review materi morfologi kota

2
NURUL ALMIRA 21040113130104 Review Materi Morfologi Kota “ Dari Urbanisasi ke Morfologi Kota “ Urbanisasi merupakan suatu proses pembentukan perkotaan dalam aspek sosial, ekonomi, budaya, politik, dan fisik terbangun. Menurut Alan Garnier (1984), urbanisasi ditandai oleh gerakan migrasi pedesaan ke kota besar. Morfologi kota adalah studi tentang bentuk fisik dari kota yang berkaitan dengan pembentukan secara progresif dari jaringan kota serta elemen penentu bentuk jaringan, misalnya jalan, ruang publik, dan lain – lain. Analisis morfologi kota didapat dari analisis berbagai skala dan disiplin ilmu. Menurut DR JM, Nas asal muasal kota – kota di Indonesia adalah inland towns (keraton, tradisional, dan religius) dan coastal towns. Di coastal towns terjadi perkembangan ekonomi ditandai dengan adanya aktivitas pasar. Yang menjadi dasar ekonomi pada saat itu adalah religi dan fungsi administrasi yang menjamin produk agrikultur. Sedangkan menurut Werner Rutz, kota di Indonesia dijadikan sebagai tempat berlakunya peraturan komunitas agrukultur, sebagai pusat keagamaan, dan jaringan perdagangan. Perubahan bentuk kota berawal dari ruang semi urban ke urban region, yang meliputi tiga tahap yaitu sub urban, dimana pusat kota ada di tengah yang kemudian membentuk ekstensi pusat – pusat kota disekitarnya, pheri-urban biasanya merupakan daerah tujuan wisata, rural-urban terdapat pusat kota yang muncul akibat adanya industri tradisional yang berkembang. Kota sebagai artefat oleh Spiro Kostof, 1991 yang artinya kota terbentuk berdasarkan art atau skill, objek buatan manusia, dan sebagai artificial product. Bentuk kota merupakan hasil proses budaya manusia dalam menciptakan ruang kehidupannya berdasarkan letak dan kondisi geografisnya. Benttuk kota terus berkembang seiring berjalannya waktu. Spiro Kostof membagi bentuk kota menurut proses pembentukannya yaitu, terencana (planned) berupa grid (bentuk kota

Upload: luxminah-mcqueen

Post on 22-Nov-2015

76 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

Review Materi Kuliah Morfologi Kota oleh Prof. Soegiono

TRANSCRIPT

NURUL ALMIRA21040113130104Review Materi Morfologi Kota Dari Urbanisasi ke Morfologi Kota

Urbanisasi merupakan suatu proses pembentukan perkotaan dalam aspek sosial, ekonomi, budaya, politik, dan fisik terbangun. Menurut Alan Garnier (1984), urbanisasi ditandai oleh gerakan migrasi pedesaan ke kota besar. Morfologi kota adalah studi tentang bentuk fisik dari kota yang berkaitan dengan pembentukan secara progresif dari jaringan kota serta elemen penentu bentuk jaringan, misalnya jalan, ruang publik, dan lain lain. Analisis morfologi kota didapat dari analisis berbagai skala dan disiplin ilmu.Menurut DR JM, Nas asal muasal kota kota di Indonesia adalah inland towns (keraton, tradisional, dan religius) dan coastal towns. Di coastal towns terjadi perkembangan ekonomi ditandai dengan adanya aktivitas pasar. Yang menjadi dasar ekonomi pada saat itu adalah religi dan fungsi administrasi yang menjamin produk agrikultur. Sedangkan menurut Werner Rutz, kota di Indonesia dijadikan sebagai tempat berlakunya peraturan komunitas agrukultur, sebagai pusat keagamaan, dan jaringan perdagangan.Perubahan bentuk kota berawal dari ruang semi urban ke urban region, yang meliputi tiga tahap yaitu sub urban, dimana pusat kota ada di tengah yang kemudian membentuk ekstensi pusat pusat kota disekitarnya, pheri-urban biasanya merupakan daerah tujuan wisata, rural-urban terdapat pusat kota yang muncul akibat adanya industri tradisional yang berkembang. Kota sebagai artefat oleh Spiro Kostof, 1991 yang artinya kota terbentuk berdasarkan art atau skill, objek buatan manusia, dan sebagai artificial product. Bentuk kota merupakan hasil proses budaya manusia dalam menciptakan ruang kehidupannya berdasarkan letak dan kondisi geografisnya. Benttuk kota terus berkembang seiring berjalannya waktu. Spiro Kostof membagi bentuk kota menurut proses pembentukannya yaitu, terencana (planned) berupa grid (bentuk kota terencana tertua) atau diagram (bermakna organisasi yang kuat) dan tidak terencana (unplanned) berupa organic pattern yang merupakan bentuk bebas yang tumbuh mengikuti topografi dan kebutuhan.Bentuk kota menurut Kevin Lynch yang ia bagi berdasarkan motivasinya, yaitu cosmic, practical, dan organic. Menurut Perioda-Category bentuk kota ada tiga, yaitu pre industrial city, industrial city, dan socialist city. Cosmic model merupakan kota suci sebagai pusat agama atau sebagai arti dari suatu agama atau kepercayaan, misalnya Kota Yogyakarta, Yerusalem lama, dan lain lain. Practical model merupakan kota kota dengan bisnis perdagangan, kota seolah sebagai mesin yang fungsional. Organic model or biological city, melihat kota sebagai makhluk hidup daripada sebuah mesin yang memiliki ukuran optimal yang tak terpisahkan misalnya permukiman pedesaan di Iran, kota abad pertengahan Eropa, dan lain lain.