resume kajian mushaf al-quran indonesia pdf
TRANSCRIPT
KAJIAN MUSHAF AL-QURAN
DI INDONESIA
Dosen Pembimbing :Ali Akbar, M.Hum
Hasrul
[NPM : 10.31 0264]
INSTITUT PERGURUAN TINGGI ILMU AL-QURAN JAKARTA
FAKULTAS USHULUDDIN TAFSIR HADIS
TAHUN AKADEMIK 2012-2013
Pendahuluan |Kajian Mushaf al-Qurandi Indonesia
2Fakultas Ushuluddin VI – IPTIQ Jakarta
BAB I
PENDAHULUAN
Mushaf al-Quran merupakan naskah yang paling banyak disalin oleh masyarakatIndonesia sejak zaman dahulu. Kajian ini memperoleh perhatian istimewa karena banyakdihias dengan beragam corak hiasan. Dalam berbagai penelitian naskah al-Quran khususnyadi Asia Tenggara, Indonesia menjadi gudang naskah mushaf yang paling banyak, baik yangdimiliki oleh perorangan, museum perpustakaan, masjid, maupun pesantren. Inventarisasi danpenelitian mengenai mushaf yang di lakukan oleh Puslitbang Lektur Keagamaan di berbagaidaerah pada tahun 2003 hingga 2005 membuktikan hal tersebut.1
Mushaf dapat dipahami sebagai salinan al-Quran secara keseluruhan yang mencakupteks (nash) al-Quran, iluminasi (hiasan sekitar teks) maupun aspek fisik yang lain sepertijenis kertas dan tinta, ukuran naskah, jenis sampul, penjilidan dan lain-lain. Keseluruhanaspek fisik mushaf perlu di teliti secara terperinci. Di samping itu, aspek historis juga dikajiuntuk mendapatkan gambaran historis perkembangan penulisan mushaf di Indonesia.2
Fenomena kajian mushaf menarik banyak kalangan karena keunikannya dan aspekkesejarahannya yang menarik untuk dikaji. Hal ini tidak dapat dipungkiri sebab beragammushaf yang kita temukan khususnya mushaf kuno terdiri dari berbagai corak yang dilatarbelakangi oleh aspek sosial tempat penulisannya.
Hasil penelitian naskah al-Quran menunjukkan bahwa penyalinan mushaf dilakukanoleh berbagai lapisan masyarakat Islam, baik para penyalin professional, santri maupun paraulama. Bahkan para raja dan elite penguasa menjadi penyokong utama dalam tradisi tersebut.Seiring perkembangan zaman, tradisi penulisan al-Quran dalam bentuk manuskrip (tulistangan) mulai mengambil langkah baru dengan munculnya berbagai tawaran baru dalampenyalinan mushaf, diantaranya litografi (cetak batu), hipografi (cetak logam) hingga cetakanmodern. Kagiatan tersebut mengambil perhatian sejumlah kalangan seiring meningkatnyakebutuhan masyarakat terhadap mushaf. Bersamaan dengan itu, dibentuklah LajnahPentashih Mushaf al-Quran dalam rangka memelihara kemurnian, kesucian dan kemulian al-Quran. Lembaga ini secara kelembagaan dibentuk pada 1 oktober 1959 berdasarkanPeraturan Menteri Muda Agama No. 11 Tahun 1959 dan sejak tahun 2007 bernama LajnahPentashihan Mushaf al-Quran.3
Untuk memperlancar tugas pentashihan yang dilakukan oleh Lajnah, terbit SKMenteri Agama Nomor 25 tahun 1984 tentang penetapan mushaf standar. Ada tiga jenismushaf standar yang secara resmi menjadi pedoman kerja bagi lajnah dan secara resmi dapatdi diterbitkan dan di edarkan di Indonesia, yaitu mushaf al-Quran rasm usmani, mushafbahriyyah dan mushaf braille. Sekilas inilah yang menjadi kajian tulisan mengenai kajianmushaf al-Quran nusantara secara spesifik dan mushaf al-Quran dunia Islam secara umum.Mudah-mudahan bermanfaat bagi kita semua, Amin !!!
1 Ali Akbar, Khasanah Mushaf Kuno di Indonesia dalam “Mushaf al-Quran di Indonesia dari Masa keMasa” (Jakarta: Lajnah Pentashihan Mushaf al-Quran, 2011), hal. 10
2 Departemen Agama RI, Mushaf-mushaf Kuno di Indonesia (Jakarta: Puslitbang Lektur Keagamaan,2005), cet. I, hal. XIw
3 Ali Akbar, Dari Mushaf ‘Bombay’ ke Mushaf ‘Kontemporer’ dalam “Mushaf al-Quran di Indonesiadari Masa ke Masa”, hal. 28
[Mushaf Dunia Islam] |Kajian Mushaf al-Qurandi Indonesia
3RESUME by HASRUL [MAHASISWA PTIQ JAKARTA]
BAB I
MUSHAF DUNIA ISLAM
A. DESKRIPSI UMUM PEMBAHASAN
Penyebaran mushaf ke beberapa wilayah Islam sudah dimulai sejak pertama kalinyaal-Quran dikodifikasikan, yakni pada masa kekhalifaan Usman bin Affan yang biasa disebutsebagai mushaf Imam. Penulisannya yang belum menggunakan medium kertas dan tinta yangtahan lama pun mengakibatkan mushaf tersebut tidak dapat kita jumpai lagi sekarang. Dalamperihal kelestarian mushaf kuno pada masa kini banyak media khusus yang mengabarkanakan keberadaan beberapa mushaf kuno yang berasal dari berbagai negeri di dunia Islam.
Kajian beberpa karakteristik singkat tentang mushaf-mushaf dunia Islam yangdipublikasikan oleh Collin F. Baker yang mencakup manuskrip dan mushaf yang berasal dariwilayah Mamluk (Mesir), Iraq (Persia), Turki, Afghanistan, India, Maghrib (Maroko), AfrikaBarat, Granada (Spanyol) dan Cina. Selaian itu terdapat pula beberapa mushaf abad ke-5hingga abad ke-11 H, koleksi perpustakaan al-Quran Raja Fahd, Madinah. Adapun dalamresume kali ini, hanya mencakup mushaf Timur Tengah, mushaf Mamluk (Mesir), mushafIraq (Persia) dan mushafAsia Tengah
Untuk kepentingan umat Islam di Indonesia, Mushaf al-Qur’an Rasm Utsmani danMushaf al-Qur’an “Bahriyah” kemudian ditulis oleh putra Indonesia. Mushaf dengan rasmutsmani oleh khatthat Ustdz Muhammad Syadzali Sa’ad, dan mushaf “Bahriyah” ditulis olehUstadz Abdur Razaq Muhili, tahun 1984-1989. Sedangkan mushaf Bralille diterbitkan dandiproduksi, di antaranya oleh Koperasi Karyawan Abiyoso, Bandung. Demikianlah sekilasperkembangan penulisan mushaf di Indonesia yang diawali dengan semangat masing-masingpenerbit dalam kegiatan tersebut. Penulis merasa cukup pendahuluan di atas untuk memulaimateri kajain mushaf ini sejak tahun 1933 sampai 1983.
