revisi prbt pemeliharaan tanaman agus arianto
TRANSCRIPT
PROBLEMATIKA REKAYASA BUDIDAYA TANAMAN
STUDI KASUS APEL MANALAGI
Dosen pengampu: Innaka A. Rineksane S.P. ,M.P.,Ph.D
Disusun Oleh :
Agus Arianto ( 20110210030)
AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2012
A.PENDAHULUAN
Apel merupakan salah satu komoditas holtikultura, dewasa ini mempunyai
peluang pasar yang baik untuk konsumsi dalam maupun luar negeri.Apel di
Indonesia sebagai apel tropis sebenarnya mempunyai banyak keunggulan, tetapi
sebagai komoditas ekspor mutunya masih perlu ditingkatkan.Dalam proses
budidaya tanaman apel seringkali parapetani apel mengalami kendala seperti
menurunnya kualitas hasil baik dari kualitas buah maupun kuantitas
buah.Perlakuan petani yang tidak sesuai dengan syarat laju produksi tanaman apel
menyebabkan berbagai masalah seperti menurunnya kualitas buah seperti
warnanya yang tampak kusam dan warna kulit buah yang tidak merata
Apel Manalagi fungsinya sebagai buah segar untuk buah meja, apel juga
mempunyai nilai tinggi sebagai minuman. Fungsi buah apel dapat mencegah
penyakit sariawan gusi. Buahnya dapat dibuat cuka atau cider melalui fermentasi.
Buah apel dapat memperkuat daya tahan tubuh terhadap penyakit gangguan
lambung dan tumor dalam jangka panjang.
Buah apel Manalagi yang dipetik pada umur 114 hari mempunyai
kandungan fruktosa 45 mg/g daging buah,glukosa 37,2 mg/g daging buah dan
sukrosa 45,4 mg/g daging buah,kandungan asam 0,22%,pH cairan buah 4,65
tekstur 207 lb/in,kandungan gas etilen internal 535 ppm/g buah/menit.
Tabel.1.Kandungan gula(mg/g daging buah) buah apel manalagi.
Umur (hari) Fruktosa Glukosa Sukrosa
79 38 21,47 4,4
86 33,4 16,7 3,8
93 34,5 11,8 3,1
100 38 18,3 19,3
107 42 29,1 22,5
114 45 37,2 45,4
1
121 48,1 64,4 61,7
128 43,1 63,6 65,6
Sumber:Sub-Balai Penelitian Hortikultura Tlekung-1990
Pak Kardi adalah seorang petani Apel di Batu,Jawa Timur.Ia memiliki
lahan seluas 1000m2 yang semuanya ditanam adalah stek yang diperoleh dari
Balitjestro Tlekung.Meskipun tanaman sudah dipelihara sedemikian rupa oleh Pak
Kardi,hasil yang diperoleh tidak sebagus apel yang ditanam di kebun Pak
Arpai,seorang petani apel Manalagi yang memiliki lahan seluas 1 hektar di desa
tersebut.Tanaman yang dimiliki Pak Arpai juga apel manalagi,bibit stek dari
Balitjestro,memiliki tinggi yang hampir seragam,memiliki 3 cabng utama dan
buah merata hampir diseluruh ranting.
Tinggi tanaman masih memungkinkan petani untuk memetik buah tanpa
memanjat.Buah yang dipanen berkulit bersih,mengkilat serta warnanya hijau
merata. Sebaliknya,tanaman apel Pak Kardi memiliki tinggi yang tidak
seragam,cabang dan ranting nampak tidak beraturan dan beberapa tanaman
nampak lebih tinggi dari yang lain sehingga pemetikan buah di ujung ranting
hanya dapat dilakukan dengan bantuan tangga. Buah yang dipanen nampak kusam
dan warna buah tidak hijau merata,sedikit kemerahan di beberapa permukaan.
B. PERMASALAHAN
1. Berapa jarak tanam yang optimum dan sesuai dengan kebutuhan tanaman apel
Manalagi Pak Kardi?
