ringkasan bab 1, 3 dan 4 bahan ajar 1

38
BAB I KEKUATAN DAN KEUTAMAAAN KARAKTER Kalimat Utama Kalimat Penjelas Pendahuluan Pembentukan karakter menjadi kunci dari kemajuan dan pembangunan bangsa. Manusia yang merdeka adalah manusia dengan karakter kuat. Santoso menambahkan bahwa pembentukan karakter adalah isu penting, tujuan pendidikan adalah pembentukan watak atau karakter. Kebahagiaan yang otentik menurut pembahasan psikologi adalah perpaduan perasaan-perasaan positif dan penilaian- penilaian terhadap hidup yang memuaskan berdasarkan kekuatan dan keutamaan karakter. Kebahagian tersebut bersumber pada diri sendiri dan pada kekuatan dan keutamaan karakter, bukan berasal dari hal lain atau dari luar diri sendiri. Pendidikan karakter juga merupakan usaha untuk membantu peserta didik mencapai kebahagian. Kepribadian dan Karakter Karakter bukan kepribadian meskipun keduanya berkaitan erat. Allport mendefinikan kepribadian sebagai sesuatu yang terorganisasi serta dinamis. Terorganisasi artinya tidak acak, dan teratur dengan unsur yang berkaitan. Dinamis berarti terus bergerak dan berkembang serta tidak terhenti pada satu titik. Kepribadian memiliki dua aspek, yaitu aspek psikis (berpikir, memercayai, merasakan) dan aspek fisik (berjalan, berbicara, aktifitas motorik). Allport menambahkan pengertian kepribadian Allport menambahkan pengertian kepribadian, yaitu : (1) kepribadian dapat dipahami (traits), (2) kepribadian (personality trait) merupakan panduan faktor, (3) self evaluation merupakan penilaian terhadap diri sendiri. Memahami kepribadian perlu diketahui sejarah hidup, latar belakang budaya, ambisi, cita-cita, karakter, motif, dan sifatnya serta keterkaitan Chandra Darmawan 1306443072 MPKTA kelas R

Upload: chandra-darmawan

Post on 20-Jan-2016

78 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

MPKTA

TRANSCRIPT

Page 1: Ringkasan Bab 1, 3 Dan 4 Bahan Ajar 1

BAB IKEKUATAN DAN KEUTAMAAAN KARAKTER

Kalimat Utama Kalimat PenjelasPendahuluanPembentukan karakter menjadi kunci dari kemajuan dan pembangunan bangsa.

Manusia yang merdeka adalah manusia dengan karakter kuat. Santoso menambahkan bahwa pembentukan karakter adalah isu penting, tujuan pendidikan adalah pembentukan watak atau karakter.

Kebahagiaan yang otentik menurut pembahasan psikologi adalah perpaduan perasaan-perasaan positif dan penilaian-penilaian terhadap hidup yang memuaskan berdasarkan kekuatan dan keutamaan karakter.

Kebahagian tersebut bersumber pada diri sendiri dan pada kekuatan dan keutamaan karakter, bukan berasal dari hal lain atau dari luar diri sendiri. Pendidikan karakter juga merupakan usaha untuk membantu peserta didik mencapai kebahagian.

Kepribadian dan KarakterKarakter bukan kepribadian meskipun keduanya berkaitan erat.

Allport mendefinikan kepribadian sebagai sesuatu yang terorganisasi serta dinamis. Terorganisasi artinya tidak acak, dan teratur dengan unsur yang berkaitan. Dinamis berarti terus bergerak dan berkembang serta tidak terhenti pada satu titik. Kepribadian memiliki dua aspek, yaitu aspek psikis (berpikir, memercayai, merasakan) dan aspek fisik (berjalan, berbicara, aktifitas motorik).

Allport menambahkan pengertian kepribadian

Allport menambahkan pengertian kepribadian, yaitu : (1) kepribadian dapat dipahami (traits), (2) kepribadian (personality trait) merupakan panduan faktor, (3) self evaluation merupakan penilaian terhadap diri sendiri. Memahami kepribadian perlu diketahui sejarah hidup, latar belakang budaya, ambisi, cita-cita, karakter, motif, dan sifatnya serta keterkaitan semua itu dalam pembentukan kepribadiannya.

Karakter menurut Allport ialah kepribadian yang dievaluasi dari segi-segi yang keluar dan ditampilkan sesuai nilai dan norma tertentu.

Karakter terbentuk melalui pengasuhan dan pendidikan tergantung potensialitas seseorang. Pendidikan pada intinya merupakan proses pembentukan karakter.

Kekuatan dan Keutamaan Karakter

Identifikasi karakter merupakan pengenalan terhadap keutamaan tertentu pada diri seseorang dapat dilakukan melalui pengenalan terhadap ciri-ciri keutamaan yang tampil dalam perilaku khusus dan respons secara umum dari orang itu.

Karakter yang kuat menurut Peterson dan Seligman yaitu karakter yang bercirikan keutamaan-keutamaan yang merupakan keunggulan manusia. Keutamaan sebagai kekuatan karakter dibedakan dari bakat dan kemampuan. Kondisi situasional dapat memunculkan dan menyurutkan kekuatan-kekuatan karakter tersebut.

Membedakan Keutamaan, Kekuatan Karakter, dan Tema Situasional

Chandra Darmawan1306443072

MPKTA kelas R

Page 2: Ringkasan Bab 1, 3 Dan 4 Bahan Ajar 1

Hubungan antara keutamaan, kekuatan, dan tema situasional karakter bersifat hierarki.

Keutamaan berada di level atas, kekuatan di level tengah, dan tema situasional berada di level bawahKekuatan karakter adalah unsur psikologis, lebih tepatnya, proses yang mendefinikan keutamaan. Keutamaan itu adalah karakteristik utama dari karakter, para filsuf menjadikan keutamaan sebagai nilai moral dasar dari tindakan yang baik.

Kriteria Karakter yang Kuat

Karakter yang kuat dari kepribadian kita, dapat menjadi suatu keutamaan menurut Peterson dan Seligman.

Dapat memberikan manfaat yang baik untuk diri sendiri dan lingkungannya.Ciri atau kekuatannya secara moral dinilai baik bagi diri sendiri dan orang lain.Penampilan ciri-ciri tidak mengganggu, membatasi, atau menghambat orang lain.Kekuatan karakter mencakup pikiran, perasaan dan tindakan, serta dapat dievaluasi derajat kuat lemahnya.Tidak dapat dipengaruhi oleh karakter yang berlawanan dengan dirinya.Memiliki kerangka pikir yang ideal.Kekuatan karakter dapat dibedakan dari sifat positif yang lain, tetapi saling terkait.Dalam konteks tertentu, kekuatan karakter tertentu menjadi ciri yang mengagumkan bagi orang-orang yang mempersepsinya.Tidak semua ciri karakter yang kuat muncul pada seseorang.Keutamaan karakter memliki akar psiko-sosial.

Keutamaan dan Kekuatan Karakter yang MembentuknyaDalam usaha membentuk karakter, diperlukan pemahaman mengenai apa saja keutamaan dan kekuatan karakter yang sudah dikembangkan oleh manusia.

Kebijaksanaan dan pengetahuan: kreativitas, rasa ingin tahu, keterbukaan pikiran, mencintai kegiatan pembelajaran, prespektif.Kemanusiaan: cinta kasih, kebaikan hati, sabar, penyayang, menyenangkan, serta memiliki kecerdasan sosialKesatria: keberanian untuk menyatakan kebenaran dan mengakui kesalahan, teguh, integritas, serta semangat dan antuasias.Keadilan: citizienship, fairness, serta kepemimpinanPengelolaan Diri: pemaaf, kerendahatian, hati-hati, serta mawas diriTransendensi: apresiasi dan kesempurnaan, penuh rasa terima kasih, harapan, serta menikmati hidup

Karakter dan SpiritualitasKekuatan-kekuatan yang tercakup dalam keutamaan karakter transendensi memungkinkan manusia memahami keterkaitan hubungan manusia dengan alam semesta.

Pemaknaan keterkaitan manusia dengan alam secaraa menyeluruh dimungkinkan adanya pada manusia meskipun secara fisik ia terbatas dan tak pernah dapat mengenali keseluruhan dunia secara empirik. Kekuatan dalam keutamaan transendensi ditandai oleh kemampuan untuk membayangkan apa yang mungkin ada di luar situasi yang sedang dialami.

Istilah spiritulitas mempunyai pengertian yang luas dan

Pandangan lain menunjukan bahwa spiritualitas tidak terpisah dari kehidupan sehari-hari. Spiritualitas adalah pengalaman yag

Page 3: Ringkasan Bab 1, 3 Dan 4 Bahan Ajar 1

menghasilkan penafsiran yang berbeda-beda.

terjadi di tengah keseharian hidup manusia.

Narasyanasamy (dalam McSherry, 1998) menegaskan tidak ada satu pun definisi dari spiritulitas yang otoritatif.

Muraay dan Zenter mengusulkan spiritualitas harus ditempatkan dalam konteks keseluruhan alam semesta dan keterkaitan isi dunia ini.

Spiritualitas dapat dipahami sebagai dasar kekuatan dan keutamaan karakter manusia.

