resensi buku daras

8
Pembicaraan tentang agama merupakan suatu permasalahan yang tidak mudah. Dalam mengartikan agama, banyak berpendapat akan arti agama yang berasal dari perspektif yang berbeda-beda. Banyak para ahli yang berpendapat bahkan mereka sampai mengkhususkan artian bagi agama-agama yang berbeda juga. Para ahli psikologi melakukan pendekatan terhadap agama melalui hubungan atau dorongan-dorongan antara apa yang ada di dalam diri individu dengan lingkungan di luar dirinya. Sedangkan menurut ahli sosiolog, agama dianggap sebagai suatu fenomena social dengan melihat kelembagaan suatu agama dan perilaku para pemeluk agama. Dalam buku “Daras” ini terdapat kelebihan dan kekurangan didalamnya, buku ini tergolong lengkap dan terperinci bahkan sampai menjelaskan yang belum pasti dipahami pembaca. Namun, selain mempunyai kelebihan terdapat kekurangan dalam buku ini yakni bahasa yang digunakan penulis sulit dipahami bagi pembaca, sehingga dalam membaca buku ini dibutuhkan wawasan yang lebih. Buku ini membahas tentang agama dan ruang lingkupnya. Banyak para ahli yang mengemukakan pendapatnya mengenai pengertian tentang makna agama. Namun , makna agama yang dapat diterima oleh semua agama merupakan hal yang mustahil. Oleh karena itu, makna agama pada materi ini hanya sebatas pengertian agama dalam pandangan islam. Terdapat 2 fungsi agama, yaitu fungsi maknawi dan fungsi identitas. Agama merupakan sesuatu hal yang penting sebagai pedoman hidup. Alasan mengapa agama menjadi hal yang sangat penting bagi manusia adalah karena agama merupakan sumber moral, sumber informasi, petunjuk kebenaran dan bimbingan rohani bagi manusia baik senang maupun susah. Tanpa itu semua, manusia akan merasa kacau dan serasa hidup tanpa arah. Agama islam merupakan agama yang diridhai Allah. Islam dapat bermakna segala sesuatu yang tunduk dan patuh kepada kehendak Allah. Agama islam merupakan agama yang diturunkan Allah kepada manusia melalui nabi Muhammad. Agama islam mengandung 3 komponen. Pertama, aqidah atau keyakinan yaitu keyakinan akan Allah dan rasul-rasul-Nya untuk menyampaikan ajaran Allah kepada manusia. Kedua, syariat yaitu aturan Allah tentang pelaksanaan dan penyerahan diri secara total melalui proses ibadah kepada Allah. Ketiga, akhlak yaitu pelaksanaan ibadah kepada Allah dan bermuamalah dengan sesama makhluk dengan penuh keikhlasan. Konstruksi Pemahaman Ketuhanan dalam Islam, ada yang mengatakan bahwa Tuhan dapat dibedakan melalui teori evolusionisme yaitu dinamisme, animism, politeisme, henoteisme, monoteisme. Teori evolusionisme

Upload: asdw

Post on 03-Feb-2016

222 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

resensi dari buku daras

TRANSCRIPT

Page 1: Resensi Buku Daras

Pembicaraan tentang agama merupakan suatu permasalahan yang tidak mudah. Dalam mengartikan agama, banyak berpendapat akan arti agama yang berasal dari perspektif yang berbeda-beda. Banyak para ahli yang berpendapat bahkan mereka sampai mengkhususkan artian bagi agama-agama yang berbeda juga. Para ahli psikologi melakukan pendekatan terhadap agama melalui hubungan atau dorongan-dorongan antara apa yang ada di dalam diri individu dengan lingkungan di luar dirinya. Sedangkan menurut ahli sosiolog, agama dianggap sebagai suatu fenomena social dengan melihat kelembagaan suatu agama dan perilaku para pemeluk agama. Dalam buku “Daras” ini terdapat kelebihan dan kekurangan didalamnya, buku ini tergolong lengkap dan terperinci bahkan sampai menjelaskan yang belum pasti dipahami pembaca. Namun, selain mempunyai kelebihan terdapat kekurangan dalam buku ini yakni bahasa yang digunakan penulis sulit dipahami bagi pembaca, sehingga dalam membaca buku ini dibutuhkan wawasan yang lebih.

