revisi lpj ekopro
DESCRIPTION
Lpj EkoproTRANSCRIPT
A. Kegiatan Bidang Ekonomi dan Produksi
Kordinator Divisi : Mirza Raka Tambara
Angota : Riza achmadi
Ayu Puspita Pradani
Arif Nur Yahya
Lanang Samudra Harianto
Desy Itawati
Nur Hidayatun Nafi’ah
Frida Luthfita
1. Penyuluhan Pembuatan Biobriket dari Tempurung Kelapa
Penanggung Jawab : Lanang Samudra Harianto
Mirza Raka Tambara
Anggota : Riza achmadi
Ayu Puspita Pradani
Arif Nur Yahya
Desy Itawati
Nur Hidayatun Nafi’ah
Frida Luthfita
a. Tujuan Kegiatan
Pada Program kerja yang pertama ini Tim KKN Divisi Ekonomi Produksi desa
Sumberagung Kecamatan Gandusari Kabupaten Blitar bertujuan untuk memanfaatkan
potensi penghasil tempurung kelapa guna meningkatkan kreatifitas dan tingkat ekonomi
masyarakat desa Semberagung sebagai alternatif menambah segi financial desa
Sumberagung.
b. Masalah yang Dipecahkan
Masyarakat desa Sumberagung pada awalnya hanya memanfaatkan potensi
batok/tempurung kelapa untuk dikeringkan, dijual, dan digunakan sebagai bahan bakar
untuk memasak, bahkan tidak jarang penduduk membuang potensi tersebut karena
kelapa hanya diambil buahnya saja. Oleh karena itu, dengan adanya pemanfaatan
tempurung kelapa menjadi biobriket diharapkan mampu menambah penghasilan
ekonomi penduduk atau desa.
c. Lokasi
Penyuluhan pembuatan biobriket dari tempurung kelapa yang disosialisasikan
Divisi Ekonomi Produksi dilaksanakan di Aula Balai Desa sumberagung. Sosialisasi ini
dilakukan secara serempak dengan Penyuluhan Pembuatan Nata de Coco dan
Penyuluhan Pemasaran serta pengemasan Produk Hasil dari Divisi Ekonomi Produksi.
d. Waktu
Sosialisasi program kerja Penyuluhan Pembuatan Biobriket dari Tempurung
Kelapa Divisi Ekonomi Produksi dilaksanakan secara serempak ditempat dan waktu
yang sama dengan Penyuluhan Pembuatan Nata de Coco dan Penyuluhan Pemasaran
serta pengemasan Produk Hasil dari Divisi Ekonomi Produksi pada hari Rabu tanggal 27
Juli 2011.
e. Pelaksanaan dan khalayak sasaran
Pada kegiatan ini, sosialisasi program kerja dilaksanakan dengan cara
memberikan undangan-undangan kepada warga baik secara langsung maupun melalui
ketua RT setempat. Target warga adalah min sepuluh warga yang tinggal di dusun
dengan latar belakang penghasil serabut dan tempurung kelapa.
f. Biaya
Bahan BiayaTempurung kelapa Rp 5.000 ,-
Kanji Rp 1.500 ,-Bensin Rp 5.000 ,-Papa Paralon 1 meter
Rp 12.000,-
Total Rp 11.500,-
g. Kerjasama dengan Instansi
Kegiatan ini bekerjasama dengan Kepala Dessa Sumberagung bersama
jajarannya serta masyarakat setempat.
h. Hasil Kegiatan
Penyuluhan Pembuatan Biobriket dari Tempurung Kelapa pada hari Rabu, 27
Juli 2011 pukul 10.00 WIB. Penyuluhan ini dihadiri sebanyak 21 warga desa
sumberagung dan antusias warga sangat baik, banyak pertanyaan yang dilontarkan
warga, dan banyak jg warga yang pemberikan saran dan ide – ide membangun untuk
Biobriket. Penyuluhan ini dilakukan semaksimal mungkin untuk membuat para
undangan jelas akan apa yang disampaikan kepada mereka agar warga desa dapat
merealisasikan harapan Divisi Ekonomi Produksi untuk membuat warga desa
Sumberagung memiliki sumber Finansial yang lebih dengan membuatan Biobriket yang
memanfaatkan tempurung kelapa.
i. Kendala yang dihadapi
Undangan yang disampaikan ke kepala dusun tiap – tiap dusun yang ada di
desa Sumberagung sebanyak 4 dusun mendapatkan perwakilan sebanyak 10 orang untuk
tiap dusun, sehingga terdapat 40 undangan yang disampaikan. Namun pada realisasinya
hanya 21 dari 40 undangan yang hadir.
Adapun kendala lain yang dihadapi pada saat pelaksanaan kegiatan ini adalah
masalah keterlambatan waktu, dimana beberapa undangan terlambat ±120 menit dari
waktu yang telah ditentukan. Sehingga acarapun juga tertunda. Hal ini terjadi karena
Penyuluhan dilakukan pada jam 10.00 WIB yang konon pada waktu it banyak warga
desa yang sedang bekerja di lading.
j. Evaluasi Kegiatan
Penyuluhan pembuatan biobriket dari tempurung kelapa pada hari Rabu, 27
Juli 2011 dihadiri oleh 21 undangan dari 40 undangan yang telah disebar kesetiap dusun
sebanyak 4 dusun, setiap dusun mendapat undangan sebanyak 10. Para undangan datang
pada pukul 10.30, itu pun hanya 3 undangan yang baru datang sehingga panitia
penyuluhan membuat keputusan untuk menunggu para undangan lain. Setelah 2 jam
berlalu tepatnya pada pukul 12.00 penyuluhan pun dimulai dengan hanya 21 undangan.
Pada saat penyuluhan para undangan memperhatikan presentasi secara hikmat dan
setelah presentasi terdapat 3 dari 21 undangan yang menyampaikan pertanyaan seputar
pengolahan, pemanfaatan dan produksi biobriket.
Seharusnya Sebelum melakukan penyebaran undangan penyuluhan panitia
penyuluhan harus melakukan survai waktu para undangan yg luang agar warga yang
mendapat undangan bisa hadir semua serta tidak mendadak dalam menyebarkan
undangan.
k. Daftar Hadir
Dari 40 undangan hanya 21 warga yang dapat menghadiri penyuluhan
pembuatan biobriket dari tempurung kelapa.Hal ini disebabkan waktu penyuluhan
bertepatan dengan waktu warga yang bekerja diladang dan ada acara menyambut Bulan
Ramadhan yang ada di desa Sumberagung.
