan pelayanan dukungan teknis dan administratif kepada Presiden dan Wakil Presiden
Deputi Bidang Administrasi
3 Pemanfaatan teknologi informatika dalam mendukung diseminasi penyelenggaraan persidangan kabinet
Meningkatkan kualitas pelayanan manajemen persidangan kabinet
Deputi Bidang Persidangan Kabinet
Lampiran II Rencana Strategis Sekretariat Kabinet 2015—2019
SUSUNAN TIM PENYUSUN RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET
TAHUN 2015—2019
1. Ibnu Purna Muchtar, S.E., M.A.
Wakil Sekretaris Kabinet
: Pengarah dan Penanggung Jawab
2. Drs. Djadmiko, M.Soc.Sc.
Deputi Bidang Administrasi
: Pengarah
3. Bistok Simbolon, S.H., M.H.
Deputi Bidang Politik, Hukum dan Keamanan
: Pengarah
4. Ratih Nurdiati, S.H., LL.M.
Deputi Bidang Perekonomian
: Pengarah
5. Dr.Ir. Surat Indrijarso, MSc.
Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat
: Pengarah
6. Dra. Sipa
Deputi Bidang Persidangan Kabinet
: Pengarah
7. Dr. Fadlansyah Lubis, S.H.,LL.M.
Staf Ahli Bidang Hukum dan Hubungan Internasional
: Pengarah
8. Dr. Yuli Harsono, S.H., LL.M.
Staf Ahli Bidang Tata Ruang dan Wilayah Perbatasan
: Pengarah
9. Farid Utomo, S.H., M.H.
Staf Ahli Bidang Riset, Teknologi, Komunikasi dan Informasi
: Pengarah
10. M. Amperawan, S.E., M.Si.
Kepala Biro Perencanaan dan Keuangan
: Ketua merangkap Anggota
11. Deki Santosa, S.E.
Kepala Bagian Perencanaan
: Sekretaris merangkap Anggota
12. Drs. M.Y. Raso, M.Si.
Asisten Deputi Bidang Politik dan Hubungan Internasional
: Anggota
13. Edwin J. H. Wuisang, S.H., M.M, M.H.
Asisten Deputi Bidang Pertahanan, Keamanan dan Pertanahan
: Anggota
14. M. Rokib, S.H., M.H.
Asisten Deputi Perancangan PUU Bidang Polhukam
: Anggota
15. Drs. Bambang Irianto, M.Si.
Asisten Deputi bidang Ekonomi Makro, Keuangan dan Ketahanan Pangan
: Anggota
16. Yulyati Kristina, S.Sos., M.Si.
Asisten Deputi Bidang Industri, UKM, Perdagangan dan Ketenagakerjaan
: Anggota
17. Ir. Agustina Murbaningsih, M.Si.
Asisten Deputi Bidang Prasarana, Riset, teknologi dan Sumber daya Alam
: Anggota
18. Satya Bhakti Parikesit, S.H.,M.M.,LL.M.
Asisten Deputi Bidang Perancangan PUU Bidang Perekonomian
: Anggota
19. Ari Purwanto, S.H.
Asisten Deputi Bidang Pemberdayaan Masyarakat
: Anggota
20. Dra. Rahayu Kadarwati, M.Si.
Asisten Deputi Bidang Pendidikan, Agama, Kesehatan dan Kependudukan
: Anggota
21. Drs. Herman Suranto, M.Pub.Pol.
Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda dan Olahraga
: Anggota
22. Thanon Aria Dewangga, S.IP., M.Si.
Asisten Deputi Bidang Pelaksanaan dan Pelaporan Persidangan
: Anggota
23. Drs. Wasit Saronto, M.M.
Asisten Deputi Bidang Hubungan Kemasyarakatan dan Kelembagaan
: Anggota
24. Mudari, S.H.
Kepala Biro Administrasi Aparatur
: Anggota
25. Syafruddin, S.H., M.H.
Kepala Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana
: Anggota
26. Drs. Temon, M.Si.
Kepala Biro Umum
: Anggota
27. Wawan Gunawan, Ak., M.M.
Inspektur
: Anggota
28. Al Furkon Setiawan, S.H.,S.Sos., M.Si.
Kepala Pusat Data dan Informasi
: Anggota
29. Roby Arya Brata, S.H., LL.M., MPP., Ph.D.
Kepala Bidang Hubungan Internasional
: Anggota
30. Dyah Pancaningrum, S.H., MTDev.
Kepala Bidang Pemerintahan Umum dan Otonomi Daerah
: Anggota
31. Hennie Ambar Susilowati, S.H.
Kepala Bidang Aparatur Negara
: Anggota
32. Mohamad Arief Khumaidi, S.E., S.S., M.H.
Kepala Bidang Jasa Keuangan dan Badan Usaha Milik Negara
: Anggota
33. Teguh Supriyadi, S.H., LL.M.
Kepala Bidang Pendidikan, Agama, Kesehatan dan Kependudukan
: Anggota
34. Abdul Muis, S.Sos.,MPM.
Kepala Bidang Penyiapan Materi Perekonomian
: Anggota
35. Joko Wijanarko, S.Kom.
Kepala Bagian Administrasi Umum
: Anggota
36. Ratih Mayangsari, S.E., M.Si.
Kepala Bagian Kepegawaian
: Anggota
37. Syahrion Teridel, S.Sos., M.Si.
Kepala Bagian Evaluasi dan Akuntabilitas Kinerja
: Anggota
38. Wardiman, S.AP.
Kepala Subbidang Kepemudaan
: Anggota
39. Martanto
Kepala Subbidang Fasilitasi Operasional Bidang Persidangan
: Anggota
40. Kesti Wulandari, S.E.
Kepala Subbagian Program
: Anggota
41. Luqman Hakim, S.E., M.PA.
Kepala Subbagian Anggaran
: Anggota
42. Ina Kurniawati, S.E.
Kepala Subbagian Akuntabilitas Kinerja
: Anggota
43. Aulia Chandra Ayu Liana Putri, S.E.
Pegawai pada Biro Perencanaan dan Keuangan
: Anggota
44. Anisa Media Febriani, A.Md.
Pegawai pada Biro Perencanaan dan Keuangan
: Anggota
45. Liza Anggrainy, A.Md.
Pegawai pada Biro Perencanaan dan Keuangan
: Anggota
46. Bambang Utama Prasetya, A.Md.
Pegawai pada Biro Perencanaan dan Keuangan
: Anggota
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas rido-
Nya Rencana Strategis (Renstra) Sekretariat Kabinet 2015—2019 telah dapat diselesaikan
dengan baik sesuai amanah yang ditentukan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun
2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional.
Sebagaimana diketahui, Renstra Sekretariat Kabinet 2015—2019 berpedoman pada
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015—2019. Renstra Setkab
2015—2019 ini disusun untuk menjadi panduan pelaksanaan tugas dan fungsi Sekretariat
Kabinet lima tahun ke depan sesuai Peraturan Presiden Nomor 25 Tahun 2015 tentang
Sekretariat Kabinet dan Peraturan Sekretaris Kabinet Nomor 1 Tahun 2011 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Kabinet sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Sekretaris Kabinet Nomor 4 Tahun 2012.
Renstra ini disusun, antara lain, berdasarkan hasil evaluasi terhadap pelaksanaan
Renstra Setkab 2010—2014, analisis terhadap dinamika perubahan lingkungan strategis
baik global maupun nasional, dan Rencana Reformasi Birokrasi Sekretariat Kabinet.
Penyusunan Renstra Setkab 2015—2019, tentunya telah memperhatikan potensi
dan kondisi umum saat ini. Namun demikian, sesuai perkembangan dan dinamika yang
terjadi kiranya perlu dilakukan penyesuaian dari waktu ke waktu. Semoga Renstra Setkab
2015—2019 ini bermanfaat untuk mewujudkan tujuan Sekretariat Kabinet ke depan yaitu
memberikan dukungan manajemen kabinet kepada Presiden dan Wakil Presiden dalam
menjalankan kekuasaan pemerintahan.
Jakarta, April 2015 Sekretaris Kabinet,
ii
DAFTAR ISI
Bab I Pendahuluan ................................................................................................... 1
1.1 Kondisi Umum ................................................................................................... 1
1.1.1 Tujuan dan Sasaran Strategis Periode Tahun 2010—2014 .................. 2
1.1.2 Capaian Kinerja Sekretariat Kabinet Periode Tahun 2010—2014 .......... 6
1.1.3 Reformasi Birokrasi................................ .............................................. 10
1.2 Potensi dan Permasalahan........................... ................................................... 30
Bab II Visi, Misi, dan Tujuan Sekretariat Kabinet..................... ........................................ 33
2.1 Visi Sekretariat Kabinet .................................................................................... 33
2.2 Misi Sekretariat Kabinet ................................................................................... 34
2.3 Tujuan Sekretariat Kabinet............................................................................... 37
2.4 Sasaran Strategis Sekretariat Kabinet ............................................................. 37
2.4.1 Terwujudnya Peningkatan Kualitas Hasil Analisis Kebijakan................ 39
2.4.2 Terwujudnya Peningkatan Kualitas Penyelesaian Peraturan Presiden,
Keputusan Presiden, dan Instruksi Presiden ........................................ 42
2.4.3 Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pengelolaan Persidangan
Kabinet.................................... ............................................................. 45
2.4.4 Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan Administrasi Aparatur
yang Wewenang Penetapannya di Tangan Presiden...........................49
2.4.5 Terwujudnya Peningkatan Layanan Sistem Informasi yang Responsif
dan Transparan ....................................................................................53
Bab III Arah Kebijakan, Strategi, Kerangka Regulasi dan Kerangka Kelembagaan......... 58
3.1 Arah Kebijakan dan Strategi Nasional ........................................................... 58
3.2 Arah dan Kebijakan Strategi Sekretariat Kabinet ........................................... 58
3.3 Kerangka Regulasi ........................................................................................ 62
3.4 Kerangka Kelembagaan ................................................................................ 64
Bab IV Target Kinerja dan Kerangka Pendanaan ............................................................. 70
4.1 Target Kinerja ............................................................................................... 70
4.2 Kerangka Pendanaan .................................................................................... 99
Bab V Penutup ............................................................................................................... 101
Lampiran I Matriks Kinerja dan Pendanaan Sekretariat Kabinet
Lampiran II Matriks Kerangka Regulasi
iii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Perubahan Sasaran Strategis Sekretariat Kabinet Tahun 2010—2014 .............. 4
Tabel 1.2 Capaian Kinerja Renstra untuk Periode 2010—2013 ......................................... 7
Tabel 2.1 Sasaran dan Indikator Sasaran Sekretariat Kabinet ......................................... 38
Tabel 2.2 Rentang Nilai Kepuasan ................................................................................... 49
Tabel 2.3 Rentang Nilai Pengukuran Survei Tingkat Kepuasan ....................................... 53
Tabel 4.1 Outcome dan Indikator Kinerja Program Teknis Sekretariat Kabinet ................ 71
Tabel 4.2 Output dan Indikator Kinerja Kegiatan Teknis Sekretariat Kabinet ................... 74
Tabel 4.3 Outcome dan Indikator Kinerja Program Generik Sekretariat Kabinet .............. 90
Tabel 4.4 Output dan Indikator Kinerja Kegiatan Generik Sekretariat Kabinet ................. 94
Tabel 4.5 Tabel Kebutuhan Pendanaan Pembangunan Sekretariat Kabinet Tahun
2015—2019.......................................................................................................100
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Proses Pelaksanaan Sidang Kabinet ........................................................... 46
RENSTRA SETKAB 2015—2019
BAB. I PENDAHULUAN
1.1. Kondisi Umum
Perubahan paradigma tata kelola pemerintahan menuju tata kelola
pemerintahan yang baik dalam berbagai aspek, telah mendorong pelaksanaan
penerapan sistem akuntabilitas kinerja penyelenggaraan negara yang terintegrasi
sebagai instrumen utama pertanggungjawaban pelaksanaan penyelenggaraan
pemerintahan. Sebagai salah satu unsur penting Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (SAKIP), Rencana Strategis (Renstra) merupakan instrumen
awal untuk mengukur kinerja setiap instansi pemerintah baik terkait mewujudkan visi,
misi, tujuan maupun sasaran yang telah ditetapkan organisasi.
Dengan perencanaan strategis, perhatian organisasi yang sebelumnya
berparadigma pada kegiatan administratif (staffing) dan berorientasi pada output
(output oriented), sekarang lebih menitikberatkan pada hasil (outcome oriented).
Sekretariat Kabinet sebagai salah satu lembaga pemerintah, wajib
menerapkan manajemen strategis dengan menetapkan perencanaan strategis yang
disusun secara periodik dan berpedoman kepada peraturan perundang-undangan
yang ada. Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian
manajemen.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) dan Peraturan Pemerintah Nomor 40
Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional,
Kementerian/Lembaga (K/L) dalam menyelenggarakan kegiatannya, berkewajiban
menyusun Rencana Strategis (Renstra) dengan berpedoman pada Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Adapun tata cara penyusunan
Renstra-K/L diatur dalam Peraturan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan
Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor 5 Tahun 2014
tentang Pedoman Penyusunan dan Penelaahan Rencana Strategis
Kementerian/Lembaga 2015—2019.
Sekretariat Kabinet sebagai salah satu lembaga pemerintah setingkat
kementerian, berkewajiban pula untuk menyusun Renstra Tahun 2015—2019
dengan berpedoman kepada peraturan-peraturan yang ada, sekaligus sebagai
sarana pengendalian manajemen.
SEKRETARIAT KABINET
RENSTRA SETKAB 2015—2019
2
BAB I
Gambaran tentang kondisi umum meliputi tujuan dan sasaran strategis serta
capaian kinerja selama periode sebelumnya, selain itu menjelaskan pula mengenai
pelaksanaan Reformasi Birokrasi (RB) di Sekretariat Kabinet.
1.1.1. Tujuan dan Sasaran Strategis Periode Tahun 2010—2014
a. Tujuan
Keberhasilan Sekretariat Kabinet dalam mewujudkan visi dan
misinya dapat diukur dari keberhasilan pencapaian tujuan strategis.
Tujuan merupakan kondisi yang ingin dicapai Sekretariat Kabinet, yang
sedapat mungkin tidak berubah. Namun demikian, karena dinamika
yang berkembang baik di lingkup internal maupun eksternal Sekretariat
Kabinet dan sesuai dengan filosofi dasar suatu perencanaan organisasi
yakni untuk mengantisipasi setiap perubahan yang dinamis, maka
dalam pelaksanaannya tujuan Sekretariat Kabinet telah mengalami
penyempurnaan. Pada dokumen Renstra Sekretariat Kabinet Tahun
2010—2014 terdapat 5 (lima) tujuan namun pada dokumen revisi
Renstra Sekretariat Kabinet Tahun 2010—2014 kelima tujuan tersebut
diringkas menjadi satu tujuan yang lebih bersifat umum, menyeluruh
dan menggambarkan core business Sekretariat Kabinet serta
memperjelas peran Sekretariat Kabinet sebagai “think tank” dan
“sekretariat”.
Adapun kelima rumusan tujuan dalam dokumen Renstra
Sekretariat Kabinet Tahun 2010—2014 adalah sebagai berikut:
1. Meningkatnya kualitas dukungan saran kebijakan dalam
pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan dan program
pemerintah serta permasalahan hukum.
2. Meningkatnya kualitas penyelesaian rancangan Peraturan
Presiden, Keputusan Presiden, dan Instruksi Presiden.
3. Meningkatnya kualitas penyelenggaraan sidang kabinet.
4. Meningkatnya kualitas penyelesaian pengangkatan dan
pemberhentian dalam jabatan pemerintahan dan kepangkatan
Pegawai Negeri Sipil yang menjadi wewenang Presiden.
5. Meningkatnya aksesibilitas stakeholders terhadap informasi yang
dihasilkan Sekretariat Kabinet.
yang kemudian dalam revisi dokumen Renstra Sekretariat Kabinet
Tahun 2010—2014 diringkas menjadi “Memberikan dukungan teknis,
SEKRETARIAT KABINET
RENSTRA SETKAB 2015—2019
3
BAB I
administrasi, dan pemikiran yang prima dalam rangka mendukung
Presiden menjalankan kekuasaan Pemerintahan.”
b. Sasaran Strategis
Dari misi dan tujuan yang telah ditetapkan, dijabarkan sasaran
yang ingin dicapai Sekretariat Kabinet. Sasaran Sekretariat Kabinet
menggambarkan keadaan yang ingin dihasilkan dalam periode setiap
tahun selama 5 (lima) tahun. Keberhasilan tersebut direncanakan serta
dirumuskan secara terukur dan spesifik untuk memberikan fokus pada
penyusunan kegiatan dan alokasi sumber daya yang dimiliki Sekretariat
Kabinet dalam kegiatan tiap tahun.
Sebagaimana pada perumusan Tujuan, Sasaran Strategis juga
telah mengalami beberapa kali perubahan dan penyempurnaan.
Perubahan terakhir dilakukan dalam revisi dokumen Renstra Sekretariat
Kabinet Tahun 2010—2014. Fokus penetapan sasaran dalam Renstra
tersebut telah diupayakan mengarah kepada outcome. Hal ini dapat
dilihat pada perubahan nomenklatur sasaran-sasaran strategis dari
“terwujudnya peningkatan kecepatan dan ketepatan” menjadi
“terwujudnya peningkatan kualitas” yang tidak hanya menitikberatkan
pada aspek “kecepatan” dan “ketepatan” semata, namun juga
menitikberatkan pada upaya “pengukuran kepuasan stakeholder” atas
sejumlah layanan Sekretariat Kabinet yang direpresentasikan dalam
Sasaran Strategis Sekretariat Kabinet. Selain itu, terdapat perubahan
jumlah Sasaran Strategis dari 7 (tujuh) sasaran strategis pada Renstra
Sekretariat Kabinet Tahun 2010—2014 yang selanjutnya diubah
menjadi 6 (enam) Sasaran Strategis dalam dokumen Rencana Kerja
Tahunan (RKT) tahun-tahun selanjutnya, menjadi 5 (lima) Sasaran
Strategis dalam dokumen revisi Renstra Sekretariat Kabinet Tahun
2010—2014. Sasaran Strategis yang dihilangkan atau dilebur adalah
sasaran tentang “penyelesaian permasalahan hukum”. Sasaran ini tidak
dimunculkan lagi dalam dokumen perencanaan terbaru karena
berdasarkan ketentuan Peraturan Sekretaris Kabinet Nomor 1 Tahun
2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Kabinet
penyelesaian permasalahan hukum tersebut telah tercakup dalam
sasaran tentang “peningkatan kualitas hasil analisis kebijakan” dan
“peningkatan kualitas pelayanan administrasi aparatur yang wewenang
penetapannya di tangan Presiden.”
SEKRETARIAT KABINET
RENSTRA SETKAB 2015—2019
4
BAB I
Dengan demikian, perbaikan rumusan sasaran tidak hanya
pada penyempurnaan nomenklatur sasaran namun juga subtansi dan
kualitas sasaran tersebut.
Gambaran tentang perubahan atau penyempurnaan Sasaran
Strategis tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 1.1 Perubahan Sasaran Strategis Sekretariat Kabinet
Tahun 2010—2014
SASARAN STRATEGIS RENSTRA 2010—2014
SASARAN STRATEGIS RKT
2011
SASARAN STRATEGIS REVISI RENSTRA
2010—2014
1. Terwujudnya
peningkatan
kecepatan dan
ketepatan
pemberian saran
kebijakan hasil
pemantauan,
evaluasi, dan
analisis atas
pelaksanaan
kebijakan dan
program pemerintah
yang ditindaklanjuti
1. Terwujudnya
peningkatan
kecepatan
penyelesaian
dan ketepatan
saran kebijakan
hasil
pemantauan,
evaluasi dan
analisis atas
perumusan
rencana dan
pelaksanaan
kebijakan dan
program
pemerintah
1. Terwujudnya
peningkatan kualitas
hasil analisis
kebijakan
2. Terwujudnya
peningkatan
kecepatan dan
ketepatan
pemberian saran
penyelesaian
permasalahan
hukum yang
ditindaklanjuti
2. Terwujudnya
peningkatan
kecepatan
pemberian dan
ketepatan saran
penyelesaian
permasalahan
hukum
SEKRETARIAT KABINET
RENSTRA SETKAB 2015—2019
5
BAB I
SASARAN STRATEGIS RENSTRA 2010—2014
SASARAN STRATEGIS RKT
2011
SASARAN STRATEGIS REVISI RENSTRA
2010—2014
3. Terwujudnya
peningkatan
kecepatan dan
ketepatan
penyelesaian
rancangan Perpres,
Keppres, dan Inpres
yang ditindaklanjuti
3. Terwujudnya
peningkatan
kecepatan dan
ketepatan
penyelesaian
rancangan
Perpres,
Keppres dan
Inpres
2. Terwujudnya
peningkatan kualitas
penyelesaian
Peraturan Presiden,
Keputusan Presiden,
dan Instruksi
Presiden
4. Terwujudnya
peningkatan
kecepatan dan
ketepatan penyiapan
bahan wicara sidang
kabinet
4. Terwujudnya
peningkatan
kecepatan dan
ketepatan
penyiapan
bahan wicara
sidang kabinet
serta
pendistribusian
risalah sidang
kabinet kepada
peserta sidang
3. Terwujudnya
peningkatan kualitas
pengelolaan
persidangan kabinet
5. Terwujudnya
peningkatan
kecepatan dan
ketepatan
pendistribusian hasil
risalah sidang
kabinet kepada
peserta sidang
6. Terwujudnya
peningkatan
kecepatan dan
ketepatan
penyelesaian
rancangan
Keputusan Presiden
mengenai
pengangkatan dan
pemberhentian
dalam jabatan
pemerintah dan
kepangkatan
pensiun PNS yang
5. Terwujudnya
peningkatan
kecepatan dan
ketepatan
penyiapan dan
penyelesaian
rancangan
Keppres
mengenai
jabatan
pemerintah,
kepangkatan,
pemberhentian
dan pensiun
4. Terwujudnya
peningkatan kualitas
pelayanan
administrasi aparatur
yang wewenang
penetapannya di
tangan Presiden
SEKRETARIAT KABINET
RENSTRA SETKAB 2015—2019
6
BAB I
SASARAN STRATEGIS RENSTRA 2010—2014
SASARAN STRATEGIS RKT
2011
SASARAN STRATEGIS REVISI RENSTRA
2010—2014
menjadi wewenang
Presiden
PNS yang
menjadi
wewenang
Presiden
7. Terwujudnya
peningkatan
kecepatan
aksesibilitas
penyediaan
informasi yang
dihasilkan
Sekretariat Kabinet
kepada stakeholders
6. Terwujudnya
peningkatan
kecepatan
aksesibilitas
penyediaan
informasi yang
dihasilkan
Sekretariat
Kabinet kepada
stakeholders
5. Terwujudnya
peningkatan layanan
sistem informasi
yang responsif dan
transparan
Perubahan Sasaran Strategis tersebut dilandasi oleh adanya
perubahan indikator-indikator kinerja yang menjadi ukuran keberhasilan
capaian Sasaran Strategis tersebut. Dalam hal ini perubahan
nomenklatur Sasaran Strategis dilakukan untuk mengakomodir
perubahan dan penambahan indikator yang tidak terdapat di Sasaran
Strategis sebelumnya.
1.1.2. Capaian Kinerja Sekretariat Kabinet Periode Tahun 2010—2014
Pencapaian tujuan Sekretariat Kabinet dapat digambarkan melalui
capaian sasaran-sasaran strategisnya selama periode jangka menengah
maupun jangka panjang. Guna mengetahui apakah Tujuan dan Sasaran
Strategis telah dicapai dengan maksimal, terdapat tolok ukur yang dapat
digunakan antara lain melalui penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU)
Sekretariat Kabinet dan penetapan indikator-indikator sasaran yang
mendukung pengukuran pencapaian sasaran.
Tingkat capaian Sasaran Strategis Renstra Sekretariat Kabinet
tahun 2010—2013 digambarkan melalui tabel berikut ini:
SEKRETARIAT KABINET
RENSTRA SETKAB 2015—2019
7
BAB I
Tabel 1.2 Capaian Kinerja Renstra untuk Periode 2010—2013
No. Indikator Kinerja Utama
(IKU)
Capaian Kinerja (%)
2010 2011 2012 2013
1 Persentase penyelesaian hasil analisis kebijakan secara tepat waktu
102.45 110.36 88.73 102.67
2 Persentase saran kebijakan yang ditindaklanjuti oleh Pemerintah
105.2 106.45 96.3 104.17
3 Persentase penyelesaian RPerpres, RKeppres, dan RInpres secara tepat waktu
107.82 111.36 105.47 104.17
4 Persentase RPerpres, RKeppres, dan RInpres yang ditindaklanjuti
108.21 107.52 105.47 103.26
5 Persentase penyelesaian hasil sidang kabinet secara tepat waktu
122.33 119 103.69 98.57
6 Tingkat kepuasan peserta sidang kabinet terhadap penyelenggaraan sidang kabinet
(indikator ini baru ada di tahun 2012)
- - 99.20 94.54
7 Kecepatan penyiapan dan penyelesaian Keppres tentang
Pengangkatan dan pemberhentian dalam jabatan struktural eselon I
97.73
136 151.13 152
Pengangkatan dan pemberhentian dalam jabatan fungsional jenjang utama
85.33 83.87 98.33
Kepangkatan
76.6
117.04 121.88 109.12
Kenaikan pangkat pengabdian dan pensiun
8 90.8 76.18
SEKRETARIAT KABINET
RENSTRA SETKAB 2015—2019
8
BAB I
No. Indikator Kinerja Utama
(IKU)
Capaian Kinerja (%)
2010 2011 2012 2013
Pemberhentian dan pensiun
43.2 99.28 40.52
8 Akurasi/ketepatan Keppres tentang:
Pengangkatan dan pemberhentian dalam jabatan struktural eselon I
99.99
99.99 99.75 100
Pengangkatan dan pemberhentian dalam jabatan fungsional jenjang utama
99.79 99.75 100
Kepangkatan
103.47
104.63 99.32 99.75
Kenaikan pangkat pengabdian dan pensiun
102.17 98.12 99.55
Pemberhentian dan pensiun
104.93 99.35 99.15
9 Persentase tingkat kepuasan stakeholder terhadap penyelesaian Keppres tentang pengangkatan dan pemberhentian dalam jabatan pemerintahan, kepangkatan, pemberhentian dan pensiun PNS yang wewenang penetapannya di tangan Presiden
(indikator ini baru ada di tahun 2012)
- - 86.10 90.42
10 Persentase keberlanjutan layanan (continuity of service)
99.99 100 100.67 98.90
11 Jumlah pengakses layanan data dan informasi Sekretariat Kabinet
178.06 122.03 212.29 328.02
12 Jumlah pen-download layanan data dan informasi Sekretariat
- - 383.55 124.80
SEKRETARIAT KABINET
RENSTRA SETKAB 2015—2019
9
BAB I
No. Indikator Kinerja Utama
(IKU)
Capaian Kinerja (%)
2010 2011 2012 2013
Kabinet
(indikator ini baru ada di tahun 2012)
13 Tingkat kepuasan pengakses terhadap layanan website Sekretariat Kabinet
(indikator ini baru ada di tahun 2013)
- - - 103
Sumber: LAKIP Sekretariat Kabinet, 2013
Data pada tabel di atas menunjukkan bahwa capaian kinerja
Sekretariat Kabinet selama 4 (empat) tahun terakhir memang berfluktuasi,
meskipun demikian masih menunjukkan tren yang positif ke arah
peningkatan capaian kinerja. Secara umum rata-rata capaian IKU tersebut
cukup memuaskan, dan apabila terdapat penurunan hal itu disebabkan
adanya peningkatan target yang cukup subtansial dibandingkan tahun
sebelumnya sehingga mempengaruhi angka capaian. Selain itu, terdapat
kondisi lain yang mempengaruhi besaran capaian kinerja antara lain
perbedaan/perubahan metode dan instrumen pengukuran, perluasan
cakupan kinerja yang diukur, peningkatan requirement/persyaratan kinerja,
dan lain-lain.
Sejumlah upaya telah dilakukan Sekretariat Kabinet dalam rangka
peningkatan capaian kinerja jangka pendek, menengah, maupun jangka
panjang. Upaya tersebut antara lain berupa benchmarking terhadap best
practices pelaksanaan SAKIP dari K/L lain, terutama yang
sejenis/tipologinya mirip dengan Sekretariat Kabinet dan melakukan
perbaikan terhadap manajemen kinerja Sekretariat Kabinet secara terus-
menerus dan berkesinambungan.
Peningkatan capaian kinerja tersebut tercermin dari prestasi yang
telah dicapai Sekretariat Kabinet dalam kurun waktu 2010—2014, sebagai
berikut:
1. Penilaian dengan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas Laporan
Keuangan Sekretariat Kabinet Tahun 2012 dan 2013 dari Badan
Pemeriksa Keuangan (BPK) sejak mempunyai bagian anggaran sendiri
(BA 114).
SEKRETARIAT KABINET
RENSTRA SETKAB 2015—2019
10
BAB I
2. Penilaian atas hasil evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(AKIP) Sekretariat Kabinet Tahun 2013 dengan predikat penilaian “B”
oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi (Kementerian PAN dan RB).
3. Penilaian atas capaian Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi
Tahun 2013 oleh Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan
Pembangunan (UKP4) dan Bappenas mendapatkan kategori hijau atau
targetnya tercapai 100% (seratus persen).
Selain prestasi di atas, Sekretariat Kabinet beberapa kali
mendapatkan penghargaan dalam kurun waktu 2010—2014, sebagai
berikut:
1. Penghargaan dalam Menyusun dan Menyajikan Laporan Keuangan
Tahun 2012 dan 2013 dengan Capaian Standar Tertinggi dalam
Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah. Penghargaan ini
diberikan mengacu kepada Opini WTP dari BPK.
2. Penghargaan dari Kementerian Perencanaan Pembangunan
Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Kementerian
PPN/Bappenas) terkait pelaksanaan Aksi Pencegahan dan
Pemberantasan Korupsi (PPK) yang ditetapkan pada Instruksi Presiden
Nomor 1 Tahun 2013 tentang Aksi Pencegahan dan Pemberantasan
Korupsi Tahun 2013.
3. Sejak tahun 2012 sampai dengan 2014, Sekretariat Kabinet
memperoleh penghargaan (reward) atas pelaksanaan anggaran belanja
K/L dari Kementerian Keuangan sebesar 1% (satu persen) dari pagu
anggaran.
4. Pada tahun 2014 Sekretariat Kabinet menerima penghargaan
“Penyelamatan dan Pelestarian Arsip yang Bernilai Guna
Pertanggungjawaban Nasional Bagi Kehidupan Bermasyarakat,
Berbangsa dan Bernegara” dari Kepala Arsip Nasional.
1.1.3. Reformasi Birokrasi
Reformasi Birokrasi adalah proses menata ulang, mengubah,
memperbaiki dan menyempurnakan sistem penyelenggaraan pemerintahan
agar menjadi lebih baik, profesional, produktif, bersih, efektif, efisien,
transparan dan akuntabel, yang dilaksanakan secara berkelanjutan. Pada
SEKRETARIAT KABINET
RENSTRA SETKAB 2015—2019
11
BAB I
hakikatnya pembaharuan dan perubahan mendasar tersebut terutama
menyangkut aspek kelembagaan (organisasi), ketatalaksanaan dan sumber
daya manusia aparatur.
Secara de jure, pelaksanaan RB di Sekretariat Kabinet dan
Sekretariat Negara dimulai pada akhir tahun 2007, dengan ditetapkannya
Keputusan Menteri Sekretaris Negara Nomor 1562 Tahun 2007 tanggal 28
Desember 2007, tentang Pembentukan Tim Percepatan Reformasi
Birokrasi di lingkungan Sekretariat Negara dan Sekretariat Kabinet. Namun
secara de facto, Sekretariat Kabinet telah menerapkan prinsip dan
semangat RB sejak tahun 2005.
Dalam kurun waktu gelombang pertama (tahun 2005—2009),
Sekretariat Kabinet telah melaksanakan RB secara terencana,
komprehensif, sistemik dan berkelanjutan pada empat bidang, yaitu bidang
kelembagaan, bidang ketatalaksanaan, bidang sumber daya manusia, dan
bidang sistem informasi manajemen.
