ringkasan ekonomi : pajak bumi dan bangunan, ekonomi moneter, pendapatan negara

24
Ringkasan Ekonomi Untuk Ulangan Blok Tanggal 1. Maret 2010 Mikael Pratama Kristyawicaksono [email protected] Kelas Sosial – XIA SMA KOLESE KANISIUS Jakarta - Indonesia

Upload: mikael-pratama-kristyawicaksono

Post on 18-Jun-2015

1.304 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Saya dedikasikan ringkasan ini buat XIA kelas kami tercinta di SMA Kolese Kanisius, Jakarta - Indonesia

TRANSCRIPT

Page 1: Ringkasan Ekonomi : Pajak Bumi dan Bangunan, Ekonomi Moneter, Pendapatan Negara

Ringkasan

Ekonomi

Untuk Ulangan Blok

Tanggal 1. Maret

2010

Mikael Pratama

Kristyawicaksono

[email protected]

Kelas Sosial – XIA

SMA KOLESE KANISIUS

Jakarta - Indonesia

Page 2: Ringkasan Ekonomi : Pajak Bumi dan Bangunan, Ekonomi Moneter, Pendapatan Negara

M I K A E L K R I S T Y A W I C A K S O N O – R I N G K A S A N E K O N O M I

Page 2

Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)

• Diatur dalam

o UU no.12 Tahun 1985

o UU no.12 Tahun 1994

Cara Mengingat:

UU ini sama-sama bernomor 12 dan bertahun 19… kemudian ingat akhiran tahun 85

-94, 8594 . (128594)

• Pajak Bumi dan Bangunan

o Yang dimaksud dengan Bumi adalah:

� Permukaan dan tubuh Bumi dan segala yang ada

didalamnya.

o Yang dimaksud dengan Bangunan adalah:

� Konstruksi teknis yang ditanam atau diletakan

secara tetap baik untuk tempat usaha maupun untuk tempat

tinggal.

Page 3: Ringkasan Ekonomi : Pajak Bumi dan Bangunan, Ekonomi Moneter, Pendapatan Negara

M I K A E L K R I S T Y A W I C A K S O N O

• Objek yang tidak kena PBB adalah:

1. Objek pajak yang digunakan

untuk kepentingan

2. Objek pajak yang digunakan

untuk pemakaman

3. Objek pajak yang digunakan

untuk kepentingan

4. Objek pajak yang digunakan oleh

badan /perwakilan

organisasi

internasional ditentukan mentri keuangan

M I K A E L K R I S T Y A W I C A K S O N O – R I N G K A S A N E K O N O M I

Objek yang tidak kena PBB adalah:

Objek pajak yang digunakan

untuk kepentingan umum.

Objek pajak yang digunakan

pemakaman.

Objek pajak yang digunakan

untuk kepentingan diplomasi

Objek pajak yang digunakan oleh

perwakilan dari

internasional yang

mentri keuangan

R I N G K A S A N E K O N O M I Page 3

Page 4: Ringkasan Ekonomi : Pajak Bumi dan Bangunan, Ekonomi Moneter, Pendapatan Negara

M I K A E L K R I S T Y A W I C A K S O N O – R I N G K A S A N E K O N O M I

Page 4

• NIlai Jual Objek Pajak:

o Adalah harga rata-rata yang diperoleh dari jual-beli

transkasi secara wajar. o Contoh Soal:

� Tuan Amir memiliki sebidang tanah seluas 200m2 diatas tanah

tersebut didirikan rumah tempat tiggal yang terdiri dari dua

lantai. Lantai satu dengan luas bangunan 120m2 dan lantai dua

seluas 60m2. Harga tanahnya Rp 1.250.000,00 / m2 dan harga

bangunan Rp 3.000.000,00 / m2. Hitunglah PBB bila diketahui

bangunan yang tidak kena pajak atau BTKPadalah sebsar Rp

12.000.000,00, bangunan ken pajak atau BKP sebesar 20% dan

niali jual objek pajak atau NJOP dan tariff PBB 0.5%.