52.5 %
47.5 %
Kehadiran Undangan
Undangan Yang Hadir (21 orang)Undangan Yang Tidak Hadir (19 orang)
Tempurung kelapaTempurung kelapa dibakar sampai menjadi arangArang dihaluskan Hasil tumbukan disaring
Adonan kanji dimasakAdonan kanji dicampurkan dengan arang yang sudah halusDicetak dalam pipa paralon
Cetakan dipadatkan Cetakan dikeluarkan Biobriket dijemur
Tempurung kelapaTempurung kelapa dibakar sampai menjadi arangArang dihaluskan Hasil tumbukan disaring
Adonan kanji dimasakAdonan kanji dicampurkan dengan arang yang sudah halusDicetak dalam pipa paralon
Cetakan dipadatkan Cetakan dikeluarkan Biobriket dijemur
l. Indikator Keberhasilan
Salah satu indikator keberhasilan dalam penyuluhan biobriket adalah tingkat
kehadiran undangan yang lebih dari 50% yaitu 21 dari 40 undangan serta ada banyaknya
pertanyaaan, kritik dan saran pada waktu penyuluhan berlangsung. Dari kritik dan saran
warga yang menghadiri undangan penyuluhan biobriket, dapat memupuk semangat kami
dalam pembuatan biobriket yang lebih sempurna dari sebelumnya. Misalkan pencetakan
dan pengemasan biobriket agar lebih menarik dan menghasilkan pada saat dijual, lalu
penambahan ukuran pencetakan agar waktu biobriket untuk menjadi abu lebih lama dan
panas yang dihasilkan lebih tinggi.
Gambar 4. Cara Pembuatan Biobriket
PROSES PEMBUATAN BIOBRIKET
DARI TEMPURUNG KELAPA
2. Penyuluhan Pembuatan Dendeng Sayur
Penanggung Jawab : Desy Itawati
Ayu Puspita Pradani
Anggota : Mirza Raka Tambora
Riza Ahmadi
Arif Nur Yahya
Lanang Samudra Harianto
Frida Lutfi Permana
Nur Hidayatun nafi’ah
a. Tujuan Kegiatan
Pada Program kerja ini Tim KKN Divisi Ekonomi Produksi desa Sumberagung
Kecamatan Gandusari melakukan kegiatan yang bertujuan untuk:
pengenalan produk yang telah dibuat oleh divisi ekopro yakni, Dendeng Sayur
melalui praktek pembuatan yang digelar di setiap dusun di desa sumberagung.
menjelaskan kepada masyarakat sekitar tentang bagaimana mengolah sayur
bayam menjadi dendeng sayur.
meningkatkan kreatifitas dan tingkat ekonomi masyarakat desa sumberagung
sebagai alternatif penghasilan
b. Masalah yang dipecahkan
Masyarakat desa sumberagung pada awalnya belum pernah menggunakan
potensi bayam sebagai bahan alternative produksi. Di desa sumberagung pada umumnya
kwalitas produksi bayam meningkat. Oleh karena adanya kelimpahan tersebut, dalam
prakteknya tim divisi okonomi produksi ingin memberikan wawasan dan masukan yang
dapat digunakan sebagai tambahan ekonomi keluarga atau desa dalam wujud pembuatan
dendeng sayur.
c. Lokasi
Demonstrasi pembuatan Dendeng sayur dilakukan selama 4 kali penyuluhan
dengan rincian sebagai berikut :
Di rumah Bapak Wiji Asrori selaku Kepala Dusun Rejokaton Desa
Sumberagung Kecamatan Gandusari Kabupaten Blitar
Di rumah Bapak Gatot Heru selaku Kepala Dusun Loding Dusun Loding
Desa Sumberagung Kecamatan Gandusari Kabupaten Blitar
Di rumah Bapak Hardjianto selaku Kepala Dusun Sumberagung Dusun
Sumberagung Desa Sumberagung Kecamatan Gandusari Kabupaten Blitar
Di SD N 3 sumberagung --- Bapak Harianto selaku Kepala Dusun Sidoasrih
Dusun sidoasrih Desa Sumberagung Kecamatan Gandusari Kabupaten Blitar.
d. Waktu Kegiatan
Untuk pelaksanaan praktek dan penyuluhan ini dilakukan pada hari :
Rabu, tanggal 20 Juli 2011, pukul 13.00 sampai selesai.
Minggu, tanggal 24 Juli 2011, pukul 13.00 hingga selesai
Senin, tanggal 25 Juli 2011, pukul 10.00 hingga selesai
Selasa, tanggal 26 Juli 2011, pukul 14.00 hingga selesai
e. Pelaksanaan dan Khalayak Sasaran
Pada kegiatan ini sosialisasi program kerja dilaksanakan dengan cara maminta
izin terlebih dahulu kepada Kepala Dusun Rejokaton, Dusun Loding, Dusun
Sumberagung dan Dusun Sidoasrih dan berkeliling desa untuk memberikan undangan
secara tertulis.
Target warga untuk Dusun Rejokaton maximal 30 warga, tetapi yang hadir
dalam penyuluhan Dendeng sayur ini 16 warga. Untuk target warga Dusun Loding
maximal 30 orang, tetapi yang hadir 17 warga. Target Dusun Sumberagung maximal 30
warga, tetapi yang hadir 18 warga. Dan untuk Target Dusun Sidoasrih maximal 30
warga, tetapi yang hadir mencapai 26 warga. Prosentasi yang menghadiri demo
pembuatan Dendeng sayur dari dusun Rejokaton, dusun Loding, dusun Sumberagung
dan dusun sidoasrih tersebut memiliki latar belakang penghasil bayam atau dalam
lingkungan sekitar dusun penghasil bayam yang cukup meningkat.