Sekretariat Kabinet selalu menyesuaikan diri terhadap perubahan
peraturan yang terkait dengan RB. Pada kurun waktu gelombang kedua
(tahun 2010—2014) pelaksanaan RB di Sekretariat Kabinet diarahkan pada
8 (delapan) area perubahan, dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Program Manajemen Perubahan
Dalam rangka mewujudkan peningkatan komitmen pimpinan
dan pegawai dalam melakukan RB, terjadinya perubahan pola pikir dan
budaya kerja serta menurunnya resiko kegagalan yang disebabkan
kemungkinan timbulnya resistensi terhadap perubahan, telah dilakukan
upaya sebagai berikut:
a. Penetapan rencana rinci (operasional) untuk 5 (lima) tahun untuk
tahapan/gelombang ke-2, dan rencana rinci per tahun, dengan:
1) Peraturan Sekretaris Kabinet Nomor 1/RB Tahun 2011 tentang
Road Map Reformasi Birokrasi Sekretariat Kabinet Republik
Indonesia Tahun 2010 – 2014;
2) Peraturan Sekretaris Kabinet Nomor 2/RB Tahun 2011 tentang
Rencana Kerja Reformasi Birokrasi Sekretariat Kabinet Tahun
2011;
3) Keputusan Sekretaris Kabinet Nomor 9 Tahun 2012 tentang
Rencana Kerja Reformasi Birokrasi Sekretariat Kabinet Tahun
2012;
SEKRETARIAT KABINET
RENSTRA SETKAB 2015—2019
12
BAB I
4) Peraturan Sekretaris Kabinet Nomor 18 Tahun 2012 tentang
Rencana Kerja Reformasi Birokrasi Sekretariat Kabinet Tahun
2013.
b. Pembentukan Tim Pengelola Manajemen Perubahan, untuk
mengarahkan dan mengoordinasikan pelaksanaan RB di
lingkungan Sekretariat Kabinet, dengan:
1) Keputusan Sekretaris Kabinet Nomor 25 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Tim Pengarah dan Tim Pelaksana Reformasi
Birokrasi;
2) Keputusan Sekretaris Kabinet Nomor 24 Tahun 2012 tentang
Pembentukan Tim Pengarah dan Tim Pelaksana Reformasi
Birokrasi di Lingkungan Sekretariat Kabinet Tahun 2012
sebagaimana disempurnakan dengan Keputusan Sekretaris
Kabinet Nomor 41 Tahun 2012;
3) Keputusan Sekretaris Kabinet Nomor 21 Tahun 2013 tentang
Pembentukan Tim Pengarah dan Tim Pelaksana Reformasi
Birokrasi di Lingkungan Sekretariat Kabinet Tahun 2013;
4) Keputusan Sekretaris Kabinet Nomor 3/RB Tahun 2011 tentang
Tim Penjaminan Kualitas (Quality Assurance) Pelaksanaan
Reformasi Birokrasi;
5) Keputusan Sekretaris Kabinet terkait pengangkatan Inspektur di
Sekretariat Kabinet yang menjalankan fungsi Quality Assurance
(Keputusan Sekretaris Kabinet Nomor 23 Tahun 2012);
6) Keputusan Sekretaris Kabinet Nomor 40 Tahun 2012 tentang
Pembentukan Tim Asesor Penilaian Mandiri Pelaksanaan
Reformasi Birokrasi di Lingkungan Sekretariat Kabinet Tahun
2012;
7) Keputusan Deputi Bidang Administrasi Nomor
KEP.67/ADM/IX/2012 tentang Tim Agen Perubahan di
Lingkungan Sekretariat Kabinet.
c. Penetapan Role Model, dengan:
1) Keputusan Sekretaris Kabinet Nomor 1/RB Tahun 2011 tentang
Penunjukkan Role Model Pengembangan Budaya Kerja di
Lingkungan Sekretariat Kabinet;
SEKRETARIAT KABINET
RENSTRA SETKAB 2015—2019
13
BAB I
2) Peraturan Sekretaris Kabinet Nomor 54 Tahun 2012 tentang
Role Model Pengembangan Budaya Kerja di Lingkungan
Sekretariat Kabinet.
d. Penetapan, pelaksanaan, dan optimalisasi Program Quick Wins,
dengan:
1) Perumusan program Quick Wins yang meliputi identifikasi
pemangku kepentingan, identifikasi harapan pemangku
kepentingan dan identifikasi produk utama Sekretariat Kabinet
berdasarkan hasil survei kepada para pemangku kepentingan;
2) Penetapan Peraturan Sekretaris Kabinet Nomor 3/RB Tahun
2011 tentang Program Percepatan (Quick Wins) Reformasi
Birokrasi Sekretariat Kabinet Republik Indonesia;
3) Penyusunan Laporan pelaksanaan Quick Wins;
4) Pelaksanaan survei terhadap pelaksanaan Quick Wins,
termasuk tindak lanjut hasil survey.
e. Penerapan Kode Etik:
1) Penerbitan Peraturan Sekretaris Kabinet Nomor 4/RB Tahun
2011 tentang Kode Etik Pegawai Sekretariat Kabinet;
2) Penyelenggaraan internalisasi melalui sosialisasi kode etik
kepada seluruh pejabat/pegawai di lingkungan Sekretariat
Kabinet pada tanggal 28-29 November 2011 dan pada tanggal
10-11 Desember 2012 dan pendistribusian buku saku tentang
kode etik kepada pegawai;
3) Pelaksanaan survei pemahaman pegawai terhadap Kode Etik
Pegawai Sekretariat Kabinet pada tahun 2011 dan 2012.
f. Penyusunan strategi komunikasi manajemen perubahan, yang
meliputi:
1) Pembuatan kolom menu RB dalam website www.setkab.go.id
untuk mensosialisasikan hal terkait pelaksanaan RB di
lingkungan Sekretariat Kabinet;
2) Pelaksanaan survei terhadap efektivitas alat komunikasi dalam
menginformasikan hal-hal penting kepada seluruh pegawai
pada tanggal 10-11 Desember 2012;
3) Pelaksanaan survei peningkatan indeks persepsi terhadap
pelaksanaan RB pada tanggal 10-11 Desember 2012;
SEKRETARIAT KABINET
RENSTRA SETKAB 2015—2019
14
BAB I
4) Pelaksanaan survei indeks persepsi terhadap partisipasi
pegawai dalam pelaksanaan RB tanggal 10-11 Desember 2012;
5) Pelaksanaan survei kepuasan stakeholder terhadap organisasi
Sekretariat Kabinet dan pelaksanaan RB pada tanggal 10-11
Desember 2012;
6) Pelaksanaan strategi komunikasi (dalam bentuk coffee morning,
pemuatan berita dalam bentuk web) untuk mengomunikasikan
hal-hal penting kepada pegawai, antara lain melalui:
a) Pendistribusian buku saku tentang kode etik kepada
pegawai, dan leaflet peta risiko;
b) Pemasangan banner role model di setiap lantai;
c) Pemuatan Perseskab dan Kepseskab terkait pelaksanaan
reformasi birokrasi Sekretariat Kabinet di website
Sekretariat Kabinet.
7) Penerbitan Laporan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi
Sekretariat Kabinet Tahun 2011 dan 2012, serta penyusunan
laporan Tahun 2013.
g. Penetapan Peta Risiko, meliputi:
1) Penyusunan Dokumen Peta Risiko Tahun 2011 yang digunakan
sampai dengan sekarang;
2) Pendistribusian dan diseminasi leaflet peta risiko Sekretariat
Kabinet pada tanggal 10 dan 11 Desember 2012.
2. Program Penataan Peraturan Perundang-undangan
Sasaran untuk mewujudkan program ini adalah menurunnya
tumpang tindih dan disharmonisasi Peraturan Sekretaris Kabinet dan
meningkatnya efektivitas pengelolaan Peraturan Sekretaris Kabinet
(Perseskab) dan Peraturan Presiden (Perpres).
Program ini telah dilaksanakan melalui berbagai upaya dan
langkah-langkah yang tercermin dalam bentuk, antara lain:
a. Penerbitan peraturan yang menjadi landasan penataan perundang-
undangan, yang meliputi:
1) Keputusan Sekretaris Kabinet Nomor 51 Tahun 2012 tentang
Standar Operasional Prosedur di Lingkungan Sekretariat
Kabinet;
SEKRETARIAT KABINET
RENSTRA SETKAB 2015—2019
15
BAB I
2) Keputusan Sekretaris Kabinet Nomor 57 Tahun 2012 tentang
Standar Pelayanan Unit Kerja di Lingkungan Sekretariat
Kabinet.
b. Upaya peningkatan efektivitas pengelolaan Peraturan Perundang-
undangan (PUU), melalui:
1) Penerbitan Surat Sekretaris Kabinet mengenai izin penyusunan
yang dapat memberikan pedoman bagi pemrakarsa dalam
pelaksanaan penyusunan Rancangan Peraturan Presiden
(RPerpres), Rancangan Keputusan Presiden (Rkeppres), dan
Rancangan Instruksi Presiden (Rinpres);
2) Penerbitan Surat Sekretaris Kabinet mengenai pengembalian
Rancangan yang dinilai disharmonis dan tidak memenuhi unsur
formil dan materiil kepada menteri/kepala lembaga pemerintah
non kementerian;
3) Penerbitan Surat Edaran Sekretaris Kabinet Nomor
SE.8/Seskab/I/2012 tentang Percepatan Proses Penyelesaian
RPerpres, Rkeppres, dan RInpres;
4) Penerbitan Memorandum Sekretaris Kabinet kepada Presiden
mengenai pengajuan RPerpres, RKeppres, dan RInpres guna
penetapannya;
5) Penyelesaian Briefing Sheet/telaahan staf/memorandum atas
izin prakarsa penyusunan RPerpres, RKeppres, dan RInpres;
6) Penyelesaian Briefing Sheet/telaahan staf/memorandum atas
suatu RPerpres, RKeppres, dan RInpres;
7) Penyelesaian Briefing Sheet/telaahan staf/memorandum yang
menjabarkan disharmonis, tumpang tindih, atau multitafsir suatu
PUU;
8) Penyelesaian surat (daftar A dan B) distribusi perundang-
undangan (Perpres, Keppres, dan Inpres);
9) Penyelesaian Daftar Rekapitulasi Perpres, Keppres, dan Inpres;
10) Pemuatan Peraturan Sekretaris Kabinet dan Keputusan
Sekretaris Kabinet dalam Sistem Informasi Perundang-
Undangan (SIPUU);
11) Pembangunan SIPUU yang telah dilakukan perbaikan tampilan
data dan retrieval SIPUU (lengkap, aktual dan informatif);
SEKRETARIAT KABINET
RENSTRA SETKAB 2015—2019
16
BAB I
12) Penyelesaian Daftar Rekapitulasi Perseskab dan Keputusan
Sekretaris Kabinet (Kepseskab).
3. Program Penataan dan Penguatan Organisasi
Program ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan
efektivitas organisasi secara proporsional sesuai dengan kebutuhan
pelaksanaan tugas, sehingga organisasi menjadi tepat fungsi dan tepat
ukuran. Program ini telah dilaksanakan melalui berbagai langkah dan
upaya antara lain:
a. Pelaksanaan evaluasi kelembagaan Sekretariat Kabinet tahun 2010
yang menghasilkan berbagai rekomendasi untuk penyempurnaan
organisasi dan tata laksana;
b. Penyempurnaan organisasi, sebagai tindak lanjut hasil evaluasi
kelembagaan Sekretariat Kabinet tahun 2010, dengan menerbitkan
Peraturan Sekretaris Kabinet Nomor 1 Tahun 2011 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Kabinet, sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Sekretaris Kabinet Nomor 4 Tahun 2012
tentang Perubahan Peraturan Sekretaris Kabinet Nomor 1 Tahun
2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Kabinet;
c. Penguatan unit kerja yang menangani organisasi, kepegawaian,
kehumasan, dan diklat.
4. Program Penataan Tatalaksana
Dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektivitas sistem,
proses dan prosedur kerja yang jelas, efektif, efisien dan terukur pada
masing-masing unit kerja di lingkungan Sekretariat Kabinet, telah
dilakukan berbagai langkah dan upaya melalui:
a. Pengembangan Sistem Informasi dalam rangka mendukung
pembangunan manajemen pemerintahan berbasis Teknologi
Informasi (TI) dalam rangka mendukung pembangunan manajemen
pemerintahan berbasis teknologi informasi, yang menghasilkan:
1) Terbentuknya Grand Design Sistem Informasi Manajemen
Sekretariat Kabinet yang ditindaklanjuti dengan beroperasi-
nya:
a) SIPUU;
b) Sistem Informasi Kepegawaian (SIMPEG);
c) Sistem Informasi Sidang Kabinet (SISKAB).
SEKRETARIAT KABINET
RENSTRA SETKAB 2015—2019
17
BAB I
2) Penerbitan Keputusan Sekretaris Kabinet Nomor 56 Tahun
2012 tentang Grand Design Pengembangan Sistem Informasi
Manajemen Tahun 2011—2014.
b. Pelaksanaan seluruh tugas dan fungsi sesuai prosedur kerja yang
telah diformalkan, melalui:
1) Penerbitan Petunjuk Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi
Pelaksanaan Standar Pelayanan (SP) di lingkungan
Sekretariat Kabinet yang ditetapkan dengan Keputusan Deputi
Sekretaris Kabinet Bidang Administrasi Nomor
KEP.65/Setkab/DA /XII/2010;
2) Pembentukan Tim Evaluasi Pelaksanaan Standar Pelayanan
Unit Kerja di lingkungan Sekretariat Kabinet yang ditetapkan
dengan Keputusan Deputi Sekretaris Kabinet Bidang
Administrasi Nomor KEP.66/Setkab/DA/XII/2010;
3) Penerbitan Pedoman Penyusunan dan Evaluasi Standar
Operasional Prosedur (SOP) yang ditetapkan dengan
Peraturan Sekretaris Kabinet Nomor 9 Tahun 2013;
4) Pelaksanaan evaluasi atas Standar Pelayanan berdasarkan
ketentuan dari Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Nomor 35 dan 36 Tahun 2012;
5) Pelaksanaan tindak lanjut evaluasi melalui perumusan ulang
SP dengan menyesuaikan pada struktur organisasi baru yang
menghasilkan Keputusan Sekretaris Kabinet Nomor 51 Tahun
2012 tentang SOP di Lingkungan Sekretariat Kabinet dan
Nomor 57 Tahun 2012 tentang SP Unit Kerja di Lingkungan
Sekretariat Kabinet;
6) Penetapan sebanyak 153 (seratus lima puluh tiga) SOP dan 6
(enam) SP sesuai dengan tugas dan fungsi pada tahun 2012;
7) Penambahan SOP sebanyak 16 (enam belas) SOP dan 1
(satu) SP pada tahun 2013 yang ditetapkan dengan
Keputusan Sekretaris Kabinet Nomor 66 Tahun 2013 tentang
Perubahan Atas Kepseskab Nomor 51 Tahun 2012 tentang
SOP di Lingkungan Sekretariat Kabinet (SOP Inspektorat),
sedangkan penambahan SP ditetapkan oleh Keputusan Deputi
Bidang Administrasi Nomor Kep.41/ADM/IX/ 2013 Tahun 2013
tentang SP Pelayanan Informasi Publik;
SEKRETARIAT KABINET
RENSTRA SETKAB 2015—2019
18
BAB I
8) Penetapan IKU Sekretariat Kabinet melalui Perseskab dan
penetapan IKU untuk masing-masing Kedeputian;
9) Penyesuaian IKU yang ada dengan Renstra Sekretariat
Kabinet 2010—2014;
10) Penetapan jadwal retensi arsip dan pedoman klasifikasi arsip
Sekretariat Kabinet melalui Perseskab Nomor 1 Tahun 2013
untuk jadwal retensi arsip dan Perseskab Nomor 7 tahun 2013
untuk Klasifikasi Arsip Sekretariat Kabinet;
11) Penerbitan Peraturan Sekretaris Kabinet Nomor 16 Tahun
2012 Tentang Tata Naskah Dinas Sekretariat Kabinet.
c. Penerbitan Peraturan dan Keputusan Sekretaris Kabinet serta
Peraturan dan Keputusan Deputi Bidang Administrasi mengenai
Penataan Tata Laksana, melalui:
1) Tahun 2010
a) 2 (dua) Perseskab;
b) 17 (tujuh belas) Kepseskab;
c) 66 (enam puluh enam) Keputusan Deputi Bidang
Administrasi.
2) Tahun 2011
a) 6 (enam) Perseskab;
b) 41 (empat puluh satu) Kepseskab;
c) 81 (delapan puluh satu) Keputusan Deputi Bidang
Administrasi.
3) Tahun 2012
a) 18 (delapan belas) Perseskab;
b) 57 (lima puluh tujuh) Kepseskab;
c) 108 (seratus delapan) Keputusan Deputi Bidang
Administrasi.
4) Tahun 2013
a) 9 (sembilan) Perseskab;
b) 66 (enam puluh enam) Kepseskab;
c) 2 (dua) Peraturan Deputi Bidang Administrasi;
d) 57 (lima puluh tujuh) Keputusan Deputi Bidang
Administrasi.
SEKRETARIAT KABINET
RENSTRA SETKAB 2015—2019
19
BAB I
5. Program Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur
Program ini dimaksudkan untuk mewujudkan peningkatan
profesionalisme sumber daya manusia aparatur yang didukung oleh
sistem rekruitmen dan promosi berbasis kompetensi, transparan serta
memperoleh gaji dan bentuk jaminan kesejahteraan yang sepadan
melalui:
a. Peningkatan ketaatan terhadap pengelolaan sumber daya manusia
aparatur, dengan menerbitkan:
1) Dokumen analisis jabatan;
2) Dokumen peta jabatan;
3) Dokumen analisis beban kerja;
4) Dokumen evaluasi jabatan;
5) Peraturan Menteri Sekretaris Negara Nomor 6 tahun 2011
tentang Peringkat Jabatan di Lingkungan Sekretariat Kabinet;
6) Keputusan Menteri Sekretaris Negara Nomor 129 Tahun 2011
tentang Pemberian Tunjangan Kinerja Pegawai di Lingkungan
Sekretariat Kabinet;
7) Peraturan Menteri Sekretaris Negara Nomor 6 Tahun 2012
tanggal 18 April 2012 tentang Peringkat Jabatan di lingkungan
Sekretariat Kabinet;
8) Keputusan Menteri Sekretaris Negara Nomor 115 Tahun 2012
tanggal 30 April 2012 tentang Pemberian Tunjangan Kinerja
Pegawai di lingkungan Sekretariat Kabinet.
b. Peningkatan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan sumber
daya manusia aparatur, melalui:
1) Penyusunan Draf Pola Karir Sekretariat Kabinet (masih
menunggu Pedoman Pola Karir Nasional);
2) Penerbitan Keputusan Sekretaris Kabinet Nomor
KEP.15/SESKAB/X/2010 tentang Pembentukan Tim Pengadaan
Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Lingkungan Sekretariat
Kabinet Tahun Anggaran 2010;
3) Penerbitan Keputusan Deputi Administrasi Nomor
KEP.47/SEKRETARIAT KABINET/DA/X/2010 tentang
Pembentukan Sekretariat Tim Pengadaan Calon Pegawai
Negeri Sipil di Lingkungan Sekretariat Kabinet Tahun Anggaran
2010;
SEKRETARIAT KABINET
RENSTRA SETKAB 2015—2019
20
BAB I
4) Penerbitan Keputusan Deputi Administrasi Nomor
KEP.48/SEKRETARIAT KABINET/DA/X/2010 tentang
Pembagian Bidang dan Tugas Anggota Tim Pengadaan Calon
Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Sekretariat Kabinet Tahun
Anggaran 2010;
5) Pengadaan CPNS Tahun 2013 secara online dengan seleksi
melalui metode Computer Asissted Test (CAT);
6) Penerbitan Keputusan Deputi Bidang Administrasi Nomor
KEP.35/ADM/08/2013 tentang Tim Penyusun Sistem Seleksi
Penerimaan CPNS secara Online di Lingkungan Sekretariat
Kabinet;
7) Penerbitan Keputusan Sekretaris Kabinet Nomor 57 Tahun
2013 tentang Tim Pewawancara Pengadaan CPNS Sekretariat
Kabinet;
8) Penerbitan Keputusan Sekretaris Kabinet Nomor 49 Tahun
2013 tentang Tim Pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil
Sekretariat Kabinet;
9) Penerbitan Keputusan Deputi Bidang Administrasi Nomor
KEP.46/ADM/10/2013 tentang Panitia Pelaksanaan Ujian
Tertulis Penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil Sekretariat
Kabinet;
10) Pemberian penghargaan kepada pegawai (satya lancana karya
satya, wira karya dan usulan pegawai teladan);
11) Penyelenggaraan survei kepuasan pegawai tahun 2012 dan
2013.
c. Peningkatan disiplin sumber daya manusia aparatur, melalui:
1) Sosialisasi Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010
tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil, yang diselenggarakan
pada 28-29 November 2011, yang dihadiri oleh 350 (tiga ratus
lima puluh) pejabat dan pegawai di lingkungan Sekretariat
Kabinet;
2) Sosialisasi Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010
tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil, yang diselenggarakan
pada 10-11 November 2012, yang dihadiri oleh 243 (dua ratus
empat puluh tiga) pejabat dan pegawai di lingkungan Sekretariat
Kabinet;
SEKRETARIAT KABINET
RENSTRA SETKAB 2015—2019
21
BAB I
3) Penyusunan laporan pelanggaran disiplin dan penerapan
hukum disiplin di lingkungan Sekretariat Kabinet;
4) Penerbitan Keputusan Deputi Bidang Administrasi Sekretariat
Kabinet Nomor KEP.32/ADM/VII/2011 tanggal 15 Juli 2011
tentang Penetapan Koordinator Pengelola Laporan Harta
Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) di Lingkungan
Sekretariat Kabinet;
5) Penerbitan Keputusan Sekretaris Kabinet Nomor 21 Tahun
2011 tanggal 13 Juli 2011 tentang Penetapan Wajib Lapor Harta
Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) di Lingkungan
Sekretariat Kabinet;
6) Pemberian teguran terhadap wajib LHKPN yang belum
menyampaikan LHKPN;
7) Sosialisasi Pengendalian Gratifikasi pada tanggal 16 Desember
2013 yang dihadiri oleh 146 (seratus empat puluh enam)
pejabat dan pegawai.
d. Peningkatan efektivitas manajemen sumber daya manusia aparatur,
melalui:
1) Pembangunan dan pengembangan Sistem Manajemen Kinerja
yang telah dilaksanakan pada tahun 2011—2012;
2) Penyusunan Cascading Penilaian Kinerja Individu tanggal 1
Oktober 2013 yang dihadiri oleh 62 (enam puluh dua) orang
perwakilan pejabat eselon III dan IV di seluruh unit kerja
Sekretariat Kabinet;
3) Penyelarasan Sasaran Kerja Pegawai dan Pelatihan
Penggunaan Aplikasi Altius (Sistem Penilaian Kinerja Individu)
tanggal 15 November 2013;
4) Sosialisasi PP Nomor 46 Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi
Kerja PNS pada tanggal 21-22 Mei 2013 yang dihadiri oleh 292
(dua ratus sembilan puluh dua) pejabat dan pegawai di
lingkungan Sekretariat Kabinet;
5) Pengembangan dan pemutakhiran database kepegawaian
secara terus menerus sejak tahun 2006.
e. Peningkatan profesionalisme sumber daya manusia aparatur,
melalui:
1) Penerbitan kamus kompetensi;
SEKRETARIAT KABINET
RENSTRA SETKAB 2015—2019
22
BAB I
2) Penerbitan Standar Kompetensi Jabatan;
3) Pelaksanaan uji kompetensi yang menghasilkan profil
kompetensi pegawai yang dilakukan secara bertahap, dan telah
diselesaikan pada tahun 2013;
4) Kerjasama dengan pihak ketiga untuk pelaksanaan kegiatan
assessment pejabat dan pegawai di lingkungan Sekretariat
Kabinet;
5) Penyusunan kebijakan pengelolaan diklat yang meliputi
perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan diklat;
6) Pelaksanaan survei terhadap pelaksanaan diklat melalui
kuesioner;
7) Pelaksanaan capacity building melalui diklat teknis dan
fungsional;
8) Pelaksanaan workshop budaya kerja.
6. Program Penguatan Pengawasan
Dalam rangka peningkatan penyelenggaraan pemerintahan
yang bersih dan bebas KKN, telah dilaksanakan berbagai langkah dan
upaya meliputi:
a. Peningkatan kepatuhan terhadap pengelolaan keuangan negara,
melalui:
1) Penerbitan Perseskab Nomor 2 Tahun 2012 tentang Sistem
Akuntansi Sekretariat Kabinet;
2) Penerbitan Perseskab Nomor 10 Tahun 2012 tentang
Mekanisme dan Tata Cara Pelaksanaan Anggaran pada Bagian
Anggaran 114 Sekretariat Kabinet;
3) Penerbitan Perseskab Nomor 13 Tahun 2012 tentang
Penyelesaian Kerugian Negara Pada Bagian Anggaran 114
(Sekretariat Kabinet);
4) Penerbitan Perseskab Nomor 4 Tahun 2013 tentang Petunjuk
Pelaksanaan, Perencanaan dan Penganggaran Pada Bagian
Anggaran 114 (Sekretariat Kabinet);
5) Pelaksanaan evaluasi kinerja pelaksanaan RKA Sekretariat
Kabinet, setiap tahun;
6) Penerbitan Laporan Keuangan Sekretariat Kabinet secara tepat
waktu dan sesuai standar pelaporan;
SEKRETARIAT KABINET
RENSTRA SETKAB 2015—2019
23
BAB I
7) Pelaksanaan Reviu Internal atas Laporan Keuangan, setiap
tahun;
8) Penerbitan Laporan Bulanan Realisasi Kementerian/Lembaga
Sekretariat Kabinet setiap 3 bulan sekali dan penyampaian
laporan dimaksud secara online kepada Tim Evaluasi dan
Pengawasan Penyerapan Anggaran (TEPPA) melalui UKP4
untuk diteruskan kepada Presiden RI;
9) Penerbitan Laporan Semesteran dan Tahunan Pelaksanaan
Tugas dan Fungsi Sekretariat Kabinet tepat waktu;
10) Monitoring dan evaluasi atas Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan
(TLHP) BPK atas audit Laporan Keuangan Sekretariat Kabinet,
setiap tahun;
11) Penerbitan Laporan Pelaksanaan Rencana Pembangunan (PP
39/2006) Sekretariat Kabinet per tri wulanan setiap tahun dan
penyampaian laporan dimaksud secara online kepada
Bappenas;
12) Penilaian WTP dari BPK sejak mempunyai Bagian Anggaran
sendiri (BA 114) pada tahun 2012;
13) Penerbitan Peraturan Sekretaris Kabinet Nomor 1 Tahun 2012
tentang Kelompok Kerja Layanan Pengadaan secara Elektronik
di Lingkungan Sekretariat Kabinet;
14) Penerbitan Keputusan Deputi Bidang Administrasi Nomor
Kep.5/Adm/I/2012 tentang Pembentukan Kelompok Pelaksana
LPSE di Lingkungan Sekretariat Kabinet;
15) Penerbitan Dokumen hasil kajian/analisis kebutuhan dan
dokumen pelaksanaan e-Procurement (LPSE) Sekretariat
Kabinet tahun 2012 dan 2013;
16) Penerbitan Peraturan Sekretaris Kabinet Nomor 12 Tahun 2012
tentang Standarisasi Sarana dan Prasarana Kerja di Lingkungan
Sekretariat Kabinet;
17) Penyelenggaraan berbagai sosialisasi dan bimtek terkait
pelaksanaan pengelolaan keuangan negara.
b. Penurunan tingkat penyalahgunaan wewenang, melalui:
1) Penerbitan Peraturan Sekretaris Kabinet Nomor 8 tahun 2012
tentang Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah (SPIP) di Lingkungan Sekretariat Kabinet;
SEKRETARIAT KABINET
RENSTRA SETKAB 2015—2019
24
BAB I
2) Sosialisasi SPIP yang diselenggarakan pada tanggal 14-15
November 2011;
3) Evaluasi terhadap penyelenggaraan SPIP Sekretariat Kabinet
Tahun 2012, Evaluasi ini sudah terlaksana di bulan Desember
2012 dengan pelaksana Inspektorat Sekretariat Kabinet
bekerjasama dengan auditor Badan Pengawasan Keuangan
dan Pembangunan (BPKP). Hasil evaluasi tersebut dapat
diketahui dari Laporan Hasil Diagnostic Assessment SPIP pada
Sekretariat Kabinet;
4) Penerbitan Laporan Hasil Pelaksanaan Inpres Nomor 5 Tahun
2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi dan
Prosiding Kegiatan Kormonev sejak tahun 2009 sampai dengan
2011;
5) Penerbitan Peraturan Sekretaris Kabinet Nomor 11 Tahun 2012
tentang Sistem Penanganan dan Pengaduan (Whistle Blower)
Tindak Pidana Korupsi di Lingkungan Sekretariat Kabinet;
6) Penerbitan Surat Edaran Nomor 624/ADM/VI/2012 perihal
pelaksanaan Inpres tentang penghematan energi dan air;
7) Penerbitan Dokumen Aksi Pencegahan dan Pemberantasan
Korupsi Sekretariat Kabinet Tahun 2013 dan penandatanganan
MoU Sekretariat Kabinet dengan Bappenas terkait Dokumen
Aksi PPK Sekretariat Kabinet.
7. Program Penguatan Akuntabilitas Kinerja
Program ini dimaksudkan untuk meningkatkan kinerja dan
akuntabilitas Sekretariat Kabinet, dan telah dilaksanakan melalui:
a. Pembangunan dan pengembangan sistem akuntabilitas kinerja
yang mampu mendorong tercapainya kinerja organisasi yang
terukur, melalui:
1) Penerbitan Peraturan Sekretaris Kabinet Nomor
Per.1/SESKAB/II/2010 Tahun 2010 tentang Rencana Strategis
(Renstra) Tahun 2010—2014;
2) Penerbitan Peraturan Sekretaris Kabinet Nomor 5 Tahun 2012
tentang Penyempurnaan Renstra Sekretariat Kabinet Tahun
2010—2014;
SEKRETARIAT KABINET
RENSTRA SETKAB 2015—2019
25
BAB I
3) Penerbitan Peraturan Sekretaris Kabinet Nomor 2 Tahun 2013
tentang Penyempurnaan Kedua Renstra Sekretariat Kabinet
Tahun 2010—2014;
4) Penetapan IKU Sekretariat Kabinet setiap tahun melalui
Peraturan Sekretaris Kabinet;
5) Penetapan Kinerja (PK) Sekretariat Kabinet;
6) Penerbitan RKT Sekretariat Kabinet;
7) Penerbitan dan penyampaian Laporan Akuntabilitas Kinerja
(LAKIP) Sekretariat Kabinet;
8) Penerbitan dokumen AKIP di setiap satuan organisasi
(kedeputian) dan seluruh unit kerja (unit eselon II);
9) Penerbitan Peraturan Sekretaris Kabinet Nomor 2 Tahun 2011
tentang Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) Evaluasi AKIP di
Lingkungan Sekretariat Kabinet;
10) Penerbitan Laporan Hasil Evaluasi AKIP Eselon I dan II di
Lingkungan Sekretariat Kabinet (evaluasi internal) setiap tahun;
11) Penerbitan dokumen Laporan Reviu Capaian PK Triwulan I dan
II Tahun 2013;
12) Sosialisasi SAKIP di Lingkungan Sekretariat Kabinet yang
diselenggarakan pada tanggal 27-29 Oktober 2011;
13) Bimtek Sistem Pengumpulan dan Pengolahan Data Kinerja
Sekretariat Kabinet pada tanggal 7-10 Desember 2011;
14) Pembangunan Sistem Manajemen Kinerja yang melibatkan
konsultan, pada tahun 2011 sampai dengan 2012;
15) Pembangunan Sistem Penilaian Kinerja Individu pada tahun
2013;
16) Pembangunan dan pengembangan workflow management
system untuk mempercepat pemrosesan berkas-berkas masuk
serta memonitor kecepatan pemrosesan berkas-berkas tersebut
guna mendukung sistem pengumpul-an/pengolahan data
kinerja.
b. Pembentukan pusat layanan informasi dan pengaduan masyarakat,
dengan:
1) Penerbitan Keputusan Sekretaris Kabinet Nomor 4/RB Tahun
2011 tentang Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi
(PPID) di Lingkungan Sekretariat Kabinet;
SEKRETARIAT KABINET
RENSTRA SETKAB 2015—2019
26
BAB I
2) Penyediaan loket pengaduan (Contact Media Center) dan kotak
pengaduan masyarakat;
3) Penyediaan Media untuk menampung pengaduan secara online
(melalui website Sekretariat Kabinet).
8. Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan publik sesuai
kebutuhan dan harapan masyarakat, dilakukan upaya dan langkah-
langkah sebagai berikut:
a. Penyediaan dukungan teknologi komunikasi dan informasi dalam
implementasi pelayanan, melalui:
1) Pembangunan dan pengembangan sistem informasi
manajemen (SIM) di masing-masing unit kerja;
2) Integrasi SIM di tingkat Sekretariat Kabinet;
3) Peningkatan kapasitas bandwith jaringan berdasarkan MoU
Sekretariat Kabinet dengan PT. Telkom;
4) Penyediaan ruang layanan informasi publik (contact media
center);
5) Survei secara manual maupun online melalui pooling website
Sekretariat Kabinet terhadap 3 (tiga) layanan yang menjadi
Quick Wins Sekretariat Kabinet maupun layanan website
Sekretariat Kabinet.
b. Pembentukan imej positif terhadap organisasi, melalui:
1) Inventarisasi jenis layanan dan standar pelayanan baru
berdasarkan tugas dan fungsi;
2) Penetapan Standar Pelayanan (SP) Sekretariat Kabinet dengan
Peraturan Sekretaris Kabinet Nomor SP 01 Tahun 2009 yang
telah disempurnakan dengan Keputusan Sekretaris Kabinet
Nomor 57 Tahun 2012 tentang Standar Pelayanan Unit Kerja di
Lingkungan Sekretariat Kabinet;
3) Penerbitan Perseskab Nomor 5 Tahun 2013 tentang Pedoman
Pengelolaan Informasi dan Dokumentasi;
4) Penerbitan Kepseskab Nomor 19 Tahun 2013 tentang
Pembentukan Tim Pengelola Informasi dan Dokumentasi di
Lingkungan Sekretariat Kabinet;
5) Sosialisasi SP dan SOP secara tatap muka dan uploading SP
dan SOP ke dalam website Sekretariat Kabinet;
SEKRETARIAT KABINET
RENSTRA SETKAB 2015—2019
27
BAB I
6) Penerbitan Keputusan Deputi Bidang Administrasi No.
Kep.106/Adm/XII/2012 tentang Penetapan SP Penerbitan
Keputusan Presiden tentang KPP dan Pensiun PNS Golongan
IV/c ke atas;
7) Penerbitan Keputusan Deputi Bidang Administrasi Nomor
Kep.41/ADM/IX/2013 Tahun 2013 tentang SP Pelayanan
Informasi Publik;
8) Penilaian Pelayanan Publik pada Sekretariat Kabinet oleh
Kementerian PAN dan RB tanggal 30 Desember 2013;
9) Penyediaan kotak pengaduan/kotak saran untuk
stakeholder/pengunjung Sekretariat Kabinet maupun pegawai di
lingkungan Sekretariat Kabinet;
10) Penerbitan Keputusan Sekretaris Kabinet Nomor 27 Tahun
2011 tentang Desk Info Sekretaris Kabinet;
11) Penerbitan Keputusan Sekretaris Kabinet Nomor 9 Tahun 2012
tentang Desk Info Sekretaris Kabinet;
12) Penerbitan Keputusan Sekretaris Kabinet Nomor 13 Tahun
2013 tentang Desk Info Sekretaris Kabinet;
13) Penerbitan Keputusan Sekretaris Kabinet Nomor 3 Tahun 2014
tentang Desk Info Sekretaris Kabinet.
Dalam rangka menjamin kualitas pelaksanaan RB, Sekretariat
Kabinet melakukan monitoring dan evaluasi sebagai dasar penilaian atas
keberhasilan pelaksanaan RB. Berdasarkan PerMenpan dan RB Nomor 1
Tahun 2012, Sekretariat Kabinet melaksanakan penilaian secara mandiri
(PMPRB) terkait 5 (lima) Kriteria Pengungkit (Kepemimpinan; Perencanaan
Strategis; Sumber Daya Manusia Aparatur; Kemitraan dan Sumber Daya;
dan Proses), dan 4 (empat) Kriteria Hasil (Hasil Pada Masyarakat dan
Pengguna Layanan; Hasil pada SDM Aparatur; Hasil Pada Komunitas Lokal
dan Nasional; dan Hasil Kinerja Utama). PMPRB tersebut memberikan
gambaran hal-hal yang sudah baik dan hal-hal yang masih memerlukan
perbaikan yang perlu diupayakan perbaikannya oleh unit kerja,
sebagaimana dituangkan dalam Kertas Kerja Rencana Perbaikan.
Tindak lanjut dari rencana perbaikan tersebut, antara lain:
1. Kepemimpinan
a. Penyelenggaraan Workshop Pengembangan Budaya Kerja sebagai
upaya internalisasi dan pengembangan nilai budaya kerja di
SEKRETARIAT KABINET
RENSTRA SETKAB 2015—2019
28
BAB I
lingkungan Sekretariat Kabinet, yang menghasilkan konsep Budaya
Kerja Sekretariat Kabinet, yaitu PAsTI (Profesional, Akuntabilitas,
Tanggap dan Integritas) dan draf Perseskab penetapannya. Dalam
penetapan budaya kerja, didalamnya mencakup penetapan role
model di Sekretariat Kabinet, dengan ketentuan bahwa role model
adalah seluruh pejabat eselon I, II, dan anggota tim RB, serta
menyertakan penetapan agen perubahan yang berperan sebagai
katalisator proses perubahan di dalam pelaksanaan RB di
Sekretariat Kabinet.
b. Optimalisasi media komunikasi serta penguatan fungsi kehumasan,
antara lain melalui penyempurnaan tampilan dan update content
website Sekretariat Kabinet, dan pengikutsertaan dalam kegiatan
diklat kehumasan, seperti mengikuti kegiatan Badan Koordinasi
Kehumasan Pemerintah (BAKOHUMAS).
2. Perencanaan Strategis
Optimalisasi evaluasi kinerja individu dan organisasi, melalui
penyusunan sistem penilaian kinerja individu.
3. SDM Aparatur
a. Pembangunan dan pengembangan sistem manajemen kinerja
organisasi dan individu berbasis Balanced Scorecard dan
menyempurnakan sistem penilaian kinerja individu sampai dengan
level staf, serta meningkatkan transparansi dalam perekrutan
pegawai melalui pembangunan e-CPNS dalam penerimaan CPNS
secara online
b. Optimalisasi tindak lanjut hasil assessment individu sebagai bahan
pertimbangan dalam penataan SDM aparatur maupun sebagai
feedback bagi individu yang bersangkutan.
c. Promosi jabatan struktural yang dilakukan oleh Badan
Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat) salah
satunya mempertimbangkan aspek kepemimpinan disamping
kompetensi lainnya.
4. Kemitraan dan Sumber Daya
a. Optimalisasi pencapaian Quick Wins untuk meningkatkan intensitas
komunikasi dengan pemangku kepentingan utama dengan
menindaklanjuti hasil survei Quick Wins, antara lain perlunya
penyempurnaan MoU dengan pemangku kepentingan terkait.
SEKRETARIAT KABINET
RENSTRA SETKAB 2015—2019
29
BAB I
b. Optimalisasi media komunikasi elektronik dalam mendiseminasi
kebijakan dan menjaring saran dan masukan dari masyarakat.
c. Optimalisasi fungsi SPIP secara optimal untuk meningkatkan
ketaatan, efisiensi dan efektivitas pelaksanaan tugas dan fungsi,
dan optimalisasi efisiensi dan efektivitas pengelolaan anggaran
diantaranya melalui reviu internal atas laporan keuangan setiap
periode.
d. Peningkatan knowledge management khususnya terkait dengan
analisis kebijakan, melalui diklat yang intensif, serta menyediakan
informasi dan pengetahuan bagi pegawai dalam bentuk manual
book dari setiap aplikasi yang dibangun.
e. Optimalisasi penggunaan fasilitas dan pelaksanaan evaluasi
kebijakan pengelolaan aset, serta peningkatan keterampilan
pegawai dalam penguasaan penggunaan fasilitas terutama yang
berkaitan dengan teknologi.
f. Optimalisasi teknologi dan sistem informasi, diantaranya melalui:
Pengembangan sistem informasi Sekretariat Kabinet melalui
penyempurnaan tampilan dan content SIPUU, Sistem Informasi
Kepegawaian, Sistem Informasi Sidang Kabinet dan website
Sekretariat Kabinet;
Optimalisasi Sistem Persuratan dan Disposisi Elektronik (SPDE)
menuju paperless;
Optimalisasi jejaring media sosial seperti twitter (@setkabgoid)
dan facebook sebagai sarana untuk mendiseminasikan
informasi kepada publik.
5. Proses
a. Penyusunan SP dan SOP serta evaluasi survei pelaksanaan dan
penyempurnaan SOP.
b. Peningkatan intensitas diklat sevice excellent sesuai dengan tugas
dan fungsi masing-masing unit kerja, terutama unit kerja yang
terkait dengan program Quick Wins Sekretariat Kabinet.
c. Peningkatan sumber daya (anggaran) dalam pengembangan
inovasi sebagai investasi organisasi serta optimalisasi media
komunikasi khususnya elektronik guna meningkatkan keterlibatan
masyarakat dalam proses pengembangan inovasi.
SEKRETARIAT KABINET
RENSTRA SETKAB 2015—2019
30
BAB I
1.2. Potensi dan Permasalahan
Setiap organisasi ingin terus berkembang untuk meningkatkan eksistensinya
dalam memenuhi tuntutan lingkungan baik internal maupun eksternal, sehingga
organisasi perlu berupaya untuk menggunakan kemampuan, memperhatikan
kelemahan, memanfaatkan peluang dan mengatasi tantangan yang kompleks. Guna
mengetahui isu-isu penting bagi organisasi, diperlukan suatu analisis lingkungan
strategis yang menganalisis organisasi mencakup lingkungan internal berupa
kekuatan dan kelemahan organisasi, dan lingkungan eksternal berupa peluang dan
tantangan. Kekuatan dan peluang merupakan potensi yang dapat dikembangkan
dalam rangka memperkuat organisasi, sedangkan kelemahan dan tantangan
merupakan permasalahan yang perlu diantisipasi agar organisasi dapat terus
berkembang.
Analisis lingkungan tersebut dilakukan dengan menggunakan Analisis SWOT
(Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) yang dijelaskan sebagai berikut:
1. Kekuatan (Strengths)
Sekretariat Kabinet berkembang menjadi organisasi yang profesional dan
handal, karena memiliki kekuatan yaitu:
a. Visi dan misi organisasi yang jelas;
b. Tugas dan fungsi yang jelas;
c. Komitmen yang kuat dari pimpinan dan seluruh staf untuk mewujudkan visi
dan misi organisasi;
d. SDM yang dapat terus ditingkatkan kompetensinya melalui pendidikan dan
pelatihan struktural, teknis, dan fungsional termasuk kerjasama dengan
pihak/lembaga pemerintah yang lain;
e. Dokumen hukum dan hasil-hasil sidang kabinet, rapat dan atau pertemuan
yang dipimpin oleh Presiden dan/atau Wakil Presiden yang mendukung
penelaahan dalam rangka memberikan analisis kebijakan kepada Presiden
secara optimal;
f. Struktur organisasi yang lebih efektif dan dinamis dengan pendekatan
pembagian fungsi Kementerian Koordinator dalam rangka mendukung tugas
Presiden.
g. Pengembangan dan pemanfaatan TI dalam pelaksanaan tugas secara efektif
dan efisien; dan
h. Meningkatnya imej positif pemangku kepentingan dan masyarakat terhadap
Sekretariat Kabinet.
SEKRETARIAT KABINET
RENSTRA SETKAB 2015—2019
31
BAB I
2. Kelemahan (Weaknesses)
Di samping kekuatan-kekuatan yang dimiliki Sekretariat Kabinet yang
dapat mendukung menjadi organisasi yang profesional dan handal tersebut,
Sekretariat Kabinet perlu mewaspadai kelemahan-kelemahan yang sampai saat
ini masih ada dalam organisasi untuk segera melakukan pembenahan.
Kelemahan-kelemahan tersebut adalah sebagai berikut:
a. Peningkatan pengembangan kapasitas SDM belum optimal;
b. Pelaksanaan SP dan Standard Operating Procedure (SOP) belum optimal
dalam menunjang tugas dan fungsi Sekretariat Kabinet;
c. Sarana dan prasarana belum terpenuhi sesuai kebutuhan;
d. Pengendalian internal belum berjalan secara optimal; dan
e. Pengembangan nilai budaya kerja Sekretariat Kabinet belum optimal.
3. Peluang Organisasi (Opportunities)
Dinamika lingkungan eksternal yang cepat berkembang masih
memberikan peluang-peluang yang memungkinkan organisasi berkembang
untuk menjadi yang terbaik. Peluang-peluang tersebut adalah sebagai berikut:
a. Kebijakan-kebijakan nasional terkait tata kelola pemerintahan yang baik
(good governance) memperkuat landasan lembaga pemerintahan untuk
memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat;
b. Komitmen nasional untuk melaksanakan reformasi birokrasi dan
pemberantasan KKN;
c. Pengembangan dan kemajuan TI yang cepat dan dinamis dalam mendukung
pengembangan e-government di setiap instansi pemerintah;
d. Pengembangan mekanisme dan kesempatan partisipasi masyarakat dalam
aktivitas proses penyelenggaraan atau pengawasan pelayanan publik;
e. Kerjasama dengan berbagai pihak dalam hal ini lembaga pemerintah,
masyarakat, lembaga swadaya masyarakat, dan dunia usaha; dan
f. Tuntutan pemangku kepentingan yang semakin tinggi terhadap kinerja
Sekretariat Kabinet.
4. Ancaman Organisasi (Threats)
Di samping peluang-peluang yang ada, perubahan lingkungan eksternal
dapat mengancam keberadaan organisasi, terutama apabila organisasi tidak
segera memperbaiki diri. Ancaman organisasi tersebut adalah:
a. Dinamika perekonomian global yang mempengaruhi perekonomian nasional,
dan pada akhirnya berpengaruh pada kemampuan anggaran pemerintah;
SEKRETARIAT KABINET
RENSTRA SETKAB 2015—2019
32
BAB I
b. Dinamika sosial politik yang dapat mempengaruhi eksistensi lembaga
pemerintah; dan
c. Pemberitaan terkait pelaksanaan kebijakan pemerintah belum berimbang dan
belum obyektif.
Berdasarkan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman di atas, maka dapat
diidentifikasi permasalahan-permasalahan yang masih akan dihadapi organisasi selama
lima tahun ke depan, meliputi:
a. Aspek Kelembagaan
1) Pelaksanaan tugas dan fungsi di beberapa unit kerja khususnya yang terkait
dengan pengelolaan manajemen kabinet masih belum optimal; dan
2) Kelembagaan Sekretariat Kabinet masih perlu dikaji dan dievaluasi kembali
dalam rangka pencapaian pelaksanaan tugas lebih optimal, khususnya
Koordinasi dan kerja sama antar lembaga pemerintah di pusat dan daerah
maupun dengan Lembaga Kepresidenan lainnya.
b. Aspek Ketatalaksanaan
SP dan SOP belum diterapkan secara konsisten dan menyeluruh.
c. Aspek Sumber Daya Manusia
Kualitas SDM perlu terus ditingkatkan dalam mendukung tugas dan fungsi
Sekretariat Kabinet.
d. Aspek Sarana dan Prasarana
1) Keterbatasan sarana dan prasarana pendukung kegiatan organisasi yang
memadai; dan
2) Sistem informasi manajemen berbasis TI, belum terintegrasi sepenuhnya.
RENSTRA SETKAB 2015—2019
BAB. II VISI, MISI, DAN TUJUAN SEKRETARIAT KABINET
2.1. Visi Sekretariat Kabinet
Berdasarkan ketentuan Pasal 1 angka 12 Undang-undang Nomor 25 Tahun
2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan ketentuan Pasal 1
angka 15 Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara
Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional, visi adalah rumusan umum
mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan.
Dalam lampiran Peraturan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan
Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia
Nomor 5 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan dan Penelahaan Renstra K/L
2015—2019 ditegaskan bahwa visi memberikan gambaran konsistensi kinerja K/L
selama 5 (lima) tahun mendatang serta gambaran menyeluruh mengenai peranan
dan fungsi suatu organisasi.
Dalam kaitan tersebut, perumusan visi Sekretariat Kabinet berpedoman pada
visi misi Presiden yang dijabarkan kedalam RPJMN 2015—2019, khususnya pada
agenda Pemantapan Politik Dalam Negeri yang terkait dengan Penguatan Lembaga
Kepresidenan. Perumusan visi juga mengacu pada tugas dan fungsi Sekretariat
Kabinet sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2010 tentang
Sekretariat Kabinet serta dengan memperhatikan capaian kinerja organisasi periode
sebelumnya, yaitu tahun 2010—2014. Perumusan visi tersebut dimaksudkan untuk
memberikan gambaran mengenai keadaan yang diharapkan Sekretariat Kabinet ke depan
dengan memperhatikan Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005—2025 mengenai peranan dan
fungsi suatu organisasi.
Gambaran mengenai keadaan yang tercermin dalam visi Sekretariat Kabinet
adalah “menjadi Sekretariat Kabinet yang profesional dan handal dalam
mendukung Presiden menjalankan kekuasaan pemerintahan.”
Visi tersebut mengandung pengertian bahwa Sekretariat Kabinet merupakan
lembaga pemerintah yang strategis, profesional, dan dapat diandalkan dalam
memberikan dukungan kepada Presiden untuk melaksanakan tugas sehari-hari
sebagai kepala pemerintahan berupa pemberian dukungan kebijakan dan
administrasi secara cepat, tepat, transparan, dan akuntabel.
RENSTRA SETKAB 2015—2019
34
BAB II
Pemberian dukungan kebijakan dan administrasi tidak semata ditujukan
kepada Presiden, namun juga kepada Wakil Presiden dan anggota kabinet.
Presiden, Wakil Presiden dan para Menteri/anggota kabinet merupakan satu
kesatuan dalam menjalankan kekuasaan pemerintahan.
Adanya visi ini diharapkan Sekretariat Kabinet akan mampu mengantisipasi
berbagai tantangan di masa depan sekaligus meningkatkan kualitas kinerja secara
maksimal dalam rangka memberikan dukungan kebijakan dan administrasi kepada
Presiden dalam menjalankan kekuasaan pemerintahan.
2.2. Misi Sekretariat Kabinet
Sesuai ketentuan Pasal 1 angka 13 Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004
tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan ketentuan Pasal 1 angka
16 Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan
Rencana Pembangunan Nasional, misi merupakan rumusan umum mengenai upaya-
upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi.
Perumusan ini diperlukan untuk memberi gambaran kepada seluruh pegawai
dan stakeholders mengenai peran dan tindakan Sekretariat Kabinet dalam
menjalankan tugas dan fungsinya, termasuk berbagai hasil yang ingin dicapai di
masa yang akan datang. Perumusan misi Sekretariat Kabinet ini sekaligus berfungsi
sebagai landasan kerja yang harus diikuti oleh seluruh pegawai sesuai dengan tugas
dan fungsi organisasi.
Rumusan misi Sekretariat Kabinet 2015─2019 adalah “memberikan
dukungan manajemen kabinet kepada Presiden dengan memegang teguh pada
prinsip tata kelola pemerintahan yang baik (good governance).”
Misi tersebut dimaksudkan bahwa dalam rangka membantu Presiden
menjalankan kekuasaan pemerintahan diperlukan dukungan manajemen kebijakan
dan pengelolaan sidang-sidang kabinet sehingga penyelenggaraan kabinet dapat
terlaksana dengan baik dengan mengacu pada prinsip-prinsip tata kelola
pemerintahan yang baik (good governance).
Sekretariat Kabinet tidak hanya sebagai kesekretariatan yang bertugas
memberikan dukungan administrasi kepada Presiden, tetapi juga mempunyai tugas
memberi dukungan teknis dan pemikiran kepada Presiden selaku Kepala
Pemerintahan. Selain itu, Sekretariat Kabinet juga melaksanakan fungsi manajemen
kabinet untuk memastikan kebijakan, arahan, keputusan, dan instruksi Presiden
dilaksanakan dengan sebaik-baiknya oleh para anggota kabinetnya, terutama
kebijakan dan program yang menjadi perhatian dan prioritas Presiden.
RENSTRA SETKAB 2015—2019
35
BAB II
Dalam rangka melaksanakan fungsi manajemen kabinet, Sekretariat Kabinet
memiliki peran strategis dalam memberikan dukungan kepada Presiden sebagai
kepala pemerintahan (Chief Executive Officer of the Government). Penyelenggaraan
fungsi pengelolaan dan pengendalian manajemen kabinet merupakan fungsi integral
Sekretariat Kabinet dalam membantu Presiden menjalankan kekuasaan
pemerintahan berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945.
Pemberian tugas pengelolaan dan pengendalian manajemen kabinet ini
didasari pemikiran bahwa Presiden sebagai Kepala Pemerintahan membutuhkan unit
kerja manajemen kepresidenan yang dapat mengelola, mengendalikan, dan
memastikan tercapainya tujuan kebijakan dan program-program pemerintah. Oleh
karena itu, dalam sistem pemerintahan presidensial modern, Sekretariat Kabinet
sudah sewajarnya ditempatkan sebagai pembantu kepala pemerintahan yang
memiliki peran strategis sebagai instrumen manajemen kepresidenan dalam
pengelolaan kabinet dan pemerintahan.
Dalam menjalankan fungsi manajemen kabinet, Sekretariat Kabinet
melaksanakan fungsi perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing),
koordinasi (coordinating), dan pengendalian (directing) kebijakan dan program
pemerintah. Sekretariat Kabinet terlibat aktif dalam keseluruhan siklus manajemen
kebijakan, dari proses formulasi (ex-ante policy-making), implementasi, evaluasi,
sampai dengan reformulasi/terminasi kebijakan (ex-post policy-making).
Dukungan pada fungsi perencanaan (planning) kebijakan dan program
dilakukan Sekretariat Kabinet dengan memberikan saran kebijakan pemerintah.
Disamping itu, dilakukan juga melalui mekanisme pembahasan rencana kebijakan
dan program dalam sidang kabinet dan pertemuan lainnya yang dipimpin Presiden.
Dalam hal ini, Sekretariat Kabinet bukan hanya memastikan penyelenggaraan sidang
kabinet yang lancar melainkan juga mengupayakan agar materi sidang telah
terkonfirmasi oleh semua peserta sidang yang terkait dan terformulasi dengan baik
untuk memudahkan pengambilan keputusan/pemberian arahan Presiden.
Dalam pelaksanaan pengorganisasian kabinet, Sekretariat Kabinet harus
mengkomunikasikan dengan jelas dan rinci arahan Presiden berikut landasan
kebijakan dan permasalahan yang melatarbelakanginya baik secara tertulis maupun
lisan/pertemuan sehingga dapat menjadi acuan Sekretariat Kabinet untuk
merumuskan kebijakan dan program yang diperlukan dengan tepat.
Pada pelaksanaan koordinasi kebijakan, Sekretariat Kabinet mengupayakan
agar perumusan kebijakan dan program pemerintah disusun dengan melibatkan
stakeholders terkait untuk memastikan bahwa rumusan kebijakan tersebut memenuhi
RENSTRA SETKAB 2015—2019
36
BAB II
tujuh asas perumusan kebijakan dan program, yaitu: kejelasan tujuan; kelembagaan
atau pejabat pembentuk yang tepat; kesesuaian antara jenis, hirarki, dan materi
muatan; dapat dilaksanakan; kedayagunaan dan kehasilgunaan; kejelasan rumusan;
dan keterbukaan. Sedangkan pada pelaksanaan evaluasi terhadap pelaksanaan
kebijakan dan program pemerintah, Sekretariat Kabinet melaksanakan monitoring
kebijakan dan program yang telah ditetapkan dapat terselenggara dengan baik.
Sekretariat Kabinet juga perlu mengevaluasi implementasi kebijakan dan program
tersebut untuk mendukung Presiden guna memberikan arahan mengenai perlu
tidaknya perbaikan terhadap kebijakan dan program yang ada.
Sekretariat Kabinet melaksanakan fungsi manajemen kabinet dalam arti yang
luas dan dalam arti sempit. Dalam arti luas, Sekretariat Kabinet melaksanakan fungsi
manajemen kabinet dengan melaksanakan fungsi monitoring, evaluasi dan
koordinasi kebijakan. Sekretariat Kabinet melakukannya tidak hanya pada tahap
implementasi, namun juga pada tahap formulasi kebijakan. Karena itu, fungsi analisis
kebijakan yang dilakukan oleh Sekretariat Kabinet bersifat terintegrasi, dari formulasi
sampai dengan reformulasi kebijakan (integrated policy analysis). Fungsi monitoring,
evaluasi dan koordinasi kebijakan (manajemen kabinet) Sekretariat Kabinet lebih
difokuskan pada formulasi/perumusan dan implementasi kebijakan baik dalam
bentuk peraturan perundang-undangan, hasil sidang kabinet maupun program
sektoral K/L sesuai RPJM, RKP dan program prioritas pemerintah.
Esensi manajemen kabinet dalam arti luas diwujudkan dalam upaya
memberikan saran atau rekomendasi kebijakan kepada anggota kabinet dan
pimpinan lembaga pemerintah pusat dan daerah dengan tujuan:
a. memastikan seluruh arahan, instruksi, keputusan dan kebijakan Presiden dapat
dilaksanakan dengan baik oleh anggota kabinet dan pimpinan lembaga
pemerintah (fungsi monitoring dan pengendalian kebijakan);
b. mengkritisi kinerja kementerian/lembaga (fungsi evaluasi kebijakan); dan
c. meluruskan pemberitaan negatif terhadap pemerintah (fungsi koordinasi).
Sedangkan pelaksanaan manajemen kabinet dalam arti sempit yaitu
mengelola persiapan dan tindak lanjut sidang-sidang kabinet, pengangkatan dan
pemberhentian pejabat eselon I, dan jabatan fungsional jenjang utama serta jabatan
pemerintahan lainnya, dan pemberian kenaikan pangkat serta pensiun PNS
golongan IV/c ke atas.
Dengan kata lain, pelaksanaan tugas manajemen kabinet khususnya
pelaksanaan fungsi monitoring, evaluasi, dan koordinasi kebijakan Sekretariat
Kabinet tidak tumpang tindih dengan fungsi yang dilakukan oleh instansi lain. Hasil
RENSTRA SETKAB 2015—2019
37
BAB II
analisis dan rekomendasi kebijakan yang bersifat second opinion dapat dijadikan
sebagai masukan kepada Presiden dan/atau instansi pemerintah lainnya. Selain itu,
hasil analisis dan rekomendasi kebijakan dapat memperkuat, melengkapi,
memperjelas, mempertajam, dan juga bisa mengoreksi hasil analisis dan
rekomendasi kebijakan yang dibuat oleh instansi lain.
2.3. Tujuan Sekretariat Kabinet
Dalam lampiran Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan
Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor 5 Tahun 2014
tentang Pedoman Penyusunan dan Penelaahan Renstra K/L 2015─2019 disebutkan
antara lain bahwa tujuan dan sasaran disusun berdasarkan hasil identifikasi potensi
dan permasalahan yang dihadapi pada langkah sebelumnya dalam rangka
mewujudkan visi dan melaksanakan misi K/L.
Dalam hal ini, perumusan tujuan dan sasaran Sekretariat Kabinet dilakukan
dalam rangka melaksanakan amanat Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2010
tentang Sekretariat Kabinet, setelah memperhatikan berbagai potensi dan
permasalahan yang dihadapi sebagaimana telah diuraikan dalam bab sebelumnya
guna mewujudkan visi dan misi Sekretariat Kabinet.
Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari misi yang ingin dicapai
dalam jangka waktu satu atau lima tahun. Dengan diformulasikan tujuan, maka
Sekretariat Kabinet dapat secara tepat mengetahui apa yang harus dilaksanakan
oleh organisasi dalam mencapai misinya.
Berdasarkan misi di atas maka keberhasilan Sekretariat Kabinet dapat diukur
dari keberhasilan dalam mewujudkan tujuan Sekretariat Kabinet, yaitu “memberikan
dukungan teknis, administrasi, dan pemikiran yang prima dalam rangka
mendukung Presiden menjalankan kekuasaan pemerintahan.”
2.4. Sasaran Strategis Sekretariat Kabinet
Berdasarkan ketentuan Pasal 1 angka 17 Peraturan Pemerintah Nomor 40
Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional,
sasaran (target) adalah hasil yang diharapkan dari suatu program atau keluaran yang
diharapkan dari suatu kegiatan. Dalam hal ini maka penetapan sasaran diperlukan
untuk memberikan fokus pada penyusunan kegiatan dan alokasi sumber daya yang
dimiliki Sekretariat Kabinet, yang perwujudannya dilakukan melalui berbagai program
dan kegiatan.
RENSTRA SETKAB 2015—2019
38
BAB II
Dalam sasaran Sekretariat Kabinet Tahun 2015─2019 digambarkan
beberapa hal yang ingin dicapai pada setiap tahun selama 5 (lima) tahun ke depan
dengan rumusan yang terukur dan spesifik, yang pencapaiannya dilakukan secara
gradual dengan mempertimbangkan berbagai aspek, khususnya ketersediaan
anggaran.
Beberapa sasaran dan indikator Sekretariat Kabinet yang akan dicapai
tersebut sebagai berikut:
Tabel 2.1 Sasaran dan Indikator Sasaran Sekretariat Kabinet
No Sasaran Strategis Indikator
1 Terwujudnya peningkatan kualitas hasil analisis kebijakan
1. Persentase penyelesaian hasil analisis kebijakan program pemerintah secara tepat waktu
2. Persentase saran kebijakan yang ditindaklanjuti oleh Pemerintah
2 Terwujudnya peningkatan kualitas penyelesaian Peraturan Presiden, Keputusan Presiden, dan Instruksi Presiden
1. Persentase penyelesaian RPerpres, RKeppres, dan RInpres secara tepat waktu
2. Persentase RPerpres, RKeppres, dan RInpres yang ditindaklanjuti
3 Terwujudnya peningkatan kualitas pengelolaan persidangan kabinet
1. Tingkat kepuasan peserta sidang kabinet terhadap penyelenggaraan sidang kabinet
2. Tingkat kepuasan peserta sidang kabinet terhadap risalah sidang kabinet
4 Terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan administrasi aparatur yang wewenang penetapannya di tangan Presiden
1. Kecepatan penyiapan dan penyelesaian Keppres tentang :
Pengangkatan dan pemberhentian dalam jabatan struktural eselon I
pengangkatan dan pemberhentian dalam jabatan fungsional jenjang utama
kepangkatan
kenaikan pangkat pengabdian dan pensiun
pemberhentian dan pensiun
RENSTRA SETKAB 2015—2019
39
BAB II
No Sasaran Strategis Indikator
2. Akurasi/ketepatan Keppres tentang pengangkatan dan pemberhentian dalam jabatan pemerintahan, kepangkatan, pemberhentian dan pensiun PNS golongan IV/c ke atas
3. Persentase tingkat kepuasan stakeholder terhadap penyelesaian Keppres tentang pengangkatan dan pemberhentian dalam jabatan pemerintahan, kepangkatan, pemberhentian dan pensiun PNS golongan IV/c ke atas
5 Terwujudnya peningkatan layanan sistem informasi yang responsif dan transparan
1. Jumlah pengakses layanan data dan informasi
2. Jumlah pen-download layanan data/informasi Sekretariat Kabinet
3. Tingkat kepuasan pengakses layanan website Sekretariat Kabinet
4. Persentase keberlanjutan pelayanan (continuity of service)
2.4.1 Sasaran I - Terwujudnya Peningkatan Kualitas Hasil Analisis Kebijakan
Hasil analisis kebijakan dihasilkan melalui kegiatan pemantauan dan
evaluasi. Pemantauan terkait dengan aktivitas mengamati atau meninjau
kembali/mempelajari serta mengawasi secara terus-menerus atau berkala
terhadap pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah yang sedang
berjalan; sedangkan evaluasi terkait dengan aktivitas pemberian nilai atas
fenomena (kinerja) atau pertimbangan nilai tertentu atas perkembangan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah dalam
jangka waktu tertentu sehingga dapat diketahui hal-hal yang perlu diperbaiki,
baik mengenai sistem dan proses pelaksanaannya maupun kebijakan itu
sendiri.
Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi perumusan dan pelaksanaan
kebijakan dan program pemerintah dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu
top down dan bottom up. Pemantauan dan evaluasi secara top down
dilaksanakan sesuai dengan disposisi/arahan Sekretaris Kabinet dan/atau
Wakil Sekretaris Kabinet, sedangkan pemantauan dan evaluasi secara
RENSTRA SETKAB 2015—2019
40
BAB II
bottom up artinya ide awal pelaksanaannya diprakarsai oleh unit-unit kerja
dengan tetap mengacu pada peraturan perundangan yang berlaku.
Selain itu, Sekretariat Kabinet juga harus memberikan saran kebijakan
hasil pemantauan, evaluasi, dan analisis atas perumusan dan pelaksanaan
kebijakan dan program pemerintah di bidang hukum. Pemberian saran
demikian harus tepat dari sisi substansinya. Hal ini harus dimaklumi karena
saran kebijakan tersebut akan digunakan Presiden dalam menentukan
kebijakan pemerintahan atau negara sehingga apabila terjadi kekeliruan akan
dapat merugikan Presiden secara politis atau masyarakat pada umumnya.
Suatu saran kebijakan hasil pemantauan, evaluasi, dan analisis atas
perumusan dan pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang
hukum dikatakan tepat apabila saran tersebut ditindaklanjuti oleh Presiden
dan Pemerintah pada umumnya.
Pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah sebagaimana
dimaksud pada sasaran di atas difokuskan beberapa bidang yang menjadi
core business Sekretariat Kabinet terkait manajemen kabinet yaitu:
1. Bidang Politik, Hukum dan Hak Asasi Manusia, terdiri dari:
Politik dan Hubungan Internasional;
Hukum, Hak Asasi Manusia, Aparatur Negara, Komunikasi, dan
Informatika;
Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan; dan
Perancangan Perundang-undangan Bidang Politik, Hukum, dan
Keamanan.
2. Bidang Perekonomian, terdiri dari:
Ekonomi Makro, Keuangan, dan Ketahanan Pangan;
Industri, Usaha Kecil dan Menengah, Perdagangan, dan
Ketenagakerjaan;
Prasarana, Riset, Teknologi, dan Sumber Daya Alam; dan
Perancangan Perundang-undangan Bidang Perekonomian.
3. Bidang kesejahteraan Rakyat, terdiri dari:
Pemberdayaan Masyarakat;
Pendidikan, Agama, Kesehatan, dan Kependudukan;
Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda, dan Olahraga; dan
Perancangan Perundang-undangan Bidang Kesejahteraan Rakyat.
4. Bidang Hukum dan Hubungan Internasional
5. Bidang Tata Ruang dan Wilayah Perbatasan
RENSTRA SETKAB 2015—2019
41
BAB II
6. Bidang Riset, Teknologi, Komunikasi, dan Informasi
Indikator yang digunakan untuk mengukur sasaran tersebut adalah
sebagai berikut:
1. Persentase penyelesaian hasil analisis kebijakan program pemerintah
secara tepat waktu
Kriteria/indikator ketepatan atau kecepatan waktu penyelesaian
hasil analisis kebijakan merupakan faktor krusial dalam proses
pembuatan keputusan dan kebijakan. Dalam keadaan tertentu, seperti
keadaan genting atau darurat, selain kualitas hasil analisis kebijakan
yang disampaikan oleh Sekretaris/Sekretariat Kabinet kepada Presiden
dan Pemerintah juga harus diberikan secara cepat. Hasil analisis
kebijakan yang berkualitas tidak akan ada artinya bila hasil analisis
tersebut terlambat disampaikan.
Dalam indikator ini, penyelesaian hasil analisis kebijakan
program pemerintah diukur berdasarkan hari dimulainya kegiatan
penyiapan hasil analisis kebijakan sampai dengan selesai. Penyelesaian
dinyatakan tepat waktu apabila waktu penyelesaian sesuai dengan waktu
yang tercantum dalam SP.
Kinerja yang diharapkan dari indikator ini adalah agar hasil
analisis kebijakan program pemerintah dapat diselesaikan dengan cepat
dan efektif.
Metode penghitungan target indikator tersebut adalah sebagai
berikut:
2. Persentase saran kebijakan yang ditindaklanjuti oleh Pemerintah
Pemerintah disini diartikan sebagai Presiden dan
kementerian/lembaga pemerintah. Agar pelaksanaan fungsi
pemerintahan berjalan dengan optimal maka Pemerintahan yang
dipimpin oleh Presiden memerlukan dukungan manajemen kabinet
dalam menjalankan fungsinya. Sesuai dengan Peraturan Presiden
Nomor 82 Tahun 2010, pengelolaan manajemen kabinet dilaksanakan
oleh Sekretaris Kabinet. Dalam menjalankan fungsi ini, Sekretaris
Kabinet melaksanakan arahan Presiden baik secara langsung atau tidak
langsung.
x 100% Saran kebijakan yang diselesaikan tepat waktu
Saran kebijakan yang disampaikan
RENSTRA SETKAB 2015—2019
42
BAB II
Indikator persentase saran kebijakan yang ditindaklanjuti oleh
Pemerintah digunakan untuk mengukur ketepatan penyiapan saran
kebijakan hasil pemantauan, evaluasi dan analisis atas rencana dan
pelaksanaan kebijakan program pemerintah. Saran yang disampaikan
oleh Sekretariat Kabinet kepada Pemerintah dikatakan tepat apabila
saran tersebut ditindaklanjuti atau disetujui oleh Pemerintah, khususnya
Presiden. Dengan demikian maka semakin banyak saran yang diterima
oleh Pemerintah berarti kinerja Sekretariat Kabinet semakin tinggi.
Namun demikian, saran kebijakan Sekretariat Kabinet yang
ditindaklanjuti dapat juga berarti respon Presiden dan
kementerian/lembaga pemerintah yang tidak menyetujui atau berbeda
pendapat dengan saran kebijakan yang direkomendasikan oleh
Sekretariat Kabinet. Misalnya, dari tiga opsi kebijakan yang
direkomendasikan oleh Sekretaris Kabinet, Presiden tidak memilih opsi
pertama sebagaimana disarankan oleh Sekretaris Kabinet, namun
memilih opsi kedua. Selama Presiden memilih opsi diantara opsi-opsi
yang disarankan oleh Sekretaris Kabinet atau bahkan di luar opsi-opsi
tersebut, respon Presiden tersebut sudah dapat dikategorikan/
diindikasikan sebagai tindak lanjut saran kebijakan Sekretaris Kabinet.
Kinerja yang diharapkan dari indikator ini adalah agar
penyiapan saran kebijakan berupa hasil analisis terkait dengan
perumusan rencana kebijakan dan hasil pemantauan, evaluasi dan
analisis atas rencana dan pelaksanaan kebijakan dan program
pemerintah dapat disampaikan dengan tepat sehingga dapat digunakan
sebagai bahan pengambilan keputusan oleh Pemerintah.
Metode penghitungan target indikator tersebut adalah sebagai
berikut:
2.4.2 Sasaran II - Terwujudnya Peningkatan Kualitas Penyelesaian Peraturan
Presiden, Keputusan Presiden, dan Instruksi Presiden
Salah satu perwujudan pelaksanaan tugas dan fungsi Sekretariat
Kabinet adalah kegiatan penyiapan persetujuan prakarsa, penyusunan dan
penyampaian RPerpres, RKeppres, RInpres, serta penyiapan pendapat atau
pandangan hukum kepada Presiden dalam rangka penyelenggaraan
x 100% Saran kebijakan yang ditindaklanjuti
Saran kebijakan yang disampaikan
RENSTRA SETKAB 2015—2019
43
BAB II
pemerintahan di bidang politik, hukum, keamanan, perekonomian, dan
kesejahteraan rakyat. Penyelesaian penyiapan RPerpres, RKeppres, RInpres
serta penyusunan pendapat hukum atas permasalahan hukum pada intinya
dapat digolongkan menjadi tiga bidang yaitu bidang politik, hukum dan
keamanan; bidang perekonomian; dan bidang kesejahteraan rakyat.
Sebagaimana diketahui, pelaksanaan penyelesaian Perpres, Keppres,
Inpres merupakan salah satu bentuk dukungan administrasi, teknis, dan
pemikiran kepada Presiden selaku Kepala Pemerintahan sehingga harus
dapat dilakukan secara tepat dan cepat.
Indikator yang digunakan untuk mengukur sasaran tersebut adalah
sebagai berikut:
1. Persentase penyelesaian RPerpres, RKeppres, RInpres secara tepat
waktu.
Penyelesaian RPerpres, RKeppres, Rinpres tidak hanya
dilakukan sebagai tugas rutin tetapi harus mewujudkan adanya
peningkatan kualitas penyelesaian Perpres, Keppres, dan Inpres.
Indikator persentase penyelesaian RPerpres, RKeppres, dan
Rinpres secara tepat waktu digunakan untuk mengukur kecepatan
penyiapan RPerpres, RKeppres, dan RInpres yang diajukan oleh Menteri
atau Pimpinan LPNK kepada Presiden. Kecepatan penyiapan RPerpres,
RKeppres, dan RInpres diukur berdasarkan hari dimulainya kegiatan
sampai dengan selesai. Penyelesaian penyiapan RPerpres, RKeppres,
dan RInpres dikatakan tepat waktu apabila waktu penyelesaiannya
sesuai dengan waktu yang dialokasikan dalam SP.
Berkenaan dengan penyelesaian RPerpres, RKeppres, dan
RInpres ditetapkan standar waktu penyelesaian 9 (sembilan) hari. Hal ini
dilakukan dengan pertimbangan sumber daya yang ada, seperti SDM,
sarana dan prasarana, tata kerja, dan pembiayaan memadai untuk
pencapaian 9 (sembilan) hari.
Sekretariat Kabinet saat ini telah membangun workflow
management system (wms) untuk mempermudah dan mempercepat
(efisiensi) penanganan berkas-berkas masuk termasuk berkas
rancangan Perpres, Keppres, dan Inpres. Sistem ini difungsikan sebagai
sistem monitoring kecepatan penyelesaian penyiapan RPerpres,
RKeppres, dan Rinpres secara elektronik sehingga perjalanan
penyelesaian sebuah rancangan dapat terpantau lebih baik untuk
RENSTRA SETKAB 2015—2019
44
BAB II
menghindari terjadinya kelambatan dalam penyelesaiannya. Guna
mencapai efektivitas penyelesaian RPerpres, RKeppres, dan RInpres
secara tepat waktu, Sekretariat Kabinet selalu menyempurnakan sistem
tersebut.
Dalam rangka mendukung penyelesaian RPerpres, RKeppres,
dan RInpres secara tepat waktu, proses penyelesaian tersebut mengacu
pada arahan Sekretaris Kabinet dalam Surat Edaran nomor
SE.8/Seskab/I/2012 perihal Percepatan Proses Penyelesaian RPerpres,
RKeppres, dan RInpres yang ditujukan kepada para Menteri Kabinet
Indonesia Bersatu (KIB) II, Jaksa Agung, Panglima TNI, Kapolri, dan
Pimpinan LPNK.
Metode penghitungan target indikator tersebut adalah sebagai
berikut:
2. Persentase RPerpres, RKeppres, RInpres yang ditindaklanjuti
Kinerja penyelesaian Rancangan Perpres, Keppres, dan Inpres
juga diukur dari RPerpres, RKeppres dan RInpres yang ditindaklanjuti.
Pengertian RPerpres, RKeppres, dan RInpres yang ditindaklanjuti
adalah apabila:
a. RPerpres, RKeppres, dan RInpres disampaikan kembali ke instansi
pemrakarsa untuk dikaji kembali;
b. Sekretariat Kabinet telah meminta paraf persetujuan pada naskah asli
RPerpres, RKeppres, dan RInpres kepada instansi pemrakarsa dan
instansi terkait lainnya, termasuk pertimbangan kepada Menteri
Sekretaris Negara;
c. Sekretariat Kabinet telah mengajukan RPerpres, RKeppres, dan
RInpres kepada Presiden untuk proses penetapan;
d. RPerpres, RKeppres, dan RInpres telah ditetapkan oleh Presiden
untuk menjadi Perpres, Keppres, dan Inpres.
Penyiapan penyelesaian RPerpres, RKeppres dan RInpres
tersebut harus tepat dari sisi substansi dan teknis perundang-
undangannya. Tepat dari sisi substansi antara lain apabila hasil analisis
atau penelitian terhadap suatu rancangan dapat ditindaklanjuti atau
disetujui oleh Presiden. Sedangkan tepat dari sisi teknis perundang-
Jumlah RPerpres, RKeppres, dan RInpres yg diselesaikan sesuai SP
Jumlah RPerpres, RKeppres, dan RInpres yang diselesaikan x 100%
RENSTRA SETKAB 2015—2019
45
BAB II
undangan apabila sudah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan dan praktek legal drafting pada umumnya.
Agar penyelesaian penyiapan RPerpres, RKeppres dan
RInpres tepat dari sisi substansi dan teknis perundang-undangan, proses
tersebut harus mengacu pada Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011
tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan. Disamping
ketentuan tersebut, kegiatan penyelesaian rancangan tersebut juga
memperhatikan pula Surat Menteri Sekretaris Negara Nomor:
B.257/M.Sesneg/D-4.03.2010 tanggal 3 Maret 2010, kepada para
Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II, dan para pimpinan Lembaga
Pemerintah Non Kementerian hal Penyusunan Rancangan Undang-
Undang (RUU), Rancangan Peraturan Pengganti Undang-Undang
(Rperpu), Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP), RPerpres,
RKeppres, dan RInpres yang intinya mengatur bahwa setiap rancangan
yang akan dibahas dengan panitia antar kementerian/lembaga harus
terlebih dahulu mendapat izin prakarsa Presiden.
Metode penghitungan target indikator tersebut adalah sebagai
berikut:
2.4.3 Sasaran III - Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pengelolaan
Persidangan Kabinet
Pengelolaan persidangan kabinet, dalam hal ini menyangkut proses
penyelenggaraan sidang kabinet mulai dari perencanaan, pelaksanaan,
pelaporan, sampai dengan pendokumentasian serta pendistribusian hasil
sidang kabinet. Alur proses pelaksanaan sidang kabinet dapat dilihat dalam
diagram berikut ini:
Jumlah RPerpres, RKeppres, dan RInpres yg ditindaklanjuti
Jumlah RPerpres, RKeppres, dan RInpres yang diselesaikan x 100%
RENSTRA SETKAB 2015—2019
46
BAB II
Gambar 2.1
Proses Pelaksanaan Sidang Kabinet
Pelaksanaan manajemen persidangan kabinet diawali dengan
menyiapkan bahan-bahan Sidang Kabinet maupun rapat atau pertemuan
yang dipimpin dan/atau dihadiri Presiden dan/atau Wakil Presiden.
Pelaksanaan pengumpulan dan pengolahan bahan-bahan Sidang Kabinet
tersebut disusun dalam sebuah naskah dokumen (briefing sheet) untuk
kemudian didistribusikan kepada seluruh peserta sidang yang hadir.
Selanjutnya, dalam penyelenggaraan Sidang Kabinet maupun rapat
atau pertemuan, pelaksanaan diawali dengan menyampaikan informasi
kepada peserta melalui undangan dan konfirmasi oleh petugas. Kemudian
kegiatan berikutnya adalah peliputan/perekaman yang menghasilkan output
terdiri dari rekaman audio, transkripsi, risalah, dan arahan dan petunjuk
Presiden (APP), sebagai dokumen-dokumen hasil setiap penyelenggaraan
Sidang Kabinet maupun rapat atau pertemuan.
Aspek utama yang menjadi landasan untuk mengukur indikator
sasaran ini adalah sejauhmana penyelenggaraan sidang kabinet yang telah
dilaksanakan dan risalah sidang kabinet yang telah disusun oleh Sekretariat
Kabinet telah sesuai dengan apa yang diinginkan dan dibutuhkan oleh para
Menteri dan para peserta sidang kabinet lainnya. Penyelenggaraan sidang
kabinet maupun rapat atau pertemuan dapat digolongkan sebagai berikut:
1. Sidang Kabinet yaitu sidang yang dipimpin oleh Presiden yang dihadiri
oleh para Menteri dan pejabat negara lainnya yang ditentukan untuk
Dokumentasi Hasil Sidang
Informasi Sidang
Penyusunan Hasil Sidang
Kabinet
Pelaksanaan Sidang Kabinet
Penyiapan Pelaksanaan
Laporan Persiapan
Konfirmasi Kehadiran
Pengiriman Undangan
Pembuatan Undangan
Pendistribusian/ Diseminasi Hasil Sidang Kabinet
Pelaporan Hasil Sidang
Kabinet
RENSTRA SETKAB 2015—2019
47
BAB II
membahas masalah-masalah penting yang dihadapi oleh negara serta
penyelenggaraan negara pada umumnya. Sidang Kabinet diadakan secara
berkala (periodik) dan dalam waktu-waktu tertentu yang ditentukan oleh
Presiden. Presiden mengambil keputusan atau kesimpulan mengenai
masalah-masalah yang dibahas dalam Sidang Kabinet setelah
dimusyawarahkan dan mendengarkan sidang. Sidang Kabinet terdiri dari
Sidang Kabinet Paripurna dan Sidang Kabinet Terbatas.
a. Sidang Kabinet Paripurna diadakan secara berkala sekali dalam
sebulan. Namun dalam hal dianggap perlu, Presiden dapat
mengadakan Sidang Kabinet Paripurna selain dari ketentuan tersebut.
Sidang Kabinet Paripurna membahas masalah-masalah umum dan
khusus atau penting yang dihadapi oleh negara.
b. Sidang Kabinet Terbatas diadakan sekali dalam seminggu atau
berdasarkan keinginan Presiden untuk membahas masalah sehari-hari
yang dianggap perlu meliputi bidang Perekonomian, Polhukam, dan
Kesra dan masalah khusus lainnya.
Persiapan-persiapan sidang, penyusunan acara-acara dan pembuatan
risalah-risalah dilakukan oleh Sekretaris Kabinet.
2. Rapat terdiri dari Rapat Terbatas, Rapat Kerja Pemerintah (RKP) dan
Rapat yang dipimpin oleh Wakil Presiden.
Rapat Terbatas dilaksanakan sewaktu-waktu dan hanya diiikuti oleh
beberapa Menteri/pejabat yang sangat terkait dengan topik bahasan yang
akan dibahas (terbatas). Rapat terbatas meliputi juga rapat-rapat yang
dipimpin oleh Wakil Presiden guna membahas masalah-masalah tertentu.
RKP yaitu rapat yang membahas kebijakan nasional dan arahan Presiden
selaku Kepala Pemerintahan. RKP dihadiri oleh seluruh Menteri, Gubernur
Bank Indonesia, Ketua dan anggota Watimpres, Kepala LPNK, para
Gubernur, para Bupati/Walikota, pejabat eselon I terkait, Staf Khusus
Presiden, Pejabat Daerah (Provinsi/Kabupaten/Kota), Pelaku Usaha
(situasional) dan pihak-pihak lain yang dianggap perlu.
3. Pertemuan yaitu pertemuan-pertemuan yang meliputi: paparan para
Menteri dan pejabat lainnya, rapat koordinasi, rapat konsultasi, Presiden
Lecture, Retreat, kunjungan kerja Presiden baik ke daerah maupun ke luar
negeri, arahan Presiden, dan pertemuan lainnya yang dipimpin dan/atau
dihadiri oleh Presiden.
RENSTRA SETKAB 2015—2019
48
BAB II
Indikator yang digunakan untuk mengukur sasaran tersebut adalah
sebagai berikut:
1. Tingkat kepuasan peserta sidang kabinet terhadap penyelenggaraan
sidang kabinet
Penyelenggaraan sidang kabinet maupun rapat atau pertemuan
dilakukan berdasarkan instruksi/arahan/petunjuk Presiden, dan/atau
permintaan dari masing-masing departemen/instansi terkait untuk
penyelesaian masalah-masalah strategis dan isu-isu aktual yang terjadi.
Dalam hal inisiatif sidang kabinet maupun rapat atau pertemuan bukan
berdasarkan arahan/petunjuk Presiden, usulan permintaan sidang
disampaikan kepada Presiden melalui Sekretaris Kabinet (Seskab), untuk
selanjutnya Seskab menjadwalkan pelaksanaan sidang yang akan dihadiri
oleh para Menteri/pejabat terkait. Pengukuran tingkat kepuasan peserta
sidang kabinet terhadap penyelenggaraan sidang kabinet dimaksudkan
untuk mengetahui apakah penyelenggaraan sidang kabinet yang selama
ini telah diselenggarakan telah sesuai dengan apa yang diharapkan oleh
para peserta sidang kabinet. Untuk mengetahui tingkat kepuasan tersebut,
maka dilakukan survei kepuasan yang meliputi berbagai hal yang terkait
dengan penyelenggaraan sidang kabinet. Survei kepuasan peserta sidang
akan dilakukan dengan metode pemberian kuesioner kepada peserta
sidang sebanyak 2 (dua) kali dengan rentang waktu setiap enam bulan
sekali, yaitu pada bulan Juni dan Desember.
Metode penghitungannya adalah sebagai berikut:
2. Tingkat kepuasan peserta sidang kabinet terhadap risalah sidang kabinet
Sidang Kabinet merupakan salah satu agenda kegiatan
kenegaraan yang dipimpin oleh Presiden dan/atau Wakil Presiden guna
membicarakan hal-hal penting yang bersifat nasional dan membutuhkan
keputusan Presiden. Salah satu hasil sidang kabinet adalah risalah yang
didistribusikan hanya kepada para Menteri dan para peserta sidang
lainnya.
Risalah sidang kabinet memuat ringkasan hal-hal penting yang
menjadi pokok pembicaraan dan petunjuk/arahan Presiden dan/atau Wakil
x 100%
n = jumlah pertanyaan
(nilai kepuasan pada pertanyaan1 + nilai kepuasan pada pertanyaan2 + … )
n
RENSTRA SETKAB 2015—2019
49
BAB II
Presiden dan sebagai rujukan bagi para Menteri dan peserta sidang
lainnya dalam mengambil kebijakan di K/L masing-masing. Ukuran kinerja
yang terkait dengan risalah sidang kabinet yaitu tingkat kepuasan peserta
sidang kabinet terhadap risalah sidang kabinet.
Guna mengetahui seberapa jauh pemanfaatan risalah yang telah
dibuat dan didistribusikan kepada para Menteri dan peserta sidang lainnya
perlu dilakukan survei tingkat kepuasan terhadap risalah sidang kabinet
dengan metode penghitungan berikut ini.
Adapun mekanisme penyelenggaraan survei terhadap kepuasan
penyelenggaraan sidang kabinet dan risalah sidang kabinet dilaksanakan
dengan cara menyampaikan beberapa pertanyaan kepada para peserta
sidang kabinet melalui lembar kuesioner.
Untuk dapat mengetahui pencapaian target dari pelaksanaan
kedua survei pada indikator sasaran 1 dan sasaran 2 tersebut, maka
langkah selanjutnya adalah membandingkan persentase yang diperoleh
dengan tabel rentang nilai kepuasan yang telah ditetapkan, sehingga
diperoleh “kategori” dan “nilai” . Adapun rentang nilai kepuasan yang
dipergunakan adalah sebagaimana tabel berikut ini:
Tabel 2.2 Rentang Nilai Kepuasan
2.4.4 Sasaran IV – Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan Administrasi
Aparatur yang Wewenang Penetapannya di Tangan Presiden
No Rentang Nilai Kepuasan Kategori Nilai
1.
2.
3.
4.
85 % — 100 %
70 % — < 85 %
55 % — < 70 %
< 55 %
Sangat Baik
Baik
Sedang
Kurang Baik
A
B
C
D
x 100%
n = jumlah pertanyaan
(nilai kepuasan pada pertanyaan1 + nilai kepuasan pada pertanyaan2 + … )
n
RENSTRA SETKAB 2015—2019
50
BAB II
Salah satu tugas Sekretariat Kabinet adalah menyiapkan dan
menyelesaikan RKeppres tentang pengangkatan, pemindahan, dan
pemberhentian dari jabatan pemerintah serta kepangkatan PNS golongan
IV/c ke atas. Jabatan yang dimaksud terdiri dari jabatan struktural eselon I,
seperti Sekretaris Jenderal, Direktur Jenderal atau Sekretaris Daerah pada
Pemerintah Daerah Tingkat I (Provinsi). Sedangkan yang dimaksud dengan
kepangkatan adalah meliputi pengalihan status anggota TNI/POLRI menjadi
PNS, kenaikan pangkat serta pemberhentian dan pensiun PNS yang
menduduki pangkat golongan IV/c ke atas, baik pada instansi pusat maupun
daerah.
Keppres dimaksud merupakan salah satu bentuk keputusan yang
perlu diambil dalam rangka memperlancar tugas di lingkungan instansi
masing-masing dan sekaligus menentukan karier serta hak-hak keuangan
para pejabat bersangkutan, maka diperlukan keakurasian dalam penyiapan
dan penyelesaian keputusan tersebut. Outcome akurasi ini menekankan pada
indikator kecepatan dan ketepatan. Dengan demikian, hasilnya dapat
dinikmati secara nyata dan tepat waktu oleh para pejabat atau pegawai yang
bersangkutan. Hal ini juga sejalan dengan visi yang telah lama dicanangkan
oleh pimpinan Sekretariat Kabinet, yaitu cepat dan tepat.
Perlu dicatat bahwa keberhasilan pencapaian outcome tersebut,
tidak hanya tergantung dari kinerja pejabat/pegawai di lingkungan Sekretariat
Kabinet, tetapi juga melibatkan pihak lain, yaitu: (1) pimpinan instansi
pengusul, menyangkut kecepatan, kelengkapan, dan akurasi data usulan; (2)
Badan Kepegawaian Negara (BKN), menyangkut kecepatan dan akurasi
pertimbangan atas jabatan fungsional serta kenaikan pangkat dan
pemberhentian/pensiun PNS; dan (3) Tim Penilai Akhir (TPA) dan Badan
Intelijen Negara (BIN), menyangkut pemberian pertimbangan atas usul
pengangkatan/ pemberhentian jabatan struktural eselon I.
Indikator yang digunakan untuk mengukur sasaran tersebut adalah
sebagai berikut:
1. Kecepatan penyiapan dan penyelesaian Keppres tentang pengangkatan
dan pemberhentian dalam jabatan struktural eselon I, pengangkatan dan
pemberhentian dalam jabatan fungsional jenjang utama, kepangkatan,
kenaikan pangkat pengabdian dan pensiun, serta pemberhentian dan
pensiun PNS.
RENSTRA SETKAB 2015—2019
51
BAB II
Penetapan target kecepatan penyiapan dan penyelesaian Keppres
diukur berdasarkan waktu (rata-rata hari) yang dibutuhkan dalam
menyelesaikan proses pengajuan Keppres sampai dengan penerbitan
salinan/petikannya. Rentang waktu tersebut dihitung mulai dari diterimanya
pertimbangan teknis Badan Kepegawaian Negara, clearance dari BIN
sampai dengan Keppres siap dikirim kepada yang berkepentingan.
Sebagai catatan, penetapan perhitungan waktu tersebut tidak termasuk
penyerapan waktu yang berada di luar kendali Sekretariat Kabinet (waktu
di instansi pengusul, BKN, maupun Presiden).
Penetapan target kecepatan penyiapan dan penyelesaian Keppres untuk
masing-masing kluster yaitu:
a. Pengangkatan dan pemberhentian dalam jabatan struktural eselon I: 15
hari
b. Pengangkatan dalam jabatan fungsional jenjang utama: 15 hari
c. Kepangkatan: 25 hari
d. Kenaikan pangkat pengabdian dan pensiun: 40 hari
e. Pemberhentian dan pensiun PNS: 25 hari
Metode penghitungan target indikator tersebut adalah sebagai
berikut:
2. Akurasi/ketepatan Keppres tentang pengangkatan dan pemberhentian
dalam jabatan pemerintahan, kepangkatan, pemberhentian dan pensiun
PNS golongan IV/c ke atas.
Pengukuran tingkat akurasi/ketepatan dalam penyiapan dan
penyelesaian Keputusan Presiden beserta petikan dan salinannya dapat
dilihat dari ketepatan dan keakuratan data-data yang di-input ke dalam
Keppres. Tingkat keakuratan tersebut dihitung dari persentase tingkat
kesalahan data pada SK yang diterbitkan.
Metode penghitungan target indikator tersebut adalah sebagai
berikut:
n = jumlah Keppres
x 100% (hari penyelesaian Keppres1 + hari penyelesaian Keppres2 + … )
n
100% - x 100% Jumlah permohonan perbaikan petikan/salinan
Jumlah petikan/salinan yang diterbitkan
RENSTRA SETKAB 2015—2019
52
BAB II
Berdasarkan metode ini, tingkat akurasi ditetapkan dengan
menghitung persentase tingkat kesalahan data pada petikan/salinan/SK
yang diterbitkan.
3. Persentase tingkat kepuasan stakeholder terhadap penyelesaian Keppres
tentang pengangkatan dan pemberhentian dalam jabatan pemerintahan,
kepangkatan, pemberhentian dan pensiun PNS golongan IV/c ke atas.
Instrumen pengukuran yang digunakan untuk mengukur capaian
indikator ini adalah survei atau penyebaran kuesioner kepada para
stakeholder. Selain itu, pengukuran persentase tingkat kepuasan
stakeholder terhadap penyelesaian Keppres tersebut dilakukan melalui
media website www.setkab.go.id yaitu dengan melakukan survei terhadap
pengakses Anjungan Layanan Mandiri (ALM) Sistem Informasi
Kepegawaian (SIMPEG). SIMPEG merupakan sistem yang dimiliki
Sekretariat Kabinet untuk mengelola dan menginformasikan sejauh mana
proses penyelesaian Keputusan Presiden mengenai pengangkatan dan
pemberhentian dalam jabatan pemerintahan, kepangkatan, pemberhentian
dan pensiun PNS golongan IV/c ke atas.
Pada tahap awal, survei dilakukan dengan memberikan pertanyaan
(questioner) yang berkaitan dengan tingkat kepuasan stakeholder
mengenai informasi yang disajikan dalam rangka penyelesaian Keppres
tentang kepangkatan, pemberhentian dan pensiun PNS, untuk kemudian
pada tahap selanjutnya akan ditambahkan tingkat kepuasan stakeholder
mengenai informasi yang disajikan dalam rangka penyelesaian Keppres
tentang pengangkatan dan pemberhentian dalam jabatan pemerintahan.
Penyempurnaan kuesioner survei tingkat kepuasaan akan terus
dikembangkan secara berkelanjutan, hal ini dilakukan guna mempertajam
hasil survei dan evaluasi pembenahan terhadap bisnis proses
penyelesaian Keppres tentang kepangkatan, pemberhentian dan pensiun,
yaitu dengan melakukan perubahan pertanyaan guna mengukur tingkat
kepuasan stakeholders, pengklasifikasian pengakses, kelengkapan isi
(konten) informasi dan kemudahan akses, serta kepuasan kecepatan
penyelesaian dan ketepatan datanya.
Metode penghitungan indikator tersebut adalah sebagai berikut:
x 100%
n = jumlah pertanyaan
(nilai kepuasan pada pertanyaan1 + nilai kepuasan pada pertanyaan2 + … )
n
RENSTRA SETKAB 2015—2019
53
BAB II
Berikut ini tabel rentang nilai pengukuran survei tingkat kepuasaan
yang dibagi menjadi 5 (lima) kategori:
Tabel 2.3 Rentang Nilai Pengukuran Survei Tingkat Kepuasaan
2.4.5 Sasaran V – Terwujudnya Peningkatan Layanan Sistem Informasi yang
Responsif dan Transparan
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Sekretariat Kabinet
memerlukan dukungan pemanfaatan Sistem Informasi dan Teknologi
Informasi (SI/TI) secara optimal dan berkesinambungan. Pemanfaatan sistem
informasi di lingkungan Sekretariat Kabinet pada umumnya masih berada
dalam tahap pendukung, artinya hanya mendukung pelaksanaan tugas dan
fungsi Sekretariat Kabinet dan hanya sebagian kecil yang memberikan fungsi
layanan kepada publik.