• Jawab:

I. Nilau Jual Objek Pajak atau NJOP:

1. Harga Tanah

200 X 1.250.000 = Rp 250.000.000,00

2. Harga Bangunan

(120 + 60) X 3.000.000 = Rp 540.000.000,00

3. Harga Total = Rp 790.000.000,00

II. BTKP = Rp 12.000.000,00

III. NJOP Kena Pajak = Rp 778.000.000,00

IV. NJOP Kena Pajak 20 % = Rp 155.600.000,00

V. Tarif Pajak = Rp 778.000,00

Page 5: Ringkasan Ekonomi : Pajak Bumi dan Bangunan, Ekonomi Moneter, Pendapatan Negara

M I K A E L K R I S T Y A W I C A K S O N O – R I N G K A S A N E K O N O M I

Page 5

� Tuan Ilham memiliki wajib pajak dengan berupa 1 rumah di jalan

Merdeka dengan luas tanah 200m2 dan luas bangunan 160m2

dengan harga jual tanah Rp 2.000.000,00 / m2. Nilai bangunan Rp

2.500.000,00 / m2. Rumah ini dikelilingi pagar seluas 120 m2.

Rumah ini dikelilingi pagar seluas 120 m2 dengan harga Rp

400.000,00 / m2. Rumah yang kedua terletak di jalan Ampera

Raya dengan luas tanah 150m2. Bangunan rumah 120m2 dan

kolam renang seluas 25m2. Dengan harga tanah Rp 1.500.000,00 /

m2 . Nilai bangunan baik rumah maupun kolam renang Rp

2.000.000,00 / m2. Hitunglah PBB.

• Jawab:

I. NJOP:

1. Harga Tanah 1

200 X 2.000.000 = Rp 400.000.000,00

2. Bangunan 1

160 X 2.500.000 = Rp 400.000.000,00

3. Pagar 1

120 X 400.000 = Rp 48.000.000,00

4. Tanah 2

150 X 1.500.000 = Rp 225.000.000,00

5. Bangunan 2

120 X 2.000.000 = Rp 240.000.000,00

6. Kolam Renang 2

25 X 2.000.000 = Rp 50.000.000,00

7. Harga Total = Rp 1.363.000.000,00

II. BTKP = Rp 12.000.000,00

III. NJOP Kena Pajak = Rp 1.351.000.000,00

IV. NJOP Kena Pajak 20% = Rp 270.200.000,00

V. Tarif Pajak = Rp 1.351.000,00

Page 6: Ringkasan Ekonomi : Pajak Bumi dan Bangunan, Ekonomi Moneter, Pendapatan Negara

M I K A E L K R I S T Y A W I C A K S O N O – R I N G K A S A N E K O N O M I

Page 6

o Tahap mengerjakan soal hitungan PBB:

1. HItunglah Nilai Jual Objek Pajak atau NJOP:

a) Hitung subjek memiliki berapa wajib pajak (rumah).

b) Cari tahu luas tanah masing-masing objek pajak.

c) Cari tahu luas bangunan (perlantai) masing-masing objek

pajak.

d) Cari tahu wajib pajak lainnya (pagar, kolam renang, …).

e) Cari tahu harga tanah per m2.

f) Cari tahu harga bangunan per m2 dihitung per lantai.

g) Cari tau harga wajib pajak lainnya (pagar, kolam renang ,…)

h) Kalikan luas tanah dengan harga tanah / m2.

i) Kalikan luas bangunan dengan harga bangunan / m2.

j) Kalikan wajib pajak lainnya dengan harganya masing-masing.

o Untuk wajib pajak yang menempel ditanah seperti

kolam renang gunakan harga yang sama dengan

harga bangunan.

o Untuk wajib pajak seperti pagar tidak digunakan harga

bangunan sebab pagar tidak bersifat permanen.

k) Jumlahkan semua hasil kali antara luas da harga untuk

mendapatkan NJOP.