f. Biaya
Bahan Biaya
Bayam 20 ikat Rp 20.000 ,-
Cabe ¼ kg Rp 600 ,-
Gula ½ kg Rp 5.000 ,-
Bwg.Merah +
Bwg.Putih Rp 5.000,-
ketumbar Rp. 1.000,-
Asem Rp. 1.000,-
Garam Rp. 1.000,-
Jinten Rp. 1.000,-
Total Biaya Rp. 34.600,-
Untuk setiap pengeluaran total biaya yang digunakan setiap dusun Rp. 34.600,-
g. Kerjasama dengan Instansi
Dalam kegiatan ini, kami divisi ekopro bekerja sama dengan perangkat desa
sebagai tempat dilaksanakannya kegiatan serta seluruh masyarakat desa sumberagung
untuk melaksanakan kegiatan ini.
h. Hasil Kegiatan
1. Demonstrasi I di Dusun Rejokaton
Dari hasil sosialisasi, kegiatan demo pembuatan Dendeng Sayur untuk Dusun
Rejokaton berjalan dengan lancar. Kegiatan dihadiri oleh warga sebanyak 16 orang dan
acara berjalan dinamis antar penyaji dan masyarakat setempat, antusiasme mereka cukup
besar untuk mendapatkan masukan ide baru dari pihak luar terutama untuk meningkatkan
perekonomian desa Sumberagung. Praktek ini dilakukan semaksimal mungkin untuk
penjelasan produk sesuai dengan tingkat pengetahuan masyarakat tentang produk
Dendeng Sayur.
2. Demonstrasi II di Dusun Loding
Dari hasil sosialisasi, kegiatan demo pembuatan Dendeng Sayur untuk dusun
Loding berjalan dengan lancar. Kegiatan dihadiri oleh warga sebanyak 17 orang dan
warga cukup antusias , terlihat dari adanya interaksi yang baik antara warga dengan
mahasiswa. Praktek ini dilakukan semaksimal mungkin untuk penjelasan produk sesuai
dengan tingkat pengetahuan masyarakat tentang produk Dendeng Sayur.
3. Demonstrasi III di Dusun Sumberagung
Dari hasil sosialisasi, kegiatan demo pembuatan Dendeng Sayur untuk dusun
Sumberagung berjalan dengan lancar. Kegiatan dihadiri oleh warga sebanyak 18 orang
dan warga cukup antusias, terlihat dari adanya interaksi yang baik antara warga dengan
mahasiswa. Praktek ini dilakukan semaksimal mungkin untuk penjelasan produk sesuai
dengan tingkat pengetahuan masyarakat tentang produk Dendeng Sayur.
4. Demonstrasi IV di Dusun Sidoasrih
Dari hasil sosialisasi, kegiatan demo pembuatan Dendeng Sayur untuk Dusun
Sidoasrih berjalan dengan lancar. Kegiatan dihadiri oleh warga sebanyak 26 orang dan
warga cukup antusias , terlihat dari adanya interaksi yang baik antara warga dengan
mahasiswa. Praktek ini dilakukan semaksimal mungkin untuk penjelasan produk sesuai
dengan tingkat pengetahuan masyarakat tentang produk Dendeng Sayur.
i. Kendala yang dihadapi
Adapun kendala yang dihadapi pada saat pelaksanaan kegiatan ini adalah
masalah keterlambatan waktu, dimana warga terlambat ± 60 menit dari waktu yang telah
ditentukan. Hal ini terjadi karena masyarakat dari pagi hingga siang hari umumnya
bekerja sehingga kegiatan baru dapat dimulai setelah warga pulang dari aktifitasnya.
j. Evaluasi Hasil Kegiatan
1. Dusun Rejokaton
Acara diundur sampai hampir 2 jam karena keterlambatan kedatangan ibu-
ibu arisan
Acara berbarengan dengan acara arisan ibu-ibu dusun sehingga banyak
warga yang tidak bisa hadir.
Para peserta antusias untuk segera mempraktekan produk.
2. Dusun Loding
Acara diundur sampai hampir 1,5 jam karena keterlambatan kedatangan
ibu-ibu arisan
Ibu-ibu kurang begitu antusias mengikuti acara karena tempat penyuluhan
yang ada di luar ruangan yang menyebabkan konsentrasi terpecah.
Keseluruhan acara berjalan lancar dan program tersampaikan semua.
3. Dusun Sumberagung
Acara diundur sampai hampir 1 jam karena keterlambatan kedatangan ibu-
ibu arisan
Keseluruhan acara berjalan lancar dan program tersampaikan semua.
4. Dusun Sidoasrih
Acara diundur sampai hampir 1,5 jam karena persiapan acara
Ibu-ibu begitu antusias mengikuti acara karena tempat penyuluhan yang ada
di luar ruangan yang menyebabkan konsentrasi terpecah.
Tempat penyuluhan yang jauh dari tempat persiapan menyebabkan
kesulitan untuk mempersiapkan acara.
Adanya sedikit keributan diantara ibu-ibu pada saat pemilihan tim untuk
mengikuti lomba.
Keseluruhan acara berjalan lancar dan program tersampaikan semua.
k. Daftar hadir
Dusun Rejo KatonDirencanakan diundang 30 orang dari ibu-ibu arisan, pada saat kegiatan ibu-ibu yang hadir sekitar 16 orang. Hal ini dikarenakan bertepatan dengan acara arisan ibu-ibu PKK di dusun Rejo Katon. Prosentase kehadiran:
53.3 %
46.7 %
Kehadiran Undangan
Undangan Yang Hadir (16 orang)Undangan Yang Tidak Hadir (14 orang)
Dusun LodingDirencanakan diundang 30 orang dari ibu-ibu arisan, pada saat kegiatan ibu-ibu yang hadir sekitar 17 orang. Hal ini dikarenakan bertepatan dengan acara arisan ibu-ibu PKK di dusun Loding. Prosentase kehadiran:
56.7 %
43.3%
Kehadiran Undangan
Undangan Yang Hadir (17 orang)Undangan Yang Tidak Hadir (13 orang)
Dusun SumberagungDirencanakan diundang 30 orang dari ibu-ibu arisan, pada saat kegiatan ibu-ibu yang hadir sekitar 18 orang. Hal ini dikarenakan bertepatan dengan acara arisan ibu-ibu PKK di dusun Sidoasri. Prosentase kehadiran:
60 %
40%
Kehadiran Undangan
Undangan Yang Hadir (18 orang)Undangan Yang Tidak Hadir (12 orang)
Dusun SidoasriDirencanakan diundang 40 orang dari ibu-ibu arisan, pada saat kegiatan ibu-ibu yang hadir sekitar 26 orang. Hal ini dikarenakan bertepatan dengan acara arisan ibu-ibu PKK di dusun Sidoasri. Prosentase kehadiran:
86.7 %
13.3%
Kehadiran Undangan
Undangan Yang Hadir (26 orang)Undangan Yang Tidak Hadir (4 orang)
l. Indikator Keberhasilan:
Dusun Rejo KatonDari 16 orang ibu-ibu yang diundang tingkat kehadiran undangan yang lebih dari 50% yaitu 16 dari 30 undangan, salah seorang ibu-ibu mencoba pembuatan dendeng sayur di rumah. Hal ini bisa diketahui pada saat sosialisasi, dan penyuluhan banyak ibu yang bertanya lagi tentang proses pembuatan denden sayur. Diindikasikan sekitar 53.3% ibu-ibu mau mencoba kembali pembuatan dendeng sayur.
