review buku filsafat
DESCRIPTION
ReviewTRANSCRIPT
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bushido, dikenal sebagai prinsip hidup seorang samurai. Bushido adalah
semacam kode kehormatan samurai yang menggabungkan nilai-nilai
Budhis, Chu-Tsu, Konfusius, dan Shinto. Ada delapan prinsip bushido, yakni:
(1) Jinmemahami orang lain, (2) Gimenjaga etika, (3) Chusetia
kepada tuannya, (4) Komenghormati orang tua, (5) Reimenghormati
sesama, (6) Chimemperluas pengetahuan, (7) Shinmenjaga kejujuran,
(8) Teimencintai orang tua dan siapa pun yang harus dikasihani.1
Samurai Jepang terkenal akan ketangguhannya. Tak kenal kompromi,
cekatan dan loyal terhadap tuannya. Tubuh-tubuh lawan ditebas tanpa ragu
di medan perang. Kaum samurai adalah prajurit perang paling efektif dan
efisien.
Namun, sejatinya seorang samurai adalah pengabdi. Ia tak hanya
berurusan dengan tugas-tugas di medan perang, tetapi juga melakukan apa
pun yang diperintahkan oleh tuannya, termasuk hal-hal yang remeh sekali
pun.
Loyalitas yang dibangun oleh samurai kepada tuannya dapat dikatakan
ekstrim. Mereka wajib mengorbankan segalanya demi keselamatan
tuannya. Adalah hal yang tabu bagi seorang samurai untuk mempermalukan
1 Eko B. Nugroho, Meresapi Falsafah Hidup Samurai. http://tualanghidup.wordpress.com/2013/01/10/meresapi-falsafah-hidup-samurai/ ( diakses 2 Januari 2015).
-
2
tuannya, membuka aibnya atau bahkan sekadar membicarakannya
meskipun tuannya sudah meninggal.
Kehidupan samurai Jepang merupakan hal yang sangat menarik untuk
dipelajari. Dari banyak kisah heroik seorang samurai hampir semua
berkaitan dengan perang dan pedang. Tetapi bagaimana jika ada seseroang
yang dianggak samurai tetapi tidak pernah memegang sebuah pedang dan
muncul bukanlah sebagai pengikut tetapi sebagai seorang pemimpin.
Sangatlah menarik untuk melihat bagaimana ia melaksanakan prinsip-
prinsip bushido seorang samurai yang tidak berpedang.
Toyotomi Hideyoshi dikenal senagai samurai tanpa pedang. Sangat
menarik ketika sesorang yang disebut sebagai samurai tetapi tidak pernah
menggangkat pedang. Kisah hidupnya tersaji dalam sebuah novel The
Swordless Samurai. Ditulis secara sederhana tetapi tetap menarik dan
memiliki nilai-nilai filosofis kehidupan yang tinggi serta meninggalkan kesan
yang mendalam bagi pembacanya.
Hal inilah yang menggugah penulis untuk melakukan analisi dari segi
filsafat terhadap buku ini. Buku ini menarik karena melihat sisi lain dari
seorang samurai yang tidak memiliki pedang padahal biasanya pedang
adalah identitas sebagai samurai. Buku ini sarat akan sikap-sikap pemimpin
yang seharusnya dimiliki oleh setiap orang. Banyak sekali prinsip yang dapat
menginspirasi agar dapat menjadi seorang pemimpin yang sebenar-
benarnya pemimpin.
-
3
B. Tujuan Penulisan Analisis Buku
Tujuan dari analisis buku ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Filsafat Ilmu, tetapi tujuan lain dari penulis dalam menganalisis buku ini
adalah untuk mengetahui prinsip-prinsip hidup seorang samurai tanpa
pedang serta mempelajari filsafat kehidupan manusia melalui perjalanan
hidup seorang pemimpin Jepang
C. Alasan Menganalisis Judul Buku Yang Dipilih
Buku ini memilik sudut pandang penulisan yang unik, ditulis dengan gaya
bertutur dari sudut pandang pihak pertama, seolah-olah buku ini adalah
sebuah memoar, Hideyoshi diposisikan sebagai penulis dan bercerita secara
langsung mengenai kehiduapannya. Pembaca diajak seperti mendengarkan
cerita secara langsung dari Hideyoshi sehingga pembaca akan terbawa ke
dunia dimana Toyotomi Hideyoshi masih hidup.
Kisah kepemimpinannya sangat menarik, diceritakan bagaimana
berjuangan dari lapisan masyrakat paling bawah hingga dapat meraih posisi
puncak sebagai Wakil Kaisar. Kehidupan pemimpin yang sulit, yang penuh
godaan pun diceritakan dengan sederhana tetapi bermakna. Bagimana
bahwa setiap pemimpin tidaklah sempurna selalu ada kesalahan yang
dibuat, tetapi menjadikan kesalahan tersebut sebagai jalan dan bahan untuk
tidak mengulangi hal yang sama.