2.Apa peran pemangkasan dan pelengkungan cabang dan bagaimana teknis
melakukannya pada tanaman apel secara umum?
3.Bagaimana hubungan antara pupuk terhadap kualitas buah yang dihasilkan?
C.TINJAUAN PUSTAKA
2
Fisiologi Apel Manalagi
Asal usul pertama kali apel Manalagi berasal dari desa
Gandon,Batu,Malang.Warna buahnya hijau muda kekuningan,pori kulit buahnya
putih,jarang,aromanyasedap.Keistimewaannya ialah rasanya hanya manis,tidak
ada masamnya walaupun belum masak. Daging buahnya agak liat,kurang
berair,warnanya putih.Pohonnya tidak banyak bercabang dan berbuah jarang.
Batangnya hijau kekuningan dan daunnya lebar berwarna hijau kelabu muda.
Tabel.4 Karakteristik Apel Organik Masak fisiologis Jenis Manalagi
Atribut/ Dimensi Karakteristik
Rasa Manis
Kerenyahan Renyah
Ukuran Sedang dan kurang seragam
Warna Hijau kekuningan
Kondisi kulit Cerah dan relative lebih halus
Kesegaran Daging buah putih segar
Daya simpan Lebih lama dibandingkan dengan apel an organic
Sumber:Bambang Yudi Ariadi
Syarat tumbuh Apel Manalagi
Tanaman apel hanya dapat tumbuh dan berbuah di daerah dataran tinggi
antara 700-2.000 mdpl yang iklimnya kering. Di daerah yang beriklim basah,
pertumbuhan tanaman mengalami banyak kendala dan rasa buah kurang
manis.Tanaman ini sebaiknya ditanam di tempat terbuka. Di dataran rendah,
tanaman tidak mampu berbunga.
Kondisi lingkungan yang memberi pengaruh baik pada tanaman apel
adalah dataran tinggi kering(misalnya,Kecamatan Batu Malang).Daerah-daerah
dataran tinggi basah juga baik untuk ditanami,asal tidak banyak turun
kabut(misalnya Kecamatan Tutur,Nongkojajar,Pasuruan).Banyaknya kabut yang
turun amat mengganggu pembungaan.
3
Curah hujan yang ideal untuk pertumbuhan apel adalah 1600-2600
mm/tahun dengan hari hujan 110-150 hari/tahun.Dalam satu tahun bulan basahnya
6-7 bulan,sedangkan bulan keringnya 3-4 bulan.Curah hujan yang tinggi pada saat
bunga mekar menyebabkan banyak bunga gugur dan tidak dapat menjadi
buah.Hal ini terutama berkaitan dengan letak bunga apel yang menghadap ke
atas.Apel memerlukan cukup sinar matahari untuk pembangunan dan untuk
mendapatkan mutu buah yang baik.Cahaya yang dibutuhkan antara 50%-75% tiap
harinya.Suhu yang sesuai adalah 16 oC - 25 oCdengan kelembaban udara yang
dikehendaki tanaman apel sekitar 75%-85%.
Tanah yang diperlukan pada tanaman apel dapat tumbuh baik pada tanah
bersolum dalam, memiliki lapisan organik tinggi dan struktur tanahnya remah dan
gembur.Tanah tersebut harus mempunyai aerasi, penyerapan air dan porositas
baik,sehingga pertukaran oksigen, pergerakan hara dan kemampuan menyimpan
airnya.
Pembibitan
Perbanyakan tanaman apel dilakukan secara vegetatif dan generatif.
Perbanyakan yang baik dan umum dilakukan adalah perbanyakan vegetatif, sebab
perbanyakan generatif memakan waktu lama dan sering menghasilkan bibit yang
menyimpang dari induknya.Teknik perbanyakan generatif dilakukan dengan biji,
sedangkan perbanyakan vegetatif dilakukan dengan okulasi atau penempelan
(budding), sambungan (grafting) dan stek.Persyaratan Benih / batang bawah :
merupakan apel liar, perakaran luas dan kuat, bentuk pohon kokoh, mempunyai
daya adaptasi tinggi. Sedangkan syarat mata tunas adalah berasal dari batang
tanaman apel yang sehat dan memilki sifat-sifat unggul.
