renstra rsu provinsi ntb 2013-2018 - rsud.ntbprov.go.id filedan clean governance dimana diharapkan...
TRANSCRIPT
Renstra RSU Provinsi NTB 2013-2018 i
Renstra RSU Provinsi NTB 2013-2018 ii
KATA PENGANTAR
Menyikapi penyelenggaraan pemerintahan yang mengacu pada good governance
dan clean governance dimana diharapkan keterlibatan semua pihak baik pemerintah,
sektor publik maupun masyarakat sebagai komponen utama yang berperan secara aktif
dan sejajar sebagai mitra dalam pembangunan, maka demi mewujudkan hal tersebut
diperlukan upaya terpadu dan sinergis untuk menciptakan pemerintahan yang baik dan
bersih, masyarakat maju dan mandiri serta dunia usaha yang tangguh.
Pemerintah yang baik dan bersih memiliki ciri – ciri efisien, efektif, demokratis,
partisipatif, transparan, akuntabel dan berlandaskan kerangka hukum yang fair. Sesuai
dengan semangat otonomi daerah, maka inisiatif dan kreasi masyarakat beserta
Pemerintah Provinsi harus terus dikembangkan dan dilaksanakan dalam bentuk nyata
sesuai dengan kondisi masing – masing, sehingga diperlukan kesiapan yang mantap di
semua sektor pembangunan termasuk sektor kesehatan. Rumah Sakit Umum Provinsi
NTB merupakan salah satu Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkup Provinsi
NTB yang dalam tugas pokok dan fungsinya memberikan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat, dimana berbagai upaya telah dilakukan termasuk diantaranya
mengembangkan pelayanan kesehatan umum dalam rangka memudahkan jangkauan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Wujud upaya yang dilaksanakan dalam mendukung visi Pemerintah Provinsi NTB
“Mewujudkan Masyarakat Nusa Tenggara Barat Yang Beriman, Berbudaya,
Berdayasaing dan Sejahtera”, maka Rumah Sakit Umum Provinsi NTB melakukan
penajaman visi dan misi yang dituangkan dalam Rencana Strategis tahun 2013-2018
yang dimaksudkan sebagai acuan dalam memberi arah kemana organisasi akan dibawa
dan bagaimana cara mencapai tujuan dan sasaran melalui strategi yang terukur dan
dijabarkan dalam kebijakan, program dan kegiatan yang dilaksanakan dalam 5 (tiga)
tahun kedepan.
RENSTRA (Rencana Strategis) RSU Provinsi NTB 2013-2018 telah disusun,
namun kami menyadari dengan segala keterbatasan yang ada sehingga dalam
penyusunan dokumen RENSTRA RSU Provinsi NTB ini masih jauh dari harapan, oleh
karena itu kami mengharapkan adanya saran, kritik dan petunjuk demi kesempurnaan
dokumen RENSTRA RSU Provinsi NTB 2013-2018.
Demikian RENSTRA RSU Provinsi NTB 2013-2018 ini dibuat, semoga dapat
dipergunakan sebagai bahan atau acuan untuk perencanaan pembangunan pemerintah
Provinsi Nusa Tenggara Barat,khususnya RSU Provinsi NTB di waktu yang akan datang.
Mataram, Agustus 2016
Direktur RSUD Provinsi NTB,
dr. H. L. HAMZI FIKRI, MM.
Pembina NIP. 19740621 200212 1 007
Renstra RSU Provinsi NTB 2013-2018 iii
DAFTAR ISI
COVER .................................................................................................................. ..
i
KATA PENGANTAR ..................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................... ... iv
DAFTAR TABEL ...................................................................................................... ... vi
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN I – 1
1.1. LATAR BELAKANG
...................................................................................... I – 1
1.2.
MAKSUD DAN
TUJUAN...........................................................................
......
I – 2
1.3. LANDASAN HUKUM....
................................................................................ I – 3
1.4. SISTEMATIKA PENULISAN
.......................................................................... I – 4
BAB II GAMBARAN PELAYANAN RSUP NTB II – 1
2.1. TUGAS, FUNGSI, DAN STRUKTUR ORGANISASI RSUP ................................... II – 1
2.2. SUMBER DAYA RSUP NTB ....................................………………………………… II – 5
2.2.1 SUMBER DAYA MANUSIA........................................................... II – 5
2.2.2 SARANA & PERALATAN KERJA
UTAMA……………………………………………. II – 9
2.3 KINERJA RSUP NTB ........................................................................... II – 10
2.3.1 KINERJA PELAYANAN
……………………………………………..………………………
II – 10
a). PELAYANAN RAWAT JALAN ............................................................ II – 10
b). PELAYANAN RAWAT INAP .............................................................. II – 12
c). PELAYANAN RAWAT DARURAT ....................................................... II – 14
d).INDIKATOR LAYANAN ............................................................. II – 16
e). KEMATIAN IBU MELAHIRKAN
.................................................
II – 18
2.3.2 KINERJA RSU PROV. NTB BERDASARKAN INDIKATOR KINERJA
UTAMA TH 2009-2013
..................................................................................
II –19
2.3.3 TARGET DAN REALISASI PENDAPATAN
..........................................
II – 22
2.4 ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL DAN INTERNAL RSUP NTB
.................
II - 26
Renstra RSU Provinsi NTB 2013-2018 iv
2.4.1 ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL RS
.........................................
II - 26
2.4.2 ANALISIS LINGKUNGAN INTERNALL RS
.........................................
II - 28
2.4.3 ANALISIS SWOT ........................................................................ II - 29
BAB III ISU-ISU STRATEGIS III – 1
3.1 GAMBARAN UMUM PROVINSI NTB TERKAIT DENGAN PELAYANAN RSUP
NTB .. III – 1
3.2 TELAAHAN VISI, MISI & PROGRAM GUBERNUR & WAKIL
GUBERNUR.............. III – 2
3.3 TELAAH RENSTRA K/L DAN RENSTRA PROVINSI
KAB/KOTA........................... III – 4
3.4 TELAAH RTRW & KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS ....................... III – 6
3.5 PERUMUSAN ISU-ISU STRATEGIS ........................................................ III –6
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN IV – 1
4.1 VISIDAN MISI RSU PROV. NTB
....................................................................
IV – 1
4.2 TUJUAN & SASARAN JANGKA MENENGAH RSUP NTB
.................................
IV – 2
4.3 STRATEGI DAN KEBIJAKAN
..…………………………………………………………………….. IV – 7
BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK
SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF V – 1
BAB VI INDIKATOR KINERJA RS VI – 1
BAB VII PENUTUP VII – 1
LAMPIRAN - LAMPIRAN
Renstra RSU Provinsi NTB 2013-2018 v
DAFTAR TABEL Tabel 2.2.1.1 Ditribusi Jumlah SDM RSU Provinsi NTB Berdasarkan Status
Kepegawaian Tahun 2009-2013
Tabel 2.2.1.2 Ditribusi PNS RSUP NTB Berdasarkan Jabatan Th 2009-2013
Tabel 2.2.1.3 Ditribusi SDM (PNS) Fungsional RSU Provinsi NTB Th 2009-2013
Tabel 2.2.1.4 Ditribusi Dokter Spesialis yang bekerja di RSU Provinsi NTB Tahun
2009-2013
Tabel 2.2.1.5 Ditribusi Dokter Spesialis di RSU Provinsi NTB Berdasarkan Status
Kepegawaian Tahun 2013
Tabel 2.3.1.1 Distribusi Kapasitas TT Berdasar Kelas Perawatan Th 2009-2013
Tabel 2.3.1.2 Distribsi Jenis Layanan /Tidakan IGD Th 2009-2013
Tabel 2.3.1.3 Distribusi Idikator Pelayanan RSU Provinsi NTB Th 2009-2013
Renstra RSU Provinsi NTB 2013-2018 vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Struktur Organisasi RSU Provinsi NTB
Gambar
2.3.1.1
Distribusi Jumlah Kunjungan Pasien Rawat Jalan Th 2009-2013
Gambar
2.3.1.2
Distribusi Pasien Rawat Jalan Berdasarkan Cara Bayar Tahun
2009-2013
Gambar
2.3.1.3
Distribusi Jumlah Kunjungan Pasien Rawat Inap Th 2009-2013
Gambar2.3.1.4 Distribusi Pasien Rawat Inap Berdasarkan Cara Bayar Tahun
2009-2013
Gambar
2.3.1.5
Distribusi Kunjungan Pasien Gawat Darurat Th 2009-2013
Gambar
2.3.1.6
Distribusi Kunjungan Pasien Gawat Darurat Berdasarkan Cara
Bayar Th 2009-2013
Gambar
2.3.1.7
Tindak Lanjut Pelayanan di IGD Th 2009-2013
Gambar
2.3.3.1
Distribusi Kematian Ibu Melahirkan Berdasarkan Penyebab Tahun
2011-2013
Renstra RSU Provinsi NTB 2013-2018 vii
Renstra RSU Provinsi NTB 2013-2018 I - 8
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Provinsi Nusa Tenggara Barat pada 17 September 2013 mulai dipimpin
oleh pasangan kepala daerah baru periode 2013-2018, dimana setiap pergantian
kepala daerah diikuti dengan pergantian RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah). RPJMD Provinsi NTB 2013-2018merupakan arah
Pembangunan yang ingin dicapai Provinsi NTBsesuai Visi, Misi dan Program
Pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur NTB terpilih dalam kurun waktu masa
baktinya. RPJMD Provinsi NTB disusun berpedoman pada RPJP nasional, RPJM
Nasional, hasil evaluasi pelaksanaan RPJMD Provinsi NTB 5 tahun sebelumnya,
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi NTB 2009-2029, dan berbagai
kebijakan pembangunan nasional lainnya. RPJMD memuat gambaran umum
wilayah, kemampuan pengelolaan keuangan daerah, masalah dan isu strategis, visi
dan misi, tujuan dan sasaran pembangunan, strategi, arah kebijakan, dan program
dan pendanaan pembangunan daerah serta dibagian akhir menyajikan indikator
kinerja daerah sesuai Permendagri 54 tahun 2010.
Sesuai amanat Keppres No 7 tahun 1999 dan Peraturan Pemerintah Nomor
8 Tahun 2008 dimana setiap instansi pemerintah, dalam hal ini para pimpinan/
Kepala SKPD atau pejabat eselon II termasuk rumah sakit diwajibkan menyusun
suatu rencana stratejik bagi instansinya yang mengacu pada rancangan awal
RPJMD.
Rumah Sakit sebagai salah satu mata rantai sarana pelayanan
kesehatanmasyarakat memiliki peran yang sangat strategis dimana rumah sakit
diharapkandapat berperan optimal dalam mempercepat pembangunan kesehatan.
Pembangunan kesehatan adalah bagian integral pembangunan nasional yang
bertujuan memperbaiki, memelihara dan meningkatkan status kesehatan
perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat sehingga dapat meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat. Peran dalam peningkatan derajat
kesehatanmasyarakat. tersebut dewasa ini semakin menonjol mengingat
timbulnyaperubahan-perubahan dalam kehidupan sosial kemasyarakatan maupun
kebijakan-kebijakan pemerintah.
Rencana Strategik (Renstra) Rumah Sakit Umum (RSU) Provinsi NTB
2013-2018 memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan
pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsinya.Penyusunan Renstra RSU
Renstra RSU Provinsi NTB 2013-2018 I - 9
Provinsi NTB berpedoman pada RPJMD Provinsi NTB 2013-2018 dan bersifat
indikatif, serta berpedoman pada kebijakan pemerintah lainnya. Renstra RSU
Provinsi NTB diperlukan untuk memberikan peta rencana kegiatan pembangunan
rumah sakit dalam arti utuh baik pembangunan fisik sarana dan parasarana
maupun proses dan peningkatan produk jasa pelayanan rumah sakit yang harus
selalu ditingkatkan. Renstra RSU Provinsi NTB juga sangat diperlukan secara
manajerial untuk mengukur tingkat keberhasilan dan pencapaian setiap kurun
waktu yang telah ditempuh dalam pelaksanaan kegiatan.
Secara komprehensif Renstra RSU Provinsi NTB merupakan dokumen
perencanaan yang terarah, terencana, sistematis dan sinergisyang memuat
program-program RSU Provinsi NTB 2013-2018 dengan tetap memperhatikan
perannya untuk turut bertanggungjawab atas pembangunan SDM masyarakat NTB
maupun program-program yang langsung dilaksanakan untuk pembangunan RSU
Provinsi NTB dalam rangka meningkatkan kualitas dan jenis pelayanan kepada
masyarakat, mendukung proses pendidikan tenaga kesehatan dan penelitian
maupun peningkatan derajat kesehatan masyarakat secara utuh.
1.2 Maksud dan Tujuan
Rencana Strategis RSU Provinsi NTB 2013-2018 ditetapkan dengan
maksud memberikan arah dan sekaligus menjadi acuan bagi RSU Provinsi NTB
dalam mewujudkan cita-cita dan tujuan RSU Provinsi NTB sesuai dengan Visi dan
Misi serta arah pembangunan NTB sehingga upaya yang akan dilakukan oleh
organisasi RSU Provinsi NTB bersifat sinergis, koordinatif dan saling melengkapi
dalam satu pola sikap dan tindak.
Adapun tujuan penyusunan Renstra RSU Provinsi NTB adalah :
1. Memberikan peta rencana kegiatan pembangunan rumah sakit dalam arti utuh
baik pembangunan fisik sarana dan prasarana maupun proses dan
peningkatan produk jasa pelayanan rumah sakit yang harus selalu
ditingkatkan.
2. Secara manajerial untuk mengukur tingkat keberhasilan dan pencapaian
setiap kurun waktu yang telah ditempuh dalam pelaksanaan kegiatan.
3. Merupakan dokumen perencanaan sebagai landasan dalam proses
penyusunan RAPBD/RAPBN
4. Sebagai bahan penyusunan laporan akuntabilitas kinerja RSU Provinsi NTB
kepada Gubernur.
Renstra RSU Provinsi NTB 2013-2018 I - 10
5. Sebagai bahan kajian dalam rangka meningkatkan efektivitas, efisiensi,
produktivitas dan akuntabilitas dalam menyelenggarakan pelayanan
kesehatan di RSU Provinsi NTB
1.3 Landasan Hukum
Landasan Hukum dalam penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Rumah
Sakit Umum (RSU) Provinsi NTB Tahun 2013-2018, sebagai berikut :
1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;
3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;
4. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007, tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025;
5. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan;
6. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2001 tentang Pelaporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2005 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Provinsi sebagai Daerah Otonom;
11. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah
12. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
13. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJM-N) 2010 – 2014;
14. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1997 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
15. Permendagri Nomor 54 tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
16. Kepmendagri Nomor 050-188/Kep/Bangda/2007 tentang Pedoman Penilaian Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah/RPJMD);
Renstra RSU Provinsi NTB 2013-2018 I - 11
17. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat No 8 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat No 8 Tahun 2008 tentang Organisasi dan tata Kerja Dinas-Dinas Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat;
18. PeraturanDaerahProvinsiNusaTenggaraBaratNomor 3 Tahun 2008 tentangRencanaPembangunanJangkaPanjangDaerahProvinsiNusaTenggaraBaratTahun 2005–2025
19. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 3 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat (Lembaran Daerah Tahun 2010 Nomor 26)
20. PeraturanDaerahProvinsiNusaTenggaraBaratNomor.....Tahun 2013tentangRencanaPembangunanJangkaMenengahDaerahProvinsiNusaTenggaraBaratTahun2013-2018
21. Peraturan Gubernur Nusa Tenggara Barat No 41 Tahun 2011 Tentang Perubahan atas Peraturan Gubernur Nusa Tenggara Barat No 22 Tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Inspektorat, Bapeda dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat
22. Keputusan Gubernur Nusa Tengggara Barat Nomor 37 Tahun 2011 tentang Penerapan Status Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum daerah (PPK-BLUD) pada RSU Provinsi NTB
23. Keputusan lembaga Administrasi Negara nomor 239/IX/6/8/2003 tentang perbaikan pedoman penyusunan pelaporan Akuntabilitas kinerja Instansi Pemerintah
1.4 Sistematika Penulisan
Adapun pembuatan Dokumen Rencana Strategis (Renstra) RSU Provinsi
NTB Tahun 2013-2018 ini disusun ke dalam 7 (tujuh) Bab dengan sistematika
penulisan sebagai berikut: :
BAB I PENDAHULUAN :
Pada Bab Pendahuluan dipaparkan Latar Belakang, Landasan Hukum,
Maksud dan Tujuan dan diakhiri dengan Sistematika Penulisan Rencana
Strategis.
BAB II GAMBARAN PELAYANAN PADA RSUPROVINSI NTB:
Dalam Bab ini diuraikan mengenai Tugas,Fungsi dan struktur Organisasi,
Sumber Daya yang dimiliki, serta Kinerja Pelayanan sasaran/target RSU
Provinsi NTB periode sebelumnya.
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI :
Pada bab ini berisi uraian Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas
dan Fungsi, Telaah Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil
Kepala Daerah Terpilih, Telaah Renstra K/L dan Renstra Propinsi, dan
diakhiri Perumusan Isu-Isu Strategis.
Renstra RSU Provinsi NTB 2013-2018 I - 12
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGIDAN KEBIJAKAN :
Dalam Bab ini dirumuskan Visi dan Misi RSU Provinsi NTB, Tujuan dan
sasaran Jangka Menengah, yang diakhiri perumusan Strategi dan
Kebijakan RSU Provinsi NTB
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,
KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF :
Dalam Bab ini akan dikemukakan dijelaskan Rencana Program dan
Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif.
BAB VI INDIKATOR KINERJA RSU PROVINSI NTB YANG MENGACU PADA
TUJUAN DAN SASARAN RPJMD:
Pada Bab ini dikemukakan Indikator Kinerja RSU Provinsi NTB yang
secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai dalam lima
tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan
dan sasaran RPJMD.
BAB VII PENUTUP
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Renstra RSU Provinsi NTB 2013-2018 II -1
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN RSU PROVINSI NTB
2.1 Tugas, fungsi, struktur organisasi dan KedudukanRSU Provinsi
Rumah Sakit Umum Provinsi NTB yang selanjutnya disingkat denganRSU
Provinsi NTB adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
kegiatan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna dengan
mengutamakan pengobatan dan pemulihan tanpa mengabaikan peningkatan
kesehatan dan pencegahan penyakit yang dilaksanakan melalui penyediaan
pelayanan rawat inap,rawat jalan, gawat darurat, tindakan medik, penunjang medik,
dan lain-lain.
Adapun Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi RSU Provinsi NTB
berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat No 8 Tahun 2011
tentang Organisasi dan tata Kerja Dinas-Dinas Daerah Provinsi Nusa Tenggara
Barat, sebagai berikut :
2.1.1. Tugas
Rumah Sakit Umum Provinsi NTB mempunyai tugas : membantu
Gubernur dalam menyelenggarakan tugas umum pemerintahan dan
pembangunan, melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya guna dan
berhasil guna dengan mengutamakan upaya penyembuhan dan pemulihan
yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu dengan upaya peningkatan
kesehatan, pencegahan penyakit dan melaksanakan upaya rujukan
kesehatanserta penyelenggaraan pendidikan, pelatihan, penelitian dan
pengembangan kesehatan, dan melaksanakan pelayanan bermutu sesuai
standar pelayanan rumah sakit Kelas B Pendidikan.
2.1.2. Fungsi
Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana tersebut diatas,
RSU Provinsi NTB menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:
1. Penyelenggaraan pelayanan medis
2. Penyelenggaraan pelayanan penunjang medis dan non medis
3. Penyelenggaraan pelayanan asuhan keperawatan dan kebidanan
4. Penyelenggaraan pelayanan rujukan
5. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan kesehatan
6. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan calon dokter dan tenaga
kesehatan lainnya
7. Penyelenggaraan administrasi umum dan keuangan
Renstra RSU Provinsi NTB 2013-2018 II -2
2.1.3. Struktur Organisasi
BAGAN SUSUNAN ORGANISASI RUMAH SAKIT UMUM PROVINSI NTB
Direktur dr. H. Mawardi Hamry,
MPPM
SPI
Wadir Umum & Keuangan dr. H.L. Hamzy Fikri,MM
Wadir Pelayanan
dr. Agus Rusdhy, SpOG
Wadir Diklit dr. H. Agus Pracoyo
Bagian Tata Usaha
L. Ahmad Nur Aulia, S.STP
Bagian Perencanaan & Pengembangan
Henny Hardini, SKM.,MPH
Bagian Keuangan
DR. Drs. M. Amin, MM
Bidang Pelayanan Med. dan Penunjang Medis
Bidang Keperawatan
Sri Sartikah, S.Pd.,M.Kes
Bidang Diklat
Hj. Lesti Sariyuni, S.Kep
Seksi Pelayanan Medis Sri Haryanti, SKM
Sub Bag Umum & dan Kepegawaian Aria Dawuh widiatma
,
Sub Bag RT & Perlengkapan
Kusumayadi, SKM
Sub Bag Penyusunan Program
Burhanuddin,SH.,MM
Sub Bag Monitoring Evaluasi
dan Pelaporan
Sub Bag Penyusunan Anggaran
Muh. Hasan Mathar, SH
Sub Bag Akuntansi & Verifikasi
Mira Endah Yuliani, SE.,MM
Seksi Pelayanan Penunjang
Medis Badarudin, S.Kep.Ns
Seksi Pelayanan Keperawatan
Anna Idriani, S.Kep
Seksi Perencanaan dan Pengemb. Keperawatan
Fathullah Marwan, S.Kep
Seksi Pendidikan
Hartini Mansyur, S.Kep
Seksi Pelatihan
Bidang Litbangkes
Drs. Agus Supriyanto
Seksi Penelitian
Zulkarnain, SKM.,MPH
Seksi Pengembangan
Kesehatan
Sub Bag
Humas &
Kemasyarakatan
Sub Bag Pengemb. dan Hubungan Antar
Lembaga I Wayan Winasa,
M.Si
Sub Bag MobilisasiDana
Raimin Akadi, S.IP.
Komite Medik
dr. Abdul Razak, Sp.A
1. Instalasi Sterilisasi Sentral & Binatu
2. IPS dan Penyehatan Lingkungan RS 3. Instalasi Sistem Informasi RS ) 4. Instalasi Jaminan Pembiayaan Kesehatan
1. Instalasi Rawat Jalan
2. Instalasi Rawat Darurat
3. Instalasi Rawat Inap
4. Instalasi ICU 5. Instalasi Bedah Sentral
6. Instalasi Anestesi dan Reanimasi
7. Instalasi Keterapian Fisik dan Rehab. Medis 8. Instalasi Rekam Medis
9. Instalasi Gizi
10. Instalasi Farmasi
11. Instalasi Forensik dan Pemulas. Jenazah 12. Instalasi Radiologi
13. Instalasi Laboratorium Klinik
1. Instalasi Litbangkes
Renstra RSU Provinsi NTB 2013-2018 II -3
2.1.4. Kedudukan
BerdasarkanPeraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat No 8
Tahun 2011 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Bapeda dan
Lembaga Teknis Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat, RSU Provinsi NTB
merupakan Lembaga Teknis Daerah di bidang pelayanan kesehatan yang
berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Gubernur melalui Sekretaris
Daerah dan secara teknis operasional berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan
Provinsi NTB serta dikoordinasikan oleh Asisten Administrasi Umum dan
Kesejahteraan Rakyat.
Adapun Susunan Organisasi Rumah Sakit Umum (RSU) Provinsi
NTBterdiri dari :
a. Direktur
b. Wakil Direktur Pelayanan
1) Bidang Pelayanan Medis dan Penunjang Medis:
(a) Seksi Pelayanan Medis
(b) Seksi Pelayanan Penunjang Medis
2) Bidang Keperawatan
(a) Seksi Pelayanan Keperawatan
(b) Seksi Perencanaan dan Pengembangan Keperawatan
c. Wakil Direktur Pendidikan dan Penelitian
1) Bidang Pendidikan dan Pelatihan
(a) Seksi Pendidikan
(b) Seksi Pelatihan
2) Bidang Penelitian Pengembangan Kesehatan
(a) Seksi Penelitian
(b) Seksi Pengembangan Teknologi Kesehatan
d. Wakil Direktur Umum dan Keuangan
1) Bagian Tata Usaha
(a) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
(b) Sub Bagian Rumah Tangga dan Perlengkapan
(c) Sub Bagian Humas dan Kemasyarakatan
2) Bagian Perencanaan dan Pengembangan
(a) Sub Bagian Penyusunan Program
(b) Sub Bagian Pengembangan dan Hubungan Antar Lembaga
(c) Sub Bagian Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
Renstra RSU Provinsi NTB 2013-2018 II -4
3) Bagian Keuangan
(a) Sub Bagian Penyusunan Anggaran
(b) Sub Bagian Mobilisasi Dana
(c) Sub Bagian Akuntansi dan Verifikasi
Selain dibantu oleh kelompok struktural, Direktur dibantu pula oleh kelompok
fungsional danunsur pelaksana pelayanan, yang terdiri dari :
a. Satuan Pemeriksaan Intern (SPI)
b. Komite Medis
c. Komite Keperawatan
d. Instalasi-instalasi:
RSU Provinsi NTB tahun 2014 memiliki 18instalasi. Adapun Instalasi
yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Wakil Direktur
Pelayanan Medis dan Penunjang Medis, antara lain :
1) Instalasi Rawat Jalan
2) Instalasi Rawat Darurat
3) Instalasi Rawat Inap
4) Instalasi ICU
5) Instalasi Bedah Sentral
6) Instalasi Anestesi dan Reanimasi
7) Instalasi Keterapian Fisik dan Rehab. Medis
8) Instalasi Rekam Medis
9) Instalasi Gizi
10) Instalasi Farmasi
11) Instalasi Forensik dan Medicolegal
12) Instalasi Radiologi
13) Instalasi Laboratorium Klinik
Sedangkan Instalasi yang berada dan bertanggungjawab kepada Wakil
Direktur Umum dan Keuangan, antara lain :
1) IPSRS dan Penyehatan Lingkungan
2) Instalasi Sistem Informasi RS
3) Instalasi Sterilisasi Sentral dan Binatu
4) Instalasi Jaminan Pembiayaan Kesehatan
Dan Instalasi yang berada dan bertanggungjawab kepada Wakil Direktur
Pendidikan dan Pelatihan, adalah :
1) Instalasi Penelitian dan Pengembangan Teknologi Kesehatan
Renstra RSU Provinsi NTB 2013-2018 II -5
Kelompok Fungsional, terdiri dari SMF (Satuan Medis Fungsional)
jumlahnya sesuaidengan jenis Dokter Spesialis (profesi) yang ada di RSU
Provinsi NTB saat ini, terdiridari 14 SMF, yaitu :
1) SMF Anak
2) SMF Bedah
3) SMF Obgyne
4) SMF Gigi dan Mulut
5) SMF Mata
6) SMF Kulit dan Kelamin
7) SMF THT
8) SMF Bedah Tulang
9) SMF Jantung
10) SMF Paru
11) SMF Syaraf
12) SMF Umum
13) SMF Penyakit Dalam
14) SMF Raiologi
Untuk menyelenggarakan tata kelola klinis (clinical governance) yang
baik agar mutupelayanan medis dan keselamatan pasien lebih terjamin dan
terlindungi maka direktur membentuk Komite Medik. Sesuai Peraturan
Menteri Kesehatan RI Nomor 755/Menkes/Per/IV/2011 tentang
Penyelenggaraan Komite Medik di Rumah Sakit, maka Komite Medik
mempunyai tugas meningkatkan professionalisme staf medis yang bekerja di
rumah sakit dengan cara :
a. Melakukan kredensial bagi seluruh staf medis yang akan melakukan
pelayanan medisdi rumah sakit;
b. Memelihara mutu profesi staf medis; dan
c. Menjaga disiplin, etika, dan perilaku profesi staf medis.
2.2 Sumber Daya RSU Provinsi NTB
2.2.1. Sumber Daya Manusia
Salah satu unsur penting dalam organisasi adalah Sumber Daya Manusia
(SDM) atau pegawai yang akan menggerakkan dan melaksanakan tugas
organisasi. Jumlah pegawai RSU Prov. NTBterus mengalami perubahan,
antara lain karena memasuki usia pensiun, meninggal, penerimaan pegawai
baru, serta akibat mutasi pegawai, sehingga distribusi pegawai berdasarkan
status kepegawaiannya sebagai berikut:
Renstra RSU Provinsi NTB 2013-2018 II -6
Tabel 2.2.1.1DitribusiJumlah SDM RSUProvinsi NTB Berdasarkan Status Kepegawaian Tahun 2009-2013
NO URAIAN JUMLAH
2009 2010 2011 2012 2013
1 Pegawai Negeri Sipil (PNS) 840 883 862 837 811
2 Pegawai Tidak Tetap Daerah 21 8 8 7 5
3 PTT Pusat (dokter) 3 1 0 0 0
JUMLAH 864 892 870 844 816
Sumber : Subag Kepeg RSUP NTB
Adapun perkembangan jumlah SDM berdasarkan status kepegawaiandari
tahun 2009 - 2013menggambarkan bahwa :
1. Jumlah tenaga RSU Provinsi NTB yang terbanyak adalahPNS
2. Jumlah tenaga meningkat 3,1% dari tahun 2009 ke tahun 2010, kemudian
sejalan dengan kebijakan pemerintah terhadap pembatasan rekrutmen,
makadari tahun 2010-013 menurun 2,5%-3,4%, dan PTT Daerah juga
terus berkurang dari 21orangpada tahun 2009 hingga tersisa 5 orang pada
tahun 2013, demikian pula dengan PTT Pusat dimana sejak tahun 2011
sudah tidak ada lagi
PNS RSU Provinsi NTB terdistribusi berdasarkan jabatan, baik jabatan
struktural maupun non struktural,dimana jabatan struktural RSU Provinsi NTB
terisi lengkap hanya pada tahun 2012, seperti dalam tabel berikut.