B. ASPEK TEKS DAN VISUAL MUSHAF TAHUN 1933-1983
a. Aspek Teks
No MUSHAFASPEK TEKS
Rasm Qira’at TandaBaca & Tajwid
PembagianTeks al-Quran
Teks-TeksTambahan
1 Timur Tengah
Imla’idan
Usmanipada katatertentu
Hafazh(Asim)
Tanda Baca:Harakat biasakecuali harakatsukun denganlingkaranpenuh, fathahmiring padaAllahTanda Tajwid:Pada Iqlab, mimtanpa tandaImalah
- -
[Mushaf Dunia Islam] |Kajian Mushaf al-Qurandi Indonesia
4RESUME by HASRUL [MAHASISWA PTIQ JAKARTA]
2Mamluk(Mesir)
Imla’i -
Tanda Baca:Harakat biasa,Tanda waqaf:dengan huruf
berwarna merahTanda tajwid:dengan tulisan
berwarna merah
- -
3Iraq
(Persia)Imla’i -
Tanda baca:Titit merak,
harakat biasaTanda tajwid:dengan tulisan
berwarna merah
- -
4Asia
Tengah
Imla’idan
Usmani-
Tanda Baca:harakat biasaTanda waqaf:dengan huruf
berwarna merahTanda tajwid:dengan tulisan
berwarna merah
- -
b. Aspek Visual (Perwajahan)
No MUSHAFASPEK VISUAL (PERWAJAHAN)
Kaligrafi Iluminasi Jilidan Ukuran Kertas
1TimurTengah
Naskhi
Lengkung awaldisekitar baristulisan,, terdapatgaris pembatasdengan motifhiasan rantai
- - Dluwang
2Mamluk(Mesir)
Naskhi
Hiasan halamanal-Fatihah dan
al-Baqarah,lingkaran akhirayat dan akhir
surah
- - -
3Iraq
(Persia)
Kufi’ timur,Tsuluts (namasurah),Mahaqqaq,Naskhi
Hiasan pembataskertas, hiasanpada khums
- - -
4Asia
TengahTsuluts
Hiasan halamanawal, pembatassurah, dll
- - -
[Mushaf Manuskrip Nusantara] |Kajian Mushaf al-Qurandi Indonesia
5RESUME by HASRUL [MAHASISWA PTIQ JAKARTA]
BAB II
MUSHAF MANSUKRIP NUSANTARA
A. DESKRIPSI UMUM PEMBAHASAN
Mushaf Al-Qur’an Nusantara disalin sesuai dengan ruang dan waktu tempat mushafitu dibuat, atau dengan kata lain, sesuai dengan latar budaya dan kondisi zamannya.Lokallitas budaya tempat mushaf disalin merupakan faktor yang ikut menentukan danmempengaruhi variasi bentuk, motif dan warna iluminasi, demikian pula gaya kaligrafinya,dalam taraf tertentu. Dalam hal kaligrafi, keunikan mushaf Nusantara tampak dalam karakter“kaligrafi floral” yaitu komposisi kaligrafi yang bermotif tetumbuhan. Kreativitas tulisantersebut dituangkan khususnya pada kepala-kepala surah. Unsur kreativitas lokal itu, baikdalam iluminasi maupun kaligrafi, berkembang sangat leluasa dan berkarakter khas bahkandalam bentuk zoomorphic seperti Macan Ali dan Buraq di Cirebon.1
B. JUMLAH MUSHAF MANUSKRIP NUSANTARA
Mushaf manuskrip Qur’ani yang terdapat di Nusantara sangat banyak dan tersebar,beberapa katalog telah menyebutkan mengenai keberadaan naskah manuskrip Al-Qur’an.Henri Chambert-loir dan Oman Faturahaman dalam Khazanah Naskah: panduan koleksiNaskah-naskah Indonesia Sedunia mencatat adanya sejumlah lembaga yang menyimpanal-Qur’an atau milik perorangan. Uaraian selengkapnya dapat dilihat pada table berikut:
NO. KOTATEMPAT
PENYIMPANANJUMLAH KETERANGAN
1 Palembang Perorangan 9 -2 Surakarta Masjid Agung 11 -
3 YogyakartaMuseum Sonobudoyo 6 Tahun 1885-1895
Kraton 4 -4 Demak Masjid Agung 5 -
5 SumedangMuseum Prabu Geusan
Ulun7 -
6 BandungMuse'um Negri “Sri
Baduga”2 -
Perorangan 2 -
7 BantenMasjid Agung, makam
Maulana Yusuf, danmakam pangeran Mas
5 -
8 Sidoarjo Museum Mpu Tantular 50 -9 Gresik Museum Sunan Giri 3 -10 Lamongan Museum Sunan Drajat 3 -11 Bali Perorangan 6 -
12 PadangMuseum Negeri 4 -
Perorangan 4 -
1 Menyelami Keindahan Seni Mushaf Nusantara, (Banda Aceh: MAN VII Telkom Grouf), 2008
[Mushaf Manuskrip Nusantara] |Kajian Mushaf al-Qurandi Indonesia
6RESUME by HASRUL [MAHASISWA PTIQ JAKARTA]
13 Pekanbaru Museum 6 -
14 Banda Aceh
Museum Negeri 32 -Perpustakaan Kuno Tanoh
Abe23 -
Perpustakaan & Museumyayasan Pend. Ali Hasjmy
20 -
15 SamarindaMuseum Mulawarman,
masjid10 -
16 MataramMuseum Negeri 15 -
Perorangan 2 -17 Banjarmasin Perorangan 1 Mushaf Banjari18 Makasar Museum Negeri 15 -19 Wajo Perorangan 4 -
20 PaluMuseum Negeri 3 -
Perorangan 1 -21 Bima Perorangan 10 -22 Buton Perorangan 3 -23 Ternate Keraton 3 -24 Kalimantan Barat 13 -
Selain mushaf manuskrip nusantara yang berada diatas, ada juga yang berada di Eropadiantaranya di Belanda menurut Katalog Voorhoeve,2 tercatat ada 32 mushaf lengkap danterdapat 41 jilid terpisah bagian-bagian teks a-Qur’an. Sedangkan di prancis, menurut katalogDeroche, terdapat 5 buah mushaf tersimpan di Bibliotheque Nationale.3
C. ASPEK HISTORIS MUSHAF MANUSKRIP NUSANTARA
a. Mushaf Manuskrip AcehDi Nusantara, penyalinan al-Qur’an diperkirakan dimulai dari Aceh sejak sekitar abad
ke-13, ketika Pasai di pesisir ujung timur laut Sumatra menjadi kerajaan pertama diNusantara yang memeluk Islam secara resmi melalui pengislaman sang raja, yaitu SultanMalik al-Saleh. Al-Qur’an dari Aceh memiliki gaya khas, dan biasanya mudah diidentifikasidengan jelas melalui pola dasar, motif hiasan, dan pewarnaannya.b. Mushaf Manuskrip Yogyakarta
Salah satu Qur’an indah dari kesultanan Nusantara adalah “Kanjeng Kiai Qur’an”,pusaka Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Naskah Qur’an ini sangat istimewa, karenasetiap halaman beriluminasi nan indah. Iluminasi lebih istimewa terdapat di bagian awal,tengah dan akhir Qur’an. Kanjeng Kiai Qur’an pada awalnya adalah milik Kanjeng GustiRaden Ayu Sekar Kedhaton, putri Sultan Hamengkubuwono II (1772-1828 M) yang diajarimengaji oleh gurunya, Haji Mahmud, seorang abdi dalem.
2 Handlist of Arabic Manuscripts karya P. Voorhoeve adalah panduan bagi mereka yang akanmengakses manuskrip beraksara Arab yang kini (semasa Voorhoeve) tersimpan di perpustakaan UniversitasLeiden dan beberapa lembaga lainnya di Negeri Belanda.
3 Bibliotheque Nationale adalah perpustakaan umum di Strasbourg , Perancis
[Mushaf Manuskrip Nusantara] |Kajian Mushaf al-Qurandi Indonesia
7RESUME by HASRUL [MAHASISWA PTIQ JAKARTA]
c. Mushaf Manuskrip BantenMushaf Pandeglang diperoleh dari kampung Maluku Labuan Pandeglang Banten.
Kondisi mushaf tidak lengkap tetapi udah dikonservasi. Warna tinta teks ayat adalah hitam.4
d. Mushaf Manuskrip Lombok (Sumbawa & Bima)Terdapat lima buah mushaf Al-Qur’an di tangan keturunan keluarga Kesultanan
Sumbawa di Sumbawa Besar. Semua mushaf dari Kerajaan Sumbawa menggunakan kertasEropa. Mushaf tulisan tangan dari Kerajaan Bima ada dua buah, yaitu La Nontogama (JalanAgama), saat ini dalam koleksi Museum Samparaja di Bima, dan La Lino (Yang Berkilau)yang saat ini dalam koleksi Bayt Al-Qur’an & Museum Istiqlal, Jakarta. Kedua mushaf inimasih lengkap 30 juz, menggunakan kertas Eropa.
