renungan harian desember 2015

Upload: uchank-lobo

Post on 06-Jan-2016

34 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

renungan harian Toraja

TRANSCRIPT

Minggu,06 Desember 2015Bacaan : Mazmur 150 : 1 6

HALELUYA !

Anda pernah menerima undangan? So, pasti ! Dalam undangan yang kita terima tentulah sangat jelas alasan apa sehingga kita diundang, kapan dan dimana. Mengapa perlu jelas? Ya supaya kita tahu bersiap diri dengan semestinya!

Haleluya! Pujilah Tuhan! bukanlah saja sebuah seruan tetapi juga undangan untuk memuji Tuhan. Mengapa kita diundang? Karena kita umatNya! Untuk apa kita diundang? Untuk mengagungkan kebesaranNya dan kuasaanNya! Dimana kita diundang? DitempatNya yang kudus! Bagaimana kita memenuhi undangan itu? Dengan pujian, nyanyian,tarian,music dan dengan segenap potensi diri. Selain kita siapa lagi yang diundangNya? Segala yang bernafas!

Setiap kali kita mendengar ataupun menyebut Haleluya! Kita sedang membangunkan motivasi, membangkitkan kerinduan untuk selalu dan selalu memuji Allah. Memuji Allah berarti bagaimana emosi kita menggerakkan hati, pikiran dan diri kita untuk secara dinamis menyembah dan memuliakan Allah!. Haleluya! Adalah undangan agar kita memuji Allah dengan hikmat kita, dengan emosi kita dan dengan rohani kita dan bukan sekedar bernyanyiseperti ungkapan: menyanyi-menyanyi disuruh ibu guru!. Haleluya! Mesti menginsafkan kita, bahwa kita sedang menyembah dan memuji Allah dan bukan memuji diri sendiri atau bernyanyi untuk diri sendiri.

Haleluya! Pujilah Tuhan! Bukanlah ungkapan yang terpenjara dalam gedung gereja atau ruang-ruang ibadah saja seperti ungkapan :kalau dalam gereja haleluya! Tetapi diluar gereja hale lupa!? Melainkan sebuah ajakan untuk menguduskan hati dan diri kita disegala tempat dan waktu untuk memuliakan Tuhan. Dan itu berarti Haleluya! Pujilah Tuhan! Adalah seantaro hidup kita yang mengagungkan Tuhan dengan kata, pikir, rasa dan tindakan! Selamat ber-Heleluya! Senin, 07 Desember 2015

Bacaan : Lukas 3 : 1 3

BERTOBATLAH!

Hidup setiap orang selalu diikat atau dibatasi oleh waktu, tempat/wilayah dan situasi. Pertanyaan penting dalam ikatan dan kurunan waktu dan tempat serta situasi itu, apa yang kita perbuat? Tidaklah banyak pilihan sesungguhnya dalam hidup ini selalu hanya 2: benar atau salah; baik atau buruk; benar atau jahat; taat atau berontak dst!

Bertobatlah! Bukan hanya sebauh himbauan/seruan tetapi sebuah undangan/ panggilan Ilahi! Mengapa bertobat? Sebab ada yang salah yang telah dikatakan, dirancangkan dan dilakukan yang membuat kita jauh dari yang benar, yang baik dan yang dikehendaki Allah!

Bagaimana bertobat! Yohanes menyebutkan 3 tahapan pertobatan yaitu :Tobat (menyesal dari dosa); Dibaptis/dipermandikan (membersihkan diri dari yang menyebabkan dosa) dan Pengampunan Allah (menantikan rahmat dan pengasihan Allah saja). Ketiga tahapan ini sesunggguhnya mengajarkan kerendahan hati dan kesadaran diri bahwa setiap orang hidup hanya dari belas kasihan Allah saja.

Bertobatlah ! Membutuhkan kesadaran diri, membutuhkan komitmen yang kuat, membutuhkan kerelaan dan kesabaran untuk berproses didalam anugrah Allah saja hingga kita menjadi pribadi yang siap menjadi baru. Karena itu, bertobat bukan hal yang gampangan dan mudah, karena itu hal yang sangat penting dan serius sebab Allah Mahatahu, Ia menyelidiki hati kita! Allah kita, Allah yang tidak sedang dengan kepalsuan, Allah tidak senang dipermainkan!

