rian indra permana_1341180116
DESCRIPTION
tugas aplikomTRANSCRIPT
KATA PENGANTAR
1
LEMBAR PERSETUJUAN
2
Daftar IsiKATA PENGANTAR...........................................................................................................1LEMBAR PERSETUJUAN...................................................................................................2Daftar Isi.................................................................................................................................3BAB I.....................................................................................................................................4PENDAHULUAN..................................................................................................................41.1 Latar Belakang...........................................................................................................41.2 Tujuan Prakerin............................................................................................................51.3 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Prakerin....................................................................51.4 Uraian Umum Industri..................................................................................................61.4.2 Beberapa Hal yang Telah Dicapai oleh PT. Sasa Inti, antara lain :............................71.4.3 Keamanan Mono Natrium Glutamate (MNG)............................................................71.4.4 Visi, Misi dan Goal Perusahaan................................................................................81.4.5 Ruang Lingkup Kerja Industri....................................................................................81.4.6 Struktur Organisasi Perusahaan.................................................................................91.4.7 Proses Pembuatan MNG.............................................................................................151.4.8 Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja.................................................181.4.9 Jam Kerja..................................................................................................................19LAMPIRAN I.........................................................................................................................1LAMPIRAN II.......................................................................................................................1LAMPIRAN III......................................................................................................................2
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah jenjang pendidikan ketiga setelah
menjalani pendidikan di Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama
(SMP) jika tidak meneruskan ke Sekolah Menengah Atas (SMA). Di sekolah
Menengah Kejuruan akan ditawarkan beberapa jurusan-jurusan teknik yang
diperlukan di dunia kerja contohnya Otomotif, Mesin, Teknik Komputer dan
Jaringan, Listrik, Bangunan, dan Elektronika. Salah satu kegiatan yang diwajibkan
dalam mengikuti pendidikan di Sekolah Menegah Kejuruan adalah PRAKERIN
(Praktek Kerja Industri) atau yang biasa disebut dengan PSG (Pendidikan Sistem
Ganda). Kegiatan tersebut bertujuan untuk memberikan pengalaman kepada anak
didiknya tentang dunia kerja serta menerapkan semua ilmu yang mereka dapatkan
di sekolah.
Sesuai dengan era reformasi yang sedang berjalan ini, sekolah kejuruan seperti
SMK Negeri 2 Probolinggo menjadikan PRAKERIN sebagai kurikulum bagi
sekolah tersebut. Yakni sistem pendidikan yang terfokus pada bidang masing-
masing, sehingga dapat mendalami secara utuh dan benar-benar menguasai dan
mengembangkannya.
Dari hal-hal yang telah tertera diatas sangatlah tepat bagi siswa SMK Negeri 2
Probolinggo jurusan Teknik Komputer dan Jaringan untuk melakukan Praktek
Kerja Industri (PRAKERIN) di PT. SASA INTI Gending – Probolinggo ini
sebagai media penyiapan dan pembekalan guna mengatasi masalah yang nanti
dihadapi sekaligus mengetahui bidang-bidang yang dapat dikembangkan dan
diteliti dalam bangku sekolah ataupun dalam penyusunan Tugas Akhir.
Alasan saya memilih tempat PRAKERIN di PT. Sasa Inti adalah ingin merasakan
kerja di dunia nyata contohnya yaitu di PT. Sasa Inti dan juga ingin mengetahui
jaringan komputer antar Plant (bagian) dapat terhubung satu sama lain. Dan juga
ingin mengetahui bagaimana suatu masalah dapat terselesaikan dengan cepat pada
suatu Plant (bagian). Sebab Perusahaan tersebut adalah perusahaan besar, yang
4
mana bukan hanya murid – murid dari sekolah di Probolinggo saja yang ingin
PRAKERIN disana tetapi seluruh sekolah di Indonesia
1.2 Tujuan Prakerin
Tujuan prakerin (Praktek Kerja Industri) adalah sebagai berikut :
1.2.1 Bagi Siswa
Meningkatkan keterampilan serta memperkuat kemandirian berfikir.
