research financial management on banking

62
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan semakin canggihnya dan pesatnya perkembangan ekonomi dan bisnis internasional dan nasional, ruang lingkup kegiatan Bank terutama Bank Perkreditan Rakyat menjadi semakin beragam dan canggih dalam menyediakan jasa perbankannya. Walaupun demikian, hingga dewasa ini masih terdapat jenis-jenis kegiatan yang sejak berabad-abad yang lalu tetap dilakukan oleh Bank. kegiatan tersebut sekaligus merupakan tulang punggung operasi bisnis mereka. salah satu kegiatan utama sejak dahulu telah dikerjakan oleh Bank-bank terutama Bank Umum adalah mengumpulkan dana dari masyarakat dalam bentuksimpanan giro, tabungan, dan deposito. Namun ada jenis kegiatan utama lain yang menjadi operasi utama dalam kegiatan bisnis perbankan, jenis kegiatan itu adalah pemberian kredit kepada korporasi atau perseorangan. Disamping kegiatan utama tersebut, kini terdapat beraneka kegiatan lain yang cukup canggih, mulai dari pelayanan kartu kredit, ATM, currency swaps, interest swaps, factoring hingga penyertaan dana dalam Eourodollar market. Hal ini tentunya dimotori oleh ekspektasi bank 1

Upload: mustofa-abdul-basir

Post on 13-Jun-2015

517 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

THE RESULT RESEARCH IN CREDIT BANKING IN THE BANDUNG ON 2009

TRANSCRIPT

Page 1: Research Financial Management on Banking

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dengan semakin canggihnya dan pesatnya perkembangan ekonomi dan bisnis internasional dan

nasional, ruang lingkup kegiatan Bank terutama Bank Perkreditan Rakyat menjadi semakin beragam dan

canggih dalam menyediakan jasa perbankannya. Walaupun demikian, hingga dewasa ini masih terdapat

jenis-jenis kegiatan yang sejak berabad-abad yang lalu tetap dilakukan oleh Bank. kegiatan tersebut

sekaligus merupakan tulang punggung operasi bisnis mereka. salah satu kegiatan utama sejak dahulu

telah dikerjakan oleh Bank-bank terutama Bank Umum adalah mengumpulkan dana dari masyarakat dalam

bentuksimpanan giro, tabungan, dan deposito. Namun ada jenis kegiatan utama lain yang menjadi operasi

utama dalam kegiatan bisnis perbankan, jenis kegiatan itu adalah pemberian kredit kepada korporasi atau

perseorangan. Disamping kegiatan utama tersebut, kini terdapat beraneka kegiatan lain yang cukup

canggih, mulai dari pelayanan kartu kredit, ATM, currency swaps, interest swaps, factoring hingga

penyertaan dana dalam Eourodollar market. Hal ini tentunya dimotori oleh ekspektasi bank dan nasabah

akan kemudahan pelayanan dan akses dalam memperoleh pinjaman bagi para nasabah serta ekpektasi

bank itu sendiri untuk mendapatkan keuntungan sebagai akibat penggunaan aktiva dan modal yang dimiliki

oleh bank tersebut, dengan tujuan akan memperoleh laba (profit) yang sesuai dengan ekspektasi bank

tersebut.

Kekayaan yang dimiliki oleh sebuah perusahaan umumnya terdeskripsikan dalam sebuah neraca,

begitu pula perbankan kekayaannya tedeskripsikan dalam neraca kekayaan.

Menurut Siswanto Sutojo (1995:23) bahwa:

“Neraca adalah daftar kekayaan yang dimliki dan utang yang ditanggung bank, serta harta neto para pemegang saham. Dalam neraca, kekayaan bank dibukuakn pada sisi aktiva, sedangkan utang dan harta neto para pemegang saham di sisi pasiva. Sisi aktiva menggambarkan bagaimana bank telah mengeunakan dana (fund) yang mereka peroleh, sedangkan sisi pasiva menggambarkan dari sumber mana saja bank memeproleh dana tersebut.”

1

Page 2: Research Financial Management on Banking

Seperti pada konsep dasar tentang akuntansi mengenai aktiva yang terdiri dari beberapa

komponen yang dapat menunjang dan dapat digunakan dalam aktivitas operasional Bank Perkreditan

Rakyat. Komponen aktiva yang paling dominan adalah kas dan kredit yang diberikan kepada para

nasabah. Kas merupakan perkiraan harta yang berbentuk uang tunai yang tersimpan dalam brankas bank

sebagai penunjang likuiditas dan profitabilitas bank dalam melakukan operasional bisnisnya. Begitu pun

kredit yang diberikan kepada nasabah merupakan pos yang sangat penting dalam opersional Bank

Perkreditan Rakyat.

Selain konsep mengenai aktiva yang digunakan dalam operasional Bank Perkreditan Rakyat ada

elemen penting lainnya yang selalu terlibat dalam operasinal BPR, yaitu modal. Modal yang terpenting

adalah modal para penyetor modal, yang labih lazim disebut para pemegang saham, dan laba yang

ditahan (retained earning) yang telah menjadi kebijakan bank. Modal yang disetor dalam bentuk

kepemilikan saham memberikan gambaran seberapa jauh para pemegang ikut andil dalam menanggung

risiko operasi bank secara keseluruhan.

Menurut Al. Haryono Jusup (2005:313) adalah sebagai berikut:

“Dewasa ini perusahaan-perusahaan besar dan raksasa umumnya didominasi oleh perseroan-perseroan. Dibanding dengan kedua bentuk badan usaha lainnya, perseroan mempunyai beberapa keunggulan tertentu yang ditangani dengan bak dapat membawanya berkembangdan lebih menguntungkan. Salah satu kelebihan perseroan adalah terletak pada permodalannya.”

Tujuan dari setiap operasional atau aktivitas perusahaan tentunya mengharap pada sebuah tujuan

yang dapat memberikan kontribusi pada kemajuan dan kontinuaitas perusahaan. Kontribusi operasiaonal

dan aktivitas perusahaan yang efektif serta pengendalian yang baik terhadap segala aset dan modal yang

dimiliki oleh perusahaan tersebut sehingga akan memberikan efek yang baik pada aktivitas perusahaan.

Efek yang baik pada perusahaan akan memberikan kinerja yang optimal sesuai dengan kemampuan dan

harapan yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. Kinerja yang baik dari sebuah perusahaan dapat terlihat

dari laporan keuangan yang ada dalam perusahaan tersebut yang biasanya dilakukan dalam waktu atau

2

Page 3: Research Financial Management on Banking

periode tertentu sesuai dengan kebijakan yang berlaku di perusahaan tersebut. Kinerja itu bisa terlihat

secara spesifik dalam laporan rugi atau laba dan kemaksimalan kinerja ditunjukan melalui kondisi

keuangan yang mengalami laba. Posisi laba (profit) inilah yang merupakan tujuan yang sangat diharapkan

oleh setiap perusahaan karena dengan keadaan laba setiap ekspektasi yang ada dari perusahaan tersebut

mampu dipenuhi dengan baik untuk menjaga kontinuitas operasi perusahaan.

BPR yang merupakan penyumbang utama dalam perhimpunan dana dan pemberian kredit masing-masing 95% dan 78% dibandingkan dengan beberapa Lembaga Keuangan Mikro yang ada di dunia perbankan kredit. Kinerja BPR selama tiga tahun terakhir menunjukan perkembangan yang menggembirakan, tercermin pada peningkatan rata-rata beberapa indikator: seperti volume usaha meningkat 39%, kredit yang di berikan meningkat 35% dan dana masyarakat yang di himpun meningkat 42%. Pesatnya pertimbangan BPR tersebut tidak terlepas dari kunci sukses dalam memberikan pelayaan lebih pada nasabah usaha mikro dan kecil sepert lokasi yang dekat dengan masyarakat, prosedur pelayaan nasabah yang lebih sederhana serta lebih mengutamakan pendekatan personal dan fleksibelitas pola dan model pinjamaan. (Soetanto Hadinoto, 2005:125).

Data tersebut memberikan gambaran bahwa BPR yang ada telah memberikan tindakan yang

konstruktif terhadap kelangsungan operasi bisnisnya.

Laba (profit) yang diperoleh sebuah perusahaan tentunya tidak terlepas dari penggunaan aset dan

ekuitas yang dimiliki oleh sebuah perusahaan, semakin optimal penggunaan aset yang dimilki tentunya

akan memberikan dampak positif terhadap segala aktivitas yang dilakukan dalam mencapai tujuan akhir

perusahaan. Penggunaan aktiva (asset) dan modal (equity) yang efektif dan efisien akan berakibat

konstruktif terhadap kemampuan perusahaan dalam mencapai tujuan yang maksimal dari perusahaan

tersebut. Untuk tujuan utama itulah sebuah perusahaan mau menggunakan segala aset dan modal yang

dimiliki agar tujuan utama tersebut tercapai dan kemampuan perusahaan dalam beroperasi secara efektif

dan efisien dapat terlaksana dengan baik. Pencapaiaan laba yang tinggi dengan penggunaan atau

pemakaian aset dan modal yang efisien merupakan harapan dari semua perusahaan. Artinya perusahaan

mampu menghemat hal-hal yang tidak perlu atau hal-hal yang tidak memberikan kontribusi yang signifikan

terhadap kemampuan perusahaan dalam mencapai laba.