Buku ini membahas tentang agama dan ruang lingkupnya. Banyak para ahli yang mengemukakan pendapatnya mengenai pengertian tentang makna agama. Namun , makna agama yang dapat diterima oleh semua agama merupakan hal yang mustahil. Oleh karena itu, makna agama pada materi ini hanya sebatas pengertian agama dalam pandangan islam. Terdapat 2 fungsi agama, yaitu fungsi maknawi dan fungsi identitas. Agama merupakan sesuatu hal yang penting sebagai pedoman hidup. Alasan mengapa agama menjadi hal yang sangat penting bagi manusia adalah karena agama merupakan sumber moral, sumber informasi, petunjuk kebenaran dan bimbingan rohani bagi manusia baik senang maupun susah. Tanpa itu semua, manusia akan merasa kacau dan serasa hidup tanpa arah. Agama islam merupakan agama yang diridhai Allah. Islam dapat bermakna segala sesuatu yang tunduk dan patuh kepada kehendak Allah. Agama islam merupakan agama yang diturunkan Allah kepada manusia melalui nabi Muhammad. Agama islam mengandung 3 komponen. Pertama, aqidah atau keyakinan yaitu keyakinan akan Allah dan rasul-rasul-Nya untuk menyampaikan ajaran Allah kepada manusia. Kedua, syariat yaitu aturan Allah tentang pelaksanaan dan penyerahan diri secara total melalui proses ibadah kepada Allah. Ketiga, akhlak yaitu pelaksanaan ibadah kepada Allah dan bermuamalah dengan sesama makhluk dengan penuh keikhlasan.

Konstruksi Pemahaman Ketuhanan dalam Islam, ada yang mengatakan bahwa Tuhan dapat dibedakan melalui teori evolusionisme yaitu dinamisme, animism, politeisme, henoteisme, monoteisme. Teori evolusionisme kemudian ditentang oleh sarjana-sarjana di Eropa barat dan memperkenalkan teori baru untuk memahami sejarah agama. Imam Hanafi membuktikan kekuasaan Allah dengan adanya bermacam-macam ragam kehendak manusia, Imam Syafi’i membuktikan kekuasaan Allah dengan memperhatikan dari sebuah jenis daun tmbh-tumbuhan yag dapat berubah menjadi bermacam-macam contohnya saja seperti ulat sutera yang memakan daun.

Keberadaan alam ini juga sudah membuktikan bukti bahwa Tuhan itu ada. Karena jelas sejak manusia lahir di bumi sudah mendapati bumi itu ada. Gerak alam di bumi ini juga membuktikan keesaan Allah, bagaimana bulan dan bintang tidak berbenturan, bola yang melambung lalu bias jatuh kembali, dan bintang yang sekian banyak hingga tidak dapat dihitung.

Karena itu pembuktian adanya Tuhan dilakukan dengan pendekatan fisika, pendekatan astronomi, pendekatan teori big bang, dan pembuktian dengan DNA. Setelah pembuktian-pembuktian tersebut lalu muncul ajaran Tuhuid yaitu ajaran awal dan akhir dari seruan Islam. Ajaran ini adalah ajaran sepanjang sejarah manusia, ajaran dari tiap-tiap Nabi da Rasul. Sejak dari Nabi Adam AS, Idris AS, Nuh AS, Ibrahim AS, Musa AS, Daud AS, Isa AS, sampai pada zaman Nabi Muhammad SAW.

Page 2: Resensi Buku Daras

Petunjuk Islam tentang Alam Semesta. Teori yang berlaku pada abad ke-20 ialah alam semesta mempunyai ukuran yang tidak terbatas, ada tanpa awal dan terus ada untuk selama-lamanya. Pandangan tersebut disebut sebagai model alam statis yang mengacu pada filsafat materealis menolak adanya Pencipta.