Meningkatkan keahlian profesi, pengalaman, etos kerja dan disiplin dengan terlibat
langsung pada kegiatan kerja di DU/DI.
Secara praktis kegiatan Prakerin dapat dimanfaatkan para siswa untuk mencari
informasi seluas–luasnya tentang kesempatan lowongan pekerjaan pada DU/DI.
Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada jurusan Teknik
Komputer dan Jaringan (TKJ).
1.2.2 Bagi Sekolah
A. Mendapatkan masukan tentang dunia kerja yang sesungguhnya.
Hal – hal baru di tempat prakerin akan memberikan bahan kepada guru guna
penyusunan materi kejuruan.
Meningkatkan jalinan kerja sama antara pihak sekolah dengan DU/DI.
Menyiapakan sumber daya manusia dan tenaga kerja yang berkualitas sesuai
dengan tuntutan zaman era informasi dan teknologi.
Bagi Industri
Dengan kegiatan Prakerin diharapkan dapat membantu perusahaan mendapatkan
tenaga kerja tambahan sekaligus melatih dan mendidik siswa untuk bekerja secara
professional.
Mendapatkan calon–calon karyawan bila harus menambah tenaga kerja baru.
1.3 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Prakerin
Tempat : PT. SASA INTI Gending Probolinggo
Alamat : Jl. Raya Gending KM-12 Probolinggo
Waktu Pelaksanaan : 04 Juni 2012 – 31 Agustus 2012
5
1.4 Uraian Umum Industri
1.4.1 Sejarah P.T SASA INTI GENDING
PT Sasa Inti merupakan salah satu produsen Mono Natrium Glutamat (MNG) di
Indonesia. MNG yang di produksi PT Sasa Inti dijual di pasar dalam negeri
maupun di pasar luar negeri. Saat ini ekspor MNG di lakukan dengan tujuan
negara-negara di Eropa, Asia dan Afrika .
Perusahan ini berasal dari pembangunan pabrik PT Sasa Fermentasi yang berlokasi
di Gedangan – Sidoarjo – Jawa Timur pada bulan Februari 1968. Pabrik ini
diresmikan oleh Gubernur Jawa Timur Bapak Mohammad Noer pada 09 Juni
1969. Teknologi yang digunakan dibeli dari Wei Chuan Taiwan. Bahan baku asam
glutamat dan bahan pembantu masih diimpor dari luar negeri.
Pada tahun 1976 didirikan pabrik PT Sasa Inti yang berlokasi di Gending –
Probolinggo, di atas tanah seluas 11,3 hektar. Pabrik ini menggunakan teknologi
fermentasi asam glutamat yang di beli dari Ve Wong Taiwan. Peresmian dilakukan
pada tanggal 30 Agustus 1975 oleh Gubernur Jawa Timur Bapak Mohammad
Noer dan Kepala Daerah Tingkat II Probolinggo Bapak Kolonel Soenyoto. Pabrik
ini menghasilkan MNG, Asam Glutamat ( Dry Glutamic Acid / Dry GA ) dan
pupuk cair (Liquid Fertilizer / LF). Bahan baku utama berupa tetes tebu sebagian
besar dipenuhi dari dalam negeri. Proses produksi secara keseluruhan sejak pabrik
beroprasi pada tahun 1975 sampai saat ini ditangani oleh putra-putri Indonesia.
Sejak tahun 1988, PT Sasa Inti bekerjasama dengan AJICO yang berpusat di
Tokyo - Jepang.
Pada tahun 2001 dibangun plant baru yaitu Plant New Drying System (NDS).
Plant ini dibangun untuk menghasilkan produk MNG dengan persyaratan yang
lebih ketat. Plant ini mulai beroperasi pada tahun 2002 .
