resume cognitive theories of learning
DESCRIPTION
Resume Tugas kelompok Mata kuliah Psikologi Pendidikan PPS UNJ PKLH 2010 Dr. Awaluddin Tjala tentang Teori Pembelajaran CognitiveTRANSCRIPT
RESUME DISKUSI KELOMPOK
TEORI PEMBELAJARAN KOGNITIF
(COGNITIVE THEORIES OF LEARNING)
DOSEN :
DR. AWALUDDIN TJALLA
KELOMPOK I :
Nur Fadli Hazhar Fachrial
Nur Ahmad Soim
Firda Melaty Herva
PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
TAHUN 2010
2
RESUME TEORI PEMBELAJARAN KOGNITIF
(COGNITIVE THEORIES OF LEARNING) Dosen : Dr. Awaluddin Tjala
Oleh Kelompok I: Nur Fadli Hazhar Fachrial
Nur Ahmad Soim Firda Melaty Herva
A. Pengertian dan Pemahaman
Hakekat belajar dari perspektitif teori kognitif meliputi :
1. Persepsi
2. Belajar Konsep
3. Kreatifitas
4. Problem Solving
Teori kognitif tertuju kepada hal-hal yang terjadi didalam kepala kita ketika
kita belajar. Teori kogntif juga mengambil perspektif bahwa siswa secara aktif
memproses informasi dan pembelajaran berlangsung melalui usaha-usaha siswa
ketika siswa mengaturnya, menyimpanya dan kemudian menemukan hubungan-
hubungan antara informasi, hubungan baru dengan pengetahuan lama, skema, dan
teks, pendekatan kognitif menekankan bagaimana informasi di proses
Teori belajar kognitif juga lebih menekankan pada belajar merupakan suatu
proses yang terjadi dalam akal pikiran manusia. Seperti juga diungkapkan oleh
Winkel (1996: 53) bahwa “Belajar adalah suatu aktivitas mental atau psikis yang
berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-
perubahan dalam pengetahuan pemahaman, ketrampilan dan nilai sikap. Perubahan
itu bersifat secara relatif dan berbekas”.
1. Persepsi
Persepsi merupakan hasil dari proses psikologis sebenarnya, tidak ada hal
yang antagonis (berlawanan) antara persepsi sebagai proses psikologis bahkan
dapat ditemukan titik temu antara keduanya. Persepsi sebagai proses
psikologis membuahkan hasil sebagai kemampuan kognisi, kemampuan itu
dapat berupa pengalaman sebagai hasil menyimpulkandan menafsirkan objek
suatu peristiwa. (Jalaludin Rakhmant: 1989;57).
3
2. Belajar Konsep
Kategori-kategori yang mengelompokan objek, kejadian dan karakteristik
berdasarkan properti umum (Zacks & Tversky,2001). Konsep adalah elemen
dari kognisi yang mampu menyederhanakan dan meringkas informasi (Hahn
& Ramscar, 2001;medin,2000). Konsep juga membantu proses mengingat,
membuatnya lebih efisien. Ketika murid mengelompokan objek untuk
membuat konsep, mereka bisa mengingat konsep tersebut, kemudian
mengambil karakteristik konsep itu.
3. Kreativitas
Kreativitas adalah kemampuan berfikir tentang sesuatu dengan cara baru dan
tak biasa sehingga menghasilkan solusi yang unik atas suatu problem. Tujuan
penting pengajaran ialah membanti murid menjadi lebih kreatif, strategi yang
mengilhami kreativitas murid antara lain Brainstorming yang memicu
kreativitas, mendorong motivasi internal.
4. Pemecahan masalah
Pemecahan masalah adalah mencari cara yang tepat untuk mencapai suatu
tujuan. Langkah-langkah dalam pemecahan masalah:
• Mencari dan memahami problem
• Menyusun strategi pemecahan problem yang baik
Empat peneliti tentang teori pebelajaran kognitif
1. Jean Peaget
2. David Ausubel
3. Bruner
4. Gagne
JEAN PIAGET
Jean Piaget adalah seorang ilmuwan perilaku dari Swiss, ilmuwan yang sangat
terkenal dalam penelitian mengenai perkembangan berpikir khususnya proses berpikir
pada anak. Menurut Piaget setiap anak mengembangkan kemampuan berpikirnya
menurut tahap yang teratur. Pada satu tahap perkembangan tertentu akan muncul
4
skema atau struktur tertentu yang keberhasilannya pada setiap tahap amat bergantung
pada tahap sebelumnya. Piaget membagi tahapan perkembangan kemampuan kognitif
anak menjadi empat tahap yang didasarkan pada usia anak tesebut. Tahap-tahap
tersebut adalah :
a. Tahap Sensori Motor(dari lahir sampai kurang lebih umur 2 tahun)
b. Tahap Pra-operasional ( kurang lebih umur 2 tahun hingga 7 tahun)
c. Tahap Operasi Konkrit (kurang lebih 7 sampai 11 tahun)
d. Tahap Operasi Formal (kurang lebih umur 11 tahun sampai 15 tahun)
BRUNER
Bruner Menulis Toward a Theory of Instruction, yang di dalamnya dia
menjelaskan bagaimana ide-idenya mungkin diterjemahkan kedalam praktek diruang
kelas. Faktor selanjutnya yang memberikan andil bagi popularitas ide-ide Bruner
adalah bahwa mereka sangatlah sesuai dengan kondisi waktu. Penekananya pada
penemuan dan pembelajaran ” menggunakan sesuatu ” sesuai dengan ide Piaget.
Pastinya, hakikat konstruktivis dari teorinya menarik para guru dan banyak prinsipnya
masih menggunakan oleh para guru yang mempraktekannya.
Tiga tahapan dalam Teori Burner tentang perkembangan intelektual adalah:
Enactive, di mana seseorang belajar tentang dunia melalui aksi-aksi terhadap
objek.
Iconic, di mana pembelajaran terjadi melalui penggunaan model-model dan
gambar-gambar
Symbolic, yang menggambarkan kapasitas berfikir dalam istilah-istilah yang
abstrak.
DAVID AUSUBEL
Kontribusi Ausubel yang patut dipertimbangkan adalah gagasan tentang
pengatur maju. Kita bisa berfikir tentang pengatur maju sebagai sebuah alat atau
bantuan pembelajaran mental untuk membantu kita ”mendapatkan pegangan”
terhadap informasi baru. Pengatur maju adalah sebuah alat mempersipkan struktur
kognitif pembelajaran bagi pengalaman pembelajaran yang berlangsung.
5
ROBERT GAGNE
Robert Gagne mengembangan teori-teori behavioris dan kognitif untuk
merekomendasikan pendekatan-pendekatan pengajaran. Dia menunjukan bahwa
sebuah tugas akan dipelajari dengan cara terbaik oleh rangkaian sembilan peristiwa
spesifik berikut ini:
mendapatkan perhatian
menginformasikan pembelajaran sasaran yang akan dituju
menstimulasi ingatan mengenai prasyarat pembelajaran
menghadirkan materi baru
memberikan paduan pembelajaran
mendapatkan prestasi
memberikan umpan balik tentang yang benar
memperkirakan prestasi
memperluas ingkatan dan memori.
Teori-teori diatas bahwa pada dasarnya belajar adalah suatu proses usaha yang
melibatkan aktivitas mental yang terjadi dalam diri manusia sebagai akibat dari proses
interaksi aktif dengan lingkungannya untuk memperoleh suatu perubahan dalam
bentuk pengetahuan, pemahaman, tingkah laku, ketrampilan dan nilai sikap yang
bersifat relatif dan berbekas.