review jurnal pemanfaatan dan persepsi masyarakat terhadap unit pelayanan informasi dan keluhan...

9
TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN “REVIEW JURNAL PEMANFAATAN DAN PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP UNIT PELAYANAN INFORMASI DAN KELUHAN (UPIK) DI KELURAHAN SURYATMAJAN, KOTA YOGYAKARTA” Oleh : Dimas Febrian Ramadhani 071311133036 Yudi Bowo Prasetya 071311133051 Moh. Azhar Anas 071311133081 PROGRAM STUDI S1 ILMU ADMINISTRASI NEGARA

Upload: yudi-prasetya

Post on 10-Aug-2015

61 views

Category:

Data & Analytics


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Review jurnal pemanfaatan dan persepsi masyarakat terhadap unit pelayanan informasi dan keluhan (upik) di kelurahan suryatmajan, kota yogyakarta

TUGAS

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

“REVIEW JURNAL PEMANFAATAN DAN PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP

UNIT PELAYANAN INFORMASI DAN KELUHAN (UPIK) DI KELURAHAN

SURYATMAJAN, KOTA YOGYAKARTA”

Oleh :

Dimas Febrian Ramadhani 071311133036

Yudi Bowo Prasetya 071311133051

Moh. Azhar Anas 071311133081

PROGRAM STUDI S1 ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS AIRLANGGA

SURABAYA

2015

Page 2: Review jurnal pemanfaatan dan persepsi masyarakat terhadap unit pelayanan informasi dan keluhan (upik) di kelurahan suryatmajan, kota yogyakarta

Si Upik akan Lebih Gaul di Facebook dan Twitter

Kamis, 20 Januari 2011 18:00 WIB

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Si Upik akan tampak lebih gaul dan trendi dengan balutan busana Facebook dan Twitter. Dengan mengenakan dua situs sosial tersebut, Si Upik (Unit Pelayanan Informasi dan Keluhan), sebuah situs yang dikelola Bagian Hubungan Masyarakat dan Informasi Pemerintah Kota Yogya akan terlihat lebih segar dan hidup.

Hal tersebut disampaikan oleh Staf Ahli Pusat Pelayanan Teknologi  Informasi dan Komunikasi (PPTIK) UGM, Bambang Prastowo saat ditemui Tribun Jogja di PPTIK UGM, Kamis (20/1/2011). Ia menambahkan, situs Si Upik yang sekarang digunakan memang sudah baik, namun masyarakat masih perlu mempelajari penggunaannya. “Facebook dan Twitter sudah sangat populer di masyarakat, jadi akan lebih mudah digunakan dan gampang diakses,” ujar Prastowo.

Selain itu, menggunakan dua situs sosial tersebut juga akan menghindarkan Si Upik dari masalah hang yang sering dialami dengan sistem yang ada sekarang. Prastowo juga mengatakan, ada baiknya bila pemerintah mengikuti kebiasaan komunikasi masyarakat. “Masyarakat kan sudah terbiasa dengan situs sosial seperti itu. Pemerintah bisa mengikuti kebiasaan itu untuk memberikan layanan seperti situs Si Upik,” terang Prastowo.

Meskipun begitu, Prastowo mengakui, pihak pengelola situs Si Upik harus bekerja dua kali apabila menggunakan situs sosial Facebook dan Twitter. “Dua situs sosial tersebut tidak memberikan fasilitas penyimpanan data. Tidak perlu yang rumit-rumit, buat saja yang sederhana,” usul Prastowo.

Ia sangat yakin para pekerja IT di Teknologi Informasi dan Telematika (TIT) Pemkot mampu mengerjakannya dengan sangat baik. “Saya sering berdiskusi dan bekerja sama dengan mereka. Mereka semua sangat pandai dalam bidangnya,” tegasnya.

Prastowo juga mengungkapkan pendapat dan pengalaman pribadinya mengenai situs Si Upik. Ia merasa Pemkot sudah responsif dalam melayani keluhan masyarakat. “Saya pernah mengirimkan keluhan mengenai genangan air di perempatan Jalan Jetis beserta fotonya. Tidak sampai seminggu, sudah ada orang yang datang untuk memperbaiki jalan tersebut,” kata Prastowo.

Situs Si Upik merupakan hasil sumbangan dana dari Lembaga Swadaya Masyarakat Swisscontact yang membelikan program Cold Flash dan menyerahkan pengerjaan situs kepada Exindo, sebuah perusahaan teknologi informasi di Yogyakarta.