D. ASPEK TEKS DAN VISUAL MUSHAF MANUSKRIP NUSANTARA
No ASAL Periode IluminasiASPEK TEKS
UkuranRasm Khat Kertas
1 AcehAbadKe-16
Memilikikelebihan darigayaIlluminasiyang terdapatdi bagianawal, tengah,dan akhir
- - - -
2 YogyakartaAbadKe-19
Setiaphalamanberiluminasinan indah
Imla’i Naskhi - -
3 Banten - - Imla’i Naskhi Eropa
Ukuran(30 x
19’5 cm)Tebalnya
(5 cm)
4
Lombok
SumbawaAbadKe-18
Memilikiiluminasi
yang cukupindah
- - Eropa -
BimaLaNontogama
AbadKe-18
- - - Eropa -
BimaLa Nino
AbadKe-18
- - - Eropa -
4 Asef Saefullah, SUHUF Jurnal Kajian Al-Qur’an dan kebudyaan,hal. 96
[Mushaf Manuskrip Nusantara] |Kajian Mushaf al-Qurandi Indonesia
8RESUME by HASRUL [MAHASISWA PTIQ JAKARTA]
REFERENSI
Bafadal, Fadhal AR dan Rosehan Anwar. 2005. Mushaf-mushaf Kuno di Indonesia. Jakarta:
Puslitbang Lektur Keagamaan
Gallop, Annabel Teh, and Ali Akbar. 2006. “The Art of the Qur’an in Banten: Calligraphy
and Illumination”, Archipel 72
Voorhoeve, P. 1980. Handlist of Arabic Manuscript in the Library of the University of Leiden
and other Coolections in the Netherlands. (2nd Enlarged Ed.) The Hague: Leiden
University Press
Mushaf Litografi |Kajian Mushaf al-Qurandi Indonesia
9RESUME by HASRUL [MAHASISWA PTIQ JAKARTA]
BAB VI
MUSHAF LITOGRAFI
A. DESKRIPSI UMUM PEMBAHASAN
Penyalinan al-Quran secara manual terus berlangsung sampai akhir abad ke-19 atauawal abad ke-20 yang berlangsung diberbagai kota dan pusat kebudayaan Islam masa lalu.Beriring waktu, berhentinya penyalinan mushaf al-Quran secara manual tidak berarti tidakada lagi proses produksi. Justru saat itulah mulai muncul teknik penyalinan yang lebihmodern dan masif. 1 Diantaranya, percetakan al-Quran dengan tehnik litografi. Uraian berikutmencakup mushaf litografi (catak batu) dari India, Turki, Singapura dan Palembang.
Litografi adalah teknik yang ditemukan pada tahun 1798 oleh Alois Senefelder danberdasarkan tolakan kimia minyak dan air. Pemilihan percetakan dengan teknik litografidalam dunia Islam sebab Mushaf yang dicetak dengan teknik tifografi (sistem susun satuanhuruf dari logam) tidak banyak memuaskan kaum muslimin. maka tidak mengherankan,meskipun di Eropa mushaf al-Qur’an telah mulai dicetak sejak abad ke-16, namun tidakberkembang di dunia Islam. 2
B. ASPEK HISTORIS MUSHAF LITOGRAFI
a. Mushaf Cetakan PalembangMushaf litografi yang masih ada hingga sekarang adalah mushaf yang selesai dicetak
pada 20 Agustus 1848 di Palembang oleh Haji Muhammad Azhari bin Kemas Haji Abdullah.sejauh yang diketahui hingga kini, inilah mushaf cetakan litografi tertua di Asia Tenggara.Mushaf ini dicetak menggunakan alat cetak paris Lithographique yang dibeli oleh Azhari diSingapur sepulang dia dari haji.
b. Mushaf Cetakan SingapuraMushaf-mushaf cetakan batu lainnya yang banyak beredar di Nusantara pada akhir
abad ke-19 adalah cetakan singapura. Tinggalan mushaf ini tersebar diberbagai daerah, dariSumatera hingga Maluku. Pada saat itu Singapura menjadi salah satu pusat percetakan dandistribusi buku-buku keagamaan di Asia Tenggara.3 Al-Quran cetakan Singapura ini selesaidisalin pada 1 Syawal 1284 H (26 Januari 1868).
c. Mushaf Cetakan Bombay (India)Mushaf cetak lainnya yang banyak beredar di Asia Tenggara terutama sejak akhir
abad ke-19 hingga awal abad ke-20 adalah cetakan Bombay atau Mumbai, India. Kota dipantai barat India ini merupakan pusat percetakan buku-buku keagamaan yang diedarkansecara luar dikawasan Asia Tenggara. Luasnya peredaran itu dapat dilihat dari peninggalanmushaf cetakan India yang terdapat di beberapa daerah, yaitu Pelembang, Demak, Madura,Bima, Malaysia, hingga Filipina Selatan. Gaya tulisannya terlihat dari ciri huruf danharakatnya yang tebal. 4
1 Abdul Hakim Syukrie, Mushaf Al-Qur’an di Indonesia, (Jakarta: Puslitbang & DIklat DEPAG RI),hlm. 21
2 Ibid, hlm. 223 Ali Akbar, Mushaf Al-Qur’an di Indonesia, (Jakarta: Puslitbang & DIklat DEPAG RI), hlm. 64 Ibid, hlm. 7
Mushaf Litografi |Kajian Mushaf al-Qurandi Indonesia
10RESUME by HASRUL [MAHASISWA PTIQ JAKARTA]
d. Mushaf Cetakan TurkiDalam sejarah al-Quran pojok di Turki, tercatat yang paling tua adalah sebuah mushaf
bertahun 1598 dengan 14 baris tulisan. Pada awalnya, jumlah baris setiap halaman bervariasi,namun sejak paruh kedua abad ke-18 mushaf jenis ini selalu terdiri atas 15 baris dan inimenjadi standar sampai berakhirnya penyalinan naskah mushaf secara manual pada akhirabad ke-19.
Sehubungan hal tersebut, penerbit Menara Kudus yang melakukan kegiatan cetakal-Quran pojok tidak mencantumkan nama penulis “Qur’an Pojok” yang dicetaknya. Pada sisilain dari perbandingan tulisan dapat diketahui secara pasti bahwa al-Quran tersebut adalahreproduksi (copy ulang) sebuah al-Quran yang diterbitkan oleh Percetakan Usman Bik, Turki.Di bagian belakang mushaf terdapat kolofon bahwa mushaf ini ditulis oleh Mustafa Nazif,dan telah ditashih oleh Hai’ah Tadqiq al-Masahif asy-Syarifah pemerintah Turki diPercetakan Usman Bik, Jumada al-Ula 1370 H (Februari-Maret 1951). Di bagian flap sampulterdapat tulisan “Muhammad Salih Ahmad Mansur al-Baz al-Kutubi bi-Bab al-Islambi-Makkah al-Mukarramah”. Informasi ini menguatkan bahwa menara kudus melakukancetak ulang pada jenis al-Quran pojok yang berasal dari Turki.
Walaupu demikian, tidak semua “al-Quran Pojok” yang beredar di Indonesiamerupakan hasil cetak ulang atas al-Qur’an dari Turki. Penerbit Wicaksana, Semarang, JawaTengah pada tahun 2001 menerbitkan al-Qur’an hasil karya Safaruddin dari Panunggalanyang selesai ditulisnya pada tahun 1418 H (1997-1998).
C. ASPEK TEKS DAN VISUAL MUSHAF LITOGRAFI
No ASAL Periode IluminasiASPEK TEKS
UkuranRasm Khat Kertas/Alat
1 PalembangDicetak pada20 Agustus
1848
Memilikiiluminasidengan lataremas yangmewah
Imla’i Naskhi
Dicetakdenganparis
Lithographique
-
2 Singapura
AbadKe-19selesai
disalin pada1 Syawal
1284 H (26Januari 1868)
Setiap halamanberiluminasinan indah
- - - -
3India
(Bombay)- - Usmani Naskhi - -
3 Turki Tahun 1598 - - Naskhi -
Ukuran(19,5 x
13,5 cm)Tebal(5 cm)
Mushaf Litografi |Kajian Mushaf al-Qurandi Indonesia
11RESUME by HASRUL [MAHASISWA PTIQ JAKARTA]
D. PENUTUP
Demikian sekilas sejarah mushaf litografi (catak batu) dari Palembang, Singapura,India dan Turki yang disajikan secara rinci dalam resume ini. Mudah-mudahan dapatmenambah wawasan para pembaca dimana saja terhadap sejarah mushaf-mushaf al-Quranbaik di dunia Islam maupun nusantara khususnya mengenai mushaf litografi.
REFERENSI
Abdul Hakim Syukrie & Ali Akbar, Mushaf Al-Qur’an di Indonesia dari Masa ke Masa,
Jakarta: Puslitbang & DIklat DEPAG RI,2011 M.
Ali Akbar, Kumpulan Tulisan tentang Kajian Mushaf di Nusantara, Jakarta, 2009 M.
Mushaf Kontemporer 1933 - 1983 |Kajian Mushaf al-Qurandi Indonesia
12RESUME by HASRUL [MAHASISWA PTIQ JAKARTA]
BAB VI
MUSHAF TAHUN 1933 - 1983
A. DESKRIPSI UMUM PEMBAHASAN
Generasi pertama pencetak al-Qur’an di Indonesia adalah Abdullah bin Afif Cirebonyang telah memulai usahanya sejak tahun 1930-an serta Salim bin Sa’ad Nabhan Surabaya.Usaha di bidang ini kemudian disusul oleh Penerbit Al-Ma’arif Bandung yang didirikan olehMuhammad bin Umar Baharatha pada tahun 1948.