Pada tahun 2008 dibangun plant baru di lokasi PT Sasa Inti Gending Probolinggo
yaitu Packing. Tujuan dari dibangunnya plant ini untuk memindahkan proses
pengemasan yang semula berada di PT Sasa Inti – Gedangan Sidoarjo.
Per Maret 2010 secara keseluruhan proses pengemasan yang ada di PT Sasa Inti –
Gedangan dipindahkan ke PT Sasa Inti – Gending.
6
Perbaikan mutu produk dan peningkatan kapasitas produksi pabrik PT Sasa Inti –
Gending dilakukan secara terus menerus. Luas area pabrik sampai saat ini
bertambah menjadi 30 hektar. Berbagai riset dan pengembangan juga dilakukan
secara terus menerus dengan orientasi untuk menghasilkan produk yang halal,
bersih serta memenuhi kualifikasi produk untuk pasar ekspor.
Per tanggal 01 Februari 2011 istilah MSG di ganti menjadi MNG (Mono Natrium
Glutamate).
1.4.2 Beberapa Hal yang Telah Dicapai oleh PT. Sasa Inti, antara lain :
Telah mendapatkan sertifikat ISO 9001:2008 untuk sistem manajemen mutu
dari lembaga SAI Global
Sertifikat Halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk kehalalan produk
Telah mendapatkan sertifikat HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point)
untuk menjamin keamanan produk
Mendapatkan kategori biru dalam penilaian PROPER (Program Penilaian
Tingkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup) /
(Manajemen Lingkungan)
1.4.3 Keamanan Mono Natrium Glutamate (MNG)
National Academy of Science (N.A.S) dan National Research Council (N.R.C)
di USA
Federation of America Societies for Experimental Biology (FASEB) di USA
Joint WHO / FAO Expert Committee on Food Additives (JECFA) dari PBB
SK Menteri Kesehatan RI No : 235/MENKES/PER/DL/79
SK Menteri Agama RI No : B VI/02/2444/1976
Sertifikat HALAL MUI No : 07870398 Th. 2008
7
1.4.4 Visi, Misi dan Goal Perusahaan
Visi Perusahaan
Menjadi perusahaan yang menghasilkan produk bermutu, aman, halal, serta
tetap menjaga kelestarian lingkungan.
Misi Perusahaan
Mengutamakan keselamatan kerja, melaksanakan sistem produksi bersih,
aman dan efisien serta meningkatkan kualitas sumber daya masusia.
Goal
Kelangsungan hidup perusahaan dengan daya saing tinggi.
1.4.5 Ruang Lingkup Kerja Industri
Dalam Laporan PRAKERIN yang telah kami susun ini, ruang linkup materi yang
akan kami bahas adalah :
1. Produksi MNG dan Packaging.
2. Pengolahan limbah dari proses produksi menjadi pupuk cair yang hasilnya juga
dipasarkan.
8
1.4.6 Struktur Organisasi Perusahaan
Gambar 1.1 Struktur Organisasi
9
LF. Sales
G. Affair
Engineering
Pembelian
Teknik Mekanik Maint.
Administrasi
Utility
Teknik Listrik Instrumen
Personalia / HRD
Fermentasi
Isolasi
PMR
Packing
Polycello
PLL
Laboraturium
QA & SMK-3
Sekretaris
Keamanan
Divisi Administrasi
Divisi Teknik
Divisi Proses
Divisi Packing
PPC-TD
Pimpinan Pabrik
Presiden Direktur
Teknik Packing
1.4.6.1 Keterangan Struktur Organisasi
1. Bentuk Struktur organisasi di PT. Sasa Inti adalah bentuk organisasi Lini dan Staff,
dimana dan wewenang mengalir dari atas kebawah.
Fungsi Lini adalah Personel yang mempunyai kedudukan paling tinggi yang
wewenang langsung dapat memerintah kepada bawahan untuk melakukan kegiatan
atau aktifitas dan bertanggung jawab atas tercapainya visi, misi dan tujuan yang
telah diprogramkan oleh perusahaan.