2. Masukan Bangunan TIdak Kena Pajak atau BTKP sebesar Rp

12.000.000,00 tidak peduli seberapa banyak wajib pajak yang ia

miliki tetap Rp 12.000.000,00.

3. Hitunglah NJOP Kena Pajak dengan mengurangi NJOP dengan BTKP

(NJOP - BTKP).

4. Hitunglah NJOP Kena Pajak 20% dengan mengkalikan NJOP Kena

Pajak dengan 20% (NJOP x 20%).

5. Hitunglah Tarif Pajak dengan mengkalikan NJOP Kena Pajak 20%

dengan 0.5% (NJOP Kena Pajak 20% x 0.5%).

Page 7: Ringkasan Ekonomi : Pajak Bumi dan Bangunan, Ekonomi Moneter, Pendapatan Negara

M I K A E L K R I S T Y A W I C A K S O N O – R I N G K A S A N E K O N O M I

Page 7

Ekonomi Moneter

• Ekonomi Moneter, cabang ilmu ekonomi yang berawal dari uang

yang memegang peranan penting dalam kehidupan ekonomi.

o Pengertian khususnya adalah ilmu yang mempelajari uang dan

hubungannya dengan kestabilan ekonomi.

• Difinisi uang:

o Menurut Robertson

� Segala sesuatu yang umum diterima dalam pembayaran barang-barang.

� Money is something which is widely accepted in payments for goods.

o R. S. Sayers

� Segala sesuatu yang umum diterima sebagai pembayar utang.

� Money is something that widely accepted in payments of debts.

o A.C. Pigou

� Segala sesuatu yang umum dipergunakan sebagai alat penukar.

� Money is something which is widely used as a media for exchange.

o Albert G. Hart

� Kekayaan yang dengan empunya dapat melumaskan uanganya dalam

jumlah tertentu pada waktu itu juuga

• Arti pendeknya kekayaan yang dapat digunakan untuk

bertransaksi saat itu juga.

� Money is property with which the owner can pay off the debt with the

certainly and without delay.

o Rollin G Thomas

� Segala sesuatu yag siap sedia dan pada umumnya diterima dalam

pembayaran pembelian barang, jasa dan untuk membayar utang.

� Money is something that readily and generally accepted by the public in the

payments of debts.

Page 8: Ringkasan Ekonomi : Pajak Bumi dan Bangunan, Ekonomi Moneter, Pendapatan Negara

M I K A E L K R I S T Y A W I C A K S O N O – R I N G K A S A N E K O N O M I

Page 8

Cara mengingat:

1. Robertson, ingat Robert Pattinson dari Twilight.

• Diterima dalam pembayaran barang.

2. R. S. Sayers, ingat RS (Rumah Sakit) dan Buffy the Vampire Slayer.

• Diterima sebagai pembayar utang.

3. A. C. Pigou, ingat AC (Air Conditioner) dan Piaggio (vespa).

Mungkin juga dengan berpikir vespa ber ac.

• Dipergunakan sebagai alat penukar.

4. Albert G. Hart, ingat Albert Einstein dan The Hartz Chiken

Buffet.Mungkin juga dengan berpikir Albert Einstein makan di Hartz Chiken

Buffet.

• Kekayaan yang empunya dapat melumaskan uangnya

saat itu juga.

5. Rollin G. Thomas, ingat mukanya Santo Thomas dan bayangkan ia

sedang berguling-guling.

• Segala sesuatu yang siap sedia dalam pembayaran barang, jasa,

maupun utang.

6. Perhatikan persamaan nama tengah dari Albert G. Hart dengan

Rollin G. Thomas. Sama-sama berhuruf depan “G”.