Jadi sebagai anak-anak Tuhan, bertobatlah! Adalah kesempatan penting bagi kita untuk sungguh-sungguh menjadikan diri kita berkenan kepadaNya, menjadikan diri kita milik kesayanganNya, menjadikan diri kita alat kemuliaanNya. Mengapa? Sebab sesungguhnya kita adalah gambar dan rupa Allah! Dan pada Allah tidak dusta dan kejahatan melainkan kasih dan kebenaran adanya! Selasa, 08 Desember 2015

Bacaan : Lukas 3 : 4 6

BERSIAPLAH!

Anda biasa bepergian? Atau anda ingin mengerjakan sesuatu? Atau bisa jadi anda biasa mengikuti lomba? Maka tentu kata bersiaplah akan menjadi kata yang sangat menolong sebelum perjalanan ditempuh, sebelum sesuatu dikerjakan atau sebelum kita memulai perlombaan.

Bersiaplah! Dapat berarti petunjuk atau aba-aba agar sebelum segala sesuatu dijalani, ditempuh dan dilakukan ada saat,waktu dan kesempatan untuk melihat kembali hal-hal apa yang telah dimiliki dan mana hal atau sesuatu yang masih perlu dimiliki untuk melakukan sesuatu.

Bersiaplah! Adalah hal yang perlu sebagai saat untuk memeriksa kembali, melihat lagi dan memfokuskan hati,pikiran dan rasa hingga pada waktunya kita dapat bergerak, berbuat dan bertindak dengan tepat,benar dan efektif dan mencapai yang menjadi harapan.

Bersiaplah! Adalah ajakan Yohanes kepada umat Allah dalam rangka menyambut kedatangan Tuhan dan perwujudan kehendakNya ditengah-tengah kehidupan manusia. Yohanes mengisyaratkan sikap berbenah diri, mengoreksi diri dan berdandan dengan pantas dalam menyambut Tuhan. Hati yang tanpa kebencian, hati yang tanpa dendam, jalan pikiran yang lurus, jalan pikiran yang bijak dan yang lainnya adalah sikap bersiap diri yang pantas untuk kedatangan Tuhan dan kehendakNya.

Bersiaplah! Adalah sikap pikiran dan hati serta rasa yang dibutuhkan setiap orang dalam menghadapi realitas hidup yang tak selamanya mudah. Sikap yang dibutuhkan untuk menerima dengan hati yang lapang dan penuh hikmat segala rancangan dan kehendak Tuhan dalam hidup ini.

So, bersiaplah! Sebab Tuhan akan segera datang dan kehendakNya akan dinyatakan dalam hidup kita. Bersiaplah!Rabu, 09 Desember 2015

Bacaan : Lukas 3 : 7 9

HASILKANLAH!

Pohon mangga ketika tumbuh dan berbuah tentu akan menghasilkan buah mangga. Sekolah yang melakukan proses belajar dan mengajar akan menghasilkan murid-murid dan seterusnya. Hal itu megaskan bagi setiap kita, bahwa setiap kerja, usaha dan perbuatan kita akan menghasilkan buah, entah buahnya baik atau busuk!

Hasilkanlah! Menunjuk pada harapan, permintaan dan ajakan agar hidup ini tidak sekedar dijalani tetapi mesti memberi makna, memberi dampak dan menghasilkan sesuatu.

Hasilkanlah! Seruan yang ditujukan Yohanes kepada orang-orang yang hendak memberi diri menerima baptisan. Yohanes mengingatkan bahwa sikap formalitas keagamaan tidak akan meluputkan mereka dari hukuman yang akan ditimpakan Allah bagi mereka yang hatinya tidak berpaut pada Allah dan kehendakNya serta yang cara hidupnya tidak menampakkan hidup yang baru sebagai wujud pertobatan. Dengan kata lain : kalau pernah mencuri, sungguh tidak mencuri lagi; yang merancangkan kejahatan, tidak merancangkan kejahatan melainkan mengerjakan kebaikan dst.