Penghargaan terhadap keindahan dan kesempurnaan, memberikan dasar bagi manusia untuk menjalani hidup secara bermakna, optimis, dan selalu memperjuangkan kebaikan.

Penghargaan terhadap keindahan dan kesempurnaan, memberikan dasar bagi manusia untuk menjalani hidup secara bermakna, optimis, dan selalu memperjuangkan kebaikan.

Daya-daya spirutualitas menjadi kekuatan kita untuk bertahan dan setia menuju satu tujuan. Daya-daya spiritualitas mampu membuat manusia melampaui dirinya. Karakter berhubungan dengan daya-daya ini yang menguatkan dan mengembangkan manusia untuk mencapai kehidupan yang lebih baik.

Keutamaan Karakter dan KebahagiaanManusia dengan watak dan karakter yang kuat adalah orang yang berbahagia, mandiri, dan memberi sumbangan positif kepada masyarakatnya.

Setiap manusia memiliki potensi untuk mencapai kebahagian dan potensi untuk menjalani hidup yang baik.

Seligman menyebutkan tiga kebahagiaan, memiliki makna dari semua tindakan yang dilakukanm mengetahui kekuatan tertinggi, dan menggunakana kekuatan tertinggi untuk melayani sesuatu yang dipercayai sebagai hal yang lebih besar dari diri sendiri.

Ketiganya dimungkinkan oleh daya-daya spiritual manusa. Kebahagiaan manusia mensyaratkan pemanfaatan daya-daya spiritualitasnya. Kebahagiaan hanya dapat dicapai dengan memandang hidup sebagai hal yang bermakna dan berharga, mengenali diri sendiri dan menemukan kekuatan-kekuatan, lalu memanfaatkan kekuatan-kekuatan untuk kepentingan yang lebih besar.

Pendidikan harus diarahkan kepada ketiga kebahagiaan itu.

Perpaduan dari tiga kebahagiaan dan keutamaan-keutamaan karakter merupakan bahan dari pendidikan karakter. Pendidikan memungkinkan terbentuknya pengetahuan dan keterampilan yang lebih tinggi hingga terbentukya keutamaan.

Pendidikan adalah pembentukan karakter maka seharusnya setiap pedidikan adalah pembentukan karakter.

Tetapi pendidikan secara umum seperti dipisahkan dari pembentukan karakter sehingga diperlukan usaha khusus untuk menyelenggarakan pendidikan karakter.

Page 4: Ringkasan Bab 1, 3 Dan 4 Bahan Ajar 1

BAB IIIDASAR-DASAR LOGIKA

Kalimat Utama Kalimat PenjelasPengertian LogikaLogika dikenal sebagai cabang dari ilmu filfasat, namun disisi lain logika juga merupakan cabang dari ilmu matematika.

Logika digunakan sebagai dasar berpikir untuk memperoleh, mencermati dan menguji pengetahuan. Dalam cabang ilmu filsafah, logika dijadikan sebagai cabang dari filsafat yang mengkaji prinsip, hukum dan metode berpikir yang benar, tepat dan lurus. Lurus disini dapat diartikan sesuai dengan pemikiran manusia secara umum. Logika dapat dikatakan sebagai cabang ilmu matematika ketika bahasa alamiah dijadikan bahasa yang formal sehingga bahasa tersebut dapat menjadi rumusan suatu penyelesaian masalah. Bahasa alamiah adalah bahasa yang umumnya kita gunakan sehari-hari dalam berkomunikasi.

Aristoteles sebagai filsuf pertama yang menjelaskan logika secara komprehensif.

Aristoteles dapat menejelasankan secara khusus dan menyeluruh tentang bagaimana pikiran manusia bekerja dan memperoleh pengetahuan yang baru. Istilah logika sebagai cabang filsafat bukan berasal dari Aristoteles melainkan dari Alexander Aphrodisias permulaan abad ke-3 M. Sebelumnya logika diistilahkan ‘seni berdebat’ oleh Cicero (abad ke-1 M). Aristoteles menggunkan istilah analitika untuk merujuk kepada penyeledikan terhadap argumentasi-argumentasi ynag bertitik tolak dari fakta yang dipastikan kebenarannya, serta dielektika untuk menyelediki kebeneran argumentasi-argumentasi.

Sudah menjadi tradisi pengunaan dan pengkajian logika dalam matematika sehingga matematika tidak dapat dipisahkan dari logika.

Bertands Russell dan Alfred North Whitehead menyatakan bahwan matematika adalah logika murni. Istilah logika klasik (classical logic, classical elementary logic, atau classical first-order logic) membahas tentang logika dalam matematika.

Logika merupakan alat yang dibuthkan dalam kajian berbagai ilmu pengetahuan dan juga dalam kehidupan sehar-hari.

Disamping etika, logika dapat dipahami sebagai asas pengaturan alam yang dikembangkan oleh manusia. Manusia mengembangkan alam dengan cara membuat alam seakan-akan teratur dan dapat dipahami. Pemaknaan dan pengaturan alam terus berkembang, mulai dari penamaan benda-benda berdasarkan prinsip identitas (X=X) hungga penemuan beragam hubungan antara unsur alam melalui penalaran analogis, deduktif, dan induktif. Sebagai asa pengaturan, lgika menjelaskan bahwa alam yang awalnya tampak sebagai kacau-balau sebenarnya jagat raya yang teratur.

Logika tentang kebenaran khusu atau fakta dan logika sebagai kajian ciri-ciri atau bentuk umum dari keputusan.

Sebagai kebenaran khusus, logika merupakan ilmu pengetahuan yang bertujuan menjelaskan kebenaran. Pengertian logika dapat dikembalikan ke kata asal pembentuk, logos, dari Herakleitos yang berarti ‘aturan’,’prinsip’, atau ‘kata-kata yang menjelaskan realitas’

Kebenaran logis merupakan satu kebenaran yang diungkapkan

Dalam pengertian lain, kebenaran logis adalah satu pertanyaan yang kebenarannya dijamin sejauh makna dari konstanta

Page 5: Ringkasan Bab 1, 3 Dan 4 Bahan Ajar 1

dengan representasi yang secara logis tidak mengikuti asumsi apa pun.

logisnya tetap, terlepas dari makna bagian yang menyertainya.

Logika dapat dipahami sebagai kajuan yang mempelajari unsur – unsur putusan dan susunannya dengan tujuan memperoleh pola atau bentuk umum dari proses pembuatan keputusan.

Logika dapat dipahami sebagai kajuan yang mempelajari unsur – unsur putusan dan susunannya dengan tujuan memperoleh pola atau bentuk umum dari proses pembuatan keputusan.

KategoriKategori sebagai dasar pemikiran manusia.

kategori yang digunakan untuk mengali obyek-obyek di dunia dibagi sangat sederhana dan umum seperti lebih besar dan lebih kecil. Kemudian digunakan kategori lebih kompleks dan ada hierarki kategori, baik berdasarkan sifat umum atau khusus, maupun sifat kompleks atau simpleks. Zat, contohnya, merupakan kategori yang lebih umum dari zat cair dan zat padat. Dilihat dari kompleksitasnya, hotel lebih kompleks daripada rumah karena pada hotel ada karakteristik yang lebih banyak daripada rumah.

Aristoteles, dalam kutipannya, membagi segala sesuatu dalam sepuluh kategori mencakup (1) subtansi, (2) kualitas, (3) kuantitas atau ukuran, (4) relasi, (5) aksi, (6) reaksi, (7) waktu, (8) lokasi, (9) posisi dan (10) memiliki atau mengenakan. Kategori ini bukan hanya berkaitan dengan logika tetapi lebih jauh lagi berkaitan dengan segala hal yang ada dan mungkin ada di dunia ini.

Dari sini dapat dipahami bahwa dasar kategori adalah pengetahuan tentang ada yang menjadi pembahasan utama dalam metafisika dan ontologi.

Setelah Aistoteles yang mengemukakan pemikiran mengenai kategori adalah Immanuel Kant.

Kant memandang manusia sebagai agen aktif dengan pkiran sebagai pusat aktivitasnya. Meurut Kant pikiran manusia sudah memiliki pengetahuan bawaan dalam bentuk kategori-kategori.

Pengetahuan bawaan yang secara tegas tak dapat ditolak keberadaannya adalah kerangka pemahaman ruang dan waktu.

Setiap benda yang diperoleh dari pencerapan indrawi selalu dipahami dalam kerangka ruang dan waktu. Benda-benda pada dirinya tidak mengandung kualitas dan kuantitas ruang dan waktu. Manusialah yang menempatkan benda tersebut dalam kerangka ruang dan waktu. Pemahaman tentang ruang dan waktu sudah ada dalam pikiran manusia sebagai pengetahuan bawaan.

Manusia juga memiliki pengetahuan bawaan berupa kategori-kategori.

