respi sk 1
DESCRIPTION
respiTRANSCRIPT
1.1 MM definisiRinitis alergi adalah salah satu penyakit alergi yang umumnya diderita pada usia anak sekolah dan dapat terus berlangsung sampai dewasa apabila tidak ditangani dengan baik. Angka kejadian rhinitis alergi di dunia bervariasi dan dapat mencapai 40% populasi pada anak, dan sekitar 10-30% dewasa.(Muktiarti D, 2014, Bersin di Pagi Hari, http://idai.or.id/public-articles/klinik/keluhan-anak/bersin-di-pagi-hari.html, accessed: feb 15 2015)1.1 MM klasifikasiBerdasarkan sifat berlangsungnya, rhinitis alergi dibedakan atas:1. Rinitis alergi musiman, hanya ada di Negara yang memiliki 4 musim. Allergen penyebabnya spesifik, yaitu serbuk sari dan spora jamur.2. Rhinitis alergi sepanjang tahun, gejala keduannya hamper sama, hanya sifat berlangsungnya berbeda. Gejala rhinitis alergi sepanjang tahun timbul terus menerus atau intermiten. Meskipun lebih ringan dibandingkan rhinitis musiman, tapi karena lebih persisten, komplikasinya lebih sering ditemukan.(Mansjoer A, et.al, 2009, kapita selekta kedokteran edisi ketiga jilid 1, Jakarta: Media Aesculaplus)1.2 MM diagnosis banding
Rinitis VasomotorDisebut jugavasomotor catarrh, vasomotor rhinorrhea, nasal vasomotor instability,atau juganon-allergic perennial rhinitis.Adalah suatu keadaan idiopatik yang didiagnosis tanpa adanya infeksi, alergi, eosinofilia, perubahan hormonal (kehamilan, hipertiroid), dan pajanan obat (kontrasepsi oral, antihipertensi, B-blocker, aspirin, klorpromazin dan obat topikal hidung dekongestan). Rinitis ini digolongkan menjadi non-alergi bila tidak dapat diidentifikasi dengan pemeriksaan alergi yang sesuai. Gejala sering dicetuskan oleh berbagai rangsangan non-spesifik, seperti asap/rokok, bau yang menyengat, parfum, minuman beralkohol, makanan pedas, udara dingin, pendingin dan pemanas ruangan, perubahan kelembaban, perubahan suhu luar, kelelahan, dan stress/emosi. Gejala yang timbul mirip dengan rinitis alergi, namun gejala yang dominan adalah hidung tersumbat, bergantian kiri dan kanan (tergantung posisi pasien). Selain itu terdapat rinore yang mukoid atau serosa. Keluhan ini jarang disertai dengan gejala mata. Gejala dapat memburuk pada pagi hari waktu bangun tidur oleh karena adanya perubahan suhu yang ekstrim, udara lembab, juga oleh karena asap rokok dan sebagainya. Berdasarkan gejala yang menonjol, kelainan ini dibedakan dalam tiga golongan, yaitu:Golongan bersin(sneezers), gejala biasanya memberikan respon yang baik dengan terapi antihistamin dan glukokortikosteroid topikal.Golongan rinore(runners), gejala dapat diatasi dengan pemberian anti kolinergik topikalGolongan tersumbat(blockers), kongesti, umumnya memberikan respon yang baik dengan terapi glukokortikosteroid topikal dan vasokonstriktor lokal. Diagnosis ditegakkan dengan cara eksklusi, yaitu menyingkirkan adanya rinitis infeksi, alergi, okupasi, hormonal dan akibat obat. Dalam anamnesis dicari faktor yang mempengaruhi timbulnya gejala. Pada pemeriksaan rinoskopi anterior tampak gambaran yang khas berupa edema mukosa hidung, konka berwarna merah gelap/merah tua, tetapi dapat pula pucat. Hal ini perlu dibedakan dengan rinitis alergi. Permukaan konka dapat licin atau berbenjol-benjol (hipertrofi). Pada rongga hidung terdapat sekret mukoid, biasanya sedikit. Akan tetapi pada golongan rinore, sekret yang ditemukan ialah serosa dan banyak jumlahnya. Pemeriksaan laboratorium dilakukan untuk menyingkirkan kemungkinan rinitis alergi. Kadang ditemukan juga eosinofil pada sekret hidung, akan tetapi pada jumlah sedikit. Tes cukil kulit biasanya negatif. Kadar Ig E spesifik tidak meningkat.
Rinitis MedikamentosaRinitis medikamentosa adalah suatu kelainan hidung berupa gangguan respons normal vasomotor yang diakibatkan oleh pemakaian vasokonstriktor topikal (tetes hidung atau semprot hidung) dalam waktu lama dan berlebihan, sehingga menyebabkan sumbatan hidung yang menetap. Dapat dikatakan bahwa hal ini disebabkan oleh pemakaian obat yang berlebihan (drug abuse). Pasien mengeluh hidungnya tersumbat terus menerus dan berair. Pada pemeriksaan tampak edema atau hipertrofi konka dengan sekret hidung yang berlebihan. Apabila diberi tampon adrenalin, edema konka tidak berkurang.
(Indonesia Medicine, 2012, Rinitis Alergi dan Penanganannya, http://allergycliniconline.com/2012/03/22/rinitis-alergi-dan-penanganannya/, accessed: feb 15 2015)