Dusun LodingDari 17 orang ibu-ibu yang diundang tingkat kehadiran undangan yang lebih dari 50% yaitu 17 dari 30 undangan, sekitar 5 orang ibu-ibu yang mau mempraktekan pembuatannya di rumah. Hal ini bisa diketahui pada saat sosialisasi, dan penyuluhan banyak ibu yang bertanya lagi tentang proses pembuatan dendeng sayur. Diindikasikan sekitar 56.7% ibu-ibu mau mencoba kembali pembuatan dendeng sayur.
Dusun SidoasriDari 26 orang ibu-ibu yang diundang tingkat kehadiran undangan yang lebih dari 50% yaitu 26 dari 30 undangan, sekitar 5 orang ibu-ibu yang mau mempraktekan pembuatannya di rumah. Hal ini bisa diketahui pada saat sosialisasi, dan penyuluhan banyak ibu yang bertanya lagi tentang proses pembuatan dendeng sayur. Diindikasikan sekitar 86.7% ibu-ibu mau mencoba kembali pembuatan torakur.
Dusun SumberagungDari 18 orang ibu-ibu yang diundang tingkat kehadiran undangan yang lebih dari 50% yaitu 18 dari 30 undangan, sekitar 2 orang ibu-ibu yang mau mempraktekan pembuatannya di rumah. Hal ini bisa diketahui pada saat sosialisasi, dan penyuluhan banyak ibu yang bertanya lagi tentang proses pembuatan dendeng sayur. Diindikasikan sekitar 60% ibu-ibu mau mencoba kembali pembuatan dendeng sayur.
Pada penyuluhan pengemasan produk
Dari 40 orang bapak-bapak dan ibu-ibu yang diundang , 21 orang ibu-ibu dan bapak-bapak yang hadir dalam penyuluhan tersebut, dan sekitar 2 orang ibu-ibu bertanya dan ingin mengetahui cara pembuatan dendeng sayur lebih jelas. Diindikasikan sekitar 10% ibu-ibu mau mencoba kembali pembuatan dendeng sayur.
Acara perlomboaan demo masak ibu-ibu setipa dusunPada acara perpisahan tim KKN Universitas Brawijaya fakultas MIPA, mengadakan acara perlombaan memasak dengan syarat utama membuat dendeng sayur dan torakur yang diadakan oleh divisi ekonomi produksi. Hal ini dapat di indikasikan sekitar 25% ibu-ibu mau mencoba kembali pembuatan dendeng sayur.
Daun Bayam Daun Bayam direbus Bumbu dihaluskan
Dendeng Sayur siap kemas Dendeng Sayur setelah
dijemur` di campur
Gambar 5. Cara Pembuatan dendeng Sayur
PROSES PEMBUATAN
DENDENG SAYUR
3. Penyuluhan Pembuatan Tomat Rasa Kurma ( Torakur )
Penanggung Jawab : Nur Hidayatun nafi’ah
Anggota : Mirza Raka Tambora
Riza Ahmadi
Arif Nur Yahya
Lanang Samudra Harianto
Frida Lutfi Permana
Desy Itawati
Ayu Puspita Pradani
a. Tujuan Kegiatan
Banyaknya tanaman tomat yang merupakan tanaman tahunan, tapi belum
maksimal, memunculkan ide untk pembuatan tomat rasa kurma. Tujuan dari kegiatan ini
adalah pemaksimalan pemberdayaan tanaman tomat dan juga untuk menambah nilai
ekonomis dari tomat sendiri.
b. Masalah yang dipecahkan
Banyaknya tanaman tomat yang ada di desa sumbersari tapi masih belum ada
pemanfaatan untuk komoditi ekonomi mendorong untuk mencari kreasi dari tomat yang
bisa dijual dipasaran umum.
c. Lokasi
Penyuluhan demo masak dilaksanakan di empat dusun yang ada di desa Sumber
Agung.
Dusun Rejo Katon
Dusun Loding
Dusun Sumber Agung
Dusun Sidoasri
d. Waktu
Untuk setiap dusun waktu yang dialokasikan berbeda-beda menyesuaikan dari
kegitan ibu-ibu PKK yang ada di dusun tersebut.
Dusun Rejo Katon
Tempat : Rumah Kepala Dusun Rejo Katon Bapak Wiji Asrori
Hari/tanggal : Rabu, 20 Juli 2011
Waktu : 13.00 WIB
Dusun Loding
Tempat : Rumah Kepala Dusun Rejo Katon Bapak Heru
Hari/tanggal : Minggu, 24 Juli 2011
Waktu : 10.00 WIB
Dusun Sumberagung
Tempat : Rumah Kepala Dusun Rejo Katon Bapak Harjianto
Hari/tanggal : Senin, 25 Juli 2011
Waktu : 13.00 WIB
Dusun Sidoasri
Tempat : SDN Sumberagung 3
Hari/tanggal : Selasa, 26 Juli 2011
Waktu : 15.00 WIB
e. Pelaksanaan dan Khalayak
Dusun Rejo Katon
Kegiatan dilaksanakan di rumah kepala dusun, Bapak Wiji Asrori, yang di
agendakan mengundang 30 orang ibu-ibu PKK. Kegiatan berisi demo cara pembuatan
tomat rasa kurma. Mulai dari proses perendaman dan sampai pada proses pemasakan.