D. Kaitan Isi Buku yang Dianalisis dengan Mata Kuliah Fisafat Ilmu
Buku ini sangat menarik jika dikaitkan dengan ilmu filasafat, banyak pada
bagain buku ini yang memiliki nilai filsafat. Gaya kepemimpinan arif tetapi
penuh strategi, filsafat hidup masyarakat Jepang yang sangat unik,
-
4
Hideyoshi yang mengeliminasi kekurangan-kekurangan yang ia miliki
dengan terus memaksimalkan kemampuannya di bidang yang lain. Novel
The Swordless Samurai berisi mengenai prinsip-prinsip sederhana seorang
pemimpin yang merupakan pondasi dari kepemimpinan itu sendiri yang
sayangnya saat ini sering terlupakan. Didalamnya pun tertulis bagaimana
kecerdasan intelektual, emosianal dan spiritual dapat lebih tajam dari
sebuah pedang dan dapat membuktikan bahwa tidak ada yang mustahil
didunia ini, mustahil hanya terjadi pada pikiran manusia. Sikap moral
seseorang dapat menjadi petentu jalan kesuksesan dan kehancuran.
Dari nilai-nilai yang terkandung dalam buku ini dapat terlihat benang
merah dengan mata kuliah Filsafat Ilmu. Filsafat ilmu adalah mata kuliah
yang memperlajari mengenai tentang karakteristik filsafat, ilmu dan
pendidikan serta jalinan fungsional antara ilmu, filsafat dan moral/agama.
Secara ringkas, kajian tersebut diklasifikasikan dalam paradigma (pola pikir)
tiga dimensi utama, yaitu ontologis, epistomologis dan aksiologis.2 Dengan
tujuan setelah mengikuti perkuliahan mahasiswa mampu menerapkan
filsafat ilmu sebagai dasar pemikiran, perencanaan dan pengembangan
khususnya landasan keilmuan dan landasan pendidikan yang dijiwai nilai-
nilai ajaran agama dan nilai-nilai luhur budaya masyarakat agar bermanfaat
bagi masyarakat, bangsa dan negara serta umat manusia pada umumnya
2 Dr. Muchlas Suseno. Silabus Perkuliahan. Filsafat Ilmu 1, UNJ Semester 1.
-
5
BAB II
SIMPULAN ISI BUKU
A. Identitas buku
Judul : The Swordless Samurai
Pemimpin Legendaris Jepang Abad XVI
Penulis : Kitami Masao
Penerjemah : Marhodar
Penyunting : Poppy Damayanti
Penerbit : RedLine Publishing
Cetakan : Februari 2009
Tebal : xviii + 262 halaman
ISBN : 978-979-193-370-4
-
6
B. Daftar isi
Buku novel ini terdiri dari beberapa bagain dan diawali oleh testimoni dari
beberapa tokoh yang bersalah dari berbagai profesi. Dilanjutkan dengan
daftar isi, pengantar penerbit, kata pengantar dari tim penerjemah. Setelah
itu mulai diceritakan kisah inti dari buku ini yang terbagi menjadi 11 bagian
dan diakhiri oleh catatan yang memuat buku-buku yang dijadikan refensi
dalam penulisan
C. Pengantar
Jepang abad ke-16 merupakan zaman pembantaian dan kegelapan.
Zaman dimana satu-satunya hukum yang ada adalah hukum pedang. Dalam
tatanan masyarakat hierarkis yang kaku dan melarang keras penyatuan
kelas sosial, Hideyoshi lahir sebagai seorang anak petani miskin. Hideyoshi
yang hanya setinggi 150 senti dan berbobot lima puluh kilogram serta tidak
memiliki kemampuan bela diri, tampaknya mustahil untuk menjadi seorang
samurai. Tetapi dialah yang menjadi pemenang tunggal dari perang
berkepanjangan dan berhasil menyatukan negeri yang sudah tercabik-cabik
selama lebih dari 100 tahun. Dialah Sang Samurai Tanpa Pedang.
Ditulis dengan gaya bertutur dari sudut pandang pihak pertama, seolah-
olah buku ini merupakan memoar Hideyoshi, sehingga kita akan terbawa ke
dunia di mana Toyotomi Hideyoshi hidup.
-
7
D. Uraian Tiap Bab
1. Namaku Toyotomi Hideyoshi
Aku tidak pernah mahir dalam seni berpedang. Bahkan ronin kelas tiga sanggup mengalahkanku dalam perkelahian jalanan! Aku sadar aku harus lebih menggunakan otak daripada tubuh khususnya jika aku ingin kepalaku tetap menempel dileher 3
Bagian pertama ini menuliskan tentang secara garis besar
kehidupan Toyotomi Hideyoshi. Dimana ia merupakan seorang anak
petani pertama yang bisa naik ke tampuk kekuasaan mutlak pemegang
kedaulatan tertinggi di Jepang.