Fungsi Staff adalah Membantu fungsi Lini untuk melakukan kegiatan atau
aktivitas kerja agar mudah dan cepat tercapainya suatu program perusahaan tanpa
adanya wewenang untuk melakukan perintah langsung dan ini bersifat
memberikan saran dan pertimbangan kepada fungsi Lini.
2. Manajemen PT. Sasa Inti Gending membagi keseluruhan kegiatan Operasional
menjadi tiga Divisi yang masing – masing dipimpin oleh Kepala Divisi yaitu :
Divisi Administrasi membawahi LF. Sales, General Affair, Administrasi,
Personalia/HRD, dan Pembelian
Divisi Teknik membawahi Bagian Electrical & Instrument (TLI), Mechanical &
Maintenance (TMM), Engineering, Utility dan Teknik Packing.
Divisi Proses membawahi Bagian Fermentasi, Isolasi, PMR..
Divisi Packing membawahi Bagian Packing, dan Polycello
PPC-TD (Planing Production Control and Technical Development)
3. Bagian non divisi :
QA (Quality Assurance)
SMK-3 (Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja)
Laboratorium
PLL
Sekretaris
Keamanan
4. Tugas dan Wewenang dari Struktur Oganisasi PT. SASA INTI Gending –Probolinggo
10
A. Pimpinan Pabrik
Menetapkan pelaksanan strategi kerja sesuai dengan visi dan misi perusahaan.
Mengkoordinir kerja dari Kepala Devisi dan Kepala Bagian.
Membuat Laporan Bulanan kepada Direktur.
Membina dan meningkatkan sumber daya manusia secara keseluruhan.
PPC-TD (Planing Production Control & Technical Devolopment)
Melaksanakan kegiatan perancanaan, pengontrolan serta pengembangan produksi.
Membuat dan menentukan target produksi dan keuangan.
Melaksanakan penelitian dan pengembangan proses produksi guna menunjang
peningkatan dan efisiensi produksi.
Mengikuti dan mengkaji perkembangan teknologi agar bisa dimanfaatkan guna
meningkatkan efisiensi dan produksi secara keseluruhan.
B. Kepala Divisi Proses
Melaksanakan dan mengamankan instruksi dari Pimpinan Pabrik dan Direktur.
Melakukan koordinasi semia kegiatan proses produksi mulai dari bahan baku,
bahan pembantu, energi dan air sampai menjadi produk akhir yang berupa MNG
dan DGA (Dry Glutamic Acid).
Bekerjasama dengan Divisi yang lain untuk memastikan pasokan bahan baku,
bahan pembantu, energi dan air terjamin untuk kelancaran proses produksi
C. Kepala Divisi Teknik
Melaksanakan dan mengamankan instruksi dari Pimpinan Pabrik dan Direktur.
Melakukan koordinasi semua kegiatan di Divisi Teknik mulai dari proses
penyediaan Eneergi, Air dan Mekanik Maitenance serta Instrumentasi.
Menjamin kelancaran pasokan energi, air dan peralatan produksi.
D. Kepala Divisi Administrasi
Melaksanakan dan mengamankan instruksi dari Pimpinan Pabrik dan Direktur.
Melakukan koordinasi semua kegiatan di Divisi Administrasi dan Personalia
umum.
Mengatur dan mengelola penerimaan, penyimpanan dan pengeluaran barang teknik,
umum, bahan baku, bahan pembantu dan produksi.
11
E. Kepala Bagian Fermentasi
Melaksanakan kerja sesuai visi dan misi perusahaan secara konsekuen dan
berkesinambungan.
Melakukan evaluasi dan mengambil tindakan-tindakan yang diperlukan dari seluruh
kegiatan proses di Bagian Fermentasi.
Mengolah tetes, glukosa, dan bahan pembantu lain menjadi TB (Thin Bort) sesuai
persyaratan.
F. Kepala Bagian Isolasi
Melakukan evaluasi serta mengambil tindakan – tindakan yang diperlukan dari
seluruh proses di Bagian Isolasi.