Page 9: Ringkasan Ekonomi : Pajak Bumi dan Bangunan, Ekonomi Moneter, Pendapatan Negara

M I K A E L K R I S T Y A W I C A K S O N O – R I N G K A S A N E K O N O M I

Page 9

• Sejarah Uang

o Penemuan uang tidak dapat dilacak.

o Ada pendapat bahwa uang ditemukan di China pada 2700 SM

oleh Kaisar Huang.

o Ada juga pendapat bahwa uang ditemukan di Assyrian.

o Ada 2 kesulitan uang dalam barter:

1. Menemukan orang yang saling membutuhkan.

2. Menyamakan nilai barang yang kita tukarkan.

o Kesulitan dalam barter mendorong dibutuhkannya media perantara

(uang).

• Jenis Uang

o Uang kartal

1. Dipakai dalam kehidupan sehari-hari.

2. Disebut Common Money.

3. Alat pembayaran yang sah secara ekonomi dan hukum.

4. Berupa:

• Uang kertas

• Uang logam

o Uang giral

1. Disebut juga Bank Deposit Money.

2. Merupakan uang pribadi yang disimpan di bank.

3. Uang ini sah dengan memenuhi peraturan yang

berlaku.

Page 10: Ringkasan Ekonomi : Pajak Bumi dan Bangunan, Ekonomi Moneter, Pendapatan Negara

M I K A E L K R I S T Y A W I C A K S O N O – R I N G K A S A N E K O N O M I

Page 10

• Fungsi Uang

o Fungsi uang asli:

1. Sebagai sarana pertukaran.

2. Sebagai satuan hitung.

o Fungsi uang turunan

1. Sarana menimbun kekayaan.

2. Standart pencicilan utang.

• Teori Uang

o 3 pihak di Indonesia yang berperan dalam menciptakan

uang yang beredar

1. Otoritas Moneter (Bank Indonesia).

2. Lembaga Keuangan, baik bank maupun bukan bank.

3. Masyarakat.

o Teori uang antara lain:

1. Teori Kwantitas oleh Ricardo

• Daya beli uang tergantung jumlah uang

yang beredar.

• Bila jumlah uang yang beredar menjadi 2 kali

banyaknya, maka nilai uang akan turun separuhnya.

• Rumus:

o M = K x P

Atau

o P = ( 1 x M ) / k

� M = Mass = Masa uang yang beredar

� K = Jumlah Uang

� P = Price = Tingkat Harga

� K = = Konstanta = Pembanding Tetap (1000)

Page 11: Ringkasan Ekonomi : Pajak Bumi dan Bangunan, Ekonomi Moneter, Pendapatan Negara

M I K A E L K R I S T Y A W I C A K S O N O – R I N G K A S A N E K O N O M I

Page 11

o 3 faktor yang mempengaruhi uang

yang beredar

1. Jumlah uang yang beredar.

2. Kecepatan peredaran uang.

3. Jumlah barang dan jasa yang

diperdagangkan.

2. Teori Kwantitas Irving Fisher

• Memperbaiki teori Ricardo dan memasukan unsur

kecepatan uang yang beredar, jumlah barang dan

jasa sebagai factor yang mempengaruhi uang yang

beredar.

• Dikenal juga dengan nama:

o The Transaction of Equation of

Exchange

• Rumusnya:

o M x V = P x T

� M = Mass = Masa uang yang beredar.

� V = Velocity = Kecepatan uang yang beredar.

� P = Price = Tingkat harga.

� T = Jumlah uang dan jasa yang

diperjualbelikan.

Page 12: Ringkasan Ekonomi : Pajak Bumi dan Bangunan, Ekonomi Moneter, Pendapatan Negara

M I K A E L K R I S T Y A W I C A K S O N O – R I N G K A S A N E K O N O M I

Page 12

• Contoh soal:

o Diketahui

� Uang yang beredar = Rp 5.000.000.000,00

� Kecepatan uang yang beredar = 5

� Tingkat harga = 2,5

o Ditanyakan

� Volume perdagangan?

o Jawab:

� M x V = P x T

� 5.000.000.000 x 5 = 2,5 x T

� 25.000.000.000 = 2,5T

� T = 10.000.000.000

3. Teori Keynes

• Membahas alasan mengapa orang-orang lebih senang

memegang uang tunai:

1. Alasan transaksi.

� Orang lebih memiliki uang untuk kegiatan

transaksi.