Kant menemukan bahwa fungsi berpikir manusia yang dalam putusan-putusan dapat dikategorikan dalam empat kelompok, kuantitas 9 (quantity), kualitas (quality), relasi (relation), dan modalitas (modality). Masing kelompok terdiri dari tiga momenta yang biasa disebut kategori. Kuantitas mecakup kategori universal, partikular dan singular. Kualitas mencakup kategori afirmasi, negatif dan infinit. Relasi mencakup kategori

Page 6: Ringkasan Bab 1, 3 Dan 4 Bahan Ajar 1

kategorikal, hipotetikal dan disjuntif. Modalitas mencakup kategori problematik, asertorik, apodeiktik.

Dari segi kuantitasnya, setiap pernyataan atau putusan selalu dapat digolongkan sebagai universal atau partikular.

Kuantitas universal atau partikular dari sebuah pernyataan ditentukan oleh ekstension dari term subyek pernyataan. Contoh: ‘Semua manusia adalah makhluk hidup.’ Pernyataan ini adalah pernyataan universal karena term manusia yang dalam pernyataan ini merupakan subjek memiliki ekstension yang mencakup semua individu yang tergolong sebagai manusia. Namun bagi Kant pernyataan dengan term subjek singular perlu dibedakan dari pernyataan universal dan pernyataan partikular. Contoh: ‘Tuhan mendasari hukum moral.’ Term ‘tuhan’ dalam pernyataan ini adalah term singular karena merujuk hanya pada satu hal saja. Dengan memahami bahwa term ‘Tuhan’ sebagai term singular, bahwa hukum moral yang dimaksud dalam pernyataan tersebut adalah hukum moral tertentu dan bukan hukum moral yang lain.

Dari segi kualitasnya, setip pernyataan dapat dibedakan apakah itu afirmatid, negatif atau infinit.

Sebuah pernyataan memiliki kualitas afirmatif jika itu mengarfirmasi atau mengiyakan suatu hal. Contoh: ‘Hari ini hujan.’ Sebuah pernyataan memiliki kualitas infinit jika pernyataan ini mengungkapkan sesuatu yang terbatas. Contoh: ‘Jiwa manusia abadi.’ Pernyataan ini secara logis memiliki pengertian definit karena dapat dibedakan dengan pernyataan-pernyataan lain yang mengungkap hal-hal yang terbatas seperti ‘Daya ingat manusia terbatas.’ Sesuatu yang infinit, tak terbatas ruang dan waktu, perlu diandaikan ada untuk kepentingan praktis menjaga keteraturan dunia.

Dari segi relasi, pernyataan-pernyataan yang ada dapat digolongkan sebagai kategorikal, hipotetikal atau disjunktif.

Sebuah pernyataan termasuk dalam kategori ketegorikal jika pernytaan itu dapat langsung dinilai benar salahnya tanpa tergantung pada kondisi dan situasi tertentu, juga tidak tergantung pada tempat dan waktu. Contoh: ‘Makhluk hidup bernapas.’ Sejauh sesuatu itu makhluk hidup, maka dimana pun dan kapan pun, dalam keadaan bangun atau tertidur, ia pasti bernapas. Sebuah pernyataan termasuk kategori hipotetikal jika benar atau salahnya tergantung pada kondisi atau situasi. Contoh: ‘Jika hari ini turun hujan maka jalan basah.’ Sebuah pernyataan disjunktif ditentukan berdasarkan hubungan oposisi logis yang saling meniadakan. Contoh: ‘Dunia terjadi kalau tidak karena kebetulan semata atau karena ada yang menciptakan.’ Pernyataan ini saling meniadakan, tidak mungkin keduanya sekaligus benar,salah atau pasti salah.

Dari segi modalitas, setiap pernyataan dapat digolongkan sebagai pernyataan promblematik, asertorik atau apodeiktik.

Sebuah pernyataan promblematik jika yang diungkap dengan pernyataan masih berupada kemungkinan. Sebuah pernyataan adalah apodeiktik jika apa yang diungkapkan dengan pernyataan itu merupakan sesuatu yang pasti terjadi. Contoh: ‘Manusia harus makan agar dapat bertahan hidup.’

Filsuf berikutnya yang mengemukan mengenai kategori adalah Georg Wilhelm Friedrich Hegel.

Hegel mengartikan kategori sebagai ide-ide yang menjelaskan realitas. Berbeda dari Aristoteles dan Kant, Hegel menyatakan bahwa jenis-jenis kategori dan jumlahnya yang tepat tidak dapat ditentukan sebelum sistem realitas dijelaskan secara

Page 7: Ringkasan Bab 1, 3 Dan 4 Bahan Ajar 1

lengkap.Pada dasarnya, pemikiran mengenai kategori dari berbagai filsuf memberi pelajaran kepada kita bahwa dalam mengenali dan memahami benda-benda, perlu cermat dan hati-hati.

Meskipun seperti yang dinyatakan oleh Ryle, jenis kategori tak terbatas, perlu tetap menggunakan aturan dan disiplin dalam menggunakan kategori.

TermSetiap hal yang diinderai dan dipersepsi dibentuk oleh pikiran menjadi ide dan konsep. Setiap konsep ditandakan dalam term.

Term menyatakan suatu ide yang dapat diinderai (sensibel) sesuai dengan pakat (conventional). Tanda formal berdasarkan kesamaan anatar tanda dan yang ditandai seperi gambar, potret, film, dan huruf hieroglif. Tanda instrumental digolongkan atas dua, yakni tanda tanda alamiah dan tanda konvensional.

Term adalah tanda yang didasarkan pada kelaziman, bukan tanda alamiah.

Hal ini terlihat dari adanya berbagai bahasa di dunia. Tetapi kita melihat bahwa untuk hal yang sama, bahasa-bahasa menggunakan term-termnya sendiri. Suatu term mempunyai bermacam-macap makna , yaitu makna denotataif yang sering disebut makna sesungguhnya, makna kesan dengan arti berdasarkan penggabungannya dengan kata lain, dan makna emotif yakni makna yang didasarkan pada perasaan atau emosi. Term keras hati seringkali diartikan sebagai ‘teguh’, sedangkan keras kepala sering diartikan sebagai ‘tidak mau mengalah’.

DefinisiUntuk menyamakan pengertian dan menghindari kesalahan penafsiran terhadap term diperlukan definsi.

Definisi adalah pernyataan yang menerangkan hakikat suatu hal. Definisi menjawab pernyataan, “Apakah itu?”. Kendala yang seding muncul dalam definisi adalah keterbatasan pengetahuan dan keterbatas term.

Penggolongan DefinisiAda dua jenis definisi yaitu definisi nominal (sinonim) dan definisi real (analitik).

Definisi nominal adalah definisi yang menerangkan makna kata seperti yang dimuat dalam kamus, misalya itropeksi berarti ‘menilai diri sendiri’. Pendefinisian harus dilakukan dengan menganalisa terhadap hal yang akan didefinisikan terlebih dahulu.

Definisi real adalah definisi yang menerangkan arti hal itu sendiri.

Definisi real dibedakan atas dua,yaitu definisi esensial dan definisi deskriptif. Definisi esensial menerangkan inti dari suatu hal dengan menyebutkan genus dan differentianya. Ciri khas inilah yang membedakan suatu hal dengan hal lain dalam genus yang sama. Contoh: ‘Manusia adalah makhluk rasional’, makhluk adalah genus dan rasional adalah diferentia spesifiknya.

Definisi deskriptif mengemukakan segi-segi positif tetapi belum tentu esensial mengenai suatu hal.

Definisi deskriptif dibedakan menjadi empat, yakni definisi distingtif, genetik, kausal dan aksudental. Definisi distingtif menunjukan properti, definisi genetik menyebutkan asal mula atau proses terjadinya suatu hal, definisi kausal menunjukan penyebab atau akibat dari sesuatu hal, dan definisi aksidenta; tidak mengandung hal-hal yang esensial dari suatu hal.

Aturan membuat definisiPembuatan definisi yang memadai untuk digunakan

Aturan-aturan dalam pembuatan definisi antara lain, definisi harus lebih jelas dari yang didefinisikan, definisi tidak boleh

Page 8: Ringkasan Bab 1, 3 Dan 4 Bahan Ajar 1

dalam pemikiran logis harus mengikuti aturan-aturan yang sudah ada.

mengandung idea atau term dari yang didefinisikan, definisi dan yang didefinisikan harus dapat dibolak-balik dengan pas, dan definisi harus dinyatakan dalam kalimat positif.

DivisiPenguraian term disebut divisi. Divisi adalah uraian satu keseluruhan ke dalam bagian-bagian

berdasarkan satu kesamaan karakteristik tertentu. Jenis divisi antara lain divisi real dan divisi logis.

Divisi real atau aktualDivisi real dilakukan berdasarkan bagian-bagian yang ada pada objek itu sendiri –baik fisik maupun metafisik- terlepas dari aktivitas mental manusia.

Divisi berdasarkan bagian fisik dilakukan berdasarkan faktor-faktor fisik yang dapat dipisahkan.

Divisi berdasarkan bagian metafisik dilakukan berdasarkan bagian-bagian yang merupakan esensi dari sesuatu hal yang tidak dapat dipisahkan

Observasi, analisis, dan abstraksi diperlukan untuk memahami hal yang akan diuraikan sehingga pernguraiannya tidak bertentangan dengan kenyataan.

Divisi LogisSedangkan divisi logis mental manusialah yang membagi keseluruhan hal menjadi bagian-bagian.