Pada 1950-an penerbit mushaf di Indonesia di antaranya adalah Sinar KebudayaanIslam dan Bir & Company. Penerbit Sinar Kebudayaan Islam menerbitkan mushaf pada tahun1951, sementara Bir & Company mencetak mushaf dengan tanda tashih dari Jam’iyyahal-Qurra’ wal Huffazh tertanggal 18 April 1956. Pada 1960-an Penerbit Toha Putra Semarangmemulai kegiatan yang sama, lalu disusul Penerbit Menara Kudus. Penerbit lainnya padasekitar periode ini adalah Tintamas, dan beberapa penerbit kecil lainnya. Sampai dengandasawarsa 1970 dan 1980 sejumlah penerbit di atas masih merupakan “pemain utama” dalamproduksi mushaf di Indonesia. Pada periode tersebut juga muncul sejumlah penerbit mushafbaru di berbagai kota, yaitu Jakarta, Bandung, Semarang, dan Surabaya. Demikian pula padadasawarsa 1990. Sejak dasawarsa 2000, beberapa penerbit yang semula hanya menerbitkanbuku keagamaan mulai tertarik untuk menerbitkan mushaf.1
Untuk kepentingan umat Islam di Indonesia, Mushaf al-Qur’an Rasm Utsmani danMushaf al-Qur’an “Bahriyah” kemudian ditulis oleh putra Indonesia. Mushaf dengan rasmutsmani oleh khatthat Ustdz Muhammad Syadzali Sa’ad, dan mushaf “Bahriyah” ditulis olehUstadz Abdur Razaq Muhili, tahun 1984-1989. Sedangkan mushaf Bralille diterbitkan dandiproduksi, di antaranya oleh Koperasi Karyawan Abiyoso, Bandung. Demikianlah sekilasperkembangan penulisan mushaf di Indonesia yang diawali dengan semangat masing-masingpenerbit dalam kegiatan tersebut. Penulis merasa cukup pendahuluan di atas untuk memulaimateri kajain mushaf ini sejak tahun 1933 sampai 1983.
B. ASPEK HISTORIS MUSHAF TAHUN 1933-1983
a. Mushaf Cetakan Abdullah bin Afif, Cirebon 1933
Mushaf ini ditashih oleh H. Ahmad Badawi, Kaliwungu, Kendal, pada tahun 1933.Mushaf tersebut merupakan reproduksi cetakan Bombay, India dan merupakan generasi awalcetakan mushaf al-Qur’an di Indonesia.
b. Mushaf Cetakan Penerbit al-Ma’arif, Bandung 1950-an.
Penerbit al-Ma’arif, Bandung, Jawa Barat, didirikan oleh Muhammad bin UmarBahartha pada tahun 1948, menysul generasi pertama pencetak mushaf al-Qur’an diIndonesia yang dipelopori oleh Abdullah Afif Cirebon. Mushaf cetakan al-Ma’arif, 1950-anini adalah merupakan reproduksi cetakan Bombay dengan tambahan “Kitab Tajwid” dan do’akhatmil qur’an di bagian akhir mushaf.
1 Ali Akbar, Perkembangan Mushaf Al-Qur’an di Indonesia, dalam Mushaf Al-Qur’an di Indonesia,Gedung Bayt Al-Qur’an & Museum Istiqlal TMII: Jakarta, 2011. Hal. 7-8.
Mushaf Kontemporer 1933 - 1983 |Kajian Mushaf al-Qurandi Indonesia
13RESUME by HASRUL [MAHASISWA PTIQ JAKARTA]
c. Mushaf Sinar Kebudayaan Islam, Jakarta 1951Reproduksi cetakan Bombay dengan halaman tambahan di akhir mushaf berupa
hiasan makharijul huruf, daftar juz dan surah serta doa khatmil qur’an yang ditulis olehkhattat Abdul Razaq Muhili.d. Mushaf Pustaka al-Haidari Kutaraja dan Pustaka Andalus Medan, 1951-1952
Mushap ini juga merupakan reproduksi dari cetakan Bombay, India yang negeriasalnya mushaf ini dicetak kira-kira 10 tahun sebelumnya, yaitu pada Rabiul Akhir 1359H/Mei-Juni 1940. Di bagian belakang mushaf ditambah dengan do’a khatmul Qur’an, tulisandengan judul “i’lan” dan sebuah pesan yang ditulis oleh penulis mushaf.e. Mushaf Tintamas, Jakarta 1954
Mushaf ini merupakan reproduksi dari mushaf cetakan Bombay dengan tambahan dibagian belakang mushaf sebanyak 13 tambahan, berupa Ilmu Tajwid yang disusun olehMuhammad Ali al-Hamidi, tanda waqaf, tashih oleh Haji Abdul Malik Karim Amrullah danMuhammad Zein Jambek, serta daftar surah dan juz. Pada surat al-Fatihah dan 4 awal suratal-Baqarah diberi hiasan berwarna merah, setiap awal surat diberi hiasan yang berbeda, diakhir surat al-Nas ditambah dengan do’a khatmil Qur’an.f. Mushaf Ibnu Sutowo, 1970-an
Perencana pembuatan mushaf ini adalah H.M. Umar Murad dan ditulis olehMuhammad Syadzali. Pembuat hiasan bingkai mushaf adalah Azhari Nur dan H. Muzammil.Mushaf ini diterbitkan oleh Yayasan Pendidikan Al-Qur’an dengan bantuan pemerintah ArabSaudi. Selesai ditashih oleh Lajnah Pentashih Mushaf al-Qur’an pada tanggal 18 Rabi’l Awal1400 H/5 Februari 1980.g. Mushaf al-Quran Pojok Menara Qudus, 1974
Mushaf ini mendapatkan izin edar dari Kepala Lembaga Lektur Keagamaantertanggal 29 Mei 1974. Di dalam mushaf ini tidak dicantumkan nama penulisnya, namundapat dipastikan bahw khat mushaf ini ditulis oleh Musthafa Nazif, Turki. Di bagianbelakang mushaf terdapat tambahan bacaan al-Quran yang perlu diperhatikan yang disusunoleh Kyai Sya’roni Ahmadi, Kudus serta ditashhih dan disempurnakan oleh Kyai ArwaniAmin Kudus.
Pada bagian belakang juga terdapat surat tanda tashhih dari lajnah pentashih dan dibawahnya ada pernyataan cetakan al-Quran ini telah diperiksa dan diteliti oleh Kyai ArwaniAmin, Kyai Hisyam, dan Kyai Sya’roni Ahmadi.
C. ASPEK TEKS DAN VISUAL MUSHAF TAHUN 1933-1983
No Penerbit Tahun IluminasiASPEK TEKS
Penulis/AsalRasm Khat Qira’at
1Abdullah binAfif, Cirebon
1933 - Imla’i Naskhi -Reproduksi
cetakanBombay
2Al-Ma’arif,
Bandung1950-an - Usmani Naskhi Hafsh
ReproduksicetakanBombay
Mushaf Kontemporer 1933 - 1983 |Kajian Mushaf al-Qurandi Indonesia
14RESUME by HASRUL [MAHASISWA PTIQ JAKARTA]
3
SinarKebudayaan
Islam,Jakarta
1951 - Usmani Naskhi -Abdul Razaq
Muhili
4
Pustakaal-Haidari
Kutaraja danPustakaAndalus,Medan
Tahun1951-1952
Tidakmenggunakanhiasan padabagian samping,tetapi hanyamenggunakangaris lurus
Usmani Naskhi HafshReproduksi
cetakanBombay
5Tintamas,
JakartaTahun1954
- Usmani Naskhi HafshReproduksi
cetakanBombay
6Yayasan
PendidikanAl-Qur’an
Tahun1970-an
- Usmani Naskhi HafshMuhammad
Syadzali
7MenaraQudus
Tahun1970-an
- Usmani Naskhi HafshMusthafa
Nazif
D. PENUTUP
Selama beberapa dasawarsa sejak awal tahun 1930-an, produksi mushaf di Indonesiadidominasi oleh cetak ulang “Qur’an Bombay” yang berciri huruf tebal. Keadaan ituberlangsung hingga tahun 1970-an. Ketika Penerbit Kudus mulai mencetak “al-Quran Sudut”untuk memenuhi kebutuhan para santri yang belajar menghafal al-Qur’an. Demikian sekilassejarah percetakan dan beberapa Mushaf di Indonesia yang diketengahkan. Kiranya informasikesejarahan ini dapat menambah pengetahuan kita, khususnya terkait bagaimana parapenerbit Mushaf tersebut berhasil menerbitkan mushaf al-Qur’an sehingga menjadi mushafstandar mushaf di Indonesia dengan cerdas dan tidak melupakan aspek kesejarahannya.