Pada saat pelaksanaan ibu-ibu yang hadir sekitar 16 orang.
Dusun Loding
Kegiatan dilaksanakan di rumah kepala dusun, Bapak Heru, yang diagendakan
mengundang 30 orang ibu-ibu PKK. Kegiatan berisi demo cara pembuatan tomat rasa
kurma. Mulai dari proses perendaman dan sampai pada proses pemasakan.
Pada saat pelaksanaan ibu-ibu yang hadir sekitar 17 orang.
Dusun Sumberagung
Kegiatan dilaksanakan di rumah kepala dusun, Bapak Harjianto, yang
diagendakan mengundang 30 orang ibu-ibu PKK. Kegiatan berisi demo cara pembuatan
tomat rasa kurma. Mulai dari proses perendaman dan sampai pada proses pemasakan.
Dan juga dilakukan sosialisasi untuk kegiatan penyuluhan biobriket dan juga pembuatan
nata de coco.
Pada saat pelaksanaan ibu-ibu yang hadir sekitar 18 orang.
Dusun Sidoasri
Kegiatan dilaksanakan di rumah kepala dusun, SDN Sumberagung 3, yang
diagendakan mengundang 30 orang ibu-ibu PKK. Kegiatan berisi demo cara pembuatan
tomat rasa kurma. Mulai dari proses perendaman dan sampai pada proses pemasakan.
Dan juga dilakukan sosialisasi untuk kegiatan penyuluhan biobriket dan juga pembuatan
nata de coco.
Pada saat pelaksanaan ibu-ibu yang hadir 26 orang.
f. Biaya dan Sumbernya
Pembiayaan berasal dari iuran KKN dengan rincian sebagai berikut:
Dusun Rejo Katon
Tomat merah segar 1/2 kg Rp 1500
Gula pasir ½ kg Rp 5000
Kapur sirih 400 gram Rp 2000
Gula merah ½ kg Rp 5000
Dusun Loding
Tomat merah segar 1/2 kg Rp 1500
Dusun Sumberagung
Tomat merah segar 1/2 kg Rp 1500
Dusun Sidoasrih
Tomat merah segar 1/2 kg Rp 1500
g. Kerjasama dengan Instansi
i. Dusun Rejo Katon
Kegiatan dilaksanakan hanya bekerjasama dengan ibu-ibu arisan di dusun.
ii. Dusun Loding
Kegiatan dilaksanakan hanya bekerjasama dengan ibu-ibu arisan di dusun.
iii. Dusun Sumberagung
Kegiatan dilaksanakan hanya bekerjasama dengan ibu-ibu arisan di dusun.
iv. Dusun Sidoasri
Kegiatan dilaksanakan hanya bekerjasama dengan ibu-ibu arisan di dusun.
h. Hasil Kegiatan
i. Dusun Rejo Katon
Ibu – ibu yang mengikuti pelatihan cukup antusias mengikuti demo yang
dilakukan.
Ibu – ibu yang datang sebanyak 16 orang
Kegiatan ini mendapatkan respon positif masyarakat tertarik untuk
mengembangkan produksi, unuk dipasarkan.
ii. Dusun Loding
Ibu – ibu yang mengikuti pelatihan tidak cukup antusias mengikuti demo
yang dilakukan. Dikarenakan suasana dari tempat pelatihan yang
menyebabkan konsentrasinya terpecah.
Ibu – ibu yang datang sebanyak 17 orang
Masyarakat tertarik untuk segera mencoba program kerja ini.
iii. Dusun Sumberagung
Ibu – ibu yang mengikuti pelatihan cukup antusias mengikuti demo yang
dilakukan. Dan cukup tertarik untuk segera mempraktekkannya.
Ibu – ibu yang datang sebanyak 18 orang
Masyarakat tertarik untuk segera mencoba program kerja ini.
iv. Dusun Sidoasri
Ibu – ibu yang mengikuti pelatihan cukup antusias mengikuti demo yang
dilakukan.
Ibu – ibu yang datang sebanyak 26 orang
Masyarakat tertarik untuk segera mencoba program kerja ini.
i. Kendala
i. Dusun Rejo Katon
Acara diundur sampai hampir 2 jam karena keterlambatan kedatangan ibu-
ibu arisan
Acara berbarengan dengan acara arisan ibu-ibu dusun sehingga banyak
warga yang tidak bisa hadir.
ii. Dusun Loding
Acara diundur sampai hampir 1,5 jam karena keterlambatan kedatangan
ibu-ibu dusun.
Pelaksanaan acara yang berada di luar ruangan menyebabkan banyak ibu-
ibu yang tidak focus mendengarkan penjelasan.
iii. Dusun Sumberagung
Acara diundur sampai hampir 1 jam karena keterlambatan kedatangan ibu-
ibu dusun.
iv. Dusun Sidoasri
Acara diundur sampai hampir 1,5 jam karena keterlambatan persiapan
tempat.
Tempat penyuluhan yang jauh dari tempat persiapan menyebabkan
kesulitan untuk mempersiapkan acara.
Adanya sedikit keributan diantara ibu-ibu pada saat pemilihan tim untuk
mengikuti lomba.
j. Evaluasi Kegiatan
i. Dusun Rejo Katon
Acara diundur sampai hampir 2 jam karena keterlambatan kedatangan ibu-
ibu arisan
Acara berbarengan dengan acara arisan ibu-ibu dusun sehingga banyak
warga yang tidak bisa hadir.
Para peserta antusias untuk segera mempraktekan produk.
ii. Dusun Loding
Acara diundur sampai hampir 1,5 jam karena keterlambatan kedatangan
ibu-ibu arisan
Ibu-ibu kurang begitu antusias mengikuti acara karena tempat penyuluhan
yang ada di luar ruangan yang menyebabkan konsentrasi terpecah.
Keseluruhan acara berjalan lancar dan program tersampaikan semua.
iii. Dusun Sumberagung
Acara diundur sampai hampir 1 jam karena keterlambatan kedatangan ibu-
ibu arisan
Keseluruhan acara berjalan lancar dan program tersampaikan semua.
iv. Dusun Sidoasri
Acara diundur sampai hampir 1,5 jam karena persiapan acara
Ibu-ibu begitu antusias mengikuti acara karena tempat penyuluhan yang
ada di luar ruangan yang menyebabkan konsentrasi terpecah.