3

Page 4: Research Financial Management on Banking

Aktiva (asset) dan modal (equity) yang dikorbankan dalam operasional perusahaan diharapkan

mampu memberikan efek yang kontruktif terhadap kemampuan perusahaan untuk mencapai laba sebagai

tujuan utama sebuah perusahaan, terlepas dari jenis perusahaan baik itu perusahaan manufaktur atau

perusahaan jasa. Seperti halnya dalam Bank Perkreditan Rakyat yang merupakan salah satu perusahaan

penyedia jasa perkreditan tidak akan terlepas dari tujuan laba (proft oriented) dalam menjaga

kesinambungan aktivitas perusahaan serta sebagai tanggung jawab Bank Perkreditan tersebut kepada

pihak-pihak yang memliki kepentingan atas kinerja yang dihasilkan dalam perusahaan tersebut. Secara

teoretis hal itu bisa kita simpulkan bahwa setiap perusahaan akan sekuat tenaga menggunakan aset dan

modal yang dimiliki dengan harapan laba yang dicapai akan semaksimal mungkin sesuai dengan harapan

yang diinginkan perusahaan.

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas mendasari kami dalam menentukan rumusan masalah dalam penelitian

ini. Rumusan masalah dalam penelitian yang akan kami identifikasi adalah sebagi berikut:

1) Seberapa besar pengaruh Total Aktiva terhadap Tingkat Profitabilitas (profitability) pada Bank

Perkreditan Rakyat?

2) Seberapa besar pengaruh Total Modal Sendiri terhadap Profitabilitas (profitability) pada Bank

Perkreditan Rakyat?

3) Seberapa besar pengaruh Total Aktiva dan Total Modal Sendiri secara simultan terhadap

Profitabilitas (profitability))?

1.3 Maksud danTujuan Penelitian

1.3.1 Maksud

4

Page 5: Research Financial Management on Banking

Maksud dari penelitian ini adalah untuk memperoleh data dan gambaran yang jelas dari persahaan

yang berhubungan mengenai Total Asset dan Total Modal sendiri serta pengaruhnya terhadap tingkat

profitabilitas pada Bank Perkreditan Rakyat.

1.3.2 Tujuan

Dari identifikasi masalah yang dipaparkan diatas maka kami memiliki tujuan penelitian. Tujuan

penelitian yang ada dalam penelitian ilmiah kami ini adalah untuk:

1) Mengetahui seberapa besar pengaruh Total Aktiva terhadap Tingkat Profitabilitas pada Bank

Perkreditan Rakyat.

2) Mengetahui seberapa besar pengaruh Total Modal Sendiri terhadap Tingkat Profitabilitas pada

Bank Perkreditan Rakyat.

3) Mengetahui seberapa besar pengaruh Total Aktiva dan Total Modal Sendiri secara simultan

terhadap Tingkat Profitabilitas.

5

Page 6: Research Financial Management on Banking

1.4 Kegunaan Penelitian

Melaui penelitian ini kami mengharapkan akan diperoleh banyak kegunaan atau manfaat untuk

perkembangan ilmu pengetahun dan kekayaan intelektualitas terutama dalam perkembangan bidang ilmu

ekonomi pada umumnya serta khususnya untuk:

1) Untuk penyusun sendiri, yaitu sebgai sarana untuk mengetahui sejauh mana relevansi antara teori

dan fakta yang telah diperoleh dibangku perkuliahan serta sebagai pembuktian logis peyusun

terhadap ilmu-ilmu akuntansi dan keuangan yang terdapat di Bank Perkreditan Rakyat.

2) Untuk Bank Perkreditan Rakyat, yaitu untuk membantu memberikan informasi mengenai sejauh

mana pengaruh variabel-variabel independen (Total Aktiva dan Total Modal Sendiri) terhadap

variabel dependen (tingkat profitabilitas).

3) Penelitian ini merupakan sebuah kerangka pelporan atas masalah yang diangkat dari kondisi

keuangan yang ada pada Bank Perkreditan Rakyat dengan metode ilmiah. Untuk itu diharapkan

penelitian ini dapatdapat berguna untuk kepentingan ilmu penegetahuan dan penelitian yang lain

yang relevan.

4) Terakhir Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan rujukan atau bahan bacaan dalam

melakukan penelitian pada bidang yang sama.

6

Page 7: Research Financial Management on Banking

BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

2.1 Kajian Teori

2.1.1 Definisi Total Asset (total asset)

Total asset merupakan keseluruhan dari asset-asset yang dimiliki oleh perusahaan baik asset

tangible ataupun asset intangible yang digunakan perusahaan dalam operasional perusahaan. Seluruh

asset yang ada didalamnya terdiri dari berbagai komponen asset yang sangat penting keberadaannya

sebagai penunjang aktivitas perusahaan untuk mencapai tujuan utama perusahaan dalam berbagai situasi

dan kondisi yang dihadapi oleh perusahaan tersebut. Asset juga merupakan berbagai sumber daya

(resources) yang dimiliki oleh perusahaan untuk mencapai ekspektasi dan menjaga keberlangsungan

operasional perusahaan.

Menurut Drs. Kardiman (2006:30) bahwa; “Aktiva (Asset) adalah sumber daya yang dikuasai oleh

perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan diharapkan dapat memberikan manfaat ekonomi

dimasa depan”.

Asset yang ada dalam perusahaan juga bisa dibagi menjadi dua bagian besar yang tidak dapat

dilepaskan dari karakteristik asset yang dimiliki suatu perusahaan, yaitu aktiva tetap dan aktiva lancar.

Aktiva tetap merupakan aktiva berwujud yang digunakan dalam operasi perusahaan yang tidak

dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan. Aktiva semacam ini biasanya

memiliki masa pemakaian yang lama dan diharapkan dapat memberikan manfaat pada perusahaan

selama bertahun-tahun. Manfaat yang diberikan aktiva tetap umumnya semakin lama semakin menurun,

kecuali manfaat yang diberikan oleh tanah. Aktiva tetap juga memiliki perbedaan dengan investasi jangka

panjang, meskipun keduanya dimiliki dalam masa lebih dari satu periode akuntansi, investasi tidak

digunakan dalam operasi utama perusahaan.

7

Page 8: Research Financial Management on Banking

Aktiva tetap adalah aktiva yang secara relative tetap atau bersifat permanen yang dibeli oleh perusahaan dan bukan untuk dijual kembali dalam operasional perusahaan, ciri utamanya adalah selain berwujud juga memiliki masa kegunaan lebih dari satu tahun dan dapat dipakai berulang-ulang. (Rimsky, 1999: 168)

2.1.2 Definisi Total Modal Sendiri

Struktur modal dalam suatu perusahaan memiliki karakteristik yang berbeda tergantung pada

bentuk badan perusahaanya. Bentuk badan usaha yang paling dikenal adalah perseroan terbatas,

persekuatuan comanditer, dan perserorangan. Jenis perusahaan juga dapat mempengaruhi modal yang

akan digunakan untuk mencapai profit sebagai tujuan utama perusahaan.

Menurut Al. Haryono Jusup (2005:312) bahwa; “Modal merupakan gambaran hak pemilik atas perusahaan dengan entitas atau jumlah tertentu yang timbul sebagai akibat dari penanaman (investasi) yang dilakukan oleh pemilik atau para pemilik.”

Dalam mendapatkan dana yang diperlukan untuk membiayai kegiatan operasi perusahaan maka

sebuah perusahaan diharuskan memiliki modal untuk menunjang berbagai kegiatan yang memiliki dampak

positive terhadap perusahaan untuk meningkatkan kemampuan perusahaan dalam mencapai laba.

Dalam ilmu ekonomi, istilah “capital” (modal) merupakan konsep yang pengertiannya berbeda-beda, tergantung dari konteks penggunaannya dan aliran pemikiran (school of thought) yang dianut. Secara historis konsep modal juga mengalami perubahan/perkembangan (Snavely, dalam Encyclopedia Americana, 1980:595)

Sekarang, “modal” sebagai suatu konsep ekonomi dipergunakan dalam konteks yang berbeda-beda. Dalam rumusan yang sederhana, misalnya Mubyarto (1973:94) memberikan definisi: “modal” adalah barang atau uang, yang bersama-sama faktor produksi tanah dan tenaga kerja menghasilkan barang-barang baru”.

Dalam artian yang lebih luas, dan dalam tradisi pandangan ekonomi non-Marxian pada umumnya,

“modal” mengacu kepada “asset” yang dimiliki seseorang sebagai kekayaan (wealth) yang tidak segera

dikonsumsi melainkan, atau disimpan (“saving” adalah “potential capital”), atau dipakai untuk menghasilkan

barang/jasa baru (investasi). Dengan demikian, modal dapat berwujud barang dan uang. Tetapi, tidak

8

Page 9: Research Financial Management on Banking

setiap jumlah uang dapat disebut modal. Sejumlah uang itu menjadi modal kalau ia ditanam atau

diinvestasikan untuk menjamin adanya suatu “kembalian” (rate of return).

