reproduksi materi genetik eukariot kirim
DESCRIPTION
genetikaTRANSCRIPT
![Page 1: Reproduksi Materi Genetik Eukariot Kirim](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082509/577c83ab1a28abe054b5bb1d/html5/thumbnails/1.jpg)
REPRODUKSI MATERI GENETIK EUKARIOT
RESUME
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Genetika I
yang Dibina oleh Prof. Dr. A.D. Corebima, M.Pd.
Disusun Oleh:
Kelompok 13/Offering A
Eka Imbia Agus Diartika (140341601668)
Fiqih Dewi Maharani (140341606456)
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN BIOLOGI
Februari 2016
![Page 2: Reproduksi Materi Genetik Eukariot Kirim](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082509/577c83ab1a28abe054b5bb1d/html5/thumbnails/2.jpg)
Replikasi DNA pada Kromosom Eukariot
Replikasi kromosom eukariot tidak hanya replikasi molekul DNA saja
tetapi juga sintesis protein histon dan nonhiston. Replikasi kromosom pada
eukariot sebenarnya hampir sama dengan prokariot, hanya ada beberapa
perbedaan. Kelebihan dari replikasi DNA pada eukariot dibandingkan dengan
prokariot adalah replikasinya yang bercabang dua, walaupun terkesan lebih
lambat. Hal tersebut diakibatkan oleh adanya pembongkaran atau penyusunan
kembali nukleosom. Pembungkus DNA dan histon dalam nukleosom merupakan
tahap akhir dalam penggandaan kromosom.
Siklus Sel
Daur sel pada eukariot lebih kompleks dibanding prokariot. Kondensasi
kromosom dan terjadinya segregasi pada saat mitosis terjadi pada waktu yang
sangat cepat. Sintesis DNA terjadi pada fase interfase selama beberapa jam. Pada
eukariot, sintesis DNA berlangsung selama interfase akhir dalam beberapa jam
(disimbolkan “S” dari synthesis). Pada eukariot, terdapat interval yang disebut
“G” (dari Grade = tahap) dimana setelah akhir mitosis dan sebelum inisiasi dari
sintesis DNA. Interval lainnya disebut “G2” dimana setelah sintesis DNA dan
sebelum mitosis. Interfase dapat terbagi dalam tiga tahap, yakni G, S dan G2.
Ketiganya merupakan masa intens dari aktivitas metabolisme dan pertumbuhan
sel, namun metabolisme sel akan berhenti ketika mitosis berlangsung. Jalur G1
S G2 M G1 disebut sebagai siklus sel.
Replikasi Semikonservatif Kromosom Eukariotik
Pada tahun 1957, J. H. Tylor, P. Woods dan W. Huges menemukan bahwa
pada eukariot juga melakukan replikasi secara semikonservatif. Mereka menguji
kromosom Vicia faba dengan menumbuhkan ujung akarnya selama 8 jam (kurang
dari satu siklus sel) pada medium yang mengandung radioaktif timidin. Ujung
akar kemudian dipindah, dicuci dan ditempatkan pada medium nonradioaktif yang
mengandung kolkisin. Kolkisin mengikat mikrotubul dan mencegah terbentuknya
benang spindel fungsional. Akibatnya kromosom gagal berpisah pada saat
anafase. Hal tersebut juga dapat mempengaruhi siklus selnya. Metafase pertama
pada kolkisin (c-metafase), nuklei akan mengandung 12 pasang kromatid. Pada c-
metafase kedua, nuklei akan mengandung 24 pasang kromatid. Distribusi DNA
![Page 3: Reproduksi Materi Genetik Eukariot Kirim](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082509/577c83ab1a28abe054b5bb1d/html5/thumbnails/3.jpg)
radioaktif pada c-metafase pertama dan kedua ditentukan oleh autoradiografi.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kromosomal DNA memisah secara
semikonservatif selama tiap siklus sel karena belum stabilnya tiap kromosom
yang mengandung molekul tunggal DNA. Percobaan serupa pada eukariot lainnya
mengindikasikan bahwa replikasi yang terjadi adalah secara semikonservatif.
