revolusi mental

8
Revolusi Mental dan Kondisi Indonesia Saat Ini Joko Widodo yang terpilih sebagai presiden Negara Kesatuan Republik Indonesia 2014-2019 mengeluarkan sebuah terobosan bernama revolusi mental. Menurut pengertian dari Kementrian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan revolusi mental adalah suatu gerakan seluruh masyarakat (pemerintah & rakyat) dengan cara yang cepat untuk mengangkat kembali nilai‐nilai strategis yang diperlukan oleh Bangsa dan Negara untuk mampu menciptakan ketertiban dan kesejahteraan rakyat sehingga dapat memenangkan persaingan di era globalisasi. Revolusi mental pun memiliki tujuan yaitu mengubah carapandang, pikiran, sikap, perilaku yang berorientasi pada kemajuan dan kemodernan, sehingga Indonesia menjadi bangsa besar dan mampu berkompetisi dengan bangsa‐bangsa lain di dunia. Dengan maksud untuk memperdalam pengetahuan kajian saya mengenai revolusi mental ala Jokowi maka saya mengambil sumber dari kompas.com. Kutipan saya pada alinea berikutnya. Revolusi mental diperlukan karena dalam pembangunan bangsa, saat ini kita cenderung menerapkan prinsip-prinsip paham liberalisme yang jelas tidak sesuai dan kontradiktif dengan nilai, budaya, dan karakter bangsa Indonesia. Sudah saatnya Indonesia melakukan tindakan korektif, tidak dengan menghentikan proses reformasi yang sudah berjalan, tetapi dengan mencanangkan revolusi mental menciptakan paradigma,

Upload: muhamad-ivan

Post on 29-Jan-2016

15 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

fsfs

TRANSCRIPT

Page 1: Revolusi Mental

Revolusi Mental dan Kondisi Indonesia Saat Ini

Joko Widodo yang terpilih sebagai presiden Negara Kesatuan Republik Indonesia

2014-2019 mengeluarkan sebuah terobosan bernama revolusi mental. Menurut pengertian

dari Kementrian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan revolusi

mental adalah suatu gerakan seluruh masyarakat (pemerintah & rakyat) dengan cara yang

cepat untuk mengangkat kembali nilai‐nilai strategis yang diperlukan oleh Bangsa dan

Negara untuk mampu menciptakan ketertiban dan kesejahteraan rakyat sehingga dapat

memenangkan persaingan di era globalisasi. Revolusi mental pun memiliki tujuan yaitu

mengubah carapandang, pikiran, sikap, perilaku yang berorientasi pada kemajuan dan

kemodernan, sehingga Indonesia menjadi bangsa besar dan mampu berkompetisi dengan

bangsa‐bangsa lain di dunia.

Dengan maksud untuk memperdalam pengetahuan kajian saya mengenai revolusi

mental ala Jokowi maka saya mengambil sumber dari kompas.com. Kutipan saya pada alinea

berikutnya.

Revolusi mental diperlukan karena dalam pembangunan bangsa, saat ini kita

cenderung menerapkan prinsip-prinsip paham liberalisme yang jelas tidak sesuai dan

kontradiktif dengan nilai, budaya, dan karakter bangsa Indonesia. Sudah saatnya Indonesia

melakukan tindakan korektif, tidak dengan menghentikan proses reformasi yang sudah

berjalan, tetapi dengan mencanangkan revolusi mental menciptakan paradigma, budaya

politik, dan pendekatan nation building baru yang lebih manusiawi, sesuai dengan budaya

Nusantara, bersahaja, dan berkesinambungan.

Penggunaan istilah ”revolusi” tidak berlebihan. Sebab, Indonesia memerlukan suatu

terobosan budaya politik untuk memberantas setuntas-tuntasnya segala praktik-praktik yang

buruk yang sudah terlalu lama dibiarkan tumbuh kembang sejak zaman Orde Baru sampai

sekarang. Revolusi mental beda dengan revolusi fisik karena ia tidak memerlukan

pertumpahan darah. Namun, usaha ini tetap memerlukan dukungan moril dan spiritual serta

komitmen dalam diri seorang pemimpin—dan selayaknya setiap revolusi—diperlukan

pengorbanan oleh masyarakat.

Dalam melaksanakan revolusi mental, kita dapat menggunakan konsep Trisakti yang

pernah diutarakan Bung Karno dalam pidatonya tahun 1963 dengan tiga pilarnya, ”Indonesia

Page 2: Revolusi Mental

yang berdaulat secara politik”, ”Indonesia yang mandiri secara ekonomi”, dan ”Indonesia

yang berkepribadian secara sosial-budaya”. Terus terang kita banyak mendapat masukan dari

diskusi dengan berbagai tokoh nasional tentang relevansi dan kontektualisasi konsep Trisakti

Bung Karno ini.