Dalam arti ini modal juga mengacu kepada investasi itu sendiri yang dapat berupa alat-alat

finansial seperti deposito, stok barang, ataupun surat saham yang mencerminkan hak atas sarana

produksi, atau dapat pula berupa sarana produksi fisik. Kembalian itu dapat berupa pembayaran bunga,

ataupun klaim atas suatu keuntungan. Modal yang berupa barang (capital goods), mencakup “durable

(fixed) capital” dalam bentuk bangunan pabrik, mesin-mesin, peralatan transportasi, kemudahan distribusi,

dan barang-barang lainnya yang dipergunakan untuk memproduksi barang/jasa baru; dan “no-durable”

(circulating) capital, dalam bentuk barang jadi ataupun setengah jadi yang berada dalam proses untuk

diolah menjadi barang jadi. Terdapat pula adanya penggunaan istilah “capital” untuk mengacu kepada arti

yang lebih khusus, misalnya “social capital” dan “human capital”.

Istilah yang pertama mengacu kepada jenis modal yang tersedia bagi kepentingan umum, seperti

rumah sakit, gedung sekolahan, jalan raya dan sebagainya; sedangkan istilah yang kedua mengacu

kepada faktor manusia produtif yang secara inherent tercakup faktor kecakapan dan keterampilan

manusia. Menyelenggarakan pendidikan misalnya, disebut sebagai suatu investasi dalam “human capital”

(Schultz 1961, menurut Mubyarto 1973:98).

2.1. 3 Definisi Profitabilitas

Profitabilitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur efisiensi penggunaan aktiva perusahaan atau merupakan kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu (biasanya semesteran, triwulan, dan lain-lain) untuk melihat kemampuan perusahaan dalam beroperasi secara efisien. (Susan Irawati, 2005: 58)

Menurut Munawir (1999), Riyanto (1998), dan Simorangkir (2000) memberikan definisi profitabilitas

adalah menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. Chhim

(1999) dalam Klana Putra (2004), menyatakan profitabilitas merupakan tingkat keuntungan bersih yang

mampu diraih oleh perusahaan pada saat menjalankan operasinya. Machfloeds (1999) dalam Klana Putra 9

Page 10: Research Financial Management on Banking

(2004), rasio profitabilitas merupakan perbandingan laba perusahaan dan investasi atau ekuitas yang

digunakan untuk memperoleh laba perusahaan tersebut. Asset size dapat dipakai sebagai wakil pengukur

(proxy) besarnya perusahaan (Elton dan Gruber, 1994 dalam Hartono, 2000).

Total aktiva dipilih sebagai proxy ukuran perusahaan dengan mempertimbangkan bahwa nilai

aktiva relative lebih stabil dibandingkan dengan nilai market capitalized dan penjualan. (Wuryatiningsih,

2002 dalam Sudarmadji, 2007)

Menurut Simamora (2000:24), laba suatu perusahaan dari tahun ke tahun dapat meningkat atau

mengalami penurunan. Peningkatan laba yang stabil dari suatu perusahaan menunjukkan bahwa

pertumbuhan laba perusahaan baik. Demikian juga sebaliknya, penurunan laba dari tahun ke tahun

menunjukkan bahwa pertumbuhan laba perusahaan kurang baik.

2.2 Hubungan Antar Variabel

2.2.1 Hubungan Total Aktiva Terhadap Profitabilitas

Aktiva yang digunakan dalam operasi bisnis diharapkan dapat memberikan manfaat yang dapat

meningkatkan keuntungan. Keuntungan yang ada terutama disebababkan karena penggunaan kas (cash)

dalam menambah jumlah pinjaman kepada nasabah. Meningkatnya jumlah pinjaman kepada nasabah

dengan membebankan bunga atas pinjaman kepada nasabah sehingga dapat meningkatkan jumlah

pendapatan atas operasi utama bisnis Bank Perkreditan Rakyat. Bank perkreditan rakyat yang operasi

utamanya merupakan memberikan pinjaman kepada nasabah dengan penyertaan bunga pinjaman selain

dapat meningkatkan keuntungan atas bunga pinjaman, berupa kas, sekaligus dapat meningkatkan aktiva

lain sebagai jaminan atas sejumlah uang yang dipinjam oleh nasabah. Maka, dapat ditarik alasan logis

bahwa pengaruh total aktiva terhadap peningkatkan keuntungan, sehingga keuntungan tersebut secara

langsung dapat meningkatkan profitabilitas bank perkreditan rakyat.

10

Page 11: Research Financial Management on Banking

Neraca perseroaan terbatas melaporkan aktiva dan kewajiban dengan cara yang sama seperti perusahaan perseorangan atau persekutuaan. Namun demikian, ekuitas pemilik perseroan terbatas yang disebut ekuitas pemegang saham dilaporkan secara berbeda. Hukum Negara mengharuskan perseroan terbatas melaporkan sumber modalnya. Dua sumber rmodal dasar adalah investasi pemegang saham-disebut modal disetor dan modal yang di dapatkan dari keuntungan operasi usaha, di sebut laba di tahan (Horngren & Harrison, 1993:624).

BPR yang merupakan penyumbang utama dalam perhimpunan dana dan pemberian kredit masing-masing 95% dan 78% dibandingkan dengan beberapa Lembaga Keuangan Mikro yang ada di dunia perbankan kredit. Kinerja BPR selama tiga tahun terakhir menunjukan perkembangan yang menggembirakan, tercermin pada peningkatan rata-rata beberapa indikator: seperti volume usaha meningkat 39%, kredit yang di berikan meningkat 35% dan dana masyarakat yang di himpun meningkat 42%. Pesatnya pertimbangan BPR tersebut tidak terlepas dari kunci sukses dalam memberikan pelayaan lebih pada nasabah usaha mikro dan kecil sepert lokasi yang dekat dengan masyarakat, prosedur pelayaan nasabah yang lebih sederhana serta lebih mengutamakan pendekatan personal dan fleksibelitas pola dan model pinjamaan. (Soetanto Hadinoto, 2005:125).

Adanya peningkatan volume usaha BPR mengindikasikan bahwa BPR-BPR yang ada memiliki

kemampuan yang sangat bagus untuk menghasilkan keuntungan sehingga BPR dapat menjaga

kelangsungan operasi bisnisnya. Volume usaha meningkat 39% hal ini bisa dikatakan bahwa pemanfaatan

aktiva yang maksimal dalam operasi utama usaha bank perkreditan rakyat.

2.2.2 Hubungan Total Modal Sendiri Terhadap Profitabilitas

Harta neto pemegang saham terdiri dari modal di setor, laba di tahan dan laba (rugi) tahun

berjalan. Harta neto juga merupakan selisih antara selisih antara seluruh harta yang dimiliki dan utang

yang ditanggung Bank. Modal disetor dalam bentuk saham, yang terdiri dari saham biasa dan saham

freferen. Pemilik saham preferen memilki hak istmewa tertentu, misalnya dalam bentuk penerimaan

Deviden. Laba yang ditahan merupakan akumulasi sisa laba tidak dibagikan ke pada pemegang saham

dan karyawan dari tahun ke tahun. Laba ditahan merupakan salah satu sumber dana interen untuk

pembayaran oprasi bank. Laba (atau rugi) yang berjalan merupakan laba yang di peroleh atau rug yang di

derita selam tahun yang berjalan.

Menurut teori kepemilikan (proprietary) pandapatan adalah kenaikan dalam hak pemilik dan beban adalah penurunan. Jadi, laba bersih, yaitu kelebihan pendapatan atas beben, diakrualkan langsung ke

11

Page 12: Research Financial Management on Banking

pemilik; itu merupakan kenaikan dalam kekayaan pemilik. dan karena laba adalah kenaikan dalam kekayaan, hal itu langsung ditambahkan ke modal pemilik atau hak pemilik. Deviden itu merupakan penarikan modal, dan laba di tahan merupakan bagian dari total hak pemilik. (Eldon S. Hendriksen and Michael F. Van Breda, 2002:344)

Harta neto menggambarkan seberapa jauh peran pemegang saham setelah ikut memegang risiko oprasi bank secara keseluruhan. Berbagai kegiatan yang tercermin dalam neraca mengandung resiko bisns. Kredit yang diberikan misalnya, mempunyai kemungkinan tidak dikembalikan oleh nasabah yang akan mengurangi tingkat keuntungan yang diharapkan oleh bank perkreditan rakyat. Sedangkan, investasi surat berharga dapat saja merugikan karena nilai surat berharga yang di beli turun di pasar, dengan begitu perusahaan semakin tidak tertarik untuk meningkatkan penerbitan saham yang ditawarkan dipasar saham. Penyertaan modal akan meningkatkan operasi utama perusahaan terutama penyertaan modal dalam bentuk kas sehingga dapat meningkatkan jumlah pemberian pinjaman kepada nasabah (Siswanto Sutojo, 1995:15).

Risiko ketidakberhasilan oprasi bank ditanggung oleh para pemegang saham dan nasabah yang di

percayakan uangnya kepada bank, risiko yang ada bisa menyebabkan tingkat keberhasilan bank dalam

memperoleh laba semakin berkurang sehingga dividen yang dibagikan kepada pemlik modal akan

mengalami peurunan, seperti para pemilik simpanaan giro, tabungan,deposito, maupun kreditur.