Hasilkanlah! Kata penting dan bermakna bagi kita orang-orang yang telah ditebus dari dosa dan dimaterikan dengan darah Kristus sebagai makna baptisan dalam hidup ini! Hasilkanlah! Memberi motivasi, bahwa setia kita mesti berupaya untuk berbuat dan tidak berdiam diri. Memberi arah, bahwa hidup ini mesti punya tujuan yang jelas untuk hendak digapai. Ajakan yang membangun komitmen untuk tidak sekedar menjalani hari-hari hidup tanpa makna dan dampak apa-apa melainkan sebaliknya.

Hasilkanlah! Kata yang pada akhirnya akan menjadi kesaksian tentang siapa kita sesungguhnya.

Jadi, karena kita sudah mandi maka jangan berkubang lagi. Karena kita anak-anak Allah, jadi hidup kudus bukanlah tawaran melainkan sebuah panggilan.Kamis, 10 Desember 2015

Bacaan : Filipi 1 : 3 7

MEMULAI DAN MENERUSKAN!

Anda tahu: setengah hati? Setengah jalan? Atau setengah jadi? Kesemuanya memberi gambaran tentang hal yang tidak tuntas, tidak kelar, tidak selesai. Mengapa? Mungkin karena tidak siap, tidak sejalan, tidak sesuai harapan dst. Hal itu bisa terjadi dalam hidup setiap orang yang tidak sepenuh hati atau tidak sungguh-sungguh dalam mengerjakan sesuatu.

Memulai dan meneruskan! dalam surat Paulus ini, adalah tindakan ataupun karya yang dilakukan oleh Yesus Kristus. Bagi Paulus, Kristuslah yang telah memulai pekerjaan dan karya kasihNya kepada jemaat-jemaatNya sehingga mereka dapat mengalami persekutuan yang akrab dan kemajuan dalam pemahaman dan pemberitaan akan injil.

Memulai dan meneruskan! Adalah pengungkapan bahwa Kristus adalah pribadi yang sungguh patut diteladani yang mengemban Visi dan Misi Sang Bapa dengan tuntas. Cemooh, pengkhianatan, penderitaan yang berujung maut tidak membuat IA undur atau memutuskan berhenti dari amanah yang diembanNya.

Memulai dan meneruskan ! adalah cara kerja dan cara hidup Yesus, yang diyakini oleh Paulus telah memberi dampak dari pemberitaan injil yang membangun kehidupan jemaat yang harmonis dan akrab sehingga patut disyukuri.

Memulai dan meneruskan! Adalah juga harapan, bahwa Allah tidak pernah berhenti bekerja untuk mendatangkan kebaikan dalam kehidupan umatNya. Harapan bahwa penyertaanNya akan terus berlaku dalam hidup setiap orang yang telah mersepons injil dengan penuh sukacita lewat sikap hati, [pikiran dan tindakan yang benar.

Jadi, karena kita adalah umatNya, maka mari kita penuhi panggilan kita dengan sepenuh hati, segenap jiwa dan akal budi sehingga kitapun boleh menuntaskankan, sebab IA yang kita layani adalah pribadi yang selalu beserta kita. IA, yang memulai,IA yang akan meneruskan sampai hari Kristus!Jumat, 11 Desember 2015

Bacaan : Filipi 1 : 8 11

KASIH YANG MELIMPAH!

Bila Tuhan beranugerah dalam hidup ini dengan kelimpahan:harta, pengetahuan dan yang lainnya. Apa yang akan dilakukan dengan semuanya itu? Pada realitanya, banyak orang berlimpah harta justru hidupnya tidak tenang, cenderung menang sendiri dan menjadi gelisah karena menjadi hamba dari harta, pengetahuan ataupun kekuasaan yang dimilikinya. Dampaknya, hidup tidak dapat dinikmati dalam keselaran karena hati dan pikiran melekat padanya.