Sistem informasi di Sekretariat Kabinet dapat dikelompokkan
menjadi dua, yaitu:
1. Sistem informasi yang memberikan pelayanan langsung kepada
Stakeholders (front office), meliputi:
SIPUU;
SIMPEG (PNS Gol IV/c ke atas);
Sistem Informasi Sidang Kabinet (SISKAB);
Website Sekretariat Kabinet.
2. Sistem informasi yang mendukung kegiatan pelayanan maupun
administratif Sekretariat Kabinet (back office), meliputi:
No Rentang Nilai % Klasifikasi Penilaian
1 90%—100% Sangat Puas Sekali
2 81%—89% Sangat Puas
3 60%—80% Puas
4 31%—59% Kurang Puas
5 0%—30% Tidak Puas
RENSTRA SETKAB 2015—2019
54
BAB II
Sistem Informasi Persuratan (mail tracking system);
WMS;
Sistem Informasi Keuangan (SISKA);
Sistem Informasi Kepegawaian Internal (SIKENAL);
Sistem Informasi Perpustakaan;
Handkey Information System:
Sistem Pengadaan CPNS online:
Sistem Informasi Inventarisasi Barang Sekretariat Kabinet:
Sistem Informasi Perjalanan Dinas;
E-Lakip.
Guna mewujudkan sasaran ini, seperti yang diamanatkan dalam
Grand Design Sistem Informasi Sekretariat Kabinet, perlu didukung dengan
peningkatan kualitas layanan informasi melalui kebijakan peningkatan
kualitas layanan infrastruktur, optimalisasi pemanfaatan data dan informasi,
pengembangan back office, penyempurnaan manajemen dan tata kelola
teknologi informasi, dan pengembangan sistem informasi terintegrasi.
Aksesibilitas stakeholders terhadap informasi yang dihasilkan oleh
Sekretariat Kabinet selama beberapa tahun terakhir telah mengalami
peningkatan yang cukup signifikan yang didukung oleh terbentuknya Pusat
Layanan Informasi dan Pengaduan Masyarakat melalui penerbitan Keputusan
Sekretaris Kabinet Nomor 4/RB Tahun 2011 tentang Pejabat Pengelola
Informasi dan Dokumentasi (PPID) di lingkungan Sekretariat Kabinet, dan
penyediaan media untuk menampung pengaduan secara online (melalui
website Sekretariat Kabinet).
Dalam rangka peningkatan kualitas aksesibilitas tersebut perlu
segera dilakukan langkah-langkah berikut:
Melengkapi informasi yang tersimpan dalam database Sekretariat Kabinet
dengan data-data yang akurat dan terkini (up to date);
Terkait dengan transparansi, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 14
Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, dokumen yang
tersimpan pada database Sekretariat Kabinet perlu dilengkapi dengan
informasi yang lebih detil agar otentitas dokumen yang ditampilkan dapat
dipertanggungjawabkan dan sesuai dengan bentuk aslinya;
Mengembangkan sistem informasi sesuai dengan kebutuhan stakeholders
dan kemajuan teknologi informasi;
RENSTRA SETKAB 2015—2019
55
BAB II
Memberikan pelayanan kepada publik melalui internet yang dapat diakses
selama 24 jam sehari dan 7 hari dalam seminggu (non stop).
Meningkatkan kerjasama dengan stakeholders terkait yang didasarkan
pada Memorandum of Understanding (MoU).
Mengoptimalkan peran pejabat PPID dan media untuk menampung
pengaduan secara online.
Indikator yang digunakan untuk mengukur sasaran tersebut adalah
sebagai berikut:
1. Jumlah pengakses layanan data dan informasi Sekretariat Kabinet
Guna mendukung Sekretariat Kabinet dalam menjalankan
fungsinya untuk mendukung keterbukaan informasi publik, sejumlah
informasi penyelenggaraan pemerintahan dapat diakses dan diunduh
melalui website Sekretariat Kabinet. Dalam hal ini, data atau informasi
yang diperoleh melalui website www.setkab.go.id merupakan output dari
unit-unit kerja di lingkungan Sekretariat Kabinet, yang kemudian diteruskan
ke Pusat Data dan Informasi untuk diupload ke website Sekretariat
Kabinet.
Data dan/atau informasi yang dimaksud merupakan berita tentang
kegiatan pemerintahan yang berhasil diliput oleh Sekretariat Kabinet,
misalnya berita hasil sidang kabinet, kegiatan Sekretaris Kabinet serta
informasi lainnya yang dimiliki oleh Sekretariat Kabinet yang telah
ditetapkan menjadi informasi publik. Disamping berita, data dan/atau
informasi juga diperoleh dari artikel-artikel yang diperoleh dari hasil analisis
unit-unit teknis di lingkungan Sekretariat Kabinet yang telah ditetapkan
menjadi informasi publik untuk dipublikasikan di website Setkab. Selain itu
terdapat pula data tentang Peraturan Perundang-undangan, kepegawaian
yang merupakan data atau informasi tentang pegawai negeri sipil
golongan IV/c keatas yang kenaikan pangkat atau pensiun-nya telah atau
sedang dalam proses oleh Sekretariat Kabinet, dan hasil Sidang Kabinet.
Jumlah pengakses merupakan salah satu indikator bahwa
informasi yang disajikan memang diperlukan oleh pengakses. Melalui
penyajian data/informasi yang lengkap dan informatif, diharapkan dapat
meningkatkan jumlah pengakses website Sekretariat Kabinet. Satuan
“pengakses” digunakan karena dimungkinkan seseorang mengakses
informasi yang sama lebih dari satu kali.
RENSTRA SETKAB 2015—2019
56
BAB II
Salah satu hasil pengembangan dan penyempurnaan website di
tahun-tahun sebelumnya adalah adanya sistem pencatatan jumlah
pengakses secara terinci. Penghitungan realisasi jumlah pengakses
diperoleh berdasarkan sistem penghitungan yang telah dibuat secara
otomatis oleh aplikasi sistem tersebut.
2. Jumlah pen-download layanan data/informasi Sekretariat Kabinet
Banyaknya orang yang mengakses informasi di website Sekretariat
Kabinet belum lengkap apabila ingin dijadikan sebagai gambaran atau
ukuran dalam mengukur manfaat layanan data/informasi yang dihasilkan
oleh Sekretariat Kabinet. Oleh sebab itu, sebagai tolak ukur lain dalam
pengukuran kinerja maka digunakan ukuran pen-download informasi dari
website, khususnya peraturan perundang-undangan.
3. Tingkat kepuasan pengakses terhadap layanan website Sekretariat
Kabinet
Terkait pemenuhan kebutuhan informasi masyarakat, Sekretariat
Kabinet sejak tahun 2011 telah melakukan survei untuk mengukur tingkat
kepuasan pengunjung website. Survei ini mencakup tingkat aksesibilitas
situs, kemudahan men-download informasi, kemanfaatan situs, pendapat
tentang tampilan dan konten website, serta kepuasan pengunjung secara
umum terhadap website Sekretariat Kabinet.
Metode penghitungan indikator tersebut adalah sebagai berikut:
4. Persentase keberlanjutan pelayanan (continuity of service)
Indikator sasaran kelima yang keempat adalah persentase
keberlanjutan pelayanan (continuity of service) atas akses situs website
www.setkab.go.id.
Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan orang/publik tertarik
mengakses suatu website, diantaranya memiliki tampilan website dan
content yang menarik. Sekretariat Kabinet selalu melakukan
penyempurnaan tampilan website dan up date content, agar tampilan lebih
menarik dan berita yang disampaikan aktual dan terpercaya. Perubahan
tampilan dan content telah dilakukan beberapa kali,dengan memenuhi
x 100%
n = jumlah pertanyaan
(nilai kepuasan pada pertanyaan1 + nilai kepuasan pada pertanyaan2 + … )
n
RENSTRA SETKAB 2015—2019
57
BAB II
kebutuhan instansi dan stakeholders. Penyempurnaan desain website
tersebut dilakukan bekerjasama dengan stakeholders terkait.
Selain itu keberlangsungan layanan yang diberikan dalam
mengakses informasi dari website juga merupakan salah satu faktor
penunjang daya tarik dari suatu website. Oleh karena itu, Sekretariat
Kabinet terus mengupayakan untuk menyuplai listrik dan berbagai
perangkat pendukung lainnnya sehingga layanan dapat dilakukan selama
24 (dua puluh empat) jam per hari dan 7 (tujuh) hari per minggu.
SEKRETARIAT KABINET
RENSTRA SETKAB 2015—2019
BAB. III ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA REGULASI DAN KERANGKA KELEMBAGAAN 3.1. Arah Kebijakan dan Strategi Nasional
Tema RPJMN 2015—2019 adalah “Pembangunan yang kuat, inklusif, dan
berkelanjutan”. RPJMN 2015—2019 merupakan tahap ketiga dari Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005—2025 dengan amanat
memantapkan pembangunan secara menyeluruh di berbagai bidang dengan
menekankan pencapaian daya saing kompetitif perekonomian berlandaskan
keunggulan SDA dan SDM berkualitas, serta kemampuan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi (IPTEK) yang terus meningkat, dalam rangka pencapaian visi
pembangunan 2015—2019 “Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri, dan
Berkepribadian berlandaskan Gotong-royong”.
Berdasarkan RPJMN 2015—2019, terdapat 6 (enam) Agenda Pembangunan,
yaitu:
1. Agenda Pembangunan Ekonomi;
2. Agenda Pembangunan Pelestarian Sumberdaya Alam, Lingkungan Hidup dan
Pengelolaan Bencana;
3. Agenda Pembangunan Politik, Hukum, Pertahanan, dan Keamanan
4. Agenda Pembangunan Kesejahteraan Rakyat;
5. Agenda Pembangunan Wilayah; dan
6. Agenda Pembangunan Kelautan.
Sebagai lembaga pendukung Presiden, Sekretariat Kabinet merupakan
instansi pemerintah yang mempunyai tugas antara lain memberikan dukungan staf,
administrasi, teknis dan pemikiran kepada Presiden selaku Kepala Pemerintahan.
Sekretariat Kabinet turut mendukung mensukseskan kebijakan 6 (enam) agenda
pembangunan nasional dimaksud, melalui manajemen kabinet yang efektif.
3.2. Arah Kebijakan dan Strategi Sekretariat Kabinet
Arah kebijakan dan strategi Sekretariat Kabinet memuat langkah-langkah
berupa program-program indikatif yang memiliki dampak besar terhadap pencapaian
visi, misi, tujuan, dan sasaran strategis Sekretariat Kabinet. Masing-masing program
tersebut mencakup kegiatan-kegiatan sebagai upaya pencapaian visi, misi, tujuan
dan sasaran strategis dalam jangka menengah 2015—2019 sesuai bidang yang
menjadi tugas pokok dan fungsi Sekretariat Kabinet. Arah kebijakan Sekretariat
RENSTRA SETKAB 2015—2019
59
BAB III
Kabinet ini dimaksudkan untuk mencapai tujuan dan sasaran strategis Sekretariat
Kabinet sebagai bagian dari sasaran strategis nasional yang telah ditetapkan dalam
RPJM 2015—2019. Sesuai dengan Perpres Nomor 82 Tahun 2010 tentang
Sekretariat Kabinet, maka arah kebijakan Sekretariat Kabinet selama 5 (lima) tahun
ke depan adalah ”memberikan dukungan teknis, administrasi, dan pemikiran
kepada Presiden secara optimal.”
Sebagai bagian dari melaksanakan tugas yang diberikan sesuai Peraturan
Presiden Nomor 82 Tahun 2010, maka peningkatan kinerja dalam pemberian
dukungan kebijakan dan program Pemerintah kepada Presiden perlu terus
diupayakan. Outcome dan output yang dihasilkan dari pelaksanaan program dan
kegiatan ditingkatkan sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Langkah-langkah
tersebut dilakukan melalui pembenahan dan peningkatan dari sisi manajemen dan
organisasi, sarana dan prasarana sumberdaya pendukungnya. Untuk mendukung
arah kebijakan Sekretariat Kabinet dan melaksanakan misi Sekretariat Kabinet
2015—2019 dalam mencapai visi yang telah ditetapkan, maka strategi Sekretariat
Kabinet dalam jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan difokuskan kepada penguatan
kualitas 6 (enam) aspek yang terkait dengan manajemen organisasi, sebagai berikut:
1. Strategi meningkatkan SDM yang profesional dan berkualitas.
2. Strategi meningkatkan kelembagaan dan ketatalaksanaan yang efektif.
3. Strategi meningkatkan pemanfaatan sistem informasi menuju penyelenggaraan
e-government.
4. Strategi meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan.
5. Strategi meningkatkan kualitas efektivitas pengelolaan sarana dan prasarana.
6. Strategi meningkatkan kualitas pengawasan internal.
Selanjutnya Strategi Sekretariat Kabinet dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Strategi meningkatkan SDM yang profesional dan berkualitas.
Dalam periode 5 (lima) tahun ke depan, akan disusun perencanaan pendidikan
dan latihan untuk lebih meningkatkan kualitas SDM yang profesional dan handal,
berdasarkan hasil assesment kebutuhan pendidikan dan latihan yang telah
dilakukan. Seiring dengan itu, evaluasi terhadap kompetensi seluruh jabatan
struktural dan non struktural akan terus dilakukan, termasuk melakukan reposisi
SDM berdasarkan kompetensi yang telah ditingkatkan melalui pendidikan dan
latihan yang diselenggarakan.
Pelaksanaan diklat selama 5 (lima) tahun ke depan dimonitor dan dievaluasi
secara seksama. Pengembangan kompetensi SDM juga dilakukan dalam bentuk
RENSTRA SETKAB 2015—2019
60
BAB III
penjajakan dan pengikatan kerja sama dengan lembaga-lembaga dalam dan luar
negeri. Program kerja sama terus dikembangkan dari waktu ke waktu.
2. Strategi mewujudkan kelembagaan dan ketatalaksanaan yang efektif.
Mengawali periode 5 (lima) tahun kedepan, dilakukan evaluasi terhadap tugas,
fungsi dan struktur organisasi, dengan mengidentifikasi kondisi existing
organisasi dibandingkan dengan tugas dan fungsi yang diharapkan, kemudian
dianalisis untuk merumuskan gap. Dari hasil analisis tersebut dirumuskan
kebutuhan penataan tugas, fungsi dan struktur organisasi.
Selanjutnya kelembagaan sesuai hasil evaluasi sudah terbangun dan dilengkapi
dengan sarana prasarana kerja yang dibutuhkan. Kelembagaan sebagai hasil
evaluasi tersebut perlu di reevaluasi dari waktu ke waktu terutama selama paruh
kedua periode 5 (lima) tahun.
Seiring dengan pelaksanaan hasil evaluasi kelembagaan di atas, dilakukan
penyempurnaan prosedur kerja, dengan melakukan evaluasi prosedur kerja yang
ada. Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, dilakukan penambahan dan
penyempurnaan prosedur kerja dalam rangka pemberian dukungan kebijakan
yang menjadi acuan bagi pelaksanaan kerja. Penetapan prosedur kerja dengan
Perseskab segera diikuti dengan rinciannya yang selanjutnya dari waktu ke
waktu direevaluasi dan disesuaikan dengan kebutuhan.
Seiring dengan evaluasi kelembagaan di atas, dilakukan penjajakan kerja sama
peningkatan kualitas prosedur kerja dengan lembaga-lembaga yang terkait
dengan tugas dan fungsi Sekretariat Kabinet di bidang persidangan kabinet,
pemantauan kebijakan pemerintah, penyusunan peraturan perundang-undangan,
dan kepegawaian. Pada tahun selanjutnya diikuti dengan pengikatan kerja sama
atau penetapan prosedur kerja bersama, dan pembangunan sarana prasarana
pendukung prosedur kerja. Monitoring dan evaluasi yang ketat terhadap setiap
tahapan kerjasama perlu dilakukan dari waktu ke waktu.
3. Strategi meningkatkan pemanfaatan sistem informasi menuju penyelenggaraan
e-government.
Peningkatan sarana dan prasarana diarahkan untuk meningkatkan kualitas
sistem informatika, guna memberikan dukungan teknis, administrasi, dan
pemikiran kepada Presiden melalui penyelenggaraan e-government.
Sebagai langkah awal perlu dilakukan assesment/audit untuk menilai kondisi
existing sistem informasi dalam rangka menentukan posisi sistem informasi
Sekretariat Kabinet, dikaitkan dengan kebijakan dan strategi nasional dalam
pengembangan e-government.
RENSTRA SETKAB 2015—2019
61
BAB III
Dengan mengetahui posisi sistem informasi Sekretariat Kabinet tersebut, langkah
berikutnya dilanjutkan dengan menindaklanjuti hasil audit, dengan mengacu
design yang sudah ada melalui pengembangan aplikasi, hardware, network, dan
manajemen teknologi informasi, termasuk pengembangan SDM yang terbagi
dalam tahapan program (road map) per tahun untuk kurun waktu 5 (lima) tahun.
4. Strategi meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan.
Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, menyatakan
lima prinsip dasar pengelolaan keuangan negara yang menjadi fokus perhatian
utama, yaitu (1) akuntabilitas berorientasi pada hasil, sehingga muncul kerangka
kerja baru dengan nama “Anggaran Berbasis Kinerja (Performance-Based
Budgeting)”; (2) keterbukaan dalam pengelolaan keuangan negara; (3)
profesionalitas; (4) proporsionalitas; dan (5) pemeriksaan keuangan oleh badan
pemeriksa yang bebas dan mandiri.
Sesuai dengan prinsip-prinsip tersebut maka realisasi anggaran yang
dilaksanakan masing-masing unit kerja harus berorientasi terhadap hasil dan
sesuai dengan peraturan serta ketentuan terkait dengan keuangan negara.
5. Strategi meningkatkan kualitas efektivitas pengelolaan sarana dan prasarana.
Pengelolaan sarana dan prasarana perlu ditingkatkan untuk mendukung kualitas
kerja organisasi. Diharapkan dengan adanya sarana dan prasarana yang
memadai maka output masing-masing unit kerja dapat dicapai secara optimal.
Dalam melakukan pengelolaan sarana dan prasarana tersebut tetap mengacu
pada ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang
Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah, antara lain, pengguna barang milik
negara dalam hal ini Sekretariat Kabinet bertanggung jawab dalam
melaksanakan pengelolaan barang milik negara sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Selain itu, Sekretariat Kabinet dalam
menggunakan barang milik negara ditujukan untuk kepentingan penyelenggaraan
tugas pokok dan fungsinya, termasuk melakukan pengawasan dan pengendalian
atas penggunaan barang milik negara.
6. Strategi meningkatkan kualitas pengawasan internal yang optimal.
Dalam rangka meyakinkan bahwa tujuan organisasi akan dapat dicapai secara
efektif dan efisien serta untuk meningkatkan akuntabilitas kinerja Sekretariat
Kabinet, pengawasan internal mempunyai peranan yang sangat penting, sebagai
early warning bagi pelaksanaan tugas dan fungsi Sekretariat Kabinet. Dengan
adanya pengawasan internal yang efektif diharapkan kinerja Sekretariat Kabinet
RENSTRA SETKAB 2015—2019
62
BAB III
dapat berjalan sesuai dengan prinsip-prinsip tata kelola kepemerintahan yang
baik (Good Governance).
Untuk mewujudkan strategi tersebut, dalam 5 (lima) tahun kedepan perlu
dilakukan penguatan pengawasan internal melalui kegiatan-kegiatan sebagai
berikut:
a. Penguatan kelembagaan inspektorat melalui pemenuhan jumlah kebutuhan
auditor dengan pembentukan Jabatan Fungsional Auditor yang berasal dari
PNS Sekretariat Kabinet dan melakukan peningkatan kompetensi Auditor
melalui Pendidikan Profesional Berkelanjutan (PPL) sesuai dengan standar
profesi Auditor Intern Pemerintah.
b. Melakukan audit berbasis resiko (Risk Based Audit).
c. Mendorong implementasi SPIP di lingkungan Sekretariat Kabinet melalui
berbagai kegiatan pengawasan dalam rangka mengawal tercapainya tujuan
Sekretariat Kabinet secara efektif dan efisien.
d. Mendorong terwujudnya peningkatan kualitas tata kelola pemerintahan yang
baik (Good Governance) di lingkungan Sekretariat Kabinet.
e. Mendorong imlementasi agenda Reformasi Birokrasi di lingkungan Sekretariat
Kabinet dengan mengacu kepada Grand Design Reformasi Birokrasi
Nasional.
f. Mendorong peningkatan kualitas akuntabilitas keuangan negara dan
akuntabilitas kinerja Sekretariat Kabinet.
3.3. Kerangka Regulasi
Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2010 tentang Sekretariat
Kabinet, Sekretariat Kabinet mempunyai tugas memberikan dukungan teknis,
administrasi, dan pemikiran kepada Presiden. Pemberian dukungan teknis,
administrasi, dan pemikiran tersebut meliputi manajemen kabinet di bidang
administrasi aparatur, pemantauan, perencanaan, dan pelaksanaan kebijakan
Pemerintah di bidang politik, hukum, keamanan, perekonomian, dan kesejahteraan
rakyat, penyiapan penyelesaian RPerpres, RKeppres, dan RInpres, serta
manajemen persidangan kabinet.
Dalam memberikan dukungan administratif di bidang manajemen administrasi
aparatur, Sekretariat Kabinet mengacu kepada peraturan perundang-undangan di
bidang kepegawaian. Namun demikian perlu adanya peningkatan koordinasi dan
kerja sama diantara instansi pemerintah yang merupakan stakeholders Sekretariat
Kabinet.
RENSTRA SETKAB 2015—2019
63
BAB III
Terkait dengan pemantauan yang dilakukan oleh Sekretariat Kabinet atas
pelaksanaan kebijakan pemerintah, sangat penting dalam pelaksanaan manajemen
kabinet. Dari pemantauan tersebut, dapat diketahui konsistensi antara perencanaan
dan implementasi atas kebijakan yang telah ditetapkan. Selain itu, pemantauan juga
dilakukan dalam rangka menyiapkan rekomendasi atas kebijakan yang akan
ditetapkan, termasuk dalam rangka debottlenecking atas persoalan atau kendala
atas pelaksanaan kebijakan.
Penyelenggaraan pemantauan atas rencana dan pelaksanaan kebijakan di
bidang politik, hukum, keamanan, perekonomian, dan kesejahteraan rakyat, selama
ini belum didukung oleh suatu regulasi yang berlaku bagi seluruh stakeholders.
Mengingat pentingnya pelaksanaan pemantauan untuk mendukung efektifitas
penyelenggaraan pemerintahan tersebut di atas, perlu mengatur pelaksanaan
pemantauan.
Pelaksanaan dukungan dalam penyiapan peraturan perundang-undangan,
mengacu kepada Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan dan Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2014
tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan.
Dengan telah adanya regulasi untuk penyusunan, penyiapan dan
penyelesaian peraturan perundang-undangan tersebut, diharapkan penyiapan dan
penyelesaian RPerpres, RKeppres dan RInpres dapat lebih efektif dan efisien.
Namun demikian, perlu penguatan secara internal di lingkungan Sekretariat Kabinet
melalui penyusunan beberapa hal diantaranya SOP mengenai pemantauan dan
penyiapan rekomendasi kebijakan dalam bentuk PUU.
Hal lain yang perlu dilakukan adalah meningkatkan koordinasi dan kerja
sama dengan stakeholders terkait. Sebagai contoh pada saat ini telah ada MoU
antara Sekretariat Kabinet dengan Kementerian Hukum dan HAM dan Kementerian
Sekretariat Negara, dalam proses harmonisasi dan pengundangan peraturan
perundang-undangan.
Selanjutnya dalam penyelenggaraan dukungan persidangan kabinet, saat ini
telah ada Keputusan Presiden Nomor 172 Tahun 1967 tentang Tata Persidangan
Kabinet Ampera, dan Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2004 tentang Pengambilan
Kebijakan di Tingkat Kementerian Negara dan Lembaga Pemerintah Non
Departemen. Secara umum, penyelenggaraan dukungan manajeman persidangan
kabinet sudah memadai. Namun demikian guna meningkatkan kualitas pelayanan
manajemen persidangan kabinet, terhadap peraturan perundang-undangan yang
RENSTRA SETKAB 2015—2019
64
BAB III
telah ada tersebut perlu dievaluasi, agar penyelenggaraan sidang kabinet dapat lebih
efektif dan efisien. Termasuk dalam mendukung penyelenggaraan persidangan
kabinet melalui pemanfaatan teknologi informatika dengan tetap memperhatikan
aspek keamanan.
Selain itu, guna meningkatkan efektifitas dan efisiensi penyelenggaraan
persidangan kabinet, perlu adanya peningkatan koordinasi dan kerja sama antara
Sekretariat Kabinet dengan stakeholders terkait.
Selain regulasi yang bersifat eksternal tersebut, sebagai lembaga yang
bersifat supporting unit, Sekretariat Kabinet juga memerlukan pengaturan mengenai
bisnis proses yang efektif untuk memberikan dukungan teknis, adminstratif, dan
pemikiran kepada Presiden.
Sejalan dengan hal tersebut, untuk memperkuat dan meningkatkan efektifitas
dan pelayanan dukungan teknis dan administratif kepada Presiden hal yang perlu
dilakukan adalah menyempurnakan SP/SOP yang berkaitan dengan bisnis proses
pemberian dukungan teknis dan adminstratif. Dalam menjalankan tugas dan
fungsinya selama ini, Sekretariat Kabinet telah mempunyai SP/SOP yang menjadi
dasar pelaksanaan dukungan teknis dan administratif kepada Presiden. Namun
demikian masih ada beberapa tugas dan fungsi yang belum diatur dalam SP/SOP.
Pelaksanaan tugas dan fungsi tersebut selama ini sebetulnya telah dilakukan dengan
standar-standar tertentu tetapi belum diatur dalam SP/SOP tertulis. Sehubungan
dengan persoalan-persoalan tersebut, hal yang mendesak untuk dilakukan
Sekretariat Kabinet berkaitan dengan kerangka regulasi adalah melaksanakan
review atas SP/SOP yang ada. Hal ini diperlukan agar pelaksanaan tugas dan fungsi
dapat lebih efektif sesuai dengan arah kebijakan bagi Presiden.
3.4. Kerangka Kelembagaan
Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2010 tentang Sekretariat
Kabinet dan Peraturan Sekretaris Kabinet Nomor 1 Tahun 2011 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Sekretariat Kabinet serta Peraturan Sekretaris Kabinet Nomor 4
Tahun 2012 tentang Perubahan atas Peraturan Sekretaris Kabinet Nomor 1 Tahun
2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Kabinet, berikut ini adalah
Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Sekretariat Kabinet.
1. Kedudukan
Sekretariat Kabinet merupakan lembaga pemerintah yang dipimpin oleh
Sekretaris Kabinet, berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab langsung
kepada Presiden.
RENSTRA SETKAB 2015—2019
65
BAB III
2. Tugas
Secara garis besar, Sekretariat Kabinet bertugas memberikan dukungan
staf, administrasi, teknis dan pemikiran kepada Presiden selaku Kepala
Pemerintahan.
3. Fungsi
Pelaksanaan tugas tersebut didukung oleh fungsi yang diselenggarakan
oleh Sekretariat Kabinet yang meliputi:
a. Penyelenggaraan pengelolaan dan pengendalian manajemen kabinet;
b. Perumusan dan penyampaian analisis atas rencana kebijakan dan program
pemerintah di bidang politik, hukum dan keamanan, perekonomian, dan
kesejahteraan rakyat;
c. Penyiapan persetujuan prakarsa, penyusunan dan penyampaian
Rancangan Peraturan Presiden, Keputusan Presiden dan Instruksi
Presiden, serta penyiapan pendapat atau pandangan hukum kepada
Presiden dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan di bidang politik,
hukum dan keamanan, perekonomian, dan kesejahteraan rakyat;
d. Pemantauan dan evaluasi serta penyampaian analisis atas pelaksanaan
kebijakan dan program pemerintah di bidang politik, hukum dan keamanan,
perekonomian, dan kesejahteraan rakyat;
e. Penyiapan, pengadministrasian, penyelenggaraan dan pengelolaan sidang-
sidang kabinet, maupun rapat atau pertemuan yang dipimpin dan/atau
dihadiri oleh Presiden dan/atau Wakil Presiden, serta penyampaian,
publikasi dan pengoordinasian tindak lanjut hasil sidang, rapat atau
pertemuan tersebut;
f. Penyelenggaraan hubungan kemasyarakatan, kelembagaan dan protokoler
berkaitan dengan kegiatan kabinet;
g. Penyiapan, penyelenggaraan dan pengadministrasian dalam pengangkatan
dan pemberhentian dalam dan dari jabatan negeri, jabatan pemerintahan
dan jabatan lainnya, serta kepangkatan dan pensiun pejabat dan pegawai
negeri sipil yang wewenang penetapannya berada di tangan Presiden, dan
pengangkatan, pemindahan serta pemberhentian dalam dan dari jabatan
atau pangkat pegawai negeri sipil di lingkungan Sekretariat Kabinet;
h. Penyelenggaraan pelayanan dan dukungan administrasi, perencanaan,
keuangan, pendidikan, pelatihan dan pengelolaan barang milik
RENSTRA SETKAB 2015—2019
66
BAB III
negara/keuangan negara yang menjadi tanggung jawab Sekretariat Kabinet
serta penyediaan sarana dan prasarana dan administrasi umum lainnya di
lingkungan Sekretariat Kabinet;
i. Pengumpulan, pengolahan, dan penyelenggaraan pelayanan dukungan
data dan informasi, penyediaan sarana dan prasarana pengembangan
teknologi informasi bagi kelancaran pelaksanaan tugas di lingkungan
Sekretariat Kabinet;
j. Pengoordinasian pelaksanaan tugas Staf Khusus Presiden dan Staf
Khusus Wakil Presiden;
k. Koordinasi dengan Kementerian Sekretariat Negara dalam rangka
pemberian dukungan staf, teknis dan administrasi untuk pelaksanaan
tugas-tugas Presiden dan Wakil Presiden;
l. Penyelenggaraan dukungan bagi kelancaran pelaksanaan tugas Presiden
dan Wakil Presiden dalam bidang-bidang tertentu sesuai dengan arahan
Presiden dan Wakil Presiden; dan
m. Pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Sekretariat Kabinet.