Penambahan unsut-unsur tertentu kepada suatu hal untuk menjadikannya kelas dengan pemikiran yang logis disebuh sintesis.

Aturan Pembuatan DivisiDivisi harus dibuat memadai, artinya jumlah semua bagian harus sama dengan keseluruhan.

Aturan yang harus ada dalam divisi antara lain tidak boleh ada bagian yang terlewati, bagian tidak boleh melebihi keseluruhan, tidak boleh ada bagian yang meliputi bagian yang lain, divisi harus jelas dan teratur, dan jumlah bagian harus terbatas.

Pengertian Kalimat, Pernyataan dan ProposisiPengertian Kalimat, Pernyataan dan Proposisi.

Kalimat adalah serangkaian kata yang disusun berdasarkan aturan-aturan tata bahasa, dan dapat digunakan untuk menyatakan, menanyakan, atau memerintah sesuatu hal.

Benar atau salahnya struktur suatu kalimat, ditentukan berdasarkan kaidah atau aturan tata bahasa suatu bahasa.

Salah satu jenis kalimat adalah adalah pernyataan. Pernyataan adalah kalimat yang digunakan untuk membuat suatu klaim atau menyampaikan sesuatu yang bisa benar atau salah.

Dalam logika dan ilmu pengetahuan, kita juga menemukan term proposisi.

Proposisi ialah makna yang diungkapkan melalui pernyataan. Proporsisi juga dapat dipahami sebagai makna dari kalimat berita, mengingat bahwa pernyataan merupakan kalimat berita yang dapat dinilai benar atau salah. Tiga hal yang menjadi konsekuensi dari definisi kalimat, pernyataan , dan proposisi antara lain kalimat yang tidak bermakna tidak mengungkapkan proposisi apapun, pernyataan atau kalimat yang berbeda dapat mengungkapkan proposisi yang sama, dan kalimat yang sama dapat mengungkapkan proposisi yang berbeda.

Perlu dihindari penggunaan kalimat atau pernyataan yang multi-tafsir dengan membuat pernyataan yang jelas

Cara untuk membuat suatu pernyataan yang baik adalah membangun suatu kalimat yang mengungkapkan suatu proposisi, mengusahakan supaya proposisi yang ingin diungkapkan menjadi jelas. Kesalahan yang mungkin terjadi

Page 9: Ringkasan Bab 1, 3 Dan 4 Bahan Ajar 1

maknanya. dalam pembuatan pernyataan seperti, kalimat tidak koheren, kalimat sudah koheren tetapi proposisi tidak jelas, tidak menunjukan dengan jelas menyatakan kebenaran pernyataan.

Pernyataan Sederhana dan Pernyataan KompleksAda dua jenis pernyataan, yaitu pernyataan sederhana dan pernyataan kompleks.

Pernyataan sederhana adalah pernyataan yang hanya mengandung satu proposisi. Sedangkan pernyataan kompleks adalah pernyataan yang mengandung lebih dari satu proposisi.

Proposisi yang dikandung oleh suatu pernyataan juga disebut komponen logika dari pernyataan.

Komponen logika adalah komponen yang turut menentukan benar atau salahnya suatu pernyataan.

Jenis – jenis Pernyataan KompleksHubungan di antara proposisi atau pernyataan sederhana dalam pernyataan komples ditunjukan oleh penggunaan kata penghubung.

Ada empat jenis pernyataan kompleks, antara lain negasi (bukan P), Konjungsi (P dan Q), Disjungsi (Patau Q), dan Kondisional (jika P maka Q).

Negasi adalah pengingkaran atas suatu pernyataan.

Benar atau salahnya suatu negasi tergantung pada nilai kebenaran komponen logikanya. Contoh negasi: “Tidak benar bahwa A”.

Konjungsi adalah suatu pernyataan kompleks yang komponen logikanya dihubungkan dengan kata dan.

Suatu konjungsi benar jika semua konjungnya benar, dan salah jika salah satu konjungnya salah.

Disjungsi adalah pernyataan kompleks yang komponen logikanya dihubungkan dengan kata atau.

Suatu disjungsi benar bila paling sedikit salah satu disjungsinya benar, dan salah jika semua disjungsinya salah.

Sedangkan kondisional adalah pernyataan kompleks yang komponen logikanya dihubungkan dengan jika…, maka… .

Nilai kebenaran suatu pernyataan kondisional agak rumit penentuannya. Hal ini menyababkan timbulnya pandangan yang berbeda-beda. Salah satu diantaranya ialah pandangan kondisional material, yang menyatakan bahwa suatu pernyataan kondisional dianggap salah hanya jika antesedennya benar dan konsekuensinya salah.

Pernyataan kondisional yang mempunyai anteseden yang salah disebut kondisional yang berlawanan dengan kenyataan.

Dari sudut pandang kondisional material, nilai kebenaran kondisional seperti ini adalah benar.

PenalaranPenalaran adalah penarikan kesimpulan berdasarkan alasan-alasan yang relevan.

Alasan itu dapat berupa bukti, data, informasi akurat, atau penjelasan tentang hubungan antara beberapa hal. Penalaran berlangsung dalam pikiran. Ungkapan verbal dari penalaran adalah argumentasi.

Penyimpulan LangsungFungsi akal manusia adalah mencapai kebenaran.

Proses pencapaian kebenaran dimulai dari pengenalan terhadap gejala dan pembentukan ide itu sendiri. Kebenaran pertama-tama dapat dicapai melalui penyimpulan langsung, yaitu penyimpulan yang ditarik sesuai dengan prinsip-prinsip logika.

Penyimpulan langsung Sedangkan penyimpulan tidak langsung melalui perbandingan

Page 10: Ringkasan Bab 1, 3 Dan 4 Bahan Ajar 1

menghasilkan pengetahuan dasar bagi manusia karena hanya dilakukan melalui indera.

ide-ide.Ada dua jenis penalaran, yaitu deduksi dan induksi. Pemanfaatan keduanya telah menghasilkan pengetahuan yang berguna bagi manusia membawa peradaban manusia menjadi semakin maju

Deduksi adalah proses penalaran yang dengannya kita membuat suatu kesimpulan dari suatu hukum, dalil, atau prinsip yang umum kepada suatu keadaan yang khusus yang tercakup dalam hukum, dalil, atau prinsip yang umum tersebut

Penyimpulan melalui deduktif disebut silogisme. Contoh: pernyataan pertama, “penjahat itu sehat atau gila.” Pernyataan Kedua, “Ia sehat.” Jadi, “Ia tidak gila.”

Induksi adalah proses penalaran yang dengannya kita menyimpulkan hukum, dalil, atau prinsip umum dari kasus-kasus khusus (individual)

Contoh: “Air, di mana pun, di muka bumi atau di laut, pada tingkat permukaan laut akan membeku pada nol derajat Celcius. Tetapi air di mana pun adalah air belaka.” Jadi “Semua air pada tingkat permukaan laut membeku pada nol derajat celcius.”

Kesalahan PenyimpulanAda dua hal kesalahan penyimpulan yaitu kesalahan material dan kesalahan formal.

Kesalahan material adalah kesalahan putusan yang digunakan sebagai pertimbangan yang seharusnya memberikan fakta atau kebenaran. Sedangkan kesalahan formal adalah kesalahan yang berasal dari urutan penyimpulan yang tidak konsisten.

ArgumentasiUngkapan verbal dari penalaran atau penyimpulan tak langsung adalah argumentasi.

Di dalam argumentasi terkandung term yang merupakan ungkapan verbal dari ide dan proposisi yang merupakan ungkapan verbal dari putusan.

Proposisi yang dijadikan dasar dari kesimpulan disebut premis atau anteseden.

Subjek dan predikat dari kesimpulan dibuat ekstrem minor dan ekstrem mayor yang cakupannya lebih luas dari subjek. Ungkapan dari ide ketiga yang menghubungkan ide pertama dan ide kedua yang mempertimbangkan dalam argumentasi disebut premis mayor.

Ada dua macam argumentasi yang digunakan dalam logika, yaitu silogisme kategoris dan silogisme hipotesis.

Silogisme kategoris adalah argumentasi yang menggunakan proposisi kategoris yang oleh Aristoteles disebut analitika. Silogisme hipotetis adalah argumentasi yang menggunakan proposisi hipotesis yang disebut oleh Aristoteles sebagai dialektika.

Argumen deduktifDeduksi adalah pernyataan khusus

Deduksi adalah pernyataan khusus berdasarekan pernyataan-pernyataan yang lebih umum. Pernyataan khusus disebut kesimpulan dan pernyataan-pernyataan yang lebih umum disebut premis. Premis dan kesimpulan harus berkesesuaian dalam bentuk argumentasi tertentu

Karakteristik penalaran DeduktifPenalaran deduktif diawali dengan generalisasi yang dianggap benar.

Premis dan kesimpulan harus berkesesuaian dalam bentuk argumentasi tertentu.

Silogisme

Page 11: Ringkasan Bab 1, 3 Dan 4 Bahan Ajar 1

Silogisme adalah kesimpulan Silogisme adalah kesimpulan yang diturunkan dari dua preposisi umum. Silogisme valid jika kesimpulannya dibuat berdasarkan premis-premisnya dengan bentuk yang tepat.