Orang-orang menyebut Hideyoshi Monyet karena
kecerdikannya, telinga yang lebar, kepala yang kebesaran, tubuh yang
pendek dan kerempeng
Perjalanan Hideyoshi dimulai ketika ia memutuskan untuk
meninggalkan ibu dan kehidupan di desanya sebagi petani. Saat akan
pergi sang ibu membekali dengan uang, cukup untuk membeli beras
selama 1 tahun. Saat itu ia tersadar bahwa betapa dalam kasih sayang
dan pengorbanan untuknya. Ia merasa bersyukur yang amat sangat
kepada Tuhan dan bertekad membuat kehidupan ibunya lebih baik.
Rasa bersyukur mengobarkan semangat luar biasa untuk merubah diri
menjadi lebih baik dan membantu orang lain. Inti dari kepemimpinan
terletak pada melayni bukan dilayani. Pemimpin harus bisa bersyukur.
Kemudia ia berganti-ganti profesi sebagai pedagang keliling,
pelayan, ia selalu berusaha melakukan yang terbaik, betapapun
remehnya pekerjaan yang ia lakukan selalu dianggap sebagai sebuah
3 Tim Clark.The Swordless Samurai.(Jakarta: RedLine Publishing, 2009), h. 2
-
8
pijakan menuju jabatan lebih tinggi. Usaha yang amat keras
memungkinkan mereka yang mulai dari nol untuk mengungguli mereka
yang sudah dibekali kedudukan dan jabatan istimewa. Inilah Perjuangan
Pemimpin harus bisa bekerja keras dari pada yang lainnya.
Kisahnya dimulai berubah ketika Hideyoshi remaja bertemua
dengan Lord Nobunaga pada masa pembantaian dan kegelapan:
Zaman Peperangan. Ketika menjadi budak Nobunaga, ia selalu berpikir
bahwa keberuntungan memihak mereka yang berani. Pemimpin mesti
mengeksploitasi dalam membuat keputusan. Bertindaklah berani pada
saat-saat kritis.
Keberanian ini yang disukai Nobunaga, dan hal ini menjadi titik
balik yang menentukan dalam perkembangannya sebagai seorang
pemimpin.
Ia dianggap sebagai orang serba bisa dalam tugas nonmiliter. Ia
bekerja tiga kali lebih keras dari pada orang lain, mengubah kekurangan
menjadi kelebihan, mengabdi penuh dedikasi pada Nobunaga. Dan
akhirny ia mendapatkan posisi yang baik dalam kepemimpinan
Nobunaga.
Dedikasikan dirimu pada pemimpin4
2. Melayani Lord Nobunaga
Lord Nobunaga memiliki impian dahsyat untuk menyatukan Jepang di bawah satu pemerintahan dan mengakhiri Zaman Peperangan. Inilah yang di butuhkan oleh bangsa dan diinginkan masyarakat5
4 Ibid., h.26 5 Ibid., h.30
-
9
Menutur Hideyoshi memilih pemimpin yang tepat adalah
keputusan terpenting yang bisa dilakukan oleh mereka yang masih
muda. Pada bagai dua ini Hideyoshi mengemukaan kriteria yang
digunakan saat memilih Lord Nobunaga sebagai junjungan, dan metode
yang membuatnya menonjol saat memberika pelayanan.
Saat masih muda dan naif Hideyoshi mengira para pemimpin
adalah mereka yang selalu membuat keputusan tepat. Dikemudian hari
ia belajar bahwa para pemimpin besar pernah melakukan kesalahan,
tetapi mereka tidak bisa ragu-ragu. Visi yang kuat dan terfokus pada
masa depan hal yang menginspirasi harapan dan kepercayaan diri di
antara para pengikut adalah ciri kepempinan utama. Visi Lord Nobunaga
tentang Jepang yang bersatu menopang kenaikannya dari panglima
perang biasa menjadi pemimpian para penguasa, dari pemimpi yang
mengepalai puluhan menjadi penguasa jutaan. Kejelasan dan kekuatan
visi ikut pula menopang kenaikan Hideyoshi ke puncak kepemimpinan.
Hideyoshi memberikan saran bahwa orang yang menjadi kiblatmu
akan menentukan garis hidupmu lebih daripada aktivitas-aktivitas yang
kau jadikan pilihan.