Di awal abad ke-21 dengan eksperimen, observasi, dan perhitungan, fisika modern telah membuktikan bahwa alam semesta memiliki suatu awal dan diciptakan dari ketiadaan melalui ledakan dahsyat. Alam semesta terjadi karena adanya Ledakan Dahsyat (Bing Bang) tersebut. Seperti yang disebutkan dalam Qs.al-Anbiya` ayat ke 30 dan Qs.al-Dzariyat ayat ke 47.

Para ilmuwan menerima teori Ledakan Dahsyat tersebut dengan bukti ditemukannya jumlah hydrogen dan helium di ruang angkasa dengan jumlah yang sama seperti keadaan setelah ledakan dahsyat terjadi. Allah telah menciptakan alam semesta ini dengan begitu seimbang dan dengan desain yang begitu menawan tanpa ada kesalahan sedikit pun. Ilmu pengetahuan modern telah membuktikan adanya Sang Pencipta Yang telah menciptakan dan mengatur semua makhluk namun hanya Allah lah yang mengetahui kapan hari akhir tersebut datang. Sesuai dengan Qs. Al-Qamar ayat ke 6.

Manusia senantiasa keliru dalam memahami dirinya. Kadangkala ia cenderung untuk bersikap superior, sehingga memandang dirinya sebagai makhluk yang paling besar dan agung di alam ini. Bahkan superioritas ini diserukannya dengan penuh keakuan, kecongkakan dan kesombongan.

Islam telah menjelaskan hakikat dan asal diri manusia, keistimwaan dan kelebihannya, tugasnya di dalam hidup, hubungannya dengan alam, serta kesiapannya untuk menerima kebaikan dan keburukan. Hakikat dan asal diri manusia berpangkal pada dua asal: asal yang jauh, yaitu kejadian pertama dari tanah, ketika Allah menyempurnakan kejadiannya dan meniupkan ruh ciptaan-Nya kepadanya; dan asal yang dekat, yaitu kejadian kedua dari nuthfah. Untuk menjelaskan kedua asal tersebut Allah berfirman yang artinya:

“Yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan yang memulai penciptaan manusia dari tanah. Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari saripati air yang hina. Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalamnya roh (ciptaan)-Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur.” (as-Sajdah: 7-9)

Selain itu Al-Qur’an juga mengatakan bagaimana Allah menciptakan Adam:

‘’ Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: “Sesungguhnya aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk, Maka apabila aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniup kan kedalamnya ruh (ciptaan)-Ku, Maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud.” (al-Hijr: 28-29)

Di antara hal yang memuliakan dan melebihkan manusia adalah bahwa Allah telah meberikan kepadanya kemampuan untuk belajar dan berpengetahuan, serta membekalinya dengan segala peralatan kemampuan ini.

Tugas paling luhur manusia ialah beribadah kepada Allah. Inti seluruh tanggung jawab ini adalah tanggung jawab manusia terhadap ibadah kepada Allah dan pentauhidan-Nya; yakni memurnikan ibadah hanya kepada Allah Semata. (Abdurrahman an-Nahlawi, 1996: 52-65).

Page 3: Resensi Buku Daras

Implementasi Iman & Taqwa dalam Kehidupan Modern, Adapun tanda-tanda orang yang beriman terdapat pada al-quran, tanda tersebut salah satunya ialah jika disebut nama Allah, maka hatinya bergetar dan berusaha agar ilmu Allah tidak terlepas dari syaraf memorinya, serta jika dibacakan ayat al-quran, maka bergejolak hatinya (al-Anfal:2). Sedangkan pengaruh iman terhadap kehidupan manusia sangat besar, pengaruhnya antara lain: iman melenyapkan kepercayaan pada kekuasaan benda; iman menanamkan semangat berani menghadapi maut; iman menanamkan sikap “self help” dalam kehidupan; iman memberikan ketentraman jiwa; dan lain-lain.

