resmi supensi
TRANSCRIPT
SUSPENSI
I. TUJUAN 1. Mengenal dan memahami cara pembuatan dan komposisi bahan dalam sediaan
suspensi.2. Mengamati pengaruh berbagai bahan pembasah terhadap karakteristik fisik
suspensi.
II. TEORI SINGKATSuspensi adalah sediaan yang mengandung bahan obat dalam bentuk halus dan tidak larut, terdispersi dalam cairan pembawanya. Menurut FI IV, suspensi adalah sediaan cair yang mengandung partikel padat tidak larut yang terdispersi dalam fase cair. Suspensi merupakan sistem heterogen yang terdiri dari 2 fase yaitu fase kontinyu atau fase luar dan fase terdispers atau fase dalam. Fase kontinyu atau fase luar umumnya merupakan cairan atau semi padat, dan fase terdispersi atau fase dalam terbuat dari partikel-partikel kecil yang pada dasarnya tidak larut, tetapi terdispersi seluruhnya dalam fase kontinyu. Alasan pembuatan suspensi oral antara lain:
Karena obat-obat tertentu tidak stabil seara kimia bila ada dalam larutan, tetapi stabil bila disuspensi.
Untuk beberapa pasien, bentuk cair lebih disukai dibanding bentuk padat karena mudahnya menelan cairan dan keluwesan dalam pemberian dosis.
Mudah diberikan untuk anak-anak, juga mudah diatur penyesuaian dosis untuk anak.
Sifat yang diinginkan dalam sediaan suspensi farmasi:
1. Suatu suspensi farmasi yang dibuat dengan tepat mengendap secara lambat lambat dan harus rata lagi bila dikocok.
2. Karakteristik suspensi harus sedemikian rupa sehingga ukuran partikel dari suspensi tetap agak konstan untuk waktu yang lama pada penyimpanan.
3. Suspensi harus bisa dituang dari wadah dengan cepat dan homogen.
Suspending agent yang digunakan dalam pembuatan suspensi digolongkan dalam 3 kelompok yaitu:
1. Suspending agent dari alam. Contohnya: PGA, Tragakan, Bentonit, PGS.2. Suspending agent dari bahan sintesis. Contohnya: Tylose, CMC, HPMC.3. Suspending agent dari bahan organik/polimer. Contohnya: Carbaphol 934.
Syarat-syarat suspensi yang baik, yaitu:
1. Pengendapan perlahan-lahan dan bila dikocok akan homogen kembali.2. Mempunyai ukuran partikel yang konstan pada jangka waktu lama dan pada
penyimpanan tidak rusak.3. Mudah dituang dengan segera, untuk itu viskositas tidak boleh terlalu tinggi.
Reologi Suspensi
Suspensi yang ideal akan memberikan viskositas tinggi pada kecepatan aliran yang rendah dan pada penyimpanan partikel-partikel yang tersuspensi akan mengendap sangat perlahan, pada kecepatan aliran tinggi, misalnya dengan adanya pengocokan pada sediaan suspensi maka viskositas akan menurun dan produk dapat dihitung dari bobotnya. Reologi adalah ilmu tentang sifat aliran dari bahan atau sistem bahan. Sedangkan viskositas adalah suatu besaran yang tergantung dari perbandingan tegangan geser kecepatan difermasi dinyatakan sebagai kekentalan struktur atau tubuh.
Penggolongan Sifat Aliran:
1. Sifat aliran newton (kekentalan ideal)Viskositas ini memiliki suatu koefisien konstan, yang tidak tergantung dalam jumlah absolut tegangan geser yang terdapat atau dari turunnya geseran yang berkuasa.
2. Sifat aliran bukan newton (kekentalan struktur)Viskositas ini memiliki suatu ketergantungan yang lebih atau kurang tampak dari parameter D dan T.
Menurut jenis alirannya dapat dibedakan:
1. PseudoplastisPada bekerjanya gaya geser yang lebih tinggi, aliran yang mula-mula terhambat (bagian kurva konveks) beralih menjadi sikap aliran ideal atau hampir ideal viskositas turun dengan menaikkan kebutuhan geser, sistem tersebut menjadi lebih cair.