Tempat penyuluhan yang jauh dari tempat persiapan menyebabkan
kesulitan untuk mempersiapkan acara.
Adanya sedikit keributan diantara ibu-ibu pada saat pemilihan tim untuk
mengikuti lomba.
Keseluruhan acara berjalan lancar dan program tersampaikan semua.
k. Daftar hadir Dusun Rejo Katon
Direncanakan diundang 30 orang dari ibu-ibu arisan, pada saat kegiatan ibu-ibu yang hadir sekitar 16 orang. Hal ini dikarenakan bertepatan dengan acara arisan ibu-ibu PKK di dusun Rejo Katon. Prosentase kehadiran:
53.3 %
46.7 %
Kehadiran Undangan
Undangan Yang Hadir (16 orang)Undangan Yang Tidak Hadir (14 orang)
Dusun LodingDirencanakan diundang 30 orang dari ibu-ibu arisan, pada saat kegiatan ibu-ibu yang hadir sekitar 17 orang. Hal ini dikarenakan bertepatan dengan acara arisan ibu-ibu PKK di dusun Loding. Prosentase kehadiran:
56.7 %
43.3%
Kehadiran Undangan
Undangan Yang Hadir (17 orang)Undangan Yang Tidak Hadir (13 orang)
Dusun SidoasriDirencanakan diundang 30 orang dari ibu-ibu arisan, pada saat kegiatan ibu-ibu yang hadir sekitar 26 orang. Hal ini dikarenakan bertepatan dengan acara arisan ibu-ibu PKK di dusun Sidoasri. Prosentase kehadiran:
86.7 %
13.3%
Kehadiran Undangan
Undangan Yang Hadir (26 orang)Undangan Yang Tidak Hadir (4 orang)
Dusun SumberagungDirencanakan diundang 30 orang dari ibu-ibu arisan, pada saat kegiatan ibu-ibu yang hadir sekitar 18 orang. Hal ini dikarenakan bertepatan dengan acara arisan ibu-ibu PKK di dusun Sumberagung. Prosentase kehadiran:
60 %
40%
Kehadiran Undangan
Undangan Yang Hadir (18 orang)Undangan Yang Tidak Hadir (12 orang)
l. Indikator Keberhasilan: Dusun Rejo Katon
Dari 16 orang ibu-ibu yang diundang tingkat kehadiran undangan yang lebih dari 50% yaitu 16 dari 30 undangan, sekitar 3 orang ibu-ibu mencoba pembuatan torakur di rumah. Hal ini bisa diketahui pada saat sosialisasi, dan penyuluhan banyak ibu yang bertanya lagi tentang proses pembuatan torakur. Diindikasikan sekitar 16% ibu-ibu mau mencoba kembali pembuatan torakur.
Dusun LodingDari 17 orang ibu-ibu yang diundang tingkat kehadiran undangan yang lebih dari 50% yaitu 17 dari 30 undangan, sekitar 5 orang ibu-ibu yang mau mempraktekan pembuatannya di rumah. Hal ini bisa diketahui pada saat sosialisasi, dan penyuluhan
banyak ibu yang bertanya lagi tentang proses pembuatan torakur. Diindikasikan sekitar 29% ibu-ibu mau mencoba kembali pembuatan torakur.
Dusun SidoasriDari 26 orang ibu-ibu yang diundang tingkat kehadiran undangan yang lebih dari 50% yaitu 26 dari 30 undangan, sekitar 5 orang ibu-ibu yang mau mempraktekan pembuatannya di rumah. Hal ini bisa diketahui pada saat sosialisasi, dan penyuluhan banyak ibu yang bertanya lagi tentang proses pembuatan torakur. Diindikasikan sekitar 19% ibu-ibu mau mencoba kembali pembuatan torakur.
Dusun SumberagungDari 18 orang ibu-ibu yang diundang, sekitar 2 orang ibu-ibu yang mau mempraktekan pembuatannya di rumah. Hal ini bisa diketahui pada saat sosialisasi, dan penyuluhan banyak ibu yang bertanya lagi tentang proses pembuatan torakur. Diindikasikan sekitar 11% ibu-ibu mau mencoba kembali pembuatan torakur.
Acara perlomboaan demo masak ibu-ibu setiap dusunPada acara perpisahan tim KKN Universitas Brawijaya fakultas MIPA, mengadakan acara perlombaan memasak dengan syarat utama membuat dendeng sayur dan torakur yang diadakan oleh divisi ekonomi produksi. Hal ini dapat di indikasikan sekitar 25% ibu-ibu mau mencoba kembali pembuatan tomat rasa kurma (torakur), dan banyak dari para peserta yang sukses membuatnya.
PROSES PEMBUATAN TOMAT RASA KURMA
(TORAKUR)
Gambar 6. Cara Pembuatan Torakur
4. Penyuluhan Pembuatan Nata De Coco
Penanggung Jawab : Frida Luthvita S
Anggota : Riza achmadi
Nur Hidayatun Nafi’ah
Mirza Raka Tambara
Ayu Puspita P
Lanang Samudra Harianto
Arif Nur Yahya
Dessy Itawati
b. Tujuan Kegiatan
Pada Program kerja ini Tim KKN Divisi Ekonomi Produksi desa
Sumberagung Kecamatan Gandusari melakukan kegiatan yang bertujuan untuk:
pengenalan produk yang telah dibuat oleh divisi ekopro yakni, nata de coco
melalui praktek pembuatan yang digelar di balai desa Sumberagung.
menjelaskan kepada masyarakat sekitar tentang bagaimana mengolah air
kelapa menjadi nata de coco.
meningkatkan kreatifitas dan tingkat ekonomi masyarakat desa Sumberagung
sebagai alternatif penghasilan
b. Masalah yang dipecahkan
Masyarakat desa Sumberagung pada awalnya belum pernah menggunakan
potensi kelapa sebagai bahan alternative produksi. Setiap warga umumnya memiliki
sekitar 5-10 pohon kelapa dan tidak satupun dijadikan bahan produksi. Oleh karena
adanya kelimpahan tersebut, dalam prakteknya tim divisi okonomi produksi ingin
memberikan wawasan dan masukan yang dapat digunakan sebagai tambahan ekonomi
keluarga atau desa dalam wujud pembuatan nata de coco.
c. Lokasi
Demonstrasi pembuatan Nata De Coco dilakukan selama 1 kali di balai desa
Sumberagung Kecamatan Gandusari Kabupaten Blitar.
d. Waktu Kegiatan
Untuk pelaksanaan praktek dan penyuluhan ini dilakukan pada hari Rabu
tanggal 27 Juli 2011, pukul 10.00 hingga selesai.
e. Pelaksanaan dan Khalayak Sasaran
Pada kegiatan ini, sosialisasi program kerja dilaksanakan dengan cara maminta
izin terlebih dahulu kepada Kepala Desa Sumberagung dan dilakukan dengan
memberikan undangan kepada ketua RT dusun Rejokaton, dusun Loding, dusun
Sumberagung, dan dusun Sidoasri.