2. Alasan berjaga – jaga.

� Bila memiliki uang untuk keperluan

mendadak.

3. Alasan Spekulasi.

� Bila ada uang tunai maka hal – hal yang dapat

mendapatkan keuntungan dapat

dipakai sebagai modal.

Page 13: Ringkasan Ekonomi : Pajak Bumi dan Bangunan, Ekonomi Moneter, Pendapatan Negara

M I K A E L K R I S T Y A W I C A K S O N O – R I N G K A S A N E K O N O M I

Page 13

• Faktor yang mempengaruhi kebutuhan akan uang dan jumlah uang yang

beredar di masyarakat

A. Menurut Paul Samuelson:

a. Motif transaksi dan permintaan uang sebagai aktiva.

i. Menyimpan kekayaan.

ii. Menabung untuk masa pensiun.

iii. Biaya pendidikan untuk anak-anak di masa

mendatang.

b. Secara umum faktor yang menyebabkan jumlah uang yang

beredar adalah:

i. Kenaikan harga dan permintaan barang.

ii. Efek perubahan suku bunga.

iii. Struktur ekonomi masyarakat.

iv. Lingkungan

v. Tingkat pendapatan.

Page 14: Ringkasan Ekonomi : Pajak Bumi dan Bangunan, Ekonomi Moneter, Pendapatan Negara

M I K A E L K R I S T Y A W I C A K S O N O – R I N G K A S A N E K O N O M I

Page 14

Pendapatan Nasional

• Ada 3 definisi mengenai pendapatan nasional:

1. Nilai seluruh produk atau barang dan jasa yang diproduksi oleh rakyat

suatu Negara dalam suatu periode tertentu.

� Disebut juga pendekatan produksi.

2. Jumlah pendapatan yang yang diterima oleh seluruh pemilik

factor produksi dalam suatu negara dalam suatu periode tertentu.

� Disebut juga pendekatan pendapatan.

3. JUmlah pengeluaran untuk membeli barang dan jasa suatu

negara dalam jangka periode tetentu.

� Disebut juga pendekatan pengeuaran.

• Komponen pendapatan nasional:

1. Produk Domestik Brutto (Gross Domestic Product)

(GDP)

� Adalah jumlah barang dan jasa yang diproduksi dalam

wilayah suatu negara termasuk yang diproduksi oleh perusahaan

asing di negara tersebut.

� Untuk menghitung GDP yang dihitung adalah produk finalnya:

• Contoh

No Nama

Produk

Nilai Produk Nilai

Tambah

0 0 0 0

1 Bibit Padi 3.000 3.000

2 Padi 5.000 2.000

3 Beras 10.000 10.000

4 Nasi 15.000 15.000

o Nama produk, dari atas kebawah adalah dari barang mentah

ke barang jadi.

Page 15: Ringkasan Ekonomi : Pajak Bumi dan Bangunan, Ekonomi Moneter, Pendapatan Negara

M I K A E L K R I S T Y A W I C A K S O N O – R I N G K A S A N E K O N O M I

Page 15

o Nilai tambah adalah selisih antara nilai produk

pada baris yang sama dengan nilai produk dari baris

yang diatasnya.

o Maka dilihat dari table di atas GDP atau Produk Domestik

Brutto nya adalah 15.000.

2. Produk Nasional Brutto (Gross National Product)

(GNP)

� Adalah jumlah barang yang dihasilkan oleh seluruh warga

negara dalamjangaka periode waktu tertentu biasanya satu tahun.