Tabel 2.2.1.2. Ditribusi PNS RSUP NTB Berdasarkan Jabatan Th 2009-2013
NO
JENIS JABATAN JUMLAH (ORG)
2009 2010 2011 2012 2013
1 Struktural 22 25 26 27 23
2 Non Struktural
a Non Struktural Umum 299 316 317 250 238
b Non Struktural Khusus/Fungsional 519 542 519 560 550
J U M L A H 840 883 862 837 811
Sumber : Subag Kepeg RSUP NTB
Sebagian besar (60%-68%) PNS RSU Provinsi NTB merupakan
pejabat fungsional (berlatar belakang pendidikan teknis kesehatan), yang
secara umum dapat dilihat pada tabel berikut :
Renstra RSU Provinsi NTB 2013-2018 II -7
Tabel 2.2.1.3. Ditribusi SDM (PNS) Fungsional RSU Provinsi NTB Th 2009-2013
NO URAIAN JUMLAH
2009 2010 2011 2012 2013
1 Dokter Spesialis 36 38 41 42 42
2 Dokter Umum 46 54 56 49 49
3 Dokter Gigi 4 5 5 3 3
4 Para Medis Keperawatan 754 791
381 370 314
5 Paramedis Non Keperawatan 379 96 142
Sumber : Subag Kepeg RSUP NTB
Untuk memenuhi kebutuhan Dokter spesialis makaRSU Provinsi NTB
selain memanfaatkan PNS dokter spesialis rumah sakit, juga bekerja sama
dengan Fakultas Kedokteran Uneversitas Mataram sebagai mitra RS Jejaring
Pendidikan untuk memperkerjakan Dokter Spesialis Unram sebagai tenaga
dokter paruh waktu. Disamping itu RSU Provinsi NTB juga mengangkat dokter
spesialis yang memasuki usia pensiun namun masih sangat dibutuhkan
sebagai tenaga kontrak. Adapun jenis dan jumlah dokter spesialis yang
memberikan pelayanan medis di RSU Provinsi NTB dalam satu periode
Renstra (Tahun 2009-2013) sebagai berikut :
Tabel 2.2.1.4. Ditribusi Dokter Spesialis yang bekerja di RSU Provinsi NTB Tahun 2009-2013
JENIS DOKTER SPESIALIS JUMLAH
2009 2010 2011 2012 2013
1. Dokter Spesialis Bedah 4 4 5 6 7
2. Dokter Spesialis Penyakit Dalam 4 5 6 7 8
3. Dokter Spesialis Anak 6 6 7 7 7
4. Dokter Spesialis Obgyn 5 5 7 7 7
5. Dokter Spesialis Radiologi 2 2 2 2 2
6. Dokter Spesialis Anastesi 2 2 3 3 3
7. Dokter Spesialis Jantung 1 1 1 2 3
8. Dokter Spesialis Mata 2 2 4 4 4
9. Dokter Spesialis THT 2 2 3 3 3
10. Dokter Spesialis Kulit & Kelamin 2 2 3 4 3
11. Dokter Spesialis Paru 2 2 2 2 2
12. Dokter Spesialis Syaraf 2 2 2 2 2
13. Dokter Spesialis Orthopedi 1 1 1 1 2
14. Dokter Spesialis Urologi 1 1 3 3 3
15. Dokter Spesialis Rehab. Medik 0 1 1 1 1
16. Dokter Gigi Spesialis Bedah Mulut 0 1 1 1 1
17. Dokter Spesialis Bedah Syaraf 0 0 1 1 2
18. Dokter Spesialis Forensik 0 0 0 0 2
19. Dokter Spesialis Patologi Klinik 0 1 1 1 1
20. Dokter Spesialis Patologi Anatomi 0 0 1 1 2
JUMLAH 36 40 54 58 65
Sumber : Subag Kepeg RSUP NTB
Renstra RSU Provinsi NTB 2013-2018 II -8
Tahun 2013 terjadi penambahan jenis dokter spesialis, sehingga di
RSU Provinsi NTB terdapat 65 orang dokter spesialis dengan 20 jenis dokter
spesialisbaik dengan status PNS, paruh waktu, ataupun kontrak. Adapun
distribusi dokter spesialis berdasarkan status kepegawaian tahun 2013 dapat
diihat pada tabel berikut.
Tabel 2.2.1.5. Ditribusi Dokter Spesialis di RSU Provinsi NTB Berdasarkan Status Kepegawaian Tahun 2013
JENIS DOKTER SPESIALIS
2013
JML PNS
Paruh Waktu
Kontrak
1) Dokter Spesialis Bedah 5 1 1 7
2) Dokter Spesialis Penyakit Dalam 5 2 1 8
3) Dokter Spesialis Anak 6 1
7
4) Dokter Spesialis Obgyn 7
7
5) Dokter Spesialis Radiologi 2
2
6) Dokter Spesialis Anastesi 2
1 3
7) Dokter Spesialis Jantung
2 1 3
8) Dokter Spesialis Mata 2 2
4
9) Dokter Spesialis THT 2 1
3
10) Dokter Spesialis Kulit & Kelamin 1 2
3
11) Dokter Spesialis Paru 2
2
12) Dokter Spesialis Syaraf 2
2
13) Dokter Spesialis Orthopedi 2
2
14) Dokter Spesialis Urologi 1 2
3
15) Dokter Spesialis Rehab.Medik 1 1
16) Dokter Gigi Spesialis Bedah Mulut 1
1
17) Dokter Spesialis Bedah Syaraf 1 1
2
18) Dokter Spesialis Forensik 1 1
2
19) Dokter Spesialis Patologi Klinik 1 1
20) Dokter Spesialis Patologi Anatomi 1 1
2
Sumber : Subag Kepeg RSUP NTB
Renstra RSU Provinsi NTB 2013-2018 II -9
2.2.2.Sarana dan Peralatan Kerja Utama
Rumah sakit merupakan salah satu organisasi padat modal dan padat
teknologi, sehingga mempunyai sarana dan peralatan yang cukup beragam
baik dari jenis maupun jumlahnya. Adapun sarana dan peralatan yang dimiliki
Rumah Sakit Umum Provinsi NTB antara lain berupa :
a. Tanah dan Bangunan :
Rumah Sakit Umum Provinsi NTB saat ini berdiri diatas tanah seluas
22.697 m2 dengan luas bangunan 21.950 m2,dan terus berkurang karena
terjadinya musibah kebakaran pada tahun 2011. Kondisi saat ini sudah
tidak memungkinkan lagi untuk melakukan pengembangan sehingga harus
sesegera mungkin untuk di relokasi. Kenyataan tersebut menjadi
pertimbangan relokasi RSUP NTB ke lahan milik Pemprov NTB seluas
125.000 m2, di Dasan Cermen-Mataram sehingga diharapkan dapat
meningkatkan pelayanan, pendidikan dan penelitian. Pembangunan RS
dimulai pada tahun 2007, sampai tahun 2013 telah selesai dibangun
15Gedung seluas 67.330m2, dengan kumulatif pagu anggaran baik dana
sumber APBN maupun APBD sejumlah Rp181.826.451.170 (seratus
delapan puluh satu milyar delapan ratus dua puuh enam juta empat ratus
lima puluh satu ribu seratus tujuh puluh rupiah).
b. Mesin antara lain berupa genset, mesin incenerator, elevator lift, mesin
pengolah limbah, mesin ground water supply, dan lain-lain yang sangat
dibutuhkan dalam memberikan pelayanan penunjang
c. Alat Transportasi baik kendaraan roda empat (mobil dinas/ mobil
operasional, ambulance, mobil jenazah,) maupun kendaraan roda dua
d. Peralatan kantor dan Rumah Tangga, antara lain Komputer, AC, Exhauster
Fan, alat mebelair, dll
e. Alat Audio Visual, Alat Komunikasi dan Pemancar
f. Alat Kesehatan/Kedokteran yang terdiri dari peralatan medis, peralatan
penunjang medis, dan peralatan kebutuhan keperawatan, antara lain :
Autoclave, Elektrosurgikal unit, Cardiotocography instrument, Catarrac
micro surgery set, Cystoscope, Dental Chair, Endoscope, General X-Ray
Machine, Operating Table, Panoramic X-Ray Machine, Suction Pump Unit,
Mesin USG Mata, dll
Renstra RSU Provinsi NTB 2013-2018 II -10
2.3. Kinerja RSU Provinsi NTB
2.3.1 Kinerja Pelayanan RSU Provinsi NTB
Rumah Sakit Umum Provinsi NTB merupakan rumah sakit pusat rujukandi
provinsi NTB, mempunyai fungsi antara lain memberikan pelayanan medis,
pelayanan penunjang medis dan non medis, pelayanan asuhan keperawatan
dan kebidanan, pelayanan pendidikan dan pelatihan calon dokter serta
tenaga kesehatan lainnya, baik di rawat jalan, rawat inap, maupun rawat
darurat. Pelayanan yang diberikan meliputi pelayanan medis spesialistik,
pelayanan medis canggih, maupun pelayanan unggulan.
Adapun gambaran kinerjapelayananpadamasing-masing unit dan
kinerja berdasarkan jenis layanan sebagai berikut :
a. Pelayanan Rawat Jalan
1) Jenis Pelayanan Rawat Jalan
Jenis Pelayanan Rawat Jalan terdiri dari Pelayanan Poliklinik.
Jenis pelayanan poliklinik yang dilakukan RSU Provinsi NTB adalah :
1. Poliklinik Penyakit Dalam I
2. Poliklinik Penyakit Dalam II
3. Poliklinik Penyakit Bedah Umum
4. Poliklinik Penyakit Bedah Tulang
5. Poliklinik Kebidanan
6. Poliklinik Penyakit Anak
7. Poliklinik Imunisasi
8. Poliklinik Tumbuh Kembang
9. Poliklinik Penyakit Mata
10. Poliklinik Penyakit THT
11. Poliklinik Penyakit Kulit & Kelamin Poliklinik
12. Poliklinik Penyakit Gigi dan Mulut
13. Poliklinik Penyakit Syaraf
14. Poliklinik Penyakit Jantung
15. Poliklinik Penyakit Paru-paru
16. Poliklinik Fisioterapi
17. Poliklinik Keluarga Berencana
18. Poliklinik Gizi
19. Poliklinik Urologi
20. Poliklinik Kandungan
21. Poliklinik Khusus
22. Poliklinik Bedah syaraf
23. Poliklinik Bedah Gigi dan Mulut
Renstra RSU Provinsi NTB 2013-2018 II -11
2) Jumlah KunjunganRawat Jalan
Kunjungan pasien di rawat jalan dalam satu periode Renstra
(tahun 2009-2013)fluktuatif, dimana jumlah kunjungan tertinggi adalah
pada tahun 2010. Kemudian jumlah kunjungan menurun (22%-28%)
pasca kebakaran tahun 2011 dan masa rehab tahun 2012, namun pada
tahun 2013 jumlah kunjungan rawat jalan terjadi peningkatan 5,83%.
Rincian pertahun yaitu
Gambar 2.3.1.1. Distribusi JumlahKunjungan Pasien Rawat Jalan Th 2009-2013
Sumber : Instalasi Rekam Medik RSUP NTB
Pasien yang berkunjung ke poliklinik RSU Provinsi NTB dapat
dikatagorikan berdasarkan cara bayar / penjamin pembayaran atas
layanan yang diperoleh, yaitu pasien yang dijamin oleh PT. Askes
(Persero), Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) baik
pusat/daerah/kabupaten, dan pasien dengan Jaminan Asuransi
/perusahaan yang bekerja sama dengan RS. Pada tahun 2009-2013
kunjungan pasien rawat jalan pertahun rata-rata didominasi oleh pasien
dengan jaminan PT. Askes (Persero) dan pasien umum, sesuai diagram
berikut :
-
20,000
40,000
60,000
80,000
100,000
120,000
140,000
160,000
2009 2010 2011 2012 2013
133,189 140,325 115,479 90,353 95,949
JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALANTH 2009-2013
Renstra RSU Provinsi NTB 2013-2018 II -12
Gambar 2.3.1.2. Distribusi Pasien Rawat Jalan Berdasarkan Cara Bayar Tahun 2009-2013
Sumber : Instalasi Rekam Medik RSUP NTB
3) Penyakit Terbanyak Rawat Jalan
Trend jenis penyakit pasien yang berkunjung ke poliklinik RSU
Provinsi NTB tahun 2009-2010 didominasi oleh penyakit Hormonal
(Diabetes Mellitus).Pada tahun 2011-2012 terjadi pergeseran dimana
kunjungan terbanyak ke poliklinik didominasi oleh Penyakit Hypertensi,
Dan tahun 2013 jumlah kunjungan terbanyak ke poliklinik RSU Provinsi
NTB, yaitu lebih didominasi penyakit Infeksi (TB Paru)
b. Pelayanan Rawat Inap
1) Kapasitas Tempat Tidur (TT) Rawat Inap
Tempat tidur di rawat inap terdistribusi kebeberapa ruangan
berdasarkan kelas perawatan dengan masing-masing kapasitas
sebagaimana tertuang dalam tabel berikut.
Tebel 2.3.1.4. Distribusi Kapasitas TTBerdasar Kls Perawatan Tahun 2009-2013
NO RUANG / KELAS KAPASITAS TEMPAT TIDUR
2009 2010 2011 2012 2013
1 Super VIP 1 1
0 0
2 VIP A 9 9
0 0
3 VIP B 5 8 3 9 9
4 Kelas I 19 15 14 9 0
5 Kelas II 62 72 80 75 75
6 Kelas III 172 187 170 180 180
7 NICU/PICU/ICCU 22 22 22 22 31
9 Ruang Isolasi 7 8 3 9 9
TOTAL 297 322 292 304 304
Sumber : Instalasi Rekam Medik RSUP NTB
-10,000 20,000 30,000 40,000 50,000 60,000 70,000
2009 2010 2011 2012 2013
ASKES 56,425 60,014 47,560 33,222 33,721
UMUM 58,102 59,987 50215 37,214 34,540
JAMKESMS 18,117 19,914 17018 19,824 26,698
ASURANSI LAIN 545 410 686 93 990
JUMLAH KUNJUNGAN PASIEN RAWAT JALAN BERDASAR CARA BAYAR TH 2009-2013
Renstra RSU Provinsi NTB 2013-2018 II -13
2) Kunjungan / Jumlah Pasien Rawat Inap
Kunjungan pasien di rawat inap dalam satu periode Renstra (tahun
2009-2013)tertinggi terjadi pada tahun 2010.
Gambar 2.3.1.3. DistribusiJml Kunjungan Pasien Rawat Inap Tahun 2009-2013
Sumber : Instalasi Rekam Medik RSUP NTB
Demikian pula untuk pasien rawat inap.Pasien yang berkunjung ke
RSU Provinsi NTB dapat dikatagorikan berdasarkan cara bayar /
penjamin pembayaran atas layanan yang diperoleh, yaitu pasien yang
dijamin oleh PT. Askes (Persero), Jaminan Kesehatan Masyarakat
(Jamkesmas) baik pusat/daerah/kabupaten, dan Jaminan Asuransi
/perusahaan yang bekerja sama dengan RS, dengan distribusi sebagai
berikut
Gambar2.3.1.4. Distribusi Pasien Rawat Inap Berdasarkan Cara Bayar Tahun 2009-2013
Sumber : Instalasi Rekam Medik RSUP NTB
0
10000
20000
30000
2009 2010 2011 2012 2013
19734 21786 17642 14735 14582
JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT INAPTH 2009-2013
-2,000 4,000 6,000 8,000
10,000 12,000
2009 2010 2011 2012 2013
ASKES 2,940 2,594 2,025 1,560 1,699
UMUM 8,456 9,541 6014 2,948 1,891
JAMKESMS 8,161 9,462 9473 10,103 10,895
ASURANSI LAIN 177 189 130 124 97
JUMLAH KUNJUNGAN PASIEN RAWAT INAPBERDASAR CARA BAYAR TH 2009-2013
Renstra RSU Provinsi NTB 2013-2018 II -14
3) Sepuluh Penyakit Terbanyak di Rawat Inap
Pola morbiditas penyakit di Rawat Inap dari waktu ke waktu pada
umumnya didominasi masalah yang berhubungan dengan obstetri
ginekologi, seperti Hypotermy, Letak Kepala, Partus Kala I, Partus Kala
II, BBLR (Berat Badan Lahir Rendah) dan lain-lain.
c. Pelayanan Gawat Darurat
1) Jumlah Kunjungan IGD
Gambar2.3.1.5. Distribusi Kunjungan Pasien Gawat Darurat Th 2009-2013
Instalasi Rekam Medik RSUP NTB
Gambar 2.3.1.6. Distribusi Kunjungan Pasien Gawat Darurat Berdasarkan Cara
Bayar Th 2009-2013
Instalasi Rekam Medik RSUP NTB
0
10000
20000
30000
40000
50000
2009 2010 2011 2012 2013
igd 48022 49522 43145 36002 37317
JUMLAH KUNJUNGAN PASIEN GAWAT DARURATTH 2009-2013
-
10,000
20,000
30,000
2009 2010 2011 2012 2013
ASKES 10,323 10,952 9,986 8,297 8,049
UMUM 27,968 26,798 22851 16,003 13,412
JAMKESMS 9,731 11,772 10308 10,939 14,962
JUMLAH KUNJUNGAN PASIEN RAWAT DARURAT BERDASAR CARA BAYAR TH 2009-2013
Renstra RSU Provinsi NTB 2013-2018 II -15
2) Jenis Layanan / Tindakan di IGD
Tabel 2.3.1.12. Distribusi Jenis Layanan IGD Th 2009-2013
NO JENIS
PELAYANAN
TAHUN
2009 2010 2011 2012 2013
1 BEDAH 8.329 7.097 6.310 5.290 7.334
2 NON BEDAH 26.233 25.601 23.610 20.611 21.455
3 OBSGYN 2.854 4.162 4.084 2.751 3.937
4 ANAK 10.606 12.662 9.141 7.350 4.591
JUMLAH 48.022 49.522 43.145 36.002 37.317
Sumber : Instalasi Rekam Medik RSUP NTB
3) Tindak Lanjut Pelayanan Pasien di IGD
Terjadi perubahan pola pemanfaatan IGD oleh masyarakat dan
semakin meningkatkan kualitas rujukan dari fasilitas pelayanan baik primer
maupun sekunder. Hal ini nampak dari tindak lanjut pelayanan pasien di
IGD yaitu adanya trend peningkatan persentase pasien yang lanjut untuk
dirawat inap dan menurunnya percentase pasien yang dapat dipulangkan
setelah mendaat pelayanan di IGD. Utuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
tabel berikut:
Gambar 2.3.1.7. Tindak Lanjut Pelayanan di IGD Th 2009-2013
Sumber : Instalasi Rekam Medik RSUP NTB
0
10000
20000
30000
40000
2009 2010 2011 2012 2013
DIRAWAT 9903 9613 9170 8129 12730
RUJUK 4 2 0 0 145
PULANG 37717 39581 33626 27426 24006
MATI 398 326 349 447 436
TINDAK LANJUT PELAYANAN DI IGD TH 2009-2013
Renstra RSU Provinsi NTB 2013-2018 II -16
d. Indikator Layanan
Untuk mengetahui tingkat pemanfaatan, mutu, dan efisiensi pelayanan rumah
sakit digunakan indikator pelayanan seperti BOR, ALOS, BTO,TOI, NDR, GDR
yaitu :
1. Bed Occupancy Rate (BOR),
Adalah prosentase pemakaian tempat tidur pada satu satuan waktu
tertentu.
Indikator ini menggambarkan tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan
tempat tidur rumah sakit.
Perhitungannya
BOR =Jumlah Hari Rawat
X100% Jumlah TT x Jumlah Hari
Ideal : 60 – 80 %
2. Average Length Of Stay (ALS)
Adalah rata-rata lama dirawat seorang pasien
Indikator ini menggambarkan tingkat efisiensi dan mutu pelayanan RS
Perhitungannya
ALS =Jumlah Hari Perawatan Pasien Keluar
Jumlah Pasien Keluar (Hidup + Mati)
Ideal : 4 – 6 hari
3. Bed Turn Over (BTO)
Adalah frekwensi pemakaian tempat tidur dalam satu satuan waktu
tertentu
Indikator ini menggambarkan tingkat efisiensi dan mutu pelayanan RS
Perhitungannya
BTO =Jumlah Hari Perawatan Pasien Keluar
Jumlah Pasien Keluar (Hidup + Mati)
Ideal : selama satu tahun, tempat tidur rata-rata dipakai 40 – 50 kali
4. Turn Over Internal (TOI)
Adalah rata-rata hari tempat tidur tidak ditempati dari saat pasien pulang
sampai dengan saat terisi berikutnya
Indikator ini menggambarkan tingkat efisiensi penggunaan tempat tidur
Perhitungannya
TOI =(Jumlah TT x Hari) – Hari Rawat
Jumlah Pasien Keluar (Hidup + Mati)
Ideal : tempat tidur kosong hanya dalam waktu 1 – 3 hari
Renstra RSU Provinsi NTB 2013-2018 II -17
5. Net Death Rate (NDR)
Adalah angka kematian > 48 jam setelah dirawat untuk tiap-tiap 1000
penderita keluar.
Indikator ini memberikan gambaran mutu pelayanan rumah sakit.
Perhitungannya
NDR =Jumlah Pasien Mati >= 48 jam dirawat
X1000
Jumlah Pasien Keluar (Hidup + Mati)
Ideal : tidak lebih dari 25 per 1000 penderita keluar
6. Gros Death Rate (GDR)
Adalah angka kematian umum untuk 1000 penderita keluar
Indikator ini memberikan gambaran mutu pelayanan rumah sakit.