3. Benteng Kiyoshu
Lord Nobunaga hanya memberiku waktu tiga hari untuk menyelesaikan tugas itu, tapi aku mengahbiskan hari pertama hanya dengan dua agenda : memberikan pengarahan tentang pekerjaan apa yang akan mereka lakukan, dan mengadakan pesta untukpara pekerja6
6 Ibid., h.50
-
10
Hideyoshi tidak percaya pada kata mustahil. Dalam hidupnya ia
banyak berhasi mencapai hal yang mustahil. Ia berpendapat bahwa
tugas pemimpin adalah untuk mengubah kemustahilan menjadi
kenyataan. Menyatu denga pengikutmu dan mengisnpirasi mereka
dengan kekuatan visi adakn membuatmu mampu menaklukan peluang-
peluang yang nyaris mustahil. Hai ini ynag ia pelajari saat Nobunaga
memerintahnya untu membangun kembai Benteng Kiyosu dengan cepat
atau mereka akan menjadi kawanan domba yang siap dibantai tentara
Yoshimoto. Cuaca yang saat itu buruk, kerusakan yang parah, lingkar
benteng yang sangat luas dan waktu yang pendek membuatnya terlihat
mustahil dikerjakan.
Tetapi dengan cerdik Hideyoshi mengatasi semua hambatan
tersebut dan akhirnya mengundan Nobunaga untuk parade
kemenangan. Prinsip-prinsip yang ia gunakan saat itu adalah :
melakukan persiapan dan bertindak berani, memelihara aset
paingberharga yaitu relasi, menjaga loyalitas dengan menjadi pemimpin
bukan atasan dan hadapi setiap tugas dengan tekad yang mantap dan
yang paling penting adalah pemimpin yang cerdas akan membalikan
situasi, mengubah kelemahan menjadi keunggulan.
4. Memimpin di Saat Kritis
Aku hanya punya tujuh ratus orang untuk membentengi bagan belakang pasukan melawan beberapa ribu tentara musuh yang sudah bergerak menuju posisi kami. Kuperkirakan mereka sampai sebelum fajar, dan hanya memberiku beberapa jam untuk melaksanakan rencana7
7 Ibid., h.76
-
11
Hideyoshi sudah berulang kali mengalami keadaan darurat selama
bertahun-tahun, tetapi situasi-situasi gawat malah membuatnya
mengeluarkan kemampuan terbaik. Bab ini menunjukan bagaimana
situasi krisis bisa menciptakan kesempatan untuk mengembangkan
kemampuan kepemimpinan.
Saat Nobunaga dibantai, banyak pengikut yang senior Oda
terpaku, tidak tahu apa yang harus dilakukan. Tetapi saat mereka
lumpuh Hideyoshi bertindak. Pemimpin yang kuat tahu bahwa tindakan
akan menyembuhkan ketidakpastian. Rasa takut adalah hal yang alami,
Hideyoshi pun mengalaminya. Ia takut mati seperti yang lain tetapi
mentalnya sejak masih bukan siapa-siapa sudah menjadikannya lebih
kuat. Dalam keadaan darurat memberikan kesempatan terbaik untuk
memimpin. Biarkan krisis menjadikanmu seorang pemimpian.
5. Pemimpin yang Kuat
Apakah pemimpin yang kuat selalu mengejar musuh-musuhnya tanpa henti lalu melumat habis mereka? Tidak! Mereka juga mempertimbangkan sudut pandang lawan mereka dan bertindak dengan tepat. Pertempuran mesti jadi pilihan terakhir 8
Meski dikenal dengan kemampuan stategi militer, Hideyoshi masih
lebih bangga lagi dengan keterampilannya sebagai seorang negarawan.
Ia lebih memilih berdiplomasi daripada bertempur. Sebagai besar
penaklukan yang ia lakukan terjadi tanpa pertumpahan darah dan
banyak orang yang berkata bahwa ia adalah diplomat terbaik sepanjang
sejarah Jepang. Nobunaga adalah seorang pemimpin yang perkasa dan
8 Ibid., h.100
-
12
pembimbing luar biasa. Akan tetapi ia kurang pandai bersiasat, ia
menggunakan kekuatan dan memimpin melalui intimidasi.
Dalam 3 tahun setelah kematian Nobunaga, Hideyoshi menguasai
hampir setengah wilayah Jepang yang berdasarkan pada negosiasi dan
diplomasi. Zaman Perang sudah usai. Diplomasi menjadi tatanan baru,
pada pemimpin bukan dari kalangan kesatria tetapi negarawan.
6. Mengepung Benteng Miki
Kesetiaan tidak bisa dibeli seperti sekarung gandum atau beras. Ada beberapa masa yang memaksaku untuk membentuk aliansi dengan cara kurang terhormat, tapi aku tidak pernah melupakan pelejaran mengerikan hari itu .9
Dalam bagian ini dituliskan mengenai bahaya-bahaya yang
mungkin muncul dari kesombongan, yang sering memerangkap para
pemimpin, sebagaimana yang terjadi pada Hideyoshi saat pertama kali
merespon sikap Motoyuki. Semakin besar kekuasaan seseorang,
semaik besar kemungkinan terperosok kedalam lubang keangkuhan.