Masyarakat dapat menyampaikan keluhannya melalui pesan singkat, email, atau mengisi formulir yang ada di dalam situs Si Upik. “Masyarakat juga dapat menelepon atau datang langsung ke Bagian Humas Pemkot, nanti akan kami masukkan datanya

Page 3: Review jurnal pemanfaatan dan persepsi masyarakat terhadap unit pelayanan informasi dan keluhan (upik) di kelurahan suryatmajan, kota yogyakarta

ke dalam situs Si Upik,” terang  Staf Pelayanan Informasi dan Keluhan, Septirian Praditya.

Setelah itu, keluhan akan disortir dan diteruskan kepada dinas yang  terkait. Waktu maksimal untuk penyampaian dari Bagian humas ke dinas adalah satu kali 24 jam. Sedangkan waktu maksimal dari dinas untuk menjawab keluhan adalah dua kali 24 jam. “Terkadang waktu yang dibutuhkan lebih lama karena berbagai gangguan, seperti listrik mati atau gangguan sinyal internet,” jelas Ian.

Ian yang setiap harinya mengoperatori situs Si Upik, juga sempat menyampaikan beberapa hambatan yang ia alami, antara lain angka poling yang ada di situs Si Upik sering tidak sesuai dengan angka yang sebenarnya. “Kami sudah mengirimkan ke Exindo yang mengelola situs ini, namun angkanya masih sering keliru,” kata Ian. Dalam hal ini hanya Exindo yang memiliki akses untuk melakukan perubahan di dalam program tersebut, sehingga TIT hanya tinggal menjalankan program tersebut.

Selain itu, fasilitas yang ada di dalam situs yang diresmikan 31 Januari 2004 ini belum bisa menyaring pesan yang masuk berdasarkan nomor seluler. “Terkadang ada warga yang mengirimkan keluhan melalui pesan singkat lebih dari satu pesan. Kalau bisa difilter seperti itu kan lebih mudah dalam pencariannya,” jelas Ian.

Pesan yang sudah diteruskan kepada dinas, juga tidak bisa diubah atau dihapus. “Terkadang ada data penting yang belum dimasukkan pada pesan yang sudah terlanjur dikirim, seperti nomor telepon seluler dan alamat,” lanjut Ian.

Idealnya, lanjut Ian, Si Upik tidak hanya mampu menampung keluhan masyarakat, tapi juga melaporkan kemajuan proses yang sedang berjalan atas keluhan tersebut. “Jadi masyarakat yang menyampaikan keluhan bisa mencek apa yang sedang dilakukan dinas terkait menanggapi keluhannya,” terang Ian.

Ian mengakui, kondisi masyarakat sekarang sudah berbeda dari tahun 2004, awal kelahiran Si Upik. Sosialisasi tentang Si Upik juga sudah sering dilakukan, seperti memasang stiker dan banner di berbagai titik, sehingga masyarakat semakin mengenal Si Upik.

“Sistem Si Upik sudah membutuhkan peremajaan untuk menampung aspirasi

masyarakat yang sudah lebih melek teknologi dan peduli pada layanan publik ini,” kata

Ian.

http://jogja.tribunnews.com/2011/01/20/si-upik-akan-lebih-gaul-di-facebook-dan-twitter

Page 4: Review jurnal pemanfaatan dan persepsi masyarakat terhadap unit pelayanan informasi dan keluhan (upik) di kelurahan suryatmajan, kota yogyakarta

PEMANFAATAN DAN PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP UNIT PELAYANAN INFORMASI DAN KELUHAN (UPIK) DI KELURAHAN SURYATMAJAN, KOTA

YOGYAKARTA

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dapat diterapkan pada pelayanan fasilitas kemasyarakatan yang dapat membantu dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat. Penerapan teknologi informasi dan komunikasi dalam kebijakan pemerintah ditunjukan dengan adanya E- government yang merupakan sebuah kebijakan dimana pemerintah memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk melayani penduduknya melalui media telepon, faximile, atau e- mail/internet. Kebijakan tersebut saat ini telah diterapkan pada beberapa kota di Indonesia, salah satunya ialah Kota Yogyakarta.

Dalam mengimplementasi kebijakan E- government tersebut, pemerintah Kota Yogyakarta membentuk berbagai fasilitas pelayanan kemasyarakatan yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi, salah satunya ialah Unit Pelayanan Informasi dan Keluhan (UPIK).

Sebagai salah satu layanan andalan Kota Yogyakarta, Unit Pelayanan Informasi dan Keluhan diharapkah dapat dimanfaatkan dan disambut baik oleh seluruh masyarakat sehingga juga dapat dijadikan layanan andalah oleh masyarakat kota Yogyakarta.