Perhitungannya
GDR =Jumlah Pasien Mati seluruhnya
X1000
Jumlah Pasien Keluar (Hidup + Mati)
Ideal : tidak lebih dari 45 per 1000 penderita keluar
Gambaran keadaan tingkat pemanfaatan, mutu, dan efisiensi pelayanan
Rumah Sakit Umum Provinsi dalam satu periode Renstra tahun 2009-2013
dapat dilihat pada tabelberikut
Tabel 2.3.2.1. Distribusi Idikator Pelayanan RSU Provinsi NTB Th 2009-2013
NO INDIKATOR STANDAR 2009 2010 2011 2012 2013
1 BOR (%) 60-80 75,6 82,1 77,6 77 76,2
2 ALOS (Hari) 4-6 4,3 4,5 4,8 6,03 6,4
3 BTO (Kali) >35 64,5 67,0 57 48,9 48,0
4 TOI (Hari) 1-3 1,4 1,0 1,6 1,8 1,6
5 NDR (Orang) <25 26,5 28,2 34 50 48,9
6 GDR <45 68,9 64,4 76,5 90 90,5
Sumber : Instalasi Rekam Medik RSUP NTB
Renstra RSU Provinsi NTB 2013-2018 II -18
e. Kematian Ibu Melahirkan
Gambar 2.3.3.1. Distribusi Kematian Ibu Melahirkan Berdasarkan Penyebab Tahun 2011-2013
Sumber : Pelayanan Medis RSUP NTB
00.5
11.5
22.5
33.5
4
Perdarahan Infeksi PEB Lain-lain
2011 2 1 1 3
2012 1 2 2 4
2013 2 1 4 1
KEMATIAN IBU MELAHIRKAN BERDASARKAN PENYEBAB TH 2011-2013
Renstra RSU Provinsi NTB 2013-2018 II -19
2.3.2. Kinerja RSU Provinsi NTB Berdasarkan Indikator Kinerja Utama Tahun 2009-2013
NO
INDIKATOR KINERJA UTAMA
FORMULA KETERANGAN DAN
STANDAR
KEADA AN TH 2008
TARGET KNERJA TAHUN 2009 - 2013
TH 2009 TH 2010 TH 2011 TH 2012 TH 2013
TAR GET
REALISASI
TAR GET
REALISASI
TAR GET
REALISASI
TAR GET
REALISASI
TAR GET
REALISASI
1 Pengembangan SDM Rumah Sakit
Jumlah anggaran untuk pengembangan SDM dibandingkan total anggaran operasional
Standar : 5 % dari pendapatan fungsional RS
3,3% 2,3% 3.8% 2,3% 4,2% 0,52% 4,5% 0,68% 5% 0,55 %
2 Persentase pelatihan di unit khusus
Jumlah tenaga khusus yang dilatih per tahun dibandingkan Jumlah tenaga di unit khusus
Petugas terlatih khusus adalah petugas yang bekerja untuk menangani masalah kesehatan secara khusus, seperti tenaga kesehatan untuk ( Standar : 100% )
49,05% 49% 52,75% 49% 49% 50% 57,16% 50% 63,94% 50% 57,8%
UGD : PPGD, BTLS, BCLS, ATLS, ACLS, dll,
ICU : PPGD, FCCS, Pelatihan ICU, ACLS, dll
OK : PPGD, Pelatihan Khusus OK, dll
NICU : PPGD, APLS, DG Bayi, pelatihan ICU, NICU,dll
3 Kecepatan Penanganan Penderita Gawat Darurat
Jumlah kumulatif tenggang waktu dari pasien datang sampai mendapatkan penanganan pertama oleh dokter dibandingkan jumlah pasien yang disurvei
Penanganan pertama : Rerata waktu yang diperlukan pasien saat pasien datang sampai mendapatkan pelayanan dokter. Standar : 5 menit
5 menit 10 menit
5 menit 10 menit
5 menit 5 menit 5 menit 5 menit 5 menit 5 menit 4 menit
4 Waktu Tunggu Sebelum Operasi Elektif secara keseluruhan dan per kelas perawatan
Jumlah kumulatif waktu tunggu pasien operasi elektif di setiap kelas perawatan (dalam hari) dibandingkan Jumlah pasien operasi elektif di setiap kelas perawatan
Waktu tunggu sebelum operasi elektf adalah : rerata lamanya waktu yang diperlukan pasien di setiap kelas perawatan sejak masuk RS sampai dilakukan operasi elektif (tidak termasuk waktu yang diperlukan untuk pemeriksaan penunjang, yang biasanya dilakukan di rawat jalan). Standar : 2 hr
10 hari 12 hari 7 hari 3 hari 7 hari 6,7 7 hari 5 hari 3 hari 2 hari
Renstra RSU Provinsi NTB 2013-2018 II -20
NO
INDIKATOR KINERJA UTAMA
FORMULA KETERANGAN DAN
STANDAR
KEADA AN TH 2008
TARGET KNERJA TAHUN 2009 - 2013
TH 2009 TH 2010 TH 2011 TH 2012 TH 2013
TAR GET
REALISASI
TAR GET
REALISASI
TAR GET
REALISASI
TAR GET
REALISASI
TAR GET
REALISASI
5 Angka Kematian Ibu di Rumah Sakit
Jumlah kematian pasien persalinan karena perdarahan, pre-eklamsia/eklamsia atau sepsis (masing-masing penyebab) dibandingkan Jumlah pasien persalinan dengan perdarahan, sepsia, pre-eklamsia/eklamsia
Standar : Perdarahan < 1%, Pre-eklamsia < 30%, Sepsis < 0,2%
Perdarahan0 %, Pre-eklamsia 0,06 %, Sepsis 0,44 %
Perda rahan 1,5%, Pre-eklam sia30% Sepsis 0,2%
Penda rahan 0,25% Pre eklam sia0,29% Sepsis 0,08%
Perda rahan 1,4%, Pre-eklamsia 30%, Sepsis 0,2%
Penda rahan 1% Pre eklamsia 1%,Sepsis 0,0%
Perda rahan 1,3%, Pre-eklamsia 30%, Sepsis 0,2%
Penda rahan 1,1 % Preeklamsia 0,16% Sepsis1,1%
Perda rahan 1,2%, Pre-eklamsia 30%, Sepsis 0,2%
Penda rahan 0,25 % Preeklamsia 1,03% Sepsis0,8%
Perda rahan 1%, Pre-eklamsia < 30%, Sepsis 0,2%
Perda rahan 0,18%, Pre-eklamsia < 0,25%, Sepsis 0,03%
6 Angka Infeksi Nosokomial
Jumlah pasien terkena Infeksi Nosokomial dibandingkan Jumlah pasien yang dirawat
Infeksi Nosokomial adalah infeksi yang didapat di rumah sakit. Standar : max 8 %
0,18% 3% 4,01% 3% 3,10% 3% 1,72% 3% 1,21% max 8 %
7 Kelengkapan Pengisian Rekam Medis
Jumlah rekam medis yang diisi lengkap dibandingkan Jumlah seluruh rekam medis yang keluar RS
Rekam medis disebut lengkap apabila rekam medis tersebut telah berisi seluruh informasi tentang pasien termasuk resume medis, keperawatan dan seluruh hasil pemeriksaan penunjang serta telah diparaf oleh dokter yang bertanggung jawab. Standar : 95 %
78,22% 86% 85% 87% 88% 88% 90% 89% 90% 90% 75%
8 Prosentase Pasien yang menyatakan Puas terhadap Pelayanan Rumah Sakit
Jumlah pasien yang disurvei secara acak yang menyatakan puas dibandingkan Jumlah pasien yang disurvei secara acak
Standar : min 90 % 75% 74,55% 80% 76% 80% 69,49% 80% 74,09% 90% 71,09%
9 Prosentase Kepuasan Karyawan
Jumlah karyawan yang disurvei secara acak yang menyatakan puas dibandingkan Jumlah karyawan yang disurvei secara acak
Standar : min 90 %
Renstra RSU Provinsi NTB 2013-2018 II -21
NO
INDIKATOR KINERJA UTAMA
FORMULA KETERANGAN DAN
STANDAR
KEADA AN TH 2008
TARGET KNERJA TAHUN 2009 - 2013
TH 2009 TH 2010 TH 2011 TH 2012 TH 2013
TAR GET
REALISASI
TAR GET
REALISASI
TAR GET
REALISASI
TAR GET
REALISASI
TAR GET
REALISASI
10 Baku Mutu Limbah Cair (BOD,COD,TSS)
Hasil laboratorium pemeriksaan limbah cair di rumah sakit
BOD (Biological Oxygen Demand) : 30 mg/liter
BOD : 6 mg/liter
20 14 15 15 10 15 6 10,25 BOD < 30mg/lt
BOD: 14mg/lt
COD ( Chemical Oxygen Demand) : 80 mg/liter
COD : 11 mg/kiter
60 26 50 61 40 27 11 19 COD < 80 mg/liter
COD: 16mg/lt
TSS (Total Suspended Solid) : 30 mg/liter
TSS : 326 mg/liter
200 44 150 32 100 195 30 34 TSS < 30mg/liter
TSS : 2mg/lt
PH : 6 - 9 PH : 6,84 6,84 7,9 7,25 6,43 7,88 7,20 7,97 6,78 PH : 6,52
PH : 6,75%
11 Cost Recovery Rumah Sakit
Jumlah seluruh pendapatan RS dibagi Jumlah seluruh biaya opersional RS, dan jumlah pasien tidak mampu dibandingkan Jumlah pasien tidak mapu
Cost Recovery Rumah Sakit adalah pendapatan RS dibagi biaya operasional di kali 100%
97,93% 50% 50% 55% 43,81% 55% 63,49% 60% 77% > 50% 43,81%
Subsidi untuk pasien tidak mampu
Subsidi adalah jumlah rupiah yang diterima RS dari berbagai sumber untuk melayani pasien tidak mampu
12 Penggunaan Obat Generik
Jumlah keseluruhan penggunaan obat generik dibandingkan jumlah keselurahan penggunaan obat di rumah sakit
Analisis dilakukan tiap tiga bulan
60% 44,3% 60% 58,94% 55% 74,67% 55% 66,74% > 50% 63,04%
Renstra RSU Provinsi NTB 2013-2018 II -22
2.3.3 Target dan Realisasi Pendapatan RS Sebagai Unit Swadana (2009-2011) dan RS dengan Pengelolaan Keuangan BLUD (2012-2013)
a. Target dan Realisasi Pendapatan Fungsional RS
Tabel 2.5.1 Distribusi Target dan Realisasi Pendapatan RSU Provinsi NTB Tahun 2009-2013
PROGRAM / KEGIATAN TAHUN
Ket 2009 2010 2011 2012 2013
TARGET PENDAPATAN 42.809.728.784,00 48.141.579.000,00 52.631.579.000,00 52.631.579.000,00 60.952.575.000,00
REALISASI 36.830.753.814,00 40.928.832.416,00 50.532.036.599,97 51.904.812.992,03 56.117.837.710,29
PERCENTASE (%) 86,03 85,02 96,01 98,62 92,07
b. Anggaran dan Realisasi Prgram/Kegiatan RSU Provinsi NTB Sebagai Unit Swadana Tahun 2009-2011
Tabel 2.5.1 Distribusi Anggaran dan Realisasi Program /Kegiatan RSU Provinsi NTB Tahun 2009-2013
PROGRAM/KEGIATAN TAHUN
2009 Realisasi 2010 Realisasi 2011 Realisasi
APBD
PENDAPATAN 42.809.728.784
48.141.579.000
52.631.579.000
- Hasil Retribusi Daerah 42.179.728.784
48.141.579.000
52.631.579.000
- Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 630.000.000
-
-
BELANJA 89.534.585.120
103.500.626.334
139.722.864.500
Belanja Tidak Langsung 46.959.764.595
54.896.505.974
58.933.093.000
- Belanja Pegawai 46.959.764.595
54.896.505.974
58.933.093.000
Belanja Langsung 42.574.820.525
48.604.120.360
80.789.771.500
- Belanja Pegawai 2.249.195.300
1.351.747.000
1.006.351.500
Renstra RSU Provinsi NTB 2013-2018 II -23
PROGRAM/KEGIATAN TAHUN
2009 Realisasi 2010 Realisasi 2011 Realisasi
- Belanja Barang dan Jasa 26.111.616.200
29.605.711.360
29.984.066.274
- Belanja Modal 14.214.009.025
17.646.662.000
49.799.353.726
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 6.814.318.000 5.329.998.269 8.111.421.925 6.295.487.399 5.286.211.275 4.066.665.177
- Penyediaan jasa surat menyurat 7.500.000 3.713.200 7.500.000 2.773.896 98.600.000 88.778.616
- Penyediaan jasa komunikasi; sumber daya air dan listrik 1.813.500.000 1.516.842.103 1.924.000.000 1.497.001.593 1.800.000.000 1.374.692.527
- Penyediaan jasa administrasi keuangan -
49.950.000 47.700.000 820.540.000 112.917.000
- Penyediaan alat tulis kantor 362.000.000 159.244.215 276.827.675 276.791.655 159.298.025 159.252.975
- Penyediaan barang cetakan dan penggandaan 60.000.000 59.496.575 55.000.000 54.996.400 55.000.000 72.996.800
- Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor 626.250.000 496.695.100 1.353.630.000 404.432.400 314.390.000 125.884.000
- Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan 24.820.000 7.665.000 30.000.000 10.720.000 42.960.000 10.840.000
- Penyediaan makanan dan minuman 2.210.000.000 1.888.815.371 2.371.112.750 2.247.079.215 264.366.250 273.666.759
- Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah 472.500.000 367.341.400 472.500.000 471.374.000 200.000.000 352.464.000
- Penyediaan jasa administrasi dan teknis perkantoran 675.897.000 479.437.905 992.595.500 891.708.375 1.190.287.500 1.163.340.500
- Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke dalam daerah 302.780.000 134.938.400 300.000.000 231.571.915 100.000.000 208.433.500
- Penyediaan alat-alat listrik dan elektronik 90.000.000 86.976.000 99.000.000 83.492.450 66.595.000 61.587.500
- Penyediaan jasa pengisian tabung pemadam kebakaran 16.195.000 12.517.500 11.219.000 - 11.219.000 -
- Penyediaan jasa tabung gas 152.876.000 116.315.500 168.087.000 75.845.500 162.955.500 61.811.000
Program Peningkatan sarana dan prasarana aparatur 672.547.000 442.754.770 275.000.000 231.883.500 525.500.000 211.743.710
- Pengadaan kendaraan dinas/operasional 180.000.000 178.000.000 -
383.000.000 211.743.710
- Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional 492.547.000 264.754.770 275.000.000 231.883.500 142.500.000 -
Program Peningkatan disiplin aparatur -
-
5.000.000
- Pengadaan Mesin/Kartu Absensi -
-
5.000.000
Program Peningkatan sarana dan prasarana aparatur 97.900.000
965.875.000
-
- Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya 11.550.000
783.875.000
-
Renstra RSU Provinsi NTB 2013-2018 II -24
PROGRAM/KEGIATAN TAHUN
2009 Realisasi 2010 Realisasi 2011 Realisasi
- Pengadaan pakaiana khusus hari-hari tertentu 86.350.000
182.000.000
-
Program Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur 1.290.000.000 851.408.810 1.461.548.500 601.482.600 1.473.548.500 182.950.000
- Pendidikan dan Pelatihan formal 1.290.000.000 851.408.810 1.461.548.500 601.482.600 1.458.548.500 177.350.000
- Pembinaan Mental dan Fisik aparataur - - -
7.500.000 4.400.000
- Pembinaan KORPRI - - -
- -
- Peningkatan iman dan taqwa aparatur - - -
7.500.000 1.200.000
Program Peningkatan Pengembangan sistem pelaporan capaian kerja dan keuangan
52.150.000 32.250.000 115.750.000 51.850.000 328.944.750 134.488.100
- Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD 34.700.000 15.000.000 46.700.000 34.600.000 41.345.250 34.594.700
- Penyusunan pelaporan Keuangan semesteran - - -
10.506.200 5.506.200
- Penyusunan Pelaporan keuangan akhir tahun 17.450.000 17.250.000 - 17.250.000 170.041.700 94.387.200
- Penyusunan neraca keuangan - - 17.450.000
-
- Penyusunan RKA dan DPA -
40.800.000 38.800.000 32.485.100 12.000.000
- Penyusunan RKPD/Renja SKPD -
10.800.000 10.000.000 74.566.500 10.374.500
Program Upaya Kesehatan Masyarakat 4.585.846.500 3.577.411.596 3.624.703.723 2.599.040.520 29.954.776.309 33.752.992.400
- Peningkatan kesehatan masyarakat 4.585.846.500 3.577.411.596 3.624.703.723 2.599.040.520 29.954.776.309 33.752.992.400
- Pembuatan film dokumenter kesehatan -
-
-
- Peningkatan pelayanan dan penanggulangan masalah kesehatan -
-
-
Program pengadaan; peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paru-paru/rumah sakit mata
27.529.059.025 22.874.114.721 32.089.636.212
28.205.509.469
41.254.508.726 39.283.023.700
- Pembangunan rumah sakit 7.085.059.025 6.917.380.600 11.000.000.000 10.665.753.100 41.223.758.726 39.265.811.200
- Pengadaan alat-alat kesehatan rumah sakit 6.475.000.000 5.755.903.107 5.293.032.000 4.317.928.270 -
- Pengadaan obat-obatan rumah sakit
12.425.000.000 8.814.582.894 14.192.000.000 11.740.718.144 -
Renstra RSU Provinsi NTB 2013-2018 II -25
PROGRAM/KEGIATAN TAHUN
2009 Realisasi 2010 Realisasi 2011 Realisasi
- Pengadaan perlengkapan rumah tangga rumah sakit (dapur; ruang pasien; laundry; ruang tunggu dan lain-lain)
1.084.000.000 953.110.595 1.093.718.900 970.228.230 -
- Pengadaan percetakan administrasi dan surat-menyurat rumah sakit 460.000.000 433.137.525 510.885.312 510.881.725 30.750.000 17.212.500
- Pengembangan tipe rumah sakit - - -
-
Program Pencegahan dan penanggulangan penyakit menular -
-
-
- Peningkatan Komunikasi; informasi dan edasi (kie) pencegahan dan pemberantasan penyakit
-
-
-
- Monitoring; evaluasi dan pelaporan -
-
-
Program pemeliharaan sarana dan prasarana rumah sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paru-paru/rumah sakit mata
1.533.000.000
1.960.985.000
1.889.760.250
- Pemeliharaan rutin/berkala rumah sakit 770.000.000 562.226.700 1.140.985.000 1.034.985.000 1.325.010.250 1.153.690.905
- Pemeliharaan rutin/berkala alat-alat kesehatan rumah sakit 400.000.000 324.376.000 420.000.000 237.790.000 340.250.000 79.980.500
- Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan rumah sakit 363.000.000 357.050.000 400.000.000 248.258.750 224.500.000 78.705.000
Program Peningkatan mutu pelayanan kesehatan BLUD
- Pelayanan dan Pendukung Pelayanan BLUD
APBN
Program Pembinaan Upaya Kesehatan
25.000.000.000
- Pembangunan Rumah Sakit
-
- Pengadaan alat-alat kesehatan rumah sakit
25.000.000.000
- Pengadaan layanan perkantoran
-
Renstra RSU Provinsi NTB 2013-2018 II -26
c. Anggaran dan Realisasi RSU Provinsi NTB sebagai BLUD Th 2012-2013
PROGRAM / KEGIATAN Ket
2012 2013
TARGET PENDAPATAN 52.631.579.000 60.952.575.000
REALISASI 51.904.812.992,03 56.117.837.710,29
PERCENTASE (%) 98,62 92,07
2.4 Analisis Lingkungan Eksternal dan Internal RSU Provinsi NTB (Ancaman,
Peluang, Kekuatan dan Kelemahan)
Dalam penyusunan Renstra RSU Provinsi NTB Tahun 2013 – 2018,
khususnya untuk menentukan strategi yang tepat maka diidentifikasi faktor-faktor
eksternal maupun internal yang dapat mendukung atau menghambat proses
perkembangan RSU Provinsi NTB untuk lima tahun kedepan baik, sebagai
berikut :
2.4.1 Analisis Lingkungan Eksternal Rumah Sakit (Ancaman dan Peluang
Pengembangan Pelayanan RSU Provinsi NTB)
Rumah sakit sebagai sebuah organisasi tergantung pada lingkungan luar, seperti
makhluk hidup lainnya. Arti lingkungan luar tidak hanya fisik tetapi juga non fisik
(lingkungan usaha rumah sakit). Jadi perubahan lingkungan bukan hanya
pengaruh lingkungan fisik tetapi juga perubahan oleh beberapa hal seperti
peningkatan harapan dan tuntutan masyarakat akan pelayanan rumah sakit,
adanya UU Perlindungan Konsumen, UU Praktek Kedokteran, globalisasi sumber
daya manusia, perubahan kebijakan Menteri Kesehatan mengenai pembiayaan
kesehatan bagi keluarga miskin.
Undang-undang Nomor 20 tahun 2003, PP Nomor 38 tahun 2007 dan PP
Nomor 41 tahun 2007 tentang organisasi perangkat daerah secara umum
merubah paradigma desentralisasi kesehatan nasional dengan adanya tuntutan
pembaharuan, dimana rumah sakit pemerintah semakin tegas didorong menjadi
lembaga pelayanan non – birokratis. Rumah sakit pemerintah diupayakan
menjadi lembaga pelayanan yang bersifat tidak mencari untung/nonprofit dalam
sistem Badan Layanan Umum (BLU) dan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).
Renstra RSU Provinsi NTB 2013-2018 II -27
PP nomor 23 tahun 2005 tentang Pola Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum dan PERMENDAGRI Nomor 61 tahun 2007 tentang pedoman
teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah, dimana PP
tersebut memberikan keleluasaan terhadap Badan Layanan Umum Daerah untuk
mengelola keuangan secara mandiri dan fleksibel dengan menonjolkan
produktifitas ,efisiensi dan efektifitas.
Secara umum PP dan PERMENDAGRI tersebut menimbulkan peluang
sekaligus ancaman bagi Rumah Sakit Umum Provinsi NTB, karena untuk dapat
mengelola keuangan sesuai PPK-BLUD, RSU Provinsi NTB harus mampu
meningkatkan kinerjanya baik dalam aspek pelayanan, administrasi, sumber
daya keuangan maupun sarana dan prasarana.
Informasi-informasi yang ada digali kemudian dilakukan analisis untuk
melakukan penarikan kesimpulan mengenai ancaman dan peluang, sebagai
berikut :
Peluang / Opportunity
Adanya Kebijakan dan Program serta dukungan pemerintah pusat dan
pemerintah daerah terhadap pengembangan RS
Adanya dukungan undang-undang dan peraturan tentang RS
Terdapat beberapa Perguruan Tinggi/Akademi/Lembaga Pendidikan
Kesehatan sebagai mitra kerjasama RS
JKN dan jaminan asuransi kesehatan lainnya
Kemampuan tawar pemasok (industri obat, peralatan kesehatan, dll)
Pasien (daya beli dan peningkatan tuntutan masyarakat akan pelayanan
RS)
Ancaman/Threat
Munculnya beberapa Rumah Sakit Swasta dan berkembangnya RS
pemerintah di Mataram dan sekitarnya yang merupakan pesaing baru
Persebaran dokter spesialis dan sub spesialis tidak merata
Tantangan pertama muncul karena sifat rumah sakit yang merupakan
non-profit institution.(Bagaimana rumah sakit bisa survive dengan
"batasan" non-profit ini tentu bukan hal yang mudah).
Berkembangnya para pelaku pengobatan tradisonal, dukun patah tulang,
hingga ke tukang obat
Renstra RSU Provinsi NTB 2013-2018 II -28
Era pasar bebas Asia Tenggara dan China (Asean China Free Trade
Area = ACFTA), masuknya modal dan fasilitas kesehatan swasta luar
negeri.
Kebijakan Pemprov. NTB dalam implementasi BLUD belum maksimal.
2.4.2 Analisis Lingkungan Internal Rumah Sakit (Kekuatan dan Kelemahan
Pengembangan Pelayanan RSU Provinsi NTB)
Analisis internal bertujuan menilai kekuatan dan kelemahan rumah sakit,
yang dilakukan dengan menggunakan model faktor-faktor kunci internal rumah
sakit. Dalam menilai keadaan internal rumah sakit untuk menghasilkan analisis
berupa kekuatan dan kelemahan, dilakukan dengan mengamati kultur
organisasi dan berbagai subsistem seperti subsistem klinik/teknis medis,
keperawatan, keuangan, manajemen umum, administrasi, subsistem fasilitas
fisik, informasi, Pada setiap pengamatan dilakukan perumusan kekuatan
maupun kelemahan, sebagai berikut :
Kekuatan/Strong
Sebagai RS Pusat Rujukan
Lokasi RS yang cukup strategis
Adanya komitmen Manajemen terhadap pengembangan pelayanan RS
Tersedianya lahan untuk pengembangan RS
Tersedianya ruangan dan fasilitas pelayanan yang memadai
Tersedianya SDM RS yang cukup kompeten dan siap dalam mendidik
tenaga kesehatan serta pengembangan pelayanan RS
Adanya tarif pelayanan sesuai pergub
Pendapatan BLUD
Kelemahan/Weakness
Belum terciptanya budaya organisasi yang mendukung kearah
pengembangan, koordinasi antar unit kerja masih kurang
Masih adanya beberapa jenis pelayanan/tindakan yang belum
terakomodir dalam Tarif Pergub
Belum diperolehnya sertifikasi akreditasi RS
Kurangnya sarana, prasarana dan fasilitas peralatan medik,
keperawatan dan non medik dari standar pelayanan.
Belum optimalnya pemanfaatan sarana dan prasarana medis dan
penunjang medis
Renstra RSU Provinsi NTB 2013-2018 II -29
Kurangnya jumlah dan jenis SDM RS untuk memenuhi standar
pelayanan RS kelas B Pendidikan
Masih kurangnya sikap, pengetahuan dan keterampilan petugas RS
Belum semua tenaga mempunyai komitmen yang sama untuk
mendukung pengembangan pelayanan
Jumlah dana yang masih terbatas untuk mendukung kegiatan dan
pengembangan pelayanan
Pegawai non teknis medis belum teranalisis sesuai kebutuhan
Tarif belum berdasarkan unit cost.
Pengelolaan keuangan RS belum transparan dan akuntabel
2.4.3 AnalisisSWOT
Berikut ini adalah Posisi Organisasi RSU Provinsi NTB dari hasil analisis
SWOT (kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman) Rumah Sakit Umum
rovinsi NTB, yaitu dengan memberikan bobot pada setiap faktor sehingga dapat
ditetapkan faktor-faktor penentu strategi
5
4
3
2
1
-5 -4 -3 -2 -1
1 2 3 4 5 -1
-2
-3 -4
-5
O
w S
T
IV
III
II
I
Renstra RSU Provinsi NTB 2013-2018 II -30
Kuadran I
- Merupakan posisi yang sangat menguntungkan
- Organisasi mempunyai peluang dan kekuatan sehingga ia dapat
memanfaatkan peluang yang ada secara maksimal
- Seyogyanya menerapkan strategi yang mendukung kebijakan pertumbuhan
yang agresif
Kuadran II
- Meskipun menghadapi berbagai ancaman, organisasi mempunyai
keunggulan sumber daya
- Organisasi-organisasi pada posisi seperti ini dapat menggunakan
kekuatannya untuk memanfaatkan peluang jangka panjang
- Dilakukan melalui penggunaan strategi diversifikasi produk atau pasar
Kuadran III
- Organisasi menghadapi peluang pasar yang besar tetapi sumber dayanya
lemah
- Karena itu tidak dapat memanfaatkan peluang tersebut secara optimal
- Fokus posisi organisasi pada posisi seperti inilah meminimalkan kendala-
kendala internal organisasi
Kuadran IV
- Merupakan kondisi yang serba tidak menguntungkan
Dari diagram di atas, terlihat bahwa Rumah Sakit Umum Provinsi NTB
berada di kuadran II yang berarti organisasi mempunyai kekuatan yang cukup
namun menghadapi ancaman yang cukup signifikan dari luar, terutama
pesaing. Sehingga fokus strategi yang harus dikembangkan dalam posisi ini
adalah diversifikasi, faslitasi, koordinasi, konsultasi, edukasi, sosialisasi,
dll dengan cara :
1. Pengembangan jenis pelayanan kesehatan dan peningkatan kelas RS
Renstra RSU Provinsi NTB 2013-2018 II -31
Strategi ini dapat berupa pembukaan pelayanan kesehatan baru seperti
pelayanan trauma centre, pelayanan pusat jantung terpadu, pelayanan
radioterapi penanganan penyakit cancer dan pelayanan tradisional
komplementer dan lain-lain. Disamping itu dapat diupayakan
pengembangan unit usaha yang bersifat komersial seperti pelayanan VVIP,
VIP, pelayanan poli eksekutif/ poli perjanjian dan poli sore dan lain-lain.
2. Pembenahan internal untuk meningkatkan daya saing baik dari persfektif
sumberdaya maupun persfektif proses layanan.
Pembenahan internal perlu dilakukan terutama untuk memperbaiki
kelemahan-kelemahan yang ada seperti pembenahan bidang sumber daya
manusia, sarana dan prasarana, administrasi rumah sakit serta
pemantapan kelengkapan standar dan prosedur yang sesuai
perkembangan Iptekdok.
3. Peningkatan pelayanan yang berorientasi pelanggan
Peningkatan pelayanan kesehatan yang berorientasi pelanggan perlu
dilaksanakan terutama menghadapi persaingan rumah sakit yang semakin
ketat. Pasien dalam memilih rumah sakit tentu saja melihat keunggulan
yang dimiliki rumah sakit bersangkutan. Strategi ini dapat berupa
pengembangan fasilitas-fasilitas pelayanan dan penunjang medis,
penyediaan sistem rujukan, peningkatan kesembuhan pasien, penyediaan
sarpras pendukung kenyamanan pasien, peningkatan pendidikan dan
pelatihan SDM bidang kesehatan (kompetensi, sikap dan perilaku).
4. Restrukturisasi pengelolaan keuangan
Pengelolaan keuangan yang efektif, efisien, transparandanakuntabel
merupakan kunci kinerja keuangan yang sehat. Oleh sebab itu
restrukturisasi perlu dilaksanakan dengan cara antara lain penyiapan
sumber daya yang memadai, evaluasi sistem keuangan yang berlaku dan
menyesuaikan dengan pola pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum
Daerah (PK-BLUD) yang mendorong efisiensi, efektivitas dan produktivitas.
Renstra RSU Provinsi NTB 2013-2018 II -32
Renstra RSU Provinsi NTB 2013-2018 III -1
BAB III
ISU – ISU STRATEGIS
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan RSU
Provinsi NTB
Tugas RSU Provinsi NTB berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Nusa
Tenggara Barat No 8 Tahun 2011 adalahmelaksanakan upaya kesehatan secara
berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan upaya penyembuhan dan
pemulihan yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu dengan upaya peningkatan
kesehatan, pencegahan penyakit dan melaksanakan upaya rujukan kesehatanserta
penyelenggaraan pendidikan, pelatihan, penelitian dan pengembangan kesehatan,
dan melaksanakan pelayanan bermutu sesuai standar pelayanan rumah sakit Kelas
B Pendidikan.
Dalam melaksanakan pelayanan yang bermutu sesuai dengan standar
pelayanan rumah sakit, RSU Provinsi NTB menyelenggarakan fungsi:
penyelenggaraan pelayanan medis; pelayanan penunjang medis dan non medis;
pelayanan asuhan keperawatan dan kebidanan; pelayanan rujukan; penelitian dan
pengembangan kesehatan; pendidikan dan pelatihan calon dokter dan tenaga
kesehatan lainnya; serta penyelenggaraan administrasi umum dan keuangan
Permasalahan-permasalahan yang sering dihadapi dalam pelaksanaan
pelayanan di Rumah Sakit Umum Provinsi NTB antara lain :
1. Kurang terciptanya budaya organisasi yang mendukung ke arah pengembangan.
2. Belum semua SDM mempunyai komitmen yang sama untuk mendukung
pengembangan pelayanan.
3. Beberapa tarif pelayanan sudah tidak relevan dengan cost yang dibutuhkan
4. Belum terselesaikannya pembangunan gedung RS baru (Keadaan sarpras RS
saat ini sudah tidak mungkin untuk melakukan pengembangan )
5. Kurangnya komunikasi dan Koordinasi antar unit dan antar institusi terkait
6. Pelayanan yang diberikan cenderung kurang efisen
7. Kurangnya jumlah dan kualifikasi tenaga medis, keperawatan dan non medis
(belum sesuai standar).
8. Pengembangan kompetensi bidang/ teknis SDM beberapa unit belum dilakukan
secara berkesinambungan.
9. Sikap/ attitude, motivasi kerja, dan disiplin petugas belum optimal
10. Ssarana, prasarana dan fasilitas peralatan medik, penunjang medik; keperawatan
dan non medik pendukung pelaksanaan kegiatan kurang sesuai standar
Renstra RSU Provinsi NTB 2013-2018 III -2
11. Aset yang ada kurang terkelola dengan baik (belum ada sistem pengelolaan aset
yang paripurna)
12. Belum seluruh kegiatan RS terintegrasi dalam SIMRS
13. Belum tersedia SOP dan CP (Clinical Pathway) dibeberapa unit
14. Kepuasan pelanggan kurang dari standar
15. Monev belum dilaksanakan secara berkala dan berkesinambungan
16. Pelaporan sering tidak tepat waktu
17. Pencatatan dan pengelolaan keuangan belum transparan dan akuntabel
18. Pengelolaan keuangan BLUD belum berdasarkan sistem akuntansi yang
berbasis acrual
19. Belum terevaluasi dan teranalisanya indikator-indikator kinerja keuangan RS
20. Pengajuan dan Pembayaran klaim sering terlambat
21. Usulan perencanaan belum seluruhnya berdasarkan analisa kebutuhan
22. Perencanaan yang disusun unit belum didukung dengan kepastian tersedianya
anggaran
23. Sistem admiidtrasi umum, surat, arsip belum sluruhnya terkelola dengan baik
24. Kurangnya kesiapan dalam menghadapi Era pasar bebas Asia Tenggara dan
China (Asean China Free Trade Area = ACFTA), masuknya modal dan fasilitas
kesehatan swasta luar negeri.
25. Belum terbangunnya sistem yang mumpuni dalam Pelaksanaan Pelayanan
kesehatan masyarakat melalui Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) dengan
BPJS sebagai penyelenggara
26. Masih tingginya masyarakat miskin di Provinsi NTB.
27. Munculnya Rumah Sakit Swasta di Kota Mataram dan sekitarnya yang
merupakan pesaing dan cenderung meningkat jumlahnya.
28. Kebijakan Pemerintah Provinsi NTB dalam implementasi BLUD belum maksimal.
3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Gubernur dan Wakil Gubernur NTB Terpilih
Visi misi, dan program Kepala Daerah/ Wakil Kepala Daerah Terpilih ditujukan
untuk memahami arah pembangunan yang akan dilaksanakan selama
kepemimpinan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih dan untuk
mengidentifikasi faktor-faktor penghambat dan pendorong pelayanan RSU Provinsi
NTB
Visi Gubernur/ Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat Tahun 2013-2018,
adalah: Mewujudkan Masyarakat Nusa Tenggara Barat Yang Beriman,
Renstra RSU Provinsi NTB 2013-2018 III -3
Berbudaya, Berdayasaing dan Sejahtera.Adapun misi yang akan dilaksanakan
untuk mewujudkan visi tersebut adalah :
1. Mempercepat perwujudan masyarakat yang berkarakter melalui pemantapan
ketaatan beragama, peningkatan budipekerti, dan pengembangan toleransi.