Termasuk jumlah barang dan jasa yang diproduksi oleh

warga negara yang bekerja di luar negri.

� Bila ingin menghitung GNP ada dua hal yang perku untuk

diperhatikan:

1. Nilai barang dan jasa yang dihasilkan perusahaan

asing di dalam negri.

2. Nilai barang dan jasa yang dihasilkan warga

negara di luar negri.

• Selisih keduanya disebut faktor produksi (n).

• Bila produksi warga negara asing di dalam negri lebih tinggi

daripada produksi warga negara di luar negri atau 1 > 2. Maka:

GNP = GDP – n

o Berarti GDP lebih besar GNP. GDP > GNP.

• Bila produksi warga negara di luar negri yang lebih besar dari

produksi warga negara asing di dalam negri atau 2 > 1. Maka:

GNP = GDP + n

o Berarti GNP lebih besar dari GDP. GNP > GDP.

Page 16: Ringkasan Ekonomi : Pajak Bumi dan Bangunan, Ekonomi Moneter, Pendapatan Negara

M I K A E L K R I S T Y A W I C A K S O N O – R I N G K A S A N E K O N O M I

Page 16

• Contoh soal:

� GDP = 105.000

� Hasil orang asing di Indonesia = 3.300

� Hasil orang Indonesia di luar = 8.300

� Pajak langsung = 7.500

� Pajak tak langsung = 12.000

� Jawab:

Rumus = GDP +/- n

n = 8.300 – 3.300

n = 5.000

GNP = 105.000 + 5.000

= 110.000

• Kenapa akhirnya yang digunakan adalah GDP + n, mengapa tidak

menggunakan GDP – n? Ini dikarenakan hasil produksi orang

Indonesia di luar negri lebih banyak dari dari hasil orang asing di

dalam negri.

• Ingat saja seperti ini bila orang Indonesia di luar negri lebih

banyak dari produksi orang asing di Indonesia. Berarti kita akan

mendapat keuntungan lebih. “Lebih” inilah yang berarti GNP kita

lebih besar dari GDP.

• Cara menghitung GNP

o Ada 3 pendekatan yaitu:

1. Pendekatan Produksi

GNP = (P1 x Q1) + (P2 x Q2) + (P3 x Q3) + … + (Pn

x Qn) Penjelasan:

� Q1 = Jumlah produksi dari sektor 1

� P1 = Harga produksi sektor 1

� Q2 = Jumlah produksi sektor 2

� P2 = Harga produksi sektor 2

� Dst.

Page 17: Ringkasan Ekonomi : Pajak Bumi dan Bangunan, Ekonomi Moneter, Pendapatan Negara

M I K A E L K R I S T Y A W I C A K S O N O – R I N G K A S A N E K O N O M I

Page 17

2. Pendekatan Pengeluaran

GNP = C + I + G + (X - M) � C = Consume = Tingkat konsumsi

� I = Investment = Investasi

� G = Government Expense = Pengeluaran Pemerintah

� X = Export

� M = Import

� Contoh soal:

� Laba usaha = Rp 50.000.000,00

� Konsumsi = Rp 60.000.000,00

� Investasi = Rp 150.000.000,00

� Pengeluaran Pemerintah = Rp 125.000.000,00

� Ekspor = Rp 120.000.000,00

� Produksi Pertanian = Rp 40.000.000,00

� Impor = Rp 30.000.000,00

� Jawab:

Rumus = C + I + G + (X - M)

= 60.000.000 + 150.000.000 +

125.000.000 + (120.000.000 – 30.000.000)

= 325.000.000 + 90.000.000

= 425.000.000

3. Pendekatan Pendapatan

GNP = Y + R + I + Pn � Y = Pendapatan RTK

� R = Rent = Sewa

� I = Interest = Bunga

� Pn = Profit = Laba pengusaha

o PERHATIKAN perbedaan antara I di Pendekatan Pengeluaran dan I

di Pendekatan Pendapatan.