Unit Pelayanan Informasi dan Keluhan di Kota Yogyakarta bertujuan untuk mengembangkan teknologi informasi dan komunikasi utamanya di kelurahan Suryatmajan. Kelurahan Suryatmajan adalah wilayah rintisan cyber village atau dapat dikatakan masyarakatnya telah memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam kehidupan sehari-hari. Melalui UPIK masyarakat dapat menikmati fasilitas yang dibutuhkan, baik fasilitas ekonomi, pendidikan maupun pemerintahan, yang akan membantu perkembangan di wilayah Kota Yogyakarta. Layanan ini bertujuan untuk meningkatkan pelayanan publik dan dapat dijadikan sebagai pusat informasi, keluhan, pertanyaan maupun saran/kritik, yang dapat diakses melalui sms, telepon, faximile, website, email yang telah disediakan oleh pemerintah. Namun, sayangnya tidak semua masyarakat kota dapat menikmati hasil kemajuan teknologi dan perkembangan perkotaan, hal ini disebabkan karena mereka tidak memahami akses unit pelayanan ini. Pemerintah berharap agar masyarakat mau berpartisipasi sebagai media evaluasi bagi pemerintah terhadap layanan dan kebijakan yang ada di Kota Yogyakarta.

Pesan yang disampaikan pada Unit Pelayanan Informasi dan Keluhan ini melalui beberapa tahapan, yakni tahap admin dan tahap operator. Pesan yang masuk akan diterima oleh admin, dan akan dilakukan proses penggolongan pesan sesuai dengan

Page 5: Review jurnal pemanfaatan dan persepsi masyarakat terhadap unit pelayanan informasi dan keluhan (upik) di kelurahan suryatmajan, kota yogyakarta

tema dan proses pemetaan terhadap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang terkait dan mengirimkannya pada operator Unit Pelayanan Informasi dan Keluhan yang berada pada setiap SKPD. Pesan yang diterima oprator akan dilakukan koordinasi dan formulasi terhadap jawaban yang nantinya dikirim kembali kepada pengirim oleh operator.

Dari hasil wawancara oleh ketua RW yang telah mengetahui mengenai Unit Pelayanan Informasi dan Keluhan dapat diketahui bahwa belum semua RW telah memanfaatkan layanan ini. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal, salah satunya adalah belum terdapat permasalahan ataupun keluhan warga yang perlu disampaikan melalui Unit Pelayanan Informasi dan Keluhan. Selain itu mereka lebih memilih untuk menyelesaikan permasalahan secara internal.

Masyarakat memanfaatkan Unit Pelayanan Informasi dan Keluhan melalui beberapa proses dahulu, yaitu proses awal pemanfaatan, proses saat pemanfaatan, dan proses akhir dari pemanfaatan. Proses awal pemanfaatan diawali karena adanya ketidakmampuan perangkat masyarakat dalam menyelesaikan permasalahan yang terjadi di wilayah mereka atau yang berasal dari pengalaman seseorang yang menimbulkan ketidakpuasan masyarakat. Sehingga dengan melaporkan hal tersebut kepada pemangku kekuasaan yang lebih tinggi, maka permasalahan mereka dapat terselesaikan. Proses selanjutnya adalah pada saat masyarakat mengirimkan pesan keluhan tersebut kepada pemerintah Kota Yogyakarta melalui media komunikasi, dimana pemerintah telah menyediakan seperti layanan SMS, telepon, website, e-mail, faximile, dan surat. Proses akhir pemanfaatan ini adalah dimana masyarakat yang telah menggunakan layanan ini melihat respon dan hasil dari pesan yang telah disampaikan sebelumnya.

Pemanfaatan Unit Pelayanan Informasi dan Keluhan ini memberikan dampak terhadap masyarakat di wilayah Kelurahan Suryatmajan. Diantaranya dampak positif yang ditimbulkan setelah pemanfaatan ialah adanya tindaklanjut dari pemerintah terhadap masalah yang mereka sampaikan pada pemerintah, sehingga permasalahan tersebut dapat terselesaikan. Dampak positif lainnya adalah timbulnya kepercayaan masyarakat terhadap kinerja pelayanan dan kepala pemerintahan Kota Yogyakarta. Sedangkan dampak negatifnya ialah ketidakmauan mereka untuk menggunakan Unit Pelayanan Informasi dan Keluhan kembali dan memilih menyelesaikan permasalahan secara internal, serta menyebabkan ketidakpercayaan terhadap Unit Pelayanan Informasi dan Keluhan.