2. Mengembangkan budaya dan kearifan lokal untuk pembangunan.
3. Melanjutkan ikhtiar reformasi birokrasi yang bersih dan melayani, penegakan
hukum yang berkeadilan, dan memantapkan stabilitas keamanan.
4. Meningkatkan mutu sumberdaya manusia yang berdayasaing melalui
optimalisasi pelayanan pendidikan, kesehatan, keluarga berencana, dan
kesejahteraan sosial yang berkualitas, terjangkau dan berkeadilan gender.
5. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mempercepat penurunan kemiskinan,
dan mengembangkan keunggulan daerah melalui industri pariwisata,
agroindustri, dan ekonomi kreatif berbasis budaya, sumberdaya lokal, dan
iptek.
6. Melanjutkan percepatan pembangunan infrastruktur dan konektivitas antar
wilayah berbasis tata ruang.
7. Memantapkan pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan
Menelaah ketujuh misi Gubernur/Wakil Gubernur NTB dihubungkan dengan
pelayanan pada RSU Provinsi NTB, maka keterkaitan yang sangat erat ada pada
Misi Ketiga dan Misi Keempat,
Harapan Misi Ketiga, terealisasi pondasi budi pekerti/akhlak mulia maka akan
menghadirkan kepemerintahan yang baik dan kuat dalam rangka merengkuh
perwujudan kesejahteraan masyarakat. Reformasi birokrasi jalan menuju perkuatan
hadirnya birokrasi yang kuat.Birokrasi ditempatkan sebagai institusi yang bersih
dalam melayani kepentingan masyarakat, dengan tolok ukurnya antara lain kualitas
pelayanan publik yang lebih baik, kualitas perencanaan yang makin partisipatif, dan
meningkatnya akuntabilitas pengelolaan keuangan.
Kerterkaitan Misi Ketigadengan pelayanan yang dilaksanakan di RSUP NTB
terutama dalam mewujudkan tujuan yang pertama yaitu meningkatkan kualitas
pelayanan publik dengan sasaran antara lain : terwujudnya SPM dan SOP yang
memadai, terwujudnya aparatur yang professional, dan tersedianya sarana
prasarana pelayanan publik yang memadai
Misi Keempat, dimana untuk mewujudkan sumberdaya manusia NTB yang
berdayasaing maka harus sehat, cerdas, mampu memenuhi kebutuhan jasmani-
rohani serta mampu memenuhi hak-hak dasarnya sebagai manusia. Kebutuhan
akan kesehatanmenjadi fokus peningkatan mutu sumberdaya manusia daerah Nusa
Renstra RSU Provinsi NTB 2013-2018 III -4
Tenggara Barat, terutama dengan mewujudkan peningkatan akses masyarakat
terhadap pelayanan kesehatan dan memberikan jaminan kesehatan pada
masyarakat miskin.
Kerterkaitan Misi Keempat dengan pelayanan yang dilaksanakan di RSUP
NTB terutama dalam mewujudkan tujuan yang pertama yaitu meningkatkan
aksesibilitas dan kualitas pelayanan sosial dasar yang berkeadilan gender, dengan
sasaran antara lain: terwujudnya layanan sosial dasar yang bermutu, adil dan
terjangkau; terwujudnya masyarakat yang sehat dan cerdas;terwujudnya tenaga
pelayanan sosial dasar yang memadai dan kompeten; dan tersedianya sarana
prasarana layanan sosial dasar yang memadai
Upaya yang dilakukanterkait pelayanan RSU Provinsi NTB agar dapat
medukung terwujudnya Misi Ketiga dan Keempat, antara lain memberikan
pelayanan yang cepat, tepat, bermutu dan berkualitas dengan meningkatkan
profesionalisme dan mengembangkan pelayanan yang sesuai dengan kemajuan
teknologi dan tuntutan masyarakat, melengkapi ketersediaan sarana dan prasarana
yang sesuai dengan jenis pelayanan yang diberikan, serta ditunjang ketersediaan
regulasi yang mengayomi provider, pelaksana dan masyarakat.
Adapun permasalahan RSUP NTB sehubungan dengan misi Kepala Daerah
al: keterbatasan sumber daya dan sistem dalam proses pelayanan kesehatan.
3.3 Telaah Renstra K/L dan Renstra Provinsi/Kabupaten/Kota
Visi Misi Kementrian Kesehatan Republik Indonesia merupakan harapan dan
cita-cita pembangunan di bidang kesehatan dalam satu periode pemerintahan, dan
dijadikan acuan bagi seluruh instansi kesehatan dalam menentukan arah kebijakan
yang akan ditetapkan sebagai upaya dalam mendukung terwujudnya misi dan misi
terebut.
Visi Kementerian KesehatanRI adalahMasyarakat Sehat Yang Mandiri dan
Berkeadilan.Adapun misi yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi tersebut
adalah :
1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, melalui pemberdayaan
masyarakat, termasuk swasta dan masyarakat madani.
2. Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya upaya
kesehatan yang paripurna, merata bermutu dan berkeadilan
3. Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumber daya kesehatan
4. Menciptakan tata kelola kepemerintahan yang baik
Renstra RSU Provinsi NTB 2013-2018 III -5
Undang-Undang Dasar 1945 dan Konstitusi Organisasi Kesehatan Dunia
(WHO) serta Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan,
menetapkan bahwa kesehatan adalah hak asasi manusia yang merupakan hak
fundamental setiap warga. Dalam Undang-undang nomor 17 Tahun 2007 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) juga dinyatakan bahwa
dalam rangka mewujudkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan
berdaya saing, maka kesehatan bersama-sama dengan pendidikan dan
peningkatan daya beli keluarga/masyarakat adalah tiga pilar utama untuk
meningkatkan kualitas SDM dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia.
Pembangunan kesehatan merupakan investasi dalam meningkatkan kualitas
sumber daya manusia.Pembangunan kesehatan yang dilaksanakan secara
berkesinambungan dalam tiga dekade terakhir telah berhasil meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat secara bermakna.Derajat kesehatan masyarakat telah
menunjukkan perbaikan seperti dapat dilihat dari umur harapan hidup, angka
kematian bayi, dan angka kematian ibu melahirkan.
Disamping itu pencapaian dari target Millenium Development Goals (MDGs)
juga merupakan salah satu indikator keberhasilan dalam mensejahterakan
masyarakat. Adapun beberapa indikator MDGs seperti angka kematian bayi dan ibu
diperkirakan sulit mencapai target yang diharapkan, walaupun indikator antara untuk
kedua indikator tersebut telah mencapa target yang ditentukan tiap tahunnya,
sehingga diperlukan langkah strategi khususnya RS dalam mendukung upaya
percepatan pencapaian target tersebut.
Angka Kematian Bayi (AKB) adalah banyaknya kematian bayi berusia di
bawahsatu tahun per seribu kelahiran hidup pada satu tahun tertentu.Angka
Kematian Ibu (AKI) adalah kematian perempuan per 100.000 kelahiran hidup pada
saat hamil atau kematian dalam kurun waktu empat puluh dua hari sejak terminasi
kehamilan tanpa memandang lamanya kehamilan atau tempat persalinan, dan
merupakan kematian yang disebabkan karena kehamilannya atau pengelolaannya,
tetapi bukan karena sebab-sebab lain seperti kecelakaan, terjatuh dan lain-lain.
Visi dan Misi Kementerian Kesehatan RIdijabarkan dalam beberapa tujuan
dan sasaran, dimana dukungan rumah sakit untuk mewujudkan tertuang dalam Visi,
Misi, Program dan Kegiatan RSU Provinsi NTB.
Renstra RSU Provinsi NTB 2013-2018 III -6
3.4 Telaah Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan dan Kajian Lingkungan
Hidup Strategis(KLHS)
UU Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup Pasal 14 menyatakan bahwa instrumen pencegahan pencemaran
dan/atau kerusakan lingkungan hidup salah satunya adalah dengan melakukan
kajian lingkungan hidup strategis (KLHS). Kajian ini wajib disusun oleh pemerintah
dan pemerintah daerah untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan
berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan suatu
wilayah dan/atau kebijakan, rencana, dan/atau program (KRP).
Prinsip dasarKajian Lingkungan Hidup Strategis/KLHSyang harus
dipedomani dalam perencanaan dan pelaksanaan, adalah :
1. Keterkaitan / holistik : Keterkaitan kebijakan pusat dan daerah, global dan lokal,
keterkaitan sektor, keterkaitan kelembagaan, sebab-akibat dampak
2. Keseimbangan : Keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan konservasi,
fungsi ekonomi dan fungsi sosial, kepentingan jangka pendek dan jangka
panjang.
3. Keadilan: Distribusi akses dan kontrol terhadap sumber daya alam dan
lingkungan yang lebih baik, distribusi kegiatan ekonomi yang lebih merata.
3.5 Perumusan Isu-isu Strategis
Pembangunan kesehatan dilaksanakan melalui peningkatan Upaya
Kesehatan, Pembiayaan Kesehatan, Sumber Daya Manusia Kesehatan, Sediaan
Farmasi, Alat Kesehatan dan Makanan
Berdasarkan identifikasi permasalahan terhadap tugas pokok dan fungsi
RSU Provinsi NTB; telaah visi, misi, dan program kerja Gubernur/Wakil Gubernur
NTB; telaah Renstra Kementerian Kesehatan RI dan beberapa isu penting yang
mengemuka antara lain upaya akselerasi pencapaian target MDGs 2015,
pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dll; telaah RTRW dan KLHS,
dantantangan yang dihadapi RSU Provinsi NTB terhadap terus berkembangnya
tuntutan masyarakat akan pelayanan jasa Rumah Sakit tentu, serta dengan
memperhatikan perubahan-perubahan lingkungan strategis dan tantangan yang
terus berkembang tersebut, maka isu strategis yang dihadapi oleh RSU Provinsi
NTB diformulasikan sebagai berikut:
1. Pelayanan RSU Pemerintah belum optimal dan berdaya saing
2. Pelayanan keperawatan RSU Pemerintah belum sesuai standar
3. Administrasi ketatausahaan RSU Pemerintah belum tertib dan lancar
4. Administrasi keuangan RSU Pemerintah belum transparan dan akuntabel
Renstra RSU Provinsi NTB 2013-2018 III -7
5. Rencana program RSU Pemerintah kurang terarah dan terpadu
6. Output pendidikan dan pelatihan RSU Pemerintah belum sesuai harapan
7. Output penelitian dan pengembangan RSU Pemerintah belum sesuai kebutuhan
1. Pelayanan RSU Pemerintah Belum Optimal dan Berdaya Saing
Dalam sejarah perkembangan rumah sakit khususnya rumah sakit
pemerintah terdapat interaksi antara lingkungan/ kebijakan nasional dengan
keadaan dalam rumah sakit. Perubahan-perubahan dan tekanan selalu terjadi
yang diikuti oleh perubahan sistem manajemen rumah sakit, dimana
pertimbangan kemanusiaan tetap menjadi sesuatu yang utama dalam rumah
sakit. Salah satu hal penting adalah bagaimana pengelola rumah sakit mampu
merasakan perubahan tersebut dan berupaya agar organisasasinya dapat
bertahan dan terus berkembang.
Dalam melakukan pengembangan rumah sakit pemerintah dapat muncul
kontradiksi, yaitu rumah sakit berpegang pada misi sosial untuk menyembuhkan
orang sakit, dan disisi lain rumah sakit berfungsi sebagai tempat berbagai profesi
melakukan kegiatan untuk mencari nafkah, serta menjadi tempat berbagai
kegiatan mencari keuntungan. Realita menunjukkan rumah sakit semakin sulit
menjalankan misi sosial untuk kemanusiaan dalam sebuah sektor yang semakin
terpengaruh oleh mekanisme pasar. Sementara kemampuan pemerintah relatif
berkurang dalam memberikan pembiayaan untuk operasional rumah sakit dan
semakin berkembangnya teknologi kesehatan dengan biaya tinggi. Demikian pula
halnya dalam mensukseskan pelaksanaan SJSN sementara pembiayaan dengan
sistem paket(INA-CBGs), rumah sakit dituntut untuk terus mampu memberikan
pelayanan optimal dan mampu mendukung percepatan pencapaian target MDGs.
Jadi peningkatan mutu dan pengembangan pelayanan rumah sakit
membutuhkan perubahan besar dalam organisasi rumah sakit (komitmen,
kepemimpinan dan budaya organisasi), yaitu sub sistem teknik medik
(kedokteran dan keperawatan), sub sistem teknik non medik (keuangan, SDM,
informatika) bergerak bersama dengan sub sistem psikososial dan struktural
untuk mengolah berbagai input menjadi produk layanan yang bermutu dan
berdaya saing.
2. Pelayanan Keperawatan RSU Pemerintah Belum Sesuai Standar
Pelayanan keperawatan merupakan sub sistem dalam system pelayanan
kesehatan di rumah sakit sudah pasti punya kepentingan untuk menjaga mutu
pelayanan, terlebih lagi pelayanan keperawatan sering dijadikan tolok ukur citra
Renstra RSU Provinsi NTB 2013-2018 III -8
sebuah rumah sakit, sehingga menuntut adanya profesionalisme perawat
pelaksana maupun perawat pengelola dalam memberikan dan mengatur kegiatan
asuhan keperawatan kepada pasien. Kontribusi yang optimal dalam mewujudkan
pelayanan kesehatan yang berkualitas akan terwujud apabila system pemberian
asuhan keperawatan yang digunakan mendukung terjadinya praktik keperawatan
profesional dan berpedoman pada standar yang telah ditetapkan serta dikelola
oleh manajer dengan kemampuan danketrampilan yang memadai. Di antara
tingkatan manajer keperawatan yang ada, Kepala Ruang adalah manajer
operasional yang merupakan pimpinan yang secara langsung mengelola seluruh
sumber daya di unit perawatan untuk menghasilkan pelayanan yang
bermutu.Kepala Ruangan merupakan jabatan yang cukup penting dan strategis,
karena secara manajerial kemampuan Kepala Ruangn ikut menentukan
keberhasilan pelayanan keperawatan.
Manajemen pelayanan keperawatan merupakan suatu proses perubahan
atau transformasi dari sumber daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan
pelayanan keperawatan melalui pelaksanaan fungsi perencanaan,
pengorganisasian, pengaturan ketenagaan, pengarahan, evaluasi dan
pengendalian mutu.Pedoman Instrumen Akreditasi Rumah Sakit di bidang
pelayanan keperawatan menyebutkan bahwa pelayanan keperawatan di Rumah
Sakit dikelola untuk mencapai tujuan pelayanan dan untuk mengupayakan
tercapainya tujuan pelayanan keperawatan yang optimal. Hal tersebut dapat
dilakukan dengan pengembangan suatu pola pelayanan yang lebih dikenal
dengan sistem pemberian asuhan keperawatan yang didasarkan pada metode
penugasan dengan pengembangan Model Praktik Keperawatan Profesional
(MPKP).
Jadi peningkatan kualitas pelayanan dapat terwujud dengan peningkatan
manajemen keperawatan, yaitu dengan melakukan analisis kebutuhan tenaga
dan fasilitas, dan penyusunan standar asuhan keperawatan (SAK) yang dapat
digunakan sebagai pedoman dalam memberikan pelayanan asuhan
keperawatan. Upaya-upaya lainnya adalah penetapan sistem pemberian asuhan
keperawatan yang disesuaikan dengan kondisi dengan memilih metode
penugasan tim;perbaikan kualitas hubungan profesional dengan pasien, antar
sejawat maupun dengan tim kesehatan lain; serta pengembangan sistem
kompensasi dan penghargaan dengan melakukan ujicoba sistem remunerasi
pembagian jasa pelayanan bagi tenaga keperawatan dengan indikator kinerja
sehingga dapat diberikan pelayanan keperawatan yang sesuai standar
Renstra RSU Provinsi NTB 2013-2018 III -9
3. Administrasi Ketatausahaan Belum Tertib Dan Lancar
Tatausaha merupakan bagian yang memiliki andil yang cukup penting
dalam meningkatkan citra rumah sakit, terutama dalam memberikan pelayanan
administrasi ketatausahaan kepada pelanggan internal maupun eksternal
organisasi, yang meliputi pelayanan administrasi umum, kepegawaian,
perlengkapan, dan pelayanan kehumasan.
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
mensyaratkan antara lain pelayanan administrasi dan birokrasi yang transparan,
mudah dan tidak berbelit sehingga kualitas pelayanan publik menjadi lebih baik,
pelanggan dimudahkan dan waktu tunggu pelayanan di tiap unit tidak lama. Jadi
diperlukan reformasi birokrasi sebagai jalan menuju perwujudan birokrasi yang
kuat.Perlu perubahan sistem dari konvensional menjadi berbasis IT dan
informatika, sehingga pelayanan administrasi dapat berjalan efisien, efektif,
transparan, tertib dan lancar.
Rumah sakit adalah organisasi padat modal dan padat teknologi, sehingga
memiliki sumber daya manusia yang sangat beragam baik kuantitas, kompetensi,
sikap dan perilaku, motivasi, disiplin, dan komitmen. Hal ini bila dikelola dengan
baik akan menjadi sumber kekuatan rumah sakit. Namun bila kurang dikelola
dengan baik maka merupakan potensi dan penyebab keterpurukan rumah sakit
karena hanya akan memperbesar belanja publik tanpa peningkatan mutu
layanan dan kepuasan pelanggan.
RSU Provinsi NTB disamping memiliki SDM yang kompleks, juga memiliki
cukup banyak aset yang harus dikelola meliputi antara lain bangunan/gedung,
alat medis/alat kedokteran, alat penunjang medis, alat non medis, mebelair, dll.
Perencanaan, penyediaan, pencatatan, pemanfaatan aset sampai dengan
pemeliharaannya merupakan unsur-unsur dari manajemen pengelolaan aset..
Pengelolaanaset yang baik adalah peluang dalam memberikan pelayanan yang
terstandar dan safety, penentuan besaran tarif pelayanan yang sesuai, dan aset
juga merupakan potensi ekonomi/kekayaan yang dimiliki oleh rumah sakit.
Potensi ekonomi bermakna adanya manfaat finansial dan ekonomi yang bisa
diperoleh pada masa yang akan datang, yang bisa menunjang peran dan fungsi
Rumah Sakit Umum Provinsi NTB sebagai pemberi pelayanan publik kepada
masyarakat. Aset juga dapat menggambarkan output/outcome belanja modal RS
baik dari anggaran APBD/APBN dan RBApada setiap tahun anggaran. Jadi
manajemen pengelolaan aset rumah sakit terutamaberbasis IT sangat diperlukan,
Disamping itu juga harus terbangun. rasa memiliki dari setiap insan rumah sakit.
Renstra RSU Provinsi NTB 2013-2018 III -10
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi
Publikdan perubahan paradigma di era reformasi, mendukung kebebasan pers
dan kewajiban transparansi pelayanan publik. Banyak informasi tentang rumah
sakit yang harus dikelola dan disampaikan kepada masyarakat melalui media
cetak maupun elekronik meliputi promosi, sosialisasi, klarifikasi, dll. Pelayanan
informasi publik RSU Provinsi NTB merupakan bagian tupoksiTata Usaha/Humas
dan Kemasyarakatan. Tantangan dan peran Humas semakin kompleks sehingga
diperlukan pemahaman tentang rumah sakit dan kompetensi tentang kehumasan
/ komunikasi secara baik.Peningkatan kinerja dan pengembangan pelayanan
kehumasan harus didukung dengan ketersediaan akses langsung antara Humas
dengan pimpinan organisasi/steakholder RS, sehingga Humas dapat selalu
menjaga dan memelihara serta meningkatkan citra dan reputasi Rumah Sakit
Umum Provinsi NTB dengan memberkan informasi secara profesional dan
berimbang serta mengelola isu-isu yang negative yang dapat merugikanRS
menjadi isu positif yang meningkatkan citra RS.
Jadi keterbatasan-keterbatasan dalam perspektif pengelolaan sumber daya
dan perspektif proses pelayanan administrasi umum, kepegawaian,
perlengkapan/aset, serta layanan kehumasan terus diidentifikasi dan
dimilisirsehingga kepuasan pelanggan atas pelayanan administrasi
ketatausahaan yang efektif, efisien, tertib dan lancar serta pencitraan rumah sakit
dapat terwujud.
4. Administrasi Keuangan Belum Tranparan dan Akuntabel
Rumah Sakit Umum Provinsi NTB sebagai Badan Layanan Umum Daerah
dituntut untuk melakukan dan meningkatkan transparansi dan akuntabilitas, dan
sebagai lembaga/ rumah sakit nonprofitdiharapkan memiliki sistem yang
meningkatkan efisiensi.
Rumah Sakit Pemerintah yangberbentuk BLUD dan walaupun bersifat
nonprofittetap mempunyai kewenangan untuk mengelola keuangan sebagai PPK-
BLUD sesuai PP nomor 23 tahun 2005 tentang Pola Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum dan Permendagri Nomor 61 tahun 2007 tentang pedoman
teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah, yaitu memberikan
keleluasaan terhadap Badan Layanan Umum Daerah untuk mengelola keuangan
secara mandiri dan fleksibel dengan menonjolkan produktifitas ,efisiensi dan
efektifitas.
Manajemen pengelolaan keuangan rumah sakit yang mampu menerapkan
konsep transparansi dan akuntabel diharapkan mampu mengelola sumber-
Renstra RSU Provinsi NTB 2013-2018 III -11
sumber penerimaan RS, pengembangan sumber-sumber penerimaan RS dan
mampu mengelola pembiayaan RS serta dapat memenuhi kebutuhan
operasional pelayanan RS yang disusun berfokus pada efisiensi secara
berkesinambungan, sehingga mutu/ kualitas pelayanan dapat terwujud dan
pengembangan pelayanan RS bukan hanya sekedar wacana
Dengan perubahan sistem keuangan Rumah Sakit serta sistem keuangan
Pemerintah secara keseluruhan diharapkan dana yang dikelola oleh Rumah Sakit
akan menjadi lebih besar dan terus meningkat sejalan dengan peningkatan
Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) serta penerapanRS sebagai Badan
Layanan Umum Daerah, sehingga diperlukan manajemen pengelolaan keuangan
dan sistem akuntansi rumah sakit yang kompeten.
Kendala pada RSU Provinsi NTBantara laindalam melakukan dua sistem
pencatatan dan pelaporan yaitu yang berdasarkan prinsip akuntansi yang lazim
(Accrual Basis) dan Basis Kas (Cash Basis) untuk memenuhi ketentuan yang
berlaku yang diharapkan dapat berjalan secara paralel, independen dan tercipta
mekanisme saling kontrol di antaranya (kontrol internal), dimana belum
sepenuhnya didukung regulasi pemerintah provinsi dan kompetensi serta
kesamaam persepsi petugas.
5. Rencana Program Kurang Terarah dan Terpadu
Penyusunan rencana program rumah sakit sebagai salah satu subsistem
pelayanan kesehatan seygyanya memerlukan perlibatan stakeholders diluar
SKPD Kesehatan, dan adanya keterkaitan dengan proses penyusunan RPJMD.
Perencanaan strategis erat kaitannya dengan proses menetapkan kemana rumah
sakit akan diarahkan pengembangannya dan apa yang hendak dicapai dalam
lima tahun mendatang, bagaimana mencapainya dan langkah-langkah strategis
apa yang perlu dilakukan agar tujuan tercapai.
Proses penyusunan rencana program dilaksanakan secara transparan,
akuntabel, dan melibatkan seluruh unit terkait dalam pengambilan keputusan
perencanaan di semua tahapan perencanaan, proses perencananan bersinergi
dengan perencanaan diatasnya dan komitmen pemerintahan atasan, danproses
penyusunan rencana progran perlu memperhatikan aspirasi dan kebutuhan unit,
sehingga rencana program menjadi terarah dan terpadu.
Masalah dan kedala yang dihadapi dalam penyusunan rencana program, antara
lain :
Renstra RSU Provinsi NTB 2013-2018 III -12
Hambatan pada sumber daya yaitu meliputi motivasi yang rendah pada staf
pelaksana, partisipasi masyarakat yang rendah, peralatan tidak lengkap,
informasi tidak valid, dana yang kurang dan yang waktu kurang.
Hambatan pada lingkungan yaitu meliputi geografis (jalan rusak), iklim, tingkat
pendidikan rendah, sikap dan budaya masyarakat (mitos, tabu, salah persepsi)
serta perilaku masyarakat yang kurang partisipatif.
Langkah-langkah yang dilakukan adalah membuat daftar hambatan dan kendala
program kemudaian mengeliminasi, memodifikasi, serta mengurangi yang tidak
bisa dilakukan dan menyesuaikannya dengan tujuan operasional kegiatan
program, sebagai upaya mewujudkan rencana program yang lebih terarah dan
terpadu.
6. Output Pendidikan Dan Pelatihan Tidak Sesuai Harapan
Pendidikan dan pelatihan merupakan suatu hal yang tidak bisa dipisahkan
dalam dunia ketenagakerjaan. Hal tersebut erat kaitannya karena pendidikan
dan pelatihan merupakan suatu rangkaian kegiatan atau proses yang bertujuan
untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap seorang karyawan
atau pegawai guna melaksanakan tugasnya. Pendidikan dan pelatihan juga
dapat menghilangkan kesenjangan yang terjadi antara unsur-unsur yang dimiliki
oleh seorang karyawan atau pegawai dengan unsur-unsur atau tujuan yang
diharapkan oleh suatu instansi/lembaga.
Pendidikan dan pelatihan memiliki maksud yang hampir sama dalam
pelaksanaannya, namun terdapat perbedaan diantara keduanya, yaitu dalam hal
ruang lingkup yang mendasarinya. Pendidikan merupakan suatu proses untuk
meningkatkan pengetahuan dan pengertian umum seseorang mengenai suatu
hal dan pada umumnya pendidikan lebih menekankan teori daripada praktek.
Sedangkan pelatihan merupakan suatu proses untuk meningkatkan kecakapan,
keterampilan/skill seseorang dalam menunjang tuntutan pekerjaannya dan
biasanya lebih menekankan praktek daripada teori.
Jadiharapan dalam setiap kegiatan pendidikan dan pelatihanbaik
didalam/ luar daerahadalah untuk meningkatkan pengetahuan,
keterampilan, skill peserta atau karyawan yang mengikutinya kemudian
tersosialisasi serta teraplikasi dalam lingkungan/ lembaganya. Dengan
demikian output diklat antara lain sebagai upaya peningkatan kompetensi,
transfer knowladge, dan agent perubahan dapat terwujud.
Renstra RSU Provinsi NTB 2013-2018 III -13
7. Output Penelitian dan Pengembangan Belum Sesuai Kebutuhan
Penelitian dan pengambangan merupakan salah satu tugas seorang
peneliti, dokter dan mahasiswa untuk mengembangkan teori atau cara yang
dapat digunakan untuk mengatasi masalah-masalah yang tekait dengan
kehidupan khususnya masalah-masalah yang berkaitan dengan pengembangan
teknologi kesehatan. Aktivitas penelitian mutlak diperlukan oleh seorang peneliti
karena setiap pemecahan masalah memerlukan teori-teori yang teruji
keunggulannya. Teori-teori yang ada membutuhkan pembaharuan, oleh karena
itu diperlukan penelitian. Jenis-jenis penelitian yang dapat digunakan oleh
peneliti, dokter dan mahasiswa untuk memecahkan masalah-masalah tersebut
khususnya dalam bidang kedoteran, klinik, biomedik dan teknologi kesehatan
adalah penelitian dan pengembangan. Dalam penelitian pengembangan
menuntut peneliti untuk dapat mengkombinasikan berbagai metode penelitian
lain. Dapat dikatakan bahwa dalam penelitian pengembangan Penelitian ini
tentunya menuntut peneliti untuk mampu memilih, menentukan dan
mengkombinasikan berbagai metode penelitian yang relevan.
Kegiatan penelitian di RSU Provinsi NTB sangat penting untuk
memecahkan permasalahan diagnostic dan terapi penyakit infeksi dan
kanker.Selain itu, timbul penyakit baru seperti Avian Influenza dan MERS
menuntut adanya laboratorium penelitian yang membantu diagnostic
klinik.Selama ini penelitian belum berjalan optimal karena tidak adanya kepastian
alokasi anggaran, kurangnya minat meneliti oleh para dokter dan mahasiswa
serta tidak adanya peremajaan peralatan laboratotium penelitian yang mutahir.
Faktor lain adalah belum adanya jabatan fungsional peneliti sebagai jenjang karir
PNS yang menekuni kegiatan penelitian tersebut.