Dan dengan sangat menyesal, bahkan seorang Hideyoshi juga masuk
perangkap ini.
7. Tujuh Tombak
Pertempuran Shizugatake tidak hanya mengonsolidasikan kepemimpinanku, tetapi juga menambah satu lagi perbendaharaan kata Jepang : Tujuh Tombak 10
Pertempuran Sizugatake tidak hanya mengonsolidasikan
kepemimpinanku, tetapi juga menambah satu lagi perbendaharaan kata
9 Ibid.,h.128 10 Ibid.,h.156
-
13
Jepang : Tujuh Tombak. Tujuh orang prajurit elit berkuda, mereka adalah
Kiyomasa, Takenori, Masanori, Nagayasu, Katsumoto, Yoshiaki dan
Yasuharu. Mereka memimpin terjangan menentukan yang
menghancurkan pasukan musuh dan membuat kemenangan berada di
tangan Hideyoshi. Begitu hebatnya peran mereka di Shizugatake
sehingga istilah Tujuh Tombak mulai dipergunakan untuk mengacu pada
kesatria-kesatria terhebat dalam setiap pertempuran.
Hideyoshi beranggapan bahwa penghargaan tertinggi pemimpin
yang sukses bukanlah kekayaan tetapi kepuasan dalam membangkitkan
kinerja terbaik timnya. Pemimpin yang baik tidak mendemonstrasikan
kehebatan diri sendiri, tetapi menunjukan kepada para pengkutnya
bahwa mereka bisa menjadi hebat.
8. Teman dan Keluarga
Koroku menjadi penasihatku seumur hidup. kemanapun Monyet pergi, aku ikut, ia biasa berkata. Sebagai tanda terima kasih, aku menghadiahinya silayah kekuasaan dan belakangan menjadikannya tuan dalam kastilnya sendiri. 11
Kepemimpinan adalah kesendirian. Saat masih menjadi budak
pembawa sandal Nobunaga beberapa dekade yang lalau, Hideyoshi
menghasbiskan siang bersama teman-teman sesama budak, tertawa
dan bercanda membicarakan atasan sambil menikmasti nasi kepal acar
sayur. Sekarang sebagai penguasa tertinggi Jepang, panglima perang
tinggi pun harus masuk daftar tunggu berminggu-minggu sebelumnya.
Kekuasaan juga membuatmu terisolasi selain bisa melakukan apa saja.
11 Ibid., h.184
-
14
Pemimpin yang tahu diri akan mancari nasihat bijak untuk meyakinkan
efektifitas akan terus berlangsung dan keputusannya memang tepat.
Hidenaga, Hanbei dan Koroku adalah sahabat lama yang sangat
Hideyoshi percaya. Pemimpin yang berhasil mempercayai sahabat dan
menarik keuntungan dari nasihat mereka. Mereka mengerti rahasia
memercayai. Jadikan teman-teman baik sebagai penasihat.
Hideyoshi pun selalu mencari saran dari orang-orang yang tidak
sependapat dengannya untuk keseimbangan. Pemimpin yang hanya
dikelilingi pensihat yang sependapat akan mengundang bencana.
Bebrapa orang memisahkan pekerjaan dengan pasangan hidup
tetapi Hideyoshi beranggapan dengarkanlah pendapat pasangan
hidupmu. One sang istri adalah rahasia lain Hideyoshi untuk menjadi
pemimpin bijak.
9. Wakil Kaisar
Aku menjadi orang pertama dalam sejarah Jepang yang menepati posisi Wakil Kaisar tanpa pertalian darah dengan kaum bangsawan. Kedudukan yang kudapatkan memang membuat gerah kalangan keluarga ningrat, tetapi semua kuanggap angin lalu.12
Kisah perjalanan Hideyoshi menuju kepemimpinan adalah kisah
tentang mengambil keuntungan dari kemampuan orang-orang
kompeten, terutama dari mereka juga yang memiliki potensi pemimpin.
Bersama-sama mereka mengakali pesaingnya. Tetapi mengalahkan
pesaing hanya separuh perjalanan. Sejarah dipenuhi oleh pemimpin
12 Ibid., h.213
-
15
sukses, setelah meraih posisi puncak kemudian mengukir jalan
kehancuran mereka sendiri.
Pada tahun 1590, Hideyoshi adalah pemimpin mutlak seluruh
Jepang, menjadi orang pertama dalam sejaran Jepang yang menempati
posisi tersebut tanpa pertalian darah dengan kaum bangsawan.
Wewenangnya diturunkan langsung oleh Kaisar. Akhirnya ia meraih cita-
citanya yang selama ini. Ia berhasil menyatukan seluruh negeri,
memberlakukan kebijakan Penyitaan Senjata dari warga sipil, perbaikan
sistem pertanian, prakarsa sipil dan pembangunan menyeluruh telah
menggantikan perang, peduli terhadap perkembangan seni,
mereformasi mata uang dan mengharamkan perdagangan budak, .