Taqwa adalah derajat tertinggi di sisi Allah(al-Hujurat:13), yang dicapai setelah orang beriman melaksanakan ketaatan menjalankan perintah dan menjauhi larangan Allah SWT. Adapun hubungan dari iman dengan taqwa telah dijalaskan pada surah Ali-Imran ayat 133-135. Taqwa dan iman keduanya tidak bisa dipisahkan, keduanya bersifat integral, dan komplementer, baik berhubungan Hablun minallah maupun Hablun minan naas, senagaimana tergambar pada cirri-ciri orang bertaqwa dalam al-quran surah Al-Baqarah ayat 2-4.

Dalam kehidupan modern yang ditandai dengan pesatnya perkembangan teknologi dan informasi, komunikasi dan transportasi menbuat hubungan antar Negara menjadi tanpa batas, yang disebut globalisasi. Mayoritas tokoh-tokoh terkemukan meramalkan bahwa pada abad ini akan banyak melahirkan berbagai kemudahan dalam kehidupan juga menimbulkan kecendrungan destruktif, kecendrungan yang merusak serta harus diwaspadai dampaknya bagi keimanan dan ketaqwaan kita.

Pemahaman dan Penerapan Hukum Islam. Hukum islam adalah hukum yang bersumber dan merupakan bagian dari ajaran islam. Ada dua istilah yang berhubungan dengan hukum islam yaitu al-syari’ah dan fiqh. Syari’at merupaka hukum islam yang di tetapkan secara langsung dan tegas oleh Allah SWT. Fiqh merupakan hukum yang ditetapkan pokoknya saja. Kategori syariat bersifat konstan dan tidak bisa disesuaikan dengan situasi dan kondisi. Kategiri fiqh bersifat fleksibel sehingga dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi. Syari’at dan fiqh berbeda tapi tidak bisa dipisahkan. Pada prinsipnya syari’at merupakan wahyu Allah yang terdapat dalam Al-Quran dan sunnah Rasul bersifat fundamental. Sedangkan fiqh bersifat instrumental. Ada tiga sifat hukum islam yaitu bidimensional, adil serta individualistik dan kemasyarakatan yang diikat oleh nilai-nilai transental. Hukum islam juga dibagi menjadi dua bidang yaitu bidang ibadah dan bidang muamalah.

Sumber hukum dibagi menjadi dua yaitu materil dan formil. Sumber hukum materil merupakan salah satu bidang kajian filsafat hukum yang menentukan dari mana dan apakah suatu hukum sudah dapat dan mempunyai kekuatan norma untuk ditaati. Sumber hukum formil berisi tentang aturan yang merupakan hukum positif seperti UU, adat dsb.

Prinsip dan fungsi hukum pada islam berpegangan teguh pada tujuh faktor, yang pertama prinsip tauhid, yaitu prinsip berhubungan langsung dengan Allah dan beban hukum. Yang kedua prinsip keadilan berarti keseimbangan. Yang ketuga, prinsip Amar Ma’ruf Nahi Munkar berarti hukum islam digerakkan untuk merekayasa manusia menuju tujuan yang baik atau ridha Allah. Yang keempat, prinsip kemerdekaan atau kebebasan maksud dari prinsip ini ialah agar agama dan hukum islam tidak disiarkan berdasarkan paksaan. Yang keenam, prinsip ta’awun maksudnya yaitu tolong menolong sesama manusia. Yang ketujuh, yaitu prinsip toleransi. Tujuan hukum islam ada 5 yaitu memelihara kemaslahatan, agama, jiwa, akal dan keturunan.

Page 4: Resensi Buku Daras

Dalam UUD 1945 terlihat dengan jelas bahwa nilai keagamaan memiliki posisi yang tinggi. Karena rakyat indonesia mayoritas beragam islam maka UUD 1945 sebagai dasar sumber dasar kehidupan bangsa Indonesia harus memperhatikan hukum Islam.