Selain isu-isu tersebut diatas, RSU Provinsi NTB juga mempunyai isu
strategis terutama terkait rumah sakit sebagai sub sistem dalam sistem
kesehatanyang tidak hanya bertugas meningkatkan kesehatan masyarakat tetapi
melindungi manusia dari resiko biaya karena sakit dan memperlakukan manusia
yang sakit sesuai martabatnya. Jadi isu-isu strategis yang harus dicermati antara
lain :
1. Sistem Jaminan Kesehatan Nasional
Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial
Nasional mulai diberlakukan Januari 2014. Khusus di bidang kesehatan
(selanjutnya disebut JKN - Jaminan Kesehatan Nasional).JKN adalah merupakan
bagian dari SKN.
Renstra RSU Provinsi NTB 2013-2018 III -14
Peraturan Presiden RI No. 72 tahun 2012 disebutkan bahwa Sistem
Kesehatan Nasional, yang selanjutnya disingkat SKN adalah pengelolaan
kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa Indonesia
secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin tercapainya derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Jadi SKN bertujuan tercapainya derajat kesehatan seluruh masyarakat
tanpa terkecuali / Universal Health Coverage (UHC).SKN memiliki komponen
yang terdiri dari upaya kesehatan, penelitian dan pengembangan kesehatan,
pembiayaan kesehatan, SDM kesehatan, sediaan farmasi-alkes- dan makanan,
manajemen-informasi-dan regulasi kesehatan, serta pemberdayaan
masyarakat.Dengan demikianSKN harus dikelola (di-manage) sedemikian
rupadalam sebuah sistem pengelolaan yang terpadu.
Salah satu sistem pengelolaan dalam JKN adalah Kerangka Kerja
Manajemen Operasi dalam Pelayanan Kesehatan (Healthcare Operations
Management Framework), yang terdiri dari dua dimensi yaitu dimensi vertikal,
yang menjelaskan hubungan antara suatu fasilitas pelayanan kesehatan (yankes)
dengan fasilitas yankes lainnya dalam satu sistem yang dikenal dengan Sistem
Rujukan. Dan dimensi berikutnya adalah dimensi horizonal, yang
menghubungkan antara berbagai pihak/lembaga dalam memberikan pelayanan
kesehatan mulai dari hulu hingga ke hilir. Sistem kedua ini dikenal dengan
Sistem Rantai Pasok Pelayanan Kesehatan.
Pelaksanaan Sistem Jaminan Kesehatan Nasional belum ditunjang dengan :
- Sistem Rujukan (sesuai Peraturan Menteri Kesehatan No. 001 Tahun 2012
tentang penjenjangan fasilitas pelayanan kesehatan dan tata cara melakukan
rujukan, namun ralitanya :
Belum terbangunnya struktur piramid antara fasyankes tingkat pertama
hingga tingkat ketiga
Belum adanya sistem pengelompokan fasyankes (jaringan/cluster) .
Penataan lokasi RS belum sepenuhnya terencana dengan baik .Apakah
didasarkan pada jarak atau domisili pasien?
Fasyankes belum seluruhnya memenuhi standar
- Sistem Rantai Pasok Pelayanan Kesehatan
Di satu sisi dampaknya langsung pada patient safety. Di sisi yang lain
systemrantai pasok ini sangat menentukan biaya operasional rumah sakit.
- Standarisasi pelayanan dan CP
Renstra RSU Provinsi NTB 2013-2018 III -15
apakah CP sudah dijadikan dasar dalam menentukan biaya pelayanan
kesehatan? Apa yang terjadi saat ini adalah upaya menghubungkan
langsung antara biaya (costing) dengan grup penyakit (coding).
2. BPJS selaku Badan Penyelenggara Jaminan Sosial dan aksesibilitas
pelayanan kesehatan untuk masyarakat miskin (SHI-Social Healt Insurance)
Menurut UU RI No. 24 Tahun 2011, Badan Peyelenggara Jaminan Sosial
(BPJS) dibentuk berdasarkan prinsip kegotongroyongan, nirlaba, keterbukaan,
kehati-hatian, akuntabilitas, portabilitas, kepesertaan bersifat wajib, dana amanat,
dan hasil pengelolaan dana jaminan sosial seluruhnya untuk pengembangan
program dan untuk sebesar-besar kepentingan peserta.
BPJS yang dimaksud adalah: BPJS Kesehatan yang berfungsi
menyelenggarakan program jaminan kesehatan; dan BPJS Ketenagakerjaan yang
berfungsi menyelenggarakan program: jaminan kecelakaan kerja; jaminan hari
tua; jaminan pensiun; dan jaminan kematian.
Pengelolaan JKN belum dalam suatu sistem yang terpadu, maka tentu
BPJS sebagai penyelenggara belum memiliki sistem yang jelas mengenai sistem
pengelolaan kesehatan nasional, sehingga kebijakan yang ditetapkan tidak
konsisten.
Renstra RSU Provinsi NTB 2013-2018 IV -1
BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN,
STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.1 Visi dan Misi RSU Provinsi NTB
VISI
Dalam penyusunan Rencana Strategis Rumah Sakit Umum Provinsi NTB
Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2013 – 2018, ditetapkan visi atau pandangan
kedepan/cita–cita yang ingin dicapai dalam bidang kesehatan di Provinsi NTB.
Dengan adanya visi yang jelas, maka rencana kegiatan yang akan dilaksanakan
dapat lebih terarah dan terpadu.
Agar suatu visi dapat menjadi visi bersama, maka diusahakan penentuan Visi
Rumah Sakit Umum Provinsi NTB diformulasikan melalui pertimbangan dan pendapat
seluruh jajaran rumah sakit. Rujukan dalam menetapkan visi RSU Provinsi NTB
adalah Visi Pembangunan Nasional, Visi Kementerian Kesehatan dan Visi
Gubernur/Wakil Gubernur NTB terpilih. Dengan demikian visi Rumah Sakit Umum
Provinsi NTB selaras dengan visi tersebut dan dengan mempertimbangkan kajian
perkembangan lingkungan internal maupun eksternal rumah sakit.Dalam rangka
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Rumah Sakit Umum Provinsi NTB maka
gambaran masa depan yang ingin dicapai / Visi Rumah Sakit Umum Provinsi Nusa
Tenggara Barat, adalah :
“Menjadi Rumah Sakit Rujukan yang Unggul dalam Pelayanan,
Pendidikan dan Penelitian di Indonesia Timur “
Visi Rumah Sakit Umum Provinsi NTB 2013 - 2018 mengarah pada Visi
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJMD) Provinsi NTB yaitu
Mewujudkan Masyarakat Nusa Tenggara Barat Yang Beriman, Berbudaya,
Berdayasaing dan Sejahtera.
MAKNA VISI
Sebagai rumah sakit rujukan yang unggul dalam aspek pelayanan
Sebagai rumah sakit provinsi, RSU Provinsi NTB mengemban tanggung jawab
untuk menjadi pusat rujukan bagi rumah sakit yang ada di NTB maupun kawasan
Timur Indonesia baik RS milik Pemerintah maupun Non Pemerintah. Tanggung jawab
tersebut mengharuskan jajaran Rumah Sakit meningkatkan kemampauan dan
kualitas agar benat-benar berperan sebagai rumah sakit rujukan dengan selalu
mengembangkan jenis dan kualitas pelayanan
Renstra RSU Provinsi NTB 2013-2018 IV -2
Sebagai rumah sakit rujukan yang unggul dalam aspek pendidikan
Sebagai lahan pendidikan dan pelatihan utama maka RSU Provinsi NTB dipacu
dan ditantang untuk meningkatkan kemampuan, kompetensi dan profesionalisme bagi
seluruh jajarannya. agar dapat memberikan kontribusi peningkatan Sumber Daya
Manusia melalui peningkatan kualitaspendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan di
NTB maupun kawasan Timur Indonesia
Sebagai rumah sakit rujukan yang unggul dalam aspek penelitian
Sebagai Rumah Sakit Rujukan yang Unggul dalam Aspek Penelitian, RSU
Provinsi NTB melaksanakan Penelitian dan pengembangan Teknologi Kesehatan
serta menjadi Rujukan Penelitian di kawasan Timur Indonesia maupun Nasional
MISI
Dalam rangka mewujudkan Visi, maka ditetapkan Misi Rumah Sakit sebagai
rujukan teknis bagaimana cara mencapai Visi tersebut. Misi organisasi, dalam hal ini
RSU Provinsi NTB, secara tegas menyatakan apa yang harus dicapai oleh organisasi
dan kegiatan-kegiatan apa yang harus dilaksanakan untuk mencapainya.
Dari hasil pemikiran semua unsur yang terlibat dalam penyusunan Renstra
Rumah Sakit ini, maka ditetapkan Misi RSU Provinsi NTB sebagai berikut:
1. Meningkatkan Kelancaran dan Ketepatan Pelayanan Kedokteran Yang
Profesional Selaras Dengan Perkembangan Iptekdok
2. Meningkatkan Kelancaran dan Kemudahan Pelayanan Asuhan Keperawatan
Yang Komprehensif
3. Mendorong Kelancaran dan Ketertiban Administrasi KetatausahaanYang
Paripurna
4. Mengoptimalkan Kemampuan dan Kemandirian Pengelolaan Keuangan
5. Memantapkan Keterpadun dan Keseimbangan Perencanaan Program
6. Mengembangkan Ketersediaan, Kemampuan dan Keterampilan Tenaga
Medis/Non Medis
7. Meningkatkan Ketersediaan dan Keakuratan Data Hasil Penelitian
4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah RSU Provinsi NTB
Berdasarkan Misi yang telah dirumuskan, maka ditetapkan Tujuan dan
Sasaran Jangka Menengah yang mempunyai keterkaitan dengan Visi dan Misi RSU
Provinsi NTB sebagaimana tertuang pada Tabel 4.1berikut :
Renstra RSU Provinsi NTB 2013-2018 IV -3
Tabel 4.1 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Renstra RSU Provinsi NTB Tahun 2013-2018
VISI : Menjadi Rumah Sakit Rujukan yang Unggul dalam Pelayanan, Pendidikan dan Penelitian di Indonesia Timur
MISI TUJUAN SASARAN
Pertama :Meningkatkan
Kelancaran dan Ketepatan Pelayanan Kedokteran Yang Profesional Selaras Dengan Perkembangan Iptekdok
1. Meningkatkan kualitas, kuantitas dan efektivitas pelayanan medis di IRI, IRJ, IRD, ICU, IBS, Anastesi, HD, Rehabilitasi Medik, dan Rekam Medis
1 Tersedianya gedung dan seluruh infrastruktur RSU Prov. NTB di Dasan Cermen sesuai standar RS Kelas A
2 Tertata dan terkelolanya pelayanan medis rumah sakit secara efisien, safety, dan bermutu
3 Terwujudnya layanan medis RS sesuai RS Pusat Rujukan (Kelas A)
4 Tersedia dan terkelolanya SDM yang profesional, kompeten dan handal sesuai kebutuhan RS Kls A
5 Tersedianya sarpras sesuai kebutuhan dan rencana pengembangan pelayanan medis sesuai standar RS Kelas A
6 Terpeliharanya sarpras yanmed secara baik
7 Terwujudnya layanan medis di masing-masing unit pelayanan ke dalam SIM RS secara integrated
2. Meningkatkan kualitas, kuantitas, dan efektivitas pelayanan penunjang medis di Lab, Radiologi, Gizi, Farmasi, Forensik & Pemulasaraan Jenazah
1 Tertata dan terkelolanya pelayanan penunjang medis RS secara efisien, safety, dan bermutu
2 Terwujudnya layanan penunjang medis RS sesuai RS Pusat Rujukan (Kelas A)
3 Tersedia dan terkelolanya SDM layanan penunjang medis yang profesional, kompeten dan handal sesuai kebutuhan RS Kelas A
4 Tersedianya sarpras sesuai kebutuhan dan rencana pengembangan pelayanan penunjang medis sesuai standar RS Kelas A
5 Terpeliharanya sarpras penunjang medis
6 Terwujudnya layanan penunjang medis di masing-masing unit ke dalam SIM RS secara integrated
Kedua :Meningkatkan
Kelancaran dan Kemudahan Pelayanan Asuhan Keperawatan Yang Komprehensif
1. Meningkatkan kualitas dan kapabilitas pelayanan keperawatan
1 Terwujud dan tertatanya pelayanan keperawatan rumah sakit secara safety dan profesional
2 Tersedia dan terkelolanya SDM keperawatan yang profesional, kompeten dan handal sesuai kebutuhan RS Kelas A
3 Tersedia, tertatadan terpeliharanya sarpras kerja keperawatan secara efisien dan efektif
2. Meningkatkan kualitas rencana pengembangan perawatan
1 Terwujudnya layanan perawatan sesuai RS Pusat Rujukan (Kelas A)
2 Terwujudnya administrasi dan manajemen keperawatan dalam melaksanakan praktik keperawatan profesional
3 Tersedianya sarana dan prasarana kerja keperawatan yang memadai sesuai standar dan rencana pengembangan RS Kelas A
Ketiga :Mendorong
Kelancaran dan Ketertiban AdministrasiKetatausahaanYang Paripurna
1. Meningkatkan kualitas administrasi umum dan kepegawaian
1 Tertatanya adm. umum dan kepeg. secara tertib
2 Tersedianya data dan formasi pegawai ke dalam SIM RS secara integrated
3 Tersedia dan terkelolanya SDM adm. Umum dan kepegawaian yang professionaldan kompeten sesuai kebutuhan
Renstra RSU Provinsi NTB 2013-2018 IV -4
MISI TUJUAN SASARAN
4 Tersedianya sarpras sesuai kebutuhan dan rencana pengembangan adm. Umum dan kepegawaian sesuai standar
5 Terwujudnya lingkungan RS yang aman dan tertib
2. Meningkatkan kualitas pengelolaan barang milik negara/daerah
1 Tertatanya administrasi barang secara tertib
2 Tersedia dan terkelolanya SDM pengelola barang yang profesional, kompeten dan handal sesuai kebutuhan
3 Terwujudnya data aset di masing-masing unit ke dalam SIM RS secara integrated
4 Tersedianya sarpras sesuai kebutuhan dan rencana pengembangan perlengkapan sesuai standar
3. Meningkatkan sinergitas hubungan kemasyrakatan
1 Terjalinnya hubungan kemasyarakatan yang harmonis
2 Tersedia dan tertatanya sarana dan prasarana publikasi
3 Tersedianya SDM kehumasan yang profesional dan kompeten
4 Terwujudnya pengembangan layanan informasi, publikasi berbasis IT
4. Meningkatkan kualitas dan efektivitas pelayanan pemeliharan dan penyehatan lingkungan
1 Terkelola dan terpeliharanya sarpras dan kebersihan lingkungan RS secara profesional
2 Tersedia dan tertatanya sarana dan prasarana unit pemeliharaan sarpras dan penyehatan lingkungan RS sesuai standar
3 Tersedianya SDM pemeliharaan sarpras dan penyehatan lingkungan (PSPL) yang profesional dan kompeten
4 Terwujudnya pengembangan layanan PSPL yang handal
5. Meningkatkan kualitas dan fungsi aplikasi SIMRS
1 Terwujud dan terkelolanya layanan SIMRS dengan seluruh unit dan kegiatan RS secara integrated
2 Tersedia dan tertatanya sarana dan prasarana Unit Sistem Informasi RS (SIRS) sesuai standar
3 Tersedianya SDM Unit Sistem Informasi RS (SIRS) yang profesional dan kompeten
6. Meningkatkan kualitas layanan sterilisasi dan binatu
1 Tertata dan terkelolanya pelayanan non teknis sterilisasi dan binatu secara baik dan profesional
2 Tersedianya SDM sterilisasi dan binatu yang profesional, bersikap baik dan handal
3 Tersedianya sarana prasarana kegiatan sterilisasi dan binatu sesuai kebutuhan
Keempat :Mengoptimal
kan Kinerja Keuangan Yang Transparan dan Akuntabel
1. Meningkatkan kualitas dan akuntabilitas laporan keuangan
1 Tertata dan terkelolanya akuntabilitas keuangan rumah sakit secara profesional dan akuntabel
2 Tersedia dan terkelolanya SDM yang profesional, kompeten dan handal sesuai kebutuhan
3 Terintergrasinya seluruh kegiatan akuntabilitas keuangan ke dalam SIM RS secara integrated
4 Tersedianya sarpras sesuai kebutuhan dan rencana pengembangan akutansi dan verifikasi
Renstra RSU Provinsi NTB 2013-2018 IV -5
MISI TUJUAN SASARAN
2. Meningkatkan profesionalitas pengelolaan perbendaharaan dan mobilisasi dana
1 Tertata dan terkelolanya perbendaharaan dan mobilisasi keuangan rumah sakit secara profesional, efisien, dan transparan
2 Tersedia dan terkelolanya SDM yang profesional, kompeten dan handal sesuai kebutuhan
3 Terintergrasinya seluruh kegiatanperbendaharaan dan mobilisasi dana ke dalam SIM RS secara integrated
4 Tersedianya sarpras sesuai kebutuhan dan rencana pengembangan perbendaharaan dan mobilisasi dana
3. Meningkatkan efektivitas, efisiensi anggaran dan belanja
1 Tertata dan terkelolanya sistem penyusunan anggaran belanja rumah sakit secara baik dan sistimatis
2 Tersedia dan terkelolanya SDM penyusunan anggaran belanja RS yang profesional, kompeten dan handal sesuai kebutuhan
3 Terintergrasinya seluruh kegiatan penyusunan anggaran ke dalam SIM RS
4 Tersedianya sarpras sesuai kebutuhan dan rencana pengembangan penyusunan anggaran
4. Meningkatkan kualitas pelayanan administrasi dan klaim.
1 Tertata dan terkelolanya pelayanan administrasi dan klaim pasien dengan jaminan secara baik, transparan, tepat dan akurat
2 Tersedia dan tertatanya SDM jaminan pelayanan klaim yang profesional, kompeten dan handal sesuai kebutuhan
3 Tersedia dan terpeliharanya sarpras sesuai kebutuhan dan rencana pengembangan
4 Terwujudnya layananan administrasi klaim pasien dengan jaminan ke dalam SIM RS secara transparan dan terpadu
Kelima :Memantapka
nKeterpaduan dan Keseimbangan
Perencanaan Program
1. Meningkatkan kualitas rencana program
1 Tertata dan tersusunnya Rencana Program RSU Prov.NTB yang sesuai dengan kebutuhan dan rencana pengembangan
2 Tersedianya SDMpenyusunan program yang profesional, kompeten dan handal sesuai kebutuhan
3 Terwujudnya rencana program dan kegiatan ke dalam SIM RS dan sistem elektronik lainnya secara terpadu
4 Tersedianya sarana dan prasarana sub penyusunan program sesuai standar
2. Meningkatkan intensitas dan kontinuitas kerjasama antar lembaga.
1 Tertata dan terkelolanya pelayanan kerjasama rumah sakit dengan institusi lain secara profesional, efisien, dan transparan
2 Tersedianya SDM hubungan antar lembaga yang profesional, kompeten dan handal sesuai kebutuhan
3 Terwujudnya seluruh jenis dan ruang lingkup kegiatan MOU RS, kedalam SM-RS secara terpadu
4 Tersedianya sumber daya, sarana dan prasarana sub hubungan antar lembaga sesuai standar
Renstra RSU Provinsi NTB 2013-2018 IV -6
MISI TUJUAN SASARAN
3. Meningkatkan kualitas laporan
1 Tertata dan terkelolanya hasil monev kegiatan rumah sakit secara profesional, akurat dan transparan
2 Tersedianya SDM monev dan pelaporan yang profesional, kompeten dan handal sesuai kebutuhan
3 Terwujudnya seluruh jenis data, hasil monev dan pelaporan kedalam SIM-RS secara terpadu
4 Tersedianya sumber daya, sarana dan prasarana sub monev dan pelaporan sesuai standar
Keenam :Mengembangkan
Ketersediaan, Kemampuan dan keterampilan Tenaga Medis/Non Medis
1. Meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan
1 Tertata dan terkelolanya kegiatan pendidikan SDM di rumah sakit secara profesional
2 Tersedianya sarana dan prasarana pendidikan sesuai kebutuhan dan rencana pengembangan
3 Tersedianya SDM unit prndidikan yang profesional, kompeten dan handal sesuai kebutuhan
4 Terwujudnya seluruh kegiatan pendidikan SDM RS dan praktek belajar mahasiswa/siswa kedalam SIM-RS secara terpadu
2. Meningkatkan kualitas pelayanan pelatihan
1 Tertata dan terkelolanya kegiatan pelatihan SDM di rumah sakit secara profesional
2 Tersedianya sarana dan prasarana pelatihan sesuai kebutuhan dan rencana pengembangan
3 Tersedianya SDM unit pelatihan yang profesional, kompeten dan handal sesuai kebutuhan
4 Terwujudnya seluruh kegiatan pelatihan SDM RS dan praktek belajar mahasiswa/siswa kedalam SIM-RS secara terpadu
Ketujuh :Meningkatkan
Ketersediaan dan Keakuratan Data Hasil Penelitian
1. Meningkatkan kualitas dan efektivitas pelayanan penelitian
1 Tertata dan terkelolanya kegiatan penelitian di rumah sakit secara profesional
2 Tersedianya sarana dan prasarana penelitian sesuai kebutuhan dan rencana pengembangan
3 Tersedianya SDM unit penelitian yang profesional, kompeten dan handal sesuai kebutuhan
4 Terwujudnya seluruh kegiatan penelitian kedalam SIM-RS secara terpadu
2. Meningkatkan kualitas dan efektivitas pengembangan teknologi kesehatan
1 Tertata dan terkelolanya kegiatan pengembangan teknologi kesh di rumah sakit secara profesional
2 Tersedianya sarana dan prasarana pengembangan teknologi kesh sesuai kebutuhan dan rencana pengembangan
3 Tersedianya SDM unit pelatihan yang profesional, kompeten dan handal sesuai kebutuhan
4 Terwujudnya seluruh kegiatan pengembangan teknologi kesh kedalam SIM-RS secara terpadu
4.3 Strategi dan Kebijakan
Renstra RSU Provinsi NTB 2013-2018 IV -7
Konsep strategi dalam pengembangan rumah sakit merupakan hal yang relatif
baru. Lembaga tanpa strategi mempunyai resiko memberikan pelayanan seadanya
dan menjadi tidak memiliki daya yang menarik masyarakat agar menggunakan atau
berpartisipasi terhadap rumah sakit.
Strategi adalah pemikiran-pemikiran secara konseptual analitis dan
komprehensif tentang langkah-langkah yang diperlukan untuk memperlancar atau
memperkuat pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Untuk
mengarahkan strategi yang dipilih agar lebih terarah dalam mencapai tujuan dan
sasaran dari waktu ke waktu selama 5 (lima) tahun dan merasionalkan pilihan strategi
agar memiliki fokus dan sesuai dengan pengaturan pelaksanaannya, diperlukan
pedoman berupa arah kebijakan.
Kebijakan adalah pedoman yang wajib dipenuhi dalam melakukan tindakan
untuk melaksanakan strategi yang dipilih agar lebih terarah dalam mencapai tujuan
dan sasaran.Kebijakan tetap bersumber dan merujuk kepada visi, misi dan nilai yang
disepakati dan menyangkut/ berkaitan dengan kebijakan publik, teknis, alokasi
sumber daya organisasi baik SDM dan lain-lain. Jadi kebijakan merupakan kumpulan
keputusan yang diambil oleh Pembuat Kebijakan yang dijadikan pedoman dalam
pelaksanaan tindakan. Dapat pula diartikan sebagai kumpulan keputusan yang
menentukan secara teliti bagaimana strategi akan dilaksanakan, mengatur
mekanisme tindakan lanjutan untuk pencapaian tujuan dan sasaran sehingga
memberikan kejelasan arah dalam pelaksanaan tugas, pengalokasian sumber daya
termasuk sarana prasarana maupun keuangan.
Untuk menentukan strategi dan arah kebijakan, dilakukan dengan
menggunakan metoda analisis SWOT (kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman)
dengan memperhatikan berbagai isu strategis yang berkembang.Analisis ini dilakukan
dengan mengawinkan antara Kekuatan dengan peluang, kekuatan ancaman,
kelemahan dengan peluang, kelemahan dengan ancaman. Hasil analisis SWOT
diperoleh asumsi-asumsi yang diyakini akan memberikan alternative solusi terhadap
adanya peluang dan kegagalan berupa pilihan-pilihan strategis dalam pencapaian
tujuan dan sasaran .
Berdasarkantujuan dan sasaran serta dengan mencermati isu-isu strategis
RSU Provinsi NTB, maka strategi dan kebijakan Rumah Sakit UmumProvinsi Nusa
Tenggara Barat Tahun 2013-2018 sebagaimana tabel berikut.