Penilaian terhadap silogisme valid iatau invalid

Silogisme dianggap invalid jika salah satu premisnya negatif

Silogisme kategoris mengikuti hukum “Semua atau tidak sama sekali”

Tidak mengenal “ada sebagian” atau “tidak ada sebagian”Contoh : P1 : Semua M adalah PP2 : Semua S adalah M___K : Semua S adalah P

ContohuM + Pp : Semua manusia adalah hewanuS – uM : Tidak ada binatang yang manusia____uS – uP : tidak ada binatang yang hewan

Delapan Hukun Silogismea.Hukum I : Silogisme hanya mengandung 3 term

ContohuM + Pp : Semua manusia adalah hewanuS – uM : Tidak ada binatang yang manusia____uS – uP : tidak ada binatang yang hewan

(Yang salah P disebut illitic Mayor)

b. Term mayor dan term minor tidak boleh menjadi universal dalam kesimpulan jika dalam premis bersifat partikular

Contoh

M + P : Aristoteles adalah filsufM + S : Aristoteles adalah miskin________

M + S/P : Aristoteles adalah filsuf yang miskinc. Term tengah tidak boleh muncul dalam kesimpulan

Contoh M + P : Aristoteles adalah filsuf

M + S : Aristoteles adalah miskin________

M + S/P : Aristoteles adalah filsuf yang miskind. Term tengah harus digunakan sebagai proposisi universal dalam premis-premis, setidaknya satu kali

ContohM + P : Semua mamalia menyusui S + M : Beberapa kuda adalah mamalia____ S - P : beberapa kuda tidak menyusu

e. Jika kedua premis afirmatif, maka kesimpulannya afirmatif

f. Salah satu premis harus afirmatif, tidak boleh keduanya negati

ContohM - P : Tiada binatang yang batu S - M : Tiada Intan yang binatang_________ S - P : Tiada intan yang batu

g. Jika salah satu premis negatif, kesimpulan harus negatif. Jika salah satu premis partikular,

Contoh Fase IP - M : Tiada perokok yang bebas nikotin

Page 12: Ringkasan Bab 1, 3 Dan 4 Bahan Ajar 1

kesimpulan harus partikular. S + M : Balita bebas nikotin______________S + P : Balita adalah perokok

Fase IIM + P : semua manusia adalah makhluk rasionalpS + M : Sebagian hewan adalah manusia____uS - P : Semua hewan adalah makhluk rasional

h. Tidak boleh semua premis partikular setidaknya salah satu harus universal

ContohpM + pP : Beberapa orang adalah tukang becakpS + pM : beberapa bule adalah orang________pS + pP : beberapa bule adalah tukang becak

Silogisme HipotesisSilogisme hipotesis dapat digunakan untuk mengungkapkan aturan-aturan penyimpulan atau berperan dalam teori konsekuensi

Premis pertama menampilkan kondisi tak tentu sehingga harus diselesaikan secara memadai oleh premis kedua

- Contoh :“Jika hari hujan, maka tanah basah”

(hari hujan adalah antesenden dan tanah basah adalah konsekuen)

Bentuk Argumen yang ValidModus ponens (mangafirmasi anteseden)

ContohP Q : Jika hari hujan maka tanah basahP : hari hujan___________________Q : tanah basah

Modus tollens ( Menolak Konsekuensi)

ContohP Q : Jika hari hujan maka tanah basah PP : hari tidak hujan ________________ PQ : tanah tidak basah

Silogisme Hipotesis (rantai Kondisional)

Contoh :P Q : hari hujan maka tanah basahQ R : tanah basah maka debu berkurang__ P R : hari hujan maka debu berkurang

Silogisme Disjugatif Contoh :P V Q : Astronomi bagian dari mitologi yunani atau cabang dari ilmu fisika PP : Astronomi bukan bagian dari mitologi yunani __Q : Astronomi adalah bagian dari ilmu fisika

Dilema konstruktif Bentuk :

(P Q) & (R S)P V RQ V S

Contoh :

(Jika psikologi adalah ilmu pengetahuan maka psikologi didasari prinsip sebab-akibat) dan (jika manusia dikaji oleh

Page 13: Ringkasan Bab 1, 3 Dan 4 Bahan Ajar 1

psikologi maka kehendak bebas adalah objek kajian psikologi)Psikologi adalah ilmu pengetahuan atau manusia dikaji oleh Psikologi _____________________________________________Psikologi didasari prinsip sebab-akibat atau kehendak bebas adalah kajian psikologi

Dilema Destruktif Bentuk :

(P Q) & (R S)P̴Q V PRP̴P V PR

Contoh :

(Jika psikologi adalah ilmu pengetahuan maka psikologi didasari prinsip sebab-akibat) dan (jika manusia dikaji oleh psikologi maka kehendak.

Psikologi tidak didasari prinsip sebab-akibat atau manusia tidak dikaji oleh psikologi._________________________________Psikologi bukan ilmu pengetahuan atau kehendak bebas bukan objek psikologi

Argumen InduktifArgumen induktif dapat dipahami sebagai hipotesis yang mengandung risiko dan ketidakpastian

Terdapat premis atau asumsi inferensial yang lemah yang mencerminkan ketidakpastian, karena informasi ada yang kurang lengkap.

Contoh :Andi lari dari kamar Jono dengan membawa pistol.Siapa pun yang lari dari kamar Jono dengan membawa pistol pasti membunuh Jono______________________Andi membunuh Jono

Kesimpulan argumen induktif disebut hipotesis

Kesimpulan yang kita ambil berisiko salah karena kurangnya informasi.Suatu hipotesis adalah proposisi yang diterima secara tentatif untuk menjelaskan fakta-fakta atau bukti-bukti tertentu. Misal, hipotesis bahwa Andi membunuh Jono dapat menjelaskan mengapa Andi lari dari kamar Jono dengan membawa pistol

Premis-premis yang menggambarkan karakteristik sampel untuk diambil kesimpulan asal dari kelompok sampel tersebut disebut Induktif Enumerati

Contoh 1 :

Diobservasi 27.830 ekor angsa di Inggris bahwa setiap angsa tersebut berwarna putih. Kemudian disimpulkan bahwa semua angsa putih.

Pola :

X1 mempunyai karakteristik PX2 mempunyai karakteristik PX3 mempunyai karakteristik P n = 27830

Page 14: Ringkasan Bab 1, 3 Dan 4 Bahan Ajar 1

:Xn mempunyai karakteristik PSemua X mempunyai karakteristik P

Spesifikasi Induktif adalah Argumen yang menggunakan generalisasi statistik tentang suatu kelompok untuk mengambil kesimpulan mengenai individu dari kelompok itu dan Argumen statistik kesimpulannya dapat bersifat prediktif.

Bentuk standar :

N persen dari M adalah PSemua S adalah M______________(Kira-kira) N persen dari S adalah P

Contoh:

90% dari orang Indian di AS tinggal di daerah reservasi.Suku Sioux adalah orang Indian (implisit)____________Kira-kira 90% suuku Sioux tinggal di daerah reservasi

Argumen ini dapat diterima atau tidak tergantung pada kebenaran premis implisitnya.

Contoh :

90% dari 10 kartu yang tersisa di tumpukkan itu bergambar hatiKartu berikutnya yang diambil merupakan salah satu dari 10 kartu yang terrsisa di tumpukkan itu (implisit)____________Kartu berikutnya yang diambil bergambar hati

( Kemungkinan 9 berbanding 1 bahwa kesimpulannya benar )Induksi eliminatif atau diagnostic adalah Premis-premis yang menggambarkan suatu konfigurasi fakta atau data yang berbeda-beda, yang merupakan bukti dari kesimpulannya

Induksi jenis ini menghasilkan suatu kesimpulan yang terbaik, tetapi tidak statistical. Ciri khas induksi eliminatif adalah: Bukti, hipotesis pembatas, dan hipotesis bantuan

Sesat PikirMenurut logika tradisional adalah kekeliruan dalam penalaran.