Page 18: Ringkasan Ekonomi : Pajak Bumi dan Bangunan, Ekonomi Moneter, Pendapatan Negara

M I K A E L K R I S T Y A W I C A K S O N O – R I N G K A S A N E K O N O M I

Page 18

1. Produksi Nasional Bersih (Net National Product) = NNP

� NNP = GNP – (Relacement + Depreciation)

� Pada dasarnya barang-barang modal , nilainya akan berkurang karena

aktifitas produksi sehari hari. Pengurangan niai barang disebut

depresiasi. Penggantian barang – barang disebut

replacement.

2. Pendapatan Nasional Bersih (Net National Income) = NNI

� NNI = NNP – Pajak Tidak Langsung

� Pendapatan ini dihitung menurut balas jasa yang diterima

masyarakat sebagai pemilik faktor produksi. Pajak tak

langsung adalah pajak yag dapat dibebankan kepada orang lain.

3. Pendapatan Perseorangan (Personal Income) = PI

� PI = NNI – (Laba ditahan + Pajak Perseroan + Iuran

Jaminan Sosial) + Transfer of Payments

� Pendapatan yang diterima seluruh masyarakat Indonesia.

Dikurangi Laba DItahan, Pajak Perseroan, Iuran Jaminan Sosial, namun

ditambah Transfer of Payments.

� Transfer of Payments adalah pendapatan yang

diterima meskipun kita sudah tidak bekerja.

� Hati hati, perhatikan bahwa transfer of payment berada diluar tanda

kurung, jadi sifatnya menambah.

Page 19: Ringkasan Ekonomi : Pajak Bumi dan Bangunan, Ekonomi Moneter, Pendapatan Negara

M I K A E L K R I S T Y A W I C A K S O N O – R I N G K A S A N E K O N O M I

Page 19

4. Pendapatan yang dibelanjakan (Disposable Income) = DI

� DI = PI – Pajak Langsung

� Disebut juga take home pay.

� Pendapatan yang bisa dibelanjakan.

� Setiap orang umumnya pendapatannya di atas PTKP, seharusnya

dipotong pajak langsung.

• Komponen Perhitungan Pendapatan Nasional

PENTING! 1. GDP = Rp …

a. Produksi luar negri di dalam negri = Rp … -

b. Produksi warga negara di luar negri = Rp … +

2. GNP = Rp …

a. Penyusutan barang modal = Rp …

b. Penggantian barang modal = Rp … -

3. NNP = Rp …

a. Pajak tidak langsung = Rp … -

4. NNI = Rp …

a. Laba ditahan = Rp …

b. Pajak Perseroan = Rp …

c. Iuran jaminan sosial = Rp … -

d. Transfer of Payments = Rp … +

5. PI = Rp …

a. Pajak langsung = Rp … -

6. DI = Rp …

Page 20: Ringkasan Ekonomi : Pajak Bumi dan Bangunan, Ekonomi Moneter, Pendapatan Negara

M I K A E L K R I S T Y A W I C A K S O N O – R I N G K A S A N E K O N O M I

Page 20

• Faktor – faktor yang mempengaruhi pendapatan nasional

1. Konsumsi dan tabungan

Yang mempengaruhi untuk konsumsi:

a. Besarnya pendapatan keluarga setelah dikurangi

pajak.

b. Komposisi anggota keluarga.

c. Lingkungan / status sosial.

d. Perkiraan masa depan.