Tabel 4.2 Strategi dan Kebijakan Renstra RSU Provinsi NTB
Renstra RSU Provinsi NTB 2013-2018 IV -8
TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN
Misi 1 : Kelancaran dan Ketepatan Pelayanan Kedokteran Yang Profesional Selaras Dengan Perkembangan Iptekdok
1. Meningkatkan kualitas, kuantitas dan efektivitas pelayanan medis di IRI, IRJ, IRD, ICU, IBS, Anastesi, HD, Rehabilitasi Medik, dan Rekam Medis
1 Tersedianya gedung dan seluruh infrastruktur RSU Prov. NTB di Dasan Cermen sesuai standar RS Kelas A
1. Koordinasi 2. Advokasi 3. Sosialisasi 4. Konsolidas 5. Konsultasi 6. Standarisasipelay
anan/Akreditasi 7. Rasionalisasi tarif
pelayanan & penunjang Medis
8. Edukasi 9. Sinkronisasi 10. Identifikasi 11. Diversifikasi pelayanan& penunjang medis
1. PercepatanPembangunan/ Relokasi
2. Pengembangan Manajemen Mutu dan Jenis Yanmed serta Penunjang Medis
3. Perubahan Status menjadi RS Kls A
4. Peningkatan Pelaksanaan JKN
5. Kerjasama dengan unit terkait
6. Pembentukan Tim Teknis
7. Penyesuaian Tarif Pelayanan
8. Penyusunan / perubahan dokumen
9. Perluasan jangkauan pelayanan
10. Percepatan integrasi SIMRS
11. Peningkatan Pelaksanaan Dokter Paruh Waktu
12. Rekrutmen pegawai non PNS
2 Tertata dan terkelolanya pelayanan medis rumah sakit secara efisien, safety, dan bermutu
3 Terwujudnya layanan medis RS sesuai RS Pusat Rujukan (Kelas A)
4 Tersedia dan terkelolanya SDM yang profesional, kompeten dan handal sesuai kebutuhan RS Kls A
5 Tersedianya sarpras sesuai kebutuhan dan rencana pengembangan pelayanan medis sesuai standar RS Kelas A
6 Terpeliharanya sarpras yanmed secara baik
7 Terwujudnya layanan medis di masing-masing unit pelayanan ke dalam SIM RS secara integrated
2. Meningkatkan kualitas, kuantitas, dan efektivitas pelayanan penunjang medis di Lab, Radiologi, Gizi, Farmasi, Forensik & Pemulasaraan Jenazah
1 Tertata dan terkelolanya pelayanan penunjang medis RS secara efisien, safety, dan bermutu
2 Terwujudnya layanan penunjang medis RS sesuai RS Pusat Rujukan (Kelas A)
3 Tersedia dan terkelolanya SDM layanan penunjang medis yang profesional, kompeten dan handal sesuai kebutuhan RS Kelas A
4 Tersedianya sarpras sesuai kebutuhan dan rencana pengembangan pelayanan penunjang medis sesuai standar RS Kelas A
5 Terpeliharanya sarpras penunjang medis
6 Terwujudnya layanan penunjang medis di masing-masing unit ke dalam SIM RS secara integrated
Misi 2 : Meningkatkan Kelancaran dan Kemudahan Pelayanan Asuhan Keperawatan Yang Komprehensif
Renstra RSU Provinsi NTB 2013-2018 IV -9
TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN
1. Meningkatkan kualitas dan kapabilitas pelayanan keperawatan
1 Terwujud dan tertatanya pelayanan keperawatan rumah sakit secara safety dan professional
1. Koordinasi 2. Advokasi 3. Sosialisasi 4. Konsolidas 5. Konsultasi 6. Standarisasipelay
anan/Akreditasi 7. Rasionalisasi tarif
pelayanan keperawatan
8. Edukasi 9. Sinkronisasi 10. Identifikasi 11. Diversifikasi
Pelayanan keperawatan
1. PercepatanPembangunan/ Relokasi
2. Pengembangan Manajemen Mutu dan Jenis Yanmed serta Penunjang Medis
3. Perubahan Status menjadi RS Kls A
4. Kerjasama dengan unit terkait
5. Pembentukan Tim Teknis
6. Penyesuaian Tarif Pelayanan
7. Penyusunan / perubahan dokumen
8. Percepatan integrasi SIMRS
9. Rekrutmen pegawai non PNS
2 Tersedia dan terkelolanya SDM keperawatan yang profesional, kompeten dan handal sesuai kebutuhan RS Kelas A
3 Tersedia, tertatadan terpeliharanya sarpras kerja keperawatan secara efisien dan efektif
2. Meningkatkan kualitas rencana pengembangan perawatan
1 Terwujudnya layanan perawatan sesuai RS Pusat Rujukan (Kelas A)
2 Terwujudnya administrasi dan manajemen keperawatan dalam melaksanakan praktik keperawatan profesional
3 Tersedianya sarana dan prasarana kerja keperawatan yang memadai sesuai standar dan rencana pengembangan RS Kelas A
Misi 3 : Mendorong Kelancaran dan Ketertiban Administrasi Ketatausahaan Yang Paripurna
1. Meningkatkan kualitas administrasi umum dan kepegawaian
1 Tertatanya adm. umum dan kepeg. secara tertib
1. Koordinasi 2. Advokasi 3. Sosialisasi 4. Konsolidasi 5. Konsultasi 6. Standarisasipelay
anan/Akreditasi 7. Edukasi 8. Sinkronisasi 9. Identifikasi 10. Diversifikasi
Pelayananketatausahaan
1. Pengembangan Manajemen Mutu dan Jenis Pelayanan Ketatausahaan
2. Pembentukan Tim Teknis
3. Kerjasama dengan unit terkait
4. Monev disiplin pegawai
5. Penyediaan sarpras sesuai kebutuhan
6. Bintek 7. Percepatan
integrasi SIMRS
2 Tersedianya data dan formasi pegawai ke dalam SIM RS secara integrated
3 Tersedia dan terkelolanya SDM adm. Umum dan kepegawaian yang professionaldan kompeten sesuai kebutuhan
4 Tersedianya sarpras sesuai kebutuhan dan rencana pengembangan adm. Umum dan kepegawaian sesuai standar
5 Terwujudnya lingkungan RS yang aman dan tertib
2. Meningkatkan kualitas pengelolaan barang milik negara/daerah
1 Tertatanya administrasi barang secara tertib
2 Tersedia dan terkelolanya SDM pengelola barang yang profesional, kompeten dan handal sesuai kebutuhan
3 Terwujudnya data aset di masing-masing unit ke dalam SIM RS secara
Renstra RSU Provinsi NTB 2013-2018 IV -10
TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN
integrated
4 Tersedianya sarpras sesuai kebutuhan dan rencana pengembangan perlengkapan sesuai standar
3. Meningkatkan sinergitas hubungan kemasyrakatan
1 Terjalinnya hubungan kemasyarakatan yang harmonis
1. 1. Terjalin dan tertatanya
hubungan kemasyarakatan yang harmonis
2 Tersedia dan tertatanya sarana dan prasarana publikasi
3 Tersedianya SDM kehumasan yang profesional dan kompeten
4 Terwujudnya pengembangan layanan informasi, publikasi berbasis IT
4. Meningkatkan kualitas dan efektivitas pelayanan pemeliharan dan penyehatan lingkungan
1 Terkelola dan terpeliharanya sarpras dan kebersihan lingkungan RS secara profesional
2 Tersedia dan tertatanya sarana dan prasarana unit pemeliharaan sarpras dan penyehatan lingkungan RS sesuai standar
3 Tersedianya SDM pemeliharaan sarpras dan penyehatan lingkungan (PSPL) yang profesional dan kompeten
4 Terwujudnya pengembangan layanan PSPL yang handal
5. Meningkatkan kualitas dan fungsi aplikasi SIMRS
1 Terwujud dan terkelolanya layanan SIMRS dengan seluruh unit dan kegiatan RS secara integrated
2 Tersedia dan tertatanya sarana dan prasarana Unit Sistem Informasi RS (SIRS) sesuai standar
3 Tersedianya SDM Unit Sistem Informasi RS (SIRS) yang profesional dan kompeten
6. Meningkatkan kualitas layanan sterilisasi dan binatu
1 Tertata dan terkelolanya pelayanan non teknis sterilisasi dan binatu secara baik dan profesional
2 Tersedianya SDM sterilisasi dan binatu yang profesional, bersikap baik dan handal
Renstra RSU Provinsi NTB 2013-2018 IV -11
TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN
3 Tersedianya sarana prasarana kegiatan sterilisasi dan binatu sesuai kebutuhan
Misi 4 : Mengoptimalkan Kinerja Keuangan Yang Transparan dan Akuntabel
1. Meningkatkan kualitas dan akuntabilitas laporankeuangan
1 Tertata dan terkelolanya akuntabilitas keuangan rumah sakit secara profesional dan akuntabel
1. Koordinasi 2. Validasi 3. Verifikasi 4. Konsultasi 5. Standarisasipelay
anan keuangan 6. Edukasi 7. Sinkronisasi 8. Sosialisasi 9. Mobilisasi 10. Diversifikasi
pelayanan keuangan
1. Pengembangan administrasi keuangan yang transparan, dan akuntabel
2. Kerjasama dengan unit terkait
3. Pembentukan Tim Teknis
4. Pendampingan tenaga ahli
5. Percepatan integrasi SIMRS
6. Rekrutmen SDM Keuangan yang kompeten
2 Tersedia dan terkelolanya SDM yang profesional, kompeten dan handal sesuai kebutuhan
3 Terintergrasinya seluruh kegiatan akuntabilitas keuangan ke dalam SIM RS secara integrated
4 Tersedianya sarpras sesuai kebutuhan dan rencana pengembangan akutansi dan verifikasi
2. Meningkatkan profesionalitas pengelolaan perbendaharaan dan mobilisasi dana
1 Tertata dan terkelolanya perbendaharaan dan mobilisasi keuangan rumah sakit secara profesional, efisien, dan transparan
2 Tersedia dan terkelolanya SDM yang profesional, kompeten dan handal sesuai kebutuhan
3 Terintergrasinya seluruh kegiatanperbendaharaan dan mobilisasi dana ke dalam SIM RS secara integrated
4 Tersedianya sarpras sesuai kebutuhan dan rencana pengembangan perbendaharaan dan mobilisasi dana
3. Meningkatkan efektivitas, efisiensi anggaran dan belanja
1 Tertata dan terkelolanya sistem penyusunan anggaran belanja rumah sakit secara baik dan sistimatis
2 Tersedia dan terkelolanya SDM penyusunan anggaran belanja RS yang profesional, kompeten dan handal sesuai kebutuhan
3 Terintergrasinya seluruh kegiatan penyusunan anggaran ke dalam SIM RS
4 Tersedianya sarpras sesuai kebutuhan dan rencana pengembangan penyusunan
Renstra RSU Provinsi NTB 2013-2018 IV -12
TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN
anggaran
4. Meningkatkan kualitas pelayanan administrasi dan klaim.
1 Tertata dan terkelolanya pelayanan administrasi dan klaim pasien dengan jaminan secara baik, transparan, tepat dan akurat
2 Tersedia dan tertatanya SDM jaminan pelayanan klaim yang profesional, kompeten dan handal sesuai kebutuhan
3 Tersedia dan terpeliharanya sarpras sesuai kebutuhan dan rencana pengembangan
4 Terwujudnya layananan administrasi klaim pasien dengan jaminan ke dalam SIM RS secara transparan dan terpadu
Misi 5 : Memantapkan Keterpaduan dan Keseimbangan Perencanaan Program
1. Meningkatkan kualitas rencana program
1 Tertata dan tersusunnya Rencana Program RSU Prov.NTB yang sesuai dengan kebutuhan dan rencana pengembangan
1. Koordinasi 2. Validasi 3. Verifikasi 4. Konsultasi 5. Standarisasipel
ayanan perencanaan program
6. Edukasi 7. Sinkronisasi 8. Sosialisasi 9. Mobilisasi 10. Diversifikasi
pelayanan perencanaan program
1. Peningkatan Mutu Perencanaan dan Pengembangan Program
2. Kerjasama dengan unit terkait
3. Pembentukan Tim Teknis
4. Penyediaan sarpras sesuai kebutuhan
5. Bintek 6. Pemanfaatan
aplikasi sistem perencanaan
7. Percepatan integrasi SIMRS
2 Tersedianya SDMpenyusunan program yang profesional, kompeten dan handal sesuai kebutuhan
3 Terwujudnya rencana program dan kegiatan ke dalam SIM RS dan sistem elektronik lainnya secara terpadu
4 Tersedianya sarana dan prasarana sub penyusunan program sesuai standar
2. Meningkatkan intensitas dan kontinuitas kerjasama antar lembaga.
1 Tertata dan terkelolanya pelayanan kerjasama rumah sakit dengan institusi lain secara profesional, efisien, dan transparan
2 Tersedianya SDM hubungan antar lembaga yang profesional, kompeten dan handal sesuai kebutuhan
3 Terwujudnya seluruh jenis dan ruang lingkup kegiatan MOU RS, kedalam SM-RS secara terpadu
4 Tersedianya sumber daya, sarana dan prasarana sub hubungan antar lembaga sesuai standar
3. Meningkatkan 1 Tertata dan terkelolanya
Renstra RSU Provinsi NTB 2013-2018 IV -13
TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN
kualitas laporan hasil monev kegiatan rumah sakit secara profesional, akurat dan transparan
2 Tersedianya SDM monev dan pelaporan yang profesional, kompeten dan handal sesuai kebutuhan
3 Terwujudnya seluruh jenis data, hasil monev dan pelaporan kedalam SIM-RS secara terpadu
4 Tersedianya sumber daya, sarana dan prasarana sub monev dan pelaporan sesuai standar
Misi 6 : Mengembangkan Ketersediaan, Kemampuan dan keterampilan Tenaga Medis/Non Medis
1. Meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan
1 Tertata dan terkelolanya kegiatan pendidikan SDM di rumah sakit secara profesional
1. Koordinasi 2. Validasi 3. Verifikasi 4. Konsultasi 5. Standarisasipelay
anan perencanaan program
6. Edukasi 7. Sinkronisasi 8. Sosialisasi 9. Mobilisasi Diversifikasi pelayanan perencanaan program
1. Pengembangan Manajemen Mutu Pelayanan Diklat
2. Pembentukan Tim Teknis
3. Kerjasama dengan pihak ketiga
4. Penyediaan sarpras sesuai kebutuhan
5. Bintek 6. Rekrutmen SDM
yang kompeten 7. Percepatan
integrasi SIMRS
2 Tersedianya sarana dan prasarana pendidikan sesuai kebutuhan dan rencana pengembangan
3 Tersedianya SDM unit prndidikan yang profesional, kompeten dan handal sesuai kebutuhan
4 Terwujudnya seluruh kegiatan pendidikan SDM RS dan praktek belajar mahasiswa/siswa kedalam SIM-RS secara terpadu
2. Meningkatkan kualitas pelayanan pelatihan
1 Tertata dan terkelolanya kegiatan pelatihan SDM di rumah sakit secara profesional
2 Tersedianya sarana dan prasarana pelatihan sesuai kebutuhan dan rencana pengembangan
3 Tersedianya SDM unit pelatihan yang profesional, kompeten dan handal sesuai kebutuhan
4 Terwujudnya seluruh kegiatan pelatihan SDM RS dan praktek belajar mahasiswa/siswa kedalam SIM-RS secara terpadu
Misi 7 : Meningkatkan Ketersediaan dan Keakuratan Data Hasil Penelitian
3. Meningkatkan kualitas dan
1 Tertata dan terkelolanya kegiatan penelitian di rumah
1. Koordinasi 2. Validasi
1. Peningkatan Mutu Pelayanan
Renstra RSU Provinsi NTB 2013-2018 IV -14
TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN
efektivitas pelayanan penelitian
sakit secara profesional 3. Verifikasi 4. Konsultasi 5. Standarisasipelay
anan penelitian dan pengembangan teknologi kesehatan
6. Edukasi 7. Sinkronisasi 8. Sosialisasi 9. Mobilisasi 10. Diversifikasi
pelayanan penelitian dan pengembangan teknologi kesehatan
Litbangkes 2. Pembentukan
Tim Teknis 3. Kerjasama
dengan unit terkait dan pihak ketiga
4. Penyediaan sarpras sesuai kebutuhan
5. Bintek 6. Rekrutmen SDM
yang kompeten 7. Percepatan
integrasi SIMRS
2 Tersedianya sarana dan prasarana penelitian sesuai kebutuhan dan rencana pengembangan
3 Tersedianya SDM unit penelitian yang profesional, kompeten dan handal sesuai kebutuhan
4 Terwujudnya seluruh kegiatan penelitian kedalam SIM-RS secara terpadu
4. Meningkatkan kualitas dan efektivitas pengembangan teknologi kesehatan
1 Tertata dan terkelolanya kegiatan pengembangan teknologi kesh di rumah sakit secara profesional
2 Tersedianya sarana dan prasarana pengembangan teknologi kesh sesuai kebutuhan dan rencana pengembangan
3 Tersedianya SDM unit pelatihan yang profesional, kompeten dan handal sesuai kebutuhan
4 Terwujudnya seluruh kegiatan pengembangan teknologi kesh kedalam SIM-RS secara terpadu
Renstra RSU Provinsi NTB 2013-2018 V -1
BAB V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
Untuk mewujudkanVisi, Misi, Tujuan, Strategidan kebijakan serta memperhatikan posisi
organisasi hasil analisis lingkungan, maka strategi dikembangkan dengan melaksanakan
program dan kegiatan. RSU Provinsi NTB mengelola 6 Program, yang terdiri dari 5 (lima)
program untuk kegiatan-kegiatan yang anggarannya bersumber dari APBD Provinsi NTB
dan APBN, serta 1 (satu) program untuk kegiatan-kegiatan yang anggarannya bersumber
dari Penerimaan BLUD. Program dan kegiatan tersebut kemudian dijabarkan lebih lanjut
menjadi kegiatan yang akan dilaksanakan setiap tahunnya. Untuk mengukur tingkat
keberhasilan program, maka diperlukan parameter / indikator kinerja setiap program,
kelompok sasaran dan pendanaan indikatif.
Rincian 5 (lima) program dan kegiatan dengan anggaran sumber APBD Provinsi
NTB diuraikan sebagai berikut :
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran.
Program ini dicapai dengan kegiatan :
a. Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan
b. Penyediaan Jasa Administrasi Teknis dan Perkantoran
2. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Program ini dicapai dengan kegiatan :
a. Pendidikan dan Pelatihan Formal
3. Program Upaya Kesehatan Masyarakat
Program ini dicapai dengan kegiatan :
a. Peningkatan Pelayanan dan Penanggulangan Masalah Kesehatan
4. Program Pegadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit
Jiwa/Rumah Sakit Paru-paru/ Rumah Sakit Mata
Program ini dicapai dengan kegiatan :
a. Pembangunan Rumah Sakit
b. Pengadaan Alat-alat Kesehatan Rumah Sakit
5. Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah
Sakit Paru-paru/ Rumah Sakit Mata
Program ini dicapai dengan kegiatan :
a. Pemeliharaan Rutin/Berkala Rumah Sakit
Renstra RSU Provinsi NTB 2013-2018 V -2
Rincian 1 (satu) program dan kegiatan dengan anggaran yang bersumber dari
Penerimaan BLUD RSU Provinsi NTB diuraikan sebagai berikut :
1. Program Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan BLUD
Program ini dicapai dengan kegiatan :
Pelayanan dan Pendukung Pelayanan BLUD. Yang terinci menjadi :
1) Belanja Pegawai
2) Belanja Barang dan Jasa
3) Belanja Modal
Rencana strategis ini akan dilaksanakan secara bertahap setiap tahun dari tahun
2013 sampai dengan tahun 2018 untuk mendapatkan kondisi yang diharapkan sesuai
dengan yang tertuang dalam visi misi Rumah Sakit, Adapun rencana kegiatan yang akan
dilaksanakan untuk mewujudkan sasaran dan mencapai tujuan dari masing-masing misi
antara lain sebagai berikut :
Tabel 5.1Sasaran dan Kegiatan Renstra RSU Provinsi NTB
SASARAN KEGIATAN
MISI I Tujuan 1 : Meningkatkan kualitas, kuantitas dan efektivitas pelayanan medis di IRI,
IRJ, IRD, ICU, IBS, Anastesi, HD, Rehabilitasi Medik, dan Rekam Medis 3. Tersedianya
gedung dan seluruh infrastruktur RSU Prov. NTB di Dasan Cermen sesuai standar RS Kelas A
1. Penyusunan kebutuhan gedung dan infrastruktur pendukung
2. Penyusunan rencana Detail Enginering Desain (DED)
3. Penyediaan anggaran dan pelaksanaan pembangunan
4. Tertata dan terkelolanya pelayanan medis rumah sakit secara efisien, safety, dan bermutu
1 Penyusunan dokumen pedoman pelayanan yang berfokus pada pelanggan
2 Penyusunan / Penyesuaian SPO pelayanan dan peralatan medis sesuai keadaan di semua unit secara berkala
3 Penetapan dan atau evaluasi SPM di semua unit secara berkala
4 Penyusunan CP min untuk 10 besar penyakit pada masing-masing SMF
5 Persiapan pemenuhan seluruh elemen dan Pelaksanaan Penilaian Akreditasi
6 Pengumpulan bahan dan Penyusunan tarif sesuai unit cost
7 Monev dan Penyusunan analisa hasil pelaksanaan SPO Unit
8 Monev dan Penyusunan analisa hasil pelaksanaan /capaian SPM Unit
9 Monev dan Penyusunan analisa hasil pelaksanaan /capaian kegiatan pelayanan masing-masing unit
10 Penyediaan layanan dan penanganan komplain pelanggan terhadap pelayanan medis RS
5. Terwujudnya layanan medis RS sesuai RS Pusat Rujukan (Kelas A)
1 Penyusunan Rencana Relokasi (manfaat ruang, rencana persiapan kepindahan/metoda & kebutuhan, rencana pelaksanaan pelayanan dilokasi baru)
2 Pengembangan poli Tourist, Poli Eksekutif, Pelayanan Tradisional Komplementer / Akupuntur, poli sub spesialis dan
Renstra RSU Provinsi NTB 2013-2018 V -3
SASARAN KEGIATAN
poli spesialis lainnya
3 Pengembangan Pelayanan Ruang Intermediate; ruang stroke menjadi Stroke Centre, pengembangan pelayanan VVIP, dll
4 Pengembangan Sarpras Pelayanan Pace Maker (pacu jantung) terutama untuk serangan jantung mendadak (AMI)
5 Penyediaan layanan unggulan sebagai Pusat Layanan Jantung Terpadu
6 Pelayanan pasien Cancer / Pembentukan Unit Layanan Radioterapi
7 Pelayanan Prenatal Diagnosis (Diagnosis Dini sejak dalam kandungan)
8 Pengembangan pelayanan Haemodialisa
9 Self Assessment Renc Peningkatan Kelas 10 Pengembangan IGD sebagai layanan prehospital dalm rangka
mewujudkan SPGDTs dan B 11 Pembentukan layanan USG 4 Dimensi; Aminiosintesis
(pengambilan air ketuban saat janin masih dalam kandungan); dll
12 Analisis dan Penyusunan Rencana Pengembangan Pelayanan Medis sesuai RS Kelas A
13 Pengembangan pelayanan Rekam Medik berbasis IT/barcot dan preumatic system
4. Tersedia dan terkelolanya SDM yang profesional, kompeten dan handal sesuai kebutuhan RS Kelas A
1 Identifikasi SDM yang dipersyaratkan sesuai jenis pelayanan untuk menjadi kelas A
2 Penyusunan analisa beban kerja dan usulan jumlah serta jenis kebutuhan SDM
3 Penyusunan kebutuhan dokter sub spesialis/spesialis/dokter umum dan tenaga medis lain
4 Analisis dan usulan rencana pembinaan / bintek/diklat teknis petugas untuk pengembangan kompetensi
5 Monev, Pemetaan dan pembinaan petugas dengan performance yang kurang memuaskan
5. Tersedianya sarpras sesuai kebutuhan dan rencana pengembangan pelayanan medis sesuai standar RS Kelas A
1 Penyediaan daftar inevetaris dan Pengelolaan inventaris sarpras pelayanan medis di masing-masing unit
2 Analisa realisasi kebutuhan unit, Penyusunan rencana dan penyediaan kebutuhan rutin alkes habis pakai dan bahan medis habis pakai sesuai standar
3 Penyusunan rencana dan penyediaan kebutuhan peralatan medis, penunjang medis, dan non medis sesuai rencana pengembangan pelayanan RS Kelas A pada masing-masing unit dan SMF
4 Penyusunan rencana dan penyediaan kebutuhan alkes habis pakai dan bahan medis habis pakai sesuai rencana pengembangan pelayanan pada masing-masing unit dan SMF
6. Terpeliharanya sarpras yanmed secara baik
1 Penyusunan daftar kebutuhan pemeliharaan sarpras pelayanan medis di masing-masing unit pelayanan
2 Penyusunan rencana dan analisa kebutuhan pemeliharaan sarpras pelayanan medis
3 Monev pelaksanaan dan hasil pemeliharaan sarpras pelayanan medis di masing-masing unit pelayanan
4 Analisa dan penyusunan sarpras tak layak pakai serta usulan penghapusan sarpras secara berkala
7. Terwujudnya layanan medis di masing-2masing unit pelayanan ke
1 Penyusunan / penyesuaian program SIMRS dengan ketentuan dan kebutuhan unit
2 Monev hasil kegiatan pelayanan yang telah terintegrasi dalam SIM RS
Renstra RSU Provinsi NTB 2013-2018 V -4
SASARAN KEGIATAN
dalam SIM RS secara integrated
3 Penyusunan rencana pengembangan dan pengintegrasian seluruh kegiatan pelayanan yang belum terintegrasi
Tujuan 2 : Meningkatkan kualitas, kuantitas, dan efektivitas pelayanan penunjang medis di Lab, Rad, Gizi, Farmasi, Forensik & Pemulasaraan Jenazah
1. Tertata dan terkelolanya pelayanan penunjang medis RS secara efisien, safety, dan bermutu
1 Penyusunan dan monev seluruh SPO pelayanan dan peralatan penunjang medis di semua unit layanan secara berkala
2 Penetapan dan atau evaluasi SPM pelayanan penunjang medis di semua unit secara berkala
3 Persiapan pemenuhan seluruh elemen dan Pelaksanaan Penilaian Akreditasi
4 Pengumpulan bahan dan Penyusunan tarif pelayanan penunjang medis sesuai unit cost
5 Monev dan Penyusunan analisa hasil pelaksanaan SPO Unit Penunjang Medis
6 Monev dan Penyusunan analisa hasil pelaksanaan /capaian SPM Unit
7 Monev dan Penyusunan analisa hasil pelaksanaan /capaian kegiatan pelayanan penunjang medis masing-masing unit
8 Penyediaan layanan dan penanganan komplain pelanggan terhadap pelayanan penunjang medis RS
2. Terwujudnya layanan penunjang medis RS sesuai RS Pusat Rujukan (Kelas A)
1 Penyusunan Rencana Relokasi (manfaat ruang, rencana persiapan kepindahan/metoda & kebutuhan, rencana pelaksanaan pelayanan penunjang medis dilokasi baru)
2 Pengembangan pelayanan BDRS menjadi UPTD di RS baru
3 Pengembangan jenis pemeriksaan, performa hasil laboratorium serta catpor dengan LIS (Laboratory Information System) dan layananan lab dengan preumatic system
4 Pengembangan pelayanan lab dengan penggunaan preumatic system
5 Pengembangan pelayanan pemeriksaan parameter lab
6 Pembentukan PIO (pelayanan informasi Obat) & Konseling
7 Pengembangan dan pengoptimalan pelayanan UDD & Visite farmasis (Farmasi Klinik)
8 Pengembangan pengelolaan Perbekalan Farmasi berbasis IT
9 Persiapan dan pelayanan serta pengembangan layanan Radioterapi
10 Pengembangan pelayanan CT-Scan dan MRI
11 Pengembangan pelayanan otopsi, forensik dan pemulasaraan jenazah
12 Analisis dan Penyusunan Rencana Pengembangan Pelayanan Medis sesuai RS Kelas A
3. Tersedia dan terkelolanya SDM layanan penunjang medis yang profesional, kompeten dan handal sesuai kebutuhan RS Kelas A
1 Identifikasi SDM Unit penunjang medis yang dipersyaratkan sesuai jenis pelayanan penunjang medis untuk menjadi kelas A
2 Penyusunan analisa beban kerja dan usulan jumlah serta jenis kebutuhan SDM
3 Penyusunan kebutuhan dokter sub spesialis/ spesialis/ dokter umum dan tenaga medis lain
4 Analisis dan usulan rencana pembinaan / bintek/diklat teknis untuk pengembangan kompetensi petugas penunjang medis