REFERENSI
Abdul ‘Aziz Sidiqi, Sekilas tentang Mushaf Standar Indonesia, dalam Perkembangan
Mushaf, Terjemahan, dan Tafsir Al-Qur’an di Indonesia, Lajnah Pentashih Mushaf
Al-Qur’an Badan Litbang dan Diklat Kementrian Agama RI, 2011
Ali Akbar, Perkembangan Mushaf Al-Qur’an di Indonesia, dalam Mushaf Al-Qur’an di
Indonesia, Gedung Bayt Al-Qur’an & Museum Istiqlal TMII: Jakarta, 2011
Ali Akbar, Pencetakan Mushaf Al-Qur’an di Indonesia, http://qur’annusantara.com
[Mushaf Tahun 1984 - 2003 |Kajian Mushaf al-Qurandi Indonesia
15RESUME by HASRUL [MAHASISWA PTIQ JAKARTA]
BAB V
MUSHAF TAHUN 1984 - 2003
A. DESKRIPSI UMUM PEMBAHASAN
Merujuk pada PMA No. 3 Tahun 2007 di atas, di antara tugas lajnah adalahmenyelenggarakan pentashihan, pengkajian dan penerbitan mushaf al-Quran berdasarkankebijakan teknis dan ditetapkan oleh kepala Badan Litbang dan Diklat. Sementara secarateknis tugas-tugas pentashihan mushaf al-Quran ditetapkan oleh Kepala Lajnah. Resume ini,penulis akan memfokuskan pada aspek mushaf al-Quran yang dikelola oleh lajnah dari tahun1984 hingga 2003 yang terdiri dari ciri-ciri, bentuk, gaya tulisan, rasm, ukuran, qiraat dansebagainya.
B. ASPEK HISTORIS MUSHAF TAHUN 1984 - 2003
a. Mushaf Standar Indonesia (1984)Menurut E. Badri Yunardi, ada enam hal yang melatar belakangi lahirnya Mushaf
Standar, yaitu:1. Pedoman pentashihan bagi Lajnah, pada Muker I tahun 1974 dinyatakan bahwa sejauh itu
belum ada pedoman yang dijadikan landasan bagi Lajnah setiap kali melaksanakanpentashihan. Hal ini dianggap sangat penting karena selama kurun waktu itu prosespentashihan dilakukan secara manual dan keanggotaan Lajnah senantiasa berganti.
2. Adanya ragam tanda baca dalam al-Quran, pada tahun 1970-an ragam mushaf al-Quranyang berkembang di Indonesia boleh dikatakan masih sedikit. Menurut
3. Kecenderungan masyarakat menggunakan satu model mushaf al-Quran4. Beredarnya al-Quran terbitan luar negeri di Indonesia5. Variasi tanda baca al-Quran6. Tanda-tanda waqaf al-Quran (Penyederhanaan tanda waqaf).
Ada tiga jenis mushaf standar yang secara resmi menjadi pedoman kerja bagi lajnahdan secara resmi dapat di diterbitkan dan di edarkan di Indonesia, yaitu mushaf al-Quranrasm usmani, mushaf bahriyyah dan mushaf braille.b. Mushaf Standar Indonesia Karya Muhammad Syadzali Sa’ad
Mushaf ini merupakan salah satu jenis mushaf al-Quran standar Indonesia yangmenggunakan rasm usmani. Mushaf ini ditulis oleh Muhammad Syadzali Sa’ad pada tahun1973-1975 M / 1394-1396 H. Namun sebagai Mushaf al-Quran Standar Indonesia barudiresmikan pada tahun 1984. Karya khattat ini diterbitkan oleh Maktabah Sa’adiyah Putra,Jakarta tahun 1985. Mushaf karya Muhammad Syadzali Sa’ad ini berhuruf tipis. Inilah ciriyang membedakan dengan karya cucunya, Baiquni Yasin dan tim yang berhuruf tebal.c. Mushaf Tafsir al-Quran Basa Jawi (1984)
Mushaf ini merupakan kitab tafsir singkat atau boleh juga dinamakan mushafterjemahan al-Quran dalam bahasa Jawa. Mushaf ini ditulis oleh Prof. KH. R. MuhammadAdnan, salah seorang guru besar di Institut Agama islam Negeri (IAIN) Sunan Kalijaga,Yogyakarta. Mushaf ini diterbitkan oleh PT. Al-Ma’arif, Bandung pada tahun 1984. 1
1 Ali Akbar, Mushaf-mushaf Al-Quran Istana Nusantara, (Jakarta: Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Quran Badan Litbang dan Diklat kementerianAgama RI, 2012), hal. 9
[Mushaf Tahun 1984 - 2003 |Kajian Mushaf al-Qurandi Indonesia
16RESUME by HASRUL [MAHASISWA PTIQ JAKARTA]
d. Mushaf Terjemahan al-Quran Bahasa Aceh (1994)Mushaf ini merupakan mushaf terjemahan al-Quran dalam bahasa Aceh yang
berbentuk sajak. Mushaf ini ditulis oleh Teungku Haji Mahjuddin Yusuf. Penerjemahan asliditulis dengan huruf Arab Melayu Pase (Jawi). Mushaf ini diterbitkan oleh Pusat Penelitiandan Pengkajian Kebudayaan Islam (P3KI), Banda Aceh pada tahun 1994. 2
e. Mushaf al-Quran Karya Rahmatullah (2000)Rahmatullah al-Dimawi, demikian ia menulis namanya di bagian akhir mushaf
karyanya yang menunjukkan bahwa ia berasal dari Demak. Mushaf 30 juz ayat pojok denganrasm usmani buah tangannya itu diterbitkan oleh Penerbit Asy-Syifa, Semarang tahun 2000.Ciri hurufnya tebal, mengesankan seperti halnya mushaf asal cetakan Bombay yang disukaisecara luas oleh masyarakat muslim Indonesia. Mushaf ini menggunakan model ayat pojokatau ayat sudut yang umum digunakan oleh para penghafal al-Quran.f. Mushaf al-Quran Karya Safaruddin
Mushaf ini ditulis oleh Safaruddin, asal Panunggalan (belum pasti di mana, barangkaliPanunggalan, Pulokulon, Grobogan, Jawa Tengah) diterbitkan oleh Penerbit CV Wicaksana,Semarang tahun 2001. Tanda tashih ditandatangani oleh H. Abdullah Sukarta (Kepala LajnahPentashih Mushaf al-Quran) dan H. Muhammad Shohib Tahir (Sekretaris). 3
C. ASPEK TEKS DAN VISUAL MUSHAF TAHUN 2004 – SEKARANG
a. Aspek Teks
No MUSHAFASPEK TEKS
PENERBIT TAHUNRasm Qira’at Tanda
Baca & Tajwid
1MushafStandar
IndonesiaUsmani Hafz
Tanda waqaf: 6macamTanda Isymam,Nun washal dansifir lonjong
Pertama kaliditerbitkan
oleh KoperasikaryawanAbiyoso,bandung.
1984
2
MushafStandar
IndonesiaKarya
MuhammadSyadzali
Sa’ad
Usmani Hafz
MengikutiMushaf Standar,
hanya sajatanda waqaflazim lebih
ditonjolkan dandiberi
warna merah
MaktabahSa’adiyah
Putra1984/1985
3Tafsir
al-Quran BasaJawi
- - - PT. Al-Ma’arij 1984
2 Ali Akbar, Khazanah Manuskrip Al-Quran Kalimantan Barat, (Jakarta: Lajnah Pentashihan MushafAl-Quran, 2012), hal. 43.
3 http://quran-nusantara.blogspot.com/2012/11/mushaf-karya-safaruddin.html#more, diakses padatanggal 15 April 2013.