Tetapi semakin tinggi kekuasaan seorang pemimpin, biasanya
semakin tipis pula sikap rendah hati mereka. Dikorupsi Kesuasaan
adalah istilah yang sering diucapkan. Pada akhirnya Hideyoshi pun
melenceng.
10. Kekuasaan yang Melenakan
kebebasan untuk memanjakan diri kedengaran sangat
menggoda, tatapi aku telah belajar bahwa dengan melakukan itu
akhirnya menimbulkan lebih banyak kesengsaraan daripada
kebahagiaan.13
13 Ibid., h.236
-
16
Kisah-kisah kesuksesan akan memberikan inspirasi tapi
kesuksesan biasanya bergantung pada keadaan tertentu. Kegagalan,
sebaliknya selalu mengajarkan kita sesuatu.
Hideyoshi mengalami banyak kegagalan, mulai dari hilang kendali
dan terhasut sehingga membunuh seorang istri yang setia kepada
suaminya, kesombongan sebagai penguasa yang mulai menggerogoti,
dan masalah pewaris yang membuatnya kehilangan pemikirannya yang
cerdas.
Pada bagian terakhir cerita ini Hideyoshi menuliskan filosifinya
sendiri yang diwariskan dari generasi ke generasi. Ia menyebutnya
sebagai Pedoman Samurai Tanpa Pedang :
Prajurit terbaik tidak pernah menyerang
Petarung terhebat berhasil tanpa kekerasan
Penakluk terbesar menang tanpa perang
11. Kronologis Riwayat Hidup Toyotomi Hideyoshi
Pada bagain ini di jelaskan mengenai riwayat kehidupan Toyotomi
Hideyoshi, terutama tahun-tahun yang memiliki arti penting pada
hidupnya. Di tuliskan secara runtut mulai dari waktu kelahirannya di
Nakamura, Propinsi Owari pada tahun 1536, perjalannya sebagai
pelayan Nobunaga yang dimulai tahun 1554, kejadian-kejadian penting
yang dilalui seperti pertempuran dan diangkatnya menjadi Wakil Kaisar,
hingga kematian Toyotomi Hideyoshi pada tahun 1598.
-
17
12. Catatan
Bagian terakhir pada buku ini menjelaksan mengenai kata-kata
Jepang yang muncul pada cerita seperti taiko, kampaku, sengo jidai dan
lain-lain . Selain itu dijelaksan pula wilayang geografis Jepang yang
bersinggungan dengan peristiwa-peristiwa yang terjadi dengan lebih
mendetail. Dituliskan pula buku-buku yang digunakan oleh penulis
sebagai referensi.
-
18
BAB III
ANALISIS
A. Bagian Awal
Bagian awal buku ini diisi dengan kata pengantar penerbit yang
menjelaskan bagaimana buku ini dapat menjadi inspirasi bagi penerbit
untuk melakukan sebuah usaha besar dalam hidupnya. Dan memberikan
pesan yang sama agar para pembaca buku ini bisa mendapatkan hal
positif.
Setiap warna memiliki makna, dan sangat menarik jika kita lihat
unsur warna yang menghias cover dari buku ini. Didominasi oleh warna
hitam dan perpaduan putih dengan bentuk huruf yang tegas. Filosofi
warna hitam yang dikenal saat ini mencerminkan keberanian, pusat
perhatian, ketenangan kekuatan dan juga kekuasaan.14 Serta gambar
patung dari tokoh utama membuat buku ini memiliki kesan yang
sederhana tetapi elegan dan sesuai dengan tema kepemimpinan yang
sangat kental didalamnya.
Melalui buku The Swordless Samurai, kisah pemimpin legendaris
Jepang abad XVI diangkat oleh sang penulis Kitami Masao. Sayangnya,
di buku itu tidak ada keterangan latar belakang pengarang. Hanya
terdapat sebuah pengantar dari Tim Clark selaku penerjemah dari bahasa
Jepang ke Inggris, yang menjelaskan soal Hideyoshi. Tidak ada
penjelasan tentang sang penulis Kitami Masao, hanya ada ucapan terima
kasih telah memberi izin mengadaptasi buku itu.
14 Laely Widjajati, Filosofi Warna Hitam. http:// ( diakses 2 Januari 2015 )
-
19
Pada bagian kata pengantar yang ditulis, disajikan dengan baik
latar belakang, situasi kondisi zaman saat masa kehidupan Hideyoshi.
Penulis pun dengan cerdas menjelaskan dibalik kekurangan Hideyoshi
diakhir masa kejayaannya, tetap mengimajinasikan ucapan ucapan
Hideyoshi sebagai bentuk refleksi diri di balik nada yang menyiratkan
kesombongan dan kecongkakan agar pembaca dapat menyaring
pelajaran kepemimpinan yang layak dari kehidupan Hideyoshi.