Menurut Copi, sesat pikir adalah perbincangan yang mungkin terasa betul, tetapi setelah diuji terbukti tidak betul

Penarikan kesimpulan dengan langkah-langkah yang tidak sah karena dilanggarnya kaidah-kaidah logika

Contoh :Kalau manusia mati tidak bernafasSusi, seorang manusia, tidak bernafasSusi mati

(Argumentasi diatas salah, karena mati sudah tentu tak bernafas, tetapi tidak bernafas belum tentu mati)

Sesat Pikir FormalDalam DeduksiDalam deduksi, penalaran ditentukan oleh bentuknya

Jika terdapat penalaran yang bentuknya tidak sesuai dengan bentuk bakunya, maka penalaran ini dianggap tidak valid dan tergolong sesat pikir

Page 15: Ringkasan Bab 1, 3 Dan 4 Bahan Ajar 1

Empat Term (Four Terms) :Sesat pikir jenis ini terjadi jika ada 4 term yang diikutsertakan

Dalam silogisme yang benar hanya mempunyai 3 term yang diikut sertakan.Contoh :

Rumah memiliki halamanBuku mempunyai halamanBuku adalah rumah

(Kesalahan terdapat pada kata halaman, yang mempunyai makna ganda karena merujuk pada 2 ide yang berbeda, yaitu halaman rumah dan halaman buku, sehingga ada tambahan term)

Term tengah yang tidak terdistribusikan :Yaitu, term tengahnya tidak memadai untuk menghubungkan premis mayor dan minor

Contoh :Kucing makan dagingAnto makan daging___Anto adalah kucing

Proses Ilisit :Perubahan yang tidak benar dari term mayor dan minor

Contoh :Banyak orang Indonesia pemalas.Pemalas tidak bisa maju________Orang Indonesia tidak bisa maju

(Kesalahannya terletak pada peralihan dari banyak orang Indonesia yang merujuk kepada sebagian orang Indonesia ke orang Indonesia yanag merujuk kepada semua orang Indonesia)

Premis-premis afirmatif, tetapi kesimpulannya negatif

Contoh :Semua orang Indonesia adalah manusiaSebagian orang Indonesia adalah ahli logiikaSebagian orang Indonesia bukan ahli logika

Premis negatif, kesimpulan afirmatif

Contoh :Tiada hewan berkaki tigaHewan berkaki tiga peka terhadap rangsangSemua yang peka terhadap rangsang adalah hewan

Dua premis negatif Contoh :Tiada hewan berkaki tigaTiada hewan dapat membuat alatSemua yang dapat membuat alat bukan hewan

Mengafirmasi konsekuensi :Pembuatan kesimpulan yang diturunkan dari pernyataan hubungan antara anteseden dan konsekuensi nya tidak niscaya, tetapi diperlakukan seolah-olah

Contoh :Kalau lampu menyala, perabot-perabot di rumah saya nampakPerabot-perabot rumah saya nampakLampu menyala

Menolak anteseden Contoh :Jiika guru pandai maka murid pandaiMurid tidak pandai___________________Guru tidak pandai

Mengiyakan suatu pilihan dalam suatu susunan argumentasi disjungsi subkonektor (atau) :

Contoh :Hari Hujan atau panasHari Hujan__________________________

Page 16: Ringkasan Bab 1, 3 Dan 4 Bahan Ajar 1

Hal ini dikarenakan “atau” menunjukkan suatu pengingkaran

Hari tidak panas

Mengingkari pilihan dalam suatu disjungsi yang kontrer (dan) :Bentuk ini terjadi jika kata “dan” diperlakukan seolah-olah nilai kebenaran dari gabungan keduanya sama dengan nilai kebenaran dari setiap hal yang digabungkan

Contoh :Nativisme dan empiris benarNativisme benar____________________Empirisme tidak benar

Sesat Fikir NonformalPerbiincangan dengan ancaman Contoh :

“saya menerima pernyataan bahwa bumi ini pusat dunia karena jika tidak, maka nyawa ssaya terancam”

Salah guna (abusive) :Penyalahgunaan pertimbangan yang secara logis tidak relevan

Contoh:Parpol dan Golkar mendorong Orde BaruGolkar yang melahirkan Orde Baru______Golkar yang paling mendukung Orde Baru

Argumentasi berdasarkan kepentingan (circumstantial)

Contoh :Agar persatuan pemuda dapat dipertahankan, maka si X harus menjadi ketua organisasi pemuda. Karena X sudah berumur 40 tahun, maka dalam anggaran dasr organisasi pemuda itu, definisi pemuda ditetapkan sampai umur 45 tahun”

Argumentasi berdasarkan ketidaktahuan

Contoh :Kami memilih X sebagai dekan neskipun ia belum memenuhi syarat, tetapi kami tidak tahu bahwa ia tidak memenuhi syarat, jadi kami tidak bisa disalahkan

Argumentasi berdasarkan belas kasihan

Contoh :Pak Adi memang terbukti bersalah, tetapi jika ia dihukum, keluarganya akan menderita, karena pak Adi tulang punggung keluarga, jadi kati tak menghukumnya

Argumentasi yang disangkutkan orang banyak

Contoh :Semua warga tahu, bahwa Rio adalah pencuri, jadi yang mencuri motor itu pasti Rio

Argumentasi dengan kewibawaan ahli, walaupun kewibawannya tidak relevan

Contoh :Internet berbahaya bagi generasi muda. Hal ini disampaikan oleh Prof. Hadi. Apa yang dikatakan profesor selalu benar karena dia ahli, jadi internet memang berbahaya bagi generasi muda

Accident atau argumentasi berdasarkan ciri-ciri tak essensial

Contoh :Budaya timur sangat sopan. Jadi, semua orang timur sangat sopan

Perumusan yang tergesa-gesa Contoh :Semua anggota DPR adalah koruptor, karena banyak anggota DPR yang ditahan KPK sebagai tersangka kasus korupsi

Sebab yang salah :Membuat kesimpulan berdasrkan suatu yang tidak

Contoh :Landi dituduh menggelapkan uang kas teman-teman sekelasnya oleh Fani. Meskipun teman-temannya melihat

Page 17: Ringkasan Bab 1, 3 Dan 4 Bahan Ajar 1

terbukti dan tetap dipertahankan, meskipun bukti menunjukkan bahwa kesimpulan itu salah

bahwa Gani yang mengambil uang kas teman-temannya, tetapi Fani tetap membela Gani.

Penalaran sirkular Contoh :A tidak pernah berbohong. Hal ini terbukti dari ucapan-ucapannya sendiri kemarin

Sesat pikir karena terlalu banyak pertanyaan yang harus dijawab, sehingga jawaban tak sesuai dengan pertanyaan

Contoh :Seorang polisi yang ditanya banyak wartawan setelah peritiwa meledaknya sebuah bom, allau dijawab pelakunya adalah orang-orang yang benci dengan NKRI tanpa bukti apapun

Kesimpulan tak relevan Contoh :Rumah dipinggir jalan itu berhantu, karena selalu terlihat sepi

Makna ganda Contoh :Bisa ular kobra itu bisa mematikan seseorang dalam hitungan jam

Makna ganda ke-tata bahasaan Contoh :Diri seorang tercermin dari hatinya

Sesat pikir karena perbedaan logat atau dialek bahasa

Contoh :Motor di medan dinamai kereta, sedangkan di Jakarta kereta berarti “kereta api”

Kesalahan komposisi Contoh :Pak Adi memang terbukti bersalah, tetapi jika ia dihukum, keluarganya akan menderita, karena pak Adi tulang punggung keluarga, jadi kati tak menghukumnya

Kesalahan divisi Contoh :Pak Adi memang terbukti bersalah, tetapi jika ia dihukum, keluarganya akan menderita, karena pak Adi tulang punggung keluarga, jadi kati tak menghukumnya

Generalisasi tak memadai Contoh :Pak Adi memang terbukti bersalah, tetapi jika ia dihukum, keluarganya akan menderita, karena pak Adi tulang punggung keluarga, jadi kati tak menghukumnya

Kesalahan Umum Dalam Penalaran InduktifMenilai penalaran Induktif dengan standar Deduktif.

Kesalahan generalisasi

Generalisasi yang terburu-buruKesalahan ini akibat dari pembuatan generalisasi berdasarkan bukti yang tidak cukup, tidak lengkap dan bias.

Contoh :Saya telah bertemu dengan hampir setengah dari anggota organisasi itu, semuanya anak-anak nakal yang suka tawuran. Jadi, kamu jangan bergaul dengan Boni, karena dia salah satu anggota organisasi itu

Menanggapi generalisasi yang terburu-buru : menemukan bukti atau argumen yang berlawanan

Kita harus meyakinkan si pembicara bahwa argumentasi nya salah dan kesimpulannya tidak tepat dengan mengomentari kesalahan bukti atau sampel yang bisa.

Kesalahan KecelakaanKesalahan kecelakaan menerapkan suatu generalisasi pada kasus tidak umum (kecelakaan) yang sebenarnya

Contoh :Orang tua sebaiknya tidak menipu anaknya dengan mengatakan hal-hal yang tidak benar. Jadi, Anda bersalah jika mengatakan pada anak Anda bahwa Sinterklas membawa

Page 18: Ringkasan Bab 1, 3 Dan 4 Bahan Ajar 1

tidak masuk dalam generalisasi itu.

hadiah untuk mereka sementara sebenarnya Anda yang membeli hadiah tersebut

Menanggapi kesalahan Kecelakaan : tanggapan terbaik adalah dengan membuat si pembicara paham bahwa aturan atau prinsip itu sengaja dibuat samar-samar

Dengan mencoba membuat si pembicara memahami tujuan yang diinginkan aturan tersebut. Perlu mengemukakan prinsip-prinsip lain yang lebih tinggi, yang tujuannya harus didahulukan daripada tujuan yang diperdebatkan. Mencoba menemukan situasi yang tidak umum, sehingga ia terpaksa menerima pengecualian untuk aturannya.

