revolusi biru1

7
1. Revolusi Hijau Revolusi hijau adalah usaha manusia dalam meningkatkan produksi pangan atau makanan dengan jalan melakukan pengembangan pada teknologi pertanian untuk mencukupi kebutuhan pangan dan kesejahteraan penduduk dunia. Bahan makanan atau pangan yang termasuk dalam revolusi hijau adalah yang termasuk dalam kelompok serelia atau sereal/cereal yaitu seperti beras, gandum, sagu, kentang, jagung, dan lain sebagainya. 2. Revolusi Biru Revolusi biru adalah usaha manusia dalam meningkatkan produksi pangan atau makanan dengan jalan meningkatkan produksi pangan yang berasal dari laut (sumber daya laut). Sumber daya laut dapat dibagi menjadi dua macam atau jenis antara lain ialah : - sumber laut hayati / biotik contohnya seperti tumbuhan laut seperti alga, plankton, rumput laut, dan lain sebagainya. Hewan laut seperti ikan, udang, cumi-cumi, gurita, sotong, kuda laut, kerang, dan lain-lain. - Sumber daya non hayati / abiotik contohnya seperti garam mineral, energi laut, endapan nodul untuk bahan industri, dan lain sebagainya. Laut merupakan sumber daya alam yang cukup besar. Dalam kehidupan sehari-hari manusia membutuhkan protein yang tidak hanya didapat dari hewan darat tetapi juga hewan laut. Untuk meningkatkan sumber daya alam di lautan, maka dilaksanakan revolusi biru. Jadi dengan kata lain revolusi biru ialah pengembangan teknologi pemanfaatan sumber daya hayati laut, guna memenuhi kebutuhan pangan manusia. Sumber daya alam dari laut dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu sumber daya alam hayati dan non hayati. Sumber daya alam hayati adalah sumber daya yang berasal dari mahluk hidup, misalnya: 1. Jenis tumbuhan meliputi alga (rumput laut) yang dapat diolah menjadi agar-agar dan sumber karbohidrat. 2. Jenis hewani, misalnya ikan, kerang, mutiara, dan bangsa udang- udangan yang menyimpan protein tinggi. Banyak jenis ikan yang dimanfaatkan sebagaipemenuh kontumsi manusia. Khusus kerang mutiara merupakan sumber daya laut yang sangat potensial Sumber non hayati, yang terdiri dari 1. Air laut yang banyak mengandung Mg dan NaCl. 2. Nodul di dasar laut yang berupa endapan Mn, Ni, Co, Cu, Au, dan Zn yang sangat dibutuhkan bagi industry. 3. Energy, merupakan sumber daya yang potensial untuk pembangkit listri dan sebagainya. Usaha-usaha atau tindakan yang dilakukan dalam revolusi biru misalnya:

Upload: widia-pitriani

Post on 01-Dec-2015

47 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: revolusi biru1

1. Revolusi HijauRevolusi hijau adalah usaha manusia dalam meningkatkan produksi pangan atau makanan dengan jalan melakukan pengembangan pada teknologi pertanian untuk mencukupi kebutuhan pangan dan kesejahteraan penduduk dunia.Bahan makanan atau pangan yang termasuk dalam revolusi hijau adalah yang termasuk dalam kelompok serelia atau sereal/cereal yaitu seperti beras, gandum, sagu, kentang, jagung, dan lain sebagainya.

2. Revolusi BiruRevolusi biru adalah usaha manusia dalam meningkatkan produksi pangan atau makanan dengan jalan meningkatkan produksi pangan yang berasal dari laut (sumber daya laut). Sumber daya laut dapat dibagi menjadi dua macam atau jenis antara lain ialah :- sumber laut hayati / biotikcontohnya seperti tumbuhan laut seperti alga, plankton, rumput laut, dan lain sebagainya. Hewan laut seperti ikan, udang, cumi-cumi, gurita, sotong, kuda laut, kerang, dan lain-lain.- Sumber daya non hayati / abiotikcontohnya seperti garam mineral, energi laut, endapan nodul untuk bahan industri, dan lain sebagainya.