4. Struktur Organisasi
Struktur organisasi Sekretariat Kabinet mengintegrasikan antara fungsi
perancangan perundang-undangan dengan fungsi pemantauan pelaksanaan
kebijakan/program pemerintah serta pembagian bidang melalui pendekatan
sektoral, yaitu bidang politik, hukum dan keamanan, bidang perekonomian dan
bidang kesejahteraan rakyat. Pembagian menjadi tiga bidang ini diharapkan agar
pelaksanaan tugas dan fungsi sebagai pengelola manajemen kabinet
berlangsung secara efektif. Selengkapnya struktur organisasi Sekretariat Kabinet
terdiri dari:
a. Wakil Sekretaris Kabinet
Wakil Sekretaris Kabinet mempunyai tugas membantu Sekretaris
Kabinet dalam memimpin pelaksanaan tugas dan fungsi Sekretariat Kabinet.
b. Deputi Bidang Politik, Hukum dan Keamanan
Deputi Bidang Politik, Hukum dan Keamanan mempunyai tugas
membantu Sekretaris Kabinet dalam menyelenggarakan dukungan staf,
administrasi, dan pemikiran dalam perumusan dan penyampaian analisis atas
rencana kebijakan dan program pemerintah, penyiapan dan persetujuan
prakarsa, penyusunan dan penyampaian Rancangan Peraturan Presiden,
Keputusan Presiden dan Instruksi Presiden, dan penyiapan pendapat atau
pandangan kepada Presiden dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan,
RENSTRA SETKAB 2015—2019
67
BAB III
serta pemantauan dan evaluasi serta analisis atas pelaksanaan kebijakan
dan program pemerintah di bidang politik, hukum, dan keamanan.
c. Deputi Bidang Perekonomian
Deputi Bidang Perekonomian mempunyai tugas membantu
Sekretaris Kabinet dalam menyelenggarakan dukungan staf, administrasi,
dan pemikiran dalam perumusan dan penyampaian analisis atas rencana
kebijakan dan program pemerintah, penyiapan dan persetujuan prakarsa,
penyusunan dan penyampaian Rancangan Peraturan Presiden, Keputusan
Presiden dan Instruksi Presiden, dan penyiapan pendapat atau pandangan
kepada Presiden dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan, serta
pemantauan dan evaluasi serta analisis atas pelaksanaan kebijakan dan
program pemerintah di bidang perekonomian.
d. Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat
Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat mempunyai tugas membantu
Sekretaris Kabinet dalam menyelenggarakan dukungan staf, administrasi,
dan pemikiran dalam perumusan dan penyampaian analisis atas rencana
kebijakan dan program pemerintah, penyiapan dan persetujuan prakarsa,
penyusunan dan penyampaian Rancangan Peraturan Presiden, Keputusan
Presiden dan Instruksi Presiden, dan penyiapan pendapat atau pandangan
kepada Presiden dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan, serta
pemantauan dan evaluasi serta analisis atas pelaksanaan kebijakan dan
program pemerintah di bidang kesejahteraan rakyat.
e. Deputi Bidang Persidangan Kabinet
Deputi Bidang Persidangan Kabinet mempunyai tugas membantu
Sekretaris Kabinet dalam penyelenggaraan, pengadministrasian dan
pengelolaan sidang-sidang kabinet maupun rapat atau pertemuan yang
dipimpin atau dihadiri oleh Presiden dan/atau Wakil Presiden serta
penyampaian publikasi dan pengoordinasian tindak lanjut hasil sidang, rapat
atau pertemuan tersebut, dan pengumpulan, pengolahan dan pelayanan
informasi dan hubungan kemasyarakatan serta kelembagaan dan protokol
yang terkait dengan kegiatan kabinet.
f. Deputi Bidang Administrasi
Deputi Bidang Administrasi mempunyai tugas membantu Sekretaris
Kabinet dalam penyelenggaraan dan pengadministrasian pengangkatan dan
pemberhentian dalam dan dari jabatan negeri, jabatan pemerintahan, dan
jabatan lainnya, serta kepangkatan dan pensiun pejabat dan pegawai negeri
RENSTRA SETKAB 2015—2019
68
BAB III
sipil yang wewenang penetapannya berada di tangan Presiden, dan
pengangkatan, pemindahan serta pemberhentian dalam dan dari jabatan
atau pangkat pegawai negeri sipil di lingkungan Sekretariat Kabinet,
penyelenggaraan pelayanan dan dukungan administrasi, ketatausahaan
pimpinan, perencanaan, keuangan, pendidikan, pelatihan dan pengelolaan
barang milik negara/keuangan negara yang menjadi tanggung jawab
Sekretariat Kabinet, penyediaan sarana dan prasarana dan administrasi
umum lainnya di lingkungan Sekretariat Kabinet serta pemberian dukungan
staf, administrasi dan keuangan kepada Staf Khusus Presiden dan Staf
Khusus Wakil Presiden.
g. Staf Ahli Sekretaris Kabinet
Staf Ahli Sekretaris Kabinet mempunyai tugas membantu Sekretaris
Kabinet dalam melaksanakan pengkajian dan penyampaian hasil pemikiran
serta saran dalam bidang tertentu berdasarkan keahliannya baik atas
permintaan Sekretaris Kabinet maupun atas prakarsa sendiri. Staf Ahli
Sekretaris Kabinet terdiri dari:
1) Staf Ahli Bidang Hukum dan Hubungan Internasional mempunyai tugas
membantu Sekretaris Kabinet dalam melaksanakan pengkajian dan
penyampaian hasil pemikiran serta saran di bidang hukum dan hubungan
internasional.
2) Staf Ahli Bidang Tata Ruang dan Wilayah Perbatasan mempunyai tugas
membantu Sekretaris Kabinet dalam melaksanakan pengkajian dan
penyampaian hasil pemikiran serta saran di bidang tata ruang dan
wilayah perbatasan.
3) Staf Ahli Bidang Riset, Teknologi, Komunikasi dan Informasi mempunyai
tugas membantu Sekretaris Kabinet dalam melaksanakan pengkajian dan
penyampaian hasil pemikiran serta saran di bidang riset, teknologi,
komunikasi dan informasi.
h. Staf Khusus Sekretaris Kabinet
Berdasarkan pasal 336 Peraturan Sekretaris Kabinet Nomor 1 Tahun
2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Kabinet disebutkan
bahwa:
1) Dalam melaksanakan tugas-tugas yang bersifat khusus, Sekretaris
Kabinet dibantu oleh paling banyak tiga orang Staf Khusus.
2) Staf Khusus Sekretaris Kabinet bertanggung jawab kepada Sekretaris
Kabinet.
RENSTRA SETKAB 2015—2019
69
BAB III
i. Inspektorat
Inspektorat mempunyai tugas melaksanakan pengawasan terhadap
pelaksanaan tugas di lingkungan Sekretariat Kabinet.
j. Pusat Data dan Informasi
Pusat Data dan Informasi mempunyai tugas menyelenggarakan
pengelolaan data dan sistem informasi, pengembangan dan penerapan
sistem informasi manajemen, pengembangan, pemeliharaan dan
pengamanan infrastruktur, penyebarluasan data dan informasi,
pembinaan pemanfaatan sistem informasi dan teknologi informasi di
lingkungan Sekretariat Kabinet, penatausahaan Pusat Data dan Informasi,
serta dukungan pelayanan teknis dan administrasi pengelolaan arsip,
dokumentasi dan perpustakaan di lingkungan Sekretariat Kabinet.
Struktur kelembagaan Sekretariat Kabinet sebagaimana tersebut di
atas telah berjalan dengan baik sejak tahun 2010, namun demikian tidak
menutup kemungkinan dilakukan perubahan yang tentunya didahului
dengan evaluasi secara komprehensif, dengan memperhatikan kebutuhan
saat ini serta berpedoman kepada kerangka RB dan agenda pembangunan
jangka menengah nasional 2015—2019. Dengan harapan, peran
Sekretariat Kabinet semakin optimal dalam memberi dukungan tugas
Presiden dalam penyelenggaran pemerintahan.
RENSTRA SETKAB 2015—2019
BAB. IV TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN 4.1. Target Kinerja
Tugas Sekretariat Kabinet sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan
Presiden Nomor 82 Tahun 2010 tentang Sekretariat Kabinet adalah memberikan
dukungan staf, administrasi, teknis dan pemikiran kepada Presiden selaku Kepala
Pemerintahan. Untuk memberikan gambaran menyeluruh mengenai peranan dan
fungsi serta konsistensi kinerja Sekretariat Kabinet selama 5 (lima) tahun kedepan,
ditetapkanlah visi Sekretariat Kabinet, yaitu menjadi Sekretariat Kabinet yang
profesional dan handal dalam mendukung Presiden dalam menjalankan kekuasaan
pemerintahan. Visi tersebut kemudian dijabarkan kedalam misi, tujuan dan sasaran
strategis Sekretariat Kabinet.
Untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi diperlukan arah kebijakan dan
strategi yang memuat langkah-langkah berupa program-program indikatif untuk
memecahkan permasalahan yang penting dan mendesak untuk segera dilaksanakan
dalam kurun waktu tertentu.
Program merupakan instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan
yang dilaksanakan oleh K/L untuk mencapai sasaran dan tujuan serta memperoleh
alokasi anggaran, dan/atau kegiatan masyarakat yang dikoordinasikan oleh K/L.
Sedangkan kegiatan didefinisikan sebagai bagian dari program yang dilaksanakan
oleh satuan kerja setingkat Eselon II yang terdiri dari sekumpulan tindakan
pengerahan sumberdaya baik yang berupa personil (SDM), barang modal termasuk
peralatan dan teknologi, dana, dan/atau kombinasi dari beberapa atau semua jenis
sumberdaya tersebut sebagai masukan (input) untuk menghasilkan keluaran (output)
dalam bentuk barang dan jasa.
Sekretariat Kabinet memiliki 2 (dua) program dan 21 (dua puluh satu)
kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahun 2015—2019. Program tersebut terdiri
dari 2 (dua) jenis program, Program Teknis dan Program Generik.
1. Program Teknis Sekretariat Kabinet
Program Teknis merupakan program-program yang menghasilkan
pelayanan kepada kelompok sasaran/masyarakat (pelayanan eksternal).
Program teknis yang ditetapkan untuk mendukung pencapaian visi, misi,
tujuan dan sasaran strategis Sekretariat Kabinet adalah
RENSTRA SETKAB 2015—2019
71
BAB IV
“Program Penyelenggaraan Dukungan Kebijakan Kepada Presiden Selaku
Kepala Pemerintahan.”
a. Sasaran Program (Outcome) dari Program Teknis Sekretariat Kabinet.
Outcome atau hasil yang akan dicapai dari program teknis Sekretariat
Kabinet dalam rangka pencapaian sasaran strategis Sekretariat Kabinet yang
mencerminkan berfungsinya keluaran (output) adalah:
1) Terwujudnya peningkatan kualitas hasil analisis kebijakan dan program
pemerintah di bidang politik, hukum dan keamanan;
2) Terwujudnya peningkatan kualitas penyelesaian Peraturan Presiden,
Keputusan Presiden, dan Instruksi Presiden di bidang politik, hukum dan
keamanan;
3) Terwujudnya peningkatan kualitas hasil analisis kebijakan di bidang
perekonomian;
4) Terwujudnya peningkatan kualitas penyelesaian Peraturan Presiden,
Keputusan Presiden, dan Instruksi Presiden di bidang perekonomian;
5) Terwujudnya peningkatan kualitas hasil analisis kebijakan di bidang
kesejahteraan rakyat;
6) Terwujudnya peningkatan kualitas penyelesaian Peraturan Presiden,
Keputusan Presiden, dan Instruksi Presiden di bidang kesejahteraan
rakyat;
7) Terwujudnya peningkatan kualitas pengelolaan persidangan kabinet.
b. Indikator Kinerja Program Teknis Sekretariat Kabinet.
Sebagai alat ukur untuk mengidentifikasikan keberhasilan pencapaian
hasil (outcome) dari program teknis di atas, maka ditetapkanlah Indikator
Kinerja Program sebagaimana digambarkan melalui tabel berikut ini:
Tabel 4.1 Outcome dan Indikator Kinerja Program Teknis
Sekretariat Kabinet
No Outcome Program Teknis Indikator Kinerja
Program Teknis
1 Terwujudnya peningkatan kualitas hasil analisis kebijakan dan program pemerintah di bidang politik, hukum dan keamanan
1. Persentase penyelesaian hasil analisis kebijakan program pemerintah di bidang politik, hukum dan keamanan secara tepat waktu
RENSTRA SETKAB 2015—2019
72
BAB IV
No Outcome Program Teknis Indikator Kinerja
Program Teknis
2. Persentase saran kebijakan di bidang politik, hukum dan keamanan yang ditindaklanjuti
2 Terwujudnya peningkatan kualitas penyelesaian Peraturan Presiden, Keputusan Presiden, dan Instruksi Presiden di bidang politik, hukum dan keamanan
1. Persentase penyelesaian Rancangan Peraturan Presiden, Rancangan Keputusan Presiden, dan Rancangan Instruksi Presiden di bidang politik, hukum dan keamanan secara tepat waktu
2. Persentase Rancangan Peraturan Presiden, Rancangan Keputusan Presiden, dan Rancangan Instruksi Presiden di bidang politik, hukum dan keamanan yang ditindaklanjuti menjadi Peraturan Presiden, Keputusan Presiden, dan Instruksi Presiden
3 Terwujudnya peningkatan kualitas hasil analisis kebijakan di bidang perekonomian
1. Persentase penyelesaian hasil analisis kebijakan program pemerintah di bidang perekonomian secara tepat waktu
2. Persentase saran kebijakan di bidang perekonomian yang ditindaklanjuti
4 Terwujudnya peningkatan kualitas penyelesaian Peraturan Presiden, Keputusan Presiden, dan Instruksi Presiden di Perekonomian
1. Persentase penyelesaian Rancangan Peraturan Presiden, Rancangan Keputusan Presiden, dan Rancangan Instruksi Presiden di bidang perekonomian secara tepat waktu
RENSTRA SETKAB 2015—2019
73
BAB IV
No Outcome Program Teknis Indikator Kinerja
Program Teknis
2. Persentase Rancangan Peraturan Presiden, Rancangan Keputusan Presiden, dan Rancangan Instruksi Presiden di bidang perekonomian yang ditindaklanjuti menjadi Peraturan Presiden, Keputusan Presiden, dan Instruksi Presiden
5 Terwujudnya peningkatan kualitas hasil analisis kebijakan di bidang kesejahteraan rakyat
1. Persentase penyelesaian hasil analisis kebijakan program pemerintah di bidang kesejahteraan rakyat secara tepat waktu
2. Persentase saran kebijakan di bidang kesejahteraan rakyat yang ditindaklanjuti
6 Terwujudnya peningkatan kualitas penyelesaian Peraturan Presiden, Keputusan Presiden, dan Instruksi Presiden di bidang kesejahteraan rakyat
1. Persentase penyelesaian Rancangan Peraturan Presiden, Rancangan Keputusan Presiden, dan Rancangan Instruksi Presiden di bidang kesejahteraan rakyat secara tepat waktu
2. Persentase Rancangan Peraturan Presiden, Rancangan Keputusan Presiden, dan Rancangan Instruksi Presiden di bidang kesejahteraan rakyat yang ditindaklanjuti menjadi Peraturan Presiden, Keputusan Presiden, dan Instruksi Presiden
7 Terwujudnya peningkatan kualitas pengelolaan persidangan kabinet
1. Tingkat kepuasan peserta sidang kabinet terhadap penyelenggaraan sidang kabinet
RENSTRA SETKAB 2015—2019
74
BAB IV
No Outcome Program Teknis Indikator Kinerja
Program Teknis
2. Tingkat kepuasan peserta sidang kabinet terhadap risalah sidang kabinet
c. Kegiatan pada Program Teknis
Program Teknis Sekretariat Kabinet dijabarkan kedalam 15 (lima
belas) kegiatan teknis. Sasaran Kegiatan (output) atau keluaran yang
dihasilkan oleh kegiatan teknis tersebut beserta cara pengukuran
keberhasilan pencapaiannya digambarkan pada tabel berikut ini:
Tabel 4.2 Output dan Indikator Kinerja Kegiatan Teknis
Sekretariat Kabinet
No Kegiatan Teknis Output
Kegiatan Teknis
Indikator Kinerja Kegiatan Teknis
1 Penyelenggaraan Dukungan Kebijakan Presiden di Bidang Politik dan Hubungan Internasional
1. Rekomendasi proses perumusan rencana dan pelaksanaan kebijakan di bidang politik dan hubungan internasional
1. Persentase penyelesaian hasil analisis kebijakan program pemerintah di bidang politik dan hubungan internasional secara tepat waktu
2. Persentase saran kebijakan di bidang politik dan hubungan internasional yang ditindaklanjuti
RENSTRA SETKAB 2015—2019
75
BAB IV
No Kegiatan Teknis Output
Kegiatan Teknis
Indikator Kinerja Kegiatan Teknis
2. Laporan hasil analisis, pengamatan, monitoring, dan evaluasi di bidang politik dan hubungan internasional
1. Persentase penyelesaian laporan hasil analisis, pengamatan, monitoring dan evaluasi di bidang politik dan hubungan internasional secara tepat waktu
2. Persentase laporan hasil analisis, pengamatan, monitoring dan evaluasi di bidang politik dan hubungan internasional yang ditindaklanjuti
2 Penyelenggaraan Dukungan Kebijakan Presiden di Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, Aparatur Negara, Komunikasi dan Informatika
1. Rekomendasi proses perumusan rencana dan pelaksanaan kebijakan di bidang hukum, hak asasi manusia, aparatur negara, komunikasi dan informatika
1. Persentase penyelesaian hasil analisis kebijakan program pemerintah di bidang hukum, hak asasi manusia, aparatur negara, komunikasi dan informatika secara tepat waktu
2. Persentase saran kebijakan di bidang hukum, hak asasi manusia, aparatur negara, komunikasi dan informatika yang ditindaklanjuti
RENSTRA SETKAB 2015—2019
76
BAB IV
No Kegiatan Teknis Output
Kegiatan Teknis
Indikator Kinerja Kegiatan Teknis
2. Laporan hasil analisis, pengamatan, monitoring, dan evaluasi di bidang hukum, hak asasi manusia, aparatur negara, komunikasi dan informatika
1. Persentase penyelesaian laporan hasil analisis, pengamatan, monitoring dan evaluasi di bidang hukum, hak asasi manusia, aparatur negara, komunikasi dan informatika secara tepat waktu
2. Persentase laporan hasil analisis, pengamatan, monitoring dan evaluasi di bidang hukum, hak asasi manusia, aparatur negara, komunikasi dan informatika yang ditindaklanjuti
3 Penyelenggaraan Dukungan Kebijakan Presiden di Bidang Pertahanan, Keamanan dan Pertanahan
1. Rekomendasi proses perumusan rencana dan pelaksanaan kebijakan di bidang pertahanan, keamanan dan pertanahan
1. Persentase penyelesaian hasil analisis kebijakan program pemerintah di bidang pertahanan, keamanan dan pertanahan secara tepat waktu
2. Persentase saran kebijakan di bidang pertahanan, keamanan dan pertanahan yang ditindaklanjuti
RENSTRA SETKAB 2015—2019
77
BAB IV
No Kegiatan Teknis Output
Kegiatan Teknis
Indikator Kinerja Kegiatan Teknis
2. Laporan hasil analisis, pengamatan, monitoring, dan evaluasi di bidang pertahanan, keamanan dan pertanahan
1. Persentase penyelesaian laporan hasil analisis, pengamatan, monitoring dan evaluasi di bidang pertahanan, keamanan dan pertanahan secara tepat waktu
2. Persentase laporan hasil analisis, pengamatan, monitoring dan evaluasi di bidang pertahanan, keamanan dan pertanahan yang ditindaklanjuti
4 Penyelenggaraan Dukungan Kebijakan Presiden di Bidang Perancangan Perundang-undangan Bidang Politik, Hukum dan Keamanan
1. Dokumen penyusunan Rancangan Perundang-undangan di bidang politik, hukum dan keamanan
1. Persentase penyelesaian Rancangan Peraturan Presiden, Rancangan Keputusan Presiden, dan Rancangan Instruksi Presiden di bidang politik, hukum dan keamanan secara tepat waktu
RENSTRA SETKAB 2015—2019
78
BAB IV
No Kegiatan Teknis Output
Kegiatan Teknis
Indikator Kinerja Kegiatan Teknis
2. Persentase Rancangan Peraturan Presiden, Rancangan Keputusan Presiden, dan Rancangan Instruksi Presiden di bidang politik, hukum dan keamanan yang ditindaklanjuti
2. Laporan hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan Perundang-undangan di bidang politik, hukum dan keamanan
1. Persentase penyelesaian laporan hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan Rancangan Peraturan Presiden, Rancangan Keputusan Presiden, dan Rancangan Instruksi Presiden di bidang politik, hukum dan keamanan secara tepat waktu
RENSTRA SETKAB 2015—2019
79
BAB IV
No Kegiatan Teknis Output
Kegiatan Teknis
Indikator Kinerja Kegiatan Teknis
2. Persentase laporan hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan Rancangan Peraturan Presiden, Rancangan Keputusan Presiden, dan Rancangan Instruksi Presiden di bidang politik, hukum dan keamanan yang ditindaklanjuti
5 Penyelenggaraan Dukungan Kebijakan Presiden di Bidang Ekonomi Makro, Keuangan dan Ketahanan Pangan
1. Rekomendasi proses perumusan rencana dan pelaksanaan kebijakan di bidang ekonomi makro, keuangan dan ketahanan pangan
1. Persentase penyelesaian hasil analisis kebijakan program pemerintah di bidang ekonomi makro, keuangan dan ketahanan pangan secara tepat waktu
2. Persentase saran kebijakan di bidang ekonomi makro, keuangan dan ketahanan pangan yang ditindaklanjuti
RENSTRA SETKAB 2015—2019
80
BAB IV
No Kegiatan Teknis Output
Kegiatan Teknis
Indikator Kinerja Kegiatan Teknis
2. Laporan hasil analisis, pengamatan, monitoring, dan evaluasi di bidang ekonomi makro, keuangan dan ketahanan pangan
1. Persentase penyelesaian laporan hasil analisis, pengamatan, monitoring dan evaluasi di bidang ekonomi makro, keuangan dan ketahanan pangan secara tepat waktu
2. Persentase laporan hasil analisis, pengamatan, monitoring dan evaluasi di bidang ekonomi makro, keuangan dan ketahanan pangan yang ditindaklanjuti
6 Penyelenggaraan Dukungan Kebijakan Presiden di Bidang Industri, Usaha Kecil dan Menengah, Perdagangan dan Ketenagakerjaan
1. Rekomendasi proses perumusan rencana dan pelaksanaan kebijakan di bidang industri, usaha kecil dan menengah, perdagangan dan ketenagakerjaan
1. Persentase penyelesaian hasil analisis kebijakan program pemerintah di bidang industri, usaha kecil dan menengah, perdagangan dan ketenagakerjaan secara tepat waktu
2. Persentase saran kebijakan di bidang industri, usaha kecil dan menengah, perdagangan dan ketenagakerjaan yang ditindaklanjuti
RENSTRA SETKAB 2015—2019
81
BAB IV
No Kegiatan Teknis Output
Kegiatan Teknis
Indikator Kinerja Kegiatan Teknis
2. Laporan hasil analisis, pengamatan, monitoring, dan evaluasi di bidang industri, usaha kecil dan menengah, perdagangan dan ketenagakerjaan
1. Persentase penyelesaian laporan hasil analisis, pengamatan, monitoring dan evaluasi di bidang industri, usaha kecil dan menengah, perdagangan dan ketenagakerjaan secara tepat waktu
2. Persentase laporan hasil analisis, pengamatan, monitoring dan evaluasi di bidang industri, usaha kecil dan menengah, perdagangan dan ketenagakerjaan yang ditindaklanjuti
7 Penyelenggaraan Dukungan Kebijakan Presiden di Bidang Prasarana, Riset, Teknologi dan Sumber Daya Alam
1. Rekomendasi proses perumusan rencana dan pelaksanaan kebijakan di bidang prasarana, riset, teknologi dan sumber daya alam
1. Persentase penyelesaian hasil analisis kebijakan program pemerintah di bidang prasarana, riset, teknologi dan sumber daya alam secara tepat waktu
2. Persentase saran kebijakan di bidang prasarana, riset, teknologi dan sumber daya alam yang ditindaklanjuti
RENSTRA SETKAB 2015—2019
82
BAB IV
No Kegiatan Teknis Output
Kegiatan Teknis
Indikator Kinerja Kegiatan Teknis
2. Laporan hasil analisis, pengamatan, monitoring, dan evaluasi di bidang prasarana, riset, teknologi dan sumber daya alam
1. Persentase penyelesaian laporan hasil analisis, pengamatan, monitoring dan evaluasi di bidang prasarana, riset, teknologi dan sumber daya alam secara tepat waktu
2. Persentase laporan hasil analisis, pengamatan, monitoring dan evaluasi di bidang prasarana, riset, teknologi dan sumber daya alam yang ditindaklanjuti
8 Penyelenggaraan Dukungan Kebijakan Presiden di Bidang Perancangan Perundang-undangan Bidang Perekonomian
1. Dokumen penyusunan Rancangan Perundang-undangan di bidang perekonomian
1. Persentase penyelesaian Rancangan Peraturan Presiden, Rancangan Keputusan Presiden, dan Rancangan Instruksi Presiden di bidang perekonomian secara tepat waktu
2. Persentase Rancangan Peraturan Presiden, Rancangan Keputusan Presiden, dan Rancangan
RENSTRA SETKAB 2015—2019
83
BAB IV
No Kegiatan Teknis Output
Kegiatan Teknis
Indikator Kinerja Kegiatan Teknis
Instruksi Presiden di bidang perekonomian yang ditindaklanjuti
2. Laporan hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan Perundang-undangan di bidang perekonomian
1. Persentase penyelesaian laporan hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan Rancangan Peraturan Presiden, Rancangan Keputusan Presiden, dan Rancangan Instruksi Presiden di bidang perekonomian secara tepat waktu
2. Persentase laporan hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan Rancangan Peraturan Presiden, Rancangan Keputusan Presiden, dan Rancangan Instruksi Presiden di bidang perekonomian yang ditindaklanjuti
9 Penyelenggaraan Dukungan Kebijakan Presiden di Bidang Pemberdayaan
1. Rekomendasi proses perumusan rencana dan pelaksanaan kebijakan di bidang
1. Persentase penyelesaian hasil analisis kebijakan program pemerintah di
RENSTRA SETKAB 2015—2019
84
BAB IV
No Kegiatan Teknis Output
Kegiatan Teknis
Indikator Kinerja Kegiatan Teknis
Masyarakat pemberdayaan masyarakat
bidang pemberdayaan masyarakat secara tepat waktu
2. Persentase saran kebijakan di bidang pemberdayaan masyarakat yang ditindaklanjuti
2. Laporan hasil analisis, pengamatan, monitoring, dan evaluasi di bidang pemberdayaan masyarakat
1. Persentase penyelesaian laporan hasil analisis, pengamatan, monitoring dan evaluasi di bidang pemberdayaan masyarakat secara tepat waktu
2. Persentase laporan hasil analisis, pengamatan, monitoring dan evaluasi di bidang pemberdayaan masyarakat yang ditindaklanjuti
10 Penyelenggaraan Dukungan Kebijakan Presiden di Bidang Pendidikan, Agama, Kesehatan, dan Kependudukan
1. Rekomendasi proses perumusan rencana dan pelaksanaan kebijakan di bidang pendidikan, agama, kesehatan, dan kependudukan
1. Persentase penyelesaian hasil analisis kebijakan program pemerintah di bidang pendidikan, agama, kesehatan, dan kependudukan secara tepat waktu
2. Persentase saran kebijakan di bidang pendidikan, agama, kesehatan,
RENSTRA SETKAB 2015—2019
85
BAB IV
No Kegiatan Teknis Output
Kegiatan Teknis
Indikator Kinerja Kegiatan Teknis
dan kependudukan yang ditindaklanjuti
2. Laporan hasil analisis, pengamatan, monitoring, dan evaluasi di bidang pendidikan, agama, kesehatan, dan kependudukan
1. Persentase penyelesaian laporan hasil analisis, pengamatan, monitoring dan evaluasi di bidang pendidikan, agama, kesehatan, dan kependudukan secara tepat waktu
2. Persentase laporan hasil analisis, pengamatan, monitoring dan evaluasi di bidang pendidikan, agama, kesehatan, dan kependudukan yang ditindaklanjuti
11 Penyelenggaraan Dukungan Kebijakan Presiden di Bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda dan Olahraga
1. Rekomendasi proses perumusan rencana dan pelaksanaan kebijakan di bidang lingkungan hidup, pariwisata,budaya, pemuda dan olahraga
1. Persentase penyelesaian hasil analisis kebijakan program pemerintah di bidang lingkungan hidup, pariwisata, budaya, pemuda dan olahraga secara tepat waktu
2. Persentase saran kebijakan di bidang lingkungan hidup, pariwisata, budaya , pemuda dan olahraga yang ditindaklanjuti
RENSTRA SETKAB 2015—2019
86
BAB IV
No Kegiatan Teknis Output
Kegiatan Teknis
Indikator Kinerja Kegiatan Teknis
2. Laporan hasil analisis, pengamatan, monitoring, dan evaluasi di bidang lingkungan hidup, pariwisata, budaya, pemuda dan olahraga
1. Persentase penyelesaian laporan hasil analisis, pengamatan, monitoring dan evaluasi di bidang lingkungan hidup, pariwisata, budaya, pemuda dan olahraga secara tepat waktu
2. Persentase laporan hasil analisis, pengamatan, monitoring dan evaluasi di bidang lingkungan hidup, pariwisata, budaya, pemuda dan olahraga yang ditindaklanjuti
12 Penyelenggaraan Dukungan Kebijakan Presiden di Bidang Perancangan Perundang-undangan Bidang Kesejahteraan Rakyat
1. Dokumen penyusunan Rancangan Perundang-undangan di bidang kesejahteraan rakyat
1. Persentase penyelesaian Rancangan Peraturan Presiden, Rancangan Keputusan Presiden, dan Rancangan Instruksi Presiden di bidang kesejahteraan rakyat secara tepat waktu
RENSTRA SETKAB 2015—2019
87
BAB IV
No Kegiatan Teknis Output
Kegiatan Teknis
Indikator Kinerja Kegiatan Teknis
2. Persentase Rancangan Peraturan Presiden, Rancangan Keputusan Presiden, dan Rancangan Instruksi Presiden di bidang kesejahteraan rakyat yang ditindaklanjuti
2. Laporan hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan Perancangan Perundang-undangan di bidang kesejahteraan rakyat
1. Persentase penyelesaian laporan hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan Rancangan Peraturan Presiden, Rancangan Keputusan Presiden, dan Rancangan Instruksi Presiden di bidang kesejahteraan rakyat secara tepat waktu
2. Persentase laporan hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan Rancangan Peraturan Presiden, Rancangan Keputusan Presiden, dan Rancangan
RENSTRA SETKAB 2015—2019
88
BAB IV
No Kegiatan Teknis Output
Kegiatan Teknis
Indikator Kinerja Kegiatan Teknis
Instruksi Presiden di bidang kesejahteraan rakyat yang ditindaklanjuti
13 Penyiapan Materi Sidang Kabinet dan Rapat Lainnya yang Dipimpin dan/atau Dihadiri Presiden dan/atau Wakil Presiden
Dokumen penyiapan bahan-bahan sidang kabinet/rapat/ pertemuan
1. Persentase penyelesaian bahan-bahan sidang kabinet/rapat pertemuan secara tepat waktu
2. Persentase distribusi bahan-bahan sidang secara tepat waktu sesuai rencana
14 Penyelenggaraan dan Pendokumentasian Sidang Kabinet Maupun Rapat atau Pertemuan yang Dipimpin atau Dihadiri oleh Presiden dan/atau Wakil Presiden
1. Dokumen transkripsi, risalah, dan arahan petunjuk Presiden
Persentase penyelesaian dokumen hasil sidang secara tepat waktu
2. Laporan pelaksanaan sidang kabinet maupun rapat atau pertemuan
Persentase penyelesaian laporan penyelenggaraan sidang kabinet secara tepat waktu
15 Penyelenggaraan Hubungan Kemasyarakatan dan Kelembagaan Berkaitan Dengan Kegiatan Kabinet dan Sekretariat Kabinet
1. Laporan penyelenggaraan hubungan kemasyarakatan dan kelembagaan
Persentase penyelesaian laporan penyelenggaraan hubungan kemasyarakatan dan kelembagaan secara tepat waktu
2. Dokumen peliputan dan diseminasi informasi
Persentase penyelesaian informasi secara substansi yang disebarluaskan pada sistem informasi secara tepat waktu
RENSTRA SETKAB 2015—2019
89
BAB IV
2. Program Generik
Program Generik merupakan program-program yang digunakan oleh
beberapa organisasi Eselon 1 A yang bersifat pelayanan internal untuk
mendukung pelayanan aparatur dan/atau administrasi pemerintahan (pelayanan
internal).
Program generik yang ditetapkan untuk mendukung terwujudnya
pencapaian visi, misi dan sasaran strategis Sekretariat Kabinet adalah
“Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
Sekretariat Kabinet.”
a. Sasaran Program (Outcome) dari Program Generik Sekretariat Kabinet.
