ringkasan gejala dan intervensi keperawatan untuk gangguan kepribadian
TRANSCRIPT
Ringkasan Gejala dan Intervensi Keperawatan Untuk Gangguan Kepribadian
Gangguan Kepribadian Gejala/ Karakteristik Intervensi Keperawatan1. Paranoid Tidak percaya dan curiga
terhadap orang lain, berhati- hati, afek terbatas
Pendekatan serius dan terus terang; ajarkan klien untuk memvalidasi ide sebelum bertindak; libatkan klien dalam perencaan terapi
2. Skizoid Memisahkan diridari hubungan sosial; afek terbatas; lebih berkutat dengan beda daripada dengan orang-orang
Tingkatkan fungsi klien dalam masyarakat; bantu klien untuk mendapatkan manajer kasus
3. Skizopital Ketidaknyamanan akut dalam hubungan; gangguan kognitif atau persepsi; perilaku eksentrik
Kembangkan keterampilan perawatan diri; tingkatkan fungsi masyarakat; latihan keterampilan sosial
4. Antisosial Tidak memerhatikan hak orang lain, aturan, dan hukum
Penetapan batasan; konfrontasi; ajarkan klien untuk menyelesaikan masalah seacara efektif dan mengatasai emosis marah atau frustasi
5. Ambang Ketidakstabilan hubungan, citra diri, dan afek; impulsivitas; mencederai diri
Tingkatakan keamanan; bantu klien mengatasi dan mengendalikan emosi; teknik restrukturisasi kognitif; pengaturan waktu; ajarkan keterampilan sosial
6. Histironik Emosi dan mencari perhatian yang berlebihan
Ajarkan keterampilan sosial; berikan umpan balik fatual tentang perilaku
7. Narsistik Grandiositas; kurang empati; ingin dikagumi
Pendekatan sesuai fakta; lakukan kerja sama dalam terapi yang diperlukan; ajarkan klien keterampilan perawatan diri yang dibuthkan
8. Menghindar Inhibisi sosial; perasaan tidak mampu; hipersensitif terhadap evaluasi negativ
Dukung dan tenangkan; teknik retrukturisasi kognitif; tingkatkan harga diri
9. Dependen Perilaku tunduk dan patuh; kebutuhan berlebihan untuk dijaga
Bantu perkembangan kepercayaan diri dan otonomi klien; ajarkan keterampilan penyelesaiaan masalah dan pembuatan keputusa; teknik retrukturisasi kognitif
10. Obsesif-kompulsif Preokupasi dengan keteraturan, kesempurnaan, dan pengendalian
Dorong untuk bernegosiasi dengan orang lain; bantu klien untuk membuat keputusan dan menyelesaikan pekerjaan tepat waktu; teknik retrukturisasi kognitif
11. Depresif Pola kognisi dan perilaku Kaji resiko mencederai diri;
depresif dalam berbagai konteks
berikan umpan balik faktual; tingkatkan harga diri; tingkatkan keterlibatan dalam aktivitas
12. Pasif agresif Pola sikap negatif dan perlawanan pasif atas tuntutan performa yang adekuat dalam situasi sosial dan okupasional
Bantu klien untuk mengidentifikasi perasaan dan mengungkapkannya secara langsung; bantu klien untuk mempelajari perasaan dan perilakunya sendiri secara realistis
C. Etiologi
1) Pertimbangan umum. Sebagian besar ahli teori sependapat bahwa kombinasi dari berbagai faktor,termasuk pengalaman masa kecil yang negatif, genetika, dan lingkungan berperan dalam menyebabkan gangguan ini. Gangguan kepribadian borderline dan anti sosial lebih banyak diteliti daripada gangguan-gangguan lain.
2) Teori psikoanalitik dan perkembangana) Teori-teori ini menyatakan bahwa ketidakberhasilan penguasaan tugas
ditahap awal perkembangan, bersam dengan pengalamn negatif pada masa kanak-kanak awal, menyebabkan terjadinya gangguan kepribadian ( misalnya, kegagalan membentuk rasa percaya pada masa bayi akibat asuhan yang tidak konsisten atau diabaikan, dapat berkaitan dengan munculnya gangguan kepribadian paranoid dimasa berikutnya).
b) Gangguan kepribadian borderline ini diyakini berkaitan dengan kegagalan melewati proses separasi-individu dimasa todller awal (kira-kira usia 2 tahun).