Teknik penanaman
4
Tanaman apel dapat ditanam secara monokultur maupun intercroping.
Intercroping hanya dapat dilakukan apabila tanah belum tertutup tajuk-tajuk daun
atau sebelum 2 tahun. Tanaman apel tidak dapat ditanam pada jarak yang terlalu
rapat karena akan menjadi sangat rimbun yang akan menyebabkan kelembaban
tinggi, sirkulasi udara kurang, sinar matahari terhambat dan meningkatkan
pertumbuhan penyakit. Untuk varietas Manalagi jarak tanamnya adalah 3-3,5 x
3,5 m. Ukuran lubang tanam antara 50 x 50 x 50 cm sampai 1 x 1 x 1 m. Tanah
atas dan tanah bawah dipisahkan, masing-masing dicampur pupuk kandang
sekurang-kurangnya 20 kg. Setelah itu tanah dibiarkan selama ± 2 minggu, dan
menjelang tanam tanah galian dikembalikan sesuai asalnya.
Pemeliharaan tanaman
Penyiangan dilakukan hanya bila disekitar tanaman induk terdapat banyak
gulma yang dianggap dapat mengganggu tanaman. Pada kebun yang ditanami apel
dengan jarak tanam yang rapat ± 3x3 m, penyiangan hampir tidak perlu dilakukan
karena tajuk daun menutupi permukaan tanah sehingga rumput-rumput tidak
dapat tumbuh. Sedangkan untuk pemangkasan bagian yang perlu dipangkas
adalah bibit yang baru ditanam setinggi 80 cm, tunas yang tumbuh di bawah 60
cm, tunas-tunas ujung beberapa ruas dari pucuk, 4-6 mata dan bekas tangkai buah,
knop yang tidak subur, cabang yang berpenyakit dan tidak produkrif, cabang yang
menyulitkan pelengkungan, ranting atau daun yang menutupi buah. Pemangkasan
dilakukan sejak umur 3 bulan sampai didapat bentuk yang diinginkan kurang
lebih 4-5 tahun.Pemangkasan memiliki peranan seperti penyeragaman
tanaman,tanaman bisa berbuah produktif. Untuk pemupukan cara pemupukannya
disebar di sekeliling tanaman sedalam ± 20 cm sejauh lebar daun, lalu ditutup
tanah dan diairi. Untuk pupuk kandang cukup diberikan sekali setahun (2 x panen)
1-2 pikul setiap pohon pada musim kemarau setelah panen. Untuk meningkatkan
pertumbuhan perlu diberikan pupuk daun dan ZPT pada 5-7 hari sampai
menjelang bunga setelah rompes (Gandasil B 1 gram/liter) + Atonik/Cepha 1
cc/liter diselingi dengan Metalik-Multi Mikro dan 5-7 hari sekali sampai
menjelang panen (2,5 bulan) dari rompes Gandasil D (1 gram/liter). Selain itu
5
perlu digunakan zat pengatur tumbuh Dormex sekali setahun setelah rompes
(jangan sampai 10 hari setelah rompes) sebanyak 2600 liter larutan dengan dosisi
3 liter/200 liter air
Perawatan buah
Penjarangan buah dilakukan untuk meningkatkan kualitas buah yaitu besar
seragam, kulit baik, dan sehat, dilakukan dengan membuang buah yang tidak
normal terserang hama penyakit atau kecil-kecil. Untuk mendapatkan buah yang
baik satu tunas hendaknya berisi 3-5 buah. Pembelongsongan buah dilakukan 3
bulan sebelum panen dengan menggunakan kertas minyak berwarna putih sampai
keabu-abuan/kecoklat-coklatan yang bawahnya berlubang. Tujuan buah
dibelongsong yaitu agar terhindar dari serangan burung dan kelelawar dan
menjaga warna buah mulus. Peningkatan warna buah dapat dilakukan dengan
bahan kimia Ethrel, Paklobutrazol, 2,4 D baik secara tunggal maupun kombinasi.