Kesalahan Penggunaan Bukti secara salahKesimpulan yang tidak relevankesalahan ini muncul ketika orang menarik kesimpulan yang salah dari bukti yang ada

Contoh :Menurut survei yang ada, parpol A adalah parpol yang paling peduli terhadap masyarakat. Oleh karena itu, parpol A akan menang di Pemilu 2014 ini

Menanggapi kesalahan kesimpulan yang tidak relevan : jika dia ingin kita menerima kesimpulannya maka dia harus memberikan argumen yang logis

Dengan melatih ketelitian dalam menilai bukti

Kesalahan Bukti Yang DitahanHal ini terjadi ketika pembicara menarik kesimpulan yang tidak tepat dengan mengabaikan, menahan atau meminimalkan derajat pentingnya suatu bukti yang bertentangan dengan kesimpulan.

Contoh :Tidak ada orang yang waras yang akan mau tinggal di san Fransisco, karena disana banyak kabut dan lembah. Lalu tempatnya curam berbukit-bukit, sehingga berbahaya bila menyetir. Belum lagi gempa bumi yang sewaktu-waktu menyerang. Jadi, jelas bahwa tiada ada alasan mengapa orang akan senang tinggal disana

Menanggapi kesalahan bukti yang ditahan : dengan mengajukan semua bukti yang relevan, sehingga kesimpulan yang logis dapat diambil

Diskusi yang jujur, terbuka dan terstruktur biasanya dapat menunjukkan hal yang masih terlewat. Berusaha keras menemukan buki yang bertentangan yang bisa jadi menggugurkan kesimpulan kita

Kesalahan statistikalKesalahan sampel yang bias (statistik yang bias) terjadi ketika data statistik yang digunakan diambil dari sampel tidak representatif terhadap populasi

Contoh :Ketika saya berada di paris, saya hampir selalu diperlakukan kasar oleh pelayan restoran disana saat makan. Orang Perancis memang sangat kasar terhadap orang Amerika

Kesalahan percontohan yang kecil terjadi ketika pembicara menggunakan sampel yang terlalu kecil sehingga kesimpulannya ttidak dapat dipercaya

Contoh :Penelitian ilmiah yang dilakukan para ahli dengan sampel anak-anak SD A menunjukkan bahwa 90% dari kelompok uji kami ternyata lubang giginya lebih sediikit setelah menggosok gigi secara teratur. Jadi, pastiikan anak-anak Anda menggosok gigi secara teratur.

Kesalahan Penjudi mengabaikan kaidah probabilitas

Contoh :Lia sudah gagal ikut kuis itu sebanyak 10 kali. Saya yakin kali

Page 19: Ringkasan Bab 1, 3 Dan 4 Bahan Ajar 1

ini Lia pun akan gagalMenanggapi keasalahan penjudi dengan mencoba mengajarinya tentang teori probabilitas

Hal yang terbaik adalah tidak terpengaruh oleh argumen yang mengandung kesalahan penjudi.

Kesalahan kausalMengacaukan sebab-akibat terjadi ketika sudatu hubungan kausal salah diinterpretasikan. Menginterpretasikan dengan ceroboh atas bukti yang tersedia.

Contoh :Jika Sam mulai minum, dia jadi tidak menyenangkan. Dia tidak gembira, ingin berhenti bekerja dan tidak punya alasan untuk hidup. Sungguh, dia harus berhenti minum. Minum-minum menbuat seseorang menjadi depresi

Menanggapi kesalahan mengacaukan sebab-akibat : dengan menunjukkan bukti yang ada dapat mendukung hubungan kausal yang sebaliknya

Tunjukkan kepada si pembicara bahwa hubungan kausal yang diajukannya memang hanya spekulasi saja dan tidak didukung data empiris

Mengabaikan penyebab bersama terjadi ketika seorang pembicara menyimpulkan bahwa X penyebab Y sementara keduanta merupakan sebab lain.

Contoh :Jimmy demam sangat tinggi. Hal itu menyebabkan wajahnya bintik-bintik merah.(Kesimpulan tersebut tidak dapat dipercaya tanpa ada bukti lebih lanjut)Menanggapi kesalahan mengabaikan penyebab bersama dengan mencoba memaksa pembicara agar memberikan bukti empiris yang mendukung kesimpulannya

Kesalahan penyebab yang salahterjadi ketika kita menyimpulkan tanpa dasar yang cukup kuat bahwa Y mengikuti X, maka X pasti penyebab Y.

Contoh :Orang kaya selalu belanja dengan kartu kredit. Orang yang selalu belanja dengan kredit pasti orang kaya

Menanggapi kesalahan penyebab yang salah dengan mencoba memaksa pembicara agar memberikan bukti empiris yang mendukung kesimpulannya

Menjelaskan padanya mengapa korelasi nya tidak sana dengan hubungan kausal. Meminta untuk menunjukkan bukti yang menunjukkan kausal antara kejadian-kejadian itu

Mengacaukan penyebab yang berupa Necessary Condition dengan Suffient Condition terjadi ketika seseorang salah menganggap atau mengacaukan suatu penyebab yang merupakan Necessary Condition dengan penyebab yang merupakan Suffient Condition

Contoh:Dosen A mengatakan untuk mendapat nilai A, ujian akhir saya harus mencapai nilai 90. Ujian akhir saya nilainya 90, tetapi nilai saya B. Saya protes

Menanggapi kesalahan mengacaukan syarat yang perlu dengan syarat yang memadai : dengan mencegahnya

Harus menggunakan cara lain agar orang ini paham dengan maksud kita sebenarnya

Kesalahan Analogi terjadi Contoh:

Page 20: Ringkasan Bab 1, 3 Dan 4 Bahan Ajar 1

karena seseorang menggunakan analogi yang tidak tepat atau menyesatkan dalam argumennya

Negara itu ibarat sebuah kapal, dengan presiden sebagai kaptennya. Seperti seorang kapten yang harus dipatuhi tanpa dipertanyakan, begitu pula seorang presiden harus mendapatkan kesetiaan dan kepatuhan dari kabinetnya

Menanggapi analogi yang salah dengan menunjukkan bahwa hal-hal yang dianalogikannya memiliki banyak perbedaan yang relevan, sehingga kesimpulannya tidaj meyakinkan.

Menunjukkan kelemahan analogi tersebut den meminta alasannya yang lebih langsung untuk meyakinkan kita akan kebenaran kesimpulannya

Page 21: Ringkasan Bab 1, 3 Dan 4 Bahan Ajar 1

BAB IVDASAR-DASAR ETIKA

Kalimat Utama Kalimat PenjelasPerbedaan Etika dan MoralitasEtika dan moralitas merupakan dua kata yang sangat berhubungan, tetapi orang menggunakan kalimat tersebut secara tidak tepat

Secara etimologis, etika berasal dari kata Yunani yang berarti “adat”, “kebiasaan”, atau “watak” (Pritchard, 2012, 1). Etika mengacu pada seperangkat aturan yang menuntun tindakan dari suatu kelompok, secara spesifik etika mengacu pada studi sistematis dan filosofi (Borchert, 2006, 279).

Etika disebut juga filsafat atas moral.

Lain dengan moralitas, berasal dari bahasa Latin “moralis” yang berarti “tata cara”, “karakter”, atau “perilaku yang tepat” (Pritchard, 2012, 1). Secara terminologis moralitas dirujuk sebagai diferensiasi dari keputusan dan tindakan antara yang baik atau yang tidak baik. Moralitas sangat berhubungan dengan etika karena hal itu adalah objek kajiannya.

Klasifikasi EtikEtika dibagi beberapa bidang menurut klasifikasinya.

Bidang pertama yaitu etika normatif dan kedua ialah etika non-normatif. Jika disederhanakan, etika memiliki empat bidang utama, yaitu etika normatif, etika terapan, etika deskriptif, dan mataetika. Etika normatif merupakan studi tindakan dan keputusan etis yang berfokus pada prinsip-prinsip yang seharusnya dari tindakan baik.

Etika terapan merupakan penerapan-penerapan teori etika secara lebih spesifik, baik pada domain privat atau publik.

Etika deskriptif merupakan studi tentang apa yang dianggap etis, jadi hanya melakukan observasi terhadap apa yang dianggap baik oleh masyarakat. Terakhir adalah mataetika yang berfokus pada apa arti dari pernyataan-pernyataan etika (naturalistic fallacy). Mataetika terbagi dua, yaitu realisme etis dan nonrealisme etis.

Realisme Etis dan Non-Realisme etisPersoalan penting dalam etika adalah pernyataan tentang etika itu objektif dan hal itu menghasilkan dua aliran besar, yaitu realisme etis dan nonrealisme etis.

Realisme etis berpusat pada manusia untuk menemukan kebenaran etis yang memiliki eksistensi independen di luar dirinya, mengajarkan bahwa kualitas etis atau tidak ada secara independen dari manusia dan pernyataan etis memberikan pengetahuan tentang dunia objektif. Masalah bagi etika realis adalah manusia mengikuti keyakinan etis yang berbeda, tidak sesuai dengan keagamaan, budaya serta tradisi.

Nonrealisme etis memiliki gagasan utama yaitu manusia yang menciptakan kebenaran etis, hal ini sangat terkait dengan relativisme etis.

Dengan kata lain, relativisme menghormati keragaman budaya dan tindakan manusia yang berbeda pula dalam cara merespon situasi yang berbeda, kebanyakan orang dalam suatu masyarakat setuju dengan aturan tertentu. Oleh karena itu, relativisme moral tidak menyediakan cara untuk mengatasi perbedaan moral antara satu masyarakat dengan lainnya.