Mengolah TB (Thin Bort) dari Bagian Fermentasi menjadi NL (Nara Liquid) dan
Dry Glutamic Acid (DGA) sesuai persyaratan.
Mengatur rasio HCl, NaOH dan H2SO4 sesuai persyaratan.
G. Kepala Bagian Pemurnian
Membuat instruksi dan keputusan untuk kelancaran proses produksi di Bagian
Pemurnian.
Mengolah DGA (Dru Glutamic Acid) atau NL (Nara Liquid) dari Bagian Isolasi
menjadi MNG sesuai persyaratan.
Mengatur pemakaian karbon aktif sesuai dengan persyaratan .
Mengatur produksi MNG dan distribusinya sesuai dengan target kebutuhan.
H. Kepala Bagian PLL (Pengolahan Limbah dan Lingkungan)
Selalu mengadakan koordinasi pengaturan limbah padat, cair, dan gas dengan
bagian terkait.
Mengadakan koodinasi dengan kantor pengendalian dampak lingkungan, tripika,
dan kantor pemerintah terkait.
Melaksanakan UPL dan UKL sesuai dengan AMDAL dan melaporkan kepada
instansi terkait secara berkala.
I. Kepala Bagian Laboratorium
Melakukan koordinasi kegiatan di Lab. Kendali Mutu, Pengembangan dan Kultur.
Melakukan analisa pada bahan baku, bahan pembantu, dan menetapkan persyaratan
serta standart penerimaan.
12
Bersama Bagian yang terkait melakukan percobaan untuk pengembangan berbagai
kegiatan produksi guna meningkatkan efesiensi dan produksi.
J. Kepala bagian Listrik dan Instrument
Melakukan evaluasi dan action plant terhadap kegiatan maintenance, kalibrasi, dan
trouble shooting peralatan dan instrumentasi.
Membuta instruksi dan keputusan terhadap kegiatan maintenance, kalibrasi, dan
trouble shooting peralatan dan instrumentasi.
Melakukan control check dan action pada setiap permasalahan peralatan listrik dan
instrumentasi.
K. Kepala Bagian Mekanik dan Maintenance
Melakukan evaluasi serta mengambil tindakan yang diperlukan dalam perawatan
dan perbaikan mesin di perusahaan.
Mengelola dan control keberadaan spare part mesin di perusahaan.
Mengambil keputusan dalam hal perbaikan dan maintenance.
L. Kepala Bagian Utility
Membuat instruksi dan keputusan untuk kelancaran proses produksi di Bagian
Utility.
Melakukan koordinasi dengan bagian terkait untuk kelancaran dan efesiensi
penggunaan produk – produk utility.
Memproduksi steam sesuai dengan persyaratan.
Memproduksi Water Chiller, Brain Chiller dan cooling Chiller sesuai persyaratan.
M. Kepala Bagian Administrasi
Berkerjasama dengan bagian terkait guna menunjang kelancaran proses produksi.
Mengatur penerimaan, penyimpanan, dan pengeluaran bahan baku, bahan
pembantu, produksi, BBM, barang teknik, dan barang umum
Memonitor persediaan bahan baku, bahan pembantu, produksi, BBM, barang
teknik, dan barang umum serta melakukan pemesanan barang – barang tersebut
apabila diperlukan.
13
N. Kepala Bagian LFS (Liquid Fertilizer Sale)
Mengatur dan mengelola kegiatan pemasaran pupuk cair secara keseluruhan serta
mengevaluasi dan mengambil tindakan – tindakan yang diperlukan dari seluruh
kegiatan pemasaran pupuk cair.
Bekerjasama dengan bagian terkait guna menunjang kelancaran proses produk dan
pemasaran LF (Liquid Fertilize).
Membuat instruksi dan keputusan untuk kelancaran dan keberhasilan pemasaran
pupuk cair.
O. Kepala Bagian G. Affair
Mengkoordinir dan mengevaluasi semua tugas di bawah General Affair meliputi
Umum, Kendaraan, event Organizer dan Public Relation.