D.ANALISIS DAN PEMBAHASAN
1.Berapa jarak tanam yang optimum dan sesuai dengan kebutuhan tanaman
apel Manalagi Pak Kardi?
Jarak Tanam
Tajuk pohon dan luas perakaran adalah faktor-faktor utama yang perlu
dipertimbangkan ditinjau dari kebutuhan akan sinar matahari,zat hara dan udara di
dalam tanah.Cara pembentukan pohon hanya ditinjau dari tajuknya saja tetapi
tidak dari perakarannya.Karena pada tanaman yang tidak dibentuk walaupun
tajuknya lebih sempit daripada yang cabang-cabangnya.
Tanaman yang rapat terlihat pengaruhnya sesudah cabang-cabangnya
bertemu dan saling menutup atau dengan padatnya tanah oleh akar.Akibatnya
adalah
Menurunkan mutu buah karena persaingan dalam mendapatkan sinar
matahari,zat hara dan udara
6
Mempercepat penyebaran hama dan penyakit karena lembab dan
berdekatan
Mempersukar pengerjaan dalam pemeliharaan seperti
penyemprotan,pemupukan dan pemungutan hasil
Pertanaman jaraknya berkisar antara 2m,bahkan banyak yang kurang dari
itu.Kebun percobaan hortikultura memakai jarak 3 x 2,5 m dilihat dari
pertumbuhan dan hasilnya,jarak tanam tersebut diperkirakan cukup baik untuk
memanfaatkan tanah di antara pohon sementara sampai berumur 2 tahun dapat
ditanami tanaman sela yang tidak merugikan tanaman apel sendiri.
Jarak tanam yang ideal untuk tanaman apel tergantung varietas. Untuk
varietas Manalagi dan Prices Moble adalah 3 – 3,5 x 3,5m, sedangkan untuk
varietas Rome Beauty dan Anna dapat lebih pendek yaitu 2- 3 x 2,5- 3m.
Penanaman yang terlalu rapat oleh Pak Kardi menyebabkan terjadinya
penghambatan masuknya sinar matahari karena rimbunnya daun–daunantar
cabang tiap pohon apel Manalagi.Sebaiknya jarak tanam tidak terlalu rapat karena
dapat memudahkan saat penyemprotan pemupukan,pemangkasandan pemungutan
hasil saat panen;
2.Apa peran pemangkasan dan pelengkungan cabang dan bagaimana teknis
melakukannya pada tanaman apel secara umum
Gunting Tunas/Pemangkasan
Pemangkasan tanaman apel dibedakan atas : pemangkasan bentuk dan
pemangkasan pemeliharaan.
Pemangkasan bentuk dilakukan secara bertahap, dimulai dengan pemotonganbibit
yang baru ditanam setinggi ± 80 cm dari tanah, yakni memotong cabang-cabang
yang tumbuh dibawah ketinggian 60 cm dari permukaan tanah. Sasaran
pemangkasan bentuk ini adalah untuk memperoleh bentuk pohon yang rendah/
perdu.
7
Gambar 1.Ilustrasi pemangkasan pohon apel dan bagian yang dipangkas
Sumber:http://nurulhidayah-gudangilmu.blogspot.com
Sedangkan pemangkasan pemeliharaan merupakan kelanjutan dari
pemangkasan bentuk yang dilakukan secara tetap/ continue dan teratur, yang
merupakan salah satu bagian dari usaha membuahkan apel.