[Mushaf Tahun 1984 - 2003 |Kajian Mushaf al-Qurandi Indonesia
17RESUME by HASRUL [MAHASISWA PTIQ JAKARTA]
4
MushafTerjemahan
al-QuranBahasa Aceh
(1994)
- - - P3KI 1994
5Al-Quran
KaryaRahmatullah
Usmani HafzAl-Syifa,Semarang
2000
6Al-Quran
KaryaSafaruddin
Usmani HafzMengikuti
Mushaf StandarIndonesia
CV.Wicaksana,Semarang
2001
b. Aspek Visual (Perwajahan)
No MUSHAFASPEK VISUAL (PERWAJAAHN)
Kaligrafi Iluminasi Jilidan Ukuran Kertas
1Mushaf Standar
IndonesiaNaskhi - - - -
2
Mushaf StandarIndonesia Karya
MuhammadSyadzali Sa’ad
- - - - -
3Tafsir
al-Quran BasaJawi
- - - - -
4
MushafTerjemahan al-Quran BahasaAceh (1994)
- - - - -
5Al-Quran Karya
Rahmatullah- - - - -
6Al-Quran Karya
Safaruddin- - - - -
REFERENSI
Ali Akbar, Khazanah Manuskrip Al-Quran Kalimantan Barat, Jakarta: Lajnah Pentashihan
Mushaf Al-Quran, 2012
Ali Akbar, Mushaf-mushaf Al-Quran Istana Nusantara, Jakarta: Lajnah Pentashihan Mushaf
Al-Quran Badan Litbang dan Diklat kementerianAgama RI, 2012
http://quran-nusantara.blogspot.com/2012/11/mushaf-karya-safaruddin.html#more, diakses
pada tanggal 15 April 2013
Mushaf Kontemporer [2004 - Sekarang] |Kajian Mushaf al-Qurandi Indonesia
18RESUME by HASRUL [MAHASISWA PTIQ JAKARTA]
BAB VI
MUSHAF TAHUN 2004 – SEKARANG (KONTEMPORER)
A. DESKRIPSI UMUM PEMBAHASAN
Ada tiga jenis mushaf standar yang menjadi pedoman kerja bagi lajnah dan secararesmi dapat di diterbitkan dan di edarkan di Indonesia, yaitu mushaf al-Quran rasm usmani,mushaf bahriyyah dan mushaf braille. Disinilah sala satu letak kajian tema ini khususnyamushaf al-Quran rasm usmani terbitan tahun 2004 sampai sekarang. Mushaf standar usmanimemiliki rating tertinggi dalam cetak ulang dibandingkan dengan mushaf bahriyyah danbraille. Keunggulannya dapat dilihat dari konsistensi tanda baca dengan merujuk padabentuk-bentuk yang sudah akrab di masyarakat. Walaupun demikian, secara umumpembahasan ini memuat kajian mushaf kontemporer yang terhitung dari tahun 2004 sampaisekarang sebagaimana tema kajian ini.
B. ASPEK HISTORIS MUSHAF-MUSHAF TAHUN 2004 - SEKARANG
a. Mushaf Standar Usmani 2004Mushaf standar usmani terbitan tahun 2004 ini diadakan oleh Proyek Peningkatan
Pelayanan Kehidupan Beragama Pusat Departemen (sekarang Kementerian) Agama RI tahunanggaran 2004 sebanyak 8000 eksemplar. Di bagian depan terdapat kata sambutan olehMenteri Agama, Prof Dr. H. Said Agil Husin al-Munawwar, MA. Tanda tashihditandatangani o leh H. Fadhal Abdurrahman Bafadal (Ketua Lajnah Pentashih MushafAl-Qur'an) dan H. Muhammad Shohib Tahar (Sekretaris), tertanggal 21 April 2004.Mushaf ini menjadi edisi resmi Kementerian Agama RI dari edisi revisi cetakansebelumnya. Mushaf standar edisi kedua ini ditulis oleh Khattat, Baiquni Yasin dan timpada tahun 1999-2001.1
b. Mushaf Standar Usmani 2008Mushaf ini diadakan oleh Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah
Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Departemen (sekarang Kementerian)Agama RI. Mushaf ini dicetak oleh PT. Macanan Jaya Cemerlang, Klaten, Jawa Tengah,sebanyak 75.610 eksemplar. Di bagian depan mushaf terdapat sambutan Menteri Agama RIMuhammad Maftuh Basyuni. Tanda tashih ditandatangani oleh H Muhammad Shohib Tahar(Ketua Tim Pelaksana Pentashihan Mushaf al-Quran) dan Dr. H. Ahsin Sakho Muhammad(Sekretaris), tertanggal 28 Mei 2008. 2 Komposisi edisi ini, baik teks al-Quran mapun tekstambahannya, sama sepenuhnya dengan edisi tulis ulang sebelumnya, mushaf standar usmaniterbitan tahun 2004. Adapun yang membedakannnya, pada edisi 2008 ini semua kata “Allah”dan kata gantinya dicetak dengan warna merah.c. Mushaf Standar Usmani 2011
Mushaf ini diadakan oleh Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan SyariahDirektorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama RI. Mushaf ini dicetak
1 Ali Akbar, Artikel Mushaf Standar Indonesia (Usmani) 2004, http://quran-nusantara.blogspot.com/2012/11/mushaf-standar-indonesia-usmani-2004.html
2 Ali Akbar, Artikel Mushaf Standar Indonesia (Usmani) 2008, http://quran-nusantara.blogspot.com/2012/11/mushaf-standar-indonesia-usmani-2008.html
Mushaf Kontemporer [2004 - Sekarang] |Kajian Mushaf al-Qurandi Indonesia
19RESUME by HASRUL [MAHASISWA PTIQ JAKARTA]
oleh PT Adhi Aksara Abadi Indonesia sebanyak 653.000 eksemplar. Di bagian depan mushafterdapat sambutan Menteri Agama RI Suryadharma Ali, tertanggal 8 Maret 2011. Tandatashih ditandatangani oleh H. Muhammad Shohib Tahar (Ketua Tim Pelaksana PentashihanMushaf Al-Qur'an) dan Dr. H. Ahsin Sakho Muhammad (Sekretaris), tertanggal 17 Oktober2011.3 Komposisi edisi ini, baik teks al-Qur’an mapun teks tambahannya, sama sepenuhnyadengan edisi tulis ulang sebelumnya. Teks al-Qur’an edisi ini dicetak dengan warna hitamsemuanya, berbeda dengan edisi tahun 2008 di mana kata “Allah” dan kata gantinya dicetakdengan warna merah.d. Mushaf al-Quran Wanita
Perkembangan ragam mushaf al-Quran kontemporer di tandai dengan berbagaiinovasi baru dalam penyajian mushaf. Saat ini, perhatian dalam penyalinan mushaf selainmemperhatikan bentuk format yang elegan, juga memberi perhatian terhadap sasaranpembaca mushaf. Hal ini tentunya memberikan berbagai kemudahan dalam membaca danmengkaji mushaf. Salah satu inovasi baru dalam mushaf kontemporer ialah penerbitanmushaf al-Quran khusus edisi wanita. Penerbit samudera penghayatan Al Quran adalah salahsatu jasa penerbit yang mempelopori pengadaan mushaf al-Quran wanita. Mushaf tampilelegan dengan khas feminim. Dilengkapi dengan fiqih wanita, Perjalanan hidup 20 Wanitayang diabadikan al- Quran, gelar-gelar wanita sepanjang zaman dan 40 hadis-hadis Rasulseputar wanita.e. Mushaf al-Quran Anak-anak
Selain trend an inovasi baru dalam mushaf kontemporer berupa mushafwanita, terdapat juga mushaf al-Quran anak-anak. Urain ini hanya sekilasmemaparkan mushaf al-Quran “I Love My al-Quran” yang diterbitkan olehPelangi Mizan. Mushaf ini mempermudah dan membantu para orang tua dizaman sekarang dalam membawa putra-putri mereka sejak dini ke dalam naunganal-Quran. I Love My Al-Quran dirancang untuk dapat diakses dengan sangatmudah dan menyenangkan oleh anak-anak.4
Anak dapat memperluas wawasan mengenai berbagai informasi tambahan berkaitandengan ayat yang dibaca di box KAMU PERLU TAHU. Informasi tambahan itu bisa berupapeta, peristiwa sejarah, pengetahuan ilmiah. Box LIHAT JUGA berisi informasi rujuk silang,dimana anak dapat mengetahui korelasi satu ayat dengan ayat lainnya atau satu ayat dengansumber lain. Khusus untuk orang tua disediakan box UNTUK AYAH-IBU. Berisi informasitambahan yang perlu diketahui ayah-ibu dalam mendampingi putra-putrinya ketika membacaI Love My Al-Qur’an. Hukum tajwid diperkenalkan secara bertahap dan berorientasi padapraktik melalui box RAMBU BACA. Hukum tajwid pada box ini langsung diaplikasikanpada halaman bersangkutan dengan memberi warna khusus pada teks yang mengandunghukum tajwid yang sedang dijelaskan. Box KOSAKATA memperkenalkan anak padakosakata Al-Qur’an secara bertahap. Kosakata yang dipilih merupakan kata kunci padapembahasan ayat di halaman bersangkutan.5
3 Ali Akbar, Artikel Mushaf Standar Indonesia (Usmani) 2011, http://quran-nusantara.blogspot.com/2012/11/mushaf-standar-indonesia-usmani-2011.html#more
4 Buku Anak Muslim, Artikel I Love My al-Quran, http://www.bukuanakmuslim.com/produk/i-love-my-al-quran/
5 Ibid
Mushaf Kontemporer [2004 - Sekarang] |Kajian Mushaf al-Qurandi Indonesia
20RESUME by HASRUL [MAHASISWA PTIQ JAKARTA]
C. ASPEK TEKS DAN VISUAL MUSHAF TAHUN 2004 – SEKARANG
a. Aspek Teks
No MUSHAFASPEK TEKS
Rasm Qira’at TandaBaca & Tajwid
PembagianTeks al-Quran
Teks-TeksTambahan
1MushafStandar
Usmani 2004Usmani
Qira’atAsim
riwayatHafs
1. Tanda baca(nun kecil,sifrunmustadir,sifrunmustatil)
2. Tanda Waqaf( -ج –صلي –ال
قلي)-مـ -؞؞3. Tanda
tajwidnyakurang lebihseperti mushaftimur tengah
1. Mushaf iniada yangterdiri dari 7baris (surahal-Fatihahdan awalsurah al-Baqarah)
2. 13 baris(akhir surahYasin danawal surahal-Shaffath)
3. 15 barisselebihnya
Di bagianbelakang mushafterdapat kolofonhuruf Jawi yangberisi ucapansyukur dan tahunpengadaannyaserta namakhattatnya(penulisnya).