Outcome atau Hasil yang akan dicapai dari program generik
Sekretariat Kabinet dalam rangka pencapaian sasaran strategis Sekretariat
Kabinet yang mencerminkan berfungsinya keluaran (output):
1) Terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan administrasi aparatur yang
wewenang penetapannya di tangan Presiden;
2) Terwujudnya peningkatan kualitas organisasi dan ketatalaksanaan di
lingkungan Sekretariat Kabinet;
3) Terwujudnya peningkatan SDM yang profesional dan berkualitas;
4) Terwujudnya peningkatan kualitas pengelolaan kepegawaian;
5) Terwujudnya peningkatan kualitas penyusunan program dan anggaran
Sekretariat Kabinet;
6) Terwujudnya pelayanan administrasi keuangan yang tepat, transparan
dan akuntabel;
7) Terwujudnya peningkatan kualitas hasil evaluasi dan laporan
pelaksanaan program dan anggaran serta akuntabilitas kinerja di
lingkungan Sekretariat Kabinet;
8) Terwujudnya peningkatan kualitas dukungan pelayanan teknis dan
administrasi di bidang ketatausahaan dan keprotokoleran, pengadaan
barang dan jasa, kerumahtanggaan, dan pemeliharaan kepada
Sekretaris Kabinet dan unit-unit kerja di lingkungan Sekretariat Kabinet;
9) Terwujudnya peningkatan kualitas hasil analisis kebijakan di bidang
hukum dan hubungan internasional;
10) Terwujudnya peningkatan kualitas hasil analisis kebijakan di bidang tata
ruang dan wilayah perbatasan;
11) Terwujudnya peningkatan kualitas hasil analisis kebijakan di bidang riset,
teknologi, komunikasi dan informasi;
RENSTRA SETKAB 2015—2019
90
BAB IV
12) Terwujudnya peningkatan kualitas hasil analisis kebijakan;
13) Terwujudnya peningkatan layanan sistem informasi yang responsif dan
transparan;
14) Terwujudnya pengawasan terhadap pelaksanaan tugas di lingkungan
Sekretariat Kabinet secara optimal.
b. Indikator Kinerja Program Generik Sekretariat Kabinet.
Sebagai alat ukur untuk mengidentifikasikan keberhasilan pencapaian
hasil (outcome) dari program generik di atas, maka ditetapkanlah Indikator
Kinerja Program sebagaimana digambarkan melalui tabel berikut ini:
Tabel 4.3 Outcome dan Indikator Kinerja Program Generik
Sekretariat Kabinet
No Outcome Program Generik Indikator Kinerja
Program Generik
1 Terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan administrasi aparatur yang wewenang penetapannya di tangan Presiden
1. Kecepatan penyiapan dan penyelesaian Keppres tentang pengangkatan dan pemberhentian dalam jabatan struktural eselon I;
2. pengangkatan dan pemberhentian dalam jabatan fungsional jenjang utama; kepangkatan; kenaikan pangkat pengabdian dan pensiun; pemberhentian dan pensiun
3. Akurasi/ Ketepatan Keppres tentang pengangkatan dan pemberhentian dalam jabatan pemerintahan, kepangkatan, pemberhentian dan pensiun PNS golongan IV/c ke atas
3. Persentase tingkat kepuasan stakeholder terhadap penyelesaian Keppres tentang pengangkatan dan pemberhentian dalam jabatan pemerintahan, kepangkatan, pemberhentian dan pensiun PNS golongan IV/c ke atas
RENSTRA SETKAB 2015—2019
91
BAB IV
No Outcome Program Generik Indikator Kinerja
Program Generik
2 Terwujudnya peningkatan kualitas organisasi dan ketatalaksanaan di lingkungan Sekretariat Kabinet.
Persentase penyelesaian pengkajian organisasi dan ketatalaksanaan yang ditindaklanjuti
3 Terwujudnya peningkatan SDM yang profesional dan berkualitas
Persentase pegawai yang mengikuti diklat sesuai dengan rencana
4 Terwujudnya peningkatan kualitas pengelolaan kepegawaian
1. Persentase kelengkapan data kepegawaian yang dapat dimanfaatkan
2. Persentase tingkat kepuasan pegawai terhadap pelayanan kepegawaian
5 Terwujudnya peningkatan kualitas penyusunan program dan anggaran Sekretariat Kabinet
Persentase tingkat kepuasan unit kerja terhadap pelayanan penyusunan program dan anggaran Sekretariat Kabinet
6 Terwujudnya pelayanan administrasi keuangan yang tepat, transparan dan akuntabel
Opini hasil audit BPK atas Laporan Keuangan Sekretariat Kabinet
7 Terwujudnya peningkatan kualitas hasil evaluasi dan laporan pelaksanaan program dan anggaran serta akuntabilitas kinerja di lingkungan Sekretariat Kabinet
1. Tingkat pemanfaatan dokumen, laporan, dan hasil evaluasi terkait dengan pelaksanaan program dan anggaran serta akuntabilitas kinerja
2. Hasil penilaian Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) Sekretariat Kabinet oleh Kementerian PAN dan RB
RENSTRA SETKAB 2015—2019
92
BAB IV
No Outcome Program Generik Indikator Kinerja
Program Generik
8 Terwujudnya peningkatan kualitas dukungan pelayanan teknis dan administrasi di bidang ketatausahaan dan keprotokoleran, pengadaan barang dan jasa, kerumahtanggaan, dan pemeliharaan kepada Sekretaris Kabinet dan unit-unit kerja di lingkungan Sekretariat Kabinet
Persentase tingkat kepuasan layanan teknis dan administrasi keprotokoleran, kerumahtanggaan, serta pemeliharaan dan perawatan alat perlengkapan kantor dan barang lainnya
9 Terwujudnya peningkatan kualitas hasil analisis kebijakan di bidang hukum dan hubungan internasional
1. Persentase penyelesaian hasil analisis kebijakan program pemerintah di bidang hukum dan hubungan internasional secara tepat waktu
2. Persentase saran kebijakan di bidang hukum dan hubungan internasional yang ditindaklanjuti
10 Terwujudnya peningkatan kualitas hasil analisis kebijakan di bidang tata ruang dan wilayah perbatasan
1. Persentase penyelesaian hasil analisis kebijakan program pemerintah di bidang tata ruang dan wilayah perbatasan secara tepat waktu
2. Persentase saran kebijakan di bidang tata ruang dan wilayah perbatasan yang ditindaklanjuti
11 Terwujudnya peningkatan kualitas hasil analisis kebijakan di bidang riset, teknologi, komunikasi dan informasi
1. Persentase penyelesaian hasil analisis kebijakan program pemerintah di bidang riset, teknologi, komunikasi dan informasi secara tepat waktu
2. Persentase saran kebijakan di bidang riset, teknologi, komunikasi dan informasi yang ditindaklanjuti
RENSTRA SETKAB 2015—2019
93
BAB IV
No Outcome Program Generik Indikator Kinerja
Program Generik
12 Terwujudnya peningkatan kualitas hasil analisis kebijakan
1. Persentase penyelesaian hasil analisis kebijakan program pemerintah
2. Persentase saran kebijakan yang ditindaklanjuti
13 Terwujudnya peningkatan layanan sistem informasi yang responsif dan transparan
1. Jumlah pengakses layanan data dan informasi
2. Jumlah pen-download layanan data/informasi Sekretariat Kabinet
3. Tingkat kepuasan pengakses layanan website Sekretariat Kabinet
4. Persentase keberlangsungan layanan (continuity of service)
14 Terwujudnya pengawasan terhadap pelaksanaan tugas di lingkungan Sekretariat Kabinet secara optimal
1. Persentase penyelesaian/tindak lanjut rekomendasi hasil pengawasan
2. Ketepatan waktu penerbitan laporan hasil pengawasan
c. Kegiatan Program Generik
Program generik Sekretariat Kabinet dijabarkan kedalam 6 (enam)
kegiatan generik. Sasaran Kegiatan (output) atau keluaran yang dihasilkan
oleh kegiatan generik tersebut beserta cara pengukuran keberhasilan
pencapaiannya digambarkan pada tabel berikut ini:
RENSTRA SETKAB 2015—2019
94
BAB IV
Tabel 4.4 Output dan Indikator Kinerja Kegiatan Generik
Sekretariat Kabinet
No Kegiatan Generik Output Kegiatan
Generik Indikator Kinerja Kegiatan Generik
1 Penyelesaian Administrasi Kepegawaian yang Wewenang Penetapannya Berada di Tangan Presiden
Dokumen hasil penyelenggaraan dan pengadministrasian jabatan pemerintahan, kepangkatan, dan pensiun
1. Kecepatan penyiapan dan penyelesaian Keppres tentang pengangkatan dan pemberhentian dalam jabatan struktural eselon I; pengangkatan dan pemberhentian dalam jabatan fungsional jenjang utama; kepangkatan; kenaikan pangkat pengabdian dan pensiun; pemberhentian dan pensiun
2. Akurasi/ Ketepatan Keppres tentang pengangkatan dan pemberhentian dalam jabatan pemerintahan, kepangkatan, pemberhentian dan pensiun PNS golongan IV/c ke atas
RENSTRA SETKAB 2015—2019
95
BAB IV
No Kegiatan Generik Output Kegiatan
Generik Indikator Kinerja Kegiatan Generik
3. Persentase tingkat kepuasan stakeholder terhadap penyelesaian Keppres tentang pengangkatan dan pemberhentian dalam jabatan pemerintahan, kepangkatan, pemberhentian dan pensiun PNS golongan IV/c ke atas
2 Pengelolaan dan Pengembangan Pegawai serta Pengkajian dan Penyusunan Organisasi dan Ketatalaksanaan di Lingkungan Sekretariat Kabinet
Dokumen pengelolaan dan pengembangan pegawai serta pengkajian dan penyusunan organisasi dan ketatalaksanaan di lingkungan Sekretariat Kabinet
1. Persentase penyelesaian pengkajian organisasi dan ketatalaksanaan yang telah ditindaklanjuti
2. Persentase pegawai yang mengikuti diklat sesuai dengan rencana
3. Persentase kelengkapan data pegawai yang dapat dimanfaatkan
4. Persentase tingkat kepuasan pegawai terhadap pelayanan kepegawaian
3 Pelaksanaan Manajemen Perencanaan, Keuangan, dan Akuntabilitas Kinerja
1. Dokumen perencanaan program dan anggaran
1. Persentase ketepatan perencanaan program dan anggaran Sekretariat Kabinet
RENSTRA SETKAB 2015—2019
96
BAB IV
No Kegiatan Generik Output Kegiatan
Generik Indikator Kinerja Kegiatan Generik
2. Persentase dokumen perencanaan program dan anggaran Sekretariat Kabinet yang disusun tepat waktu
3. Persentase tingkat kepuasan unit kerja terhadap pelayanan penyusunan program dan anggaran Sekretariat Kabinet
2. Layanan administrasi keuangan
1. Persentase tingkat akurasi hasil verifikasi dokumen pembayaran yang akurat dan akuntabel
2. Persentase penyelesaian rekonsiliasi dan laporan keuangan Sekretariat Kabinet yang disusun tepat waktu dan akuntabel
3. Persentase penyelesaian administrasi keuangan yang disusun tepat waktu dan akurat
4. Opini hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan atas laporan keuangan Sekretariat Kabinet
RENSTRA SETKAB 2015—2019
97
BAB IV
No Kegiatan Generik Output Kegiatan
Generik Indikator Kinerja Kegiatan Generik
3. Dokumen hasil evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program dan anggaran, akuntabilitas kinerja, standar harga satuan barang/jasa, dan monitoring evaluasi aksi PPK Sekretariat Kabinet
1. Persentase tingkat pemanfaatan dokumen hasil evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program dan anggaran, akuntabilitas kinerja, standar harga satuan barang/jasa, dan monitoring evaluasi aksi PPK Sekretariat Kabinet
2. Persentase dokumen hasil evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program dan anggaran, akuntabilitas kinerja, standar harga satuan barang/jasa, dan monitoring evaluasi aksi PPK Sekretariat Kabinet yang diselesaikan tepat waktu
3. Hasil penilaian Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Sekretariat Kabinet oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
RENSTRA SETKAB 2015—2019
98
BAB IV
No Kegiatan Generik Output Kegiatan
Generik Indikator Kinerja Kegiatan Generik
4 Pelaksanaan Pelayanan Ketatausahaan dan Keprotokoleran, Pengadaan, Kerumahtanggaan, dan Pemeliharaan Sekretariat Kabinet
1. Dokumen dukungan ketatausahaan dan keprotokolan, pengadaan, kerumahtanggaan, dan pemeliharaan Sekretariat Kabinet
Persentase tingkat kepuasan layanan teknis dan administrasi keprotokolan, kerumahtanggaan, serta pemeliharaan dan perawatan alat perlengkapan kantor dan barang lainnya
2. Laporan pelaksanaan tugas di bidang hukum dan hubungan internasional
Persentase terlaksananya pelaksanaan tugas di bidang hukum dan hubungan internasional
3. Laporan pelaksanaan tugas di bidang tata ruang dan wilayah perbatasan
Persentase terlaksananya pelaksanaan tugas di bidang tata ruang dan wilayah perbatasan
4. Laporan pelaksanaan tugas di bidang riset, teknologi, komunikasi dan informasi
Persentase terlaksananya pelaksanaan tugas di bidang riset, teknologi, komunikasi dan informasi
5. Laporan pelaksanaan tugas atas hasil pemantauan, evaluasi, dan analisis atas rencana dan pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah
Persentase terlaksananya pelaksanaan tugas atas hasil pemantauan, evaluasi, dan analisis atas rencana dan pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah
RENSTRA SETKAB 2015—2019
99
BAB IV
No Kegiatan Generik Output Kegiatan
Generik Indikator Kinerja Kegiatan Generik
5 Pengelolaan Data dan Informasi Penyelenggaraan Pemerintahan, Peraturan Perundang-Undangan, Persidangan, Kepegawaian, dan Perpustakaan melalui Sistem Informasi Manajemen, Arsip, dan/atau Dokumen
Laporan pengelolaan, pengembangan, dan pemeliharaan sistem informasi dan infrastruktur, dan penyebarluasan data dan informasi
1. Jumlah pengakses layanan data dan informasi
2. Jumlah pen-download layanan data/informasi Sekretariat Kabinet
3. Tingkat kepuasan pengakses layanan website Sekretariat Kabinet
4. Persentase keberlangsungan layanan (continuity of service)
6 Pengawasan Terhadap Pelaksanaan Tugas di Lingkungan Sekretariat Kabinet
Laporan hasil pengawasan terhadap pelaksanaan tugas di lingkungan Sekretariat Kabinet
1. Persentase penyelesaian rekomendasi hasil pengawasan
2. Persentase ketepatan waktu penerbitan laporan hasil pengawasan
Adapun target output dan target indikator kinerja kegiatan masing-masing unit
kerja di lingkungan Sekretariat Kabinet untuk program teknis maupun program
generik dapat dilihat pada lampiran I.
4.2. Kerangka Pendanaan
Dalam rangka melaksanakan program dan kegiatan tersebut di atas,
Sekretariat Kabinet melaksanakan bagian anggaran 114 mulai tahun 2012.
Sebelumnya Sekretariat Kabinet merupakan bagian anggaran 007 Kementerian
Sekretariat Negara, kemudian guna efektifitas pelaksanaan tugas pokok fungsinya
Sekretariat Kabinet mengusulkan untuk memiliki bagian anggaran tersendiri.
Keseluruhan kebutuhan pendanaan pembangunan Sekretariat Kabinet Tahun
2015─2019, adalah sebagai berikut:
RENSTRA SETKAB 2015—2019
100
BAB IV
Tabel 4.5 Tabel Kebutuhan Pendanaan Pembangunan
Sekretariat Kabinet Tahun 2015—2019 (dalam juta rupiah)
Program Tahun
2015 2016 2017 2018 2019
Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Sekretariat Kabinet
159.578 166.930 178.193 191.704 208.512
Program Penyelenggaraan Dukungan Kebijakan Kepada Presiden Selaku Kepala Pemerintahan
23.500 24.675 25.909 27.088 28.322
Total 183.078 191.605 204.102 218.792 236.834
Adapun alokasi kebutuhan pendanaan pembangunan masing-masing unit
kerja di lingkungan Sekretariat Kabinet dapat dilihat pada lampiran I.
SEKRETARIAT KABINET
RENSTRA SETKAB 2015—2019
BAB. V PENUTUP
Renstra Sekretariat Kabinet 2015—2019 disusun berdasarkan RPJMN 2015—2019
dengan mempertimbangkan hasil evaluasi dari pelaksanaan Renstra Sekretariat Kabinet
periode sebelumnya.
Prioritas program dan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Sekretariat Kabinet
untuk 5 (lima) tahun kedepan menitikberatkan pada pemantapan peran Sekretariat Kabinet
dalam menjalankan tugas dan fungsi Sekretariat Kabinet tidak hanya sebagai
kesekretariatan yang bertugas memberikan dukungan administrasi kepada Presiden, namun
juga melaksanakan fungsi manajemen kabinet untuk memastikan kebijakan, arahan,
keputusan, dan instruksi Presiden dilaksanakan dengan baik oleh para anggota kabinetnya.
Hal ini selaras dengan arah kebijakan dan strategi yang tencantum dalam RPJMN 2015—
2019 untuk mencapai sasaran penguatan kerangka kelembagaan di Bidang Politik, yaitu
“Penguatan lembaga kePresidenan sebagai upaya memperkuat sistem Presidensial agar
lembaga kePresidenan lebih efektif dalam mengelola penyelenggaraan pemerintah dalam
dinamika sistem multipartai”.
Renstra Sekretariat Kabinet 2015—2019 akan menjadi panduan pelaksanaan tugas
dan fungsi Sekretariat Kabinet lima tahun ke depan.
1
Matriks Kinerja dan Pendanaan Sekretariat Kabinet
Program/Kegiatan Sasaran Program (outcome)/ Sasaran
Kegiatan (output)/ Indikator Lokasi
Target Alokasi (dalam juta rupiah) Unit Organisasi Pelaksana
K/L-N-B- NS-BS 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
SEKRETARIAT KABINET 183.078 191.600 204.100 218.800 236.800
Terwujudnya peningkatan kualitas hasil analisis kebijakan
Persentase penyelesaian hasil analisis kebijakan program pemerintah secara tepat waktu
98 98 98 98 98
Persentase saran kebijakan yang ditindaklanjuti oleh Pemerintah
98 98 98 98 98
Terwujudnya peningkatan kualitas penyelesaian Peraturan Presiden, Keputusan Presiden, dan Instruksi Presiden
Persentase penyelesaian Rancangan Peraturan Presiden, Rancangan Keputusan Presiden, Rancangan Instruksi Presiden secara tepat waktu
98 98 98 98 98
Persentase Rancangan Peraturan Presiden, Rancangan Keputusan Presiden, Rancangan Instruksi Presiden yang ditindaklanjuti
98 98 98 98 98
Terwujudnya peningkatan kualitas pengelolaan persidangan kabinet
Tingkat kepuasan peserta sidang kabinet terhadap penyelenggaraan sidang kabinet
A A A A A
Tingkat kepuasan peserta sidang kabinet terhadap risalah sidang kabinet
B B B B B
Lampiran I Rencana Strategis Sekretariat Kabinet 2015—2019
2
Program/Kegiatan Sasaran Program (outcome)/ Sasaran
Kegiatan (output)/ Indikator Lokasi
Target Alokasi (dalam juta rupiah) Unit Organisasi Pelaksana
K/L-N-B- NS-BS 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
Terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan administrasi aparatur yang wewenang penetapannya di tangan Presiden
Kecepatan penyiapan dan penyelesaian Keppres tentang pengangkatan dan pemberhentian dalam jabatan struktural eselon I
15 hari 15 hari 15 hari 15 hari 15 hari
Kecepatan penyiapan dan penyelesaian Keppres tentang pengangkatan dan pemberhentian dalam jabatan fungsional jenjang utama
15 hari 15 hari 15 hari 15 hari 15 hari
Kecepatan penyiapan dan penyelesaian Keppres tentang kepangkatan
25 hari 25 hari 25 hari 25 hari 25 hari
Kecepatan penyiapan dan penyelesaian Keppres tentang kenaikan pangkat pengabdian dan pensiun
40 hari 40 hari 40 hari 40 hari 40 hari
Kecepatan penyiapan dan penyelesaian Keppres tentang pemberhentian dan pensiun
25 hari 25 hari 25 hari 25 hari 25 hari
Akurasi /ketepatan Keppres tentang pengangkatan dan pemberhentian dalam jabatan pemerintahan, kepangkatan, pemberhentian dan pensiun PNS golongan IV/c ke atas
100 100 100 100 100
Persentase tingkat kepuasan stakeholder terhadap penyelesaian Keppres tentang pengangkatan dan pemberhentian dalam jabatan pemerintahan, kepangkatan, pemberhentian dan pensiun PNS golongan IV/c ke atas
90 90 90 90 90
3
Program/Kegiatan Sasaran Program (outcome)/ Sasaran
Kegiatan (output)/ Indikator Lokasi
Target Alokasi (dalam juta rupiah) Unit Organisasi Pelaksana
K/L-N-B- NS-BS 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
Terwujudnya peningkatan layanan sistem informasi yang responsif dan transparan
Jumlah pengakses layanan data dan informasi
6.098.730 6.098.730 6.098.730 6.098.730 6.098.730
Jumlah pen-download layanan data/informasi Sekretariat Kabinet
809.610 809.610 809.610 809.610 809.610
Persentase kepuasan pengunjung website Sekretariat Kabinet
85 85 85 85 85
Persentase keberlanjutan pelayanan (continuity of service)
99 99 99 99 99
PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA SEKRETARIAT KABINET
159.578 169.153 180.994 195.473 213.066
Terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan administrasi aparatur yang wewenang penetapannya di tangan Presiden
Kecepatan penyiapan dan penyelesaian Keppres tentang pengangkatan dan pemberhentian dalam jabatan struktural eselon I
15 hari 15 hari 15 hari 15 hari 15 hari
Kecepatan penyiapan dan penyelesaian Keppres tentang pengangkatan dan pemberhentian dalam jabatan fungsional jenjang utama
15 hari 15 hari 15 hari 15 hari 15 hari
Kecepatan penyiapan dan penyelesaian Keppres tentang kepangkatan
25 hari 25 hari 25 hari 25 hari 25 hari
Kecepatan penyiapan dan penyelesaian Keppres tentang kenaikan pangkat pengabdian dan pensiun
40 hari 40 hari 40 hari 40 hari 40 hari
4
Program/Kegiatan Sasaran Program (outcome)/ Sasaran
Kegiatan (output)/ Indikator Lokasi
Target Alokasi (dalam juta rupiah) Unit Organisasi Pelaksana
K/L-N-B- NS-BS 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
Kecepatan penyiapan dan penyelesaian Keppres tentang pemberhentian dan pensiun
25 hari 25 hari 25 hari 25 hari 25 hari
Akurasi /ketepatan Keppres tentang pengangkatan dan pemberhentian dalam jabatan pemerintahan, kepangkatan, pemberhentian dan pensiun PNS golongan IV/c ke atas
100% 100% 100% 100% 100%
Persentase tingkat kepuasan stakeholder terhadap penyelesaian Keppres tentang pengangkatan dan pemberhentian dalam jabatan pemerintahan, kepangkatan, pemberhentian dan pensiun PNS golongan IV/c ke atas
90 90 90 90 90
Terwujudnya peningkatan kualitas organisasi dan ketatalaksanaan di lingkungan Sekretariat Kabinet
Persentase penyelesaian pengkajian organisasi dan ketatalaksanaan yang ditindaklanjuti
100 100 100 100 100
Terwujudnya peningkatan SDM yang profesional dan berkualitas
Persentase pegawai yang mengikuti diklat sesuai dengan rencana
100 100 100 100 100
Terwujudnya peningkatan kualitas pengelolaan kepegawaian
Persentase kelengkapan data kepegawaian yang dapat dimanfaatkan
100 100 100 100 100
Persentase tingkat kepuasan pegawai terhadap pelayanan kepegawaian
80 80 80 80 80
5
Program/Kegiatan Sasaran Program (outcome)/ Sasaran
Kegiatan (output)/ Indikator Lokasi
Target Alokasi (dalam juta rupiah) Unit Organisasi Pelaksana
K/L-N-B- NS-BS 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
Terwujudnya peningkatan kualitas penyusunan program dan anggaran Sekretariat Kabinet
Persentase tingkat kepuasan unit kerja terhadap pelayanan penyusunan program dan anggaran Sekretariat Kabinet
75 75 75 75 75
Terwujudnya pelayanan administrasi keuangan yang tepat, transparan dan akuntabel
Opini hasil audit BPK atas Laporan Keuangan Sekretariat Kabinet
WTP WTP WTP WTP WTP
Terwujudnya peningkatan kualitas hasil evaluasi dan laporan pelaksanaan program dan anggaran serta akuntabilitas kinerja di lingkungan Sekretariat Kabinet
Tingkat pemanfaatan dokumen, laporan, dan hasil evaluasi terkait dengan pelaksanaan program dan anggaran serta akuntabilitas kinerja
90 90 90 90 90
Hasil penilaian Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) Sekretariat Kabinet oleh Kementerian PAN dan RB
B B B B B
Terwujudnya peningkatan kualitas dukungan pelayanan teknis dan administrasi di bidang ketatausahaan dan keprotokoleran, pengadaan barang dan jasa, kerumahtanggaan, dan pemeliharaan kepada Sekretaris Kabinet dan unit-unit kerja di lingkungan Sekretariat Kabinet
6
Program/Kegiatan Sasaran Program (outcome)/ Sasaran
Kegiatan (output)/ Indikator Lokasi
Target Alokasi (dalam juta rupiah) Unit Organisasi Pelaksana
K/L-N-B- NS-BS 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
Persentase tingkat kepuasan layanan teknis dan administrasi keprotokoleran, kerumahtanggaan, serta pemeliharaan dan perawatan alat perlengkapan kantor dan barang lainnya
76 76 76 76 76
Terwujudnya peningkatan kualitas hasil analisis kebijakan di bidang hukum dan hubungan internasional
Persentase penyelesaian hasil analisis kebijakan program pemerintah di bidang hukum dan hubungan internasional secara tepat waktu
97 97 97 97 97
Persentase saran kebijakan di bidang hukum dan hubungan internasional yang ditindaklanjuti
97 97 97 97 97
Terwujudnya peningkatan kualitas hasil analisis kebijakan di bidang tata ruang dan wilayah perbatasan
Persentase penyelesaian hasil analisis kebijakan program pemerintah di bidang tata ruang dan wilayah perbatasan secara tepat waktu
97 97 97 97 97
Persentase saran kebijakan di bidang tata ruang dan wilayah perbatasan yang ditindaklanjuti
97 97 97 97 97
Terwujudnya peningkatan kualitas hasil analisis kebijakan di bidang riset, teknologi, komunikasi dan informasi
7
Program/Kegiatan Sasaran Program (outcome)/ Sasaran
Kegiatan (output)/ Indikator Lokasi
Target Alokasi (dalam juta rupiah) Unit Organisasi Pelaksana
K/L-N-B- NS-BS 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
Persentase penyelesaian hasil analisis kebijakan program pemerintah di bidang riset, teknologi, komunikasi dan informasi secara tepat waktu
97 97 97 97 97
Persentase saran kebijakan di bidang riset, teknologi, komunikasi dan informasi yang ditindaklanjuti
97 97 97 97 97
Terwujudnya peningkatan kualitas hasil analisis kebijakan
Persentase penyelesaian hasil analisis kebijakan program pemerintah
97 97 97 97 97
Persentase saran kebijakan yang ditindaklanjuti
97 97 97 97 97
Terwujudnya peningkatan layanan sistem informasi yang responsif dan transparan
Jumlah pengakses layanan data dan informasi
2.161.248 2.269.310 2.382.776 2.501.914 2.627.010
Jumlah pen-download layanan data/informasi Sekretariat Kabinet
650.189 682.699 716.834 752.675 790.309
Tingkat kepuasan pengakses layanan website Sekretariat Kabinet
90 90 90 90 90
- Persentase keberlangsungan layanan (continuity of service)
99 99 99 99 99
Terwujudnya pengawasan terhadap pelaksanaan tugas di lingkungan Sekretariat Kabinet secara optimal
Persentase penyelesaian/tindak lanjut rekomendasi hasil pengawasan
90 90 90 90 90
8
Program/Kegiatan Sasaran Program (outcome)/ Sasaran
Kegiatan (output)/ Indikator Lokasi
Target Alokasi (dalam juta rupiah) Unit Organisasi Pelaksana
K/L-N-B- NS-BS 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
Ketepatan waktu penerbitan laporan hasil pengawasan
80 80 80 80 80
Penyelesaian Administrasi Kepegawaian yang Wewenang Penetapannya Berada di Tangan Presiden
1.100 1.166 1.248 1.347 1.469
Biro Administrasi Aparatur
K/L
Dokumen hasil penyelenggaraan dan pengadministrasian jabatan pemerintahan, kepangkatan, dan pensiun
Pusat 3.481 1.100 1.166 1.248 1.347 1.469
Kecepatan penyiapan dan penyelesaian Keppres tentang pengangkatan dan pemberhentian dalam jabatan struktural eselon I
15 hari 15 hari 15 hari 15 hari 15 hari
Kecepatan penyiapan dan penyelesaian Keppres tentang pengangkatan dan pemberhentian dalam jabatan fungsional jenjang utama
15 hari 15 hari 15 hari 15 hari 15 hari
Kecepatan penyiapan dan penyelesaian Keppres tentang kepangkatan
25 hari 25 hari 25 hari 25 hari 25 hari
Kecepatan penyiapan dan penyelesaian Keppres tentang kenaikan pangkat pengabdian dan pensiun
40 hari 40 hari 40 hari 40 hari 40 hari
Kecepatan penyiapan dan penyelesaian Keppres tentang pemberhentian dan pensiun
25 hari 25 hari 25 hari 25 hari 25 hari
Akurasi /ketepatan Keppres tentang pengangkatan dan pemberhentian dalam jabatan pemerintahan, kepangkatan, pemberhentian dan pensiun PNS golongan IV/c ke atas
100 100 100 100 100
9
Program/Kegiatan Sasaran Program (outcome)/ Sasaran
Kegiatan (output)/ Indikator Lokasi
Target Alokasi (dalam juta rupiah) Unit Organisasi Pelaksana
K/L-N-B- NS-BS 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
Persentase tingkat kepuasan stakeholder terhadap penyelesaian Keppres tentang pengangkatan dan pemberhentian dalam jabatan pemerintahan, kepangkatan, pemberhentian dan pensiun PNS golongan IV/c ke atas
90 90 90 90 90
Pengelolaan dan Pengembangan Pegawai serta Pengkajian dan Penyusunan Organisasi dan Ketatalaksanaan di Lingkungan Sekretariat Kabinet
111.292 117.970 126.228 136.326 148.595
Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana
K/L
Dokumen pengelolaan dan pengembangan pegawai serta pengkajian dan penyusunan organisasi dan ketatalaksanaan di lingkungan Sekretariat Kabinet
Pusat 11 12.435 13.181 14.103 15.231 16.602
Persentase penyelesaian pengkajian organisasi dan ketatalaksanaan yang telah ditindaklanjuti
100 100 100 100 100
Persentase pegawai yang mengikuti diklat sesuai dengan rencana
100 100 100 100 100
Persentase kelengkapan data pegawai yang dapat dimanfaatkan
100 100 100 100 100
Persentase tingkat kepuasan pegawai terhadap pelayanan kepegawaian
80 80 80 80 80
Layanan perkantoran Pusat 12 12 12 12 12 98.858 104.789 112.125 121.094 131.993
Persentase layanan perkantoran yang dilaksanakan
100 100 100 100 100
Pelaksanaan Manajemen Perencanaan, Keuangan, dan Akuntabilitas Kinerja
5.900 6.254 6.692 7.227 7.878
Biro Perencanaan dan Keuangan
K/L
Dokumen perencanaan program dan anggaran
Pusat
2.507 2.657 2.843 3.071 3.347
10
Program/Kegiatan Sasaran Program (outcome)/ Sasaran
Kegiatan (output)/ Indikator Lokasi
Target Alokasi (dalam juta rupiah) Unit Organisasi Pelaksana
K/L-N-B- NS-BS 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
Persentase ketepatan perencanaan program dan anggaran Sekretariat Kabinet
85 86 87 88 89
Persentase dokumen perencanaan program dan anggaran Sekretariat Kabinet yang disusun tepat waktu
100 100 100 100 100
Persentase tingkat kepuasan unit kerja terhadap pelayanan penyusunan program dan anggaran Sekretariat Kabinet
75 76 77 78 79
Layanan administrasi keuangan Pusat 1.023 1.084 1.160 1.253 1.366