Fungsi gunting tunas/ pemangkasan pada tanaman apel adalah
1. memudahkan pemeliharaan karena tanaman berbentuk perdu;
2. mendapatkan sinar matahari yang lebih banyak dan merata;
3. mempercepat berbuah karena adanya penekanan pertumbuhan vegetatif;
4. membentuk cabang yang efisien,karena buah berasal dari tunas-tunas
lateral;
5. menjaga keseimbangan antara akar dan bagian atas;
6. menjamin stabilitas hasil dari musim ke musim.
8
Bagian – bagian yang perlu dipangkas antara lain
1. Bibit yang baru ditanam setinggi ± 80 cm dari tanah;
2. Tunas – tunas yang tumbuh di bawah ± 60 cm dari permukaan tanah;
3. Tunas – tunas ujung/beberapa ruas dari pucuk, 4 – 6 mata;
4. Bekas tangkai buah, knop yang tidak subur, cabang yang tidak
berpenyakit (misalnya,terserang kanker) dan tidak produktif, cabang yang
tidak saling bergeser menyulitkan pelengkungan, dan ranting – ranting
kecil/daun – daun yang menutupi buah sehingga kurang mendapat sinar
matahari.
Waktu pemangkasan tergantung pada tujuan pemangkasan. Pemangkasan
bentuk dilaksanakan mulai dari bibit atau umur ± 3 bulan setelah penanaman
(bibit sudah tumbuh baik) sampai bentuk yang diharapkan. Biasanya bentuk
pohon yang diharapkan sudah tercapai pada saat pohon berumur 4 – 5 tahun.
Sedangkan pemangkasan pemeliharaan dapat dilakukan setiap saat bila
diperlukan, misalnya untuk keperluan pembuahan, mencegah menjalarnya
penyakit dan sebagainya.
Pemangkasan dan pelengkungan cabang yang tidak dilakukan oleh Pak Kardi
mengakibatkan terjadinya penurunan kualitas pada buah apel Pak Kardi seperti
warnanya yang kusam serta tidak meratanya warna apel.Pemangkasan dalam
budidaya tanaman apel berperan sebagai memudahkan pemeliharaan karena
mendapatkan sinar matahari yang lebih banyak dan merata;mempercepat berbuah
karena adanaya penekanan pertumbuhan vegetatif;membentuk cabang yang
efisien ,karena buah berasal dari tunas-tunas lateral.Pemangkasan dapat dilakukan
secara bertahap, dimulai dengan pemotonganbibit yang baru ditanam setinggi ± 80
cm dari tanah, yakni memotong cabang-cabang yang tumbuh dibawah ketinggian
60 cm dari permukaan tanah.
Pelengkungan Cabang
Tujuannya untuk meratakan letak ketinggian tunas – tunas lateral dengan
cara melengkungkan cabang. Jika letak mata – mata tunas lateral sama tingginya,
tunas – tunas yang tumbuh pun dapat merata sepanjang cabang. Oleh karena itu,
9
bentuk pelengkungan cabang pun harus mendatar/horizontal dan arahnya keluar
tajuk sesuai dengan arah cabang tersebut.
Gambar 1 & 2.Teknis Pelengkungan cabang apel
Sumber:Olah Data
Cara pelengkungan cabang dengan tali (tali rafia atau tali karung) yang
diikatkan longgar pada tengah cabang, kemudian ditarik dan diikatkan pada patok
kayu/bambu yang ditancapkan di tanah.
Lengkungan yang condong ke atas, biasanya tunas – tunas lateral yang
tumbuh sedikit dan kebanyakan hanya pada bagian ujung saja. Sedangkan
10
lengkungan yang arahnya kebawah, tunas – tunas yang tumbuh hanya dibagian
lengkungan tertinggi.
Pada tanaman apel muda (umur ± 2 tahun), pelengkungan (setelah
dilakukan perompesan daun) tetap dilakukan tetapi sebaiknya tidak untuk
dibuahkan. Cabang (2 – 3 cabang) dilengkungkan untuk mempercepat tumbuhnya
tunas – tunas lateral baru. Tunas – tunas baru tersebut ± 6 bulan berikutnya di
rompes dan dilekungkan kembali, demikian seterusnya sampai saatnya dibuahkan
(umur ± 4 bulan).