Masyarakat menyambut positif adanya layanan ini, mereka beranggapan bahwa hal ini merupakan wujud kepedulian dari pemerintah terhadap masyarakat Kota Yogyakarta .dimana masyarakat dapat menyampaikan pesan kepada pemerintah secara langsung kepada pemerintah tanpa harus melalui birokrasi yang rumit. Disisi lain

Page 6: Review jurnal pemanfaatan dan persepsi masyarakat terhadap unit pelayanan informasi dan keluhan (upik) di kelurahan suryatmajan, kota yogyakarta

terdapat masyarakat yang menganggap layanan ini belum bermanfaat dan belum dibutuhkan oleh mereka, karena mereka lebih suka untuk menyelesaikan masalah secara internal dan kekeluragaan.

Operator Unit Pelayanan Informasi dan Keluhan yang dibentuk Sekretariat Daerah Kota Yogyakarta sangat baik dalam menanggapi pesan yang mereka sampaikan, dan memberikan respon dalam waktu yang singkat yang ditunjukan dengan tindaklanjut pemerintah Kota Yogyakarta dengan mencoba menyelesaikan permasalahan dilapangan yang dikoordinasikan dengan instansi yang terkait.

Masyarakat ada yang menyatakan kepuasan akan hasil yang diberikan oleh Unit Pelayanan Informasi dan Keluhan ini, karena membawa hasil yang nyata dan permasalahan yang menggangu kenyamanan masyarakat dapat teratasi. Namun, ada juga yang beranggapan bahwa layanan ini tidak membawa hasil yang nyata dan dianggap tidak tuntas dalam menindaklanjuti permasalahan yang mereka sampaikan. Hal ini dilatar belakangi oleh ketidakpuasan masyarakat dengan hasil yang diberikan oleh Unit Pelayanan Informasi dan Keluhan, dimana mereka beranggapan bahwa permasalahan tersebut justru diselesaikan sendiri dan tidak melalui layanan ini.

Adanya keragaman kepercayaan akan kinerja Unit Pelayanan Informasi dan Keluhan, akan berdampak pada keandalan layanan. Mereka yang mempercayai kinerja layanan menyatakan Unit Pelayanan Informasi dan Keluhan dapat diandalkan oleh masyarakat terlebih oleh ketua RT, ketua RW di kelurahan Suryatmajan untuk menyampaikan segala informasi, keluhan, pertanyaan, ataupun saran kepada pemerintah kota Yogyakarta. Sedangkan mereka yang tidak mempercayai kinerja layanan menggap bahwa layanan ini tidak dapat diandalkan oleh masyarakat kelurahan Suryatmajan. Mereka lebih mengandalkan untuk menyelesaikan permasalahan sendiri secara internal dan kekeluargaan, ataupun langsung melaporkan hal tersebut kepada lurah ataupun camat terkait.

KESIMPULAN

Unit Pelayanan Informasi dan Keluhan dibuat sebagai sarana komunikasi bagi pemerintah Kota Yogyakarta dan telah dimanfaatkan oleh masyarakat Kelurahan Suryatmajan, namun belum semua masyarakat mengetahuinya. Pesan yang disampaikan masyarakat Kelurahan Suryatmajan berkaitan dengan sarana dan prasarana, kinerja pelayanan, dan sosial kemasyarakatan. Ada masyarakat Kelurahan Suryatmajan yang menyambut

positif adanya Unit Pelayanan Informasi dan Keluhan, dan ada juga yang tidak menyambut positif, dan hal tersebut mempengaruhi kepercayaan dan keandalan layanan, dimana tidak semua masyarakat di Kelurahan Suryatmajan mempercayai dan dapat mengandalkan Unit Pelayanan Informasi dan Keluhan.

Page 7: Review jurnal pemanfaatan dan persepsi masyarakat terhadap unit pelayanan informasi dan keluhan (upik) di kelurahan suryatmajan, kota yogyakarta

Daftar Pustaka

Tribun Jogja, Si Upik akan Lebih Gaul di Facebook dan Twitter, diakses dari http://jogja.tribunnews.com/2011/01/20/si-upik-akan-lebih-gaul-di-facebook-dan-twitter, tanggal 20 Maret 2015.

Aurumbita, Y. N. Dan R. Rachmawati (2013). “Pemanfaatan Dan Persepsi Masyarakat Terhadap Unit Pelayanan Informasi Dan Keluhan (Upik) Di Kelurahan Suryatmajan, Kota Yogyakarta”. Jurnal Bumi Indonesia, Volume 2, No. 3, hal. 243-251. http://lib.geo.ugm.ac.id/ojs/index.php/jbi/article/view/219/215 (diakses tanggal 20 Maret 2015).