reza ti

3
Langkah Kaum Muda Menuju Partisipasi Pada Bangsa Apakah internet membantu? Berkurangnya partisipan offline, bertambahnya pastisipan online Survei terbaru dari Public Connection telah menyurvei 1.071 orang dengan usia diatas 18 tahun di Inggris pada tahun 2005 menunjukkan jika kaum muda (18-34) cenderung tidak tertarik pada pemilu nasional dibandingkan dengan kaum menengah (35-54) dan kaum tua (diatas 55 tahun). Sekitar 89 persen yang mengaku tertarik dari kaum orang tua sedangkan sebanyak 67 persen dari kaum muda mengaku tertarik dan lainnya beralasan jika pada umumnya mereka mengikuti pemilu nasional. Pada permasalahan yang dihadapi terhadap minat kaum muda pada pemilu ini, internet dapat dijadikan solusi dan sarana untuk mengingkatkan partisipasi kaum muda pada pemilu nasional. Namun, salah satu pendapat yang diungkapkan oleh Putnam (2005) mengatakan jika internet justru bisa menjadi bagian dari masalah dimana menurutnya internet dapat menyebabkan adanya gap dan kesenjangan diantara kaum muda yang tidak sesuai dengan cita- cita masyarakat suatu bangsa dan itu semua berbeda dengan televisi. Meskipun begitu, perkembangan dari penelitian yang dilakukan juga digunakan sebagai perlawanan terhadap sikap keputusan yang pesimis dan kaum kapitalis tertarik untuk menguji lebih lanjut mengenai peran kaum muda dan hubungannya dengan internet dan hubungan keduanya dengan politik. Selanjutnya, dapat dikatakan jika kaum muda menggunakan internet sebagai

Upload: lukmanpratama

Post on 30-Sep-2015

217 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

TI

TRANSCRIPT

Langkah Kaum Muda Menuju Partisipasi Pada BangsaApakah internet membantu?Berkurangnya partisipan offline, bertambahnya pastisipan onlineSurvei terbaru dari Public Connection telah menyurvei 1.071 orang dengan usia diatas 18 tahun di Inggris pada tahun 2005 menunjukkan jika kaum muda (18-34) cenderung tidak tertarik pada pemilu nasional dibandingkan dengan kaum menengah (35-54) dan kaum tua (diatas 55 tahun). Sekitar 89 persen yang mengaku tertarik dari kaum orang tua sedangkan sebanyak 67 persen dari kaum muda mengaku tertarik dan lainnya beralasan jika pada umumnya mereka mengikuti pemilu nasional. Pada permasalahan yang dihadapi terhadap minat kaum muda pada pemilu ini, internet dapat dijadikan solusi dan sarana untuk mengingkatkan partisipasi kaum muda pada pemilu nasional. Namun, salah satu pendapat yang diungkapkan oleh Putnam (2005) mengatakan jika internet justru bisa menjadi bagian dari masalah dimana menurutnya internet dapat menyebabkan adanya gap dan kesenjangan diantara kaum muda yang tidak sesuai dengan cita-cita masyarakat suatu bangsa dan itu semua berbeda dengan televisi.Meskipun begitu, perkembangan dari penelitian yang dilakukan juga digunakan sebagai perlawanan terhadap sikap keputusan yang pesimis dan kaum kapitalis tertarik untuk menguji lebih lanjut mengenai peran kaum muda dan hubungannya dengan internet dan hubungan keduanya dengan politik. Selanjutnya, dapat dikatakan jika kaum muda menggunakan internet sebagai pengembang jaringa komunikasi mereka dan hal ini bisa dijadikan semacam investasi.Secara singkat dapat dikatakan jika kaum muda pada umumnya antusias dan sangat kreatif dalam menggunakan internet khsususnya untuk berkomunikasi, menghimpun informasi, hiburan dan pendidikan. Maka dari itu, untuk mengembangkan partisipasi kaum muda diperlukan adanya perhatian yang tidak membatasi gerak kaum muda dalam partisipasinya didunia politik meskipun hanya melalui internet (Livingstone, 2007).Dalam bab ini kita akan membahas mengenai perbedaan dua subjek dimana satu subjek adalah remaja dan subjek yang lain adalah orang dewasa dimana keduanya telah dikondisikan secara terpisah dan berbeda tetapi dengan prosedur dan garis besar penelitian yang sama untuk mengetahui pandangan umum mengenai apa yang dimaksud dengan hubungan masyarakat menurut kaum muda.Sebagai contoh, pada kedua proyek dengan objek yang berbeda tersebut dilakukan pengujian apakah mereka mencari berita di internet dan hasilnya 17% dari subjek dengan usia diantara 12-15 tahun mengaku melakukannya, 34% subjek usia 16-17 dan 41% subjek dengan usia 18-19 tahun. Sedangkan pada percobaan mengenai apakah mereka mengunjungi internet untuk mencari berita setidaknya dalam waktu tiga kali seminggu, didapat hasil 40% subjek dengan usia 18-35 melakukan, 25% dengan subjek 35-54 melakukan dan 7% orang subjek dengan usia diatas 55 melakukannya. Dapat dikatakan dari hasil survei tersebut terlihat perbedaan penggunaan internet diantara masyarakat atau orang yang memiliki usia berbeda. Tanpa data UKCGO kita akan sulit menyimpulkan jika generasi muda adalah generasi internet.