Yang mempengaruhi untuk ditabung:

a. Besarnya pendapatan yang digunakan untuk kegiatan

konsumsi.

b. Tingkat suku bunga bank

c. Keinginan berjaga – jaga

2. Konsumsi dan investasi:

a. Kondisi keamanan negara

b. Jumlah permintaan aggregate

Page 21: Ringkasan Ekonomi : Pajak Bumi dan Bangunan, Ekonomi Moneter, Pendapatan Negara

M I K A E L K R I S T Y A W I C A K S O N O – R I N G K A S A N E K O N O M I

Page 21

• Pendapatan Perkapita

o Pendapatan rata – rata tiap penduduk.

o Rumusnya : GNP / Jumlah Penduduk

o Pentingnya mengetahui pendapatan perkapita:

a. Indikator kesejahteraan negara.

b. Standart pertumbuhan kemakmuran negara.

c. Pembanding tingkat kemakmuran antar negara.

d. Pedoman pemerintah untuk merumuskan kebijakan ekonomi.

e. Mengelompokan negara bedasarkan pendapatan.

MNEMONIC : ISP-PedoLompok

o Manfaat perhitungan pendapatan nasional:

a. Mengetahui struktur perekonomian suatu negara.

b. Membandingkan kemajuan ekonomi dari tahun ke

tahun.

c. Membandingkan perekonomian antar daerah atau

negara.

d. Landasan perumusan kebijakan oleh pemerintah.

MNEMONIC: Struk – Maju – Perek - Bijak

Page 22: Ringkasan Ekonomi : Pajak Bumi dan Bangunan, Ekonomi Moneter, Pendapatan Negara

M I K A E L K R I S T Y A W I C A K S O N O – R I N G K A S A N E K O N O M I

Page 22

• Cara meningkatkan pendapatan perkapita

o UKM

o Mengendalikan pertambahan penduduk

o Meningkatkan produksi

� Intensif, meningkatkan produktivitas (seminar, …)

� Ekstensif, menambah faktor produksi (beli tanah, lading baru)

Page 23: Ringkasan Ekonomi : Pajak Bumi dan Bangunan, Ekonomi Moneter, Pendapatan Negara

M I K A E L K R I S T Y A W I C A K S O N O – R I N G K A S A N E K O N O M I

Page 23

Kiat mengerjakan soal: • Sebelum mengerjakan dan sesudah mengerjakan berdoa.

• Tenang

• Soal hitungan kerjakan 2 kali

• Perhatikan perintah cara pengerjaan soal.

• Soal essai, tulis sebanyak-banyaknya yang kamu tahu istilahnya ngecap.

• Bila kebetulan ada soal yang tidak tahu jawabannya. Cari jawaban semirip mungkin

yang kamu tahu dan buat jawabannya berambigu, agar guru pun pusing periksanya dan

akhirnya dapat nilai.

• Kerjakan soal dari yang paling gampang.

SOAL ESSAI

1. Apakah pendapatan perkapita di Indonesia cukup mencerminkan tingkat

kesejahteraan masyarakat Indonesia pada umumnya?

Jawab:

Belum sebab :

a. Gap atau selisih pendapatan yang tertinggi dan terendah sangat

besar dan tidak mencerminkan kondisi rata-rata.

b. Distribusi pendapatan kurang merata hanya di kota-kota besar.

c. Ada yang memiliki pekerjaan rangkap ada juga yang jobless atau sama sekali tidak memiliki kerjaan.

2. Usaha agar proses pendapatan perkapita dapat mencerminkan

keadaan yang sebenarnya?

Jawab:

a. Meninggikan tingkat harapan hidup.

b. Meninggikan tingkat pendidikan.

c. Kurangi tingkat kematian ibu hamil.

d. Perbanyak orang yang berlangganan koran.

Page 24: Ringkasan Ekonomi : Pajak Bumi dan Bangunan, Ekonomi Moneter, Pendapatan Negara

M I K A E L K R I S T Y A W I C A K S O N O – R I N G K A S A N E K O N O M I

Page 24

Sekian.

Kesalahan penulisan yang berakibat nilai ekonomi mendapat di bawah nilai standart adalah

tanggung jawab pemakai. Tulisan ini hanya sebagai objek pembelajaran teman-teman penulis

dan penulis saja.

Dimohon untuk kritik dan saran yang membantu.

Mikael Kristya

[email protected]