5 Monev, Pemetaan dan pembinaan petugas penunjang medis dengan performance yang kurang memuaskan
4. Tersedianya sarpras sesuai kebutuhan dan rencana pengembangan
1 Penyediaan daftar inevetaris dan Pengelolaan inventaris sarpras pelayanan penunjang medis di masing-masing unit
2 Analisa realisasi kebutuhan unit, Penyusunan rencana dan penyediaan kebutuhan rutin alkes habis pakai dan bahan medis habis pakai sesuai standar
Renstra RSU Provinsi NTB 2013-2018 V -5
SASARAN KEGIATAN
pelayanan penunjang medis sesuai standar RS Kelas A
3 Penyusunan rencana dan penyediaan kebutuhan peralatan medis, penunjang medis, dan non medis sesuai rencana pengembangan pelayanan RS Kelas A pada masing-masing unit
4 Penyusunan rencana dan penyediaan kebutuhan alkes habis pakai dan bahan medis habis pakai sesuai rencana pengembangan pelayanan penunjang medis pada masing-masing unit
5. Terpeliharanya sarpras penunjang medis
1 Penyusunan daftar kebutuhan pemeliharaan sarpras pelayanan penunjang medis di masing-masing unit pelayanan
2 Penyusunan rencana dan analisa kebutuhan pemeliharaan sarpras dan kalibrasi penunjang medis
3 Monev pelaksanaan dan hasil pemeliharaan sarpras penunjang medis di masing-masing unit pelayanan
4 Analisa dan penyusunan sarpras tak layak pakai serta usulan penghapusan sarpras secara berkala
6. Terwujudnya layanan penunjang medis di masing-masing unit ke dalam SIM RS secara integrated
1 Monev dan analisis hasil kegiatan pelayanan penunjang medis yang telah terintegrasi dalam SIM RS
2 Penyusunan rencana pengembangan dan pengintegrasian seluruh kegiatan pelayanan penunjang medis yang belum terintegrasi
MISI II Tujuan 1 : Meningkatkan kualitas dan kapabilitas pelayanan keperawatan
1. Terwujud dan tertatanya pelayanan keperawatan rumah sakit secara safety dan professional
1 Penyusunan / Penyesuaian SPO dan SAK pelayanan keperawatan di semua unit layanan secara berkala
2 Persiapan pemenuhan seluruh elemen dan Pelaksanaan Penilaian Akreditasi
3 Pengumpulan bahan dan Penyusunan tarif tindakan/ pelayanan keperawatan sesuai unit cost
4 Monev dan Penyusunan analisa hasil pelaksanaan SPO dan SAK
5 Monev dan Penyusunan analisa hasil pelaksanaan /capaian kinerja pelayanan keperawatan di masing-masing unit
6 Penyediaan layanan dan penanganan komplain pelanggan terhadap pelayanan keperawatan RS
2. Tersedia dan terkelolanya SDM keperawatan yang profesional, kompeten dan handal sesuai kebutuhan RS Kelas A
1 Identifikasi dan penyediaan SDM keperawatan yang dipersyaratkan sesuai jenis pelayanan untuk menjadi kelas A
2 Penyusunan analisa beban kerja dan usulan jumlah serta jenis kebutuhan SDM keperawatan
3 Analisis dan usulan rencana pembinaan / bintek/diklat teknis petugas untuk pengembangan kompetensi dan performance
4 Monev, Pemetaan dan pembinaan petugas dengan performance yang kurang memuaskan
3. Tersedia, tertata dan terpeliharanya sarpras kerja keperawatan secara efisien dan efektif
1 Penyediaan daftar inevetaris dan Pengelolaan inventaris sarpras kerja keperawatan di masing-masing unit
2 Analisa realisasi kebutuhan unit, penyusunan rencana dan penyediaan kebutuhan rutin sarana prasarana kerja keperawatan
3 Monev penggunaan sarana prasarana kerja keperawatan secara berkesinambungan
4 Penyusunan rencana dan analisa kebutuhan pemeliharaan sarana prasarana kerja keperawatan secara berkesinambungan
Tujuan 2 : Meningkatkan kualitas rencana pengembangan perawatan
1. Terwujudnya layanan perawatan sesuai RS Pusat
1 Penyusunan Rencana Relokasi (manfaat ruang, rencana persiapan kepindahan/metoda & kebutuhan, rencana pelaksanaan pelayanan keperawatan dilokasi baru)
2 Penyusunan rencana, analisis dan pelaksanaan pengembangan al pelayanan keperawatan stroke, radioteraphy,
Renstra RSU Provinsi NTB 2013-2018 V -6
SASARAN KEGIATAN
Rujukan (Kelas A)
haemodialisa, dll
3 Penyusunan analisis,rencana pengembangan dan penyediaan pelayanan keperawatan RS kelas A
2. Terwujudnya administrasi dan manajemen keperawatan dalam melaksanakan praktik keperawatan profesional
1 Penyusunan pedoman/juklak/juknis Praktek Keperawatan Profesional (MPKP) sesuai standar
2 Penerapan MPKP di semua bangsal dan monev pelaksanaan MPKP
3. Tersedianya sarana dan prasarana kerja keperawatan yang memadai sesuai standar dan rencana pengembangan RS Kelas A
1 Penyediaan daftar inevetaris dan Pengelolaan inventaris sarpras pelayanan keperawatan di masing-masing unit
2 Analisa realisasi, penyusunan rencana dan penyediaan kebutuhan sarana prasarana kerja keperawatan sesuai rencana pengembangan pelayanan RS Kelas A
MISI III Tujuan 1 : Meningkatkan kualitas administrasi umum dan kepegawaian
1. Tertatanya adm. umum dan kepeg. secara tertib
1 Penyusunan/penyesuaian pedoman (SOP, Alur, dll) administrasi umum dan kepegawaian (kenaikan pangkat, melanjutkan pendidikan, diklat dalam/luar daerah, cuti dll)
2 Pelaksanaan analisis jabatan secara berkesinambungan
3 Penyediaan layanan kepegawaian berbasis IT
4 Penataan administrasi surat menyurat dan pengarsipan dokumen berbasis IT
5 Penyediaan, pemeliaraan dan pengelolaan sistem absensi / mesin absen dll
6 Penyediaan data dan formasi pegawai yang akuntabel
7 Penyediaan data dan penerbitan ijin/SPT tenaga untuk peningkatan kompetensi pegawai
8 Seleksi / rekrutmen calon pegawai non PNS
9 Pelaksanaan monev, tindak lanjut, sosialisasi hasil monev, penyusunan laporan kegiatan administrasi umum dan kepegawaian secara berkala
2. Tersedianya data dan formasi pegawai ke dalam SIM RS secara integrated
1 Penyusunan, penyediaan dan integrasi serta pengembangan soft ware adm umum kepegawaian dalam SIM RS
2 Penyusunan rencana kebutuhan, penyediaan dan pemeliharaan hard ware/sarpras sesuai kebutuhan dan rencana pengembangan
3. Tersedia dan terkelolanya SDM adm. Umum dan kepegawaian yang professional dan kompeten sesuai kebutuhan
1 Penyusunan analisa beban kerja dan usulan jumlah serta jenis kebutuhan SDM Adm. Umum dan Kepegawaian
2 Analisis dan usulan rencana pembinaan / bintek/diklat teknis petugas Adm. Umum dan Kepegawaian untuk pengembangan kompetensi
4. Tersedianya sarpras sesuai kebutuhan dan rencana pengembangan adm. Umum dan kepegawaian sesuai standar
1 Analisa realisasi kebutuhan sarpras dan penyediaan kebutuhan rutin adm. Umum kepegawaian sesuai standar
2 Penyusunan rencana kebutuhan peralatan dan sarana kerja unit adm. umum kepegawaian sesuai kebutuhan dan rencana pengembangan
5. Terwujudnya lingkungan RS yang aman dan
1 Penataan, pengelolaan dan penyediaan Satpam RS yang profesional dan handal sesuai kebutuhan
2 Pengelolaan dan pengembangan manfaat lahan RS (parkir,
Renstra RSU Provinsi NTB 2013-2018 V -7
SASARAN KEGIATAN
tertib
waralaba, dll)
3 Penyediaan sarana pengamanan RS
Tujuan 2 : Meningkatkan kualitas pengelolaan barang milik negara/daerah
1. Tertatanya administrasi barang secara tertib
1 Penyusunan/penyesuaian pedoman (SOP, Alur, dll) pengelolaan barang milik negara/daerah (aset RS)
2 Pendataan dan update KIR di semua unit secara berkala
3 Monev mobilisasi barang/aset RS
4 Penyusunan data dan laporan pengelolaan aset RS yang akuntabel
5 Penyusunan dan perencanaan aset RS yang membutuhkan pemeliharaan dan penghapusan
6 Penyusunan sistem pencegahan dan penanggulangan bencana kebakaran secara baik
7 Penyusunan dokumen juklak/juknis perencanaan (teknik, petugas dll), persiapan, pelaksanaan dan pengawasan barang/alat (aset RS) saat relokasi RS
2. Tersedia dan terkelolanya SDM pengelola barang yang profesional, kompeten dan handal sesuai kebutuhan
1 Penyusunan analisa beban kerja dan usulan jumlah serta jenis kebutuhan SDM Perlengkapan
2 Analisis dan usulan rencana pembinaan / bintek/diklat teknis petugas untuk pengembangan kompetensi
3. Terwujudnya data aset di masing-masing unit ke dalam SIM RS secara integrated
1 Penyediaan soft dan hard wear pengelolaan barang/aset sesuai ketentuan
2 Penginputan data sesuai kebutuhan
3 Penyusunan rencana pengembangan IT
4. Tersedianya sarpras sesuai kebutuhan dan rencana pengembangan perlengkapan sesuai standar
1 Analisa realisasi kebutuhan sarpras dan penyediaan kebutuhan rutin unit perlengkapan sesuai standar
2 Penyusunan rencana kebutuhan peralatan dan sarana kerja unit perlengkapan sesuai kebutuhan dan rencana pengembangan
Tujuan 3 : Meningkatkan sinergitas hubungan kemasyrakatan
7. Terjalin dan tertatanya hubungan kemasyarakatan yang harmonis
1 Penyusunan/penyesuaian pedoman (SOP, Alur dll) pengelolaan kegiatan kehumasan dan sarananya sesuai ketentuan
2 Penyusunan perencanaan, persiapan, pelaksanaan kegiatan pemasaran dan publikasi RS yang harmonis sebagai pusat layanan informasi publik
3 Perencanaan, Pelaksanaan Manajemen Pengelolaan Komplain Pelanggan RS
4 Penyusunan rencana, persiapan, pelaksanaan dan rencana pengembangan kegiatan hubungan kemasyarakatan rumah sakit dengan media dan pihak lainnya
5 Pelaksanaan monev dan penyusunan laporan kegiatan kehumasan secara berkala
8. Tersedia dan tertatanya sarana dan prasarana publikasi
1 Analisa realisasi kebutuhan sarpras dan penyediaan kebutuhan publikasi sesuai standar
2 Penyusunan rencana kebutuhan peralatan dan sarana kerja Humas sesuai kebutuhan dan rencana pengembangan
9. Tersedianya SDM kehumasan yang profesional dan kompeten
1 Penyusunan analisa beban kerja dan usulan jumlah serta jenis kebutuhan SDM Humas
2 Analisis dan usulan rencana pembinaan / bintek/diklat teknis petugas Humas untuk pengembangan kompetensi
Renstra RSU Provinsi NTB 2013-2018 V -8
SASARAN KEGIATAN
10. Terwujudnya pengembangan layanan informasi, publikasi berbasis IT
1 Penyediaan soft dan hard wear pengelolaan informasi publik dan humas
2 Persiapan, penyusunan bahan informasi ke media dan sarana informasi lainnya secara berkala
3 Penginputan data sesuai kebutuhan
4 Penyusunan rencana pengembangan IT
Tujuan 4 : Meningkatkan kualitas dan efektivitas pelayanan pemeliharan dan penyehatan lingkungan
1. Terkelola dan terpeliharanya sarpras dan kebersihan lingkungan RS secara profesional
1. Penyusunan/penyesuaian pedoman (SOP, Alur, Jadwal dll) pemeliharaan sarpras dan penyehatan lingkungan RS sesuai ketentuan
2 Pendataan jumlah dan jenis sarpras yang membutuhkan pemeliharaan
3 Perencanaan, Pelaksanaan kegiatan pemeliharaan sarpras dan penyehatan lingkungan RS
4 Monev, dan Penyusunan laporan berkala kegiatan PSPL 2. Tersedia dan
tertatanya sarana dan prasarana unit pemeliharaan sarpras dan penyehatan lingkungan RS sesuai standar
1 Analisa realisasi kebutuhan sarpras kerja dan penyediaan kebutuhan pemeliharaan dan penyehatan lingkungan RS sesuai standar
2 Penyusunan rencana kebutuhan peralatan, APD dan sarana kerja PSPL sesuai kebutuhan dan rencana pengembangan
3. Tersedianya SDM pemeliharaan sarpras dan penyehatan lingkungan (PSPL) yang profesional dan kompeten
1 Penyusunan analisa beban kerja dan usulan jumlah serta jenis kebutuhan SDM PSPL
2 Analisis dan usulan rencana pembinaan / bintek/diklat teknis petugasPSPL untuk pengembangan kompetensi
4. Terwujudnya pengembangan layanan PSPL yang handal
1 Pengembangan Unit PSPL dari cost center menjadi reveneu center
2 Pemasaran dan kerjasama dengan institusi luar RSU Prov. NTB
Tujuan 5 : Meningkatkan kualitas dan fungsi aplikasi SIMRS
1. Terwujud dan terkelolanya layanan SIMRS dengan seluruh unit dan kegiatan RS secara integrated
1 Penyusunan/penyesuaian pedoman (SOP, Alur dll) integrasi layanan SIM-RS dengan seluruh unit sesuai ketentuan
2 Penyediaan data dan informasi pelayanan RS yang transparan, valid dan akuntabel
3 Perencanaan, penyediaan soft/hardwear, server dan sarpras lainnya serta rencana pemeliharaan sesuai kebutuhan
4 Pelaksanaan Monev, dan Penyusunan laporan berkala kegiatan Unit SIRS
2. Tersedia dan tertatanya sarana dan prasarana Unit Sistem Informasi RS (SIRS) sesuai standar
1 Analisa realisasi kebutuhan sarpras kerja dan penyediaan kebutuhan kegiatan SIRS sesuai standar
2 Penyusunan rencana kebutuhan peralatan dan sarana kerja Unit SIRS sesuai kebutuhan dan rencana pengembangan
3. Tersedianya SDM Unit Sistem Informasi RS (SIRS) yang profesional dan kompeten
1 Penyusunan analisa beban kerja dan usulan jumlah serta jenis kebutuhan SDM SIRS
2 Analisis dan usulan rencana pembinaan / bintek/diklat teknis petugas SIRS untuk pengembangan kompetensi
Tujuan 6 : Meningkatkan kualitas layanan sterilisasi dan binatu
1. Tertata dan 1 Penyusunan/penyesuaian pedoman (SOP, Alur, dll) pengelolaan
Renstra RSU Provinsi NTB 2013-2018 V -9
SASARAN KEGIATAN
terkelolanya pelayanan non teknis sterilisasi dan binatu secara baik dan profesional
sterilisasi dan binatu RS
2 Analisa, pendataan/ inventarisasi stock sesuai jenis dan klasifikasi linen secara berkala
3 Analisa realisasi dan perencanaan, penyediaan kebutuhan 3sterilisasi dan binatu/linen RS
4 Penyusunan dan analisa penyediaan kebutuhan sterilisasi dan binatu untuk masing-masing jenis
5 Pelaksanaan sterilisasi dan binatu secara efisien dan safety
6 Penyediaan hasil kegiatan sterilisasi (kasa, peralatan dll) dan binatu (alat tenun) yang siap pakai
7 Monev dan penyusunan laporan kegiatan sterilisasi dan binatu secara berkala
8 Penyusunan rencana pengembangan kegiatan sterilisasi dan binatu berbasis IT
2. Tersedianya SDM sterilisasi dan binatu yang profesional, bersikap baik dan handal
1 Penyusunan analisa beban kerja dan usulan jumlah serta jenis kebutuhan SDM sterilisasi central dan binatu
2 Analisis dan usulan rencana pembinaan / bintek/diklat teknis petugas untuk pengembangan kompetensi
3. Tersedianya sarana prasarana kegiatan sterilisasi dan binatu sesuai kebutuhan
1 Analisa realisasi kebutuhan sarpras kerja dan penyediaan kebutuhan kegiatan SIRS sesuai standar
2 Penyusunan rencana kebutuhan peralatan dan sarana kerja Unit SIRS sesuai kebutuhan dan rencana pengembangan
MISI IV Tujuan 1 : Meningkatkan kualitas dan akuntabilitas laporan keuangan
1. Tertata dan terkelolanya akuntabilitas keuangan rumah sakit secara profesional dan akuntabel
1 Penyusunan / penyesuain pedoman (SOP, Alur, juklak/juknis dll) akuntabilitas keuangan sesuai ketentuan
2 Penyusunan dan analisis jenis pencatatan dan pelaporan data keuangan RS
3 Penyediaan data/informasi keuangan yang transparan, valid dan akuntabel
4 Penyediaan, pengelolaan, dan pelaksanaan kegiatan akuntabilitas keuangan RSU Prov. NTB secara berkala
5 Monev, analisa dan kegiatan akuntabilitas keuangan secara berkala dan berkesinambungan
6 Penyusunan laporan keuangan sesuai ketentuan dan standar secara periodik
7 Analisa dan penyusunan indikator-indikator keuagan
8 Penyusunan rencana pengembangan kegiatan akuntabilitas keuangan
2. Tersedia dan terkelolanya SDM yang profesional, kompeten dan handal sesuai kebutuhan
1 Penyusunan analisa beban kerja dan usulan jumlah serta jenis kebutuhan SDM akuntasi dan verifikasi
2 Analisis dan usulan rencana pembinaan / bintek/diklat teknis petugasakuntasi dan verifikasi untuk pengembangan kompetensi
3. Terintergrasinya seluruh kegiatan akuntabilitas keuangan ke dalam SIM RS secara integrated
1 Penyusunan/penyediaan rencana kebutuhan soft/ hardwear dan program terkait data/info kebutuhan akutansi dan verifikasi
2 Analisis, penginputan dan pelaksanaan kegiatan akutansi dan verifikasi keuangan ke dalam SIM-RS
4. Tersedianya sarpras sesuai kebutuhan dan
1 Analisa realisasi kebutuhan sarpras kerja dan penyediaan kebutuhan sub akutansi dan verifikasi RS sesuai standar
Renstra RSU Provinsi NTB 2013-2018 V -10
SASARAN KEGIATAN
rencana pengembangan akutansi dan verifikasi
2 Penyusunan rencana kebutuhan dan penyediaan peralatan, dan sarana kerja sub akutansi dan verifikasi sesuai kebutuhan dan rencana pengembangan
Tujuan 2 : Meningkatkan profesionalitas pengelolaan perbendaharaan dan mobilisasi dana
1. Tertata dan terkelolanya perbendaharaan dan mobilisasi keuangan rumah sakit secara profesional, efisien, dan transparan
1 Penyusunan / penyesuain pedoman (SOP, Alur, juklak/juknis dll) perbendaharaan dan mobilisasi dana sesuai ketentuan
2 Penyusunan dan analisis jenis pencatatan dan pelaporan data keuangan RS sesuai ketentuan
3 Penyediaan data/informasi keuangan yang transparan, valid dan akuntabel
4 Penyediaan, pengelolaan, dan pelaksanaan kegiatan penerimaan dan pengeluaran keuangan RS secara transparan, tertib dan lancar
5 Monev, analisa dan kegiatan perbendaharaan dan mobilisasi dana secara berkala dan berkesinambungan
6 Penyusunan laporan keuangan sesuai ketentuan dan standar secara periodik
7 Analisa dan penyusunan indikator-indikator keuangan
8 Penyusunan rencana pengembangan kegiatan perbendaharaan dan mobilisasi dana RS
2. Tersedia dan terkelolanya SDM yang profesional, kompeten dan handal sesuai kebutuhan
1 Penyusunan analisa beban kerja dan usulan jumlah serta jenis kebutuhan SDM perbendaharaan dan mobilisasi dana
2 Analisis dan usulan rencana pembinaan / bintek/diklat teknis petugas perbendaharaan dan mobilisasi dana untuk pengembangan kompetensi
23
Penyediaan dan pengelolaan SDM yang profesional, kompeten dan handal sesuai kebutuhan
3. Terintergrasinya seluruh kegiatanperbendaharaan dan mobilisasi dana ke dalam SIM RS secara integrated
1 Penyusunan/penyediaan rencana kebutuhan soft/ hardwear dan program terkait data/info kebutuhan perbendaharaan dan mobilisasi dana
2 Analisis, penginputan dan pelaksanaan kegiatan perbendaharaan dan mobilisasi dana ke dalam SIM-RS
4. Tersedianya sarpras sesuai kebutuhan dan rencana pengembangan perbendaharaan dan mobilisasi dana
1 Analisa realisasi kebutuhan sarpras kerja dan penyediaan kebutuhan sub perbendaharaan dan mobilisasi dana RS sesuai standar
2 Penyusunan rencana kebutuhan dan penyediaan peralatan, dan sarana kerja sub perbendaharaan dan mobilisasi dana sesuai kebutuhan dan rencana pengembangan
Tujuan 3 : Meningkatkan efektivitas, efisiensi anggaran dan belanja
5. Tertata dan terkelolanya sistem penyusunan anggaran belanja rumah sakit secara baik dan sistimatis
1 Penyusunan / penyesuain pedoman (SOP, Alur, juklak/juknis dll) analisa sistem penyusunan anggaran belanja sesuai ketentuan
2 Penyusunan dan analisis jenis pencatatan dan pelaporan data keuangan RS sesuai ketentuan
3 Penyediaan data/informasi keuangan yang transparan, valid dan akuntabel
4 Penyediaan, pengelolaan, dan pelaksanaan kegiatan penyusunan anggaran belanja sesuai ketentuan
5 Monev, analisa dan kegiatan penyusunan anggaran belanja secara berkala dan berkesinambungan
6 Penyusunan laporan hasil evaluasi dan analisa anggaran belanja sesuai standar secara periodik
Renstra RSU Provinsi NTB 2013-2018 V -11
SASARAN KEGIATAN
7 Analisa dan penyusunan indikator-indikator keuangan
8 Penyusunan rencana pengembangan kegiatan penyusunan anggaran belanja RS
6. Tersedia dan terkelolanya SDM penyusunan anggaran belanja RS yang profesional, kompeten dan handal sesuai kebutuhan
1 Penyusunan analisa beban kerja dan usulan jumlah serta jenis kebutuhan SDM penyusunan anggaran belanja
2 Analisis dan usulan rencana pembinaan / bintek/diklat teknis petugas penyusunan anggaran belanja RS untuk pengembangan kompetensi
3 Penyediaan dan pengelolaan SDM yang profesional, kompeten dan handal sesuai kebutuhan
7. Terintergrasinya seluruh kegiatan penyusunan anggaran ke dalam SIM RS
1 Penyusunan/penyediaan rencana kebutuhan soft/ hardwear dan program terkait data/info kebutuhan penyusunan anggaran belanja RS
2 Analisis, penginputan dan pelaksanaan kegiatan anggaran dan belanja ke dalam SIM-RS
8. Tersedianya sarpras sesuai kebutuhan dan rencana pengembangan penyusunan anggaran
1 Analisa realisasi kebutuhan sarpras kerja dan penyediaan kebutuhan sub penyusunan anggaran belanja RS sesuai standar
2 Penyusunan rencana kebutuhan dan penyediaan peralatan, dan sarana kerja sub penyusunan anggaran belanja RS sesuai kebutuhan dan rencana pengembangan
Tujuan 4 : Meningkatkan kualitas pelayanan administrasi dan klaim.
1. Tertata dan terkelolanya pelayanan administrasi dan klaim pasien dengan jaminan secara baik, transparan, tepat dan akurat
1 Penyusunan/penyesuaian, sosialisasi dan monev pedoman (SOP, Alur, time table, persyaratan dll) jaminan pelayanan klaim sesuai ketentuan dan perkembangan
2 Pelaksanaan layanan administrasi pasien secara terpadu
3 Pengumpulan dan analisis kelengkapan dokumen pendukung berkas klaim
4 Penyusunan klaim pasien dengan jaminansecara berkala sesuai ketentuan
5 Pelaksanaan sistem verifikasi berjenjang dan terpadu
6 Penyusuan analisis tingkat efisiensi kegiatan pelayanan pasien dengan jaminan di rs
7 Penyusunan analisis hasil klaim, hasil verifikasi, dan realisasi kalim yang dibayarkan sesuai waktu yang ditentukan
8 Pelaksanaan monev dan penyusunan laporan (hasil monev, klaim, dll) berkala kegiatan unit JPK
9 Penyusunan rencana pengembangan kegiatan unit jaminan pelayanan kesehatan sesuai kebutuhan dan permintaan pasar
2. Tersedia dan tertatanya SDM jaminan pelayanan klaim yang profesional, kompeten dan handal sesuai kebutuhan
1 Penyusunan analisa beban kerja dan usulan jumlah serta jenis kebutuhan SDM jaminan pelayanan klaim
2 Analisis dan usulan rencana pembinaan / bintek/diklat teknis petugas jaminan pelayanan klaim untuk pengembangan kompetensi dan kelancaran pelaksanaan tugas
3. Tersedia dan terpeliharanya sarpras sesuai kebutuhan dan rencana pengembangan
1 Analisa realisasi kebutuhan sarpras kerja dan penyediaan kebutuhan unit jaminan pelayanan klaim sesuai standar
2 Penyusunan rencana kebutuhan dan penyediaan peralatan, dan sarana kerja unit jaminan pelayanan klaimsesuai kebutuhan dan rencana pengembangan
4. Terwujudnya 1 Penyusunan/penyediaan rencana kebutuhan soft/ hardwear
Renstra RSU Provinsi NTB 2013-2018 V -12
SASARAN KEGIATAN
layananan administrasi klaim pasien dengan jaminan ke dalam SIM RS secara transparan dan terpadu
tentang layanan ketersediaan data/info layanan pasien dengan jaminan di masing-masing unit
2 Analisis kesesuaian/ kelengkapan info dengan ketersediaan dokumen pendukung
3 Penyediaan informasi biaya/klaim pasien dengan jaminan secara cepat, transparan dan akuntabel
MISI V Tujuan 1 : Meningkatkan kualitas rencana program
1. Tertata dan tersusunnya Rencana Program RSU Prov.NTB yang sesuai dengan kebutuhan dan rencana pengembangan
1 Penyusunan/penyesuaian, sosialisasi dan monev pedoman (SOP, Alur, time table dll) penyusunan RKA/RBA unit sesuai ketentuan dan perkembangan
2 Pengumpulan dan analisis kebutuhan (RBA) unit-unit dengan realisasi anggaran secara berkesinambungan
3 Penyusunan dan analisa target pendapatan dengan kebutuhan belanja unit
4 Penyusunan dokumen Renja, RKA/DPA, dan RBA (Murni dan Perubahan)
5 Penyusunan rencana pengembangan rumah sakit dengan memanfaatkan anggaran DAK, TP dll
6 Penyusunan dokumen hasil monitoring dan evaluasi Penyusunan Program yang valid secara berkala
7 Penyusunan rencana dan kebutuhan anggaran relokasi RS
2. Tersedianya SDM penyusunan program yang profesional, kompeten dan handal sesuai kebutuhan
1 Penyusunan analisa beban kerja dan usulan jumlah serta jenis kebutuhan SDM penyusunan program
2 Analisis dan usulan rencana pembinaan / bintek/diklat teknis petugas penyusunan program untuk pengembangan kompetensi
3. Terwujudnya rencana program dan kegiatan ke dalam SIM RS dan sistem elektronik lainnya secara terpadu
1 Penyusunan/penyediaan rencana kebutuhan soft/ hardwear dan program yang bersinergi dengan unit terkait data/info kebutuhan penyusunan dan monev RBA/DPA
2 Analisis dan penginputan rencana kegiatan dan pelaksanaan ke dalam soft ware yang ditentukan (e-Planning, e-DAK, e-Renggar, e-DJA, e-Bappenas, dll)
4. Tersedianya sarana dan prasarana sub penyusunan program sesuai standar
1 Analisa realisasi kebutuhan sarpras kerja dan penyediaan kebutuhan sub penyusunan program RS sesuai standar
2 Penyusunan rencana kebutuhan dan penyediaan peralatan, dan sarana kerja sub penyusunan program sesuai kebutuhan dan rencana pengembangan
Tujuan 2 : Meningkatkan intensitas dan kontinuitas kerjasama antar lembaga.