Page 22: Ringkasan Bab 1, 3 Dan 4 Bahan Ajar 1

Empat Jenis Pernyataan EtikaPengkajian terhadap permasalahan etis dilakukan dengan melakukan pernyataan-pernyataan yang dapat diidentifikasikan

a. Pernyataan tentang fakta etis “pembunuhan itu adalah salah”. Hal ini adalah realisme moral. Pernyataan memberikan informasi faktual tentang kebenaran

b. Pernyataan tentang perasaan saya sendiri “saya tidak menyetujui pembunuhan”. Hal ini adalah subjektivisme. Pernyataan akan salah, jika ternyata orang lain tidak memiliki perasaan yang sama

c. Penyataan yang mengekspresikan perasaan saya “tidak ada kompromi pembunuhan”. Hal ini adalah emotivisme. Ketika seseorang membuat penilaian moral apa yang ditunjukkan adalah perasaan tentang sesuatu.

d. Pernyataan yang memberi instruksi atau larangan “jangan melakukan pembunuhan”. Hal ini adalah prespektivisme. Jika saya mengatakan sesuatu itu buruk, apa yang saya katakan sebenarnya adalah Anda jangan melakukannya. Hampir selalu ada unsur prespektif dalam pernyataan etis.

Kegunaan EtikaEtika sebenarnya tidak secara langsung memperlihatkan gunanya pada seseorang, tetapi dapat dianalisis pada suatu tindakan atau keputusan, serta kegunaan etika dapat dirumuskan.

Etika menyediakan alat-alat analisis untuk berpikir tentang isu-isu moral. Melalui kerangka etika, dua orang saling berdebat mengenai masalah moral dan dapat menemukan apa yang tidak mereka sepakati sehingga akhirnya setuju pada sesuatu lain yang lebih luas. Semua jenis prinsip etika dapat menghilangkan kebingungan dan memperjelas masalah. Satu masalah etika adalah suatu hal sering digunakan sebagai senjata. Etika memberikan pertimbangan untuk yang melampaui kepentingan diri sendiri.

Immanual Kant dan Etika KewajibanDalam karyanya berjudul Critique of Practical Reason, Immanual Kant membahas temtamg moral.

Prinsip moral dapat muncul dari bebagai sumber seperti nilai-nilai agama, norma masyarakat, maupun hukum yang dibentuk oleh negara. Namun, Immanual Kant berpendapat lain. Sikap etis tidak datang dari luar, melainkan dari dalam individu itu sendiri. Sesuai dengan filsafatnya, Sapere Aude! yang berarti beranilah berpikir secara mandiri. Filsafat tersebut mengajarkan setiap individu haruslah memikirkan da melakukan sesuatu sesusai moral. Sehingga, memerlukan kesadaran dari setiap individu.

Meskipun moral datang dari diri sendiri, tetapi tetap dibutuhkan hukum universal sebagai muara dari berbagai tujuan etis

Sehingga, setiap tindakan individual perlu diperhitungkan dalam tataran universal. “Aku harus melakukan tindakan yang dapat diterima sebagai prinsip moral yang universal”.

Dalam prisip moral Kant, Setiap individu mendapatkan nilai moral dari rasio

Page 23: Ringkasan Bab 1, 3 Dan 4 Bahan Ajar 1

dikenal prinsip deontologis, yakni menyatakan bahwa suatu tindakan memiliki nilai moral yang baik bila tindakan itu terlepas dari kepentingan individu, dan hanya bertujuan terhadap prinsip kewajiban tersebut.

praktis, yakni kecerdasan yang datang dari individu sebagai agen moral, yakni ketika pemahaman tentang kebaikan dan mampu menyesuaikan pilihan-pilihannya dengan apa yang dipertimbangkan baik secara universal.

Etika kewajiban Kant menyatakan betapa pentingnya perbuatan moral yang patuh pada suatu prinsip moral bahwa kebaikan tersebut intrinsik adanya

Hukum universal digunakan sebagai tolak ukur dan nilai moral digunakan sebagai sumber moral individu.

John Stuart Mill dan Konsep Etika UtilitarianPandangan lain selain prinsip deontologis Kant adalah prinsip konsekuensialis yang diutarakan oleh Mill

Pandangan konsekuensialis menyatakan bahwa segala tindakan bernilai secara moral bila mempertimbangkan hasil akhir dari tindakan tersebut, yakni tindakan yang menyebabkan kebahagiaan bagi individu dan orang di sekitarnya

Pandangan tersebut juga disebut paham utilitarianisme, berasal dari kata utility yang berarti kegunaan.

Utilitarianisme menganggap dorongan utama bagi seseorang untuk bersikap etis adalah untuk mencapai kebahagiaan. Tindakan dianggap sebagai suatu kebenaran sejauh tindakan itu memproduksi serta mempromosikan kebahagiaan, akan menjadi kesalahan jika berlaku terbalik kebahagiaan itu.

Paham utilitarianisme juga pernah digagas oleh seorang pemikir Yunani kuno, Epikurus. Namun, Mill mengatakan bahwa ada satu kelalaian utama dari Epikurus, yakni tidak membahas konsep kebahagiaan secara mendetail

Mill menyebutkan bahwa jenis kenikmatan ada yang tinggi dan rendah. Pengejaran etis berurusan dengan kebahagiaan yang bertingkat tinggi, karena itulah kebahagiaan itu memiliki nilai moral. Setiap kebahagiaan juga memiliki tingkantan yang berbeda. Misalnya, kebahagiaan disaat melakukan aktivitas hobi, dan kebahagiaan ketika melakukan kebaikan untuk membantu orang lain memiliki tingkat kebahagiaan yang berbeda.

Pandangan Mill berbeda dengan pandangan deontologis Kant.

Mill mengkritik pandangan Kant yang meniadakan peran individu yang memiliki kesadaran untuk bermotif moral. Mill juga menganggap pandangan Kant tidak realistis, karena individu tidak boleh memiliki kepentingan di saat dia berbuat kebaikan, dengan tujuan adalah kewajiban itu sendiri. Sedangkan Mill berpendapat bahwa ketika seseorang berkeinginan untuk bertindak etis maka ia dapat mempertanggung jawabkan pilihan yang ia lakukan. Motif dan kensekuensi merupakan hal penting dalam prinsip etis utilitarianisme. Dengan demikian, meningkatkan kebahagiaan, menurut etika utilitarian, merupakan objek dari kebijaksanaan.

Page 24: Ringkasan Bab 1, 3 Dan 4 Bahan Ajar 1

W. D. Ross; Intuisi dan KewajibanW. D. Ross memiliki pandangan lain tentang moral, yakni pandangna intuitif

Pandangan intuitif menyatakan bahwa seseorang mengetahui secara intuitif perbuatan apa yang bernilai baik maupun buruk. Ia mengkritik pandangan utilitarian yang menganggap kebahagiaan sama dengan kebaikan. Ia menganggap pandangan tersebut adalah hedonistik, karena hanya mendasarkan perbuatan kepada kebahagiaan tanpa membedah lebih tajam perbedaan mendasar antara kebahagiaan dan kebaikan

Ross senada dengan Kant yang menyatakan perbuatan haruslah terlepas dari kepentingan individual

Bagi Ross, motif menunjukkan bahwa seseorang bertindak etis bukan karena tindakan itu benar secara prinsipil, tapi tindakan itu menguntungkan baginya. Ross juga beranggapan bahwa di luar kebahagiaan ada hal yang lebih tepat, yakni kebaikan melalui karakter yang mulia. Pembeda antara kebahagiaan dan kebaikan bagi Ross menjadi pembeda penting, bahwa dari kedua hal tersebut kebaikan adalah yang tertinggi

Terdapat perbedaan penting antara Ross dan Kant

Ross mengkritik Kant, bahwa kewajiban sempurna mengandaikan bahwa tidak ada perselisihan menyangkut tindakan moral mana yang harus diprioritaskan. Kewajiban yang Ross maksud adalah kewajiban dengan syarat atau kondisional, sedangkan Kant mengandalkan kewajiban yang mengikat dan bukan didasarkan pada hasil akhir dari tindakan. Ross memberikan semacam ide yang disebut Prima Facie. Prima facie adalah situasi moral yang dapat ditelaah secara objektif. Prima facie menekankan tentang bagaimana seseorang merefleksikan pilihan-pilihan moralnya, sebelum ia bertindak

Ross menyebutkan tentang berbagai macam kewajiban yang membutuhkan pertimbangan individu dalam kejadian aktual

Ross menyusun sebagai berikut : (1) Fidelitas (kesetiaan), (2) Kewajiban atas terimakasih, (3) Kewajiban berdasarkan keadilan, (4) Kewajiban beneficence, (5) Kewajiban untuk merawat, dan (6) Kewajiban untuk tidak menyakiti orang lain. Keputusan ini ditujukan untuk mencari tahu pilihan manakah yang dimungkinkan menyebabkan kebaikan yang tertinggi. Dengan demikian kita dapat menghindari keburukan bagi diri sendiri serta orang lain.