Bila digunakan secara benar, kotoran dari hewan dapat dijadikan sumber nutrisi yang baik bagi tanaman

Pupuk KandangBila digunakan secara benar, kotoran dari hewan dapat dijadikan sumber nutrisi yang baik bagi tanaman. Salah satunya adalah menyediakan NH4 bagi tanaman. Hal ini sependapat dengan Knuti, Korpi dan Hide (1970 dalam Hardjowigeno, 2010) bahwa secara umumdapat disebutkan bahwa setiap ton pupuk kandang mengandung 5 kg N, 3 kg P2O3 dari 5 kg K2O serta unsur-unsur hara esensial lain dalam jumlah yang relatif kecil.Pupuk kandang dapat bermanfaat bagi tanaman tergantung pada kandungan gizi/hara pada pupuk, aplikasi metode dan waktu penggunaan, dan angka waktu ketersediaan gizi/hara pupuk kandang. Hal ini sependapat dengan Sutedjo (2010) bahwa pemakaian pupuk atau perlakuan-perlakuan yang harus dilakukan sebelum pupuk dipakai agar bermanfaat sebagai cara untuk mengembalikan unsur hara yang telah terangkut atau meningkatnya ketersediaan unsur hara di dalam tanah guna keperluan pertumbuhan tanaman.Pemberian pupuk kandang juga dapat memperbaiki sifat-sifat kimiawi pada tanah. Hal ini sesuai pendapat Hanafiah (2007) bahwa pemberian pupuk kandang ayam setelah 8 minggu dapat memperbaiki sifat kimia tanah Latosol .

Kandungan gizi/hara pada pupuk kandang dapat berbeda-beda tergantung pada jenis hewan dan makanannya, jenis dan jumlah pupuk kandang, kandungan pupuk kandang, dan metode penyimpanannya. Ini sependapat dengan Sutanto (2002) bahwa hasil penelitian menunjukkan pengaruh pupuk kandang berhubungan dengn komposisi hara yang dikandung. Hal ini juga diungkapkan oleh Anonimous (2007) bahwa kandungan unsur hara yang terdapat dalam pupuk kandang sangat tergantung pada jenis hewan, kondisi pemeliharaan, lama atau barunya kotoran, dan tempat penyimpanannya.Kandungan nutrisi pada pupuk-pupuk kadang berbeda-beda. Dilihat dari jenis hewannya, pupuk kandang memiliki persentase kandungan hara yang berbeda. Contohnya saja pada pupuk yang berasal dari babi dimana kandungan N totalnya 8-10%, P2O5 7-9%, dan K2O 7-8%. Hal ini sesuai dengan pendapat Sutedjo (2010) bahwa bahan padat dan bahan cair di dalam kandang dapat menyatu, sehingga pupuk kandang mengandung zat-zat N, P, dan K. Walaupun kandungan zat-zat tersebut tidak dalam keadaan seimbang biasanya kandungan N lebih tinggi.Daftar Pustaka

Anonim. 2007. Petunjuk Pemupukan. Agromedia. Jakarta

Hanafiah, Kernas Ali. 2007. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.Hardjowigeno, Suswono. 2010. Ilmu Tanah. Akademika Prassindo. Jakarta.

Knuti, Korpi dan Hide. 1970. Dalam buku

Susanto, Rachman. 2002. Pertanian Organik. Kassinius. Jakarta.Sutedjo, Mul Mulyani. 2010. Pupuk dan Cara Pemupukan. Rineka Cipta. Jakarta.

Tugas Individu

Pupuk dan Pemupukan

Oleh:

A. Farhanah

G111 10 253

Kelas B

Program Studi Agroteknologi

Fakultas Pertanian

Universitas Hasanuddin

Makassar

2012