Kedaulatan rakyat sesuai dengan amanat sila keempat Pancasila haruslah ditegakkan

di Bumi kita ini. Negara dan pemerintahan yang terpilih melalui pemilihan yang demokratis

harus benar-benar bekerja bagi rakyat dan bukan bagi segelintir golongan kecil. Kita harus

menciptakan sebuah sistem politik yang akuntabel, bersih dari praktik korupsi dan tindakan

intimidasi.

Semaraknya politik uang dalam proses pemilu sedikit banyak memengaruhi kualitas

dan integritas dari mereka yang dipilih sebagai wakil rakyat. Kita perlu memperbaiki cara

kita merekrut pemain politik, yang lebih mengandalkan keterampilan dan rekam jejak

ketimbang kekayaan atau kedekatan mereka dengan pengambil keputusan.

Kita juga memerlukan birokrasi yang bersih, andal, dan kapabel, yang benar-benar

bekerja melayani kepentingan rakyat dan mendukung pekerjaan pemerintah yang terpilih.

Demikian juga dengan penegakan hukum, yang penting demi menegakkan wibawa

pemerintah dan negara, menjadikan Indonesia sebagai negara yang berdasarkan hukum.

Tidak kalah pentingnya dalam rangka penegakan kedaulatan politik adalah peran TNI yang

kuat dan terlatih untuk menjaga kesatuan dan integritas teritorial Negara Kesatuan Republik

Indonesia (NKRI).

Di bidang ekonomi, Indonesia harus berusaha melepaskan diri dari ketergantungan

yang mendalam pada investasi/modal/bantuan dan teknologi luar negeri dan juga pemenuhan

kebutuhan makanan dan bahan pokok lainnya dari impor. Kebijakan ekonomi liberal yang

sekadar mengedepankan kekuatan pasar telah menjebak Indonesia sehingga menggantung

pada modal asing. Sementara sumber daya alam dikuras oleh perusahaan multinasional

bersama para ”komprador” Indonesia-nya.

Reformasi 16 tahun tidak banyak membawa perubahan dalam cara kita mengelola

ekonomi. Pemerintah dengan gampang membuka keran impor untuk bahan makanan dan

kebutuhan lain. Banyak elite politik kita terjebak menjadi pemburu rente sebagai jalan pintas

yang diambil yang tidak memikirkan konsekuensi terhadap petani di Indonesia. Ironis kalau

Page 3: Revolusi Mental

Indonesia dengan kekayaan alamnya masih mengandalkan impor pangan. Indonesia secara

ekonomi seharusnya dapat berdiri di atas kaki sendiri, sesuai dengan amanat Trisakti.

Ketahanan pangan dan ketahanan energi merupakan dua hal yang sudah tidak dapat ditawar

lagi. Indonesia harus segera mengarah ke sana dengan program dan jadwal yang jelas dan

terukur. Di luar kedua sektor ini, Indonesia tetap akan mengandalkan kegiatan ekspor dan

impor untuk menggerakkan roda ekonomi.

Kita juga perlu meneliti ulang kebijakan investasi luar negeri yang angkanya

mencapai tingkat rekor beberapa tahun terakhir ini karena ternyata sebagian besar investasi

diarahkan ke sektor ekstraktif yang padat modal, tidak menciptakan banyak lapangan kerja,

tetapi mengeruk keuntungan yang sebesar-besarnya.

Pilar ketiga Trisakti adalah membangun kepribadian sosial dan budaya Indonesia.

Sifat ke-Indonesia-an semakin pudar karena derasnya tarikan arus globalisasi dan dampak

dari revolusi teknologi komunikasi selama 20 tahun terakhir. Indonesia tidak boleh

membiarkan bangsanya larut dengan arus budaya yang belum tentu sesuai dengan nilai-nilai

luhur bangsa kita.

Sistem pendidikan harus diarahkan untuk membantu membangun identitas bangsa

Indonesia yang berbudaya dan beradab, yang menjunjung tinggi nilai-nilai moral agama yang

hidup di negara ini. Akses ke pendidikan dan layanan kesehatan masyarakat yang terprogram,

terarah, dan tepat sasaran oleh nagara dapat membantu kita membangun kepribadian sosial

dan budaya Indonesia.

Kalau bisa disepakati bahwa Indonesia perlu melakukan revolusi mental, pertanyaan

berikutnya adalah dari mana kita harus memulainya. Jawabannya dari masing-masing kita

sendiri, dimulai dengan lingkungan keluarga dan lingkungan tempat tinggal serta lingkungan

kerja dan kemudian meluas menjadi lingkungan kota dan lingkungan negara.

Revolusi mental harus menjadi sebuah gerakan nasional. Usaha kita bersama untuk

mengubah nasib Indonesia menjadi bangsa yang benar-benar merdeka, adil, dan makmur.

Kita harus berani mengendalikan masa depan bangsa kita sendiri dengan restu Allah SWT.