Laut merupakan sumber daya alam yang cukup besar. Dalam kehidupan sehari-hari manusia membutuhkan protein yang tidak hanya didapat dari hewan darat tetapi juga hewan laut.

Untuk meningkatkan sumber daya alam di lautan, maka dilaksanakan revolusi biru. Jadi dengan kata lain revolusi biru ialah pengembangan teknologi pemanfaatan sumber daya hayati laut, guna memenuhi kebutuhan pangan manusia.

Sumber daya alam dari laut dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu sumber daya alam hayati dan non hayati. Sumber daya alam hayati adalah sumber daya yang berasal dari mahluk hidup, misalnya:

1.       Jenis tumbuhan meliputi alga (rumput laut) yang dapat diolah menjadi agar-agar dan sumber karbohidrat.

2.       Jenis hewani, misalnya ikan, kerang, mutiara, dan bangsa udang-udangan yang menyimpan protein tinggi. Banyak jenis ikan yang dimanfaatkan sebagaipemenuh kontumsi manusia. Khusus kerang mutiara merupakan sumber daya laut yang sangat potensialSumber non hayati, yang terdiri dari

1.       Air laut yang banyak mengandung Mg dan NaCl.2.       Nodul di dasar laut yang berupa endapan Mn, Ni, Co, Cu, Au, dan Zn yang sangat

dibutuhkan bagi industry.3.       Energy, merupakan sumber daya yang potensial untuk pembangkit listri dan

sebagainya.Usaha-usaha atau tindakan yang dilakukan dalam revolusi biru misalnya:

1.       Membersihkan permukaan laut dari kotoran berupa cairan minyak, limbah beracun dan pencemaran lainnya.

2.       Menghindari penangkapan ikan yang tak kenal batas dan menciptakan undang-undang perlindungan.

3.       Melarang penggunaan alat yang dapat membahayakn orgnisme laut.

Yang melatarbelakangi munculnya revolusi biru bahwa revolusi hijau belum dapat memenuhi seluruh kebutahan pangan dan 70 % bagian bumi kita adalah laut.

Sumber daya alam yang dapat diambil:

Page 2: revolusi biru1

1. Tumbuhan: alga2. Hewan : ikan kerang kepiting dan lain-lain3. Mineral : NaCl, Mg dan lain-lain4. Tanah diatom

PERMASALAHAN DAN DAMPAK NEGATIF

1. Penangkapan ikan yang tak kenal batas dengan alat dan bahan berbahaya.

2. Meningkatnya jumlah penduduk dan industri di daratan menyebabkan pemasukan limbah ke laut dalam jumlah yang besar pula. Akibatnya laut menjadi kerah/kotor sehingga pada akbarnya menurunkan produktifitas ganggang dan menurunnya jumlah ikan.

3. Pencemaran laut oleh limbah kapal dan tumpahan minyak.

4. Rusak serta hilangnya hutan bakau karena diabah menjadi tambak.

Gbr. Mencari ikan dengan menggunakan gema

PENANGGULANGAN

1. Mencegah dan mengatasi pencemaran antara lain:a. melarang pembuangan sampah ke lautb. pengolahan limbah cair industri sebelum masuk ke sungai dan ....berakhir di laut

2. Mencegah penangkapan tak kenal batas antara lain:a. membatasi ukuran ikan yang boleh ditangkapb. melarang penggunaan bahan dan alat berbahaya

3. Mencegah hilangnya hutan bakau

Pengertian Revolusi BiruRevolusi biru adalah usaha manusia dalam pemanfaatan SDA Hayati untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam hal pangan terutama kebutuhan protein. Kekayaan sumber daya akan hayati laut dapat berasal dari hewan, maupun protista.

Page 3: revolusi biru1

Kekayaan laut yang berasal dari hewan meliputi :

Ikan Kerang Udang Kepiting Cumi-cumi

Contoh Protista :Rhodophita – seperti Euchema spinosum, Gellidium Gracilaria merupakan bahan pembuat agar-agar di Kabupaten Sinjai, Takalar, Maros, Pangkep, Lamongan, Sumbawa Besar. Glacilaria telah dibudidayakan dengan metode dasar dan metode lepas dasar.