Walaupun banyak ahli sejarah yang masih memperdebatkan
kebenaran prestasi-prestasi gemilang Hideyoshi, detail dibelakang aliansi
politiknya dan sejenisnya tetapi secara garis besar riwayat hidup
Hideyoshi yang tertera dalam buku ini pada dasarnya sudah disepakati
dan diakui keberadaannya.
Buku ini bukan buku autobiografi biasa dan menjadi sangat penting
serta berhasil karena mengandung pembelajaran filosofi manajemen
kepemimpinan yang kuat. Dengan metode ekstrapolasi, membaca kisah
Hideyoshi sama dengan membaca sejuta kearifan petuah kepemimpinan
yang inspiratif.
B. Bagian Isi
Membaca buku perjalanan seorang Hideyoshi menurut penulis
merupakan suatu pengalaman yang mendalam. Hideyoshi menjadi
seorang samurai dengan cara yang berbeda yag berbeda tetapi tetap
memegang teguh prinsip-prinsip hidup seorang samurai. Ia menjadi
negarawan memberi inspirasi dan semangat hidup. Apalagi di tengah
krisis kepemimpinan di Indonesia yang tak tegas, tak berani, dan loyo,
-
20
buku ini bisa memberi pencerahan, dengan membaca penyajian di awal
bab dan subbab, diberikan kata-kata filosofis, kepribadian, dan
manajemen.
Jika dilihat dari sudut pandang filsafat maka secara tersirat selama
perjalanan hidupnya, Hideyoshi telah berfilsafat sebab dengan berfilsafat
orang akan memiliki pedoman untuk perfikir, bersikap dan bertindak
secara sadar dalam menghadapi berbagai gejala atau pristiwa yang
muncul.15
Kesadaran itu akan membuat seseorang tidak mudah goyah dan
diombang ambing oleh gejala atau masalah yang dihadapi. Hal ini terlihat
bagaimana Hideyoshi mengambil keputusan dan pemikiran yang cepat
dalam pembangunan Benteng Kiyoshu.
Keberanian untuk meninggalkan kota kelahiran untuk mengadu
nasib telah mengubah jalan hidup Hideyoshi. Keinginan untuk berhasil
menjadikannya mampu bukan hanya bertahan hidup di dunia baru, tetapi
mempelajari bagaimana menjadi besar di tengah anggapan umum bahwa
dia tidak mungkin menjadi besar. Berfilsafat juga berarti tidak menerima
takdir atau nasib dengan begitu saja, tetapi mengubah nasib atau takdir
dengan pikiran dan perbuatan.16
Sikap kepemimpinan Hideyoshi merupakan hal yang paling
ditonjolkan dalam buku ini. Prinsip-prinsip kepemimpinan yang dilakukan
olehnya adalah :
Pemimpin harus bisa bersyukur
Bertindaklah berani pada saat kritis
15 Darsono Prawironegoro. Filsafat Ilmu Pendidikan. (Jakarta: Nusantara Consulting, 2010),h. 19 16 Ibid., h.20
-
21
Peliharalah asetmu yang paling berharga, jaringan personal
Pemimpin yang cerdas akan membalikan situasi kelemahan
menjadi keunggulan
Bertindaklah lebih awal untuk selesai lebih awal
Fokuskan pada tindakan memberi
Untuk mendapatkan kepercayaan berikan kepercayaan
Hargai komitmenmu
Kesetiaan sejati tidak bisa dibeli
Pemimpin cerdas hanya bertarung jika semua syarat
kemenangan telah dipenuhi
Perlakukanlah pengikutmu seperti keluarga
Tetapkan tujuan yang jelas
Carilah kesempatan untuk memuji
Hargai presti secara personal
Kerjasama tim adalah kunci kemenangan
Jadkan teman teman baik sebagai penasihat
Rangkul orang yang kemampuanya melebihimu
Pemimpin yang bertanggung jawab harus bisa mengayomi .