2. DilatanMekanisme alirannya selama dalam keadaan diam partikel-partikel bahan padat dikelilingi oleh suatu selubung solvat, melalui kerja gesekan terjadi suatu pengurangan atau kehilangan selubung cairan yang meluncur sehingga partikel lebih padat dan diikuti kenaikan viskositas.
3. PlastisDinyatakan sebagai eksistensi suatu batas aliran yang mempunyai sistem yang elastis.
Jika aliran berlangsung kekentalan ideal disebut tubuh bingham atau tubuh plastis ideal.
Jika aliran berlangsung kekentalan struktur disebut tubuh casson atau tubuh plastik tak ideal.
4. TiksotropikDiartikan isoterm sehingga menyebabkan penurunan viskositas bolak-balik. Contohnya: salep, sifat aliran ini berkaitan pada eksistensi suatu struktur perendah bagian dalam.
III. Data Preformulasi
Zat Aktif
Magnesium trisilikat (Martindale 84), (FI IV 517)
BM : 260,86 Rumus molekul : 2MgO.3SiO2.nH2O
Pemerian : Serbuk halus, putih, tidak berbau dan tidak berasa, agak higroskopik.
Kelarutan : Tidak larut dalam air dan dalam etanol (95%), terurai oleh asam mineral
Kegunaan : anti gastroistik, antasida
OTT : Dapat menurunkan bioavabilitas untuk obat mebeverin hidro klorida HCl, sucralfat, dan tetrasiklin per ikatan saat diberikan bersamaan.
Dosis : 300 mg/5ml (Martindale & USP Vol.29 : hingga 2 g, serta FI III : 1,5 – 3 g)
Stabilitas dan Penyimpanan : Simpan ditempat sejuk, kering, dan terhindar dari sinar matahari.
Bahan Pembasah
Sorbitol (FI IV 756-757), Excipient 718-719)
BM : 182,17 Rumus molekul : C6H14O6
Pemerian : Serbuk, granul atau lempengan, higroskopis, warna putih, rasa manis.
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, dan sukar larut dalam etanol (95%).
Kegunaan : laksan dan pemanis, serta pembasah
Stabilitas : Secara kimia relatif aman dan bercampur dengan banyak bahan tambahan. Stabil dalam udara kemungkinan terkatalis dalam dingin, asam dan basa. Sorbitol akan terurai pada suhu tinggi dan dengan adanya amin
OTT : Sorbitol akan bentuk air jika dilarutkan kelat dengan banyak logam divalent dan trivalent, asam kuat dan kondisi basa. Larutan sorbitol juga bereaksi dengan besi yang menjadi tidak berwarna.
Konsentrasi : Pembasah (3-15%), suspensi oral (70%).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.
Suspending Agent
PGA (Pulvis Gom Arab) (FI IV : 718)
Pemerian : Tidak berbau, serbuk berwarna putih, tidak berasa.
Kelarutan : Mudah larut dalam air, menghasilkan larutan yang kental dan tidak tembus cahaya. Praktis tidak larut dalam etanol (95%)
Kegunaan : Suspending agent, pengental.
OTT : Tidak cocok dengan jumlah substansi termasuk amidopryne, eresol, etanol, ferric salts, morphin, fenol, physostigmin, tanin, timol, vanili
Konsentrasi : 5-10% sebagai suspending agent (Excipients hal 1)
PH : 4,5 – 5,0 %
Stabilitas : Pelarut air merupakan media bakteri atau reaksi degradasi enzimatis dapat dapat dicegah initialy boiling pelarut air untuk mengurangi waktu menginaktifkan banyak enzim.
Penyimpanan : Disimpan pada wadah kedap udara di tempat dingin dan kering.
Bahan Pengawet
Natrium Benzoat ( FI IV : 984)
BM : 144,11 Rumus molekul : C7H5NaO2
Pemerian : Granul atau serbuk hablur, putih, tidak berbau atau praktis tidak berbau, stabil di udara.
Kelarutan : Mudah larut dalam air, agak sukar larut dalam etanol dan lebih mudah larut
dalam etanol 90%.