Chloropyta – Chlorella adalah suatu jenis ganggang hijau bersel satu yang memiliki kandungan protein sangat tinggi yaitu 50 % dari berar kering, dikenal sebagai PST (Protein Sel Tunggal). Di Jepang, Chlorela telah dibudidayakan dan dikemas dalam bentuk tablet.

NavicullaDiatom (Ganggang Kersik) sebagai bahan pengekat dinamit

Manusia telah lama melakukan eksploitasi SDH dengan cara yang wajar maupun cara-cara yang bersifat merusak. Cara mencari ikan yang dilakukan tanpa memperdulikan lingkungan :

Mencari ikan dengan dinamit Mencari ikat dengan pukat harimau Mencari ikan dengan mata jaring yang kecil Mencari ikan di musim kawin ikan

Selain mencari ikan yang salah, kemorosatan produksi ikan juga disebabkan karena polusi laut. Polusi ini berasal dari :

Limbah industri Limbah rumah tangga Tumpahan minyak dari tanker-tanker.

DAMPAK POLUSIAkibat polusi laut terhadap organisme laut adalah sebagai berikut :

Sinar matahari terhalang menembus air sehingga alga tidak mampu berfotosintesis akibatnya O2 dan sumber makanan berkurang.

Zat-zat kimia tertentu justru mengakibatkan blooming alga sehingga perairan menjadi kotor dan berbau.

Zat-zat kimia tertentu dapat terakumulasi pada tubuh ikan, jika ikan dimakan oleh manusia maka zat kimia tadi akan terakumulasi dalam tubuh manusia. Contoh zat kimia mercuri. Zat ini meracuni laut Minamata di Jepang termakan ikan, lalu ikan dimakan manusia, ternyata manusia yang memakan ikan tersebut menjadi cacat.

Kematian ikan akibat kadar oksigen yang sangat rendah.

USAHA PRODUKSIUsaha-usaha peningkatan produksi ikan dan organisme lain di luat :

Page 4: revolusi biru1

Pembuatan tambak: Tambak adalah kolam ikan payau buatan yang digunakan dan untuk membudidayakan udang/ bandeng

Pembuatan Kajapung : Tambak adalah kolam air payau buatan yang digunakan dan untuk membudidayakan cumi-cumi

Pembuatan Rumpon : Rumpon adalah benda-benda yang diceburkan ke laut dan menjadi rumah ikan.

Revolusi HijauDari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Belum DiperiksaLangsung ke: navigasi, cari

Revolusi Hijau adalah sebutan tidak resmi yang dipakai untuk menggambarkan perubahan fundamental dalam pemakaian teknologi budidaya pertanian yang dimulai pada tahun 1950-an hingga 1980-an di banyak negara berkembang, terutama di Asia. Hasil yang nyata adalah tercapainya swasembada (kecukupan penyediaan) sejumlah bahan pangan di beberapa negara yang sebelumnya selalu kekurangan persediaan pangan (pokok), seperti India, Bangladesh, Tiongkok, Vietnam, Thailand, serta Indonesia, untuk menyebut beberapa negara. Norman Borlaug, penerima penghargaan Nobel Perdamaian 1970, adalah orang yang dipandang sebagai konseptor utama gerakan ini. Revolusi hijau diawali oleh Ford dan Rockefeller Foundation, yang mengembangkan gandum di Meksiko (1950) dan padi di Filipina (1960)[1].Konsep Revolusi Hijau yang di Indonesia dikenal sebagai gerakan Bimas (bimbingan masyarakat) adalah program nasional untuk meningkatkan produksi pangan, khususnya swasembada beras[2]. Tujuan tersebut dilatarbelakangi mitos bahwa beras adalah komoditas strategis baik ditinjau dari segi ekonomi, politik dan sosial. Gerakan Bimas berintikan tiga komponen pokok, yaitu penggunaan teknologi yang sering disabut Panca Usaha Tani, penerapan kebijakan harga sarana dan hasil reproduksi serta adanya dukungan kredit dan infrastruktur.Gerakan ini berhasil menghantarkan Indonesia pada swasembada beras.