Akhlak merupakan penyesuaian hubungannya dengan yang maha menciptakan yakni Allah SWT. Setiap perbuatan manusia baik secara individu maupun interaksi sosial tidak bisa terlepas dari pengawasan Allah SWT. Akhlak akan muncul sesuai dari apa yang manusia perbuat, bergantung dengan sifat hatinya apabila akhlaknya baik maka akan muncul baik pula dan sebaliknya. Allah telah berkendak bahwa akhlak (moral) dalam islam memiliki karakteristik yang berbeda dan unik (istimewa) dari agama Yahudi, Nasrani ataupun keduanya, yaitu dengan karakteristik yang menjadikannya sesuai untuk setiap individu, kelas social, ras, lingkungan, masa dan segala kondisi. Etika (moral/ akhlak) mempunyai karakter seperti halnya moral yang beralasan(argumentatif dan dapat dipahami; moral universal; kesesuaian dengan fitrah; memperhatikan realita; moral positif; komprehensifitas; dan tawazun (keseimbangan).

Suatu akhlak akan tebentuk karena beberapa faktor yang dapat mencetak dan mempengaruhi terbentuknya tingkah laku manusia dalam pergaulannya. Faktor-faktor tersebut meliputi sifat-sifat bawaan atau yang dibawa sejak lahir, lingkungan pergaulan, pengaruh yang terjadi di luar diri manusia karena adanya suatu aksi dan interaksi seperti kebiasaan manusia dalam bergaul dengan sesamanya, kemauan keras juga termasuk salah satu faktor yang membuat seseorang berakhlak baik ataupun buruk sebenarnya kehidupan orang-orang besar dan terkemuka dalam sejarah hidupnya digerakkan oleh kehendak yang keras. Itulah salah satu yang menyebabkan kemenangan hidup mereka.

Penerapan akhlak dalam berbagai bidang kehidupan di perlukan karena akhlak merupakan bagian dan tujuan pendidikan Islam. Pendidikan yang hanya berorientasi pada kecerdasan intelektual telah gagal membawa manusia sebagai khalifah di bumi. Indikator manusia sebagai makhluk yang berakhlak ditunjukkan dengan tertanam dalam hatinya iman yang kokoh sehingga mendorong manusia agar melakukan tasawuf sebagai usaha atau wujud manusia menjadi manusia yang berakhlakul karimah. Suatu akhlak yang baik akan selalu mengikuti kita jika dalam menjalani segala sesuatu dengan istiqomah dan riyadhah.

Oleh karena itu hendaknya manusia memaksakan diri (mujahadah) untuk mengulang-ulang perbuatan yang baik sehingga menjadi kebiasaan dan akhirnya terbentuklah akhlak yang baik pada dirinya. Sesungguhnya akhlak, moral dan etika adalah sama yaitu ajaran tentang baik dan buruk berkaitan dengan sikap hidup manusia. Yang membedakan satu dengan lainnya adalah sumber kebenaran.

Masyarakat Madani & Kerukunan Umat Beragama. Masyarakat madani adalah masyarakat beradap yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, maju dalam penguasaann ilmu pengetahuan dan teknologi. Masyarakat madani menjadi simbol idealisme yang diharapkan oleh setiap masyarakat. Kata madania merupakan penyifatan terhadap kota Madinah, yang sifat yang ditunjukkan oleh kondisi dan sistem kehidupan yang berlaku di kota Madinah. Mereka hidup rukun, salingmembantu, mentaati hukum dan menunjukkan kepercayaan penuh terhadap pemimoinnya. Al-Qur’an menjadi konstitusi untuk menyelesaikan berbagai persoalan di kehidupan.

Masyarakat madani adalah suatu lingkungan interaksi sosial yang berada di luar pengaruh negara yang tersususn dari lingkungan masyarakat paling akrab, seperti keluarga, asosiasi-asosiasi sukarela, dan gerakan kemasyarakatan lainnya.

Page 5: Resensi Buku Daras

Pandangan Islam Tentang Kebudayaan. Kebudayaan Islam merupakan hasil olah pikir dan karya manusia yang di dasari nilai-nilai tauhid. Hal ini bertujuan untuk membimbing manusia dalam mengembangkan akal budinya sehingga bisa menghasilkan kebudayaan yang menjadi peradaban Islam. Oleh sebab itu, Nabi Muhammad SAW mempunyai misi untuk memberikan bimbingan kebudayaan yang tidak melepaskan diri dari nilai-nilai ketuhanan.