Kasih yang melimpah! Adalah harapan dan doa Paulus supaya terjadi dan dimiliki oleh umat percaya sebagai anugerah Ilahi dalam kehidupan. Perwujudan dari kasih yang melimpah dalam ajaran Paulus adalah sikap hidup yang disertai dengan cara dan jalan berpikir yang positif dan benar, hati yang dapat menimbang hal yang baik dan hidup dalam kesucian berlandaskan kebenaran dan teladan Kristus.

Kasih yang melimpah! Pertama-tama bagi kita memberi makna bahwa setiap kita punya karunia dan potensi yang mesti dikenali. Makna yang kedua ialah bahwa dengan apa yang dimiliki mesti disertai pula pertanggung jawabannya ( makin banyak dan melimpah apa yang dimiliki makin besar tanggungjawab pengelolaannya). Makna lain yang dapat pula dikemukakan ialah soal sikap hati, pikiran dan rasa dengan apa yang dimiliki dan bagaimana memanfaatkannya.

Kasih yang melimpah! Juga sebuah pertanda hidup yang terpelihara, hidup yang terjamin, hidup yang menjanjikan masa depan. Ya, ketika semuanya itu dapat digunakan dan dipertangungjawabkan dengan benar.

Jadi, sebagai anak-anak Tuhan, kita mesti bersyukur bahwa kasih yang dinyatakanNya didalam Kristus, adalah kasih yang melimpah! Kasih yang patut disyukuri, yang patut dihidupi, yang patut dibagikan dan menjadi kesaksian dalam tindakan dan peri hidup yang benar. Karenanya, mari memuji dan memuliakan Allah dalam kata, rasa, pikiran dan perbuatan yang menjadi bentuk pengakuan iman kita : sungguh kasih Allah melimpah dalam hidup ini!Sabtu, 12 Desember 2015Bacaan : Filipi 1 : 12 14

SEMUA KARENA KRISTUS!

Untuk apa kita bekerja? Untuk apa kita bersusah-susah menjalani hidup? Untuk apa ini dan itu? Ya, pertanyaan-pertanyaan sederhana yang mau mengajak kita melihat apa alasan kuat kita untuk bertahan menjalani hidup yang tidak selalu gampang dan mudah ini.

Semua karena Kristus! Sebuah pernyataan yang sungguh dan kuat tentang apa yang membuat Paulus dengan rela menjalani masa penghambatan dan pemenjaraannya didalam memberitakan injil. Paulus menganggap penting untuk orang mengerti bahwa apa yang ia lakukan secara sadar dan apa yang dialaminya secara sadar pula, adalah didorong dan digerakkan karena pengenalannya akan Kristus.

Semua karena Kristus! Adalah pula sebuah sikap pembelaan Paulus atas motivasi hidupnya dan tujuan hidupnya yang berteladankan Kristus. Bagi Paulus, bukan dia yang mesti terkenal atau dikenal tetapi Kristus yang ia layani dengan segenap potensi hidupnya. Dengan kata lain, Paulus mau berkata : ketika ia terpenjara, ia tidak kecewa karena Kristus telah menjadi contoh baginya; dan ketika ia berhasil dalam pelayanannya, ia tidak bermegah diri karena Kristus telah memberi teladan kerendahan hati untuk taat pada kehendak Sang Bapa

Jadi, penting bagi kita anak-anak Tuhan untuk selalu mengasah hikmat dan pengertiaan kita, mempertajam pengenalan kita akan Tuhan dan kehendakNya sehingga kita pun selalu insaf bahwa hidup ini perlu dibangun dengan motif yang benar dan jelas dan terencana untuk tujuan yang jelas pula. Semakin jelas alasan dan tujuan hidup kkta sebagi anak-anak Tuhan, maka semakin kuatlah alasan kita bertahan dalam menghadapi tantangan, godaan dan pergumulan hidup. Jadikanlah Kristus alasan dan tujuan hidup kita, sebab didalam Dia-lah, Bapa telah menyiapkan masa depan yang penuh harapan!.