Pengelolaan tanaman yang baik akan menghasilkan cabang – cabang yang
ideal yaitu:
1. panjang 1 – 1,5 m
2. jumlah 60 – 80 per pohon
3. panjang bagian tengah sampai 2 m.
Cabang – cabang tunas yang tunas – tunas lateralnya akan ditumbuhkan
dengan teknik pelengkungan cabang, hendaknya dipilih yang kulit batangnya
berwarna coklat sampai coklat kekuning – kuningan dan mudah dilengkungkan.
Cabang yang masih muda bila dilengkungkan juga tumbuh tunas – tunasnya,
tetapi kecil dan rapat.
Tunas – tunas lateral cabang yang tumbuh setelah pelengkungan adalah
Tunas campuran yang langsung membentuk daun dan bunga, disusul tunas
vegetatif disampingnya;
Taji, tunas yang beruas – ruas rapat dan pendek, sehingga perlu
diperjarang, dan dipilih yang menguntungkan;
Ranting yang tumbuh memanjang ke atas, yang pada musim berikutnya
perlu dilengkungkan.
3.Bagaimana hubungan antara pupuk terhadap kualitas buah yang
dihasilkan?
Pengaruh pemupukan terhadap mutu buah
Warna buah diakibatkan oleh terbentuknya karbohidrat dalam jumlah yang
cukup untuk pembentukan anthocyanin.Untuk ini persediaan K yang menentukan
11
disamping pengaruh sinar matahari.Suburnya pertumbuhan daun juga dapat
menghalangi buah kena sinar matahari sehingga warna buahnya berkurang.Maka
pengurangan daun pada waktu yang tepat perlu dilakukan,misalnya sebulan
sebelum dipungut.
Kekerasan buah dapat diperbaiki dengan penambahan persediaan K pada
pohon.Kekurangan N mengakibatkan buah yang keras,tetapi pemupukan dengan
dosis N yang berlainan tidak mempengaruhi kekerasan buah.Kadar gula
berhubungan erat dengan berat kering buah.Pemupukan biasanya menambah berat
kering buah,maka diduga juga menambah gula. Kadar asam buah tidak
dipengaruhi oleh pemupukan secara langsung.Biasanya tanaman yang subur
dengan buah yang besar rasa buahnya lebih banyak masam daripada manisnya
E.KESIMPULAN
a.Jarak tanam yang ideal untuk tanaman apel tergantung varietas Manalagi 3 – 3,5
x 3,5 m.Jarak tanam harus memperhatikan tajuk pohon dan luas perakaran karena
berpengaruh pada kebutuhan akan sinar matahari,zat hara dan udara di dalam
tanah
b.Fungsi gunting tunas/ pemangkasan pada tanaman apel adalahmemudahkan
pemeliharaan karena tanaman berbentuk perdu;mendapatkan sinar matahari yang
lebih banyak dan merata;mempercepat berbuah karena adanya penekanan
pertumbuhan vegetatif
c.Peranan pupuk sangat menentukan terhadap kualitas buah yang dihasilkan.
F.DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2008.http://infokebun.wordpress.com/2008/06/10/budidaya-apel/.
Diakses pada tanggal 17 Oktober 2012.
Anonim.2012.http://ejournal.umm.ac.id/index.php/humanity/article/view/119/123.
Diakses pada tanggal 17 Oktober 2012.
12
Anonim.2012.http://www.naturindonesia.com/tanaman-pangan/tanaman-pangan-
a/587-apel-manalagi.html.
Diakses pada tanggal 17 Oktober 2012.
Kusumo, S. 1986. Apel.C.V. Yasaguna.Jakarta.113 hal.
Soelarso, B.1997 .Budidaya Apel. Kanisius.Yogyakarta.70 hal.
13