Anak tersebut tidak dapat berpisah dari ibunya tanpa ketakutan dan ansietas yang signifikan ( orang tua membiarkan perilaku tersebut dan menghambat otonomi).
Ibu dapat dianggap oleh anak sebagai orang yang sangat menyayanginya sepanjang waktu, tetapi penuh kebencian dan menghukum pada waktu yang tidak terduga.
3) Teori sosial budaya. Penelitian oleh Zanarini (1997) terhadap individu dengan gangguan kepribadian borderline, menunjukan bukti kuat adanya penganiayaan emosional dan fisik dimasa kanak-kanak oleh pengasuhnya serta pelecehan seksual oleh orang lain yang bukan pengasuhnya. Prediktor signifikan dari perkemabangn gangguan ini meliputi faktor-faktor berikut ini :
a) Gender wanitab) Pelecehan seksual oleh priac) Penyangkalan emosional oleh pengasuh priad) Pengobatan tidak konsisten oleh pengasuh wanita.
4) Teori psikobiologic. a) Gangguan kepribadian anti sosial. Terdapat bukti adanya transmisi genetika
dan defisit neurologic spesfik pada individu dengan gangguan ini. Kemungkinan terdapat beberapa individu dalam keluarga yang sama, juga menderita gangguan ini, meskipun tidak ditunjukan adanyan gen yang spesifik.
b) Gangguan kepribadian borderline. Terdapat bukti adanya ketidakadekuatan pengaturan serotonim dan dopamin pada individu, yang mungkin berkaitan dengan perilaku impulsif dan ketidakstabilan mood.
5) Teori perilaku.a) Gangguan kepribadian anti sosial. Anak mempelajari perilaku yang tidak
diinginkan secara sosial, dari orang tua, yang membiarkan saja perilaku tersebut dengan tidak menetapkan batasan-batasan.
b) Gangguan kepribadian borderline. Anak dibiarkan memiliki sikap ketergantungan dan tidak mandiri.
6) Teori keluarga. a) Gangguan kepribadian anti sosial. Terdapat deprivasi parental yang
signifikan pada 5 tahun pertama kehidupan anak, dengan keadaan rumah yang kacau dan orang tua yang impulsif serta tidak konsisten.
b) Gangguan kepribadian borderline. Menurut teori keluarga, sistem keluarga yang tidak stabil menyebabkan terjadinya perkembangan kepribadian yang juga tidak stabil.
Tidak adanya pembedaan dari orang tua diterapkan dalam hubungan ke anak. Sebagai contoh, konflik dan ketidakstabilan hubungan orang tua dapat diatasi dengan menarik anak, kedalam konflik orang tua.
Kehidupan anak secara kuat dihubungkan dan diatur oleh lingkunagn keluarga yang penuh kekacauan.
D. Penatalaksanaan
1) Asuhan akut. Individu tidak akan datang untuk meminta bantuan kecuali telah terjadi sesuatu yang salam dalam hidupnya ( misal; kegagalan hubungan, kehilangan pekerjaan, masalah hukum).
a) Hospitalisasi tidak tepat, kecuali jika individu tesebut menderita psikiatrik akut dengan kode aksis I.
b) Individu dengan gangguan kepribadian borserline dapat menunjukan resiko bunuh diri dan melakukan mutilasi diri. Dalam hal ini, hospitalisasi dapat dianjurkan untuk mengurangi resiko menyakiti diri sendir.
2) Asuhan komunitas. Pengobatan terpilih untuk gangguan kepribadian adalah psikoterapi jangka pendek yang berfokus pada solusi permasalahan hidup yang spesifik.
a) Individu dengan tingkat kepribadian cenderung tidak dapat dimotvasi untuk mendapatkan pengobatan jangka panjang. Kurangnya motivasi ini berkaitan dengan kenyataan bahawa orang itu tidak beranggapan bahwa ada yang salah dengan dirinya dan akan menentang pengobatan.
b) Terapi pengobtan akan tepat bila klien mau menghadiri pertemuan dengan jumlah yang cukup.
3) Medikasi pada umumnya tidak dianjurkan untuk gangguan kepribadian. Jika terjadi gangguan psikiatrik yang menyertai, medikasi untuk gejala yang spesifik tersebut akan dianjurkan.