Sebab, sesungguhnya Allah tidak mengubah nasib suatu bangsa kecuali bangsa itu mengubah

apa yang ada pada diri mereka.

Page 4: Revolusi Mental

Saya sudah memulai gerakan ini ketika memimpin Kota Surakarta dan sejak 2012 sebagai

Gubernur DKI Jakarta. Sejumlah teman yang sepaham juga sudah memulai gerakan ini di

daerahnya masing-masing. Insya Allah, usaha ini dapat berkembang semakin meluas

sehingga nanti benar-benar menjadi sebuah gerakan nasional seperti yang diamanatkan oleh

Bung Karno, memang revolusi belum selesai. Revolusi Mental Indonesia baru saja dimulai.

Joko WidodoCalon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan

(Sumber: Kompas cetak)

Jika saya mencoba mengomentari isi dari revolusi mental yang saya baca di artikel ini

dengan menggunakan referensi tambahan yaitu revolusi mental dari kementerian koordinator

bidang pembangunan Manusia dan Kebudayaan. Jika saya rangkum dari artikel di atas maka

Tersendatnya revolusi mental selama ini adalah karena disebabkan penurunan rasa nasionalis

kebanyakan masyarakat Indonesia dan penyelewengan di lapangan bidang ekonomi, politik,

dan kebuyaan. Kemudian Saya harus setuju mengenai pendapat Bapak Joko Widodo

mengenai berbagai permasalahan yang diderita oleh bangsa ini disebabkan karena bobroknya

penyelenggara Negara ini.

Tujuan diadakannya revolusi mental sendiri adalah mengubah cara pandang, pikir,

dan sikap, perilaku dan cara kerja, membangkitkan kesadaran dan membangun sikap

optimistic, dan mewujudkan Indonesia yang berdaulat, berdikari, dan berkepribadian. Jika

tujuannya ini kita hubungkan dengan kondisi yang ada saat ini, maka akan terlihat bahwa

Indonesia saat ini masih melalui proses untuk menjadi Negara yang lebih baik. Tujuan dari

revolusi mental ini diturunkan menjadi 8 prinsip yang mengatur seluruh lapisan masyarakat

yang akhirnya dibuat menjadi tiga nilai revolusi mental yaitu Integritas, etos kerja, dan

gotong-royong.

Dengan 3 nilai revolusi mental tadi diharapkan rakyat Indonesia memiliki integritas

dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sehingga tingkat korupsi di Indonesia dapat

menurun. Kemudian segala pejabat pemerintah memiliki integritas dalam menjalankan

tugasnya sehingga mereka tidak menyalahgunakan jabatannya demi hal pribadi. Apabila

masyarakat Indonesia memiliki etos kerja yang tinggi maka perubahan Indonesia menjadi

Negara maju bukanlah hal yang mustahil. Gotong royong merupakan nilai yang sudah

tertanam pada jati diri kita sebelum NKRI lahir, namun hal ini sudah mulai luntur dari

kepribadian Bangsa Indonesia. Maka dari itu, mengembalikan nilai yang hampir punah

Page 5: Revolusi Mental

merupakan bentuk nyata bahwa Indonesia sudah dapat beradaptasi dengan globalisasi namun

tetap mempertahankan jati diri Bangsa Indonesia.

Revolusi Mental ala Presiden Joko Widodo ini merupakan tugas seluruh lapisan

masyarakat Bangsa Indonesia. Walaupun menurut kementerian koordinator bidang

pembangunan Manusia dan Kebudayaan akan dilaksanakan internalisasi revolusi mental

melalui 4 jalur yaitu birokrasi, pendidikan, swasta, dan kelompok masyarakat. Namun

partisipasi seluruh masyarakat akan mempercepat terlaksananya revolusi mental ini.

Kesimpulannya adalah revolusi mental sangat diperlukan bagi masyarakat Indonesia

melihat berbagai macam tindakan pelanggaran yang merugikan Bangsa Indonesia dengan

cara kita seluruh masyarakat Indonesia ikut berpartisipasi dalam berbagai kegiatan yang

berguna meningkatkan moral Bangsa Indonesia. Namun mungkin ada pertanyaan yang belum

dapat dipastikan saat ini apakah revolusi mental ini dapat dijalankan agar dapat memperbaiki

Indonesia atau malah menjadi suatu ajang dimana berbagai tindak korupsi dapat terjadi

sehingga malah menurunkan keinginan masyarakat untuk ikut andil dalam revolusi mental?

SUMBER

http://nasional.kompas.com/read/2014/05/10/1603015/Revolusi.Mental (1 Desember 2015

17.23)

https://www.kemenkopmk.go.id/sites/default/files/pengumuman/Revolusi%20Mental.pdf

(1 Desember 2015 17.47)

Muhamad Ivan

15314063

Teknik Lingkungan