Perbandingan derajat resiko yang ditanggung oleh mereka yang mempercayakan dananya ke pada bank

harus adil, dalam arti pemegang saham wajib memiliki risiko oprasi sampai tigkat tertentu.

2.2.3 Hubungan Total Aktiva dan Total Modal Sendiri Terhadap Profitabilitas

Pada umumnya perusahaan melakukan investasi yang besar jumlahnya pada berbagai aktiva, baik

aktiva tetap maupun aktiva lancer, terutama aktiva tetap. Dalam perusahaan-perusahaan yang padat

modal, aktiva tetap kadang-kadang mencapai 75% dari total aktiva yang dimilikinya. Hal ini disebabkan

karena aktiva tetap yang tergolong sebagai aktiva, umumnya mahal harganya dan memiliki nilai ekonomi

yang terus meningkat. Cobalah tengok aktiva tetap sebuah perusahaan seperti tanah ( land), gedung

(building), mesin-mesin (machines), kendaraan (transformation), dan peralatan (tools). Pada umumnya

barang-barang semacam itu mempunyai harga yang relatif mahal. Oleh karena itu tidak mengherankan bila

nilai rupiah aktiva tetap dalam neraca perusahaan seringkali jauh lebih tinggi bila dibandingkan dengan

aktiva lainnya. Aktiva tetap ini merupakan bentuk pengalihan aktiva lancar dengan tujuan dapat menambah

12

Page 13: Research Financial Management on Banking

aktiva di masa mendatang. Sama halnya dengan perbankan, terutama bank perkreditan rakyat, aktian

lancar dan aktiva tetap merupakan peningkatan akibat penambahan keuntungan.

Istilah penganggaran modal digunakan untuk menggambarkan bagaimana manajer merencanakan pengukuran proyek (pemberian pinjaman) penting yang mempunyai implikasi jangka panjang seperti misalnya pembelian peralatan baru dan pengenalan produk baru. Sebagian besar perusahaan mempunyai beberapa proyek yang lebih potensial yang secara aktual dapat didanai. Karenanya manajer harus berhati-hati dalam menyeleksi proses yang menjanjikan kembali masa depan yang terhebat. Bagaimana bagusnya manajer dalam membuat keputusan penganggaran modal ini adalah merupakan faktor kritis yang menyangkut profitabilitas perusahaan dalam jangka panjang (Garrison Noreen, 2001:618).

Yang dimaksud dengan harta yang menghasilkan adalah sebuah harta bank yang dapat

menghasilkan bunga dan pendapatan non-bunga. Kas, saldo rekening giro di bank sentral, gedung, dan

peralatan (kecuali apabila sebagian darinya disewakan) merupakan contoh harta yang tidak menghasilkan.

Kredit yang diberikan, investasi surat berharga, dan surat berharga yang diperdagangkan merupakan

contoh jenis harta bank yang akan menghasilkan peningkatan pemberian pinjaman kepada nasabah dan

hal itu akan meningkatakan laba (profit). Tentu saja semakin besar jumlah harta bank yang dapat

menghasilkan akan semakin sehatlah (profitable) kondisi keuangan mereka. Harta yang menghasilkan juga

merupakan harta yang menanggung risiko kerugian. Untuk memperkecil risiko harta yang menghasilkan,

bank akan mengadakan berbagai macam cara penangkalan, antara lain dengan melakukan analisa kredit

secara profesional sebelum mengambil keputusan untuk menyetujui pemberian kredit dan meminta

jaminan kredit (termasuk back to back loan) kepada para debitur.

2.2.4 Paradigma Penelitian

Dari penjelasan di atas, maka kerangka penelitian yang penyusun lakukan dapat digambarkan

sebagai berikut:

Horngren & Harrison (1993:624)

Soetanto Hadinoto (2005:125)

13

Total Aktiva

(X1)

Profitability

(Y)

Page 14: Research Financial Management on Banking

Eldon S. Hendriksen & Michael V. Breda (2002:344)

Siswanto Sutojo (1995:15)

Garrison Noreen (2001:618)

Bagan: Kondisi Logis Kerangka Pemikiran

2.2.5 Hipotesis

Dari kerangka pemikiran yang diuraikan di atas Total Aktiva dan Total Modal Sendiri berpengaruh

postif terhadap Profitabilitas, maka hipotesis yang ditarik adalah sebagai berikut:

1. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel Total Aktiva dan Total Modal Sendiri

secara simultan terhadap variabel Tingkat Profitabilitas pada Bank Perkreditan Rakyat.

2. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel Total Aktiva dan Total Modal Sendiri

secara parsial terhadap Tingkat Profitabilitas.

14

Total Private Equity

(X2)

Page 15: Research Financial Management on Banking

BAB IIIMETODE PENELITIAN

3.1 Subjek dan Objek Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Bank Perkreditan Rakyat yang merupakan subjek penelitian penyusun,

sekaligus hal ini dimaksudkan untuk meneliti pengaruh variabel-variabel independen terhadap variabel

dependen melalui penggunaan data sekunder yang berasal dari laporan keuangan yang dipublikasikan

oleh Bank Indonesia atas laporan keuangan per semesteran pada Bank Perkreditan. Laporan keuangan

yang digunakan dalam penelitian ini dikhususkan pada laporan keuangan per semesteran Bank Perkredtan

rakyat yang ada di Daerah Bandung. Seperti yang kita ketahui bahwa baru-baru banyak sekali Bank

perkreditan Rakyat yang beropersi di Daerah Bandung, hal ini mengindikasikan bahwa keberadaan Bank

Perkreditan Rakyat dibutuhkan dan diterima oleh masyarakat.

Dengan demikian, subjek penelitan yang digunakan oleh kami sebagai penyusun adalah Bank

Perkreditan rakyat yang ada di Daerah Bandung. Sedangkan objek penelitian kami dikhususkan pada total

aktiva, total modal sendiri dan proftablitas melaui data-data sekunder yang telah disajikan oleh Bank

Perkreditan Rakyat dalam laporan keuangan per semesteranya. Untuk lebih memudahkan pemahaman

berikut tablenya;

Tabel Subjek dan Objek Penelitian.Subjek Penelitan Objek Penelitan

Bank-Bank Perkreditan Rakyat di Daerah Bandung (1) Total Aktiva (aktiva lancar dan tetap),

(2) Total Modal sendiri (laba ditahan dan saham),

dan (3) Tingkat Profitabilitas.

15

Page 16: Research Financial Management on Banking

3.2 Desain Penelitian dan Operasionalisasi Variabel

3.2.1 Desain Penelitian

Dalam penelitan ini metode yang digunakan adalah metode survey, survey merupakan penelitian

yang mengambil sampel dari suatu populasi dan dan mengidentifikasi sampel tersebut sebagai data

pokok dalam penelitan. Penelitian yang dilakukan melalui pengambilan data sekunder Laporan

Keuangan Bank Perkreditan Rakyat yang ada pada tabulasi data laporan keuangan bank-bank di Bank

Indonesia.

Selain itu, penyusun menggunakan metode deskriptif dan metode verifikatif. Metode deskriptif

verfikatif yaitu: “Metode yang menggambarkan variabel-variabel penelitian dan mengamati hubungan

variabel-variabel tersebut dari hipotesis yang telah dibuat secara sistematis melalui pengujian statistik”

(Sugiyono, 2002:10).

3.2.2 Operasionalisasi Variabel

Operasionalisasi variabel-variabel dalam penelitian ini memiliki maksud untuk memudahkan serta

mengarahkan penyusunan pengukuran data yang diperlukan dengan berdasar kerangka konseptual

penelitian yang telah dikemukakan batasan operasionalisasi dari masing-masing variabel.

Variabel yang merupakan objek penelitian kami terdiri dari tiga variabel dengan 2 diantaranya

adalah variabel independen dan sisanya adalah variabel dependen. total aktiva dan modal Sendiri

merupakan variabel independen dan ringkat profitabilitas merupakan vaiabel dependen. Berikut

penyajian table operasonalisasi variabel:

16

Page 17: Research Financial Management on Banking

Table Operasonalisasi VariabelVariabel

Konsep Indikator UkuranSa-tuan

Jenis

Data

Total

Aktiva

(X1)

Menurut Drs. Kardiman (2006:30) bahwa; “Aktiva adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan diharapkan dapat memberikan manfaat ekonomi dimasa depan”.

Aktiva Lancar

Aktiva Tetap

(Total Aktiva Lancar) ditambah (Total Aktiva Tetap)

Rp. Rasio

Total

Modal

Sendiri

(X2)

Menurut Al. Haryono Jusup (2005:312) bahwa; “Modal merupakan gambaran hak pemilik atas perusahaan dengan entitas atau jumlah tertentu yang timbul sebagai akibat dari penanaman (investasi) yang dilakukan oleh pemilik atau para pemilik”.