Menyusun, melaksanakan dan mengevaluasi program Corporate Social
responsibility (CSR) (Membina hubungan yang baik dan kepedulian dengan
masyarakat sekitar pabrik).
Menentukan kebijakan manajemen di Bagian General Affair meliputi pengaturan
anggaran, koordinasi dengan bagian – bagian lain, tokoh masyarakat dan pejabat
pemerintah yang terkait dengan PT. Sasa Inti.
P. Kepala Bagian Engineering
Menentukan kebijakan manajemen di Bagian Engineering meliputi pengaturan
desain, gambar, rekomendasi kontraktor, order pekerjaan kontraktor, pengawasan
pekerjaan kontraktor, tender, teknologi informasi dan pengembangan.
Memonitor pelaksanaan sistem dan pekerjaan IT.
Memberikan masukan untuk perbaikan dan kelancaran proses produksi.
Mengevaluasi hasil desaign staf ahli engineering.
Q. Kepala Bagian Personalia / HRD
Merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan penerimaan pekerja.
Merencanakan, melaksanakan serta mengevaluasi kegiatan pelatihan – pelatihan
pekerja.
Merencanakan, melaksanakan serta mengevaluasi kegiatan asuransi dan jaminan
social pekerja.
Mengkoordinir dan mengevaluasi tugas pengupahan, presensi, administrasi
kepegawaian.
14
Menciptakan hubungan industrial yang harmonis dan menyelesaikan Perselisihan
Hubungan Industrial (PHI) / bila ada, bersama dengan serikat pekerja.
1.4.7 Proses Pembuatan MNG
Bahan Baku Utama yang digunakan untuk proses produksi MNG di PT. Sasa Inti
Gending adalah Tetes Tebu (Cane Molases) dan tepung tapioka serta bahan lain.
Rangkaian proses produksi MNG meliputi unit – unit proses dari bahan – bahan
baku sampai dengan produk siap kemas. Tahapan – tahapan proses sangat berkaitan
satu sama lain, hasil suatu Plant (bagian) akan mempengaruhi proses pada Plant
(bagian) selanjutnya yang pada akhirnya akan mempengaruhi produk akhir MNG.
Adapun tahap – tahap proses produksi MNG sebagai berikut :
1. Proses di Decalcium Plant
Proses Decalcium adalah proses pengurangan atau penghilangan kalsium yang
terkandung dalam tetes tebu, selanjutnya ditambahkan H2SO4 96% untuk
mengendapkan Ca²+ menjadi CaSO4 pada proses ini pH diatur 2,6 – 2,7 dan
temperatur 50 ˚C.
2. Proses di Glucose Plant
Proses di Glucose Plant terdiri dari :
a.Tahap Preparasi
Pada tahap ini dilakukan persiapan bahan baku yaitu tepung tapioka yang
ditambah soft water pada tangki Dissolution dengan diatur komposisi larutan
antara tepung tapioka, soft water dan Proses Water (PW) sehingga didapat
suhu sekitar 48 ˚C.
b. Tahap Liquifikasi
Pada tahap ini tepung tapioca akan masuk ke tangki filtrat dan dipompa ke
mixpot dengan menambahkan enzim amylase yang berfungsi memecah pati
menjadi maltosa, maltotriosa, dekstrin dan sebagian kecil menjadi glukosa.
c.Tahap Sakarifikasi
Filtrat yang dihasilkan dari mixpot akan dipompa ke Retention Tube yang
kemudian diteruskan ke Plate Heat Exchanger untuk diturunkan suhunya
15
menjadi 58 – 60 ˚C dan pH 4,3 dan ditambahkan enzim glukoamilase, enzim
ini memecah disakrida menjadi monosakrida.
d. Tahap Acidifikasi
Tahap Acidifikasi merupakan tahap penurunan pH larutan tapioka dengan
penambahan H2SO4 10%, pH menjadi 2,8 – 3,0 suhu 60 ˚C dengan pH dan
suhu tersebut diharapkan perkembangan bakteri penggangggu tidak
terjadi.Kemudian larutan Monosakrida akan diproses di fermentasi Plant.