Kebudayaan Islam bukanlah kebudayaan yang di ciptakan oleh masyarakat Islam saja, melainkan juga bersumber dari ajaran Islam. Artinya, kebudayaan bisa jadi muncul dari masyarakat luar Islam tetapi kebudayaan tersebut sesuai dengan ajaran-ajaran Islam. Kebudayaan Islam memiliki beberapa karakteristik, antaralain: Rabbaniyah, Akhlaqiyah, Insaniyah, Alamiyah, Tasamuh, Tanawwu, Wasathiyah, Takamul, dan bangga terhadap diri sendiri.

Pada awal sejarah kebudayaan Islam, masjid merupakan sentral kebudayaan Islam, pusat kemasyarakatan, pusat pendidikan dan tentu untuk kepentingan ibadah. Namun, di jaman modern seperti sekarang ini, masjid mengalami penyempitan fungsi, yaitu hanya untuk tempat ritual ibadah saja.

Pengetahuan dan ilmu itu berbeda.Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui manusia melalui tangkapan panca indera, intuisi, dan firasat. Sedangkan ilmu adalah pengetahuan yang sudah diklasifikasikan, diorganisasi, disistematisasi, dan diintepetasi sehingga menghasilkan kebenaran obyektif yang sudah teruji kebenarannya dan dapat diuji ulang secara ilmiah.Seni merupakan hasil ungkapan akal dan budi manusia dengan segala prosesnya.Seni merupakan ekspresi jiwa seseorang .Pengembangan iptek adalah hasil dari segala langkah dari pemikiran untuk memperluas, memperdalam, dan mengembangkan iptek.Diharapkan, ipetek dan seni dapat berjalan searah dan seiring sejalan dengan nilai-nilai ilahiah.

Berdasarkan tujuan ideologi yang mendasari hubungan agama dan iptek, terdapat 3 jenis paradigma yaitu :

- Paradigma sekuler

- Paradigma sosiali

- Paradigma islam

Ilmu terdiri dari 2 macam menurut pandangan islam, yaitu:

- Ilmu laduni adalah ilmu yang diperoleh tanpa upaya manusia

- Ilmu kasbi adalah ilmu yang diperoleh karena usaha manusia.

Pandangan Islam Tentang Ekonomi. Ilmu ekonomi lahir sebagai sebuah disiplin ilmiah seiring dengan berjalannya aktifitas produksi dan konsumsi. Ekonomi merupakan aktifitas manusia untuk memenuhi kebutuhannya, sehingga kemudian timbul motif ekonomi, yaitu keinginan seseorang untuk memenuhi kebutuhannya itu.

Islam mengambil suatu kaidah terbaik antara kedua pandangan yang ekstrim (kapitalis dan komunis) dan mencoba untuk membentuk keseimbangan di antara keduanya (kebendaan dan rohaniah). Keberhasilan sistem ekonomi Islam tergantung kepada sejauh mana penyesuaian yang dapat dilakukan di antara keperluan kebendaan dan keperluan rohani/etika yang diperlukan manusia. Sumber pedoman ekonomi Islam adalah al-Qur'an dan sunnah Rasul, yaitu dalam: 1) Surat Al-Ahzab:72 (Manusia sebagai

Page 6: Resensi Buku Daras

makhluk pengemban amanat Allah). 2) Surat Hud:61 (Untuk memakmurkan kehidupan di bumi). 3) Surat Al-Baqarah:30 (Tentang kedudukan terhormat sebagai khalifah Allah di bumi)

Pandangan Islam tentang Politik. Politik merupakan pemikiran-pemikiran yang berhubungan dengan mengurus kepentingan masyarakat. Pemikiran tersebut dapat berupa pedoman, keyakinan, hukum atau aktivitas-aktivas yang terjadi maupun informasi. Dalam agama islam, politik juga berperan penting dalam mewujudkan suatu hubungan masyarakat yang harmoni dan selaras dengan syariat islam demi mewujudkan kemaslahatan umat.