Laba Ditahan

Saham

(Laba Ditahan) ditambah (Jumlah Modal dalam bentuk Saham) Rp. Rasio

Tingkat

Profita-

bilitas (Y)

Prifitabilitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur efisiensi penggunaan aktiva perusahaan atau merupakan kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu (biasanya semesteran, triwulan, dan lain-lain) untuk melihat kemampuan perusahaan dalam beroperasi secara efisien. (Susan Irawati, 2005: 58)

Laba Bersih

Total Aktiva

Total Modal Sendiri

EAT

Total aktiva

EAT

Total Modal Sendiri

(%) Rasio

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian

Data sekunder yang diperoleh sebanyak 37 Bank Perkreditan Rakyat. Data sekunder yang ada

merupakan data atas laporan keuangan Bank Perkreditan Rakyat yang ada di Daerah Bandung. Jumlah ini

merupakan populasi Bank Perkreditan Rakyat yang akan menjadi subjek penelitian kami.

Sampel yang diambil dari populasi ini menggunakan teknik sampel random, yaitu;” Cara pengambilan

sampel dari semua anggota populasi yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada

dalam anggota populasi” (Sugiyono, 2000:61).

Adapun jumlah sampel yang akan diteliti ditentukan denan menggunakan rumus dari Slovin sebagai

berikut:

17

Page 18: Research Financial Management on Banking

Dimana:

N = Ukuran Populasi

n = Ukuran Sampel

d = Tingkat Ketidakpresisianya (angka n yang lazim dengan d = 10% namun kami dalam penelitian ini nilai d-nya sebesar 18%)

Maka, dengan rumus tersebut diketahui bahwa jumlah sampel yang akan diteliti dalam penelitian ini

sebanyak 17 Bank Perkreditan rakyat di Daerah Bandung.

3.4 Sumber Data

Dalam penelitian ini penyusun memperoleh data dari dat sekunder yang berasal dar website

www.bi.go.id. Data sekunder merupakan jenis data yang diperoleh melaui studi kepustakaan (library

research) yang mendukung pengolahan data.

Data sekunder pun merupakan cara memperoleh data dar berbagai sumber yang bukan merupakan

data yang langsung dari pihak pertama melainkan data yang bersumber dari pihak ketiga sebagai subjek

dan objek penelitan. Seperti pengumpulan data dari buku-buku, tesis, skripsi, dan situs-situs internet.

18

Page 19: Research Financial Management on Banking

3.5 Alat Analisis Data

3.5.1 Analisis Regresi Linear Berganda

Dalam penelitian ini alat yang digunakan dalam analisis data adalah dengan menggunakan analisis

regresi linear berganda. setelah nilai-nilai rasio diperoleh dari data-data yang ada selanjutnya akan dihitung

mengunakan analisis regresi. Dalam analisi regresi akan dicari persamaan regresi (koefisen regresi 1 dan

2) dan nilai koefsien determinasi (R2). Persamaan regresi digunakan untuk mengetahui fleksibiltas

variabel independen terhjadap variabel dependen. Persamaan ini pun digunakan untuk melihat seberapa

besar pengaruh dan perubahan variabel independen yang akan memengaruhi variabel dependen.

Persamaan regresi yang akan diperoleh dari hasil pengolahan data adalah sebagai berikut: Y = βo + β1X1 + β2X2 +

keterangan:

Y = Tingkat Profitabilitas

X1 = Total Aktiva

X2 = Total Modal Sendiri

= Epsilon(variabel control)

β1&2 = Koefisen regresi 1&2

βo = konstanta (intershep)

Rumus yang di gunakan untuk mencari nilai o …n sebagaimana di kemukakan oleh Gujarati

(1999:289) adalah sebagai berikut:

i = (x1x)-1(x1y)

Untuk mengetahui besarnya koefisien determinasi (R2) atau besarnya pengaruh antar variabel independen

terhadap variabel dependen dgunakan rumus (Gujarati, 1999:292) sebagai berikut:

Nilai R2 (koefisien determinasi) digunakan untuk mengetahui besarnya konteribusi (pengaruh) yang

diberikan oleh variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y).

19

Page 20: Research Financial Management on Banking

3.5.2 Analisis Koefisien Determinasi

Analisis ini adalah untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel

dependen. R2 digunakan untuk mengukur proporsi atau presentasi variasi total dalam variabel dependen

(Y) yang jelas oleh variabel independen (X). Adapun dua sifat dari R2, yaitu:

a) Merupakan besaran non negative

b) Batasannya adalah 0 R2 1

Untuk memudahkan mengolah data dan menganalisis data, maka dalam penelitian dilakukan perhitungan

terhadap konstanta, koefisien regresi masing-masing variabel, koefsien korelasi (r), dan koefisien

determinasi (R2).

20

Page 21: Research Financial Management on Banking

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Data yang Diolah

Data yang diolah dalam penelitian ini adalah sampel yang berasal dari populasi data sekunder dari

tiga puluh enam (36) laporan keuangan bank perkreditan rakyat. Sampel data laporan keuangan atas total

aktiva, total modal sendiri, dan laba bersih yang diambil sebanyak 17 bank perkreditan rakyat.

Tabel Data yang Akan Diolah

NO NAMA BPR TOTAL ASSET TOTAL EQUITY LABA BERSIH (Y)

1 PT. BPR Jujur Arghadana JL. Bojongsoang 97 Kab. Bandung 3,211,584,000 6,753,670,000

77,274,000

2 PD. BPR Kec. Soreang JL. Raya Soreang NO. 26 Soreang 23,706,650,000 2,683,954,000

589,122,000

3 PT. BPR Margahayu Arthatama JL. Kopo Bihbul NO. 67 A Kab. Bandung 7,020,336,000 3,099,514,000

62,023,000

4 PT. BPR Mitra Kanaka Santosa Jalan Situ Terate No. 47 Terusan Cibaduyut 28,552,101,000 4,569,846,000

763,143,000

5 PT. BPR Nehemia JL. Raya Padalarang No.546 Kab. Bandung 40553 8,809,437,000 1,317,050,000

62,860,000

6 PT. BPR Pangandaran JL. Raya Dayeuhkolot No.253 Bandung 5,689,252,000 1,426,180,000

306,156,000

7 PT. BPR Sarikusuma Surya JL.Raya Cikalang No.590 Cileunyi 14,620,310,000 3,736,642,000

271,006,000

8 PT. BPR Sinar Mas Pelita JL. Raya Padalarang No. 36 Padalarang - Bandung 11,375,895,000 9,595,537,000

1,190,935,000

9 PT. BPR Trisurya Marga Artha Taman Kopo Indah Ruko 23 Sayati Margahayu 8,116,524,000 14,242,873,000

150,368,000

10 PT BPR Hayura Artalola Jl.Raya Provinsi No. 18 Pasirjambu Ciwidey Kab. Bandung 8,006,664,000 1,053,011,000

167,087,000

11 PT. BPR Bumiasih NBP 27 d/h Dayeuhkolot Jl. Terusan Cibaduyut No. 11A Baleendah Kab. Bandung

4,955,719,000 6,272,454,00090,068,000

12 PT. BPR Bumiasih NBP 30 d/h Ciwidey Bumi JL. Bhayangkara No. 348 16,837,040,000 1,915,933,000

715,933,000

13 PT. BPR Bina Sono Artha Jl. Kopo Sayati No. 104 24,343,649,000 9,157,296,000

312,356,000

14 PD. BPR Kec. Banjaran Jalan Alun - Alun Timur No. 19 Banjaran 19,651,201,000 3,179,554,000

553,265,000

15 PT. BPR Bandung Kidul Jl. Raya Pangalengan No.340 Pangalengan-Bandung 40378 12,821,164,000 3,266,530,000

266,829,000

21

Page 22: Research Financial Management on Banking

16 PT. BPR Bali Rukun Mandiri Jl. Raya Ciwidey KM. 29 Ruko Sukarasa No. 5 Pasirjambu 10,128,295,000 2,163,643,000

439,062,000

17 PT. BPR Baleendah Rahayu Jl. RAA.Wiranata Kusumah No.7 Baleendah 3,376,863,000 2,248,263,000

112,512,000

Jumlah 211,222,684,000 76,681,950,000

6,129,999,000

rrrRrrrrrrrRRRRata12,424,863,764.71 4,510,702,941.18

170,277,750.00

Sumber: www.bi.go.id Laporan Keuangan 17 Bank Perkreditan Rakyat

Dari table diatas kita dapat mengetahui bahwa rata-rata total aktiva yang ada pada tujuh belas

bank perkredtan rakyat adalah sebesar Rp. 12.424.863.764,71, sedangakn rata-rata untuk total modal

sendiri dan laba bersih masing-masing sebesar Rp. 4.510.702.941,18 dan Rp. 170.277.750,00. Artinya

secara umum dari tujuh belas bank perkreditan rakyat tersebut memperoleh laba bersih yang cukup untuk

menjaga kelangsungan operasi bisnis. Serta secara umum data tersebut menggambarkan bahwa total

aktiva (asset) dan total modal sendiri (equity) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap laba bersih.

Terbukti secara umum data yang ada memberikan bahwa total aktiva (asset) yang tinggi akan diikuti

dengan laba bersih yang tinggi, atau total modal sendiri (equity) yang tinggi akan diikuti dengan laba bersih

yang tinggi, dan atau total aktiva (asset) dan total modal sendiri (equity) yang tinggi akan diikuti dengan

laba bersih yang tinggi.

