resistensi insektisida
DESCRIPTION
SELAMAT MEMBACAAATRANSCRIPT
ARINI
0911c1009
Resistensi vektor terhadap insektisida di
sebabkan oleh penggunaan insektisida
yang terlalu sering dengan dosis tinggi
Resistensi vektor dapat dibedakan menjadi
2, yaitu :
Resistensi bawaan
Resistensi yang di dapat
Dapat terjadi jika adanya perkawinan
silang antar sifat yang sudah resisten
yang pada akhirnya akan memunculkan
populasi yang sifatnya resisten dominan
Juga dapat terjadi karena mutasi genetis
Mekanisme resistensi bawaan dapat dibagi
menjadi 2 bagian, yaitu :
Resistensi fisiologis bawaan
Resistensi kelakuan bawaan
Tubuh memiliki kemampuan absobsi yang lambat
sehingga serangga tidak mati
Tubuh memiliki jaringan lemak untuk penyimpanan
insektisida sehingga terhindar dari insektisida
Tubuh memiliki daya ekskresi cepat sehingga vektor
tidak mati
Adanya enzim yang mampu mendetoksikasikan
kembali sehingga vektor tidak mati
Perubahan habitat sehingga serangga terhindar dari
pengaruh insektisida
Adanya sifat avoidance, yaitu kemampuan
menghindarkan diri dari pengaruh insektisida tanpa
mengubah tubuhnya.
Resistensi yang didapat terjadi jika dalam suatu
populasi vektor anggotanya telah mendapatkan
insektisida dalam dosis yang subletal (kurang
mematikan) sehingga anggota-anggotanya yang
rentan pun dapat menyesuaikan diri terhadap
pengaruh insektisisda tersebut, lalu membentuk
populasi baru yang resisten.
Resisten yang didapat terbagi menjadi 2,
yaitu :
Resistensi fisisologi yang didapat
Resistensi kelakuan yang didapat
Resistensi fisisologi yang didapat
disebabkan karena timbulnya toleransi
terhadap insektisida, karena sebelumnya
telah mendapat dosis yang subletal
Resistensi kelakuan yang didapat, terjadi
karena serangga mampu menghindarkan
diri dari insektisida sebagai akibat dosis
subletal yang diterima sebelumnya.