4. Tertata dan terkelolanya pelayanan kerjasama rumah sakit dengan institusi lain secara profesional, efisien, dan transparan
1 Penyusunan/penyesuaian, sosialisasi dan monev pedoman (SOP, Alur, persyaratan dll) pelayanan dan penyusunan dokumen kerjasama (MOU) sesuai ketentuan
2 Analisis, pengumpulan data/informasi, dan pengkajian permintaan kerjasama dari institusi/ lembaga lain
3 Pembahasan teknik dan biaya operasional MOU dengan pihak terkait internal RS
4 Penyusunan dokumen MOU dibidang pelayanan, pendidikan, penyadiaan allkes & BHP, dan jasa lainnya sesuai kebutuhan dan ketentuan
5 Pelaksanaan monev kegiatan kerjasama (MOU)
6 Penyusunan rencana pengembangan kegiatan kerjasama hubungan antar lembaga
Renstra RSU Provinsi NTB 2013-2018 V -13
SASARAN KEGIATAN
7 Penyusunan laporan (monev dll) berkala kegiatan hubungan antar lembaga
5. Tersedianya SDM hubungan antar lembaga yang profesional, kompeten dan handal sesuai kebutuhan
1 Penyusunan analisa beban kerja dan usulan jumlah serta jenis kebutuhan SDM hubungan antar lembaga
2 Analisis dan usulan rencana pembinaan / bintek/diklat teknis petugas hubungan antar lembaga untuk pengembangan kompetensi
6. Terwujudnya seluruh jenis dan ruang lingkup kegiatan MOU RS, kedalam SM-RS secara terpadu
1 Penyusunan/penyediaan rencana kebutuhan soft/ hardwear dan program tentang MOU yang bersinergi dengan unit-unit
2 Analisis dan penginputan kegiatan dan pelaksanaan MOU ke dalam soft ware
7. Tersedianya sumber daya, sarana dan prasarana sub hubungan antar lembaga sesuai standar
1 Analisa realisasi kebutuhan sarpras kerja dan penyediaan kebutuhan hubungan antar lembaga sesuai standar
2 Penyusunan rencana kebutuhan dan penyediaan peralatan, dan sarana kerja sub hubugan antar lembaga sesuai kebutuhan dan rencana pengembangan
Tujuan 3 : Meningkatkan kualitas laporan
1. Tertata dan terkelolanya hasil monev kegiatan rumah sakit secara profesional, akurat dan transparan
1 Penyusunan/penyesuaian, sosialisasi dan monev pedoman (SOP, Alur, persyaratan dll) pelayanan dan penyusunan dokumen kerjasama (MOU) sesuai ketentuan
2 Analisis, pengumpulan data/informasi, dan pengkajian permintaan kerjasama dari institusi/ lembaga lain
3 Pembahasan teknik dan biaya operasional MOU dengan pihak terkait internal RS
4 Penyusunan dokumen MOU dibidang pelayanan, pendidikan, penyadiaan allkes & BHP, dan jasa lainnya sesuai kebutuhan dan ketentuan
5 Pelaksanaan monev kegiatan kerjasama (MOU)
6 Penyusunan rencana pengembangan kegiatan kerjasama hubungan antar lembaga
7 Penyusunan laporan (monev dll) berkala kegiatan hubungan antar lembaga
2. Tersedianya SDM monev dan pelaporan yang profesional, kompeten dan handal sesuai kebutuhan
1 Penyusunan analisa beban kerja dan usulan jumlah serta jenis kebutuhan SDM hubungan antar lembaga
2 Analisis dan usulan rencana pembinaan / bintek/diklat teknis petugas hubungan antar lembaga untuk pengembangan kompetensi
3. Terwujudnya seluruh jenis data, hasil monev dan pelaporan kedalam SIM-RS secara terpadu
1 Penyusunan/penyediaan rencana kebutuhan soft/ hardwear dan program tentang MOU yang bersinergi dengan unit-unit
2 Analisis dan penginputan kegiatan dan pelaksanaan MOU ke dalam soft ware
4. Tersedianya sumber daya, sarana dan prasarana sub monev dan pelaporan sesuai
1 Analisa realisasi kebutuhan sarpras kerja dan penyediaan kebutuhan hubungan antar lembaga sesuai standar
2 Penyusunan rencana kebutuhan dan penyediaan peralatan, dan sarana kerja sub hubugan antar lembaga sesuai kebutuhan dan
Renstra RSU Provinsi NTB 2013-2018 V -14
SASARAN KEGIATAN
standar
rencana pengembangan
MISI VI Tujuan 1 : Meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan
1. Tertata dan terkelolanya kegiatan pendidikan SDM di rumah sakit secara profesional
1 Penyusunan / penyesuain pedoman (SOP, Alur, persyaratan dll) pengumpulan, analisis, dan penyusunan laporan-laporan yang dibutuhkan sesuai ketentuan
Pengumpulan data/informasi, Analisis, dan pengkajian kegiatan RS menjadi suatu informasi sebagai bahan penyusunan laporan
2 Penyediaan data/informasi yang valid, transparan dan akuntabel
3 Monev dan analisa laporan kegiatan unit secara berkala dan berkesinambungan
4 Penyusunan Laptah, Profil RS, LAKIP, LKPJ, LPPD, NTB In My Hand, Bale Ite, dll secara berkala
5 Penyusunan laporan berkala kegiatan monev dan pelaporan
6 Penyusunan rencana pengembangan kegiatan monev dan pelaporan
7 Penyusunan / penyesuain pedoman (SOP, Alur, persyaratan dll) pengumpulan, analisis, dan penyusunan laporan-laporan yang dibutuhkan sesuai ketentuan
2. Tersedianya sarana dan prasarana pendidikan sesuai kebutuhan dan rencana pengembangan
Penyusunan analisa beban kerja dan usulan jumlah serta jenis kebutuhan SDM monev dan pelaporan
Analisis dan usulan rencana pembinaan / bintek/diklat teknis petugas monev dan pelaporan untuk pengembangan kompetensi
3. Tersedianya SDM unit prndidikan yang profesional, kompetendan handal sesuai kebutuhan
Penyusunan/penyediaan rencana kebutuhan soft/ hardwear dan program tentang sinergi data-data yang dibutuhkan dari hasil kegiatan unit-unit
Analisis hasil kegiatan dan kinerja unit-unit ke dalam soft ware
4. Terwujudnya seluruh kegiatan pendidikan SDM RS dan praktek belajar mahasiswa/siswa kedalam SIM-RS secara terpadu
Analisa realisasi kebutuhan sarpras kerja dan penyediaan kebutuhan monev dan pelaporan sesuai standar
Penyusunan rencana kebutuhan dan penyediaan peralatan, dan sarana kerja sub monev dan pelaporan sesuai kebutuhan dan rencana pengembangan
Tujuan 2 : Meningkatkan kualitas pelayanan pelatihan
Tertata dan terkelolanya kegiatan pelatihan SDM di rumah sakit secara profesional
1 Penyusunan / penyesuain pedoman (SOP, Alur, persyaratan, juklak/juknis dll) kegiatan pendidikan sesuai ketentuan
2 Penyusunan dan analisis jenis pendidikan yang dibutuhkan sesuai pengembangan RS Kelas A
3 Penyediaan data/informasi kegiatan pendidikan yang valid, transparan dan akuntabel
4 Monev, analisa dan kegiatan pendidikan secara berkala dan berkesinambungan
5 Penyediaan, pengelolaan, dan pelaksanaan kegiatan pendidikan untuk peningkatan kompetensi SDM Medis/Non Medis RSU Prov. NTB secara berkala
6 Penyediaan dan pengelolaan RS sebagai lahan pendidikan / praktek belajar (klinik dan non klinik)
7 Penyusunan laporan berkala kegiatan pendidikan
8 Penyusunan dan penyediaan Clinical Instruktur sesuai kebutuhan dan standar
9 Penyusunan rencana pengembangan kegiatan sub pendidikan
Renstra RSU Provinsi NTB 2013-2018 V -15
SASARAN KEGIATAN
sebagai RS Pendidikan dan sesuai RS Kelas A
Tersedianya sarana dan prasarana pelatihan sesuai kebutuhan dan rencana pengembangan
Analisa realisasi kebutuhan sarpras kerja dan penyediaan kebutuhan kegiatan pendidikan sesuai standar
Penyusunan rencana kebutuhan dan penyediaan peralatan, dan sarana kerja subkegiatan pendidikan sesuai kebutuhan dan rencana pengembangan
Tersedianya SDM unit pelatihan yang profesional, kompeten dan handal sesuai kebutuhan
Penyusunan analisa beban kerja dan usulan jumlah serta jenis kebutuhan SDM sub pendidikan
Analisis dan usulan rencana pembinaan / bintek/diklat teknis petugas sub pendidikan untuk pengembangan kompetensi
Terwujudnya seluruh kegiatan pelatihan SDM RS dan praktek belajar mahasiswa/siswa kedalam SIM-RS secara terpadu
Penyusunan/penyediaan rencana kebutuhan soft/ hardwear dan program tentang kegiatan pendidikan SDM RS dan praktek belajar mahasiswa/siswa
Analisis dan penginputan pelaksanaan kegiatan pendidikan SDM RS dan praktek belajar mahsiswa/siswa
MISI VII Tujuan 1 : Meningkatkan kualitas dan efektivitas pelayanan penelitian
Tertata dan terkelolanya kegiatan penelitian di rumah sakit secara profesional
1 Penyusunan / penyesuain pedoman (SOP, Alur, persyaratan, juklak/juknis dll) kegiatan penelitian sesuai ketentuan
Penyusunan dan analisis jenis penelitian yang dibutuhkan sesuai pengembangan RS Kelas A
2 Penyediaan data/informasi kegiatan penelitian yang valid, transparan dan akuntabel
3 Monev, analisa dan kegiatan penelitian secara berkala dan berkesinambungan
4 Penyediaan, pengelolaan, dan pelaksanaan kegiatan penelitian baik oleh RSUP NTB maupun oleh lembaga lain secara berkala
5 Penyusunan laporan berkala kegiatan penelitian
6 Penyusunan dan penyediaan Tenaga Peneliti sesuai kebutuhan dan standar
7 Penyusunan rencana pengembangan kegiatan sub penelitian sebagai RS Pendidikan dan sesuai RS Kelas A
8 Penyusunan / penyesuain pedoman (SOP, Alur, persyaratan, juklak/juknis dll) kegiatan penelitian sesuai ketentuan
Tersedianya sarana dan prasarana penelitian sesuai kebutuhan dan rencana pengembangan
1 Analisa realisasi kebutuhan sarpras kerja dan penyediaan kebutuhan kegiatan penelitian sesuai standar
2 Penyusunan rencana kebutuhan dan penyediaan peralatan, dan sarana kerja sub kegiatan penelitian sesuai kebutuhan dan rencana pengembangan
3 Penyusunan dan penyediaan sarana dan media publikasi hasil penelitian
Tersedianya SDM unit penelitian yang profesional, kompeten dan handal sesuai kebutuhan
1 Penyusunan analisa beban kerja dan usulan jumlah serta jenis kebutuhan SDM sub penelitian
2 Analisis dan usulan rencana pembinaan / bintek/diklat teknis petugas sub penelitian untuk pengembangan kompetensi
Terwujudnya seluruh kegiatan penelitian kedalam SIM-RS secara terpadu
1 Penyusunan/penyediaan rencana kebutuhan soft/ hardwear dan program tentang kegiatan penelitian baik oleh RSUP NTB maupun oleh lembaga lain
2 Analisis dan penginputan pelaksanaan kegiatan penelitian baik oleh RSUP NTB maupun oleh lembaga lain
Renstra RSU Provinsi NTB 2013-2018 V -16
SASARAN KEGIATAN
Tujuan 2 : Meningkatkan kualitas dan efektivitas pengembangan teknologi kesehatan
5. Tertata dan terkelolanya kegiatan pengembangan teknologi kesh di rumah sakit secara profesional
1 Penyusunan / penyesuain pedoman (SOP, Alur, persyaratan, juklak/juknis dll) kegiatan pengembangan teknologi kesh sesuai ketentuan
2 Penyusunan dan pengembangan teknologi kesh yang dibutuhkan sesuai pengembangan RS Kelas A
3 Penyediaan data/informasi kegiatan pengembangan teknologi kesh yang valid, transparan dan akuntabel
4 Monev, analisa dan kegiatan pengembangan teknologi kesh secara berkala dan berkesinambungan
5 Penyediaan, pengelolaan, dan pelaksanaan kegiatan pengembangan teknologi kesh secara berkala
6 Penyusunan laporan berkala kegiatan pengembangan teknologi kesh
7 Penyusunan rencana pengembangan kegiatan subpengembangan teknologi kesh sebagai RS Pendidikan dan sesuai RS Kelas A
6. Tersedianya sarana dan prasarana pengembangan teknologi kesh sesuai kebutuhan dan rencana pengembangan
1 Analisa realisasi kebutuhan sarpras kerja dan penyediaan kebutuhan kegiatan pengembangan teknologi kesh sesuai standar
2 Penyusunan rencana kebutuhan dan penyediaan peralatan, dan sarana kerja sub kegiatan pengembangan teknologi kesh sesuai kebutuhan dan rencana pengembangan
7. Tersedianya SDM unit pelatihan yang profesional, kompeten dan handal sesuai kebutuhan
1 Penyusunan analisa beban kerja dan usulan jumlah serta jenis kebutuhan SDM sub pengembangan teknologi kesh
2 Analisis dan usulan rencana pembinaan / bintek/diklat teknis petugas sub pengembangan teknologi kesh untuk pengembangan kompetensi
8. Terwujudnya seluruh kegiatan pengembangan teknologi kesh kedalam SIM-RS secara terpadu
1 Penyusunan/penyediaan rencana kebutuhan soft/ hardwear dan program tentang kegiatan pengembangan teknologi kesh
2 Analisis dan penginputan pelaksanaan kegiatan pengembangan teknologi kesh
Kegiatan-kegiatan tersebut masing-masing akan diuraikan menjadi sub-sub
kegiatan yang akan tertuang dalam RBA (Rencana Bisnis anggaran) untuk kegiatan-
kegiatan dalam program yang pendanaannya bersumber dari Pendapatan BLUD RSU
Prov. NTB dan RKA (Rencana Kerja Anggaran) untuk kegiatan dalam program-program
yang pendanaannya bersumber dari APBD Provinsi NTB, dengan rincian program dan
kegiatan sebagai berikut :
Renstra RSU Provinsi NTB 2013-2018 VI - 1
BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN
DAN SASARAN RPJMD
No Aspek/Indikator Kinerja
RSU Provinsi NTB Sat Standar
Kondisi Kinerja
Awal 2013
Target Capaian Setiap Tahun Kondisi Kinerja Akhir 2018 2014 2015 2016 2017 2018
A Aspek Pelayanan
1. Kepuasan Pelanggan % 90 71 75 80 84 86 90 2 Ketersediaan SPM/SPO di
setiap unit % 100 60 60 70 80 90 100
3 Jumlah pasien yang dilayani :
a. Rawat Inap OH - 14.582 16.112 17.183 18.713 20.143 21.773
b. Rawat Jalan OH - 95.949 98.050 101.024 103.999 106.973 109.948
c. Gawat Darurat OH - 37.317 38.397 39.535 40,674 41.813 42.950
4 Indikator Pelayanan RS :
a. BOR % 60-80 76.2 77 77 78 78,5 79
b. ALOS Hari 4-6 6,4 6,4 6,3 6,3 6,2 6,1
c. BTO Kali 40-50 48 48 48 49 49 50
d. TOI Hari 1-3 1,6 1,6 1,7 1,8 1,9 2
e. NDR <25 48,9 46 43 40 37 34
f. GDR <45 90,5 85 80 75 70 65
4 Angka Kematian Ibu di RS
a. Akibat Pendarahan % 0,18
b. Preklamsia % 0,25
c. Sepsis % 0,03
5 Angka Infeksi Nosokomial % 1,20 1,20 1,10 1,00 1,00 0,09
6 Kecepatan penanganan penderita gawat darurat
Menit Max 5 5 5 4 4 3 3
Renstra RSU Provinsi NTB 2013-2018 VI - 2
No Aspek/Indikator Kinerja
RSU Provinsi NTB Sat Standar
Kondisi Kinerja
Awal 2013
Target Capaian Setiap Tahun Kondisi Kinerja Akhir 2018 2014 2015 2016 2017 2018
7 Kelengkapan pengisian Rekam Medik
% 100 75 80 80 85 85 90
8 Baku Mutu limbah cair a. BOD mg/lt 14 b. COD mg/lt 16 c. ISS mg/lt <2 d. PH % 6,75
9
a. Cost recovery Rumah Sakit
Subsidi untuk pasien tidak mampu (Pemda Prov. NTB)
% 70,81
10 Penggunaan Obat Generik % 63,10 B Aspek Pendidikan 1 Pengembangan SDM RS
(PendidikanFormal)
a. Dokter Spesialis ke Sub Spesialis
Orang 2 2 2 2 1
b. Dokter Umum ke Spesialis
Orang 2 2 2 2 1
2 Perawat yang melaksanakan pendidikan formal/pelatihan khusus
3 Pengembangan SDM RS(Pelatihan)
% 65 70 80 90 100
4 Bimbingan Belajar / Praktek Mahasiswa di RS
Orang
C Aspek Penelitian
Jumlah mahasiswa yang melaksanakan penelitian
Orang 38 39 58 73 89 120
Renstra RSU Provinsi NTB 2013-2018 VI - 3
No Aspek/Indikator Kinerja
RSU Provinsi NTB Sat Standar
Kondisi Kinerja
Awal 2013
Target Capaian Setiap Tahun Kondisi Kinerja Akhir 2018 2014 2015 2016 2017 2018
di Lab Biomedik RSU prov.NTB
Jumlah mahasiswa yang melaksanakan penelitian di RSU prov.NTB
Orang 525 600 720 864 1006 1207
D Aspek Keuangan
1 Pendapatan BLUD Milyar 52,631,579 60,952,575 64,000,203 67,200,213
70,560,224
74,088,235
Renstra RSU Provinsi NTB 2013-2018 VI - 4
Renstra RSU Provinsi NTB 2013-2018 VII - 1
BAB VII
PENUTUP
Kinerja Rumah Sakit Umum Provinsi Nusa Tenggara Barat (RSU Provinsi NTB)
secara umum cukup membanggakan. Ini tidak terlepas dari komitmen dan dukungan
seluruh karyawan dalam pencapaian visi dan misi organisasi. Namun juga harus disadari
bahwa masih terdapat beberapa kelemahan yang perlu dibenahi dan masih banyak
tantangan yang harus dihadapi. Oleh sebab itu tidak salah bila strategi pengembangan
organisasi ke depan berprinsip mempertahankan kekuatan dan memperbaiki kelemahan.
Rencana Strategis Rumah Sakit Umum Provinsi Nusa Tenggara Barat (RSU
Provinsi NTB) ini disusun dengan berusaha mengoptimalkan seluruh potensi yang dimiliki
rumah sakit. Seluruh aspek rumah sakit sedapat mungkin telah dicantumkan dalam
penyusunan Rencana Strategis. Namun demikian, sebaik apapun sebuah perencanaan,
akan menjadi sia-sia bila tidak mendapat dukungan dan komitmen dari para
pelaksananya. Oleh sebab itu partisipasi dari seluruh komponen oganisasi mutlak
diperlukan baik dalam penyusunan maupun sosialisasi dokumen ini. Dan akhirnya,
semoga dokumen ini bermanfaat dalam pelaksanaan operasional dan pencapaian Visi
dan Misi Rumah Sakit Umum Rumah Sakit Umum Provinsi Nusa Tenggara Barat (RSU
Provinsi NTB).
Mataram, Agustus 2016 Direktur RSUD Provinsi NTB,
dr. H. L. HAMZI FIKRI, MM.
Pembina NIP. 19740621 200212 1 007
Renstra RSU Provinsi NTB 2013-2018 1
No.
Program Prioritas/Keg
iatan Indikator Kinerja
Target 2014 Target 2015 Target 2016 Target 2017 Target 2018
Target Kinerja
Biaya (000) Target Kinerja
Biaya (000) Target Kinerja
Biaya (000) Target Kinerja
Biaya (000) Target Kinerja
Biaya (000)
Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan BLUD
-
Pelayanan dan Pendukung Pelayanan BLUD
Pelayanan Kesehatan Gawat Darurat
54,000
221,339,528
56,700
232,406,504
59,535
244,026,830
62,512
256,228,171
65,637
269,039,580
Pelayanan Kesehatan Rawat Jalan
90,000
259,043,000
94,500
271,995,150
99,225
285,594,908
104,186
299,874,653
109,396
314,868,386
Pelayanan Kesehatan Rawat Inap
11,724
517,890,152
12,310
543,784,660
12,926
570,973,893
13,572
599,522,587
14,251
629,498,717
Pelayanan Kesehatan Intensif Care
562
186,250,100
590
195,562,605
620
205,340,735
651
215,607,772
683
226,388,161
Pelayanan Kesehatan Bedah Sentral
3,300
343,639,620
3,465
360,821,601
3,638
378,862,681
3,820
397,805,815
4,011
417,696,106
Pelayanan Penunjang Laboratorium
211,644
3,025,996,360
222,226
3,177,296,178
233,338
3,336,160,987
245,004
3,502,969,036
257,255
3,678,117,488
Pelayanan Penunjang Bank Darah
7,200
2,305,420,525
7,560
2,420,691,551
7,938
2,541,726,129
8,335
2,668,812,435
8,752
2,802,253,057
Pelayanan Penunjang Radiologi
9,600
1,031,609,705
10,080
1,083,190,190
10,584
1,137,349,700
11,113
1,194,217,185
11,669
1,253,928,044
Renstra RSU Provinsi NTB 2013-2018 2
Pelayanan Penunjang Farmasi
12
14,188,412,525
13
14,897,833,151
13
15,642,724,809
14
16,424,861,049
15
17,246,104,102
Pelayanan Penunjang Rehabilitasi Medik
80
57,494,500
84
60,369,225
88
63,387,686
93
66,557,071
97
69,884,924
Pelayanan Penunjang Gizi
113,674
3,635,376,050
119,358
3,817,144,853
125,326
4,008,002,095
131,592
4,208,402,200
138,171
4,418,822,310
Pelayanan Penunjang Rekam Medis
61
596,605,000
64
626,435,250
67
657,757,013
71
690,644,863
74
725,177,106
Pelayanan Penunjang Pemulasaran Jenazah
100
43,935,200
100
46,131,960
100
48,438,558
100
50,860,486
100
53,403,510
Pelayanan Penunjang IPSPL
100
1,996,905,900
100
2,096,751,195
100
2,201,588,755
100
2,311,668,192
100
2,427,251,602
Pelayanan Penunjang Sterilisasi dan Biantu
3,000
1,125,121,215
3,150
1,181,377,276
3,308
1,240,446,140
3,473
1,302,468,447
3,647
1,367,591,869
Pelayanan Kesehatan Anastesi
3,300
1,441,000
3,465
1,513,050
3,638
1,588,703
3,820
1,668,138
4,011
1,751,545
Pelayanan Penunjang Patologi Anatomi
2,500
300,000,000
2,625
315,000,000
2,756
330,750,000
2,894
347,287,500
3,039
364,651,875
Pelayanan Penunjang litbangkes
100
57,639,100
100
60,521,055
100
63,547,108
100
66,724,463
100
70,060,686
Pendukung Pelayanan Pembiayaan Jaminan Kesehatan
100
248,371,000
100
260,789,550
100
273,829,028
100
287,520,479
100
301,896,503
Renstra RSU Provinsi NTB 2013-2018 3
Pendukung Pelayanan Sistem Informasi RS
100
399,685,800
100
419,670,090
100
440,653,595
100
462,686,274
100
485,820,588
Pendukung Pelayanan RS
100
30,410,398,720
100
31,930,918,656
100
33,527,464,589
100
35,203,837,818
100
36,964,029,709
60,952,575,000
64,000,203,750
67,200,213,938
70,560,224,634
74,088,235,866
Renstra RSU Provinsi NTB 2013-2018 4
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, DAN PENDANAAN INDIKATIF
Kode
Rekening
Program
Prioritas/Kegi
atan
Indikator
Kinerja
Target 2014 Target 2015 Target 2016 Target 2017 Target 2018
Satuan Target
Kinerja
Biaya
(000)
Target
Kinerja
Biaya
(000)
Target
Kinerja
Biaya
(000)
Target
Kinerja
Biaya
(000)
Target
Kinerja Biaya (000)
APBD
Belanja Tidak
Langsung
-
Belanja
Pegawai
58,540,
345.1
62,638,1
69.2
67,022,84
1.1
71,714,
439.9 76,734,450.7
Belanja
Langsung
Program
Pelayanan
Administrasi
Perkantoran
5.2.1.01.06 - Penyediaa
n Jasa
Administra
si
Keuangan
Pengelola
administr
asi
keuangan
RS yang
Orang 16
148,758
,500
100
148,758,
500
100
148,758,5
00
100
148,758
,500
100
148,758,500
Orang/Tim 1
Renstra RSU Provinsi NTB 2013-2018 5
tersedia
5.2.1.01.02 - Penyediaa
n jasa
Administra
si dan
Teknis
Perkantor
an
Pegawai
honorer/ti
dak tetap
RS yang
tersedia
5
101,400
,000
100
114,400,
000
100
114,400,0
00
100
114,400
,000
100
114,400,000
-
Penyediaa
n Jasa
Komunika
si, Sumber
Daya Air
dan Listrik
Jasa
komunika
si,
sumber
daya air
dan listrik
RS yang
tersedia
Rp 100
-
100
-
100
3,500,000
,000
100
4,000,0
00,000
100
5,000,000,000
Program
Peningkatan
Kapasitas
Sumber Daya
Aparatur
5.2.2.16.03 - Pendidika Tenaga Orang 100 2,250,000,000
Renstra RSU Provinsi NTB 2013-2018 6
n dan
Pelatihan
Formal
medis
dan non
medis RS
yang
terdidik
dan
terlatih
1,000,0
00,000
100 1,500,00
0,000
100 1,750,000
,000
100 2,000,0
00,000
100
Program
Upaya
Kesehatan
Masyarakat
5.2.2.03.12 - Peningkat
an
pelayanan
dan
penanggul
angan
masalah
kesehatan
Alat
kesehata
n dan
kedoktera
n RS
yang
tersedia
Unit 100
3,477,5
10.698
100
5,000,00
0,000
100
5,500,000
,000
100
6,000,0
00,000
100
6,500,000,000
Pasien
tidak
mampu
yang
Orang 100
Renstra RSU Provinsi NTB 2013-2018 7
disubsidi
Program
pengadaan
;Peningkatan
sarana dan
prasarana
rumah
sakit/rumah
sakit
jiwa/rumah
sakit paru-
paru/rumah
sakit mata
5.2.3.26.01 - Pembangu
nan
Rumah
Sakit
Gedung
pelayana
n dan
penunjan
g
pelayana
n serta
sarana
pendukun
g yang
terbangun
Unit 100
158,273
,454.18
3
100
110,305,
000,000
100
25,000,00
0,000
100
-
100
-
Renstra RSU Provinsi NTB 2013-2018 8
5.2.3.19.01 -
Pengadaa
n Alat-Alat
kesehatan
Rumah
sakit
Alat-alat
kesehata
n rumah
Sakit
yang
tersedia
Unit 100
1,846,7
36,650
100
40,500,0
00,000
100
42,000,00
0,000
100
43,500,
000,000
100 44,000,000,000
Program
Pemeliharaan
sarana dan
prasarana
rumah
sakit/rumah
sakit
jiwa/rumah
sakit paru-
paru/rumah
sakit mata
5.2.2.20.04 -
Pemelihar
aan
Gedung
Sarana
dan
prasarana
Unit 100
407,609
,969
100
1,000,00
0,000
100
2,000,000
,000
100
3,000,0
00,000
100 4,000,000,000
Renstra RSU Provinsi NTB 2013-2018 9
Kantor (banguna
n) Rumah
Sakit
yang
terpelihar
a
Peningkatan
Mutu
Pelayanan
Kesehatan
BLUD
-
Pelayanan
dan
Pendukun
g
Pelayanan
BLUD
Operasio
nal
Rumah
Sakit
yang
tersedia
Tahun 1
60,952,
575
1,229
64,000,2
03
67,200,21
2
70,560,
221 74,088,231
3,727,2
08,659
158,632,
158,703
80,080,35
8,712
58,833,
718,721 62,087,246,731
Renstra RSU Provinsi NTB 2013-2018 10
BAB VI
INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
RENSTRA RSU PROVINSI NTB TH 2013 - 2018
No Aspek/Indikator Kinerja
Sat Standar Kondisi Kinerja
Awal 2013
Target Capaian Setiap Tahun
Kondisi
Kinerja
Akhir
RSU Provinsi NTB 2014 2015 2016 2017 2018 2018
IMPACT
1 Kepuasan Pelanggan (Indeks ) % 90 71 75 80 84 86 90 90
BENEFIT
1 Rasio Likuiditas
Current Ratio % 1,297 1,362 1,430 1,501 1,577 1,655 1,655
Cash Ratio % 406 426 448 470 493 518 518
Quick Ratio % 1,167 1,225 1,287 1,351 1,418 1,489 1,489
2 Rasio Solvabilitas
Rasio Perputaran Piutang % 27 28 30 31 33 34 34
Rasio rata-rata pengumpulan
piutang
Hari 133 140 147 154 162 170 170
Piutang Turn Over Kali 2.70 2.84 2.98 3.13 3.28 3.45 3.45
3 Rasio Rentabilitas
Renstra RSU Provinsi NTB 2013-2018 11
Profit Margin Ratio % 1.00 1.05 1.10 1.16 1.22 1.28 1.28
Return on Asset % 0.31 0.33 0.34 0.36 0.38 0.40 0.40
4
BOR (Tingkat pemanfaatan
tempat tidur RS) % 60-80 76.2 77 77 78 78.5 79 79
5
ALS (Tingkat efisiensi dan mutu
pelayanan RS) Hari 4-6 6.4 6.4 6.3 6.3 6.2 6.1 6.1
6
BTO (Tingkat efisiensi dan
mutu pelayanan RS) Kali 40-50 48
48 48 49 49 50 50
7
TOI (Tingkat efiisiensi
pemanfaatan tempat tidur RS) Hari 1-3 1.6 1.6 1.7 1.8 1.9 2 2
8 NDR (Angka kematian > 48 jam) <25 48.9 46 43 40 37 34 34
9 GDR (Angka kematian umum) <45 90.5 85 80 75 70 65 65
10 Angka Kematian Ibu di RS
a. Akibat
Pendarahan
%
<1% 0.18 0.18 0.17 0.17 0.15 0.15 0.15
b. Preklamsia % <30% 0.25 0.25 0.25 0.25 0.23 0.23 0.23
c. Sepsis % <0,2% 0.03 0.03 0.03 0.03 0.01 0.01 0.01
11 Angka Infeksi Nosokomial % 0 1.7 1.07 1.02 1.00 0.08 0.05 0.05
12
Tingkat Penggunaan Obat
Generik % 63.1 63.1 60 60 58 58 58
OUTCOME
Renstra RSU Provinsi NTB 2013-2018 12
1
Waktu tunggu (Kecepatan
penanganan penderita
gawat darurat)
Meni
t Max 5 4 4 4 4 3 3 3
2 Jumlah pasien yang
dilayani :
a. Rawat Inap OH - 14,582 16,112 17,183 18,713 20,143 21,773 21,773
b. Rawat Jalan OH - 95,949 98,050
101,02
4
103,99
9
106,97
3
109,94
8 109,948
c. Gawat Darurat OH - 37,317 38,397 39,535 40,674 41,813 42,950 42,950
3 Kelengkapan pengisian
Rekam Medik % 100 75 80 80 85 85 90 90
4
Prosentase Baku Mutu
limbah cair
a. BOD mg/lt 30. 14 14 10 <10 <10 <5 <5
b. COD mg/lt 80 16 14 10 <10 <10 <5 <5
c. TSS mg/lt 30 <2 <2 0 0 0 0 0
d. PH % 6-9 6.75 6.75 7 7 7 7 7
OUTPUT
1
Pendapatan BLUD
Mily
ar 52,631,579
60,952,
575
64,000,
203
67,200,
213
70,560,
224
74,088,
235
74,088,235
Renstra RSU Provinsi NTB 2013-2018 13
2 Cost recovery Rumah
Sakit Subsidi untuk pasien
tidak mampu (Pemda
Prov. NTB)
% 70.81
6 Jumlah sarana yang
terbangun
Pak
et
14 9 3 - - -
7 Jumlah gedung yang
terpelihara
Unit
8 Jumlah Alat Kedokteran
yang tersedia
Unit 5 36 26 36 62 28 28
9 Jumlah Dokter Spesialis ke
Sub Spesialis
Oran
g 2 2 2 2 1 1
10 Jumlah Dokter Umum ke
Spesialis
Oran
g 2 2 2 2 1 1
11 Jumlah pelatihan dan
pengembangan SDM RS
Oran
g 65 70 80 90 100 100
12 Jumlah SPM/SPO/CP
yang tersusun % 100 60 60 70 80 90 100 100
13 Jumlah Bimbingan Belajar
/ Praktek Mahasiswa di RS
Oran
g
14 Jumlah mahasiswa yang
melaksanakan penelitian di
Oran
g
38 39 58 73 89 120 120
Renstra RSU Provinsi NTB 2013-2018 14
Lab Biomedik RSU
prov.NTB
15 Jumlah mahasiswa yang
melaksanakan penelitian di
RSU Prov.NTB
Oran
g
525 600 720 864 1006 1207 1207