Dari data diatas penyusun menyederhanakan angka-angka tersebut kedalam jumlah yang

sederhana. Dengan tujuan perhitungan yang kami lakukan lebih mudah dan lebih sederhana. Oleh karena

itu, angka-angka yang tercantum diatas penyusun sederhanakan kedalam miliaran.

22

Page 23: Research Financial Management on Banking

Tabel Penyerderhanaan Data Kedalam Miliaran

NAMA BPR TOTALASSET (X1)

TOTALEQUITY (X2) LABA BERSIH RATA-RATA

PROFITA-BILITAS (Y)

PT. BPR Jujur Arghadana JL. Bojongsoang 97 Kab. Bandung

3,211 6,754 0,0 77 0.0178

PD. BPR Kec. Soreang JL. Raya Soreang NO. 26 Soreang

2,371 2,684 0,589 0,1222

PT. BPR Margahayu Arthatama JL. Kopo Bihbul NO. 67 A Kab. Bandung

7,020 3,099 0,0 62 0,0144

PT. BPR Mitra Kanaka Santosa Jalan Situ Terate No. 47 Terusan Cibaduyut

2,855 4,569 0,763 0,0969

PT. BPR Nehemia JL. Raya Padalarang No.546 Kab. Bandung 40553

8,809 1,317 0,063 0,0274

PT. BPR Pangandaran JL. Raya Dayeuhkolot No.253 Bandung

5,689 1,426 0,306 0,1342

PT. BPR Sarikusuma Surya JL.Raya Cikalang No.590 Cileunyi

14,620 3,737 0, 271 0,0455

PT. BPR Sinar Mas Pelita JL. Raya Padalarang No. 36 Padalarang - Bandung

11,376 9,595 1,191 0,1144

PT. BPR Trisurya Marga Artha Taman Kopo Indah Ruko 23 Sayati Margahayu

8,117 14,243 0,150 0,0145

PT BPR Hayura Artalola Jl.Raya Provinsi No. 18 Pasirjambu Ciwidey Kab. Bandung

8,007 1,053 0,167 0,0898

PT. BPR Bumiasih NBP 27 d/h Dayeuhkolot Jl. Terusan Cibaduyut No. 11A Baleendah Kab. Bandung

4,956 6,272 0,090 0,0163

PT. BPR Bumiasih NBP 30 d/h Ciwidey Bumi JL. Bhayangkara No. 348

16,837 1,916 0,716 0,2081

PT. BPR Bina Sono Artha Jl. Kopo Sayati No. 104 24,344 9,157 0,312 0,0235

PD. BPR Kec. Banjaran Jalan Alun - Alun Timur No. 19 Banjaran

19,651 3,179 0,553 0,1011

PT. BPR Bandung Kidul Jl. Raya Pangalengan No.340 Pangalengan-Bandung 40378

12,821 3,267 0,267 0,0512

PT. BPR Bali Rukun Mandiri Jl. Raya Ciwidey KM. 29 Ruko Sukarasa No. 5 Pasirjambu

10,128 2,164 0,439 0,1231

PT. BPR Baleendah Rahayu Jl. RAA.Wiranata Kusumah No.7 Baleendah

3,377 2,248 0,113 0,0417

Jumlah 211,223 76,682 6,129 1,2421

Rata-rata 12,425 4,511 0,170 0,0731

Sumber: Rekonstruksi data www.bi.go.id Melaui Penyerderhanaan dan Perhitungan data penelitian.

Dari peyerderhanaan jumlah data pada table diatas bisa digunakan untuk perhitungan dalam rangka menghitung koefisien pengaruh total aktiva dan total modal sendiri terhadap tingkat profitabilitas.

23

Page 24: Research Financial Management on Banking

Tabel Perhitungan X kecil dan Y Kecil

No. x1 x2 y

1 -9,213 2,242 -0,05532 11,281 -1,826 0,04913 -5,404 -1,411 -0,05864 16,127 0,059 0,02375 -3,615 -3,193 -0,04566 -6,735 -3,084 0,06127 2,195 3,736 -0,02758 -1,048 5,084 0,04139 -4,308 9,732 -0,058510 -4,418 -3,457 0,016711 -7,469 1,761 -0,056712 4,412 -2,594 0,135013 11,918 4,646 -0,049514 7,226 -1,331 0,028015 396 -1,244 -0,021816 -2,296 -2,347 0,050017 -9,048 -2,262 -0,0313

Keterangan: x1 dan x2 merupakan hasil dari X dikurangi dengan X rata-rata dan y merupakan hasil perhitungan Y dikurangi dengan Yrata-rata.

Sumber: Data hasil perhitungan

Nilai-nilai ini akan digunakan untuk menghitung nilai-nilai x12, x2

2, x1x2, x1y, dan x2y.

Kemudian nilai-nilai ini akan disubtitusikan ke dalam rumus yang digunakan untuk menghitung nilai

koefisien pengaruh X1 dan X2 terhadap Y. Dimana formula dalam menghitung koefisien tersebut adalah:

Sumber: Gujarati (1999:298)

Maka, Nilai-nilai x1, x2, dan y akan dihitung kemudian sehingga menghasilkan nilai-nilai yang

disajikan dalam table perhitungan-perhitungan yang akan di subtitusikan kedalam rumus yang telah

24

Page 25: Research Financial Management on Banking

dipaparkan diatas. Sehingga nilai-nilai koefisien pengaruh variable-variabel independen terhadap variable

dependen dapat dihasilkan melalui perhitungan.

Tabel Perhitungan x1x2, x1y, x2y, x12, x2

2, dan y2

Sumber: Data hasil perhitungan

Selain perhitungan yang ada, ada perhitungan lain yang sangat penting untuk disubtitusikan ke

dalam formula perhitungan dalam mencari koefisien pengaruh antara variable independen terhadp variable

dependen. Dalam hal in adalah perhitungan mengenai x12, X2

2, dan y2. Berikut in table perhitungan nilai-

nilai tersebut:

Tabel Perhitungan x12, X22, dan y2

25

No. x1x2 x1y x2y1 -20,655 0,509 -0,1242 -20,599 0,553 -0,8963 7,625 0,316 0,0824 0,951 0,383 0,0015 11,542 0,164 0,1456 20,770 -0,412 -0,1887 8,200 -0,060 -0,1038 -5,328 -0,043 0,2109 -41,925 20,521 -0,56910 15,273 -0,073 -0,05711 -13,152 0,424 -0,10012 -11,444 0,595 -0,35013 55,371 -0,591 -0,23014 -9,617 0,202 -0,03715 -0,492 -0,008 0,02716 5,388 -0,114 -0,11717 20,466 0,283 0,071

Jumlah 22,373 2,383 -1,429

Page 26: Research Financial Management on Banking

Sumber: Data hasil perhitungan

Dari table-tabel

diatas diperoleh

nilai-nilai sebagai

berikut:

x1x2 = 22,373

x1y = 2,383

x2y = -1,429

#. Perhitungan untuk mencari nilai β1, β2, dan βo adalah:

x12 = 960,65

X22 = 221,88

y2 = 0.050145

26

No. x12 X2

2 y2

1 84,88 5,023 0.0030602 127,26 3,33 0.0024123 29,20 1,99 0.0034394 260,08 0,003 0.0005665 13,07 10,20 0.0020826 45,36 9,51 0.0037427 4,82 13,96 0.0007588 1,10 25,85 0.0017099 18,56 94,71 0.003425

10 19,52 11,95 0.00027911 55,79 3,10 0.00322612 19,47 6,73 0.01823413 142,04 21,59 0.00246014 52,22 1,77 0.00078515 0,16 1,55 0.00047616 5,27 5,51 0.00250717 81,87 5,12 0.000985

960,65 221,88 0.050145

Page 27: Research Financial Management on Banking

Jadi, nilai koefisien β1 sebesar 22,21 x 10-4 dan nilai koefisien β2 sebesar -62,09 x 10-4. Artinya

pengaruh total aktiva terhadap tingkat profitabilitas adalah positif sebesar 22,21 x 10 -4 atau berpengaruh

positif terhadap profitabilitas dan pengaruh total modal sendiri terhadap tingkat profitabilitas adalah

negative sebesar 62,09 x 10-4 atau berpengaruh negative terhadap profitabilitas. Sedangkan untuk

menghitung nilai βo digunakan rumus mencari βo adalahsbagi berikut:

Dari table diketahui bahwa:

= 12,223 & = 22,21 x 10-4

= 4.511 & = -62,09 x 10-4

= 0.0731

βo = 0.0731- [(22,21 x 10-4)(12,223)] – [(-62,09 x 10-4)(4,511)]

βo = 731 x 10-4- (271,47 x 10-4) + (280,09 x 10-4)

βo = 731 x 10-4 + (8,62 x 10-4) = 739,62 x 10-4

Menghitung koefisien determinasi R2 dengan formula

27

Page 28: Research Financial Management on Banking

Jadi, pengaruh total aset dan total equity secara simultan terhadap profitabilitas sebesar 28.25%

sedangkan 71.75% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar total aset dan total equity pada sebuah BPR.