Revolusi hijau di Indonesia

Gerakan Revolusi Hijau yang dijalankan di negara – negara berkembang dan Indonesia dijalankan sejak rezim Orde Baru berkuasa. Gerakan Revolusi Hijau sebagaimana telah umum diketahui di Indonesia tidak mampu untuk menghantarkan Indonesia menjadi sebuah negara yang berswasembada pangan secara tetap, tetapi hanya mampu dalam waktu lima tahun, yakni antara tahun 1984 – 1989. Disamping itu, Revolusi Hijau juga telah menyebabkan terjadinya kesenjangan ekonomi dan sosial pedesaan karena ternyata Revolusi Hijau hanyalah menguntungkan petani yang memiliki tanah lebih dari setengah hektar, dan petani kaya di pedesaan, serta penyelenggara negara di tingkat pedesaan. Sebab sebelum Revolusi Hijau dilaksanakan, keadaan penguasaan dan pemilikan tanah di Indonesia sudah timpang, akibat dari gagalnya pelaksanaan Pembaruan Agraria yang telah mulai dilaksanakan pada tahun 1960 sampai dengan tahun 1965.[3]

Revolusi hijau mendasarkan diri pada empat pilar penting[4]: penyediaan air melalui sistem irigasi, pemakaian pupuk kimia secara optimal, penerapan pestisida sesuai dengan tingkat

Page 5: revolusi biru1

serangan organisme pengganggu, dan penggunaan varietas unggul sebagai bahan tanam berkualitas. Melalui penerapan teknologi non-tradisional ini, terjadi peningkatan hasil tanaman pangan berlipat ganda dan memungkinkan penanaman tiga kali dalam setahun untuk padi pada tempat-tempat tertentu, suatu hal yang sebelumnya tidak mungkin terjadi.

Revolusi hijau mendapat kritik sejalan dengan meningkatnya kesadaran akan kelestarian lingkungan karena mengakibatkan kerusakan lingkungan yang parah. Oleh para pendukungnya, kerusakan dipandang bukan karena Revolusi Hijau tetapi karena ekses dalam penggunaan teknologi yang tidak memandang kaidah-kaidah yang sudah ditentukan. Kritik lain yang muncul adalah bahwa Revolusi Hijau tidak dapat menjangkau seluruh strata negara berkembang karena ia tidak memberi dampak nyata di Afrika.

Dampak positif:

produksi padi dan gandum meningkat sehingga pemenuhan pangan meningkat. sebagai contoh : indonesia dari pengimpor beras mampu swasembada.

Dampak negatif:

1.penurunan produksi protein,di karenakan pengembangan serealia(sebagai sumber karbohidrat)tidak di imbangi

Revolusi Hijau

Revolusi Hijau merupakan pengembangan teknologi pertanian untuk meningkatkan produksi bahan pangan sebagai sumber karbohidrat, lemak, protein, mneral dan vitamin.Sejarah Revolusi HijauPada tahun 1950, di Mexico dimulai usaha revolusi hijau. Tujuannya untuk peningkatan prodksi pangan terutama serelia yang merupakan makanan pokok sebagian besar penduduk dnia seperti gandum, beras, jagnung dan sagu. Pada tahun 1960 berhasil dilepas varietas gandum unggul yang pertama kali. Pada tahun 1966-1967 IRRI (Internasional Rice Research Institute) yang berkedudukan di Filipina memperkenalkan varietas padi unggul seperti IR5, IR6, dan IR8. Kemudian varietas-varietas padi unggul tersebut dikembangkan di india. Ternyata dari 50% areal ertanian yang ditanami padi unggul tersebut, produksi padinya mencapai 75 % dari total produksi seluruh areal.Penggunaan varietas padi unggul di Indonesia yang pertama kali juga berasal dari hasil IRRI. Dengan nama khusus peta baru, PB5 dan PB8 yang sesuai dengan jenis tanah di Indonesia.

Sumber: http://id.shvoong.com/exact-sciences/1999577-revolusi-hijau/#ixzz2Fyd8I8MD