Multi Replikan per Kromosom
Sebuah segmen kromosom yang replikasinya terkontrol, akan
menghasilkan sebuah pembentuk dan dua bentukan yang disebut replikan. DNA
eukariot terbungkus dalam nukleosom bereplikasi dengan sangat cepat. Multi
replikasi kromosom eukariot memerlukan izin molekul DNA yang sangat besar
pada kromosom untuk menyelesaikan replikasi tanpa pengenalan sel terlebih
dahulu. Sebagai contoh yaitu Dorsophila melanogaster. Normalnya, pembentuk
yang inaktif pada beberapa eukariot dapat menjadi aktif jika keadaan sekitarnya
memungkinkan.
Komponen Replikasi pada Eukariot
Pada eukariot telah teridentifikasi 4 DNA polymerase, yaitu alfa, beta,
delta, dan gamma. Polymerase alfa, beta, dan delta terletak di dalam nukleus,
sehingga secara tidak langsung nukleus juga merupakan apparatus dalam
replikasi, sedangkan polymerase gamma terletak dalam mitokondria dan
kloroplas. Padavirus 40 (sv40), suatu viral protein yaitu T antigen dibutuhkan saat
replikasi. Selain membutuhkan viral protein, virus ini juga membutuhkan
polymerase alfa dan delta dari host sel. Helicase juga turut berperan dalam
replikasi eukariot, yakni berfungsi dalam membuka ikatan DNA. Beberapa
protein tertentu juga turut berperan dalam melakukan replikasi. Selain itu para ahli
juga memperkirakan adanya sinyal yang merangsang replikasi pada organisme
multiselular.
![Page 4: Reproduksi Materi Genetik Eukariot Kirim](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082509/577c83ab1a28abe054b5bb1d/html5/thumbnails/4.jpg)
Pertanyaan
1. Apakah yang membedakan replikasi DNA prokariot dan eukariot?
Replikasi kromosom eukariot tidak hanya replikasi molekul DNA saja
tetapi juga sintesis protein histon dan nonhiston. Pada eukariot, terdapat 100-200
nukleotida yang disintesis sedangkan pada prokariot berkisar 1000-2000
nukleotida. Sintesis DNA pada eukariotik lebih lambat (± 1 µm DNA per menit)
dari pada sintesis DNA pada prokariot (± 30 µm DNA per menit).
2. Bagaimanakah proses replikasi genom pada eukariot?
a. Pengenalan titik ORI (titik awal replikasi)
Titik awal replikasi dinamakan Ori C, dapat dikenali oleh enzim DNA A yang
dihasilkan oleh gen DNA A (pada E.coli). Satu jenis DNA dari satu organisme
belum tentu dapat bereplikasi pada organisme lain, karena tidak cocok Ori
dengan DNA A.
b. Penguraian pilinan heliks ganda
Dilakukan oleh enzim helikase, girase DNA, dan protein SSB (single strand
Binding protein). Helikase berfungsi menghilangkan ikatan hidrogen heliks
ganda dan memisahkan menjadi utas tunggal. Girase menghilangkan tegangan
superheliks. Protein SSB melindungi utas tunggal.
c. Sintesis rantai polinukleotida baru
Proses penggabungan mononukleotida menjadi rantai, enzim yang berperan
adalah polimerase RNA, polimerase DNA dan Ligase.
d. Inisiasi Sintesis oleh polimerase RNA atau primase
Proses replikasi semua fragmen okazaki diawali oleh RNA primer. Polimerase
DNA memperpanjang rantai yang sudah ada. RNA primer dibentuk oleh
primase.
e. Sintesis perpanjangan rantai oleh polimerase DNA
Bertanggung jawab atas proses sintesis DNA baru dengan cara membentuk
ikatan fosfodiester yang merangkaikan C ke 5 satu nukleotida terhadap C ke 3
dari nukleotida lain.
f. Penyambungan berbagai fragmen okazaki menjadi satu rantai polinukleotida
utuh.