Nilai ini memberikan gambaran yang secara matematis akurat dan memenuhi keabsahan perhitungan

dalam menentukan pengaruh variabel-vriabel independen terhadap variable dependen. Nilai ini dalam

perhitungan statistic pada pengujian hipotesis disebut dengan koefisien determinasi atau koefisien penentu

pengaruh variabel-vriabel independen terhadap variable dependen. Secara teoritis nilai sebesar 28,25% ini

mengindikasikan bahwa pengaruh variabel-vriabel independen terhadap variable dependen kurang kuat

bahkan bisa dikatakan bahwa pengaruh variabel-vriabel independen terhadap variable dependen sangat

tidak kuat.

4.2 Hasil Pengolahan Data

TabelModel Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the estimate

1 0.5315a 0.2825 0.152 1.337Sumber: Pengolahan data

a. Predictors: (Constant), X1, X2

b. Dependent Variable:Y Dari table diats dapat dilihat bahwa keeratan hubungan antar variable independen ditunjukan

dengan nilai korelasi berganda (R) sebesar 0.5315 dengan koefisien determinasi (R2) adalah 0.2825 berarti

bahwa model regresi hanya dapat menjelaskan variable dependen sebesar 28.25% dengan kata lain

profitabilitas bisa dipengaruhi oleh variable total aktiva dan total modal sendiri secara bersama-sama

sebesar 28.25% sedangakan sisanya 71.75% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar total aset dan total

equity pada sebuah BPR.

28

Page 29: Research Financial Management on Banking

TabelCoefficientsa

Model

Coefficien of impact independent variables (total asset and total equity)

toward dependent variable (profitability)

Coefficien determination of simultance influence

(R2)

Result Compute to test hypothesis

Coefisien β Std. Error R2 value t-compute

Constant 0.073962 0.271960

0.2825

-

X1 0.002221 0.001640 1.3320

X2 -0.006209 0.003411 1.9665

a. Dependent Variable:Y

Selanjutnya untuk memperolah persamaan regresi dapat diperoleh elemen-elemennya dari table

coefficients di atas, sehingga diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:

Koefisien regresi β1 = 0.00222, ini berarti setiap penambahan atau pengurangan sebesar satu pada

total aktiva akan diikuti oleh penambahan atau pengurangan sebesar 0.002221 satuan tingkat profitabilitas

pada bank perkreditan rakyat, dengan asumsi semuanya konstan.

Koefisien regresi β2 = 0.006209, ini berarti setiap penambahan atau pengurangan sebesar satu

pada total modal sendiri akan diikuti oleh penambahan atau pengurangan sebesar 0.006209 satuan tingkat

profitabilitas pada bank perkreditan rakyat, dengan asumsi semuanya konstan.

4.3 Pengujian Hipotesis dan Pembahasan

Dalam penelitian ini terdapat dua hipotesis yang akan diuji dimana hasil pengujian kedua hipotesis

tersebut dikemukakan sebagi berikut:

4.3.1 Pengujian Hipotesis Pertama

Hipotesis Pertama:

“Total Aktiva dan Total Modal Sendiri berpengaruh positif dan signifikan secara simultan terhadap

Tingkat Profitabiitas”

29

Y = 0.073962 + 0.002221X1 – 0.006209X2 + ε

Page 30: Research Financial Management on Banking

Untuk mengetahui signifikan tidaknya variable ini digunakan nilai Fhitung yang akan dibandingkan

dengan niali Ftabel. Kemudian dari hasil perbandingan ini bisa disimpulkan signifikan tidaknya

variabel-variabel independen terhadap variable dependent dengan taraf nyata 5% (α =0.05).

Ho: β1 = β2 = 0 : berarti H1 ditolak, artinya:

“Tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari Total Aktiva secara parsial terhadap variable Tingkat Profitabilitas pada Bank Perkreditan Rakyat”

H1: β1 ≠ β2 ≠ 0, berarti H1 diterima, artinya:

“Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari Total Aktiva secara parsial terhadap variabel Tingkat Profitabilitas pada Bank Perkreditan Rakyat”

Sebelum pengujian dilakukan perlu diketahui terlebih dahulu nilai F-hitungnya:

Jadi, F-hitung yang diperoleh dalampengujian hipotesis ini adalah sebesar 2,7561

Dengan memperoleh F-hitung sebesar 2,7561 yang akan dibandingkan dengan F-tabel

pada derajat bebas (df = k =2 dan n-k-1 = 14) dan pada taraf nyata 5% diperoleh nilai F-tabel

sebesar 3,74. Perbandingan yang ada antara F-hitung dan F-tabel dapat disimpulkan bahwa F-

hitung < F-tabel (2,7561 < 3,740) sehingga hipotesis yang diterima adalah hipotesis awal atau Ho

dengan kata lain H1 ditolak, artinya antara total aktiva dan total modal sendiri secara simultan tidak

berpengaruh signifikan terhadap tingkat profitabilitas.

4.3.2 Pengujian Hipotesis Kedua

Hipotesis Kedua:

“Total Aktiva dan Total Modal Sendiri berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap

Tingkat Profitabiitas”

30

Page 31: Research Financial Management on Banking

Untuk mengetahui signifikan tidaknya masing-masing variable independen ini, akan digunakan

nilai t-hitung yang kemudian dibandingkan dengan niali t-tabel. Kemudian dari hasil perbandingan ini

bisa disimpulkan signifikan tidaknya masing-masing variabel independen secara parsial terhadap

variable dependent dengan taraf nyata 5% (α =0.05).

Ho: β1 ≤ 0 berarti H1 ditolak, artinya:

“Tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari Total Aktiva secara parsial terhadap Tingkat Profitabilitas”

H1: β1 > 0 berarti H1 diterima, artinya:

”Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari Total Aktiva secara parsial terhadap Tingkat Profitabilitas”.

Ho: β2 ≤ 0 berarti H1 ditolak, artinya:

“Tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari Total Modal Sendiri secara parsial terhadap Tingkat Profitabilitas pada Bank Perkreditan Rakyat”

31

Page 32: Research Financial Management on Banking

H1: β2 > 0 berarti H1 diterima, artinya:

”Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari Total Modal Sendiri secara parsial terhadap Tingkat Profitabilitas pada Bank Perkreditan Rakyat”

Dari hasil perhitungan data diperoleh bahwa t1-hitung adalah sebesar 1,3320 dan t2-hitung

adalah sebesar 1,9665 dan nilai t-tabel pada taraf nyata 5% dan derajat kebebasan 15 (df = n-k =

17-2 = 15) adalah sebesar 1,753.

Maka, untuk t-hitung total aktiva sebesar 1,332 lebih kecil dari t-tabel sebesar 1,753 (t-

hitung < t-tabel) dengan begitu Ho diterima sedangkan H1 ditolak, atau dengan kata lain bahwa

total aktiva secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat profitabilitas pada bank

perkreditan rakyat.

Sedangkan, untuk t-hitung total modal sendiri sebesar 1,9665 lebih besar dari t-tabel

sebesar 1,753 (t-hitung > t-tabel) dengan begitu Ho ditolak sedangkan H1 diterima, atau dengan

kata lain bahwa total modal sendiri secara parsial berpengaruh signifikan negatif terhadap tingkat

profitabilitas pada bank perkreditan rakyat.

4.3.3 Pembahasan Hasil Pengujian

Dalam penelitian ini dihasilkan persamaa regresi Y = 0,073962 + 0,002221X1 –

0,006209X2 dari persamaan ini bisa diinterpretasikan bahwa tigkat profitabiltas dipengaruhi positif

oleh total aktiva sebesar 0.002221 dan dipengaruhi negatif oleh total modal sendiri sebesar

0,006209. Dari hasil ini menunjukan perbedaan dengan hipotesis yang diajukan penyusun bahwa

baik total aktiva dan total modal sendiri berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat

profitabilitas pada bank perkreditan rakyat. Tentunya banyak factor yang mempengaruhi itu semua,

artinya kenapa aktiva berpengaruh positif terhadap profitabilitas pada bank perkerditan rakyat hal

itu disebabkan penggunaan aktiva, baik aktiva lancar maupun aktiva tetap, dalam operasional

utama bisnis perbankan bank perkreditan rakyat ataupun aktiva yang digunakan diluar operasi

utama perusahaan seperti aktiva tetap yang disewakan kepada masyarakat atau pihak-pihak yang

32

Page 33: Research Financial Management on Banking

membutuhkannya. Sorotan utama total aktiva berpengaruh positif terhadap profitabilitas pada bank

perkreditan rakyat adalah penggunaan kas (cash) dalam meningkatkan kemampuan bank dalam

memperolah keuntungan atau laba. Dengan demikian, semakin tinggi penggunaan aktiva dalam

operasionalisasi bank perkreditan rakyat maka akan meningkatkan tingkat profitabilitas atau

semakin menurunnya penggunaan aktiva dalam operasionalisasi bank perkreditan rakyat maka

akan mengurangi kemampuan perusahaan dalam memperoleh keuntungan atau laba.