2MushafStandar
Usmani 2008Usmani
Qira’atAsim
riwayatHafs
Seperti Mushaf standar Usamani 2004
Perbedannya, pada edisi 2008 semua kata “Allah” dankata gantinya dicetak dengan warna merah.
3MushafStandar
Usmani 2011Usmani
Qira’atAsim
riwayatHafs
Seperti Mushaf standar Usamani 2004
Teks al-Qur’an edisi ini dicetak dengan warna hitamsemuanya
4Mushafal-QuranWanita
Usmani
Qira’atAsim
riwayatHafs
Kurang lebihseperti Mushafstandar Usamani2004
Kurang lebihseperti MushafstandarUsamani 2004dan Mushaftampil elegandengan khasfeminim
1. Dilengkapidengan fiqihwanita
2. Perjalananhidup 20Wanita
3. gelar-gelarwanitasepanjangzaman
4. 40 hadis Rasulseputar wanita
5Mushafal-Quran
Anak-anakUsmani
Qira’atAsim
riwayatHafs
Kurang lebihseperti Mushaf
standar Usamani2004
Kurang lebihseperti MushafstandarUsamani 2004dan Mushaftampil elegandengan khasanak-anak
1. Informasiberupa peta,peristiwasejarah, danpengetahuanilmiah,
2. Box kosakata
Mushaf Kontemporer [2004 - Sekarang] |Kajian Mushaf al-Qurandi Indonesia
21RESUME by HASRUL [MAHASISWA PTIQ JAKARTA]
b. Aspek Visual (Perwajahan)
No MUSHAFASPEK VISUAL (PERWAJAAHN)
Kaligrafi Iluminasi Jilidan Ukuran Kertas
1
MushafStandarUsmani
2004
Khat naskhiberdasarkankaidahpenulisan rasmusmani denganwarna hitam
a. Iluminasiawal, tengahdan akhir
b. Iluminasipinggirhalaman
c. Ilmuninasikepala surah
Hard Coverdengan tulisanwarna emas,warna kulitbiru, danhiasan bungamembentukbingkai
Ukuran(24 x 16 cm)
Tebal(2,5 cm)
HVS jenisUncoatedPaper
2
MushafStandarUsmani
2008
Khat naskhiberdasarkankaidahpenulisan rasmusmani denganwarna hitamdan merah
Kurang lebihseperti Mushaf
standar Usamani2004
Hard Cover,Kulit warnahijau dengantulisan warnaemas dan jugadisertaibingkaiberwarnaemas
Ukuran(24,5 x 16,5
cm)Tebal
(2,5 cm)
HVS jenisUncoated
Paper
3
MushafStandarUsmani
2011
Khat naskhiberdasarkankaidahpenulisan rasmusmani denganwarna hitamdan merah
Kurang lebihseperti Mushaf
standar Usamani2004
Hard Cover,warna hijau
dengan tulisan“Al-Qur’anal-Karim”
warna emas,dikelilingiiluminasi
yang ritmis
Ukuran(26 x 18 cm)
Tebal(2,5 cm)
HVS jenisUncoated
Paper
4Mushafal-QuranWanita
Khat naskhiberdasarkankaidahpenulisan rasmusmani denganwarna feminim
Iluminasi mushafini lebih menarikdan elegan yangkhas akan duniawanita
Hard Cover,dengan warnakhas wanitayang terdiriatas pink, birutosca, merah,ungu dancoklat.
Ukuran(A5 dan A6)
HVS jenisUncoatedPaper
5
Mushafal-Quran
Anak-anak
Khat naskhi dankhat Tsulutspada beberpabagianiluminasi
Iluminasi mushafini kurang lebihsebagaimanadengan iluminasibuku-bukulainnya. Nampaklebih ritmis dandapat menarikminak anak-anakakanpenampilannyayang indah
Hard Cover,dengan warnakhasanak-anakdengan jeniskertas AP 150gr
Ukuran(21,5 x 28,5cm)
HVS jenisKertas AP180 gr
Mushaf Kontemporer [2004 - Sekarang] |Kajian Mushaf al-Qurandi Indonesia
22RESUME by HASRUL [MAHASISWA PTIQ JAKARTA]
D. KESIMPULAN
Uraian di atas hanya menyajikan lima buah mushaf kontemporer, yaitu mushafstandar usmani tahun 2004, 2008 dan 20011, mushaf al-Quran wanita dan mushaf al-Qurananak-anak. Kami maklumi bahwa masih banyak ragam mushaf kontemporer lainnya selainkelima mushaf tersebut. Namun, waktu dan kemampuan yang membatasi kami sehinggamakalah ini hanya memaparkan kelima kajian mushaf tersebut.
Walaupaun demikian, semoga kajian ini dapat memberikan gambaran umum bagi kitauntuk memahami kajian mushaf kontemporer secara keseluruhan. Pemaparan dan penulisanresume ini disusun berdasarkan analisa serta pemahaman kami yang selalu terbuka dengananalisis baru dari segenap para pembaca. Oleh karena itu, saran dan masukannya senantiasadiharapkan untuk perbaikan lebih lanjut dari tulisan ini.
REFERENSI
Akbar, Ali. Dari Mushaf ‘Bombay’ ke Mushaf ‘Kontemporer’ dalam “Mushaf al-Quran di
Indonesia dari Masa ke Masa”, Jakarta: Lajnah Pentashihan Mushaf al-Quran, 2011
Akbar, Ali. Khasanah Mushaf Kuno di Indonesia dalam “Mushaf al-Quran di Indonesia dari
Masa ke Masa”, Jakarta: Lajnah Pentashihan Mushaf al-Quran, 2011
Akbar, Ali. Website - Khasanah Mushaf al-Quran Nusantara (http://quran-
nusantara.blogspot.com)
Buku Anak Muslim, Website – Sarana Pendidikan Keluarga
(http://www.bukuanakmuslim.com)
Departemen Agama RI, Kitab Suci Al-Quran, Jakarta: Lajnah Pentashih Mushaf al-Quran,
2004
Departemen Agama RI, Mushaf-mushaf Kuno di Indonesia, cet. I, Jakarta: Puslitbang Lektur
Keagamaan, 2005
Fathoni, Ahmad. Ilm al-Rasm al-Usmani, Jakarta, _______, 2012
Media Fitrah Rabbani, Website – Mushaf al-Quran dan Al-Quran Wanita (http://mushaf-al-
burhan.blogspot.com)
Sidqi, Abdul Aziz. Sekilas tentang Mushaf Standar Indonesia dalam “Perkembangan
Mushaf, Terjemahan dan Tafsir al-Quran di Indonesia”, Jakarta: Lajnah Pentashih
Mushaf al-Quran, 2011
Mushaf Indah Kontemporer di Indonesia |Kajian Mushaf al-Qurandi Indonesia
23RESUME by HASRUL [MAHASISWA PTIQ JAKARTA]
BAB VII
MUSHAF INDAH KONTEMPORER DI INDONESIA
A. DESKRIPSI UMUM PEMBAHASAN
Dari sejak awal penulisan dan penyalinan mushaf Al-Quran baik di dalam maupunluar Indonesia dilakukan dengan sangat memperhatikan dan mementingkan segi keindahanpenulisan dan mushafnya. Seperti contohnya dapat kita lihat pada mushaf-mushaf kuno yangada di Indonesia. Keindahan mushaf ini terus berlanjut, dipertahankan dan terus menjadi cirikhas al-Quran di nusantara.