3. Proses di Fermentasi plant
Proses Fermentasi adalah proses mengembangbiakkan bakteri untuk
menghasilkan asam glutamate, adapun tahap – tahap Proses Fermentasi adalah
sebagai berikut :
1. First Seed / Pre Seed (FS / PS)
Proses di FS adalah proses pengembangbiakkan bakteri, bahan yang
digunakan yaitu tetes tebu yang telah diolah di Decalcium dan glukosa yang
dihasilkan oleh Glucose Plant pada proses ini dibutuhkan waktu ±24 jam
dengan temperatur proses 31,5 ˚C dan pH 7,1.
2. Large Seed (LS)
Setelah proses FS, bakteri dikembangkan lagi 300 Liter dari Fs menjadi 14
KL, waktu yang dibutuhkan adalah ±14 jam dengan temperature 31,5 ˚C dan
pH 7,1.
3. Large Main (LM)
Dalam proses LM media yang digunakan adalah FCM (Feeding Cane
Molases) yang merupakan hasil steril dari campuran tetes tebu dan glukosa,
media yang digunakan sebanyak 80 KL dengan temperature 35,5 ˚C dan pH
7,3 dari proses ini dihasilkan DG (Direct Glutamat) yang kemudian
dilakukan proses BO (Borth Out) dan dikirim ke Isolasi Plant. Hasil akhir
dari proses Fermentasi adalah Thin Borth (TB).
16
4. Proses di Isolasi Plant
Secara garis besar proses yang terjadi di Isolasi Plant adalah memisahkan
kristal-kristal Glutamat Acid (GA) dari Liquidnya. Mula – mula Thin Borth
yang banyak mengandung GA dicampur dengan Glutamat Mother-2 (GM-2).
GM-2 merupakan hasil dari pemisahan di Super Decanter B (SDC-B),
kemudian bahan yang telah tercampur dikurangi kadar airnya dalam
Evaporator,dan dilakukan pemekatan terhadap campuran TB dan GM-2, alat
yang digunakan Evaporasi adalah MEV (Multiple Effect Evaporator) proses
berlangsung pada suhu 70 ˚C dan tekanan steam 6,2 Kg/cm2, selanjutnya
proses Acidifikasi atau penambahan HCl dan H2SO4 sehingga terbentuk
kristal-kristal Glutamate Acid (GA) yang berlangsung di Reaktor Alfa.
Kemudian Kristal dipisahkan dari liquidnya dengan menggunakan Separator
Super Decanter A dan B, proses separasi dilakukan sebanyak 2 kali untuk
mendapatkan hasil yang sempurna, kristal yang sudah diseparasi dicuci
berulang kali sehingga mendapatkan kristal GA yang murni dalam jumlah
besar, proses ini dilakukan di Adjusting Tank, hasil proses ini adalah NL
(Nara Liquid) yang memiliki DG 460 – 480 gr/l, pH 6,15 – 6,20 dan %T 50 –
55 %T, %T merupakan nilai kejernihan suatu larutan.
5. Proses di Pemurnian Plant
Proses ini diawali dengan penghilangan warna NL atau Decolourization
hingga diperoleh liquid yang jernih sesuai dengan standart mutu, proses ini
menggunakan Active Carbon dan dilakukan beberapa tahap penyaringan
untuk menghilangkan kotoran yang ikut, selanjutnya NL dikirim ke pH
Adjusting Tank (PAT) untuk dinaikkan pHnya menjadi 6,7, lalu dilakukan
proses pengkristalan menggunakan Vacuum Cristallizer (VC)
dengan tekanan 650 mmHg dan temperature 67 – 69 ˚C. Kristal yang
diperoleh kemudian dikeringkan menggunakan Rotary Dryer dan diayak
berdasarkan ukurannya dengan menggunakan Vibrating Sifter, Kristal –
kristal tersebut dipisahkan menjadi tiga ukuran yaitu 10 Mesh, 20 Mesh, 30
Mesh.