Sedangkan total modal sendiri yang berpengaruh negatif terhadap tingkat profitabilitas

yang menunjukan perbedaan dengan asumsi awal penyusun hal ini menunjukan bahwa semakin

tinggi penyertaan modal oleh para pemiliki akan mengurangi tingkat kemampuan bank perkreditan

rakyat dalam memperoleh laba. Hal itu bisa saja disebabkan oleh faktor internal yang kolusi

sehingga pemegang saham yang memiliki penyertaan modal tinggi atau mengusai sebagian besar

saham bank perkreditan rakyat akan membuat menyebabkan tingkat pengaruh dan kekuasan

kewenangan untuk menempatkan orang-orang kepercayaan dalam manajemen bank semakin

tinggi, yang biasanya orang keprcayaan menginkan tingkat bayaran yang tinggi dan mau tidak mau

tingkat gaji atau komisi yang akan diberikan lebih tinggi dibanding mereka yang bukan orang-orang

kepercayaan. Atas nama kewenangan yang tinggi dan pengaruh yang kuat menjadikan kolusi yang

mengarah pada peningkatan beban atau tanggung jawab bank perkreditan rakyat semakin tinggi

ataupun menimbulkan peningkatan biaya yang harus ditanggung oleh bank dan hal ini akan

mengurangi laba yang diperoleh oleh bank itu sendiri.

Selain itu, ada faktor lain yang dimungkinkan dapat menyebabkan hal ini. Hal ini bisa juga

disebabkan oleh tingginya pengalihan aktiva lancar kedalam kedalam kepemilikan aktiva-aktiva

tetap sehingga kemampuan untuk memperoleh keuntungan dari operasi utama bisnis menjadi

berkurang dan secara langsung mempengaruhi profitabilitas bank perkreditan rakyat. Atau juga

disebabkan tingginya biaya pemasaran atau biaya promosi dalam mengenalkan jasa

perbankannya kepada para calon nasabah.33

Page 34: Research Financial Management on Banking

Tetapi, jika diilihat dari pengujian hipotesis ternyata total aktiva tidak berpengruh signifikan

terhadap tingkat profitabilitas pada bank perkreditan rakyat. Bisa saja hal ini disebabkan oleh

tingginya penggunaan aktiva kedalam usaha diluar opersi bisnis utama bank perkreditan rakyat.

Seperti tingginya tingkat pengunaan aktiva lancar pada kepemilikan aktiva tetap. Ataupun

rendahnya tingkat bunga pinjaman yang diberlakukan pada bank perkreditan rakyat, meskipun

lebih tinggi dari pada suku bunga simpanan tetapi selisih kelebihannya tidak tinggi sehingga hal ini

menyebabkan rendahnya penerimaan pendapatan atas bunga pinjaman.

Dengan melihat koefisien determinasi dapat dilihat bahwa keeratan kedua variabei

independen ini sangat tidak kuat hanya sebesar 28,25% pengaruhnya terhadap profitabilitas bank

perkreditan rakyat. Angka atau persentase sebesar 28,25% ini menunjukan bahwa pengaruh total

aktiva dan total modal sendiri secara bersama-sama terhadap tingkat profitabilitas. Sedangkan

71,75% dipengaruhi faktor-faktor lain yang ada diluar total aktiva dan total modal sendiri. Melaui

asumsi seperti itujelas bahwa bank perkreditan rakyat tidak hanya terfokus pada panggunaan

aktiva dan modal saja dalam melakukan aktivitas bisnisnya melainkan harus ada faktor-faktor lain

yang diperhatkan oleh bank perkreditan rakyat yang bisa saja lebh tinggi pengaruhnya terhadap

profitabiltas bank perkreditan rakyat.

34

Page 35: Research Financial Management on Banking

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Faktor-faktor yang menyebabkan total asset berpengaruh positif terhadap profitabilitas

1. Total asset terdiri dari asset tangible yang dapat digunakan oleh BPR untuk menambah pemberian

pinjaman kepada nasabah yang membutuhkannya, dari pemberian pinjaman tersebut BPR akan

menarik bunga pinjaman sesuai dengan kebijakan BPR tersebut yang akan menambah

pendapatan atau dalam hal ini laba yang semakin tinggi.

2. Laba bersih yang diperoleh yang semakin tinggi atas pemberian pinjaman melalui penggunaan

asset tangable (aktiva lancar/kas) yang efektif kepada nasabah akan meningkatkan profitabilitas.

3. Penggunaan aktiva, baik aktiva lancar maupun aktiva tetap, dalam operasional utama bisnis

perbankan bank perkreditan rakyat ataupun aktiva yang digunakan diluar operasi utama

perusahaan seperti aktiva tetap yang disewakan kepada masyarakat atau pihak-pihak yang

membutuhkannya. Sorotan utama total aktiva berpengaruh positif terhadap profitabilitas pada bank

perkreditan rakyat adalah penggunaan kas (cash) dalam meningkatkan kemampuan bank dalam

memperolah keuntungan atau laba

5.2 Faktor-faktor yang menyebabkan total equity berpengaruh negatif terhadap profitabilitas

1. Total private equity terdiri dari atas saham dan laba ditahan yang dimiliki oleh BPR, semakin

saham dan laba ditahan yang dimiliki tidak dipergunakan dalam kegiatan normal BPR dalam hal ini

total private equity tersebut tetap berada di BPR tersebut. Sehingga tidak dimungkinkan

menambah jumlah modal untuk menambah pemberian pinjaman kepada nasabah yang akan

menghasilkan laba. Oleh sebab itu, semakin besar total modal sendiri yang dimiliki BPR akan

memperkecil profitabilitas yang diperoleh BPR.

2. Semakin tinggi penyertaan modal oleh para pemiliki akan mengurangi tingkat kemampuan bank

perkreditan rakyat dalam memperoleh laba atau bisa saja factor internal yang kolusi sehingga

pemegang saham yang memiliki penyertaan modal tinggi atau mengusai sebagian besar saham

bank perkreditan rakyat yang menyebabkan tingkat kesewenang-wenangan untuk menempatkan

orang-orang kepercayaan dalam manajemen bank yang mau tidak mau tingkat gaji atau komisi

yang akan diberikan lebih tinggi disbanding mereka yang bukan orang-orang kepercayaan atasa

35

Page 36: Research Financial Management on Banking

nama kolusi dengan begitu menimbulkan peningkatan biaya yang harus ditanggung oleh bank dan

hal ini akan mengurangi laba yang diperoleh oleh bank itu sendiri.

3. Hal ini bisa juga disebabkan oleh tingginya pengalihan aktiva lancar kedalam kedalam kepemilikan

aktiva-aktiva tetap sehingga kemampuan untuk memperoleh keuntungan dari operasi utama bisnis

menjadi berkurang dan secara langsung mempengaruhi profitabilitas bank perkreditan rakyat. Atau

juga disebabkan tingginya biaya pemasaran atau biaya promosi dalam mengenalkan jasa

perbankannya kepada para calon nasabah.

5.3 Catatan Penyusun

Dari hasil presentasi yang dilakukan kami dapat menarik kesimpulan bahwa adanya pengaruh

positif total asset terhadap profitabilitas diperkirakan oleh beberapa factor diantaranya:

1. Semakin tinggi asset yang dimiliki oleh sebuah BPR maka peluang dalam meningkatkan aktivitas

utama BPR akan semakin tinggi yang dapat meningkatkan profitabilitas.

2. Semakin kecil piutang yang tidak tertagih (semakin tinggi piutang yang tertagih) dapat mengurangi

cadangan kerugian piutang dan mengurangi biaya-biaya yang ditujukan untuk menagih piutang

BPR pada nasabah, sehingga semakin kecil biaya yang dikeluarkan untuk menagih piutang maka

akan meningkatkan profitabilitas BPR.

3. Adanya kemungkinan pendapatan lain-lain yang diperoleh dari hasil asset (tanah, kendaraan, dll)

yang disewakan kepada pihak lain yang membutuhkannya sehingga dapat meningkatkan laba

yang diperoleh.

Dari hasil presentasi yang dilakukan kami dapat menarik kesimpulan bahwa adanya pengaruh

negatif total modal sendiri terhadap profitabilitas diperkirakan oleh beberapa factor diantaranya:

1. Semakin tinggi kepemilikan modal sendiri dalam sebuah BPR dimungkinkan akan

memperbesar pengaruh terhadap segala jenis kebijakan dalam BPR ataupun bisa saja SDM

yang ada dalam BPR tersebut merupakan orang-orang kepercayaan pemilik modal yang bisa

saja meminta tariff gaji yang tinggi sehingga meningkatkan biaya atau beban gaji yang akan

mengurangi tingkat laba yang diperoleh BPR.

2. Modal tinggi yang dimiliki oleh pribadi bisa saja merupakan bagian dari penerbitan saham

baru yang menambah biaya-biaya dalam proses penerbitan saham baru tersebut sehingga

36

Page 37: Research Financial Management on Banking

menimbulkan biaya lain-lain yang dapat mengurangi laba.

3. Diperkirakan adanya inflasi yang menimbulkan kebijakan fiscal dari pemerintah melalui

peningkatan suku bunga simpana yang menarik uang nasabah untuk disimpan ke bank

sehingga bank kesulitan untuk menyalurkan dana pinjamannya kepada nasabah karena bunga

pinjaman lebih besar daripada bunga simpanan mengakibakan nasabah enggan meminjam

uang kepada BPR.

37