Target warga adalah minimal dua puluh warga yang menghadiri demo
pembuatan Nata de coco adalah, ke empat dusun tersebut memiliki latar belakang
penghasil kelapa.
f. Biaya dan Sumbernya
Baha Biaya
Kelapa muda Rp 2.500 ,-
Cuka Rp 2.000 ,-
Gula 250 gram Rp 3.000 ,-
Bakteri Acetobacter
Cyllinum Rp 15.000,-
Total Rp 21.500,-
g. Kerjasama dengan Instansi
Kegiatan ini bekerjasama dengan Kepala Desa Sumberagung beserta jajaran nya
serta masyarakat setempat.
h. Hasil Kegiatan
Dari hasil sosialisasi, kegiatan demo pembuatan nata de coco untuk desa
Sumberagung berjalan dengan lancar. Kegiatan dihadiri oleh warga sebanyak 21 orang
dan acara berjalan dinamis antar penyaji dan masyarakat setempat, antusiasme mereka
cukup besar untuk mendapatkan masukan ide baru dari pihak luar terutama untuk
meningkatkan perekonomian desa Sumberagung. Praktek ini dilakukan semaksimal
mungkin untuk penjelasan produk sesuai dengan tingkat pengetahuan masyarakat tentang
produk Nata De Coco.
i. Kendala yang dihadapi
Adapun kendala yang dihadapi pada saat pelaksanaan kegiatan ini adalah
masalah keterlambatan waktu, dimana warga terlambat ± 120 menit dari waktu yang
telah ditentukan. Hal ini terjadi karena masyarakat umumnya bekerja pada pagi hari.
j. Evaluasi Hasil Kegiatan
Acara diundur sampai hampir 2 jam karena keterlambatan kedatangan tamu
undangan
Acara berbarengan dengan acara gerak jalan desa sehingga banyak warga yang
tidak bisa hadir.
Tamu undangan yang datang sebanyak 21 orang
Tamu undangan yang mengikuti pelatihan cukup antusias mengikuti demo
yang dilakukan. Dan cukup tertarik untuk segera mempraktekkannya.
Tamu undangan tertarik untuk segera mencoba program kerja ini.
k. Daftar Hadir
Dari 40 undangan hanya 21 warga yang dapat menghadiri penyuluhan
pembuatan nata de coco.Hal ini disebabkan waktu penyuluhan bertepatan dengan waktu
warga yang bekerja diladang dan ada acara menyambut Bulan Ramadhan yang ada di
desa Sumberagung.
52.5 %
47.5 %
Kehadiran Undangan
Undangan Yang Hadir (21 orang)Undangan Yang Tidak Hadir (19 orang)
l. Indikator Keberhasilan
Salah satu indikator keberhasilan dalam penyuluhan Nata de Coco adalah
tingkat kehadiran undangan yang lebih dari 50% yaitu 21 dari 40 undangan dan pada
tingkat antusiasme peserta penyuluhan pembuatan nata de coco yang sangat baik dan
pada saat penyuluhan berjalan dengan lancer dan tanpa kendala.
Gambar 7. Proses Pembuatan Nata De Coco
5. Penyuluhan Pemasaran dan Pengemasan Produk untuk Warga Sumberagung
serta Pengenalan produk Air Mineral desa Sumberagung.
Penanggung Jawab : Riza achmadi
Arif Nur Yahya
Anggota : Mirza Raka Tambara
Lanang Samudra Harianto
Ayu Puspita Pradani
Desy Itawati
Nur Hidayatun Nafi’ah
Frida Luthfita
PROSES PEMBUATAN NATA DE COCO
a. Tujuan Kegiatan
Pada Program kerja ini Tim KKN Divisi Ekonomi Produksi desa Sumberagung
Kecamatan Gandusari Kabupaten Blitar bertujuan untuk memberikan pembelajaran
terhadap warga desa Sumberagung terkait dengan masalah Pemasaran dan Pengemasan
suatu produk.
Diharapkan setelah warga mengetahui kandungan,cara pemanfaatan,serta
contoh pengemasan air mineral yang sumbernya dari mata air desa sumberagung,maka
ke depannya ada sebuah langkah positif untuk pengembangan sumber mata air di desa
sumberagung.
b. Masalah yang Dipecahkan
Masyarakat desa Sumberagung sebenarnya memiliki banyak potensi yang
dapat dijadikan suatu produk unggulan, namun adakalanya warga desa sumberagung
kurang dapat melakukan pemasaran terhadap produknya serta pengemasan terhadap
produknya. Sehingga kadang sebagus apapun kualitas produk yang dihasilkan, jika
pemasaran dan pengemasannya kurang menarik maka akan membuat produknya juga
kurang laku.