17
Jenis – jenis produk MNG PT. Sasa Inti Gending – Probolinggo :
122 A adalah jenis MNG yang paling kasar dan mempunyai ukuran
kristal 20 Mesh.
122 B adalah jenis MNG yang lebih halus dan mempunyai ukuran
kristal 30 Mesh.
122 C adalah jenis MNG yang lebih halus dari jenis 122 B dan
mempunyai ukuran kristal 40 Mesh.
Powder adalah jenis MNG yang berbentuk serbuk, dipasaran MNG ini
dikenal dengan merk Sasa Plus.
Selain itu terdapat pula beberapa produk yang diolah dengan system NDS
(New Drying System), produk tersebut adalah NLC (New Light Crystal),
NRC (New Right Crystal), NSC (New Small Crystal), NFC (New Fine
Crystal) dan NPC (New Powder Crystal), semua produk ini untuk diekspor
ke Luar Negeri.
Produk samping PT. Sasa Inti Gending adalah Pupuk Cair yang bermerk
“Saritana” yang merupakan produk pengolahan limbah dari proses Isolasi
Plant.
1.4.8 Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja
A. Pengertian
Sistem Manajemen K-3 merupakan sistem manajemen secara keseluruh yang
meliputi struktur organisasi, perencanaan tanggung jawab, pelaksanaan
produksi, proses dan sumber daya bagi pengembangan, penerapan, pencapaian,
pengkajian dan pemeliharaan kebijaksanaan Sistem Manajemen K-3 dalam
rangka pengendalian resiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja. Sistem
Manajemen K-3 mempunyai tujuan menciptakan suatu sistem K-3 ditempat
kerja dengan melibatkan unsur manajemen tenaga kerja, dan lingkungan yang
terintregrasi dalam rangka:
Mencegah dan mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
Menciptakan tempat kerja yang aman dan sehat.
18
Menciptakan efisiansi dan produktifitas kerja.
Penerapan Sistem Manajemen K-3
Penerapan Sistem Manajemen K-3 antara lain :
Sistem Manajemen K-3 perlu diterapkan karena kecelakaan kerja yang terjadi
disebabkan oleh faktor manajemen.
Adanya tuntutan dimana kualitas produksi tidak terlepas dari Sistem
Manajemen K-3.
Audit Sistem Manajemen K-3
Audit Sistem manajemen K-3 adalah pemeriksaan secara sistematis independent
untuk menentukan suatu kegiatan dan hasil – hasil yang berkaitan dengan
peraturan yang direncanakan dan dilaksanakan secara selektif dan efisien.
Tujuan audit adalah untuk membuktikan dan mengukur besarnya keberhasilan.
Pelaksanaan Sistem Manajemen K-3 meliputi :
Pembangunan dan pemeliharaan komitmen.
Strategi pendokumentasian.
Peninjauan ulang dan komitmen.
Pembelian.
Keamanan kerja berdasarkan Sistem Manajemen K-3.
Standart pemantauan.
Pelaporan dan perbaikan keuangan.
Pengelolahan material dan pemindahan.
Pengumpulan dan penggunaan data.
Pengendalian dokumen.
Pengimbangan keterampilan dan kemampuan.
1.4.9 Jam Kerja
Pelaksanaan : 04 Juni 2012 – 31 Agustus 2012
Tempat : P.T. SASA INTI Gending - Probolinggo
Masuk Kerja : 07.00 WIB
Pulang Kerja : 15.30 WIB
1.5.0 Denah Lokasi
19
Gambar 1.2 Denah PT.SASA Inti
20
LAMPIRAN I
Lampiran 1
Lampiran 1
LAMPIRAN II
Lampiran 1
LAMPIRAN III
Lampiran 1