Persentase tingkat akurasi hasil verifikasi dokumen pembayaran yang akurat dan akuntabel
100 100 100 100 100
Persentase penyelesaian rekonsiliasi dan laporan keuangan Sekretariat Kabinet yang disusun tepat waktu dan akuntabel
100 100 100 100 100
Persentase penyelesaian administrasi keuangan yang disusun tepat waktu dan akurat
100 100 100 100 100
Opini hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan atas laporan keuangan Sekretariat Kabinet
WTP WTP WTP WTP WTP
Dokumen hasil evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program dan anggaran, akuntabilitas kinerja, standar harga satuan barang/jasa, dan monitoring evaluasi aksi PPK Sekretariat Kabinet
Pusat
1.895 2.009 2.149 2.321 2.530
11
Program/Kegiatan Sasaran Program (outcome)/ Sasaran
Kegiatan (output)/ Indikator Lokasi
Target Alokasi (dalam juta rupiah) Unit Organisasi Pelaksana
K/L-N-B- NS-BS 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
Persentase tingkat pemanfaatan dokumen hasil evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program dan anggaran, akuntabilitas kinerja, standar harga satuan barang/jasa, dan monitoring evaluasi aksi PPK Sekretariat Kabinet
90 90 95 95 95
Persentase dokumen hasil evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program dan anggaran, akuntabilitas kinerja, standar harga satuan barang/jasa, dan monitoring evaluasi aksi PPK Sekretariat Kabinet yang diselesaikan tepat waktu
100 100 100 100 100
Hasil penilaian Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Sekretariat Kabinet oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
65 65 65 65 65
Layanan perkantoran Pusat 475 503 539 582 634
Persentase layanan perkantoran yang dilaksanakan
100 100 100 100 100
Pelaksanaan Pelayanan Ketatausahaan dan Keprotokoleran, Pengadaan, Kerumahtanggaan, dan Pemeliharaan Sekretariat Kabinet
36.086 38.251 40.929 44.203 48.181 Biro Umum K/L
Dokumen dukungan ketatausahaan dan keprotokolan, pengadaan, kerumahtanggaan, dan pemeliharaan Sekretariat Kabinet
Pusat
3.905 4.139 4.429 4.783 5.214
Persentase tingkat kepuasan layanan teknis dan administrasi keprotokolan, kerumahtanggaan, serta pemeliharaan dan perawatan alat perlengkapan kantor dan barang lainnya
76 76 76 76 76
12
Program/Kegiatan Sasaran Program (outcome)/ Sasaran
Kegiatan (output)/ Indikator Lokasi
Target Alokasi (dalam juta rupiah) Unit Organisasi Pelaksana
K/L-N-B- NS-BS 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
Laporan pelaksanaan tugas di bidang hukum dan hubungan internasional
Pusat
301 319 341 369 402
Persentase terlaksananya pelaksanaan tugas di bidang hukum dan hubungan internasional
100 100 100 100 100
Laporan pelaksanaan tugas di bidang tata ruang dan wilayah perbatasan
Pusat
300 318 340 367 400
Persentase terlaksananya pelaksanaan tugas di bidang tata ruang dan wilayah perbatasan
100 100 100 100 100
Laporan pelaksanaan tugas di bidang riset, teknologi, komunikasi dan informasi
Pusat
303 321 344 371 405
Persentase terlaksananya pelaksanaan tugas di bidang riset, teknologi, komunikasi dan informasi
100 100 100 100 100
Laporan pelaksanaan tugas atas hasil pemantauan, evaluasi, dan analisis atas rencana dan pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah
Pusat
811 860 920 993 1.083
Persentase terlaksananya pelaksanaan tugas atas hasil pemantauan, evaluasi, dan analisis atas rencana dan pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah
100 100 100 100 100
Layanan perkantoran Pusat 28.516 30.227 32.343 34.930 38.074
Persentase layanan perkantoran yang dilaksanakan
100 100 100 100 100
Perangkat pengolah data dan komunikasi
Pusat 975 1.033 1.106 1.194 1.302
13
Program/Kegiatan Sasaran Program (outcome)/ Sasaran
Kegiatan (output)/ Indikator Lokasi
Target Alokasi (dalam juta rupiah) Unit Organisasi Pelaksana
K/L-N-B- NS-BS 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
Persentase terwujudnya pengadaan pengolah data dan komunikasi
100 100 100 100 100
Peralatan dan fasilitas perkantoran Pusat 975 1.033 1.106 1.194 1.302
Persentase terwujudnya pengadaan peralatan dan fasilitas perkantoran
100 100 100 100 100
Pengelolaan Data dan Informasi Penyelenggaraan Pemerintahan, Peraturan Perundang-Undangan, Persidangan, Kepegawaian, dan Perpustakaan melalui Sistem Informasi Manajemen, Arsip, dan/atau Dokumen
4.000 4.240 4.537 4.900 5.341 Pusat Data dan Informasi
K/L
Laporan pengelolaan, pengembangan, dan pemeliharaan sistem informasi dan infrastruktur, dan penyebarluasan data dan informasi
Pusat
1.431 1.517 1.623 1.753 1.911
Jumlah pengakses layanan data dan informasi
2.161.248 2.269.310 2.382.776 2.501.914 2.627.010
Jumlah pen-download layanan data/informasi Sekretariat Kabinet
650.189 682.699 716.834 752.675 790.309
Tingkat kepuasan pengakses layanan website Sekretariat Kabinet
90 90 90 90 90
- Persentase keberlangsungan layanan (continuity of service)
99 99 99 99 99
Layanan perkantoran Pusat 1.045 1.108 1.185 1.280 1.395
Persentase layanan perkantoran yang dilaksanakan
100 100 100 100 100
Perangkat pengolah data dan komunikasi
Pusat
1.437 1.523 1.630 1.760 1.919
Persentase terwujudnya pengadaan pengolah data dan komunikasi
100 100 100 100 100
Peralatan dan fasilitas perkantoran Pusat 87 92 99 107 116
14
Program/Kegiatan Sasaran Program (outcome)/ Sasaran
Kegiatan (output)/ Indikator Lokasi
Target Alokasi (dalam juta rupiah) Unit Organisasi Pelaksana
K/L-N-B- NS-BS 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
Persentase terwujudnya pengadaan peralatan dan fasilitas perkantoran
100 100 100 100 100
Pengawasan Terhadap Pelaksanaan Tugas di Lingkungan Sekretariat Kabinet
1.200 1.272 1.361 1.470 1.602 Inspektorat K/L
Laporan hasil pengawasan terhadap pelaksanaan tugas di lingkungan Sekretariat Kabinet
Pusat
1.200 1.272 1.361 1.470 1.602
Persentase penyelesaian rekomendasi hasil pengawasan
88 88 88 88 88
Persentase ketepatan waktu penerbitan laporan hasil pengawasan
80 80 80 80 80
PROGRAM PENYELENGGARAAN DUKUNGAN KEBIJAKAN KEPADA PRESIDEN SELAKU KEPALA PEMERINTAHAN
23.500 24.910 26.654 28.786 31.377
Terwujudnya peningkatan kualitas hasil analisis kebijakan dan program pemerintah di bidang politik, hukum dan keamanan
Persentase penyelesaian hasil analisis kebijakan program pemerintah di bidang politik, hukum dan keamanan secara tepat waktu
97 98 99 100 100
Persentase saran kebijakan di bidang politik, hukum dan keamanan yang ditindaklanjuti
97 98 99 100 100
Terwujudnya peningkatan kualitas penyelesaian Peraturan Presiden, Keputusan Presiden, dan Instruksi Presiden di bidang politik, hukum dan keamanan
15
Program/Kegiatan Sasaran Program (outcome)/ Sasaran
Kegiatan (output)/ Indikator Lokasi
Target Alokasi (dalam juta rupiah) Unit Organisasi Pelaksana
K/L-N-B- NS-BS 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
Persentase penyelesaian Rancangan Peraturan Presiden, Rancangan Keputusan Presiden, dan Rancangan Instruksi Presiden di bidang politik, hukum dan keamanan secara tepat waktu
97 98 99 100 100
Persentase Rancangan Peraturan Presiden, Rancangan Keputusan Presiden, dan Rancangan Instruksi Presiden di bidang politik, hukum dan keamanan yang ditindaklanjuti menjadi Peraturan Presiden, Keputusan Presiden, dan Instruksi Presiden
97 98 99 100 100
Terwujudnya peningkatan kualitas hasil analisis kebijakan di bidang perekonomian
Persentase penyelesaian hasil analisis kebijakan program pemerintah di bidang perekonomian secara tepat waktu
97 98 99 100 100
Persentase saran kebijakan di bidang perekonomian yang ditindaklanjuti
97 98 99 100 100
Terwujudnya peningkatan kualitas penyelesaian Peraturan Presiden, Keputusan Presiden, dan Instruksi Presiden di bidang perekonomian
Persentase penyelesaian Rancangan Peraturan Presiden, Rancangan Keputusan Presiden, dan Rancangan Instruksi Presiden di bidang perekonomian secara tepat waktu
97 98 99 100 100
16
Program/Kegiatan Sasaran Program (outcome)/ Sasaran
Kegiatan (output)/ Indikator Lokasi
Target Alokasi (dalam juta rupiah) Unit Organisasi Pelaksana
K/L-N-B- NS-BS 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
Persentase Rancangan Peraturan Presiden, Rancangan Keputusan Presiden, dan Rancangan Instruksi Presiden di bidang perekonomian yang ditindaklanjuti menjadi Peraturan Presiden, Keputusan Presiden, dan Instruksi Presiden
97 98 99 100 100
Terwujudnya peningkatan kualitas hasil analisis kebijakan di bidang kesejahteraan rakyat
Persentase penyelesaian hasil analisis kebijakan program pemerintah di bidang kesejahteraan rakyat secara tepat waktu
94 95 96 97 98
Persentase saran kebijakan di bidang kesejahteraan rakyat yang ditindaklanjuti
94 95 96 97 98
Terwujudnya peningkatan kualitas penyelesaian Peraturan Presiden, Keputusan Presiden, dan Instruksi Presiden di bidang kesejahteraan rakyat
Persentase penyelesaian Rancangan Peraturan Presiden, Rancangan Keputusan Presiden, dan Rancangan Instruksi Presiden di bidang kesejahteraan rakyat secara tepat waktu
94 95 96 97 98
Persentase Rancangan Peraturan Presiden, Rancangan Keputusan Presiden, dan Rancangan Instruksi Presiden di bidang kesejahteraan rakyat yang ditindaklanjuti menjadi Peraturan Presiden, Keputusan Presiden, dan Instruksi Presiden
94 95 96 97 98
17
Program/Kegiatan Sasaran Program (outcome)/ Sasaran
Kegiatan (output)/ Indikator Lokasi
Target Alokasi (dalam juta rupiah) Unit Organisasi Pelaksana
K/L-N-B- NS-BS 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
Terwujudnya peningkatan kualitas pengelolaan persidangan kabinet
Tingkat kepuasan peserta sidang kabinet terhadap penyelenggaraan sidang kabinet
A A A A A
Tingkat kepuasan peserta sidang kabinet terhadap risalah sidang kabinet
A A A A A
Penyelenggaraan Dukungan Kebijakan Presiden di Bidang Politik dan Hubungan Internasional
1.400 1.484 1.588 1.715 1.869
Asisten Deputi Bidang Politik dan Hubungan Internasional
K/L
Rekomendasi proses perumusan rencana dan pelaksanaan kebijakan di bidang politik dan hubungan internasional
Pusat
326 346 370 399 435
Persentase penyelesaian hasil analisis kebijakan program pemerintah di bidang politik dan hubungan internasional secara tepat waktu
97 98 99 100 100
Persentase saran kebijakan di bidang politik dan hubungan internasional yang ditindaklanjuti
97 98 99 100 100
Laporan hasil analisis, pengamatan, monitoring, dan evaluasi di bidang politik dan hubungan internasional
Pusat
1.074 1.138 1.218 1.316 1.434
Persentase penyelesaian laporan hasil analisis, pengamatan, monitoring dan evaluasi di bidang politik dan hubungan internasional secara tepat waktu
97 98 99 100 100
18
Program/Kegiatan Sasaran Program (outcome)/ Sasaran
Kegiatan (output)/ Indikator Lokasi
Target Alokasi (dalam juta rupiah) Unit Organisasi Pelaksana
K/L-N-B- NS-BS 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
Persentase laporan hasil analisis, pengamatan, monitoring dan evaluasi di bidang politik dan hubungan internasional yang ditindaklanjuti
97 98 99 100 100
Penyelenggaraan Dukungan Kebijakan Presiden di Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, Aparatur Negara, Komunikasi dan Informatika
900 954 1.021 1.102 1.202
Asisten Deputi Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, Aparatur Negara, Komunikasi dan Informatika
K/L
Rekomendasi proses perumusan rencana dan pelaksanaan kebijakan di bidang hukum, hak asasi manusia, aparatur negara, komunikasi dan informatika
Pusat
248 263 281 304 331
Persentase penyelesaian hasil analisis kebijakan program pemerintah di bidang hukum, hak asasi manusia, aparatur negara, komunikasi dan informatika secara tepat waktu
97 98 99 100 100
Persentase saran kebijakan di bidang hukum, hak asasi manusia, aparatur negara, komunikasi dan informatika yang ditindaklanjuti
97 98 99 100 100
Laporan hasil analisis, pengamatan, monitoring, dan evaluasi di bidang hukum, hak asasi manusia, aparatur negara, komunikasi dan informatika
Pusat
652 691 739 799 870
Persentase penyelesaian laporan hasil analisis, pengamatan, monitoring dan evaluasi di bidang hukum, hak asasi manusia, aparatur negara, komunikasi dan informatika secara tepat waktu
97 98 99 100 100
19
Program/Kegiatan Sasaran Program (outcome)/ Sasaran
Kegiatan (output)/ Indikator Lokasi
Target Alokasi (dalam juta rupiah) Unit Organisasi Pelaksana
K/L-N-B- NS-BS 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
Persentase laporan hasil analisis, pengamatan, monitoring dan evaluasi di bidang hukum, hak asasi manusia, aparatur negara, komunikasi dan informatika yang ditindaklanjuti
97 98 99 100 100
Penyelenggaraan Dukungan Kebijakan Presiden di Bidang Pertahanan, Keamanan dan Pertanahan
1.100 1.166 1.248 1.347 1.469
Asisten Deputi Bidang Pertahanan, Keamanan dan Pertanahan
K/L
Rekomendasi proses perumusan rencana dan pelaksanaan kebijakan di bidang pertahanan, keamanan dan pertanahan
Pusat
263 279 298 322 351
Persentase penyelesaian hasil analisis kebijakan program pemerintah di bidang pertahanan, keamanan dan pertanahan secara tepat waktu
97 98 99 100 100
Persentase saran kebijakan di bidang pertahanan, keamanan dan pertanahan yang ditindaklanjuti
97 98 99 100 100
Laporan hasil analisis, pengamatan, monitoring, dan evaluasi di bidang pertahanan, keamanan dan pertanahan
Pusat
837 887 949 1.025 1.117
Persentase penyelesaian laporan hasil analisis, pengamatan, monitoring dan evaluasi di bidang pertahanan, keamanan dan pertanahan secara tepat waktu
97 98 99 100 100
20
Program/Kegiatan Sasaran Program (outcome)/ Sasaran
Kegiatan (output)/ Indikator Lokasi
Target Alokasi (dalam juta rupiah) Unit Organisasi Pelaksana
K/L-N-B- NS-BS 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
Persentase laporan hasil analisis, pengamatan, monitoring dan evaluasi di bidang pertahanan, keamanan dan pertanahan yang ditindaklanjuti
97 98 99 100 100
Penyelenggaraan Dukungan Kebijakan Presiden di Bidang Perancangan Perundang-undangan Bidang Politik, Hukum dan Keamanan
1.000 1.060 1.134 1.225 1.335
Asisten Deputi Bidang Perancangan Perundang-undangan Bidang Politik, Hukum dan Keamanan
K/L
Dokumen penyusunan Rancangan Perundang-undangan di bidang politik, hukum dan keamanan
Pusat
618 655 701 757 825
Persentase penyelesaian Rancangan Peraturan Presiden, Rancangan Keputusan Presiden, dan Rancangan Instruksi Presiden di bidang politik, hukum dan keamanan secara tepat waktu
97 98 99 100 100
Persentase Rancangan Peraturan Presiden, Rancangan Keputusan Presiden, dan Rancangan Instruksi Presiden di bidang politik, hukum dan keamanan yang ditindaklanjuti
97 98 99 100 100
Laporan hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan Perundang-undangan di bidang politik, hukum dan keamanan
Pusat
382 405 433 468 510
Persentase penyelesaian laporan hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan Rancangan Peraturan Presiden, Rancangan Keputusan Presiden, dan Rancangan Instruksi Presiden di bidang politik, hukum dan keamanan secara tepat waktu
97 98 99 100 100
21
Program/Kegiatan Sasaran Program (outcome)/ Sasaran
Kegiatan (output)/ Indikator Lokasi
Target Alokasi (dalam juta rupiah) Unit Organisasi Pelaksana
K/L-N-B- NS-BS 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
Persentase laporan hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan Rancangan Peraturan Presiden, Rancangan Keputusan Presiden, dan Rancangan Instruksi Presiden di bidang politik, hukum dan keamanan yang ditindaklanjuti
97 98 99 100 100
Penyelenggaraan Dukungan Kebijakan Presiden di Bidang Ekonomi Makro, Keuangan dan Ketahanan Pangan
1.100 1.166 1.248 1.347 1.469
Asisten Deputi Bidang Ekonomi Makro, Keuangan dan Ketahanan Pangan
K/L
Rekomendasi proses perumusan rencana dan pelaksanaan kebijakan di bidang ekonomi makro, keuangan dan ketahanan pangan
Pusat
140 148 159 171 187
Persentase penyelesaian hasil analisis kebijakan program pemerintah di bidang ekonomi makro, keuangan dan ketahanan pangan secara tepat waktu
97 98 99 100 100
Persentase saran kebijakan di bidang ekonomi makro, keuangan dan ketahanan pangan yang ditindaklanjuti
97 98 99 100 100
Laporan hasil analisis, pengamatan, monitoring, dan evaluasi di bidang ekonomi makro, keuangan dan ketahanan pangan
Pusat
960 1.018 1.089 1.176 1.282
Persentase penyelesaian laporan hasil analisis, pengamatan, monitoring dan evaluasi di bidang ekonomi makro, keuangan dan ketahanan pangan secara tepat waktu
97 98 99 100 100
22
Program/Kegiatan Sasaran Program (outcome)/ Sasaran
Kegiatan (output)/ Indikator Lokasi
Target Alokasi (dalam juta rupiah) Unit Organisasi Pelaksana
K/L-N-B- NS-BS 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
Persentase laporan hasil analisis, pengamatan, monitoring dan evaluasi di bidang ekonomi makro, keuangan dan ketahanan pangan yang ditindaklanjuti
97 98 99 100 100
Penyelenggaraan Dukungan Kebijakan Presiden di Bidang Industri, Usaha Kecil dan Menengah, Perdagangan dan Ketenagakerjaan
1.100 1.166 1.248 1.347 1.469
Asisten Deputi Bidang Industri, Usaha Kecil dan Menengah, Perdagangan dan Ketenagakerjaan
K/L
Rekomendasi proses perumusan rencana dan pelaksanaan kebijakan di bidang industri, usaha kecil dan menengah, perdagangan dan ketenagakerjaan
Pusat
340 360 386 416 454
Persentase penyelesaian hasil analisis kebijakan program pemerintah di bidang industri, usaha kecil dan menengah, perdagangan dan ketenagakerjaan secara tepat waktu
97 98 99 100 100
Persentase saran kebijakan di bidang industri, usaha kecil dan menengah, perdagangan dan ketenagakerjaan yang ditindaklanjuti
97 98 99 100 100
Laporan hasil analisis, pengamatan, monitoring, dan evaluasi di bidang industri, usaha kecil dan menengah, perdagangan dan ketenagakerjaan
Pusat
760 806 862 931 1.015
Persentase penyelesaian laporan hasil analisis, pengamatan, monitoring dan evaluasi di bidang industri, usaha kecil dan menengah, perdagangan dan ketenagakerjaan secara tepat waktu
97 98 99 100 100
23
Program/Kegiatan Sasaran Program (outcome)/ Sasaran
Kegiatan (output)/ Indikator Lokasi
Target Alokasi (dalam juta rupiah) Unit Organisasi Pelaksana
K/L-N-B- NS-BS 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
Persentase laporan hasil analisis, pengamatan, monitoring dan evaluasi di bidang industri, usaha kecil dan menengah, perdagangan dan ketenagakerjaan yang ditindaklanjuti
97 98 99 100 100
Penyelenggaraan Dukungan Kebijakan Presiden di Bidang Prasarana, Riset, Teknologi dan Sumber Daya Alam
1.100 1.166 1.248 1.347 1.469
Asisten Deputi Bidang Prasarana, Riset, Teknologi dan Sumber Daya Alam
K/L
Rekomendasi proses perumusan rencana dan pelaksanaan kebijakan di bidang prasarana, riset, teknologi dan sumber daya alam
Pusat
671 711 761 822 896
Persentase penyelesaian hasil analisis kebijakan program pemerintah di bidang prasarana, riset, teknologi dan sumber daya alam secara tepat waktu
97 98 99 100 100
Persentase saran kebijakan di bidang prasarana, riset, teknologi dan sumber daya alam yang ditindaklanjuti
97 98 99 100 100
Laporan hasil analisis, pengamatan, monitoring, dan evaluasi di bidang prasarana, riset, teknologi dan sumber daya alam
Pusat
429 455 487 526 573
Persentase penyelesaian laporan hasil analisis, pengamatan, monitoring dan evaluasi di bidang prasarana, riset, teknologi dan sumber daya alam secara tepat waktu
97 98 99 100 100
24
Program/Kegiatan Sasaran Program (outcome)/ Sasaran
Kegiatan (output)/ Indikator Lokasi
Target Alokasi (dalam juta rupiah) Unit Organisasi Pelaksana
K/L-N-B- NS-BS 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
Persentase laporan hasil analisis, pengamatan, monitoring dan evaluasi di bidang prasarana, riset, teknologi dan sumber daya alam yang ditindaklanjuti
97 98 99 100 100
Penyelenggaraan Dukungan Kebijakan Presiden di Bidang Perancangan Perundang-undangan Bidang Perekonomian
1.000 1.060 1.134 1.225 1.335
Asisten Deputi Bidang Perancangan Perundang-undangan Bidang Perekonomian
K/L
Dokumen penyusunan Rancangan Perundang-undangan di bidang perekonomian
Pusat
809 857 918 991 1.080
Persentase penyelesaian Rancangan Peraturan Presiden, Rancangan Keputusan Presiden, dan Rancangan Instruksi Presiden di bidang perekonomian secara tepat waktu
97 98 99 100 100
Persentase Rancangan Peraturan Presiden, Rancangan Keputusan Presiden, dan Rancangan Instruksi Presiden di bidang perekonomian yang ditindaklanjuti
97 98 99 100 100
Laporan hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan Perundang-undangan di bidang perekonomian
Pusat
191 202 217 234 255
Persentase penyelesaian laporan hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan Rancangan Peraturan Presiden, Rancangan Keputusan Presiden, dan Rancangan Instruksi Presiden di bidang perekonomian secara tepat waktu
97 98 99 100 100
25
Program/Kegiatan Sasaran Program (outcome)/ Sasaran
Kegiatan (output)/ Indikator Lokasi
Target Alokasi (dalam juta rupiah) Unit Organisasi Pelaksana
K/L-N-B- NS-BS 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
Persentase laporan hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan Rancangan Peraturan Presiden, Rancangan Keputusan Presiden, dan Rancangan Instruksi Presiden di bidang perekonomian yang ditindaklanjuti
97 98 99 100 100
Penyelenggaraan Dukungan Kebijakan Presiden di Bidang Pemberdayaan Masyarakat
900 954 1.021 1.102 1.202
Asisten Deputi Bidang Pemberdayaan Masyarakat
K/L
Rekomendasi proses perumusan rencana dan pelaksanaan kebijakan di bidang pemberdayaan masyarakat
Pusat
161 171 183 197 215
Persentase penyelesaian hasil analisis kebijakan program pemerintah di bidang pemberdayaan masyarakat secara tepat waktu
94 95 96 97 98
Persentase saran kebijakan di bidang pemberdayaan masyarakat yang ditindaklanjuti
94 95 96 97 98
Laporan hasil analisis, pengamatan, monitoring, dan evaluasi di bidang pemberdayaan masyarakat
Pusat
739 783 838 905 987
Persentase penyelesaian laporan hasil analisis, pengamatan, monitoring dan evaluasi di bidang pemberdayaan masyarakat secara tepat waktu
94 95 96 97 98
Persentase laporan hasil analisis, pengamatan, monitoring dan evaluasi di bidang pemberdayaan masyarakat yang ditindaklanjuti
94 95 96 97 98
26
Program/Kegiatan Sasaran Program (outcome)/ Sasaran
Kegiatan (output)/ Indikator Lokasi
Target Alokasi (dalam juta rupiah) Unit Organisasi Pelaksana
K/L-N-B- NS-BS 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
Penyelenggaraan Dukungan Kebijakan Presiden di Bidang Pendidikan, Agama, Kesehatan, dan Kependudukan
1.400 1.484 1.588 1.715 1.869
Asisten Deputi Bidang Pendidikan, Agama, Kesehatan, dan Kependudukan
K/L
Rekomendasi proses perumusan rencana dan pelaksanaan kebijakan di bidang pendidikan, agama, kesehatan, dan kependudukan
Pusat
346 367 392 424 462
Persentase penyelesaian hasil analisis kebijakan program pemerintah di bidang pendidikan, agama, kesehatan, dan kependudukan secara tepat waktu
94 95 96 97 98
Persentase saran kebijakan di bidang pendidikan, agama, kesehatan, dan kependudukan yang ditindaklanjuti
94 95 96 97 98
Laporan hasil analisis, pengamatan, monitoring, dan evaluasi di bidang pendidikan, agama, kesehatan, dan kependudukan
Pusat
1.054 1.117 1.195 1.291 1.407
Persentase penyelesaian laporan hasil analisis, pengamatan, monitoring dan evaluasi di bidang pendidikan, agama, kesehatan, dan kependudukan secara tepat waktu
94 95 96 97 98
Persentase laporan hasil analisis, pengamatan, monitoring dan evaluasi di bidang pendidikan, agama, kesehatan, dan kependudukan yang ditindaklanjuti
94 95 96 97 98
27
Program/Kegiatan Sasaran Program (outcome)/ Sasaran
Kegiatan (output)/ Indikator Lokasi
Target Alokasi (dalam juta rupiah) Unit Organisasi Pelaksana
K/L-N-B- NS-BS 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
Penyelenggaraan Dukungan Kebijakan Presiden di Bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda dan Olahraga
700 742 794 857 935
Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda dan Olahraga
K/L
Rekomendasi proses perumusan rencana dan pelaksanaan kebijakan di bidang lingkungan hidup, pariwisata,budaya, pemuda dan olahraga
Pusat
240 254 272 294 320
Persentase penyelesaian hasil analisis kebijakan program pemerintah di bidang lingkungan hidup, pariwisata, budaya, pemuda dan olahraga secara tepat waktu
94 95 96 97 98
Persentase saran kebijakan di bidang lingkungan hidup, pariwisata, budaya , pemuda dan olahraga yang ditindaklanjuti
94 95 96 97 98
Laporan hasil analisis, pengamatan, monitoring, dan evaluasi di bidang lingkungan hidup, pariwisata, budaya, pemuda dan olahraga
Pusat
460 488 522 563 614
Persentase penyelesaian laporan hasil analisis, pengamatan, monitoring dan evaluasi di bidang lingkungan hidup, pariwisata, budaya, pemuda dan olahraga secara tepat waktu
94 95 96 97 98
Persentase laporan hasil analisis, pengamatan, monitoring dan evaluasi di bidang lingkungan hidup, pariwisata, budaya, pemuda dan olahraga yang ditindaklanjuti
94 95 96 97 98
28
Program/Kegiatan Sasaran Program (outcome)/ Sasaran
Kegiatan (output)/ Indikator Lokasi
Target Alokasi (dalam juta rupiah) Unit Organisasi Pelaksana
K/L-N-B- NS-BS 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
Penyelenggaraan Dukungan Kebijakan Presiden di Bidang Perancangan Perundang-undangan Bidang Kesejahteraan Rakyat
1.300 1.378 1.474 1.592 1.736
Asisten Deputi Bidang Perancangan Perundang-undangan Bidang Kesejahteraan Rakyat
K/L
Dokumen penyusunan Rancangan Perundang-undangan di bidang kesejahteraan rakyat
Pusat
749 794 850 918 1.000
Persentase penyelesaian Rancangan Peraturan Presiden, Rancangan Keputusan Presiden, dan Rancangan Instruksi Presiden di bidang kesejahteraan rakyat secara tepat waktu
94 95 96 97 98
Persentase Rancangan Peraturan Presiden, Rancangan Keputusan Presiden, dan Rancangan Instruksi Presiden di bidang kesejahteraan rakyat yang ditindaklanjuti
94 95 96 97 98
Laporan hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan Perancangan Perundang-undangan di bidang kesejahteraan rakyat
Pusat
551 584 625 675 736
Persentase penyelesaian laporan hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan Rancangan Peraturan Presiden, Rancangan Keputusan Presiden, dan Rancangan Instruksi Presiden di bidang kesejahteraan rakyat secara tepat waktu
94 95 96 97 98
29
Program/Kegiatan Sasaran Program (outcome)/ Sasaran
Kegiatan (output)/ Indikator Lokasi
Target Alokasi (dalam juta rupiah) Unit Organisasi Pelaksana
K/L-N-B- NS-BS 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
Persentase laporan hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan Rancangan Peraturan Presiden, Rancangan Keputusan Presiden, dan Rancangan Instruksi Presiden di bidang kesejahteraan rakyat yang ditindaklanjuti
94 95 96 97 98
Penyiapan Materi Sidang Kabinet dan Rapat Lainnya yang Dipimpin dan/atau Dihadiri Presiden dan/atau Wakil Presiden
1.300 1.378 1.474 1.592 1.736
Asisten Deputi Bidang Materi Persidangan
K/L
Dokumen penyiapan bahan-bahan sidang kabinet/rapat/ pertemuan
Pusat
1.300 1.378 1.474 1.592 1.736
Persentase penyelesaian bahan-bahan sidang kabinet/rapatpertemuan secara tepat waktu
100 100 100 100 100
Persentase distribusi bahan-bahan sidang secara tepat waktu sesuai rencana
100 100 100 100 100
Penyelenggaraan dan Pendokumentasian Sidang Kabinet Maupun Rapat atau Pertemuan yang Dipimpin atau Dihadiri oleh Presiden dan/atau Wakil Presiden
6.000 6.360 6.805 7.350 8.011
Asisten Deputi Bidang Pelaksanaan dan Pelaporan Persidangan
K/L
Dokumen transkripsi, risalah, dan arahan petunjuk Presiden
Pusat
328 348 372 402 438
Persentase penyelesaian dokumen hasil sidang secara tepat waktu
100 100 100 100 100
Laporan pelaksanaan sidang kabinet maupun rapat atau pertemuan
Pusat
5.672 6.012 6.433 6.948 7.573
Persentase penyelesaian laporan penyelenggaraan sidang kabinet secara tepat waktu
100 100 100 100 100
30
Program/Kegiatan Sasaran Program (outcome)/ Sasaran
Kegiatan (output)/ Indikator Lokasi
Target Alokasi (dalam juta rupiah) Unit Organisasi Pelaksana
K/L-N-B- NS-BS 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
Penyelenggaraan Hubungan Kemasyarakatan dan Kelembagaan Berkaitan Dengan Kegiatan Kabinet dan Sekretariat Kabinet
3.200 3.392 3.629 3.920 4.273
Asisten Deputi Bidang Hubungan Kemasyarakatan dan Kelembagaan
K/L
Laporan penyelenggaraan hubungan kemasyarakatan dan kelembagaan
Pusat
1.350 1.431 1.531 1.654 1.802
Persentase penyelesaian laporan penyelenggaraan hubungan kemasyarakatan dan kelembagaan secara tepat waktu
100 100 100 100 100
Dokumen peliputan dan diseminasi informasi
Pusat
1.850 1.961 2.098 2.266 2.470
Persentase penyelesaian informasi secara substansi yang disebarluaskan pada sistem informasi secara tepat waktu
100 100 100 100 100