Beri kembali kepada masyarakat
Jangan menunjukan diri kelewat batas
Waspada akan kesombongan
Hideyoshi adalah seorang pemimpin besar Jepang yang memulai
perjuanggannya dari titik paling rendah sebagai seorang anak petani, ia
pernah mengalami berbagai macam kegagalan dan cobaan tetapi ia tidak
pernah menyerah. Hal ini sangat berkaitan dengan pendapat dari Muchlas
Suseno dalam bukunya Power Of Word yang mengatakan bahwa
kegagalan bukanlah akhir dari segalanya (Timberlake) .17
17 Muchlas Suseno. Power of Words. (Jakarta: Komodo Book, 2012), h.130
-
22
Hideyoshi merupakan sosok manusia unggul. Manusia unggul
tidak dihasilkan oleh alam, manusia unggul dapat hidup dan bertahan
hanya melalui sekelsi manusia, melalui perbaikan kecerdasan dan
pendidikan yang meningkatkan derajat dan keagungan individu. Kita
harus bekerja keras kepada orang lain tetapi terutama pada diri sendiri,
kita harus memiliki tujuan dalam menghendaki apa saja itulah tanda
kemuliaan, rumus akhir manusia unggul. 18
Hideyoshi pun selalu memiliki pemikiran positif dan visi yang jelas
akan kehidupannya ,hingga sampailah ia ke tampuk kepemimpinan tinggi
di Jepang. Tanpa visi yang jelas sangat sulit dikemudian hari menjadi
manusia yang bermartabat.19
Seperti kebanyakan kisah-kisah pemimpin sukses, ketika ia
berada di titi puncak kesuksesan sebagai penguasa selalu terjadi
kemunduran dan kehancuran. Kekuasaan memang memiliki magnet yang
sangat kuat. Dalam bahasa agama kekuasaan salah satu godaan yang
bisa menjatuhkan manusia. Namun walau begitu kekuasaan dapat
menarik godaan lain bagi manusia yaitu harta dan wanita, tidak salah jika
dalam cerita atau sejarah tidak sedikit raja-raja yang memiliki banyak istri
dan di zaman sekarang orang yang memiliki kekuasaan sangat rawan
untuk menumpuk harta kekayaannya
18 Zainal Abidin. Filsafat Manusia.(Bandung: Remaja Rosda Karya, 2006), h. 115 19 Jamil Azzaini.On. (Bandung : Mizania, 2014), h.125
-
23
C. Bagian Akhir
Bagian akhir dari buku ini menyajikan kronologi riwayat hidup
Toyotomi Hideyoshi serta catatan-catatan mengenai istilah istiah kata
Jepang yang muncul dalam sepanjang cerita sehingga memudahkan
pembaca untuk mengerti akan beberapa kata-kata dalam Bahasa
Jepang. Selain itu disertakan pula daftar pustaka yang mencantumkan
beberapa buku yang dijadikan referensi penulis.
-
24
BAB IV
KESIMPULAN
A. Kesimpulan Hasil Analisis
Novel ini disamping menjadi sebuah bacaan juga dapat digunakan
sebagai suatu catatan sejarah dari kehidupan seorang pemimpin. Kisah-
kisah kesuksesan akan memberikan inspirasi tapi kesuksesan biasanya
bergantung pada keadaan tertentu. Kegagalan, sebaliknya selalu
mengajarkan kita sesuatu. Buku ini bukan buku autobiografi biasa dan
menjadi sangat penting serta berhasil karena mengandung pembelajaran
filosofi manajemen kepemimpinan yang kuat
Filosofi yang dikemukaan oleh Hideyoshi yang diwariskan dari
generasi ke generasi. Ia menyebutnya sebagai Pedoman Samurai
Tanpa Pedang :
- Prajurit terbaik tidak pernah menyerang
- Petarung terhebat berhasil tanpa kekerasan
- Penakluk terbesar menang tanpa perang
Filosofi ini memiliki makna yang luar biasa dan bisa menimbulkan
dampak yang baik bila dapat dipahami dan dijalankan oleh setiap
orang yang dasarnya diciptakan sebagai khalifah.
B. Saran
Saran yang ingin penulis sampaikan kepada pembaca dari hasil analisis
buku ini adalah :
- Jadikan buku ini sebagai bacaan yang menginspirasi untuk
menumbuhkan sikap kepemimpinan yang sesungguhnya.
-
25
- Tidak mudah menyerah dalam kondisi sulit karena sudah
kewajiban kita sebagai makhluk ciptaan Tuhan untuk berusaha
mengubah nasibnya agar menjadi lebih baik.
- Jadikan buku ini sebagai referensi untuk mengetahui kebudayaan
Jepang dan kehidupan samurai pada masanya.
-
26
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Zaenal. Filsafat Manusia. ( Bandung : Rosdakarya. 2006 ) Clark, Tim . The Swordless Samurai. ( Jakarta : RedLine Publishing. 2009 ) Prawironegoro, Darsono. Filsafat Ilmu Pendidikan. (Jakarta : Consultan
Publishing. 2010) Nugroho, Eko B. Meresapi Falsafah Hidup Samurai.
http://tualanghidup.wordpress.com/2013/01/10/meresapi-falsafah-hidup-samurai/ ( diakses 2 Januari 2015).
Suseno. Muchlas . Silabus Perkuliahan. Filsafat Ilmu 1, UNJ Semester 1 tahun
2014/2015. Widjajati, Laely. Filosofi Warna Hitam. http://laely-widjajati.blogspot.com
(diakses 2 Januari 2015 )