Beragam keindahan mushaf-mushaf tersebut sangat dipengaruhai oleh antar lain:1. Ragam gaya kaligrafi baik dalam penulisan teks maupun sebagai iluminasi.1
2. Keindahan dan seni pada tanda-tanda ayat. kaum muslimin. maka tidakmengherankan, meskipun di Eropa mushaf al-Qur’an telah mulai dicetak sejak.2
3. Keindahan dan seni pada kepala surah3
4. Keindahan dan seni hiasan tepi halaman5. Biingkai teks6. Bingkai berhias7. Keindahan dan seni iluminasi yang dipengaruhi oleh ciri khas daerah (mushaf indah
kontemporer nusantara)
B. ASPEK HISTORIS MUSHAF INDAH KONTEMPORER
a. Mushaf IstiqlalMushaf Istiqlal diresmikan dan diawali oleh Presiden Soeharto pada Festival Istiqlal I
tanggal 15 Oktober 1995/7 Muharam 1412 H, dan diluncurkan oleh Presiden Soeharto padaFestival Istiqlal II, pada 23 September 1995/27 Rabi'ul Akhir 1416 H. Sebelum diresmikan,mushaf ini telah mengalami pentashihan oleh Lajnah Pentashih Mushaf Al-QuranDepartemen (sekrang Kementerian) Agama RI, selesai pada 6 Juni 1995/7 Muharam 1416.Para khattat Mushaf Istiqlal adalah KH Abdurrazaq Muhili (perancang pola), HM Fa'iz AR(ketua), M Abdul Wasi AR, H Imron Ismail, Baiquni Yasin, Mahmud Arham, Islahuddin(anggota), serta HM Idris Pirous (asisten).
b. Mushaf SundawiPembuatan Mushaf Sundawi ini diprakarsai oleh HR Nuriana yang menjabat sebagai
gubernur jawa barat kala itu, dan diresmikan pada tanggal 14 Agustus 1995/17 Rabiul Awwal1416 H, pada peringatan Maulid Nabi Muhammad saw.
Al-Quran Mushaf Sundawi ini menggunakan konsep desain dan tatanan iluminasiyang diterapkan pada setiap halamannya dengan menggunakan seni yang berciri khas Sunda.Pada prinsipnya ada dua jenis sumber inspirasi atau acuan desain yang digunakan. Pertama,yang referensinya berasal dari motif islami Jawa Barat, misalnya memolo mesjid, motif batik,ukiran mimbar, mihrab, dan artefak lainnya, dengan catatan bahwa motif-motif tersebut tidak
1 Ali Akbar, Menggali Khazanah Nusantara: Telaah Ragam Gaya Tulisan dalam Mushaf Kuno,Hal. 69
2 Annabel The Gallop, Seni Mushaf di Asia Tenggara. Hal. 1243 Ibid, Hal. 125
Mushaf Indah Kontemporer di Indonesia |Kajian Mushaf al-Qurandi Indonesia
24RESUME by HASRUL [MAHASISWA PTIQ JAKARTA]
bersifat anthropomorphic (dari bentuk manusia) ataupun zoomorphic (dari bentuk binatang).Jenis motif kedua, yaitu desain yang bersumber pada sejumlah flora tertentu yang khas JawaBarat, seperti gandaria dan patrakomala.
c. Mushaf At-TinMushaf Mushaf ini dibuat untuk mengenang al-marhumah Hj. Fatimah Siti Hartinah
Soeharto (Ibu Tien Soeharto). Didesain oleh Machmud Buchari, Muhammad Djaelani, danAhmad Haldani D. Mushaf ini selesai dibuat pada tahun 1999 di Jakarta.
Mushaf ini adalah cetakan faksimili manuskrip indah "Mushaf Al-Quran Ibu HjFatimah Siti Hartinah Soeharto", berukuran 21,5 x 16,5 cm, kertas matt paper 85 gram, hardcover. Jumlah iluminasi 33 desain (dari 93 desain dalam manuskrip aslinya yang berukuran102 x 73 cm). Tim Perancang/Perencanaan. Koordinator Teknik: H Mohammad Djaelani;Ketua Pelaksana Harian: Mahmud Buchari. Bidang Kaligrafi: Ustadz H Imron Islamil,Ustadz Abdul Wasi, Ustadz Baequni Yasin, Mahmud Arham, H Hawi Hasan, HMiftahuzzaman, Islahuddin. Bidang Iluminasi: Drs Achmad Haldani D, Dra Titi H Rasbury,Dra Henny Haerany, Dra Yeyet D Koryeti, Drs M Kusna Wijaya, Drs Zain Rais, RahmanRuwandi.4
d. Mushaf Kalimantan BaratDiperkirakan pada tahun 2003 Kalimantan Barat membuat mushaf dengan ragam hias
bercirikan kekhasan Kalimantan Barat. Dengan mempunyai cirri sendiri dalam bentukbiasannya akan mencerminkan kekayaan ragam hias local. Ragam hias Mushaf KalimantanBarat memenuhi seluruh permukaan halaman dengan warna lembut kebiruan. Berbedadengan mushaf indah lainnya, tanda-tanda seperti juz dan ruku' di pinggir halaman berada didalam bingkai iluminasi, dipisahkan dengan garis vertikal. 5
e. Mushaf Keraton YogyakartaUntuk melestarikan tradisi penyalian Quran di istana, Keraton Yogyakarta pada tahun
2011 menerbitkan “Mushaf Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat” yang ditandatangani resmioleh Sultan Hamengkubuwono X tertanggal 20 Mei 2011. Dapat dikatakan bahwa KeratonKesultanan Yogyakarta dalam hal ini merupakan perintis, karena kesultanan lain tampaknyabelum ada yang mengawali untuk meneruskan kembali tradisi penyalinan Quran di istana.Kaligrafi teks ayat dimodifikasi dari Mushaf Madinah karya Usman Taha. Mushaf ini dicetakoleh Lembaga Percetakan Al-Quran (LPQ), Kementerian Agama RI.f. Mushaf Bantani
Untuk Pemerintah Provinsi Banten pada 2 Februari 2008 secara resmi memulaipenulisan Mushaf al-Bantani, dan selesai pada 28 Agustus 2010 (18 Ramadan 1431 H).Dokumen ditandatangani oleh Gubernur Banten Hj. Ratu Atut Chosiyah, sebagai pemrakarsapenulisan mushaf ini. Ketua tim penulisan adalah Prof Dr HE Syibli Syarjaya; ketua penelitidesain iluminasi Prof Dr HMA Tihami; penulis kaligrafi Dr H Ahmad Tholabi Kharlie(koordinator), H Mahmud Arham, H Isep Misbah, H Arif Hamdani, Hj Yeni Solihah, AbdulKholik, Nurkholis, Ahmad Mukhozin, Rivqi Nasrullah, dan Muhammad Martnus; dandesainer iluminasi Aris Kurniawan, Dr Helmi Bahrul Ulumi, dan Andi Zulfikar.
4 Ali Akbar, Perkembangan Mushaf, Terjemahan dan Tafsir Al-Quran di Indonesia. (Jakarta: LajnahPentashhih Mushaf Al-Quran, 2010). Hal. 37
5 http://quran-nusantara.blogspot.com/2013/01/mushaf-kalimantan-barat.html#more, diakses padatanggal 14 Mei 2013
Mushaf Indah Kontemporer di Indonesia |Kajian Mushaf al-Qurandi Indonesia
25RESUME by HASRUL [MAHASISWA PTIQ JAKARTA]
Mushaf cetakan ini, berukuran 25 x 17,5 cm, merupakan 'reproduksi' dari naskahaslinya, "Mushaf al-Bantani", yang berukuran 70 x 50 cm. Ragam iluminasi yang digunakandalam Mushaf al-Bantani didasarkan pada hasil penelitian. Ketiga puluh juz mushaf inimemiliki variasi iluminasi yang terdiri atas iluminasi dasar dan iluminasi instrumental.Iluminasi dasar sumbernya adalah artefak dan manuskrip Banten, sedangkan iluminasiinstrumental yang merupakan penunjang dari iluminasi dasar merupakan pengembangan danrekayasa grafis.
Mushaf ini telah mengalami tiga kali cetak. Cetakan pertama sejumlah 3000eksemplar, sementara cetakan kedua dan ketiga masing-masing 100.000 eksemplar. Cetakanketiga dilengkapi dengan terjemahan. Pencetakan dilakukan oleh Lembaga Percetakan Al-Quran (LPQ), Ciawi, Jawa Barat. Mushaf ini didistribusikan khususnya bagi warga Banten,dan tidak dijual di pasaran. 6
REFERENSI
Akbar, Ali, Menggali Khazanah Nusantara: Telaah Ragam Gaya Tulisan dalam Mushaf
Kuno, Jurnal Lektur Keagamaan, 2004
Akbar, Ali, Perkembangan Mushaf, Terjemahan dan Tafsir Al-Quran di Indonesia. (Jakarta:
Lajnah Pentashhih Mushaf Al-Quran, 2010)
The Gallop, Annabel, Seni Mushaf di Asia Tenggara, Jurnal Lektur keagamaan, 2004
6 http://quran-nusantara.blogspot.com/2013/01/mushaf-al-bantani.html#more, diakses pada tanggal 14Mei 2013.