Kegunaan : Antioksidan, zat pengawet
OTT : Tidak bercampur dengan 4 campuran yaitu : gelatin, garam – garam ferri, garam – garam kalsium, dan logam – logam berat termasuk perak, dan raksa. Aktivitas pengawet mungkin berkurang melalui interaksi dengan kaolin atau surfaktan non-ionik.
Konsentrasi : 0,02-0,5% (Excipients, hal 471)
Stabilitas : larutan yang mengandung air dapat disterilkan dengan autoclaving atau penyaringan.
Air suling (aquades) FI III hal 96
BM : 18,02 Rumus molekul : H2O
Pemerian : cairan jernih tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa
Penyimpanan :Dalam wadah tertutup baik.
Stabilitas : Air adalah salah satu bahan kimia yang stabil dalam bentuk fisik ( es , air , dan uap). Air harus disimpan dalam wadah yang sesuai. Pada saat penyimpanan dan penggunaannya harus terlindungi dari kontaminasi partikel - pertikel ion dan bahan organik yang dapat menaikan konduktivitas dan jumlah karbon organik. Serta harus terlindungi dari partikel - partikel lain dan mikroorganisme yang dapat tumbuh dan merusak fungsi air.
OTT : Dalam formula air dapat bereaksi dengan bahan eksipient lainya yang mudah
terhidrolisis.
IV. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan : Stamper dan mortir Spatula Batang pengaduk Sudip Beaker glass Gelas ukur Pipet tetes Cawan penguap Tabung sedimentasi Timbangan analitik Viskometer Stormer
Bahan yang digunakan : Magnesium trisilikat Sorbitol PGA Natrium benzoat Aquadest
V. Formula
Sediaan yang diserahkan : 60 mL x 3 = 180 mL
Formula IMg trisilikat 300 mg/5 mlSorbitol 0%PGA 20%Na benzoat 0,3%Aquadest ad 400 ml
Formula IIMg trisilikat 300 mg/5 mlSorbitol 2%PGA 20%Na benzoat 0,3%Aquadest ad 400 ml
Formula IIIMg trisilikat 300 mg/5 mlSorbitol 4%PGA 20%Na benzoat 0,3%Aquadest ad 400 ml
VI. PERHITUNGAN
1. Mg trisilikat = 300 mg/ 5 ml x 400 ml = 24000 mg ≈ 24 g
2. Sorbitol Formula I = 0% x 400 ml = 0 gFormula II = 2% x 400 ml = 8 gFormula III = 4% x 400 ml = 16 g
3. PGA = 20 mg / 100 ml x 400 ml= 80 g
Air untuk PGA tiap formula =1,5 x 80 = 120 ml
4. Na benzoat = 0,3% x 400 ml= 1,2 g
5. AquadestFormula I = 400 ml - (24g+ 80g+ 1,2g+ 120ml)
= 174,8 mlFormula II = 400ml - (24g+ 80g+ 1,2g+ 8g+ 120 ml)
= 166, 8 mlFormula III = 400 ml -(24g+ 80g+ 1,2g+ 16g+ 120 ml)
= 158, 8 mlPENIMBANGAN
Penimbangan Teoritis
Formula I Mg trisilikat 24 g Sorbitol - PGA 80 g Na benzoat 1,2 g Aquadest 174,8 ml
Formula II Mg trisilikat 24 g Sorbitol 8 g PGA 80 g Na benzoat 1,2 g Aquadest 166,8 ml
Formula III Mg trisilikat 24 g Sorbitol 16 g PGA 80 g Na benzoat 1,2 g Aquadest 158,8 ml
Penimbangan di laboratoriumFormula I Formula II Formula II
Mg trisilikat 24,0781 g 24,0758 g 24,0094 gSorbitol cair - 8,04 g 16,06 g
PGA 80,06 g 80,10 g 80,04 gNa benzoat 1,201 g 1,213 g 1,2094 g
VII. PEMBUATAN
1. Siapkan alat dan timbang bahan yang akan digunakan 2. Gerus Magnesium trisilikat ad halus 3. Dalam mortir lain, kembangkan PGA dengan air 1,5 kalinya 4. Tambahkan sorbitol sedikit demi sedikit ke dalam zat aktif gerus ad homogen 5. Tambahkan PGA yang sudah dikembangkan, gerus ad corpus suspensi. 6. Tambahkan natrium benzoat yang telah dilarutkan dengan air,gerus ad homogen.7. Tambahkan sisa air, gerus ad homogen.8. Masukkan dalam kemasan
VIII. Evaluasi
1. Volume sedimentasiTabung sedimentasi = 25 ml
F=Vu Vo
Keterangan :F = Derajat SedimentasiVu = Volume Sedimentasi
Vo = Volume Awal
Tabel
2.Viskositas dan Sifat Alir Tidak dapat diukur dengan viskometer Brookfield karena suspensi terlalu encer dan
tidak terbaca walaupun dengan nomor spindel yang paling kecil.