Untuk masalah air mineral,selama ini desa Sumberagung memeliki sebuah
sumber mata air namun masih tidak yakin terkait masalah kelayakannya.Selain itu,baik
pihak kelurahan maupun desa masih bingung dalam masalah pemanfaatan.
c. Lokasi
Penyuluhan Pemasaran dan Pengemasan Produk Hasil dari Divisi Ekonomi
Produksi serta Pengenalan produk Air Mineral desa Sumberagung yang
disosialisasikan Divisi Ekonomi Produksi dilaksanakan di Aula Balai Desa
sumberagung. Sosialisasi ini dilakukan secara serempak dengan Penyuluhan
Pembuatan BioBriket dan Pembuatan Nata de Coco.
d. Waktu
Sosialisasi program kerja Penyuluhan Pemasaran serta pengemasan Produk
Hasil serta Pengenalan produk Air Mineral desa Sumberagung dari Divisi Ekonomi
Produksi Divisi Ekonomi Produksi dilaksanakan secara serempak ditempat dan waktu
yang sama dengan Penyuluhan Pembuatan Nata de Coco dan Penyuluhan Pembuatan
Biobriket dari Tempurung Kelapa pada hari Rabu tanggal 27 Juli 2011.
e. Pelaksanaan dan khalayak sasaran
Pada kegiatan ini, sosialisasi program kerja dilaksanakan dengan cara
memberikan undangan-undangan kepada warga baik secara langsung maupun melalui
ketua RT setempat. Target warga adalah setidaknya sepuluh warga yang tinggal disetiap
dusun yang memiliki latar belakang usaha produksi tingkat kecil dan menengah.
f.Biaya
Fotocopy 10 lembar x 50 x @Rp 100 Rp 50.000,-
g. Kerjasama dengan Instansi
Kegiatan ini bekerjasama dengan Kepala Desa Sumberagung beserta Jajarannya
serta masyarakat setempat.
h. Hasil Kegiatan
Penyuluhan Pemasaran dan Pengemasan pada hari Rabu, 27 Juli 2011 pukul
10.00 WIB. Penyuluhan ini dihadiri sebanyak 21 warga desa Sumberagung yang
merupakan perwakilan dari dusun-dusun yang ada di Desa Sumberagung. Antusias
warga cukup baik, banyak pertanyaan yang dilontarkan warga, dan banyak juga warga
yang ingin tahu lebih lanjut tentang materi yang dipaparkan. Selain itu antusiasme
perangkat desa terhadap ide pengemasan produk hasil divisi ekopro juga sangat tinggi,
terutama terhadap pengemasan air mineral. Dan dari pihak perangkat desa meminta
adanya sebuah tindak lanjut dari mahasiswa terkait air mineral,karena pihak desa terliha
serius menggarap proyek ini.
Diharapkan dengan memberikan penyuluhan materi Pemasaran dan
Pengemasan, maka ke depannya warga desa Sumberagung selain dapat memproduksi
suatu produk dengan baik, tetapi juga dapat memasarkan serta mengemas produk
sehingga produk dapat mencapai keuntungan maksimal dan dapat mengangkat tingkat
ekonomi warga desa Sumberagung.
i. Kendala yang dihadapi
Undangan yang disampaikan ke kepala dusun tiap – tiap dusun yang ada di
desa Sumberagung sebanyak 4 dusun mendapatkan perwakilan sebanyak 10 orang untuk
tiap dusun, sehingga terdapat 40 undangan yang disampaikan. Namun pada realisasinya
hanya 21 dari 40 undangan yang hadir.
Hal ini bisa dikatakan karena warga yang belum begitu mengerti bagaimana
pentingnya Pemasaran dan Pengemasan produk.Dan bisa juga tidak hadirnya banyak
warga karena pemilihan waktu yang dilakukan Divisi Ekonomi Produksi, bentrok dengan
kegiatan warga baik yang warga yang ada di ladang ataupun acara menjelang Ramadhan.
j. Evaluasi Kegiatan
Penyuluhan Pemasaran dan Pengemasan Produk pada hari Rabu, 27 Juli 2011
dihadiri oleh 21 undangan dari 40 undangan yang telah disebar ke setiap dusun sebanyak
4 dusun, setiap dusun mendapat undangan sebanyak 10. Para undangan datang pada
pukul 10.30, itu pun hanya 3 undangan yang baru datang sehingga panitia penyuluhan
membuat keputusan untuk menunggu para undangan lain. Setelah 2 jam berlalu tepatnya
pada pukul 12.00 penyuluhan pun dimulai dengan 21 undangan yang datang.
Antusiasme warga untuk datang dalam acara penyuluhan cukup baik untuk
ukuran warga desa,dikarenakan biasanya warga desa belum begitu tertarik karena warga
belum begitu mengerti pentingnya mengenai teknik pemasaran dan pengemasan dalam
sebuah produksi. Namun dalam kegiatannya, ternyata antusiasme warga yang datang
menjadi sangat tinggi karena warga menyadari bahwa Pemasaran dan Pengemasan
sangat penting dalam sebuah proses produksi.
Antusiasme sangat tinggi ditunjukkan dari pihak pihak perangkat desa mengenai
air mineral. Dari pihak perangkat desa meminta adanya sebuah tindak lanjut dari
mahasiwa mengenai air mineral,karena pihak desa juga tertarik dengan ide pemasaran
maupun ide pengemasan dari pihak mahasiswa.
k. Daftar Hadir
Dari 40 undangan hanya 21 warga yang dapat menghadiri Penyuluhan
Pemasaran dan Pengemasan Produk. Hal ini disebabkan waktu penyuluhan bertepatan
dengan waktu warga yang bekerja diladang dan ada acara menyambut Bulan Ramadhan
yang ada di desa Sumberagung.
52.5 %
47.5 %
Kehadiran Undangan
Undangan Yang Hadir (21 orang)Undangan Yang Tidak Hadir (19 orang)
l. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan bias dilihat dari beberapa hal:
1. Antusiasme Warga
2. Tindak Lanjut dari pihak warga
Dari segi antusiasme dapat diliohat dari banyaknya pertanyaan yang terlontar dari warga
ketika penyuluhan berlangsung,maka bias dikatakan warga cukup antusias. Dari segi
Tindak lanjut warga,bias dilihat pada pengemasan produk dari produk torakur yaitu pada
saat diadakan lomba masak makanan khas blitar beserta torakur (tomat rasa kurma),
pengemasan torakur para peserta lomba sangat beragam, tidak hanya sekedar dikemas
dengan mika plastik tetapi dikemas dengan toples mika. Cara pengemasan yang beragam
itu di jadikan sebagai indikator keberhasilan,yang disini berarti warga telah menerapkan
materi dari mahasiswa.Dari segi tindak lanjut juga dapat dilihat dari pihak desa yang
meminta mahasiswa untuk membantu untuk memberikan ide untuk pemasaran air
mineral,serta pihak desa meminta mahasiswa untuk membantu mencari informasi tentang
indrustri Air Mineral yang ke depannya diharapkan dapat dikembangkan oleh pihak desa,