Viskometer StormerFormula I
Putaran Waktu (s) Beban RPM Kv Viskositas (cps)
50 16,2 50 185,1852
202,4
54,6480
50 13,8 60 217,3913 55,8624
50 10,4 70 288.4615 49,1157
50 9,6 80 312,5000 51,8144
50 7,8 90 384,6154 47,3616
Formula 2
Putaran Waktu (s) Beban RPM Kv Viskositas (cps)
50 16,0 50 187,5000
202,4
53,9733
50 13,6 60 220,5882 55,0528
50 12,18 70 246.3054 57,5221
50 11,28 80 265,9574 60,8819
50 10,97 90 273,4731 66,6098
Formula 3
Putaran Waktu (s) Beban RPM Kv Viskositas (cps)
50 15,8 50 189,8734
202,4
53,2987
50 13,5 60 222,2222 54,6480
50 11,7 70 256,4103 55,2552
50 9,97 80 300,9027 53,8114
50 7,66 90 391,6449 46,5115
IX. RANCANGAN KEMASAN
Eac Reg. No : DKL7822225638A1
Net contents after reconstitution : 60 ml
SHAKE WELL BEFORE USE
Reg. No : DKL7822225638A1
Isi bersih setelah penambahan air minum : 60 ml
SHAKE WELL BEFORE USE
LAMBUDOL®
MAGNESIUM TRISILICATE
Suspension Syrup
Each 5 ml contains:
Megnesium trisilicate 300 mg
INDICATIONS
CONTRA-INDICATIONS
ADVERSE REACTIONSSee enclosed
PRECAUTIONSbrochure
DRUG INTERACTIONS
DOSAGES
ON MEDICAL PRESCRIPTION ONLY
LAMBUDOL®
MAGNESIUM TRISILIKAT
Suspensi Sirup
Tiap 5 ml mengandung:
Magnesium Trisilikat 300 mg
INDIKASI
KONTRA-INDIKASI
EFEK SAMPINGSee enclosed
PERHATIANbrochure
INTERAKSI OBAT
DOSIS
HARUS DENGAN RESEP DOKTER
Eac Reg. No : DTL2009210118A1
Net contents : 60 ml
SHAKE WELL BEFORE USE
KEEP IN A COOL (15 – 25OC)
AND DRY PLACE AWAY FROM LIGHT
Manufactured by:
PT UPNINE FARMA
Eac Reg. No : DTL2009210118A1
Berat bersih : 60 ml
KOCOK DAHULU SEBELUM DIGUNAKAN
SIMPAN DI TEMPAT YANG SEJUK
(15 – 25OC)
DAN TERHINDAR DARI SINAR MATAHARI
Diproduksi Oleh :
PT UPNINE FARMA
PROPOSAL
PRAKTIKUM TEKNOLOGI SEDIAAN FARMASI SETENGAH PADAT DAN CAIR
SUSPENSI
KELAS : A1,6
DISUSUN OLEH :
Indah Lestari (2009210095)Indri Kamil (2009210098)Indriyani (2009210101)Jayadi Sutanto (2009210106)Latifah Nurlam (2009210115)Linda Erlina (2009210118)
FAKULTAS FARMASIUNIVERSITAS PANCASILA
JAKARTA2011